pp pgri konggres
TRANSCRIPT
KONGGRES PGRI I
Diselenggarakan pada 23-25 November 1945 di Surakarta dan melahirkankan nama PGRI
(Persatuan Guru Republik Indonesia). Lahirnya PGRI merupakan suatu wujud kesadaran,
tanggung jawab, pengabdian serta partisipasi aktif kaum guru dalam menegakkan dan
mengisi kemerdekaan. Sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang diantaranya yaitu :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan kehidupan bangsa.
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar
kerakyatan.
3. Membela hak nasib buruh dan hak nasib guru pada khususnya.
Pada tanggal 24 November 1945 pada hari Sabtu pagi diseleggarakan lah sidang pertama
yang membahas mengenai :
I
1. Pembukaan : Tn. Alimarsaba selaku wakil ketua PGRI yang mengucapkan ucapan
terima kasih pada kementrian pengajaran, kepmentrian sosial, P.T. Soeroso, S.P.
Ingkang Sinoewoen Pakoe Boewono XII, S.P mangkonegoro VIII, para
dermawan, para utusan-utusan dan para peninjau.
2. Maksud Konggres yaitu mempersatukan guru-guru seluruh indonesia untuk
memperkokoh persatuan tenaga, fikiran guna memperkuat keperluan perjuangan.
Lanjutan......
II
Kemudian pimpinan di serahkan kepada Tn. Koesnan selaku ketua PGRI Surakarta pernyataan
yang dinyatakan Tn. Koesnan yaitu tentang gugurnya seorang pemuda yang bersekolah Tekhnik di
Solo sewaktu di Ambarawa, dan kegiatan pembesar wijoto prodjo Jogjakarta serta tentang
Kedatangan wakil IPI dari pusat.
III
Pembicaraan pendahuluan membicaraka tentang usulan-usulan oleh Tn. Siswowardjojo selaku
ketua pendahuluan perundingan mengutarakan tentang usulan-usulanya bahwa ketua blog-blog
kerisedenan mendukung konggres mengenai dijalan kanya rapat dan usul-usul itupun di terima
oleh rapat.
IV
Pendapat atas usulan-usulan itu di antaranya yaitu:
1. Penetapan Suara
a. Tiap-tiap kabupaten : 1 suara
b. Bali, Lombok : 1 suara
c. Padang : 1 suara
d. Jumlah semua suara yaitu : 85 suara
Lanjutan....
2. Organisasi
a. Sifat : Persatuan erat
b. Nama : PGRI
Yang diusulkan : SGRI, PGRI, PPI, SPI,PKPI,PGSI
d. Pusat pengurus Besar :
Keptusan : 1. Djakarta namun sementara waktu di Solo
Usulan : Jogja, Solo, Djakarta.
e. Ketua pengurus besar:
Putusan : Tn. Amin Singgih
Usulan : Tn.Amin singgih
Tn. Soegarda
Tn. Soetopo Adisepoetro
Hasil konggres pertama yaitu:
a) Nama organisasi : PGRI
b) Kedudukan : Jakarta
c) Ketua PB : Amin Singgih
d) Penulis : Djajeng Soegianto
e) Bendahara : Soemidi Adi Sasmto
KONGGRES II
Melalui Konggres PGRI yang ke II yang di selenggarakan pada 21-23 november 1946
Di Surakarta mengajukan tuntutan pada pemerintah yaitu :
1) Sistem pendidikan selekasnya didasarka pada kepentigan nasional.
2) Gaji guru supaya tidak di hentikan.
3) Diadakan UU pokok pendidikan dan UU pokok Perburuhan.
Tuntutan tersebut mendapat perhatian pemerintah, terbukti dengan ditunjukan Rh.
Koesnan menjadi anggota panitia gaji pemerintah yang di bentuk oleh Depertemen
keuangan RI.
KONGGRES PGRI III
Konggres PGRI III diselenggarakan di Madiun pada 27-29 februari 1948.
Melalui Konggres PGRI ke II daan ke III di Madiun PGRI menggariskan haluan dan sifat
perjuangnnya yaitu:
1) Mempertahankan NKRI.
2) Meningkatkan tingkat pendidikan dan pengajaran nasional sesuai dengan falsafah
negara Indonesia yaitu Pancasila dan UUD ’45.
3) Non parpol.
4) Bergerak di tengah-tengah masyarakat.
Konggres ini dilaksanakan dengan sangat sederhana, namun hasil yang dicapai oleh
konggres ini sangat bermutu karena mengandung pembicaraan lebih mendalam yaitu:
1) Dihapuskanya sekolah guru C ( SGC) yaitu Pendidikan guru dua tahun setelah SR
2) Bentuk PGRI sebagai serikat kerja semakin jelas
3) Diterbitkannya mjalah guru sasana (suara guru)
4) Ikut serta wakil PGRI Soedjono Kromo Dimoedjo dalam panitia gaji negara.
