repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/gustia... · 2019. 4....

168

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 2: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 3: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 4: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 5: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 6: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 7: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 8: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 9: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 10: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 11: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 12: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 13: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 14: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 15: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 16: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 17: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 18: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya
Page 19: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian pendidikan adalah sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik

melalui bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik untuk

mencapai pribadi yang dewasa atau susila yaitu sosok manusia dewasa yang

sudah memiliki bekal ilmu pengetahuan penuh serta memiliki integritas moral

yang tinggi. Dapat juga dipahami fungsi dari Pendidikan Nasional adalah

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang

menyatakan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Kita harus membekali diri dengan memiliki kemampuan dan keterampilan

untuk menghadapi perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam dunia

pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa

pendidikan adalah:

Pendidikan Nasional merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya.

Page 20: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

2

Motivasi penting dalam belajar, Menurut Hamalik (2014 : 162-163)

disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan dari diri dan dimiliki

oleh setiap individu dalam melakukan kegiatan belajar, agar dalam proses belajar

mendapat hasil yang maksimal. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2011:73)

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan

munculnya filling dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap adanya

tujuan. Motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor intrinsik, berupa hasrat

dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita.

sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan kondusif,

dan kegiatan belajar yang menarik. Motivasi belajar adalah merupakan faktor

psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal

penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang

memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan

kegiatan belajar. Menurut Hamalik (2014:161) Motivasi belajar penting bagi

peserta didik dan guru, bagi peserta didik motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya perbuatan belajar

murid.

2. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada

murid.

3. Menuntun kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha mencari cara

yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara

motivasi belajar siswa.

4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan

motivasi dalam pengajaran erat dengan pengaturan disiplin kelas.

Page 21: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

3

Motivasi siswa bisa dilihat pada saat proses kegiatan belajar mengajar,

adapun beberapa komponenmotivas yang timbul dalam diri siswa

menurutSardiman (2011:83)ialah:

1. Tekunmenghadapitugas (dapatbekerjaterus-menurusdalamwaktu yang

lama, tidakpernahberhentisebelumselesai).

2. Uletmenghadapikesulitan

(tidaklekasputusasa).Tidakmemerlukandorongandariluaruntukberprest

asisebaikmungkin (tidakpuasdenganprestasi yang telahdicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4. Dapatmempertahankanpendapatnya.

5. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Namun kenyataannya berdasarkan observasi yang penulis lakukan di SMP

N 7 Kinali pada kelas VII ( bulan Juli – Desember 2017), hal itu terlihat dalam

proses belajar mengajar, siswa tidak memperhatikan guru dalam belajar terlihat

dari 31 siswa hanya 2-3 siswa yaitu H S, A A dan L Ryang berani menjawab

pertanyaan guru, sedangkan siswa yang lain tidak mengacuhkan, siswa sering

keluar masuk dalam belajar, bosan dalam mengerjakan tugas dan tidak tepat

waktu dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

Kurikulum 2013 memiliki beragam model pembelajaran, Example non

Example, Picture and Picture, Numbered Heads Together, Cooperative Scriv,

Problem Based Introduktion (PBI). Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 guru

lebih cenderung memakai model pembelajaran Example non Example. Salah

satunya pada mata pelajaran IPS, dilihat beberapa RPP yang telah di terapkan oleh

para guru. Pemilihan terhadap Model pembelajaran Example non Examplekarena

kegiatannya lebih kongkrit dan nyata, yang menuntut siswa harus berfikir kritis

dan menambah ketertarikan siswa dalam belajar dan memperbaiki motivasi siswa.

Page 22: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

4

Maka berdasarkan fenomena diatas timbul pertanyaan bagi peneliti, pada motivasi

manakah siswa yang kurang bagus dalam pelaksanaan model

pembelajaranExample non Example?

Atas dasar itu peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut yang terkait

tentang “Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Dalam Pembelajar IPS di SMP N 7

Kinali” (Kasus Dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Example Non

Example).

B. Identifikasi Masalah

Motivasi belajar sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam

proses kegiatan belajar mengajar, terutama dalam memvariasi pembelajaran dan

peserta didik yang memiliki motivasi akan lebih aktif, kreatif dan mampu

memahami materi pelajaran IPS. Sedangkan peserta didik yang mempunyai

motivasi belajar rendah, terlihat kurang aktif dan agak lambat dalam memahami

materi pelajaran IPS. Maka penulis akan mengidentifikasi bagaimana motivasi

belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran IPS di SMP N 7 Kinali dalam

pelaksanaan model pembelajaran Example non Example.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penulisan ini lebih terarah dan mencapai tujuan yang

diharapkan, maka batasan masalah yang diteliti yaitu tentang motivasi

belajar siswa kelas VIIdalam pembelajaran IPS di SMP N 7 Kinali

dalam pelaksanaan model pembelajaran Example non Example.

2. Rumusan Masalah

Page 23: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

5

Bedasarkan batasan masalah dirumuskanlah pertanyaan dalam

penulisan ini adalah: Bagaimana motivasi belajar siswa kelas

VIIpadapembelajaran IPS di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan

model pembelajaran Example Non Example?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan

motivasi belajar siswa Kelas VII di SMP N 7 Kinali dalam

pelaksanaan model pembelajaran Example non Example.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

1) Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada

Kepala sekolah sebagai supervisi dalam kegiatan

pembelajaran disekolah khususnya pembelajaran IPS,

serta meningkatkan daya saing dan motivasi peserta didik

dalam PBM khusunya dalam pelajaran IPS

2) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam

memperluas pengetahuan dibidang pendidikan yang

terkait denganmotivasi belajar siswa dalam pembelajaran

IPS dengan menggunakan model pembelajaran Example

non Example. Wawasan pengetahuan ini juga dapat

menjadi wacana pengetahuan bagi siswa dilingkungan

pendidikan, khususnya di SMP N 7 Kinali.

Page 24: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

6

3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti

selanjutnya yang mempunyai objek yang sama.

b. Secara Praktis

1) Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini peneliti dapat menambah ilmu

dan meningkatkan wawasan, pengetahuan yang berkaitan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran Example non

Example.

2) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini akan memberi dampak positif

terhadap kualitas pendidikan sekolah terutama mengenai

motivasi belajar siswa kelas VIIdalam pembelajaran IPS

di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan model

pembelajaran Example non Example.

Page 25: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar

Menurut Kompri, (2015:1) Banyak teori yang mengemukakan

tentang motivasi. Berikut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri

seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu

tindakan atau tujuan tertentu. Atau usaha – usaha yang dapat

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak

melakukan sesuatu, karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah

menjadi aktif. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2011:73)

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai

dengan munculnya filling dan didahului dengan adanya

tanggapanterhadap adanya tujuan. Motivasi belajar dapat timbul

karena adanya faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil

dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita. sedangkan

faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan kondusif,

dan kegiatan belajar yang menarik. Motivasi belajar adalah

merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya

yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan

Page 26: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

8

semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat,

akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Menurut Hamalik (2014 : 162-163) terdapat dua sifat Motivasi

belajar tersebut yaitu :

a. Motivasi Intrinsik

Adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang

bersumber dari tujuan –tujuan peserta didik sendiri. Motivasi ini

sering di sebut “ motivasi murni ” atau motivasi yang

sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik.

Contohnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu,

memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap

untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar memberikan

sumbangan kepada kelompok, keinginan untuk diterima oleh

orang lain dan sebagainya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari

luar situasi belajar, seperti: angka, kredit, ijazah, tingkatan

hadiah, medali pertentangan dan persaingan. Motivasi ekstrinsik

tetap dipergunakan disekolah, sebab pembelajaran disekolah

tidak semuanya menarik minat atau sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Ada kemungkinan peserta didik belum menyadari

Page 27: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

9

pentingnya bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam

keadaan itu peserta didik bersangkutan perlu di motivasi agar

belajar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan dorongan dari diri dan dimiliki oleh setiap individu dalam

melakukan kegiatan belajar, agar dalam proses belajar mendapat hasil

yang maksimal. Jadi faktor yang mempengaruhi motivasi peserta

didik terdiri dari faktor internal seperti cara belajar, minat, kecerdasan,

dan motivasi. Dari lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan alam,

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga.

Menurut Hamalik (2014 : 161) Motivasi sangat berperan dalam

mendorong dan meningkatkan minat belajar, motivasi adalah

penggerak diri peserta didik untuk melakukan tindakan dalam

mengikuti pembelajaran, sebagaimana dengan fungsinya, motivasi

berfungsi sebagai berikut.

1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau suatu

perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu

perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya

mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang

diinginkan.

Page 28: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

10

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, ia berfungsi

sebagai mesin dari dalam diri seseorang, besar kecilnya

motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu

pekerjaan.

Adapunbeberapa komponenmotivasi menurutSardiman

(2011:83)ialah:

1. Tekunmenghadapitugas (dapatbekerjaterus-

menurusdalamwaktu yang lama,

tidakpernahberhentisebelumselesai).

2. Uletmenghadapikesulitan

(tidaklekasputusasa).Tidakmemerlukandorongandariluaru

ntukberprestasisebaikmungkin (tidakpuasdenganprestasi

yang telahdicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4. Dapatmempertahankanpendapatnya.

5. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Menurut (Hamalik 2014:161) Motivasi belajar penting bagi

peserta didik dan guru, bagi peserta didik motivasi belajar adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya perbuatan

belajar murid.

Page 29: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

11

2. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah

pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan,

motif, minat yang ada pada murid.

3. Menuntu kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha

mencari cara yang relevan dan sesuai guna

membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.

4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan

menggunakan motivasi dalam pengajaran erat dengan

pengaturan disiplin kelas.

2. Model Pembelajaran

Menurut Abdul Majid (2013:13) istilah “model” diartikan

sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam

melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga

diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang

sesungguhnya. Atas dasar pengertian tersebut, maka yang dimaksud

dengan “model belajar mengajar ” adalah kerangka konseptual dan

prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Serta berfungsi

sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran, serta para guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan

demikian, aktivitas belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan

bertujuan yang tersusun secara sistematis.

Page 30: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

12

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, Model

pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat

diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik

kerangka dasarnya. Model pembelajaran dapat muncul dalam beragam

bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofi dan pedagogis

yang melatar belakanginya.

Menurut Kardi dan Nur (2000) dalam Abdul Majid (2013:14)

ciri-ciri khusus model pembelajaran yang membedakan dengan

strategi, metode, atau prosedur :

1. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta

atau pengembangannya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta

didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan di capai).

3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model

tersebut dapat di laksanakan dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan

pembelajaran itu dapat tercapai.

3. Model Pembelajaran Example Non Example

a. Pengertian Model PembelajaranExample Non Example

Examples Non Examples adalah model belajar yang

menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus

atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar, model

Example non Example adalah strategi pembelajaran yang

Page 31: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

13

menggunakan media gambar dalam penyampaian materi

pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar

berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-

permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar

yang disajikan.

Menurut Hendar Wijaya (2013:5) Konsep model

pembelajaran Example Non Example pada umumnya dipelajari

melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di

luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui

definisi konsep itu sendiri. Example Non Example adalah model

yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep,

model ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat

dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-

example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa

untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang

ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang

menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas,

sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu

yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.

Misalnya materi yang sedang disampaikan adalah tentang

keberagaman Indonesia berupa dari senjata tradisional, example

yang digunakan adalah gambar-gambar senjata tradisional

seperti rencong, kujang, Mandau, cerulit, dan lain-lain. Untuk

Page 32: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

14

non example, gambar yang digunakan bisa berupa pistol, katana,

cakram, kunai dan lain sebagainya yang bukan merupakan

senjata tradisional Indonesia.

Media gambar merupakan salah satu alat yang digunakan

dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu

mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola

pikirnya. Dengan menerapkan media gambar diharapkan dalam

pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional bagi semua

siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan

akan aktif dan semangat untuk belajar.

Menurut Hamdani, (2011:94) dijelaskan bahwa Examples

Non Examples adalah model pembelajaran yang menggunakan

contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar

yang relevan dengan Kompetensi Dasar.

b. Langkah-langkah model pembelajaran Examples non Examples

Menurut Ridwan (2013:240) Langkah – langkah model

pembelajaran Examples Non Examples, diantaranya:

1. Guru membagi kelompok pesarta didik yang terdiri dari 2

sampai 3 orang

2. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

3. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan

melalui proyektor.

Page 33: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

15

4. Guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada peserta

didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar.

5. Masing-masing kelompok melakukan diskusi dan

menganalisis bagian yang merupakan contoh dan bukan

contoh, lalu mencatat hasilnya.

6. Guru mengomentari dan memberikan penjelasan

mengenai materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

7. Guru memandu peserta didik untuk merumuskan

kesimpulan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example Non

Examplemenurut Hamdani (2011:94)

1. Kelebihan Model Pembelajaran Example Non Example

a. Siswa lebih kritis.

b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh

gambar.

c. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan

pendapatnya.

2. Kekurangan Model Pembelajaran Example Non Example

a. Tidak semua materi dapat di sajikan dalam bentuk

gambar.

b. Memakan waktu yang lama.

Page 34: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

16

4. Aktifitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut Sriyono dalam buku Istarani (2017:6)Aktivitas

belajar adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara

jasmani atau rohani,aktivitas siswa selama proses belajar

mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan

siswa untuk belajar. Dari uraian di atas dapat dikemukakan

bahwa yang di maksud dengan aktifitas belajar adalah segala

jenis dan bentuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh segenab

jiwa dan raga seseorang untuk memahami, ingin mengetahui,

atau mempelajari sesuatu dari hasil kegiatan yang dilakukannya.

Jadi aktivitas belajar merupakan keterlibatan jiwa dan raga

seseorang secara sengaja atau tidak sengaja pada suatu kegiatan

yang akhirnya menambah hal baru dari orang tersebut.

Hal baru yang di maksud adalah: dari tidak tahu

sebelumnya menjadi tahu, dari tidak mengerti sebelumnya

menjadi mengerti, dari tidak bisa sebelumnya menjadi bisa, dari

tidak mahir menjadi mahir, dari tidak mandiri sebelumnya

menjadi mandiri, dan sebagainya.

b. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

1. Mendengarkan

Menurut Istarani (2017:46-47) Pendengaran adalah

kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia hal

Page 35: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

17

ini dilakuakan terutama oleh sistem pendengaran yang

terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Manusia dapat

mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa

pendengaranmenjadi rusak.

Pada proses belajar aktivitas mendengarkan

dimaksud adalah:

1) Mendengarkan penyajian bahan, yaitu: siswa

mendengarkan penjelasan materi dari guru,

siswa mendengarkan penjabaran bahan ajar

dari guru, siswa mendengarkan uraian materi

yang di sampaikan oleh guru, dan siswa

mendengarkan perintah-perintah sehubungan

dengan penyampaian materi ajar.

2) Mendengarkan percakapan, yaitu: siswa

mendengarkan percakapan antara dua orang

guru atau lebih, bila guru yang mengajar lebih

dari satu orang, siswa mendengarkan

percakapan antara guru dengan siswa, atau

antara siswa dengan siswa.

3) Diskusi kelompok, aktivitas pendengaran

dalam diskusi kelompok adalah:

mendengarkan pendapat teman saat

mengajukan atau mengemukakan

Page 36: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

18

pendapatnyadengan baik, mendengarkan

secara seksama ketika temanya menyajikan

hasil diskusi kelompok di depan kelas,

mendengarkan pertanyaan yang diajukan oleh

teman dalam berdiskusi, mendengarkan

penyampaian hasil diskusi dari teman.

