pengertian sistem pelumasan

29
Pengertian Sistem Pelumasan Mesin terdiri dari bagian-bagian logam yang bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan yang lainnya seperti poros engkol, piston, dan mekanisme katup. Pada saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara komponen komponen mesintersebut akan mengakibatkan hilangnya tenaga, dan bagian bagian mesin tersebut relatif menjadi lebih cepat aus atau bahkan mengalami kerusakan. Maka dari itu pada setiap mesin, komponen komponennya harus di lumasi agar hilangnya tenaga dan keausan serta kerusakan dapat diminimalisir. Sistem yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian mesin adalah sistem pelumasan, berikut ini fungsi dari sistem pelumasan : 1) Melumasi secara kontiyu bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mengurangi gesekan sehingga tidak kehilangan tenaga dan meminimalizir terjadinya keausan dan kerusakan. 2) Untuk membentuk lapisan oli (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan dan mencegah keausan serta panas. 3) Oli juga berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin 4) Sebagai seal antara piston dengan lubang dinding silinder. 5) Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin 6) Mencegah karat pada bagian-bagian mesin. Macam-macam Sistem Pelumasan Sistem pelumasan yang biasa dikenal dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu; 1) Sistem Pelumasan Kering (Dry Sump System) Sistem pelumasan kering adalah sistem pelumasan dimana tangki oli ditempatkan di luar mesin, sehingga ruangan bak engkol selalu kering. Sistem ini sudah sangat jarang sekali digunakan pada kendaraan bermotor. Kebanyakan saat ini menggunakan sistem pelumasan yang basah, seperti di bawah ini. 2) Sistem Pelumasan Basah (Wet Sump System) Sistem pelumasan basah yaitu sistem yang menggunakan tanki oli pada bak engkol. Sistem pelumasan basah dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu (a) sistem percikan, (b) sistem penyaluran dengan tekanan, (c) sistem kombinasi tekanan dan percikan. Umumya kendaraan menggunakan sistem penyaluran dengan tekanan. Dalam sistem ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Dan saat ini

Upload: irmanto-rioble-lofty

Post on 04-Oct-2015

201 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sistem pelumasan

TRANSCRIPT

Pengertian Sistem Pelumasan

Mesin terdiri dari bagian-bagian logam yang bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan yang lainnya sepertiporos engkol, piston, danmekanisme katup.Pada saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antarakomponen komponen mesintersebut akan mengakibatkan hilangnya tenaga, dan bagian bagian mesin tersebut relatif menjadi lebih cepat aus atau bahkan mengalami kerusakan. Maka dari itu pada setiap mesin, komponen komponennya harus di lumasi agar hilangnya tenaga dan keausan serta kerusakan dapat diminimalisir. Sistem yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian mesin adalah sistem pelumasan, berikut ini fungsi dari sistem pelumasan :1) Melumasi secara kontiyu bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mengurangi gesekan sehingga tidak kehilangan tenaga dan meminimalizir terjadinya keausan dan kerusakan.2) Untuk membentuk lapisan oli (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam. Mengurangi gesekan dan mencegah keausan serta panas.3) Oli juga berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin4) Sebagai seal antarapistondengan lubang dinding silinder.5) Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin6) Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Macam-macam Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan yang biasa dikenal dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu;1) Sistem Pelumasan Kering (Dry Sump System)Sistem pelumasan kering adalah sistem pelumasan dimana tangki oli ditempatkan di luar mesin, sehingga ruangan bak engkol selalu kering. Sistem ini sudah sangat jarang sekali digunakan pada kendaraan bermotor. Kebanyakan saat ini menggunakan sistem pelumasan yang basah, seperti di bawah ini.

2) Sistem Pelumasan Basah (Wet Sump System)Sistem pelumasan basah yaitu sistem yang menggunakan tanki oli pada bak engkol. Sistem pelumasan basah dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu(a) sistem percikan,(b) sistem penyaluran dengan tekanan,(c) sistem kombinasi tekanan dan percikan.Umumya kendaraan menggunakan sistem penyaluran dengan tekanan. Dalam sistem ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Dan saat ini kebanyakan mobil, khususnya toyota menggunakan sistem pelumasan basah tipe kombinasi tekanan dan percikan, atau yang biasa disebut dengan sistem pelumasan tekanan penuh.

Sistem Pelumasan Tekanan

Komponen Utama Sistem Pelumasan

1) Pompa OliPompa oli berfungsi untuk menghisap oli dari bak oli dan menekan ataumenyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.Lebih lengkap :Pompa Oli (Oli Pump)

2) Saringan OliFungsi saringan oli adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yangterdapat di dalam oli sebelum oli itu melumasi bagian-bagian mesin.

http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/12/sistem-pelumasan.html

Kalau di spek dan brosur mesin ada tulisan wet sump atau dry sump, saya melongo.. apa yah maksudnya.. karena bukan lulusan sekolah mesin, ya lumrah lah nggak tahu..hehetapi apa susahnya belajar dan mencari tahu?Nah mari mengulas sedikit tentang tipe pelumasan tersebut.. Pada mesin 4 tak ada dua tipe pelumasan, yaitu basah dan kering.

