pengukuran diameter poros dan lubang, toleransi dan sesuaian

19
LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL - II DIAMETER POROS DAN LUBANG, TOLERANSI DAN SUAIAN Disusun Oleh : Tsulatsi Tamim 12/333761/TK/40103 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Upload: tsulatsi-tamim

Post on 19-Jun-2015

3.829 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI

MODUL - II

DIAMETER POROS DAN LUBANG,

TOLERANSI DAN SUAIAN

Disusun Oleh :

Tsulatsi Tamim

12/333761/TK/40103

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv

Bab I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 5

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 5

3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................... 5

3.1 Prosedur Praktikum ........................................................................................ 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 7

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 14

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

5.2 Saran ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

LAMPIRAN ....................................................................................................... 16

Page 3: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mistar Ingsut .................................................................................... 3

Gambar 4.1 Model Benda Kerja Poros ................................................................ 7

Gambar 4.2 Model Benda Kerja Lubang ............................................................. 7

Page 4: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil pengukuran poros praktikan ...................................................... 8

Tabel 4.2 Hasil pengukuran lubang praktikan ..................................................... 8

Tabel 4.3 Hasil pengukuran poros praktikan ....................................................... 8

Tabel 4.4 Hasil pengukuran lubang praktikan ..................................................... 9

Tabel 4.5 Hasil pengukuran poros praktikan ....................................................... 9

Tabel 4.6 Hasil pengukuran lubang praktikan ..................................................... 9

Tabel 4.7 Hasil pengukuran poros praktikan ..................................................... 10

Tabel 4.8 Hasil pengukuran lubang praktikan ................................................... 10

Tabel 4.9 Hasil pengukuran poros praktikan ..................................................... 10

Tabel 4.10 Hasil pengukuran lubang praktikan ................................................. 11

Tabel 4.11 Hasil pengukuran poros praktikan ................................................... 12

Tabel 4.12 Hasil pengukuran lubang praktikan ................................................. 13

Page 5: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dimensi produk atau part dalam proses produksi merupakan hal yang

sangat penting, karena nantinya dimensi produk atau part tersebut harus

kompatibel dengan dimensi produk atau part lain. Membuat produk dengan

dimensi yang cukup akurat tentu tidak akan menjadi masalah jika kita hanya

memproduksi sebuah produk atau part, tetapi jika kita memproduksi masal

benda atau part tersebut, kita akan menemukan bahwa dimensi produk atau

part yang kita produksi akan memiliki perbedaan dimensi satu sama lain. Oleh

karena itu diperlukan pengendalian kualitas produksi.

Sebuah perusahaan yang tidak menggunakan pengendalian kualitas

produksi dalam proses produksinya dapat mengalami kerugian terutama akibat

benda yang cacat dan harus diperbaiki atau dibuat ulang. Selain itu keluhan

dari konsumen pun akan meningkat akibat produk yang diproduksi tidak sesuai

standar kualitas yang diharapakan konsumen yang nantinya dapat membuat

konsumen meninggalkan produk yang diproduksi perusahaan tersebut. Hal

inilah yang menyebabkan pengendalian kualitas produksi menjadi sangat

penting.

Untuk dapat melakukan pengendalian kualitas dimensi produksi kita

tentu harus tahu bagaimana cara menentukan dan menggunakan alat ukur yang

tepat dalam proses produksi. Selain itu kita juga harus mengetahui prinsip

toleransi dimensi sebuah produk, sehingga kita dapat menentukan seberapa

besar penyimpangan dimensi produk yang diperbolehkan tanpa mengurangi

kualitas produk. Dengan adanya toleransi kita dapat menghemat biaya

produksi karena untuk memproduksi produk dengan dimensi yang benar-benar

sama akan sulit dilakukan dan membutuhkan biaya yang tinggi.

Page 6: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

2

1.2. Tujuan

1. Bekerja dengan menggunakan alat ukur sederhana (mistar), dan berbagai

jenis mistar ingsut (vernier caliper manual, vernier caliper dial, vernier

caliper digital), dan mikrometer.

2. Mahasiswa mampu menentukan alat ukur yang paling tepat untuk

mengendalikan suatu jenis besaran diameter pada proses pengendalian

kualitas produksi.

