pengolahan tanah

14
ACARA 1 PENGOLAHAN TANAH A. PENDAHULUAN A.1 Latar Belakang Tanah merupakan elemen penting dalam sektor pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan- perlakuan khusus pada tanah agar bisa menjadi media tanam yang bagus. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengolah tanah. Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain : 1. Pengolahan tanah dengan sistem glebagan/ buruhan. 2. Sistem parit. 3. Sistem sawah. 4. Sistem reynoso. Untuk mendapatkan hasil pengolahan yang maksimal, perlu memilih sistem pengolahan yang tepat sesuai dengan keadaan tanah yang akan diolah. Karena pentingnya tanah dalam sektor pertanian, maka perlu benar-benar diperhatikan cara pengolahannya agar bisa mendapatkan hasil olahan yang maksimal. Tanah yang subur sangat bagus untuk dilakukan pananaman, karena banyak mengandung unsur hara yang diperlukan bagi tananaman. Sehingga hasil tanam akan didapatkan maksimal. Dengan pengolahan ini tentunya petani akan

Upload: muhamad-fahmi-faizal

Post on 05-Jul-2015

3.013 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengolahan tanah

ACARA 1PENGOLAHAN TANAH

A. PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang

Tanah merupakan elemen penting dalam sektor pertanian. Oleh karena itu

perlu dilakukan perlakuan-perlakuan khusus pada tanah agar bisa menjadi media

tanam yang bagus. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengolah tanah.

Pengolahan tanah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :

1. Pengolahan tanah dengan sistem glebagan/ buruhan.

2. Sistem parit.

3. Sistem sawah.

4. Sistem reynoso.

Untuk mendapatkan hasil pengolahan yang maksimal, perlu memilih

sistem pengolahan yang tepat sesuai dengan keadaan tanah yang akan diolah.

Karena pentingnya tanah dalam sektor pertanian, maka perlu benar-benar

diperhatikan cara pengolahannya agar bisa mendapatkan hasil olahan yang

maksimal. Tanah yang subur sangat bagus untuk dilakukan pananaman, karena

banyak mengandung unsur hara yang diperlukan bagi tananaman. Sehingga hasil

tanam akan didapatkan maksimal. Dengan pengolahan ini tentunya petani akan

dapat memperoleh keuntungan, karena tanamannya dapat tumbuh dengan baik.

A.2 Tujuan

Dapat memahami dan melakukan pengolahan tanah dengan baik.

Page 2: pengolahan tanah

B. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang

menentukan pertumbuhan tanaman, karena tanah memiliki peranan penting antara

lain :

1. Sebagai tempat tumbuh dan tempat perkembangan akar.

2. Menyediakan unsur hara dan air bagi tanaman.

3. Menyediakan air bagi tanaman.

4. Merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna,khususnya mikroflora

dan mikrofauna yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi

pertumbuhan tanaman.

Sifat fisik dan kimia tanah sangat erat hubunganya dengan jenis dan

kondisi tanah serta iklim setempat, dimana langsung atau tidak langsung sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Sifat tanah yang baik selain

dipengaruhi oleh bahan induk dan proses pembentukannya juga oleh tindakan

pengolahan tanah. Struktur, tekstur dan solum tanah mempengaruhi aerasi tanah,

perkembangan atau dalamnya perakaran dan perkembangan faktor biotis. Dari hal

tersebut diatas maka dalam budidaya tanaman masalah pengolahan tanah perlu

mendapat perhatian.

Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan tanah

menjadi gembur dan mengatur kesuburan tanah sehingga sesuai untuk ditanami.

Pengolahan tanah bertujuan untuk :

1. Menciptakan struktur yang ideal bagi tanaman sehingga pertumbuhan

tanaman menjadi baik.

2. Membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman.

3. Memperbaiki aerasi dan drainase.

Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya pengolahan tanah dilakukan beberapa

kali. Cara dan saat pengolahan tanah disesuaikan dengan kondisi lingkungan

antara lain :

1. Pengolahan tanah dengan tenaga manusia.

2. Pengolahan tanah dengan tenaga hewan.(ternak)

Page 3: pengolahan tanah

3. Pengolahan tanah dengan tenaga mesin.(mesin)

Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam

yaitu :

1. No tillage (tanpa olah tanah)

2. Minimum tillage (pengolahan tanah minimal, hanya pada bagian yang

ditanami)

3. Maximum tillage (pengolahan intensif pada seluruh lahan yang akan

ditanami)

Fungsi tanah yang primer menurut Haryadi (1988) adalah :

1. Memberikan unsur-unsur mineral, melayani baik sebagai medium

pertukaran maupun sebagai tempat persediaan.

2. Memberikan air dan melayaninya sebagai perubahan.

3. Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.

Untuk mendapatkan tanah yang bagus, maka pengolahan tanah

disesuaikan dengan kondisi lingkungan antara lain ; iklim, keadaan tanah, jenis

tanaman dan saat tanam.

