pengkajian kebutuhan belajar

13
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR 1. Pengkajian Faktor Predisposisi a. Riwayat Kesehatan Ny. D berusia 50 tahun mengeluh kaki bagian tulang- tulang dan persendian terasa nyeri dan pada bagian sendi terlihat kemerahan sejak 3 hari yang lalu. Ia dinyatakan terkena gejala rematik setelah memeriksakan keluhannya ke petugas pelayanan kesehatan di desanya. Ny. D adalah seorang penjual sayuran di pasar. Klien tinggal bersama suami yang kesehariannya seorang buruh tani dan dua orang anaknya. Klien tidak banyak tahu tentang penyakit yang diderita. Di sekitar tempat tinggalnya tidak ada penyuluhan tentang rematik dan klien juga jarang mendapatkan informasi tentang rematik sebelumnya. Kemudian ia datang ke Puskesmas untuk mengetahui lebih dalam tentang sakit yang dirasakannya. b. Pengkajian Fisik Berat badan klien 50 kg, tinggi badan 160 cm. Klien mengeluh lemas dan mudah lelah serta nyeri pada tulang dan sendi-sendi kaki. Klien masih mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri, meskipun sakit yang dirasakan mengganggu pekerjaannya. c. Pengkajian Kesiapan Belajar Ny. D ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakitnya karena takut bertambah parah. Ia ingin sembuh dari penyakitnya. Pengetahuan Ny. D tentang 1

Upload: anggar-dwi-untari

Post on 08-Dec-2014

259 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

sap reumatik

TRANSCRIPT

Page 1: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

1. Pengkajian Faktor Predisposisi

a. Riwayat Kesehatan

Ny. D berusia 50 tahun mengeluh kaki bagian tulang-tulang dan

persendian terasa nyeri dan pada bagian sendi terlihat kemerahan sejak

3 hari yang lalu. Ia dinyatakan terkena gejala rematik setelah

memeriksakan keluhannya ke petugas pelayanan kesehatan di desanya.

Ny. D adalah seorang penjual sayuran di pasar. Klien tinggal bersama

suami yang kesehariannya seorang buruh tani dan dua orang anaknya.

Klien tidak banyak tahu tentang penyakit yang diderita. Di sekitar tempat

tinggalnya tidak ada penyuluhan tentang rematik dan klien juga jarang

mendapatkan informasi tentang rematik sebelumnya. Kemudian ia datang

ke Puskesmas untuk mengetahui lebih dalam tentang sakit yang

dirasakannya.

b. Pengkajian Fisik

Berat badan klien 50 kg, tinggi badan 160 cm. Klien mengeluh lemas

dan mudah lelah serta nyeri pada tulang dan sendi-sendi kaki. Klien

masih mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri, meskipun sakit

yang dirasakan mengganggu pekerjaannya.

c. Pengkajian Kesiapan Belajar

Ny. D ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakitnya karena takut

bertambah parah. Ia ingin sembuh dari penyakitnya. Pengetahuan Ny. D

tentang penyakitnya masih sangat kurang. Ia jarang mendapatkan

informasi tentang rematik.

Ketika datang ke Puskesmas ia tidak mengeluh sakit dan siap

menerima informasi dari perawat.

d. Pengkajian Motivasi

Motivasi Ny. D untuk mengetahui tentang penyakitnya cukup besar.

Karena penyakit yang dirasakannya sangat mengganggu aktivitas dan

pekerjaannya.

e. Pengkajian Kemampuan Membaca

1

Page 2: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

Ny. D mempunyai kemampuan membasa dan menulis dengan baik.

Ketika diberi sebuah bacaan leaflet tentang rematik, klien dapat

menjelaskan isi materi yang ada di leaflet tersebut dengan baik, serta

klien mengatakan menyukai bacaan bergambar karena mudah diingat

dan dimengerti.

2. Pengkajian Faktor Pemungkin

Di Puskesmas yang dikunjungi oleh klien, tenaga kesehatan terutama

perawat memiliki ketrampilan untuk memberikan penyuluhan kesehatan

dengan baik. Alat dan media yang digunakan sangat mendukung. Media

pembelajaran yang digunakan yaitu leaflet dan lembar balik tentang rematik.

Selain itu jarak tempat tinggal klien dengan Puskesmas juga tidak terlalu jauh

dan mudah dijangkau.

