pengolahan kulit kakao menjadi pakan web viewthe aims of this community service activity was to...
TRANSCRIPT
SOSIALISASI DAN PELATIHAN TEKNOLOGI FERMENTASI LIMBAH JERAMI PADI DAN POTENSINYA SEBAGAI PAKAN SIAP SAJI UNTUK
TERNAK SAPI
I Ketut Ginantra1); I Nengah Simpen2)dan I Nyoman Sumerta Miwada3)
1) Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar2) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar
3) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Masyarakat desa Tibubiu selama ini belum memberikan perhatian terhadap
limbah pertanian khususnya jerami padi. Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian ini
diperkenalkan pengolahan jerami padi sebagai pakan siap saji. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan memperkenalkan teknologi fermentasi kepada para
peternak di desa Tibubiu tentang pengolahan jerami padi menjadi pakan ternak siap saji.
Bentuk kegiatan dengan memberikan pelatihan teknik sederhana biofermentasi jerami
padi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa transfer teknologi yang diberikan oleh tim
pengabdian Unud sangat sesuai dengan pengetahuan yang diinginkan peternak. Teknik
pengolahan yang diberikan pada kegiatan ini adalah metode fermentasi. Fermentasi
jerami ini menyangkut perombakan dari struktur keras jerami akibat tingginya kandungan
selulosa sehingga menjadi struktur yang lebih sederhana agar mudah dicerna oleh ternak.
Evaluasi kegiatan diukur waktu sebelum dilakukan pelatihan, pengetahuan peserta
sebenarnya sudah cukup dan tahu teknik produksi fermentasi jerami padi namun sampai
saat ini belum dilakukan. Alasanya sumber pakan hijuan di desa Tibubiu tidak
kekurangan pakan. Disisi lain, limbah jerami masih berlimpah di saat musim panen dan
biarkan begitu saja, bahkan tidak sedikit yang dibakar. Namun setelah diberikan
pelatihan, baru mendapatkan teknologi fermentasi yang lebih logis. Kesimpulan kegiatan
bahwa respon peternak sangat positif mengingat pengetahuan tentang teknik fermentasi
yang selama ini diketahui sedikit berbeda dengan yang dipaparkan oleh tim Unud.
Kegiatan yang dipaparkan oleh tim Unud lebih logis dan dapat diterima oleh peternak di
desa Tibubiu.
1
PENGOLAHAN KULIT KAKAO MENJADI PAKAN TERNAK ALTERNATIF MELALUI TEKNIK FERMENTASI
Ida bagus Suaskara1); I Made Sutha Negara2)dan I Nyoman Sumerta Miwada3)
1) Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar2) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar
3) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRACT
Service activities have been conducted in the village Pengotan on Friday, October
21, 2011 in balai pasar of the local market. Plan training activities previously waste skin
cocoa fermentation techniques but with the demand for waste skin coffee fermentation so
that in practice the techniques demonstrated amoniasi coffee skin. The results showed
that activities of enthusiastic farmers with waste agriculture processing model of coffee
or cocoa skin as livestock feed. Without immediate treatment and, if given the cattle can
not digest it. Forms of technology are given in the form of chemical methods through the
skin amoniasi coffee. Evaluation of activities related to participants' responses during the
activity. The participants were very enthusiastic about taking activity as evidenced by
intensive discussion during the training.Even one of the participants wanted multification
amoniasi this technique in processing bamboo leaves as feed. Conclusion This service
activities that new farmers know and directly demonstrated.
Keywords: amoniasi, waste skin coffee, alternative feed
PENGOLAHAN KULIT KAKAO MENJADI PAKAN TERNAK ALTERNATIF MELALUI TEKNIK FERMENTASI *)
Ida bagus Suaskara1); I Made Sutha Negara2)dan I Nyoman Sumerta Miwada3)
1) Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar2) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar
3) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Hasil penjajagan kepada kelompok peternak di Banjar Umah Kelod, Pengotan
yang sebelumnya rencananya diberikan pelatihan kulit kakao namun dengan adanya
permintaan masyarakat tentang pengolahan kulit kopi sehingga kegiatan diputuskan
2
diberikan dalam bentuk pengolahan kulit kopi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat Desa
Pengotan tentang teknik fermentasi kulit kakao dan kulit kopi Hasil kegiatan
menunjukkan bahwa peternak antusias dengan model pengolahan kulit kopi atau kulit
kakao sebagai pakan ternak. Tanpa pengolahan dan jika langsung diberikan maka ternak
tidak mampu mencernanya. Bentuk teknologi yang diberikan berupa metode kimia
melalui amoniasi kulit kopi. Evaluasi kegiatan menyangkut respon peserta selama
kegiatan. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan terbukti dengan diskusi yang
intensif selama pelatihan. Bahkan salah satu peserta ingin memultifikasikan teknik
amoniasi ini pada pengolahan daun bambu sebagai pakan. Kesimpulan kegiatan
pengabdian ini bahwa peternak baru mengetahui dan langsung memperagakan teknik
amoniasi kulit kopi.
WORKSHOP ON THE APPLICATION OF MICORHIZA ON NUT FARMING AT BARREN AREAS OF MUNTIGUNUNG VILLAGE KABUPATEN OF
KARANGASEM PROVINCE OF BALIOleh:
Meitini W. Proborini+; Pararya Suryadipura +; Yan Ramona+; Deny S. Yusup +
+Jurusan Biologi FMIPA UNUD
ABSTRACT
Endomicorhiza is one of biological fertilisers that has been considerably
recognised to accelerate the growth rate and harvest productivity of corn planted in
barrens regions, it can also accelerate the the nutrient absorbsion by sawit palm cultivated
in acidic soil. Therefore the application of endomicoriza as biological fertiliser is relevant
for farming in citical areas in Bali, such as North-West of Bali (Kabupaten of Buleleng)
and North-East of Bali (Kabpaten of Krang Asem). The application endomikoriza in the
regions, however, is still limited due to the lack of information. Therefore a workshop on
micorhiza for farmer in the regions is relevant to accelerate organic farming devlopment.
The activity was conducted as workshop and training. The initiation worksshop
was was concern for The United of Farming Group (Indonesia: Gabungan Kelompok
Tani accronimed Gapoktan) of Integrated farming system (Indonesia: Sistim Pertanian
3
terintegrasi accronimed Simantri) in the Kubu Village of Kabupaten of Karangasem. The
workshop was also enriched by green house scale of nut planting.
The disussion and workshop indicated that overally farmer has not familiar yet
with mikoriza, therefore they have not applied endomikoriza. The lack of information
seems as the main cause of such unfamiliarities. The workshop has width up farmers
inovation on to the apllication of endomikoriza for developing integrated farming system
because the potential of endomikoriza in the region is very high resulted from corn
farmig in the region.
The workshop is also enriched by tutorial on organic compost processing. The
aplcation of compost has already been developed, it is indicated by the development of
integrated farming system in the village.Thy already integrates the use of cattle farming
and agriculture waste. Nevertheless, the farmer knowledge on composting technique need
to be further developed particularly in obtaining standard quality of compost.
The dissemination of applied biological fertiliser and organic fertiliser
information, resulted from sustainability reserach, need tobe further maximised in the
future to boost up the development of large scale organic farming in Bali.
Kata kunci: Pupuk hayati; Endomikoriza; limbah pertanian, Sistim pertanian
terintegrasi
APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI LIMBAH TERNAK BABI DAN KAMBING DALAM DIGESTER MOBILE SEBAGAI UPAYA PRODUKSI
BIOENERGI ALTERNATIF*)
Putu Widyatmika1); I Made Sutha Negara2)dan I Nyoman Sumerta Miwada3)
1) Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar2) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar
3) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Produksi biogas dari limbah ternak babi dan kambing belum tersosialisasikan di
kalangan masyarakat di Desa Pengeragoan, Jembrana. Limbah selama ini masih dibuang
ke lingkungan dan akhirnya mencemari lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian ini
adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok
ternak babi dan kambing di Desa Pengeragoan, Jembrana tentang cara pengolahan limbah
4
kotoran babi dan kambing menjadi biogas, sebagai energi alternatif ramah lingkungan.
Bentuk kegiatan dengan mengenalkan digester sederhana dan pelatihan pengisian adonan
dari kotoran babi dan kambing. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelompok Tani
Gunung Sari, Pengeragoan bisa memperagakan penggunaan alat digester biogas mulai
dari proses pengadonan kotoran babi dan kambing hingga pemeraman. Evaluasi kegiatan
dilakukan saat awal pelatihan berupa pertanyaan kepada peserta tentang bagaimana
mengolah kotoran babi dan kambing agar gasnya bisa digunakan. Sebagaian peserta
mengetahui tentang “kata” biogas. Namun saat diberikan pelatihan ini baru diketahui
teknik produksinya termasuk penggunaan digester yang skala kecil dan mudah dipindah-
pindah. (digester mobile). Kesimpulan kegiatan ini bahwa peternak yang tergabung
dalam Kelompok Gunung Sari di desa Pengeragoan, Jembrana sangat antusias mengikuti
kegiatan pelatihan. Selama ini, limbah babi ataupun kambing terbuang ke lingkungan
tanpa ada upaya pengolahan menjadi produk berguna. Disamping itu, memang selama ini
semua peserta sudah mendengar tentang pengolahan kotoran menjadi biogas namun baru
saat pelatihan ini dapat langsung memperagakannya.
PEMANFAATAN LIMBAH ARAK UNTUK MENDUKUNG UPAYA DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN TELUR ITIK*)
Ni G.A.M. Dwi Adhi Suastuti; I Nengah Simpen 1) dan I Nyoman Sumerta Miwada 2)
1) Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar2) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
Arak selama ini dikategorikan sebagai minuman keras dan pemanfaatannya
selama ini cenderung digunakan sebagai hal-hal negatif. Sosialisasi dan pelatihan
penggunaan limbah arak dalam upaya diversifikasi pengolahan telur itik telah dilakukan
dengan melibatkan Kelompok Tani Tresna Asih di sekitar desa Blumbang. Tujuan
kegiatan ini adalah memberikan ketrampilan kepada masyarakat desa Blumbang yakni
tentang inovasi pengolahan telur itik melalui pemanfaatan arak sebagai bahan perendam
selama perebusan. Kegiatan pelatihan itu berlangsung pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober
2011 di balai pertemuan kelompok. Hasil kegiatan menunjukkan respon yang positif.
Ketua Kelompok Tani Tresna Asih dan hampir semua peserta memang belum
5
mengetahui teknik diversifikasi olahan telur itik dengan menggunakan limbah arak.
Produk olahannya dikenal dengan nama telur ”lablabnyah”. Indikasi berhasilnya kegiatan
ini terlihat dari antusiasme peserta dalam diskusi. Peserta merespon positif citarasa
produk yang pada saat itu baru diketahuinya. Kesimpulan kegiatan ini adalah peserta
sangat merespon positif kegiatan pelatihan pengolahan telur karena sebelumnya memang
hampir 100% belum mengetahui produk olahan telur dari bahan baku telur itik atau telur
ayam yang terkombinasi dengan limbah arak.
PENERAPAN TEKNIK GRAVITASI DALAM PENGAWETAN BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BAMBU PASCA PENEBANGAN
IN. Simpen, IM. Sutha Negara, dan I.A.G. Widihati Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana
ABSTRACT
The activity was held to produce bamboo which preserved by borax solution
through using gravity technic therefore the bamboo crafting raw material in Desa
Pengotan, Bangli people free from beetle attack. The preserved bamboo will be increased
its quality. The activity was realized by several steps, which is surveys to fix the activity
schedule, preparing materials, making of demontration plote, appliances test, execution,
and discussion. From the training in technological application, tuition, and evaluation
which have been conducted, the people is very enthusiastic in following execution of this
activity. This considered because the applied technology and yielded product is
something new. Besides, the people do not find difficulties in accepting and executing
this technology so that can yield raw material bamboo which have been preserved easily.
Keywords: bamboo, gravity technic, borax solution
PRODUKSI PUPUK ORGANIK DARI KOMBINASI SAMPAH RUMAH TANGGA NON SINTETIS DENGAN KOTORAN TERNAK UNTUK
PENINGKATAN NILAI TAMBAH*)
Putu Suarya; Ida Ayu Gede Widihati dan I Nengah Simpen
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRAK
6
Hasil pengamatan dilapangan bahwa kesadaran untuk mengolah sampah
khususnya sampah non sintetis di Desa Penglipuran, Bangli masih rendah. Kesadaran
yang rendah tersebut sebagai akibat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam
mengolah sampah yang masih kurang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat desa
Penglipuran tentang teknik fermentasi sampah non sintetis dengan kotoran sapi agar
dihasilkan pupuk kompos. Bentuk kegiatannya adalah sosialisasi dan pelatihan. Hasil
kegiatan diawali dengan pemaparan materi pengolahan sampah terkombinasi kotoran
sapi. Diawali dengan pemisahan sampah organik dengan non organik. Sampah organik
hasil sisa-sisa dapur selanjutnya disiapkan termasuk sampah-sampah hasil upacara
dikombinasikan dengan kotoran sapi. Kegiatan yang telah dilakukan dan dievaluasi
ketercapain program yang dibuat secara keseluruhan positif. Peserta baru memahami
pentingnya pengolahan sampah organik terkombinasi kotoran sapi dilakukan untuk
kenyamannya dan termasuk ternak peliharaanya. Kesimpulan kegiatan ini bahwa
kegiatan pelatihan yang diperkenalkan kepada masyarakat desa Penglipuran khususnya
Subak Karang Sari Sidowaas direspon positif. Sampah organik yang dikombinasikan
dengan kotoran sapi menjadi solusi untuk kenyamanan lingkungan dan kenyamanan
ternak sapi menuju pemenuhan nilai-nilai folosofi dari konsep animal welfare.
PELATIHAN PENGGUNAAN TeX-WORD DAN VISIO 2007 UNTUK MEMPERCEPAT PENULISAN RUMUS MATEMATIKA
BAGI GURU-GURU DI SMPN 2 KUTA
DHARMAWAN, KOMANG DAN D.P.E. NILAKUSMAWATIJurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana
ABSTRACT
The aims of this community service activity was to introduce the usage of TeX-
Word and of Visio 2007 to quicken writing of mathematics formula to teachers of SMPN
2 Kuta and improve ability of teachers in writing of mathematical equation, as supporter
in activity of compilation of academic writing in the form of module, lecture notes or
book. This community service activity is executed to teachers at SMPN 2 Kuta, from date
18 - 19 June 2011. Method which is utilized in this activity is in the form of training of
7
writing the mathematics formula by using Tex-Word and of Visio 2007, with forwarding
of material of training used presentation method, also practice directly by participant of
training. Evaluation of this community service, covering giving of pre test and post test.
Result of examination of hypothesis using t test obtained value of t is -11.235 with
probability 0.000. Because probability < 0.05, hence Ho refused, meaning that giving of
training of usage of TeX-Word and Visio 2007 having an effect by significant on to
make-up of knowledge and ability of teachers as participant of training in writing
mathematics formula quickly in SMPN 2 Kuta
Keywords: TeX-Word, Visio 2007, training of TeX-Word and Visio 2007, writing of
mathematics formula
PELATIHAN PENGGUNAAN TeX-WORD DAN VISIO 2007UNTUK MEMPERCEPAT PENULISAN RUMUS MATEMATIKA BAGI GURU-
GURU DI SMPN 2 KUTA
DHARMAWAN, KOMANG DAN D.P.E. NILAKUSMAWATIJurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana
ABSTRAK
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan
penggunaan TeX-Word dan Visio 2007 untuk mempercepat penulisan rumus matematika
bagi guru-guru di SMPN 2 Kuta dan meningkatkan kemampuan guru-guru di SMPN 2
Kuta dalam penulisan persamaan matematis, sebagai pendukung dalam kegiatan
penyusunan karya tulis ilmiah berupa buku pelajaran atau modul dan diktat pelajaran.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan bagi guru-guru bertempat di SMPN 2 Kuta, mulai
tanggal 18 – 19 Juni 2011. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah berupa
pelatihan penulisan rumus Matematika dengan menggunakan TeX-Word dan Visio 2007,
dengan penyampaian materi menggunakan metode presentasi serta praktik secara
langsung oleh peserta pelatihan. Evaluasi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini,
meliputi pemberian pre test dan post test. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh
nilai t hitung adalah -11,235 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05, maka
Ho ditolak, berarti bahwa pemberian pelatihan penggunaan TeX-Word dan Visio 2007
8
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan guru-
guru peserta pelatihan dalam menulis rumus matematika secara cepat di SMPN 2 Kuta.
Keywords: TeX-Word, Visio 2007, pelatihan TeX-word dan Visio 2007, penulisan rumus
matematika
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA DAN SAINS DALAM BAHASA INGGRIS DI SMPN 10
DENPASAR MELALUI MEDIA PELATIHAN
NILAKUSMAWATI, D.P.E. DAN KOMANG DHARMAWANJurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana
ABSTRACT
The activity of community service "Training of instruction of mathematics and science in
English" executed to teachers, placed in SMPN 10 Denpasar, from date 26 - 27 October
2011. The aims of this community service activity, is: (1) Defining the way of instruction
of mathematics and science in English to schoolteachers of self-supporting school
category to RSBI in SMPN 10 Denpasar and ( 2) Improving domination of Mathematics
and Natural Science (MIPA) according to development of science internationally.
Method which is used in this activity is in the form of training, by presentation and
practice of instruction by participant of training. Evaluation of this activity by giving pre
test and post test. Data analysis technique used by descriptive and quantitative data
analysis using analysis of descriptive statistic and inferential. Action hypothesis tested by
t-test. Result of data analysis which is obtained during activity, showing: (1) Mean score
of pre test is 5.229, and mean of post test is 7.438. Correlation between score of pre test
and post test equal to 0,845, with probability 0.000, meaning that there are correlation
which are positive and significant. Result of examination of action hypothesis, obtained
by value of t is -15.673 with probability 0.000. Because probability <0.05, hence Ho
refused, meaning that giving of training of instruction of Mathematics and Science in
English have an significant effect on to make-up of knowledge of teachers as participant
of training regarding the way of instruction of Mathematics and Science in English in
SMPN 10 Denpasar.
