pengolahan mineral

5
1. Teknik-teknik yang digunakan dalam proses pengolahan mineral di antaranya adalah: a. Konsentrasi gravitasi, teknik ini memanfaatkan perbedaan berat jenis antara mineral-mineral. Mineral-mineral dipisahkan dengan peralatan yang berprinsip pada pemisahan berat jenis seperti jigging, rake classifier, spiral classifier, vibrating table, dll. b. Flotasi, teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat permukaan mineral-mineral. Dengan menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu sendiri memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk dipisahkan. Biasnya mineral-mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini. c. Magnetic Separation, cara ini memanfaatkan sifat magnet dari mineral-mineral. Mineral yang bersifat feromagnetik dipisahkan dari mineral yang bersifat diamagnetik. Dan teknik-teknik lainnya, seperti electric separator, dll. 2. Tahapan ekstraksi mineralmenggunakan nitrat a. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga menjadi tepung (mesh + 200). b. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari bahan). c. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %. d. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH larutan (10 – 11) dengan (T = 85°C). e. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring. f. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1) g. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2). h. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80°C – 90°C). i. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda (NaOH) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (T = 90°C – 100°C).

Upload: jundi

Post on 11-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sfdsfs

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Mineral

1. Teknik-teknik yang digunakan dalam proses pengolahan mineral di antaranya adalah:a. Konsentrasi gravitasi, teknik ini memanfaatkan perbedaan berat jenis antara mineral-

mineral. Mineral-mineral dipisahkan dengan peralatan yang berprinsip pada pemisahan berat jenis seperti jigging, rake classifier, spiral classifier, vibrating table, dll.

b. Flotasi, teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat permukaan mineral-mineral. Dengan menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu sendiri memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk dipisahkan. Biasnya mineral-mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.

c. Magnetic Separation, cara ini memanfaatkan sifat magnet dari mineral-mineral. Mineral yang bersifat feromagnetik dipisahkan dari mineral yang bersifat diamagnetik. Dan teknik-teknik lainnya, seperti electric separator, dll.

2. Tahapan ekstraksi mineralmenggunakan nitrata. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga

menjadi tepung (mesh + 200).b. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari

bahan).c. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian

tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %.d. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH

larutan (10 – 11) dengan (T = 85°C).e. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga

(t= 48h), kemudian di saring.f. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1)g. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu

dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2).h. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t

=30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80°C – 90°C).i. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda

(NaOH) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (T = 90°C – 100°C).j. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda

3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110°C – 120°C).k. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T = 110°C

–120°C) selama (t = 1.45j).

l. Lakukan proses Cooling.m. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50) selama

(t = 3.5j). (metode 3)3. Kelemahan berbagai cara pengolahan mineral

a. Flotasi, kekurangan dari metode flotasi ini adalah tingginya biaya investasi infrastruktur, biaya produksi juga lebih tinggi. Perkiraan bahwa hukum segregasi investasi dalam infrastruktur adalah sekitar dua kali pabrik flotasi dari kapasitas yang sama, biaya produksi akan menjadi 2 sampai 3 kali lebih tinggi. Segregasi dalam pengobatan bijih tembaga oksida tahan api, tembaga kelas dalam bijih harus lebih besar dari 2% untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ekonomi. Metode pemisahan digunakan untuk menyelesaikan hanya mereka yang sebaliknya tidak dapat memproses bijih.Metode untuk mengatasinya diantaranya :

Page 2: Pengolahan Mineral

Sebelum menggunakan metode ini untuk menangani pengolahan bijih dibutuhkan sebuah studi komprehensif, untuk metode lain yang tidak menganut hukum segregasi.

b. Magnetic Separation- Untuk Low Intensity Magnetic Separator

Mineral magnetic yang di dapat lebih sedikitMineral gangue dapat masuk dalam konsentratJika dorongan fluida rendah maka akan ada mineral yang tertinggal pada dasar dalam tangki, sedang  jika terlalu besar maka mineral halus akan masuk ke dalam tailing

- Untuk High Intensity Magnetic SeparatorHarganya mahalMemerlukan daya magnet yang besar

c. Konsentrasi Gravitasi- Ada kemungkinan susunan mineral berat jadi satu dengan mineral ringan.

Metode untuk mengatasinya diantaranya :- Agar terjadi pemisahan antara mineral berat dengan mineral ringan, maka ukuran

campuran mineral tersebut disamakan dengan jalan pengayakan.4. Pengolahan emas menggunakan merkuri

Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampurkan bijih emas dengan merkuri (Hg). Dalam proses ini akan terbantuk ikatan senyawa antara emas, perak, dan merkuri itu sendiri yang biasa dikenal sebagai amalgam (Au – Hg). Merkuri akan membentuk amalgam dengan logam lain selain besi dan platina. Tahapan-tahapan pengolahan tersebut adalah :a. Sebelum dilakukan amalgamasi hendaknya dilakukan proses kominusi dan konsentrasi

gravitasi, agar mencapai derajat liberasi yang baik sehingga permukaan emas tersingkap.

b. Pada hasil konsentrat akhir yang diperoleh ditambah merkuri ( amalgamasi ) dilakukan selama + 1 jam

c. Hasil dari proses ini berupa amalgam basah ( pasta ) dan tailing. Amalgam basah kemudian ditampung di dalam suatu tempat yang selanjutnya didulang untuk pemisahan merkuri dengan amalgam

d. Terhadap amalgam yang diperoleh dari kegiatan pendulangan kemudian dilakukan kegiatan pemerasan ( squeezing ) dengan menggunakan kain parasut untuk memisahkan merkuri dari amalgam ( filtrasi ). Merkuri yang diperoleh dapat dipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya. Jumlah merkuri yang tersisa dalam amalgan tergantung pada seberapa kuat pemerasan yang dilakukan. Amalgam dengan pemerasan manual akan mengandung 60 – 70 % emas, dan amalgam yang disaring dengan alat sentrifugal dapat mengandung emas sampai lebih dari 80 %.

e. Retorting yaitu pembakaran amalgam untuk menguapkan merkuri, sehingga yang tertinggal berupa alloy emas.

f. Namun, proses yang dilakukan di atas memiliki resiko yang sangat besar. Limbah yang dihasilkan sangat berbahaya baik untuk pekarja, maupun untuk alam kita. Maka dalam penambangan ini harus di perhatikan beberapa unsur. Unsur tersebut antara lain :

g. Lokasi ekstraksi bijih harus terpisah dari lokasi kegiatan penambangan. h. Dilakukan pada lokasi khusus baik untuk amalgamasi untuk meminimalkan penyebab

pencemar bahan berbahaya akibat peresapan kedalam tanah, terbawa aliran air permukaan maupun gas yang terbawa oleh angin.

i. Dilengkapi dengan kolam pengendap yang berfungsi baik untuk mengolah seluruh tailing hasil pengolahan sebelum dialirkan ke perairan bebas.

j. Lokasi pengolahan bijih dan kolam pengendap diusahakan tidak berada pada daerah banjir.

k. Hindari pengolahan dan pembuangan tailing langsung ke sungai.

Page 3: Pengolahan Mineral

5. Diagram komponen- komponen minyak mentah berdasarkan titik didihnya.

Nama Kelompok :

Muhammad Malkan Al Hasani 21100114120009Jundiya Al Haqiqi 21100114120041Petrus Aditya Ekananda 21100114130077