KONGGRES PGRI IV
Konggres PGRI IV ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 26-28 Februari 1950. Dalam
konggres ini menghasilkan susunan PB-PGRI sebagai berikut:
1) Ketua I : Rh. Koesnan
2) Sekjen I :Soekirno
3) Bendahara :Soetinah
Keputusan penting yang diberlakukan pada konggres PGRI IV ini yaitu :
1) Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal
17, agustus 1945.
2) Menghilangkan rasa ecurigaan dan rasa kedaerahan dikalangan guru selainitui juga
mengeluarkan maklumat persatuan yang berisikan seluruh seruan masyarakat
khususnya guru-guru untuk menggalang persatuan dalam perjuangan mengisi
kemnerdekaan.
KONGGRES PGRI V
Konggres PGRI V diselengarakan di Bandung pada tanggal 19-24 Desember 1950 yang
menugaskan pada pengurus besar PGRI terpilih dalam konggres ini untuk :
1) Menyelesaikan pelaksanaan penyesuaian golongan gaji pegawai, berdasar peraturan
pemerintah yang sudah di tetapkan.
2) Menyelesaikan pelaksanaan dalam pemberian penghargaan kepada golongan non
cooperator dalam bentuk pembayaran.
3) Mendesak pemerintah agar menyususn suatu peraturan gaji baru.
4) Menduukan wakil PGRI dalam panitia penyusunan gaji baru.
Hasil perjuangan PGRI mengenai desakan di atas adalah :
1) Lahirnya PP 16/1950 tentang penyesuian gaji baru.
2) Lahirnya PP32/1950 tentang penhargaan pelajar pejuang.
KONGGRES PGRI VI
Konggres PGRI VI dilaksanakan di Malang pada 24-30 November 1952 yang hasilnya
menyepakati beberapa keputusan penting dalam bidang pendidikan diantaranya :
1) Sistem pengajaran disesuaikan dengan kebutuhan negara pada masa pembangunan.
2) KPKPKB di hapuskan pada akhir tahun 1952/1953.
3) KPKB ditiadakan dan diganti dengan SR (6 tahun)
4) Diadakn HARDIKNAS
KONGGRES PGRI VII
Konggres PGRI VII diselenggarakan di Semarang pada tanggal 24 November-1 Desember
1945 yang menghasilkan keputusan :
1) Pernyataan mengenai Irian Barat
2) Pernyataan mengenai korupsi
3) Resolusi mengenai Desentralisasi Seolah
4) Resolusi mengenai pemakaian keuangan oleh kementrian PP & K
5) Resolusi mengenaipenyempurnaan cara kerja kementrian PP & K
KONGGRES PGRI VIII
Konggres PGRI yang VIII diselenggarakan di Bandung pada Oktober 1956 konggres
ini hmpir di hadiri oleh seluruh anggotta PGRI namun pada saat pemilihan ketua umum PB
PGRI keadaan menjadi tegang, karena pihak Soebandri dkk menambah kartu pemelihan
palsu sehinga pemilihan harus diulangi dan memutuskan hasil:
1) Ketua umum : M.E.Subiyadinata
2) Ketua I : Soedjono
3) Ketua II : M.Hosein
KONGGRES PGRI IX
Konggres ini berlangsung di Surabaya pada 31 Oktober -4 November 1959 yang
menghasilkan susunan PB PGRI sebagai berikut:
1) Ketua umum :M.E.Subiyadinata
2) Ketua I :Soedjono
3) Ketua II :M.Hosein
KONGGRES PGRI X
Konggres ini di selenggarakan di Gelora Bungkarno pada Oktober 1962.
1) Ketua umum :M.E.Subiyadinata
2) Ketua I :M. Hosein
3) Ketua II :-
KONGGRES PGRI XI
Konggres PGRI ke XI ini di selenggarakan di Bandung Pada 15-20 maret 1967, adapun
hasil konggres ini yaitu :
I. Di bidang plitik:
a) Memenangkan erjuangan untuk menegakka danmengembangkan Orde Baru demi
suksesnya Dwi Dharma dan Catur Karya Kabinet Ampera.
b) Mendukung sepenuhnya keputusan danketetapan sidang umum istimewa MPR.
c) Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara sebagaimana tercampur dala pembukaan
UUD 45.
d) Menjunjung tinggi HAM.
e) Mengikis habis sisa-sisa Gestaput/PKI PGRI Non Vaksentral, SPP, PGTI di nyatakan
sebagai ormas terlarang karena merupakan Ormas anthek PKI.
f) Diaktifkanya kembali 27 pejabat kementrian P & Kyang di pecat oleh Prof. Prijono.
g) Disetujuinya PGRI untuk bergabung dalam sekber Golkar.
