penggunaan metode pembelajaran inkuiri untuk …

120
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL-HIDAYAH JAMBI SKRIPSI DWI WULANDARI GULTOM NIM. TP. 161447 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH

TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN

AL-HIDAYAH JAMBI

SKRIPSI

DWI WULANDARI GULTOM

NIM. TP. 161447

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH

TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN

AL-HIDAYAH JAMBI

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam

DWI WULANDARI GULTOM

NIM. TP. 161447

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

ii

Page 4: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

iii

Page 5: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

iv

Page 6: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

v

Page 7: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

vi

ABSTRAK

Nama : Dwi Wulandari Gultom

Nim : TP. 161447

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul :Penggunaan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

Skripsi ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya metode dan sistem

pengajaran mata pelajaran AKIDAH AKHLAK, serta sistematika pembelajaran yang

tidak efektif dan efisien. Sehingga bagi siswa pelajaran yang disajikan oleh guru tidak

menarik dan membekas dalam ingatan para siswa. Proses pembelajaran yang diterapkan

masih menggunakan metode Teacher Center atau semua pembelajaran berpusat pada

guru. Metode ini berbeda dengan metode Inkuiri, metode ini digunakan untuk bertujuan

agar hasil dari proses belajar mengajar lebih mantap dan memotivasi siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan melalui proses Inkuiri

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah

pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Sedangkan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, data yang telah

dikumpulkan kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka, penerapan

pembelajaran metode inkuiri juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas

VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi pada siklus I diperoleh persentase rata -rata

pada kategori sedang dengan persentase 52,24%. Pada siklus II diperoleh hasil

kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase

75,68%. Pada siklus III diperoleh hasil kemampuan berpikir siswa diperoleh rata-rata

persentase hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 90%. Sehingga penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode inkuiri

Page 8: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

vii

ABSTRACT

Name : Dwi Wulandari Gultom

Nim : TP.161447

Department : Education Of Islamic Study/Faculty Of Education

And Teacher Training

Tittle : The Use Of Inquiry Learning Methods To Improve Student

Learning In Akidah Akhlak Subject At Seventh Grade Of Alhidayah

Boarding School

This thesis is based on the less developed method and teaching system of science

subjects, as well as ineffective and efficient systematic learning. So for students the

lessons presented by teachers are not interesting and imprint in the memory of the

students. The learning process applied still using Teacher Center method or all teacher-

centered learning. This method is different from the method of recitation, this method is

used to aims for the results of teaching and learning process more steady and motivate

students.

The purpose of this study is to know through the process of recitation can

improve the learning outcomes of students in grade VII (seventh) Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam on science subjects (Akidah Akhlak). The method used in this research is

classroom action research, and the type of research used is field research. This research

was conducted in 3 (three) cycles. While data collection techniques used are observations

and interviews, data that has been collected and then processed by way of data reduction,

data presentation and drawing conclusions.

In line with the increasing student learning activity, the application of learning

recitation method also improve the critical thinking ability of grade 6 students of MTs

AL-Hidayah Jambi City in cycle I obtained average percentage in medium category with

51,30% percentage. In the second cycle obtained the students' critical thinking ability

obtained on average in the high category that is 75.21% percentage. In the third cycle

obtained students 'thinking ability obtained the average percentage of students' critical

thinking ability on very high category with the percentage of 90.21%. So the application

of recitation methods can improve the critical thinking skills of grade 6 students MI

Darussalam Jambi City.

Keywords: Learning Outcomes, Recitation Methods

Page 9: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

viii

MOTTO

( 11 لرعد سورة:)

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila

Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang

dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia. (Q.S. Ar-Ra‟ad : 11) (Anonim, Al-qur‟an dan Terjemahan, 2010)

Page 10: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

ix

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda Khairuddin Gultom dan Ibunda tercinta Nur Aisyah serta Adikku Muhammad

Omi Habillah dan Muhammad Harun Ar-Rasyid Gultom yang selalu memperjuangkan

hidupku dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa

banggaku,

selalu ada do‟a agar beliau diberikan kesehatan, serta umur panjang.

Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,

sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, Berguna bagi

Agama, Bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani kehidupan dimasyarakat .

untuk calon pendamping hidupku Riyamizard Zazuli yang selalu bersamaku dalam suka

maupun duka, Kuucapkan terimah kasih yang tak terhingga atas segala yang telah

diberikan dalam perjalan hidupku.

Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku.

Juga untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu

mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya kepada kita semua.

Aaamiiin ya Robbal‟alamin.

Page 11: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha „Alim yang

kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga skripsi ini

dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw pembawa risalah

pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian

skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi, baik moril maupun

materil. Untuk itu, melalui kolom ini Penulis ingin menyampaikan terimah kasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadhlilah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr.H.Ahmad Madani, M. Pd.I Dan Bapak Habib Muhammad S.Ag M.Ag

selaku Dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela

mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan

membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para karyawan dan staf

yang berada di ruang lingkup Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan.

5. Bapak Kepala Sekolah, beserta guru dan siswa di MTs PKP Al-Hidayah Jambi yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

6. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi pathner diskusi dalam

penyusunan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan. Aaamiiin.

Jambi, April 2020

Penulis

Dwi Wulandari Gultom

NIM. TP. 161447

Page 12: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

NOTA DINAS ....................................................................................................... ii

PENGESAHAN............................................................................................... ....... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ...........................................................................................................vii

MOTTO.... ......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN……………………………………………………………….xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Fokus Penelitian................................................................................... 9

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 9

BAB II PEMBAHASAN

A. LandasanTeori ................................................................................... 11

B. Studi Relevan .................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 21

B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................ 22

Page 13: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

xii

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 22

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

F. Uji keterpercayaan Data ..................................................................... 32

G. Jadwal Penelitian........................................................................ ........ 33

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum .................................................................................. 34

B. Temuan Khusus dan Pembahasan.............................................. ......... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 91

B. Saran .................................................................................................. 91

C. Kata Penutup...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

xiii

DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka berpikir pembelajaran metode inkuiri yang di tentukan

3.1 Model siklus penelitian tindakan kelas (PTK)

4.1 Daftar Struktur organisasi MTs Swasta PKP Al-Hidayah

4.2 Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri

4.3 Akitivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri

4.4 Hasil test Kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri

4.5 Indikator test kemampuan berpikir kritis siswa

Page 15: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

xiv

DAFTAR TABEL

3.1 Jadwal Penelitian

3.2 Pedoman persentase rata-rata hasil observasi aktivitas guru dan siswa

3.3 Klasifikasi persentase nilai kriteria berpikir kritis siswa

4.1 Struktur kurikulum peserta didik kelas VIII dan IX

4.2 Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk peserta didik kelas VII

MTs Swasta PKP A-Hidayah

4.3 Nama guru yang mengajar di MTs Swasta PKP A-Hidayah

4.4 Kriteria ketuntasan maksimum setiap mata pelajaran T.A 2019/2020

4.5 Daftar Wali Kelas

4.6 Rekapitulasi keadaan siswa Mts MTs Swasta PKP A-Hidayah

4.7 Nilai Ulangan siswa kelas VII

4.8 Perencanaan siklus I

4.9 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus I)

4.10 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas

mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus I)

4.11 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus I)

4.12 Perencanaan siklus II

4.13 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus II)

4.14 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas

mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus I)

4.15 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus II)

4.16 Perencanaan siklus III

4.17 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus III)

4.18 Observasi aktivitas mengajar guru dengan menggunakan aktivitas

mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri (Siklus III)

4.19 Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode

Inkuiri (Siklus II)

Page 16: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

xv

4.20 Persentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri

4.21 Persentase aktivitas mengajar guru dengan menggunakan metode Inkuiri

4.22 Persentase Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII dengan

menggunakan metode Inkuiri

4.23 Persentase masing-masing indicator kemampuan berpikir kritis siswa

kelas VII pada siklus I,II,dan siklus III

Page 17: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar

untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dari penjabaran diatas

jelas dapat dipahami bahwa pendidikan itu merupakan proses manusia

membina perkembangan manusia secara sadar dan sistematik.

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu upaya manusia

secara sadar yang tujuan nya bersifat ganda yaitu mengembangkan

kepribadian dan kemampuan manusia. Pendidikan ditujukan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi : “ Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

(Mona Arisca, 2017 :1)

Dalam perspektif proses pembelajaran di sekolah, guru mempunyai

peranan penting, didamping faktor-faktor lain seperti sarana, kurikulum,

siswa, evaluasi, serta metode. Kesemuanya itu akan bermanfaat jika

dilaksanakan oleh guru professional. Peran dan posisi guru tersebut dalam

kenyataan nya banyak menemui hambatan.

Page 18: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Baik dalam penguasaan materi, metode, media, maupun dalam

melaksanakan evaluasi. Dalam hal ini guru harus mampu menggunakan

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, sehingga untuk

meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai materi pelajaran lebih

efisien dan efektif. (Mutia wati, 2016 : 1)

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi

suatu Negara, karena pendidikan memiliki andil yang besar terhadap

kemajuan bangsa, baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini sesuai

dengan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan

nasional, isinya yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara. (Anonim, 2014 : 3).

Sehingga tugas pendidik disini bukan hanya memberikan ilmu

pengetahuan saja, namun selaras dengan pembentukan karakter peserta

didik melalui perbaikan akhlak, sikap dan tingkah laku yang baik sesuai

syariat. Namun juga mampu menciptakan metode serta strategi yang

mampu membuat peserta didik lebih efektif dalam melaksanakan proses

pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Berpikir kritis merupakan interpretasi dan evaluasi yang terampil

dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.

(Alec Fisher, 2009 : 10).

Padahal berpikir kritis dapat dilatih pada semua orang untuk

dipelajari. Disinilah peranan pendidikan memberikan suatu konsep cara

belajar yang efektif.

Pada proses pelaksanaan pendidikan disekolah, guru memegang

peranan yang menentukan untuk mengembangkan potensi anak, maka

pada akhirnya tergantung pada guru dalam memanfaatkan kemampuan

yang ada. Dalam hal ini guru mempunyai peranan sebagai fasilitator,

Page 19: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

motivator, pemacu dan pemberi inspirasi bagi peserta didik agar mencapai

tujuan yang diharapkan (Mulyasa, 2007 : 53).

Semua hal tersebut sangat menentukan terhadap keberhasilan siswa

dalam mencapai tujuan dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan kegiatan

interaksi antara guru- siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung

dalam situasi edukatif dan mencapai tujuan belajar.

Mengingat akan penting nya peran pendidikan, telah banyak usaha

yang akan dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan

diantaranya meningkatkan kualitas guru, perbaikan dan pengembangan

kurikulum serta meningkatkan sarana dan prasarana. Tujuan dari semua

usaha tersebut adalah meningkatkan mutu yang terlihat dari pemahaman

siswa serta kemampuan guru dalam meramu proses pembelajaran. Oleh

sebab itu, guru harus memiliki kapabilitas dan keterampilan dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

Kemajuan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas yang terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan

nasional. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana

proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Seorang guru dituntut untuk

teliti dalam memilih serta mampu menyajikan proses pembelajaran yang

efektif dan efisien secara menarik, sehingga siswa dapat merespon ilmu

yang diberikan dengan baik. Salah satu tugas guru yakni mampu

mendesain media pembelajaran yang menarik sehingga proses

pembelajaran tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Penggunaan metode dalam suatu proses pembelajaran sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.

Dikarenakan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung

harus adanya interaksi atau stimulus respon yang baik antara seorang guru

dan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya. Bila siswa hanya

mendengarkan informasi dari guru, keterlibatan dalam proses

Page 20: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pembelajaran boleh dikatakan tidak ada, kalaupun siswa terlibat maka

keterlibatan itu terjadi kurang sekali.

Misalnya, siswa terlibat hanya sebatas menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas VII A sekolah

Madrasah Tsanawiyah pondok karya pembangunan Al-Hidayah jambi

yang proses pembelajaran nya berlangsung secara monoton tanpa adanya

hubungan yang komunikatif antara siswa dengan siswa yang lain.

Bahkan menimbulkan rasa bosan pada siswa saat mengikuti proses

pembelajaran, hal tersebut disebabkan oleh guru yang melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan metode belajar yang sering

dipakai seperti metode ceramah, dan menyuruh siswa untuk menyalin

materi pelajaran di buku mereka siswa jarang melakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan

Siswa sebagai objek belajar mempunyai cara belajar yang beragam

dan membutuhkan cara atau metode yang berbeda. Di dalam belajar daya

tangkap siswa berbeda, oleh karena itu guru haruslah mengatur strategi

yang sangat tepat dalam memilih metode pembelajaran.

Didalam pendidikan islam masalah metode juga mendapat

perhatian utama. Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 :

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk.

Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan

antara yang hak dengan yang bathil.

Page 21: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Adapun tujuan ayat ini diturunkan adalah untuk menunjukkan

tentang bagaimana kita mengajar dengan baik dan bagaimana pula kita

memilih cara yang tepat untuk mengajarkan murid kita.