Keywords: Instruction, training of instruction, mathematics, science, English language
9
PELATIHAN KEPARIWISATAAN BERBASIS RISET DAN INOVASIDALAM PENGELOLAAN BISNIS WISATA AGRO DI DESA PELAGA
KABUPATEN BADUNGOleh :
I Gst Ngr Widyatmaja, SST.Par.,M.Par,Drs. I Ketut Suwena, M.Hum.
Drs. Ida Bagus Astina, M.Si.Dra. A.A. Putri Sri,M.Si.
ABSTRAK
Desa Pelaga adalah salah satu desa di wilayah Badung utara yang memiliki
potensi sebagai kawasan pengembangan agrowisata. Sayangnya pengembangan wisata
agro di Desa Pelaga Kabuaten Badung ini dirasakan masih belum optimal. Sehingga
pelatihan pengelolaan bisnis wisata agro ini memiliki peran strategis, karena lewat
pelatihan ini akan dihasilkan cara-cara profesional yang ditunjang dengan riset terkait
bisnis wisata agro. Sehingga pelatihan ini layak diikuti kalangan pemerintah, swasta dan
masyarakat agar memiliki kompetensi lebih dalam mengembangkan bisnis wisata agro
secara berkelanjutan. Tujuan Pelatihan ini yaitu memberikan pemahaman komprehensif
terkait dengan prospek bisnis wisata agro.
Dalam pelaksanaan pengabdian ini, dilakukan dengan penyuluhan, diskusi,
bertukar ide dan pendapat dengan model focus group disscussion (FGD). Masalah yang
dibahas difokuskan pada kebijakan pengembangan wisata agro, studi kelayakan bisnis
wisata agro; aspek internal & eksternal, perencanaan produk wisata agro, penyusunan
paket wisata agro, pengembangan SDM bidang wisata agro, pemasaran wisata agro.
Sasaran pokok kegiatan ini adalah pemuka masyarakat serta instansi yang terkait.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan tanggal
15 September 2011, bahwa pengembangan agrowisata di Desa Pelaga pada umumnya
belum adanya suatu kejelasan akan visi, misi maupun strategi sampai ke evaluasi. Dalam
disksusi dengan model Focus Group Disscusion (FGD) tersebut adanya suatu ide yang
muncul dari peserta pelatihan yaitu pengunjung diberi kesempatan untuk melakukan
panen sendiri buah-buahan yang ada di kebun. Selanjutnya hasil panen tersebut akan
ditimbang dan dihargai oleh pengunjung dengan harga sesuai yang telah ditetapkan oleh
pengelola. Hal ini tentu menarik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung
agrowisata di Desa Pelaga. Diharapkan dengan cara atau kiat tersebut akan memberi
kepuasan serta pengalaman yang tidak terlupakan bagi para wisatawan maupun
10
pengunjung lainnya. Disarankan juga agar adanya suatu sinergi baik antara pemerintah,
pengelola agrowisata, maupun masyarakat Desa Pelaga untuk selalu meningkatkan
perannya di dalam mendukung pengelolaan agrowisata di Desa Pelaga. Hal ini penting
dilakukan karena tantangan ke depan akan semakin berat serta akan munculnya pesaing-
pesaing baru yang tentu netabena akan memberikan kepuasan kepada wisatawan
PENGEMBANGAN DESA TARO SEBAGAI ”WISATA PERDESAAN” BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR
I Nyoman Sudiarta,SE.,M.Par (Ketua) NIP.196503152005011001
I Wayan Suardana,SST.Par.,M (anggota)
NIP.197902012002121003
Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi (Anggota)
NIP.19803102006042002
IG.B. Sastrawan Mananda, SST. Par (anggota)
NIP1977082020055011004
Agus Muriawan Putra. SST. Par,M.Par(anggota)
NIP. 19770426200511001ABSTRACT
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban
dari tiga kewajiban seorang dosen yang tertuang dalam “Tri Darma Perguruan Tinggi”
disamping Pengajaran dan Penelitian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini
merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun 2011 ini,
pengabdian yang didanai oleh Universitas Udayana berjudul
PENGEMBANGAN DESA TARO SEBAGAI ”WISATA PERDESAAN”
BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATENGIANYAR.
Kegiatan ini dilaksanakan didasarkan atas permintaan Kepala Desa Taro I Wayan
Sana, yang berkeinginan keras untuk mengembangkan Desa Taro sebagai Desa Wisata.
Dengan dasar pertimbangan, banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Desa Taro
untuk menyaksikan atraksi gajah dan juga naik sepeda gunung dari kawasan Ubud dan
juga Kedewatan. Aktifitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
11
desa Taro, baik dari sisi ekonomi, sosial dan budaya serta pelestarian lingkungan, seperti
hutan dan seni budaya yang ada di desa Taro.
Atas dasar itulah Tim Pengabdian ini membuat proposal dan diajukan kepada
Universitas Udayana, dan mendapatkan dana, walaupun jumlahnya masih minim.
Kemudian kami realisasikan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam bentuk ceramah dan diskusi (pelatihan).
Berdasarkan hasil pengabdian ini dapat digambarkan bahwa desa Taro memiliki
potensi wisata yang tersebar di 14 banjar dengan karakteristik yang berbeda, seperti
banjar Let dengan potensi Jeruknya, sehingga berpeluang mengembangkan wisata agro
atau agrowisata. Desa Taro juga memiliki hutan desa yang alami termasuk hutan enau
sehingga memiliki peluang menghasilkan makanan kolang kaling (Wisata Kuliner). Desa
Taro juga memiliki Sapi putih yang disakralkan yang berjumlah 27 ekor sampai saat ini
(2011), yang dapat dijadikan daya tarik baik bagi wisatawan local maupun asing. Karena
sapi putih ini memiliki nilai sejarah dan keagamaan yang sangat unik, sebagai warisan
leluhur. Desa Taro juga memiliki potensi budaya seperti tarian Narnir yang ditarikan
pada saat upacara odalan. Di desa Taro terdapat pura Agung Gunung Raung dan juga
pura lain yang mengelilingi desa sehingga berpotensi mengembangkan wisata spiritual.
Desa Taro sampai saat ini belum digarap sebagai desa wisata namun memiliki
potensi untuk berkembang. Sehingga melalui pengabdian kepada masyarakat ini dapat
dilakukan inventarisasi potensi, serta pemberian ceramah dan diskusi tentang bagaimana
mengembangkan desa Taro sebagai desa wisata yang sukses dan dapat terwujud segera.
Adapun materi yang diberikan dalam pengabdian kepada masyarakat ini antara
lain : 1). Bagaimana mengembangkan sebuah destinasi menjadi Desa Wisata, 2).
Bagiamana mengelola daya tarik wisata berbasiskan masyarakat namun dapat
memberikan manfaat untuk generasi yang akan datang baik dalam bidang ekonomi,
social dan budaya serta pelestarian lingkungan.3).Bagaimana melakukan inventarisasi
potensi yang dimiliki desa Taro.4).Bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan
sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat local.
Kata kunci: Pariwisata berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat dan daya tarik wisata.
12
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT JATILUWIH MELALUI PENGEMBANGAN CINDERAMATA LOKAL DALAM MENUNJANG
KEPARIWISATAAN PADA DAYA TARIK WISATA JATILUWIH KABUPATEN TABANAN
OLEH:
AGUS MURIAWAN PUTRA, SST. Par, M. ParFAKULTAS PARIWISATA, UNIVERSITAS UDAYANA
ABSTRACT
As one of tourism object, hence society of Jatiluwih require to be taken care by continuity
of nature/environmental and cultural because beside as tourism object, Jatiluwih is also
specified as World Cultural Heritage by UNESCO. Cultural of society of Jatiluwih very
jell with agrarian culture require to preserve and developed because between society
living mostly is to farm cannot be dissociated with various culture of Jatiluwih supporting
continuity creation and peacefulness of agrarian life of society of Jatiluwih. Thereby,
growth of Jatiluwih as tourism object expected to earn to have sustainable. Also in
growth of Jatiluwih Tourism Object, society get competent benefit, with managed by
local organization it,s name “Kelompok Sadar Wisata”.
Keyword: Local Genius, Sustainable, Participation.
DEMO PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK YANG LEBIH BERKUALITAS DAN
MEWUJUDKAN PETERNAKAN RAMAH LINGKUNGAN PADA KELOMPOK TERNAK SAPI WIBUH MANDIRI DESA BATUBULAN KANGIN,
KABUPATEN GIANYAR.Oleh :
T.G.O.Susila, I.W.Wijana, T.I.Putri, A.A.A.S.Trisnadewi, dan I.P.Ariastawa
RINGKASAN
Demo penerapan teknologi pengolahan limbah peternakan sapi menjadi pupuk organik
yang lebih berkualitas dan mewujudkan peternakan ramah lingkungan pada kelompok
ternak sapi wibuh mandiri Desa Batubulan Kangin Kabupaten Gianyar telah dilaksanakan
tanggal 12 Oktober 2011 di dekat kandang kloni kelompok setempat. Demo diikuti oleh
18 orang anggota kelompok ternak sapi wibuh mandiri desa setempat. Demo diawali
dengan ceramah dan diskusi kelompok serta pembinaan ke beberapa rumah peternak.
13
Ceramah diberikan oleh tim ahli dari fakultas peternakan universitas udayana. Materi
yang diberikan meliputi teknologi pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik
melalui teknology fermentasi dengan menggunakan inokulum ruminobacilus dan efektif
mikroorganisme 4 (EM4) dan pengolahan urine menjadi biourine menggunakan
inokulum ruminobasilus dan asetobacter. Setelah ceramah berakhir dilanjutkan dengan
diskusi kelompok untuk membahas materi ceramah dan masalah lainnya yang pernah
dihadapi selama mereka memelihara sapi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi cara
fermentasi kotoran sapi menjadi pupuk kompos dengan menggunakan inokulum EM4. Di
hari berikutnya dilanjutkan dengan mengadakan study banding ke kelompok ternak sapi
di desa Kerambitan. Hasil pengamatan meninjukkan respon peserta sangat positif yang
tercermin dari tingkat kehadiran anggota kelompok hingga 90 % pada saat pengabdian ini
dilaksanakan dan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta baik pada saat
ceramah, pada saat demonstrasi maaupun pada saat study banding. Aparat desa setempat
juga menyambut positif kegiatan pengabdian masyarakat ini yang tercermin dari
responnya pada saat penjajagan maupun pada saat pelaksanaan kegiatan ini. Untuk
selanjutnya perlu dilakukan pembinaan berkelanjutan dari instansi terkait sampai inovasi
yang diintroduksikan dapat dipahami dan mampu dikerjakan oleh semua anggota
kelompok. Dengan demikian kotoran dan urine sapi yang mereka miliki akan memiliki
nilai tambah guna menunjang ekopnomi keluarga mereka.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING PENGHASIL SUSU MELALUI PERBAIKAN PAKAN DAN PENGOLAHAN PASCA PANEN DI DESA
PAKSEBALI, KLUNGKUNG
ARTININGSIH, N M., I A.M. SUKARINI, PUTRA,S., MARTINI,H. DAN W.
SUBHAGIANA.
Fakultas Peternakan Universitas UdayanaEmail: [email protected]
ABSTRACT
Natural resources (SDA) area of East Bali, especially in Paksebali village, potential
as goats production. Because of its ability to supply forage, either in the form of grasses,
leaves, shrubs or trees. According to a report surve forage Bali in 1992 that the production
of forage, especially legume shrub / tree as a whole (gamal and waru) can be said to be the
14
highest. Therefore, the people can’t utilize this potential to develop the ruminant livestock
such as cows and goats. Thus, it is very unfortunate potential of the SDA is not fully
utilized optimally, so the impact is still lacking in terms of achieving production.In
connection with the development of Peranakan Etawah goat (PE) is one step to improve
milk and meat production. For the implementation of community service activities
performed in the village of Paksebali, by introducing a milk-producing goat manegemen
maintenance and post-harvest processing oriented agribusiness. This service activities aim
to improve community response in an effort to deepen their understanding of both
knowledge and skills related to aspects of the industry especially in the hope through this
event will be formed PE goat farmers are tough, independent, and professional..
Community service activities carried on in the village hall Paksebali on Friday, August 19,
2011. This event was attended by 20 participants who came from Pasekbali (16 people)
andTegak(4people).
Lectures and discussions during the activity participants is very high response in absorbing
a variety of information related to the development of agribusiness farms goat as a producer
of milk and meat. The seriousness and the public interest in the discussion evident from the
many questions raised related to matters relating to the formulation of feed and gift and
benefits of fresh milk as a source of healthy food and other dairy products like milk
crackers, milk candy, ice cream and fermented milk (yogurt) . An increasingly improved
community response resulted in increasing their understanding both in terms of knowledge
and skills to the next higher level of understanding is expected to provide inspiration and
intention to apply and implement knowledge and skills in the field in the form of livestock
or livestock industry and meat goat milk. This indicates that the participants have adopted a
given innovation in the implementation of community service activities.
Key words: Farmers, knowledge, skill,agribusiness, PE goat.
15
PENGGUNAAN TEKNIK BIOKULTUR DALAM PENGOLAHAN PAKAN, KOTORAN, DAN AIR KENCING SAPI PADA KELOMPOK TERNAK SAPI
“WALUNG SARI” BANJAR DELOD DESA, DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI
I. B. GAGA PARTAMA, I. G. N. G. BIDURA, DAN I. A PUTRI UTAMI
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRACT
This community service was conducted in a “Walung Sari” livestock group of
Bali cattle, one of the livestock groups is located at Pengotan village. Their members are
people of Pengotan village, Bangli Regency. They are mostly farmers who are still
having productive farm lands with very limited extensions. Nowadays, along with the
care for their cattles, they usually give their cattle by natural grasses and tress.
Sometimes, they also give rice straws from their waste of rice harvest which is plentiful
enough along the year. Due to this condition, therefore socialization and demonstration
for manure and urine proceses with biofermentation technology were held. An Effective
Microorganism-4 is a microorganisms which helps for fermenting both manure and urine
of the cattle. The substances consisting of bacteria from strain Lactobacillus culture with
the other fermentative bacteria in media of sugar solution to fermented the organic
complex into a simple organic. With this community service program, the expected result
is the members of group or breeders have knowledge and comprehension that manure and
urine fermented could be used to increase quality of forage (grass and tress). According
to the evaluation result during this activity, the participants were very anthusiatic which
can be proved by a lot of some questions raised by the participants (75%) during
conseling session, as well as during the practice. By this training, the participants
improved their knowledge and skill to process fermented of manure and urine proceses
with biofermentation technology. From this program, the members of Walung Sari”
livestock group of Bali cattle have got appropriate knowledge both in utilizing manure
and urine bio-cultur product for increasing both of grass and forages nutrients.
Key words: Organic manure, bio-urine, fermentation, pasture, cattle
16
PENANAMAN DAN PENGOLAHAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK UNGGUL DENGAN SISTEM TIGA STRATA PADA PETANI TERNAK SAPI DI DESA
PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI
I. G. N. G., BIDURA, I. G. N. KAYANA, DAN I. B. GAGA PARTAMA Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRACT
This community service was conducted in a livestock groups of Bali cattle, one of
the livestock groups is located at Pengotan village. Their members are peoples of
Pengotan village, Bangli Regency. They are mostly farmers who are still having
productive farm lands with very limited extensions. Nowadays, along with the care for
their cattles, they ussually give their cattle green forage from natural grasses. Ussualy, the
farmers offered the cattle by rice straws from their waste of rice harvest which is plentiful
enough along the year. They are only do it if they are in difficulties of getting enough
fresh of natural forages. Due to this condition, therefore socialization and demonstration
how to place of planting high forages feedstuff (leguminoseae and nonleguminoseae) by
Three Forages Stratum System (STS) for plantating of high quality of forages and
practice of biofermentation technology for increasing of rice straw which helps to raise
digestion for the livestocks. With this community service program, the expected result is
the members of group or breeders have knowledge and comprehension that rice straw
could be used as source of forages which could be stored within 3 to 4 months with a
microorganisms culture fermentation method. From this program, the participants have
got appropriate knowledge in utilizing rice straw fermented and how to forages plantation
by Three Forages Stratum System (STS) for getting of high quality of forages. It is
concluded that used both of the fermented rice straw and plantation of high quality of
forages by Three Forages Stratum System (STS) the farmer would not be in difficulties to
obstain green forages sources for their cattles.
Key words: Straw, silage, Three Forages Stratum System (STS), cattle
17
MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) TENTANG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI DENGAN SILAGE YANG BERBASIS JERAMI PADI DI
DESA PEKRAMAN RANGKAN KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
Tjokorda Gede Belawa Yadnya, Tjok.Gede Oka Susila, Desak Putu Mas Ari Candrawati, A.A.A.Sri Trisnadewim dan Ni Made Suci Sukmawati
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat di Desa Pekraman Rangkan , Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peternak
melalui pendidikan dan latihan (DIKLAT) tentang penyediaan pakan ternak sapi silage
yang berbasis jerami dan padi, terlaksana pada hari minggu, 16 Oktober 2011 yang
diikuti oleh 25 peternak sapi. Materi yang diberikan ceramah tentang beternak sapid an
penyediaan pakan ternak serta pelatihan pembuatan silage disertai dengan pembuatan
pupuk bokhasi EM-4. Metode evaluasi dilaksanakan pada tahap persiapan, pelaksanaan,
dan tingkat pemahaman.
Hasil kegiatan menunjukan bahwa pada tahap persiapan mendapat respom dari
masyarakat cukup tinggi (78%), Respon peserta pada tahap pelaksanaan kegiatan yaitu
terhadap informasi tentang beternak sapid an pemeliharaannya sangat tinggi (85%),
respon peserta terhadap pembuatan silage berbasis jerami padi juga baik (85%) dan
respon peserta terhadap pembuatan pupuk bokhasi EM-4 juga tinggi (80%). Pada tingkat
pemahaman terjadi peningkatan 50% menjadi 78%. Faktor pendorong dari pelaksanaan
kegiatan ini karena daerahnya subur kaya akan pakan ternak sapi, sedangkan factor
penghambat adalah mencari waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan harus
menyesuaikan waktu yang disediakan oleh petani-peternak.
Dari hasil kegiatan ini dapat disimlpulkan bahwa respon peternak terhadap
penyediaan pakan ternak sapi dengan silage yang berbasis jerami padi dan pembuatan
pupuk bokhasi EM-4 sangat tinggi (80%).