Mesin tipe wet sump diatas menampung seluruh volume oli didalam crankcase (blok mesin). Pada sistem ini, oli dipompa dari genangan di crankcase, dilewatkan strainer/screen (semacam ayakan) atau filter oli, kemudian ditekan ke bagan mekanisme dalam mesin yang lainnya. Oli dikembalikan dari daerah yang dilumasi ini dan mengalir menuju penampungan oleh gaya graviitasi.Beberapa mesin tipe basah (wet-sump) hanya memakai strainer screen saja, dan beberapa tipe lainnya mengkombnasikan dengan sebuah filter tipe sentrifugal (melingkar), atau tipe filter kertas yang konvensional.Dry-sump sistem (tpe kering) menggunakan sebuah tangki oli tambahan (lihat gambar kedua), dan sebuah pumpa oli berfungsi ganda. Pada sistem ini, pompa berfungsi mengirimkan oli ke seluruh komponen, sekaligus memompa oli keluar dari mesin menuju ke tangki eksternal.Desain yang terakhir meminimalisir ruang yang diperlukan untuk menampung oli dibagian bawah dari crankcase, sehingga mesin dapat diposisikan lebih rendah dari sebelumnya. Desain ini sering dimaksimalkan pada konfigurasi rute dan tangki penyimpan dg tujuan menurunkan temperatur oli tersebut.Suatu sistem penyemprot oli sering digunkan dalam kedua tipe diatas, bahkan juga pada 2-tak. Disini oli dispemrotkan melalui oil jet langsung ke komponen internal yang penting untuk memastikan lubrikasi dan pendinginannya, misalnya pada stang dan piston. Beberapa sistem juga menambahkan relief valve yang dikontrol tekanan (oil pressure-controlling reliev valves) untuk meyakinkan pelumasan tetap berjalan meskipun filternya clogging (buntu) atau suhu oli terlalu rendah sampai tak bisa mengalir melewati filter.Filter oli dan strainer screen diposisiskan dalam sistem lubrikasi untuk menangkap kontaminan/perusuh sebelum oli disalurkan kembali ke jalur pelumasan mesin.Nah.. sudahkah kita dapat membayangkan bedanya wet-sump dengan dry-sump di brosur spek motor?? hehe. monggo dikritisi dan ditambahi.. bebas kok.http://learningfromlives.com/2012/04/05/mengenal-dua-tipe-pelumasan-mesin-4-tak-wet-sump-dan-dry-sump/

KLASIFIKASI MINYAK PELUMASA.MENURUT TINGKAT DAYA GUNAKlasifikasi minyak mesin adalah tingkat daya guna yang dapat dicapai oleh minyak mesin dengan membandingkan persyaratan resminya seperti A.P.I, S.A.E, A.S.T.M, US Military Spesification, U.K. Defence Spesification dan sebagainya. Syarat-syarat ini menetapkan beberapa macam standar kondisi mesin, jumlah karbon, endapan atau lapisan minyak rengas atau pernis, pemakaian dsbnya yang dapat disepakati atau ditolerir pada saat memakai minyak pelumas tersebut pada sebuah mesin.Pada tahiun 1952, klasifikasi tersebut digantikan dengan membagi menjadi dua kelas:Motor Bensi ML untuk pekerjaan ringan, MM untuk pekerjaan sedang dan MS untuk pekerjaan berat.Motor Diese DC untuk pekerjaan ringan, DM untuk pekerjaan standar dn DS untuk pekerjaan berat.Sejak 1969, American Petroleum Institute API, American Society of Testing anda Materials ASTM dan Society of Automotive Engineers (SAE) memutuskan bekerja sama memperkenalkan suatu sistem yang baru untuk klasifikasi minyak pelumas motor. Klasifikasi tersebut dirancang berdasarkan test motor (mesin) dan tingkt daya guna (performance levels) dengan daftar sebagai berikut:Motor Bensin SA, SB, SC, SD, SE, SF, SGS singkatan dari Service Station dan A s/d G menunjukkan tingkat daya guna bermacam-macam tipe minyak pelumas yang dijual melalui service station.Motor Diesel CA, CB, CC, CD, CEC adalah singkatan dari Commercial Wholesalers atau pedagang besar dan A s/d E menunjukkan tingkat daya guna dari bermacam-macam jenis minyak yang dijual melalui grosir-grosir (Comemercial Wholesalers).Untuk mengetahui tingkat daya gunanya, fungsinya dapat diterangkan secara singkat sebagai berikut:1)SA, minyak ini tidak berisi bahan tambahan dan dipakai untuk motor atau mesin yang beroperasi di bawah kondisi ringan.2)SB, minyak yang berisi anti oksidasi dan anti lecet yang dipakai pada motor atau mesin yang beroperasi dengan perlindungan yang minimum.3)SC, minyak ini memberikan kemampuan dalam mengontrol lapisan temperatur yang rendah dan tinggi, ketahanan, karat dan korosi. Jenis ini juga dipakai pada mesin yang dibuat tahun 196 sampai 1967.4)SD, minyak ini memberikan perlindungan yang lebih banyak terhadap lapisan mesin, temperatur tinggi dan rendah, ketahanan karat, korosi dan digunakan untuk mesin yang dibuat antara tahun 1968 sampai tahun 1971.5)SE, minyak ini memberikan perlindungan lebih terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin temperatur tinggi dan rendah, karat dan korosi dan dipakai untuk mesin-mesin buatan 1972 ke atas.6)SF, minyak ini memberikan perlindungan pemakaian yang meningkat dan pencegahan terhadap oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengn SE dan dipakan pada motor atau mesin yang dibuat tahun 1980 ke atas.7)SG, minyak ini memberikan perlindungan yang baik terhadap oksidasi yang tinggi, putaran mesin yang cepat dan dipakai untuk mesin yang dibuat pada tahun 1988 ke atas.8)CA, minyak ini mencegah terjadinya korosi serta endapan temperatur tinggi serta dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi di dalam kondisi beban ringan dengan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan kadang-kadang untuk motor mesin bensin atau gasolin dalam layanan lunak (mild service).9)CB, minyak ini memberkan perlindungan atau mencegah terhadinya aus dan endapan. Dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi dengan beban ringan dan berat dengan bahan bakar berkadar belerang tinggi.10)CC, minyak ini bekerja untuk melindungi mesin dari endapan (lapisan) temperatur tinggi pada mesin diesel yang dilengkapi dengan alat penambah tenaga yang ringan. Juga untuk memberikan perlindungan terhadap karat, korosi serta endapan temperatur rendah pada motor bensin. Digunakan untuk mesin diesel dengan beban sedang sampai berat dan motor bensin dengan beban berat menengah.11)CD, minyak ini diperuntukkan guna melindungi korosi pada bantalan poros dan dari endapan temperatur pada mesin diesel yang dilengkapi dengan alat penambah tenaga yang menggunakan bahan bakar berbagai mutu. Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan.

