pengolahan bahan galian atau mineral dressing
DESCRIPTION
mineral dressingTRANSCRIPT
Fradika 03081002069
Comminution
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pengolahan bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum
yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan
galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi,
untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih
mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang
berharga,yang terdapat bersama-sama dalam alam.
Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan
bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral
berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya
bersama-sama (gangue mineral). Proses pengolahan berlangsung secara
mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral
tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan :
1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga
terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu
sama lain.
2. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau
berbeda sifat fisiknya.
Proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya (gangue
mineral) yang kurang berharga merupakan inti dari proses pengolahan bahan
galian. Proses ini terdiri dari beberapa langkah :
1. Comminution (Pengecilan ukuran dengan alat crushing dan grinding)
Fradika 03081002069
Comminution
2
2. Sizing (Penyeragaman ukuran dengan screening dan classiflying)
3. Concentration (Pemisahan mineral berharga dari pengotornya)
4. Dewatering (Pengeringan).
Communition atau proses pengecilan ukuran dilakukan dengan cara
memecah / menghancurkan bongkah-bongkah batuan besar menjadi
pecahan-pecahan yang lebih kecil.
Jadi tujuan communition adalah :
1. Untuk memperoleh ukuran mineral / butiran tertentu sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan (pasar) atau sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan untuk proses berikutnya.
2. Untuk melepaskan mineral-mineral berharga dari mineral pengotornya
(gangue mineral).
Fradika 03081002069
Comminution
3
BAB II
COMMINUTION
A. DEFINISI COMMINUTION
Communition adalah sebagai langkah pertama (persiapan)
yang biasa dilakukan dalam proses pengolahan bahan galian (Mineral
Dressing), yaitu memperkecil ukuran bongkah-bongkah batuan yang
diperoleh dari tambang (run of mine) menjadi fraksi-fraksi yang
berukuran lebih kecil, sesuai dengan kehalusan ukuran butiran yang
diperlukan.
B. TAHAP – TAHAP DALAM COMMINUTION
Proses pengecilan ukuran (communition) dapat dibagi dalam 3 tahap
berdasarkan ukuran dari produk yang dihasilkan :
1. Primary crushing (Penghancuran tingkat pertama)
2. Secondary crushing (Penghancuran tingkat kedua)
3. Tertiary crushing (Penggilingan / grinding)
1. Primary Crushing
Fradika 03081002069
Comminution
4
Penghancuran tingkat pertama menghasilkan produk
yang kasar, biasanya menggunakan alat jaw crusher dan
gyratory crusher. Bongkah-bongkah batuan yang datang dari
tambang atau quarry yang berukuran 12-60 inci dapat
dihancurkan / dipecah dengan alat jaw crusher atau gyratory
crusher menghasilkan produk ukuran 4-6 inci (Reduction ratio
3-6).
a. Jaw Crusher
Merupakan alat primary crushing yang terdiri dari fixed
jaw yang melekat pada frame (rangka) dan swing Jaw.
Mekanisme alat :
- Swing jaw menjauh dan mendekat fixed jaw maka material
akan tertekan dan pecah menjadi ukuran yang lebih kecil
sebagai produk.
- Gaya – gaya yang bekerja pada batuan yang dihancurkan :
1. Compressive stress (gaya tekan)
2. Shear stress (tarik)
3. Gaya gesek
Fradika 03081002069
Comminution
5
Diagram of Jaw Crusher
Kapasitas jaw crusher :
- Mempunyai lubang penerima feed uk. 48” x 42” mereduksi
sampai 6”
- Kapasitas 4000 ton / hari
- T = 0,6 LS (T=kapasitas ton/jam, L = Panjang lubang penerima
S= lebar lubang pengeluaran / set)
Kapasitas jaw crusher dipengaruhi :
1. Gravitasi (g) , semakin besar (g) maka makin besar hasil
2. Kekerasan (Hardness), semakin besar (kekerasan)
makin kecil kapasitas
3. Keliatan, semakin besar (keliatan) makin kecil kapasitas
dihasilkan
4. Moisture constanta (kadar air yang tetap), semakin besar
(moisture) makin kecil kapasitas dihasilkan
Faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :
Fradika 03081002069
Comminution
6
- Lebar lubang pengeluaran(tergantung pengaturan toggle)
- Variasi throw (ukuran throw harus disesuaikan)
- Kecepatan (keepatan terlalu tinggi akan menurunkan efisiensi)
- Ukuran feed (tergantung pada gane, nip angle)
- Reduction Ratio
- Reduction Ton (TR= T x R80)
Jaw crusher adalah jenis crusher yang paling banyak
digunakan untuk crusher primer. Jenis ini paling efektif
digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling
keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher merupakan mesin
penekan (compression) dengan rasio pemecahan 6:1.
Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang
berukuran sampai dengan 90 % dari bukaan feednya dapat
diterima. Untuk kerikil, karena umumnya berbentuk bulat,
disarankan pemakaian material dengan ukuran 80 % dari
bukaan. Secara umum, discharge material dua kali setting
crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge
setting.
Fradika 03081002069
Comminution
7
Jaw Crusher
Ukuran (size) dari jaw crusher biasanya ditentukan oleh
ukuran dari receiving opening (gape dalam inci), misalnya
commercial size 7”x 10” sampai 66”x84” dan yang besar
84”x120”. Semua Jaw crusher mempunyai discharge opening
(pengeluaran) yang dapat diatur. Minimum closed setting
biasanya 1/6 sampai 1/8 gape.
Kapasitas Jaw crusher secara empiris dapat dinyatakan
dalam rumus :
T = 0,6 x L x S
Dimana : T = Kapasitas jaw crusher
L = Panjang dari receiving opening (in)
S = Lebar dari discharge opening (in)
Fradika 03081002069
Comminution
8
Rumus tersebuat adalah untuk perhitungan kasar dari
kapasitas jaw crusher, karena hanya tergantung pada discharge
(pengeluaran) pada saat open setting.
Istilah – istilah pada jaw crusher :
- Mouth (lubang penerimaan “feed” )
- Threat (lubang pengeluaran feed )
- Gape (gerakan horizontal pada mouth)
- Sat (gerakan horizontal pada threat)
- Closet Set (jarak fixed jaw dengan movable jaw disaat swing
jaw berada paling muka)
- Opened Set (jarak fixed jaw dengan movable jaw pada saat
swing jaw pada posisi paling belakang)
- Throw (Jarak yang ditempuh swing jaw pada saat mencapai
opened set)
- Nip Angle (sudut yang dibentuk oleh garis singgung yang
dibuat dari permukaan antara material dengan jaw)
- Reduction ratio adalah hasil bagi ukuran maksimum umpan
yang masuk dengan ukuran produk yang keluar dari Jaw
crusher.
Jaw crusher terdiri dari 2 buah crushing-face atau jaw
(rahang) yang terbuat dari pelat baja, berhadap-hadap
membentuk sudut kecil arah kebawah, salah satu diantaranya
diam tertahan pada crushing frame (rangka jaw crusher) disebut
fixed jaw, sedangkan yang satu lagi dapat bergerak sedikit
mendekat dan menjauh dari fixed jaw, disebut swing jaw.
Gaya penghancur/pemecah dari alat jaw crusher adalah
sebagai hasil tekanan terhadap batuan oleh swing jaw kepada
fixed jaw.
Fradika 03081002069
Comminution
9
Komponen-Komponen Jaw Crusher
Tabel jenis crusher beserta rasio reduksi
Fradika 03081002069
Comminution
10
Jaw crusher dapat dibedakan berdasarkan amplitude
minimum dan cara menggerakkan swing jaw :
1. Blake Type (Blake Jaw Crusher)
“Sistem Blake” dengan ciri-ciri titik engsel di atas, bagian
bawah bergerak mundur maju. Blake jaw crusher mempunyai
swing jaw tertahan sebelah atas dan amplitude terbesar
terdapat sebelah bawah crushing face, sehingga produk yang
diperoleh tidak homogen. Blake type termasuk model lama
yang sampai sekarang masih dipakai dan biasanya dibuat
dalam ukuran besar-besar.
The Blake Jaw Crusher
2. Dodge Type ( Dodge Crusher )
“Sistem Dodge” dengan ciri-ciri titik engsel di bawah,
bagian atas bergerak mundur maju. Dodge crusher biasanya
dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Bedanya dengan blake
Fradika 03081002069
Comminution
11
type , swing jaw tertahan sebelah bawah, sehingga lebar dari
lobang pengeluaran (throad = discharge) hampir konstan.