C. ALAT dan BAHAN

1. Alat :

a. Meteran.

b. Tali rafia.

c. Bambu (ajir).

d. Sabit.

e. Slondom.

f. Cangkul.

2. Bahan :

a. Sebidang tanah.

Page 4: pengolahan tanah

D. PROSEDUR KERJA

1. Membuat 3 bedengan untuk penanaman dan 2 untuk penyemaian, caranya :

a. Mengukur tanah dengan rol meter dan membatasinya dengan tali rafia dan

patok.

b. Ukuran bedengan untuk penanaman masing-masing 3m x 3m.

c. Ukuran bedengan untuk penyemaian masing-masing 1m x 1m.

d. Jarak antar bedengan 50 cm (untuk parit) dan dalamnya ± 30 cm.

2. Setelah pengukuran dan pemasangan patok selesai baru dilakukan pembuatan

parit dengan lebar 50 cm, panjang sesuai bedengan dan dalamnya kira-kira 30

cm.

3. Kemudian bedengan dicangkuli baik untuk penyemaian maupun untuk

penanaman. Sambil mencangkuli kita juga harus menyiangi gulma yang ada

di bedengan tersebut, karena adanya gulma akan mengganggu pertumbuhan

tanaman, yang perlu diperhatikan disini adalah cara mencangkulnya dengan

sistem buruhan dangkal (maximum tillage) dengan cara :

a. Menggali parit sedalam 20 cm.

b. Menggali parit yang lain untuk menutupi parit sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiangan gulma :

Gulma harus dicabut sampai akar-akarnya karena jika tidak, maka gulma

tersebut bisa tumbuh lagi.

4. Jika tanah sudah terasa gembur, selanjutnya tinggal meratakan tanah masing-

masing bedengan.

5. Kemudian bedengan disirami.

Page 5: pengolahan tanah

Keterangan gambar :

E. HASIL PENGAMATAN

E.1 Keadaan Tanah Sebelum Diolah

1. Sangat kering dan keras (pejal).

2. Strukturnya rapat.

3. Terdapat banyak gulma yang menutupi sebagian besar tanah.

4. Bentuknya tidak teratur.

PENANAMAN

3m

3m

PENYEMAIAN Parit 50cm

1m 50cm

1m Parit 50cm Bahan : Sebidang tanah Alat : - MeteranTali rafiaBambu (ajir)SabitSlondomCangkul

TanamanJagung

Bedengan

TanamanKangkung

Bedengan

Tumpang SariJagung&Kangkung

Bedengan

Page 6: pengolahan tanah

E.2 Keadaan Tanah Setelah Pengolahan

Tanah menjadi gembur dan bersih dari gulma. Selain itu tanahnya

menjadi tidak keras, remah dan tidak menggumpal

F. PEMBAHASAN

Agar tanah dapat ditanami, maka haruslah memiliki unsur-unsur yang

dibutuhkan oleh tanaman. Tanah yang tidak subur harus diolah terlebih dahulu

agar menjadi gembur dan dapat ditanami. Pengolahan tanah dimaksudkan untuk

memecahkan gumpalan tanah menjadi gembur dan mengatur permukaan tanah

sehingga sesuai untuk ditanami. Dari pengamatan, tanah yang sebelum diolah

keadaannya sangat kering dan pejal. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang

mempunyai aerasi dan drainase yang buruk.

Dengan keadaan yang seperti itu, maka tanah harus diolah dengan baik.

Dalam praktikum kali ini, pengolahan tanah dilakukan dengan sistem buruhan

dangkal yaitu dengan menggali parit sedalam kurang lebih 20 cm. Kemudian

menggali parit yang lainnya untuk menutup parit sebelumnya. Tanah ini ternyata

relatif sulit untuk untuk digali dan diolah, karena kondisinya yang sangat kering

dan pejal. Sebagai pengolahan dasar maka tanah harus dicangkul kurang lebih

sedalam 20 cm dan kemudian disisir. Untuk dapat mengolah tanah dengan mudah

kita harus menungu tanah tersebut menjadi lembab. Kelembaban tanah bisa

karena air hujan maupun dengan sengaja diairi sekedar lembab saja. Sesudah

tanah menjadi lembab kemudian dilakukan hal sebagai berikut :

Membajak atau mencangkul.

Menyisir.

Membuat bedengan.

Bedengan dibuat sebanyak 5 buah, 3 bedengan ukuran 3m x 3m untuk penanaman

dan 2 bedengan ukuran 1m x 1m untuk penyemaian. Agar didapatkan pengolahan

tanah yang maksimal, maka perlu diperhatikan faktor-faktor antara lain ;

kedalaman tanah, kemiringan lahan atau kelerengan dan tenaga kerja.

Page 7: pengolahan tanah

Tanah yang diolah, maka sifat-sifat fisik tanah akan terjadi perubahan

yang mana sebelumnya sifat tersebut berkurang karena sudah digunakan untuk

bertanam ataupun belum dipergunakan. Gulma yang ada dibuang atau dicabut

hingga keakar-akarnya agar tidak tumbuh lagi, karena gulma akan sangat

menganggu pertumbuhan tanaman.