1.SIFAT OLIOli terbuat dari petroleum hydrocarbon yang berasal dari minyak mentah, dengan tambahan berbagai aditif untuk meningkatkan sifat tertentu.Sebagian besar oli mesin umumnya terdiri dari hidrokarbon antara 18 dan 34 atom karbon per molekul.Salah satu sifat yang paling penting adalah oli harus membentuk oil film dan film oli ini harus dapat bertahan selama mungkin diantara kedua permukaan bagian-bagian mesin yang bergesekan. Kekentalan oli (viskositas) dapat dianggap sebagai "ketebalan" atau ukuran resistansi oli ketika mengalir. Tetapi untuk mempertahankan film oli, maka diperlukaan viskositas yang tinggi, namun kenyataannya adalah kekentalan minyak pelumas juga harus cukup rendah agar minyak pelumas dengan mudah dapat mengalir dalam bagian-bagian mesin yang bergerak dengan segala kondisinya, oleh karena itu pemilik kendaraan haruslah sangat hati-hati memilih tingkat kekentalan (viskositas) oli mesinnya.Indeks viskositas juga sebuah petunjuk seberapa banyak perubahan viskositas oli akibat perubahan suhu. Indeks viskositas oli yang lebih tinggi berarti perubahan kekentalan oli hanya sedikit berkurang jika suhunya naik, dibandingkan dengan indeks viskositas oli yang lebih rendah.Oli yang komposisinya sebagian besar terdiri dari hidrokarbon tentu saja dapat terbakar jika tersulut, oleh karena itu salah satu sifat oli harus tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap, karena jika oli menguap akan mengakibatkan oli tersebut mudah terbakar, hal ini sangat berbahaya bagi mesin itu sendiri, Jadi oli mesin harus memiliki titik nyala yang tinggi, meskipun komposisi dasarnya terbuat dari hidrokarbon.Karakter lain dari oli harus dapat menetralisir sifat asam, dan oli mesin harus meliwati sejumlah pengetesan terhadap kandungan seng, posphor, atau kandungan sulful dalam oli tersebut, yang penting lainnya adalah oli harus tidak berbusa selama dipakai untuk melumasi bagian-bagian mesin.Pada oli juga dilakukan test penguapan fisik pada suhu yang tinggi, dalam sertifikasi API Service ditetapkan bahwa penguapan maksimum 15% dibolehkan untuk memenuhi standard API SL . Beberapa OEM otomotif menghendaki bahwa tingkat penguapan oli mesin harus lebih rendah dari 10%.2.KLASIFIKASI OLIKekentalan Oli Menurut SAE Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan sebuah sistem kode penomoran untuk klasifikasi oli berdasarkan kekentalannya, tingkat kekentalan oli berdasarkan SEA itu adalah.: 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50 atau 60.Jika angka-angka 0, 5, 10, 15 dan seterusnya disispkan huruf W ditengahnya, maka oli itu mempunyai tingkat kekentalan yang berbeda pada saat (musim) dingin, dengan kata lain oli akan lebih encer pada suhu dingin dan lebih kental pada saat panas. Jenis tingkat kekentalan oli seperti ini diesebut dengan multy grade oil.Contohnya 20W50 berarti tingkat kekentalannya menurut SAE adalah 20 pada saat dingin dan menjadi kekentalan SAE 50 pada waktu panas.Pengujian tingkat kekentalan oli dilakukan oleh SAE dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah oli mengalir melalui lubang pengetes standar pada suhu yang ditentukan. Semakin lama waktu yang diperlukan oleh oli mengalir maka angka kekentalannya semakin tinggi dengan kata lain semakin besar angka SAE-nya semakin kental oli tersebut.Oli yang dibutuhkan untuk gardan dan transmisi manual memerlukan tingkat kekentalan SAE semakin tinggi, meskipun saat ini sudah ada transmisi manual menggunakan ATF.Oli mesin memiliki range suhu yang sangat lebar saat digunakan, mulai dari temperatur yang sangat rendah waktu musim dingin (ketika kendaraan akan dihidupkan) misalnya suhu -10 derajat C, sedangkan ketika mesin hidup dan sudah mencapai temperatur kerja maka suhu oli bisa mencapai 160 derajat C .Sesuai dengan sifatnya bahwa oli akan kental pada suhu rendah dan menjadi lebih encer jika temperturnya lebih tingi. tetapi dalam pemakainnya diharapkan hanya terjadi perbedaan angka kekentalan satu tingkat saja, meskipun dalam perbedaan suhu yang ekstrim.Untuk menjaga perbedaan angka viskositas pada oli paling banyak hanya satu tingkat dalam range suhu yang ekstrim, maka dalam oli ditambahkanlah additive khusus yang disebut dengan polymer additive.Polymer additive yang dicampurkan pada oli, menghasilkan oli