penggunaan media audio-visual pada pembelajaran …digilib.unila.ac.id/57916/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PEMBELAJARAN TARI
BEDANA DI SMA NEGERI 1 PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN
(SKRIPSI)
Oleh
ASNELI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARIJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PEMBELAJARAN TARIBEDANA DI SMA NEGERI 1 PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN
OlehAsneli
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media audio-visualdan hasil pembelajaran tari Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan.Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakandalam penelitian ini adalah teori konstruktivistik. Teknik pengumpulan datadilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dilakukananalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru menggunakan mediaaudio-visual melalui 7 tahapan yaitu 1. Menyampaikan informasi melalui video,2. Video yang digunakan bersifat interaktif, 3. Mengamati video secara bersama,4. Menyebutkan nama-nama ragam gerak, 5. Mempraktikan ragam gerak, 6.Memberikan tugas melalui video dirumah, 7. Melakukan tes. Hasil pembelajarandiperoleh berdasarkan nilai pengamatan tes praktik. Adapun hasil belajar seluruhsiswa mendapatkan kriteria kurang baik dengan nilai rata-rata yang diperolehsiswa yaitu 59,51.
Kata kunci: Media audio-visual, Pembelajaran, dan Tari Bedana
ABSTRACT
USE OF AUDIO-VISUAL MEDIA IN LEARNING BEDANA DANCE ATSMA NEGERI 1 PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN
ByAsneli
This study was conducted to describe the use of audio-visual media and learningoutcomes of Bedana dance at class X Sains 1 SMA Negeri 1 Penengahan. Thetype of research used qualitative descriptive. The theory used in this study isconstructivistic theory. The data collected techniques through observation,interviews and documentation then data analysis was carried out. The results ofthe study show that the teacher uses audio-visual media through 7 stages, namely:1. Conveying information through video, 2. The video used was interactive, 3.Observed videos together, 4. Mentioned names of various types of motion, 5.Practiced various types of motion, 6. Provide assignments through video at home,7. Performed tests. Learning outcomes are obtained based on the value ofpractice test observations. The learning outcomes of all students obtained poorcriteria with the mean score 59.51.
Keywords: Audio-visual media, learning, and Bedana dance
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PEMBELAJARAN TARI
BEDANA DI SMA NEGERI 1 PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN
Oleh
ASNELI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Seni Tari
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 29 Mei 1997, yang merupakan anakpertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Sunardi dan Ibu Sumartinah.Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK)Dharma Wanita yang diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1Bumi Dipasena Jaya yang diselesaikan pada tahun 2009, Sekolah MenengahPertama (SMP) Negeri 1 Penengahan yang diselesaikan tahun 2012, SekolahMenengah Atas (SMA) Negeri 1 Penengahan yang diselesaikan tahun 2015. Padatahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung padaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,Program Studi Pendidikan Seni Tari melalui jalur seleksi nasional masukperguruan tinggi negeri (SNMPTN). Kemudian di tahun 2018, penulismelaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA MuhammadiyahGisting Tanggamus, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Kutadalom, KecamatanGisting, Kabupaten Tanggamus dan pada tahun 2019 penulis melakukanpenelitian di SMA Negeri 1 Penengahan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd). Selama menjadi mahasiswa aktif di Universitas Lampung, dalam duamasa bakti kepengurusan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PramukaUniversitas Lampung. Penulis mengemban jabatan sebagai Dewan Giat danOprasional masa bakti 2016-2017.
MOTTO
“Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yangdidasarkan ilmu pengetahuan”
(Ali Bin Abi Thalib)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka”
(QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
“Bermimpilah seakan kau hidup selamanya.Hiduplah seakan kau akan mati hari ini ”
(James Dean)
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirrohim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang segalapuji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang tak terhitung. Sholawatserta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi dan Rasulullah MuhammadSAW. Hari ini hamba bahagia, sebuah perjalanan panjang dan gelap telah Kauberikan secercah cahaya terang. Segala rasa terimakasih selalu tercurah dalamrelung hatiku, kini baru ku mengerti arti kesabaran dalam penantian, dan daridasar hati yang paling dalam kupersembahkan karya ini sebagai tanda bukti cintakasihku kepada :
1. Mamakku tersayang Sumartinah, engkau yang tak pernah berhentimendoakan, memberi semangat dan motivasi, tak pernah berkeluh kesahdalam menghantarkan dan menemani anakmu sampai ke gerbang masa depanyang cerah. Mamak, engkau adalah wanita tangguh yang tidak ada duanya didunia ini. Terima kasih karena merawat dan membesarkan ku hingga saat ini.
2. Bapakku tercinta Sunardi, engkau adalah pahlawanku yang tak pernahberhenti mendoakan, memberi semangat dan motivasi, memberi dukunganmoral dan material dari awal hingga akhir menempuh pendidikan ini. Bapakterimakasih engkau telah berjuang siang dan malam demi anakmu, ku sungguhsangat menyayangimu.
3. Adikku Muhammad Fauzi terimakasih atas semangat, dukungan yang luarbiasa yang selalu diberikan, dan selalu menghibur melalui canda tawamu.Kamu adalah motivasi mbak untuk bisa sukses hingga nanti bisamenyekolahkan dan menjagamu.
4. Teruntuk Abang Adien Rohyanudin, terimakasih untuk kesabarannya,motivasinya dan terimakasih sudah menemani di setiap perjuangan dalamkeadaan apapun.
5. Guru-guru yang sudah mengajarkanku dari TK, SD, SMP, hingga SMA sertapara dosen dibangku kuliah. Tanpa kalian aku tidak akan mungkin bisa berdirisampai dititik ini.
6. Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas Lampung yang banyakmemberikan pengalaman hidup yang sangat berharga.
SANWACANA
Puji Syukur penulis Panjatkan kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya skripsi dengan judul “Penggunaan Media
Audio Visual pada Pembelajaran Tari Bedana di SMA Negeri 1 Penengahan” ini
dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Seni Tari Universitas Lampung sekaligus selaku Pembimbing I dan
Pembimbing Akademik, terimakasih telah berkenan membimbing,
memberikan motivasi, serta ilmu yang tak ternilai.
2. Indra Bulan, S.Pd., M.A., selaku Pembimbing II, terimakasih atas
kesabaran, ilmu, motivasi, nasihat dan waktu yang diberikan dalam
membimbing penulis.
3. Dr. Dwiyana Habsary, S.Sn., M.Hum., selaku Pembahas, terimakasih telah
memberikan ilmu, nasihat, motivasi, pengalaman yang tak ternilai
harganya.
4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
5. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
6. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Lampung masa bakti 2015-2019 yang telah berkenan membantu penulis
selama proses perkuliahan di Universitas Lampung.