2. Membaca

Menurut Istarani (2017:29) Membaca adalah

keterkaitan total seseorang dengan suatu informasi

simbolis, membaca biasanya merupakan suatu aspek

visual dari belajar. Menurut pandangan tersebut, membaca

sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan

simbol tulis kedalam bentuk bunyi dan sebagai suatu

peoses berpikir.

3. Menulis

Menurut Istarani (2017:47) Aktivitas menulis

adalah kegiatan yang dilakukan oleh tangan (pada

umumnya) dalam mencatat, meringkas atau

menyimpulkan materi ajar dalam proses belajar mengajar.

4. Pengamatan

Menurut Istarani (2017:46-67) Pengamatan adalah

kesadaran yang tertuju pada suatu peristiwa atau fakta

tertentu sebagai metode dalam penelitian. Jadi,

Page 37: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

19

pengamatan merupakan peroses belajar mengenal segala

sesuatu yang ada disekitar kita dengan menggunakan alat

indra kita.

5. Tanggapan

Tanggapan adalah peka perasaan, sehingga segera

mengetahui keadaan dan memperhatikan dengan sungguh-

sungguh, dapat mengetahui dan menyadari segala yang

timpul.

6. Berpikir

Menurut Anisah Basleman (2011:37) berpikir

adalah suatu kegiatan mental yang berupa upaya

melukiskan gagasan berdasarkan pengetahuan yang di

miliki dengan memperhitungkan hubungan sebab akibat

dan dirangkai secara logis dan rasional.

7. Diskusi

Menurut Istarani (2017:45) Diskusi adalah

pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran, pendapat

mengenai suatu masalah. Jadi, dalam berdiskusi siswa

saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyimpulkan

suatu jawaban dari suatu masalah yang dibahas dalam

diskusi tersebut.

Page 38: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

20

8. Mengingat

Ingat berarti “tidak lupa”, timbul kembali dalam pikiran.

Mengingat yaitu ingat akan memperhatikan, memikirkan.

Jadi mengingat adalah aktivitas mental dalam rangka

mengingat sesuatu yang lupa telah lupa, atau mengingat

pelajaran yang diberikan kepada siswa secara permanen

Menurut Istarani (2017:59).

B. Teori yang Digunakan

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Kognitif, teori

belajar kognitif menekankan kepada pentingnya proses internal, yaitu proses

mental manusia. Menurut Max Wertheimer dalam buku Rusman (2017:120)

belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan inovasi berkenaan

dengan pengamatan. agar peranan pemahaman atau insight timbul dalam

proses belajar sehingga siswa semagat dalam mengikuti kegiatan belajar.

C. Studi Relevan

Adapun sebagai perbandingan maka diambil beberapa tulisan yang

dijadikan relevansi untuk penulisan ini:

Tulisan Helmadona (2014) Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah

STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul:Hubungan Penguatan Guru

Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu di SMP N 25 Kabupaten Solok Selatan. Dilatar belakangi

rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, hal

Page 39: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

21

tersebut dapat dibuktikandari diri siswa yang kurang tekun dalam

mengerjakan tugas. Seperti siswa mengerjakan tugas di sekolah ketika akan

dikumpulkan sehingga hasilnya kurang maksimal.

Kemudian karya Eliya Eka Putri, (2012) Mahasiswa Prodi Pendidikan

Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat yang berjudul: Motivasi Peserta Didik

DalamPembelajaran IPS di SMPN 2 Bonjol Kabupaten Pasaman.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih ada peserta didikyang memiliki

motivasi yang rendah dalam pelajaran IPS, terlihat dari sebagian peserta

didik belum mengerjakan tugas. Penelitian ini dilihat dari ketekunan,

kemandirian, dan keterampilan peserta didik dalam belajar.

Selanjutnya hasil penelitian Deni Sari, (2014) Mahasiswa Prodi

Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat yang berjudul:Hubungan

Presepsi Siswa terhadap Film Dokumenter dengan Motivasi Belajar Siswa

Kelas XII di SMA Negeri I Danau Kembar Kabupaten Solok. Masalahnya

siswa kurang semangat dalam belajar, siswa tidak memiliki catatan, kurang

aktif dalam belajar. Aktivitas siswa lebih suka menonton maka film

dokumenter layak digunakan dalam peningkatan motivasi belajar siswa.

Selanjutnya hasil penelitian Pasti (2014) Mahasiswa Prodi Pendidikan

Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul: Peningkatan Motifasi

Belajar Siswa Kelas VIII Dengan Metode Resistansi Pada Pembelajaran

IPS di SMP N 1 Siberut Selatan. Penelitian ini di latar belakangi oleh

rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran IPS Khususnya sejarah,

Page 40: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

22

rendahnya motivasi tersebut terlihat dari kurangnya tingkat keseriusan

dalam belajar.

Penulisan Nurul Astuty Yensy. 2012 Universitas Bengkulu yang

berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non

Examples Dengan Menggunakan Alat Peraga UntukMeningkatkan Hasil

Belajar Siswa Di Kelas VIIISMP N 1 Arga Makmur. Jurnal Exacta, Vol. X

No. 1 Hal. 24-35. Penelitian ini di latar belakangi untuk Meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Arga Makmur melalui penerapan

model pembelajaran Cooperative tipe Examples Non Examples dengan

menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok dan

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Arga Makmur.

Perbedaan dengan penelitian penulisan Helmadona membahas tentang

hubungan penguatan guru terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPS.Penelitian penulisan Eliya Eka Putri membahas tentang

Motivasi Peserta didik dalam Pembelajaran IPS, peserta didik yang

memiliki motivasi yang rendah dalam pelajaran IPS. Kemudian penelitian

penulisan Deni Sari membahas tentang Hubungan Persepsi Siswa terhadap

Film Dokumenter dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di SMA. Dalam

penelitian penulisan Pasti membahas tentang peningkatan motifasi belajar

siswa kelas VIII dengan metode resistansi Pada Pembelajaran IPS.

Selanjutnya penelitian penulisan Nurul Astuty Yensy membahas tentang

Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Examples non

ExamplesDengan Menggunakan Alat Peraga UntukMeningkatkan Hasil

Page 41: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

23

Belajar Siswa. Sementara penelitian penulis tentang motivasi belajar siswa

kelas VII dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model

pembelajaran Example non Example.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan

atau mengungkapkan keterkaitan antara variabel yang akan diteliti

berdasarkan masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan

bahwa ciri – ciri stimulus berpengaruh terhadap respone. Motivasi respon

dari stimulus model pembelajaranExample non Example. Maka dapat

digambarkan secara konseptual sejauh mana motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS dalam pelaksanaan model pembelajaran Example non

Example.

Page 42: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

24

Bagan 1: Kerangka Berfikir

Sumber: Sardiman (2011:83)

Motivasi

Belajar

Ulet

menghadapi

kesulitan

Tekun

menghadapi

tugas

Pelaksanaan model pembelajaran

Example Non Example (langkah-

langkah dari model

pembelajaran Example Non

Example)

Dapat

mempertahanka

n pendapatnya

Menunjukan

minat terhadap

bermacam-

macam masalah

Senang mencari

dan memecahkan

masalah

Aktifitas

Belajar

Page 43: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode adalah deskriptif kuantitatif, yang

menggambarkan tentang motivasi siswa dalam belajar IPS dengan metode

pembelajaran Example Non Example pada SMPN 7 Kinali. Menurut Nana

Syaodih (2011:72) Penelitian deskriftif adalah suatu bentuk penelitian yang

paling mendasar yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor yang di kutip

dalam Moleong (2008:4) penelitian deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, pendekatan ini

diarahkan pada latar dan individu tersebut secara sistematis. Menurut

Sugiono (2012:14) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang digunakan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan

variabel lain.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 7Kinali yang beralamat di

Jln. Budi Utomo No. 3 Koto Gadang - Kinali. Penelitian ini di laksanakan

pada semester genap 2017-2018. Dengan beberapa penimbangan sebagai

berikut:

Page 44: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

26

1. SMP N 7 Kinali merupakan sekolah yang berada di kampung halaman

penulis, sehingga diharapkan hasil penelitian ini akan dapat jadi

sumbang sih penelitian pada kampung halaman.

2. Sekolah ini sangat mudah di jangkau dan merupakan salah satu

sekolah yang baru berdiri dan masih dalam proses pengembangan.

3. Lokasi sekolah ini terletak jauh dari kebisingan, sehingga mendukung

dalam proses pembelajaran.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang akan diteliti yaitu seluruh siswa di kelas VII di

SMP N 7 Kinali dengan jumlah:

Tabel 1. Rombel kelas VII di SMP N 7 Kinali

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII.1 17 14 31

2 VII.2 18 14 32

3 VII.3 19 13 32

2. Sampel

Sampel dari populasi yang penulis ambil yaitu Seluruh siswa

kelas VII.1 yang berjumlah 31 orang di SMPN 7 Kinali yang akan

ditelili, pengambilan sampel dilihat dari Akademik yang rendah dan

motivasinya yang sangat rendah.

Page 45: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

27

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan langsung dalam penelitian ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

observasi atau pengamatan penulis dan wawancara dengan

beberapa siswa yang berinisial, BK, AA, dan DS, serta didukung

oleh dokumentasi langsung motivasi belajar siswa kelas VII

dalam pembelajaran IPS di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan

model pembelajaran Example non Example yang tertera pada

lampiran dokumentasi.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau

digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Pada

penelitian yang akan dilakukan ini, data sekunder didapat dari

kepustakaan, guru mata pelajaran dan TU SMP N 7 Kinali.

2. Sumber Data

Data tentangmotivasi belajar siswa kelas VII dalam

pembelajaran IPS di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan model

pembelajaran Example non Examplebersumber dari angket dan

wawancara.

Page 46: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

28

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

yaitu meliputi :

1. Angket (kuisioner)

Menurut Sugiono (2013:142) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di

jawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang di akan ukur dan

tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Jadi koesioner adalah

seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang

diisi secara langsung untuk memperoleh data dan berbagai

keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini.Pada penelitian ini

Kuesioner untuk melihat sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran IPS di SMP N 7Kinali.

Page 47: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

29

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No

Langkah-langkah

model

pembelajaran

Example non

example

Deskriptor

Motivasi dalam kegiatan belajar

1 Guru membagi

kelompok peserta

didik yang terdiri

dari 2 sampai 3

orang

1. tekun mendengar dan menulis angota

dalam pembagian kelompoknya.

2. siswa senag dengan dibentuknya

kelompok sehingga bisa berdiskusi

dengan teman

3. siswa berdiskusi dengan anggota

kelompoknya sehingga bersemangat

dalam belajar

2 Guru

mempersiapkan

gambar-gambar

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

4. Siswa tekun memperhatikan guru

ketika guru mempersiapkan materi

yang akan diajarkan

5. Siswa merasa senang dalam belajar

dengan menggunakan media gambar

3 Guru menempelkan

gambar di papan

atau ditayangkan

melalui proyektor

6. Siswa tekun mengamati gambar yang

telah ditayangkan oleh guru

7. Siswa berusaha berfikir untuk

memahami gambar yang telah

ditayangkan oleh guru

8. Meskipun siswa tidak paham dengan

gambar tersebut, siswa melakukan

diskusi untuk mencari penyelesaiannya.

4 Guru memberi

petunjuk dan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

memperhatikan atau

menganalisis gambar

9. Siswa tekun memperhatikan dan

menulis segala perintah yang diberikan

oleh guru pada proses pembelajaran

10. Siswa selalu mengikuti segala perintah

yang diberikan guru ketika proses

pembelajaran

11. Siswa berusaha berfikir keras dalam

menganalisi gambar yang diberikan

oleh guru.

12. Siswa selalu bertanya kepada guru atau

teman apabila menemukan soal yang

terasa sulit

5 Masing-masing

kelompok

melakukan diskusi

dan menganalisis

bagian yang

13. Dalam berdiskusi siswa selalu kompak

dan bekerja sama dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh guru

14. Siswa berusaha aktif ketika melakukan

diskusi dalam belajar

Page 48: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

30

merupakan contoh

dan bukan contoh,

lalu mencatat

hasilnya

15. Siswa tekun menulis segala materi yang

bersangkutan dengan meteri yang

diajarkan oleh guru ketika proses

pembelajaran

16. Siswa suka berdiskusi dalam

memecahkan soal-soal yang tingkat

kesulitannya tinggi

17. Siswa berusaha berfikir keras

menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru

6 Guru mengomentari

dan memberikan

penjelasan mengenai

materi sesuai dengan

tujuan yang ingin

dicapai

18. Siswa selalu memperhatikan dan

19. mendengarkan ketika guru menjelaskan

materi dalam belajar

20. Siswa suka menulis materi penting

ketika guru menerangkan materi

pembelajaran

21. Siswa selalu bertanya kepada guru

ketika siswa belum paham dengan

materi yang telah dijelaskan oleh guru

22. Siswa selalu menaggapi ketika ada

kekeliruan guru dalam menjelaskan

materi

7 Guru memandu

peserta didik untuk

merumuskan

kesimpulan

23. Siswa berani menyimpulkan dari materi

pembelajaran meskipun pendapatnya

beda dengan yang lain

24. Siswa selalu berusaha untuk

menyimpukan materi di akhir pelajaran

25. Siswa selalu menulis kesimpulan dari

materi pembelajaran

26. Siswaselalu mengingat dan mengulang

kesimpulan dari materi pembelajaran

yang diberikan oleh guru

Sumber: Sardiman (2011:83)

Instrument penelitian merupakan alat bagi peneliti di dalam

pengumpulan data, instrument metode angket pada penelitian

digunakan jenis skala likert yaitu skala yang memiliki point, masing-

masing poin mempunyai interval yang sama Menurut Sugiyono

(2005:134).

Page 49: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

31

Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

berbentuk isian tertutup, dimana jawaban dari pernyataan yang

diajukan telah disediakan, dan responden tinggal pilih salah satu

alternatif jawaban, masing-masing item positif secara berurutan jawab

responden adalah 5,4,3,2,1, serta memberi tanda ceklis untuk

pernyatan yang telah diberikan, dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3.Skor Jawaban Setiap Pernyataan

No Pernyataan Sikap Sifat Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

1 Selalu (SL) 5 1

2 Sering (SR) 4 2

3 Kadang-kadang (KD) 3 3

4 Jarang (JR) 2 4

5 Tidak Pernah (TP) 1 5

Sumber: Sugiyono (2011:135)

2. Wawancara

Setelah observasi, dilakukan wawancara untuk memperkuat

data yang di peroleh dari observasi, menurut Emzir (2010:49)

wawancara terdiri dari sejumlah pertanyaan yang dipersiapkan oleh

para peneliti dan diajukan kepada seseorang mengenai topik penelitian

secara tatap muka, dan peneliti merekam jawaban-jawabannya sendiri.

Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa yang

berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan, yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada

orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinanya.