multi-grade, dengan tujuan bahwa mesin dapat menggunakan oli yang sama waktu musim dingin maupun waktu musim panas, bahkan ketika awalnya oli multi grade di kembangkan maka masyarakat menyebutnya dengan oli segala musim.Standard American Petroleum Institute (API Service)American Petroleum Institute (API) menetapkan standar kinerja minimum untuk minyak pelumas mesin. Seperti diketahui bahwa minyak pelumas berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian mesin yang bergerak, pendingin komponen serta berfungsi juga sebagai pembersih untuk bagian-bagian mesin, Karena multi fungsi dari minyal pelumas tersebut maka API mengklasifikasikan oli pada 5 kelompok yaitu.Kelompok I: Bahan dasar dari minyak pelumas terdiri dari minyak bumi yang didistilasi, selanjutnya dimurnikan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu seperti tahan oksidasi dan menghilangkan parafin (lilin).Kelompok II: Bahan dasarnya sama seperti kelompok I, tetapi telah di hydrocracked untuk lebih menyempurnakan dan memurnikannya.Kelompok III: Bahan dasar karakteristiknya mirip dengan bahan dasar Kelompok II, tetapi pada Kelompok III bahan dasar tersebut telah memiliki index viskositas yang lebih tinggi.Kelompok IV:Dengan bahan tambahan polyalphaolefins (PAOs).Kelompok V: bahan dasar ester poliol, glikol polialkilena (PAG Oil), dan perfluoropolyalkylethers (PFPAEs).Kelompok I dan II sering disebut sebagai oli mineral dan kelompok III dan IV adalah sintetis (kecuali di Jerman dan Jepang, merEka tidak menyebutnya dengan sintetis) meskipun grup ini adalah oli sintetis.API Service memiliki dua klasifikasi umum yaitu S (berasal dari kata spark ignition) yang dipakai untuk jenis mobil penumpang dan truk ringan dengan mesin bensin dan klasifikasi C berasal dari kata "comersial" (dipakai untuk mesin dengan penyalaan kompresi/mesin diesel). Oli mesin yang telah diuji dan memenuhi standar API dapat menampilkan kode API Service yang juga dikenal dengan simbol "Donut" pada kemasan olinya, agar konsumen mengetahui bahwa oli tersebut sudah memenuhi standar klasifikasi API Service.Misalnya; Oli dengan klasifikasi API Service SN yang digunakan untuk mobil penumpang sedan bermesin bensin atau SUV/Truk ringan.Standar SN diberikan pada oli mesin ini setelah dilakukan berbagai pengetesan pada laboratorium, lalu setelah mendapatkan kualifikasi SN, maka oli ini telah dinyatakan melampaui standar dari seri klasifikasi oli sebelumnya seperti SF, SG, SH, SJ, SM dll.Dari tulisan di atas dapat diringkas bahwa:1)Interval penggantian oli mesin pada umumnya telah ditetapkan oleh pabrik pembuat kendaraan tersebut, silahkan konsultasi pada bengkel yang dipercaya untuk menentukan interval penggantian oli kendaraan Anda.2)Kekentalan oli ditetapkan berdasarkan penomoran oleh SEA dan pengetesan standar kinerja minimal minyak pelumas dilakukan oleh API Service3)Oli dengan indeks kekentalan (viscositas) yang tinggi dapat membentuk film oli yang bagus pada dua permukaan yang bergesek, akan tetapi oli yang kental itu akan sulit memasuki celah permukan logam yang saling bergesekan.4)Oli dengan kekentalan yang lebih tinggi akan lebih sulit berubah kekentalannya dalam suhu yang tinggi dibandingakn dengan oli yang lebih encer.5)Oli harus tahan terhadap penguapan, jika oli mudah menguap, maka oli akan gampang terbakar dan volume oli dalam mesin tentu saja lebih cepat berkurang.6)Oli sudah dilengkapi dengan berbagai additive, sehingga TIDAK memerlukan penambahan additive lain pada oli kendaraan Anda, bila terjadi penambahan additive dikawatirkan akan merusak additive yang sudah ada pada oli.7)Para pemilik kendaraan harus hati-hati dalam menentukan kekentalan (viskositas) oli mesin mobilnya, jika oli terlalu encer dikhawatirkan oli lebih cepat menguap saat mesin panas, jika oli terlalu kental, maka oli akan sulit menerobos permukaan bagian-bagian mesin yang bergesek. Ikuti saran dari pabrik kendaraan untuk memilih oli yang cocok dengan mesin kendaraan Anda, jangan tergiur dengan produk oli baru, karena mungkin saja produk itu kurang cocok untuk mobil Anda. Bertanya/konsultasi pada bengkel langganan yang dipercaya adalah langkah bijak, sebelum segala suatunya terjadi pada mesin mobil kesayangan Anda.http://hermansyahemmank.blogspot.com/2013_01_01_archive.html