Metode mengajar dapat membantu guru untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat

tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu guru hendaknya mampu

menerapkan metode yang sesuai dan tepat sebagai upaya mancapai

keberhasilan pembelajaran. Banyak alternatif metode pembelajaran yang

dapat dipilih dan digunakan oleh guru, Tiap-tiap metode memiliki

kelemahan dan kelebihan tidak dapat dipandang sempurna dan cocok

dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi yang

diajarkan. Untuk itu, sebaiknya guru memilih metode pembelajaran yang

tepat yang akan digunakan untuk suatu pokok bahasan.

Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai akan menciptakan

suasana pembelajaran yang efektif. Efektif yang dimaksud ialah agar apa

yang diajarkan kepada siswa bukan hanya dapat diserap atau dihapal saja

untuk beberapa saat, tetapi harus dapat dikembangkan juga melalui daya

pikirnya.

Dalam pengajaran disekolah, materi pelajaran dapat disampaikan

dengan memberi atau menjawab pertanyaan- pertanyaan siswa dan dapat

pula dengan meminta pendapat-pendapat dari hal yang telah diketahui

siswa. Diantara berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam

proses pengajaran, diantaranya adalah metode inkuiri.

Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan metode pembelajaran

yang memberi ruang sebebas-bebasnya bagi siswa untuk menemukan

gairah dan cara belajarnya masing-masing. Siswa tidak lagi dipaksa untuk

belajar dengan gaya atau cara tertentu, mereka dikembangkan untuk

menjadi pembelajar yang kreatif dan produktif. Nilai positifnya, mereka

tidak hanya akan mengetahui (know), tetapi juga memahami (understand)

intisari dan potensi-potensi pengembangan atas materi pelajaran tertentu.

Page 22: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Titik tekan utama pada pembelajaran berbasis inkuiri tidak lagi

berpusat pada guru (teacher-centered instruction), tetapi pada

pengembangan nalar kritis siswa (student-centered approach). Siswa

diminta tidak hanya menerima, melainkan juga menelaah, memilah dan

memberi respons atas materi pelajaran yang diberikan. Jadi, dalam konteks

ini, guru bukan lagi „setir‟ yang menentukan arah haluan pembelajaran, ia

hanya akan berfungsi laiknya „pemantik‟ yang menghidupkan semangat

dan motivasi belajar siswa untuk kemudian membiarkan siswa menikmati

proses belajar tersebut. (Khoirul Anam, 2015: 12)

Setelah penulis melakukan observasi lapangan di Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi, terlihat

bahwa guru bidang studi Akidah Akhlak mengajar sudah menggunakan

metode pembelajaran, tetapi penggunaan metode inkuiri ini belum pernah

digunakan terutama di kelas VII. Sejauh ini, dari pengamatan dan hasil

wawancara penulis, guru cenderung menggunakan metode teacher center.

Siswa juga kurang aktif dan cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan hanya

beberapa siswa yang mampu menjawabnya.

Demikian juga, setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun

siswa yang berani untuk bertanya dan mau menunjukkan kemampuan

untuk menunjukkan ide atau gagasan dan siswa lebih cendrung menghafal

materi dalam proses pembelajaran. Untuk memupuk kreativitas siswa

dalam pembelajaran Akidah Akhlak, terutama menyangkut kemampuan

cara berpikir siswa, maka perlu suatu metode pembelajaran yang

mendorong siswa menjadi pemikir yang baik, yang mampu memberikan

banyak alternatif jawaban terhadap suatu permasalahan.

inquiry merupakan alternatif yang tepat karena metode tersebut

berorientasi pada kemampuan siswa untuk mengemukakan ide sebanyak

mungkin dalam pemecahan suatu persoalan. Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi kurang aktif

dan cendrung pasif.

Page 23: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VII di Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi lebih

berorientasi kepada teacher center. Sehingga siswa-siswa kelas VII MTs

Al-Hidayah Kota Jambi kurang aktif dan tidak kritis dalam menanggapi

suatu pembelajaran.

Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami mata pelajaran Akidah Akhlak dan tidak melatih siswa

untuk berpikir secara kritis. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak

seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan, siswa kelas VII hasil

belajarnya masih tergolong rendah, dari data yang diperoleh peneliti di

sekolah tersebut hasil belajar siswa pada materi Rukun iman dan sifat

wajib Allah yang belum tuntas 18 orang atau 62,06% siswa mendapatkan

nilai dibawah standar ketuntasan minimum (KKM), dan 37,93%

diantaranya memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimum (KKM).

Rata-rata nilai ulangan harian Akidah Akhlak siswa yang didapatkan

sebesar 59,65 sedangkan standar ketuntasan yang telah ditetapkan sekolah

adalah 70.

Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi

tersebut perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa dalam menanggapai persoalan maka akan meningkat juga hasil

belajar siswa.

Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai

“PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI KELAS VII MADRASAH

TSANAWIYAH PONDOK KARYA PEMBANGUNAN AL-HIDAYAH

JAMBI

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

Page 24: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

1. Kegiatan pembelajaran berlansung monoton guru menyampaikan

materi dengan metode teacher center, dimana dalam kegiatan belajar

mengajar siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.

2. Dalam kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak guru belum pernah

menggunakan metode inquiry, sehingga siswa lebih cendrung

menghapal materi Akidah Akhlak

3. Pada proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan

cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani

menjawabnya dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun

siswa yang berani untuk bertanya.

4. Hasil belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan 62,06% siswa tidak

mencapai Standar Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan

sebelumnya yaitu 70%

Page 25: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

C. Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian sebagai berikut ini adalah:

1. Berpikir Kritis yang dimaksud adalah pencapain siswa pada materi

iman kepada Allah dan sifat-sifat Wajib Allah Dengan menilai

kemampuan berpikir kritis dengan indikator-indikator sebagai berikut;

mempertanyakan permasalahan, menguji kebenaran permasalahan,

menilai/membandingkan hasil dengan kriteria, membuat kesimpulan

dari permasalahan.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor

indikator berpikir kritis siswa pada ranah kognitif diperoleh dari hasil

tes kemampuan berpikir kritis siswa dalam bentuk uraian yang terdiri

dari 5 soal.

D. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas dapat diambil rumusan

masalah yaitu :

Apakah metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VII Madrasah Tsanawiyah

Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata

pelajaran Akidah Akhlak melalui metode inquiry kelas VII

Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah

Jambi

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

a) Kegunaan Teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk

mendapatkan teori baru tentang peningkatan kemampuan

berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak

Page 26: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

melalui penggunaan metode inquiry sehingga dapat menambah

wawasan berpikir untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi

pendidik dan dunia kependidikan pada umumnya, baik oleh

penulis Penelitian Tindakan Kelas ini maupun penulis lainnya.

b) Kegunaan Praktis

(1) Bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para guru,

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran

yang efektif digunakan dalam menunjang proses

pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan

menyenangkan serta dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa khususnya pada mata pelajaran

Akidah Akhlak.

(2) Bagi siswa, dengan diberikannya materi Akidah

Akhlak dengan menggunakan metode pembelajaran

inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa, dapat melatih siswa untuk dapat

membandingkan, menghubungkan, mengevaluasi, dan

menilai suatu gagasan dari sebuah permasalahan yang

akan dipecahkan.

(3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dapat dijadikan

masukan untuk mengoptimalkan penggunaan metode

pembelajaran inquiry dalam kegiatan pembelajaran

yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.

Page 27: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam proses pendidikan, diperlukan perhitungan tentang kondisi dan

situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan

perhitungan tersebut tujuan yang hendak dicapai menjadi terarah karena segala

sesuatunya direncanakan secara matang. Itulah sebabnya pendidikan agama

Islam memerlukan strategi yang mantap dalam melaksanakan proses

pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.

Proses tersebut ditemui hambatan serta gangguan baik internal

maupun eksternal yang menyangkut kelembagaan atau lingkungan

sekitar.Strategi biasanya berkaitan dengan taktik terutama banyak dikenal

dalam lingkungan militer,taktik adalah segala carah dan daya untuk

menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi memperoleh hasil yang diharapkan

secara maksimal. (Arifin, 2006, hlm 39)

metode adalah cara untuk dapat memperoleh suatu tujuan atau

memenangkan suatu pertandingan dengan memperhatikan faktor-faktor

kekuatan yang dimiliki oleh team atau perseorangan yang bersangkutan.

Istilah metode biasanya dipakai di militer, olah raga ataupun bentuk

permainan lainya. Istilah strategi bila digunakan di bidang pembelajaran

berarti cara atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar tujuan pembelajaran

itu bisa berhasil, dimana keberhasilan itu melibatkan peran guru maupun

siswa.

Page 28: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan

untuk mencapai sasaran yang telah di tentukan.Dihubungkan dengan belajar

mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum guru anak didik

dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah digariskan” (Djamarah, 2002, hlm. 5).

Strategi pada hakikatnya adalah pengetahuan atau seni

mendayagunakan semua faktor/kekuatan untuk mengamankan sasaran

kependidikan yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan

dalam operasionalisasi sesui dengan situasi dan kondisi lapangan yang ada.

Termasuk pula perhitungan tentang hambatan-hambatannya baik berupa fisik

maupun yang bersifat nonfisik seperti mental spiritual dan moral baik dari

subjek maupun lingkungan sekitar” (Arifin, 2006, hlm. 39-40).

Dick dan Carey (1980) menjelasaskan bahwa strategi pembelajaran

terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan

kegiatan belajar yang atau digunakan guru dalam rangka membantu peserta

didik mencapai tujuan pemebelajaran tertentu”. (B. Uno, 2009, hlm. 01)

Beberapa defenisi yang dikemukakan penulis diatas. Dapat diketahui

bahwa, “strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan yang berisi

serangkaian kegiatan yang didesain secara khusus (baik metode, pemanfaatan

berbagai sumber daya) untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Misal

strategi pembelajaran yang berbentuk metode, untuk melaksanakan strategi

pembelajaran ekspositori dapat digunakan metode ceramah sekaligus metode

Tanyajawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang

tersedia, termasuk menyediakan dan menggunakan media pembelajaran,

karena strategi pembelajaran tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa disertai

metode pembelajaran yang tepat.

2. Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri

Istilah inquiry berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiri yang berarti

pertayaan atau penyelidikan.Pembelajaran inquiry adalah suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki dengan sistematis, kritis, logis, dan analitis

Page 29: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

sehingga siswa dapat meremuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri.Pembelajaran inquiry dibangun asumsi bahwa sejak lahir manusia

memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.Rasa ingin tahu

tentang keadaan alam disekelilingnya tersebut merupakan fitrah sejak lahir

melalui indera penglihatan, indera pendengaran, dan indera yang

lainya.Keigintahuan manusia terus menerus berkembang hingga dewasa

dengan menggunakan otak dan pikirannya (Sanjaya, 2006, hal. 194).

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang dialami.

Menurut A. Tabranu Rusyam dkk metode inquiry merupakan strategi dimana

pendidik menyajikan bahan tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik

diberi peluang dan kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri melalui

metode pemecahan masalah”.(Ramayulis, 2010, hlm. 277)

Jadi Strategi inquiry tidak hanya mengembangkan kemampuan

intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan

emosional dan pengembangan keterampilan.

Dengan menggunakan strategi inquiry dapat diperkirakan peserta

didik akan memiliki keterampilan konseptual, pemecahan masalah, dan

pengambilan keputasan yang bermanfaat dalam menghadapi berbagai masalah

dalam kehidupannya. Strategi inquiry merupakan strategi mengajar yang

berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Strategi

ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan

kreativitas dalam pemecahan masalah.Siswa benar-benar ditempatkan sebagai

subjek belajar (Sudjana, 2009: 154-155).

Kutipan diatas dapat pahami Strategi Pembelajaran Inquiry adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir

secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya

dari suatu masalah yang ditanyakan kepada siswa.

Joyce (Joyce, 1992) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang

merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu: Aspek

sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang

mengundang siswa berdiskusi, Berfokus pada hipotesis yang perlu diuji

Page 30: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

kebenarannya, Penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses

pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana

lazimnya dalam pengujian hipotesis. Ciri utama strategi pembelajaran inquiry

adalah:

a. Strategi pembelajaran inquiry menekankan kepada aktifitas siswa

secaramaksimal untuk mencari dan menemukan, dengan demikian strategi

ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar.

b. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.

c. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secarah sistematis, kritis, logis dan analitis.

1. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inquiry

Adapun keunggulan dan kelemahan strategi belajar inquiry menurut (Eggen

& Kauchak, 1996) adalah sebagai berikut:

a. Keunggulan

a) Strategi pembelajaran inquiry mampu mendorong siswa untuk

berpikir atas inisiatif sendiri membantu siswa mengembangkan

konsep diri yang positif, mengembangkan bakat individu siswa

secara optimal dan menciptakan suasana akademik yang

mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada

siswa.

b) Strategi pembelajaran inquiry dapat melayani kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan diatas rata-rata.

c) Strategi inquiry memberikan ruang bagi siswa belajar sesuai dengan

gaya belajar masing-masing.

a. Kelemahan

a) Kegiatan dan keberhasilan siswa sulit dikontrol.

b) Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara siswa yang

memiliki kemapuan diatas rata-rata dengan siswa yang

berkemampuan rata-rata.

