penggunaan media pembelajaran sejarah kelas x di...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X Di SMA
NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Strata Satu
YERNITA
(13020052)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2018
i
ABTRAK
Yernita (NIM: 13020052) Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas
X Di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman, Skripsi, Program Studi
Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.
Penelitian ini dilatarbelakagi oleh kurangnya kemampuan guru dalam
menggunakan media dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu peserta
didik kurang paham dengan bentuk media yang disampaikan, Atas dasar
tersebut penelitian ini difokuskan dan bertujuan untuk mendeskripsikan dan
mengetahui penggunaan media pembelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri 1
Rao Kabupaten Pasaman.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman.
Berdasarkan masalah tersebut maka Metode dalam penelitian ini adalah
deskritif kualitatif yaitu denggan memanfaatkan wawancara terbuka untuk
menelaah dan memahami sikap,pandagan perasaan dan perilaku individu
Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang meliputi guru sejarah
kepala SMA dan siswa da siswi kelas X.IPA , denggan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keakuratan. data diuji denggan
menggunakan triangulasi data, data yang dikumpulkan dengan menggunakan
purposive sampling. Data yang terkumpul kemudian dilakukan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan media pembelajaran
sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman tergolong kurang
hal ini meyebabkan karena pada umumnya guru hanya menggunakan satu
media yaitu media, karena media di sekolah kurang lengkap. media yang sering
di gunakan guru adalah, media gambar, cara pengunaannya dengan cara
menjelaskan di depan kelas dari segi waktu pengunaannya di akhir
pembelajaran berlaggsung Berdasarkan hasil penelitian adalah,dapat di tarik
kesimpulan SMA N 1 RAO Kabupaten Pasaman,dari x1 yang terdiri dari 6
kelas yang tidak mengunakan media terdapat pada kelas X3
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdullah penulis ucapkan ke- hadirat Allah SWT pencipta alam
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran
Sejarah Kelas X Di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman”. Dan syalawat
berangkaikan salam tidak lupa penulis ucapkan kepada junjungan alam, yakninya
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan perubahan kepada umat manusia
yang menjadi manusia yang berilmu pengetahuan dan berakhlakul kharimah.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persaratan dalam
menyelesaikan perkuliahan dan mendapatkan gelar strata satu (S1) Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan sejarah STKIP PGRI Padang Sumatera Barat.
Dalam penulisan skripsi penulis tidak lepas dari bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tanpa mengurangi rasa hormat penulis ucapkan terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Drs. Zafri, M.Pd. M.HuM. selaku pembimbing I yang telah bersedia
memberikan bimbingan utuk menyelesaikan skripsi ini. Zulfa,
M.Pd.M.Hum selaku pembimbing II yang telah bersedia membimbing
untuk menyelesaikan skripsi ini. Kaksim, M.Pd selaku penguji I yang telah
memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
iii
2. Ranti Nazmi, M.Pd selaku penguji II yang telah memberikan masukan
atau kritkan untuk menyelesaikan skripsi ini. Meldawati, M.Pd penguji III
yang telah memberikan masukan atau kritkan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3. Ibu Dr. Zusmelia, M,Si ketua STKIP PGRI SUMBAR
4. Ketua dan sekretaris program studi Pendidikan sejarah beserta staf dosen
yang telah memantu penulis dalam perkuliahan hingga penyelesaian
skripsi.
5. Bapak kepala dan wakil kepala sekolah SMA N 1 Rao Kabupaten
Pasaman yang telah memberikan data dan informasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Guru sejarah kelas X SMA N 1 Rao yang telah bersedia memberikan
informasi yang penulis inginkan.
7. Rekan-rekan seangkatan yang senasib dan seperjuangan dengan penulis.
Penulis menyadari dengan segala kekurangan dan keterbatasan dari
penulis, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun
penyajiannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Padang , 24 Februari 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. vi
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori ................................................................................................... 8
1. Penggunaan ............................................................................................. 8
2. Kompetensi guru sejarah .......................................................................... 9
3. Media pembelajaran ................................................................................ 10
a. Pengertian media ................................................................................ 10
b. Cirri-ciri media pendidikan ................................................................ 11
c. Fungsi media pembelajaran................................................................ 13
d. Macam-macam media pembelajaran.................................................. 15
e. Media pembelajaran sejarah ............................................................... 17
B. Studi relevan.................................................................................................. 19
C. Kerangka pemikiran ....................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 23
B. Waktu dan tempat Penelitan ........................................................................ 23
C. Informan Penelitian ......................................................................................... 23
D. Jenis sumber Data .......................................................................................... 24.
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 25
F. Validitas Data ................................................................................................ 26
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 27
BAB IV HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umun
1. Profil sekolah
2. Gambaran Umum sekolah SMA N I RAO
v
3. Identitas sekolah………………………………………………………….. 29
B. Temuan Khusus………………………………………………………………36
C. Pembahasan…………………………………………………………………..59
D. Implikasi…………………………………………………………………….. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….64
LAMPIRAN………………………………………………………………………...65
vi
DAFTAR ISTILAH
Storytelling : Bercerita tampa buku
Verbalisme : Perkataan Atau Ucapan
Comunikatio : Komunikasi
vii
DAFTAR SINGKATAN
K-13 : Kurikulum 2013
SMA : Sekolah Menegah Atas
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PBM : Proses Belajar Mengajar
IPA : Ilmu Pengetahuan Alam
SNMPTN : Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Tenaga Kependidikan Dan Kependididkan ....................................... 32
2. Tenaga Kependidikan..................................................................................... 33
3. Data Peserta Didik SMA N 1 RAO................................................................ 34
4. Sarana Dan Prasarana ..................................................................................... 35
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Arah Kerangka Fikir Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah ................... 22
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Informan ........................................................................................... 64
2. RencanaPembelajaran(RPP) ........................................................................ 65
3. Dokumentasi penelitian ............................................................................... 66
4. Surat obsevasi
5. Surat Dinas Pendidikan kota padangSurat penelitian SMA N 1 RAO
6. Surat obsevasi penelitian
7. Surat balasan Hasil penelitian di SMA N 1 RAO
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan dimensi penting
dalam proses perkembanggan nasioal, karena maju mundurnya suatu bangsa
ditentukan oleh kulitas SDM tidak terlepas dari pendidikan. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan diantaranya dengan melakukan
pembaharuan kurikulum.
Pembaharuan kurikulum pada dasarnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dari waktu kewaktu mutlak dilakukan
disetiap jenjang pendidikan yang mengacu kepada pendidikan yang mengacu
kepada peningkatan kecerdasan dan pengembangan manusia seutuhnya.
Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan usaha
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, serta keterampilan yang di
perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Proses mengajar tujuan pendidikan dapat dicapai dalam peraturan pemrintah
Nomor 32 Tahun 2013 , Bab II Pasal 2 menyebutkan bahwa lingklup standar
nasional pendidikan salah satunya yaitu standar sarana dan prasarana . dari pasal
24 PP tersebut menyatakan sebagai berikut.“ setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana meliputi, perabot, peralatan pendidikan , media pendidikan, buku,
dan sumber sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang di perlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratuir dan
2
berkelanjutan”. Guru harus membimbing, mendorong dan memberikan fasilitas
yang berhubungan dengan proses pembelajaran bagi siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan..
Padas sistem pendidikan modren sekarang ini guru berfungsi sebagai
penyampaian pesan tampaknya perlu dibantu dengan media pembelajaran agar
proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efesien. Hal ini disebabkan
antara lain materi pendidikan yang akan disampaikan itu akan beragam dan luas
mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat.
Ternyata sekarang ini, masih banyak guru kurang mampu menggembangkan
media pembelajaran yang tersedia di sekolah, misalnya guru masih banyak
membeli media dari luar dan hanya mengandalkan satu media saja. tampa
menggunakan media yang lain, dan kurangnya pengalaman guru dalam membuat
media yang lain, dan masih mengandalkan media yang ada di sekolah saja tampa
mecari media yang lain, pembelajaran hanya dititik beratkan pada penguasaan
bidang materi saja sedangkan di bidang pengalaman kurang terpenuhi misalnya,
penguasaan kelas, dan tata cara mengajar dengan baik yang disukai oleh siswa.
Dalam proses pembelajaran Sejarah media sangat diperlukan guru untuk dalam
memberiakan penjelasan. Penggunaan media di suatu pendidikan merupakan
dasar yang sangat penting dan diperlukan yang bersifat melengkapi dan
merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.
3
Guru harus mampu mengembangkan media dalam proses pembelajaran
sejarah. Sehingga guru dalam pembelajaran sejarah media yang digunakan yang
menggandung fakta sejarah. Sedangkan untuk menyampaian materi secara efektif
guru harus menggunakan media komunikasi terutama media yang berkaitan alat
teknologi.
Keterbatasan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya kemampuan
guru menciptakan media tersebut di pihak lain membuat penerapan metode
ceramah makin banyak. Artinya tidak lengkapnya media yang tersedia di sekolah,
misalnya media peta sejarah, yang ada hanya media umum. Kondisi keterbatasan
alat-alat teknologi pembelajaran yang dipakai di kelas diduga merupakan salah
satu sebab lemahnya mutu pendidikan pada umumnya. Hal ini terlebih sangat
dirasakan pada mata pelajaran sejarah Khususnya di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman.
Dengan demikian, secara ideal guru Sejarah harus mampu, membuat,
menggunakan dan memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhan siswa, agar
materi Sejarah yang disampaikan dapat diserap baik oleh siswa dan tujuan
pembelajarn dapat tercapai secara optimal. Sehingga siswa bisa terpenuhi
kompetensinya.
Proses pembelajaran guru harus menyiapkan materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan ,
keterampilan, atau sikap. Sebelum guru memulai proses pembelajaran guru
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan rencana pelakasanaan
pembelajaran (RPP). Dalam mrnyususn RPP, media penting untuk diperhatikan
4
dan dipersiapkan dengan memerhatikan aspek sesuai terhadap kompetensi yang
akan dicapai, indikator dan tujuan pembelajarn , metode pembelajran, materi, dan
alokasi waktu.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 8 agustus
2017 bahwa guru sejarah kelas X di SMA N 1 Rao, yang penulis temukan guru
sudah 70 menit menerangkan materi di depan kelas tentang masuknya agama
hindu dan budha ke indonesia, baru guru menggunakan media gambar dengan
waktu 20 menit yang tersisa, oleh karena itu jelas bahwa waktu yang digunakan
untuk menampilkan media tidak cukup, media yang digunakan adalah media
gambar, seharusnya guru harus menggunakan media berupa video, yang bisa
menjelaskan bentuk peninggalan kerajaan Hindu budha dan dimana awal
mulanya masuk agama hindu dan budha tersebut, kemudian hasil wawancara
dengan salah seorang guru Sejarah kelas X Ibuk F pada tanggal 8 Agustus 2017
di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten pasaman
Oleh karena itu, siswa kurang pengetahuan tentang jenis media
menyatakan bahwa Ibu guru hanya menggunakan metode ceramah dan
catat dalam proses belajar di kelas, Ibuk tidak selalu menggunakan media
dalam pembelajaran, karena tergantung pada materi, apakah perlu media
atau tidak, yang sering hanya menggunakan media peta saja
pembelajaran khususnya untuk media pemebelajaran sejarah”. Contoh yang
penulis amati dalam RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran) yang digunakan
oleh guru sejarah kelas X pada semester ganjil dalam materi pokok tentang teori-
teori masuknya agama hindu dan budha ke Indonesia, pada kompetensi dasar
(KD) 3.1 yaitu tentang menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya
agama hindup dan budha ke Indonesia, dalam pertemuan ke- 2 yaitu peserta didik
5
membaca dan mengamati tentang pokok-pokok ajaran hindu dan budha. Sangat
perlu menggunakan media karena, siswa harus tahu bagaimana peninggalan atau
bentuk dari kerajaan Hindu Budha tersebut bukan hanya teori saja yang akan
disampaikan. Kenyataannya guru sejarah kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten
Pasaman tidak menggunakannya.
Berdasarkan persoalan tersebut, maka idealanya guru Sejarah mampu
menguasai pembelajaran yang harus di terangkan. Salah satunya penguasaan
penerapan media audio visual dalam pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar
bisa menarik perhatian siswa, sehingga siswa bisa dapat memahami materi
pelajaran, bisa aktif di kelas, dan dapat menyadari tugas serta tanggung jawab
sebagai seorang guru. Sebagai guru hendaknya selalu melakukan pembenahan
secara terus menerus dan tidak cepat putus asa dalam menghadapi siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar karena kemampuan yang dimiliki guru sangat
penting dalam perkembangan kompetensi siswa. Suasana belajar akan Semakin
afektif dan menyenangkan dalam penyampaian materi kepada siswa.
Berdasarkan masalah di atas yang penulis temukan sewaktu observasi awal
pada tgl 8 agustus 2017 di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman untuk lebih
lanjutnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X
Di SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN”.
6
B. Batasan Masalah Dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti adalah
penggunaan media pembelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman yang terdiri dari tiga jenis yaitu: jenis media yang digunakan,
waktu penggunaan dan cara penggunaannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah kelas X
di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman ?
D. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan
penggunaan media pembelajaraan Sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Rao
Kabuapaten Pasaman dalam penggunaan media pembelajaran.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Bagi penulis sendiri, berguna untuk menambah wawasan tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah
7
2. Manfaat Praktis
1) Secara Sebagai bahan masukan bagi guru-guru khusunya guru sejarah
untuk mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran sejarah,
sehingga dapat bermanfaat dengan baik untuk menambah pemahaman
peserta didik serta tentang media pembelajaran.
2) Sebagai bahan informasi bagi guru dalam menggunakan media
pembelajaran dalam meningkatakan hasil belajar siswa
3) memberikan pengetahuan kepada guru bahwa pengunaan media
pembelajaran sanggat di butuhkan bagi siswa sebagai bahan penunjang
berlajar.
4) Penelitian ini selanjutnya sebagai salah satu alternative bahan
informasi bagi peneliti-penelitian selanjutnya di bidang penggunaan
media pembelajaran sejarah
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teori
1. Penggunanan
Ali (dalam Nia 2016: 6) mengatakan penggunaan adalah suatu perbuatan
yang menerapkan suatu teori, metode, dan hal-hal lain untuk mencapai tujuan
tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diingginkan oleh suatu kelompok atau
golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
Penggunaan adalah suatu kemampuan dalam memberikan atau memenuhi
kebutuhan seseorang dalam bentuk daya guna, manfaat berdasarkan
penggunaannya (Imam 2010: 469).
Berdasarkan uraian teori di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa
penggunaan adalah suatu perbuatan yang akan dilakukan oleh sesorang atau
sebagian kelompok yang terencana.