Page 50: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

32

Melalaui wawancara peneliti dengan informan dapat

menghadapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Di sini

peneliti akan melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang di

inisialkan, diantaranya BK, RH, AA, HS, MI dan

sebagainyawawancara ini di lakukan dengan menggunakan beberapa

alat wawancara berupa catatan lapangan dan panduan wawancara

yang diambil dari pernyataan-pernyataan yang ada pada angket

peneliti. Setelah dilakukan wawancara peneliti langsung menuliskan

hasil wawancara dalam bentuk catatan lapangan. Siswa merupakan

informan terpenting dalam penelitian ini, karena peneliti akan

memperoleh jawaban tentang motivasi siswa itu sendiri.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis

persentase.Untuk mengetahui kecendrungan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran IPS dalam pelaksanaan model pembelajaran Example non

Example, dan untuk melihat tingkat capai motivasi siswa di SMP N 7 Kinali

pada semester genap tahun 2017\2018 di gunakan rumus presentase sebagai

berikut:

P =

× 100 %

Dimana :

P = Persentase

F = Frekuensi jawaban

n = Jumlah sampel

Page 51: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

33

Kriteria penilaian motivasi belajar siswa adalah:

81% - 100% = Sangat tinggi

61% - 80% = Tinggi

41% - 60% = Cukup

21% - 40% = Rendah

0% - 20% = Sangat rendah

Di samping itu penulis juga menggunakan teknik analisis distribusi

frekuensi untuk mengetahui sebaran data, tendensi sentral untuk

mengetahui kadar atau intensitas motivasi siswa dalam belajar, ada tiga

metode dalam pengukuran tendensi sentral yaitu: Mean, Median, Modus.

Dan analisis variansi untuk mengetahui data tersebut masuk kepada data

homogen atau heterogen dalam buku Zafri (67:2013).

Page 52: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Ringkas Sekolah

Mulai berdiri atau menerima murid T.P 2010/2011 sebanyak 2

lokal. Mulai tahun 2011 dengan SK Bupati Pasaman Barat No.188.45/

157/BUP-PASBAR/2013 berdiri sendiri.

Maka mulai pada tahun 2013 dimulailah penerimaan murid

baru kelas 1 dibawah bimbingan SMPN 1 Kinali sebanyak 2 lokal

dengan menempati tempat belajar yaitu ruang belajar SD yang telah

lama tidak ditempati untuk proses belajar. Pada tahun 2013 dengan

SK No.188.45/ 157/BUP-PASBAR/2013 maka SMPN 7 Kinali lepas

dari tangan SMPN 1 Kinali.

Perjalanan dari tahun ke tahun SMPN 7 Kinali, telah

melepaskan ratusan tamatan, di mulai sejak tahun 2013 sampai dengan

saat sekarang ini. Berkat kerjasama semua stakeholder yang ada pada

SMPN 7 Kinali baik itu kepala sekolah, guru, maupun pegawai tata

usaha serta siswa semuanya menghasilkan kelulusan 100% setiap

tahunya yang mana hampir 50% yang diterima disekolah negeri.

Pada saat sekarang ini SMPN 7 Kinali dikepalai oleh seorang

kepala sekolah Ahmad Nur dengan di bantu 1 orang wakil kepala

sekolah dan 23 orang guru. Jumlah kelas pada saat sekarang ini

Page 53: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

35

berjumlah 10 rombel. Kelas VII 4 rombel, kelas VIII 3 rombel dan

kelas IX 3 rombel dengan siswa lebih kurang 270 orang siswa.

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Kinali

Nomor Statistik Sekolah

NSS : 201081306007

NPSN : 69759047

Provinsi : Sumatera Barat

Kota : Pasaman Barat

Kecamatan : Kinali

Akses Internet : Ada

Email Sekolah : [email protected]

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi : B

Tahun berdiri : 2010

Kepemilikan : Milik sendiri

Luas lahan : 11300 m2

Luas bangunan : 666 m2

Tanggal SK pendirian : 27 – 02-2013

Tanggal SK Izin Operasional : 27 – 02-2013

No. rekening rutin sekolah

Nama Bank : Bank Nagari

No rekening : 1202.0210.02100.5

2. Visi SMP Negeri 7 Kinali

“ Unggul , berprestasi, dan berakhlak mulia berdasarkan iman

dan takwa”

3. Misi SMP Negeri 7 Kinali

Untuk mencapai visi tersebut diperlukan upaya-upaya atau

rencana-rencana strategis yaitu :

Page 54: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

36

a. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budi

pekerti untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti

rutinitas sholat zuhur berjama‟ah sebelum pulang sekolah.

b. Membentuk sikap dan kepribadian luhur yang berpedoman pada

nilai-nilai masyarakat seperti gotong royong bersama, saling

menghormati dan lain sebagainya.

c. Meningkatkan profesionalitas guru dalam pemahaman konsep

dan pembelajaran.

d. Mewujudkan efektifitas pembelajaran dan bimbingan bagi

semua guru dan siswa

e. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi

dirinya, sehingga dapat berkembang dengan optimal seperti

kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang diikuti oleh siswa.

f. Meningkatkan keterampilan siswa dan warga sekolah dalam

penguasaan teknologi informasi seperti mengadakan sosialisasi

sekolah tentang pemanfaatan teknologi secara baik.

g. Menumbuhkan sikap dan semangat keunggulan atau kompetisi

warga sekolah dalam karya.

Misi tersebut dapat dicapai melalui:

1. Meningkatkan profesionalisme guru

2. Membiasakan siswa berperilaku tertib, sopan dan memiliki

keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Page 55: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

37

Esaseperti melaksanakan rutinitas muhadarrah di sekolah setiap

hari Jum‟at.

3. Mewujudkan siswa yang berprestasi, memiliki sikap mandiri,

aktif, kreatif dan inofatif, seperti mengadakan ekstrakurikuler

seperti: pramuka, seni bela diri dan melibatkan siswa dalam

perlombaan.

4. Memupuk rasa kebersamaan dan kasih sayang serta cinta bangsa

dan tanah air seperti melaksanakan rutinisa upacara bendera

yang di adakan setiap hari senin, dan memperingati tentang hari-

hari penting seperti hari kemerdekaan, hari lahirnya pancasila

dan lain sebagainya.

5. Mengembangkan minat dan bakat siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler seperti pramuka, silat, tari dan sebagainya yang

harus ada di sekolah.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggarakan

pendidikan seperti tokoh kemasyarakatan yang andil dalam

administrasi sekolah.

4. Keadan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah

a. Jadwal Sekolah

Setiap hari Senin guru dan siswa masuk pukul 07.20 WIB

dan keluar pada pukul 12.30 WIB kegiatan dimulai dengan

mengadakan upacara bendera. Pada hari Selasa, Rabu dan

Kamis, siswa masuk pukul 07.20 WIB dan di awal dengan

Page 56: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

38

membaca Al-qur‟an, surat pendek „ dan menyayiakn lagu wajib

Nasional setelah itu baru dilanjutkan dengan Literasi selama 10

menit dan PBM dan keluar pukul 13.10 WIB pada hari selasa,

rabu dan kami.

Pada hari Jum‟at masuk pukul 07.20 WIB di mulai dengan

Muhadaroh setiap Jum‟atnya keluar pukul 11.50 WIB.pada hari

Sabtu masuk jam 07.20 WIB pagi dan keluar jam 12.50 WIB.

b. Tata Tertib Sekolah

1. Pakaian Sekolah

Siswa wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan sekolah,

adapun ketentuan pakaian adalah:

a) Umum

1. Baju warna putih dongker lengkap dengan

lambang OSIS dan tanda lokasi sekolah,

dipakai hari senin sampai kamis.(Khusus Hari

Senin diharuskan semua siswa atau siswi

memakai Topi dan Dasi)

2. Sepatu dan tali sepatu warna hitam, kaos kaki

putih polos.

3. Pakaian, tidak ketat, tidak membentuk tubuh,

kain tidak tipis tembus pandang.

4. Tidak memakai perhiasan.

Page 57: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

39

5. Pakaian muslim dipakai hari jum‟at warna

kuning gading, rok coklat untuk perempuan,

untuk laki-laki baju koko celana coklat dan

wajib pakai peci bagi muslim laki-laki.

6. Pakaian pramuka dipakai hari sabtu.

7. Pada waktu pelajaran olah raga wajib memakai

pakaian olah raga yang telah ditentukan di

sekolah.

8. Pakaian wajib rapi selama berada disekolah

baik putri atau putra.

9. Siswa wajib memakai kaos singlet putih polos

(tidak boleh kaos oblong).

5. Kurikulum yang Digunakan

SMPN 7 Kinali menggunakan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.

6. Kegiatan Proses Belajar Mengajar

Proses belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda

tetapi membentuk suatu kesatuan. Belajar merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh siswa sedang mengajar adalah kegiatan yang

dilakukanoleh guru. Kegiatan proses belajar mengajar terdiri dari tiga

tahap yaitu:

1) Membuka Pembelajaran

Pembelajaran pada jam pertama diawali dengan do‟a

bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian dilanjutkan

Page 58: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

40

dengan kegiatan membaca Al-Quran dan Ayat – ayat pendek

oleh beberapa siswa yang dibimbing oleh guru. Khusus untuk

hari jumat, siswa berkumpul di Mesjid SMPN 7 Kinali untuk

melaksanakan Muhadarah dengan mendengarkan ceramah

(IMTAQ)

Sebelum mempelajari materi berikutnya, guru

menanyakan mengenai tugas yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya dan sedikit mengulang pelajaran yang lalu. Jika

siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya maka, guru

membantu membimbing siswa menemukan penyelesaiannya.

Kegiatan ini selalu dilakukan diawal pembelajaran.Untuk

apersepsi, guru menyampaikannya disela-sela penjelasan materi

baru. Sedangkan untuk motivasi, guru mengatakan bahwa materi

ini penting dan umumnya keluar saat UN. Guru juga

mengungkapkan apa kegunaan dan aplikasi suatu materi di

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu siswa untuk

lebih memahami materi yang dipelajari di sekolah.

2) Kegiatan inti

Mengamati guru pamong dalam mengajar di beberapa

kelas, penulis menemukan bahwa guru telah menerapkan

Kurikulum KTSP dan kuriulum 2013. Guru menggunakan

media berupa gambar untuk kegiatan awal (observasi) dan

diskusi kelompok serta model pembelajaran lainya.

Page 59: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

41

Hal ini membantu siswa dalam memahami materi yang

sifatnya konsep dan sulit dilihat langsung dengan mata

siswa.Setelah itu guru membimbing siswa untuk membuat

pertanyaan (questioning). Saat tidak ada siswa yang bertanya

guru sendiri yang memberikan pertanyaan.

Kemudian siswa diberi latihan individu atau kelompok

(experimenting). Setelah itu guru membandingkan dengan

sumber lain dan menambahkan penjelasan mengenai materi

pembelajaran (associating). Terakhir guru menyuruh kelompok

atau individu untuk mempresentasikan latihan yang telah

dikerjakan didepan kelas (Communicating).

2) Menutup pelajaran

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan menyimpulkan

materi pelajaran bersama antara guru dan murid dan pemberian

tugas oleh guru seperti Pekerjaan Rumah (PR).Tujuannya agar

siswa dapat mengulang dan memahami kembali pelajaran yang

telah didapatkan di sekolah. Terkadang diberikan kuis di akhir

pertemuan dengan tujuan melihat sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi sekaligus shock therapy bagi siswa jika

pada hari itu tidak memperhatikan pelajaran dengan baik agar

lebih fokus ke depannya.Namun, pemberian kuis didasarkan

pertimbangan waktu dan batas materi. Jika dirasa waktu tidak

memadai dan materi belum tuntas untuk satu indikator

Page 60: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

42

maka kuis tidak diadakan. Setelah itu guru memberitahukan

materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

B. Temuan Khusus

1. Deskriptif Data

Data hasil penelitian diperoleh melalui angket yang penulis

sebar pada kelas VII.1 sebanyak 31 responden, berkaitan dengan

motivasi belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran IPS pada materi

sejarah di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan model pembelajaran

Example Non Example. Penulis melakukan pengolahan data secara

manual. Setelah data diperoleh dan dikelola sesuai dengan teknis

analisis data yang telah ditemukan pada bagian metode penelitian.

2. Gambaran Hasil Data Penelitian secara umum

Motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran

Example Non Example secara umum di jelaskan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis persentase secara umum ternyata

motivasi belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran IPS pada materi

sejarah di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan model pembelajaran

Example Non Example adalah lebih banyak atau lebih dominan tinggi

karena mencapai 77,42%, sedangkan motivasi yang sangat tinggi

hanya 22,58%, dan tidak ada yang motivasi dalam pelaksanaan model

pembelajaran Example Non Example yang rendah. Dapat dilihat

seperti tabel 4 di bawah ini.

Page 61: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

43

Tabel 4.Hasil analisis persentase data penelitian Motivasi Belajar Siswa

Dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Example Non

Examplesecara umum

No Kriteria Penilaian Motivasi N Persentase (%)

1 ST (Sangat Tinggi) 7 22,58%

2 T (Tinggi) 24 77,42%

Jumlah 31 100.00%

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

115

Pada sisilain dapat dilihat pada sebaran frekuensi, ternyata

sebaran frekuensi cukup bagus karena frekuensi terbesar terletak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 5 berikut.

Tabel 5. Analisis Distribusi Frekuensi Secara Umum

NO Data Kelompok Frekuensi

1 110-106 2

2 105-101 5

3 100-96 4

4 95-91 10

5 90-86 6

6 85-80 4

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik1 dibawah ini.

Grafik 1. Motivasi Siswa Secara Umum

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

2

4

6

8

10

12

79,5 85,5 90,5 95,5 100,5 105,5

Page 62: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

44

Lebih lanjut untuk mengetahui pemusatan data, maka dilakukan

analisis tendensi sentral, dalam bukuZafri (2013:68) untuk mengetahui

intensitas motivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan model

Example Non Example.

Mean:

Hasil bagi dari sejumlah skor dengan banyaknya skor responden

Rumus: =∑

Median:

Median adalah sekor yang membagi distribusi frekuensi menjadi

dua besar ( 50% di bawah median dan 50% di atas median). Jika

jumlah data ganjil maka d ambil titik tengah sebagai medianya, dan

jika data genap maka median jumlah dua sekor yang terletak ditengah-

tengah dan di bagi dua.

Modus:

Modus adalah sekor atau frekuensi terbanyak dari sekumpulan

distribusi sekor.

Berdasarkan analisis data dengan metode Mean, Media dan

Modus yang di olah bedasarkan hasil engket yang telah di sebar oleh

peneliti maka motivasi belajar siswa di SMPN 7 Kinali, berdasarkan

penerapan model pembelajaran Example Non Example ternyata

pemusatan data cukup bagus, karena angka Meantidak jauh selisihnya

dari angka Median dan Modus. Lebih kongkrit lihat pada tabel 6

dibawah ini.

Page 63: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

45

Tabel 6. Hasil Analisis Pemusatan Data Secara Umum

No Pemusatan data Hasil data

1 Mean 93,39

2 Median 92

3 Modus 91

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada

Lampiran Hal 122

Setelah dilakukan analisis pemusatan data maka yang terakhir

dilakukan analisis variansi untuk mengetahui standar deviasi (SD).

Rumus=

SD= √∑

SD=√

SD=7,44

Ternyata hasil analisis variansi (SD) cukup bagus karena

hasilnya kecil.

Berdasarkan keempat analisis dapat di simpulkan ternyata secara

umum motivasi belajar siswa kelas VII.1 di SMPN 7 Kinali,

berdasarkan penerapan model pembelajaran Example Non

Examplecukup bagus baik dari segi jumlah atau analisis persentase,

penyebaran data dan dari hasil analisis variansi, tetapi kurang bagus

pada pemusatan data.