Jadi produknya mempunyai ukuran yang hampir sama.
Dodge type lebih sederhana, hanya ada satu toggle dan tidak
ada pitman. Karena mempunyai gerakan yang kecil sebelah
bawah, maka sering terjadi penyumbatan dan menahan
turunnya material yang sudah duhancurkan.
Kebaikan pemecah menurut sistem dodge ialah pada titik
engselnya terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan
berlangsung lubang pembuang hanya sedikit terbuka
(seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan
lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah
tersumbat.
Pemecah menurut sistem blake paling banyak di pakai
karena tidak mempunyai keburukan seperti dodge.
Keburukan sistem blake hasil olahan kurang rata.
3. Single – Toggle Type ( Single-Toggle Jaw Crusher)
Swing jaw pada single-tonggle jaw crusher tertahan
disebelah atas pada eccentric pada drive-shaft. Bagian
bawah swing jaw tertahan pada singgle toggle. Jadi single
toggle mempunyai 2 gerakan, yaitu mundur-maju dan turun-
naik, akibat dari gerakan eccentric dan mundur-majunya
toggle.
b. Gyratory Crusher
Gyratory Crusher dipakai untuk memecah batuan
berbentuk bongkah besar maupun kecil, yaitu sebagai primary
Fradika 03081002069
Comminution
12
crushing dan secondary crushing mempunyai kapasitas lebih
besar dibanding jaw crusher. Gyratory crusher terdiri dari 2
conical shell (dinding) berbentuk kerucut terpacung yang berdiri
vertical, dinding luar (outer shell) yang diam tidak dapat
bergerak dengan puncak kerucut sebelah bawah, sedang
dinding dalam (inner shell) dengan puncaknya sebelah atas
dapat berkisar sambil berputar pada as nya. Dinding luar dan
dinding dalam (shells) dibuat dari besi atau baja cord an dilapisi
dengan besi alloy yang dapat diganti-ganti (mantle). Permukaan
yang berhadapan dari 2 shells yang dipasang terbalik satu
sama lain adalah merupakan crushing-surface dari gyratory
crusher.
Pada gyratory crusher crushing action (penghancuran)
berjalan terus menerus selama inner shell (dinding dalam)
berputar pada as nya, sedang pada jaw crusher crushing action
hanya terjadi pada saat swing Jaw mendekat pada fixed jaw.
Alat gyratory crusher dikembangkan terus sampai sekarang,
sehingga dengan tenaga yang lebih kecil diperoleh kapasitas
yang lebih besar dibanding jaw crusher.
Kapasitas gyratory crusher dapat dinyatakan dengan rumus :
T = 0,75 So (L-G)
Dimana : T = Kapasitas (Ton/jam)
So = Open Setting (inci)
L = Panjang Keliling dinding luar (inci)
G = Keliling dinding dalam pada gape (inci)
Fradika 03081002069
Comminution
13
Ukuran (size) dari gyratory crusher ditentukan oleh ukuran
gape pada lubang bukaan (receiving opening), sedangkan
panjang keliling dinding luar (receiving opening/ outer rim)
berkisar 6-10 kali gape untuk gyratory yang berukurang kurang
dari 26 inci dan 6 ½ - 7 ½ untuk ukuran yang lebih besar.
Comersial size berukurang 5 sampai 72 inci. Reduction Ratio
pada jaw crusher dan gyratory crusher dapat mencapai 6 sampai
8.
Beberapa keuntungan gyratory crusher dibanding jaw crusher :
1. Lubang bukaan (receiving opening) dan pengeluaran
(discharge) lebih luas, jadi kapasitasnya lebih besar.
2. Untuk Kapasitas yang sama, mesinnya lebih kecil
3. Pemakaian tenaga lebih kecil
4. Penghancuran terjadi terus-menerus
5. Kapasitas gyratory crusher 2 ½ kapasitas jaw crusher untuk
gape yang sama
6. Gyratory crusher dapat menerima umpan dari semua arah,
sedangkan jaw crusher hanya dari satu arah.