A.FUNGSI SISTEM PELUMAS

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:1.Mengurangi gesekanMesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas.Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).2.Sebagai pendinginProses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula gesekan antar komponen, sistem pendingin membantu mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil panas pada bagian yang dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.3.Sebagai perapatPiston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian tersebut.4.Sebagai peredamPiston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.5.Sebagai pembersihSalah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga bagian yang bergesekan tetap bersih.6.Sebagai anti karatSistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

1. Sistem Pelumas Basah (Wet Sum Type)Sistem pelumas basah merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan di bak engkol (crank case), sehingga transmisi, kopling dan poros engkol terendam dalam oli pelumas. Sirkulasi oli dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb. 6.12 Sirkulasi sistem pelumas sistem basah

Prinsip kerja :Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak engkol melaluistriner screen. Oli ditekan oleh pompa menuju saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju transmisi, poros engkol dan roker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol, sedangkan yang ke poros engkol oli melumasiconnecting rod bearingdan jatu ke bak engkol.Connecting roddilengkapi denganoil control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan keconnecting rod small end,piston dan silinder, saat piston bergerak turun oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli ring pelumas.

Oli yang menujuroker arm shaftmelumasiroker arm shaft, cam shaft, valve dan spring valve, kemudian akibat gaya grafitasi mengalir kembali ke bak engkol. Oli yang menuju kepala silinder harus melewati saluran oli di dalam silinder, karena kurang hati-hati saluran ini sering tersumbat oleh sealer, sehingga jumlah oli yang dialirkan berkurang,roker arm shaft, cam shaft, valve dan valve guidemenjadi cepat aus.

2. Sistem Pelumas Kering (Dry Sump Type)Sistem pelumas kering merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan pada penampung terpisah atau tidak di bak engkol (crank case), sehingga transmisi, kopling dan poros engkol tidak lagi terendam dalam oli pelumas.

Keuntungan:a.Tahanan oli pada bagian bergerak berkurangb.Pendinginan oli lebih baikc.Pengecekan dan penambahan oli lebih mudah

Kelemahan:1. Konstruksi mesin lebih rumit2. Perlu tambahan komponen penampung oli dan pendingin oli

Gb. 6.13Dry wet type

Prinsip kerja:Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak penampung oli. Oli ditekan oleh pompa menuju pendingin oli kemudian ke saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju transmisi, poros engkol danroker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol, sedangkan yang ke poros engkol oli melumasiconnecting rod bearingdan jatu ke bak engkol.Connecting roddilengkapi denganoil control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan keconnecting rod small end,piston dan silinder, saat piston bergerak turun oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli ring pelumas. Oli yang menujuroker arm shaftmelumasiroker arm shaft, cam shaft, valve dan spring valve, kemudian akibat gaya grafitasi mengalir kembali ke bak engkol. Pada bak engkol oli dihisap oleh pompa dan ditekan pada penampung oli.

G. POMPA PELUMAS MOTOR 4 TAKPompa pelumas berfungsi untuk menghisap oli dari tangki pelumas/bak engkol dan menekan ke bagian-bagian yang dilumasi. Terdapat 2 macam pompa yang sering digunakan pada motor 4 tak, yaitu:1.Pompa jenis roda gigi (Gear pump)2.Pompa jenis trocoida (Trocoid pump)

Gb. 6.14 Macam pompa oli motor 4 tak

1. Pompa pelumas tipe roda gigiPompa roda gigi terdiri dari dua gigi, yaitu gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang digerakan (driven gear), kedua gigi ditempatkan pada rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua lubang yaitu lubang masuk (inlet) dan lubang keluar (out let).