Page 31: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

c) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh

kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi

pembelajaran inquiry sulit diimplementasikan oleh setiap

guru.

3. Pengertian Hasil Belajar

Seseorang dikatakan belajar ketika terjadi perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari pengalaman.Maka kegiatan atau usaha untuk mencapai

perubahan, seperti tingkah laku itu termasuk belajar.Hasil merupakan

peristiwa yang bersifat internal, dalam arti sesuatu yang terjadi pada diri

seseorang.Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif untuk

kemudian berpengaruh pada tingkah laku. Gagne menyatakan hasil belajar

merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi keterampilan,

intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motoris dan

sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan

seseorang itu melakukan sesuatu.

Hasil belajar yang diakibatkan karena adanya kegiatan belajar

untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku ke arah

tercapainya hasil belajar.Baik atau buruknya hasil belajar tergantung pada

pengetahuan dan perubahan tingkah laku dari individu yang bersangkutan

terhadap sesuatu yang dipelajari nya. (Oemar Hamalik,2007, hlm. 33).

Hasil belajar seorang siswa dapat diketahui melalui tes dan

akhirnya memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai real atau non real.

Seperti yang diungkapkan oleh briggs yang menyatakan bahwa hasil belajar

adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar

mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai

yang di ukur dengan tes hasil belajar. Seseorang siswa dikatakan telah

memiliki hasil belajar yang baik ketika nilai yang diperoleh siswa tersebut

tinggi, atau sebaliknya.

Menurut Nana Sundjana, “tujuan pendidikan yang ingin dicapai

dalam suatu pengajaran terdiri dari tiga macam yaitu bidang kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan suatu kesatuan yang ti

Page 32: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

bdak terpisahkan yang harus Nampak sebagai hasil belajar”.(Nana Sundjana,

2009, hlm. 3).

Nana Sundjana juga mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga

aspek pengajaran adalah sebagai berikut:

a) Tipe hasil belajar bidang kognitif

Tipe ini terbagi menjadi 6 point, yaitu tipe hasil belajar:

1) Pengetahuan hafalan (knowledge), yaitu pengetahuan yang sifatnya

factual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar.

2) Pemahaman (conprehention), kemampuan menangkap makna atau

arti dari suatu konsep.

3) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan

mengabstrasikan suatu konsep ide, rumus, hukum dalam situasi yang

baru, misalnya memecahkan persoalan dengan rumus tertentu.

4) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu integritas

(kesatuan yang utuh) menjadi unsur bagian yang mempunyai arti.

5) Sintensis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi

satu integritas

6) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai

suatu berdasarkan pendapat yang di milikinya dan kriteria yang di

pakai.

b) Tipe hasil belajar afektif

Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap.Bidang ini kurang

diperhatikan oleh guru, tetapi juga menekankan bidang kognitif.

Hal ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa

sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah

menguasai bidang kognitif tingkat tinggi.

Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar

dari yang sederhana ke yang lebih komplek yaitu :

1) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam

menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam

bentuk masalah situasi dan gejala.

Page 33: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2) Responding atau jawaban, yakni reaksi berhubungan yang di

berikan seseorang terhadap stimulus dari luar.

3) Valuing atau penilaian yakni berhubungan dengan nilai dan

kepercayaan terhadap stimulus.

4) Organisasi, yakni pengenbangan nilai kedalam sistem organisasi

termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan

kemantapan prioritas yang dimilikinya.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua

nilai yang di miliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya.

c) Tipe hasil belajar bidang psikomotorik

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan,

kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan yaitu :

1) Gerakan refleks yaitu keterempilan pada gerakan tidak sadar.

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,

adeptif, motorik dan lain-lain.

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan

ketetapan.

5) Gerakan-geralkan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada keteterampilan kompleks.

6) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non dicorsive seperti

gerakan eksparif, interpretative. (Nana Sudjana, 2009, hlm. 67-69).

Mengingat yang berkenaan penilaian dalam menentukan kualitas

pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian

hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.

Prinsip yang di maksud antara lain adalah sebagai berikut :

Penilian hasil belajar di laksanakan dalam bentuk

a. Formatif yaitu penilaian yang di lakukan pada setiap pengajaran

berlangsung, yakni pada akhir pengajaran tujuan untuk

memperbaiki proses pengajaran selanjutnya dan meningkatkan

Page 34: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

motivasi da usaha belajar peserta didik pelaksanaan penilaian ini

bisa di lakukan secara formal melalui tes tertulis attaupun secara

lisan.

b. Sumatif yaitu penilaian yang di lakukan pada akhir suatu progam

atau pertengahan progam penilaian melalui Pertanyaan secara

tertulis, baik tes essay mapun tes objektif.(Purwanto, 2013, hlm.

69).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis menyimpulkan

hasil belajar adalah suatu kemapuan yang di peroleh seseorang

setelah mengikuti proses belajar dengan ditandai adanya perubahan

tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Dalam penilaian hasil belajar hendaknya memperhatikan prinsip-

prinsip yaitu.

1. Menilai hasil belajar di rancang terlebih dahulu

2. Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral proses belajar

mengajar

3. Menggunakan alat penilaian dan sifatnya komprehensif

4. Penilaian hasil belajar di ikuti dengan tindak lanjut.

Penilaian hasil belajar ini dilaksanakan dalam bentuk sumatif dan di

lakukan pada setiap akhir siklus, supaya dapat melihat hasil belajar

dari setiap siklus.adapun penilaian yang berkaitan dengan

kemampuan kognitif siswa.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah suatu penjelasan sementara terhadap

suatu gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berfikir di susun

dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang

relavan atau terkait. (Husaini, 2018, hlm. 56).

Dalam hal ini kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui sebelum dan sesudah dalam penerapan metode inkuirisehingga

Page 35: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ada panduan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kerangka Berpikir Pembelajaran Metode inkuiri Yang ditentukan.

Sumber : (Husaini, 2018, hlm. 56).

C. Penelitian Yang Relevan

Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu

penelitian, subyek penelitian, untuk selanjutnya melaksanakan penelitian

ke lapangan, peneliti perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti

angkat ini telah ada yang meneliti baik itu di tinjau dari aspek yang sama,

menggunakan metode yang sama dan mengambil lokasi yang sama, serta

apakah ada relevansi nya dengan penelitian yang akan diteliti ini, agar

tidak terjadi pengulangan. Di bawah ini beberapa hasil penelitian yang

memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain:

Proses Pembelajaran Sebelum

Tindakan

Siswa tidak aktif dalam proses

pembelajaran

Belum diterapkan metode yang sesuai

dengan karakteristk siswa

Kompetensi belajar

Siswa rendah

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri

Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah

penggunaan metode inkuiri

Peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan metode

pembelajaran inkuiri

Page 36: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

1. Putri anjani: (2013) dengan judul penelitian ”peningkatan hasil

belajar siswa melalui model cooperative learning pada siswa Madrasah

Tsanawiyah Muslimat Nahdatul Ulama Adikarto III Muntilan

Magelang”. Penelitian tersebut membuktikan bahwa model

cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak,

dari 21%pada prasiklus menjadi 61% pada siklus I dan meningkat 67%

setelah pelaksanaan siklus II.

2. Sopiyatun ( 2012) dengan berjudul penelitian ”Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Pada Siswa Kelas

VI Di SD Negeri 01 Yogyakarta”, dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model cooperative

learning dalam penelitian ini dapat dilihat pada siklus I nilai rata-rata

siswa meningkat menjadi 7,21 kemudian pada siklus II terjadi lagi

peningkatan menjadi 8,13

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul penggunaan media

audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di madrasah ibtidaiyah

salamah kelurahan belitung kecamatan kota baru kota jambi yang

disusun oleh ika aryastuti hasanah. Dalam penelitian itu disebutksn

bahwa media audio visual gambar itu meningkatkan partisipasi dalam

proses pembelajaran fiqih yang akhirnya meningkatkan hasil belajar

siswa yang dibuktikan pada hasil belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori kerangka berpikir di atas maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah Penggunaan Metode Pembelajaran

Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya

Pembangunan Al-Hidayah Jambi semester genap tahun pembelajaran

2020/2021.

Page 37: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama” (Arikunto, 2012 : 1). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai

dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting)

(Iskandar, 2012 : 48).

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Iskandar, 2012 : 49)

Siklus I

Siklus II

Identifikasi Masalah

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Permasalahan baru hasil refleksi

Perbaikan Perencanaan

Siklus III

Permasalahan baru hasil refleksi

Pelaksana

an Perbaikan Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

Tuntas

Page 38: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu

penelitian sebagai berikut :

a) Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Jambi pada mata pelajaran

Akidah Akhlak, alasan peneliti memilih di Madrasah Tsanawiyah Pondok

Karya Pembangunan Jambi kelas VII adalah dimana peneliti observasi dan

wawancara telah ditemukan masalah bahwa di Madrasah Tsanawiyah

Pondok Karya Pembangunan Jambi kelas VII Adalam pembelajaran

AKIDAH AKHLAKsiswa lebih cendrung menghapal materiAKIDAH

AKHLAK, siswa kurang aktif dan cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan

tidak satupun siswa berani menjawabnya dan setiap diberi kesempatan

bertanya tidak satupun siswa yang berani untuk bertanya.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021, pada

semester genap yaitu 25 Februari 2020 sampai dengan 26 Maret 2020.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kelas VII Aterdiri dari 29 orang,. Sumber siswa dari

dataMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Jambi

C.Prosedur Umum Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk melihat

hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran AKIDAH

AKHLAK dengan menggunakan metode Inkuiri.

Masing-masing siklus dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, refleksi dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru AKIDAH

AKHLAK kelas VII A di Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan

Jambi, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.

Page 39: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan

dari tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan

rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru

berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti

pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti

belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,

peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara

pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau ketetapan

beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung dengan peneliti, jika

hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikan dan

peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat menghentikan

dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya PTK dilakukan

paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012 : 48-49).

1. Gambaran pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi :

1. Permintaan izin dari Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Pondok

Karya Pembangunan Jambi

2. Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang

perlu segera diatasi.Tahap ini peneliti melakukan observasi pada

pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.

3. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Bagaimana

aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran

berlangsung yaitu:

(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus.

(b) Membuat RPP

(c) Membuat lembar observasi untuk siswa.

Page 40: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.

b. Pelaksanakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk

kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah direncanakan

dengan penelitian sebagai berikut :

(1) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP

(2) Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan menggunakan atau

menerapkan metode inkuiri.

(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi, aktif,

kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

(4) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

(5) Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi yang

baru saja dipelajari secara bersama–sama.

(6) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa

maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang

melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan

juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan

tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan

berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang

dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.

Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup:

(1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

(2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

(3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

(4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan

Page 41: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ataupun ide terhadap materi pelajaran.

(5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame

(6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan metode inkuiri.

d. Refleksi

Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian

melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya

(Daryanto,2014 : 40). Tahap-tahap refleksi adalah :

(1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I

(2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

(3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus II.

2. Gambaran pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama

dengan siklus I hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa

agar dapat mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanakan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiritentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil

refleksi siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa

media.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa

maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa

yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

Page 42: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan

berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang

dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.

Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup

1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2. Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame

6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan metode inkuiri.

d. Refleksi

Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah

dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi

direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah :

1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II

2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus III.

3. Gambaran pelaksanaan siklus III

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus III. Perancanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan

Page 43: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

siklus II hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar

dapat mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanakan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

inkuiritentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus

II.Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir kritis siswa

maupun kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa

yang melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, kemampuan

berpikir kritis siswa, serta untuk mengeteahui kendala-kendala yang

dihadapi dalam mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan.

Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :

1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2. Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesame

6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

7. dengan menggunakan metode inkuiri.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis

ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum

berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil

(Iskandar, 2012: 50).

Page 44: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-

data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi,

wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi.Selama pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiriberlangsung.

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode inkuiri.Di

setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah

dilaksanakannya pembelajaran dengan metode inkuiri.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013 :

222).

a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode

pembelajaraninkuiri . Observasi sangat sesuai digunakan dalam

penelitian yang berhubungan dengan prilaku manusia,

proses kerja yaitu kegiatan belajar mengajar dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar. Lembar observasi tersebut

digunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau pengamatan

untuk memeroleh informasi bagaimana proses dengan metode

inkuiri yang dilaksanakan di kelas VII di Madrasah Tsanawiyah

Pondok Karya Pembangunan Jambi.

b. Panduan wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui

pendapat dan gambaran di Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya

Pembangunan Al-Hidayah Jambi.