2) Gambaran Hasil Data Penelitian Secara indikator

Analisis terhadap motivasi secara umum belum mempereratkan

secara kongkrit bagaimana motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan

model pembelajaran Example Non Example, maka dilakukan analisis

berdasarkan indikator yang terdiri dari tujuh indikator.

Page 64: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

46

Hasil analisis persetase data motivasi belajar siswa dalam

pelaksanaan model pembelajaran Example Non Example secara

indikator yang terdiri dari tujuh indikator. Dari tujuh indikator ini

ternyata motivasi sangat tinggi terletak pada indikator lima masing-

masing kelompok melakukan diskusi dan menganalisis bagian yang

merupakan contoh dan bukan contoh, lalu mencatat hasilnya siswa

bermotivasi sangat tinggi 38,71%, motivasi siswa yang tinggi 51,61%,

motivasi cukup 9,68%. Sedangkan yang terendah terletak pada

indikator tujuh guru memandu peserta didik untuk merumuskan

kesimpulan siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi 35,48%,

motivasi siswa yang tinggi 32,26%, motivasi cukup 29,03% dan

motivasi rendah 3,23%. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.Persentase Hasil Data Penelitian Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan Indikator Dalam Pelaksanaan Model

Pembelajaran Example Non ExampleSecara Indikator

No

Indikator

Motivasi Persentase (%)

Total ST T C R SR

1 Guru membagi

kelompok

peserta didik

yang terdiri dari

2 sampai 3

orang

48,39 35,48 16,13 - - 100,00

2 Guru

mempersiapkan

gambar-gambar

sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

38,71 45,16 16,13 - - 100,00

3 Guru

menempelkan

gambar di papan

atau

32,26 58,06 6,45 3,23 - 100,00

Page 65: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

47

ditayangkan

melalui

proyektor

4 Guru memberi

petunjuk dan

kesempatan

kepada peserta

didik untuk

memperhatikan

atau

menganalisis

gambar

22,58 54,84 22,58 - - 100,00

5 Masing-masing

kelompok

melakukan

diskusi dan

menganalisis

bagian yang

merupakan

contoh dan

bukan contoh,

lalu mencatat

hasilnya

38,71 51,61 9,68 - - 100,00

6 Guru

mengomentari

dan memberikan

penjelasan

mengenai materi

sesuai dengan

tujuan yang

ingin dicapai

29,03 51,61 16,13 3,23 - 100,00

7 Guru memandu

peserta didik

untuk

merumuskan

kesimpulan

35,48 32,26 29,03 3,23 - 100,00

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

116

Page 66: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

48

Pada sisi lain dapat dilihat pada sebaran frekuensi motivasi

belajar siswa dalam pelaksanaan model Example Non Example yang

dilihat secara indikator. Berdasarkan analisis ternyata pada indikator 1

motivasi siswa ketika guru membagi kelompok pesarta didik yang

terdiri dari 2 sampai 3 orang ternyata sebaran frekuensi kurang bagus,

karena frekuensi terbesar terletak pada interval awal tabel atau terletak

pada no 2. Lebih kongkrit dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 1

NO Skor Data Frekuensi

1 14 5

2 13 10

3 12 5

4 11 4

5 10 2

6 9 3

7 8 2

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 2 dibawah ini.

Grafik 2. Motivasi Siswa Pada Indikator 1

Sumber: olahan data peneliti

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis pada indikator 2 dapat dilihat, bahwa

motivasi siswa ketika guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai

0

2

4

6

8

10

12

8 9 10 11 12 13 14

Page 67: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

49

dengan tujuan pembelajaran ternyata sebaran frekuensi kurang bagus,

karena frekuensi terbesar terletak pada interval pada awal tabel atau

terletak pada no 2. Lebih kongkrit dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9.Analisis Distribusi Frekuensi indikator 2

NO Skor Data Frekuensi

1 9 11

2 8 13

3 7 2

4 6 4

5 5 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 3 dibawah ini.

Grafik 3. Motivasi Siswa Pada Indikator 2

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis pada indikator 3 dapat dilihat, bahwa

motivasi siswa ketika Guru menempelkan gambar di papan atau

ditayangkan melalui proyektorternyata sebaran frekuensi kurang

bagus karena frekuensi terbesar terletak pada interval pada awal tabel.

Lebih kongkrit dapat dilihat pada tabel 10.

0

2

4

6

8

10

12

14

5 6 7 8 9

Page 68: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

50

Tabel 10. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 3

NO Skor Data Frekuensi

1 14 2

2 13 8

3 12 10

4 11 5

5 10 3

6 9 1

7 8 1

8 4 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 4 dibawah ini.

Grafik 4. Motivasi Siswa Pada Indikator 3

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis pada indikator 4 dapat dilihat, bahwa

motivasi siswa ketika guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada

peserta didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar.

Ternyata sebaran frekuensi cukup bagus, karena frekuensi terbesar

terletak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 11.

0

2

4

6

8

10

12

4 8 9 10 11 12 13 14

Page 69: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

51

Tabel 11. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 4

NO Skor Data Frekuensi

1 19 1

2 18 2

3 17 4

4 16 5

5 15 7

6 13 5

7 12 3

8 11 2

9 10 1

10 9 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 5 dibawah ini.

Grafik 5. Motivasi Siswa Pada Indikator 4

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis pada indikator 5 dapat dilihat bahwa

motivasi siswa ketika masing-masing kelompok melakukan diskusi

dan menganalisis bagian yang merupakan contoh dan bukan contoh,

lalu mencatat hasilnyaternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena

frekuensi terbesar terletak pada interval pada awal tabel dan frekuensi

rendah terletak pada interval tengah. Dapat dilihat pada tabel 12

dibawah ini.

0

2

4

6

8

9 10 11 12 13 15 16 17 18 19

Page 70: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

52

Tabel 12. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 5

Untuk melihat distribusi frekuensi, maka diadakan

penyederhanaan menjadi data kelompok.

Formula untuk mencari kelompok adalah:

K= 1+3,3 logn

K= 6

Kelas interval kelompok:

I=

I=

NO Skor Data Frekuensi

1 24-23 1

2 22-21 11

3 20-19 6

4 18-17 4

5 16-15 7

6 14-13 2

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 6 dibawah ini.

Grafik 6.Motivasi Siswa Pada Indikator 5

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis pada indikator 6 dapat dilihat, bahwa

motivasi siswa ketika guru mengomentari dan memberikan penjelasan

mengenai materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ternyata

0

5

10

15

12,5 14,5 16,5 18,5 20,5 22,5

Page 71: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

53

sebaran frekuensi cukup bagus, karena frekuensi terbesar terletak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 13 dibawah ini.

Tabel 13. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 6

Bila skor yang akan dikelola terdiri dari frekuensi yang banyak,

maka diadakan penyederhanaan menjadi data kelompok.

Formula untuk mencari kelompok adalah:

K= 1+3,3 logn

K= 6

Kelas interval kelompok:

I=

I=

NO Skor Data Frekuensi

1 19-18 5

2 17-16 7

3 15-14 12

4 13-12 2

5 11-10 2

6 9-8 3

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 7 dibawah ini.

Grafik 7. Motivasi Siswa Pada Indikator 6

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

7,5 9,5 11,5 13,5 15,5 17,5

Page 72: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

54

Berdasarkan analisis indikator 7 dapat dilihat bahwa motivasi

siswa ketika guru memandu peserta didik untuk merumuskan

kesimpulan ternyata sebaran frekuensi kurang bagus, karena sebaran

frekuensi tidak beraturan. Dapat dilihat dari tabel 14.

Tabel 14. Analisis Distribusi Frekuensi indikator 7

NO Skor Data Frekuensi

1 19 3

2 18 2

3 17 5

4 16 2

5 15 2

6 14 3

7 13 3

8 12 4

9 11 4

10 10 1

11 9 1

12 6 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan data peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 8 dibawah ini.

Grafik 8. Motivasi Siswa Pada Indikator 7

Sumber: Olahan Data Peneliti

Setelah mendapatkan hasil dari distribusi frekuensi secara

indikator, maka lanjut pada analisis pemusatan data secara

0

2

4

6

6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Page 73: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

55

indikator.Berdasarkan analisis bahwah pemusatan data motivasi

belajar siswa kelas VII dalam pembelajar IPS di SMP N 7 Kinali

dalam pelaksanaan model pembelajaran Example Non Example yang

dilihat berdasarkan tujuh indikator ternyata pemusatan data cukup

bagus, karena angka Meantidak jauh jaraknya dari angka Median dan

Modus. Dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini.

Tabel 15. Analisis Pemusatan Data Secara Indikator

No

Indikator

Pemusatan Data

Mean Median Modus

1 12,87 13 13

2 8 8 8

3 11,56 12 12

4 14,51 15 15

5 18,70 19 22

6 14,68 15 14 dan 15

7 14,13 14 17

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

122

Setelah didapatkan hasil dari persentase, distribusi frekuensi dan

pemusatan data, maka selanjutnya dilakukan analisis variansi untuk

mengetahui standar deviasi SD.

Berdasarkan analisis variansi (SD) data motivasi belajar siswa

kelas VII dalam pembelajar IPS di SMP N 7 Kinali dalam

pelaksanaan model pembelajaran Example Non Example yang dilihat

berdasarkan ke tujuh indikator, Ternyata hasil analisis variansi (SD)

cukup bagus karena ketujuh indikator hasil analisis variasi (SD)

rendah dengan jenis data homogen, lebih jelas lagi dapat dilihat pada

tabel 16 dibawah ini.

Page 74: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

56

Tabel 16. Analisis Variasi data Secara Indikator

No Standar Deviasi (SD) Jenis Data

1 2,49 Homogen

2 1,22 Homogen

3 1,93 Homogen

4 2,46 Homogen

5 3,07 Homogen

6 2,92 Homogen

7 3,34 Homogen

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

125

Berdasarkan keempat analisis dapat disimpulkan bahwa skor

perindikator motivasi belajar siswa kelas VII.1 di SMP N 7 Kinali

pada pelaksanaan model Example Non Example, pada analisis

persentase atau penjumlahanmotivasi siswa cukup bagus, pada analisis

distribusi frekuensi kurang bagus, Pada analisis pemusatan data tidak

bagus karena angka mean jauh jaraknya dari angka median dan

modus, danpada analisis variansi dari ketujuh indikator ternyata hasil

analisis variansi cukup bagus.

3) Gambaran Hasil Data Penelitian Secara Item atau Pernyataan

Setelah memperhatikan olahan data perindikator ternyata setiap

indikator memiliki persentase yang sangat rendah untuk itu dapat di

analisis satu-persatu dari item atau pernyataan.

Berdasarkan analisis motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan

model pembelajaran Example Non Example yang terdiri dari tujuh

indikator dan di dalamnya terdapat dua puluh lima pernyataan. Dari

dua puluh lima pernyataan atau item ini ternyata motivasi sangat

Page 75: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

57

tinggi terletak pada pernyataan nomor 3, nomor 5, nomor 9, nomor 17,

nomor 18 dan 24, sedangkan motivasi yang rendah terdapat pada

pernyataan nomor 12, nomor 15, nomor 23 dan 25. Lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 17 dibawah ini.

Tabel 17.Persentase Hasil Data Penelitian Secara Item/Pernyataan

Pada Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP N 7 Kinali

Dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Example Non

Example

No Pernyataan

Motivasi

Persentas (%) Total

ST T C R SR

A Guru membagi kelompok pesarta didik yang terdiri dari 2

sampai 3 orang

1 Motivasi siswa

tekun mendengar

dan menulis

angota dalam

pembagian

kelompoknya.

25,80 45,61 16,13 9,68 3,23 100,00

2 Motivasi siswa

senag dengan

dibentuknya

kelompok sehinga

bisa berdiskusi

dengan teman

41,93 32,26 19,35 - 6,44 100,00

3 Motivasi siswa

berdiskusi dengan

anggota

kelompoknya

sehingga

bersemangat

dalam belajar

19,35 64,52 12,90 3,23 - 100,00

B. Guru Mempersiapkan Gambar-Gambar Sesuai Dengan Tujuan

Pembelajaran

4 Motivasi siswa

tekun

memperhatikan

guru ketika guru

mempersiapkan

materi yang akan

diajarkan

32,26 45,16 9,68 12,90 - 100,00

Page 76: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

58

5 Motivasi siswa

merasa senag

dalam belajar

dengan

menggunakan

media gambar

25,81 58,06 9,68 6,45 - 100,00

C. Guru Menempelkan Gambar Di Papan Atau Ditayangkan

Melalui Proyektor

6 Motivasi siswa

tekun mengamati

gambar yang

telah

ditayangkan oleh

guru

29,03 48,39 19,35 - 3,23 100,00

7 Motivasi siswa

berusaha berfikir

untuk memehami

gambar yang

telah

ditayangkan oleh

guru

19,39 54,84 19,35 - 6,45 100,00

8 Motivasi siswa

meskipun tidak

paham dengan

gambar tersebut,

siswa melakukan

diskusi untuk

mencari

penyelesaiannya

12,90 61,30 12,90 12,90 - 100,00

D. Guru Memberi Petunjuk Dan Kesempatan Kepada Peserta Didik

Untuk Memperhatikan Atau Menganalisis Gambar

9 Motivasi siswa

tekun

memperhatikan

dan menulis

segala perintah

yang diberikan

oleh guru pada

proses

pembelajaran

25,81 58,06 9,68 - 6,45 100,00

10 Motivasi siswa

selalu

mengikuti

segala perintah

yang diberikan

guru ketika

32,26 41,93 12,90 9,68 3,23 100,00

Page 77: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

59

proses

pembelajaran

11 Motivasi siswa

berusaha

berfikir keras

dalam

menganalisi

gambar yang

diberikan oleh

guru.

29,03 51,61 9,68 - 9,68 100,00

12 Motivasi siswa

selalu bertanya

kepada guru

atau teman

apabila

menemukan

soal yang terasa

sulit

6,45 19,36 38,71 19,35 16,13 100,00

E. Masing-Masing Kelompok Melakukan Diskusi Dan Menganalisis

Bagian Yang Merupakan Contoh Dan Bukan Contoh, Lalu

Mencatat Hasilnya

13 Motivasi dalam

berdiskusi saya

selalu kompak dan

bekerja sama

dalam

menyelesaikan

tugas yang

diberikan oleh

guru

25,81 54,84 6,45 12,90 - 100,00

14 Motivasi siswa

berusaha aktif

ketika melakukan

diskusi dalam

belajar

38,71 32,26 22,58 6,45 - 100,00

15 Motivasi siswa

tekun menulis

segala materi yang

bersangkutan

dengan meteri

yang diajarkan

oleh guru ketika

proses

pembelajaran

9,68 12,90 9,68 41,94 - 100,00

16 Motivasi siswa

suka berdiskusi

9,68 64,52 12,90 12,90 - 100,00

Page 78: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

60

dalam

memecahkan soal-

soal yang tingkat

kesulitannya

tinggi

17 Motivasi siswa

berusaha berfikir

keras

menyelesaikan

tugas yang

diberikan oleh

guru

22,58 61,29 12,90 3,23 - 100,00

F Guru Mengomentari Dan Memberikan Penjelasan Mengenai

Materi Sesuai Dengan Tujuan Yang Ingin Dicapai

18 Motivasi siswa

selalu

memperhatikan

dan mendengarkan

ketika guru

menjelaskan

materi dalam

belajar

25,81 58,06 6,45 9,68 - 100,00

19 Motivasi siswa

suka menulis

materi penting

ketika guru

menerangkan

materi

pembelajaran

12,90 64,52 9,68 9,68 3,22 100,00

20 Motivasi siswa

selalu bertanya

kepeda guru

ketika siswa

belum paham

dengan materi

yang telah

dijelaskan oleh

guru

12,90 64,52 9,68 9,68 3,22 100,00

21 Motivasi siswa

selalu menaggapi

ketika ada

kekeliruan guru

dalam

menjelaskan

materi

41,93 32,26 16,31 9,68 - 100,00

G Guru Memandu Peserta Didik Untuk Merumuskan Kesimpulan

Page 79: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

61

22 Motivasi siswa

berani

menyimpulkan

dari materi

pembelajaran

meskipun

pendapatnya

beda dengan

yang lain

41,39 32,26 16,13 9,68 - 100,00

23 Motivasi siswa

selalu berusaha

untuk

menyimpukan

materi di akhir

pelajaran

9,68 16,13 25,80 32,26 16,13 100,00

24 Motivasi siswa

selalu menulis

kesimpulan

dari materi

pembelajaran

45,16 45,16 6,45 3,23 - 100,00

25 Motivasi siswa

selalu

mengingat dan

mengulang

kesimpulan dari

materi

pembelajaran.