7. Para dosen Pendidikan Seni Tari terimakasih telah membekali penulis
dengan banyak ilmu selama melaksanakan pendidikan di Program Studi
Pendidikan Seni Tari FKIP Universitas Lampung.
8. Seluruh Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
mengajar dan membimbing mahasiswa Pendidikan Seni Tari angkatan
2015 dari semester I-VII.
9. Pihak SMA Negeri 1 Penengahan, Bapak Drs. Hariri sebagai kepala
sekolah serta Bapak Prasetyo Waluyo Sejati, S.Sos., sebagai guru seni
budaya, terimakasih atas kerjasama dan bantuannya dalam proses
penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
10. Keluarga besar yang menjadi sumber kebahagiaan, Nenek, Pakde, Bude,
Paman, Bibi, Sepupu, Keponakan, terimakasih atas dukungan yang
diberikan.
11. Wayan Oktaliana, Saskia Altamira Harja, Nana Virta Effendi, Putri
Mariani, Mei Novita Sari, Yovi Sanjaya, Junardi, Amrullah dan Meyche
Komara Deskarita yang sudah menjadi keluarga bagi penulis, terimakasih
telah menjadi penyemangat, pemberi masukan, dan menjadi teman setia
dalam setiap kondisi. Terimakasih banyak atas kebersamaan yang kita
lalui dari masa propti sampai masa menyusun skripsi dan semoga
persahabatan ini terus berlanjut sampai kapan pun.
12. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Seni Tari angkatan 2015,
Atika, Ina, Riska, Rini, Rima, Ana, Lida, Lidi, Elsa, Dian, Ismah, Ristia,
Luh Ika, Dicky, Hafidz, Citra, Aldila, Agil, Dendi, Nadia, Tabita.
Terimakasih untuk kebersamaan, suka duka, dan pengalaman yang tak
ternilai dalam proses menyelesaikan masa studi selama kurun waktu 4
tahun ini. Semoga kita semua menjadi orang sukses ya sahabat-sahabat art
15 ku.
13. Kakak tingkat Program Studi Pendidikan Seni Tari angkatan 2008-2014
serta Adik tingkat 2016, 2017 dan 2018 terimakasih atas kebersamaan dan
rasa kekeluargaan yang diberikan selama ini.
14. Keluarga besar demisioner Dewan tahun 2017 Acik, Kak Ani, Kak Dini,
Kelana, Kak Ayip, Suhadak, Imam, Kak Adin, Mbak Yunda, Kak Destin
dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas
semangat yang luar biasa serta segala dukungan yang telah diberikan.
15. Keluarga besar Racana Raden Intan – Puteri Silamaya, Kakak-kakak
purna, teman seperjuangan angkatan XXXIV, dan adik-adik yang tidak
bisa penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas kebersamaannya
selama ini. Keluarga baru terbaik yang sudah mengajarkan banyak hal
yang telah diberikan.
16. Teman-teman KKN-PPL SMA Muhammadiyah Gisting di Pekon
Kutadalom, Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus, Ica, Rini, Kartina,
Rani, Firna, Singgih, Joni, Bibil, Agustin dan Sella terimakasih atas
kebersamaannya dan pelajaran berharga selama ini.
17. Terimakasih banyak untuk Mas Jaya karena telah bersabar dan selalu
menyempatkan waktu serta membantu dalam hal pemberkasan.
18. Seluruh staff dan bidang akademis kampus dan semua pihak yang telah
mendukung proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit
harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Juli 2019
Penulis
Asneli
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULABSTRAKABSTRACTHALAMAN PENGESAHANRIWAYAT HIDUPMOTTOPERSEMBAHANSANWACANADAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 31.3 Tujuan Penelitian 41.4 Manfaat Penelitian 4
1.4.1 Manfaat Teoretis 41.4.2 Manfaat Praktis 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 51.5.1 Objek Penelitian 51.5.2 Subjek Penelitian 51.5.3 Tempat Penelitian 51.5.4 Waktu Penelitian 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Penelitian Terdahulu 62.2 Teori dan Konsep 7
2.2.1 Teori Kostruktivistik 72.2.2 Penggunaan 82.2.3 Pembelajaran 92.2.4 Media Pembelajaran 102.2.5 Media Audio-Visual 13
2.2.6 Tari Bedana 152.2.7 Kerangka Berpikir 16
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian 21
3.1.1 Tahap Persiapan 213.1.2 Tahap Pelaksanaan 23
3.2 Sumber Data 243.2.1 Sumber Data Primer 243.2.2 Sumber Data Sekunder 24
3.3 Metode Pengumpulan Data 243.3.1 Observasi 253.3.2 Wawancara 253.3.3 Dokumentasi 26
3.4 Instrumen Penelitian 273.4.1 Panduan Observasi 273.4.2 Panduan Wawancara 323.4.3 Panduan Dokumentasi 33
3.5 Teknik Analisis Data 343.5.1 Reduksi Data 343.5.2 Penyajian Data 353.5.3 Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 364.2 Penelitian Pendahuluan 384.3 Hasil Penelitian 38
4.3.1 Hasil Pertemuan Pertama 394.3.2 Hasil Pertemuan Kedua 424.3.3 Hasil Pertemuan Ketiga 454.3.4 Hasil Pertemuan Keempat 494.3.5 Hasil Pertemuan Kelima 52
4.4 Pembahasan Penelitian 544.4.1 Pembahasan Pertemuan Pertama 554.4.2 Pembahasan Pertemuan Kedua 604.4.3 Pembahasan Pertemuan Ketiga 694.4.4 Pembahasan Pertemuan Keempat 784.4.5 Pembahasan Pertemuan Kelima 86
4.5 Proses dan Hasil Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan MediaAudio-Visual 88
4.6 Temuan Penelitian 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan 945.2 Saran 96
DAFTAR PUSTAKA 97
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Penggunaan Media Pembelajaran dalamPembelajaran Tari Bedana 28
Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Kedua 29Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Ketiga 30Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Keempat 30Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Keseluruhan Tes Praktik Siswa 30Tabel 3.6 Instrumen Ketentuan Indikator Penilaian Siswa 31Tabel 3.7 Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima 32Tabel 3.8 Lembar Daftar Pertanyaan Wawancara Penggunaan Media
Pembelajaran dalam Pembelajaran Tari Bedana 33Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa Kelas X IPA 1 37Tabel 4.2 Instrumen Penggunaan Media Audio-Visual Pertemuan Pertama 58Tabel 4.3 Instrumen Penggunaan Media Audio-Visual Pertemuan Kedua 63Tabel 4.4 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Kedua 66Tabel 4.5 Instrumen Penggunaan Media Audio-Visual Pertemuan Ketiga 72Tabel 4.6 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Ketiga 75Tabel 4.7 Instrumen Penggunaan Media Audio-Visual Pertemuan Keempat 81Tabel 4.8 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Keempat 83Tabel 4.9 Instrumen Penilaian Keseluruhan Tes Praktik Siswa 87Tabel 4.10 Pengamatan Aktivitas Guru dalam Penggunaan Media Audio-Visual
pada Pembelajaran Tari Bedana 89
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 17Gambar 4.1 Gedung SMA Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan 36Gambar 4.2 Penyampaian Kompetensi Dasar 39Gambar 4.3 Penanyangan Video 41Gambar 4.4 Siswa Memperagakan Gerak Ayun Seperti Yang Ditayangkan Dalam
Video Tutorial 43Gambar 4.5 Penayangan Video Tutorial Khesek Injing 44Gambar 4.6 Siswa Memperagakan Ragam Gerak Humbak Muloh 47Gambar 4.7 Siswa Memperagakan Ragam Gerak Tahtim 48Gambar 4.8 Siswa Memperagakan Ragam Gerak Belitut 51Gambar 4.9 Penilaian Tes Praktik Kelompok Pertama 53
.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal penting sebagai sarana penerus nilai dan
gagasan setiap orang untuk mampu berperan serta dalam transformasi nilai
demi kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup
bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat). Pendidikan berfungsi sebagai
filsafat pendidikan atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya
(Ihsan, 2008:2).
Guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan guru yang
berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru yang mampu memujudkan
tujuan pendidikan nasional yakni yang memiliki kompetensi pedagogik,
komptensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.
Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki
kemampuan metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran termasuk didalamnya penguasaan dan penggunaan media
pembelajaran yang merupakan salah satu bagian dari teknologi pendidikan
(Thobroni, 2011:30).
2
Teknologi pendidikan di Indonesia semakin berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi dewasa ini. Teknologi pendidikan digunakan sebagai
kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja
dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber-
sumber teknologi yang sesuai (Januszewski dan Molenda dalam Arsyad,
2017:7). Perkembangan ini terlihat dari semakin banyaknya proses
pembelajaran yang menggunakan media untuk meningkatkan hasil
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi intruksional dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran membantu proses penyampaian pesan atau
informasi dari guru kepada peserta didik. Pemilihan media pembelajaran
menuntut dipergunakannya suatu pedoman atau prinsip-prinsip tertentu agar
tepat dalam memilih suatu media pembelajaran, karena setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik dan spesifikasi kegunaan yang berbeda
(Arsyad, 2017:4). Setiap media pembelajaran memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran.
Hamalik dalam Arsyad (2017:2) berpendapat bahwa guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,
sehingga media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada umumnya.
3
SMA Negeri 1 Penengahan pada kelas X terdapat kegiatan pembelajaran tari.
Pada kegiatan pembelajaran tari ini terdapat guru, siswa dan fasilitas kelas
yang mendukung. SMA Negeri 1 Penengahan dalam kegiatan pembelajaran
tarinya menggunakan bantuan media audio-visual dalam menyampaikan
materi tari. Tarian yang dipelajari yakni tari Bedana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru seni budaya SMA Negeri 1
Penengahan pada tanggal 3 Desember 2018 pukul 10.00 WIB, guru seni
budaya membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual. Materi
pembelajaran yang dipelajari yakni konsep, teknik, prosedur dalam ragam
gerak tradisi daerah setempat. Tarian yang dipelajari yakni tari Bedana.
Penggunaan media audio-visual dinilai memiliki pengaruh terhadap hasil
pembelajaran, karena terdapat beberapa siswa yang belum mencapai hasil
pembelajaran yang seperti guru harapkan. Dari permasalahan diatas perlu
dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai penggunaan media audio-visual
yang dipakai dalam proses KBM khususnya pada mata pelajaran Seni Budaya
materi tari Bedana dan bagaimana hasil pembelajaran sebenarnya saat
menggunakan media audio-visual tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu:
1.2.1 Bagaimana penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran tari
Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan?
4
1.2.2 Bagaimana hasil pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan media
audio-visual di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian pada penelitian
ini yaitu:
1.3.1 Mendeskripsikan penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran
tari Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan.
1.3.2 Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan
media audio-visual di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan atau
memanfaatkan media pembelajaran (salah satunya media audio-visual)
untuk mendukung proses pembelajaran. Mengingat pentingnya peran
media pembelajaran untuk menyampaikan pesan atau isi pembelajaran
kepada siswa sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
alat membantu dalam evaluasi pembelajaran.
b. Bagi sekolah, penggunaan media yang digunakan guru ini sebagai
bahan pertimbangan dalam membuat keputusan dan kebijakan dalam
5
pengadaan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran
untuk mendukung proses pembelajaran.
c. Bagi mahasiswa seni tari, dapat dijadikan bahan referensi dalam
mengembangkan pembelajaran tari Bedana menggunakan media
audio-visual.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.5.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan media audio-visual
dalam pembelajaran tari Bedana pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri
1 Penengahan.
1.5.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah guru seni budaya dan siswa kelas X IPA
1 SMA Negeri 1 Penengahan berjumlah 34 siswa.
1.5.3 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Penengahan. Jl. Raya
Kelaten, Kelaten, Penengahan, Lampung Selatan, Lampung 35592.
1.5.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan penelitian dengan
pertemuan sebanyak 5 (lima) kali pertemuan pada akhir bulan Maret
sampai dengan awal bulan Mei 2019.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran,
sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Marlina Zulkarnain (2014) yang
berjudul “Pembelajaran Tari Bedana Melalui Media Audio-Visual di SMA
Negeri 4 Metro”. Penelitian ini membahas tentang penerapan dan hasil belajar
tari Bedana melalui audio-visual pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 4 Metro.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut
hanya melakukan 4 kali pertemuan dengan pembelajaran bersifat
intrakulikuler dan hanya mengamati gurunya sebagai sumber data penelitian.
Hasil dari penelitian ini pembelajaran tari Bedana melalui media audio visual
sudah baik.
Penelitian yang relevan selanjutnya yaitu dilakukan oleh Fiqral Ifthahul Pahla
Novriza (2017) yang berjudul “Penggunaan Media Audio-Visual dalam
Pembelajaran Tari Bedana di SMA YP Unila Bandar Lampung”. Penelitian ini
membahas tentang proses dan hasil belajar tari Bedana melalui audio-visual di
SMA YP Unila Bandar Lampung serta dampaknya terhadap siswa. Jenis
penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut dilakukan
sebanyak 8 kali pertemuan. Hasil dari penelitian ini penggunaan media audio-
visual dalam pembelajaran tari Bedana sudah baik.