Gb. 6.15 Pompa roda gigi

Prinsip kerjaSaat mesin berputar maka gigi penggerak berputar, berputarnya gigi penggerak menyebabkan gigi yang digerakkan juga ikut berputar. Akibat putaran kedua gigi maka oli yang berada pada saluran masuk berada diantara gigi ikut berputar terbawah pada gigi, oli tersebut keluar pada saluran keluar (outlet) dan ditekan kebagian yang dilumasi.

Kelebihan pompa tipe ini adalah konstruksi sederhana, kelemahan adalah kurang presisi sehingga tekanan pompa rendah.

2. Pompa oli tipetrocoidPompa trocoid terdiri dari dua rotor, yaitu rotor penggerak (drive rotor) bentuk bintang 4 sisi dan rotor yang digerakan (driven rotor) bentuk luar silinder dan bagian dalam bentuk bintang 5 sisi, kedua rotor ditempatkan pada rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua lubang yaitu lubang masuk (inlet hole) dan lubang keluar (discharge hole).

Gb. 6.16 Komponen pompa trocoid

Prinsip kerja:Saat mesin berputar maka rotor penggerak berputar (drive rotor), berputarnya rotor penggerak menyebabkan rotor yang digerakkan juga ikut berputar, karena sumbu kedua rotor tidak sama (offset), maka kedua rotor membentuk ruang yang berubah-ubah. Saluran masuk dihubungkan ke ruangan yang membesar, saluran keluar dihubungkan ke saluran yang menyempit. Akibat putaran kedua rotor maka oli yang berada pada saluran masuk terhisap masuk keruang pompa dan ditekan kebagian yang dilumasi.

Gb. 6.17 Prinsip kerja pompa trocoid

Kelebihan pompa tipe ini adalah lebih presisi sehingga kapasitas pompa lebih besar, tekanan pompa lebih tinggi.

Gb. 6.18 Memeriksa komponen pompa trocoid

Gb. 6.19 Sistem pelumas pada Suzuki Shogun

H. SARINGAN OLI (OIL FILTER)Saringan oli berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli agar tidak ikut beredar pada sistem pelumas. Kotoran pada aoli dapat berupa bram atau serpian logam akibat bagian yang aus maupun endapan karbon yang dibawah oli selama bersirkulasi. Terdapat dua model saringan oli yang banyak dipakai pada sepeda motor yaitu saringan kasa yang mencegah kotoran pada oli masuk ke pompa pelumas, dan saringan centrifugal, yang menyaring kotoran dengan memanfaatkan gaya centrifugal.

Prinsip kerjanya yaitu saat mesin hidup, oli dari pompa melewati saringan sentrifugal. Akibat gaya centrigugal maka bagian oli yang berat yaitu kotoran akan terlempar keluar dan menempel pada dinding saringan. Dengan demikian semakin lama saringan sentrifugal semakin banyak endapan kotoran sehingga perlu dibersihkan.

Saringan kasa Saringan centrifugal

2 TAKa). Sistem Pelumasan Campur (Mix)

Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sifat-sifat sistem pelumasan campur : Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi). Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana Pemakaian oli boros, timbul polusi udara tinggi Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil. Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% 4% oli samping.

Gambar 6. Sistem pelumasan campur

Keterangan :1. Campuran bensin dan oli samping2. Kran bensin3. Karburator4. Ruang engkol

Cara kerja :Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor stasioner, vespa.

b). Sistem Pelumasan Autolube

Gambar 7. Sistem pelumasan autolube

Sistem pelumasan autolube, oli samping/campur masuk kedalam ruang engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).

Cara kerja:Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.

c). Sistem Pelumasan Percik

Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.

Gambar 8. Sistem pelumasan percik

Cara kerja :Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.

d). Sistem Pelumasan Tekan.

Minyak pelumas di dalam karter dihisap dan ditekan ke dalam bagian-bagian yang dilumasi dengan menggunakan pompa oli. Sistem pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan kembali ke karter kembali.

Gambar 9. Sistem pelumasan tekan

Cara kerja :Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.

B. SISTEM PELUMAS MOTOR 2 TAKPada motor 2 tak bak engkol (crank case) tidak berisi oli pelumas, karena difungsikan sebagai pompa bilas. Guna melumasi bagian poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding silinder maka minyak pelumas dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke dalam bak engkol dan silinder. Metode mencampur minyak pelumas ada 2 macam, yaitu:1. Pelumas dicampur langsung dengan bensin di dalam tangki (Premixtype lubrication)2. Pelumas injeksi oleh pompa pelumas (Injection pump type lubrication)

1.Premix type lubricationPremix type lubricationmerupakan metode sistem pelumas motor 2 tak dengan cara mencampur langsung oli pelumas pada tangki bensin pada perbandingan tertentu.Perbandingan antara bensin dengan oli adalah 20 25 :1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter oli.

