penggunaan metode yang tepat dalam mengajar matematika
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya,
penggunaan metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat
penting diperhatikan, karena keberhasilan pengajaran sangat tergantung
kepada cocok tidaknya penggunaan metode pengajaran terhadap suatu topik
yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya tercapai dengan baik.
Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Menurut Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam
buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar bahwa : “Metode adalah
cara dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan Atas
mengemukakan bahwa “Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan
guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan keseluruhan
situasi belajar untuk mencapai tujuan”.
Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang
dipergunakan guru dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan
menggunakan metode tertentu dalam menyajikan bahan pelajaran kepada
siswanya. Hal ini akan memudahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus
berpedoman pada tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor
siswa, guru harus menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi dan
situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.
1
BAB II
METODE-METODE PENGAJARAN MATEMATIKA
Dalam proses belajar mengajar disekolah khususnya dan lembaga-lembaga
pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran baik pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya, sehingga
tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
1. Metode Penemuan
Metode penemuan adalah suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan
lewat proses menemukan dimana siswa menemukan sendiri pola-pola melalui
sederetan pengalaman belajar yang lampau. Metode penemuan merupakan metode
yang penting dalam proses belajar mengajar matematika, walaupun ruang lingkup
aplikasinya mempunyai batas-batas tertentu. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Praktiknyo Prawironogoro dalam Buku Metode-Metode
Mengajar yaitu
“....bentuk discoveri dalam pengajaran matematika sangat penting, hal ini tidak hanya digunakan untuk pelajaran yang baru diajarkan, tetapi dapat digunakan kembali untuk pelajaran ulangan dan pemahaman”.
Di dalam metode penemuan ini siswa dipacu untuk lebih aktif belajar
karena siswa harus menemukan sendiri pola-pola dan struktur matematika melalui
pengalaman belajar yang lampau, demikian pula dalam pelaksanaannya siswa
ditolong oleh guru dalam memecahkan masalah selangkah demi selangkah,
dimana guru memberikan petunjuk atau intruksi kepada siswa apabila mereka
belum mampu menemukan ide atau gagasan yang dimaksud.
2
Menurut Herman Hudoyo tujuan pengajaran matematika dengan
menggunakan metode penemuan antara lain :
- Agar siswa kelak kemudian harus tabah menghadapi berbagai persoalan dan berusaha menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
- Agar siswa terlibat aktif dalam menemukan pola dan struktur matematika
- Agar siswa dapat memahami konsep dan teorema lebih baik dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.
- Agar siswa bergairah dalam mempelajari matematika.
Selanjutnya Hudoyo mengatakan bahwa metode pengajaran mempunyai
kelebihan dan kekurangan, demikian juga halnya dengan metode penemuan ini.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode penemuan sebagai berikut :
Kelebihannya :
a. Dapat melatih ketrampilan siswa mengamati sesuatu cara memecahkan persoalan dan melatih siswa secara teratur terlibat dalam bimbingan penemuan.
b. Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep atau rumus karena mereka mengalami sendiri proses untuk mendapatkan rumus.
c. Siswa akan memahami konsep dan teorema lebih baik, ingat lebih lama dan aktif dalam proses belajar mengajar.
d. Metode ini memungkinkan siswa mengembangkan sifat ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu dari para siswa.
e. Metode ini memberi pandangan ilmu yang luas kepada siswa menuju ke arah keberhasilan.
Kekurangannya :
a. Tidak semua topik matematika dapat diterapkan dalam metode penemuan.
b. Bila jumlah siswa lebih besar akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan.
c. Bagi siswa yang lamban akan mengalami frustasi karena tidak dapat menyelesaikan temuannya.
d. Memerlukan waktu yang relatif lebih banyak.
3
2. Metode Pemecahan Masalah
Metode ini sangat tepat digunakan dalam proses belajar mengajar
matematika, seperti yang dikatakan oleh P Manulu dalam bukunya yang berjudul
Strategi Mengajar dengan Pemecahan Masalah bahwa :
Pemecahan masalah yang bersifat matematika dapat menolong siswa meningkatkan daya analisis dan dapat membantu mereka dalam pemakaian daya ini pada berbagai situasi. Pemecahan masalah juga dapat menolong siswa dalam mempelajari fakta, ketrampilan, konsep dan prinsip matematika.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode pemecahan masalah ini adalah
sebagai berikut :
Kelebihannya :
a. Dengan metode ini potensi intelektual dari dalam diri siswa akan meningkat.
b. Dengan meningkatkan potensi intelektual dari dalam diri siswa maka akan menimbulkan motivasi intern bagi siswa.
c. Dengan menggunakan metode ini menyebabkan materi yang telah dipelajari akan tahan lama.