9,68 16,13 41,93 16,13 16,13 100,00

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

117-120

Dari hasil persentase secara item atau pernyataan maka

dilanjutkan kepada analisis distribusi frekuensi.

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pada pernyataan atau

item 1 dapat dilihat bahwa motivasi siswa tekun mendengar dan

menulis anggota dalam pembagian kelompoknyaternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 18 di bawah ini.

Page 80: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

62

Tabel 18. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 1

NO Skor Data Frekuensi

1 5 8

2 4 14

3 3 5

4 2 3

5 1 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 9 dibawah ini.

Grafik 9. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 1

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item 2

dapat dilihat bahwa motivasi siswa senag dengan dibentuknya

kelompok sehinga bisa berdiskusi dengan teman ternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 19 dibawah ini.

Tabel 19. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 2

NO Skor Data Frekuensi

1 5 13

2 4 10

3 3 6

4 2 0

5 1 2

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 81: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

63

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 10 dibawah ini.

Grafik 10. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 2

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pada pernyataan atau

item 3 dapat dilihat bahwa motivasi siswa berdiskusi dengan anggota

kelompoknya sehingga bersemangat dalam belajar ternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 20 dibawah ini.

Tabel 20.Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 3

NO Skor Data Frekuensi

1 5 7

2 4 19

3 3 4

4 2 1

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 11 dibawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5

Page 82: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

64

Grafik 11. motivasi siswa pada pernyataan 3

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pada pernyataan atau

item 4 dapat dilihat bahwa motivasi siswa tekun memperhatikan guru

ketika guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan ternyata

sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak

tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 21 dibawah

ini.

Tabel 21. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 4

NO Skor Data Frekuensi

1 5 9

2 4 14

3 3 4

4 2 4

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 12 dibawah ini.

Grafik 12. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 4

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 83: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

65

Berdasarkan analisis distribusi frekuensipernyataan atau item 5

dapat dilihat bahwa motivasi siswa merasa senag dalam belajar

dengan menggunakan media gambar ternyata sebaran frekuensi

kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 22 dibawah ini.

Tabel 22.Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 5

NO Skor Data Frekuensi

1 5 8

2 4 18

3 3 3

4 2 2

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 13 dibawah ini.

Grafik13. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 5

Sumber: Olahan data peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensipernyataan atau item 6

dapat dilihat bahwa motivasi siswa berusaha berfikir untuk memehami

gambar yang telah ditayangkan oleh guru ternyata sebaran frekuensi

kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 23 dibawah ini.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 84: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

66

Tabel 23. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 6

NO Skor Data Frekuensi

1 5 9

2 4 15

3 3 6

4 2 1

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 14 dibawah ini.

Grafik 14. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 6

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensipernyataan atau item 7

dapat dilihat bahwa motivasi siswa berusaha berfikir untuk memehami

gambar yang telah ditayangkan oleh guru ternyata sebaran frekuensi

kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 24 dibawah ini.

Tabel 24. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 7

NO Skor Data Frekuensi

1 5 6

2 4 17

3 3 6

4 2 0

5 1 2

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 85: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

67

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 15 dibawah ini.

Grafik 15. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 7

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item 8

dapat dilihat bahwa motivasi siswa meskipun siswa tidak paham

dengan gambar tersebut, siswa melakukan diskusi untuk mencari

penyelesaiannya ternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena

frekuensi terbesar terletak tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit

seperti tabel 25 dibawah ini.

Tabel 25. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 8

NO Skor Data Frekuensi

1 5 4

2 4 19

3 3 4

4 2 4

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 4 5

Page 86: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

68

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 16 dibawah ini.

Grafik 16. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 8

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item 9

dapat dilihat bahwa motivasi siswa tekun memperhatikan dan menulis

segala perintah yang diberikan oleh guru pada proses pembelajaran

ternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar

terletak tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 26

dibawah ini.

Tabel 26. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 9

NO Skor Data Frekuensi

1 5 8

2 4 18

3 3 3

4 2 0

5 1 2

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 17 dibawah ini.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 87: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

69

Grafik 17. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 9

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

10 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu mengikuti segala

perintah yang diberikan guru ketika proses pembelajaran ternyata

sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak

tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 27 dibawah

ini.

Tabel 27.Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 10

NO Skor Data Frekuensi

1 5 10

2 4 13

3 3 4

4 2 3

5 1 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 18 dibawah ini.

Grafik 18. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 10

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 88: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

70

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

11 dapat dilihat bahwa motivasi siswa berusaha berfikir keras dalam

menganalisi gambar yang diberikan oleh guru ternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 28 dibawah ini.

Tabel 28. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 11

NO Skor Data Frekuensi

1 5 9

2 4 16

3 3 3

4 2 0

5 1 3

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 19 dibawah ini.

Grafik 19. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 11

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

12 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu bertanya kepada guru

atau teman apabila menemukan soal yang terasa sulit ternyata sebaran

frekuensi cukup bagus karena frekuensi terbesar terletak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 29 di bawah ini.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 89: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

71

Tabel 29.Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 12

NO Skor Data Frekuensi

1 5 2

2 4 5

3 3 12

4 2 7

5 1 5

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 20 dibawah ini.

Grafik 20. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 12

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

13 dapat dilihat bahwa motivasi dalam berdiskusi siswa selalu

kompak dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru ternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi

terbesar terletak tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti

tabel 30 dibawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5

Page 90: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

72

Tabel 30. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 13

NO Skor Data Frekuensi

1 5 8

2 4 17

3 3 2

4 2 4

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 21dibawah ini.

Grafik 21.Motivasi Siswa Pada Pernyataan 13

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

14 dapat dilihat bahwa motivasi siswa berusaha aktif ketika

melakukan diskusi dalam belajar ternyata sebaran frekuensi kurang

bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval tengah.

Lebih kongkrit seperti tabel 31 dibawah ini.

Tabel 31. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 14

NO Skor Data Frekuensi

1 5 12

2 4 10

3 3 7

4 2 2

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 22 dibawah ini.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 91: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

73

Grafik 22. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 14

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

15 dapat dilihat bahwa motivasi siswa tekun menulis segala materi

yang bersangkutan dengan meteri yang diajarkan oleh guru ketika

proses pembelajaran ternyata sebaran frekuensi cukup bagus karena

frekuensi terbesar terletak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti

tabel 32 dibawah ini.

Tabel 32. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 15

NO Skor Data Frekuensi

1 5 4

2 4 5

3 3 13

4 2 10

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 23 dibawah ini.

Grafik 23. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 15

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

1 2 3 4 5

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 92: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

74

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

16 dapat dilihat bahwa motivasi siswa suka berdiskusi dalam

memecahkan soal-soal yang tingkat kesulitannya tinggi ternyata

sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak

tidak pada interval tengah. Dapat dilihat pada tabel 33 dibawah ini.

Tabel 33. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 16

NO Skor Data Frekuensi

1 5 3

2 4 19

3 3 5

4 2 4

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 24 dibawah ini.

Gambar IV.24. Grafik dari motivasi siswa pada pernyataan 16

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

17 dapat dilihat bahwa motivasi siswa berusaha berfikir keras

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru ternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 34 dibawah ini.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 93: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

75

Tabel 34. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 17

NO Skor Data Frekuensi

1 5 7

2 4 19

3 3 4

4 2 0

5 1 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 25 dibawah ini.

Grafik 25. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 17

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

18 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu memperhatikan dan

mendengarkan ketika guru menjelaskan materi dalam belajar ternyata

sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak

tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 35 dibawah

ini.

Tabel 35. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 18

NO Skor Data Frekuensi

1 5 9

2 4 17

3 3 2

4 2 3

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

Page 94: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

76

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 26 dibawah ini.

Grafik 26. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 18

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

19 dapat dilihat bahwamotivasi siswa suka menulis materi penting

ketika guru menerangkan materi pembelajaran ternyata sebaran

frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada

interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 36 dibawah ini.

Tabel 36. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 19

NO Skor Data Frekuensi

1 5 4

2 4 20

3 3 3

4 2 3

5 1 1

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 27 dibawah ini.

Grafik 27. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 19

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5

0

10

20

30

1 2 3 4 5

Page 95: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

77

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

20 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu bertanya kepeda guru

ketika siswa belum paham dengan materi yang telah dijelaskan oleh

guru ternyata sebaran frekuensi cukup bagus karena frekuensi terbesar

terletak pada interval tengah. Dapat dilihat pada tabel 37 dibawah ini.

Tabel 37. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 20

NO Skor Data Frekuensi

1 5 2

2 4 8

3 3 9

4 2 7

5 1 5

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Penelit

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 28 dibawah ini.

Gambar IV.28. Grafik dari motivasi siswa pada pernyataan 20

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

21 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu menaggapi ketika ada

kekeliruan guru dalam menjelaskan materi ternyata sebaran frekuensi

kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 38 dibawah ini.

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5

Page 96: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

78

Tabel 38. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 21

NO Skor Data Frekuensi

1 5 13

2 4 10

3 3 5

4 2 3

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 29 dibawah ini.

Grafik 29. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 21

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

22 dapat dilihat bahwa motivasi siswa berani menyimpulkan dari

materi pembelajaran meskipun pendapatnya beda dengan yang lain

ternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena frekuensi terbesar

terletak tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 39

dibawah ini.

Tabel 39.Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 22

NO Skor Data Frekuensi

1 5 13

2 4 10

3 3 5

4 2 3

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 97: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

79

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 30 dibawah ini.

Grafik 30. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 22

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

23 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu berusaha untuk

menyimpukan materi di akhir pelajaran ternyata sebaran frekuensi

kurang bagus karena frekuensi terbesar terletak tidak pada interval

tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 40 dibawah ini.

Tabel 40. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 23

NO Skor Data Frekuensi

1 5 3

2 4 5

3 3 8

4 2 10

5 1 5

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 31 dibawah ini.

Grafik 31. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 23

Sumber: Olahan Data Peneliti

0

5

10

15

1 2 3 4 5

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 98: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

80

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

24 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu menulis kesimpulan dari

materi pembelajaran ternyata sebaran frekuensi kurang bagus karena

frekuensi terbesar terletak tidak pada interval tengah. Lebih kongkrit

seperti tabel 41 dibawah ini.

Tabel 41. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 24

NO Skor Data Frekuensi

1 5 14

2 4 14

3 3 2

4 2 1

5 1 0

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 33 dibawah ini.

Grafik 33. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 24

Sumber: Olahan Data Peneliti

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi pernyataan atau item

25 dapat dilihat bahwa motivasi siswa selalu mengingat dan

mengulang kesimpulan dari materi pembelajaran yang diberikan oleh

guru ternyata sebaran frekuensi cukup bagus karena frekuensi

terbesar terletak pada interval tengah. Lebih kongkrit seperti tabel 42

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 99: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

81

dibawah ini.

Tabel 42. Analisis Distribusi Frekuensi pernyataan 25

NO Skor Data Frekuensi

1 5 4

2 4 5

3 3 13

4 2 6

5 1 3

Jumlah 31

Sumber: Olahan Data Peneliti

Hal ini juga sama dengan gambaran grafik 34 dibawah ini.

Grafik 34. Motivasi Siswa Pada Pernyataan 25

Sumber: Olahan Data Peneliti

Setelah dapat hasil dari distribusi frekuensi maka dilanjutkan

kepada analisis pemusatan data dengan mengunakan Mean, Median

dan Modus.

Berdasarkan analisis secara pernyataan atau item bahwah

pemusatan data motivasi belajar siswa kelas VII dalam pembelajar

IPS di SMP N 7 Kinali dalam pelaksanaan model pembelajaran

Example Non Example yang dilihat berdasarkan dua puluh lima

peryataan ternyata pemusatan data cukup bagus karena angka

0

5

10

15

1 2 3 4 5

Page 100: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

82

Meantidak jauh jaraknya dari angka Median dan Modus. Lebih lanjut

dapat dilihat pada tabel 51.

Tabel 43. Analisis Pemusatan Data Secara pernyataan

No

pernyataan

Pemusatan Data

Mean Median Modus

1 3,80 4 4

2 4,03 4 5

3 4,03 4 4

4 3,90 4 4

5 4,30 4 4

6 4 4 4

7 3,80 4 4

8 3,74 4 4

9 3,97 4 4

10 3,90 4 4

11 3,90 4 4

12 2,74 3 3

13 3,93 4 4

14 4,03 4 4

15 3,03 3 3

16 3,71 4 4

17 4 4 4

18 4,03 4 4

19 3,74 4 4

20 2,84 3 3

21 4,06 4 5

22 4,06 4 5

23 2,71 3 2

24 4,32 4 4 dan 5

25 3,03 3 3

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

122-123

Setelah mendapatkan hasil dari analisis persentase, distribusi

frekuensi, pemusatan data dan yang terakhir analisis variansi.

Berdasarkan analisis variasi (SD) data motivasi belajar siswa

Page 101: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

83

kelas VII dalam pembelajar IPS di SMP N 7 Kinali dalam

pelaksanaan model pembelajaran Example Non Example yang dilihat

berdasarkan dua puluh lima pernyataan ternyata hasil analisis variasi

(SD) cukup bagus karena dari dua puluh lima pernyataan hanya

delapan pernyataan yang hasil analisis variasi (SD) kurang bagus

terletak pada pernyataan 1, 2, 10, 11, 12, 20, 23, dan 25. Lebih lanjut

dapat dilihat pada tabel 52 dibawah ini.

Page 102: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

84

Tabel 44. Analisis Variasi Data Secara Pernyataan

Pernyataan

/ item Setandar Deviasi (SD) Jenis Data

1 1,06 Heterogen

2 1,07 Heterogen

3 0,86 Homogen

4 0,96 Homogen

5 0,78 Homogen

6 0,72 Homogen

7 0,84 Homogen

8 0,84 Homogen

9 0,96 Homogen

10 1,06 Heterogen

11 1,11 Heterogen

12 1,10 Heterogen

13 0,89 Homogen

14 0,93 Homogen

15 0,93 Homogen

16 0,78 Homogen

17 0,80 Homogen

18 0,76 Homogen

19 0,81 Homogen

20 1,17 Heterogen

21 0,98 Homogen

22 0,98 Homogen

23 1,19 Heterogen

24 0,72 Homogen

25 1,12 Heterogen

Sumber: Olahan Data Peneliti Secara Maual Terdapat Pada Lampiran Hal

125-126

Berdasarkan keempat analisis dapat disimpulkan bahwa skor

peritem motivasi belajar siswa kelas VII.1 di SMP N 7 Kinali pada

pelaksanaan model Example Non Example , pada analisis persentase

atau penjumblahan motivasi siswa cukup bagus, pada analisis

distribusi frekuensi kurang bagus, Pada analisis pemusatan data cukup

Page 103: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

85

bagus karena angka meantidak jauh jaraknya dari angka median dan

modus, danpada analisis variansi dari ketujuh indikator ternyata hasil

analisis variansi cukup bagus.