Kata kunci : pakan ternak, slage berbasis jerami padi, keterampilan peternak,
pendidikan dan pelatihan
18
IMPROVED ON SOFTSKILL OF CATLE FARMERS TO PASS THROUGH EDUCATION AND TRAINING GIANYAR DISTRICT ABOUT CATTLE FEED
WITH SILAGE FROM BASED RICE STRAW IN RANGKAN PEKRAMAN VILLAGE, SUKAWATI SUB DISTRICT
Tjokorda Gede Belawa Yadnya, Tjok.Gede Oka Susila, Desak Putu Mas Ari Candrawati, A.A.A.Sri Trisnadewim dan Ni Made Suci Sukmawati
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
ABSTRACT
This service to people in Rangkan pekraman village, Sukawati sub district,
Gianyar district aimed to improveded soft skill of cattle farmers tom pass through
educated and training about catllr feed from based rice straw on Sunday, 17 th October
2011, with following cattle farmers. The method of activity were lecture about catlle
manage, catlle feed, and training silage formation with bokhasi fertilizer. Evaluacity
showedted method to do on practicion phase, action phase, and understand to realize
phase.
The result of the showed that praction phase to get people response was medium
(78%), on action phase that people response on manage of catlle was higher (85%), catlle
feed and formation of silage to basic rice straw were 85%, and on practice formation EM-
4 fertilizer was 80%, On understand phase that integrated with lecture substansia
happened understand response to incrase from 50% until 78%. Incentive factor to affect
by land very fertile inhibited factor was to get excat time activity action to adapted with
have time by farmers
It was concluded that the response farmers of catlle feed with silage with rice
straw base and EM-4 bokhasi fertilizer formation were higher (80%).
Keyword : catlle feed, silage with rice straw base, soft skill of farmers, education and
training.
19
SOSIALISASI PEMILIHAN BIBIT SAPI BALI SEBAGAI SAPI POTONG UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING SAPI
TAHUN 2014 DI DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI
Ni Putu Sarini, I Gusti Lanang Oka, Dewi Ayu Warmadewi, I Gede Suarta,Ni Ketut Nuraini, I Gusti Agung Istri Aryani
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
Jalan PB Sudirman, Denpasar BaliEmail : [email protected]
ABSTRAK
The sociality of community service was held at Pengotan village, Bangli
regency. The purpose of the sociality of community service is to increase farmer
knowledge about a quality standard of Balinese cow by SNI. The benefit of increase
knowledge about that is the farmer have ability to choose Balinese cow . The method
which used to the sociality of community service is presentation, demontration and give
the farmer some books which are related to this topic. The positive response was showed
by farmer. It was concluded that the farmer is very important to know about a quality
standard of Balinese cow by SNI
Key words : Balinese cow, SNI
PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KAMBING GEMBRONG MELALUI PENINGKATAN SDM KELOMPOK PETERNAK “WISNU SEGARA” DESA
TUMBU, KECAMATAN KARANGASEM, KABUPATEN KARANGASEM
W. Sayang Yupardhi, I G.L. Oka, I D.K. Harya Putra, I. B.Mantra,
Martini Hartawan.
ABSTRAK
Kambing Gembrong adalah satu-satunya kambing asli Karangasem dan tidak ada
duanya di dunia. Keberadaannya sekarang sangat langka; hanya ada dan dipelihara di
kelompok ternak “Wisnu Segara” desa Tumbu, Karangasem. Karena kelompok ternak ini
sebagian besar berlatar belakang pekerjaan sebagai nelayan sudah tentunya tidak banyak
memahami seluk-beluk memelihara kambing. Untuk pelestarian dan pengembangan
kambing ini agar keberadaannya tidak punah, perlu meningkatkan sumber daya manusia
20
(SDM) peternaknya melalui penyuluhan dan demonstrasi tentang manajemen
pemeliharaan, penyusunan pakan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta
pengolahan limbah kotoran kambing menjadi pupuk organik sebagai nilai tambah.
Pendekatan yang dignakan sebagai realisasi pemecahan masalah adalah dengan
mengumpulkan anggota kelompok peternak kambing , pemuka-pemuka masyarakat
formal dan non-formal se Desa Tumbu, Karangasem.
Sesungguhnya yang menjadi sasaran utama kegiatan ini adalah anggota kelompok
ternak “Wisnu Segara”. Namun, agar lebih cepat mengimbas maka diundang pula
pemuka-pemuka masyarakat formal yaitu kelian Desa Adat, Ketua LPM, Ketua BPD,
serta pemuka masyarakat non-formal, dan sebagainya. Jumlah peserta yang diundang
seluruhnya 25 orang.
Metode kegiatan yang digunakan adalah seperti yang tersebut di bawah ini.
1. Desiminasi/penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan, pakan, penyakit
kambing, dan pengolahan kotoran kambing.
2. Pelatihan/demonstrasi tentang membuat kandang kambing yang baik dan
memenuhi syarat, penyusunan pakan kambing, dan pembuatan pupuk organik.
3. Diskusi.
Halayak sasaran sangat responsip dilihat dari kehadirannya mencapai 140%; dan
semua peserta sangat aktif mengikuti diskusi. Selama penyuluhan berlangsung dan
selama demonstrasi tidak ada peserta yang meninggalkan acara.
Dari proses kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa semua peternak serta pemuka-
pemuka masyarakat Desa Tumbu sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi ini serta mendapat sambutan positif dari Pemerintah Desa. Selanjutnya
disarankan agar kegiatan semacam ini dilanjukan dengan pembinaan dilakukan secara
berlanjut dan terjadwal atau terprogram.
21
PENERAPAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN UNTUK MEMPERCEPAT PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI BALI
DI DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI
Dewi Ayu Warmadewi, I Gusti Lanang Oka, I Nyoman Ardika, Ni Putu Sarini, I Gede Suarta,I Gusti Agung Istri Aryani
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
Jalan PB Sudirman, Denpasar BaliEmail : [email protected]
ABSTRAK
The sociality of community service was held at Pengotan village, Bangli
regency. The purpose of the sociality of community service is to increase farmer
knowledge about how to increase population and genetic quality of Balinese cow by
artificial insemination. The benefit of increase knowledge about that is the farmer have
ability about how to increase population and genetic quality of Balinese cow. The method
which used to the sociality of community service is presentation, demontration and give
the farmer some books which are related to this topic. The positive response was showed
by farmer. It was concluded that the farmer is very important to know about artificial
insemination technology could increase population and genetic quality of Balinese cow.
Key words : Artificial insemination, population and genetic quality, Balinese cow
PENERAPAN SISTEM KAWIN SODOK DAN TEKNOLOGI MESIN TETAS DALAM UPAYA MENGURANGI BIAYA PEMELIHARAAN SERTA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS AYAM BURAS SEBAGAI HEWAN UPAKARA DI DESA JIMBARAN
MADE WIRAPARTHA, KADEK ANOM WIYANA, WAYAN WIJANA, G.A.M KRISTINA DEWI DAN KETUT KARNAMA
Fakultas Peternakan Universitas UdayanaE-mail: [email protected]
ABSTRACT
In order to be able to reduce the cost of raising and improve the productivity of
the chicken used in ceremony, the people in the village of Jimbaran, the community
service was conducted under the litle “Aplication Of Hand Breeding Systems and
Hatching Machine Tecnology in an Effort to Reduce Raising Costs and Improve
22
Productivity of Domestic Chicken (Buras Chiken) as Ceremony Poultry in Jimbaran
Village” on Friday, September 16 , 2011.
Education and training aims to improve knowledge and skills of raisers in the
village of Jimbaran in intoducting and applaying hand breeding system and use of
technology in domestic poultry hatching machine. In achieving this goal, the methodes
used by 1) providing information about the hand breeding system in domestic chickens,
hatching machine technologi and its benefits, 2) training on how to use hand breeding
system to domestic chiken and use of hatching machine correctly and practically, 3)
giving assistance in the form of papers on the management of the use of hatching
machines, providing hatching eggs, chiken hatching machine, observation of chicken
eggs, chicken hatching machine, observation of chicken eggs, roosters and hens.
The result obtained in this training, registered participants were 40 people. Of all
participants who were present, people in Br. Mekar Sari Simpangan, Jimbaran Village,
Bandung had never seen this system before and never applied the breeding system and
hatching machine technology. People were very enthusiastic, it was proven from the
questions the asked and in general the participants were able to understand such
technology on how to use hatching machine and the hand breeding system in domestic
poultry.
Key words: the hand breeding system, hatching machine technologi, reducing the raising
costs, increasing productivity, domestic chicken (buras chicken).
APLIKASI BIOFERMENTASI KULIT COKLAT DENGAN PROBIOTIK MENJADI PAKAN BERKUALITAS UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS SAPI KEREMAN DI DESA TELAGA, BUSUNGBIU, BULELENG.
(TheAplication of Biofermentation cacao podwithProbioticashighdiettoincreased of theCattleProductivity
inTelagaVillage, Busungbiu, Buleleng).
Ni L.P. Sriyani, Ni W. Siti, A.A.Oka dan I.B. Mantra.FakultasPeternakanUniversitasUdayan Denpasar, Bali.
ABSTRACT.
The activity of this community service aimed to increase knowledge and skilled
of society of bioplus probiotic to increasing of agriculture waste as feed of bali cattle. The
23
community service was carried out at Telaga village, Buleleng regency on Saturday 27
August 2011. The method used in this activity were training, discussion and
demonstration base on using probiotic to increase of the agriculture waste as feed bali
cattle.
It can be concluded that the response of the farmers to this activity was very high.
All of the 25 numbers of the bali cattle Telaga village group of farmers who have been
invited were come to the conducted meeting. The response of the farmers during
demonstration as well as during discussion was also high enough which indicated by the
number and the quality of the questions from the farmers during the time being.
Key words : training, , probiotic, cacao pod.
APLIKASI TEKNOLOGI PEMANFAATAN HIJAUAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI KEREMAN DI DESA
PENGOTAN BANGLI.(Aplication of TechnologytheUsed of RaughagetoIncreased
oftheCattle in Pengotan, Bangli).
I.B. Sudana, Ni. W. Siti, I.G.L.O. Cakra dan D.P.M.A. CandrawatiFakultasPeternakanUniversitasUdayan Denpasar, Bali.
ABSTRACT.
The activity of this community service aimed to increase knowledge and skilled
of society of using roughage for increasing the bali cattle productivity. The community
service was carried out at BanjarDelodUmah, Pengotan village, Bangli regency on
Freeday 12 August 2011. The method used in this activity were training, discussion and
demonstration base on using roughage to increase of bali cattle productivity.
It can be concluded that the response of the farmers to this activity was very high.
All of the 25 numbers of the bali cattle Pengotan village group of farmers who have been
invited were come to the conducted meeting. The response of the farmers during
demonstration as well as during discussion was also high enough which indicated by the
number and the quality of the questions from the farmers during the time being.
Key words : training, demonstration, roughage .
24
APLIKASI TEKNOLOGI PEMANFAATAN RUMPUT GAJAH DAN LEGUM SEBAGAI PAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK
SAPI DI DESA TARO GIANYAR.(TheAplication of theUsedTechnologyPennisetumPurpurium and Leguminosa as
diettoIncreased of theCattleProductivityin Taro Village, Gianyar)
NI G. K. RONI, Ni. W. Siti, dan NI N. SUWIDJAYANA.FakultasPeternakanUniversitasUdayan Denpasar, Bali.
ABSTRACT.
The activity of this community service aimed to increase knowledge and skilled
of society of using pennisetumpurporium and leguminose as high feed bali cattle for
increasing the bali cattle productivity. The community service was carried out at
BanjarTebuana Taro village, Gianyar regency on Monday 7nd August 2011. The method
used in this activity were training, discussion and demonstration base on using
pennisetumpurporium and gliricidiaspium to increase of bali cattle productivity.
It can be concluded that the response of the farmers to this activity was very high.
All of the 25 numbers of the bali cattle Taro village group of farmers who have been
invited were come to the conducted meeting. The response of the farmers during
demonstration as well as during discussion was also high enough which indicated by the
number and the quality of the questions from the farmers during the time being.
Key words : training, demonstration, pennisetumpurporium, gliricidia
spium.
PENINGKATAN KECAKAPAN PADA KELOMPOK WANITA TANI PUSPASARI BANJAR PEGONGAN DESA TAMAN KECAMATAN
ABIANSEMAL KEBUPATEN BADUNG MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN VCO DENGAN TEKNOLOGI FERMENTASI ALAMI
I.B.Mantra., W.S.Yupardi., M.Dewantari., A.P.T.Umiarti., I.N.Ardika., N.L.P.Sriani
Fakultas Peternakan,Universitas Udayana
ABSTRACT
The natural of fermentation on processing origin coconut oil (VCO) was
conducted at Pegongan, Taman village,Abiansemal district, regency of Badung, Denpasar
on September 17 and 18 th 2011 .The purpose of this activity was improving knowledge
25
and society skill of natural fermentation on processing VCO. The methods of activity
were giving training and discusion of Pegongan Taman about fungsional property of
VCO and technology of natural fermentation processing VCO. It concluded that, the
participants were interested of VCO
Key words: natural fermentation,VCO
METODE PENAKSIRAN BOBOT BADAN SAPI POTONG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI TUBUH PADA KELOMPOK PETERNAK
DI DESA KELATING, KECAMATAN KERAMBITAN-TABANANMethod to Estimate Live Weight of Cattle Based on Body Dimension in Local Society of
Bali Cattle Farmer at Kelating Village, Tabanan Regency.I Gede Suranjaya, Made Dewantari, A A Oka, I N Ardika
Fakultas Peternakan Universitas Udayana
ABSTRACT
The activity community service in order to improve the knowledge and skill of
farmer in estimating the live weight of bali cattle was conducted on Saturday, 22 August
2011. This activity is followed by 20 farmers a member of local society “Setiawan Bali
cattle Fattening” which is located at Kelating village, Tabanan regency. The method that
have been used in this activity were counseling and demonstration including the
procedure to measure body dimension which are body length and heart width of cattle,
estimate a body weight by using a formula besed on body dimension, and comparing the
estimation result into a table conversion. Result of the activity indicate that the response
of farmers at the time when the activity take place were very good. This matter is showed
from a good enthusiasm of farmers at following the activity and the number of questions
which emerge at the time of discussion. The questions were raised all about a equipment
and how to use it in measuring body dimension, how to increase the estimation accuracy
and how the impact of estimation result when it is used in animal transaction. At the time
of demonstration all of farmers follow the practice with a good enthusiasm too and they
also tray to measure a body dimension of cattle. From the activities result it can be
concluded that a training as well as estimate of a live weight based on that formula or
equation have perceivable by the farmers and promise to apply this knowledge in animal
transaction.
Key words : estimating formula, live weight, body dimension
26
PENGEMBANGAN USAHA TERNAK TERPADU BAGI PETANI KECIL DI DESA TUWED, KABUPATEN JEMBRANA.
I G. Mahardika; K. Budaarsa; N.S. Dharmawan;K. Mangku Budiasa dan I P. Ariastawa
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
ABSTRAK
Desa Tuwed adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Melaya,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Penduduk desa ini sebagian besar petani, khususnya
mengelola perkebunan diantaranya kelapa, kakao dan pisang. Di samping itu sebagian
kecil penduduknya bertani di sawah. Ternak yang dipelihara oleh petani adalah sapi,
kerbau, kambing, babi dan ayam kampung. Kepemilikan lahannya relative kecil yaitu
rata-rata 50 are/orang. Dengan kepemilikan yang relatif kecil tersebut, maka harus
diusahakan dengan seefektif mungkin. Pengusahakan ternak hendaknya diintegrasikan
dengan usaha pertanian lainnya sehingga limbah perkebunan/pertanian dapat
dimanfaatkan untuk pakan ternak, serta limbah ternak dapat digunakan sebagi pupuk atau
biogas. Dengan model peternakan terpadu seperti itu maka produktivitas lahan dapat
ditingkatkan. Pendekatan peternakan terpadu seperti pendekatan menejemen
pemeliharaan yang baik, pengendalian terhadap penyakit, pemanfaatan limbah
perkebunan serta optimalisasi penggunaan lahan dengan pemeliharaan berbagai komoditi
ternak yang diintegrasikan dengan usaha pertanian lainnya merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan produktivitas lahan di desa Tuwed.
Metode kegiatan yang dilakukan adalah ceramah dan diskusi. Di samping itu
dilakukan juga pelayanan kesehatan ternak dalam rangka meninanggulangi/mencegah
penularan penyakit ternak. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah para petani peternak di
Desa Tuwed serta beberapa pemuka masyarakat, para kelian dusun dan masyarakat yang
berminat. Dari para peserta ini diharapkan juga mampu menularkan informasi ini kepada
peternak yang lain atau masyarakat lain yang berminat beternak
Kegiatan ini telah dilakukan pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 di Desa
Tuwed, Kecamatan Melaya. Kabupaten Jembrana. Kegiatan ini diikuti oleh 28 orang
peternak yang merupakan anggota kelompok ternak di Banjar Taman Desa Tuwed, serta
tokoh masyarakat. Kegiatan ini meliputi pelayanan kesehatan ternak serta diskusi tentang
27
manajemen pemeliharaan ternak yang meliputi: cara pemeliharaan, pemberian pakan,
penyediaan hijauan makanan ternak serta upaya-upaya pencegahan terhadap penyakit.
Dengan pembekalan/diskusi ini kepada maka para peserta/peternak, maka diharapkan
peternak dapat menerapkan materi yang diberikan dalam rangka pengembangan
ternaknya. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Pelayanan kesehatan ternak berupa:
spraying kepada 81 ekor ternak sapi dan 10 ekor kerbau, vaksinasi SE terhadap 67 ekor
sapi dan pemberian vitamin B komplek kepada 81 ekor sapi dan 10 ekor kerbau,
penjelasan serta diskusi tentang manajemen pemeliharaan ternak sapi dan kerbau,
penjelasan dan diskusi tentang sistem pemberian pakan ternak, serta cara-cara
pengolahan limbah pertanian untuk pakan ternak dan manajemen penyediaan hijauan
makanan ternak. Di samping itu dilakukan juga kunjungan ke beberapa lokasi peternakan
yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak. Berdasarkan hasil diskusi terungkap bahwa
semua peserta menyatakan kegiatan sangat bermanfaat teruatama sekali dalam
penanggulangan penyakit ternak serta upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas
ternak.