7
Berdasarkan fenomena di atas, maka penelitian ini memiliki perbedaan dengan
penelitian terdahulu. Perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian saat
ini yaitu penelitian terdahulu dalam penggunaan media audio visual dapat
menghasilkan proses dan hasil pembelajaran yang baik, sedangkan penelitian
saat ini juga menggunakan media audio-visual namun hasilnya belum sesuai
dengan yang diharapkan. Pada penelitian saat ini juga guru tidak ikut
mendemonstrasikan gerak sehingga siswa dituntut untuk mampu memahami
dan mempelajari sendiri berdasarkan media audio-visual yang ditayangkan.
2.2 Teori dan Konsep
2.2.1 Teori Konstruktivistik
Piaget dalam Hariyanto (2011:54) menyatakan teori konstruktivistik
adalah teori yang berlandaskan bahwa perkembangan anak bermakna
membangun struktur kognitifnya atau peta mentalnya. Ilmu pengetahuan
dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi
(penyerapan informasi baru dalam pikiran) dan akomodasi (penyusunan
kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru sehingga
informasi tersebut memiliki tempat) sesuai dengan skema yang
dimilikinya. Pengetahuan yang dibangun tidak diperoleh secara pasif
oleh seseorang, melainkan melalui tindakan.
Hal ini berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, yakni
penyampaian materi tari Bedana menggunakan media audio-visual.
Penyampaian media audio-visual ini berupa video tutorial, diharapkan
menjadi suatu informasi baru bagi siswa. Kemudian informasi tersebut
8
dapat diterima dan akan disusun kembali oleh siswa dalam bentuk
gerakan yang diikuti berdasarkan gerakan pada tayangan yang sudah
dilihat.
Teori belajar konstruktivistik pada penilaian pembelajaran tidak hanya
bertumpu pada penilaian hasil atau produk, namun juga
mempertimbangkan dari segi proses (Purnomo, 2016:29). Teori ini
digunakan dalam penelitian untuk melihat penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran seni tari yang terdapat di kelas
X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan. Hal ini dilakukan sebagai refleksi
proses pembelajaran karena melalui kegiatan ini peneliti akan melihat
penggunaan media audio-visual pada pembelajaran tari Bedana di kelas
X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan.
Pada pembelajaran, guru tidak boleh hanya memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan dalam benaknya.
Guru dapat membantu proses ini dengan cara membuat pelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Selain itu, guru memberikan kesempatann
kepada siswa untuk dapat menerapkan ide-ide dan mengajak siswa
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.
2.2.2 Penggunaan
Penggunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses,
cara, perbuatan menggunakan sesuatu (pemakaian). Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat berpengaruh untuk
meningkatkan minat dan keinginan yang baru, meningkatkan motivasi
9
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap pebelajar. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat pembelajaran berlangsung (Wiratmojo,P dan
Sasonohardjo, 2002).
2.2.3 Pembelajaran
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus
menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup
(Thobroni, 2011:16). Belajar merupakan proses yang bersifat internal,
yang tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi di dalam diri
seseorang yang sedang mengalami proses belajar.
Withrington dalam Suyono (2011:11) menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai
pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Perubahan-perubahan tingkah
laku tersebut muncul karena pengalaman. Pembelajaran akan lebih
bermakna jika ada pembelajaran terhadap dan oleh siswa. Siswa sebagai
subjek didik harus secara aktif meraih dan memperoleh pengetahuan.
Berdasarkan penjelasan tentang pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh siswa untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
10
dengan lingkungannya. Proses tersebut dapat terjadi karena adanya
interaksi antara unsur-unsur pendidikan yang ada pada pembelajaran.
Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah guru, siswa, materi, tujuan
pembelajaran, alat dan metode, dan lingkungan pendidikan.
Dari pengertian pembelajaran diatas dapat ditarik sebuah garis besar
bahwa pembelajaran itu sangat dibutuhkan oleh peserta didik karena
akan dilakukan terus-menerus selama peserta didik mengalami proses
belajar. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran tari Bedana di kelas yang
didalamnya terdapat interaksi antara guru yang menyampaikan materi
dan siswa yang menerima materi melalui berbagai model, metode dan
media pembelajaran. Dalam penerapannya siswa diharapkan memiliki
pengalaman baru mengenai tari Bedana dan memahami gerak-gerak
yang diajarkan.
Definisi pembelajaran tersebut juga akan digunakan dalam penelitian
sebagai acuan pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi antara
guru dan siswa serta penyampaian materi tari Bedana yang diajarkan
pada pembelajaran seni tari di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1
Penengahan. Rangkaian interaksi tersebut diharapkan mampu mencapai
nilai yang telah ditetapkan sebagai hasil belajar.
2.2.4 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Modeo
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
11
(Sadiman, 2014:6). Media digunakan sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan informasi. Media sangat
berperan penting bagi pembelajaran di sekolah.
Gagne dalam Sandiman (2014:6) menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Media merupakan alat komunikasi untuk
menyampaikan suatu pesan ke peserta didik untuk merangsang peserta
didik untuk belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Memilih
media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran diperlukan
analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang
dibutuhkan. Semakin relevan media yang dipilih maka akan semakin
mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kriteria pemilihan
media menurut Rudi dan Cepi (2009:65) yaitu kesesuaian pemilihan
media sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, fasilitas, karakteristik
siswa, gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan teori.
Anderson yang dikutip oleh Sungkono (2008:76) menyarankan bahwa
langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu:
a. Penerangan atau pembelajaran
Menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi
atau pembelajaran.
12
b. Tentukan transmisi pesan
Dalam kegiatan ini menentukan pilihan, apakah dalam proses
pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media
pembelajaran.
c. Tentukan karakteristik pelajaran
Setelah menyusun desain pembelajaran, dilakukan analisis tentang
tujuan pembelajaran dan materi. Selanjutnya perlu dianalisis apakah
tujuan pembelajaran Masing-masing ranah tujuan memerlukan media
yang berbeda.
d. Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-
masing media. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.
e. Analisis karakteristik media
Media pembelajaran banyak macamnya perlu dianalisis
karakteristiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Peranan media pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan
belajar mengajar. Melalui media pembelajaran hal yang bersifat abstrak
akan menjadi konkret. Siswa tidak hanya belajar dengan mendengarkan
tanpa ada bukti nyata mengenai isi materi pelajaran. Secara tidak
langsung adanya media dalam proses pembelajaran akan membuat siswa
lebih termotivasi, mudah memahami, dan mengerti maksud dari materi
13
pelajaran yang disampaikan. Media pembelajaran memiliki fungsi dan
peranan yaitu:
1. Menangkap suatu-objek peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan
dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala
diperlukan.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan ajar yang
bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat
(Sanjaya, 2012:70-72).