2. Kompetensi Guru
Diah, (2011: 9) mengatakan Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai
perangkat prilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan infestasi,
menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian dan mengarahkan
seseorang menemukan cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efesien. Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu
proses berkembang dan belajar sepanjang hayat. Kompetensi guru merupakan
perpaduan antara kemampuan personil, keilmuan, teknilogi, sosial, dan spiritual
secara khafah membentuk kompetensi standar peropesi guru.
9
Menurut widja (dalam Diah 2011:10-13) Kompetensi yang harus dikuasai
oleh guru sejarah dalam pembelajaran sejarah terbagi menjadi dua. Yaitu,
kompetensi umum dan kompetensi khusus. Kompetensi umum yang harus
dikuasai oleh guru sejarah adalah sebagai berikut:
1. Guru harus mampu mengenal setiap murid
2. Guru harus mampu memilih kecakapan untuk member bimbingan
kepada murid
3. Guru harus menguasai bahan bidang studi dan bahan penunjang dalam
pembelajaran
4. Guru harus mampu dan terampil dalam mengelola program belajar
mengajar
5. Guru harus mampu untuk mengelola kelas
6. Guru harus mampu memanfaatkan media atau sumber belajar
7. Guru harus trampil mengelola interaksi belajar
8. Guru harus melandasi kependidikan
9. Guru harus trampil dalam menilai prestasi siswa
Kompetensi khusus yang harus dimiliki oleh guru sejarah adalah secara
lebih operasional terbagi 3 yaitu:
1. Aspek pengetahuan
Penguasaan aspek pengetahuan oleh guru sejarah terutama dimaksutkan
pengetahuan yang meluas dan mendalam tentang materi sejarah yang diajarkan.
Namun diperlukan juga bagi guru sejarah untuk menambahkan pengetahuan
tambahan yang sifatnya mempeluas cakrawala serta wawasan guru sejarah
10
pengetahuan tersebut meliputi, peristiwa-peristiwa kontenporer di masyarakat
sekitar dan dunia.
2. Aspek keterampilan
Aspek keterampilan ini terutama menyangkut kemampuan guru sejarah
dalam memilih cara mengajar yang efektif. Sehingga sasaran pelajaran sejarah
bisa dicapai semaksimal mungkin. Disinilah ketrampilan memilih
mengembangkan dan mengimplementasi berbagai alternative strategi dan metode
mengajar sejarah sangat diperlukan bagi seorang guru sejarah.
3. Aspek sikap
Sikap guru sejarah akan berpengaruh atas penyampaian tujuan
pengajaran sejarah yang pada dasarnya bertekanan dibidang efektif, yaitu
pengembangan sikap murid yang positif terhadap lingkungan masyarakat dan
bangsanya yang bersumber pada nilai-nilai sejarah yang dipelajarinya.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Menurut Arsyad ( 2008: 3) kata media berasal dari bahasa latin “medius”
yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2008: 3) mengatakan baha media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
11
Menurut Dayton dalam Fitrianid (2016: 7) mendefenisikan media adalah
salah satu komponen yang digunakan dalam pembelajaran yang mempunyai peran
penting dalam pembelajaran. Karena media merupakan alat penunjang bagi proses
pembelajaran, karena dengan menggunakan media suatu pesan yang akan
disampaikan akan dapat lebih jelas.
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium,
yang berarti sesuatu yang terletak ditengah (antara dua pihak atau kutup) atau
suatu alat. Media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antar dua
pihak, yaitu informasi dengan penerima informasi Suhatril, Afriani (2014:5). .
Menurut Arsyad, (2014:3) media secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media dalam proses belajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat, grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dari uraian teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bila media di
gunakan dalam proses pembelajaran, maka dapat disebut dengan istilah media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
dicapai untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Ciri-ciri media pendidikan
Arsyad (2014:15-17) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media di gunakan dan apa-apa saja yang dapat di lakukan oleh
media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efesien melakukannya
sebagai berikut:
12
1. Ciri fiksatif (fiksative property)
Ciri ini mengambarkanm kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Cirri ini amat penting
bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan
dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.
2. Ciri manipulative (manipulative property)
Tranformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kemampuan media dari cirri manipulative memerlukan
perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan
kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan
terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan bahkan
menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak
diinginkan.
Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat
menghemat waktu. Proses penanaman dan panen gandum, pengolahan gandum
menjadi tepung, dan penggunaan tepung untuk membuat roti dapat dipersingkat
waktunya dalam suatu urutan rekaman video atau film yang mampu menyajikan
informasi yang cukup bagi siswa untuk mengetahui asal usul dan proses dari
penanaman bahan baku tepung hingga menjadi roti.
3. Ciri distributive (distributive property)
Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
transportasikan melalui ruangan, dan seacara bersamaan kejadian tersebut
13
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative
sama mengenai kejadian itu.
a. Fungsi media pembelajaran
Menurut Arsyad ( 2008: 25-27) fungsi dari media dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatakan proses dan hasil
belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatakan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkunganny, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan
yang diminatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera ruang, dan
waktu;
1.) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan
langsung di ruang kelas dapat digantikan dengan gambar, foto,
slide, realita, film, radio, atau model.
2.) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh
indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,
atau gambar.
14
3.) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali
dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman
video, film, foto, slide disamping secara verbal.
4.) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah
dapat ditampilkan secara konkret malui film, gambar, slide
atau simulasi komputer.
5.) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
6.) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau
proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti
proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti
proses kekompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-tekning rekaman seperti time-lapse untuk film, video.
Slide, atau simulasi komputer.
7.) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwan di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjaadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat dan lingkungannya misalnya melalui
karyawisata, kunjungan-kunjungan ke meseum atau kebun
binatang.
d. Macam-macam Media Pembelajaran
Menurut Djamarah (2006:124-125) dilihat dari jenisnya, media
pembelajaran dibagi ke dalam:
15
a. Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau
mempunyai kelainan dalam pendengaran.
Menurut Sudjana ( 2015:129) pegertian media audio untuk pengajaran,
dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita
suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Perkembangan
media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis
besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi.
b. Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip,slide,
gambar atau lukisan, dan cetakan.
Media visual memang peran sangat penting dalam poses belajar. Bentuk
media visual berupa: (a) gambar representasi, (b) diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan konsep dan struktur isi materi, (c) peta yang menunjukkan
hubungan ruang antara unsure dalam isi materi, (d) grafik seperti tabel, grafik, dan
chart yang menyajikan gambaran data atau hubungan seperangkat gabar atau
angka-angka (Arsyad 2014:89).
c. Media audio visual
16
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini memunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi kedalam:
a. Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film, film rangkai suara, dan cetak suara.
b. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
Strategi pembelajaran itu adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efesian. Atau strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa.
Menurut Suhatril, Afriani (2014:12-14) secara rinci fungsi media dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, silde, film, video, atau
media yang lain.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena
jaraknya jauh berbahaya atau terlarang.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang
sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak
memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
17
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara
langsung.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati
secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar,
potret, slide, film, atau video siswa dapat mengamati semacam
serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan.
8. Dengan mudah membandingkan dengan sesuatu. Dengan bantuan
gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan
dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara
lambat.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung
secara cepat.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati
secara langsung dengan film atau video.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang
ataulama.
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya.
18
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajarn
sangta diperlukan dalam proses belajar mengajar, karena menggunakan media
dalam pembelajaran akan memotifasi siswa untuk belajar, dan mengembangkan
kemampuan guru dalam pemebelajaran di kelas.
a. Media pembelajaran sejarah
Menurut Widja (dalam Diah 2011: 16) mengatakan ada beberapa macam
mendia yang digunakan dalam pembelajaran sejarah yaitu:
1. Peninggalan sejarah Peninggalan sejarah dapat berupa sumber tertulis
seperti dokumen, jejak benda dan sumber lisan yang berasal dari pelaku
sejarah. Peninggalan sejarh dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
2. Peninggalan sejarah yang berada di lapangan. Contoh, bangunan candi
berfungsi sebagai untuk menambah pengetahuan peserta didik tentang
bentuk candi, monument prasasti berfunsi sebagai untuk menambah
wawasan peserta didik tentang prasti atau peninggalan masa lampau. dan
lain-lain.
3. Peninggalan sejarah yang berada di lingkungan kelas atau linggkungan
sekolah. Contoh, artefak-artefak kuno, tombak, sumpitan, bekas peluru,
meriam, dan lain-lain.
4. Media pembelajaran sejarah berupa model-model.
Model yang dimaksud adalah alat bantu mengajar sejarah yang berupa
bentuk-bentuk khusus yang bersifat tiga dimensi yang merupan tiruan dari unsure
peristiwa sejarah. Model-model tersebut dapat dibedakan menjadi:
19
a. Model kolektif
Yaitu, model pengembangan diri individual menjadi satu kelompok
sehingga menjadi bentuk lukisan dalam sejarah. yang fungsinya sebagai
pengetahuan sisiwa tentang gam baran masa lampau.
b. Diorama
Model-model tersebut diberi setting yang cukup menunjang bagi gambaran
yang lebih realities kejadiannya sehingga siswa mendapatkan suasana imprinsif
dan keseluruhan lingkungan serta kejadiannya yang tergolong pada media visual.
c. Bagan waktu
Fungsi utama dari media ini adalah memberikan kerangka kronologis
dimana peristiwa dan unsure-unsur perkembangannya bisa ditunjukkan lebih jelas
seperti, kejadian masa lampau dan lain sebagainya.
d. Peta
Peta sebagai media pembelajaran bukanlah sekedar alat bantu mengajar
tapai merupakan bagian integral dari bahan pengajaran itu sendiri. Dalam
penggunaan media pembelajaran sejarah peta dibagi dalam beberapa macam
yaitu: atlas, peta dinding, peta sketsa, peta lukisan atau gambar yang memiliki
gambaran umum suatu kejadian, seperti lokasi perang dunia dan lain-lain.
e. Ruang sejarah
Ruang sejarah (history room) adalah suatu ruangan khusus yang merupakan tempat program
dan pemantapan pelajaran sejarah. Ruang sejarah pada dasarnya adalah susatu ruangan untuk
mewujudkan panggung dari suatu sejarah seperti, ruangan sejarah
20
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran
sejarah adalah alat bantu yang digunakan oleh guru seaktu dalam proses belajar
mengajar.
B. Studi Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian penulisan adalah penelitian
Chandra Ofta rozi 2011 Jurusan Sejarah (STKIP PGRI ) tahun 2011 dalam bentuk
skripsi dengan judul Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Keterampilan
Pengelolaan Kelas Pada Pemelajaran IPS kelas IX Di SMP Negeri 1 Hiliran
Gumanti Kabupaten Solok jenis penelitian yang di gunakan chadra Ofta rozi yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif sedanggkan jenis penelitiang yang
digunakan adalah kualitatif. hasil penelitian yang dilakukan oleh Chndra Ofta rozi
adalah kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan pengelolaan kelas
belum sesuai denggan kopentesi guru yang sesungguhnya, karena siswa masih
terdapat belum memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru di depan kelas
dan masih terdapatnya kelas yang masih kurang tertib atau suasana yang bising
dalam kelas.
Selanjutnya Ulfatun afi ah (2015) dengan judul penelitian
pengembangan media pembelajaran sejarah interaktif berbasis mecro media
director MX, jenis penelitian yang di gunakan oleh afi’ah adalah kuantitatif,
sedangkan jenis peneitian yang penulis gunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian
yang di lakukan oleh Nafiah adalah Pengembangan media pembelajaran ini
dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran sejarah dengan membuat media
pembelajaran berupa CD interaktif untuk materi peninggalan kebudayaan masa
21
Hindu Budha. Program yang digunakan adalah Macromedia Director MX untuk
mempermudah pembelajaran sejarah pada materi candi dan melatih siswa belajar
secara mandiri. Aktivitas ini ditujukan agar memperoleh pengetahuan serta
terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil validasi kelayakan pengembangan
media pembelajaran secara keseluruhan memiliki rata-rata nilai 90,12%. Hal ini
menunjukkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media
pembelajaran sejarah.
Selanjutnya Diah Ayu Mawarti (2011) dengan judul peneitian pemafaatan
media pembelajaran sejarah oleh guru sejarah dalam penerapan metode
pembelajaran inovatif di SMA Kabupaten Kudus, jenis penelitian yang
digunakan oleh Diah adalah deskriptif kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang
penulis gunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Diah Ayu Mawarti adalah 1) pemanfaatan media pembelajaran
oleh guru sejarah tergolong sudah baik dan 2) penerapan metode pembelajaran
inopatif guru sejarah dapat dikatakan culup baik dan disertai dengan pemanfaatan
media pelajaran sejarah:s
C. Kerangka Pemikiran
Penggunaan media pembelajaran berpengaruh pada proses pembelajaran
Sejara. Apabila guru dalam proses pembelajaran Sejarah menggunakan media
pembelajaran diharapakan media tersebut dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat dan perhatian peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media
pembelajaran adalah alat bantu atau benda yang digunakan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan atau informasi
22
pembelajaran kepada peserta didik dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi antara guru dan peserta didik dapat berlangsung secara tepat.
Ketika guru menggunakan media pada proses pembelajaran harus
memperhatikan jenis media yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran, materi yang akan disampaikan dan karakteristik peserta didik
sehingga materi pembelajaran yang disampaikan guru dapat memicu peserta didik
untuk berfikir dan belajar. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan
terjadinya proses belajar pada diri anak didik dan dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran dan guru harus mampu
mengoperasikan media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas maka kerangka pemikiran
dari penelitian ini adalah sebagai berikut
Gambar. I Kerangka Pemeikiran
Penggunaan Media
Jenis media yang digunakan
Waktu penggunaan
Cara penggunaan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai denggan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang memanfaatkan wawancara
terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku
individu atau sekelompok orang, yaitu mengenai penggunaan media dengan.
materi pembelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan pada penjelasan mengenai hubungan
antara gejala yang diteliti dan sasaran yang diteliti (Moleong, 2012:5).
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman
semester genap 2017/2018
C. Informan Penelitian
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informansi
tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian yang dapat memberikan
pandangan tentang nilai, sikap dan kebudayaan, yang menjadi latar belakang
penelitian setempat (Arikunto, 2013: 33). Untuk itu yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah, guru sejarah kelas X IPA di SMA Negeri I Rao Kabupaten
Pasaman dan di tambah denggan kepala sekolah, dan murid kelas X SMA Negeri
I Rao Kabupaten Pasaman, yang mengetahui tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah. Jadi, jumlah informan dalam penelitian ini adalah 2 orang
informan.
24
Informan diambil secara Purposive Sampling diamana Purosive Sampling
ini adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ialah orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang
kita harapkan, atau mungkin ia seorang penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti memahami obkjek atau situasi sosial yang diteliti (Arikunto 2013: 21).
Jadi apabila kita melakukan penelitian dengan mengambil sebagai subjek dari
informan, maka dikatakan informan penelitian.
