penggolongan rhesus

12
NAMA : FIRA ANDRIANI KELAS : XI IPA 2 Penggolongan Rhesus Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis , gagal ginjal , syok , dan kematian . Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen

Upload: ys

Post on 29-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Penggolongan Rhesus

TRANSCRIPT

Page 1: Penggolongan Rhesus

NAMA : FIRA ANDRIANI

KELAS : XI IPA 2

Penggolongan Rhesus

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena

adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel

darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah

penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal

sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang

dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat

menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis,

gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan

antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan

antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi

terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan

golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan

golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan

sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam

serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya

dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau

O-negatif

Page 2: Penggolongan Rhesus

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A

maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat

menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan

disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-

positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan

golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang

dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.

Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima

darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di

dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan

darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B.

Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,

golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel

dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya

menemukan cara penggolongan darah ABO.

Page 3: Penggolongan Rhesus

Frekuensi

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia

tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi

golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.

Populasi O A B AB

Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –

Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%

Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –

Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%

Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%

Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%

Pewarisan

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

IbuAyah

O A B AB

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Rhesus

Page 4: Penggolongan Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan

memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet

jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl

Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah

merahnya memiliki golongan darah Rh-.

Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya

disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali

digabungkan dengan penggolongan ABO.

Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada

daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah

dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.

Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan

produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal

ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan

karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

Golongan darah lainnya

Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi

Amerika.

Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk

tes kesuburan.

Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.

Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.

Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-

Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers,

Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

Page 5: Penggolongan Rhesus

Kecocokan golongan darah

Tabel kecocokan RBC

Golongan darah resipienDonor

O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+

O−

O+

A−

A+

B−

B+

AB−

AB+

Tabel kecocokan plasma

ResipienDonor

O A B AB

O

A

B

AB

NAMA : FIRA ANDRIANI

KELAS : XI IPA 2

Page 6: Penggolongan Rhesus

Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak

berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di

infiltrasi oleh lipid (lemak)

2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya

jumlah eritrosit dalam darah

3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis

4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

1. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang

bergerak.

2. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak

bergerak .

3. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku

(diturunkan secara hereditas)

4. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak

terkendali.

5. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi

dari antibodi yang berasal dari ibu.

6. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk

hemoglobin yang bersifat menurun.

7. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

8. Hipotensi

Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi,

yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah

tekanan darah normal.

Page 7: Penggolongan Rhesus

9. Sklerosis

Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi.

Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.

10. Miokarditis

Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.

11. Jantung_Koroner

Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pada

tahun 1976 di Amerika, kasus kematian 38% disebabkan karena penyakit

jantung koroner. Penyakit ini disebabkan tersumbatnya pembuluh darah

arteri oleh lemak, sehingga aliran darah menuju jantung tidak lancar.

12. Eritroblastosis Fetalis / Penyakit Kuning

Penyebab penyakit ini adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh

aglutinin ibunya.

13. Elephantiasis

Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing

filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva

ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah

bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing

tersebut akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya

saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan

mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak

14. Anemia pernisiosa

Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12.

15. Eritroblastosis_fetalis

Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus

dengan ibu.

16. Aneurisma

Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.

Page 8: Penggolongan Rhesus

17. Sickel Cell Anemia (SCA)

Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan

sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida

berkurang.

18. Leukopeni

jumlah sel darah putih kurang dari normal

19. Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah,Hematoma yang

terbelah) adalah suatu keadaan yang sering berakibat fatal,

dimana lapisan dalam dari dindingaorta mengalami robekan

sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan

dan membelah lapisan tengah serta membentuk saluran baru di

dalam dinding aorta.