APLIKASI TEKNOLOGI BIOFERMENTASI URIN SAPI DENGAN MIKROBA EFEKTIF MENJADI PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN
DI DESA ANGSRI, BATURITI, TABANAN.
(Te Aplication of TechnologyBiofermentationtheCattleUrinewitheffectivemicrobia as organicfertilizer and comfotableinviroment
inAngsriVillage, Baturiti, Tabanan)
I N. Suwidjayana, I B. Mantra, Ni M. Witariadi dan Ni W. SitiFakultasPeternakan
UniversitasUdayan Denpasar, Bali.
ABSTRACT.
The activity of this community service aimed to increase knowledge and skilled
of society of using effective microorganism fermented urine bali cattle for increasing the
income farmers and invironment comfortable. The community service was carried out at
BalaiBanjarTegeh, Angsri village, Tabanan regency on Saturday 6 August 2011. The
method used in this activity were training, discussion and demonstration base on using
28
effective microorganism fermented urine bali cattle to increase of income the farmers and
invironment comfortable.
It can be concluded that the response of the farmers to this activity was very high.
All of the 20 numbers of the bali cattle Angsri village group of farmers who have been
invited were come to the conducted meeting. The response of the farmers during
demonstration as well as during discussion was also high enough which indicated by the
number and the quality of the questions from the farmers during the time being.
Key words : training, demonstration, urine, effective microorganism.
PENYULUHAN TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS HAK MEREK DI BR. PELAGAAN DAN
BR.ANGEBAYA,KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR.
Ida Ayu Sukihana,SH.,MH. Prof.R.A.Retno MurniSH.,MH.,PhD.Dr.I Wayan Wiryawan SH.,MH.
Dr.Ni Ketut Supasti Dharmawan.SH.,MH.,LLM.Marwanto SH.,MH.
ABSTRAKSI
Perindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual sangat perlu dilakukan,karena tanpa
adanya perlindungan hukum dari negara akan terjadi banyak peniruan atau pembajakan
atas hasil karya intelektual yang didapatkannya dengan tidak mudah dan penuh
pengorbanan oleh pemiliknya.Perlindungan HKI khususnya Hak Merek harus melalui
pendaftaran,karena menganut sistem pendaftaran Konstitutif yang menekankan pada fist
to file,sehingga bagi pemilik merek akan mendapatkan hak eksklusif .
Kata Kunci Merek,pendaftaran,perlindungan
29
PENYULUHAN HUKUM TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA BERDASRKAN UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2004 DI
KELURAHAN PENATIH KECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR
Dr. Ni Nyoman Sukeni.,SH.MSi dan Ni Luh Gede Astariyani,SH.,MH
ABSTRACT
Conducting a devotion to the public about Domestic Violence, participants were
given an understanding of Domestic Violence, any action based on sex differences that
result or may result in misery or suffering physical, sexual, or psychological, including
threats of certain acts, coercion or deprivation of liberty arbitrarily, whether occurring in
public or in private life
Key words: Domestic Violence.
TRAINING ABOUT DESIGNING THE LEASE CONTRACT IN SIDAKARYA VILLAGE OF SOUTH DENPASAR SUB-DISTRICT DENPASAR CITY
By:A.A. Gede Duwira Hadi Santosa, SH, M.Hum
ABSTRACT
According to Article 1548 Civil Code Book of the Law (Civil Code) lease is an
agreement whereby one party to bind himself to give another party the enjoyment of the
goods during a certain time and with the payment of a charge by the latter's affordable.
Lease agreement is made in writing and usability has several functions: first, with a
written form the parties will be able to formulate a clear, firm, and must have the rights
and obligations; second, to interest due under the terms of evidentiary rules of evidence,
in agreement written form to be one of evidence to ensure the rights of the parties in
advance in case of any dispute submitted to the court; third, in the form of a written
agreement serves the interests of the administration. Based on the monitoring and
interviews conducted on Sidekarya Village residents, turned out to design a lease contract
is made between fellow villagers or the villagers Sidekarya with other communities are
very dynamic. Thus very important to do the training in more depth about the reality of
designing a lease contract to the Village residents Sidekarya, District of South Denpasar,
Denpasar. This needs attention because if people do not know and do not understand the
30
principles, norms and rules of law in drafting the lease contract then this will cause losses
that may be experienced by the people of the village residents Sidekarya when they do
business transactions in the form of lease contract with another party. Preparation of
tenancy contracts must be done carefully and meticulously, to prevent disputes between
the parties and the losses that can be experienced by those who make such a contract.
INVENTARISASI DAN KATALOGISASI KOLEKSI PUSTAKA/BUKU BACAAN PERPUSTAKAAN KELURAHAN SERANGAN, KECAMATAN DENPASAR
SELATAN, KOTA DENPASARTedi Erviantono, S.IP, M.Si
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas UdayanaABSTRACT :
Perpustakaan desa atau kelurahan seringkali menghadapi kendala tidak
terdokumentasikannya secara baik ragam koleksi bacaan yang ada. Kondisi ini termasuk
pula dihadapi Perpustakaan Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar. Jumlah buku yang terkoleksi belum terdokumentasikan secara terintegrasi.
Melalui metode inventarisasi dan katalogisasi, maka koleksi pustaka / buku bacaan di
Perpustakaan Kelurahan Serangan didokumentasikan. Kegiatan ini diharapkan
mempermudah pengguna perpustakaan Kelurahan Serangan dalam mengidentikkan dan
melokalisasi bahan pustaka dengan nomor panggil yang ada dalam klasifikasi katalog;
serta mempermudah penelusuran penemuan bahan pustaka yang diketahui berdasarkan
pengarang, judul atau subyeknya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melakukan
inventarisasi dan katalogisasi pada 814 jenis buku di Perpustakaan Kelurahan Serangan
dengan menggunakan sistem Dewey. Kegiatan diarahkan dalam dua bentuk yaitu
workshop dan kegiatan inventarisasi serta katalogisasi koleksi pustaka.
Keywords : Katalogisasi, Inventarisasi, Koleksi Pustaka
31
HEALTH PROMOTION ABOUT HIV AND AIDS PREVENTION IN
KERTHA WISATA JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
TARO VILLAGE GIANYAR REGENCY
A.A.S.Sawitri, L.Seriani, P. Aryani, W. Weta, P. Cintya D.Y
Departement of Community and Prevention in Faculty of Medicine Udayana University
ABSTRACT
Bali known as the second highest province for HIV and AIDS prevalence in Indonesia.
HIV reported cases has been increased from 1,253 cases in 2007 to 3,778 cases in 2010,
while 40% cases were occurred among teenager (20-29 years old). One factor which
might contributed was lack of knowledge on HIV which might increased their risk
behavior. Recent data showed that only 14.3% teenager could answer properly about HIV
Prevention and knew the common misperception of HIV spreading. Gianyar Regency
which is the most visiting domestic and foreign tourism in Bali, accounted for 142 HIV
cases and 20 deaths until Oktober 2010. Health Promotion about Prevention of HIV and
AIDS among students of SMP Kertha Wisata in Taro village Gianyar Regency, which is
the field project of Udayana University, was held to increase the knowledge level of
teenager on HIV and AIDS. The health promotion was taken by teaching, discussion,
games, and giving brochures and poster about prevention of HIV and AIDS. The
evaluation that was done by comparing pretest and posttest result among audiences
showed the increasing level of knowledge from 64% to 87%. It proves that giving
information about HIV and AIDS is one of the effective ways to improve the knowledge
about HIV and AIDS.
Keywords: health promotion, prevention, HIV/AIDS, teenager
32
SOSIALISASI PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MELLITUS) SERTA PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH ACAK PADA PARA PEMANGKU DI
DESA KETEWEL GIANYAR
LINAWATI NI MADE1, DEWI RATNAYANTI IGA1, ARIJANA KAMASAN IGK1, WANDE NYOMAN2, MAYUN IGN1, SRI WIRYAWAN IGN1, SUGIRITAMA
WAYAN1, IKA WAHYUNIARI IA1
1Bagian Histologi, 2 Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRACT
Diabetes melitus (DM) is a disease which is start by hiperglicemia (the
increases of blood glucose above the normal level). This disease has serious complication
such as impotence, blindness, renal failure, coronary heart disease, stroke, etc. That’s why
it is important for us to give the information about diabetes melitus and also do early
detection for hyperglicemia by check blood glucose level. From 96 pemangku, we found
8,3% random blood glucose level >200 mg/dl; 55,2 % : 120-200 mg/dl and 36,5% : <120
mg/dl. We concluded blood glucose level among pemangku were 63,5% above normal
level.
Key words : diabetes melitus, pemangku, hyperglicemi
PENYULUHAN MENGENAI USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN PELATIHAN DOKTER KECIL DI SMPN 4 TEGALALANG, GIANYAR, 2011.
Oleh:
Putu Aryani, I Wayan Weta, Luh Seri Ani, I Made Dharmadi, Putu Cintya Denny Y.
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan
ABSTRACT
School health program is one of the Primary Health Care program. The aim of this
program are to promote about health behavior, environmental health and diseases
prevention among school age children. But those programs did not work
appropriately in several schools. Such as in SMPN 4 Tegalallang (senior high
school), this program did not work well because the teacher who are in charge as the
program manager in this school health program had not have enough knowledge and
capability to run this program. Based on that problem, our divission had done the
education and training program for the ”school doctor” (the student whom are
33
voluntary selected to give education for another students in their school). The aim of
this program were to gave knowledge and enhance ability of the junior high school
students in Tegallalang. We used lecture and discussion method in this program.
About 20 students in tegallalang were joined the class. They were interested in
learning about diseases prevention and environmental health. They ask question
actively in discussion. For evaluation of the program, we use pre-post test method.
According to pre-post test tabulation, we know that the increasing knowledge in
about 10% and the average of true answer score of the student about 70% in pretest
and 90% at post test. This means that the programcould increase the student
knowledge about health behavior, environmental health and common diseases
prevention.
Keyword: health promotion program, school doctor, SMPN 4 Tegallalang
HEALTH PROMOTION IN THE SCHOOLS IN DISEASE PREVENTION EFFORTS IN ADOLESCENT HIV / AIDS IN THE DENAPASAR CITY
Ekawati N.K., Wulandari L.P.L., Lubis D., Purnama S.G.,Public Health, Faculty of Medicine, Udayana University Denpasar
ABSTRACT
Background : The highest group of HIVAIDS cases in Bali is the productive age group,
where more transmission through sexual intercourse with multiple partners and low usage
of condom use among injecting drug users. focus of prevention and health promotion in
schools is needed. One effort is done through health promotion in schools that aim to
increase students' knowledge of HIV / AIDS and the dangers of HIV / AIDS.
Aim of the study : health promotion and prevention efforts against HIV / AIDS in
adolescents
Methods : Discussions and lectures with Leflet media, books about HIV / AIDS and
foster.
Results : HIV and AIDS still means have the same understanding. participants are still
less understood towards understanding the modes of transmission and ways of preventing
HIV / AIDS. ignorance cause stigma and discrimination on people living with HIV.
34
Promotion of HIV / AIDS in schools through KSPAN group, include in the curriculum
and become a compulsory subject.
Conclusion : Participants' knowledge of HIV / AIDS in the sense, modes of transmission
and prevention has been understood, but not all participants understood correctly as the
understanding of HIV / AIDS, modes of transmission and means of prevention.
Participants understand that all people affected by a range of HIV / AIDS. Vulnerability
will be infected by the HIV / AIDS a deadly make participants take action to prevent the
discriminatory PLWHA such as away from the people affected by HIV / AIDS and
PLWHA brought into rehabilitation. Health promotion for HIV / AIDS is indispensable
held continuously.
Keywords: Promotion, HIV / AIDS, Schools and adolescents
PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH PADA REMAJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI KOTA DENAPASAR
Ekawati N.K., Wulandari L.P.L., Lubis D., Purnama S.G.,
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, UNUD
ABSTRAK
Latar Belakang : Kelompok tertinggi kasus HIVAIDS di Bali adalah kelompok usia
produktif, dimana penularan lebih banyak melalui hubungan seksual yang berganti-ganti
pasangan dengan rendahnya pemakain kondom dan pemakaian jarum suntik dikalangan
pemakai narkoba. fokus pencegahan dan promosi kesehatan di sekolah sangat diperlukan.
Salah satu upaya dilakukan adalah melalui promosi kesehatan di sekolah-sekolah yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi terhadap HIV/AIDS dan bahaya
penyakit HIV/AIDS.
Tujuan : promosi kesehatan dalam upaya pencegahan terhadap HIV/AIDS pada remaja.
Metode : diskusi dan ceramah dengan media leflet, buku tentang HIV/AIDS dan foster.
Hasil : HIV dan AIDS masih diartikan memiliki pengertian yang sama. peserta masih
kurang paham terhadap pengertian cara penularan dan cara pencegahan HIV/AIDS.
ketidakpahaman menimbulkan stigma dan diskriminasi pada ODHA. Promosi HIV/AIDS
disekolah melalui kelompok KSPAN, memasukkan dalam kurikulum dan menjadi mata
pelajaran wajib.
35
Kesimpulan : Pengetahuan peserta terhadap HIV/AIDS dalam pengertian, cara
penularan dan pencegahannya sudah dipahami, namun tidak semua peserta memahami
dengan benar seperti pengertian HIV/AIDS, cara penularan dan cara pencegahan. Peserta
paham bahwa semua orang rentang terkena HIV/AIDS. Kerentanan akan tertular
penyakit HIV/AIDS yang mematikan membuat peserta melakukan tindakan mencegah
dengan mendiskriminasikan ODHA seperti menjauhi orang-orang yang terkena virus
HIV/AIDS dan membawa ODHA ke rehabilitasi. Promosi kesehatan terhadap HIV/AIDS
sangat diperlukan diadakan secara kontinyu.
Kata kunci : Promosi, HIV/AIDS, Sekolah dan Remaja
PEMBERANTASAN PENYAKIT PARASITER BERBASIS LABORATORIS PADA TERNAK SAPI DI DESA PETANG KABUPATEN BADUNG
I M Dwinata, Kt. Budiasa, I N.Sulabda, N. Adi Suratma dan I M Damriyasa
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
ABSTRAK
Untuk meningkatkan produktifitas ternak terutama ternak sapi, selain perbaikan
sistem managemen beternak juga perlu diperhatikan bagaimana menekan dampak yang
ditimbulkan oleh penyakit seperti penyakit parasiter.
Program yang dilaksanakan di desa Petang merupakan kegiatan pelayanan kesehatan
ternak yang melibatkan kalangan Universitas Udayana, Dinas Peternakan Kabupaten
Badung serta masyarakat desa Petang. Dengan dilaksanakan program penyuluhan dan
pemberantasan parasit berbasis laboratoris, kerugian ekonomi akibat dari penyakit
parasiter dapat dikurangi sehingga dapat meningkatkan produktivitas peternakan tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan berupa penyuluhan dan pemberian obat cacing pada ternak
sapi yang terinfeksi cacing. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan
kepada peternak sapi dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya pemberantasan
parasit terutama cacing pada ternak sapi dan dampak ekonomi maupun kesehatan yang
ditimbulkan oleh infeksi cacing pada ternak sapi.
Dari hasil survey pendahuluan ditemukan 80,77 % sapi yang terinfeksi oleh cacing
nematoda maupun trematoda. Sebagai tindak lanjut hasil pemeriksaan laboratorium yang
diperoleh tersebut, dilakukan pengobatan ke masing-masing peternak yang positif
36
terinfeksi oleh cacing. Pengobatan dilakukan dengan pemberian obat Albendazole karena
obat ini efektif untuk cacing nematoda dan trematoda.
SOSIALISASI PENYAKIT RABIES PADA PEMUDA DAN SISWA SLTA DI DESA BINAAN UNUD, DESA BUANA GIRI KABUPATEN KARANGASEM
N. S. Dharmawan, I M. Damriyasa, I. B. K. Ardana,A. A. S. Kendran, I.B.M. Oka, dan K. K. Agustina
Grup Riset Center for Study on Animal Diseases (CSAD)Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar Bali
ABSTRAK
Telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat pada 21 Agustus 2011 di Desa
GiriBuana, Kabupaten Karangasem dalam bentuk sosialisasi rabies pada siswa SMA.
Dalampelaksanaannya, peserta sosialisasi akhirnya diikuti tidak hanya oleh siswa tetapi
juga oleh tokoh masyarakat setempat termasuk oleh para orang tua dari seluruh desa. Hal
ini adalah merupakanhasil kesepakatan dengan Kepala Desa, yang mana kegiatan
tersebut dikaitkan dengan perayaanDies Natalis Universitas Udayana. Tujuan program ini
adalah untuk memberikan pengetahuan tentang gejala klinis, transmisi, dan pencegahan
penyakit rabies. Sosialisasi dihadiri lebih dari 75 peserta yang berasal dari perwakilan
masing-masing komunitas. Kegiatan ini berjalan lancer seperti yang direncanakan.
Kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang bahaya rabies kepada semua
peserta. Pada akhir acara, sebagian besar dari mereka melaporkan bahwa mereka merasa
puas dan berjanji untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan rabies kepada
keluarga lainnya.
SOCIALIZATION OF RABIES DISEASE IN YOUTH AND SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN BUANA GIRI VILLAGE, KARANGASEM
N. S. Dharmawan, I M. Damriyasa, I. B. K. Ardana,A. A. S. Kendran, I.B.M. Oka, and K. K. Agustina
Grup Riset Center for Study on Animal Diseases (CSAD)Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar Bali
ABSTRACT
This Community Service was conducted on August 21st, 2011, in Buana Giri village,
Karangasem regency in the form socialization of rabies on senior high school students. In
practice, participant socialization eventually followed not only by students but also by
local community leaders including parents from around the village. This is the result of
an agreement with the village chief that the activity is related with the celebration of the
37
Anniversary of the University of Udayana. The aim of this program was to give
knowledge, clinical symptoms, transmission, and prevention of the rabies diseases. There
were more than 75 participants who came from representatives of each community. The
activity runs smoothly and as planned. Socialization of rabies diseases has improved the
understanding of all participants. At the end of the event, most of them reported that they
were satisfied and promise to inform rabies to other family.