Page 7: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

3

BAB II

LANDASAN TEORI

Menurut Ahyari (2000) seperti dikutip oleh Badri dan Romadhon (2012),

Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (manajemen perusahaaan) untuk menjaga

dan mengarahkan agar kualitas produk (dan jasa) perusahaan dapat dipertahankan

sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam melakukan pengendalian kualitas

dimensi suatu produk diperlukan alat ukur dan toleransi. Salah satu jenis alat ukur

adalah alat ukur dimensi yang dapat berupa:

1. Mistar Ukur

Mistar Ukur adalah alat yang paling banyak ditemui dalam pengukuran

sehari- hari, biasanya terbuat dari bahan metal atau plastik, dimana sisinya

dilengkapi dengan skala panjang. Panjang mistar ukur bervariasi, pada

umumnya mulai 100 mm s.d. 1000 mm dengan ketelitian 0.5 atau 1.0 mm

biasanya tergantung dari panjang mistar ukur ukur. Penggunaan mistar ukur

cukup mudah yaitu cukup dengan menempelkan mistar pada benda yang akan

diukur dan membaca skala secara langsung pada mistar.

2. Mistar Ingsut

Mistar Ingsut adalah alat ukur dimensi panjang sperti mistar ukur, akan

tetapi mistar ingsut memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari mistar ukur.

Bagian-bagian mistar ingsut:

Gambar 2. 1 Mistar Isgsut

Page 8: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

4

1. Rahang sensor mengukur dimensi luar

2. Rahang sensor mengukur dimensi dalam

3. Ekor pengukur kedalaman

4. Skala utama (cm)

5. Skala utama (inch)

6. Skala vernier (cm)

7. Skala vernier (inch)

Peluncur/penggerak rahang gerak Prinsip kerja mistar ingsut adalah

dengan menempelkan kedua sensor pada benda yang akan diukur kemudian

membaca skalanya. Ada tiga jenis skala yang umum diguunakan pada mistar

ingsut yaitu mistar ingsut skala nonius, mistar ingsut dial, dan mistar ingsut

digital. Prinsip penggunaan ketiga mistar ingsut tersebut sama hanya cara

pembacaannya saja yang berbeda.

3. Mikrometer

Mikrometer hampir mirip dengan mistar ingsut akan tetapi memiliki

ulir. Ulir merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah mikrometer. Ulir

tersebut berguna untuk menggeser poros ukur menjauhi dan mendekati

permuakaan bidang ukur. Pada umumnya mikrometer memiliki tiga macam

jenis yaitu mikrometer luar (outside micrometer), mikrometer dalam (inside

micrometer) dan mikrometer kedalaman (depth micrometer).

Toleransi adalah penyimpangan ukuran yang diijinkan, hal ini dibutuhkan agar

suatu komponen dapat sesuai dengan komponen lain sehingga toleransi hanya

dibutuhkan jika suatu part terhubung dengan part lain. Ada berbagai jenis cara

menentukan toleransi toleransi, diantaranya jenis sistem basis lubang dan basis poros.

Pada sistem basis lubang, ukuran lubang diseragamkan dengan nilai toleransi tertentu

sebagai dasar, pada sistem basis poros, ukuran poroslah yang diseragamkan. Hubungan

antara part yang memiliki toleransi nantinya akan terjadi interaksi yang dapat

dikategorikan menjadi sesuaian longgar, sesuaian transisi, dan sesuaian sesak.

Page 9: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksankan di Laboratorium Proses dan Sistem Produksi,

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada pada hari Jum’at,

14 Maret 2014, pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.30 WIB.

3.2 Alat dan Bahan

1. Model benda kerja :

a. Poros

b. Lubang

2. Alat ukur diameter :

a. Alat ukur diameter sederhana (mistar yang dilengkai outside dan inside

caliper/jangka bengkok dan jangka kaki)

b. Mistar ingsut dengan kecermatan 0,05 mm

c. Mistar ingsut dial indicator dengan kecermatan 0,01 mm

d. Mistar ingsut digital dengan kecermatan 0,001 mm

e. Mikrometer 0-25 mm

f. Mikrometer 25-50 mm

3.3 Prosedur Praktikum

1. Pengukuran pertama dengan menggunakan mistar ukur sederhana

(kecermatan 0,50 mm) dengan bantuan outside caliper(jangka bengkok)

dan inside caliper(jangka kaki).

2. Pengukuran kedua dengan menggunakan mistar ingsut nonius (kecermatan

0,05 mm).

Page 10: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

6

3. Pengukuran ketiga dengan menggunakan mistar dial indikator (kecermatan

0,01 mm).

