pengolahan bahan galian atau mineral dressing

33
Fradika 03081002069 Comminution 1 BAB I PENDAHULUAN Pengolahan bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga,yang terdapat bersama-sama dalam alam. Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral- mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :

Upload: farisyah-melladia-utami

Post on 03-Dec-2015

313 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

mineral dressing

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pengolahan bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum

yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan

galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi,

untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih

mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang

berharga,yang terdapat bersama-sama dalam alam.

Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan

bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral

berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya

bersama-sama (gangue mineral). Proses pengolahan berlangsung secara

mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral

tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat

dilakukan dengan jalan :

1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga

terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu

sama lain.

2. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau

berbeda sifat fisiknya.

Proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya (gangue

mineral) yang kurang berharga merupakan inti dari proses pengolahan bahan

galian. Proses ini terdiri dari beberapa langkah :

1. Comminution (Pengecilan ukuran dengan alat crushing dan grinding)

Page 2: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

2

2. Sizing (Penyeragaman ukuran dengan screening dan classiflying)

3. Concentration (Pemisahan mineral berharga dari pengotornya)

4. Dewatering (Pengeringan).

Communition atau proses pengecilan ukuran dilakukan dengan cara

memecah / menghancurkan bongkah-bongkah batuan besar menjadi

pecahan-pecahan yang lebih kecil.

Jadi tujuan communition adalah :

1. Untuk memperoleh ukuran mineral / butiran tertentu sesuai dengan

kebutuhan yang diinginkan (pasar) atau sesuai dengan persyaratan yang

diperlukan untuk proses berikutnya.

2. Untuk melepaskan mineral-mineral berharga dari mineral pengotornya

(gangue mineral).

Page 3: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

3

BAB II

COMMINUTION

A. DEFINISI COMMINUTION

Communition adalah sebagai langkah pertama (persiapan)

yang biasa dilakukan dalam proses pengolahan bahan galian (Mineral

Dressing), yaitu memperkecil ukuran bongkah-bongkah batuan yang

diperoleh dari tambang (run of mine) menjadi fraksi-fraksi yang

berukuran lebih kecil, sesuai dengan kehalusan ukuran butiran yang

diperlukan.

B. TAHAP – TAHAP DALAM COMMINUTION

Proses pengecilan ukuran (communition) dapat dibagi dalam 3 tahap

berdasarkan ukuran dari produk yang dihasilkan :

1. Primary crushing (Penghancuran tingkat pertama)

2. Secondary crushing (Penghancuran tingkat kedua)

3. Tertiary crushing (Penggilingan / grinding)

1. Primary Crushing

Page 4: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

4

Penghancuran tingkat pertama menghasilkan produk

yang kasar, biasanya menggunakan alat jaw crusher dan

gyratory crusher. Bongkah-bongkah batuan yang datang dari

tambang atau quarry yang berukuran 12-60 inci dapat

dihancurkan / dipecah dengan alat jaw crusher atau gyratory

crusher menghasilkan produk ukuran 4-6 inci (Reduction ratio

3-6).

a. Jaw Crusher

Merupakan alat primary crushing yang terdiri dari fixed

jaw yang melekat pada frame (rangka) dan swing Jaw.

Mekanisme alat :

- Swing jaw menjauh dan mendekat fixed jaw maka material

akan tertekan dan pecah menjadi ukuran yang lebih kecil

sebagai produk.

- Gaya – gaya yang bekerja pada batuan yang dihancurkan :

1. Compressive stress (gaya tekan)

2. Shear stress (tarik)

3. Gaya gesek

Page 5: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

5

Diagram of Jaw Crusher

Kapasitas jaw crusher :

- Mempunyai lubang penerima feed uk. 48” x 42” mereduksi

sampai 6”

- Kapasitas 4000 ton / hari

- T = 0,6 LS (T=kapasitas ton/jam, L = Panjang lubang penerima

S= lebar lubang pengeluaran / set)

Kapasitas jaw crusher dipengaruhi :

1. Gravitasi (g) , semakin besar (g) maka makin besar hasil

2. Kekerasan (Hardness), semakin besar (kekerasan)

makin kecil kapasitas

3. Keliatan, semakin besar (keliatan) makin kecil kapasitas

dihasilkan

4. Moisture constanta (kadar air yang tetap), semakin besar

(moisture) makin kecil kapasitas dihasilkan

Faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :

Page 6: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

6

- Lebar lubang pengeluaran(tergantung pengaturan toggle)

- Variasi throw (ukuran throw harus disesuaikan)

- Kecepatan (keepatan terlalu tinggi akan menurunkan efisiensi)

- Ukuran feed (tergantung pada gane, nip angle)

- Reduction Ratio

- Reduction Ton (TR= T x R80)

Jaw crusher adalah jenis crusher yang paling banyak

digunakan untuk crusher primer. Jenis ini paling efektif

digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling

keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher merupakan mesin

penekan (compression) dengan rasio pemecahan 6:1.

Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang

berukuran sampai dengan 90 % dari bukaan feednya dapat

diterima. Untuk kerikil, karena umumnya berbentuk bulat,

disarankan pemakaian material dengan ukuran 80 % dari

bukaan. Secara umum, discharge material dua kali setting

crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge

setting.

Page 7: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

7

Jaw Crusher

Ukuran (size) dari jaw crusher biasanya ditentukan oleh

ukuran dari receiving opening (gape dalam inci), misalnya

commercial size 7”x 10” sampai 66”x84” dan yang besar

84”x120”. Semua Jaw crusher mempunyai discharge opening

(pengeluaran) yang dapat diatur. Minimum closed setting

biasanya 1/6 sampai 1/8 gape.

Kapasitas Jaw crusher secara empiris dapat dinyatakan

dalam rumus :

T = 0,6 x L x S

Dimana : T = Kapasitas jaw crusher

L = Panjang dari receiving opening (in)

S = Lebar dari discharge opening (in)

Page 8: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

8

Rumus tersebuat adalah untuk perhitungan kasar dari

kapasitas jaw crusher, karena hanya tergantung pada discharge

(pengeluaran) pada saat open setting.

Istilah – istilah pada jaw crusher :

- Mouth (lubang penerimaan “feed” )

- Threat (lubang pengeluaran feed )

- Gape (gerakan horizontal pada mouth)

- Sat (gerakan horizontal pada threat)

- Closet Set (jarak fixed jaw dengan movable jaw disaat swing

jaw berada paling muka)

- Opened Set (jarak fixed jaw dengan movable jaw pada saat

swing jaw pada posisi paling belakang)

- Throw (Jarak yang ditempuh swing jaw pada saat mencapai

opened set)

- Nip Angle (sudut yang dibentuk oleh garis singgung yang

dibuat dari permukaan antara material dengan jaw)

- Reduction ratio adalah hasil bagi ukuran maksimum umpan

yang masuk dengan ukuran produk yang keluar dari Jaw

crusher.

Jaw crusher terdiri dari 2 buah crushing-face atau jaw

(rahang) yang terbuat dari pelat baja, berhadap-hadap

membentuk sudut kecil arah kebawah, salah satu diantaranya

diam tertahan pada crushing frame (rangka jaw crusher) disebut

fixed jaw, sedangkan yang satu lagi dapat bergerak sedikit

mendekat dan menjauh dari fixed jaw, disebut swing jaw.

Gaya penghancur/pemecah dari alat jaw crusher adalah

sebagai hasil tekanan terhadap batuan oleh swing jaw kepada

fixed jaw.

Page 9: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

9

Komponen-Komponen Jaw Crusher

Tabel jenis crusher beserta rasio reduksi

Page 10: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

10

Jaw crusher dapat dibedakan berdasarkan amplitude

minimum dan cara menggerakkan swing jaw :

1. Blake Type (Blake Jaw Crusher)

“Sistem Blake” dengan ciri-ciri titik engsel di atas, bagian

bawah bergerak mundur maju. Blake jaw crusher mempunyai

swing jaw tertahan sebelah atas dan amplitude terbesar

terdapat sebelah bawah crushing face, sehingga produk yang

diperoleh tidak homogen. Blake type termasuk model lama

yang sampai sekarang masih dipakai dan biasanya dibuat

dalam ukuran besar-besar.