2. Secondary Crushing
Secondary crushing dilakukan terhadap produk hasil
pengerjaan alat primary crushing, guna lebih memperkecil
ukuran batuan yang dihasilkan agar derajat liberasi yang
diperoleh dapat lebih tinggi lagi. Ukuran batuan dapat diperkecil
hingga ukuran ½ cm. Secondary crusing dapat dilakukan
dengan menggunakan alat :
a. Gyratory Cone Crusher
Fradika 03081002069
Comminution
14
Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu
diam dan yang satunya berputar. Proses pemecahan bahan
olahan dari pemecah rahang ini berlangsung continue dengan
cara gesekan & potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut
ini cara memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang,
melainkan terus-menerus.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu
atau kerucut berfungsi sebagai engsel, sedangkan ujung bagian
bawah berkeliling hingga gerakan kerucut berayun mengelilingi
bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan
kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung berubah-ubah.
Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahan dan
pada waktu ruang membesar bahan olahan yang sudah digiling
akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling
kerucut dan terus-menerus.
Fradika 03081002069
Comminution
15
Bagian-bagian Cone Crusher
Untuk batu hasil ledakan , cone crusher berfungsi
sebagai crusher lanjutan dan/atau crusher akhir setelah crusher
primer. Head cone standart dengan rasio pemecah 6-8 : 1,
mengurangi ukuran material menjadi minimum 20 mm minus.
Head cone halus dapat mengurangi material menjadi 6mm
minus dengan rasio pemecahan 4-6:1. Berbagai susunan liner
menyesuaikan masing-masing mesin dengan ukuran batu yang
akan dipecah dan persyaratan produk. Gradasi produk berubah
mengikuti bukaan setting samping yang tertutup.
Fradika 03081002069
Comminution
16
Cone Crusher
Prinsip dari cone crusher ini hampir sama dengan
gyratory crusher dengan 2 macam bedanya :
- Permukaan dari dinding luar (outer frame) yang tadinya lurus
(straight head) dibuat berbentuk cone (cone head) dengan
maksud untuk menambah fine crushing zone (daerah
penghalusan) dan memperbesar tempat pengeluaran
(discharge area).
- Dinding luar (outer frame) sendiri menjadi upper crushing
surface (daerah penghancur bagian atas) yang dapat
terangkat kalau ada penghalang yang tidak dapat
dihancurkan masuk kedalam alat. Dengan demikian gaya
yang bekerja terdapat partikel menjadi diperbesar, sehingga
jumlah penghancuran dan kapasitas cone crusher menjadi
lebih besar pada pegerakan dan ukuran head yang sama.
Fradika 03081002069
Comminution
17
Reduction Ratio pada cone crusher dapat mencapai 7
sampai 10.
Cone Crusher
b. Roll Crusher
Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan
produk dengan ukuran tertentu. Crusher jenis ini menghasilkan
variasi pemecahan yang lebih besar dibanding jenis crusher
lainnya. Crusher dengan roll ganda memiliki rasio pemecahan
terbatas antara 2 - 2,5 : 1. Roll triple menghasilkan rasio
pemecahan 4 - 5 : 1. Untuk meningkatkan produksi serta agar
keausan dapat merata, harus diusahakan agar material yang
masuk dapat ersebar merata di permukaan roll. Gradasi
keluaran diatur dengan bukaan setting pembuang. Roll tidak
terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas material seperti
Fradika 03081002069
Comminution
18
pada rusher jenis cone. Kecepatan perputarannya +300rpm
dengan ukuran feed 0,5-8 inch.
Roll Crusher
Roll Crusher terdiri dari 2 silinder baja, berdiameter
sama, berputar pada sumbu dengan arah yang berlawanan.
Kedua silinder (roll) terbuat dari baja merupakan alat
penghancur (crushing surface) dan dapat diganti kalau sudah
aus, kedua silinder jaraknya dapat diatur sesuai dengan
kehalusan produk yang diinginkan. Penghancuran batuan
dilakukan oleh kedua silinder yang digerakkan oleh motor
penggerak. Umpan (feed) dimasukkan dari atas, seolah-olah
terjepit diantara kedua silinder yang berputar sehingga pecah.
Gambar di bawah ini, menunjukkan sebuah pemecah putar
yang hanya terdiri dari dua roda putar. Biasanya pemecahan
dari mesin semacam ini tidak dapat mencapai hasil yang
Fradika 03081002069
Comminution
19
diinginkan bila penggilingan hanya satu kali,sehingga
pemecahan dikerjakan berkali-kali.