Lanjutan....
II. Di bidang oranisasi:
a) Kosolidasi pengembangan organisasi kedalam dan keluar untuk menciptakan
kekompakkan pada seluruh potensi kependidikan.
b) Perubahan dan penyempurnaan AD/ART/PGRI yang sesuai dengan perkembangan
politik Orba.
c) Perluasan keanggotaan PGRI dan guru TK sampai dengan dosen PT.
d) Penentuan persyaratan pengurus PGRI mulai tingkat PB, PD, PC, hingga ranting.
e) Intensivikaasi penerangan tentang orgasinisasi melalui pers, radio, tv, dan majalh
guru.
f) Pendidikan kader organisasi secara teratur dan berencana.
g) PGRI menjadi anggota WCOTP ( world confederation of organisation of teaching
prifession ).
KONGGRES PGRI XII
Konggres PGRI XII diselenggarakan di Bandung 29 juni – 4 juli 1970 dengan susunan
PB PGRI (1970-1973) :
a) Ketua umum : Basyuni Suriamiharja.
b) Ketrua I : Slamet.
c) Ketua II : Maderman B.A.
d) Sekretaris Jendral :AMD Jusuf.
Adapun keputusan-keputusan penting dari konggreske XII PGRI sbb:
1) Perubahan struktur dan basis-basis organisasi PGRI yaitu tingkat cabang meliputi
wilayah kabupaten/kota madya. Sedangkan wilayah anak cabang adalah Kecamatan.
2) Administrasi ogranisasi di sederhanakan dan diseragankan untuk seluruh wilayah
Indonesia.
3) Lambang PGRI dan Mars PGRI di lampirkan dalam buku AD/ARTPGRI.
KONGGRES PGRI XIII
Konggres ini di selengarakan di Jakarta pada 21-25 novenber 1973. Dengan susunan PB
PGRI sebgai berikut:
a) Ketua umum : Basyuni Suriamiharja.
b) Ketua 1 : Prof. Dr. Winarno Sukarmad.
c) Ketua 2 :DRS. Madorman .
d) Sekretaris Jendral :Drs.WDF Rindorindo.
KONGGRES PGRI XIVKonggres PGRI XIV diselengarakan di Jakarta pada tanggal 26-30 Jun 1979.
Hasil Konggres PGRI XIV, antara lain:
1) Kongres PGRI XIV sangat akomodatif terhadap pengaruh pemerintah baik dalam
suasana personalia PB-PGRI maupundalam prokram demi kemaslahatan organisasi.
2) PB-PGRI membantu YPLP-PGRI (Yayasan PembinaLembaga Pendidikan PGRI)
dengan Akte Notaris Moh.Ali No.24 tanggal 31 Maret 1980 berlaku surut sejak
tanggal 1 Januari 1980 dengan SK.PB.PGRI.
3) Diangkat PB YPLP – PGRI yang pertama sebagai berikkut :
Ketua : Slamet. I.
Wakil Ketua : Drs. Soepojo Padmodiputro
Sekretaris : Suardilani
Wakil Sekretaris D. Somantri Wiradisata.
Bandahara : Drs. Chasan Mintara
Anggota : Dr.M. Hustasdit.
Anggota : Anwar Jasin.M.ed.
KONGGRES PGRI XV
Konggres PGRI XV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 16-21 Juli 1984.
Hasil konggres PGRI XV, antara lain:
1) Kongres PGRI XV menghasilkan 31 orang Personil PB-PGRI jajaran ketua yang
lazimnya sebanyak 3 orang menjadi 7orang, 6 ketua; Sekretaris Jenderal yang
biasanya satu sampaidua orang menjadi 4 orang; Bendahara menjadi 3 orang
danSekbid menjadi 17 orang; Dewan Pembina dari 3 orang mentri menjadi 5 orang
mentri ditambah satu orang lagi yaitu ketua umum satu oraganisasi politik.
2) Salah satu karya besar PGRI masa bakti XI adalahPembangunan Gedung Indonesai
(GGI) jalan tanah III No. 24Jakarta bangunan berantai lima ini luasnya kurang lebih
4.000m2 diatas tanah 1.558 m2, kapasitas ruang utama gedung ini menampung 200
orang atau untuk standing reception dapat menampung kurang lebih 500 wisma
penginapan dapmenampung 66 orang, ruang perkantoran, parkir dan lain-laindasar
untuk 30 mobil.
3) Proyek pelaksanaan pembangunan GGI ini ditangani olehsuatu tim yang teridri atas
Lanjutan....
4). Proyek pelaksanaan pembangunan GGI ini ditangani olehsuatu tim yang teridri atas
– Pengendali/Pengawas Proyek : H.Soedarmono.SH.