The Blake Jaw Crusher

2. Dodge Type ( Dodge Crusher )

“Sistem Dodge” dengan ciri-ciri titik engsel di bawah,

bagian atas bergerak mundur maju. Dodge crusher biasanya

dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Bedanya dengan blake

Page 11: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

11

type , swing jaw tertahan sebelah bawah, sehingga lebar dari

lobang pengeluaran (throad = discharge) hampir konstan.

Jadi produknya mempunyai ukuran yang hampir sama.

Dodge type lebih sederhana, hanya ada satu toggle dan tidak

ada pitman. Karena mempunyai gerakan yang kecil sebelah

bawah, maka sering terjadi penyumbatan dan menahan

turunnya material yang sudah duhancurkan.

Kebaikan pemecah menurut sistem dodge ialah pada titik

engselnya terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan

berlangsung lubang pembuang hanya sedikit terbuka

(seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan

lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah

tersumbat.

Pemecah menurut sistem blake paling banyak di pakai

karena tidak mempunyai keburukan seperti dodge.

Keburukan sistem blake hasil olahan kurang rata.

3. Single – Toggle Type ( Single-Toggle Jaw Crusher)

Swing jaw pada single-tonggle jaw crusher tertahan

disebelah atas pada eccentric pada drive-shaft. Bagian

bawah swing jaw tertahan pada singgle toggle. Jadi single

toggle mempunyai 2 gerakan, yaitu mundur-maju dan turun-

naik, akibat dari gerakan eccentric dan mundur-majunya

toggle.

b. Gyratory Crusher

Gyratory Crusher dipakai untuk memecah batuan

berbentuk bongkah besar maupun kecil, yaitu sebagai primary

Page 12: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

12

crushing dan secondary crushing mempunyai kapasitas lebih

besar dibanding jaw crusher. Gyratory crusher terdiri dari 2

conical shell (dinding) berbentuk kerucut terpacung yang berdiri

vertical, dinding luar (outer shell) yang diam tidak dapat

bergerak dengan puncak kerucut sebelah bawah, sedang

dinding dalam (inner shell) dengan puncaknya sebelah atas

dapat berkisar sambil berputar pada as nya. Dinding luar dan

dinding dalam (shells) dibuat dari besi atau baja cord an dilapisi

dengan besi alloy yang dapat diganti-ganti (mantle). Permukaan

yang berhadapan dari 2 shells yang dipasang terbalik satu

sama lain adalah merupakan crushing-surface dari gyratory

crusher.

Pada gyratory crusher crushing action (penghancuran)

berjalan terus menerus selama inner shell (dinding dalam)

berputar pada as nya, sedang pada jaw crusher crushing action

hanya terjadi pada saat swing Jaw mendekat pada fixed jaw.

Alat gyratory crusher dikembangkan terus sampai sekarang,

sehingga dengan tenaga yang lebih kecil diperoleh kapasitas

yang lebih besar dibanding jaw crusher.

Kapasitas gyratory crusher dapat dinyatakan dengan rumus :

T = 0,75 So (L-G)

Dimana : T = Kapasitas (Ton/jam)

So = Open Setting (inci)

L = Panjang Keliling dinding luar (inci)

G = Keliling dinding dalam pada gape (inci)

Page 13: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

13

Ukuran (size) dari gyratory crusher ditentukan oleh ukuran

gape pada lubang bukaan (receiving opening), sedangkan

panjang keliling dinding luar (receiving opening/ outer rim)

berkisar 6-10 kali gape untuk gyratory yang berukurang kurang

dari 26 inci dan 6 ½ - 7 ½ untuk ukuran yang lebih besar.

Comersial size berukurang 5 sampai 72 inci. Reduction Ratio

pada jaw crusher dan gyratory crusher dapat mencapai 6 sampai

8.

Beberapa keuntungan gyratory crusher dibanding jaw crusher :

1. Lubang bukaan (receiving opening) dan pengeluaran

(discharge) lebih luas, jadi kapasitasnya lebih besar.

2. Untuk Kapasitas yang sama, mesinnya lebih kecil

3. Pemakaian tenaga lebih kecil

4. Penghancuran terjadi terus-menerus

5. Kapasitas gyratory crusher 2 ½ kapasitas jaw crusher untuk

gape yang sama

6. Gyratory crusher dapat menerima umpan dari semua arah,

sedangkan jaw crusher hanya dari satu arah.