Pemecah Putar
Pemecah Putar
Untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan
pemecahan, mesin pemecah ini kemudian dibuat mesin
pemecah putar yg bertingkat. Yaitu terdiri dari beberapa roda
putar dan jarak antara roda-roda putar itu tidak sama (makin
kecil ), hingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dapat
mencapai besar butir yang diinginkan.
Fradika 03081002069
Comminution
20
Pemecah Putar Bertingkat Dua
Gaya-gaya yang bekerja dalam penghancuran adalah
gaya tangensial karena perputaran silinder, gaya normal, dan
gaya berat dari partikel. Kalau penjumlahan (resultant) gaya
tengensial dan gaya normal (gaya berat diabaikan) arah
kebawah dari horizontal, maka partikel akan tertekan kebawah,
kejepit oleh kedua roll dan pecah. Apabila penjumlahan tersebut
arahnya keatas horizontal, maka partikel akan tetap berada
diatas kedua roll silinder.
Cara Kerja :
Roll crusher cara kerjanya berdasarkan penekanan dan
gesekan. Material solid dilewatkan antara dua roda yang
berlawanan. Roda – roda tersebut atau silinder dibuat dari besi
tuang yang dilapisi oleh baja atau steel, apabila aus/rusak
lapisan itu dapat diganti. Roda-roda tersebuit dihubungkan
dengan motor penggerak, sehiungga dapat berputar,dan salah
satu roda dibuat dalam keadeaan tetap, sedangkan yang satu
dapat bergerak maju mundur karena adanya per yang terbuat
Fradika 03081002069
Comminution
21
dari baja. Bila kecepatan putar kedua roda atau silinder sama
maka material solid, akan diinjak/dipecah,sedangkan bila
kecepatan putarnya tidak sama maka material solid selain
dipecahkan juga dipuntir.
Secara teoritis kapasitas Roll crusher dapat dihitung dengan
rumus :
K = 0,0034 NDWSG
Dimana : K = Kapasitas (Ton/jam)
N = Jumlah Putaran (RPM)
D = Diameter Silinder (inci)
W = Lebar Silinder (inci)
S = Jarak Silinder (inci)
G = Berat Jenis Partikel
Hubungan antara diameter silinder (Roll) dan diameter rata-rata
ukuran batuan yang dapat digiling, dinyatakan dengan rumus :
d = 0,0476 x D
Dimana :
d = Diameter Partikel max (inci)
D = Diameter silinder (inci)
Dalam memilih roll crusher, maka ukuran material yang masuk
dan produk yang diinginkan menentukan diameter dan jarak
silinder. Reduction ratio dapat mencapai 4.
3. Tertiary Crushing
Tertiary crushing dilakukan untuk mendapatkan ukuran batuan
yang lebih halus, sehingga derajat leberasi mineral dapat lebih tinggi.
Fradika 03081002069
Comminution
22
Hal ini dilakukan apabila dipandang perlu untuk mengolah mineral
dengan proses konsentrasi, dimana dibutuhkan butiran mineral
dengan ukuran yang halus. Tertiary crushing umunya dilakukan
dengan menggunakan alat giling (mill), yaitu silinder dari baja yang
didalamnya diisi grinding media, dan apabila silinder diputar pada as-
nya akan terjadi grinding action.
Dalam pengertiannya grinding berada dengan crushing. Pada
crushing penghancurannya disebabkan oleh gaya tekan (impact)
dipakai untuk material yang kasar, sedangkan grinding
penghancurannya oleh gaya gesekan (rubbing) dan biasanya dipakai
untuk material yang halus (max. 6 mesh).
a. Tumbling Mill
Tumbling mill atau Revolving mill terdiri dari satu shell
berbentuk silinder yang pada dinding dalamnya dilapisi dengan
liner (pelapis) dan dimuati grinding media, kemudian diputar
pada as-nya yang horizontal. Shell silinder dibuat dari plat baja,
pelapis liner yang dapat diganti-ganti dibuat dari baja atau alloy,
sedang grinding media terdiri dari bola-bola baja, bola kramik
atau batuan yang relative bulat atau batang-batang baja.