Berdasarkan analisis terdahulu ternyata secara umum motivasi

siswa berada pada kriteria bagus, jika di lihat perindikator ternyata

motivasi yang kurang bagus. terletak hanya pada indikator 7 yaitu

pada kegiatan guru memadu peserta didik untuk merumuskan

kesimpulan.

C. Pembahasan

Motivasi siswa terhadap langkah-langkah pembelajaran dapat di

lihat sebagai berikut:

Tabel 45. Rekapitulasi Analisis Data

Indikator Persentase

(%)

Sebaran

Frekuensi

Pemusatan

Data

Variasi Data

1 Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

2 Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

3 Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

4 Bagus Bagus Bagus Bagus

5 Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

6 Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

7 Kuarang Bagus Kurang bagus Bagus Bagus

Dari segi persentase ternyata yang kurang bagus pada kegiatan guru

memadu peserta didik untuk merumuskan kesimpulan yang terdapat pada

indikator 7 yaitu pada kegiatan guru memadu peserta didik untuk

merumuskan kesimpulan.

Page 104: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

86

Kejadian ini berkaitan dengan adanya kesan dari siswa yang

kurang baik,hal ini dibuktikan darihasil wawancara yang dilkukan

oleh beberapa siswa, sebagai berikut:

“Kadang saya menyimpulkan, kadang tidak buk, karena saya

merasa tidak percaya diri untuk bicara di depan, saya sering

tidak menyimpulkan materi buk dan guru sering menyuruh anak

yang pintar-pintar untuk menyimpulkan materi didepan kelas

buk.(Wawancara penulis dengan siswa yang berinisial BK pada

10/07/2018).

Lebih lanjut pendapat dari siswa yang berinisial SS

“Saya jarang buk, karena saya tidak bisa berbicara di depan

kelas, saya malu buk karna selalu ditertawain buk.”

(Wawancara pada 10/07/2018)

Dan pendapat siswa yang berinisial DS

“Kalo mengulang pelajaran atau kesimpulan saya lupa buk,

karena saya sering bermainnya, tapi kalo di suruh jadikan tugas

oleh guru saya akan ulang nya buk.”

(Wawancara pada 10/07/2018)

Deskripsi data dan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

rendahnya persentase pada indikator 7 karena, siswa kurang percaya

diri, guru sering menyuruh siswa yang pintar untuk menyimpulkan

materi dan siswa malas untuk mengulang kesimpulan materi

pelajaran.

Sedangkan pada sebaran frekuensi banyak yang kurang bagushal

ini dilihat pada tabel diatas, dimana pada indikator 4 (Motivasi siswa

berada ada kategori sedang karena pada kegiatan guru memberi

petunjuk dan kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan

dan menganalisis gambar) sebaran frekuensinya bagus, meskipun

bagus sebaranya bukan berarti motivasinya bagus karena jumlah

Page 105: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

87

terbesar motivasi siswa berada pada kategori sedang. Situasi ini

diyakini cukup berat bagi siswa untuk melakukan analisis gambar.

Lebih lanjut dari segi pemusatan data ternyata semua indikator

pada kegiatan pelaksanaan model Example Non Example cukup

bagus, karena angka mean, media dan modus tidak jauh selisihnya.

Terakhir, dari segi variasi data cukup bagus, karena ketujuh

indikator hasil data dari analisis variasi homogen semua.

D. Implikasi

Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis memberikan

solusi pada indikator 7 yang memiliki motivasi kurang bagus pada

kekegiatan guru memadu peserta didik untuk merumuskan

kesimpulan: seharusnya guru harus bisa membentuk percayaan diri

siswa dengan cara memberikan kesempatan dan membujuk siswa

untuk melatih berbicara di depan kelas, dan tidak harus memilih siswa

yang pintar-pintar saja untuk menyimpulkan materi karena harus

merata dan bergantian memilih siswa untuk menyimpulkan materi

pembelajaran.Dan guru harus menyuruh siswa untuk mengulang dari

kesimpulan pelajaran dengan cara memberikan tugas bentuk PR atau

hafalan pada meteri pembelajaran serta menegaskan bagi siswa yang

tidak membuat akan diberi sanksi.

Dilihat dari sebaran frekuensi pada kegiatan guru memberi

petunjuk dan kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan

dan menganalisis gambar yang terdapat pada indikator 4 cukup berat

Page 106: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

88

disebabkan oleh siswa harus menganalisis gambar maka dari itu

motivasi siswa kurang bagus, maka dari itu guru harus membimbing

siswa dalam menganalisis gambar.

Page 107: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

89

BAB V

KESIMPULAN

a) Kesimpulan

Secara umum motivasi belajar siswa kelas VII.1 di SMP N 7

Kinali pada pelaksanaan model Example Non Example berada pada

kriteria bagus.Namun secara terpisah dapat di simpulkan:

1. Banyak siswa yang kurag bermotivasi pada kegiatan guru

memadu peserta didik untuk merumuskan kesimpulan karena,

dapat dibuktikan dari hasil persentase rendah siswa kurang

percaya diri, serta guru sering menyuruh siswa yang pintar

untuk menyimpulkan materi dan siswa malas untuk mengulang

kesimpulan materi pelajaran.

2. Motivasi siswa pada kegiatan guru memberi petunjuk dan

kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan dan

menganalisis gambar, dilihat dari sebaran frekuensi tidak terlalu

tinggi karena kesukaran siswa malakukan analisis gambar.

b) Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ditemukan

diatas maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1) Kepada guru IPS di SMP N 7 Kinali Kabupaten Pasaman barat

diharapkan untuk melatih siswa berbicara di depan kelas.

2) Guru memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang

kurang bermotivasi dan memberikan kesempatan pada siswa

lain untuk menyimpulkan materi pembelajaran.

Page 108: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

90

3) Guru harus membimbing siswa untuk menganalisis gambar

pada pelaksanaan model pembelajaranExample Non Example.

Page 109: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

91

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku :

Abdul, Majid. 2013. Stretegi Pembeljaran. Bandung :PT Remaja Rosdakrya

Arikunto, dkk. 2008. Evaluasi Program Pendidika. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta PT

Rajagrafindo Persada

Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia

Istarani, dkk. 2017. Aktifitas Belajar. Medan: LARISPA Indonesia

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Presfektif Guru Dan Siswa.Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Lexy, Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda

Karya

Nana, syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Riduwan.2010. BelajarMudahPenelitianUntuk Guru-

KaryawanDanPenelitiPemula.Bandung: Alfabeta.

.2014. Inovasi Belajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman.2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar.Jakarta: PT.Raja

grafindo persada

Sugiyono. 2012. Model Penelitian Kuanti Tatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Alfa Beta

Rusman. 2017. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: KENCANA

Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi penelitian. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta.

Page 110: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

92

Syofian Siregar. (2014). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi

perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Rajawali

Pers

Zafri. (2013). Penelitian Pendidikan. Padang: Universitas Negri Padang

B. Skripsi dan Jurnal:

a. Skripsi

Deni Sari, (2014) STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul:Hubungan

Presepsi Siswa terhadap Film Dokumenter dengan Motivasi Belajar

Siswa Kelas XII di SMA Negeri I Danau Kembar Kabupaten Solok.

Eliya Eka Putri, (2012) STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul: Motivasi

Peserta didik dalam Pembelajaran IPS di SMPN 2 Bonjol Kabupaten

Pasaman.

Helmadona, (2014) STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul: Hubungan

Penguatan Guru Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 25 Kabupaten Solok Selatan.

Nurul Astuty Yensy. 2012 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Examples Non Examples Dengan Menggunakan Alat Peraga

UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VIIISMP N 1 Arga

MakmurJurnal Exacta, Vol. X No. 1 Hal. 24-35.Universitas Bengkulu

Pasti (2014) STKIP PGRI Sumatra Barat yang berjudul: Peningkatan

Motifasi Belajar Siswa Kelas VIII Dengan Metode Resistansi Pada

Pembelajaran IPS di SMP N 1 Siberut Selatan.

b. Jurnal

Astuti, dkk. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMPN PGRI 16

Brangsong Kabupaten Kendal. Jurnal Analisis, Vol 1 No. 2 Hal 2-6.

Universitas Negri Semarang.

Hendra Wijaya, 2013. Pengaruh Model Example Non Example Terhadap

Hasil Belajar IPS Kelas V Sekolah Dasar. Artikel Penelitian. Hal 1-

15. Universitas Tanjungpura.

Nurul Astuty Yensy. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Examples Non Examples Dengan Menggunakan Alat Peraga

UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VIIISMP N 1 Arga

Makmur Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Hal. 24-35.Universitas

Bengkulu.

Page 111: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

93

LAMPIRAN

Page 112: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negri 7 Kinali

Kelas/Semester : VII/II

Mata Pelajaran : IPS

Topik : Kehidupan Masyarakat Pada Zaman Praaksara

Pertemuan ke- : 1

A. KOMPETENSI INTI:

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaan

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3 3.4 Memahami berpikir kronologi,

perubahan dan kesinambungan dalam

kehidupan bangsa indonesia pada aspek

politik, sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara

sampai Hindu-budha dan islam

3.4.1 Periodisasi masa praaksara

3.4.2 Priodisasi secara geologis

4 4.4 menyajikan hasil analisis kronologi, 4.4.1 Mendeskripsikan

Page 113: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

95

perubahan dan kesinambungan dalam

kehidupan bangsa indonesia pada aspek

politik, sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara

sampai Hindu-budha dan Islam

perkembangan

masyarakat indonesia

pada masa praaksara

4.4.2 Mendeskripsikan

perkembangan masyarakat

indonesia pada masa

Hindu-budha

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Mendeskripsikan periodisasi masa praaksara

2. Mendeskripsikan periodisasi secara geologis

3. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman arkaikum

4. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman paleozoikum

5. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman meozoikum

6. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman neozoikum atau kenozoikum

D. MATERI AJAR:

1. Mendeskripsikan periodisasi masa praaksara

2. Mendeskripsikan periodisasi secara geologis

3. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman arkaikum

4. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman paleozoikum

5. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman meozoikum

6. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman neozoikum atau kenozoikum

7. ALOKASI WAKTU

1 x 70 menit

8. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

Pendekatan : Saintifik

Model : Example non Example

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

9. KEGIATAN PEMBLAJARAN

Page 114: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

96

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU

Pendahuluan a. Memberikan salam

b. Menanyakan kepada siswa

kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar

c. Menanyakan kehadiran siswa

d. Mempersilahkan salah satu

siswa memimpin do‟a

e. Tanya jawab materi

sebelumnya

f. Guru mempersiapkan gambar-

gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran

g. Menyampaikan tujuan

pembelajaran melalui power

point.

15 Menit

Inti a. Mengamati

- Guru menempelkan

gambar di papan atau

ditayangkan melalui

proyektor.

- Guru memberi petunjuk

dan kesempatan kepada

peserta didik untuk

memperhatikan atau

menganalisis gambar.

b. Bertanya

Guru mengajukan pertanyaan

kepada peserta didik mengenai

45 Menit

Page 115: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

97

materi yang akan dibahas.

Misalnya,

a. Sebutkan periodisasi

sejarah perkembangan

bumi secara geologis?

b. Bagaimana kehidupan

pada zaman paleozoikum?

Page 116: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

98

c. Mengumpulkan data

Peserta didik membaca buku

teks dan LKS pelajaran

sejarah atau referensi lain

yang berkaitan dengan materi

Indonesia pada zaman pra

sejarah,

d. Mengasosiasikan

- Guru membagi kelompok

pesarta didik yang terdiri dari

2 sampai 3 orang

- Masing-masing kelompok

melakukan diskusi dan

menganalisis bagian yang

merupakan contoh dan bukan

contoh yang telah diberikan

oleh guru, lalu mencatat

hasilnya

- Guru memanggil juru bicara

dari beberapa kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas

e. Mengkomunikasikan

Masing-masing kelompok

menyampaikan hasil diskusi

didepan kelas terkait dengan

materi kelompok.

Page 117: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

99

Penutup

a. Guru memandu peserta didik untuk

merumuskan kesimpulan

b. Menugaskan peserta didik

melakukan pengamatan untuk

pertemuan berikutnya (PR)

c. Menutup pelajaran dengan berdoa

sesuai dengan agama.

10 Menit

10. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Proses

No Aspek yang di

nilai

Teknik

penilaian

Waktu

penilaian

Instrument

penilaian

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Keseriusan

Tangung

jawab

Peduli

Responsif

Santun

Pengamatan Proses Lembar

pengamatan

Hasil

penilaian

nomor 1 dan

2 untuk

masukan

pembinaan

dan

informasi

bagi Guru

sejarah

Penilaian Hasil

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Page 118: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

100

Mendeskripsikan

periodisasi secara

geologis

Tes

tertulis

Isian Jelaskan pengertian

periodisasi sejarah secara

geologis?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman arkaikum

Tes

tertulis

Isian Apa yang dimaksud dengan

zaman arkaikum ?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman paleozoikum

Tes

tertulis

Isian Apa yang dimaksud dengan

zaman paleozoikum?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman meozoikum

Tes Lisan Lisan Apa yang dimaksud dengan

zaman mesozoikum?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman neozoikum

atau kenozoikum

Tes

tulisan

Tulisan Apa yang dimaksud dengan

zaman neozoikum atau

kenozoikum?

Teknik Penilaian

Tes Tidak tertulis

Tes Tertulis

Portofolio

Sumber belajar

Alat : komputer/ laptop, LCD, power point, internet

Sumber ajar

Buku IPS untuk SMP kelas VII program IPS

Kunci Jawaban

1. Pwriodisasi secara geoligis adalah itu adalah bumi yang selama ini yang

kita tinggali, pada zaman ini keadaan bumi tidak seperti sekarang, sebelum

ada kehidupan bumi mangalami perubahan-perumbahan. Proses perubahan

bumi terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman.

Page 119: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

101

2. Zaman arkaikum merupakan zaman tertua, zaman ini berlangsung kira-

kira sejak 2.500 juta tahun yang lalu.

Pada waktu itu kulit bumi masih sangar panas, sehingga belum terdapat

kehidupan diatasnya.

3. Zaman paleozoikum, zaman kehidupan tua, berlangsung kira-kira sejak

340 juta tahun yang lalu. Zaman ini sudah ditandai dengan munculnya

tanda-tanda kehidupan, antara lain dengan munculnya binatang-binatang

kecil yang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, anfibi dan reptil.

4. Zaman mesozoikum, zaman kehidupan pertengahan berlangsung kira-kira

140 juta tahun lalu. Pada zaman ini kehidupan bumi mangkin berkembang,

binatang-binatang mencapai bentuk tubuh yang besar sekali. Seperti

dinosaurus dan juga mulai muncul berbagai jenis burung. Zaman ini

disebut juga dengan zaman reptil karena pada zaman ini jenis binatang

reptil yang paling banyak ditemukan.

5. Zaman nesoikum atau kenozoikum, zaman kehidupan baru, berlangsung

sejak kera-kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua,

yaitu zaman tertier dan zamn kuartier.

