pengkajian faktor predisposisi

6
A. Pengkajian Faktor Predisposisi 1. Riwayat Keperawatan Ny. A berumur 27 tahun saat ini sedang menderita appendicitis (peradangan apendiks). Ny. A datang ke RS karena dirujuk dari puskesmas, dan ia baru pertama kali datang ke RS. Karena sebelumnya tidak pernah ada masalah kesehatan serius. Ny. A lulusan SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak banyak tahu tentang penyakit yang dideritanya. Tn. D, suaminya izin untuk tidak masuk kerja karena ingin mengantar istrinya. Tn. D bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta dengan penghasilan tiap bulannya Rp. 1.500.000. Ny. A mempunyai persepsi tentang sakit di bagian perut kanan bawah akan dapat sembuh sendiri dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan di RS, tanpa dilakukan tindakan operasi. Ny. A terlihat cemas akan rencana operasi penyakitnya (apendektomi). Walaupun sebenarnya Tn. D selalu memberi motivasi, karena ingin istrinya cepat sembuh dari sakitnya. 2. Keadaan Fisik Keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 84 x / menit, Suhu : 36,70C, Pernafasan : 20 x / menit. Sakit perut dibagian kanan bawah, nafsu makan menurun, dan mual. 3. Kesiapan Belajar Klien mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cemas dan cara mengurangi cemas. Pengetahuan klien tentang cemas dan cara mengurangi cemas masih kurang karena klien belum pernah mendapatkan informasi tentang hal tersebut dari sumber apapun. Klien dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Ketika pertama kali dating ke RS, klien tampak cemas dengan luka gangren. Klien mengatakan bahwa hari itu tidak bersedia diberi penyuluhan oleh perawat, akan tetapi klien akan bersedia apabila pikiran dan perasaannya agak sedikit tenang.

Upload: fenni-oktri

Post on 01-Feb-2016

373 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengkajian Faktor Predisposisi

A. Pengkajian Faktor Predisposisi1. Riwayat Keperawatan

Ny. A berumur 27 tahun saat ini sedang menderita appendicitis (peradangan apendiks). Ny. A datang ke RS karena dirujuk dari puskesmas, dan ia baru pertama kali datang ke RS. Karena sebelumnya tidak pernah ada masalah kesehatan serius. Ny. A lulusan SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak banyak tahu tentang penyakit yang dideritanya. Tn. D, suaminya izin untuk tidak masuk kerja karena ingin mengantar istrinya. Tn. D bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta dengan penghasilan tiap bulannya Rp. 1.500.000.

Ny. A mempunyai persepsi tentang sakit di bagian perut kanan bawah akan dapat sembuh sendiri dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan di RS, tanpa dilakukan tindakan operasi. Ny. A terlihat cemas akan rencana operasi penyakitnya (apendektomi). Walaupun sebenarnya Tn. D selalu memberi motivasi, karena ingin istrinya cepat sembuh dari sakitnya.

2. Keadaan FisikKeadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD :

110/80 mmHg, Nadi : 84 x / menit, Suhu : 36,70C, Pernafasan : 20 x / menit. Sakit perut dibagian kanan bawah, nafsu makan menurun, dan mual.

3. Kesiapan Belajar

Klien mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cemas dan cara mengurangi cemas. Pengetahuan klien tentang cemas dan cara mengurangi cemas masih kurang karena klien belum pernah mendapatkan informasi tentang hal tersebut dari sumber apapun.

Klien dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Ketika pertama kali dating ke RS, klien tampak cemas dengan luka gangren. Klien mengatakan bahwa hari itu tidak bersedia diberi penyuluhan oleh perawat, akan tetapi klien akan bersedia apabila pikiran dan perasaannya agak sedikit tenang.

4. Motivasi Belajar

Motivasi belajar klien untuk mempelajari kondisinya cukup kuat. Klien mengatakan apapun yang harus dilakukan akan dilaksanakan asalkan ia mampu mengurangi rasa cemas untuk menjalani operasi appencitis (peradangan apendiks).

5. Kemampuan MembacaKlien mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup baik. Ketika

diberikan sebuah bahan bacaan berupa “lembar balik” tentang pengertian cemas dan diminta membacanya. Klien mampu menjelaskan kembali inti dari isi “lembar balik” tersebut. Dan klien mengatakan lebih menyukai belajar dengan cara Tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah diingat.