2.2.5 Media Audio-Visual
Media audio-visual adalah jenis media gabungan atau kombinasi dari
media audio dan media visual yang melibatkan indera pendengar dan
penglihatan sekaligus dalam suatu proses. Media audio mencakup apa
saja yang bisa di dengar. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar
atau direkam. Pengertian audio untuk pengajar, dimaksudkan sebagai
bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
pengiring suara), yang merangsang fikiran, perasaan perhatian dan
kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar (Sudjana dan
Rivai, 2013:129).
14
Media visual mencakup semua alat peraga yang digunakan dalam proses
belajar yang bias dinikmati lewat panca indera mata. Media visual
memegang peranan penting dalam proses belajar, karena dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Hal ini dapat
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberi hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata (Daryanto, 2011:27). Jadi media
audio-visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapan melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun
kondisi yang mampu membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Penggunaan media audio-visual di sekolah sudah banyak digunakan
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media audio-visual
diharapkan mampu membantu guru dan siswa dalam menjalankan proses
belajar mengajar yang baik. Adapun kelebihan dan kekurangan yang
biasa terjadi pada media audio-visual dalam penggunaannya seperti yang
dikatakan oleh Angkowo dan Kosasih (2007:19);
1. Baik untuk semua yang sedang belajar dengan mendengarkan dan
melihat.
2. Bisa menampilkan gambar dan grafik atau diagram.
3. Bisa dipergunakan dirumah diluar kelas maupun dalam perjalanan
dalam kendaraan.
4. Bisa diperlambat dan diulang.
5. Bisa digunakan tidak hanya satu orang.
6. Bisa digunakan sebagai umpan balik.
15
Adapun kelemahan-kelemahan dari media audio-visual yaitu:
1. Sering dianggap sebagai hiburan.
2. Kegiatan yang pasif hanya berdiam diri melihat saja.
3. Menggunakan audio-visual berarti menggunakan dua alat yaitu
monitor tv dan speker yang dilakukan di dalam pembelajaran.
4. Harga lebih mahal dibanding dengan tape.
5. Tidak bias melihat secara cepat isi video.
2.2.6 Tari Bedana
Tari merupakan gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan
bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan
dalam menari (Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22). Tari sebagai
alat ekspresi mampu menciptakan untaian gerak yang dapat membuat
penikmatmya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya.
Tari merupakan sebuah ucapan, pernyataan dan ekspresi dalam gerak
yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan yang bisa
merasuk di benak penikmatnya setelah pertunjukan selesai.
Tari Bedana merupakan tari tradisional yang hidup dan berkembang
pada masyarakat suku Lampung, baik Lampung Pepadun maupun
Lampung Saibatin. Tari Bedana merupakan pencerminan tata kehidupan
masyarakat yang harus dipelihara, dibina, dan dikembangkan sebagai
symbol adat istiadat, agama, dan etika bermasyarakat. Pada awalnya tari
bedana dibawakan oleh kaum pedagang atau pemuka agama Islam dari
16
Gujarat maupun dari Timur Tengah yang berfungsi untuk syair agama
Islam (Firmansyah, Junaidi, dkk, 1996:3).
Dahulu fungsi tari Bedana adalah sebagai sarana syiar, lalu mengalami
pergeseran fungsi menjadi tari pergaulan sebagai sarana hiburan.
Perkembangan zaman juga mempengaruhi penari bedana yang pada
awalnya hanya ditarikan oleh kaum pria, namun kaum wanita sudah
mulai menarikan tari Bedana, bahkan saat ini ditarikan dengan secara
berpasangan.
Ragam gerak tari Bedana adalah tahtim, khesek gantung, khesek injing,
ayun, ayun gantung, humbak moloh, gelek, belitut, dan jimpang. Ragam
gerak ini merupakan meteri yang diajarkan pada pembelajaran di kelas X
SMA Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan. Ragam gerak tersebut
ditayangkan dalam bentuk tutorial dengan hitungan lambat, hitungan
cepat dan slowmotion (gerakan diperlambat).
2.2.7 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir digunakan untuk memandu jalannya penelitian yang
akan dilakukan pada pembelajaran seni tari di kelas X IPA 1 SMA
Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan. Kerangka berpikir merupakan
penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan (Sugiono, 2012:92). Objek permaslahan penelitian ini
adalah penggunaan media audio-visual yang digunakan guru dalam
pembelajaran tari Bedana. Kerangka berpikir dalam penelitian ini
sebagai berikut:
17
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Penelitian
Skema di atas menunjukan bahwa media pembelajaran audio-visual
digunakan sebagai mediator yang berfungsi mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi
pelajaran. Media audio-visual tersebut menyampaikan materi mengenai
pembelajaran tari Bedana. Melalui pembelajaran yang berlangsung
menghasilkan suatu proses dan hasil pembelajaran tari Bedana. Dari
proses dan hasil yang telah dilakukan diharapkan dapat mencapai hasil
akhir yang sesuai.
Ketercapaian hasil akhir pembelajaran tari Bedana diatas tidak
terlepaskan dari teori pembelajaran konstruktivistik. Keseluruhan hal
tersebut saling berkaitan karena teori konstruktivistik digunakan untuk
Proses
Teori Konstruktivistik
Hasil AkhirPembelajaran
PembelajaranTari Bedana
Media PembelajaranAudio-Visual
Hasil
18
melihat penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran tari
Bedana. Penyampaian materi menggunakan media audio-visual ini
berupa video tutorial, diharapkan menjadi suatu informasi baru bagi
siswa. Kemudian informasi tersebut dapat diterima dan akan
dikonstruksikan (disusun kembali) oleh siswa dalam bentuk gerakan
yang diikuti berdasarkan gerakan pada tayangan yang sudah dilihat.
Sehingga teori ini tidak hanya digunakan hanya untuk melihat hasil
pembelajarannya saja, namun juga digunakan untuk melihat proses
pembelajarannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Metode penelitian digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam hal ini, metode
penelitian ini digunakan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran yang
digunakan guru saat mengajar tari Bedana di kelas X SMA Negeri 1 Penengahan,
Lampung Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode secara langsung dengan penelitian sebagai
pengamat yang akan mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, angket dan
dokumentasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis
penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah
yang diteliti secara sistematis. Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan informasi atau keterangan
dari hasil pengamatan selama proses penelitian berlangsung.