Kalau shell silinder yang berisi bola-bola baja dan yang
berputar pada as-nya kedalamnya dimasukkan batuan yang
akan dihancurkan melalui lubang pemasukan pada salah satu
ujung silinder, maka produknya keluar melalui lubang
pengeluaran pada ujung yang lain. Kecepatan perputaran shell
silinder dibuat sedemikian rupa, sehingga bola-bola baja
terangkut pada dinding silinder dan kemudian jatu bebas
menimpa material yang ada didalam shell silinder.
Fradika 03081002069
Comminution
23
Karena perputaran shell silinder, maka grinding media
mengadakan gerakan :
a. Berputar menurut sumbunya yang sejajar dengan sumbu
shell silinder.
b. Cascading action, menggelundung (berguling) ke bawah.
c. Cataracting action, jatuh bebas menurut arah parabola dan
menimpa material yang ada dibawahnya.
Perputaran shell silinder dan gerakan grinding media
mengakibatkan tenaga tumbukan dan menggiling yang akan
menghancurkan partikel yang ada dalam tumbling mill.
Proses penghancuran (grinding) dapat dilakukan dalam
keadaan kering atau basah. Partikel-partikel yang sudah halus
dapat keluar dari shell silinder secara overflow (overflow
discharge mill) atau melalui grade, yaitu plat yang berlubang-
lubang pada ujung pengeluaran (grade discharge mill).
Kalsifikasi tumbling mill ini dilakukan berdasrkan grinding media,
perbandingan ukuran shell silinder dan metoda pengeluaran
(discharge).
b. Ball Mill
Ball mill adalah Tumbling mill yang mempunyai ukuran
panjang kira-kira sama dengan diameternya dan berisi grinding
media berupa bola-bola baja atau alloy. Bentuknya dapat
berupa silinder disebut cylindrical ball mill atau berbentuk cone
disebut conical ball mill. Posisi grinding media pada cylindrical
ball mill terbagi rata sepanjang shell, sedangkan pada conical
ball mill terbagi menurut bola-bola baja yang sama dengan
diameter shell. Jadi bola-bola baja yang besar berada pada
Fradika 03081002069
Comminution
24
diameter shell yang besar untuk menghancurkan partikel besar,
sedang bola-bola baja yang kecil (sudah aus) berada pada
cone section dekat ujung pengeluaran untuk menghancurkan
partikel yang sudah halus. Feed (umpan) untuk ball mill dapat
berukuran 3 inci (max) dan digiling sampai menjadi 50 mesh
(0,29 mm). kalau feed (umpan) makin kecil, maka produknya
dapat lebih halus lagi (200 mesh = 0,074 mm).
Dalam operasi ball mill kecepatan perputan shell silinder harus
dibuat setinggi mungkin, tetapi dihindarkan agar muatanya
(grinding media dan batuan) tidak ikut berputar bersama shell
silinder.
c. Rod Mill
Rod Mill bentuknya hampir sama dengan Ball mill,
berbentuk shell silinder dengan ukuran panjangnya lebih besar
dari diameternya (1 1/3 – 3 kali), dimuati dengan grinding media
berupa batang-batang baja (stel rod) pengganti bola-bola baja.
d. Tube Mill
Tube mill lebih mirip ball mill yang panjangnya dan
diameternya relative lebih kecil. Grinding media biasanya
dipakai pebbles (bola-bola keramik) atau bola-bola besi.
e. Ball Mill Clasifier Cirkuit
Pada pemakaian ball mill di pabrik pengolahan biasanya
dirangkaikan secara tertutup dengan alat classifier. Alat clasifier
ini akan mengklasifikasikan produk hasil giling alat mill menjadi
2 bagian, yaitu underflow (yang kasar) dan overflow (yang
Fradika 03081002069
Comminution
25
halus). Underflow partikel yang masih kasar dikembalikan
kedalam ball mill untuk digiling kembali, sedangkan overflow
partikel yang sudah memenuhi ukuran kehalusan yang
diinginkan, dialirkan ke proses selanjutnya. Material
dikembalikan kedalam ball mill disebut juga dengan “circulating
load” sedangkan perbandingan berat antara material yang
dikembalikan dengan umpan (feed) yang baru masuk kedalam
mill disebut Circulating Load Ratio.