D. Jenis Sumber Data
Moleong, 2012:157), Sumber data dalam penelitian deskriptif kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagai kedalam
kata -kata atau tindakan, sumber data tertulis foto dan statistik. Dengan demikian,
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis yaitu data
data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan informan yaitu kepala sekolah, guru sejarah kelas X, dan siswa dan siswi
yang berkaitan dengan masalah peneliti yaitu tentang media pembelajaran sejarah
yang ada di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman.
25
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari dokumen, seperti profil sekolah, dan foto-
foto yang berkaitan tentang penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri I
Rao Kabupaten Pasaman.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan tiga aspek pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Menurut Moleong (2012:5) observasi adalah pengamatan dan pencatatan
objek dengan sistematis fenomena yang dapat diselidiki teknik observasi
dilakukan dengan cara melibatkan diri atau langsung mengamati ke lapangan.
Observasi dilakukan setiap datang ke lokasi penelitian, yaitu pada saat pra
lapangan dan saat pekerjaan lapangan. Pengamatan ini dilakukan dengan cara:
a. Mengamati lokasi penelitian secara menyeluruh untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan.
b. Mengamati dan mencatat keberadaan penggunaan media pembelajaran
sejarah yang sedang dijalankan.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengetahui
mengenai orang, kejadian, organisasi, motivasi perasaan dan sebagainya, yang
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dengan yang diwawancarai (interviewee) wawancara digunakan untuk
mengungkapkan atau mendapatkan keterangan secara verbal dengan memberikan
26
pertanyaan kepada informan yang telah memiliki dan memperoleh hasil
wawancara di tentuk menurut Moleong, 2012:186).
Dalam proses wawancara ini penulis dengan informan yaitu, kepala sekolah,
guru sejarah, dan sisiwa hanya dengan menggunakan pedoman wawancara,
kamera, handphone, dan catatan lapangan dengan informan. Sebagai alat yang
membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
3. Studi Dokumen
(Moleong, 2012:216-217) Studi dokumentasi berupa bukti tertulis yang
sangat diperlukan pada sebuah penelitian karena untuk mempertajam,
memperkuat data, dan hasil yang diperoleh peneliti di lapangan yaitu berupa RPP.
Kemudian data tersebut dikumpulkan, diteliti ulang dan dianalisis keterkaitannya
dengan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
F. Validitas Data
Untuk memperoleh keabsahan data dalam penelitian ini, maka ditempuh
langkah-langkah sebagaimana yang dikemukakan oleh (Moleong, 2012:330).
1. Melakukan perpanjangn keterlibatan kegiatan ini dilakukan dengan
memperpanjang masa observasi untuk meningkatkan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan.
2. Melakukan observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh
untuk memperoleh data yang akurat tentang kemampuan guru dalam
menggunakan media pembelajaran dalam pembelajran sejarah.
27
3. Triagulasi, pelaksanaan Triagulasi dilakukan untuk memperoleh
keabshkan data melalui sumber data yang lain dari sumber data utama.
G. Teknik Analisis Data
Dari data dilapangan yang berhasil dikumpulkan lalu diklasifikasikan atas
unit-unit. Unit-unit analisis ditetapkan berdasarkan rumusan masalah yang
dikemukakan dalam bab I Menurut Miles dan Hubertman (1992:16-19) dalam
teknik yang digunakan memakai model analisis interaktif yang terdiri dari 3
komponen yaitu:, reduksi data, display, dan pembuatan kesimpulan.
Tahap reduksi data adalah proses seleksi data yang terdapat dalam catatan
dari lapangan, dalam hal ini adalah mengolah hasil observasi. Pada tahap display
data akan dilakukan kegiatan penyususnan data yang memungkinkan dilakukan
diberbagai kegiatan yaitu usaha untuk mengerti apa arti dari hal-hal yang
ditemukan dengan melakukan percatatan keteraturan dan pola-pola untuk
kerangka pembuatan kesimpulan akhir, tetapi diulang kembali jika harus perlu
untuk dilengkapi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pengfokusan, penyederhanaan dan
abstraksi. Reduksi data dilakukan dengan seleksi ,membuat ringkasan atau
uraian singkat. Memfokuskan dan mengabstraksikan data mentah menjadi
informasi yang bermakna.
2. Penyajian data (display data)
Yaitu proses penampilan data sederhana berbentuk naratif. Dalam
penyajian data bewujud kesimpulan informasi yang tersusun sehingga
28
memberikan penarikan kesimpulan. penyajian data dilakukan agar sajian
data tidak menyimpang dari pokok permasalahan yaitu hasil yang
diperoleh dari informan dengan menggunakan wawancara.
3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi
Langkah terakhir yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan
pengambilan kesimpulan atau verifikasi yaitu usaha untuk mencari atau
memahami makna sesuai dengan rumusan masalah peneliti. Pengambilan
kesimpulan yang dimaksud dalam tahap ini adalah memaknai data yang
terkumpul. Kesimpulan perlu dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan
mudah dipahami dan mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah Sekolah
SMA Negeri 1 Rao berdiri pada Pada tanggal 09 Oktober 1982, berdasarkan
surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0298/0/1982
resmilah status SMA Negeri Rao sebagai SMA Negeri yang berdiri sendiri,
dengan Nomor Induk Sekolah (NSS): 09.1.2.1038.23.01.08.360. SMA Negeri 1
Rao merupakan SMA Negeri ke dua berdiri di Kabupaten Pasaman setelah SMA
Negeri Lubuk Sikaping (Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018).
2. Profil SMA N 1 Rao
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Rao
b. Status : Negeri
c. Nilai akreditasi : A
d. NSS : 301080203002
e. NIS : 300020
f. NPSN : 10300828
g. Alamat : Jln. Tuanku Rao No. 17
h. Tahun Berdiri : 1982
i. Kabupaten : Pasaman
j. Propinsi : Sumatera Barat
k. Kode area
1) E – Mail : [email protected]
2) Website : www.sman1rao.sch.id
l. Kode pos : 26353
m. Kepala sekolah
1) Nama lengkap : Amir Sarifuddin, S.Pd
2) Pendidikan terakhir : S1
3) Jurusan
a) S1 : Bahasa Indonesia
30
(Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018)
3. Visi, Misi dan Motto SMA Negeri 1 Rao
a. Visi SMA Negeri 1 Rao adalah: Berprestasi Global, Bertindak Lokal,
berjiwa spritual
Indikator visi sekolah sebagai berikut:
1) Unggul dalam Bidang Akademik
2) Unggul dalam Bidang Ekstrakurikuler
salah satunya fosil ball dan kegiatan lain nya
3) Unggul dalam proses Pembelajaran
4) Menjadi Sekolah Adiwiyata
5) Menerapkan pendidikan karakter dalam kegiatan akademik maupun
Non akademik.
6) Penggunaan IT dalam kegiatan manajemen, akademik, dan non
Akademik.
( Yaitu SMA N 1 RAO Merupakan unggul dalam berbagai
kegiatan extrakurikuler pendidikan akademik maupun non
academik)
b. Misi SMAN 1 Rao
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dijabarkan ke dalam misi
sebagai berikut:
1) Mengelola kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi mutu
ISO
2) Mengimplementasikan PAIKEM dalam pembelajaran
31
3) Membina siswa melalui ekstrakurikuler, Bimbingan dan
konseling berdasarkan bakat dan minat untuk mengoptimalkan
potensi diri
4) Membudayakan kegiatan keagamaan di sekolah
5) Membudayakan nilai-nilai karakter di lingkungan sekolah
6) Membudayakan penggunaan IT dalam seluruh kegiatan
pembelajaran dan manajemen
c. Motto SMA 1 Rao ”Semakin hari semakin baik
4. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman Propinsi
Sumatera Barat tahun 2016/2018 adalah sebagai berikut :
a. Tercapainya tingkat kelulusan satuan pendidikan 100%, dan lulus
perguruan tinggi negeri sebanyak 75%
b. 95% guru memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran.
c. Berprestasi di bidang olimpiade sains pada tingkat kabupaten, dan
prestasi kegiatan ekstrakurikuler di tingkat propinsi
d. Meningkatkan terlaksananya pengelolaan lingkungan sekolah sehingga
mendukung kegiatan pembelajaran yang kondusif
e. Mewujudkan peningkatkan peran serta komite sekolah sebagai mitra
sekolah dalam pengembangan mutu
32
5. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Guru yang bertugas di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman adalah
sebanyak 88 orang. Tingkat pendidikan guru bervariasi, mulai dari D3 sampai
S2. Adapun kondisi guru SMA Negeri 1 Rao seperti tabel berikut:
Tabel 1.
Kondisi guru SMA N 1 Rao Kabupaten Pasaman Tahun 2018
No
Tingkat
pendidikan
Jumlah dan status guru
Jumlah GT* /PNS GTT**/Guru bantu
L P L P
1 S3/S2 2 3 - 2 7
2 S1 9 58 3 9 79
3 D4 - - - - -
4 D3/Sarjana muda - 2 - - 2
Jumlah 11 63 3 11 88
Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018
Berdasarkan tabel di atas, guru SMA Negeri 1 Rao yang memiliki
kualifikasi S2 sebanyak 7 orang, terdiri dari 5 orang guru PNS dan 2 orang
guru GTT/guru bantu, selanjutnya guru dengan kualifikasi pendidikan S1
sebanyak 79 orang, terdiri dari 67 orang guru PNS dan 12 orang berstatus
GTT/ guru bantu dan guru dengan kualifikasi D3/sarjana muda sebanyak 2
orang dengan status PNS. Secara umum, guru yang berstatus PNS sebanyak
74 orang dan berstatus GTT/guru bantu sebanyak 14 orang.
33
6. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah tenaga yang membantu proses
pembelajaran. Kondisi tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Rao seperti tabel
berikut:
Tabel 2.
Kondisi Tenaga Kependidikan SMA N 1 Rao Kabupaten
Pasaman Tahun 2018
No Bidang Tugas Jumlah
1. Tenaga administrasi 3
2. Tenaga kebersihan 3
3. Tenaga perpustakaan 4
4. Tenaga laboran 1
5. Tenaga teknis 0
6. Satpam 2
Jumlah 13
Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018
Berdasarkan tabel di atas, tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Rao terdiri dari
tenaga administrasi sebanyak 3 orang, tenaga kebersihan sebanyak 3 orang, tenaga
perpustakaan sebanyak 4 orang, tenaga laboran sebanyak 1 orang dan Satpam
sebanyak 2 orang. Secara total, tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman berjumlah 13 orang, bahwa jumlah tersebut masih kurang
untuk menunjang proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Rao Kabupaten
Pasaman.
34
7. Data Peserta Didik SMA N 1 Rao Kabupaten Pasaman
Peserta didik merupakan salah satu elemen dari suatu sekolah.
Kondisi peserta didik SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman tahun ajaran
2018-2018 seperti tabel berikut ini:
Tabel 3.
Kondisi Peserta Didik SMA N 1 Rao tahun ajaran 2018-2018
No Kelas
Jumlah
Rombel
Jumlah Siswa
Jumlah
LK PR
1. X 10 173 286 459
2. XI IA 6 69 149 218
3. XI IS 4 65 54 119
4. XII IA 6 47 185 232
5. XII IS 5 70 72 142
Jumlah 31 424 746 1170
Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018
Berdasarkan tabel di atas, peserta didik SMA Negeri 1 Rao Kabupaten
Pasaman terdiri dari 31 rombongan belajar, yaitu 10 rombongan belajar kelas X,
10 rombongan belajar kelas XI (XI IPA dan XI IPS) dan 11 rombongan belajar
kelas XII (XII IPA dan XII IPS). Jumlah peserta didik keseluruhan adalah 1.170
orang, terdiri dari 459 orang kelas X, 337 orang kelas XI dan 374 orang kelas XII.
35
8. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan penunjang proses belajar mengajar di SMA
Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Kondisi sarana dan prasarana SMA Negeri 1
Rao seperti tabel berikut:
Tabel 4.
Sarana dan Prasarana SMA N 1 Rao Kabupaten Pasaman
No Jenis Jumlah Keadaan
1. Ruang kepala sekolah 1 Baik
2. Ruang tata usaha 1 Baik
3. Ruang majelis guru 1 Baik
4. Ruang kelas 27 Baik
5. Laboratorium fisika 1 Baik
6. Laboratorium kimia 1 Baik
7. Laboratorium biologi 1 Baik
8. Laboratorium komputer 1 Baik
9. Perpustakaan 1 Baik
10. Ruang BK 1 Baik
11. Ruang OSIS, Ruang UKS 1 Baik
12. Ruang PIKR 1 Baik
13. WC siswa 12 Baik
14. Internet 2 Baik
Sumber: Arsip SMAN 1 Rao, 2018
36
Berdasarkan tabel di atas, sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman terdiri dari ruang kepala sekolah 1 buah, ruang tata usaha 1
buah, ruang majelis guru 1 buah, ruang kelas 27 buah, labor sebanyak 4 buah
yang terdiri dari labor fisika, labor kimia, labor biologi dan labor komputer,
perpustakaan 1 buah, ruang BK 1 buah, ruang OSIS dan UKS 1 buah, ruang PIKR
1 buah, WC siswa 12 buah dan sarana internet 2 buah. Sarana dan prasarana di
SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman seluruhnya dalam kondisi baik, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran
B. Temuan khusus
1) Hasil Penelitian
Penelitian mengenai pengunaan media pembelajaran sejarah kelas X di SMA
N 1 RAO tanggl 8 januari 2018, untuk memperoleh data dari informan penelitian
salah satunya cara peneliti lakukan adalah dengan melaksanakan penggamatan
didalam kelas.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 januari 2018. penulis melakukan
observasi kedalam kelas yang mengamati guru sejarah dalam pembelajaran dari
kelas X1 sampai kelas X6 di SMA N1 Rao.
1. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X1
Penelitian pertama yang penulis lakukan pada hari senin tgl 8 januari dikelas
X1. pada jam 1-2 guru mulai masuk pada jam 7:30 kemudian dilanjutkan untuk
berdoa bersama, lalu guru menugaskan siswa untuk mencek lokal, dan selanjutnya
guru menyuruh salah satu siswa di suruh kedepan memimpin lagu wajib,dan si
guru bersama siswa menyayikan lagu wajib tersebut. setelah itu baru guru
37
bertanya kepada siswa siapa yang tidak hadir dan siapa yang sakit pada hari ini,
kemudia si guru mulai bertanya pelajaran yang telah di bahas minggu
sebelumnya, setelah bertanya si guru selanjutnya melanjutkan pembelajaran yang
di laksannakan pada hari ini yaitu tentang kerajaan Sriwijaya, di lihat dari pokok
materi , maka media yang bisa di gunnakan guru dalam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebut adalah tentang media berupa power poin yang terkait tentang
kerajaan Sriwijaya misalnya peta, Menurut idealnya media yang dapat di gunakan
guru dalam menjelaskan materi pada pertemuan tersebut adalah berupa power
poin media peta, namun kenyataan guru tersebut hanya menggunakan satu media
saja yaitu media gambar yang di tempel kan di papan tulis tentang bentuk
peninggalan kerajaan Sriwijaya, setelah guru menempelkan gambar lalu guru
duduk dan beristirahat keluar kelas selama proses pembelajaran masih
berlangsung ,setelah 5 menit guru masuk kelas lagi dan langsung si guru membuat
tugas kepada siswa. dan setelah selesai anak di suruh mengumpulkan tugas yang
terkait tentang kerajaan Sriwijaya yang di d tugaskan oleh guru tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI sesungguhnya masih belum menggunakan media pembelajaran sejarah
yang semestinya, dalam peyampaian materi pembelajaran harus di dukung oleh
penggunaan media agar proses belajar mengajar lebih efektif, namun kenyataan di
lapagan, guru tersebut menggunakan media di awal pembelajaran selesai dan
hanya satu media saja dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis menyatakan, kepada guru,mengapa ibuk
hanya memakai satu media?.Hasil wawancara dengan guru sejarah
38
“Dek indo Ibuk gunoke ke mdia gambar, waktu indo cukuik untuak
monyampe kenyo, untuak mongguno ke duo media dalom duo jom
polajaren sobonarnyo indo cukuik waktu, sobulom Ibuk monngunoke
peta tontu Ibuk monjoleh ke dolu, ko siswa materi yang di sampe
ke”.(wawancara 8 Januari 2018).
Artinya:
Karena Ibuk tidak menggunakan media gambar dalam pembelajaran, di
karenakan waktu yang kurang untuk menerangkan dua media sekali gus,
sebelum Ibuk menggunakan media, terlebih dahulu Ibuk menjelaskan
kepada siswa materi yang ingin di sampaikan, jadi ibuk melakukan
penerpan media di akhir pembelajaran saja
Untuk memperjelas informasi di atas penulis juga mewancarai kepala sekolah ,
yaitu bapak SF.
Mengapa tidak cukup ketersedian media di sekolah ini? adalah masih
dalam usaha untuk membelinya. Hal ini dinyatakan oleh kepala sekolah
mengatakan:
“untuak media peninggalan sejarah tu yang indo lai di sokolah ko,
bontuak patuang, candi, indo juo lai do, sobob masih dalom rencana
baru untuak mombolinyo, itu mangko ibuk hanyo monjoleh ke ko
siswa tentang peryataan materi mia nyo, kok lai gambar
peninggalan kerajaan sriwijaya di buku, itu lah yang ibuk colo ke ko
siswa nyo”. wawancara 8 Januari 2018).
Artinya:
Untuk media peninggalan sejarah misalnya, patung, atau candi, tidak ada
ketersedianya di sekolah ini, karena masih dalam usaha untuk
memenuhinya yaitu dengan cara membeli, oleh karena itu guru sejarah
hanya menerangkan berupa peryataan yang berkaitan dengan materi yang
di sampaikannya, untuk mengenali kepada siswa tentang peninggalan
kerajaan sriwijaya, biasanya guru hanya melihatkan gambar yang ada
pada buku paket yang digunakan.
Berdasarakan pendapat kepala sekolah di atas, penulis melanjutkan
wawancvara dengan salah seoranag siswa yang bernama “MM” menjelaskan:
39
“jarang Ibuk tu monggunoke gambar dalam polajarennyo, kadang
yang palinag ocok peta nyo ditampilke ibuk tu di moko kelas,
kebanayaken ibuk tu monyuruah kami moncatet buku, baru
pertemuan selanjutnya ditoraangke ibuk tu ko kami”.
Artinya:
Jarang sekalai ibuk menggunakan gambar dalam pembelajarannya, kadang
yang paling sering digunakan oleh guru hanaya menampilkan peta di
depan kelas, setip belajar guru kebanyakan menyuruh kami meresume, dan
dijelaskan pafa pertemuan selanjutnya.
Cara guru menggunakan media pembelajaran tersebut digunakan pada
saat guru menerangkan di depan kelas, guru menerangkan sebuah gambar ruang
peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya, jadi ada beberapa penjelasan yang
berkaitan dengan kerajaan Sriwijaya yang dapat dijelaskan dengan bantuan media.
Waktu penggunaan media seharusnya pada awal pelajaran, yaitu media
peta dan dan media gambar, namun kenyataannya tidak semua media tersebut
yang digunakan oleh guru, dengan kenyataannya dilapangan bahwa media yang
digunakan oleh guru pada 15 menit waktu habis pelajaran. Peta tersebut
digunakan guru untuk menjelaskan lokasi kerajaan sriwijaya yang terletak di
propinsi sumatera selatan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, penggunaan media oleh guru
pada saat guru menerangkan materi di depan kelas pada 15 menit waktu habis
pelajaran dengan waktu yang kurang cukup untuk menyampaikan.
2. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X2
Penelitian kedua yang penulis lakukan pada hari senin tgl 8 dikelas X2 pada
jam 3-4 guru masuk pada jam 09:00 setelah mengajar pada kelas sebelumnya, lalu
40
guru menugaskan siswa untuk mengcek lokal, memperhatiakan teman yang tidak
hadir, selanjutnya guru menyuruh salah satu siswa untuk menjemput buku
pelajaran ke ruang majilis guru. Setelah itu baru guru bertanya kepada siswa,
sebelumya pelajaran apa, dan menyuruh siswa untuk menyimpan buku yang tidak
berkaitan dengan pelajaran sejarah, kemudia si guru mulai bertanya pelajaran
yang telah di bahas minggu sebelumnya, setelah bertanya si guru selanjutnya
melanjutkan pembelajaran yang di laksannakan pada hari ini yaitu tentang faktor
yeng menyebabkan perkembangan kerajaan sriwijaya, di lihat dari pokok materi ,
maka media yang bisa di gunnakan guru dalam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebut adalah tentang media berupa power poin dan media yang
terkait tentang kerajaan sriwijaya misalnya peta atlas dan chart, Menurut idealnya
media yang dapat digunakan guru dalam menjelaskan materi pada pertemuan
tersebut adalah berupa power poin media peta dan chart, namun kenyataan guru
tersebut hanya mengunakan satu media saja yaitu media peta atlas yang di buka
per lembarnya yang dilihatkan kepada siswa sambil menerangkan tentang bentuk
faktor yang menyebabkan perkembangan kerajaan sriwijaya, sedangkan media
chart tidak digunakan, setelah guru menerangkan peta atlas lalu guru membrikan
pertanyaan kepada siswa apakah sudah paham dengan apa yang di diterangkan
oleh guru, kemudian guru duduk dikursinya menunggu siswa yang ingin bertanya,
karena siswa tidak ada yang bertanya, karena dianggap sudah mengerti dan guru
memberikan kepercayaan kepada ketua kelas untuk mengamankan kelas karena
guru ada keperluan ke ruangannya pada waktu proses pembelajaran masih
berlangsung ,setelah 10 menit guru masuk kelas lagi dan langsung si guru
41
membuat tugas kepada siswa karena siswa sudah dianggap paham setelah
diterangkan sebelumnya, dan setelah selesai anak di suruk mengumpulkan tugas
yang terkait tentang faktor yang menyebabkan perkembangan kerajaan sriwijaya
yang ditugaskan oleh guru tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI sesunguhnya masih belum mengunakan media pembelajaran sejarah yang
semestinya, dalam peyampaian materi pembelajaran harus di dukung oleh
pengunaan medi yang berkaiatan dengan materi yang di sampiakan agar proses
belajar mengajar lebih efektif, namun kenyataan di lapagan guru tersebut
mengunakan media di awal pembelaran selesai dan hanya satu media saja dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis menyatakan kepada guru, mengapa Ibuk
tidak menggunakan media chart? Wawancara dengan Ibuk FI yang menjelaskan:
”untuak media chart, olun sudah Ibuk mombuek le do, dek Ibuk
kurang paham untuak mombuek e, atau moambiak dari internet,
contohnyo kalau mombuek gambar dari power point Ibuk indo pande
do, dek ibuk jarang momakei laptop”.(wawancara 8 Januari 2018).
Artinya:
Untuk media chart Ibuk belum siap untuk membuatnya, karena Ibuk kurang
paham untuk membuatnya, atau mengambil dari internet salah satunya
pembuatan media dari power point yang berupa media chart, karena Ibuk
tidak pandai menggunakan laptop.
42
Berdasarakan paparan Ibuk diatas, maka penulis melanjutkan wawancara
dengan salah seorang sisiwa yang beranama “RD” menjelaskan:
“Kalau untuak media ibuk tu hanyo menggunoke media gambir dan
peta ,tapi kalau untuk media chart kami indo tahu do, dek ibuk tu
ndo pernah mongajarkre kami apo itu media chart. Kadang-kadang
ibuk lai mombaok laptop ko kelas, tap indo pakei infocus do.
Artinya:
Kalau untuak media ibuk hanya menggunakan media gambar dan peta
sewaktu pelajaran, tetapi kalau untuk media chart kami tidak tahu, karena
ibuk teidak mengenalkan kepada kami tentang media chart. terkadang
Ibuk ada membawa laptop kekalas sewaktu belajar, tetapi tidak
menggunakan infokus.
Padahal menurut kepala sekolah bila ada guru yang kurang paham dalam
Padahal menurut kepala sekolah bila ada guru yang kurang paham dalam
membuat media, maka juga bisa di bantu oleh pihak sekolah,atau guru muda yang
menguasai computer dengan baik, akan tetepai guru tidak ada yang minta tolong
kepada guru lain yang lebih paham dalam membuat media. Bagaimana solusi dari
pihak kepala sekolah apabila guru kurang paham dalam pembuatan media
gambar? Hal ini terungkap saat penulis wawancara dengan kepala sekolah Bapak
SF mengatakan:
“untuak mombuek media gambar bagi guru disokolah wak ko,
bnayak yang kurang, disobobke guru banyak pulo yang kurang
paham dalm momake computer, kalau dari pihak sokolah lah lai
mombuek pelatihan bagi guru tentang membuat media, tapi guru lai
juo sebagian yang kurang paham dalam mombuek media”.
(wawancara 8 Januari 2018).
Artinya:
“untuk masalah pembuatan media gambar bagi guru yang kurang paham
,karena sebagian guru kurang memahami pemakaian komputer, kalau dari
pihak sekolah sudah ada melakukan pelatihan bagi guru dalam pembuatan
media, akan tetapi ada juga sebagian yang kurang paham dalam
pembuatan media tersebut.”.
43
Cara guru menggunakan media peta atlas pelajaran pada materi kelanjutan
kerajaan sriwijaya pada kelas X2 faktor yang mendorong perkembangan kerajaan
sriwijya, pada saat menerangkan didepan kelas. Guru menerangkan dalam bentuk
penjelasan materi, jadi ada beberapa penjelasan yang berkaitan dengan kerajaan
sriwijaya yang dapat dijelaskan dengan bantuan media karena pada kelas X1 Ibuk
tersebut karena terbatas waktu materi yang diterangkan tidak selasai, sedangkan di
RPP waktu yang di gunakan untuk menampilkan media yaitu 25 menit, akan
tetapi waktu tersebut tidak sesuia yang telah di buat dalam RPP.
Waktu penggunaan media peta atlas oleh guru sejarah yaitu pada akhir jam
3-4, yaitu jam 08:45 menjelaskan faktor pendorong perkembangan kerajaan
sriwijaya, sedangkan media chart tidak digunakan oleh guru pada pertemuan
tersebut. Meskipun media yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebu yaitu media peta, namun kenyataannya tidak semua media
yang ada di RPP yang digunakan oleh guru , dengan kenyataannya dilapangan
bahwa media yang digunakan oleh guru pada 15 menit jam pelajaran habis.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, penggunaan media oleh guru
pada saat menerangkan di depan kelas pada 15 menit waktu habis pelajaran
dengan waktu yang kurang cukup untuk menyampaikan penggunaan media oleh
guru belum lengkap, dan belum sesuai dengan pedoman yang ada dalam RPP,
sebab hanya media peta yang di gunakannya, sedangkan media chart tidak
digunakanya padahal dalam RPP ada media chart ada.
44
3. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X3
Penelitian ketiga yang penulis lakukan pada hari yang sama yaitu hari
senin tanggal 8 di kelas X3 pada jam 5-6 guru masuk pada jam 10:30 setelah
mengajar pada kelas sebelumnya, karena suasana sudah siang dan siswa mulai
capek, guru menugaskan siswa untuk mencek keadaan lokal apakah ada siswa
yang cabut atau belum masuk kelas, guru mengabsen siswa siswa, selanjutnya
guru menyuruh salah satu siswa untuk menjemput buku pelajaran ke ruang majilis
guru, dan buku tugas yang sudah dikumpul minggu sebelumnya. Setelah itu baru
guru bertaya kepada siswa, apakah sudah siap untuk belajar, dan guru menyuruh
siswa untuk menyimpan buku yang tidak berkaitan dengan pelajaran sejarah,
sebelum masuk pelajaran inti guru bertaya kepada siswa tentang pelajaran yang
telah dibahas minggu sebelumnya, dan salah seorang siswa menjelaskannya,
setelah bertaya si guru selanjutnya melanjutkan pembelajaran yang di
laksannakan pada hari ini yaitu tentang faktor yeng menyebabkan perkembangan
kerajaan Sriwijaya, di lihat dari pokok materi , maka media yang bisa di
gunnakan guru dalam menjelaskan materi pada pertemuan tersebut adalah tentang
media berupa power poin dan media yang terkait tentang kerajaan Sriwijaya
misalnya peta atlas dan chart.
Menurut idealnya media yang dapat di gunakan guru dalam menjelaskan
materi pada pertemuan tersebut adalah berupa power poin media peta dan chart,
namun kenyataan guru tersebut tidak mengunakan satu mediapun pada pelajaran
tersebut karena hanya melanjutkan pertemuaan minggu sebelumnya yang tidak
selesai dan meneruskannya pada pertemuan kali ini karena ada rapat majilis guru,
45
sedangkan media gambar, dan prasati tidak digunakan karena karena Ibuk tersebut
hanya menerangkan dan member tugas resume kepada siswa, setelah guru
menerangkan dan memberi tugas resume kepada siswa lalu guru menyuruh siswa
untuk menghafal selama 10 menit atau memahami apa yang telah di resume
tersebut, kemudia guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah sudah
paham dengan apa yang di resume, kemudian guru memlakukan kuis dengan
siswa dengan dorongan siapa dapat diberi nilai plus, kemudian guru duduk
dikursinya menunggu siswa yang ingin bertanya, setelah itu guru memulai
memberikan pertanyaan tentang materi yang diresumi siswa.
