pengertian pengawasan dan pengendalian 3
DESCRIPTION
PENGAWASAN DAN PENGENDALIANTRANSCRIPT
Pertemuan 3
PENGERTIAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PEMERIKSAAN
Pengawasan adalah merupakan salah satu fungsi manajemen yang tidak
dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi manajemen yang lain seperti perencanaan
dan pelaksanaan. Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan ataupun kegiatan-
kegiatan dalam mencapai tujuan dari setiap organisasi pengawasan adalah
mutlak diperlukan. Pengawasan atau Juga sering disebut dengan pengendalian
diperlukan untuk menjamin agar semua kegiatan organisasi berjalan sesuai
dengan kebijaksanaan, rencana, peraturan dan ketentuan serta tatalaksana
atau prosedur yang telah ditentukan.
Dengan lain perkataan pengawasan diperlukan untuk menjamin agar
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan,
ketentuan-ketentuan serta peraturan perundangan yang berlaku. Pengawasan
dilakukan dengan maksud untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
penyimpangan, kebocoran dan pemborosan dalam penggunaan waktu, dana,
daya dan sarana, sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat terlaksana dengan
berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
Fungsi pengawasan atau pengendalian itu merupakan fungsi terakhir
dari rangkaian fungsi-fungsi manajemen yang minimal ada 3 (tiga), yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan terakhir pengawasan, yang pelaksanaannya
menjadi wewenang serta tanggung jawab dari setiap unsur pimpinan daram
organisasi pada jenjang ataupun tingkatan yang manapun.
Mengenai arti pengawasan dan pengendalian, Ir. Soejamto dalam
bukunya yang berjudul "Beberapa pengertian Dibidang Pengawasan dan
pengendalian”, mengemukakan :
a) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui
dan menilai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan
semestinya atau tidak.
b) Pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin
dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang
dikehendaki serta sesuai pula dengan segala ketentuan dan
kebijaksanaan yang berlaku.
Dengan rumusan yang lebih singkat di nyatakan bahwa "Pengendalian
adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar
pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan semestinya”.
Memperhatikan pengertian di atas, maka “pengendalian" mempunyai
arti yang lebih luas dari pada "pengawasan”. Arti pengendalian tidak terbatas
hanya pada usaha untuk mengetahui dan menilai suatu pekerjaan atau
kegiatan, tetapi juga untuk "menjamin dan mengarahkan" agar pekerjaan atau
kegiatan yang dilaksanakan itu dapat berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, serta sesuai pula dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam modul ini, yang dimaksud pengawasan adalah pengendalian
sebagaimana yang dimaksud oleh Ir. Soejamto. oleh karena itu dalam
pengawasan harus meliputi usaha untuk menjamin agar seluruh kegiatan
organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam rangka pengelolaan keuangan Negara, maka terhadap Aparat
pelaksana perlu diadakan pengawasan untuk menjaga agar tidak melakukan
penyelewengan.
Pemeriksaan terhadap hasil yang dikerjakan oleh seseorang atau suatu
badan tidak lain untuk meneliti hasil pekerjaan yang dilaksanakan tersebut
sesuai atau tidak dengan ketentuan serta sesuai dengan atau tidak dengan
tujuan yang ditentukan.
Menurut R. Soemita Adikoesoema, pemeriksaan (auditing) ialah proses
akumulasi dan evaluasi dari bukti-bukti oleh seseorang yang bebas (tidak
memihak) dan kompoten tentang informasi kuantitatif dari suatu kesatuan
ekonomis khusus untuk tujuan penetapan dan pelaporan tingkat hubungan
antara informasi kuantitatif dari yang telah ditetapkan. Kemudian Sujamto
mengatakan, bahwa pemeriksaan adalah satu cara atau bentuk atau teknik
pengawasan dengan jalan mengamati, mencatat / merekam, menyelidiki dan
menelaah secara cermat dan sistematis, serta menilai dan menguji segala
informasi yang berkaitan dengan obyek pemeriksaan dan menuangkan
hasilnya dalam suatu berita acara.
Pemeriksaan seperti dimaksud adalah pemeriksaan ekstern yaitu
pemeriksaan yang dilakukan oleh sebuah badan atau lembaga yang bebas dari
pengaruh kekuasaan eksekutif. Jika definisi di atas dihubungkan dengan Badan
pemeriksaan Keuangan yang bertugas memeriksa tanggung jawab penggunaan
keuangan Negara yang dikelola oleh Pemerintah berupa meneliti, menyelidiki,
menelaah secara cermat serta menguji segala pelaksanaan yang telah
dilaksanakan dalam bentuk pekerjaan seperti pembukuan, nota-nota,
transaksi-transaksi, dokumen-dokumen yang dilaksanakan oleh pelaksana.
Apabila hal ini dikaitkan dengan ketentuan pasal 54 dan Pasal 55a Indische
Comptabiliteits,Wet (ICW 1925) dan perubahan ICW berdasarkan UU No. 9
Tahun 1968 adalah sama, karena ketentuan yang diberlakukan terhadap Badan
Pemeriksa Keuangan masih mengacu pada ketentuan algemeene rekenkamer
yang diatur dalam ICW dan diberlakukan berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan
UUD 1945.
Memperhatikan pengertian di atas, maka “pengendalian" mempunyai
arti yang lebih luas dari pada "pengawasan”. Arti pengendalian tidak terbatas
hanya pada usaha untuk mengetahui dan menilai suatu pekerjaan atau
kegiatan, tetapi juga untuk "menjamin dan mengarahkan" agar pekerjaan atau
kegiatan yang dilaksanakan itu dapat berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, serta sesuai pula dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam modul ini, yang dimaksud pengawasan adalah pengendalian
sebagaimana yang dimaksud oleh Ir. soejamto. oleh karena itu dalam
pengawasan harus meliputi usaha untuk menjamin agar seluruh kegiatan
organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.