pengkajian dan intervensi tic
DESCRIPTION
criticalTRANSCRIPT
Pengkajian
1. Identitas Klien dan Keluarga
a. Identitas Klien
Nama : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 65 tahun
Tanggal Lahir : 11 Juli 1949
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kampung Sumber Sari Cigondewah, Bandung
No.Medrek : 0001435992
Diagnosaa Medis : Dekompensasi Cordis
Tanggal Masuk : 6 Maret 2015
Tanggal Pengkajian : 6 Maret 2015
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.E
Usia : 48 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Hub. dengan klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Sesak napas
b. Riwayat kesahatan sekarang
Klien datang dengan keluhan sesak napas, klien tampak sulit bicara dengan
jelas, sesak tidak menyebar atau membuat dada sakit. Sesak nafas
mengganggu tidur klien. Sesak dapat berkurang saat posisi kepala lebih
tinggi, sesak dirasakan terus menerus.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak memiliki riwayat asma, sejak 3 tahun yang lalu klien menderita
diabetes melitus tanpa pengobatan. 1 minggu SMRS klien merasa sesak
nafas hebat dan di rawat di RS daerah lalu pulang dan kurang lebih 3 jam
SMRS klien merasakan kembali sesak napas hebat dan di bawa ke RSHS.
Riwayat merokok tidak pernah, riwayat hipertensi disangkal.
d. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan atau obat-obatan.
3. Pemeriksaan
a. Airway
a) Tidak ada cedera servikal
b) Tidak ada sumbatan jalan napas
b. Breathing
RR 28x/menit
Kebutuhan O2 = RR x V.Tidal x 20%
= 28 x 500 x 20% = 2,8 L 3 L/menit
Diberikan O2 3Lt dengan binasal kanul
c. Circulation
Nadi 80x/menit, TD 130/90 mmHg, CRT <2detik
d. Disability
GCS E4M6V5
e. Exposure
Distensi kandung kemih
Klien dipasang kondom kateter
4. Pemerikasaan fisik
a. Kesadaran Umum
Compos mentis ( GCS 15; E4 M6 V5 )
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/100 mmHg
Respirasi Rate : 20 x/menit dengan O2
Heart Rate : 90 x/menit
Temperature : 36.50C
c. Kepala
Ekspresi wajah : Tenang
Rambut : Tidak rontok
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Hidung : Terpasang O2 3 liter, klien tampak nyaman dan
sesak berkurang, tidak ada pernafasan cuping
hidung
Mulut : -
Leher : Tidak ada peningkatan JVP
d. Dada/ thorax
Inspeksi : Pergerakan dada simetris (kanan-kiri)
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi : Tidak terdengar suara abnormal
e. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, tidakada luka, anorexia
Palpasi : Terdapat nyeri tekan di abdomen bawah sebelah
kanan
Perkusi :
Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
f. Ekstremitas
Atas : Tangan kanan klien mengalami edema derajat 2.
Tangan kiri terpasang Head-cup untuk terapi
injeksi kekuatan otot 2/2
Bawah : Terdapat edema derajat 2 di kaki kanan- kiri dari
daerah lutut ujung jari kaki. Kaki klien dapat
digerakan dengan bantuan tangan. Kekuatan otot
2/2
g. Genitalia
Klien terpasang condom cateter, urine berwarna kuning jernih
h. Therapy
Klien mendapat terapi Furosemide 40 mg IV
i. Pemeriksaan Diagnostik
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1. Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia Klinik
Ureum
Kreatinin
Glukosa darah sewaktu
Natrium
Kalium
15,7 g/dL
48 %
5,39 juta/uL
8800 / mm3
198000 / mm3
89,8 fL
29,1 pg
32,4
20 mg/dL
0,81 mg/dL
390 mg/dL
138 mEq/L
3,5 mEq/L
13,5 – 17,5 g/dL
40 – 52 %
4,5 – 6,5 juta/uL
4400 – 11300 / mm3
150.000 – 450.000/ mm3
80 – 100 fL
26 – 34 pg
32 – 36
15 – 50 mg/dL
0,7 – 1,2 mg/dL
< 140 mg/dL
135 – 145 mEq/L
3.6 – 5.5 mEq/L
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan
ditandai dengan:
- RR : 20 kali / menit
dengan O2
- Klien nampak sesak
nafas.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
jam, pola nafas klien efektif
dengan kriteria hasil:
- RR: 16-20 x/mnt tanpa O2
- Klien tidak nampak sesak
nafas.
- Tidak ada suara nafas
tambahan.
- Ekspansi dada simetris.
1. Berikan alat bantu nafas dan
oksigen sesuai indikasi.
2. Observasi frekuensi, irama,
kedalaman nafas, RR.
3. Auskultasi suara nafas.
4. Observasi saturasi oksigen.
5. Berikan posisi yang nyaman:
semi fowler.
1. Memaksimalkan pernafasan
dan menurunkan kerja paru
secara berlebih,
2. Kecepatan nafas pada akhir
periode syok biasanya
mengalami penurunan.
3. Bunyi nafas tambahan dapat
menunjukkan adanya obstruksi
jalan nafas sekunder.
4. Menilai status oksigenasi klien
5. Memudahkan ekspansi paru.
2 Kelebihan volume
cairan di interstisial
berhubungan dengan,
Setelah dilakukan tindakan
selam 3x24 jam, kelebihan
volume cairan dapat
berkurang atau teratasi,
1. Berikan diuretik sesuai anjuran
dokter
Furosemid 40 mg IV
1. Diuretik membantu
mengeluarkan cairan di
interstisial.
2. Urine akan lebih meningkat
ditandai dengan:
- Tangan kanan klien
mengalami edema
derajat 2.
- Terdapat edema
derajat 2 di kaki
kanan- kiri dari
daerah lutut ujung
jari kaki
dengan kritearia hasil:
- Edema berkurang
atau hilang
- Keseimbangan
cairan terjaga
- Haluaran urin
normal
2. Catat haluaran urin tiap jam
3. Hitung keseimbangan cairan
dan berikan intake cairan sesuai
dengan kebutuhan klien
4. Berikan penjelasan pada klien
dan keluarga untuk diet rendah
natrium
setelah diberikan furosemid
(kerja obat agar menurunkan
kelebihan cairan, dengan
mengeluarkan nya melalui
urin)
3. Keseimbangan cairan dalam
tubuh klien harus tetap
seimbang, pemberian asupan
cairan yang berlebihan akan
menyebabkan edema
bertambah.
4. Pemahaman yang cukup akan
mempengaruhi sikap dan
perilaku klien dan keluarga
untuk patuh menjalani diet agar
edema nya berkurang.
Daftar Pustaka
Wilkinson, judith.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA Intervensi NIC. Kriteria hasil NOC. Alih bahasa Esty Wahyuningsih.Jakarta: EGC