Dari tiga pertanyaan yang dilontarkan guru kepada siswa ternyata dua
pertanyaan terjawab oleh siswa dan guru langsung memberikan nilai tambahan
kepada siswa yang menjawab, dan kepada siswa yang tidak bisa menjawab guru
memberikan motivasi untuk lebih giat belajar, dengan nilai tambahan tersebut
siswa tampak semanagat untuk belajara. Kemudia dari pada itu guru menyuruh
siswa untuk mengisi LKS (lembar kerja siswa) dirumah dan dikumpulkan pada
pertemuaan minggu selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI tidak ada menggunakan media pembelajaran. Yang di lakukan oleh guru
adalah hanya melanjutkan pelajaran minggu sebelumnya dengan metode ceramah
catat, kuis dan tuga dirumah mengisi LKS. Dalam peyampaian materi
pembelajaran harus di dukung oleh pengunaan medi yang berk aiatan dengan
materi yang di sampiakan agar proses belajar mengajar lebih efektif, namun
46
kenyataan di lapagan guru tersebut tidak mengunakan media dalam pertemuan
tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis menyatakan kepada guru mengapa Ibuk
tidak menggunakan media? Wawancara dengan Ibuk FI mengatakan:
“dek Ibuk indo monggunoke media sewaktu bolajar, dek
monyambuang polajaren minggu potang, dek lai pulo rapek majilis
guru indo sompet monampilke media bage le do, mungkin
pertemuan solanjuiknyo Ibuk guno ke media. (wawancara 8 Januari
2018).
Artinya:
Karena Ibuk tidak menggunakan media sewaktu pembelajaran, karena
hanya melanjutkan pembelajaran minggu kemarin, untuk menggunakan
media, tidak bisa dikarenak ada rapat mailis guru, mungkin untuk
pertemuan selanjutnya Ibuk menggunakan media lagi.
Denagan demikian guru tidak menggunakan media pada pertemua
tersebut, karena ada rapat majilis guru yang tidak bisa ditinggalkan, untuk
penggunaan media pada pertemuan tersebut, guru melanjutkannya pada
pertemuan selanjutnya. Dalam pertemuan tersebut yang penulis amati guru hanya
menerangkan materi yang ada pada RPP yaitu tentang faktor perkembangan
kerajaan sriwijaya hanya menerangkan dan memberi tugas resume kepada siswa,
guru hanya sekedar menerangkan saja di depan kelas tanpa menggunakan media
yang ada di RPP, pada pertemuan tersebut media yang ada dalam RPP ada media
peta, gambar, dan bagaan namun tidak digunakan oleh guru.
Jadi,dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak digunakannya media pada
pertemuan tersebut, juga disebabkan karena ada waktu rapat yang tidak bisa
ditinggalkan. Oleh karena itu dari pengamatan penulis guru hanya menggunakan
variasi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan catat sewaktu
47
pembelajaran, Meskipun pada pertemuan tersebut guru tidak menggunakan media
dalam pemebelajaran. Padahal idealnya peta sejarah harus digunakan untuk
menjelaskan fakta tempat dalam materi sejarah yaitu faktor pendorong
perkembangan kerajaan Sriwijaya tersebut.
4. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X4
Penelitian keempat yang penulis lakukan pada hari sabtu tanggal 13
Januari 2018 di kelas X4, karena penulis melanjutkan penelitian pada tanggal 13
Januari dikarenakan jadwal mata pelajaran sejarah yang sudah ditetapkan oleh
sekolah dari 6 kelas pada kelas X jadwal masuk guru berbeda-beda dalam satu
minngu 2 kali, artinya senin dan saptu, senin masuk pda kelas X1 sampai X3, dan
hari sabtu masuk pada kelas X4 sampai X6.
Pada penelitian keempat ini guru masuk jam 1-2 guru mulai masuk pada
jam 7:30 kemudian berdoa, lalu guru menugaskan siswa untuk mencek lokal, dan
selanjutnya guru menyuruh salah satu siswa di suruh kedepan memimpin lagu
wajib, dan si guru bersama siswa menyayikan lagu wajib tersebut dan mengabsen
siswa sebelum masuk pelajaran, setelah itu baru guru bertaya kepada siswa siapa
yang tidak hadir dan siapa yang sakit pada hari ini, kemudia si guru mulai bertaya
pelajaran yang telah di bahas minggu sebelumnya, setelah bertanya si guru
melanjutkan pembelajaran yang di laksannakan pada hari ini yaitu tentang faktor
yang menyebabkan perkembangan kerajaan Sriwijaya, di lihat dari pokok materi ,
maka media yang bisa di gunnakan guru dalam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebut adalah tentang media berupa power poin yang terkait tentang
kerajaan Sriwijaya misalnya gambar prasasti kerajaan Sriwijaya, Menurut
48
idealnya media yang dapat di gunakan guru dakam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebut adalah berupa power poin media gambar prasati kerajaan
Sriwijaya dan media peta sejarah, namun kenyataan guru tersebut hanya
mengunakan satu media saja yaitu media gambar prasasti kerajaan sriwijaya yang
di tempelkan di papan tulis tentang faktor yang mendorong perkembangan
kerajaan sriwijaya, setelah guru menempelkan gambar lalu guru menerangkan
materi kepada siswa melalaui media tersebut, setelah guru menerangkan didepan
kelas, guru bertanya kepada siswa apakah sudah paham dengan apa yang si guru
sampaikan, kemudian guru duduk dan beristirahat di kursinya sambil
memperhatikan siswa yang ribut, setelah itu guru menyuruh siswa untuk
mengeluarkan buku catatan untuk mencata apa yang telah didikte kan oleh guru
didepan kelas tentang materi pada hari tersebut, kemudian dari pada itu, setelah 15
menit memberikan catatan kepada siswa si guru membuat kelompok belajar enma
kelompok dengan lima orang satu kelompok yang terdiri dari siswa laki-laki dan
perempuan yang materinya tentang faktor yang menyebabkan perkembangan
kerajaan Sriwijaya, setelah siswa menyelesaikan hasil kelompoknya lalu di
persentasikkan di depan kelas, kemudian guru mengundi untuk kelompok yang
pertama ingin tampil, ternyata hasil undian guru kelompok yang tampil pertama
adalah kelompok dua, setelah tampil kelompok dua, dilanjutkan undian ternyata
kelompok empat yang selanjutnya tampil, karena waktu hampir habis guru
melanjutkan persentasi kelompok pada minggu depan dan persentasi untuk hari
ini sudah selesai dan setelah selesai anak di suruh memahami tugas kelompok
49
masing-masing untuk dipersentasikan minggu depan. Lalu guru mempersiapakan
untuk keluar kelas karena waktu sudah habis.
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI sesunguhnya masih belum mengunakan media pembelajaran sejarah yang
semestinya, dalam peyampaian materi pembelajaran harus di dukung oleh
pengunaan medi agar proses belajar mengajar lebih efektif, namun kenyataan di
lapagan, guru tersebut mengunakan media di awal pembelaran dan hanya satu
media saja dalam proses pembelajaran untuk media peta sejarah tidak digunakan
karena tidak membawanya .
Berdasarkan penggamatan penulis menyatakan kepada guru, mengapa Ibu
hanya membawa satu media saja sedangkan media peta sejarah tidak ada Ibuk
bawa? Wawancara dengan ibuk F mejelaskan?
“media peta sejarah yang kek ibuk gunoke olun lai ibuk sodioke do,
untuk ponggunu en media peta sejarah ibuk gunoke untuak
pertemuan solanjuiknyo,untuk kinin ibuk guno ke media gambar
prasasti amiangnyo. (Wawancara 13 Januari 2018)
Artinya:
Media peta sejarah yang ingin Ibuk gunakan belum ada Ibuk
sediakan,karena Ibuk hanya menggunakan media gambar prasasti. Untuk
media peta sejarah ibuk gunakan pada waktu pertemuan selanjutnya.
Menurut kepala sekolah denggan demikian untuk menggunakan media
sewaktu pembelajaran dilihar dari RPP yang di buat oleh setiap guru yang masuk
ke kelas apakah perlu menggunakan media atau tidak dan media yang digunakan
harus sesuai dengan materi yang di sampaikan. Hal ini terungkap saat penulis
wawancara dengan kepala sekolah Bapak SF mengatakan:
50
“waktu monggunoke media pombolajaren, seorang guru ondak a
harus molie terlebih dulu materi yang kek di sampe ke, apakah
sosuei media yang di gunoke. Indo sokedar monggunike amiang do.
Sobolum masuak kelas, guru harus monyiapke medianyao, totapi
diskolah kito ko kebnayaken guru monggunoke media gambar mia
nyo dek mombuek e murah. ( wawancara 13 Januari 2018).
Artinya:
Sewaktu menggunakan media pembelajaran, seorang guru harus melihat
terlebih dahulu materi yang akan disampaikan, apakah yang sesuia dengan
media, bukan hanya sekedar menggunakan. Sebelum masuk kelas, guru
harus menyiapkan medianya, tetapi disekolah kita ini, kebanyakan guru
hanya menggunakan media gambar chart karena pembutannya lebih
mudah, kebanyakan setiap materi yang disampikan menggunakan media
chart, tidak menyesuaikan dengan materi yang disampaikan.
Berdasarkan penyelasan di atas, terlihat bahwa tidak guru memang sudah
memenuhi penggunaan media akan tetapi media yang digunakan hanya media
chart, tidak melihat dari materi yang disampaikan didepan kelas, karena dianggap
mudah untk mengerjakannya. Hal ini tergambar dari dari peryataan kepala kepala
sekolah untuk mengunakan media harus sesuai dengan materi yang disampikan,
Oleh karena itu, guru dalam pembelajaran harus menyesuaikan media sewaktu
pembelajaran mengetahui masalah yang dihadapi oleh guru sejarah terutama guru
sejarah kelas X yang berkaitan mengenai media. Jadi, terlihat bahwa ketidak
sesuaian antara media yang digunakan dengan materi yang disampaikan,
desebabkan oleh guru yang menggunakan media hanya satu media yaitu media
chart dalam pembelajaran, tidak selalu menyesesuaikan dengan materi yang ada .
Untuk menguatkan hasil wawancara penulis dengan Ibuk FI tersebut penulis
melakukan wawancara dengan kepala sekolah, bagaimana tuntutan dari pihak
kepala sekolah terhadap guru sejrah dalam penggunaan media pelajaran?
mengatakan:
51
“sitiok guru, indo guru sejarah mia yang harus monggunoke media
sowaktu mongajar do. Olleh sobob itu guru dituntuik untuk bisa
monggunoke media dalam polajaren agar materi yang disampaike
tu siswa lebih copek monotahui contoh dari pelajaren yang
disampe guru tosobuik”(wawancara 13 Januari 2013)
Artinya:
Setiap guru, bukan hanya sekedar guru sejarah yang mengajar harus bisa
menggunakan media sewaktu proses pembelajaran, oleh karena itu guru
dituntut untuk bisa menggunakan media yang sesui dengan materi yang di
sampaikannya agar siswa bisa mengetahui bentuk dari pembelajaran bukan
hanya sekedar teori yang disampaikan.
Dengan demikian dari pendapat kepala sekolah diatas dapat diketahui
bahwa pada pertemuan di kelas penggunaan media oleh Ibuk FI pada saat
menerangkan materi di depan kelas belum lengkap, Kemudian dari pihak sekolah
juga menyarankan kepada guru untuk mempersiapkan media yang akan digunakan
sebelum masuk ke kelas, namun kenyataannya sewaktu guru memberikan
pelajaran didepan kelas tidak semua media yang digunakannya pada materi faktor
pendorong perkembangan kerajaan sriwijaya yang digunakan adalah gambar
media prasasti, bukan media bagan, sedangkan media bagan dapat menjelaskan
secara pernyataan yang ditulis dimedia bagan tersebut tentang faktor pendorong
perkembangan kerajaan sriwijaya tersebut.oleh karena itu siswa juga merasa jenuh
dengan pelaksanaan pelajaran yang disampikan guru karena kebanyakan
menggunakan metode ceramah dan catat.
Cara penggunaan media gambar parasasti oleh guru menggunakan media
gambar pada saat menerangkan materi kelanjutan kerajaan sriwijaya yaitu faktor
yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijya yang ditempelkan didepan kela
sambil menerangkan materi dengan bantuan media.
52
waktu penggunaan media gambar prasasti yang ditampilkan ibu tersebut
pada waktu jam 1-2 jam 07:30 awal pelajaran dengan waktu yang ada di RPP
untuk menampilkan media gambar prasasti sekitar 25 menit untuk
menjelaskannya. Pada pada saat menyampaikan “faktor pendorong perkembangan
kerajaan sriwijaya” guru hanya sekedar peryataan yang disampaikan kepada
siswa, untuk bukti peryataan tersebut tidak dikemukakan hanya contoh
peninggalan kerajaan sriwijaya yang di sampaikan seperti gambar prasasti.
Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa penggunaan
media oleh guru pada waktu awal pelajaran yaitu jam 1-2 yaitu jam 07:30 guru
menggunakan media gambar prasasti pada saat menyampaikan materi didiepan
kelas, dari segi waktu penggunaannya 25 menit untuk menjelaskan didepan kelas.
5. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X5
Penelitian kelima yang penulis lakukan pada hari sabtu tanggal 13 Januari
2018 di kelas X5. pada jam 3-4 jam 09:00 guru mulai masuk lalu guru
menugaskan siswa untuk mencek lokal, kemudian guru mengkondisikan suasana
lokal, kemudian guru bertanya kepada siswa apa mata pelajaran sebelimnya.
Setelah itu baru guru bertaya kepada siswa siapa yang tidak hadir dan siapa yang
sakit pada hari ini, dan mengabsen siswa , kemudia si guru mulai bertaya
pelajaran yang telah di bahas minggu sebelumnya, setelah bertaya si guru
selanjutnya melanjutkan pembelajaran yang di laksannakan pada hari ini yaitu
tentang faktor yang menyebabkan perkembangan kerajaan sriwijaya. Di lihat dari
pokok materi , maka media yang bisa di gunnakan guru dalam menjelaskan materi
pada pertemuan tersebut adalah tentang media chart pada meteri pembelajaran
53
tersebut yaitu awal pelajaran jam 09:00, sedangkan media gambar prasasti juga
digunakan pada saat perhagantian jam, yaitu jam 09:45. Dalam pertemuan
tersebut guru sudah menggunakan medianya yang sesuia dengan RPP yang telah
dibuat, karena guru hanya menyampaikan materi dengan bantuan media.
Kenyataan guru tersebut sudah mengunakan media chart dan media
gambar prasasti dengan baik yang di templekan di papan tulis tentang faktor yang
menyebabkan perkembangan kerajaan Sriwijya, untuk penggunaan media guru
menggunakan dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran selesai, setelah guru
selesai menerangkan media di depan kelas guru menutup pelajaran dan
memberikan tugas kepada siswa untuk meresume dirumah tentang materi yang
telah di tetapkan oleh si guru.