Page 45: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

c. Tes Tertulis

Instrumen bentuk uraian yang disusun berdasarkan

indikator kemampuan berpikir kritis. Lembar tes tertulis akan

diberikan kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil

dari tes tertulis ini bertujuan untuk mengukur peningkatan

kemampuan berpikir kritis siswa setelah melaksanakan

pembelajaran dengan metode inkuiri. Dalam penelitian ini

dilaksanakan tiga kali tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus

yaitu: tes akhir siklus I, tes akhir siklus II dan tes akhir siklus III.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan

menampilkan foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran

dengan metode inkuiri. Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu

untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu

pembelajaran berlangsung.

e. Data dan Sumber Data

a) Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara,

dan dokumentasi

b) Data kuantitatif: tes

Sumber data penelitian ini adalah siswa

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi

teknik metode gabungan (Mixed Methods Research).Teknik kualitatif

digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan,

menggambarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran dan mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran serta kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan

hasil pengamatan.

Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang

efektivitas dari pembelajaran yang meliputi hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis siswa.

Page 46: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Penentuan hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes soal

kemampuan berpikir kritis akhir siklus, dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran.Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dari hasil penilaian

kemampuan menyelesaikan soal dengan baik berdasarkan rubrik penilaian yang

disusun.

Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada aspek-

aspek hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa.Berikut analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini.

1. Penyajian data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi secara

sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam membaca

data.

2. Triangulasi

Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh dari

hasil lembar observasi, wawancara tes, dan dokumentasi untuk

mempermudah dalam penarikan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh

dari penyajian data.Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data

yang telah diperoleh.

a. Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode

inkuiri.Analisis data observasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman

penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.

2. Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan

pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung

persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijiono,

2012 : 43)

Page 47: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Keterangan :

p = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Tabel 3.1

Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan

Siswa (Rahayu,2014 : 12)

Persentase Rata-rata Kategori

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Sedang

21% - 40% Buruk

< 21% Sangat Buruk

b. Analisis Hasil Tes

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri.Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian

yang telah dibuat oleh peneliti.

Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor berpikir

kritis.Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk

menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :

Keterangan :

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

Σx = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Page 48: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada

setiap siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut

(Rahayu,2014 : 13)

Tabel 3.2

Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Berpikir Kritis Siswa

Persentase Rata-rata Kategori

80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi

60 < Mx ≤ 80 Tinggi

40 < Mx ≤ 60 Sedang

20 < Mx ≤ 40 Rendah

0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah

Setelah diperoleh hasil persentase kemampuan berpikir kritis

siswa,peneliti menentukan kategori kemampuan berpikir keritis siswa.

Pemberian kategori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase

kemampuan berpikir kritis siswa.

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah

terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep dkk,

2012 : 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan

hasil test berpikir kritis yang diperoleh oleh siswa. Kriteria ketuntasan

minimal yang digunakan di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok

Karya Pembangunan Al-Hidayah jambi apabila mencapai 70 atau 70%.

Page 49: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

NO BENTUK KEGIATAN

2019/2020

JUN OKT DES JAN FEB MAR APRIL

M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M

3 1 3 4 2 3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 ACC Judul √

2 Pembuatan Proposal √ √ √ √ √

3 Bimbingan Proposal √ √

4 Seminar Proposal √

5 Perbaikan Proposal √ √

6 Surat Izin Riset √

7 Penelitian √ √ √ √ √

8 Bimbingan Skripsi √ √

9 Perbaikan Skripsi √ √

10 Pramunaqasyah √

11 Munaqasyah √

Page 50: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

Lokasi Pesantren

Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah terletak diatas tanah milik

Pemerintah Provinsi Jambi seluas 16,5 ha yang dibangun untuk fasilitas

pendidikan dan lahan pertanian untuk praktek santri yang berlokasi di Jl.

Marsda Surya Dharma KM. 10 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru

Kota Jambi Kode Pos 36127

PROFIL :

Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah Jambi didirikan oleh

Gubernur Jambi, berdasarkan Surat Keputusan No. 228 Tahun 1983

Tanggal 14 Juni 1983 diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia

Alamsyah Ratu Perwiranegara sebagai lembaga pendidikan Agama Islam

guna mempersiapkan kader-kader pembangunan di daerah Jambi yang

berilmu, beramal, bertaqwa dan terampil. Direktur Pondok Pesantren ini

dipimpin oleh :

1. Prof.Dr.H.Sulaiman Abdullah (1983 – 1996)

2. Hizbullah Razaq, BA ( 1996 – 1999 )

3. H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 1999 – 2003 )

4. Arsyad Abdul Mu‟iz, Lc ( 2003 – 2006 )

5. H. Zayadi, SH ( 2006 – 2007 )

6. H.Abdul Kadir Sobur,Ph.D ( 2007 – 2009 )

- Wakil : H. Zayadi, SH

7. Drs. H. Ahmad, MM Caretaker Direktur ( 2009 )

- Wakil : H. Abdullah Hasyim, Lc, MA

8. H. Hasan Hasyim, SH ( 2009 – 2011 )

- Wakil : Drs. H. Satria Bachman, M.Pd.I

9. Dr. H. Husin Abdul Wahab, Lc, MA ( 2011 – Sekarang )

Page 51: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

B. Visi dan Misi MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi

VISI :

1. Menjadi Lembaga Pendidikan insan qur‟ani dan berdaya saing

internasional

MISI :

1. Mengintergasikan Kurikulum Berbasis Al-Qur‟an dengan realitas

kehidupan.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang islami, modern

dan dinamis.

3. Mengoptimalkan pelayanan pendidikan dan pengasuhan yang tepat dan

memuaskan.

4. Melahirkan lulusan yang kompetitif dan profesional.

C. Kurikulum Sekolah

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi

peserta didik kelas VIII dan IX dan kurikulum 2013 untuk eserta didik kelas VII

yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2017/2018 memenuhi kedua dimensi

tersebut.

MTs Swasta PKP Al-Hidayah sebagai salah satu lembaga pendidikan

tingkat menengah pertama yang beralamat di Jl. Marsada Surya Dharma No. 16

Rt. 006 Kel. Kenali Asam Bawah kec. Kota Baru, Kabupaten Kota Jambi,

merupakan sekolah yang terletyak di pinggir jalan besar, sehingga keberadaannya

sangat strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa/I MTs Swasta PKP Al-

Hidayah diwajibkan tinggal di asrama dengan kurikulum pondok pesantren di

bawah lembaga Pondok Pesantren Modern Al-Hidayah .

MTs Swasta PKP Al-Hidayah dituntut untuk selalu mengembangkan diri

baik dari ssegi akademik maupun non akademik serta mutu lulusan maupun

sarana prasarananya. Salah satu factor yang mempengaruhi peningkatan mutu

pendidikan adalah proses pembelajaran yang mengacu pada kurikulum di MTs

Swasta PKP Al-Hidayah.

Oleh sebab itu Kurikulum Swasta PKP Al-Hidayah disusun untuk

memungkinkan penyesuiain program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi

yang ada di MTs Swasta PKP Al-Hidayah.

Struktur kurikulum MTs Swasta PKP Al-Hidayah adalah pola dan

susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kehiatan

pembelajaran.

Stryuktur kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP 2006) disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 52: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

1. Kurikulum MTs Swasta PKP Al-Hidayah memuat 11 mata pelajaran,

2 mjatan local dan pengembanagan diri.

2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MTs Swasta PKP Al-

Hidayah merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.

3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

4. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit.

5. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran (2 semester) adalah 36

sampai 38 minggu.

Struktur Kurikulum peserta didik kelas VIII dan IX disajikan pada table

berikut:

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR

PERMINGGU

VIII IX

A. Mata Pelajaran

1 Pendidikan Agama Islam

a. Al- Qur‟an Hadits 3 3

b. Akidah Akhlak 2 2

c. Fiqih 3 3

d. SejarahKebudaaan Islam 2 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Bahasa Arab 3 3

5 Bahasa Inggris 4 4

6 Matematika 4 4

7 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4

8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4

9 Seni Budaya 2 2

10 Pendidikan Jasmani, Olah Raga

dan Kesehatan

2 2

11 Teknologi Informasi dan

Telekomunikasi

2 2

Page 53: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

A. Muatan Lokal

1 Al-Khat/Kaligrafi 2 2

2 Tajwid 2 2

B. Pengembangan Diri

Jumlah 45 45

Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk peserta didik

kelas VII MTs Swasta PKP Al-Hidayah :

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PERMINGGU

VII

Kelompok A

1 Pendidikan Agama Islam 2

a. Al-Qur‟an Hadits 2

b. Akidah Akhlak 2

c. Fiqih 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2

3 Bahasa Indonesia 6

4 Bahasa Arab 3

5 Bahasa Inggris 4

6 Matematika 5

7 Ilmu Pengetahuan Alam 5

8 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

Kelompok B

1 Seni Budaya 2

2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan

2

Page 54: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3 Prakarya 2

4 Mulok I ( Al-khat)/ Kalifrafi 1

5 Mulok II (Tajwid) 2

Jumlah 46

D. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi adalah suatu susunan personil yang bergabung

dalam suatu organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas,

wewenang dan bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut, struktur

juga dapat membentuk skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang

tugas masing-masing personil.

STRUKTUR ORGANISASI MTs PKP AL-HIDAYAH KOTA JAMBI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

E. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1.1.Klasifikasi Tugas di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi

1.1.1 Kepala Sekolah

KOMITE SEKOLAH

Sahidal Mursalin, S.IP

KEPALA SEKOLAH

Ibrahim, S.Th.I

KAUR TATA USAHA

Lili Harnaini, S.H

WAKA HUMAS

WAKA KESISWAAN

Budi Widiya Wahyuni, S.Pd

Mahyunani Arifin, S.IP

WAKA KURIKULUM

Drs. H. Janiwar

WAKA SARANA DAN

PRASARANA

Achmad Rizky MR, A.Md

TIM EVALUASI

KA MGMP

WALI KELAS

DEWAN GURU

BIMBINGAN KONSELING

Hevni Siska

SISWA

Page 55: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi dipegang oleh kepala sekolah

sebagai tugas administrator dan suvervisor yang dipimpinnya yang

bertanggung jawab atas kelancarandan keberhasilan semua urusan

pengaturan dan pengelolaan sekolah secara informasi kepada masyarakat.

Kepala sekolah bertugas sebagai berikut :

Menyusun Planning

Menetapkan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek,

misalnya dalam program tahunan dan program semester.

Menyusun Organizing

Kepala sekolah merupakan seorang pelaksana dari kegiatan, baik

ituprogram jangka panjang maupun jangka pendek.Contoh : apabila siswa

mempunyai prestasi baik, maka kepala sekolah memberikan beasiswa

kepada siswa tersebut untuk meringankan biaya orangtua yang

ditanggungnya.Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu

oleh :

1.1.2 Komite Sekolah

Komite sekolah bertujuan memelihara dan meningkatkan

hubungan yang ada dan serasi. Kerja dan tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menyempurnakan kegiatan

pendidikan.

Tugas dan wewenang komite sekolah :

1. Mendorong dan meningkatkan hubungan yang baik antara

masyarakat, sekolah dan pemerintahan.

2. Membantu kelancaran pendidikan.

3. Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa sarana, prasarana

serta jasa.

1.1.3 Tenaga Administrasi/ Tata Usaha (TU)

Dalam suatu lembaga pendidikan atau sekolah tidak pernah lepas

dari tenaga administrasi yaitu Tata Usaha (TU). TU sendiri dikepalai oleh

seorang kepala TU yang bertugas mengkoordinir para pegawainya serta

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala urusan administrasi

Page 56: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

disekolah tersebut.Tenaga administrasi pada MTs PKP Al-Hidayah Kota

Jambi mempunyai andil besar dalam rangka lancarnya pendidikan di

sekolah. Contoh dalam rangka penerimaan siswa baru.

Kepala tata usaha sekolah bertanggung jawab kepada kepala

sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketata usahaan sekolah

meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun program tata usaha

2. Mengelola keuangan sekolah

3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa

4. Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah

5. Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah

6. Mengkoordinir dan melaksanakan 7K

7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepengurusan ketatausahaan

secara baik.

2.1.1 Wakil Kepala Sekolah

Di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi terdapat satu koordinator

wakil kepala sekolah yang bertugas mengkoordinir para wakil kepala

sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kemudian

terdapat 4 wakil kepala sekolah yang menangani bidang yang berbeda :

Wakil Kurikulum : Drs.H.Janiwar

Wakil Kesiswaan : Budi Widya Wahyuni, S.Pd

Mahyunani Arifin,S.IP

Wakil Sarana dan Prasarana : Achmad Rizky MR, A.Md

Wakil kepala sekolah Urusan Kurikulum

Mempunyai tugas antara lain:

1. Menyusun program pengajaran.

2. Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.

3. Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir.

4. Menetapkan kriteria persyaratan naik/ tidak naik/ kriteria

kelulusan.

5. Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar dan STTB.

Page 57: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu kegiatan.

7. Membina kegiatan MGMP.

8. Membina kegiatan sanggar PKG/ MGMP/ MEDIA.

9. Melakasanakan penilaian guru teladan.

10. Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaaan

Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

1. Menyususn program pembinaan kesiswaan atau ORSADA.

2. Melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan pengendalaian

kegiatan siswa atau ORSADA dalam rangka menegakkan tata tertib

sekolah serta pemilihan pengurus ORSADA.

