pengujian mekanis kuat tekan unit tim: mortar, dan
TRANSCRIPT
TIM:
Anaka Agung Gede Sutapa
I Kade Era Kurniawan
Ida Ayu Made Budiwati
PENGUJIAN MEKANIS
KUAT TEKAN UNIT,
MORTAR, DAN
PASANGAN DINDING
Dinding (Masonry) merupakan elemen pada struktur bangunan yang terdiri atas batu bata ataupun batako (unit) dan
spesi (mortar) yang dirangkai dengan pola tertentu. Perilaku dinding tersebut menyerupai beton yang memiliki kuat
tekan jauh lebih besar dari kuat tariknya
Di Indonesia belum ada standar nilai dari data propertis pasangan dinding dan material pembentuknya. Propertis
material DP yang digunakan dalam mendesain bangunan RDP, umumnya yaitu kuat tekan dan modulus elastisitas.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian dari unit (bata merah, bata ringan dan batako), mortar dan
pasangan dinding bata merah, bata ringan dan batako yang diproduksi oleh produsen di Bali serta di
variasikan spesi dari mortar dengan perbandingan 1 : 3 dan 1 : 4.
Hasil penelitian oleh Budiwati dan Sukrawa (2017) menunjukkan bahwa struktur rangka dinding pengisi (RDP)
mampu meningkatkan kekuatannya dalam menahan beban gaya geser dasar akibat gempa dan mengurangi
besarnya simpangan yang terjadi akibat beban lateral.
LATAR BELAKANG
BATA MERAH
PENGUJIAN KUAT TEKAN UNIT
Berdasarkan SNI 15-2094-2000 :
Kuat tekan unit dihitung dengan persamaan
𝑓𝑐𝑖 = 𝑃𝐴
Keterangan :
𝑓𝑐𝑖 = Kuat tekan, satuan N/mm²
P = Beban tekan, satuan N
A = Luas bidang tekan mm²
HASIL PENGUJIAN
BATA MERAH
Kode Bata Merah Absorpsi Bata Merah
(%)
Bma 1 29,08
Bma 2 32,72
Bma 3 35,78
Bma 4 36,52
Bma 5 35,92
Rata-rata 34,00
Ukuran bata merah dari produsen Tulikup – Gianyar yaitu panjang (P) 22,5 cm, lebar (b) 11 cm dan tebal
(t) 5,1 cm. Bata merah Tulikup termasuk bata merah modul M-6a berdasarkan SNI 15-2094-2000.
Kode Bata
Merah
fci
(MPa)
Kode Bata
Merah
fci
(MPa)
Kode Bata
Merah
fci
(MPa)
Bm 1 3,36 Bm 11 3,99 Bm 21 5,16
Bm 2 5,86 Bm 12 4,65 Bm 22 5,02
Bm 3 5,08 Bm 13 4,80 Bm 23 4,63
Bm 4 6,38 Bm 14 4,74 Bm 24 4,99
Bm 5 5,34 Bm 15 6,15 Bm 25 6,09
Bm 6 5,27 Bm 16 5,85 Bm 26 5,13
Bm 7 3,85 Bm 17 4,60 Bm 27 4,52
Bm 8 4,46 Bm 18 5,00 Bm 28 5,68
Bm 9 5,41 Bm 19 4,96 Bm 29 5,70
Bm 10 7,14 Bm 20 4,69 Bm 30 5,95
Rata -rata 5,15
Nilai Kuat Tekan Bata Merah Penyerapan Air Bata Merah
PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR
Berdasarkan SNI 03-6825-2002 :
HASIL PENGUJIAN
MORTAR
Nilai Kuat Tekan Mortar
Kode Benda Uji m
(MPa) Kode Benda Uji
m
(MPa)
M13 A 21 M14 A 13,2
M13 B 27 M14 B 15
M13 C 18 M14 C 13,6
M13 D 23,2 M14 D 13,2
M13 E 26,8 M14 E 10
M13 F 30,4 M14 F 15,2
Rata-rata 24,4 Rata-rata 13,37
PENGUJIAN KUAT TEKAN PASANGAN DINDING
Berdasarkan BS EN 1052 – 1 : 1999
i
i
iA
Ff
max,
Kuat tekan pasangan dinding dihitung dengan persamaan Kuat tekan karakteristik pasangan dinding ditentukan dengan persamaan
2,1/ffk
HASIL PENGUJIAN
PERKIRAAN KUAT TEKAN KARAKTERISTIK
PASANGAN DINDING
Perkiraan kuat tekan karakteristik pasangan dinding
bata merah berdasarkan BS 5628-1-1992
2,5
No Kode
Benda Uji
W Fi,max fi fi rata-rata fk
(kg) (N) (N/mm2) (N/mm2) (N/mm2)
1 BM13 A 32,1 82,5 2,01
1,92 1,6 2 BM13 B 30,7 83 1,83
3 BM13 C 30,8 79 1,93
4 BM14 A 30,2 77,5 1,71
1,54 1,28 5 BM14 B 31,2 65 1,44
6 BM14 C 30,4 60 1,46
NILAI KUAT TEKAN PASANGAN DINDING
GRAFIK TEGANGAN REGANGAN
TEKAN PASANGAN DINDING
No Kode Benda
Uji
Modulus
Elastisitas
(N/mm2)
Modulus Elastisitas Rata-rata
(N/mm2)
1 BM13 A 113,02
155,94 2 BM13 B 253,34
3 BM13 C 101,46
4 BM14 A 305,23
186,71 5 BM14 B 65,28
6 BM14 C 189,59
MODULUS ELASTISITAS PASANGAN DINDING
HASIL PENGUJIAN
POLA RETAK PASANGAN DINDING
BM13 BM14
HASIL PENGUJIAN
Ukuran dari bata merah Tulikup adalah panjang (P) 22,5 cm, lebar (b) 11 cm dan tebal (t) 5,1 cm. Bata merah Tulikup
memiliki kuat tekan 5,15 N/mm2 dengan peyerapan air 34%. Menurut SNI 15-2094-2000 termasuk kelas bata 50.