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI sudah mengunakan media pembelajaran sejarah yang semestinya, dalam
peyampaian materi pembelajaran harus di dukung oleh pengunaan medi agar
proses belajar mengajar lebih efektif, namun kenyataan di lapagan, guru tersebut
sudah mengunakan media di awal pembelaran sampai akhir pelejaran selesai.
Menurut keterangan guru Ibuk FI yang mengajar di kelas adalah dengan
menggunakan media dalam pelajaran, siswa bisa langsung melihat apa saja poin-
poin yang harus di pahami dalam pelajaran pada materi faktor pendorong
berkembangnya kerajaan Sriwijaya tersebut dan menambah pengetahuan siswa
tentang materi yang disampaikan. Berdasarkan pengamatan penulis menyatakan
kepada guru, megapa penggunaan media Ibuk lengkap di kelas X5 ini? Hal ini
dinyatakan oleh Ibuk FI mengatakan:
54
“untuak pertemuan kinin ibu monngunoke media sampai habis jam
pelajaran, dek waktu yang mengizinkan, karena pado minngu
sooelumnya lah ibuk agiah tahu ko siswa untuak pada pertemuan
kinin bolajar dengan monggunoke media sampai habis jam
polajaren. Bukannyo ibu mombeda-beda ke kelas untuak mongajar,
kadang waktu untuak monyampe ke media tu indo cukuik dek materi
yang disampe ke tu banayak. Itu mangko ibuk bojanji ko siswa
minggu sobolimnnyo untuak pertemuan kinin hanyo sokedar
monorangke materi dengan media.(wawancara 13 Januari 2018).
Artinya:
Pada pertemuan kalai ini di kelas ibu menggunakan media sampai habis
jam pelajaran karena waktu yang mengizinkan dan perenttcanaan
sebelumnya dengan siswa sudah ibu beri tahu bahwa, pada pertemuan
sekarang menggunakan media dalam pelajaran, bukannya Ibuk membeda-
bedakan pada kelas lain, karena materi yang disampaikan tersebut
terkadang tidak selesai karena di batasi waktu, sedangkan materi pada
faktor pendorong perkembangan kerajaan sriwijaya tersebut sangat banyak
teori yang disampaiakan. Oleh karena itu ibuk melakuakan perencanaan
dengan siswa sebelum menggunakan media sewaktu pelajaran pada
pertemuan sekarang ibu hanya menjelaskan materi dengan bantuan media
Berdasarkan wawancara dengan ibuk FI, penulis melanjutkan wawancara
dengan siswa “MW” menjelaskan:
“ iyo, Ibuk tu lah mombuek perencanaan samo kami, kalau untuak
pertemuan kinin, Ibuk tu monggonoke mdia dalam pelajaran. Dek
minggu potang tu ibuk ndo sompet monggunoke media waktu
bolajar. Itu mangkonyo ibuk tu mombuek perencanaan sobolum
mongajar.
Artinya:
Iya, karena ibuk tersebut sudah merencanakan terlebih dahulu untuk
emnggunakan media dalam pembelajarannya. Karena minggu kemarin
Ibuk tidak sempat menggunakan medianya, maka ibuk merencanakannya
untuk menggunakannya pada pertemuan sekarang.
Cara penggunaan Media chart pada pertemuan di kelas sudah
menggunakan media dengan baik yang sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
Yaitu dengan melakukan perencanan dengan siswa bahwa untuk pertemuan ini
guru hanya menerangkan materi tentang faktor yang menyebabkan
55
berkembanganya kerajaan Sriwijaya. Dengan berbeda- bedanya media yang
digunakan oleh guru pada saat masuk kelas, sehingga materi yang disampaikan
tidak selesai. Untuk menggunakan media di setiap kelas harus butuh perencanaan
terlebih dahulu baru bisa maksimal menggunakannya. Dengan demikian guru
sudah memenuhi pelajaran yang sesuai dengan RPP dalam penggunaan medianya.
Oleh karena itu dalam materi faktor pendorong berkembangnya kerajaan
Sriwijaya guru sudah menggunakan media pembelajaran. Kemudian pada
pertemuan guru yang mengajar pada kelas bisa dikatan sudah baik, dibandingkan
dengan pertemuan pada kelas sebelumnya.
Waktu penggunanan media yang dilakuakan oleh guru dari pengamatan
penulis sudah sesuai dengan RPP yang ada, yaitu dari awal pertemuan jam 09:00-
10:30 jam terakhir pelajaran karena, karena guru sudah melakukan bentuk
perjajnjian dengan siswa bahwa untuk menggunakan media pada pertemuan ini.
Jadi, dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media
oleh guru sudah baik yaitu dari awal pelajaran jam 09:00-10:30 sampai akhir
pelajaran menggunakan media dengan baik, disebabkan guru membuat
perencanaan sebelum menggunakannya dengan siswa, sehingga media yang
disampaiakn didepan kelas bisa sesui dengan RPP yang digunakan. Berdasarkan
studi dokumentasi yang tercantun dalam RPP media yang digunakan guru dalam
mengajar tersebut, ternyata sudah sesuia yang ada di RPP digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar. Jadi, terlihat apabila guru ingin menggunakan
media yang sesuai dengan RPP harus membuat perencanaan terlebih dalu.
56
6. Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah Kelas X6
Penelitian keenam yang penulis lakukan pada hari sabtu tanggal 13 Januari
2018 di kelas X6 pada jam 5-6 guru mulai masuk pada jam 10:30 lalu guru
menugaskan siswa untuk mencek lokal, karena sudah jam siang apakah ada siswa
yang cabut atau sakit dan lain sebagainya, karena kelas sudah tenang, kemudia si
guru mulai bertaya pelajaran yang telah di bahas minggu sebelumnya, setelah
bertaya si guru selanjutnya melanjutkan pembelajaran yang di laksannakan pada
hari ini yaitu tentang faktor yang meneyebabkan perkembangan kerajaan
sriwijaya, di lihat dari pokok materi , maka media yang bisa di gunnakan guru
dalam menjelaskan materi pada pertemuan tersebut adalah tentang media berupa
power poin yang terkait tentang kerajaan Sriwijaya misalnya peta, Menurut
idealnya media yang dapat di gunakan guru dakam menjelaskan materi pada
pertemuan tersebut adalah berupa power poin media peta, namun kenyataan guru
tersebut hanya mengunakan satu media saja yaitu media gambar yang di temple
kan di papan tulis tentang bentuk kerajaan Sriwijaya, setelah guru menempelkan
gambar lalu guru menerangkan kepada siswa, setelah itu guru bertanya kepada
siswa apakah ada yang tidak paham tentang apa yang si guru sampaikan, karena
siswa berkata pahama kemudian guru beristirahat keluar kelas selama proses
pembelajaran masih berlangsung ,setelah 5 menit guru masuk kelas lagi dan
langsung si guru membuat tugas kepada siswa. dan setelah selesai anak di suruk
mengumpulkan tugas yang terkait tentang kerajaan Sriwijaya yang di d tugaskan
oleh guru tersebut.
57
Berdasarkan hasil penelitian mulai awal sampai habis jam pembelajaran,
guru FI sesunguhnya masih belum mengunakan media pembelajaran sejarah yang
semestinya, dalam peyampaian materi pembelajaran harus di dukung oleh
pengunaan medi agar proses belajar mengajar lebih efektif, namun kenyataan di
lapagan, guru tersebut mengunakan media di awal pembelaran dan hanya satu
media saja dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis menyatakan kepada guru, mengapa Ibuk
tidak menggunakan kedua media tersebut? Hasil wawancara dengan guru sejarah
Ibuk FI mengatakan:
“Dek indo Ibuk gunoke ke mdia gambar, waktu indo cukuik untuak
monyampe kenyo, untuak mongguno ke duo media dalom duo jum
polajaren sobonarnyo indo cukuik waktu, sobulom Ibuk monngunoke
peta tontu Ibuk monjoleh ke dolu, ko siswa materi yang di sampe
ke”.(wawancara 8 Januari 2018).
Artinya:
Karena Ibuk tidak menggunakan media gambar dalam pembelajaran, di
karenakan waktu yang kurang untuk menyampaikan dua media sekali gus,
sebelum Ibuk menggunakan media, terlebih dahulu Ibuk menjelaskan
kepada siswa materi yang ingin di sampaikan, oleh karena itu untuk
menggunakan dua media sewaktu pembelajaran harus dari awal pelajaran
tanpa menerangkan materi terlebih dahulu.
Mengapa tidak cukup ketersedian media disekolah ini? Wawancara dengan
kepala sekolah Bapak SF adalah masih dalam usaha untuk membelinya. Hal ini
dinyatakan oleh kepala sekolah mengatakan:
“untuak media peninggalan sejarah tu yang indo lai di sokolah ko,
bontuak patuang, candi, indo juo lai do, sobob masih dalom rencana
baru untuak mombolinyo, itu mangko ibuk hanyo monjoleh ke ko
siswa tentang peryataan materi mia nyo, kok lai gambar
peninggalan kerajaan sriwijaya di buku, itu lah yang ibuk colo ke ko
siswa nyo”. wawancara 8 Januari 2018).
58
Artinya:
Untuk media peninggalan sejarah misalnya, patung, atau candi, tidak ada
ketersedianya di sekolah ini, karena masih dalam usaha untuk
memenuhinyo yaitu dengan cara membeli, oleh karena itu guru sejarah
hanya menjelaskan berupa peryataan yang berkaitan dengan materi yang di
sampaikannya, untuk mengenali kepada siswa tentang peninggalan
kerajaan sriwijaya, biasanya guru hanya melihatkan gambar yang ada
pada buku paket yang digunakan.
Cara guru menggunakan media peta dalam pembelajaran tersebut dari
hasil pengamatan penulis adalah digunakan pada saat guru menampilkan di depan
kelas, guru mencontohkan sebuah gambar ruang peninggalan sejarah kerajaan
sriwijaya, jadi ada beberapa penjelasan yang berkaitan dengan kerajaan sriwijaya
yang dapat dijelaskan dengan bantuan media.
Waktu penggunaan media gambar oleh guru pada awal pelajaran yaitu jam
10:30 sampai jan 11:45, tetapai kenyataannya tidak semua media tersebut yang
digunakan oleh guru, dengan kenyataannya dilapangan bahwa media yang
digunakan oleh guru pada 15 menit jam pelajaran berganti yaitu berupa media
gambar.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dikelas X terdiri dari enam kali
pertemuan yaitu pada kelas X1-X6 dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis media
yang digunakan oleh guru pada materi faktor yang menyebabkan perkembangan
kerajaan sriwijaya adalah media peta, chart, gambar , dan gambar prasasti, cara
penggunaan media yaitu pada saat menerangkan materi didepan kelasa , dan
waktu penggunaannya tidak ditentukan oleh guru ada pada jam pertanma dan ada
pada 15 menit waktu untuk pergantian jam pelajaran.
59
C. Pembahasan
Kemampuan menggunakan media dalam proses pembelajaran merupakan
salah satu kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru. Hal ini dijelaskan
dalam peryataan Menurut Sulton, istiqomah (2013:15) Kopetensi Pedagogik
adalah kemampuann guru berkenan dengan penguasaan teoritis dan proses
aplikasinya dalam pembelajaran dan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
tentang standar kualifikasi akademik dan kopetensi guru disebutkan bahwa
kopetensi Pedagogik guru mencakup kopetensi sebagai penguasaan teknologi
pembelajaran atau menguasai media pembelajaran.
Dari hasil temuan di lapangan yang di jelaskan di atas, dapat diperoleh
bahwa penggunaan media pelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Rao
Kabupaten Pasaman tergolong kurang dari segi media yang disampaikan, waktu
penggunaan dan cara penggunaannya.
Media yang digunakan pada umunya adalah media gambar yang di
tempelkan, dan cara pengunaan nya di akhir pembelajaran yang sedang
berlagsung, oleh guru pada kelas X di SMA N 1 Rao Kabupaten Pasaman tidak
selalu mengunakan media, karena dari segi jenis media yang di gunakan pada
umunya adalah media peta,
Pada kelas X1 guru menggunakan media peta, kelas X2 guru
menggunakan media peta, kelas X3 guru tidak menggunakan media, kelas X4 guru
menggunakan media gambar prasasti, kelas X5 guru menggunakan media chart,
dan kelas X6 guru menggunakan media peta.
60
Cara guru menggunakan media pelajaran pada pertemuan dikelas X1-X6
yaitu pada saat guru menerangkan materi didepan kelas pada materi faktor yang
mendorong perkembangan kerajaan Sriwijya, de ngan cara menampilkan didepan
kelas sambil menerangkan kepada siswa yang berpedoman kepada media yang
ditampilkan.
Waktu penggunaan media oleh guru sejarah kelas X yaitu pada awal
pelajaran dan 15 menit waktu habis pergantian pelajaran dengan menjelaskan
faktor pendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya. Sebelum menampilkan
media pelajaran guru terlebih dahulu menerangkan pelajaran kepada siswa,
setelah guru menerangan pelajaran maka guru baru menampilkan media
pemeblajaran tersebut, sehingga waktu untuk menggunakan media tidak cukup.
D. Implikasi
Berdasarkan uraian dari pembahasan terlihat ada beberapa faktor yang
menyebabkan kurangnya penggunaan media oleh guru kelas X di SMA N 1 Rao
Kabupaten Pasaman. Faktor tersebut adalah kurang lengkapnya media yang
disampaikan.
Cara guru menggunakan media pelajaran pada pertemuan dikelas X1-X6
yaitu pada saat guru menerangkan materi didepan kelas pada materi faktor yang
mendorong perkembangan kerajaan Sriwijya, dengan cara menampilkan didepan
kelas sambil menerangkan kepada siswa yang berpedoman kepada media yang
ditampilkan.
Waktu penggunaan media oleh guru sejarah kelas X yaitu pada awal
pelajaran dan 15 menit waktu habis pergantian pelajaran dengan menjelaskan
61
faktor pendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya. Sebelum menampilkan
media pelajaran guru terlebih dahulu menerangkan pelajaran kepada siswa,
setelah guru menerangan pelajaran maka guru baru menampilkan media
pemeblajaran tersebut, sehingga waktu untuk menggunakan media tidak cukup.
Dalam hal ini guru harus ada usaha untuk mempersiapkan materi atau
media pembelajaran sebelum masuk kelas. Salah satu yang bisa dilakukan adalah
dengan cara mebuat perencanaan artinya membuat bahan ajar sebelum masuk
kelas, sehingga guru akan lebih paham dengan apa yang akan di sampaikan
kepada siswa di depan kelas.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:.