Kekurangannya :
a. Bagi siswa yang sangat kurang pemahaman dasar matematika maka pengajaran dengan metode ini akan sangat membosankan dan menghilangkan semangat belajarnya.
b. Bila guru tidak berhati-hati dalam memilih soal pemecahan masalah akan berubah fungsinya menjadi latihan, apabila tanpa memahami konsep yang dikandung soal-soal tersebut.
3. Metode Laboratorium
Metode laboratorium adalah suatu metode dimana siswa berusaha
menemukan problema-problema dan fakta-fakta matematika. Pada prinsipnya
metode laboratorium dilaksanakan oleh siswa sambil bermain, mengobservasi dan
bekerja mulai dari konkrit ke abstrak, hasil permainan tersebut memungkinkan
4
siswa menemukan konsep-konsep atau generalisasi di dalam matematika. Untuk
lebih jelasnya E.T. Russeffendi menjelaskan dalam buku Dasar-Dasar Matematika
Modern untuk Guru sebagai berikut :
....mengajar dengan metode laboratorium adalah mengajar yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami suatu objek langsung matematika dengan jalan mengkaji, menganalisa, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan dan mengetes hipotesa dan membuat kesimpulan dari benda-benda konkrit atau modelnya dan dilakukan di laboratorium matematika.
Kelebihannya :
a. Memungkinkan siswa bekerja bebas tanpa tergantung pada orang lain sehingga membantu pertumbuhan siswa.
b. Konsep atau generalisasi matematika berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip psikologis yaitu dari yang konkrit kepada yang abstrak.
c. Pengertian akan didapat oleh siswa atas dasar hasil kerjanya sendiri.
Kekurangannya :
a. Memerlukan waktu yang relatif lama.b. Menyebabkan proses belajar mengajar menjadi lambat.c. Tidak semua topik matematika dapat diajarkan dengan metode
tersebut.d. Kecendrungan para siswa untuk saling menyontoh.e. Metode ini hanya cocok digunakan untuk kelas rendah.
4. Metode Diskusi
Pada prinsipnya metode ini akan mendorong siswa berpikir sistematis
dengan menghadapkannya kepada masalah-masalah yang akan dipecahkan. Agar
diskusi dapat berjalan dengan baik, maka guru harus memperhatikan beberapa
syarat. Adapun syarat-syarat tersebut seperti dikemukakan oleh Winarno
Surachmat dalam buku Metode Pengajaran Nasional, yaitu :
1. Menarik minat siswa sesuai dengan tarafnya.2. Mempunyai kemungkinan-kemungkinan jawaban lebih dari
sebuah untuk dapat dipertahankan.
5
3. Pada umunya tidak menerangkan manakah jawaban yang benar, tetapi lebih mengutamakan hal yang mempertimbangkan dan membandingkan.
Metode diskusi ini pada umumnya akan membuat suasana kelas lebih
hidup, karena siswa lebih aktif dan bersemangat dimana setiap siswa (kelompok)
mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka masing-masing.
Jadi metode diskusi ini merupakan proses belajar mengajar yang menyebabkan
terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Metode diskusi mempunyai tujuan antara lain :
- Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri.
- Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda antara satu dengan lainnya.
- Belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
- Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang sebenarnya.
Kelebihannya :
a. Siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.b. Siswa memperoleh kebebasan mengeluarkan pendapatnya sendiri,
yang pada akhirnya akan melatih siswa untuk berani mengeluarkan pendapat.
Kekurangannya :
a. Akan didominasi oleh siswa yang pandai sedangkan siswa yang kurang pandai akan menjadi pasif sehingga bertindak sebagai pendengar saja.
b. Jika anggota kelompok tidak ada yang pandai, maka kelompok tersebut menjadi pasif, dengan demikian proses belajar mengajar tidak efisien.
c. Memerlukan waktu yang banyak.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian atau penyajian bahan
pelajaran dimana hanya dipergunakan suara oleh pengajar di kelas. Dalam metode
6
ceramah ini guru memegang peranan utama, jadi jarang sekali digunakan dalam
matematika karena sifatnya yang didominasi oleh guru.
