penggunaan petralite sebagai pengganti premium

4
PENGGUNAAN PERTALITE SEBAGAI PENGGANTI PREMIUM Selama beberapa hari terakhir ini, media-media diramaikan dengan pemberitaan mengenai rencana PT. Pertamina (Persero) yang ingin mengeluarkan produk baru, Pertalite. Bahan bakar berjenis bensin ini, memiliki kadar oktan atau RON 90-91, yang digadang-gadang nantinya akan menggantikan Premium yang memiliki RON 88. Kabarnya, Pertalite akan dilepas ke pasaran dengan harga berkisar Rp.8.000 – Rp.8.300/liter dan baru akan dijual di SPBU di kota-kota besar di Tanah Air. Rencana kehadiran Pertalite, sebagai varian baru bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan oktan atau RON 90-91, ternyata mendapat sorotan yang cukup luas di publik. Memang benar kalau BBM jenis baru ini kualitasnya masih lebih baik daripada Premium yang memiliki RON 88, tapi masih tetap berada di bawah Pertamax yang memiliki RON 92. Namun, hal itu akhirnya berimbas pada harga jualnya di pasaran, yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM bersubsidi (Premium). Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait rencana penggantian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium mulai bulan depan (bulan Mei). Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, penghapusan Premium yang kemudian dialihkan ke Pertalite merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas bahan bakar. Menurut Wapres, karena kualitasnya lebih baik dari Premium maka otomatis harganya juga lebih tinggi. Wapres mengatakan, bahan bakar Pertalite merupakan produk baru dengan kualitas oktan di atas bahan bakar minyak Premium. Pertalite

Upload: saintmahar

Post on 03-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penggunaan Petralite Sebagai Pengganti Premium

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Petralite Sebagai Pengganti Premium

PENGGUNAAN PERTALITE SEBAGAI PENGGANTI PREMIUM

Selama beberapa hari terakhir ini, media-media diramaikan dengan pemberitaan

mengenai rencana PT. Pertamina (Persero) yang ingin mengeluarkan produk baru, Pertalite.

Bahan bakar berjenis bensin ini, memiliki kadar oktan atau RON 90-91, yang digadang-

gadang nantinya akan menggantikan Premium yang memiliki RON 88. Kabarnya, Pertalite

akan dilepas ke pasaran dengan harga berkisar Rp.8.000 – Rp.8.300/liter dan baru akan dijual

di SPBU di kota-kota besar di Tanah Air. Rencana kehadiran Pertalite, sebagai varian baru

bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan oktan atau RON 90-91, ternyata mendapat

sorotan yang cukup luas di publik. Memang benar kalau BBM jenis baru ini kualitasnya

masih lebih baik daripada Premium yang memiliki RON 88, tapi masih tetap berada di bawah

Pertamax yang memiliki RON 92. Namun, hal itu akhirnya berimbas pada harga jualnya di

pasaran, yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM bersubsidi (Premium).

Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait rencana penggantian Bahan Bakar

Minyak (BBM) jenis Premium mulai bulan depan (bulan Mei). Menurut Wakil Presiden

Jusuf Kalla, penghapusan Premium yang kemudian dialihkan ke Pertalite merupakan salah

satu cara untuk memperbaiki kualitas bahan bakar. Menurut Wapres, karena kualitasnya lebih

baik dari Premium maka otomatis harganya juga lebih tinggi. Wapres mengatakan, bahan

bakar Pertalite merupakan produk baru dengan kualitas oktan di atas bahan bakar minyak

Premium. Pertalite tidak akan diberikan subsidi namun harga yang dipatok akan berada di

bawah harga BBM Pertamax. Kisaran harga pertalite dengan RON 90 dikisaran Rp8.000-

Rp8.300 per liter di bawah Pertamax yang saat ini berkisar Rp8.600 per liter.