Gb. 6.1Sistem pelumas 2 takpremix type lubrication

Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke karburator, di karburator campuran bensin dengan oli dikabutkan, dan masuk ke dalam bak engkol (crank case),campuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder.Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder.Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar,sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Sistem pelumaspremix type lubricationmempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:a.Di dalam tangki dan di dalam karburator ada kemungkinan oli mengendap, sehingga campuran kurang homogen,komposisi campuran tidak stabil, pelumasan kurang sempurna.b.Bensin campur mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga:1)pengabutan pada karburator kuranghalus,2)proses pembakaran kurang sempurna,3)tenaga mesin menurun4)banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun knalpot5)emisi gas buang tinggic.Komposisi campuran tetap, padahal kebutuhan pelumas sebanding dengan putaran mesin, sehingga oli berlebihan pada putaran rendah dan menengah, tetapi kurang saat putaran tinggi.

2.Injection pump lubricationInjection pump lubricationmerupakansistem pelumas pada motor 2 tak dengan cara mempompasejumlah oli pelumas padaintake manifold. Minyak pelumas yang disemprotkan kemudian bercampur dengan campuran bensin dan udara dari karburator, dan bersam-sama masukke dalam bak engkol.Pada bak engkolcampuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder.Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder.Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar,sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Komponen sistem pelumas injeksi adalah:a.Tangki oli pelumas untuk menampung oli yang diperlukanb.Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada intake manifold.c.Kabel pompa oli untuk mengontrol jumlah oli yang disemprotkan.

Gb. 6. 2Sistem pelumas 2 takinjection pump type

Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas, memungkinkan jumlah oli yang disemprotkan sesuai dengan kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk bebanringan sebesar 80 - 120 : 1, untuk beban menengah 40 70 :1, sedangkan untuk beban tinggi sebesar 18 30: 1.Dengan adanya sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas campur dapat teratasi.

Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan injeksi dengan istilahAutolub, yaitu sistem pelumas dengan automatis mencampur oli dengan campuran bahan bakar pada komposisi yang tepat menggunakanAutolubpump.

Produsen sepeda motor Suzuki mengembangkan sistem pelumas CCI (Carburetor Crankshaft Injection),yaitu sistem pelumas injeksi, yang menginjeksikan oli pada karburator (carburetor)dan pada poros engkol (crank shaft). Injeksi pelumas langsung ke poros engkol diharapkan mampu mengatasi keausan pada poros engkol. Padapremix type lubrication,penetrasi oli yang bercampur dengan bensin ke poros engkol lemah sehingga gesekan poros engkol dengan batang piston besar. Dengan sistem pelumas CCI kelemahan tersebut dapat diatasi. Prinsip sistem pelumas CCI juga digunakan oleh produsen sepeda motor Kawasaki.C. POMPA OLI MOTOR 2 TAKPompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada karburator. Pompa pelumas motor 2 tak umumnya tipeplunger. Konstruksi pompa pelumas adalah sebagai berikut:

Gb. 6.3Pompa oli motor 2 tak tipeplunger

Fungsi bagian pompa:1.Worm wheel gearsebagai gigi yang memutar distributor, putaranworm wheel geardiperoleh dari putaran mesin.2.Plunger berfungsi sebagai piston yang menghisap dan menekan oli.3.Check ballberfungsi sebagai katup satu arah, yang akan membuka saat plunger menekan oli dan menutup saat plunger menghisap oli.4.Plunger cam guide pinsebagai pin pembimbing nok agar plunger dapat bergerak maju-mundur saatworm wheel gearberputar.5.Adjusting pulleysebagai pulli yang diputar gas untuk mengatur jumlah oli yang dipompa.6.Adjusting platesebagai plat untuk menyetel panjang langkah pemompaan.

Prinsip kerja:Saat mesin hidup makaworm wheel gearakan berputar dan distributor ikut berputar, bila lubang distributor tepat pada saluran masuk maka oli akan mengalir ke dalam rumah pompa. Distributor dilengkapi dengancylindrical cam, yaitu nok yang berbentuk silinder, berputarnya distributor menyebabkancammendorongplungerbergerak mundur untuk menghisap oli, saat cam tidak menekan plunger maka pegas pompa akan mendorong oli, bila lubang keluar tepat pada lubang distributor maka oli akan ditekan keluar menuju karburator dan poros engkol.

Gb. 6.4Pinsip kerja pompa oli 2 tak

Kabel gas dihubungkan dengan adjusting pulley, saat gas diputar maka gerak langkah pompa semakin panjang, sehingga oli yang dipompa semakin banyak, panjang gerak langkah dapat disetel pada adjusting plate.