– Pimpinan Proyek : H. Basyuni Suriamiharja
– Satgas Pelaksana Pembangunan :
Ketua : Drs.I.Gede Agung Gde Oka.
Sekretaris : Drs.M. Rusli Yunus
Bendahara : Slamet. I.
Bagian Teknik : Ir.H. Barmawi
Bagian Administrasi : Ny. Matra Mijadi
Konsumsi : Dr.H. Anwar Jasin.M,Ed.
Komisaris : Drs. WDF Rindorindo
KONGGRES PGRI XVI
Konggres PGRI XVI diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13-8 Juli 1989.
Susunan PB-PGRI Masa Bakti XVI (1989-1994) sebagai berikut:
Ketua Umum : Basyuni Suramiharja
Ketua : Drs.I. Gusti Agung Gde Oka.
Ketua : Dr.Anwar Jasin,M.Ed.
Ketua : Dra. Mien.s. Warnaen.
Ketua : H.R. Taman Sastra Dikarna
Ketua : Taruna .SH.
Ketua : Drs. Soetrisno
Sekretaris Jenderal : Drs. WDF Rindorindo
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.H. Sigit Poernomo
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.H. Samad Thaha
Bendahara : Drs. HKA Mooyoto
Wakil Bendahara : Drs. Udjat S. Suwarno.
Wakil Bendahara : Ny. Martha Mijardi.
KONGGRES PGRI XVII
Konggres PGRI XVII diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13-8 Juli 1994.
Hasil Konggres PGRI XVII, antara lain:
1) Susunan PB-PGRI Masa Bakti XVII (1994-1998) adalah sebagai berikut :
Ketua Umum : Basyuni Suramiharja
Ketua : Drs.I. Gusti Agung Gde Oka.
Ketua : Dr.Anwar Jasin,M.Ed.
Ketua : Dra. Mien.s. Warnaen.
Ketua : H.R. Taman Sastra Dikarna
Ketua : Taruna .SH.
Ketua : Prof..Dr. Marsetio Danu Saputro
Sekretaris Jenderal : Drs. WDF Rindorindo
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.M. Rusli Yunus
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.H. Sigit Poernomo
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.H. Sulaiman SB Ismaya
Lanjutan....
Bendahara : Drs. HKA Mooyoto
Wakil Bendahara : Drs. Udjat S. Suwarno.
Wakil Bendahara : Ny. Martha Mijaidi.
2). Pertama kali Kongres PGRI XVII menetapkan DewanPembina menjadi Dewan
Penasehat dan tidak ada lagi mentriyang menjadi anggota Dewan Penasehat.
3). Susanan Personalia Tim Penulis Buku ”Sejarah PGRI dari masake masa” sebagai
berikkut :
Penasehat /Nara Sumber : Drs. WDF Rindorindo
Ketua/Angggota : M. Rusli Yunus
Sekretaris/Anggota : Drs.H. Sulaiman SB Ismaya
Angggota : Drs. HudadayaAnggota
J.Ch. Lesilolo
Angggota : Drs.H. Arsyad Siddik
KONGGRES PGRI XVIIIKonggres PGRI XVIII diselenggarakan di Bandung pada tanggal 25-28 November 1998.
Hasil konggres PGRI XVIII, antara lain:
1. Kehidupan guru pada masa ini sangat terpuruk berbagai upayaPGRI untuk mendesak
pemerintah kian menggelorakansanubari seluruh guru seiring angin segar reformasi
yangmenguak kebebasan bersuara.
2. Kongres telah menetapkan susunan PB-PGRI masa baktiXVIII (1998-2003) :
Ketua Umum : Porf.Dr. Mohammad Surya
Ketua : Drs.H. Alwi Nurdin. M M.
Ketua : Drs. WDF Rindorindo
Ketua : Drs. Soekarno
Ketua : Prof.Dr. Amaran Halim
Ketua : Koesrin Wardjojo. SIP. SH.
Ketua : Dr.M. Ali. SH. DIPI.Ed. M. Sc.
Sekretaris Jenderal : Drs. Sulaiman SB Ismaya
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs. Rusli Yunus
Wakil Sekretaris Jenderal : Drs.H. Hudaya
Lanjutan....
Bendahara : Drs.H. Sjafroedin. DA.
Wakil Bendahara : Ny.Hj. Jajoek, M. Asat, BA.
Pada Kongres ini kelihatan kuatnya pengaruh reformasi dalam pemilihan susunan poengurus
PB PGRI. Kalau pada masa lampau ketua umum selalu dipilih secara aklamasi kini mulai
ada perarturan antara kedua calon ketua umum,sekretaris bidang diganti ketua.
Terimakasih atas Perhatiaannya….