Dengan adanya wacana mengenai penghapusan Premium yang dijelaskan Wapres

Jusuf Kalla, Vice President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad Iskandar berujar

sebaliknya. Dia kembali menjelaskan bahwa Pertalite hadir bukan menggantikan Premium

seperti yang sempat ramai diberitakan beberapa hari terakhir. Pertamina masih akan

memproduksi BBM RON 88 atau Premium di kilang minyak Cilacap. Terlepas dari

pernyataan tersebur, beliau berpendapat, Indonesia sudah waktunya meninggalkan BBM

dengan kadar oktan rendah. Dengan oktan di atas RON 90, secara emisi akan lebih ramah

lingkungan. Dia juga mengklaim, dengan menggunakan Pertalite atau BBM yang kadar

oktannya lebih tinggi dari Premium, mesin kendaraan menjadi lebih bagus, penggunaan bahar

Page 2: Penggunaan Petralite Sebagai Pengganti Premium

bakar lebih efisien. Sejalan dengan lahirnya BBM jenis baru, Pertamina berjanji

meningkatkan kapasitas kilang minyak yang dikelolanya. Tujuannya, output atau produk

yang dihasilkan dari kilang minyak tersebut lebih berkualitas.

Di sisi lain menurut pengamat energi Sofyano Zakaria menilai upaya tersebut hanya

akal-akalnya pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Mengingat harga pertalite nantinya

akan lebih mahal dari premium dan di bawah pertamax.

Sofyan melihat upaya pemerintah melengserkan premium secara bertahap dan

menggantikannya dengan pertalite justru akan membebankan masyarakat, khususnya mereka

yang berpenghasilan pas-pasan.

"Dengan harga beli lebih mahal di atas harga premium, bisa dimaknai sebagai

kebijakan yang kembali memberatkan beban keuangan rakyat karena memang tidak ada

pilihan lain," sebutnya. Menurutnya, mengganti premium dengan pertalite adalah kebijakan

yang sangat tidak fair dan tidak pro rakyat, karena rakyat sudah membeli premium dengan

harga yang sudah tidak ada muatan subsidi dari pemerintah.

Analisis isu:

Isu muculnya pertalite yang merupakan bahan bakar komersial dan hadir untuk

memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih BBM berkualitas. Oleh karena itu, harga

BBM RON 90-91 ini akan fluktuatif mengikuti harga pasar seperti Pertamax. Hal inilah yang

kemudian menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat luas, karena merasa kalau harga

jual Premium sudah cukup mahal, meskipun masih di subsidi pemerintah.

Harus diakui bahwa pertalite merupakan bagian dari inovasi untuk mengantisipasi

semakin menipisnya cadangan minyak. Strategi untuk menghapuskan Premium memang

harus ditempuh oleh PT Pertamina untuk menjalankan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata

Kelola Migas. Namun untuk menjadikan semua BBM di Indonesia menjadi RON 92 rasanya

cukup mustahil. Untuk itu diambil langkah alternatif yaitu dengan mengeluarkan varian baru

pertalite.

Page 3: Penggunaan Petralite Sebagai Pengganti Premium

Disini konsumen sendiri mempunyai peran penting terhadap munculnya bahan bakar

jenis baru ini. Konsumen diharapkan dapat memilih secara bijak apakah lebih memilih

premium ataupun pertalite jika nantinya petralite tidak akan menggantikan premium.

Konsumen diharapkan cermat dalam memilih jenis bahan bakar yang akan digunakan, apakah

konsumen ingin menggunakan premium yang harganya lebih ekonomis, maupun pertalite

yang umumnya lebih bagus karena kadar oktan yang lebih tinggi dibandingkan premium,

tentu saja dengan harga yang lebih mahal daripada premium. Bila melihat prospek kedepan,

tentu premium lambat laun akan menghilang dari peredaran sehingga memaksa pengguna

kendaraan untuk membeli pertalite. Dan diharapkan juga konsumen dapat mengurangi

penggunaan premium, dikarenakan pertalite dapat merawat mesin kendaraan lebih baik, dan

petralite lebih ramah terhadap lingkungan jika dibandingkan dengan premium.