2. Secondary Crushing

Secondary crushing dilakukan terhadap produk hasil

pengerjaan alat primary crushing, guna lebih memperkecil

ukuran batuan yang dihasilkan agar derajat liberasi yang

diperoleh dapat lebih tinggi lagi. Ukuran batuan dapat diperkecil

hingga ukuran ½ cm. Secondary crusing dapat dilakukan

dengan menggunakan alat :

a. Gyratory Cone Crusher

Page 14: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

14

Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu

diam dan yang satunya berputar. Proses pemecahan bahan

olahan dari pemecah rahang ini berlangsung continue dengan

cara gesekan & potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut

ini cara memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang,

melainkan terus-menerus.

Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu

atau kerucut berfungsi sebagai engsel, sedangkan ujung bagian

bawah berkeliling hingga gerakan kerucut berayun mengelilingi

bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan

kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung berubah-ubah.

Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahan dan

pada waktu ruang membesar bahan olahan yang sudah digiling

akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling

kerucut dan terus-menerus.

Page 15: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

15

Bagian-bagian Cone Crusher

Untuk batu hasil ledakan , cone crusher berfungsi

sebagai crusher lanjutan dan/atau crusher akhir setelah crusher

primer. Head cone standart dengan rasio pemecah 6-8 : 1,

mengurangi ukuran material menjadi minimum 20 mm minus.

Head cone halus dapat mengurangi material menjadi 6mm

minus dengan rasio pemecahan 4-6:1. Berbagai susunan liner

menyesuaikan masing-masing mesin dengan ukuran batu yang

akan dipecah dan persyaratan produk. Gradasi produk berubah

mengikuti bukaan setting samping yang tertutup.

Page 16: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

16

Cone Crusher

Prinsip dari cone crusher ini hampir sama dengan

gyratory crusher dengan 2 macam bedanya :

- Permukaan dari dinding luar (outer frame) yang tadinya lurus

(straight head) dibuat berbentuk cone (cone head) dengan

maksud untuk menambah fine crushing zone (daerah

penghalusan) dan memperbesar tempat pengeluaran

(discharge area).

- Dinding luar (outer frame) sendiri menjadi upper crushing

surface (daerah penghancur bagian atas) yang dapat

terangkat kalau ada penghalang yang tidak dapat

dihancurkan masuk kedalam alat. Dengan demikian gaya

yang bekerja terdapat partikel menjadi diperbesar, sehingga

jumlah penghancuran dan kapasitas cone crusher menjadi

lebih besar pada pegerakan dan ukuran head yang sama.

Page 17: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

17

Reduction Ratio pada cone crusher dapat mencapai 7

sampai 10.

Cone Crusher

b. Roll Crusher

Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan

produk dengan ukuran tertentu. Crusher jenis ini menghasilkan

variasi pemecahan yang lebih besar dibanding jenis crusher

lainnya. Crusher dengan roll ganda memiliki rasio pemecahan

terbatas antara 2 - 2,5 : 1. Roll triple menghasilkan rasio

pemecahan 4 - 5 : 1. Untuk meningkatkan produksi serta agar

keausan dapat merata, harus diusahakan agar material yang

masuk dapat ersebar merata di permukaan roll. Gradasi

keluaran diatur dengan bukaan setting pembuang. Roll tidak

terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas material seperti

Page 18: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

18

pada rusher jenis cone. Kecepatan perputarannya +300rpm

dengan ukuran feed 0,5-8 inch.

Roll Crusher

Roll Crusher terdiri dari 2 silinder baja, berdiameter

sama, berputar pada sumbu dengan arah yang berlawanan.

Kedua silinder (roll) terbuat dari baja merupakan alat

penghancur (crushing surface) dan dapat diganti kalau sudah

aus, kedua silinder jaraknya dapat diatur sesuai dengan

kehalusan produk yang diinginkan. Penghancuran batuan

dilakukan oleh kedua silinder yang digerakkan oleh motor

penggerak. Umpan (feed) dimasukkan dari atas, seolah-olah

terjepit diantara kedua silinder yang berputar sehingga pecah.

Gambar di bawah ini, menunjukkan sebuah pemecah putar

yang hanya terdiri dari dua roda putar. Biasanya pemecahan

dari mesin semacam ini tidak dapat mencapai hasil yang

Page 19: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

19

diinginkan bila penggilingan hanya satu kali,sehingga

pemecahan dikerjakan berkali-kali.