Bahwa pengunaan media pembelajaran sejarah di SMA N 1 RAO
tergolong kurang, karena hal ini menyebabakan, dari kelas kelas X
1 sampai kelas
X6pada umumnya guru sejarah hanya menggunakan satu media saja yaitu media
gambar, karena media di sekolah tidak terlalu lengkap, dari segi cara
penggunaannya, dengan cara menjelaskan di depan kelas, dari segi waktu 15
menit terahir jam pelajaran berlagsung
B. Saran
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis menyatakan :
1. Untuk dari waktu sebaiknya guru sejarah kelas X harus mampu
mengunakan media berdsarakan waktu yang di tetapkan
2. Dan dari segi jenis media seharus nya guru sejarah harus menguna kan
media berdasarkan pembelajaran yan di iginkan
3. Kepada guru kelas X dapat menentukan media yang di iginnkan
berdasarkan pembelajara yang di iginkan.
4. Kepada guru sejarah kelas x dapat mengunakan waktu dengan baik
5. kepaada guru sejarah kelas x di harapkan agar bisa memaksimalkan
pengunaan media dengan materi yang di sampaikan.
6. kepada dinas pendidikan kabupaten pasaman dapat memberikan
pembinaan kepada guru sejarah dengan mengadakan local atau pelatihan
63
agar guru sejarah memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara
mengunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata
pelajaran, dan lebih bnyak lagi melakukan pelatihan –pelatihan untuk guru
–guru yang terutama yang menyakut dengan media pembelajaran.
7. sekolah di harapkan memiliki perhatian terhadap penyediaan berbagai
media pembelajaran dan diharapkan untuk semua mata pelajaran,
diharapkan bisa menydiakan media yang dibuthkan guru dalam
pembelajaran, agar guru bisa menyesuaikan media dengan materi yang
disampaikan.
8. Kepada kepala sekolah, agar lebih memberikan motivasi atau pengetahuan
keopada guru dalam penggunaan media pembelajaran.
Kepada guru sejarah sendiri harus menjalin kmomunikasi dengan kepala
sekolah dalam artia terbukakepada kepala sekolah
9. kepada guru sejarah kelas X, diharapkan agar bisa memaksimalkan
penggunaan media denganmateri yang disampaikan
10. Kepada guru sejarah kelas X, agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik
untuk menggunakan media pembelajaran di kelas.
11. Kepada peneliti selanjutnya , agar bisa menegembangkan penelitian tentang
penggunaan media pelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Rao ini.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.
Arsyad azhar.2014.Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad azhar.2008.Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Dardiri Ahmad.2010.Dinamika Pendidikan. Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta.
Djamarah Bahri Syaipul, dkk. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Asdi
Mahasatya.
Fitrianid.2016. Kendala Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
di SMA I Baso Kabupaten Agam. Dalam Bentuk Skripsi: STKIP
Ahlussunnah Bukittinggi.
Moleong J lexy.2012. Penelitian Kualitatif. Bandung:Rineka Cipta.
Mawarti Ayu Diah.2011. Pemanfaatn Media Pembelajaran Sejarah Oleh Guru
Sejarah Di Dalam Penerapan Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal
Fakultas Ilmu Sosial Negeri Semarang:Semarang.
Suhatril, Afriani.2014. Buku Ajar Modul Dan Media Pembelajaran Geografi.
STKIP Ahlussunnah:Bukittinggi.
Taufik Imam. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Geneca Exact.
Tritna khomariah.2006. Visonary Lidership Menuju Sekolah.Bandung:Bumi
Aksara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional.
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMANegeri 1 Rao
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester
Materi pokok
:
:
X/1
Kerajaan Sriwijaya
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI 2 Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkanperilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalampergaulan dunia”.
KI.3Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
LAMPIRAN 1
66
Kompetensi Dasar
No KD Pengetahuan IPK Pengetahuan
1.
3.6 Menganalisis kareteristik
kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada
kehidupan masyarakat saat ini
3.6.1 Mengidentifikasi bukti-
bukti peninggalan kerajaan
Sriwijaya yang masih ada
saat ini
3.6.2 Menjelaskan faktor yang
mendorong perkembangan
kerajaan Sriwijaya
3.6.3 Mengkaji mengapa kerajaan
Sriwijaya disebut kerajaan
Maritim
3.6.4 Mengkaji kehidupan
masyarakat, pemerintahan
kerajaan Sriwijaya
3.6.5 Mengkaji hasil-
hasilkebudayaan kerajaan
Sriwijaya
3.6.6 Menganalisis mengapa
sekarang kita belum mampu
mengulangi kejayaan di
lautan pada abad ke-7
seperti kerajaan Sriwijaya
Pengembangan IPK sampai mencapai KD
dengan menggunakan kko taxonomi
Anderson
67
Indikator Pencapaian Kompetensi
No KD Keterampilan IPK Ketrampilan
1 4.6 Mengolah informasi mengenai
proses masuk dan
berkembangnaya kerajaan Hindu
Budha dengan menerapkan cara
berfikir kronogis, dan
pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini serta
mengemukakannya dalam
bentuk tulisan
4.6.1 mengaitkan satu data dengan
data lainnya tentang kerajaan
Sriwijaya
4.6.2 membuat rangkuman dalam
bentuk tulisan tentang nilai-
nilai kerajaan Sriwijaya
4.6.3 membuat rangkuman dalam
bentuk tulisan tentang unsur
budaya yang berkembang
pada masa kerajaan
Sriwijaya yang masih ada
pada masa kini
4.6.4 mempresentasikan
rangkuman tentang nilai-
nilai dan unsur budaya yang
berkembang pada masa
kerajaan kerajaan Sriwijaya
pada masa kini secara acak
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Inkuiri Value tentang perkembangan masyarakat pada
masa kerajaan Sriwijaya maka siswa Menganalisis kareteristik kehidupan
masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan Sriwijaya di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih ada pada kehidupan masyarakat
dan mengolah informasi mengenai proses masuk dan berkembangnaya
kerajaan Sriwijaya dengan menerapkan cara berfikir kronoogis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat masa kini serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisandengan mengembangkan rasa ingin tahu dan tanggung
jawabserta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif),
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Kerajaan Sriwijaya
bukti-bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang masih ada saat ini
faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya
contoh bukti-bukti yang masih ada pada kehidupan masyarakat
68
karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan kerajaan Sriwijaya
hasil-hasil kebudayaan kerajaan Sriwijaya
hubungan korban gempa di Mentawai dengan kondisi kelautan pada
saat ini
E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik
2. model Pembelajaran Inquiri Value
3. metode Diskusi kelompok
F. Media/alat dan bahan
Media
Peta
Power point
Bagan
Prasasti
gambar peninggalan kerajaan Sriwijaya
G. Sumber belajar
Buku Guru, Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta: Kemdikbud
Buku Siswa, Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta: Kemdikbud
H. Kegiatan Pembelajaran
N
o
Kegiat
an
Sintak
(langkah-
langkah
pembelajara
n)
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendaul
uan
1. Siswa menjawab salam dari
guru.
2. Salah seorang siswa memimpin
Do’a untuk menciptakan
suasana relegius dalam belajar
3. Memperhatikan kehadiran
peserta didik dalam rangka
membangun rasa peduli
lingkungan antara siswa dengan
guru dan siswa dengan siswa
lainnya
15
menit
69
4. Tanya jawab tentangkompetensi
yang sudah dipelajariberkaitan
dengan kerajaan Sriwijaya
(kompetensi yang akan
dipelajari)
5. Peserta didik memperhatikan
tayangantopik, tujuan,
kompetensi yang harus dicapai
dan kegiatan yang akan
dilakukan.
6. Guru menyampaikan bentuk
penilaian yang akan digunakan.
2 Kegiata
n Inti Orientasi
masalah
Merumus
kan masalah
Guru merumuskan masalah tentang
kerajaan Sriwijaya, mengapa
kerajaan Sriwijaya merupakan
kerajaan maritim terbesar dia Asia
Tenggara pada abad ke 7 - 15
Peserta didik mengamati
tentang peta sejarah
Peserta didik mengidentifikasi
masalah yang berkaitan
dengan perkembangan
kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan budaya pada
masa kerajaan –kerajaan
Sriwijaya serta menunjukkan
bukti-bukti yang masih ada
pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini
Peserta didik bergabung dalam
enam kelompok
Peserta didik mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi secara
kelompok melalui berbagai
60
menit
kreatif literasi
70
Mengumpul
kan
informasi
macam sumber yang terkait
dengan tugas sebagai berikut :
Kelompok 1 membahas
tentang:
- bukti-bukti peninggalan
kerajaan Sriwijaya yang
masih ada, dan faktor
yang mendorong
berkembangnya
kerajaan Sriwijaya
Kelompok 2 membahas
tentang:
- mengapa Kerajaan
Sriwijaya disebut
sebagai kerajaan
Maritim.
Kelompok 3 membahas
tentang:
- perkembangan politik
dan pemerintahan
kerajaan Sriwijaya
Kelompok 4 membahas
tentang:
- perkembangan ekonomi
dan sosial kerajaan
Sriwijaya
Kelompok 5 membahas
tentang :
- penyebab mundur dan
berakhirnya kerajaan
Sriwijaya
pelajaran yang dapat
diambil dari kehidupan
kerajaan Sriwijaya
mengapa sekarang kita
belum mampu mengulangi
kejayaan di lautan pada
abad ke-7 seperti kerajaan
Sriwijaya
Peserta didik menganalisis
informasi dari bacaan berbagai
buku sumber untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
telah ditugaskan.
71
Verification
(pembuktian
)
Menguji
hipotesis
menarik
kesimpulan)
Mendiskusikan hasil
pengolahan data dan
memverikasi hasil pengolahan
dengan data-data pada sumber
terkait materi yang disajikan.
Peserta didik menyimpulkan
hasil diskusi dan masing-
masing kelompok
mempresentasikan secara acak
Bagi kelompok yang memberi
tanggapan dan jawaban yang
tepat akan diberikan point.
Kelompok yang bisa
mengumpulkan point
terbanyak maka diberikan
julukan excellent point
terbanyak kedua diberikan
julukan super team dan point
terbanyak ketiga dengan julukan
good team
3
Penutup
Guru bersama-sama dengan
peserta didik membuat
rangkuman pelajaran tentang
materi yang telah dibahas
Penguatan materi oleh guru
Siswa melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan baik tentang
proses maupun hasil yang
dicapai
Guru melakukan penilaian
berkenaan dengan materi yang
telah di bahas
Guru menginformasikan
kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas kelompok tentang
Kerajaan Mataram Kuno
15
menit
72
Guru dan siswa menutup
pelajaran dengan mengucapkan
salam
I. Penilaian
a. Penilaian Sikap
1. Aspek yang diamati : disiplin, jujur dan bertanggung jawab
2. Insrumen : observasi
b. Penilaian pengetahuan
1. Aspek yang dinilai : ( berdasarkan IPK pada KD 4)
2. Tehnik penilaian : tes tertulis
3. Instrumen : essay
c. Penilaian Ketrampilan
1. Aspek yang dinilai : (berdasarkan IPK pada KD 4 )
2. Tehnik penilaian : unjuk kerja
Forto folio
3. Instrumen : lembar pengamatan
Remedial
a. Membuat rangkuman materipada indikator yang belum tuntas
b. Menjawab kembali soal-soal pada indicator yang belum tuntas
Pengayaan
Membahas soal-soal pendalaman yang berkaitan dengan materi yang telah
dibahas
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Faisal ,M.Pd
NIP. 1968102039950121001
Rao, Januari 2017
Guru mata Pelajaran Sejarah
Fahriani, S.Pd
Nip. 19620123198901003
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Rao
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X / 1
Materi Pokok : Kerajaan Hindu Budha di indonesis
Materi : Kerajaan Sriwijaya
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan :
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat mengamatai konsep dan mengaamat kehidupan masyiarakat Hindu
Budha di indonesia serta dapat menyajikan data hasil penelusuran informasi
menunjukan contok bukti-bukti yang masih berlaku pada saat sekarang ini
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR DARI KI 1-2 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
KI-1 dan KI 2 Kompetensi Sikap
Spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkanperilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif,dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalampergaulan
dunia”.
KIKD.3Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
74
Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
Mengolah informasi mengenai
proses masuk dan berkembangnaya
kerajaan Hindu Budha dengan
menerapkan cara berfikir kronogis,
dan pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk
tulisan
Menganalisis kareteristik
kehidupan
masyarakat, pemerintahan dan
kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia dan menunjukan contoh
bukti-bukti yang masih berlaku
pada kehidupan masyarakat saat ini
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.7 Mengidentifikasi bukti-bukti
peninggalan kerajaan Sriwijaya
yang masih ada saat ini
3.6.8 Menjelaskan faktor yang
mendorong perkembangan
kerajaan Sriwijaya
3.6.9 Mengkaji mengapa kerajaan
Sriwijaya disebut kerajaan
Maritim
3.6.10 Mengkaji kehidupan
masyarakat, pemerintahan
kerajaan Sriwijaya
3.6.11 Mengkaji hasil-hasilkebudayaan
kerajaan Sriwijaya
3.6.12 Menganalisis mengapa sekarang
kita belum mampu mengulangi
kejayaan di lautan pada abad ke-
7 seperti kerajaan Sriwijaya
4.6.5 mengaitkan satu data dengan
data lainnya tentang kerajaan
Sriwijaya
4.6.6 membuat rangkuman dalam
bentuk tulisan tentang nilai-nilai
kerajaan Sriwijaya
4.6.7 membuat rangkuman dalam
bentuk tulisan tentang unsur
budaya yang berkembang pada
masa kerajaan Sriwijaya yang
masih ada pada masa kini
mempresentasikan rangkuman
tentang nilai-nilai dan unsur
budaya yang berkembang pada
masa kerajaan kerajaan
Sriwijaya pada masa kini secara
acak
B.Materi Pembelajaran
Kerajaan Sriwijaya
bukti-bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang masih ada saat ini
faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya
contoh bukti-bukti yang masih ada pada kehidupan masyarakat
karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan kerajaan Sriwijaya
hasil-hasil kebudayaan kerajaan Sriwijaya
hubungan korban gempa di Mentawai dengan kondisi kelautan pada
saat ini
75
C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : Discovery Learning, diskusi kelompok, tanya jawab,
dan penugasan
D. Media Pembelajaran
Media/Alat : peta power poin /White Board, Laptop, Infocus
E. Sumber Belajar
Kemdikbud RI. 2013. Edisi Revisi Buku Guru,Sejarah Indonesia Kelas X,
Jakarta: Kemdikbud
Kemdikbud RI. 2013. Edisi Revisi Buku Siswa,Sejarah Indonesia Kelas X,
Jakarta: Kemdikbud
M. Habib Mustopo dkk.. 2013. Edisi Revisi Buku Siswa, Sejarah
Indonesia,Program Wajib Kelas X, Jakarta: Yudhistira.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan
mengucapkan salam
b. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menyampaikan topic dantujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e. Guru menyampaikan secara singkat model pembelajaran yang akan
digunakan pada pertemuan kali ini.
f. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
g. Guru mempersiapkan media/alat yang diperlukan
Kegiatan Inti (70 menit)
Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok
Stimulus (Pemberian Rangsangan)
Peserta didik mengamati gambar dan video mengenai bentuk peninggalan
kerajaan Sriwijaya
Problem statemen(Pertanyaan /Indentifikasi Masalah)
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang
bentuk peninggalan kerajaan Sriwijaya
Data Collection (Pengumpulan Data)
Guru merumuskan masalah tentang kerajaan Sriwijaya, mengapa kerajaan
Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar dia Asia Tenggara pada
abad ke 7 - 15
Peserta didik mengamati tentang gambar peta sejarah
76
Peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan budaya pada
masa kerajaan –kerajaan Sriwijaya serta menunjukkan bukti-bukti
yang masih ada pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik menganalisis berbagai sumber yang ditemukan untuk
menemukan penjelasan mengenai topik materi yang didapatkan.
