pengertian orde baru
DESCRIPTION
menceritakan tentang orde barTRANSCRIPT
PENGERTIAN ORDE BARU
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde
Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh
Soekarno pada masa Orde Lama.
Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad
untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan
jiwa Pancasila serta UUD 1945. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat
Perintah 11 Maret 1966. Dengan demikian Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sebagai
tonggak lahirnya Orde Baru.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan
praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya
dan miskin juga semakin melebar.
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya
dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun
dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara
efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang
dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh
pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya
harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan
daerah.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5
tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut
pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia
dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan
yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Ciri Pemerintahan Orde Baru
1.Melaksanakan pembangunan di segala bidang
a.Pelaksanaan pembangunan disegala bidang terbagi menjadi dua tahap, yaitu Pembangunan
Jangka Panjang Tahap Pertama(PJPT1) dan Pembangunan Jangka Panjang tahap
Kedua(PJPT II) oleh karena itu, masa Ode Baru sering juga dikenal sebagai'masa
pembangunan" dan presiden soeharto kemudian mendapat julukan"Bapak Pembangunan).
b.Pada tahun 1998, Indonesia berhasil mencapai predikat"swasembada pangan"dan presiden
Soeharto mendapatkan penghargaan dari FAO karena keberhasilan tahun 1988
2. Mengadakan Penataran P-4(Pedoman Penghayatan dan pengamalan Pancasila)
a.Penataran pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila(P-4) atau Ekaprasetya
Pancakarsa dilakukan bagi setiap penyelenggara Negara serta setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah dan dilaksanakan secara bulat dan
utuh
3.Mencanangkan Pancasila sebagai Asas Tunggal dan Penyederhanaan Partai Politik
a. Pencanangan Pancasila sebagai Asas Tunggal dimulai dengan adanya penyederhanaan
Partai politik di Indonesia dari 9 parpol dan 1 golongan karya menjadi 2 parpol, yakni Partai
Persatuan pembangunan9(PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia(PDI) dan 1 Golongan Karya
yang berlangsung terus hingga rezim Orde baru berakhir.
4.Dwi Fungsi ABRI
ABRI melaksanakan fungsi sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan
social politik. ABRI juga memiliki wakil MPR yang dikenal dengan FRAKSI sehingga
kedudukan ABRI dalam pemerintahan Orde BARu sangat dominan.
5.Politik sentralisasi kekuatan
Semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari
pusatpemerintahan di Jakarta. Peran pemerintah pusat dalam bidang politik, ekonomi, social
budaya amat menentukan sebagian besar kekayaan daerah diangkut ke pusat sehingga
masalah pembagian kekayaan yang tidak adil ini menimbulkan ketidakpuasaan beberapa
pemerintah dan rakyat di daerah.