Gb. 6.5 Kontruksi pompa oli 2 takhigh compression type

Gb. 6.6 Kontruksi pompa oli 2 tak high compression type

D. MENYETEL POMPA OLIEndapan karbon berlebihan, asap knalpot terlalu tebal, mesin panas dan piston macet merupakan gangguan yang sering dijumpai pada motor 2 tak.Penyebab gangguan tersebutantara lain:1. Kualitas oli rendah2. Jenis oli salah, yaitu oli mesin/ transmisi dimasukkan ke oli samping3. Jumlah oli yang diinjeksikan tidak tepat

Jumlah oli yang diinjeksikan kurang menyebabkan mesin panas dan peluang piston macet.Penyebab oli yang diinjeksikan kurang antara lain:1. Penyetelan langkah pompa tidak tepat2. Saluran oli tersumbat3. Plunger aus4. Oli habis5. Viskositas oli terlalu tinggiJumlah oli yang diinjeksikan berlebihan menyebabkan asap knalpot berlebihan, deposit karbon pada ruang bakar, busi dan knalpot. Penyebab oli berlebihan adalah penyetelan tidak tepat.

Gb. 6.7 Pemasangan pompa oli pada Honda NSR150R

Saat mengisi oli dari keadaan tangki oli kosong maupun setelah membongkar pompa, maka harus dilakukan prosesbleeding, yaitu proses mengeluarkan udara palsu pada saluran oli.Langkah prosesbleedingadalah:1. Letakkan kain/ majun pada sekeliling pompa2. Isi tangki oli dengan oli3. Buka bautbleedingsampai oli mengalir dan gelembung udara hilang.4. Hidupkan mesin, periksa apakah oli sudah keluar dariujung slang pompa oli yang ke karburator.5. Kencangkan bautbleedingdan ambil kain/ majun.

Langkah menyetel pompa oli adalah sebagai berikut:1.Lepas tutup pompa2.Longgarkan mur pengunci pada kabel pengontrol3.Putar gas tangn penuh4.Periksa apakah tanda tanda penyesuai tepat?5. Stel dengan memutar mur penyetel dan bila sudah tepat kencangkan pada mur kontra

Gb. 6.8 Menyetel pompa oli

Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.Sistem pendinginan sepeda motor ada 3 yaitu:1. Sistem pendinginan udara2. Sistem pendinginan air3. sistim pendinginanoli1.Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.Sistem pendinginan udara alamiUdara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor berjalan.Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk memperluas bidangpendinginan

b.Sistem pendinginan udara paksaUdara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin.Sistim pendingin udaraSistem pendingin udara banyak digunakan pada sepeda motor dengan cc mesin yang rendah, biasanya dibawah 125 cc, namun bila lebih dari 125 cc biasanya menggunakan sistem pendingin air. Sistem pendingin udara ini biasanya berupa sirip sirip pada blok mesin dan kepala silinder mesin.Sistem pendingin ini bekerja pada saat sepeda motor melaju atau berjalan, di mana udara akan mengenai sirip sirip tersebut dan panas mesin dapat dibuang ke udara melalui sirip sirip mesin tersebut. Jumlah sirip sirip tersebut sudah dirancang khusus oleh para produsen kendaraan agar didapat pendinginan yang sesuai untuk mencapai suhu kerja mesin yang diinginkan. Bila sirip sirip itu patah, maka akan sangat mempengaruhi dari suhu mesin tersebut.

2.Sistem pendinginan air

Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang disirkulasikan oleh pompa air (water pump). Air yang telah menyerap panas mesin dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang melaui radiator.

Sistim pendingin air: Pada sistem pendingin air yang digunkan adalah air sebagai bahan pendinginnya. Komponen komponen sistem pendingin air adalah sebagai berikut:1.Radiator: Radiator berfungsi sebagai tempat menampung air sekaligus mendinginkan air yang berasal dan akan dialirkan ke mesin.2.Water pump : berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin.3.Tutup radiator: berfungsi mengatur tekanan dan suhu air pendingin di dalam radiator.4.Water jacket: adalah ruang dalam blok mesin dan silinder blok yang menampung dan menghantarkan panas mesin ke air pendingin.5.Thermostat: berfungsi untuk mengatur suhu kerja mesin dengan cara mengatur sirkulasi air pendingin.6.Selang : adalah komponen untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke blok mesin atau sebaliknya.3.Si sistem Pendingin Olisuatu sistim baru yang digunakan untuk sepeda motor cc 125 keatas untuk kebutuhan kota ataupun jarak dekat. sistim ini digunakan untuk mendinginkan oli yang ada di kalter oli atau panci oli, oli bisa naik ke atas oil cooler karena tekanan dari pompa oli yg sangat tinggi.

Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.

Sistem pendinginan sepeda motor ada dua yaitu:1. Sistem pendinginan udara2. Sistem pendinginan airSistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sistem pendinginan udara alami2. Sistem pendinginan udara paksaSistem pendinginan udara alamiUdara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor berjalan.Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan.

Sistem Pendinginan Udara Alami

Sistem pendinginan udara paksaUdara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin

Sistem Pendinginan Udara Paksa

Sistem pendinginan air

Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang disirkulasikan oleh pompa air (water pump).Air yang telah menyerap panas mesin dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang melaui radiator.

Sistem Pendinginan Air