Proses pengolahan tanah pada dasarnya terjadi dari empat jenis

pengolahan yaitu ; pembajakan, pembajakan semu, cara-cara tambahan untuk

persiapan tanah, pengolahan untuk pemeliharaan tanah.

Pembajakan

Pembajakan adalah pengolahan tanah dengan mempergunakan bajak atau

cangkul dengan maksud agar tanah dapat membalik. Tujuan pembajakan adalah

untuk meningkatkan peredaran air dan udara dalam tanah, dan akibatnya volume

tanah akan menjadi lebih besar karena tanah yang tadinya padat akan menjadi

lebih longgar sehingga pori-pori juga menjadi lebih besar. Ketersediaan O2 di

alam pada dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2 biasanya berpengaruh

pada kehidupan bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah dapat meningkatkan

penyerapan O2 dari udara sehingga ketersediaan O2 dalam tanah cukup tersedia.

Didalam pembajakan rumput-rumput liar dan sisa-sisa panen akan ikut terpendam

dan sekaligus pupuk P dan K dapat disebarkan. Pengolahan tanah harus

disesuaikan dengan iklim. Pembajakan harus memenuhi syarat-syarat antara lain ;

dalamnya pembajakan harus merata, pembalikan tanah harus teratur.

Untuk menghindari sebab-sebab kemerosotan struktur tanah dapat dilakukan hal-

hal sebagai berikut :

1. Usahakan agar tanah jangan sampai terlalu lama tergenang air ; hal ini

dapat diusahakan selokan drainase sebaik-baiknya menurut teknis.

2. Jangan sampai menggunakan pupuk yang mengandung Na pada tanah

yang mudah pecah.

3. Pada tanah yang telalu basah, jangan sampai pengolahannya

menggunakan mesin-mesin yang berat.

4. Jangan sampai membiarkan tanah menjadi gundul, lebih-lebih pada

musim penghujan, usahakan tanaman penutup tanah.

Page 8: pengolahan tanah

5. Pada tanah yang bersifat asam, pakailah pupuk yang mengandung Ca,

karena Ca dapat menetralisir keasaman tanah.

6. Pergunakanlah bahan organik sebanyak mungkin, seperti pupuk kandang,

sisa tanaman, jerami dan pupuk hijau yang lain.

Pembajakan semu

Pembajakan semu adalah pembajakan dimana tanah tidak terbalik hanya

merupakan bongkahan-bongkahan besar. Bagian tanah yang halus akan masuk ke

bawah lewat atau masuk disela-sela bongkahan. Pembajakan ini adalah

pembajakan pendahuluan sebelum pembajakan sesungguhnya, dimana pupuk

organik P dan K serta obat-obatan dapat disebarkan.

Cara-cara tambahan untuk persiapan tanah

Pengolahan ini mempersiapkan tanah lebih lanjut sehingga makroporositas

yang terlalu besar akibat pembajakan dapat ditingkatkan, untuk ini tanah digaru

dan dirol sekaligus.

Pengolahan untuk pemeliharaan tanah

Maksudnya adalah agar permukaan tanah tetap lembab, peredaran air dan

udara didalam tanah tetap baik dan sekaligus memberantas rumput. Hal-hal yang

dilakukan antara lain :

a. Penggemburan

Penggemburan dilakukan agar drainase dan aerasi tanah menjadi baik

sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya.

b. Pembuatan parit

Pembuatan parit bertujuan agar tidak terjadi genangan air pada tanah

olahan. Sehingga kelembaban tanah tetap terjaga.

c. Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk mengganti unsur-unsur hara makro. Unsur

hara makro yang sering diperlukan tanaman adalah N, P dan K. Pada

pemberian pupuk SP36 bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar,

selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman

dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian dan

memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk

Page 9: pengolahan tanah

KCL adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan

resistensi tanaman terhadap penyakit.

G. KESIMPULAN

1. Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan tanah menjadi

gembur dan mengatur permukaan tanah sehingga sesuai untuk ditanami.

2. Tanah yang baik adalah yang banyak mengandung unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman.

3. Pembajakan harus memenuhi syarat-syarat antara lain ; dalamnya pembajakan

harus merata, pembalikan tanah harus teratur.

4. Pada pemberian pupuk SP36 bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar,

selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman

dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian dan memperkuat

tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk KCL adalah untuk

meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi tanaman

terhadap penyakit.

5. Untuk mendapatkan hasil pengolahan yang maksimal, perlu memilih sistem

pengolahan yang tepat sesuai dengan keadaan tanah yang akan diolah.

Page 10: pengolahan tanah

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Nurhajati, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Haryadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, Jakarta.

Sosroatmodjo, P.L.A. 1980. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah. Penunjang Pembangunan Nasional, Jakarta.

Suteja Mul mulyani, A.G. Kartasapoetra Rui. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka cipta, Jakarta.

Sanchez, Pedro A. 1993. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Penerbit

ITB, Bandung.