paper pengenalan traktor poros tunggal dan poros ganda

29
PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR PENGENALAN TRAKTOR POROS TUNGGGAL DAN POROS GANDA Kelompok /Shift : 5 (A1) Nama : 1. M. Jamil Said (240110100008) 2. Tina Sartika (240110100020) 3. Pati Siang Kata S. (240110100027) 4. Mohamad Rais H (240110100026) Asisten : Wony Andika Buwana Rocky Napitupulu Krisnu Kenny Lukita Edo Ramadhan Budihartanto

Upload: yofa-sugara

Post on 02-Aug-2015

567 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR

PENGENALAN TRAKTOR POROS TUNGGGAL DAN POROS GANDA

Kelompok/Shift : 5 (A1)

Nama : 1. M. Jamil Said (240110100008)

2. Tina Sartika (240110100020)

3. Pati Siang Kata S. (240110100027)

4. Mohamad Rais H (240110100026)

Asisten : Wony Andika Buwana

Rocky Napitupulu

Krisnu Kenny Lukita

Edo Ramadhan Budihartanto

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR

PENGENALAN TRAKTOR POROS TUNGGGAL DAN POROS GANDA

Kelompok : 2 (A1)

Nama : 1. Nurul Annisa (240110100023)

: 2. Maria Grandis Asih A. (240110100010)

: 3. Mentari Wardathus S. (240110100003)

: 4. Yoga Prabowo (240110100016)

: 5. Ahyat Hartono (240110100032)

Asisten : Wony Andika Buwana

Rocky Napitupulu

Krisnu Kenny Lukita

Edo Ramadhan Budihartanto

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR

PENGENALAN TRAKTOR POROS TUNGGGAL DAN POROS GANDA

Kelompok/Shift : 4 (A1)

Nama : 1. Gilang Arinda L (240110100007)

2. Haidar Rafid Azis (240110100012)

3. Rizky Ananda (240110100019)

4. Andi Abdul Halim (240110100025 )

Asisten : Wony Andika Buwana

Rocky Napitupulu

Krisnu Kenny Lukita

Edo Ramadhan Budihartanto

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

TRAKTOR

1. Traktor

Traktor merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi dalam

pertanian yang tujuannya untuk mempermudah pekerjaan di bidang pertanian

mulai dari pengolahan tanah hingga panen dengan menghemat jumlah tenaga

kerja dan waktu.

Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling

banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan

tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar

dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman,

untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen

dengan memasang pisau reaper, untuk memutar perontok padi, serta untuk

pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.

Dari asal katanya, traktor berarti alat penghela. Fungsi utama traktor ialah

untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian

belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang

akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus

dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang

awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat.

A. Traktor Roda Empat

Kebanyakan traktor roda empat 

yang dipergunakan di Asia Tenggara

memiliki tenaga 12 HP hingga 80 HP,

sebagian berpenggerak dua-roda (two-

wheel drive), dan beberapa berpenggerak

empat-roda (four-wheel drive).  Traktor

roda empat banyak dipergunakan di lahan

perkebunan, dan di beberapa negara sudah

dipergunakan di lahan sawah.  Gambar 1. Traktor Roda Empat

Mesin (engine) yang dipergunakan pada traktor roda empat kebanyakan

mesin diesel multi silinder berpendingin air, mayoritas adalah mesin 4-tak.

Traktor roda empat dilengkapi dengan PTO (power take off), dan dilengkapi juga

dengan sistem tiga titik gandeng (three hitch point /linkage system).

Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama

sebagai berikut:

1. Mesin (engine)

2. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)

3. Alat untuk bergerak (running device)

4. Alat untuk kemudi (steering device)

5. Alat untuk bekerja (working device)

B. Traktor Tangan

Traktor tangan (hand tractor)

merupakan sumber penggerak dari

implemen (peralatan) pertanian.

Biasanya traktor tangan digunakan

untuk mengolah tanah. Namun

sebenarnya traktor tangan ini

merupakan mesin yang serba guna,

karena dapat digunakan untuk

tenaga penggerak implemen yang

lain, seperti : pompa air, alat

prosesing, trailer, dan lain-lain. Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan,

traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Traktor tangan berbahan bakar Solar

2. Traktor tangan berbahan bakar bensin

3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu :

1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 HP

2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 HP

Gambar 2. Traktor Tangan

3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 HP

Traktor dengan bahan bakar bensin dan minyak tanah biasanya berukuran

kurang dari 7 HP. Jenis motor yang paling banyak digunakan traktor tangan di

Indonesia adalah motor berbahan bakar solar.

C. Jenis-jenis Traktor

Traktor memiliki klasifikasi atau pengelompokkan berdasarkan kegunaan

dan jenis roda penggeraknya. Traktor berdasarkan kegunaannya terbagi menjadi

lima macam taktor antara lain general purpose tractor, special purpose tractor,

industrial tractor, plantation tractor, dan garden tractor.