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA SANDING TAMPAKSIRING GIANYAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS TERNAK SAPI
OlehTjok Gde Oka Pemayun, Made Kota Budiasa,I Wayan Bebas, IGNB Trilaksana,M.Kes, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN, UNIVERSITAS UDAYANA
ABSTRAK
Penyuluhan dan Pelayanan Kesehatan Ternak sapi dilaksanakan di Desa Sanding,
Tampaksiring, Gianyar, dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan angka kelahiran anak sapi dan
menekan angka kematian sapi/pedet dengan melakukan penyuluhan dan pelayanan
kesehatan, mencegah terjadinya penyebaran penyakit dengan mengidentifikasi dan
menangani penyebab penyakit dan menumbuhkan kesadaran peternak terhadap
pentingnya mengetahui tanda-tanda berahi pada sapi dan pola pemeliharaan sapi yang
baik. Sehingga dengan meningkatnya angka kelahiran atau sapi dapat melahirkan satu
anak dalam setahun akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Begitu pula minat
masyarakat meningkat dalam beternak sapi, bila melihat keuntungan yang didapat
dengan beternak sapi lebih tinggi.
Metode kegatan adalah Melakukan pengambilan data awal tentang adanya
gangguan reproduksi dan kematian sapi/pedet serta pola peternakan di desa Sanding,
Tampaksiring, Gianyar adalah; melakukan ceramah singkat tentang faktor penyebab
gangguan reproduksi dan penyebab kematian sapi/pedet serta cara penaggulangannya serta
melakukan pelayanan kesehatan terhadap ternak sapi secara klinis atau laboratoris
mengalami gannguan atau menderita penyakit
38
Sasaran kegiatan ini adalah Peternak sapi dengan populasi ternak sapi 1 – 4 ekor di
Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar
Hasil kegiatan ini adalah Dilakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap peternak
sapi di 3 dusun Desa Sanding dengan jumlah populasi sapi kurang lebih 175 ekor.
Dilakukan penanganan ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi dan sakit. Kasus
yang paling menonjol adalah tidak munculnya estrus lebih dari 6 bulan setelah
melahirkan, rendahnya angka kebuntingan, mencret dan gatal-gatal.
Kata Kunci : Sapi, Penyuluhan dan Pelayanan.
VASEKTOMI DAN PEMOTONGAN TARING PADA MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis)DI KAWASAN WISATA PURA BATU PAGEH,
DESA UNGASAN, BADUNG
I Nengah Wandia, I Ketut Suatha, I Gede Soma, IGA Arta Putra, Sri Kayati Widyastuti, Aida Louise Tenden Rompis
ABSTRAK
Laju pertumbuhan populasi dan agresivitas merupakan faktor penting pada
populasi monyet yang habitnya dijadikan lokasi wisata. Pengendalian terhadap dua faktor
tersebut dapat mengurangi dampak negatif ke lingkungan sekitarnya dan kondisi internal
populasi. Pengabdian kepada Masyarakat dikemas berupa pelayanan vasektomi dan
pemotongan taring pada monyet ekor panjang jantan dewasa yang menempati kawasan
wisata Pura Batu Pageh, Desa Ungasan, Badung. Vasektomi merupakan tindakan operasi
untuk memotong sebagian atau seluruh vas deferen sehingga menghasilkan sterilitas.
Vasektomi menggunkan metode sayatan garis tengah. Tindakan medik dilakukan setelah
monyet dibius mengunakan campuran ketamin HCl (10 mg/kg berat badan) dan xylazil (1
mg/kg berat badan), dengan cara ditulup.
Pada pengabdian ini, satu ekor monyet jantan dewasa divasektomi dan keempat
gigi taringnya dipotong. Pengamatan selanjtnya menunjukkan tidak ada masalah dengan
monyet yang sebelumnya dioperasi, dan bahkan lukanya semakin menyembuh.
Key words: vasektomi; potong taring, monyet ekor panjang; Pura Batu Pageh
39
VASEKTOMI DAN PEMOTONGAN TARING PADA MONYET EKOR PANJANG (MACACA FASCICULARIS) DI KAWASAN WISATA PURA BATU PAGEH, DESA
UNGASAN BADUNG
I NENGAH WANDIA1,2; I GEDE SOMA1,2; I KETUT SUATHA1,2; I GA. ARTA PUTRA2,3; SRI KAYATI WIDYASTUTI1,2; AIDA LOUISE TENDEN ROMPIS1,2
1. Fakultas Kedokteran Hewan; 2. Pusat Penelitian Satwa Primata;
3. Fakultas Peternakan
ABSTRACT
Population growth and aggressiveness are important factors on macaque populations that
their habitats are used as tourist destinations. Controlling those two factors may decrease
the negative impact of the macaque population both to the environment and the internal
circumstance of the population. This Public Service was packed as a vasectomy and
canine cutting services on the adult male of long tailed macaques occupying a tourist
destination of Pura Batu Pageh, Ungasan Village, Badung Regency. Vasectomy is a
surgical division of all or part of vas deferens to induce sterility. Surgical resection of part
of vas deferens used a midline slicing method. In this program, one selectively adult male
was successfully vasectomized and the four canines were also cut successfully. Later
inspection showed that there was no any problem with the individual that formerly
subjected to medical treatments and even the wounds went to be healing completely.
Key words: vasectomy; canine cutting, long tailed macaque; Pura Batu Pageh
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK BABI MELALUI
PEMBERANTASAN PENYAKIT PARASITER DI DESA JASRI KARANG ASEM
I NYOMAN SULABDA, I MADE DWINATA, A.A.GDE ARJANA DAN
I KETUT PUJA
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
ABSTRACT
The prevalence of parasite infections of pig in Bali is high, and pig in Bali is the
important livestock. Control of parasitic disease of pigs in Bali that are raised
traditionally in smllholder farmers is important the pig production.
40
The public service was conducted in Jasri village of Karangasem regency. The
objective of the activity is to control the parasite infection in pig. Pig were treated with
broad-spectrum antiparasitic drug (IVERMECTIN). Faecal samples were also collected
and examined to identify the gastrointestinal parasite infections in pigs. The actifity
contributes the social and economic wellbeing of smallholder households in this village.
PEMBERIAN VAKSINASI SE DAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT PADA TERNAK SAPI DI DESA BURUAN,
KECAMATAN BLAHBATUH,KABUPATEN GIANYAR
MADE SUMA ANTHARA, A.A. G.O. DHARMAYUDHA, I WAYAN WIRATA, KADEK KARANG AGUSTINA, I NYOMAN SUARTHA
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
ABSTRACT
The social work is conducted to minimize the mortality of cattle caused by
Septicemia Epizootic disease. It is also aimed to increase farmer’s knowledge about cattle
management which included health problems, food quality and provision, hygiene and
sanitation. These will automatically affect farmer’s income. The activities of the project
are vaccination, medical therapy, vitamin injection, and worm disease therapy. The
program took place at Buruan village, Blahbatuh district, Gianyar regency. The program
runs successfully. The indications are high enthusiasm of farmers and positive responses
from village leaders.
Key Words : Cattle,Sanitation,Vaccination
PELAYANAN KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI DI DESA SINDUWATI KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM
Oleh:Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP (1960 0305 198703 1 001)
Dr. drh. Hapsari Mahatmi, MP. (1960 060502 2 001) Drh. Ida Bagus Made Oka, MKes. (1960 1231 198903 1 014) Drh. I Ketut Arthama, MSi. (080068 437)
ABSTRAK
Kegiatan pelayanan peningkatan produktifitas dan kesehatan ternak sapi bali di
desa Sinduwati Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem telah dilaksanakan pada
tanggal 18 September 2011. Kegiatan ini diawali dengan survey lapang ke lokasi tersebut
41
pada Agustus 2011 untuk menentukan kelayakan lokasi sebagai tempat kegiatan. Desa
Sinduwati merupakan desa dengan potensi ternak sapi yang potensial, karena dukungan
alam yang memadai seperti tersedianya sumber pakan hewan dan air selama musim
kering.
Jumlah peternak yang terlibat sebanyak 21 peternak, dengan jumlah sapi
sebanyak 58 ekor, yang terdiri dari 52 ekor sapi betina dan 6 ekor sapi jantan. Adapun
kasus yang ditemukan adalah sebagian besar adalah pengelolaan yang kurang memadai
sehingga hampir 70 % terkena kecacingan, beberapa kasus diare dan kudisan serta
conjuctivitis.
Dari hasil kegiatan menunjukkan bahwa minat masyarakat sangat tinggi untuk
ikut kegiatan dan masih sangat diperlukan percontohan dan penyuluhan tentang tata
kelola peternakan sapi. Bagi mahasiswa kegiatan ini sangat bermanfaat karena
menambah kompetensi baik dari kompetensi ketrampilan, pengetahuan dan soft skill
sebagai bekal calon dokter hewan.
PEMBERIAN VAKSINASI SE DAN PELAYANAN KESEHATAN PADA TERNAK SAPI DI DESA KERAMAS, KECAMATAN BLAHBATUH,
KABUPATEN GIANYARA.A. G.O. DHARMAYUDHA, KADEK KARANG AGUSTINA, I NYOMAN
SUARTHA, I WAYAN WIRATA, MADE SUMA ANTHARA Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
ABSTRACT
The aim of this subordination is giving information to cattle breeders about the
importance of health management, so that it will press the spread of diseases and
mortality, so result with good quality and quantity will be obtained to get bigger
advantage and also decrease economic losses so it will increase the cattle breeder income.
The methods of this activity are giving cattle health service include vaccination
and medication to diseased cattle by right away plunged in the field and house, to handle
cases of cattle diseases happened in the sociaty.Targets of this activities are all breeders
in Keramas village, Blahbatuh, Gianyar regency.
The Result of this activities are doing service include vaccination, medication,
give the vitamin and antelminthic.
Key Words : Cattle, Medication,Vaccination
42
PELATIHAN PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DAN DEMPLOT PENGENDALIAN PENYAKIT PISANG DI DESA KESIUT, KECAMATAN
KERAMBITAN, KABUPATEN TABANAN
Oleh : A.A. N. Supadma, IGN Bagus, D.M. Arthagama, I.N. Dibia
ABSTRACT
Cultivation of banana plant at dusun Kesiut Klod, desa Kesiut, Kecamatan
Kerambitan, Tabanan regency, were relatively non intensified. Farmers did not know
plant cultivation, banana deseases, and banana seedling free deseases (free Pseudomonas
solanacearum and Fusarium oxysporum).
In this activity the community services tems transferred to the famers some
informations about cultivation of banana plant, fertilization for banana plant, banana
deseases, and demonstration about application Biota L and Persada fungiside for seedling
banana plant.
The result of this short course conducted in dusun Kesiut Klod, desa Kesiut on 26
September 2011 with 50 attendants was ecxiting, because most farmers were interested in
the course substances and materials training. They understand and be able how to treat
and apply Biota L and Persada for seedling of banana plant.
Key words : cultivation, banana plant deseases, seedling
PELATIHAN PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DAN DEMPLOT PENGENDALIAN PENYAKIT PISANG DI DESA KESIUT, KECAMATAN KERAMBITAN, KABUPATEN TABANAN
Oleh : A.A. N. Supadma, IGN Bagus, D.M. Arthagama, I.N. Dibia
ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan pada tanggal, 26 September
2011 di dususn Kesiut Klod, desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan,
dihadiri oleh sekitar 50 orang petani. Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang budidaya
tanaman pisang, cara pengendalian penyakit layu tanaman pisang, dan pelatihan
pembuatan bibit pisang sehat dari bonggol pisang, serta demplot penanaman pisang di
lahan petani.
43
Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan
penyuluhan para petani sangat antusias mengikutinya banyak pertanyaan yang diajukan,
terlebih lagi pada saat dilakukan acara pelatihan atau praktek langsung cara pembuatan
bibit pisang sehat yang bermutu baik dari bonggol pisang. Pelatihan pembuatan bibit
pisang sehat dilakukan setelah selesai penyampaian materi penyuluhan, para petani
sangat tertarik untuk membuat bibit pisang sehat, selain untuk ditanam dikebun sendiri,
juga direncanakan untuk usaha bibit pisang sehat guna dapat dijual ke pada petani
lainnya. Setelah selesai praktek pembuatan bibit pisang sehat, maka petani diajak
membuat demplot pada salah satu kebun petani, dengan menanam bibit pisang sehat yang
kami bawa sebanyak 50 pohon.
Berdasarkan hasil kegiatan ini maka dapat disarankan sebagai berikut : perlu
dilakukan pembinaan terhadap petani di dusun Kesiut Klod secara berkesinambungan
baik menyangkut budidaya pisang, pengendalian penyakit layu tanaman pisang, cara
pembuatan bibit pisang sehat, dan juga menyangkut tanaman lainnya seperti kakao dan
tanaman yang lainnya.
Kata kunci : budidaya pisang, penyekit layu pisang, bibit pisang sehat.
PELATIHAN PEMBENTUKAN KOPERASI TANI DI SUBAK LOD TUNDUH DESA SINGAKERTA KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR
WINDIA,SRI YUDHARI DAN WULANDIRAProgram studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
ABSTRAK
Keberhasilan pembangunan pertanian di Bali tidak dapat dilepaskan dari besarnya
peran subak sebagai suatu organisasi sosio-religius dan pengelola irigasi. Seiring
berjalannya waktu, maka jumlah penduduk dan kebutuhannya semakin berkembang.
Maka sistem subak telah dimanfaatkan untuk mensukseskan berbagai program
pembangunan nasional di bidang pertanian dan hasilnya sangat baik (Suyatna,1983).
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, KOPTAN sangat cocok dengan kondisi
sosial ekonomi petani di Indonesia ketimbang bentuk usaha lainnya seperti perusahaan
perseorangan, CV, Firma ataupun PT sehingga sangat cocok pula dikembangkan di
tingkat subak di Bali. Koperasi tani akan menjadi salah satu sumber dana subak terkait
44
dengan tanggung jawab pembiayaan operasi dan pemeliharaan institusi subak. Selain itu
koperasi tani akan menjadi wahana peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Subak Lod Tunduh,Desa
Singakerta,Kecamatan Ubud,Kabupaten Gianyar dari bulan September sampai Oktober
2011. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan PRA (Participatory Rural
Appraisal) atau PPKP (Pemahaman Partisipasif Kondisi Pedesaan).
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan di lapangan, sudah terdapat Koperasi Tani
Subak Lod Tunduh tetapi masih merupakan embrio ke arah pembentukan Koperasi Tani
yang berbadan Hukum. Adapaun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah unit
usaha penyediaan sarana produksi pertanian dan penyediaan kredit usaha tani. Sampai
saat ini koperasi tani subak Lod Tunduh masih berjalan dan menunggu sampai syarat-
syarat yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi terpenuhi sehingga koperasi tani yang
berbadan hukum bisa segera terbentuk.
Perlu adanya pendampingan di Koperasi Tani Subak Lod Tunduh yang
merupakan embrio ke arah pembentukan Koperasi Tani yang Berbadan Hukum agar
syarat-syarat yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi untuk mendapatkan Badan Hukum
segera dapat terwujud.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DI DESA TARO, KECAMATAN TEGALLALANG,
KABUPATEN GIANYAR
Oleh
IR.A.A.N.G.SUWASTIKA,MP (NIP.19570506 198601 1 001)NI W. SRI SUTARI, SP., MP (NIP. 19800822 2005 2 002)
IR A.A.AYU A. SRI SUNARI, MS.(NIP. 19590406 198601 2 002)
ABSTRACTFARMER'S EMPOWERMENT THROUGH QUALITY MANUFACTURING
ORGANIC FERTILIZER IN THE VILLAGE TARO, DISTRICT TEGALLALANG, REGENCY GIANYAR
This community service has been implemented in the village of Taro, District
Tegallalang, Gianyar regency on the date of August 14, 2011. The method used in these
activities is education with lectures and discussions, and demonstrations on how to
manufacture quality organic fertilizer. Extension activities and the training is going well,
45
can be seen from the participation and enthusiasm of attendees. Participants who
attended the event were 26 farmers and 5 lecturers Udayana University Faculty of
Agriculture, as well as 12 students. Farmers seem very enthusiastic participant
counseling, it is evident in the many questions asked during discussions to gain insight
into ways of making local microorganisms (MOL) and organic fertilizers, as well as its
use in soil and plants. The application of biotechnology in the manufacture of quality
organic fertilizer with MOL easily understood by farmers. Quality organic fertilizer
with a simple biotechnology is helping farmers in perceived processing livestock waste
and other organic wastes, including waste wood shavings craftsmen. Through
counseling and training that has been done, the farmers keen to try and practice the
manufacture of MOL and the manufacture of organic fertilizer or compos.
Key words : Local microorganism, organic fertilizer, manufacturing, and
quality.
IMPLEMENTASI PAKET TEKNIK BUDIDAYA PADI SAWAH DI SUBAK SEMPIDI
OlehIr. I Wayan Wiraatmaja, MP. Prof.Dr.Ir. I Gusti Ngurah Santosa, MS.
Ir. Ketut Kartha Dinata, MS. Ir. I Wayan Sudarka, Ms.Ir. Gusti Alit Gunadi, MS. Ir. Gede Menaka Adnyana.Ms.
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ABSTRAK
Untuk menjaga ketahanan pangan supaya tetap stabil, perlu terus dilakukan peningkatan
produksi padi sawah melalui penerapan Paket teknologi yang telah dianjuran oleh
Kementrian Pertanian. Produksi padi sawah di Subak sempidi belum optimal, hal ini
disebab oleh beberapa permasalahan yaitu petani belum melakukan teknik budidaya padi
sawah secara benar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi perlu
mengimplementasikan paket teknik budidaya padi yang telah dianjurkan oleh Kementrian
Pertanian. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilakasanakan di Bale Subak
Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada hari Sabtu tanggal 2 Juli 2011.
Pertemuan dihadiri oleh 19 orang anggota subak termasuk Wayan Masja yang menjabat
sebagai kelian subak, para kelian tempek dan prajuru. Dari Lembaga Pengabdian
Masyarakat Universitas Udayana dihadiri oleh Bapak Ir. Ketut Kartha Dinata, MS.