4. Pengukuran keempat dengan menggunakan mistar digital (kecermatan

0,001 mm).

5. Pengukuran kelima dengan menggunakan mikrometer (kecermatan 25-50

mm).

Page 11: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar dibawah merupakan gambar objek poros dan lubang yang dijadikan

sebagai objek yang diukur.

Gambar 4.1 Model Benda Kerja Poros

Gambar 4.2 Model Benda Kerja Lubang

Page 12: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

8

4.1 Hasil Pengukuran

1. Praktikan 1

Tabel 4. 1 Hasil pengukuran poros praktikan 1

Tabel 4. 2 Hasil pengukuran lubang praktikan 1

2. Praktikan 2

Tabel 4. 3 Hasil pengukuran poros praktikan 2

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 15.9 15.9 15.9 15.89 15.82 15.86 15.8 15.79 0.0444

b. M16 16 15.992 15.9 15.9 15.87 15.88 15.84 15.85 15.82 15.8 0.0342

c. 19,9h5 19.9 19.891 20 19.94 19.96 20.02 19.9 20.3 20.46 20.46 0.2218

d. 19,9h5 19.9 19.891 20 19.99 19.98 20.03 19.9 19.88 20.49 20.49 0.2329

e. 39,5h7 39.5 39.475 40 40 40.01 40.07 40.03 40.02 - - 0.0241

f. 39,5h7 39.5 39.475 40 40 40 40.1 39.94 30.91 - - 3.3910

g. 20 h5 20 19.91 20 20 19.97 20.02 19.94 19.9 20.48 20.48 0.2230

h. 20 h5 20 19.91 20 19.9 20 20.02 20 19.92 20.47 20.46 0.2166

i. M10 10 9.994 10.01 10 9.92 9.95 9.98 9.95 10.38 10.38 0.1803

j. M10 10 9.994 10 10 9.93 9.93 9.9 9.85 10.39 10.39 0.2023

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

L R

Mistar 1. 20 2. 20

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20 4. 20

Kecermatan : 0,5mm x= 20 s = 0

Mistar Ingsut 1. 20,03 2. 20,06

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20 4. 20,03

Kecermatan : 0,05mm x= 20,03 s= 0,02

Mistar Ingsut dial 1. 20,38 2. 20,62

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20,6 4. 20,73

Kecermatan : 0,01mm x= 20,58 s= 0,14

Mistar Ingsut digital 1. 19,82 2. 19,30

Kapasitas : ......s/d....... 3. 19,70 4. 19,89

Kecermatan : 0,001mm x= 19,67 s= 0,26

Mikrometer 1. 20,12 2. 20,12

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20,11 4. 20,04

Kecermatan : mm x= 20,0 s=0,03

Pengamat AAlat Ukur

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 15.90 15.90 15.81 15.88 15.920 15.820 15.890 15.940 0.0426

b. M16 16 15.992 15.95 15.90 15.88 15.82 15.790 15.850 15.890 15.960 0.0552

c. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 20.00 19.97 19.93 19.940 19.950 19.970 19.960 0.0240

d. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 19.95 19.96 19.95 19.940 19.940 19.965 19.970 0.0184

e. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.04 40.00 40.000 40.000 0.0149

f. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.11 40.01 40.000 40.060 0.0416