20
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara ilmiah, apa adanya dalam situasi normal
tidak manipulasi keadaan dan kondisinya. Metode ini digunakan untuk menjelaskan
secara sistematis berdasarkan realitas yang ada di kelas X SMA Negeri 1
Penengahan, Lampung Selatan. Fakta-fakta tersebut terkait dengan permasalahan
penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran tari Bedana
di SMA Negeri 1 Penengahan.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi, dan hal-hal lain-lain mengenai penggunaan media pembelajaran pada
pembelajaran tari Bedana yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Penelitian yang dilakukan tidak mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi
terhadap objek atau wilayah penelitian dan memaparkan apa yang terjadi dalam
bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya (Arikunto, 2014:3). Dalam
kegiatan penelitian yang dilakukan hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek
atau wilayah yang diteliti.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti penggunaan media pembelajaran pada
pembelajaran tari Bedana. Dalam penelitian kualitatif pengamat sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan penelitian kualitatif lebih menekan makna dari
generalisasi (Sugiono, 2012:9). Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan yakni
melakukan pengamatan dan wawancara.
21
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Menurut Arikunto (2010:60) bahwa dalam pengertian
sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
Sedangkan dalam pengertian luas, desain penelitian mencakup proses-proses
berikut.
3.1.1 Tahap Persiapan
Pada persiapan penelitian, peneliti memfokuskan kepada permasalahan
yang diteliti pada saat sebelum terjun ke lapangan, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Pra-observasi
Melalui pemilihan masalah dan lokasi penelitian, selanjutnya peneliti
mengajukan suatu masalah yang dijadikan fokus penelitian.
b. Menentukan judul dan topik penelitian.
Setelah melakukan survey tempat untuk dijadikan objek penelitian,
selanjutnya peneliti menentukan judul penelitian yang diikuti oleh
rumusan masalah penelitian.
c. Pembuatan proposal.
Setelah melalui seleksi judul dan topik penelitian, langkah selanjutnya
adalah menyusun proposal untuk penyusun sidang proposal. Kegiatan
ini dilakukan melalui bimbingan langsung dengan pembimbing
penelitian.
22
d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian
Persiapan lain yang dilakukan sebelum terjun ke lapangan adalah
menyelesaikan masalah adminitrasi yang berhubungan erat dengan surat
perizinan, berupa:
1. Surat permohonan izin penelitian.
2. Mengurus surat rekomendasi dari pihak sekolah SMA Negeri 1
Penengahan Lampung Selatan yang akan menjadi lokasi pada
penelitian.
e. Menentukan Instrumen.
Instrumen dalam penelitian ini merupakan alat yang dapat
mengumpulkan data-data tentang hasil penelitian di SMA Negeri 1
Penengahan Lampung Selatan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan meliputi observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Metode kepustakaan adalah
pengumpulan data dengan cara mencari referensi melalui buku, jurnal, dan
dokumen-dokumen yang dianggap penting dalam penelitian ini. Data
penelitian dikumpulkan berdasarkan klasifikasi jenis dan kondisi yang ada di
lapangan. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul maka dilakukan analisis
data dan penarikan kesimpulan.
23
3.1.2 Tahap Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur sebagai
berikut:
a. Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh selama kurang lebih 1 bulan. Hal ini meliputi
proses awal penelitian yang dijadikan sebagai acuan penelitian.
b. Pengelolaan dan Penyusunan Data
Pengelolaaan data yang diperoleh kemudian data tersebut disusun
berdasarkan dari hasil observasi, wawancara, angket dan dokumentasi
c. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan akhir setelah data terkumpul untuk
memperoleh kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan dalam
penelitian. Maka langkah selanjutnya adalah menganalisis atau
menafsirkan data dengan melakukan analisis terhadap hasil berdasarkan
data yang diambil dari lapangan. Kemudian diklarifikasi dengan mengacu
pada aspek permasalahan dalam penelitian. Selanjutnya disimpulkan
dengan tujuan agar mudah dipahami.
d. Penarikan Kesimpulan.
Penarikan kesimpulan ini disusun dalam bentuk draft laporan hasil
penelitian sebagai persiapan ujian sidang S1 Program Studi Pendidikan
Seni Tari.
24
3.2 Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber data,
yaitu sebagai berikut:
3.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan pengambilan data langsung pada subjek
sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2010: 91). Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas X IPA
1 SMA Negeri 1 Penengahan, Lampung Selatan.
3.2.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Sumber data
sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa data-data tertulis seperti data
siswa, daftar inventaris, buku dan lain- lain.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau
keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh
elemen populasi yang akan mendukung penelitian, atau cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
25
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Observasi
Observasi atau yang sering disebut dengan pengamatan adalah kegiatan
pemusatan perhatian terhadap sebuah objek dengan menggunakan seluruh
alat indra (Arikunto, 2010:199). Menurut Sudijono dalam Purnomo (2016)
observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan
sebelum penelitian dan saat penelitian.
Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi nonpartisipan, yaitu
penelitian hanya sebagai pengamat jalannya penggunaan media
pembelajaran pada pembelajaran tari Bedana di kelas X SMA Negeri 1
Penengahan, Lampung Selatan. Selanjutnya observasi dilakukan untuk
mendapatkan data atau informasi mengenai penggunaan media dalam
pembelajaran tari Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan,
Lampung Selatan.
26
3.3.2 Wawancara
Wawancara adalah menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah
terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan
lebih lanjut (Arikunto, 2010:270). Wawancara yang dilakukan adalah
wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya dan siswa kelas X IPA
1 tentang penggunaan media dalam pembelajaran tari Bedana di kelas X
IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan, Lampung Selatan.
Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mencari informasi baik
dari responden maupun dari sumber data. Wawancara pertama dilakukan
sebelum penelitian, kegiatan wawancara ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Penengahan Lampung Selatan yang bertujuan untuk mencari informasi
mengenai sumber data. Dalam hal ini peneliti bertemu langsung dengan
guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Penengahan Lampung
Selatan. Wawancara selanjutnya dengan sumber data akan dilakukan selama
penelitian berlangsung yang berkaitan dengan penggunaan media dalam
pembelajaran tari Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan,
Lampung Selatan.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan
lain sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Dalam penelitian ini menggunakan
27
dokumentasi yang berbentuk foto dan video selama proses tari. Alat bantu
yang digunakan adalah kamera digital atau ponsel.
Dalam penelitian ini akan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran
selama proses penelitian berlangsung. Dokumentasi ini berupa foto dan
video. Foto disini berupa foto narasumber atau responden serta foto selama
kegiatan penelitian berlangsung. Setelah mendapatkan hasil penelitian
berupa dokumentasi kegiatan proses belajar pada kegiatan belajar mengajar,
peneliti juga memperkuat dengan dokumentasi tertulis lain yang dimiliki
oleh guru dan hasil wawancara.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti
dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis & dipermudah olehnya (Arikunto, 2010: 192). Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan observasi,
panduan wawancara, dan panduan dokumentasi.