Pemecah Putar

Pemecah Putar

Untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan

pemecahan, mesin pemecah ini kemudian dibuat mesin

pemecah putar yg bertingkat. Yaitu terdiri dari beberapa roda

putar dan jarak antara roda-roda putar itu tidak sama (makin

kecil ), hingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dapat

mencapai besar butir yang diinginkan.

Page 20: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

20

Pemecah Putar Bertingkat Dua

Gaya-gaya yang bekerja dalam penghancuran adalah

gaya tangensial karena perputaran silinder, gaya normal, dan

gaya berat dari partikel. Kalau penjumlahan (resultant) gaya

tengensial dan gaya normal (gaya berat diabaikan) arah

kebawah dari horizontal, maka partikel akan tertekan kebawah,

kejepit oleh kedua roll dan pecah. Apabila penjumlahan tersebut

arahnya keatas horizontal, maka partikel akan tetap berada

diatas kedua roll silinder.

Cara Kerja :

Roll crusher cara kerjanya berdasarkan penekanan dan

gesekan. Material solid dilewatkan antara dua roda yang

berlawanan. Roda – roda tersebut atau silinder dibuat dari besi

tuang yang dilapisi oleh baja atau steel, apabila aus/rusak

lapisan itu dapat diganti. Roda-roda tersebuit dihubungkan

dengan motor penggerak, sehiungga dapat berputar,dan salah

satu roda dibuat dalam keadeaan tetap, sedangkan yang satu

dapat bergerak maju mundur karena adanya per yang terbuat

Page 21: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

21

dari baja. Bila kecepatan putar kedua roda atau silinder sama

maka material solid, akan diinjak/dipecah,sedangkan bila

kecepatan putarnya tidak sama maka material solid selain

dipecahkan juga dipuntir.

Secara teoritis kapasitas Roll crusher dapat dihitung dengan

rumus :

K = 0,0034 NDWSG

Dimana : K = Kapasitas (Ton/jam)

N = Jumlah Putaran (RPM)

D = Diameter Silinder (inci)

W = Lebar Silinder (inci)

S = Jarak Silinder (inci)

G = Berat Jenis Partikel

Hubungan antara diameter silinder (Roll) dan diameter rata-rata

ukuran batuan yang dapat digiling, dinyatakan dengan rumus :

d = 0,0476 x D

Dimana :

d = Diameter Partikel max (inci)

D = Diameter silinder (inci)

Dalam memilih roll crusher, maka ukuran material yang masuk

dan produk yang diinginkan menentukan diameter dan jarak

silinder. Reduction ratio dapat mencapai 4.

3. Tertiary Crushing

Tertiary crushing dilakukan untuk mendapatkan ukuran batuan

yang lebih halus, sehingga derajat leberasi mineral dapat lebih tinggi.

Page 22: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

22

Hal ini dilakukan apabila dipandang perlu untuk mengolah mineral

dengan proses konsentrasi, dimana dibutuhkan butiran mineral

dengan ukuran yang halus. Tertiary crushing umunya dilakukan

dengan menggunakan alat giling (mill), yaitu silinder dari baja yang

didalamnya diisi grinding media, dan apabila silinder diputar pada as-

nya akan terjadi grinding action.

Dalam pengertiannya grinding berada dengan crushing. Pada

crushing penghancurannya disebabkan oleh gaya tekan (impact)

dipakai untuk material yang kasar, sedangkan grinding

penghancurannya oleh gaya gesekan (rubbing) dan biasanya dipakai

untuk material yang halus (max. 6 mesh).

a. Tumbling Mill

Tumbling mill atau Revolving mill terdiri dari satu shell

berbentuk silinder yang pada dinding dalamnya dilapisi dengan

liner (pelapis) dan dimuati grinding media, kemudian diputar

pada as-nya yang horizontal. Shell silinder dibuat dari plat baja,

pelapis liner yang dapat diganti-ganti dibuat dari baja atau alloy,

sedang grinding media terdiri dari bola-bola baja, bola kramik

atau batuan yang relative bulat atau batang-batang baja.