Agar metode ceramah ini dapat mencapai hasil yang baik, maka setiap
guru yang menggunakan metode tersebut harus memperhatikan beberapa langkah
agar memperoleh hasil yang baik, langkah-langkah tersebut ditemukan oleh W.
James Pophan dan Evi Baker yang dikutip oleh Amirul Hadi dan dikemukakan
dalam bukunya yang berjudul Tehnik Mengajar Secara Sistematis, antara lain :
a. Menyelidiki apakah metode ceramah cocok untuk digunakan.b. Merumuskan tujuan bahan pengajaran.c. Menetapkan bagian-bagian pelajaran yang akan dijelaskan.d. Mengarahkan perhatian siswa pada pokok masalah yang
diceramahkan.e. Menanamkan pengertian yang jelas.f. Mengadakan evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan
khusus telah tercapai.
Kelebihannya :
a. Isi silabus dapat diselesaikan menurut jadwal.b. Guru dapat menguasai seluruh kelas.c. Semua siswa mempunyai kesempatan yang sama di dalam
pendengarannya.d. Konsep atau keterangan yang disampaikan guru dapat berurut.
Kekurangannya :
a. Materi yang diceramahkan mudah dilupakan oleh siswa, karena berada dalam belajar matematika lebih mengutamakan proses berpikir siswa.
b. Siswa menjadi pasif karena mereka tidak mempunyai kesempatan untuk menemukan sendiri.
c. Pada umunya siswa memahami masalah secara vertikal.d. Guru tidak mengetahui sampai di mana siswa dapat mengerti atau
menguasai apa yang telah diberikan, karena tidak mengetahui kesukaran yang dihadapi siswa.
e. Menimbulkan rasa bosan pada siswa sebab tidak membangkitkan gairah dan rasa tertarik dari siswa.
7
6. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar di mana guru
merencanakan/memberikan suatu soal, problem atau kegiatan yang harus
diselesaikan siswa dalam jangka waktu tertentu. Dalam matematika metode ini
merupakan salah satu metode yang dirasakan sangat bermanfaat, karena
pemberian tugas kepada siswa akan menguatkan tentang apa-apa yang telah
dipelajari dalam pelajaran matematika.
Beberapa faktor yang mempengaruhi metode ini antara lain siswa, guru,
fasilitas pengajaran dan bahan (tugas) yang akan diberikan. Pemberian tugas ini
biasanya dilaksanakan setelah bahan-bahan pokok diberikan. Dengan pemberian
tugas ini diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas (bahan) pelajaran yang
telah diberikan dengan baik dan benar. Menurut Team Didaktik Metodik
Kurikulum IKIP Surabaya menyatakan bahwa : “Pemberian tugas biasanya
dilaksanakan setelah bahan pelajaran diberikan, yang bertujuan supaya siswa
belajar melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan petunjuk-petunjuk guru
kemudian siswa membuktikan hasil belajarnya.
Ada beberapa tujuan metode pemberian tugas diantaranya :- Membimbing siswa untuk mempersiapkan diri mengenai bahan
pelajaran yang telah atau akan diberikan.- Mendidik atau memperluas bahan pelajaran karena
keterbatasan waktu yang dapat diberikan di kelas.- Mendidik siswa agar mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-
baiknya dengan penuh tanggung jawab.- Mengembangkan inteligensi dan kecakapan siswa secara
individu.
Kelebihannya :
a. Dapat meningkatkan frekuensi belajar siswa dengan tidak nenyita waktu belajar di sekolah/jam pelajaran.
8
b. Mendidik siswa untuk belajar sendiri.c. Membina rasa tanggung jawab.d. Melatih anak kepada norma-norma disiplin.e. Memperluas dan memperkaya pengalaman belajar serta
ketrampilan.