3. Membina pengurus ORSADA dalam berorganisasi.

4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala

dan insidental.

5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.

6. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerima

beasiswa.

7. Mengatur mutasi siswa.

8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam

kegiatan di luar sekolah.

9. Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

10. Menyusun program ekstrakurikuler.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Dan Prasarana

Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang

tua atau wali murid.

2. Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga penyantun

dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.

3. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.

Page 58: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

tanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

Pentingnya peranan guru dalam upaya mengikat sumber daya

manusia,

untuk itu keberhasilan proses belajar mengajar tergantung sejauh

mana peran dan tugas guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Adapun tugas guru di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan

sekolah secara langsung kepada orang tua siswa melalui kontak

sehari- hari.

2. Mengembangkan kerja sama dengan orangtua siswa dan

masyarakat.

3. Mendidik siswa dan melakukan proses belajar mengajar dengan

baik.

4. Memelihara kode etik jabatan guru.

Tata tertib yang diberikan kepada guru adalah :

a. Disiplin Ilmu

1. Jam dinas bagi guru dari pukul 07.30-15.10, setiap harinya kecuali

pada hari jum‟at dari pukul 07.30 – 11.00, hari sabtu dari pukul

07.30-12.30.

2. Guru yang tidak hadir melaksanakan tugasnya karena ada halangan

penting atau sakit, maka harus mendapatkan izin dari kepala

sekolah dengan memberi tahu melalui surat atau berita lainnya

3. Guru yang tidak hadir padahal ada jam mengajarnya, maka guru

tersebut diusahakan untuk dapat memberi tugas pada siswanya, dan

berikan sebelumnya pada guru piket hari tersebut.

b. Tertib mengajar

1. Memiliki buku persiapan harian, buku kerja tahunan, satuan

pelajaran, rencana pengajaran, buku daftar nilai atau absen dan

buku-buku soal ujian.

Page 59: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2. Memberi pekerjaan rumah kepada siswa dalam mengerjakan soal-

soal yang berkaitan dengan pokok-pokok bahasan

3. Selain guru harus menjalankan tugas-tugas lainnya yang di atur

oleh kepala sekolah sebagaimana terdapat dalam program tahunan

c. Tertib Evaluasi

1. Evaluasi dilakukan setiap kali pokok bahasan.

2. Bahasan test yang digunakan adalah bahna test yang dapat

mengakibatkan minat belajar siswa.

3. Evaluasi dalam bentuk tertulis dan lisan termasuk penilaian proses

belajar dan sikap siswa.

Tabel Nama guru yang mengajar di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi Tahun

Ajaran 2019/2020

No NAMA Kualifikasi

Akademik NUPTK NRG

TH.

LULUS

SERTIF

IKASI

MAPEL Yang

Diajarkan

1 Ibrahim, S.Th.I S1 053575465

7110002 Fikih

2 Drs. Janiwar S1 824173663

7200023 081572104555 2008 Bahasa Inggris

3 Sunarti, S.Pd.I S1 Bahasa Arab, Seni

Budaya

4 Reni Hastuti, S.Pd S1 Matematika

5 Pauzi, M.Pd.I S2 554576366

4120002 Bahasa Arab, SKI

6 H. Rusnan Ahlannur, Lc S1 Al-Qur'an Hadits,

Akidah Akhlak

7 Hevni Siska Maryantama,

S.Pd, M.Pd S2

IPA, Bahasa

Indonesia

8 H. M. Harmin, Lc S1 314976166

4120003

Fiqih, Akidah

Akhlak

9 Ahmad Zakaria, S.Pd.I S1 784176366

4120002

Bahasa Arab,

Prakarya

10 Humaedi, S.Pd.I S1 Akidah Akhlak,

Penjas

11 Mas'adi, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits

Page 60: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

12 Andy Ariadi, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits,

SKI

13 Tidjar Purbaya, SE S1 174876466

5110042

IPS, Bahasa

Indonesia

14 Rizki Aprilianto, S.H S1 PKn

15 Eko Firmansyah, S.Pd.I S1 Fikih, SKI,

Prakarya

16 Gatot Widodo, S.Pd.I S1 Alqur'an Hadits,

Penjaskes

17 Wiwi Astuti, S.Th.I.M.Pd S2 615076366

5300033 151542111238 2015

PKn, Bahasa

Indonesia

18 Mieke Desiana, SS S1 Bahasa Arab,

Bahasa Indonesia

19 Oktarina Sumba, S.TP S1 IPA

20 Siti Yami, S.Pd.I S1 Bahasa Arab, Seni

Budaya

21 Kasmawati, S.Sos.I S1 574376366

5220002

Aqidah Akhlak,

Seni Budaya

22 Mahyunani Arifin, S.IP S1 Bahasa Indonesia,

IPS

23 Dewi Rulina Wati, S.Pd,

M.Pd S2

Bahasa Inggris

24 Iwing Derva Mutia, S.Pd S1 IPA, Matematika

25 Budi Widia Wahyuni, S.Pd S1 IPA

26 Prihartini Kusuma, S.Pd S1 IPA

27 Putri Rahayu, S.Pd S1 Bahasa Indonesia

28 Siti Khadijah, SE S1 IPS

29 Nasythiya, SH S1 PKN, Prakarya

30 Bayu Budi Dharma,

S.Pd,M.Pd S1

SKI/Tarikh,Bahas

a Inggris

31 Tomi Jepisa, SH S1 Fiqih, Prakarya

32 M. Khoirudin, SE S1 IPS, Matematika

33 Juli Andri, SHI S1 Fikih, SKI

34 Achmad David, S.Pd.I S1 SKI, Penjaskes

35 Lili Harnaini, SH S1 PPKN, Penjaskes

36 Sheyla Halimatul

Adla,S.Pd S1

Bahasa Inggris,

Penjaskes

37 Rahmawati, S.Pd S1 Bahasa Indonesia

Page 61: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kriteria Ketuntasan Maksimum Setiap Matapelajaran T.A 2019/2020

MATA PELAJARAN KKM

Al-Qur‟an Hadits 75

Akidah Akhlak 75

Fiqih 75

SKI 70

PKN 75

B. Indonesia 78

B. Arab 70

B. Inggris 75

Matematika 76

IPA 76

IPS 75

Seni Budaya 78

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

75

Teknologi Komunikasi dan Informasi 78

Tahfidz 75

Tajwid 75

1. Wali Kelas

Wali kelas merupakan salah satu bentuk tanggung jawab guru

dalam membina murid disatu kelas yang bertanggung jawab langsung

kepada kepala sekolah

NO NAMA GURU WALI KELAS

1 H. Rusnan Ahlannur, Lc Walkes VII E Putri

2

Hevni Siska Maryantama, S.Pd,

M.Pd

Walkes VIII A

Putra

3 H. M. Harmin, Lc Walkes VII D Putri

4 Ahmad Zakaria, S.Pd.I Walkes VII B Putra

5 Humaedi, S.Pd.I Walkes VIII B Putra

6 Mas'adi, S.Pd.I Walkes VIII B Putri

Page 62: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

7 Andy Ariadi, S.Pd.I Walkes VII C Putra

8 Rizki Aprilianto, S.H Walkes IX C Putra

9 Eko Firmansyah, S.Pd.I Walkes VII B Putri

10 Gatot Widodo, S.Pd.I Walkes VII C Putri

11 Wiwi Astuti, S.Th.I.M.Pd Walkes IX B Putri

12 Mieke Desiana, SS Walkes VIII C Putri

13 Siti Yami, S.Pd.I Walkes IX K Putri

14 Kasmawati, S.Sos.I

Walkes VIII D

Putra

15 Mahyunani Arifin, S.IP Walkes VIII A Putri

16 Dewi Rulina Wati, S.Pd, M.Pd Walkes VII A Putri

17 Budi Widia Wahyuni, S.Pd Walkes VII E Putra

18 Prihartini Kusuma, S.Pd Walkes IX B Putra

19 Nasythiya, SH Walkes VIII D Putri

20 Bayu Budi Dharma, S.Pd,M.Pd Walkes VII D Putra

21 Tomi Jepisa, SH Walkes IX A Putri

22 Juli Andri, SHI Walkes VIII C Putra

23 Achmad David, S.Pd.I Walkes VII A Putra

24 Lili Harnaini, SH Walkes VIII K Putri

25 Sheyla Halimatul Adla,S.Pd Walkes IX A Putra

2. Guru BP/BK MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi

Tugas dan wewenang guru BP/BK adalah di luar mata pelajaran

khususnya bagi siswa yang bermasalah.Dengan adanya guru BK

diharapkan dapat menyelesaikan masalah siswa yang bermasalah dan

prosesnya dapat diselesaikan dengan baik.

3. Perpustakaan MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi

Perpustakaaan merupakan suatu organisasi yang menyimpan,

menghimpun, dan menyediakan buku-buku majalah dan materi

selanjutnya. Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Sebagai wahana komunikasi antara petugas dan sumber informasi

2. Menghimpun, memproses, dan menyebarkan informasi ke berbagai

disiplin ilmu.

Page 63: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

A. Keadaan Siswa

Siswa adalah orang yang menjadi anak didik dan menjadi sasaran

pendidikan atau pihak yang dididik, diajarkan, diarahkan, dipimpin, diberi

norma baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan serta moral

dan budi pekerti yang luhur. Dilihat dari segi kualitasnya, siswa-siswi

yang bersekolah di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi ini dapat

digolongkan baik. Namun dilihat dari segi akhlak dan budi pekerti, tidak

semua siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi bisa sepenuhnya dikatakan

baik. Hal ini dikarenakan sebagian dari siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota

Jambi kurang bisa menghargai orang lain dan terkadang tidak

menunjukkan sikap sopan santun.Selain itu dilihat dari segi kualitasnya,

siswa-siswi di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi tergolong baik karena

menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi ditunjang dengan kegiatan-

kegiatan siswa antara lain : Kegiatan ORSADA, Pramuka,Paskibraka,

Olahraga, dan Kegiatan Seni serta Kegiatan Umum. Sedangkan dari segi

kuantitasnya, siswa di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi terus mengalami

peningkatan sesuai dengan daya tampung yang tersedia.

MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi siswanya tergabung dalam suatu

organisasi yang disebut ORSADA.Dalam organisasi ini dapat menetapkan

kegiatan KO dan Ekstra dalam menunjang pencapaian peningkatan

apresiasi penghayatan seni serta menumbuhkan sikap berbahasa dan

bernegara.

Berikut rekapitulasi keadaan siswa MTs PKP Al-Hidayah Kota

Jambi pada tiap bulan selama PKM.

Page 64: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

REKA PITULASI KEADAAN SISWA MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

II. JUMLAH SISWA MTs PER KELAS

September 2019

NO JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA

KELAS PA PI KELAS PA PI KELAS

P

A PI

1 VII

A 41 34

VIII

A 38 35

IX

A 27 34

B 40 34 B 37 36 B 29 35

C 41 36 C 38 35 C 25 31

D 42 32 D 36 35 K 12

164 136 149 141 81 112

KL

S

1 PA-PI 300

2 PA-PI 290

3 PA-PI 193

TOTAL

783

II. JUMLAH SISWA MTs PER KELAS

Oktober 2019

NO JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA

KELAS PA PI KELAS PA PI KELAS PA PI

1 VII

A 41 33

VIII

A 37 35

IX

A 27 34

B 40 33 B 37 36 B 29 35

C 41 35 C 38 35 C 25 31

D 41 32 D 34 34 K 12

163 133 146 140 81 112

KL

S

1 PA-PI 296

2 PA-PI 286

3 PA-PI 193

TOTAL

775

Page 65: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Di MTs PKP Al-Hidayah Kota Jambi siswanya tergabung dalam suatu

organisasi yaitu ORSADA.Dalam organisasi siswa ini dapat memantapkan

kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler dalam menunjang pencapaian

peningkatan apresiasi dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa

dan bernegara, mengembangkan siswa dalam meningkatkan kesegaran jasmani

dan rohani.Kegiatan sekolah sering ditangani oleh ORSADA.Kegiatan rutin

yang sering di lakukan adalah upacara bendera setiap hari senin pagi.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang berada di bawah naungan ORSADA

antara lain : Kesenian, Paskibraka, Pramuka.

F. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaaan Sekolah

Dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dan tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan, maka harus tersedia faktor-faktor yang

menunjang terlaksananya proses pembelajaran. Sarana dan prasarana

adalah salah satu bagian yang mempunyai fungsi yang sangat penting yang

dapat mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran demi

tercapainya tujuan pendidikan.