46
Sedangkan dari Tim Pengabdian dan Dosen Fakultas Pertanian sebanyak 16 orang
sebagai nara sumber. Paket teknologi pada budidaya padi sawah di subak sempidi yang
ditawarkan adalah pemberian pupuk dengan dosis berimbang (200 kg urea/ha, 100 kg
Sp36/ha, dan 100 kg KCl/ha); penambahan pupuk kandang sapi dengan dosis 5 ton/ha
dan pengapuran dengan dosis 0,8 ton/ha; penanaman bibit tunggal umur muda (10 hari
setelah berkecambah; jarak tanam lebar (25 cm x 25 cm); dan pengaturan pemberian air
irigasi
ABSTRACT
To ensure food security in order to remain stable, should continue to be an increase in
paddy production through the application of technology packages that have been
recommended by the Ministry of Agriculture. Production of paddy in Subak Sempidi is
not optimal, it is caused by several problems of the farmers have not made rice
cultivation techniques correctly. Therefore, to improve production techniques need to
implement a package of rice cultivation that has been recommended by the Ministry of
Agriculture. Corporate activities of this society in implementation of the Subak Sempidi,
District Mengwi, Badung regency, on Saturday July 2, 2011. The meeting was attended
by 19 people, including Wayan Masja subak members who served as kelian subak, the
kelian tempek and prajuru. From the Institute for Community Service Udayana
University was attended by Mr. Ir. Ketut Dinata Kartha, MS. While the Team Services
and Lecturer of the Faculty of Agriculture as many as 16 people as resource persons.
Package of technology on paddy cultivation in the Subak Sempidi offered is the provision
of a balanced fertilizer with a dose (200 kg urea/ ha, 100 kg Sp36/ha, and 100 kg KCl /
ha); the addition of cow manure with a dose of 5 tons / ha and calcification with a dose of
0.8 tons/ha; planting single seedlings young age (10 days after germination; wide spacing
(25 cm x 25 cm), and regulation of irrigation water (alternating).
47
MENINGKATKAN KESUBURAN TANAH PADA TANAMAN SAYURAN DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI TIENS GOLDEN HARVEST DI DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN
I K.SUADA, N.W.SUNITI, I.G .N..BAGUS, IGD.K.SUSRAMA, MD.SRITAMINProgram Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ABSTRACT
The community services in the form Training held in Candikuning Village, Baturiti
District, Tabanan Regency on 18 September 2011. The training was about the increase of
soil fertilizer on vegetables with the Tiens Golden Harvest. These fertilizer were konten
the six microorganisms. The activities were aimed improving the farme knolidge to
increase of soil fertilizer on vegetables with the Tiens Golden Harvest and to decrease of
dependency to artificial fertilizer until 50 percent. The training was attended by 15
participants from local farmers of Candikuning Village. The method use in these
activities were lecture, practical training to the application of the Tiens Golden Harvest to
soil fertilizer. All farmers were interested in this program and hope be continue in the
future.
Key words : Trainning, fertilizer, Tiens Golden Harvest
PELATIHAN PENGENDALIAN PENYAKIT CVPD DI DESA BAYUNG GEDE KINTAMANI BANGLI
Wayan Adiartayasa, Ni Nengah Darmiati, I Ketut Simpati, I Dewa Putu Singarsa, dan I Nyoman Wijaya
ABSTRACT
The community service in the form of training about integrated management of
CVPD disease was conducted in Bayung Gede village, district ofKintamani, Bangli
regency on 10 and 25 Augut 2011. The training activity aimted to improve knowledge of
farmers about CVPD disease, symptom, transmission, insect vector, free orange seed of
disease, and integrated pest management. The training was attended by 15 participant
from farmers of Bayung Gede village. The methods used in this activity were lecture,
demonstration and practical work in the orange field. All participants enthusiastically
took part and hoped to have the next intensive training of citrus culture.
Keyword: training, management, CVPD
48
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MENJAGA EKOSISTEM TANAH DAERAH RAWAN BANJIR DI BANJAR
WIRASATYA, DENPASAR SELATAN
Tatiek Kusmawati, Tati Budi Kusmiyarti, Made Tri Gunasih, I B. P. Bhayunagiri, K.Dharma Susila, Ni Wayan Sri Sutari
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian UNUD
ABSTRACK
Our planet is heating up. We need to do something to avoid a total collapse of
environment and our life. The climate changes, have been felt by us in Indonesia, and
also that happened in the earth side of the world. The effect has come continuously with
uncertain time and spread all over the Indonesian territory along 2006 up to 2007 only.
The reality fact that often meet in our generally society, no matter with what that
happen around us, the most important is we can do some activities as a usual, and can
buy everything that we want and freshness, that all. We also often forgot the disaster that
happened quickly.
The global climate changes that caused by global warming demand us to change
life`s habit that not care to avoid the rate of global warming. That by illumination and
training activities have been done to increase the understanding of that condition and
also develop the awareness of the society, especially to introduce Biopori Leach Holes
technology have been done in Banjar Wirasatya Suwung Sidakarya. Biopori leach holes
are of appropriate technology and environmentally friendly way to cope with flooding (1)
improve water infiltration, (2)convert organic waste into compost and reduce emissions
of greenhouse gases (CO2 and methane), and (3) utilize the role of activity soil fauna and
plant roots, and overcome the problems caused by inactive water such as dengue fever
and malaria.
Key words: Biopori leach holes, climate changes, environment.
49
SOSIALISASI DAN PEMANFAATAN CERITA KLASIK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SENI LUKIS DAUN LONTAR (PRASI)
DI DESA SIDEMEN KARANGASEM
ABSTRAK
Oleh :
I Made Suastika
Ada berbagai seni lukis di Bali, seperti seni lukis di atas kanvas, seni lukis
wayang kaca, dan seni lukis dengan memakai daun lontar yang disebut prasi sebagai
medianya.
Seni lukis dengan tema wayang dengan media daun lontar terdapat di Sidemen
Karangasem. Para pelukis memanfaatkan dalam lontar yang disusun seperti menjejerkan,
membantuk sebuah kanvas. Kemudian pelukis menggunakan alat tulis dari pisau kecil
(pengutik) menggambar/ melukis di atas daun lontar. Lukisan itu selesai sekitar satu
minggu sampai satu bulan, tergantung pada luas bidang (daun lontar) itu.
Tema-tema lukisan ada yang diambil dari episode Ramayana, Mahabrata, Arjuna
Wiwaha, Raksasa, Bidadari, sampai tema modern dan populer.
Lukisan diatas daun lontar (prasi) merambah pasar di beberapa daerah di Bali
terutama di wilayah Tenganan Pegeringsingan menjadi pusat penjualan lukisan ini.
Akibat banyak pesanan, pemasaran dan pameran sebagai ajang komodifikasi, sehingga
dapat menambah penghasilan dan kesejahteraan keluarga pelukis.
Kata kunci : pelukis, daun lontar, prasi, wayang.
ABSTRAK
Oleh Prof pastika
Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk pelatihan pemberdayaan bahasa
Indonesia dalam upaya vitalisasi Mading Sekolah ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan
Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Badung. Peserta kegiatan
berjumlah 52 orang terdiri atas 49 siswa SMA/SMTK Se-Kabupaten Badung dan 3 orang
guru pendamping.
Materi pelatihan meliputi tiga bidang, yaitu penyuntingan bahasa, pemberdayaan
bahasa dalam pemberitaan (Jurnalistik) dan proses kreatif. Pelaksanaan kegiatan
50
dilakukan dengan metode cermah, tanya jawab, umpan balik, diskusi kelompok, dan
presentasi hasil diskusi.
Dari hasil evaluasi setiap sesi dengan indikator hasil diskusi, tugas, dan presentasi
dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan ini berhasil meningkatkan kemampuan
menyunting bahasa Indonesia dan menyusun karya tulis feature siswa mengalami
peningkatan. Metode diskusi secara berkelompok ternyata sangat efektif meningkatkan
semangat berlatih dan kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Peningkatan kemampuan yang dicapai oleh peserta melalui pelatihan ini hendaknya
dipraktikkan secara langsung pengelolaan Mading masing-masing. Dengan demikian,
Mading Sekolah meningkat mutunya dan terjaga keberlanjutannya.
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN HEWAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SIDEMEN
KABUPATEN KARANGASEM BALI
Rukmi Sari Hartati1, I Wayan Sukerayasa1, I Nyoman Suprapta Winaya2 , Kadek Amerta Yasa1
1. Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana, Jimbaran Bali
2. Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Jimbaran Bali
ABSTRAKSI
Dalam upaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di pedesaan,
pembangunan suatu lumbung energi di setiap desa merupakan suatu keharusan. Lumbung
energi tersebut hendaknya dibangun dengan memanfaatkan potensi sumber bahan energi
setempat, diolah, dan dimanfaatkan sebagai ketersediaan energi, sehingga tercipta desa
mandiri energi. Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi besar untuk
dikembangkan di desa-desa di Bali adalah energi biogas dari kotoran hewan ternak.
Walaupun di beberapa desa di Bali telah dibangun instalasi biogas dari kotoran ternak,
namun pemahaman tentang pentingnya energi alternatif tersebut untuk kemandirian
energi di pedesaan masih belum diketahui secara baik, untuk itu diperlukan sebuah
kegiatan penyuluhan secara kontinyu kepada masyarakat tentang pemanfaatan kotoran
ternak menjadi biogas. Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan di Banjar Pungutan
Desa Telun Wayah Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem pada Kelompok Tani
51
Ternak Tunas Mandiri, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di desa tersebut sangat
antusias untuk memanfaatkan kotoran ternaknya menjadi energi biogas.
Keywords: energi pedesaan, biogas, kotoran ternak, desa Telun Wayah
PERENCANAAN DAN KAJIAN TEKNIS SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI DESA KENDERAN-GIANYAR
Oleh : I Gusti Ketut Sukadana.Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana
ABSTRAKSI
Desa Kenderan terdiri dari 900 KK dengan 4500 jiwa yang tersebar pada 10
dusun, memiliki potensi sumber daya alam terutama sumber air bersih yang berlimpah.
Sumber air tersebut saat ini belum terkelola dengan baik, mestinya keberadaannya dapat
menjadi sumber daya yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Masyarakat
desa kenderan saat ini sangat tergantung pada air minum dari pemerintah yang harganya
sangat mahal untuk kalangan masyarakat pedesaan. Beberapa tokoh masyarakat desa
memulai gagasan untuk membangun sistem air bersih yang dikelola secara swadaya.
Bekerja sama dengan tim dari teknik mesin unud untuk melaksanakan kajian-kajian.
Metode pelaksanaan program adalah metode survey dan pengukuran lokasi. Metode
pengumpulan data monografi dan data topfografi desa. Metode penyuluhan dan
melakukan kajian teknis. Dari kajian teknis yang telah dilaksanakan dihasilkan
kesimpulan bahwa rencana pengerjaan sistem air bersih di desa Kenderan sangat
mungkin untuk di realisasikan. Pipa yang direkomendasi adalah minimal pipa PVC –
AW.
Kata Kunci : kajian teknis, sistem, kelayakan.
ABSTRACT
Kenderan village consist of 900 family with 4500 human that distribute at 10 sub-
village, have potensial land resources like water spring is very much. That water spring
in this erly is not manage carefuly, so the water spring can be benafit resources for
village community. Kenderant village community now is hanging drinking water from
dvelopmen that the cost is very ekspensive for villager.any community leader from this
village have ideas too build clean water sistem to manage by community self. Join with
mechanical engineering team from udayana university for doing a studies. The program
doing with survey and measuring location methods. Data collection method of monograf
52
and tofograf from this village. Discustion method and visibel study economicly. From
technical studi can result is this plan to build clean water system program in Kenderan
village is visibel for realisation. The pipe recomendation is minimal PVC type AW..
Key words : techniical study, sistem, visibel.
PELATIHAN TEKNIK ELEKTROPLATING NIKEL BAGI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA KAMASAN KABUPATEN KLUNGKUNG
Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I Ketut Adi Atmika, Dewa Ngakan Ketut Putra Negara,
A.A.I.A. Sri Komaladewi, I Made Sucipta
Grup Riset Industri Manufaktur dan Permesinan, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ABSTRACT
The Village of Kamasan at Klungkung in the Province of Bali is recognized as a
centre of metal handicrafts, especially the handicraft made from brass. Many home
industries for the brass handicraft are established in this village. Recently due to Rapid
progress of Tourism in Bali, The brass handicraft in Kamasan are growing well because
the demand for the souvenir. However some problem arise such as limited of variation,
and surface quality of the brass handicraft that tend to become blurred or dull due to the
process of oxidation. This condition make the brass handicrafts become not so interest as
silver handicrafts that can shine for quite long time. To overcome this problem it is
needed to coating the surface of the brass handicrafts so that there will be no contact with
oxygen. The coating will be more benefit if able to exhibit more interesting appearance,
as what nickel coating can affect the appearance of the surface to become like silver but
more clear. Equipment for nickel electroplating was designed for this purpose and
donated for this purpose. The unique of the equipment that was donated were small in
size therefore only low electric power is needed, only 1 liter electrolyte was used and can
be use many time. The positive result is obtained for this activity where all participants
able to operate the electroplating process with excellent result.
Key words: brass handicrafts, nickel, electroplating, trainning
53
KAJIAN EKONOMIS DAN PENYULUHAN SISTEM PAM SWADAYA/SWAKELOLA DI DESA KENDRAN, TEGALLALANG-GIANYAR
Oleh : I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Gusti Ketut Sukadana.Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana
ABSTRAKSI
Wilayah desa Kenderan terdiri dari 900 KK dengan 4500 jiwa yang tersebar pada
10 dusun, memiliki potensi sumber daya alam terutama sumber air bersih yang
berlimpah. Sumber air tersebut saat ini belum terkelola dengan baik, mestinya
keberadaannya dapat menjadi sumber daya yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat desa kenderan saat ini sangat tergantung pada air minum dari
pemerintah yang harganya sangat mahal untuk kalangan masyarakat pedesaan. Beberapa
tokoh masyarakat desa memulai gagasan untuk membangun sistem air bersih yang
dikelola secara swadaya. Bekerja sama dengan tim dari teknik mesin unud untuk
melaksanakan kajian-kajian. Metode pelaksanaan program adalah metode survey dan
pengukuran lokasi. Metode pengumpulan data monografi dan data topfografi desa.
Metode penyuluhan dan mengkaji rencana secara ekonomis. Dari pengkajian secara
ekonomis yang telah dilaksanakan dihasilkan kesimpulan bahwa secara ekonomis
program tersebut layak untuk dilaksanakan.
Kata Kunci : kajian ekonomis, sistem, kelayakan.
ABSTRACT
Kenderan village consist of 900 family with 4500 human that distribute at 10 sub-
village, have potensial land resources like water spring is very much. That water spring
in this erly is not manage carefuly, so the water spring can be benafit resources for
village community. Kenderant village community now is hanging drinking water from
dvelopmen that the cost is very ekspensive for villager.any community leader from this
village have ideas too build clean water sistem to manage by community self. Join with
mechanical engineering team from udayana university for doing a studies. The program
doing with survey and measuring location methods. Data collection method of monograf
and tofograf from this village. Discustion method and visibel study economicly. From
study economicly can result is this program is visibel for to do.
Key words : Economis study, sistem, visibel.
54
PELATIHAN PEMBUATAN DODOL RUMPUT LAUT DI DESA SINGAPADU, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
OlehI K. Suter, Ni M. Yusa, K.A.Nocianitri, I.B.Wayan Gunam, I P.Suparthana,dan
Ni L.Ari Yusasrini. Staf Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.
ABSTRACT
Training on seaweed sweet cakes processing have been conducted at
Singapadu village Residence of Gianyar to increase the knowledge and skill of the
participants on seaweed sweet cakes processing. Lecture, discusion and practice was
applied in this training. The results showed that the partisipation of participants in
training is good and the knowledge and skill on seaweed sweet cakes processing was
increased.
PELATIHAN PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI SUSU KEDELAI DI DESA TIHINGAN, KECAMATAN BANJARANGKAN, KABUPATEN KLUNGKUNG
oleh
Timur Ina
ABSTRACT
The aimed of community service gave information, knowledge and skill of soy
processing to soy milk to Tihingan Community,. It was suitable with increase drink milk
programme of government that purpose to increase protein consumme. Location of
training was village office of Tihingan Village. Banjarangkan District, Klungkung
Regency. Target of training was Ibu-ibu PKK sub village of Pau that count 31 peoples.
Methods used oral, disccusion and direct practice of soy processing to soy milk. The
result showed the training could do well and smooth. The community of Tihingan Village
direct join on training and enthusiastic.
Key word ; training, soy processing, soy milk, Tihingan Village
ABSTRAK
Timur Ina
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi, pengetahuan dan
ketrampilan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai kepada masyarakat Desa Tihingan,
55
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Kegiatan ini seiring dengan program
menggalakkan minum susu untuk meningkatkan asupan protein masyarakat. Kegiatan
dilaksanakan di Kantor Desa Tihingan pada Tanggal 9 Oktober 2011 dengan khayalak
sasaran ibu-ibu PKK Dusun Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten
Klungkung dengan jumlah peserta 31 orang. Metode yang digunakan dalam pelatihan
adalah metode ceramah, diskusi dan praktek langsung. Hasil kegiatan adalah kegiatan
berjalan lancar dan baik. Hal ini dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam mengikuti
setiap tahapan pelatihan dan adanya pertanyaan yang bertujuan ingin memperdalam
pengetahuannya.
Kata kunci : pelatihan, pengolahan kedelai, susu kedelai, Desa Tihingan
PELATIHAN PENGOLAHAN CHIPS UBI JALAR UNGU DI DESA NEGARIKECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG
Oleh :Komang Ayu Nocianitri, N. Kencana Putra, I Putu Suparthana, Ni Nyoman Puspawati,
Made Sugitha, Ni Wayan WisaniyasaJurusan Ilmu dan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Unud
ABSTRACT
Purple sweet potato is the main product of dry land farming at Negari. .Purple sweet
potato contains high nutrition especially antioxidant compounds like anthocianine which
is a potential to be developed as a functional food product. The traditional processing
techniques of sweet potatoes have been widely applied in the community in the form of
some local snacks, such as apem cakes, cupcakes, pilus. Food processing technology also
has a lot to new creations produce of processed sweet potato. One way to develop a
purple sweet potato as a functional food is to process them into chips. The activities were
held at Negari village, District Banjarangkan, Klungkung Regency, on Saturday, October
22, 2011, which attended by 40 participants. Instead of course and practical works, the
activities also have been conducted by active two-direction discussion between
participants and tutor members. The training activities of purple sweet potato chips
processing in the Negari Village have considerable benefits both for society in general
and in particular domestic industry. The increasing in public knowledge about the
56
processing of purple sweet potato chips, people can do their own processing and can
increase income and welfare of the community.