Mengetahui, 05-April-2018

Kepala Sekolah, Guru MataPelajaran

GUSNEDI ALWI, S.Pd WARSA, M.Pd

NIP.19650914 198903 1 003 NIP.197112052005001 1 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Page 120: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

102

Satuan Pendidikan : SMP Negri 7 Kinali

Kelas/Semester : VII/II

Mata Pelajaran : IPS

Topik : Kehidupan Masyarakat Pada Zaman Praaksara

Pertemuan ke- : 2

E. KOMPETENSI INTI:

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaan

7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

F. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3 3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan

dan kesinambungan dalam kehidupan

bangsa indonesia pada aspek politik,

sosial, budaya, geografis, dan pendidikan

sejak masa praaksara sampai Hindu-

budha dan islam

3.4.1 Periodisasi masa

praaksara

3.4.2 Priodisasi secara

Arkeologis

4 4.4 menyajikan hasil analisis kronologi,

perubahan dan kesinambungan dalam

kehidupan bangsa indonesia pada aspek

politik, sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara sampai

Hindu-budha dan Islam

4.4.1 Mendeskripsikan

perkembangan

masyarakat

indonesia pada masa

praaksara

4.4.2 Mendeskripsikan

perkembangan

masyarakat indonesia

pada masa Hindu-budha

G. TUJUAN PEMBELAJARAN:

7. Mendeskripsikan periodisasi masa praaksara

Page 121: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

103

8. Mendeskripsikan periodisasi secara Arkeologis

9. Mendeskripsikan kehidupan zaman batu tua paleolithikum

10. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman mesolitthikum

11. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman neolithikum

12. Mendeskripsikan kehidupan pada tradisi megalithik

13. Mendeskripsikan kehidupan zaman logam

H. MATERI AJAR:

1. Mendeskripsikan periodisasi masa praaksara

2. Mendeskripsikan periodisasi secara Arkeologis

3. Mendeskripsikan kehidupan zaman batu tua paleolithikum

4. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman mesolitthikum

5. Mendeskripsikan kehidupan pada zaman neolithikum

6. Mendeskripsikan kehidupan pada tradisi megalithik

7. Mendeskripsikan kehidupan zaman logam

11. ALOKASI WAKTU

1 x 70 menit

12. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

Pendekatan : Saintifik

Model : Example non Example

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

13. KEGIATAN PEMBLAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU

Pendahuluan h. Memberikan salam

i. Menanyakan kepada siswa

kesiapan dan kenyamanan

untuk belajar

j. Menanyakan kehadiran siswa

k. Mempersilahkan salah satu

15 Menit

Page 122: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

104

siswa memimpin do‟a

l. Tanya jawab materi

sebelumnya

m. Guru mempersiapkan gambar-

gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran

n. Menyampaikan tujuan

pembelajaran melalui power

point.

Inti c. Mengamati

- Guru menempelkan

gambar di papan atau

ditayangkan melalui

proyektor.

- Guru memberi petunjuk

dan kesempatan kepada

peserta didik untuk

memperhatikan atau

menganalisis gambar.

d. Bertanya

Guru mengajukan pertanyaan

kepada peserta didik mengenai

materi yang akan dibahas.

Misalnya,

f. Sebutkan periodisasi

sejarah perkembangan

bumi secara geologis?

g. Bagaimana kehidupan

pada zaman paleozoikum?

45 Menit

Page 123: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

105

Page 124: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

106

h. Mengumpulkan data

Peserta didik membaca buku

teks dan LKS pelajaran

sejarah atau referensi lain

yang berkaitan dengan materi

Indonesia pada zaman pra

sejarah,

i. Mengasosiasikan

- Guru membagi kelompok

pesarta didik yang terdiri dari

2 sampai 3 orang

- Masing-masing kelompok

melakukan diskusi dan

menganalisis bagian yang

merupakan contoh dan bukan

contoh yang telah diberikan

oleh guru, lalu mencatat

hasilnya

- Guru memanggil juru bicara

dari beberapa kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas

Page 125: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

107

j. Mengkomunikasikan

Masing-masing kelompok

menyampaikan hasil diskusi

didepan kelas terkait dengan

materi kelompok.

Penutup

d. Guru memandu peserta didik untuk

merumuskan kesimpulan

e. Menugaskan peserta didik

melakukan pengamatan untuk

pertemuan berikutnya (PR)

f. Menutup pelajaran dengan berdoa

sesuai dengan agama.

10 Menit

14. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Proses

No Aspek yang di

nilai

Teknik

penilaian

Waktu

penilaian

Instrument

penilaian

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Keseriusan

Tangung

jawab

Peduli

Responsif

Santun

Pengamatan Proses Lembar

pengamatan

Hasil

penilaian

nomor 1 dan

2 untuk

masukan

pembinaan

dan

informasi

bagi Guru

sejarah

Penilaian Hasil

Page 126: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

108

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Mendeskripsikan

periodisasi secara

arkeologis

Tes

tertulis

Isian Jelaskan pengertian

periodisasi sejarah secara

arkeologis?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman batu

Tes

tertulis

Isian Apa yang dimaksud dengan

zaman batu?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman paleozoikum

Tes

tertulis

Isian Apa yang dimaksud dengan

zaman paleozoikum?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman logam

Tes Lisan Lisan Apa yang dimaksud dengan

zaman logam?

Mendeskripsikan

kehidupan pada

zaman neozoikum

atau megalithik

Tes

tulisan

Tulisan Apa yang dimaksud dengan

zaman neozoikum atau

megalithik?

Teknik Penilaian

Tes Tidak tertulis

Tes Tertulis

Portofolio

Sumber belajar

Alat : komputer/ laptop, LCD, power point, internet

Sumber ajar

Buku IPS untuk SMP kelas VII program IPS

Kunci Jawaban

Page 127: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

109

6. Priodisasi secara didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda

peninggalan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa

praaksara

7. Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang

kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan alat-alat

yang digunakan dari cara penggunaan,

8. Paleozoikum berasal dari palaeo artinya tua, dan lithos yang artinya batu

sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Hasil kebudayaanya banyak di

temukan idaerah pacitan dan ngadong jawa timur. Zaman batu tua

diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000.00 tahun silam, kehidupan

manusia masih sangat seberhana, hidup berpindah-pindah (nomaden)

mereka memperoleh makanan dengan cara berburuh, mengumpulkan

buah-buan, mengumpulkan umbi-umbian serta mengkap ikan.

9. Zaman logam merupakan sebagi perkembangan dari zaman batu, pada

zaman ini mnusia tidak hanya mengunakan bahan- bahan dari batu untuk

membuat alat kehidupanya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam,

yaitu perungu dan besi.

10. Zaman nesoikum atau kenozoikum, zaman kehidupan baru,

berlangsung sejak kera-kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi

menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zamn kuartier.

Mengetahui, 05-April-2018P

Kepala Sekolah, Guru MataPelajaran

GUSNEDI ALWI, S.Pd WARSA, M.Pd

NIP.19650914 198903 1 003 NIP.197112052005001 1 003

LAMPIRAN

Page 128: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

110

ANGKET PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Angket ini digunakan semata-mata

untuk kepentingan penulisan karya ilmiah

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DALAM PEMBELAJAR IPS

DI SMP N 7 KINALI” (KASUS DALAM PELAKSANAAN MODEL

PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE)

Assalammualaikum Wr, Wb.

Bersama ini saya do‟akan semoga siswa-siswi selalu berada dalam

lindungan Allah SWT dan dapat melaksanakan semua aktifitasnya dengan baik.

Pada kesempatan ini izinkan saya meminta waktu siswa-siswi untuk mengisi

angket yang telah disediakan.

Adapun tujuan pengisian angket ini adalah untuk melihat pengaruh

motivasi belajar siswa, kepercayaaan diri siswa, dan disiplin sekolah terhadap

kecenderungan menyontek siswa. Diharapkan siswa-siswi dapat mengisi angket

ini dengan keadaan yang sebenarnya.

Atas waktu dan kesediaan dari siswa-siswi, saya ucapkan terima kasih.

Wassalammualaikum Wr, Wb.

Kinali, 21 Maret 2018

(Gustia Lestari)

14020010

Petunjuk pengisian Angket:

Page 129: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

111

1. Isilah nama, kelas, anda pada data responden berikut.

2. Berilah tanda chek( √ ) pada setiap pernyataan sesuai dengan jawaban

siswa-siswa pilih pada kolom yang disediakan, yaitu

SL = Selalu

SR = Sering

JR = Jarang

KD = Kadang-kadang

TP = Tidak Pernah

Contoh:

No. Pernyataan Pilihan jawaban

SL SR KD JR TP

1 Saya selalu berusaha mengerjakan soal-soal

yang memerlukan ketelitian, kecermatan, dan

ketepatan.

Tanggal:

IDENTITAS RESPONDEN:

No. Responden

Nama :

Page 130: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

112

Kelas :

Kuisioner/angket

I. Motivasi Belajar Dalam Pelaksanaan Model Example Non Example

No. Pernyataan Pilihan jawaban

SL SR KD JR TP

A. Guru Membagi Kelompok Pesarta Didik Yang Terdiri

Dari 2 Sampai 3 Orang

1 Saya tekun mendengar dan menulis angota

dalam pembagian kelompoknya.

2

Saya senag dengan dibentuknya kelompok

sehinga bisa berdiskusi dengan teman

3 Saya berdiskusi dengan anggota kelompoknya

sehingga bersemangat dalam belajar

B. Guru Mempersiapkan Gambar-Gambar Sesuai Dengan Tujuan

Pembelajaran

4 Saya tekun memperhatikan guru ketika guru

mempersiapkan materi yang akan diajarkan

5 Saya merasa senag dalam belajar dengan

menggunakan media gambar

C. Guru Menempelkan Gambar Di Papan Atau Ditayangkan Melalui

Proyektor

6 Siswa tekun mengamati gambar yang telah

ditayangkan oleh guru

7 Siswa berusaha berfikir untuk memehami

gambar yang telah ditayangkan oleh guru

8 Meskipun saya tidak paham dengan gambar

tersebut, saya melakukan diskusi untuk

mencari penyelesaiannya

D. Guru Memberi Petunjuk Dan Kesempatan Kepada Peserta Didik

Untuk Memperhatikan Atau Menganalisis Gambar

9 Saya tekun memperhatikan dan menulis

segala perintah yang diberikan oleh guru pada

proses pembelajaran

10 Saya selalu mengikuti segala perintah yang

diberikan guru ketika proses pembelajaran

11 Saya berusaha berfikir keras dalam

menganalisi gambar yang diberikan oleh guru.

12 Saya selalu bertanya kepada guru atau teman

apabila menemukan soal yang terasa sulit

E. Masing-masing kelompok melakukan diskusi dan menganalisis bagian

yang merupakan contoh dan bukan contoh, lalu mencatat hasilnya

13 Dalam berdiskusi saya selalu kompak dan

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

Page 131: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

113

yang diberikan oleh guru

14 Saya berusaha aktif ketika melakukan diskusi

dalam belajar

15 Saya tekun menulis segala materi yang

bersangkutan dengan meteri yang diajarkan

oleh guru ketika proses pembelajaran

16 Saya suka berdiskusi dalam memecahkan

soal-soal yang tingkat kesulitannya tinggi

17 Saya berusaha berfikir keras menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh guru

F Guru Mengomentari Dan Memberikan Penjelasan Mengenai Materi

Sesuai Dengan Tujuan Yang Ingin Dicapai

18 Saya selalu memperhatikan dan

mendengarkan ketika guru menjelaskan

materi dalam belajar

19 Saya suka menulis materi penting ketika guru

menerangkan materi pembelajaran

20 Saya selalu bertanya kepeda guru ketika siswa

belum paham dengan materi yang telah

dijelaskan oleh guru

21 Saya selalu menaggapi ketika ada kekeliruan

guru dalam menjelaskan materi

G Guru Memandu Peserta Didik Untuk Merumuskan Kesimpulan

22 Saya berani menyimpulkan dari materi

pembelajaran meskipun pendapatnya beda

dengan yang lain

23 Saya selalu berusaha untuk menyimpukan

materi di akhir pelajaran

24 Saya selalu menulis kesimpulan dari materi

pembelajaran

25 Saya selalu mengingat dan mengulang

kesimpulan dari materi pembelajaran yang

diberikan oleh guru

Padang, April 2018

Responden

( )

Page 132: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

114

Page 133: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

115

Lampiran Olahan Data Persentase Secara Manual

Rumus TCR =

Responden Persentase Secara Umum

1

23

2

24

3

25

4

26

5

27

6

28

7

29

8

30

9

31

10

100.00 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Page 134: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

116

Indikator Persentase Secara Indikator

1

+

100,00

5

+

100,00

2

+

100,00

6

+

100,00

3

+

100,00

7

+

100,00

4

+

100,00

22

Page 135: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

117

Item Persentase Secara Item

1

+

100,00

5

+

100,00

2

+

100,00

6

+

100,00

3

+

100,00

7

+

100,00

4

+

100,00

8

+

100,00

Page 136: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

118

9

+

100,00

13

+

100,00

10

+

100,00

14

+

100,00

11

+

100,00

15

+

100,00

12

+

100,00

16

+

100,00

Page 137: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

119

17

+

100,00

21

+

100,00

18

+

100,00

22

+

100,00

19

+

100,00

23

+

100,00

20

+

100,00

24

+

100,00

Page 138: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

120

25

+

100,00

Lampiran Pemusatan Data

Pemusatan data terbagi menjadi 3: mean, median dan modus.