Verirification (Pembuktian)
Peserta didik dalam kelompok mencocokkan antara hasil diskusi dengan
buku sumber mengenai pertanyaan yang muncul
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
Mengkomunikasikan
a. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Kemudian di lanjutkan dengan kelompok lainnya
hingga selesai
b. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, guru
mempersilahkan kelompok lain untuk menanyakan pertanyaan jika masih
ada yang kurang dimengerti.
c. Guru mempersilahkan kelompok yang mepresentasikan untuk menjawab
pertanyaan dari kelompok lain.
Penutup (10 menit)
a. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal tentang topic pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran materi
yang telahdibahas.
c. Guru memberitahukan materi yang akan dilaksanakan untuk minggu depan.
d. Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar.
e. Guru menutup pelajaran denganberdoadan salam penutup
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
77
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk
tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai )()( maksimumnnketuntasann
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai )(maksimumnn diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
Mengetahui, Rao , Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AHMAD YANI .S.Pd PAHRIANI , S.Pd
NIP. 1975 1215 2006 04 011 NIP. 1962 0713 1985 12
2 001
78
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Rao
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
N
O
WAKT
U NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
BUTIR
SIKAP
POS/
NEG
TINDAK
LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Mengetahui, Rao , Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AHMAD YANI .S.Pd PAHRIANI , S.Pd
NIP. 1975 1215 2006 04 011 NIP. 1962 0713 1985 12
2 001
79
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMAN 1 Rao
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X
Materi : Kerajaan Hindhu Budha di indonesia
Contoh Tugas:
Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:
1. carilah bukti-bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya dan jelaskan
manfaatnya
2. Bagaiamana bentuk karateristik kehidupan pada masa kerajaan Sriwijaya
3. jelaskan sistim perekonomian kerajaan Sriwijaya
80
Rubrik Penilaian
Nama peserta didik/kelompok :
…………………………………………………
Kelas :
………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................
No Kategori Skor Alasan
1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. 3. Apakahterdapatdaftar pustaka sumber
infomasidalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakahbahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuaidengankaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
ilai Perolehan SkorPerolehan
skor maksimal
Mengetahui, Rao , Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AHMAD YANI .S.Pd PAHRIANI , S.Pd
NIP. 1975 1215 2006 04 011 NIP. 1962 0713 1985 12 2 001
81
INSTRUMEN TES TERTULIS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rao
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.1 Menganalis Karateristik kehidupan masyiarakat
pemerintahan pada masa kebudayaan Hindu Budha Soal:
No Butir Instrumen skor
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan bentuk peninggalan kerajaan Sriwijaya
Sebutkan mengapa kerajaan Sriwijaya dikatakan kerajaan maritim
Jelaskan menggapa kerajaan Sriwijaya dikatakan kerajaan hindu budha
Carilah gambar peningglan kerajaan Sriwiajaya di sumtra
Berikanlah penjelasan singkat mengenai sejarah sebagai kisah!
20
20
20
20
20
Total 100
Pedoman pensekoran :
ilai Perolehan SkorPerolehan
skor maksimal
Mengetahui, Rao , Juni 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AHMAD YANI .S.Pd PAHRIANI , S.Pd
NIP. 1975 1215 2006 04 1 011 NIP. 1962 0713 9185 12 2 001
82
1. RINGKASAN MATERI
KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena
Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia
Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 15 M). Bukti peninggalan kerajaan sriwijaya
yang masih ada pada saat sekarang adalah :
a. prasasti-prasasti
b. Patung archa Budha
c. Koin perunggu
d. Stupa
e. candi
Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak
kebesarannya sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih
dahulu sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.
Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal
dari luar seperti dari Cina, India, Arab, Persia.
Sumber-sumber dari dalam negeri Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang
menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan
angka tahun Saka.
Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut
ini!
a
.
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai
Talang dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi prasasti
tersebut menceritakan perjalanan suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta
Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak
20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa
daerah.
b
.
Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka
tahun 606 Saka / 684 M. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman
Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk dan terdapat doa-doa yang
bersifat Budha Mahayana.
c
.
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang berangka
tahun 683 M.
d
.
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka
tahun 608 Saka / 686 M.
e
.
Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi tidak berangka tahun.
f
.
Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka
tahun.
83
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur,
Karang bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa
kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami
keberadaan kerajaan Sriwijaya? Untuk menambah lagi pemahaman Anda
simaklah uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal
dari luar negeri baik yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.
Sumber-sumber prasasti Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun
775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di Semenanjung
Melayu, daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor.
Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke
9 M. Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja
Sriwijaya.
Sumber Berita Asing Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
berita berita Cina maupun berita Arab. Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing
seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang
menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai
agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang
menceritakan tentang pengiriman utusa dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M. Nama
kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih
atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag /Zabay
atau dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentan kekuasaan
dan kebesaran serta kekayaan Sriwijaya. Demikianlah bukti-bukti tentang sumber
dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, sehingga melalui
sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya dalam berbagai
aspek kehidupan.
Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Ada beberapa faktor yang mendorong perkembanganSriwijaya antara lain :
a. Letak geografis dari Kota Palembang. Palembang sebagaipusat pemerintahan
terletak di tepi Sungai Musi. Didepan muara Sungai Musi terdapat pulau-pulau
yangberfungsi sebagai pelindung pelabuhan di Muara SungaiMusi. Keadaan
seperti ini sangat tepat untuk kegiatanpemerintahan dan pertahanan. Kondisi itu
pula menjadikanSriwijaya sebagai jalurperdagangan internasional dari Indiake
Cina, atau sebaliknya. Juga kondisi sungai-sungai yangbesar, perairan laut
yang cukup tenang, serta penduduknyayang berbakat sebagai pelaut ulung.
b. Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat seranganKamboja.
Hal ini telah memberi kesempatan Sriwijayauntuk cepat berkembang sebagai
negara maritim.
84
Perkembangan Politik dan Pemerintahan
Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pada abadke-7. Pada awal
perkembangannya, rajanya disebut denganDapunta Hyang. Dalam Prasasti
Kedukan Bukit dan TalangTuotelah ditulis sebutan Dapunta Hyang. Pada abad
ke-7,Dapunta Hyang banyak melakukan usaha perluasan daerah.Daerah-daerah
yang berhasil dikuasai antara lain
sebagai berikut.
a. Tulang-Bawang yang terletak di daerah Lampung.
b. Daerah Kedah yang terletak di pantai barat SemenanjungMelayu.
c. Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan
Internasional, merupakan daerah yang sangat penting.
d. Daerah Jambi terletak di tepi Sungai Batanghari. Daerahini memiliki
kedudukan yang penting, terutama untukmemperlancar perdagangan di pantai
timur Sumatra.
e. Tanah Genting Kra merupakan tanah genting bagianutara Semenanjung
Melayu.
f. Kerajaan Kaling dan Mataram Kuno.
Menurut berita Cina, diterangkan adanyaserangan dari barat, sehingga
mendesak
Kerajaan Kaling pindah ke sebelah timur.Diduga yang melakukan serangan
adalah
Sriwijaya. Sriwijaya ingin menguasai Jawabagian tengah karena pantai utara
Jawa
bagian tengah juga merupakan jalurperdagangan yang penting.Sriwijaya terus
melakukan perluasan daerah,sehingga Sriwijayamenjadi kerajaan yang
besar.Untuk lebih memperkuat pertahanannya, padatahun 775 M dibangunlah
sebuah pangkalan di
daerah Ligor. Waktu itu yang menjadi raja adalahDarmasetra.
Untuk mengurus setiap daerah kekuasaan Sriwijaya, dipercayakankepada seorang
Rakryan (wakil raja di daerah). Dalam hal ini Sriwijayasudah mengenal struktur
pemerintahan.
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada pada abad 9-10 Masehi dimana
Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara.
Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia
Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja,
Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dan Selat Sunda
Perkembangan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan
perdagangan Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut
maka Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan
Transito sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar.
85
Letak Sriwijaya sangat strategis di jalur perdagangan antara India-Cina. Di
samping itu juga berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi
perdagangan di Asia Tenggara, menjadikan Sriwijaya berhasil menguasai
perdagangan nasional dan internasional. Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka
mempunyai arti penting terhadap perkembangan Sriwijaya sebagai negara
maritim, sebab banyak kapal-kapal asing yang singgah untuk menambah air
minum, perbekalan makanan dan melakukan aktivitas perdagangan.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional
sangat baik. Hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan
bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanya Sriwijaya memiliki armada laut
yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur pelayaran yang menuju
Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di
wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan
Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti,
pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya
berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.
Pada mulanya penduduk Sriwijaya hidup denganbertani. Akan tetapi karena Sriwijaya
terletak di tepiSungai Musi dekat pantai, maka perdagangan menjadicepat
berkembang.Perdagangan kemudian menjadi matapencaharian pokok. Perkembangan
perdagangan didukungoleh keadaan dan letak Sriwijaya yang strategis. Sriwijayaterletak
dipersimpangan jalan perdagangan internasional.Para pedagang Cina yang akan ke India
singgah dahulu di
Sriwijaya, begitu juga para pedagang dan India yang akan keCina. Di Sriwijaya para
pedagang melakukan bongkarmuatbarang dagangan. Dengan demikian, Sriwijaya
semakin ramaidan berkembang menjadi pusat perdagangan. Sriwijaya
mulaimenguasaiperdagangan nasional maupun internasional dikawasan perairan Asia
Tenggara. Perairan di Laut Natuna,Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa berada di
bawah
kekuasaan Sriwijaya. Tampilnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan,memberikan
kemakmuran bagi rakyat dan negara Sriwijaya.Kapal-kapal yang singgah dan melakukan
bongkarmuat,harus membayar pajak. Dalam kegiatan perdagangan,Sriwijaya mengekspor
gading, kulit, dan beberapa jenisbinatang liar, sedangkan barang impornya antara lain
beras,rempah-rempah, kayu manis, kemenyan, emas, gading, danbinatang.
Sriwijaya sebagai kerajaan Maritim
Perkembangan tersebut telah memperkuat kedudukanSriwijaya sebagai kerajaan maritim.
Kerajaan maritim adalahkerajaan yang mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan
perdagangan dan hasil-hasil laut. Untuk memperkuatkedudukannya, Sriwijaya
membentuk armada angkatan lautyang kuat. Melalui armada angkatan laut yang kuat
Sriwijaya
mampu mengawasi perairan di Nusantara. Hal ini sekaligusmerupakan jaminan keamanan
bagi para pedagang yangingin berdagang dan berlayar di wilayah perairan Sriwijaya. Dan
86
juga Sriwijaya mempunyai kapal-kapal armada yang besar, disamping itu Sriwijaya juga
berkembang ilmu pelayaran yang tinggi
Kehidupan sosial kerajaan Sriwijaya
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial
masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya
Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia
Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya
terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta
Budha terkenal yaitu Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu
lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda.Dari prasasti ini diketahui pula
raja Sriwijaya yaitu Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa
Paladewa (India).Raja ini memberi sebidang tanah untuk asrama pelajar dari
Sriwijaya.Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan
kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan
tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.Dengan demikian kehidupan
ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini
tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan.Kemajuan dalam bidang
budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalan peninggalan suci seperti
stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi, Muaratakus, dan
Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Kerajaan Sriwijaya akhirnya mengalami kemundurankarena beberapa hal antara
lain :
1. Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di
Koromande, India Selatan. Dari dua serangan tersebut membuat luluh lantah armada
perang Sriwijaya dan membuat perdagangan di wilayah Asia-tenggara jatuh pada
Raja Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
2. Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, membuat beberapa daerah taklukannya
melepaskan diri sampai muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan baru
yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan
Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
3. Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor ekonomi. Para pedagang yang
melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang karena
daerha-daerah strategis yang dulu merupakan daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke
tangan raja-raja sekitarnya.
4. Munculnya kerajaan-kerajaan yang kuat seperti Dharmasraya yang sampai menguasai
Sriwijaya seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang tercatat melakukan sebuah
ekspedisi yang bernama ekspedisi Pamalayu.
87
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Rao
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
No Nama Siswa
Kelengkapan
Materi
Penulisan
Materi
Kemampuan
Presentasi Total
Skor
Nilai
Akhir 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ilai Perolehan SkorPerolehan
Skor maksimal
88
PEDOMAN PENSKORAN:
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR
MAKS
1 Kelengkapan Materi
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
2 Penulisan Materi
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
3 Kemampuan presentasi
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
Manajemen waktu yang baik
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Mengetahui, Rao , januari 2018
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
AHMAD YANI .S.Pd PAHRIANI , S.Pd
NIP. 1975 1215 2006 04 1 011 NIP. 1962 0713 9185 12
2 001
89
Lampiran III
Dokumentasi Foto Penelitian
Gambar 1: Foto tampak depan SMA N 1 RAO Kabupaten Pasaman
Sumber: (Dokumentasi yernita Januari 2018)
Gambar 1. Wawancara denggan tiga orang murid kelas X IPA
Sumber: ( Dokumentasi yernita Januari 2018.
90
Gambar 1:wawancara denggan Bapak kepala sekolah SMA N 1 ROA
( Sumber dokumentasi yernita Januari 2018)
Gambar 1. wawancara denagan Ibu Fahriani guru sejarah kelas X
Sumber :( dokumentasi yernita 2018)
91
Gambar 1. Dokumentasi penulis sewaktu melakukan observasi di
kelas X Sumber: Dokumentasi yernita Januari 2018)
92
Gambar 1. penyampaiakan pelajaran di dalam kelas tanpa
menggunakan media pelajaran Kelas X (Sumber : dokumentasi
yernita 2018)
Gambar 1. Guru sedang mejelaskan materi denggan menggunakan
media di depan kelas, penulis sewaktu melakukan penggamatan di
kelas (sumber dokumentasi yernita 2018)
93
94
95