3.4.1 Panduan Observasi
Panduan observasi digunakan pada saat melakukan pengamatan di lapangan
secara langsung tentang apa yang dilihat peneliti dalam pelaksanaan
penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar tari
Bedana di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Penengahan, Lampung Selatan.
28
Tabel 3.1. Lembar Pengamatan Penggunaan Media Audio-Visual dalamPembelajaran Tari Bedana.
No. Instrumen Pengamatan Pertemuan
1. Memberikan informasi atau pesan yang mudahdimengerti berupa gambar dalam bentuk video danmusik.
2. Video bersifat interaktif (tutorial) sehingga mampumembimbing siswa untuk memahami dan mempelajaritari Bedana.
3. Guru dan siswa mengamati video yang ditayangkanmelalui media audio-visual secara bersamaan.
4. Guru kembali menyebutkan nama-nama ragam gerakpada saat video ditayangkan.
5. Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari danmempraktikan ragam gerak tari Bedana dari mediaaudio-visual yang sedang dipelajari.
6. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamatidan mempelajari tari Bedana melalui video dirumah.
7. Dilakukan tes untuk mengetahui proses dan hasil daripenggunaan media audio-visual pada pembelajaran tariBedana.
(Modifikasi Rusman, 2013:222)
Lembar pengamatan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tari
Bedana diisi pada saat proses penerapannya dilakukan. Pengamatan dilakukan
dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom yang sudah ditentukan setelah
aspek-aspek kegiatan tersebut dilakukan.
29
3.4.1.1 Tes Praktik
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2010: 193). Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
belajar tari Bedana siswa yang menggunakan media pembelajaran di
SMA Negeri 1 Penengahan.
Tes perbuatan (tes menari tari Bedana) ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam menari tari Bedana setelah
menggunakan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan lembar
pengamatan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Kedua
No InisialRagam Gerak
Skor Jumlah Ket1 2 3
1.2.3.dst
Keterangan:
1 = ayun 2 = khesek injing 3 = khesek gantung
30
Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa Pertemuan Ketiga
No InisialRagam Gerak
Skor Jumlah Ket4 5 6
1.2.3.dst
Keterangan:
4 = humbak muloh 5 = ayun gantung 6 = tahtim
Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Tes Praktik Siswa PertemuanKeempat
No InisialRagam Gerak
Skor Jumlah Ket7 8 9
1.2.3.dst
Keterangan:
7 = belitut 8 = jimpang 9 = gelek
Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Keseluruhan Tes Praktik
No InisialRagam Gerak
Jumlah Ket1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.2.3.dst
Keterangan :
1 = ayun 4 = humbak muloh 7 = belitut
31
2 = khesek injing 5 = ayun gantung 8 = jimpang
3 = khesek gantung 6 = tahtim 9 = gelek
Tabel diatas digunakan oleh peneliti untuk melihat kemampuan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedana menggunakan media
audio-visual.
Tabel 3.5 Instrumen Ketentuan Indikator Penilaian Siswa
No. Indikator Penilaian Skor1. Siswa mampu memeragakan gerak tari dengan
ketentuan yaitu hafalan gerak, teknik, dan prosedursesuai dengan hitungan/ketukan
5
2. Siswa mampu memeragakan gerak tari dengan sedikitkesalahan dari 3 ketentuan yaitu hafalan gerak, teknik,dan prosedur sesuai dengan hitungan/ketukan
4
3. Siswa mampu memeragakan gerak tari dengan 1kesalahan dari 3 ketentuan yaitu hafalan gerak, teknik,dan prosedur sesuai dengan hitungan/ketukan
3
4. Siswa mampu memeragakan gerak tari dengan 2kesalahan dari 3 ketentuan yaitu hafalan gerak, teknik,dan prosedur sesuai dengan hitungan/ketukan
2
5. Siswa tidak mampu memeragakan gerak tari dari 3ketentuan yaitu hafalan gerak, teknik, dan prosedursesuai dengan hitungan/ketukan
1
Pada proses gerak tari Bedana, ragam gerak siswa akan dinilai
menggunakan indikator penilaian tersebut. Setelah skor sudah didapat,
untuk menentukan tingkat ketercapaian siswa, peneliti menggunakan
nilai skala lima menurut Arikunto. Berikut penentuan nilai skala lima:
32
Tabel 3.6 Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima
Interval Presentase Tingkat Penguasaan Keterangan85-100% A75-84% B60-74% C40-59% D0-39% E
( Arikunto, 2010: 246)
Keterangan:
A = Baik SekaliB = BaikC = CukupD = KurangE = Gagal
Perolehan nilai siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumussebagai berikut:
NS = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimum
3.4.2 Panduan Wawancara
Panduan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan cara
melakukan tanya jawab dengan guru mata pelajaran seni budaya di SMA
Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan.
33
Tabel 3.7 Lembar Daftar Pertanyaan Wawancara Penggunaan MediaPembelajaran dalam Pembelajaran Tari Bedana.
Daftar Pertanyaan
1. Sebelum mengajar, persiapan apa saja yang bapak/ibu lakukan untukmendukung proses pembelajaran tari Bedana?
2. Metode apa saja yang digunakan bapak/ibu dalam menyampaikanmateri?
3. Bagaimana keadaaan fasilitas sarana dan prasarana dalam prosespembelajaran?
4. Media apa saja yang bapak/ibu gunakan untuk menunjang prosespembelajaran?
5. Bagaimana bapak/ibu mengelola penggunaan media pembelajaran?
6. Apakah media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dapatmencapai tujuan pembelajaran?
7. Adakah kesulitan dalam penggunaan media pembelajaran?
8. Bagaimana cara bapak/ibu melakukan penilaian?
3.4.3 Panduan Dokumentasi
Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto dan
video menggunakan alat bantu kamera atau ponsel. Dokumentasi dapat
berupa foto atau video pada saat proses pembelajaran berlangsung, foto
gedung sekolah, dan lain-lain.
34
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Data
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berupa observasi,
dokumentasi, wawancara dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh semua orang (Sugiono,
2016:334).
Agar analisis data mudah dipahami, maka peneliti menggunakan metode
analisis data deskriptif kualitatif yaitu penentuan hasil akhir dari penelitian ini
dideskripsikan dalam bentuk uraian singkat sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya terjadi di lapangan. Analisis dalam penelitian kualitatif tidak
dinantikan semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur-angsur
selesai mendapatkan sekumpulan data dari wawancara, atau observasi atau
dokumen (Sukmadinata, 2012:289).
Adapun langkah-langkah analisis data:
1. Reduksi Data
Dalam hal reduksi data, peneliti memperoleh data berdasarkan hasil
aktivitas guru dalam penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru
saat mengajar yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi
seperti bukti foto, video, pengamatan praktik. Data tersebut dikelompokkan
dan dituliskan secara terperinci atau dibuat dalam bentuk laporan.