Page 2: Pengkajian Faktor Predisposisi

B. Pengkajian Faktor PemungkinDi puskesmas, khususnya di klinik pelayanan kesehatan, perawat yang memberikan

pelayanan kepada klien yang mengalami ansietas telah memiliki keterampilan memveri penyuluhan kesehatan dengan baik, karena telah sering kali dilakukan pelatihan untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan berupa ”leaflet” dan ”lembar balik”.

C. Pengkajian Faktor PenguatNy. A tinggal bersama suaminya Tn. D yang berpendidikan Perguruan Tinggi atau

universitas. Tn. D mempunyai persepsi yang lebih positif terhadap ansietas atau cemas istrinya dan mendorongnya untuk segara dioperasi. Karena kalau tidak dilakukan akan mengakibatkan ha yang lebih buruk lagi.

D. Diagnosa Keperawatan1. Ansietas berhubungan dengan ancaman aktual atau yang dirasakan terhadap konsep diri

sekunder akibat : perubahan status dan prestise kegagalan atau keberhasilan.2. Nyeri berhubungan dengan peradangan.3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan gangguan intake

makanan.

E. Perencanaaan

1. Ansietas berhubungan dengan ancaman aktual atau yang dirasakan terhadap konsep diri sekunder akibat : perubahan status dan prestise kegagalan atau keberhasilan.

Tujuan : dalam waktu 2 x 24 tinkat stress yang dirasakan klien dapat berkurangKriteria :

Intervensi Rasional

2. Nyeri berhubungan dengan peradangan.

Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam Kriteria :

Intervensi Rasional

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan gangguan intake makanan.

Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi Kriteria : mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh, memperlihatkan kenaikan berat badan

Page 3: Pengkajian Faktor Predisposisi

sesuai dengan kebutuhanIntervensi Rasional

1. Evaluasi kemampuan makan klien

2. Observasi BB jika memungkinkan

3. Menejemen mencapai kemampuan menelan

Makanaan setengah padat dengan sedikit air memudahkan untuk menelan

Klien dianjurkan untuk menelan secara berurutan

Klien diajarkan untuk meletakna makanan diatas lidah menutup bibir dan gigi serta menelan

Klien dianjurkan untuk mengunyah pertama kali pada satu sisi mulut dan kemudian kesisi yang lain.

Masase otot wajah dan leher sebelum makan dapat membantu

Berikan makanan kecil dan lunak

1. Klien mengalami kesulitan dalam mempertahankan BB mereka. Mulut mereka kering akibat obat-obatan dan mengalami kesulitan mengunyah dan menelan. Klien berresiko terjadi aspirasi akibat penurunan refleks batuk

2. Tanda kehilangan BB (7-10%) dan kekurangan intake nutrisi menunjang terjadinnya masalah katabolisme, kandungan glikogen dalam otot dan kepekaan terhadap pemasangan ventilator

3. Meningkatkan kemampuan klien dalam menelan dan dapat membantu pemenuhan nutrisi klien via oral. Tujuan lain adalah mencegah terjadinya kelelahan, memudahkan masuknya makanan dan mencegah gangguan pada lambung.

F. ImplementasiIntervensi dalam ansietas tingkat sedang . Saat ansietas pasien menurun

sampai tingkat ringan atau sedang perawat dapat mengimplementasikan intervensi

keperawatan re edukatif atau berorientasi pada pikiran. Intervensi ini melibatkan klien

dalam proses pemecahan masalah.

G. EvaluasiEvaluasi dilakukan secara terus menerus pada respon ansietas klien terhadap

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi disesuaikan dengan tujuan atau kriterian hasil yang disusun.

Page 4: Pengkajian Faktor Predisposisi

DAFTAR PUSTAKA

 

Direja, A. H. S. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hawari, D., 2008, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta : Penerbit Aesculapius.

Nurjannah, I., 2004, Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa Manajemen, Proses Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien, Yogyakarta : Penerbit MocoMedia

Stuart, G.W., dan Sundden, S.J., 1995, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3, Jakarta : EGC.

Suliswati, dkk., 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.

Videbeck, S.J., 2008, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC

F. Kesimpulan

Kondisi pasien :

Ø DS : klien mengatakan :

Page 5: Pengkajian Faktor Predisposisi

· Mual

· Sakit dibagian perut bawah kanan

· Sulit tidur

· Cemas akan di operasi

Ø DO :

· Gelisah

· Lingkaran hitam di sekitar mata

· Skala nyeri 5