3. Pengkajian Faktor Penguat

Ny. D tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Walaupun mereka

kurang mengetahui tentang masalah kesehatan, tetapi mereka sangat paduli

dengan kesehatan Ny. D. Sehingga suami dan kedua anaknya meminta Ny.D

pergi ke Puskesmas untuk berkonsultasi tentang penyakit rematik yang

dideritanya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan tentang penyakit rematik berhubungan dengan kurang

terpapar oleh informasi

2

Page 3: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

REMATIK (OSTEOARTHRITIS)

A. Diagnosa Keperawatan

Kurang pengetahuan tentang penyakit rematik berhubungan dengan kurang

terpapar oleh informasi.

B. Topik

Penyakit rematik

C. Sasaran :

1. Penyuluh : Ny. D

2. Program : Ny. D

D. Tujuan :

1. Umum

Klien mampu memahami penyakit rematik.

2. Khusus

Setelah diberi penyuluhan selama 1x30 menit, klien mampu :

a. Menguraikan pengertian rematik

b. Menyebutkan 5 dari 7 penyebab rematik

c. Menyebutkan 7 dari 10 tanda dan gejala rematik

d. Menguraikan 4 dari 6 cara mencegah rematik

e. Menguraikan penatalaksanaan atau perawatan rematik

f. Menyebutkan makanan yang harus dihindari bagi penderita rematik

E. Materi (terlampir)

1. Pengertian rematik

2. Penyebab penyakit rematik

3. Macam-macam tanda dan gejala penyakit rematik

4. Cara mencegah terserang penyakit rematik

5. Penatalaksanaan penyakit rematik

6. Diet atau pantangan makanan untuk penderita penyakit

3

Page 4: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

F. Metode

Diskusi tentang penyakit rematik dan tanya jawab.

G. Media dan Alat

1. Media :

a. Leaflet tentang penyakit rematik berisi pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, pencegahan, pantangan makanan dan penatalaksanaan

penyakit rematik.

b. Lembar balik tentang penyakit rematik berisi pengertian, penyebab,

tanda dan gejala, pencegahan, pantangan makanan dan

penatalaksanaan penyakit rematik.

2. Alat :

a. Dua buah kursi

b. Satu buah meja

H. Waktu

Hari : jumat, 19 Oktober 2012

Jam : Pukul 10.00 – 10.30 WIB

Acara Waktu yang diperlukan

Fase Oriantasi

Pembukaan 1 menit

Perkenalan 1 menit

Menyampaikan kontrak waktu 1 menit

Fase Kerja

Materi penyuluhan 13 menit

Kesempatan bertanya 5 menit

Rangkum materi 2 menit

Evaluasi penyuluhan 4 menit

Menyimpulkan hasil 2 menit

Fase Terminasi

Penutup 1 menit

4

Page 5: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

I. Tempat

Ruang penyuluhan di Puskesmas

Setting tempat : di dalam ruangan terdapat dua buah kursi dengan sebuah

meja. Perawat dan klien duduk berhadapan tersebut. Penyuluhan

menggunakan media lembar balik yang diletakkan di atas meja.

J. Rencana Evaluasi

Mengajukan beberapa pertanyaan lisan kepada klien segera setelah

penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh kepada klien selama 4 menit.

Aspek yang dievaluasi adalah aspek kognitif. Beberapa pertanyaan sebagai

berikut :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan rematik !

2. Apa penyebab rematik ?

3. Sebutkan tanda dan gejala rematik !

4. Bagaimana cara pencegahan rematik ?

5. Bagaimana penatalaksanaan rematik ?

6. Sebutkan pantangan makanan bagi penderita rematik !

Yogyakarta, 18 Oktober 2012

Penyusun

Anggar Dwi Untari

5

Page 6: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

LAMPIRAN MATERI

REMATIK

A. Pengertian

Rematik atau osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif dimana

terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

berhubungan dengan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan

sendi besar yang menanggung beban.

B. Penyebab

1. Proses penuaan, umur 40 tahun keatas lebih rentan terhadap

penyakit rematik jenis ini.

2. Faktor Keturunan dan Lingkungan

Terjalin hubungan yang erat antara HLA-DW4 dengan arthritis

reumatoid seropositif. Hubungan ini menunjukkan bahwa penderita

memiliki resiko 4 kali lebih mudah terserang penyakit ini.