g. 20 h5 20 19.91 20.00 19.95 19.97 19.98 19.970 19.960 19.990 19.990 0.0158

h. 20 h5 20 19.91 20.00 19.95 19.98 19.96 19.940 19.940 19.980 19.990 0.0217

i. M10 10 9.994 9.90 9.90 9.90 9.80 9.920 9.910 9.960 9.870 0.0430

j. M10 10 9.994 9.90 9.95 9.91 9.89 9.920 9.910 9.920 9.920 0.0166

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

Page 13: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

9

Tabel 4. 4 Hasil pengukuran lubang praktikan 2

3. Praktikan 3

Tabel 4. 5 Hasil pengukuran poros praktikan 3

Tabel 4. 6 Hasil pengukuran lubang praktikan 3

L R

Mistar 1. 20 2. 19.5

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20 4. 19.5

Kecermatan : 0,5mm x = 19.75 s = 0.288675

Mistar Ingsut 1. 19.65 2. 19.8

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20 4. 19.7

Kecermatan : 0,05mm x = 19.7875 s = 0.154784

Mistar Ingsut dial 1. 19.86 2. 19.84

Kapasitas : ......s/d....... 3. 19.6 4. 19.8

Kecermatan : 0,01mm x = 19.775 s = 0.11930

Mistar Ingsut digital 1. 19.79 2. 19.87

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20.03 4. 19.96

Kecermatan : 0,001mm x = 19.9125 s = 0.10468

Mikrometer 1. 20.09 2. 20.065

Kapasitas : ......s/d....... 3. 20.08 4. 20.425

Kecermatan : mm x = 20.165 s = 0.173637

Pengamat AAlat Ukur

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 15.9 15 15.44 15.46 15.49 16.66 15.84 15.85 0.4559

b. M16 16 15.992 15.9 15.6 15.66 15.92 15.44 15.96 15.85 15.82 0.1711

c. 19,9h5 19.9 19.891 19.95 19.95 20 20.04 19.96 19.99 19.95 19.92 0.0354

d. 19,9h5 19.9 19.891 19.9 19.95 19.94 20.44 19.95 19.96 19.96 19.96 0.1645

e. 39,5h7 39.5 39.475 40.05 40 40.06 40.04 40 40.01 - - 0.0243

f. 39,5h7 39.5 39.475 39.95 40.05 40.08 40.02 40.05 40.07 - - 0.0431

g. 20 h5 20 19.91 19.95 19.9 20.1 20 19.96 20.03 19.98 19.98 0.0554

h. 20 h5 20 19.91 20 19.95 20.12 20.02 20.03 19.97 19.99 19.99 0.0483

i. M10 10 9.994 9.9 9.8 9.8 9.92 9.9 9.73 9.94 9.92 0.0714

j. M10 10 9.994 9.4 9.5 9.4 9.59 9.59 9.83 9.89 9.93 0.2008

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

L R

Mistar 20.0 20.0

Kapasitas : ......s/d....... 20.0 20.5

Kecermatan : 0,5mm 20.125 0

Mistar Ingsut 19.80 19.90

Kapasitas : ......s/d....... 19.90 19.70

Kecermatan : 0,05mm 19.83 0

Mistar Ingsut dial 19.82 19.94

Kapasitas : ......s/d....... 19.96 19.90

Kecermatan : 0,01mm 19.91 0

Mistar Ingsut digital 19.865 19.97

Kapasitas : ......s/d....... 19.79 19.84

Kecermatan : 0,001mm 19.865 0

Mikrometer 20.060 20.100

Kapasitas : ......s/d....... 19.950 20.090

Kecermatan : mm 20.05 0

Pengamat AAlat Ukur

Page 14: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

10

4. Praktikan 4

Tabel 4. 7 Hasil pengukuran poros praktikan 4

Tabel 4. 8 Hasil pengukuran lubang praktikan 4

5. Praktikan 5

Tabel 4. 9 Hasil pengukuran poros praktikan 5

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 15.85 15.90 15.86 15.86 15.86 15.87 15.83 15.80 0.0274

b. M16 16 15.992 15.90 15.90 15.88 15.88 15.91 15.85 15.85 15.88 0.0209

c. 19,9h5 19.9 19.891 19.80 19.95 19.96 19.96 19.96 19.95 19.99 19.97 0.0552

d. 19,9h5 19.9 19.891 19.90 19.90 19.96 19.98 20.05 20.01 19.96 19.96 0.0474

e. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.02 40.02 40.00 40.02 0.0100

f. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.04 40.02 40.00 40.01 0.0146

g. 20 h5 20 19.91 20.00 20.00 20.00 20.00 19.96 20.00 19.96 19.98 0.0171

h. 20 h5 20 19.91 19.95 19.90 20.00 20.02 19.99 19.96 19.97 19.99 0.0346

i. M10 10 9.994 10.00 10.00 9.96 9.92 9.92 9.94 9.94 9.95 0.0296

j. M10 10 9.994 9.95 9.90 9.96 9.92 9.91 9.93 9.96 9.91 0.0224

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

L R

Mistar 20.0 19.5

Kapasitas: 0 s/d 300 20.0 19.5

Kecermatan: 0.5 mm 19.75 0.289

Mistar Ingsut 19.80 19.90

Kapasitas: 0 s/d 150 19.90 19.90

Kecermatan: 0.05 mm 19.88 0.050

Mistar Ingsut Dial 19.96 19.60

Kapasitas: 0 s/d 150 19.94 19.66

Kecermatan: 0.01 mm 19.79 0.187

Mistar Ingsut Digital 19.76 19.61

Kapasitas: 0 s/d 150 19.90 19.91

Kecermatan: 0.001 mm 19.80 0.141

Mikrometer 20.045 20.065

Kapasitas: 5 s/d 30 20.100 20.070

Kecermatan: mm 20.070 0.023

alat ukur (satuan mm)Pengamat A

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 16.00 16.10 15.80 15.84 15.77 15.83 15.84 15.91 0.1046