1. Mean ( =∑

)

= rata-rata yang dicari ∑x = jumlah seluruh skor

N = banyak skor/responden

2. Median (Frekuensi tengah/ nilai tengah)

3. Modus (Nilai yang sering muncul)

Urutan data dari terrendah hingga tertinggi

Secara umum 80, 83, 84, 85, 86 ,86 ,86 ,87, 88, 89, 91, 91, 91 91, 91, 92, 92, 93,

93, 95, 97, 97, 98, 99, 101, 101, 102, 104, 104, 108, 110

Secara indikator

Indikator 1

8, 9, 9, 9, 10, 10, 11, 11, 11, 11, 12, 12, 12, 12, 12, 13, 13, 13, 13, 13, 13, 13, 13,

13, 13, 14, 14, 14, 14, 14, 18

Indikator 2

5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9

Indikator 3

4, 8, 9, 10, 10, 10, 11, 11, 11, 11, 11, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 12, 13, 13,

13, 13, 13, 13, 13, 13, 14, 14

Indikator 4

9, 10, 11, 11, 12, 12, 12, 13, 13, 13, 13, 13, 15, 15, 15, 15, 15, 15, 15, 16, 16, 16,

16, 16, 17, 17, 17, 17, 18, 18, 19

Indikator 5

13, 14, 15, 15, 16, 16, 16, 16, 16, 17, 17, 17, 18, 19, 19, 19, 20, 20, 20, 21, 21, 21,

21, 21, 22, 22, 22, 22, 22, 22, 24

Indikator 6

8, 9, 9, 10, 11, 11, 12, 13, 14, 14, 14, 14, 14, 14, 15, 15, 15, 15, 15, 15, 16, 16, 17,

17, 17, 17, 18, 18, 19, 19, 19

Indikator 7

Page 139: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

121

6, 9, 10, 11, 11, 11, 11, 12, 12, 12, 12, 13, 13, 13, 14, 14, 14, 15, 15, 16, 16, 17,

17, 17, 17, 17, 18, 18, 19, 19, 19

Secara item

Pernyataan 1

1,2,2,2,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 2

1,1,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 3

2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 4

2,2,2,2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 5

2,2,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 6

1,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 7

1,1,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5

Pernyataan 8

2,2,2,2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5

Indikator 9

1,1,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 10

1,2,2,2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 11

1,1,1,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 12

1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,5,5

Indikator 13

2,2,2,2,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 14

2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 15

2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,5,5,5

Indikator 16

2,2,2,2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5

Indikator 17

2,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 18

2,2,2,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 19

1,2,2,2,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4

Indikator 20

1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5

Indikator 21

2,2,2,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4, 5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 22

Page 140: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

122

2,2,2,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 23

1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,5,5,5

Indikator 24

2,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5

Indikator 25

1,1,1,2,2,2,2,2,2,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,5,5,5,5

Pemusatan Data

Mean Median Modus

Secara

Umum

92 91

Secara Indikator

1

13 13

2

8 8

3

12 12

4

15 15

5

19 22

6

15 14 Dan 15

7

14 17

Secara item

1

4 4

2

4 5

3

4 4

4

4 4

5

4 4

6

4 4

7

4 4

8

4 4

9

4 4

Page 141: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

123

10

4 4

11

4 4

12

3 3

13

4 4

14

4 4

15

3 3

16

4 4

17

4 4

18

4 4

19

4 4

20

3 3

21

4 5

22

4 5

23

3 2

24

4 4 Dan 5

25

3 3

Page 142: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

124

Lampiran Analisis Variasi Data

Rumus : SD= √∑

Rata-rata: = ∑

=

Analisis Variasi Secara Umum

No Responden ( )

1 110 16,61 275,89

2 108 14,61 213,45

3 97 3,61 13,03

4 84 9,39 88,17

5 88 5,39 29,05

6 85 8,39 70,39

7 87 6,39 40,83

8 97 3,61 13,03

9 86 7,39 54,61

10 101 7,61 57,91

11 99 5,61 31,47

12 89 4,39 19,27

13 92 1,39 2,68

14 91 2,39 5,71

15 91 2,39 5,71

16 93 0,39 0,15

17 95 1,61 2,59

18 91 2,39 5,71

19 98 4,61 21,25

20 86 7,39 54,61

21 101 7,61 57,91

22 91 2,39 5,71

23 91 2,39 5,71

24 80 13,39 179,29

25 104 10,61 112,57

26 83 10,39 107,95

27 86 7,39 54,61

28 102 8,61 74,13

29 92 1,39 2,68

30 93 0,39 0,15

31 104 10,61 112,57

Jumlah

=7,44

Page 143: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

125

Indikator Analisis Variasi Secara Indikator

1

=2,49 23

=3,07

2

=1,10 24

=2,92

3

=1,93 25

=3,34

4

=2,46

Item Analisis Variasi Berdasarkan Item

1

=1,06

12

=1,10

2

=1,07

13

=0,89

3

=0,86

14

=0,93

4

=0,96

15

=0,39

5

=0,78

16

=0,78

6

=0,72

17

=0,80

7

=1,06

18

=0,76

8

=0,84 19

=0,81

9

=0,96 20

=1,17

10

=1,06 21

=0,98

Page 144: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

126

11

=1,11 22

=0,98

23

=1,19

24

=1,06

25

=1,12

Page 145: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

127

Lampiran Dokumentasi

Gambar 1.Kondisi bagunan dan perkarangan SMP N 7 Kinali

Page 146: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

128

Gambar 2. Bagunan WC di SMPN 7 Kinali

Gambar 3. Kondisi ruangan masejis guru di SMP N 7 Kinali

Page 147: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

129

Gambar 5:Ruang Labor IPA di SMP N 7 Kinali

Gambar 6. Ruang Kepala Sekolah di SMP N 7 Kinali

Page 148: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

130

Gambar 7. Kegiatan rutinitas Muhadarah di SMP N 7 Kinali (10/072018)

Gambar 8. Guru melakukan pembagian kelompok dan penyajian gambar

untuk di analisis oleh siswa dalam pembelajaran Example Non

Example(10/072018).

Gambar 9. Guru menampilkan gambar yang akan dianalisis oleh siswa

(10/072018)

Page 149: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

131

Gambar 10. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menganalisis

gambar yang telah di tayangkan oleh guru (10/072018).

Gambar 11.siswa sedang berusaha menganalisis gambar dengan agota

kelompoknya (10/072018).

Page 150: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

132

Gambar 12. Siswa yang memberikan kesimpulan yang dipandu oleh guru

tentang materi pembelajarannya matei tentang Zaman Pra

Aksara (10/072018).

Gambar 13. Guru yang menegaskan atau mengulang kesimpulan

pembelajaran (10/072018).

Page 151: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

133

Gambar 14. Peneliti yang memberi petunjuk atau arahan untuk pengisian

angket yang dilakukan oleh siswa kelas VII.1 (10/072018)

Gambar 15. Peneliti yang memberi petunjuk atau arahan untuk pengisian

angket yang dilakukan oleh siswa kelas VII. (10/072018)

Page 152: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

134

Gambar 17. Peneliti melakukan penyebaran atau pembagian angket di kelas

VII.1 (10/072018).

Gambar 20. Siswa kelas VII.1 yang sedang mengisi angket yang di berikan

oleh peneliti (10/072018).

Page 153: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

135

Gambar 21. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial F

(10/072018).

Gambar 22. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial

AA(10/072018)

Page 154: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

136

Gambar 22. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial SM

(10/072018).

Gambar 22. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial RH

(10/072018).

Page 155: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

137

Gambar 22. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial BK

(10/072018).

Gambar 22. Penulis melakukan wawancara dengan siswa yang berinisial A

(10/072018).

Page 156: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

138

PERIHAL YANG MENYANGKUT DI SMPN 7 KINALI

1. Sanksi Pelanggaran di SMP N 7 Kinali

NO JENIS PELANGGARAN SANGSI

I 1. Terlambat masuk sekolah

lebih dari 10 menit

2. Tidak mengerjakan PR

3. Tidak membawa buku

pelajaran pada waktu jam

pelajaran

4. Berada dikantin waktu

pelajaran/pergantian

pelajaran

5. Berpakaian seragam

tidak lengkap / keliru/

tidak sesuai dengan

ketentuan berlaku

6. Memakai gelang, anting,

kalung bagi laki-laki

7. Tidak mengikuti upacara

bendera

8. Mengganggu/ mengacau

kelas

9. Bersikap tidak sopan,

berkata jorok / kasar

10. Membuat tato pada tubuh

dan membuat gambar

pada baju.

1. Tidak boleh masuk 1

jam pelajaran (siswa

diserahkan kepada

piket)

2. Tidak mengerjakan PR

disuruh keluar untuk

mengerjakan PR.

3. Apabila tidak

membawa Buku

Pelajaran disuruh

keluar dari kelas pada

jam tersebut.

4. Di tegur dan dicatat

dalam buku pembinaan.

5. Disuruh Pulang untuk

menukar.

6. Disita menjadi milik

Sekolah

7. Diserahkan kepada

petugas piket.

8. Ditegur dan di beri

pembinaan

9. Ditegur dan di beri

pembinaan

10. Dilakukan pembinaan

jika baju disita.

II 1. Siswa berada didalam

kelas waktu istirahat

2. Keluar kelas pada waktu

pelajaran / pergantian

jam pelajaran

3. Siswa nongkrong

didepan sekolah setelah

pulang sekolah

4. Berpakaian baju tidak

Ditegur langsung oleh guru

yang mengajar / melihat saat

itu.(Untuk No 1,2,3,4 ,5)

Page 157: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

139

dimasukkan kedalam

celana, bagi pria

5. Membuang sampah tidak

pada tempatnya.

III 1. Rambut dan kuku dicat

2. Rambut gondrong / tidak

rapi

3. Kuku panjang

1. Ditegur dan langsung

dikembalikan kewarna

aslinya

2. Ditegur dan langsung

dicukur / dirapikan

3. Ditegur dan langsung

dipotong

IV 1. Tidak masuk sekolah

tanpa keterangan

a. Selama 1 hari

b. Selama 3 hari

c. Lebih dari 3 hari

2. Siswa membolos /

berjudi

a. Satu kali

b. Lebih dari 3 kali

3. Terlambat 3 kali dalam

seminggu

1. Perhari dikenakan denda

1 buah buku tulis.

2. Diberikan peringatan oleh

wali kelas

3. Dipanggil orang tua ke

sekolah

4. Diberi beri denda 2 buah

buku tulis dan diberi

pembinaan oleh wali

kelas

5. Orang tua dipanggil

kesekolah dan yang

bersangkutan diberi

sangsi khusus yang

ditentukan oleh dewan

guru.

6. Terlambat 3 kali denda 1

buah buku dan diberi

pembinaan.

4. Mserusak /

menghilangkan barang

milik sekolah, mencuri

dan mengompas

Diperingatkat, mengganti

dan orang tua dipanggil

ke sekolah

5. Membawa barang-barang

tanpa ada tugas dari guru

terkait :

a. Kaset / VCD

b. Gitar / walkman

Diambil menjadi milik

Sekolah

Page 158: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

140

c. Majalah / komik

d. Mainan

e. Korek Api

6. Membawa,

menggunakan,

mengkonsumsi

1) Rokok

2) Miras

3) Obat-obatan

terlarang/ norkoba

4) Buku, gambar porno,

dan VCD porno

5) Senjata tajam

6) Knalpot Reacing

7) HP atau Sejenisnya

1. Barang disita dan tidak

dikembalikan dan diberi

hukuan

2. Panggilan orang tua dan

peringatan

3. Skorsing / sangsi khusus

yang ditentukan oleh

dewan guru

4. Panggilan orang tua dan

peringatan.

5. Disita sampai tamat, baru

dikembalikan (kerusakan

tidk menjadi tanggung

jawab sekolah)

6. Disita sampai tamat, baru

dikembalikan (kerusakan

tidak menjadi tanggung

jawab sekolah) dan no 7.

7. Berkelahi baik di dalam

maupun di luar

Satu kali, diberikan peringatan,

dua kali, orang tua dipanggil

kesekolah dan diberi sangsi

khusus yang ditentukan oleh

dewan guru. Pada kondisi

tertentu diserahkan pada pihak

berwajib.

8. Memalsukan tanda

tangan guru, kepala

sekolah dan

Mencemarkan nama

baik sekolah

Orang tua dipanggil kesekolah

Membuat pertanyaan yang

diketahui oleh orang tua, wali

kelas, BK, dan kepala sekolah

Page 159: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

141

2. Data Ruang Disekolah SMPN 7 Kinali

No Jenis ruangan Jumlah

1 Kepala sekolah 1

2 Wakil kepala 1

3 Majelis guru 1

4 Labor IPA 1

5 Labor komputer 1

6 Ruang belajar 10

7 Aula 1

8 Pustaka 1

3. Keadaan Lingkungan Sekolah

a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah ini terdiri dari SD 14

kinali dan beberapa rumah penduduk.

b. Kondisi lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah terletak di tempat yang cukup dekat dengan

kantor wali nagari dan jalan raya.

4. Keadaan Guru dan Siswa

a. Rombongan Belajar dan Ketenagaan

Siswa menurut Kelas/ Rombongan Belajar

No Kelas Jumlah Kelas

1 VII 3

2 VIII 3

3 IX 3

Total 10

Kelas VII dan Jumlah Siswa

No Kelas L P Jumlah

1 VII.1 17 14 31

2 VII.2 18 14 32

3 VII.3 19 13 32

Jumlah 54 41 95

Kelas VIII dan Jumlah Siswa

No Kelas L P JUMLAH

1 VII.1 16 14 30

2 VII.2 17 15 32

3 VII.3 19 13 32

Jumlah 52 42 94

Kelas IX dan Jumlah Siswa

Page 160: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

142

No Kelas L P JUMLAH

1 VII.1 15 12 27

2 VII.2 16 10 26

3 VII.3 14 11 25

Jumlah 45 33 78

b. Daftar Nama Pendidik Dan Tenaga Kependidikan SMPN 7 Kinali

No NAMA NIP Pangkat/Gol Mata

Pelajaran

1 Gusnedi Alwi,S.

Pd 19650914 198903 1 003

Guru Pembina

IV/a

Kepala sekolah

B.inggris

2

Rita Enriani,S. Pd 19630121 198403 2 004

Guru Pembina /

IV.a

Kepala

perpustakaan

PPKN

3 Joko Warno,S. Pd 19681011 200701 1 011 Guru Dewasa /

III.c

Wkl kepala

sekolah

Penjaskes

4

Sri Panuti,S. Pd

19800202 200801 2005

Guru Dewasa /

III.c

Guru B.

Indonesia

5

Lilis Dwi Lestari,S.

Pd

19840414 200901 2 006 Guru Dewasa /

III.b

Guru B.

Indonesia

6

Suryadi,S. Pd. 19800322 201001 1 010

Guru Dewasa /

III.b

Guru

matematika

7 Yelfi Susanti,S. Pd 19850925 200901 2 004 Guru Dewasa /

III.b IPA terpadu

8

Warsa,S. Pd 19711205 200501 1 003

Guru Dewasa /

III.a

Guru IPS

Terpadu

9 Desmimi 19690728 2008 01 2002 Guru Dewasa /

III.a Guru B. Iggris

10

Bustamam,S. Pd 19640406 200801 1 001

Guru Dewasa /

II.b

Guru seni

budaya

11 Srinora Purnama,S.

Pd

Penata Tk I /

III.d Guru B. Iggris

12 Hanif Wirawan,S.

Pd

Penata Muda

Tk.I / III.b

Guru

matematika

13 JayantiNola Sari,S.

Pd Penata / III.c Guru B. Iggris

14 Ismail,S. Pd.I

Penata Tk I /

III.d Guru PAI

15 Sahid

Guru TIK

Page 161: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

143

Noprianto,S.Kom

16 Joni Satria,S. Sn

Guru prakarya

17 Susi Irmayenti,S.

Pd

Guru IPS

terpadu

18 Pitri Ravia Irna,S.

Pd.I

Guru IPA

terpadu

19 Sutirah,S. Pd.I

Guru BK

20 Nico Novli

Endra,S. Pd

Guru

Penjaskes

21 Purwanti,S. Pd

Guru

Matematika

22 Mardawati,S. Pd

Guru PKN

23 Erma Yulita,S. Pd.I

Guru PAI

24 Warti

TU

25 Dewi Purwati

Perpustakaan

26 Suliyo

PS

5. Tenaga Kependidikan di SMP N 7 Kinali

No Jenis Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga

Kependidikan Yang

ada (orang)

1 Tenaga TU/ Administrasi 1

2 Tenaga Labor -

3 Tenaga Pustaka 2

4 Tenaga jaga dan Kebersihan 1

6. Daftar Nama wali kelas SMPN 7 Kinali

No Nama Guru Kelas

1 Sri Panuti, S.Pd VII.1

2 Suryadi , S.Pd VII.2

3 Niko Novli Endra,SP.d VII.3

4 Susi Irmayenti, S.Pd VIII.1

5 Fitri Rafia Irna, S.Pd.I VIII.2

6 Jayanti Nola sari, S.Pd VIII.3

7 Lilis Duwi lestari, S.Pd IX.1

8 Hanif Hirmawan, S.Pd IX.2

9 Warsa, S.Pd IX.3

Page 162: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

144

Page 163: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

145

Page 164: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

146

Page 165: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

147

Page 166: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

148

Page 167: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

149

Page 168: repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/5351/2/GUSTIA... · 2019. 4. 4. · 3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya

150