1) Traktor Berdasarkan Kegunaannya

a. General purpose tractor

            Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat umum.

Berdaya kecil sampai berdaya besar. Kedudukan poros roda relative rendah.

b. Special purpose tractor

            Traktor ini dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih khusus.

Mudah dirangkai dengan peralatan yang khusus (misalnya dipasang alat/ mesin

pengolah tanah, pemeliharaan tanaman, pemanen, untuk traktor khusus pertanian).

Kedudukan poros roda (ground clearance) tinggi, jarak roda kiri dan kanan

(wheel base) dapat diatur.

c. Industrial tractor

            Traktor ini dirancang khusus untuk keperluan industry atau kegiatan

pembangunan. Kekhususannya antara lain; ukuran roda depan dan belakang

hampir sama atau sama dan bergandan ganda.karena ukuran roda yang hampir

sama, maka kemampuan tarik traktor besar.

d. Plantation tractor

            Traktor ini dirancang untuk dapat dengan mudah dan aman digunakan

pada lahan yang banyak tanamannya. Dibuat dengan konstruksi pusat titik berat

rendah sehingga dapat digunakan pada lahan yang mempunyai kemiringan tinggi.

Berdaya besar dan dilengkapi dengan pelindung (atap).

e. Garden tractor

            Disebut juga traktor kebun yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan

ringan (misalnya pertanian kecil atau pemangkas rumput).

Traktor berdasarkan roda penggeraknya dibagi menjadi dua yaitu traktor

roda krepyak (crawler tractor) dan traktor roda karen (ban).

a. Traktor roda krepyak (crawler tractor)

o Standard crawler tractor

            Traktor ini mempunyai ground preassure (tekanan ke tanah) yang kecil

(0,8 kg/cm²) sehinnga kemugkinan traktor terbenam ke dalam tanah kecil. Sering

digunakan untuk meratakan atau menimbun tanah pada pekerjaan pembukaan

hutan.

○ Low ground preassure tractor

            Traktor ini digunakan pada tanah yang agak lembab. Ground preassurenya

sebesar 0,6 kg/cm². GP sebesar itu diperoleh dengan memperlebar trak (luasan

kontak roda dengan tanah) dan menghilangkan komponen-komponen yang kurang

bermanfaat.

○ Swam crawler tractor

            Traktor jenis ini mempunyai ground preassure sebesar 0,25 kg/cm²,

sehingga dapat digunakan pada tanah yang sangat lembek atau basah.

○ Special application crawler tractor

            Traktor jenis ini digunakan untuk menarik peralatan pertanian yang berat.

b. Traktor roda karet (ban)

○ Single axle

            Traktor ini mempunyai satu poros roda (dua roda) sering disebut dengan

traktor tangan dan dayanya kurang dari 12,5 Hp. Cara pengendalian: operator

tidak naik di atas traktor , tetapi berjalan di belakang traktor.

○ Double axle

Taktor ini mempunyai dua buah poros dibagian depan (front) dan di

bagian belakang (rear).

1. Three cycle (traktor roda tiga)

Roda depan terdiri dari satu roda atau dua roda yang dipasang berhimpitan roda

belakang dua buah. Traktor ini cocok untuk pekerjaan penanaman, pemeliharaan

tanaman atau panen.

2. Four wheel tractor (traktor roda empat)

Traktor ini mempunyai empat roda yang masing-masing dua pada poros depan

dan dua pada poros belakang. Cocok untuk menarik beban berat seperti

pengolahan tanah (pembajakan, penggaruan). Berdasarkan dayanya dibedakan

menjadi Mini traktor (berdaya 12,5-20 HP) dan Four Wheel drive tractor

(berdaya diatas 20 HP).

POLA SISTEM BAJAK

1. Macam-Macam Pola Sistem Bajak

Terdapat beberapa pola bajak yang sering digunakan dalam pengolahan

tanah, antara lain sebagai berikut.

A. Pola Tengah

Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan. Pembajakan kedua

padasebelah hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak

rapatdengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara

berputar kekanan sampai ke tepi lahan. Pola ini cocok untuk lahan yang

memanjang dan sempit.

Gambar 3. Pola tengah

Gambar 4. Alur Balik

Gambar 5. Alur tepi yang tidak tertimbun

B. Pola Tepi

Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil

pembajakan kearah luar lahan. Pembajakan kedua pada sisi lain pembajakan

pertama. Traktordiputar ke kiri dan membajak dari tepi lahan dengan arah

sebaliknya. Pembajakanberikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah

lahan.

Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan

lahan untuk berbelok (headland) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak

terbajak tersebut, dibajak pada2 atau 3 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak

terbajak (pada ujung lahan),diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

Gambar 6. Pola tepi

Gambar 7. Alur mati

C. Pola Keliling Tengah

Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar ke kanan

sejajarsisi lahan, sampai ke tepi lahan. Lemparan pembajakan ke arah dalam

lahan. Padaawal pengolahan, operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.

Gambar 8. Pola keliling tengah

Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak

terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan

yangtidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa

lahan yangtidak terbajak, diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

D. Pola Keliling Tepi

Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar ke

kirisejajar sisi lahan, sampai ke tengah lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar

lahan.Pada akhir pengolahan,operator akan kesulitan dalam membelokan traktor.

Gambar 9. Pola keliling tepi

Pola ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar, dan lahan

tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan.

Lahan yangtidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir.

Sisa lahan yangtidak terbajak, diolah dengan cara manual (dengan cangkul).

E. Pola Bolak-balik Rapat

Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah

membujur.Arah lemparan hasil pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan,

pembajakankedua dilakukan berimpit dengan pembajakan pertama. Arah

lemparan hasilpembajakan kedua dibalik, sehingga akan mengisi alur hasil

pembajakan pertama.Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi

seberang.

Gambar 10. Pola bolak balik rapat

Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan

lahanuntuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak

terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan terakhir.

IMPLEMEN TRAKTOR

1. Implemen Traktor

Implemen traktor adalah alat yang dipasang pada traktor untuk

menjalankan fungsinya dalam mengolah tanah. Sebuah traktor tidak dapat

digunakan untuk mengolah tanah jika tanpa dilengkapi dengan implemennya.

Implemen digolongkan menjadi empat bagian antara lain sebagai berikut.

Alat pembuka;

Alat penghancur atau penghalus;

Alat perata atau pembendeng; dan

Alat perawatan.

Implemen-implemen yang digunakan untuk pengolah lahan meliputi:

a. Bajak singkal

Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan

sangat baik untuk membalik tanah. Bajak singkal tidak direkomendasi pada tanah

yang mengandung konkresi.

Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut

bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun

dari bagian-bagian utama, yaitu :

1) singkal (moldboard),

2) pisau (share),

3) penahan samping (landside).

Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu

(frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik

(beam). Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan.

mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal.

Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka

potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk

kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan

tanah yang baik.

Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan

samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan

jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan

dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel).

Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam

pembuatannya diperkeras.

Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat

yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah

tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau

bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat

dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk

pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau

pemotong berputar (rolling coulter).

Ukuran bajak adalah lebar bajak, dinyatakan dalam satuan panjang.

Ukuran dari satu bajak adalah dengan mengukur jarak dari sayap (wing) sampai

penahan samping. Secara teoritis ukuran ini dapat dianggap sebagai lebar

pembajakan atau lebar pemotong tanah.

Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu

rongga atau hisapan (sucktion). Sucktion ini perlu untuk mencapai kedalaman atau

lebar potongan bajak. Besarnya sucktion ini beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci.

Ukuran ini disebut juga celah (clearance). Tempat dari suction ini berbeda untuk

bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda

belakang.

b. Garu

Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua antara lain

sebagai berikut.

a) Garu Piring (disk harrow),

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-

rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga

keratan tanah (furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat

digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara

sebar. Secara umum garu piring dibagi atas garu piring tipe tarik (trailing disk

harrow), dan garu piring tipe angiat (mounted disk harrow).

Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada

saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat

mempunyai aksi ganda (double action) apabila piringan yang di depan berlawanan

arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah. Apabila posisi garu piring

dalam penggandengannya dengan traktor menyamping, maka garu tersebut

disebut garu offset.

Bagian-bagian dari garu piring adalah : piringan (disk), as (gang/arbor

bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih

tanah (scaper). Piringan dap at bersisi rata atau bergerigi. Piringan yang bergerigi

biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman.

Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat

(heavy duty) antara 65 sampai 70 cm. Piringan dipasang pada suatu as yang

berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk

tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong (spool).

Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yang berdiri

pada bantalan. Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan,

sedangkan yang berat lebih dari dua bantalan. Pada ujung as di bagian cembung

piringan ditempatkan bumber berupa besi tuang yang eukup berat untuk

menambah tekanan ke samping. Apabila garu piring tidak cukup berat untuk

memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak

pemberat. Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya

setiap piringan dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada

rangka.

b) Garu paku

Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari

beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk

menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan

untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh.

c) Garu Pegas

Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai

banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas)

apabila mengenai gangguan.Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan

untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih

dalam.

d) Garu Rotari

Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow)

dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan

susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan

pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini

disebabkan oleh tarikan traktor. Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak

lurus terhadap permukaan tanah dan dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal,

yang gerakannya diambil dari putaran PTO. Dengan menggunakan garu ini,

penghancuran tanah terjadi sangat intensif. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada

Gambar 35.

e) Garu Khusus

Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil

surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan,

pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah

alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari

pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan

dan untuk meratakan tanah.

c. Ridger

Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah

diolah.

d. Bajak rotari

Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.

Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak

ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu

poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui

pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.

Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang

disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine).

Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak

majunya ditarik oleh traktor.

a) Bajak Rotari Tipe Vertikal

Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off

driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik

gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO

traktor.

b) Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO

Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self

propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2.

Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk.

Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah

bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak.

e. Bajak Piringan

Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan

(bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya

dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi

gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada

disamping rangka atau berada di bawah rangka.

Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk

(scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada

piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah.

Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak

piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).

Keuntungan menggunakan bajak ini antara lain dapat bekerja ditanah keras

dan kering, dapat untuk tanah-tanah yang lengket, dapat untuk tanah-tanah yang

berbatu, dapat untuk tanah-tanah berakar, dapat untuk tanah-tanah yang

memerlukan pengerjaan yang dalam.

DIAGRAM ALIR MENYALAKAN TRAKTOR TANGAN

Dalam menyalakan traktor tangan, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor.

T u a s k o p lin g u ta m a

d ip o s is ik a n “ O F F ” a ta u

“ re m ” , s e h in g g a tra k to r ti d a k

b e r ja la n p a d a sa a t d ih id u p k a n

B u k a k ra n b a h a n b a k a r , se h in g g a

te r ja d i a lira n b a h a n b a k a r k e

ru a n g p e m b a k a ra n

G a s d ib e sa rk a n p a d a p o s is i

“ s ta rt” , s e h in g g a a d a a lira n b a h a n

b a k a r (s o la r) y a n g c u k u p

b a n y a k d i ru a n g p e m b a k a ra n .

T u a s d e k o m p re s i d ita r ik d e n g a n

ta n g a n k ir i, u n tu k

m e n g h ila n g k a n te k a n a n d i ru a n g

p e m b a k a ra n p a d a sa a t e n g k o l

d ip u ta r .

E n g k o l d im a su k k a n k e p o ro s e n g k o l,

la lu p u ta r e n g k o l se a ra h ja ru m ja m

b e b e ra p a k a li, a g a r o li p e lu m a s d a p a t m e n g a lir

k e a ta s m e lu m a s i b a g ia n -b a g ia n

tra k to r.

P e rc e p a t p u ta ra n e n g k o l, s e h in g g a a k a n m e n g h a s ilk a n

c u k u p te n a g a u n tu k m e n g h id u p k a n m o to r.

L e p a sk a n tu a s d e k o m p re si, u n tu k m e n g h a s ilk a n te k a n a n ,

se m e n ta ra e n g k o l m a s ih te ta p d ip u ta r s a m p a i m o to r h id u p .

S e te la h m o to r h id u p , e n g k o l a k a n te r le p a s s e n d ir i d a ri p o ro s e n g k o l. H a l in i d ise b a b k a n b e n tu k p e n g a it

e n g k o l y a n g m ir in g .

G e s e r p o s is i tu a s g a s p a d a p o s is i “ id le ”

a ta u s ta s io n e r

H id u p k a n m o to r ta n p a b e b a n k u ra n g le b ih s e la m a 2 -3

m e n it , a g a r p ro se s p e lu m a sa n d a p a t b e r ja la n d e n g a n b a ik

T ra k to r s ia p d io p e ra s ik a n

DIAGRAM ALIR MENYALAKAN TRAKTOR RODA EMPAT

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor

roda empat antara lain sebagai berikut.

1. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi

“START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan.

Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol

dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.

2. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi

“ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater.

Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan

merusak motor stater.

3. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan

memberikan beban berat begitu motor hidup.

4. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan

yang sirkulasi udaranya kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Purba, Imfrantoni. 2012. Laporan Praktikum PTP Field Trip ke Agrotechnopark.

Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Saifoe. 2012. Traktor. Tersedia: http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/

AB3.pdf. Diakses pada 17 September 2012.

Sihotang, Benidiktus. 201. Traktor Tangan. Tersedia:

http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan. Diakses pada 23

Oktober 2012.

Srivastava, A. K., C. E. Goering, R. P. Rohrbach. 1993. Enginering Principles of

Agricultural Machines. ASAE Texbook Number 6, American Society of

Agriculutural Engineers.

Suestiady, Harry. 2011. Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian. Fakultas

Pertanian, Universitas Riau.

Veganojustice. 2011. Implemen Pengolahan Lahan dan Unjuk Kerja. Tersedia:

http://veganojustice.wordpress.com/2011/04/21/implemen-pengolahan-

lahan-dan-unjuk-kerja/. Diakses pada 23 Oktober 2012.