Menurut BS EN 5628-1-1992 termasuk bata merah kelas 2 (class 2).
Nilai kuat tekan rata-rata mortar campuran 1 : 3 sebesar 24,4 N/mm2. Menurut BS
EN 5628-1-1992 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar kelas (i), sedangkan
menurut ASTM C 270 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar tipe M. Nilai kuat
tekan rata-rata mortar campuran 1 : 4 sebesar 13,37 N/mm2. Menurut BS EN 5628-
1-1992 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar kelas (ii), sedangkan menurut
ASTM C 270 masuk dalam klasifikasi sebagai mortar tipe S.
Nilai kuat tekan karakteristik pasangan dinding bata merah BM13 dan BM14
masing-masing sebesar 1,6 N/mm2 dan 1,28 N/mm2. Modulus elastisitas pasangan
dinding BM13 dan BM14 diperoleh sebesar 155,94 N/mm2 dan 186,71 N/mm2
SIMPULAN
SIMPULAN
Hubungan propertis pasangan dinding dengan propertis pembentuknya yaitu semakin kuat nilai kuat tekan
propertis pemebentuk maka semakin kuat nilai kuat tekan pasangan dinding. Seperti ditunjukkan pada
penggunaan variasi campuran mortar, dimana nilai kuat tekan mortar semakin kuat yang digunakan dengan
material unit yang sama memberikan nilai kuat tekan pasangan dinding lebih kuat.
Hubungan modulus elastisitas dengan kuat tekan pasangan dinding diperoleh konstanta untuk
pasangan dinding BM13 dan BM14 yaitu 97,45 fk dan 145,74 fk. Dibandingkan dengan persamaan
menurut BS 5628-1-1992 modulus elastisitas pasangan dinding yaitu 900 fk dan persamaan
menurut Eurocode 6 1000 fk, modulus elastisitas pasangan dinding dari pengujian langsung
konstanta yang didapat masih dibawah dari persamaan tersebut.
Pola retak pasangan dinding pada pengujian kuat tekan berupa retak vertical,
diagonal yang cenderung terjadi pada unit pembentuk pasangan dinding
TERIMA KASIH
Mohon maaf apabila ada salah kata baik
disengaja maupun tidak disengaja
CN o z 9{ CN
{fr*
H ll A raA
-li
aj
H=
!. rf =
3*r
+ a
FU
) f
a.
i!i:
*zE
H H.F
-a
l!.
2 t
1e
-' ?
FX
5
0t,
-r HJ T
FE
d
5\o
I -.
iF ra-. f_< -.
or}.
rtl, \r-
{9 r- F}
F}\ F|f
-\ -a 91 FI
P Pg
crE
O=
CL
So
3ln
Ag
t sp T' o,
(n G r wl
e 7 - oa o tt (D a 3ra
JT F=
gtt 3Z
=b EF
0q E7
-H
>.E
3q
o
-z-t
-a ir'u
=l
*)
6t
F=
-=
BF
O
'9
- O
'E
E
JF
E!
g t'.
.-1
ZII o'
li
>O
=F ^E gE
itl
II G r.l
G s S
= P t I o I o o o o tr| o o h)
!t
xir
6r'
!e!t
a)
l-t
.ra
!ili 5:
EW =!9 Nr'
lA
ltl
tiG \o t
9 (?
ag rF H*
',:
'f
o a o -t o 3 f =
& E : l' o o o o o tl o io U! o o o