3. Pengaruh Hormon dan Seks

Perempuan dengan hormon estrogennya lebih berpeluang terserang

arthritis reumatoid dibandingkan dengan pria. Hormon estrogen

sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang. Kekurangan hormon

estrogen mengakibatkan lebih banyak penghancuran tulang daripada

pembentukan tulang. Keadaan ini mempercepat dan memperberat

penyakit srthritis reumatoid.

4. Adanya Infeksi

Infeksi di bagian persendian akibat bakteri, mikoplasma atau koloni

jamur, dan virus bisa meniumbulkan sakit yang terjadi secara

mendadak. Biasanya, disertai juga dengan tanda-tanda peradangan,

seperti panas, nyeri, bengkak dan gangguan fungsi. Infeksi dan

peradangan merupakan gejala yang khas sebagai tanda timbulnya

arthritis reumatoid.

5. Kelelahan,cedera atau Jatuh

6. Penurunan daya tahan tubuh

7. Kegemukan

6

Page 7: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

C. Tanda dan Gejala

1. Osteoarthritis terjadi secara perlahan, dimulai dari rasa sakit pada

sendi setelah melakukan aktivitas.

2. Pada tangan : jari-jari membesar, terasa sakit, kaku bahkan mati rasa.

3. Pada lutut : lutut terasa sakit dan kaku. Susah digunakan untuk

berjalan dan dapat menyebabkan cacat.

4. Pada pinggul : terasa sakit dan kaku pada kunci paha dan dapat

membatasi pergerakan.

5. Pada punggung atau tulang belakang : terasa sakit dan kaku pada

leher.

6. Hambatan gerak sendi.

7. Kaku pagi (setelah bangun tidur)

8. Krepitasi (rasa gemeretak pada sendi)

9. Pembesaran sendi

10. Perubahan gaya berjalan

D. Penatalaksanaan

1. Medikamentosa , hanya sebagai analgesik dan mengurangi

peradangan.

2. Istirahatkan sendi yang sakit, hindari aktivitas yang berlebihan pada

sendi yang sakit.

3. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.

4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera.

5. Fisioterapi dengan pemakaian panas adan dingin, serta program

latihan yang tepat.

6. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya

keluhan.

7

Page 8: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

E. Pencegahan

1. Kurangi makanan yang banyak mengandung asam urat, seperti

kacang-kacangan, jeroan, sayuran hijau seperti bayam, kangkung,

sawi, melinjo.

2. Menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan

kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam.

Jika Anda merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut,

mengkonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang

mengandung omega 3. Dalam omega 3 terdapat zat yang sangat

efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.

3. Minum air putih kurang lebih 2 liter perhari.

4. Olahraga teratur tiap pagi, seperti senam atau lari pagi

Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik

karena asam urat. Ini karena jalan kaki membakar kalori, memperkuat

otot dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu

persendian yang sakit.

5. Menjaga berat badan ideal

salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri di sendi lutut.

Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul,

dan menambah rasa nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh

berlebih memperbesar risiko asam urat.

6. Jangan anggap enteng gejala-gejala rematik yang timbul. Begitu rasa

nyeri mulai muncul, segeralah periksakan diri ke dokter untuk

mendeteksi mana yang sekedar pegal linu biasa atau yang

merupakan gejala rematik.

F. Diet / Pantangan makanan

Ada beberapa pantangan makanan bagi penderita rematik yang harus

dihindari, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pengobatan yang

dijalani, serta mempercepat penyembuhannya. Dan berikut pantangan

makanannya :

1. Kacang-kacangan seperti kacang polong,kacang tanah,tauge, kacang

kedelai dan pengolahannya.

8

Page 9: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

2. Sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, buncis, kembang kol,

melinjo, sawi.

3. Jeroan seperti usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, dsb.

4. Makanan kaleng seperti sarden, kornet, dsb

5. Makanan yang bersantan seperti gulai.

6. Buah-buahan seperti durian, alpokat, nanas, air kelapa.

7. Minuman beralkohol seperti bir, wiski, tuak, tape, anggur,dll.

9

Page 10: PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta: EGC

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit., Ed. 4, Jakarta: EGC

Suliha, Uha dkk.2001.Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Jakarta: EGC

Anonim,2012.,http://medicastore.com/seminar/6/

Seminar;_Mengenal_Penyakit_Rematik_&_Asam_Urat.html, diunduh

tanggal 16 oktober 2012

10