Kelemahannya :
a. Guru tidak dapat mengatasi langsung pelaksanaan tugas ini sehingga kemungkinan siswa akan menyontek kepada temannya.
b. Jika semua pelajaran diberikan tugas maka tugas siswa menjadi bertumpuk, hal ini menyebabkan kebosanan dan kesukaran siswa dalam membagi waktu untuk mengerjakan semua tugas yang dibebankan guru terhadapnya.
c. Siswa tidak mampu mengerjakan tugasnya akan berusaha menghindari pelajaran tersebut dengan berbagai alasan.
9
BAB III
PENGGUNAAN METODE YANG TEPAT
DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA
Pada dasarnya semua metode yang digunakan dalam mengajar adalah
baik, namun dalam pelaksanaannya sangat tergantung kepada guru. Hal ini
sesuai dengan apa yang disebutkan Winarno Surachman dalam buku Dasar
dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar bahwa : “Metode yang kurang baik
ditangan seorang guru dapat menjadi metode yang baik sekali ditangan guru
yang lain, dan metode yang baik akan jelek ditangan guru yang tidak
menguasai tehnik pelaksanaannya”. Jadi jelas bahwa guru sangat berperan
dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang baik.
Dalam pengajaran matematika sebaiknya guru menggunakan metode
yang lebih banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan soal
dan menemukan sendiri, karena hal ini sesuai dengan tujuan pengajaran
matematika yaitu menghasilkan siswa yang aktif, analitis, kritis, dinamis dan
optimis dalam menjalani hidupnya dimasa yang akan datang.
Untuk memperoleh kemampuan, ketrampilan dan sikap tentang
matematika, maka guru harus dapat memilih metode yang tepat dalam
menyajikan pelajaran. Disamping itu di dalam proses belajar mengajar
matematika diharapkan agar lebih banyak menggunakan metode pemecahan
masalah, penemuan dan metode diskusi agar siswa lebih aktif dalam belajar,
sehingga siswa lebih bergairah dan bersemangat dalam mempelajari
10
matematika serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Roestiyah NK dalam buku Didaktik Metodik mengatakan bahwa : “Metode
pemecahan masalah, penemuan dan diskusi lebih banyak digunakan supaya
siswa dapat berpikir lebih praktis dan dapat meningkatkan potensi intelektual
dalam diri siswa”.
Jadi disini jelas bahwa peranan guru dalam memilih, menguasai dan
menggunakan metode mengajar sangat besar, dimana guru harus menguasai,
memahami dan melatih berbagai metode agar tujuan pengajaran khususnya
matematika dapat tercapai dengan baik, penggunaan berbagai macam metode
ini juga untuk menghindari kebosanan siswa dalam mempelajari matematika.
Dalam menggunakan metode mengajar harus diperhatikan beberapa
hal yaitu :
1. Metode mengajar yang digunakan harus dapat
meningkatkan motif, minat dan gairah belajar anak.
2. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin
perkembangan kegiatan kepribadian anak.
3. Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan
kesempatan bagi ekspresi yang relatif bagi kepribadian anak.
4. Metode mengajar yang digunakan harus dapat merangsang
keinginan anak untuk belajar lebih lanjut melakukan eksplorasi dan
inovasi (perubahan).
11
5. Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik
murid dalam tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membedakan
pengajaran verbalitas dan menggantikannya dengan pengalaman.
7. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan
dan mengembangkan nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam
keberhasilan cara kerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
8. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membimbing
murid agar akhirnya berdiri sendiri.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
- Penggunaan metode yang tepat akan mempermudah siswa
dalam menguasai suatu materi sehingga tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai.
- Peranan guru dalam memilih, menguasai dan menggunakan
metode mengajar sangat besar pengaruhnya untuk menghindari
kebosanan siswa dalam mempelajari matematika.
- Penggunakan metode pemecahan masalah, penemuan dan
metode diskusi membuat siswa lebih aktif dalam belajar.
B. Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah :
- Dalam rangka mempermudah penguasaan materi oleh para
siswa, guru diharapkan dapat menggunakan metode yang tepat dalam
pengajaran matematika, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
- Untuk menghindari kebosanan siswa dalam mempelajari
matematika, guru diharapkan dapat memilih, menguasai dan
menggunakan metode pengajaran yang tepat terhadap suatu materi.
13
- Guru diharapkan menggunakan metode pemecahan masalah,
penemuan dan metode diskusi dalam pengajaran matematika, sehingga
membuat siswa lebih aktif.
14