Key words: purple sweet potato, chips
PELATIHAN PENGOLAHAN DODOL DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU DI DESA PENGOTAN, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI
Oleh :N. Kencana Putra, Komang Ayu Nocianitri, I Putu Suparthana, Ni Nyoman Puspawati,
I Made Sugitha, Ni Wayan WisaniyasaJurusan Ilmu dan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Unud
ABSTRACT
Purple sweet potato is the main product of dry land farming at Pengotan. Purple sweetpotato contains high nutrition especially antioxidant compound like anthocianine which ispotential to be developed as fungsional food product. A method that can be applied is that by processing the Purple sweet potato into processed foods (dodol) which has longer shelf life and more acceptances by consumer. It was found that the knowledge of the local people (Pengotan villagers) on technology and purple sweet potato processing was quite low and hence the recent program on course and practices of purple sweet potato processing into purple sweet potato powder (tepung ubi ungu) and then continuous by producing “dodol” is absolutely important. The activities were held at Pengotan village, District Bangli, Bangli Regency, on Saturday, October 22, 2011, which attended by 45 participants. Instead of course and practical works, the activities also have been conducted by active two-direction discussion between participants and tutor members.Since participant were curious follow all the activities and we suggest that similar program should significant to be held on those purple sweet potato producers around Bali and the short practical course would be more beneficial if it can be associated with marketing of the products.
Key words: purple sweet potato, dodol
PELATIHAN PEMBUATAN BOLU KUKUS DARI CAMPURAN TERIGU DAN WALUH DI DESA TARO, KABUPATEN GIANYAR
OLEH :Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi *), Ni Nyoman Puspawati *), Ni Luh Ari Yusasrini *), GA. Kadek Diah Puspawati *), Agus Selamet Duniaji *), A.A. M. Dewi Anggreni **)
*) Staf Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, FTP UNUD*) Staf Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP UNUD
ABSTRAK
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan informasi, pengetahuan dan ketrampilan
kepada masyarakat dan ibu-ibu anggota PKK di Desa Taro tentang teknologi pembuatan
57
bolu kukus dari campuran terigu dan waluh, melatih ibu-ibu anggota PKK membuat bolu
kukus dari campuran terigu dan waluh, dan mendorong pengembangan usaha home
industri pengolahan bolu kukus dari campuran terigu dan waluh.
Peserta kegiatan adalah ibu-ibu PKK khususnya ibu-ibu tani, staf dusun dan desa
di Desa Taro, Kabupaten Gianyar. Waktu pelaksanaan hari Sabtu tanggal 22 Oktober
2011.
Proses Pembuatan Bolu Kukus dari Campuran Terigu dan Waluh sebagai berikut
(1) Waluh dipotong memanjang kemudian dicuci bersih selanjutnya dikukus selama 5
menit, (2) Masukkan gula pasir (200 g), telur (2 butir), dan pengembang kue/SP (ujung
sendok teh) kedalam wadah kemudian dikocok menggunakan mixer sampai mengembang
selama 10 menit, (3) Tambahkan terigu (150 g) dan waluh yang telah dikukus (50 g)
kedalam adonan diatas selanjutnya dikocok sampai rata dan mengembang selama 10
menit, (4) Tambahkan sprite (120 ml) dan kemudian diaduk sampai tercampur, (5)
Adonan yang sudah jadi kemudian dimasukkan kedalam cetakan kue bolu kukus yang
telah dialasi kertas kue, (6) Selanjutnya dikukus selama 20 menit dengan kondisi yang
benar-benar rapat, (7) Setelah 20 menit akan terbentuk bolu kukus dari campuran terigu
dan waluh dan siap dihidangkan.
Tanggapan peserta dan masyarakat Desa Taro atas kegiatan ini sangat baik dan
positif. Hal ini dapat dilihat dari suasana kegiatan yang menyenangkan, semangat dan
sikap antusias peserta dalam setiap kegiatan. Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat
karena memberikan informasi baru yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan baru karena materi yang disampaikan dipandang sangat inovatif, sederhana
dan mudah untuk dilakukan. Adanya demontrasi produk memberikan kesempatan
masyarakat Desa Taro khususnya peserta pelatihan secara langsung mengetahui proses
pembuatan bolu kukus dari campuran terigu dan waluh.
Kata kunci : Terigu, Waluh, Bolu Kukus, Desa Taro
58
PELATIHAN PEMANFAATAN AMPAS KELAPA MENJADI TEPUNG DAN CHIP KELAPA DI DESA PENGOTAN KABUPATEN BANGLI
N.L.ARI YUSASRINI, P. ARI SANDHI W., N.N. PUSPAWATI, I.G.K DIAH PUSPAWATI,
W. RAI WIDARTA, NI MADE YUSA Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pelatihan tentang pemanfaatan ampas kelapa menjadi tepung dan chip kelapa
telah dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2011 di Desa Pengotan Kabupaten Bangli.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan
kepada anggota masyarakat khususnya ibu-ibu PKK di Desa Pengotan tentang teknologi
pengolahan ampas kelapa menjadi tepung dan chip kelapa serta melatih peserta membuat
tepung dan chip kelapa dari bahan baku ampas kelapa. Metode yang digunakan pada
pelatihan ini adalah penyuluhan, diskusi dan praktek langsung dengan anggota
masyarakat tentang teknologi pengolahan ampas kelapa menjadi tepung dan chip kelapa.
Jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan ini sebanyak 11 orang. Berdasarkan evaluasi
kegiatan dapat disimpulkan bahwa pengenalan teknologi pembuatan tepung dan chip dari
ampas kelapa telah dapat dirasakan manfaatnya oleh ibu-ibu PKK Desa Pengotan.
Melalui kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat setempat terutama dalam hal diversifikasi pengolahan pangan untuk
menghasilkan produk olahan yang bergizi dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih
tinggi.
Kata kunci : ampas kelapa, tepung, chip
PELATIHAN PEMBUATAN BISKUIT DARI TEPUNG TEMPE DI DESA SINGAPADU, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
OlehNi M. Yusa, K.A.Nocianitri, Ni W. Wisaniyasa, Ni N. Puspawati, I W. Rai Widarta dan I
P.Suparthana Staf Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana.ABSTRACT
Training on tempeh starch cakes processing have been conducted at Singapadu
village Residence of Gianyar to increase the knowledge and skill of the participants on
59
tempeh starch cakes processing. Lecture, discusion and practice was applied in this
training. The results showed that the partisipation of participants in training is good and
the knowledge and skill on tempeh starch cakes was increased.
PELATIHAN PENGOLAHAN JAHE MENJADI PERMEN JAHE DI DESATARO, KECAMATAN TEGALALANG, KABUPATEN GIANYAR
Oleh :Tuningrat, I.A; Triani, I G.A.L; Yuarini, D.A.A; Mulyani, S dan
Hartiati, A.Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
(Gedung GA, Kampus Bukit Jimbaran, Telp. 0361-701801 Fax.701801)
ABSTRAK
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan teknologi pengolahan jahe
menjadi permen jahe yang memiliki khasiat tinggi untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Di samping dengan pelatihan, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
ketrampilannya dan memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai teknologi
pengolahan jahe menjadi produk-produk makanan, minuman maupun obat.
Lokasi kegiatan ini adalah di Kantor Kepala Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 22 Oktober 2011. Peserta adalah staf
pegawai kantor kepala desa dan ibu-ibu PKK. Pengenalan pengolahan jehe menjadi
permen jahe sangat dirasakan oleh masyarakat desa Taro. Upaya yang dilakukan melalui
ceramah dan praktek langsung pembuatan permen jahe dapat menggugah dan mendorong
masyarakat untuk lebih menambah dan meningkatkan produk olahan dari jahe.
Pengenalan dan penerapan teknologi pengolahan jahe dapat diyakini manfaatnya tidak
saja dalam menambah keterampilan dan pengetahuan masyarakat, tetapi juga mendorong
masyarakat dibidang perdagangan produk hasil olahan dan di kemudian hari diyakini
akan menambah pendapatan keluarga khususnya dan masyarakat desa pada umumnya.
Kata kunci : jahe, permen jahe dan Desa Taro
60
TRAINING PROCESSING GINGER INTO GINGER CANDY IN THE TAROVILLAGE, TEGALALANG DISTRICT, GIANYAR
Tuningrat, I.A; Triani, I G.A.L; Yuarini, D.A.A; Mulyani, S danHartiati, A.
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana(Gedung GA, Kampus Bukit Jimbaran, Telp. 0361-701801 Fax.701801)
ABSTRACT
The purpose of this devotion is to introduce the technology of processing ginger into
ginger candy that has a high efficacy to cure various diseases. In addition to training, the
community is expected to improve their skills and have a more in-depth knowledge about
the technology of processing ginger into food products, beverages and drugs.
Location of this activity at Taro Village Head Office, District Tegalalang, Gianyar. The
event was held on Saturday, October 22, 2011. Participants were staff and the village
head office personnel PKK.
The introduction of processing ginger into ginger candy was felt by the Taro villagers.
Efforts made through lectures and hands-on ginger candy making can inspire and
encourage the community to further expand and improve products processed from ginger.
The introduction and application of ginger processing technology can be believed to be
beneficial not only in adding to the skills and knowledge society, but also encourage
people in the field of trade in processed agricultural products and in later life is believed
to increase the income of rural families in particular and society in general.
Keywords: ginger, ginger candy and the Taro village
61
PELATIHAN PEMBUATAN TORTILA JAGUNG DI DESA PENGOTAN KABUPATEN BANGLI
Oleh :A.A. Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si. (19741117 199903 2 001)
Ir. I. B. W. Gunam, M.P., Ph.D. (19630424 198903 1 003)Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., MP. (19650221 199003 1 004)
Luh Ari Yusasrini, S.TP., MP. (19780304 200801 2 020)Ni Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi, S.TP., MP. (19740416 200012 2 001)
I Wayan Arnata, S.TP., M.Si. (19780620 200501 1 002)
ABSTRAK
Tujuan kegiatan ini adalah 1) untuk memperkenalkan proses produksi tortila
jagung kepada masyarakat desa Pengotan Kabupaten Bangli. 2) untuk memberikan
pelatihan cara pembuatan tortila jagung.
Peserta kegiatan adalah pengurus serta anggota PKK Desa Pengotan, Kabupaten
Bangli. Seluruh peserta belum mengetahui cara pembuatan tortila jagung. Tanggapan
masyarakat Desa Pengotan selaku peserta ceramah sangat positif. Masyarakat sangat
antusias dalam mengikuti kegiatan ini yang ditunjukkan dari banyaknya pertanyaan yang
diajukan pada saat acara diskusi dan pelatihan. Masyarakat juga tertarik dengan proses
pembuatan tortila jagung karena cara pembuatannya mudah dan peralatan yang
digunakan juga sederhana. Tortila dibuat dengan cara sebabagi berikut : 1) bahan – bahan
ditimbang. 2) Pembuatan larutan kapur (25 g kapur sirih ke dalam 5 L air), diaduk, lalu
ditambahkan 25 g garam dan 2,5 ml minyak goreng. Jagung dimasukkan ke dalam
larutan tersebut dan direbus selama 2 jam. Setelah perebusan, rebusan jagung dibiarkan
terendam selama 16 - 24 jam. Diaduk beberapa kali. 3) Jagung ditiriskan dan dicuci 5
kali lalu ditiriskan. 4) Ditambahkan 20 g bawang putih halus dan 5 g merica halus. 5)
Jagung digiling sampai didapatkan adonan yang halus dan rata. 6) Adonan dibuat
menjadi lembaran tipis, dipotong dengan ukuran 2 cm2. 7) Lembaran tortila dijemur
hingga mudah dipatahkan (kadar air kurang dari 8%). 8) Tortila mentah kemudian
digoreng dengan minyak panas (170 oC) selama 15 detik. Kemudian ditiriskan. 9) Tortila
yang masih panas dapat ditambahkan dengan bumbu bubuk. 10) Tortila dikemas dengan
plastik. Kualitas produk yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat langsung dirasakan oleh
masyarakat. Adanya keinginan untuk melakukan pengolahan sendiri ataupun
62
berkelompok setelah kegiatan berlangsung, karena setelah kegiatan seluruh peserta dapat
membuat tortila jagung.
Kata kunci : tortila, jagung, Desa Pengotan
PELATIHAN PEMBUATAN OLAHAN NANGKA KEJU BESERTAPERHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK DI DESA PENGOTAN
KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLIOleh :
Triani, I G.A.L; Arnata, I W; Tuningrat, I.A;, Gunam, I.B.W danMulyani, S.
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana(Gedung GA, Kampus Bukit Jimbaran, Telp. 0361-701801 Fax.701801)
ABSTRAK
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi, pengetahuan dan
ketrampilan pembuatan olahan nangka keju serta perhitungan nilai jual untuk
meningkatkan penghasilan di desa Pengotan. Pelatihan kepada masyarakat ini diharapkan
pula dapat membuka pemikiran pengembangan usaha home industri pengolahan nangka
menjadi produk-produk pangan seperti olahan nangka keju sehingga dapat membuka
kesempatan kerja, swadaya masyarakat dan pendapatan masyarakat.
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan peserta pelatihan pembuatan
olahan. Memberikan sampel produk yang telah dibuat sebelumnya dan menjelaskan cara
pengolahan produk tersebut. Memberikan penjelasan tentang biaya produksi dan harga
produk untuk dipasarkan, serta keuntungan yang diperoleh dalam penjualan produk
tersebut.
Tanggapan masyarakat desa Pengotan selaku peserta ceramah sangat positif.
Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini yang ditunjukan dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan pada saat acara demo atau latihan pembuatan olahan. Para
peserta langsung bertanya pada tim penyuluh pada saat sesi praktek pembuatan produk
karena telah melihat cara pembuatan secara nyata dan ikut serta dalam pembuatannya.
Masyarakat juga tertarik dengan teknologi pengolahan nangka lengkap dengan hasil
perhitungan penjualan produk, disebabkan karena cara pembuatannya mudah dan
peralatan yang dipergunakan juga sederhana dan mudah diperoleh. Kualitas produk yang
63
dihasilkan dari kegiatan ini dapat langsung dirasakan dan dinikmati masyarakat serta
adanya keinginan untuk melakukan pengolahan sendiri maupun berkelompok.
Kata kunci : olahan nangka keju, harga jual, masyarakat dan Desa Pengotan
TRAINING PROCESSED JACKFRUIT CHEESE MAKING WITH PRODUCTPRICE CALCULATION IN THE PENGOTAN VILLAGE, BANGLI DISTRICT,
BANGLIOleh :
Triani, I G.A.L; Arnata, I W; Tuningrat, I.A;, Gunam, I.B.W danMulyani, S.
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana(Gedung GA, Kampus Bukit Jimbaran, Telp. 0361-701801 Fax.701801)
ABSTRACT
The purpose of this service is to provide information, knowledge and skills as well as the
manufacture of processed jackfruit cheese sale value calculation to increase rural incomes
Pengotan. Training to the community is expected to also be able to open a home industry
business development ideas jackfruit processing into food products such as processed
jackfruit cheese so it can open up employment opportunities, government organizations
and community income. The methods used are lectures and discussions with participants
making preparations. Provide product samples that have been made previously and
describe ways of processing the product. Provide an explanation of the production costs
and product prices to be market, as well as profits earned in the sale of these products.
Response Pengotan villagers as participants are very positive speech. Community is very
enthusiastic in participating in this activity are shown from the many questions raised
during the opening demo or practice of making preparations. The participants were
directly asked the instructor team at the practice session for the manufacture of products
has seen a way of making real and participated in the making. Communities are also
interested in jackfruit processing technology complete wit h a calculation result of
product sales, caused by the way of making easy and equipment used are also simple and
easy to obtain. The quality of the product resulting from this activity can be directly felt
and enjoyed by the community and the desire to do the processing themselves or in
groups.
Keywords: processed jackfruit cheese, selling price, the community and Pengotan Village
64
PERBAIKAN KEMASAN DAN PELABELAN UNTUK MEMPERLUASPEMASARAN PRODUK CHIP SALAK DI KELOMPOKUSAHA
“LANTANG SEMU”DESA KEBON PADANGANKECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN
Oleh :Sri Mulyani, I Wayan Tika, IGA Diah Puspawati,
IGA lani Triani, dan Yohanes Setiyo.
ABSTRAK
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu kelompok usaha bersama “Lantang Semu”
dalam memilih kemasan yang sesuai, membuatkan desain label yang lebih menarik dan
menguruskan perijinan ke Dinas Kesehatan, sehingga kelompok ini dapat memperluas
pemasaran produk chip salak. Pemecahan masalah dilakukan dengan: 1) memilih emasan
yang sesuai untuk produk chip salak yang dihasilkan oleh kelompok; 2) membantu
menguruskan perijinan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan; dan 3) membuatkan
desain kemasan yang menarik dari segi kualitas estetika agar produk lebih menarik
konsumen. Metode kegiatan dilakukan dengan : 1) menjelaskan kepada khalayak sasaran
tentang pentingnya kemasan, 2). Membantu mengurus perijinan, 3) membantu mendisain
label, dan memilihkan jenis kemasan serta 4) mengadakan pendampingan dalam
memasarkan produk.Hasil kegiatan menunjukkan : 1). kemasan yang sesuai untuk produk
chip salak yang dihasilkan oleh kelompok usaha bersama “LantangSemu” adalah
kemasan plastic polypropiline dengan ketebalan 0,06m, 2) adanya disain label pada
kemasan produk chip salak membuat penampilan produk lebih menarik 3) tercantumnya
ijin dari Dinas Kesehatan akan lebih menjamin keamanan produk chip salak yang
dihasilkan oleh kelompok usaha bersama “Lantang Semu” sehingga meningkatkan daya
saing produk .
Kata kunci : chip salak, desain kemasan, perijinan.