Kalau shell silinder yang berisi bola-bola baja dan yang

berputar pada as-nya kedalamnya dimasukkan batuan yang

akan dihancurkan melalui lubang pemasukan pada salah satu

ujung silinder, maka produknya keluar melalui lubang

pengeluaran pada ujung yang lain. Kecepatan perputaran shell

silinder dibuat sedemikian rupa, sehingga bola-bola baja

terangkut pada dinding silinder dan kemudian jatu bebas

menimpa material yang ada didalam shell silinder.

Page 23: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

23

Karena perputaran shell silinder, maka grinding media

mengadakan gerakan :

a. Berputar menurut sumbunya yang sejajar dengan sumbu

shell silinder.

b. Cascading action, menggelundung (berguling) ke bawah.

c. Cataracting action, jatuh bebas menurut arah parabola dan

menimpa material yang ada dibawahnya.

Perputaran shell silinder dan gerakan grinding media

mengakibatkan tenaga tumbukan dan menggiling yang akan

menghancurkan partikel yang ada dalam tumbling mill.

Proses penghancuran (grinding) dapat dilakukan dalam

keadaan kering atau basah. Partikel-partikel yang sudah halus

dapat keluar dari shell silinder secara overflow (overflow

discharge mill) atau melalui grade, yaitu plat yang berlubang-

lubang pada ujung pengeluaran (grade discharge mill).

Kalsifikasi tumbling mill ini dilakukan berdasrkan grinding media,

perbandingan ukuran shell silinder dan metoda pengeluaran

(discharge).

b. Ball Mill

Ball mill adalah Tumbling mill yang mempunyai ukuran

panjang kira-kira sama dengan diameternya dan berisi grinding

media berupa bola-bola baja atau alloy. Bentuknya dapat

berupa silinder disebut cylindrical ball mill atau berbentuk cone

disebut conical ball mill. Posisi grinding media pada cylindrical

ball mill terbagi rata sepanjang shell, sedangkan pada conical

ball mill terbagi menurut bola-bola baja yang sama dengan

diameter shell. Jadi bola-bola baja yang besar berada pada

Page 24: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

24

diameter shell yang besar untuk menghancurkan partikel besar,

sedang bola-bola baja yang kecil (sudah aus) berada pada

cone section dekat ujung pengeluaran untuk menghancurkan

partikel yang sudah halus. Feed (umpan) untuk ball mill dapat

berukuran 3 inci (max) dan digiling sampai menjadi 50 mesh

(0,29 mm). kalau feed (umpan) makin kecil, maka produknya

dapat lebih halus lagi (200 mesh = 0,074 mm).

Dalam operasi ball mill kecepatan perputan shell silinder harus

dibuat setinggi mungkin, tetapi dihindarkan agar muatanya

(grinding media dan batuan) tidak ikut berputar bersama shell

silinder.

c. Rod Mill

Rod Mill bentuknya hampir sama dengan Ball mill,

berbentuk shell silinder dengan ukuran panjangnya lebih besar

dari diameternya (1 1/3 – 3 kali), dimuati dengan grinding media

berupa batang-batang baja (stel rod) pengganti bola-bola baja.

d. Tube Mill

Tube mill lebih mirip ball mill yang panjangnya dan

diameternya relative lebih kecil. Grinding media biasanya

dipakai pebbles (bola-bola keramik) atau bola-bola besi.

e. Ball Mill Clasifier Cirkuit

Pada pemakaian ball mill di pabrik pengolahan biasanya

dirangkaikan secara tertutup dengan alat classifier. Alat clasifier

ini akan mengklasifikasikan produk hasil giling alat mill menjadi

2 bagian, yaitu underflow (yang kasar) dan overflow (yang

Page 25: Pengolahan Bahan Galian Atau Mineral Dressing

Fradika 03081002069

Comminution

25

halus). Underflow partikel yang masih kasar dikembalikan

kedalam ball mill untuk digiling kembali, sedangkan overflow

partikel yang sudah memenuhi ukuran kehalusan yang

diinginkan, dialirkan ke proses selanjutnya. Material

dikembalikan kedalam ball mill disebut juga dengan “circulating

load” sedangkan perbandingan berat antara material yang

dikembalikan dengan umpan (feed) yang baru masuk kedalam

mill disebut Circulating Load Ratio.