Adapun jumlah gedung yang ada di MTs PKP Al-Hidayah Kota

Jambi yang membantu proses pembelajaran dengan baik dan memberikan

motivasi belajar yang tinggi adalah :

A. Prasarana Pendidikan

I. Lahan

NO DATA TANAH LUAS (M2)

1 Luas Tanah Seluruhnya 140,000

2 Luas Bangunan 90,000

3 Luas Pekarangan

4 Luas Lapangan Upacara 5,000

5 Luas Lapangan Olah Raga 5,000

6 Luas Tanah Kosong / Kebun 40,000

Page 66: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

II. Bangunan

No Bangunan / Ruangan Luas (M2) Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 9 1

2 Ruang Wakasek 9 1

3 Ruang Majelis Guru 56 1

4 Ruang Tata Usaha 24.5 1

5 Ruang BK/BP 24.5 1

6 Ruang UKS 28 1

7 Ruang PMR -

8 Ruang Osis 28 1

9 Ruang Kelas Belajar (RKB) 1120 27

10

Laboratorium IPA 56 1

Laboratorium Kimia -

Laboratorium Fisika -

Laboratorium Biologi -

Laboratorium Bahasa -

Laboratorium Multimedia 56 1

Laboratorium Komputer 42 1

11 Ruang Perpustakaan 56 1

12 Ruang Keterampilan 250 3

13 Ruang Serba Guna 1

14 WC Kepala Sekolah 1

15 WC Guru Laki-Laki 1

16 WC Guru Perempuan 1

17 WC Siswa Laki-Laki 2

18 WC Siswa Perempuan 2

19 Rumah Penjaga Sekolah 1

20 Perumahan Guru 56 25

21 Musholla 196 2

22 Lapangan Olah Raga 2

23 Asrama Siswa 415 7

Page 67: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

B. Temuan Khusus

Kondisi awal nilai ulangan pada mata pelajaran AKIDAH AKHLAK di

kelas VII masih rendah (Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi)

Tabel 4.1 (Nilai Ulangan Siswa Kelas VII)

No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan

1 Alfian Nando 40 Tidak Tuntas

2 Alfito Apria Atmaja 50 Tidak Tuntas

3 Amelia Syafitri 50 Tidak Tuntas

4 Amas Yolanda 40 Tidak Tuntas

5 Ayu Intan Kartini 70 Tuntas

6 Beyyi Asila 40 Tidak Tuntas

7 Bunga Fitria 70 Tuntas

8 Doni Saputra 50 Tidak Tuntas

9 Erik Gunawan 80 Tuntas

10 Ghina Naradatul. J. 50 Tidak Tuntas

11 Krisdayanti 60 Tidak Tuntas

12 Lisa Kurnia 70 Tuntas

13 M. Diki Syaputra 50 Tidak Tuntas

14 M. Rofi Januarta 60 Tidak Tuntas

15 M. Said Agil 40 Tidak Tuntas

16 Rendi Hanuso 70 Tuntas

17 Resti Pria Sulastini 70 Tuntas

18 Reza Pahlepi 50 Tidak Tuntas

19 Rian Gunawan 60 Tidak Tuntas

20 Rita Yuli Yanti 70 Tuntas

21 Syandi Irwansyah 60 Tidak Tuntas

22 Sellah Anggraini 70 Tuntas

23 Setiawan G. 50 Tidak Tuntas

24 Sukma Ayu 70 Tuntas

25 Vidia Kholiza 60 Tidak Tuntas

26 Wulandari 60 Tidak Tuntas

27 Yeyen 70 Tuntas

28 Yoga Saputra 60 Tidak Tuntas

29 Vina Avila Putri 70 Tuntas

Jumlah 1710 11

Nilai rata-rata 58,96 28

Prestasi keberhasilan siswa 37,93% 11

Prestasi siswa belum berhasil 62,06% 18

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 terlihat nilai ulangan siswa

masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 11 orang atau 37,93% dari

Page 68: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 18 orang

atau 62,06% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh

siswa masih rendah yakni 58,96. Dari temuan nilai ulangan siswa peneliti mulai

melakukan penelitian tindakan kelas di kelas VII untuk memperbaiki

pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan

metode inkuiri.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2020sampai dengan

30 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam tiga pertemuan dua pertemuan pemberian tindakan dan satu

kali pertemuan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus yang setiap

pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan

pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan mengunakan metode inkuiri di kelas

VII Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi dengan jumlah siswa 29 orang yang

terdiri dari semuanya perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka

diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode Inkuiri

kelas VIi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hidayah Jambi.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 10 April 2015, 15 April 2015 dan diakhiri pada

tanggal 17 April 2015 dengan memberikan tes kemampuan berpikir kritis

akhir siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang

dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

tentang materi sifat-sifat Allah dan Pembagian nya yang akan dipelajari

Page 69: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

dengan metode Inkuiri, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar,

menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, dan mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis

siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan

kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tabel 4.2

Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Senin 25

Februari 2020

Pertemuan I

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil

bagi Allah

2

Rabu 27 Maret

2020

Pertemuan II

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil

bagi Allah yang

nafsiyah, salbiyah,

ma‟ani dan

ma‟nawiyah

3 Senin 03 Maret

2020 Pertemuan III

Tes Kemampuan

Berpikir kritis (Siklus

I)

b) Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus I Pelaksanaan tindakan

penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan

satu kali

pertemuan tes kemampuan berpikir kritis siklus I yang dilakukan

selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran dengan pokok bahasan Sifat-

Sifat Allah dan sub pokok bahasan yang akan dibahas adalah meyakini

Sifat Wajib dan Mustahil Allah. Peneliti dan guru berkolaborasi

melaksanakan penelitian tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat

Page 70: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

yang akan diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini

deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran AKIDAH

AKHLAK dengan menggunakan metode Inkuiri.

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 25

Februari 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang

akan disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan

mustahil bagi Allah .

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana

pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan

pendapat mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

padapertemuan ini dengan materi pokok sifat-sifat Allah dengan sub

pokok bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan mustahil bagi Allah.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi

untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan

motivasi tentang definisi meyakini sifat wajib dan sifat mustahil

Allah. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuaidengan RPP yang

telah disusun.

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi tentangsifat-sifat Allah dimulai

dengan menjelaskan pengertian meyakini atau keyakinan akan

sifat wajib Allah dan sifat mustahil Allah yang harus diketahui .

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk melihat

langsung keadaan diluar kelas, kemudian guru bertanya apa saja

yang dapat kalian lihat?

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Page 71: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan menemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan

tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,

serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan

ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang

tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi

ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam

kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil

kesimpulan tentang materi sifat wajib dan mustahil bagi Allah pokok

sub bahasan meyakini sifat wajib dan mustahil bagi Allah yang

nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah yang telah dipelajari.

Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menangapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru selama

10 menit. Kebanyakan siswa masih terlihat bingung dan susah

mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Sebagian siswa malah mengobrol dan tidak memperhatikan intruksi

guru.

Page 72: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 27februari

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah sub pokok bahasan meyakini sifat wajib dan

mustahil bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah.

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan kembali bahwa akan

dilaksanakan pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode

inkuiri, dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar

mengeluarkan pendapat mengenai masalahyang dihadapi.

Selanjutnyaguru menyampaikan kepada siswa materi yang akan

dibahas padapertemuan ini dengah sub pokok bahasan meyakini sifat

wajib dan mustahil bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan

ma‟nawiyah. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan

apersepsi untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga

memberikan motivasi tentang apa saja defenisi dari . Setelah itu guru

memulai pembelajaran sesuaidengan RPP yang telah disusun.

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan yang

akan diajukan dengan menunjukkanbenda-benda yang ada di

sekitar luar kelas

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada siswa

kemukakan pendapat kalian apa perbedaan sifat wajib Allah dan

sifat Mustahil Allah?

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan menemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan

Page 73: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,

serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan

ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang

tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi

ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam

kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan

kesimpulan pada materi sifat wajib dan musthail bagi Allah yang telah

dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan ke II,

sebagian siswa masih tampak bingung dalam menjawab masalah

yang diberikan guru. Tetapi dalam pertemuan ke II ini kurang lebih 6

orang siswa sudah tampak aktif dalam mengeluarkan pendapat.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 03 Maret

2020. Pada pertemuan ini guru mengadakan tes akhir siklus I. tes ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah

menggunakan metode inkuiri.

(1) Kegiatan awal

Page 74: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

tes kemampuan berpikir kritis

(2) Kegiatan inti

(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan

tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

(3) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan

lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran

c) Hasil Observasi siklus I

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

inkuiri(Siklus I)

No Indikator atau aspek yang

Skor Jumlah

Rata-

rata

Nilai P1 P2 (%)

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 3 6 75

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

2 3 5 62,5

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 2 2 4 50

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode inkuiri

(Preparation).

2 2 4 50

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

1 2 3 37,5

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide t4entang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

1 1 2 25

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

1 1 2 25

Page 75: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

2 2 4 50

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

1 1 2 25

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran AKIDAH

AKHLAQ yang dilaksanakan hari ini

2 2 4 50

Jumlah 17 19 36

Rata-rata (%) 42,5 47,5 45

Rata-rata keseluruhan (%) 45

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

inkuiri(Siklus I)

No Indikator atau aspek yang Skor

Jumlah Rata-

rata

Dinilai P1 P2 (%)

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 3 6 75

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode inkuiri

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa

untuk belajar secara rapi dan tertib 2 2 4 50

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

2 3 5 62,5

6 Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpikir kritis menjawab 2 2 4 50

Page 76: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pertanyaan yang di ajukan (Fact-

Finding).

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

2 2 4 50

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

2 2 4 50

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

3 3 6 75

10

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan untuk pembelajaran

AKIDAH AKHLAK yang

dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 25 26 51

Rata-rata (%) 62,5 65 63,75

Rata-rata keseluruhan (%) 63,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK belum

optimal yaitu persentase rata-rata sebesar 45%, masih terdapat beberapa

kekurangan yaitu siswa belum mengemukakan pendapat dan ide-ide

tentang pertanyaan yang diajukan (Idea Finding) ini terlihat dari

persentasenya sebesar 25% dan juga belum dapat berpartisipasi secara

aktif ketika diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki (Idea Finding)

terlihat dari

persentasenya 25% dalam menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation) hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%.

Page 77: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa

aktifitas guru pada proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK pada siklus I

sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.

Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar

guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang mampu

54mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran AKIDAH

AKHLAK dengan menggunakan metode pembelajaran inkuirihingga

berakibat pada kurangnya keaktifan

siswa saat pembelajaran sehingga siswa masih bingung dalam

menerapkan metode pembelajaran inkuiri.

Adapun hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa akhir siklus I

tentang materi sifat wajib dan mustahil bagi Allah dengan menggunakan

metode inkuiri.

Tabel 4.5

Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode Pembelajaran

inkuiri(Siklus I)

No Indikator Siklus I Kategori

1 Mempertanyakan masalah 67,24% Tinggi

2 Menguji kebenaran permasalahan 43,10% Sedang

3 Menilai/ membandingkan hasil dengan

kriteria 42,67% Sedang

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 65,51% Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 52,24% Sedang

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan

metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 2.

d) Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah

mencapai keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi

dapat dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan

pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

Page 78: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

siswa yang diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada

siklus sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru

berkolaborasi melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang

telah diperoleh selama proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer)

dan guru berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari

kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi,

Diketahui hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I

dikategorikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori sedang.

Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.

Namun kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII hanya 52,24%

kategori sedang berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir

siklus I.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan

pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%. Selain itu

siswa masih belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas

sehingga saat diminta untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-

malu dikarenakan guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana

kegiatan pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan

metode inkuiri hingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat

diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan metode

inkuiri.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I

dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka

dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan berikut

:

(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani

menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya

dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.

Page 79: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam

mengeluarkan pendapat.

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dikategorikan sedang dan

belum mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta

hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh

karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan

perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan di atas.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 5 Maret 2020, 10 Maret 2020 dan diakhiri pada

tanggal 12 Maret 2020 dengan memberikan tes kemampuan berpikir akhir

siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan

meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan dipelajari dengan metode

inkuiri, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,

mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,

mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II, dan

menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi

selama proses pembelajaran.

Tabel 4.6

Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Kamis5 Maret

2020

Pertemuan I

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil

bagi Allah

2 Selasa

10 Maret 2020

Pertemuan II

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil

bagi Allah yang

Page 80: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

nafsiyah, salbiyah,

ma‟ani dan

ma‟nawiyah

3 kamis12 Maret

2020 Pertemuan III

Tes Kemampuan

Berpikir kritis (Siklus

II)

b) Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan

yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan siklus II .Pelaksanaan tindakan

penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan

satu kali pertemuan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II yang

dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok

bahasan proses pernapasan. Namun terdapat tambahan kegiatan

berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yaitu :

(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani

menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan

berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.

(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam

mengeluarkan pendapat.

c) Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), tahap pelaksanaan siklus II pelaksanaan tindakan penelitian

dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali

pertemuan tes kemampuan berpikir kritis siklus II yang dilakukan selama

2x40 menit atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok bahasan sifat sifat

Allah dan pembagian nya. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan

diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut ini deskripsi

Page 81: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran AKIDAH AKHLAK

dengan menggunakan metode inkuiri.

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 5 Maret

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah sub bahasan meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil

bagi Allah.