PERBAIKAN SANITASI DAN HIGIENITAS DI SEKITAR KANDANG DARI PENGARUH URINE KAMBING MELALUI FILTRASI DAN FERMENTASI
URINE*)
I Made Sugitha1); Komang Ayu Nocianitri1);Wayan Rai Widarta1); I Putu Suparthana1); I Nyoman Sumerta Miwada2); Sri Anggreni Lindawati2)
1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar2) Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
65
ABSTRAK
Desa Bongancina selama ini telah dikenal sebagai desa penghasil susu
kambing. Namun beberapa tahun terakhir potensi tersebut mengalami penurunan hingga
saat ini susu kambingnya sudah tidak berproduksi. Hal ini disebabkan karena ternak
kambingnya mengalami kesakitan selama diperah hingga menjadi sakit. Tujuan kegiatan
pengabdian yang dilakukan yakni memberikan pengetahuan kepada Kelompok Tani
Satwa Sari Ramban tentang pentingnya sanitasi kandang untuk menjamin higienitas
selama pemerahan. Bentuk kegiatan yang diberikan yakni dengan memperagakan bentuk
sanitasi yang baik dengan memperbaiki kondisi kandang. Bentuknya dengan membuat
lantai miring (kemiringan ± 50 derajat) yang dilengkapi tempat penampungan urine.
Hasil kegiatan yakni telah disimulasikan teknik lantai miring yang dilengkapi dengan
tempat penampungan urine. Peserta juga dilatih teknik biofermentasi urine. Kesimpulan
dari kegiatan ini yakni respon peserta sangat positif dan berharap kegiatan seperti ini
dapat terus ditingkatkan.
KURSUS SINGKAT DAN PELATIHAN PEMANFAATAN MESIN PEMARUT KELAPA DALAM PEMBUATAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DI DESA
PENGOTAN, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
(Gedung GA, Kampus Bukit Jimbaran, Telp. 0361-701801 Fax.701801)
ABSTRAK
The aim of this community service were to enhance the skills to process the
coconut for making VCO and using the electromotor coconut shredder by villagers in
pengotan village, bangli regency. This program is conducted on October 22 th 2011
located on balai desa pengotan, bangli district, bangli regency that attended by the head
of village government and his staff, the women from several household grouped in
household welfare program (PKK) and people around the balai desa. The method
applied on this pogram were monolog, discussion and workshop using the electromotor
coconut shredder. The result from the program shows that villagers attended the
program could accept the workshop materials and involve themshelf along the program
66
and ask the good questions to the presenters. We could conclude that the workshop
materials and method were proper to fullfil the aim of the program
Key word:VCO electromotor coconut shredder ,workshop
PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN MAKANAN SEHATUNTUK LANSIA DI BANJAR ABIANANGKA KAJA, KESIMAN PETILAN,
DENPASAR TIMUROleh :
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja, Anom S. Wijaya, I Made Nada, Sri Mulyani,Ida Ayu Mahatma Tuningrat.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas UdayanaEmail : [email protected]
ABSTRACT
Once of people problem is mall nutrition’s, especially for the old peoples. The old
peoples have increase healthy and have quickly to decay. For consequences, they will be
able to protect their health. Fruits and vegetables can resource for vitamin, mineral, and
antioxidants.
But, the Denpasar City peoples haven’t had knowledge about the exact nutrition for their
health preparation method to defend foods quality and supporting equipment too. In order
that, education and introduction of food quality and supporting equipment is exact
solution.
Public service activity as short course of preparation knowledge of foods quality to
become healthy foods for the old peoples at Abianangka Kaja sub village, Kesiman
village, Denpasar City is carried out on Sunday, 09 Oktober 2011 with 39 peoples
members. At discussion moment, there are active two ways discussion happened.
The activity like this is very useful for the peoples in the village. So, the same activity
need to be conducted at the others village which is have the same problems.
Key words : Nutrition, the old peoples, healthy foods.
67
PENYULUHAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN MULTIKULTURALISMEDI KAWASAN PARIWISATA
Oleh : Dr. Ni Made Wiasti, M.Hum, dkk.
ABSTRAK
Berdasarkan analisis situasi terkait dengan judul di atas, kegiatan ini dilakukan
untuk memecahkan masalah “Bagaimana caranya memantapkan wawasan kebangsaan dan
multikulturalisme guna memperkokoh integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat
multikultural”. Tujuannya adalah : (1) memperkuat kesadaran masyarakat bahwa
perbedaan-perbedaan dalam kehidupan ini merupakan keniscayaan, sehingga harus
diterima dan dikelola dengan baik demi terciptanya kehidupan yang harmonis dan damai
dalam perbedaan-perbedaan tersebut; (2) menambah pengetahuan masyarakat yang
berkenaan dengan konsepsi tentang kebangsaan; (3) menambah pengetahuan masyarakat
tentang asas multikulturalisme; menambah pengetahuan masyarakat tentang cara-cara
menghindarkan masalah konflik dan/atau membangun keharmonisan sosial dalam
kehidupan masyarakat multicultural.
Untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan tersebut di atas, maka kegiatan ini
dilakukan dengan menyelenggarakan penyuluhan wawasan kebangsaan dan
multikulturalisme dengan metode ceramah dan diskusi. Dengan demikian hasil kegiatan
ini dapat dikatakan bahwa para peserta telah memahami materi ceramah yang telah
diberikan.
Kata kunci : wawasan kebanggsaan, multikulturalisme, integrasi bangsa.
PELAYANAN KONSULTASI ADAT/KEBUDAYAAN BALI.
W. P Windia, Ni W. Siti, I K. Sardiana dan Ni L.G. Astariyani Bali Shanti
LLPM Universitas Udayan Denpasar, Bali.
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan mensosialisasikan awig-awig
format baru untuk Pembina Penyuratan awig-awig Provinsi Bali. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan di Aula Fakultas Hukum Universitas Udayana pada hari
68
Jumat 14 Oktober 2011. Kegiatan ini diikuti oleh Pembina Penyuratan awig-awig dan
Bendesa adat Provinsi Bali serta mahasiswa Fakultas Hukum semester V. Hasil dari
kegiatan pengabdian masyarakat adalah Pembina Penyuratan awig-awig mengerti isi dari
awi-awig format baru. Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa, Pembina
Penyuratan awig-awig mau menyebarkan informasi mengeani isi dari awig-awig format
baru kepada instansi terkait yang ada di Bali.
Kata Kunci : awig-awig, pembina Penyuratan awig-awig
ABSTRAK
I Ketut Puja, I Nyoman Sadra Dharmawan, I Made Dharmadi, Luh Gde Surya Heryani
Pusat Pelayanan Dan Pengembangan Kearifan Lokal
Universitas Udayana
Salah satu kekuatan utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan adalah
masalah identitas bangsa. Dengan derasnya arus globalisasi dikhawatirkan identitas
bangsa, khususnya kearifan lokal akan mulai terkikis. Budaya asing kini kian mewabah
dan mulai mengikis eksistensi kearifan lokal yang sarat makna. Agar eksistensi kearifan
lokal tetap kukuh, maka diperlukan pemertahanan kearifan lokal.
Kegiatan diskusi terfokus ini dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Oktober 2011.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang guru-guru SD yang berkompeten dibidangnya. Acara
yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga ini berlangsung di
Gedung Pertemuan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga., Kabupaten Gianyar.
Apresiasi yang luar biasa dari para guru-gur SD yang terpilih mewakili setiap
sekolah di Kecamatan Gianyar terhadap acara diskusi terfokus mengenai kearifan lokal
dalam pembelajaran. Didukung suasana yang nyaman, menyebabkan diskusi berjalan
lancar. Diskusi ini telah menghasilkan rumusan bersama yang pada prinsipnya perlu
pemertahanan kearifan lokal, kurikulum merupakan jalan masuk dalam pemertahanan
kearifan lokal, dan model pendidikan berbasis kearifan lokal adalah model pendidikan
yang memiliki relevansi tinggi bagi pengembangan kecakapan hidup (life skills) dengan
bertumpu pada pemberdayaan ketrampilan dan potensi lokal di masing-masing daerah.
Kata kunci : Kearifan lokal, pembelajaran, sekolah dasar
69
ABSTRAKOleh
Drs. I made Kandra
In order to increase the sense of love and respect for local culture and develop
cultural tourism, should be endeavored to excavate, preserve, conserve and develop the
arts-the arts area of rare, sacred and traditional nature. Tari Baris Gede is a traditional
dance, sacred and endangered its existence. Baris Gede dancing is a dance of rare is also
the play is usually staged in religious ceremonies such as the temple ceremony in a
temple in a series of religious ceremonies.
Baris Dance Gede contained in Sanur Kaja Village is mostly descendant’s dance
dancers in Banjar Belong, which is one of eight hamlets hamlet located in the village of
Sanur Kaja. This dance has a support organization called sekha, and this is in Banjar
sekha Belong. But the Baris dance performances Gede often staged in Villages Sanur
Kaja's temple or temple which has linkages to the community of Sanur, and therefore the
authors review of Sanur Kaja Village which has a rich culture that is one of them Tari
Baris Gede.
This study, entitled "Preservation of Cultural Heritage in the Banjar Tari Baris
Gede Belong and Preservation of Cultural Tourism In the village of Sanur Kaja", using a
qualitative approach. The process of data collection is done by observation, interviews,
documentation, and previous studies. Determination of data is a purposive sampling and
accidental sampling. Theory that can be used in this study is theory which in existence
irridex Baris Dance Gede, the community is very instrumental in the preservation and
existence. Then in this theory explains the prevention of excessive tourism impacts which
will cause irritation to the community. In this theory have the following steps: Euphoria,
Apathy, annoyance, Antagonism of this theory in the sociology of tourism related. The
data analysis used in this report is a qualitative analysis.
From the results and discussion can be summarized as follows: a) Conservation
Culture Dance Baris Gede until recently was limited as a full series of ceremonies. Where
this dance is has an aesthetic value of religion and high art, then the local people do not
want to be impaired in the ceremony and cultural dance performances Baris Gede. b)
Preservation efforts undertaken by the community of Sanur can be classified in four
70
stages, namely: the protection, maintenance, development, and utilization. Of the four
stages that communities want the best for its local cultural richness and harmony in the
implementation of the teachings of Hinduism.
Keywords: Bali Cultural Preservation Effort.
PENGENALAN GEJALA & FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA PANDAK GEDE, KEDIRI, TABANAN
DAP. Rasmika Dewi, A.A Wiradewi Lestari, Sianny Herawati, DGD. Dharma Santhi, Kadek Mulyantari, A.A.N. Subawa, IWP. Sutirta Yasa, Sianny Herawati, Nyoman
Wande
(Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
ABSTRAK
Prilaku pola hidup sehat dalam rangka pencegahan dan pengendalian hipertensi
yang benar akan dapat diwujudkan apabila masyarakat mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang hal ini. Selain itu, meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan
terjadinya kegagalan terapi yang berakibat pada peningkatan kasus komplikasi akibat
hipertensi. Hal ini dapat juga disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang hipertensi. Melihat hal ini, pengetahuan dan pemahaman masyarakat perlu
ditingkatkan.
Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan
pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2011 mulai pk. 10.00 WITA – selesai di Puri Pandak.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan tentang bahaya hipertensi serta
faktor risiko yang dapat memicu munculnya hipertensi pada sekitar 50 orang warga Desa
Pandak Gede baik perempuan maupun laki-laki. Penyuluhan tentang hipertensi ini
diberikan oleh dr. AA. Wiradewi Lestari, SpPK yang merupakan Supervisor SubLab.
Kimia Klinik di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar
sekaligus staf dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kata Kunci : hipertensi, penyuluhan, gejala & faktor risiko
71
PENYAKIT KENCING MANIS (DIABETES MILITUS) : FAKTOR RESIKO & PENANGANAN KOMPLIKASINYA
(Penyuluhan Kesehatan pada Masyarakat Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan)
Kadek Mulyantari, DAP. Rasmika Dewi, A.A Wiradewi Lestari, Sianny Herawati, DGD. Dharma Santhi, A.A.N. Subawa, IWP. Sutirta Yasa, Sianny Herawati, Nyoman Wande1
(Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)
ABSTRAK
Meningkatnya jumlah penderita Kencing Manis/ Diabetes Mellitus (DM) dan
terjadinya kegagalan terapi DM yang berakibat pada peningkatan kasus komplikasi akibat
DM menunjukkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap DM. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DM sehingga
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DM perlu ditingkatkan. Perubahan
prilaku menuju pola hidup sehat dalam rangka pencegahan dan pengendalian DM yang
benar akan dapat diwujudkan apabila masyarakat mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang DM.
Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan pada
hari Minggu tanggal 8 Mei 2011 mulai pk. 10.00 WITA – selesai di Puri Pandak.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan tentang Diabetes Mellitus pada
sekitar 50 orang warga baik perempuan maupun laki-laki. Penyuluhan tentang DM
diberikan oleh Dr.dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa MSi selaku supervisor di SubLab.
Imunologi Klinik Instalasi Lab. Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar/ FK UNUD.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, penyuluhan, faktor risiko
MEMPERKENALKAN PENYAKIT ASAM URAT PADA MASYARAKAT DESA PANDAK GEDE, TABANAN
A.A Wiradewi Lestari, Sianny Herawati, DGD. Dharma Santhi, DAP. Rasmika Dewi, A.A.N. Subawa, IWP. Sutirta Yasa, Sianny Herawati, Nyoman Wande, Kadek
Mulyantari1
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRAK
Asam urat merupakan sebutan orang awam untuk rematik gout (gout
artritis). Penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang disebabkan asam urat (uric
72
acid) yang menumpuk dalam jaringan tubuh. Asam urat adalah zat yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang kemudian
asam urat di dalam persendian. Asam urat atau gout artritis lebih sering menyerang laki-
laki terutama yang berumur di atas usia 30 tahun, karena umumnya laki-laki sudah
mempunyai kadar asam urat yang tinggi dalam darahnya. Sedangkan kadar asam urat
pada wanita umumnya rendah dan baru meningkat setelah menopause. Untuk
memastikan seseorang terkena gout dapat dilakukan pemeriksaan pemeriksaan kadar
asam urat di dalam darah. Apabila kadar asam urat dalam darah pada laki-laki lebih dari 7
mg/dl dan pada wanita lebih dari 6 mg/dl, maka dikatakan menderita asam urat tinggi
yang memicu terjadinya gout.
Telah dilakukan penyuluhan tentang serangan asam urat dan pencegahannya
kepada masyarakat Desa Pandak Gede usia 20 th – 40 th. Kegiatan bertempat di Puri
Pandak Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2011 pukul
09.00 WITA – selesai. Pemberian penyuluhan mengenai ”Memperkenalkan Penyakit
Asam Urat Pada Masyarakat Desa Pandak Gede, Tabanan.” pada masyarakat ini
bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai asam urat untuk mencegah
serangan asam urat, melalui tindakan – tindakan pencegahan dilakukan, seperti mengatur
pola makan atau penggunanaan obat – obatan yang dapat menurunkan kadar asam urat.
Kata Kunci: Penyakit, Asam Urat, Masyarakat
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJELANG USIA PENSIUN
Oleh : Dr. I Nyoman Dhana, MA, dkk.
ABSTRAK
Berdasarkan analisis situasi yang berkaitan dengan judul di atas, kegiatan ini
dilakukan untuk menjawab masalah “Bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang
dapat diandalkan untuk mencapai kesuksesan usaha ekonomi para pensiunan PNS”.
Tujuannya adalah : (1) memberikan motivasi dan dukungan kepada para PNS menjelang
(2-3 tahun lagi) memasuki masa pensiun untuk memanfaatkan teknologi dalam melakukan
kegiatan ekonomi; (2) memberikan pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan
teknologi tepat guna. Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan tersebut di
73
atas, kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan teknologi tepat
guna di kalangan para PNS yang akan memasuki masa pensiun dalam waktu 2-3 tahun
mendatang.
Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan praktik untuk
memperkenalkan jenis-jenis teknologi tepat guna. Selain itu, melalui kegiatan ini juga
dilakukan pelatihan tentang cara-cara memanfaatkan aneka jenis teknologi tepat guna.
Bahan bacaan tentang hal ini pun diberikan kepada para peserta kegiatan ini. Dengan
demikian, hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa para pesertanya telah mengenal,
memahami, dan terlatih dalam memanfaatkan aneka jenis teknologi tepat guna, di bidang
pertanian, peternakan, prikanan, dan industri rumah tangga.
Kata kunci : aneka teknologi tepat guna, aneka usaha ekonomi kreatif.
DESIMINASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN
Oleh : Dra. A.A Sagung Kartika Dewi, MS., dkk.
ABSTRAK
Berdasarkana hasil analisis situasi, kegiatan ini dilakukan untuk memecahkan
masalah “Bagaimana memahami dan memanfaatkan teknologi tepat guna agar
berhasilguna yakni meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi”. Tujuannya
adalah : (1) memberikan motivasi kepada masyarakat agar mereka mampu mencermati
karakteristik serta cara memanfaatkan berbagai jenis teknologi tepat guna; (2)
memberikan pengetahuan tentang karakteristik serta cara memilih dan memanfaatkan
teknologi tepat guna untuk mengembangkan usaha mereka.
Untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan tersebut di atas, maka langkah
yang ditempuh adalah memberikan pemahaman tentang teknologi tepat guna kepada
masyarakat. Aspek-aspek teknologi yang dijadikan fokus pemahaman dalam hal ini
meliputi jenis-jenis teknologi tepat guna serta karakteristik dan cara memanfaatkannya.
Hal ini dilakukan dengan metode ceramah yang disertai dengan diskusi bersama para
peserta dan penceramah. Selain itu, bahan bacaan yang relevan juga diberikan kepada
peserta kegiatan ini. Dalam memberikan ceramah diulas berbagai hal terkait dengan
teknologi tepat guna dengan cara memberikan contoh-contoh konkret sehingga para
peserta dapat diharapkan memperoleh pemahaman yang luas dan mendalam. Agar
74
pemahaman ini menjadi kuat dan dapat ditindaklanjuti dengan praktik-praktik maka
materi ceramah dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk praktis mengenai seluk-beluk
teknologi tepat guna. Dengan memahami semuanya ini, para peserta dapat memahami
teknologi tepat guna.
Kata kunci : Teknologi tepat guna, peningkatan produksi.
75