b. M16 16 15.992 15.90 15.80 15.90 15.92 15.90 15.91 15.87 15.85 0.0372

c. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 20.00 19.96 19.96 19.94 19.94 19.96 19.96 0.0218

d. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 20.00 19.98 19.98 19.95 19.95 19.96 19.96 0.0192

e. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.04 40.06 40.00 39.99 - - 0.0257

f. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.06 40.06 39.99 39.99 - - 0.0309

g. 20 h5 20 19.91 20.00 20.00 20.00 20.00 19.96 19.96 19.99 19.99 0.0164

h. 20 h5 20 19.91 20.00 20.00 20.00 20.00 19.96 19.95 19.98 19.99 0.0187

i. M10 10 9.994 10.05 10.00 9.90 9.90 9.87 9.87 9.90 9.90 0.0610

j. M10 10 9.994 9.90 10.00 9.88 9.82 9.87 9.85 9.91 9.91 0.0499

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

Page 15: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

11

Tabel 4. 10 Hasil pengukuran lubang praktikan 5

6. Praktikan 6

Tabel 4. 11 Hasil pengukuran poros praktikan 6

Tabel 4. 12 Hasil pengukuran lubang praktikan 6

L R

Mistar 20.0 20.0

Kapasitas : ......s/d....... 20.0 20.0

Kecermatan : 0,5mm 20 0

Mistar Ingsut 19.70 19.80

Kapasitas : ......s/d....... 19.80 19.80

Kecermatan : 0,05mm 19.78 0

Mistar Ingsut dial 19.96 19.94

Kapasitas : ......s/d....... 19.96 19.94

Kecermatan : 0,01mm 19.95 0

Mistar Ingsut digital 19.86 19.95

Kapasitas : ......s/d....... 19.92 19.84

Kecermatan : 0,001mm 19.989 0

Mikrometer 20.060 20.070

Kapasitas : ......s/d....... 20.060 20.070

Kecermatan : mm 20.065 0

Pengamat AAlat Ukur

Maks Min Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2 Posisi 1 Posisi 2

a. M16 16 15.992 15.90 15.80 15.91 15.89 15.81 15.79 15.79 15.87 0.0490

b. M16 16 15.992 15.90 15.90 15.88 15.88 15.83 15.85 15.82 19.92 1.3411

c. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 19.95 19.96 20.03 19.90 20.40 20.44 20.44 0.2251

d. 19,9h5 19.9 19.891 20.00 20.00 19.99 20.02 19.91 19.88 20.49 20.43 0.2189

e. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.02 40.07 40.03 40.00 0.0252

f. 39,5h7 39.5 39.475 40.00 40.00 40.01 40.10 39.94 39.93 0.0556

g. 20 h5 20 19.91 20.00 20.00 19.96 20.02 19.95 19.89 20.48 20.47 0.2219

h. 20 h5 20 19.91 20.00 19.90 20.00 20.01 20.00 19.82 20.47 20.46 0.2293

i. M10 10 9.994 10.10 10.00 9.92 9.96 9.99 9.94 10.38 10.41 0.1847

j. M10 10 9.994 10.00 10.00 9.93 9.93 9.90 9.80 10.39 10.38 0.2070

Diameter Toleransi Teoritis

Mistar Ingsut

(0,05 mm)

Mistar Ingsut

(0,01 mm)