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana

pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat

mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru menyampaikan kepada

siswa materi yang akan

dibahas padapertemuan ini dengan materi sub pokok bahasan

meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allah.Sebelum memulai

pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan

perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan contoh perbedaan sifat

wajib dan mustahil bagi Allah. Setelah itu guru memulai pembelajaran

sesuaidengan RPP yang telah disusun.

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok, guru mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok dan guru

memotivasi siswa untuk aktif dalam mengeluarkan pendapat.

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi kepada kelompok untuk memperhatikan

salah satu siswa perempuan untuk merasakandan membedakan

sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allah. Setiap siswa harus

Page 82: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

mengemukakan pendapat dari peragaan yang dilakukan salah

satu siswa tadi.

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan

tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,

serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan

ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang

tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi

ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam

kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

memberikan kesimpulan tentang sub bahasan meyakini sifat-sifat

wajib dan mustahil bagi Allah. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan I, siswa menangapi dan mengeluarkan pendapat tentang

peragaan yang dilakukan salah satu siswa yang diajukan oleh guru

selama 10 menit. Sudah sebagian siswa mengeluarkan pendapat

dengan jumlah siswa 13 orang dan sebagian siswa masih susah

mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Page 83: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Maret

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan mustahil

bagi Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma‟ani dan ma‟nawiyah.

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri.

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru

mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap

kelompok.

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan

pertanyaan yang diajukan guru yaitu adakah perbedaan dari sifat

wajib dan mustahil bagi Allah yang nafsiyah, saliyah, ma‟ani

dan ma‟nawiyah? Jelaskan setiap perbedaan nya. Guru juga

meminta setiap siswa harus ikut berpatisipasi dalam

mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan

tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,

Page 84: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan

ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang

tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi

ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam

kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil

kesimpulan tentang sub bahasan sifat wajib dan mustahil bagi Allah

yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan

II, siswa menangapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang

diajukan oleh guru selama 8 menit. Sudah sebagian siswa

mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 17 orang dan sebagian

siswa masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan

diberikan oleh guru.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 12

Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pada pertemuan ini

guru mengadakan tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus II. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah

menggunakan metode inkuiri.

Page 85: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes

kemampuan berpikir kritis.

(2) Kegiatan inti

(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan

tes kemampuan berpikir kritis siklus II.

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

(3) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan

lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

c) Hasil Observasi siklus II

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

inkuiri(Siklus II)

No Indikator atau aspek yang

Skor Jumlah

Rata-

rata

Nilai P1 P2 (%)

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 3 6 75

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

3 3 6 75

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 3 3 6 75

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode inkuiri

(Preparation).

3 3 6 75

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

2 3 5 62,5

Page 86: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

2 2 4 50

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

2 2 4 50

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

3 3 6 75

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

2 3 5 62,5

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran AKIDAH

AKHLAK yang dilaksanakan hari ini

2 3 5 62,5

Jumlah 25 28 53

Rata-rata (%) 62,5 70 66,25

Rata-rata keseluruhan (%) 66,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan

Metode inkuiri(Siklus II)

No Indikator atau aspek yang Skor

Jumlah Rata-

rata

Dinilai P1 P2 (%)

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode inkuiri

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 3 6 75

Page 87: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

3 3 6 75

6

Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpikir kritis menjawab

pertanyaan yang di ajukan (Fact-

Finding).

2 2 4 50

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

2 3 5 62,5

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

2 3 5 62,5

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

2 3 5 62,5

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran AKIDAH AKHLAK

yang dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 25 30 52

Rata-rata (%) 62,5 75 65

Rata-rata keseluruhan (%) 65

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan

menggunakan metode inkuirisiswa sudah mengalami peningkatan dari

siklus I hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar

66,25% dari siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 45%, upaya

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sudah dapat terlaksana

walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat beberapa

kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika siswa mengemukakan

pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan (Idea Finding), dan siswa

Page 88: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

berpartisipasi secara aktif diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki

(Idea Finding) ini terlihat dari persentasenya sebesar 50%.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa

aktifitas guru pada proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK pada siklus

II mengalami peningkatan dalam menciptakan suasana belajar yang

mengaktifkan siswa, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.

Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar

guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang memberikan kesempatan

pada siswa untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan

(Fact-Finding).

Adapun hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa akhir siklus II

tentang materi proses pernapasan dengan menggunakan metode inkuiri.

Tabel 4.9

Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode

Pembelajaran inkuiri(Siklus II)

No Indikator Siklus II Kategori

1 Mempertanyakan masalah 79,31% Tinggi

2 Menguji kebenaran permasalahan 73,27% Tinggi

3 Menilai/ membandingkan hasil dengan

kriteria 72,41% Tinggi

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 81,03% Sangat

Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 75,68% Tinggi

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa

dengan metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 3.

d) Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari kemampuan

berpikir kritis siswa sudah sebagian memenuhi indikator yang telah

ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan

Page 89: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

73

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan

tindakan dan observasi, diketahui hasil tes kemampuan berpikir kritis

siklus II dalam kategori tinggi.

Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.

Namun kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII sudah mencapai

75,68% dikategorikan tinggi berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir

kritis akhir siklus II.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terllihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus II siswa belum secara aktif ketika

mengeluarkan pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 50%.

Selain itu siswa masih belum terbiasa untuk menanyakan hal yang

kurang dipahami dan siswa masih belum aktif mengeluarkan pendapat.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus

II dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka

dilanjutkan pada siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan

berikut :

(1) Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk

berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan mengeluarkan

pendapat dan guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau

bertanya.

(2) Guru memberikan tambahan point kepada siswa yang aktif agar

siswa terpancing untuk mengeluarkan pendapatnya

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dikategorikan tinggi dan

belum mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta

hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh

karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus III dengan melakukan

perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan.

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Page 90: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 17 Maret 2020, 19 Maret 2020, dan

diakhiri pada tanggal 26 Maret 2020 dengan memberikan tes kemampuan

berpikir kritis akhir siklus III kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus III

kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus III

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

tentang materi sifat-sifat Allah dan pembagian nya dengan metode inkuiri,

menyusun dan mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan digunakan,

menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran dan mempersiapkan soal tes kemampuan berpikir kritis akhir

siklus III. dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan

yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tabel 4.10

Jadwal Perencanaan Siklus III

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa 17

Maret 2020

Pertemuan I

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil bagi

Allah

2

Kamis

19 Maret 2020

Pertemuan II

Meyakini sifat- sifat

wajib dan mustahil bagi

Allah yang nafsiyah,

salbiyah, ma‟ani dan

ma‟nawiyah

3 kamis26 Maret

2020 Pertemuan III

Tes Kemampuan

Berpikirkritis (Siklus III)

b) Tahap Pelaksanaan Siklus III

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,

yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tahap

Page 91: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

75

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pelaksanaan siklus III Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam

dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes

kemampuan berpikir kritis siklus III yang dilakukan selama 2x40 menit

atau 2 jam pelajaran dengan sub pokok bahasan meyakini sifat wajib dan

mustahil bagi Allah.

Namun terdapat tambahan kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari

siklus II yaitu :

(1) Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk

berpikir kritis menjawab pertanyaan yang diajukan mengeluarkan

pendapat dan guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau

bertanya.

(2) Guru memberikan tambahan point ke siswa agar siswa terpacing

untuk mengeluarkan pendapatnya

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari selasa, 17 Maret

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah sifat benda konduktor.

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri, dimana

pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan

pendapat mengenai masalahyang dihadapi. Selanjutnyaguru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

padapertemuan ini dengan sub bahasan sifat wajib dan mustahil bagi

Allah. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi

untuk memusatkan perhatiansiswa, kemudian guru juga memberikan

motivasi tentang sebutkan macam-macam sifat-sifat Allah dan

pembagian nya. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuaidengan

RPP yang telah disusun.

Page 92: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru

mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap

kelompok.

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan

pertanyaan yang diajukan guru

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan

tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai,

serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan

ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang

tertampung yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi

ide-ide atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam

kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui

mengambil kesimpulan yang telah dipelajari. Selama kegiatan

Page 93: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

77

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

berlangsung pada pertemuan I, siswa menangapi dan

mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru

selama 7 menit. Hampir seluruh siswa yang berjumlah 23 orang

tampak berkonsentrasi memahami soal dan mengeluarkan

pendapat, hanya beberapa siswa saja masih diam dan susah

mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 19

Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang

akan disampaikan adalah sub bahasanMeyakini sifat- sifat wajib dan

mustahil bagi Allah yang

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan metode inkuiri,

dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa belajar

mengeluarkan pendapat mengenai masalahyang dihadapi.

Selanjutnyaguru menyampaikan kepada siswa materi yang

akan dibahas padapertemuan ini dengan sub bahasan sifat wajib

dan mustahil bagi Allah. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatiansiswa.

(2) Kegiatan inti

(a) Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan guru

mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan setiap

kelompok.

(b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk

mendiskusikan pertanyaan yang diajukan guru

(c) Pencarian Ide (Idea Finding)

Page 94: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-

ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di

papan tulis/white board/kartu, dengan aturan sebagai berikut

tidak ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide atau

gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak

sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat

digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan

gembira dan santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga

diperlukan bagi siswa untuk berpikir.

(d) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang kurang

sesuai dengan memberi tanda silang (X), guna memperoleh

beberapa ide atau solusi yang terbaik.

(e) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

(3) Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui

mengambil kesimpulan tentang sub pokok bahasan sifat wajib dan

mustahil bagi Allah. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan II,

siswa yang aktif berjumlah 26 orang siswa aktif mengungkapkan,

menangapi, dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan

oleh guru meskipun terkadang masih ada beberapa orang siswa yang

diam saja.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari senin,

26Maret 2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.30-10.40 WIB. Pada

pertemuan ini guru mengadakan tes kemampuan berpikir kritis akhir

Page 95: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

siklus III. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir

kritis siswa setelah menggunakan metode inkuiri.

(1) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes

kemampuan berpikir kritis.

(2) Kegiatan inti

(a) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis siklus III.

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan jujur dan benar.

(3) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan

lembar jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

c) Hasil Observasi siklus III

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

inkuiri(Siklus III)

No Indikator atau aspek yang

Skor Jumlah

Rata-

rata

Nilai P1 P2 (%)

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 4 4 8 100

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Preparation)

4 4 8 100

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 4 4 8 100

4

Siswa memperhatikan penjelasan

umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode

inkuiri (Preparation).

4 4 8 100

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

4 4 8 100

Page 96: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

3 4 7 87,5

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

3 4 7 87,5

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

3 4 7 87.5

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

3 3 6 75

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran AKIDAH

AKHLAK yang dilaksanakan hari ini

3 3 6 75

Jumlah 35 38 73

Rata-rata (%) 87,5 95 91,25

Rata-rata keseluruhan (%) 91,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.12

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

inkuiri(Siklus III)

No Indikator atau aspek yang Skor

Jumlah Rata-

rata

Dinilai P1 P2 (%)

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 4 4 8 100

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode inkuiri

4 4 8 100

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5

Page 97: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

4 4

8

100

6

Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan

yang di ajukan (Fact-Finding).

3 4 7 87,5

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

3 3 6 75

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

3 4 7 87,5

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

3 4 7 87,5

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran AKIDAH AKHLAK

yang dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 34 37 71

Rata-rata (%) 85 92,5 88,75

Rata-rata keseluruhan (%) 88,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan

menggunakan metode inkuirisiswa sudah mengalami peningkatan

aktivitas belajar siswa. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi

aktivitas belajar siswa pada siklus III, antara lain:

(1) Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran

AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri karena

siswa terlibat langsung dalam menyelesaikan suatu

permasalahandalam pembelajaran.

Page 98: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

(2)Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran

karenamereka merasa termotivasi dan tertantang untuk

menyelesaikan masalah yangdiberikan oleh guru.

(3) Siswa semakin berani untuk bertanya, bertukar pendapat,

mengungkapkanpendapat, dan berpartisipasi secara aktif dalam

diskusi yaitudengan adanya pemberian point.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 aktivitas mengajar guru

mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam

menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, selain itu terdapat

peningkatan pada kegiatan guru memotivasi siswa untuk aktif ketika

diskusi yang mengakibatkan adanya peningakatan pada keaktifan siswa.

