penggolongan rhesus
DESCRIPTION
Penggolongan RhesusTRANSCRIPT
NAMA : FIRA ANDRIANI
KELAS : XI IPA 2
Penggolongan Rhesus
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis,
gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan
antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan
sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau
O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-
positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.
Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima
darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di
dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan
darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B.
Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel
dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya
menemukan cara penggolongan darah ABO.
Frekuensi
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia
tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi
golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
Populasi O A B AB
Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –
Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%
Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –
Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%
Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%
Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%
Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
IbuAyah
O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet
jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl
Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah
merahnya memiliki golongan darah Rh-.
Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya
disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali
digabungkan dengan penggolongan ABO.
Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada
daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah
dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.
Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan
produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal
ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan
karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Golongan darah lainnya
Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi
Amerika.
Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk
tes kesuburan.
Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-
Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers,
Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.
Kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan RBC
Golongan darah resipienDonor
O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+
O−
O+
A−
A+
B−
B+
AB−
AB+
Tabel kecocokan plasma
ResipienDonor
O A B AB
O
A
B
AB
NAMA : FIRA ANDRIANI
KELAS : XI IPA 2
Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
1. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
2. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak
bergerak .
3. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku
(diturunkan secara hereditas)
4. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak
terkendali.
5. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi
dari antibodi yang berasal dari ibu.
6. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin yang bersifat menurun.
7. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
8. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi,
yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah
tekanan darah normal.
9. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi.
Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
10. Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.
11. Jantung_Koroner
Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pada
tahun 1976 di Amerika, kasus kematian 38% disebabkan karena penyakit
jantung koroner. Penyakit ini disebabkan tersumbatnya pembuluh darah
arteri oleh lemak, sehingga aliran darah menuju jantung tidak lancar.
12. Eritroblastosis Fetalis / Penyakit Kuning
Penyebab penyakit ini adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh
aglutinin ibunya.
13. Elephantiasis
Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing
filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva
ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah
bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing
tersebut akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya
saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan
mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak
14. Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12.
15. Eritroblastosis_fetalis
Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus
dengan ibu.
16. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
17. Sickel Cell Anemia (SCA)
Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan
sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida
berkurang.
18. Leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
19. Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah,Hematoma yang
terbelah) adalah suatu keadaan yang sering berakibat fatal,
dimana lapisan dalam dari dindingaorta mengalami robekan
sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan
dan membelah lapisan tengah serta membentuk saluran baru di
dalam dinding aorta.