Mistar Ingsut

(0,001 mm)Mikrometer SD

Pengukuran

L R

Mistar 20.0 20.0

Kapasitas : ......s/d....... 20.0 20.0

Kecermatan : 0,5mm 20 0

Mistar Ingsut 19.90 19.60

Kapasitas : ......s/d....... 19.80 19.80

Kecermatan : 0,05mm 19.78 0

Mistar Ingsut dial 20.41 20.80

Kapasitas : ......s/d....... 20.60 20.74

Kecermatan : 0,01mm 20.64 0

Mistar Ingsut digital 19.85 19.26

Kapasitas : ......s/d....... 19.6 19.97

Kecermatan : 0,001mm 19.670 0

Mikrometer 20.120 20.110

Kapasitas : ......s/d....... 20.100 20.040

Kecermatan : mm 20.093 0

Pengamat AAlat Ukur

Page 16: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

12

4.2 Pembahasan

Pada pengukuran poros dan lubang meskipun benda yang diukur sama,

tetapi hasil pengukuran menunjukan angka berbeda pada tiap alat ukur, hal ini

didukung oleh standar deviasi yang lebih dari 0. Perbedaan ini disebabkan oleh

alat ukur yang memilki tingkat kecermatan berbeda. Mistar ukur yang memiliki

kecermatan 0.5 tidak mampu mengukur hingga kecermatan 0.01 yang mana

mampu dilakukan oleh mistar ingsut dial, tentu hasil pengukuran yang

diperoleh akan berbeda akibat hal tersebut. Hal ini menjadi penyebab utama

terjadinya perbedaan hasil pengukuran.

Dari hasil pengukuran dapat diketahui juga bahwa terdapat perbedaan

hasil pengukuran antara seorang praktikan dengan praktikan lain meskiput alat

ukur dan objek yang diukur sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keahlian

praktikan dalam menggunakan alat ukur. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan praktikan saat melakukan pengukuran, diantaranya sudut

pembacaan, interpretasi skala, menentukan titik pengukuran pada mistar ukur

dan kekuatan mencekam pada mistar ingsut serta hal-hal lain keseriusan

praktikan dalam melakukan pengukuran. Hal-hal diatas tentu terdapat

perbedaan antara praktikan satu dengan praktikan lain. Hal inilah yang

mengakibatkan munculnya perbedaan pengukuran antar praktikan.

Berdasarkan ukuran diameter poros dan lubang dapat diketahui sesuaian

yang terjadi yaitu:

1. Sesuaian longgar

Terjadi antara lubang pada Modul 2B dengan poros M16 dan poros M10.

2. Sesuaian pas

Terjadi antara lubang pada Modul 2B dengan poros 19.9h5 dan poros

20h5.

3. Sesuaian ketat

Terjadi antara lubang pada Modul 2B dengan poros 39.5h7.

Page 17: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

13

Dalam melakukan pengukuran diameter, pengukuran dilakukan dua kali

dengan perbedaan bidang sebesar 90O, hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil

pengukuran yang lebih akurat karena proses permesinan bisa saja menghasilkan

bentuk yang tidak lingkaran tetapi oval. Hal ini dapat terjadi karena kondisi

mesin yang sudah tidak baik, kalibrasi mesin yang tidak akurat, serta operator

mesin yang kurang terampil.

Page 18: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

14

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Diameter merupakan dimensi panjang, oleh karena itu pengukurannya

pun dapat menggunkan alat ukur linier seperti mistar ukur, vernier caliper

manual, vernier caliper dial, vernier caliper digital dan mikrometer. Untuk

mengukur diameter benda berukuran kecil (kurang dari panjang rahang vernier

caliper) dan butuh ketelitian tinggi maka penggunaan vernier caliper akan lebih

akurat daripada menggunkan mistar ukur. Apabila benda sangat kecil maka

penggunaan mikrometer akan lebih baik dan akurat selama dibutuhkan

ketelitian yang tinggi.

5.2 Saran

Pengukuran suatu dimensi sebaiknya menggunkan alat ukur yang sesuai

baik dari segi ukuran ataupun tingkat ketelitian yang ingin dicapai. Selain itu

toleransi sebuah barang juga harus disesuaikan dengan tujuan, jika toleransi

yang besar masih bisa digunkan dan tidak mengurangi fungsi dan kualitas yang

diinginkan makan gunakanlah toleransi yang besar, karena semakin kecil

toleransi semakin besar biaya produksi yang dibutuhkan.

Page 19: Pengukuran Diameter Poros dan Lubang, Toleransi dan Sesuaian

15

DAFTAR PUSTAKA

Dasar-Dasar Metrologi Industri Bab II –Pengukuran Linier , Universitas Negeri

Yogyakarta. [Diakses pada 15 Maret 2014] URL:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf

Badri, Sutrisno. "Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pendekatan Model Sqc

(Statistical Quality Control) (Aplikasi Model Pada Perusahaan Furniture)."

(2012): 3.