Untuk lebih data observasi aktivitas mengajar guru pada siklus III dapat

dilihat pada hasil kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari tes

kemampuan berpikir kritis akhir siklus III yang dilakukan setelah

pemberian tindakan pada siswa mengenai materi sifat-sifat wajib dan

mustahil bagi Allah dengan menggunakan metode inkuiri. Adapun hasil

tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus III adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Metode

Pembelajaran inkuiri (Siklus III)

No Indikator Siklus

III Kategori

1 Mempertanyakan masalah 81,89% Sangat

Tinggi

2 Menguji kebenaran permasalahan 93,10% Sangat

Tinggi

3 Menilai/ membandingkan hasil dengan

kriteria 92,67%

Sangat

Tinggi

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan 97,41% Sangat

Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 90% Sangat

Tinggi

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan berpikir kritis siswa

dengan metode pembelajaran inkuiridapat dilihat pada lampiran 4.

d) Tahap Refleksi

Page 99: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

83

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan

yangdilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan

penelitian yangtelah ditetapkan sebelumnya.Dari hasil refleksi yang

diperoleh menunjukan adanya perbaikan danpeningkatan hasil pada siklus

III. Hal ini terlihat dari adanya peningakatan padaaktivitas belajar siswa

dan aktivitas mengajar guru serta peningakatn hasil kemampuan berpikir

kritis siswa pada tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus III yang telah

mencapai indikator keberhasilan yangtelah ditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III

dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator

keberhasilantindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan

aktivitas belajar siswadan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis

siswa kedalamkategori sangat tinggi yaitu 90%, maka pemberian tindakan

pada penelitiandiakhiri pada siklus III.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas

mengajar guru, dan tes kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil data yang

diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi berikut:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata

prosentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata

prosentase sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh rata-rata

prosentase sebesar 91,25%. Hal ini menunjukan adanya peningakatan

aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata

prosentase sebesar 63,75% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

prosentase sebesar 65% dan pada siklus III di peroleh rata-rata prosentase

sebesar 88,75%. Hal ini pun menunjukan adanya peningakatan

kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningakatkan

aktivitas belajar siswa.

Page 100: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

tes kemampuan berpikir kritis adalah sebagai berikut: perolehan persentase

rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada tes akhir siklus I sebesar

52,24% kategori sedang, pada tes akhir siklus II sebesar 75,68% kategori

tinggi dan pada tes akhir siklus III sebesar 90% kategori sangat tinggi. Hal

ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada

pelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa

pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa belum optimal.

Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis

siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II dan siklus III. Adapun

data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas

mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh

dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk

melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan

sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil

observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode inkuiri

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 42,5% 62,5% 87,5% 45%

2 47,5% 70% 95% 47,5%

Rata-rata 45% 66,25% 91,25% 46,25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Hal ini menunjukan bahwa

Page 101: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pembelajaran AKIDAH AKHLAK dengan menggunakan metode inkuiri dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Pondok

Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambiselama proses pembelajaran.

Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.1

Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode inkuiri

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode inkuiri

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 62,5% 62,5% 85% 22,5%

2 65% 75% 92,5% 27,5%

Rata-rata 63,75% 65% 88,75% 25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan mengajar

guru dari siklusI ke siklus II dan siklus III. Hal ini menunjukan bahwa guru

mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran AKIDAH

AKHLAK dengan menggunakan metode inkuirisebagai upaya untuk

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus ISiklus II

Siklus III

45%

66,25%

91,25% Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Page 102: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas

VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.2

Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode inkuiri

2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah tes formatif, yaitu

tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk

mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun hasil

kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII dengan

Menggunakan Metode inkuiri

Tes Akhir Persentase Kriteria

Siklus I 52,24% Sedang

Siklus II 75,68% Tinggi

Siklus III 90% Sangat Tinggi

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Siklus ISiklus II

Siklus III

63,75% 65%

88,75%

Persentase Aktivitas Mengajar Guru

Page 103: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

87

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 dapat dilihat adanya

peningakatan kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II dan

siklus III dengan peningkatan yaitu persentase sebesar 37,76%. Peningkatan

hasil tes ini menunjukan tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas

data peningakatan hasil kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke

siklus II dan siklus III dapat dilihat pada lampiran 5. Adapun persentase

kemampuan berpikir kritis siswa tersaji dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 4.3

Diagram Hasil Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan

Menggunakan Metode inkuiri

Sedangkan rincian persentase kemampuan berpikir kritis pada masing-

masing indikator kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes siklus I,II

dan tes siklus II dapat dilihat dalam tabel 4.17 dan diagram batang berikut:

Tabel 4.17

Persentase Masing-Masing Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas VI Pada Siklus I,II dan Siklus III

Indikator

Persentase dan Kategori

Siklus I Siklus II Siklus III

Mempertanyakan 67,24% 79,31% 81,89%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Siklus ISiklus II

Siklus III

52,24%

75,68% 90%

Persentase Kemampuan Berpikir Kritis

Page 104: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

permaslahan (Tinggi) (Tinggi) (Sangat Tinggi)

Menguji kebenaran

permasalahan

43,10%

(Sedang)

73,27%

(Tinggi)

93,10%

(Sangat Tinggi)

Menilai/ membandingkan

hasil dengan kriteria

42,67%

(Sedang)

72,41%

(Tinggi)

92,67%

(Sangat Tinggi)

Membuat kesimpulan dari

solusi permasalahan

65,51%

(Tinggi)

81,03%

(Sangat Tinggi)

97,41%

(Sangat Tinggi)

Diagram indikator berpikir kritis sebagai berikut :

Gambar 4.4

Diagram Indikator Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Keterangan

Indikator I : Mempertanyakan permaslahan

Indikator II : Menguji kebenaran permasalahan

Indikator III : Menilai/ membandingkan hasil dengan kriteria

Indikator IV : Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan

F . Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode inkuiri kelas VII.

Penelitian yang pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai

67,24%

43,10% 42,67%

65,51%

79,31% 73,27% 72,41%

81,03% 81,89%

93,10% 92,67% 97,41%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV

Siklus I Siklus II Siklus III

Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Page 105: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

89

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

dengan tahapan metode inkuiri.tahapan-tahapanpembelajaran metodeinkuiri dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan metode inkuiri telah menunjukan hasil yang cukup efektif dalam

pelaksanaan proses pembelajaran AKIDAH AKHLAK di kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi. Hal ini terlihat dari

adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis yaitu

dengan menggunakan metode inkuiri, karena dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuirisiswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam

pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga

siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang

dilakukan pada siklus I mencapai 45% mengalami peningkatan pada siklus II

menjadi 66,25% dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 91,25%. Sejalan

dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri,

hal serupa terjadi pada tes hasil kemampuan berpikir kritis siswa.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir siklus I

diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan

mempertannyakan permasalahan mencapai 67,24%, pada siklus II mengalami

peningkatan mencapai 79,31% dan pada siklus III lebih meningkat lagi hingga

mencapai 81,89% kategori sangat tinggi, hasil tes kemampuan berpikir kritis akhir

siklus I kemampuan menguji kebenaran permasalahan mencapai 43,10%, pada

siklus II mencapai 73,27% dan pada siklus III mencapai 93,10% kategori sangat

tinggi, hasil tes siklus I kemampuan menilai/membandingkan hasil dengan kriteria

mencapai 42,67%, pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 72,41% dan

pada siklus III meningkat hingga mencapai 92,67% kategori sangat tinggi dan

hasil tes kemampuan membuat kesimpulan dari solusi permasalahan mencapai

65,51%, pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan mencapai

81,03% dan pada siklus III meningkat hingga mencapai 97,41% kategori sangat

tinggi. berdasarkan hasil tes penilaianpeningkatan kemampuan berpikir kritis

siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah

Jambi pada siklus I diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan berpikir kritis

Page 106: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

90

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

siswa kelas VII pada kategori sedang dengan persentase 52,24%, mengalami

peningakatan pada siklus II mencapai 75,68% kategori tinggi dan mengalami

peningkatan yang signifikan pada siklus III kategori sangat tinggi dengan

persentase 90%. Berdasarkan analisis hasil tes siklus I, siklus II dan siklus III,

kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah Pondok Karya

Pembangunan Al-Hidayah Jambi mengalami peningkatan pada setiap

indikatornya. Sehingga dapat di simpulkan bahwa metode inkuiri dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah

Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

Page 107: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

91

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik

kesimpulan yaitu:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 45%,

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 66,25% dan

mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi

91,25%.

2. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 63,75%,

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 65% dan mengalami

peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi 88,75%.

3. Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka,

penerapan pembelajaran metode inkuiri juga meningkatkan

kemampuan berpikir kritissi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah

Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi pada siklus I

diperoleh persentase rata -rata pada kategori sedang dengan persentase

52,24%. Padasiklus II diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa

diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase 75,68%.

Padasiklus III diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa

diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan berpikir kritis siswa

pada kategori sangat tinggi dengan persentase 90%. Sehingga

penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa kelasVII Madrasah Tsanawiyah Pondok Karya

Pembangunan Al-Hidayah Jambi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran

kepada guru sebagai berikut :

1. Metode inkuiri yang telah diterapkan pada siswa kelasVII Madrasah

Tsanawiyah PondokKarya Pembangunan Al-Hidayah Jambi dapat

Page 108: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

92

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga dapat

dijadikan alternatif dalam pembelajaran AKIDAH AKHLAK.

2. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan materi

pembelajaran.

Page 109: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

93

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah

SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat

kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk

kata-kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan

penulisan Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Madrasah

Tsanawiyah PondokKarya Pembangunan Al-Hidayah Jambi.

Page 110: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

94

DAFTAR PUSTAKA

Alec Fisher. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga, 2009

Anonim, Undang-undang RI no. 20 Tahun 2003, Tentang Pendidikan Nasional

Tahun 2003. Jakarta : Sinar Grafika. 2014

Ariani, Niken dan Dani Haryanto. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta:

Prestasi pustaka. 2010

Asyhar Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran Jakarta: Tim GP

Press. 2012

Iskandar. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Referensi 2010

Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi, 2012

Jamarah, Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta

Rinekacipta. 2010

Kustandi Cecep, Sujipto Bambang. Media Pembelajaran. Bogor Ghalia

Indonesia.2011

Kelvin Seifert, Pembelajaran Dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta : Ircisod :

2009

Mulyasa. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2007

Munadi Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers.2010

Sanaky, Ah. Hujair. Media Pembelajaran. Yogyakarta Kaukaba Dipantara. 2011

S Sadiman, Arief. Media Pendidikan. Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 1990

Sudarman S. Arief Dkk. Medi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.2011

S Sadiman, Arief. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2003

Jamarah, Bahri Syaiful. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta

Rinekacipta. 2010

Page 111: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

95

Sudjana, Nana Dan Rifai. Ahmad. Teknologi Pengajaran. Bandung Sinar Baru

Offset. 1991

Suleiman, Amir Hamzah. Media Audio Visual Untuk Pengajaran Penerangan

Dan Penyuluhan. Jakarta PT. Gramedia, 1989

Tim Dosen FIP. IKIP. Bacaan Wajib Media Pembelajaran Diklat FIP IKIP.

Yogyakarta. 1992

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Page 112: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

96

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1. Ibrahim, S. Th. I Kepala Sekolah

2. Kasmawati, S. Sos. I Guru Aqidah Akhlak

Page 113: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

97

Page 114: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

98

Lampiran Foto

Page 115: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

99

Page 116: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

100

Page 117: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

101

Page 118: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

102

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat:FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 20-11-2020 R-0 - -

Nama : Dwi Wulandari Gultom

Nim : TP. 161447

Pembimbing I : Dr. H. Ahmad Madani, M.Pd. I

Judul Skripsi : Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 11 Oktober 2019 Penulisan Proposal

2. 12 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.

3. 16 Januari 2019 ACC untuk seminar.

4. 21 Januari 2019 Perbaikan setelah seminar.

5. 14 Februari 2020 ACC untuk riset.

6. 23 Februari 2020 Format penulisan skripsi.

7. 10 April 2020 Perbaikan isi skripsi.

8. 26 April 2020 ACC skripsi.

Jambi, April 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. H. Ahmad Madani, M. Pd.I

NIP.195510051982031003

Page 119: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

103

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-05-2020 R-0 - -

Nama : Dwi Wulandari Gultom

Nim : TP. 161447

Pembimbing II : Habib Muhammad M.Ag

JudulSkripsi : Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Pondok Karya Pembangunan Al-Hidayah Jambi

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 11 Oktober 2019 Format penulisan judul proposal.

2. 12 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.

3. 16 Januari 2020 ACC untuk seminar.

4. 21 Januari 2020 Perbaikan setelah seminar.

5. 14 Februari 2020 ACC untuk riset.

6. 23 Februari 2020 Format penulisan skripsi.

7. 8 April 2020 Perbaikan isi skripsi.

8. 16 April 2020 ACC skripsi.

Jambi, April 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Habib Muhammad, S.Ag M.Ag

NIP. 196911141994011001

Page 120: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK …

104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama

JenisKelamin

Tempat /Tanggallahir

Alamat Asal

Pekerjaan

Alamat Email

No Kontak

: Dwi Wulandari Gultom

: Perempuan

: Jambi, 19 April 1999

: Jln. Jambi suak kandis, km 09. Rt 01 Desa kota

karang. Kec kumpeh ulu. Kab. Muaro Jambi

: Mahasiswa

: [email protected]

: 083171987240

Pendidikan Formal

No. Tahun Tamat Jenis Pendidikan Tempat

1. 2003-2004 TK Kartika Jaya Jambi

2. 2004-2010 SDN 24 Pudak Jambi

3. 2010-2013 MTs Model Jambi

4. 2013-2016 MAN Model Jambi

5. 2016-sekarang UIN STS Jambi Jambi