35
Membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisasikan data yang
berkaitan dengan objek penelitian. Dengan demikian, data tersebut dapat
memberikan gambaran yang lebih tajam mengenai hasil pengamatan,
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai data tambahan
atau data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau deskripsi tentang
penelitian yang dilakukan. Pada penyajian data, peneliti menggunakan
instrumen pengamatan penggunaan media audio-visual dan instrument
pengamatan tes praktik siswa.
3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan
Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan langkah ketiga dalam
analisis data. Penarikan kesimpulan dilakukan apabila sudah ditemukan
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti berada di lapangan untuk
mengumpulkan data. Kesimpulan ini mengacu pada deskripsi mengenai
penggunaan media audio-visual dan hasil pada pemebelajaran tari Bedana
di SMA Negeri 1 Penengahan, Lampung Selatan. Kemudian dilakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai siswa berdasarkan aspek yang dijadikan
indikator penilaian pada pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian, maka kesimpulan yang
didapatkan tentang penggunaan media audio-visual pada pembelajaran tari
Bedana di SMA Negeri 1 Penengahan Lampung Selatan yaitu :
Pada pembelajaran tari Bedana menggunakan media audio-visual, guru
menggunakan tujuh tahapan yaitu memberikan informasi atau pesan yang
mudah dimengerti berupa gambar dalam bentuk video dan musik,
menggunakan video yang bersifat interaktif (tutorial), mengamati video yang
ditayangkan melalui media audio-visual secara bersamaan, menyebutkan
nama-nama ragam gerak pada saat video ditayangkan, menginstruksikan siswa
untuk mempelajari dan mempraktikan ragam gerak, memberikan tugas kepada
siswa untuk mengamati dan mempelajari tari Bedana melalui video dirumah,
melakukan tes.
Berdasarkan ketujuh tahapan tersebut, tahapan yang paling memiliki pengaruh
besar terhadap pembelajaran tari Bedana yang telah dilaksanakan yaitu video
yang digunakan bersifat interaktif (tutorial) dan mempraktikan ragam gerak
seperti yang disajikan dalam video. Hal tersebut dapat dilihat bahwa video
tutorial menjadi alat utama dalam menyampaikan materi tari Bedana sebagai
95
sumber informasi. Video tutorial yang disajikan berupa video dengan hitungan
lambat, video dengan hitungan cepat dan video dengan hitungan diperlambat
(slowmotion). Kemudian siswa mempraktikan kembali ragam gerak sesuai
dengan video yang ditayangkan sebagai bentuk penyerapan informasi bagi
siswa terhadap materi yang dipelajari.
Hasil pembelajaran melalui penggunaan media audio-visual dalam
pembelajaran tari Bedana di SMA Negeri 1 Penengahan diukur dengan
indikator hafalan gerak, teknik dan prosedur yang benar sesuai dengan
hitungan pada proses pembelajaran pada pertemuan kedua sampai pertemuan
keempat, serta dilakukan tes praktik diakhir pertemuan. Penilaian tes praktik
yang dilaksanakan diakhir pertemuan dapat menggambarkan hasil kemampuan
masing-masing siswa dalam menarikan tari Bedana berdasarkan video tutorial
yang siswa pelajari. Sembilan ragam gerak yang dipelajari yaitu ragam gerak
ayun, khesek injing, khesek gantung, humbak muloh, ayun gantung, jimpang,
belitut, dan gelek.
Berdasarkan nilai pengamatan tes praktik, penggunaan media audio-visual
pada pembelajaran tari Bedana dapat dikatakan kurang berhasil. Hal ini
dibuktikan dengan hasil pembelajaran siswa pada keseluruhan ragam gerak,
bahwa terdapat empat belas orang siswa mendapatkan kriteria kurang baik,
lima belas orang siswa mendapat kriteria cukup baik, dan hanya empat orang
siswa mendapat kriteria baik dengan nilai tertinggi yaitu 75, sementara nilai
terendah yaitu 40. Adapun hasil belajar seluruh siswa memperoleh nilai
dengan rata-rata 59,51 dengan kriteria kurang.
96
Pada saat pembelajaran berlangsung, guru juga tidak ikut mendemonstrasikan
ragam gerak yang dipelajari oleh siswa lewat video yang ditayangkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, hal tersebut dilakukan karena guru
menggunakan metode Discovery Learning dalam pembelajaran dikelas,
sehingga siswa benar-benar dituntut untuk memahami ragam gerak secara
aktif dan mandiri. Hal ini sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan temuan penelitian diatas, disarankan untuk
melakukan langkah-langkah dalam pemilihan media pembelajaran. Jika
berdasarkan hasil klasifikasinya masing-masing media pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan. Media yang akan digunakan perlu dianalisis
karakteristiknya untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo dan Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PTGrasindo.76 hlm.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. 413 hlm.
Arsyad, Azhar (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 243hlm.
Azwar. (2010). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar. 82 hlm.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. 192 hlm.
Hariyanto, Suryono. (2011). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 176 hlm.
Ihsan, Fuad. (2008). Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta Press. 125hlm.
Firmansyah, Junaidi. dkk. (1996). Mengenal Tari Bedana. Bandar Lampung: GunungPesagi. 83 hlm.
Mustika, I Wayan. (2012). Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Bandar Lampung:Anugrah Utama Raharja. 106 hlm.
Novriza, Fiqral Ifthahul Pahla. (2017). “Penggunaan Media Audio-Visual dalamPembelajaran Tari Bedana di SMA YP Unila Bandar Lampung”. FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.
Purnomo, Edi. (2016). Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Media Akademi. 166 hlm.
Rudi dan Cepi, (2009). Media Pembelajaran Hakikat, Pemanfaatan dan Penilaian.Bandung: Wacana Prima. 234 hlm.
98
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada. 434hlm.
Sadiman, Arif, dkk. (2014). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Depok: Rajagrafindo Persada. 332 hlm.
Sanjaya, Wina (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group. 257 hlm.
Sudjana dan Rivai. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 209hlm
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta. 456 hlm.
Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. 321 hlm.
Sungkono. (2008). Pemilihan dan Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran.Jakarta: Majalah Ilmiah. Vol 4 (I).
Suyono. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: PT Remaja. 260 hlm.
Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2011). Belajar dan Pembelajaran.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 456 hlm.
Wiratmojo,P dan Sasonohardjo. (2002). Media Pembelajaran Bahan Ajar DiklatKewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama. Lembaga Administrasi Negara
Zulkarnain, Marlina. (2014). “Pembelajaran Tari Bedana Melalui Media Audio-Visual di SMA Negeri 4 Metro”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Lampung.