pengertian masa jenis
TRANSCRIPT
1. Pengertian masa jenis,densitas,spesifik density
a) Massa jenis atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan
perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara
sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen
rongga (pori). Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai
nilai yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan
berbeda dengan batuan yang lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua
jenis batuan yang terdiri dari presentase padatan dan rongga yang berbeda-beda.
Namun rongga yang terdapat pada batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti
air, minyak, ataupun gas bumi. Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan
istilah kejenuhan fluida, untuk air dinamakan saturasi air (Sw), untuk hidrokarbon (minyak
dan gas bumi) dikenal dengan saturasi hidrokarbon (SHC).
Model Matriks dan Rongga pada Batuan
b) Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya zat
(massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan volume,
misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik.
ρ = m/v
misalkan untuk kerapatan baja, ρ_baja = 7.85 g/cm³
c) Specific gravity adalah ukuran kerapatan relatif terhadap kerapatan zat yang dijadikan
acuan,biasanya yang dijadikan acuan adalah kerapatan air pada suhu 4 derajat celcius.
SG = ρ_zat/ρ_air
misalnya untuk
SG_baja = ρ_baja/ρ_air = 7.85 g/cm³/(1 g/m³)
SG_baja = 7.85 (tanpa satuan)
2. Kekuatan bahan peledak
Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair atau campurannya,
yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara
kimiawi menjadi zat-zat ain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan
perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan
tekanan yang sangat tinggi. (Keppres RI No. 5 Tahun 1988).
Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energy yang dimiliki oleh
bahan peledak tersebut, dan merupakan ukuran kemampuan bahan peledak tersebut untuk
melakukan kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Pada mulanya istilah straight berasal dari klasifikasi mutu Straight-NG dynamite yang
menyatakan % berat NG dalam Staight-NG dynamite. Tetapi dalam perkembangannya, handak
dibuat tidak selalu mengandung NG sehingga perlu dikembangkan cara ain untuk menentukan
kekuatan sesuatu jenis bahan peledak. Ukuran untuk menyatakan kekuatan handak adalah
weight strength (grade strength), volume strength (bulk strength).
Weight strength menyatakan % berat NG yang terdapat dalam strength-NG dynamite,
yang menghasilkan simpangan ballistic mortal yang sama dengan handak yang diukur apabila
keduanya diledakknan pada berat yang sama.
Alat untuk mengukur strength ialah ballistic mortar terster yang konstruksinya seperti
ayunan. Pada ujung ayunan terdapat silinder baja berongga tempat diletakkan handak yang
diuji, dan pada saat diledakkan akan berayun. Jarak ayunan ini yang diukur
3. Contoh soal peledakan
a) Jelaskan tujuan dari pekerjaan Pemboran dan Peledakan!
b) Sebutkan faktor-faktor yang memepengaruhi Rock Blastability!
Jawab :
a) Tujuan pekerjaan peledakan dalam dunia pertambangan itu sendiri yaitu memecah
atau membongkar batuan padat atau material berharga atau endapan bijih yang
bersifat kompak atau masive dari batuan induknya menjadi material yang cocok
untuk dikerjakan dalam proses produksi berikutnya. dalam suatu operasi peledakan
pada pertambangan didahului oleh pemboran yang bertujuan untuk membuat lubang
tembak. Lubang tembak sendiri akan diisi oleh bahan peledak yang terlebih dahulu
di isi oleh material atau pasir yang disebut Sub-drilling bertujuan agar hasil
peledakan tidak terjadi toes atau tonjolan-tonojolan pada lantai tambang yang
mengakibatkan alat berat sulit bergerak saat pemuatan dan pengangkutan hasil
peledakan. setelah disi oleh rangkaian bahan peledak seperti TNT atau ANFO yang
dilengkapi dengan nonel, maka selanjutnya diisi material penutup yangdisebut
stemming berfungsi menahan tekanan keatas agar energi yang dihasilkan oleh
bahan peledak tersebar kesegala arah dan menghancurkan batuan disampingnya.
Tujuan perencanaan pemboran dan peledakan pada batuan: menghasilkan batuan
lepas, yang dinyatakan dalam derajat fragmentasi sesuai dengan tujuan yang akan
capai.
Hasil peledakan ini sangat mempengaruhi produktivitas dan biaya operasi
berikutnya. Fragmentasi batuan dapat dikontrol dengan merubah pola pemboran
atau mengatur powder faktor atau menggunakan kombinasi kedua faktor tersebut.
b) Rock blast ability Rock blast ability merupakan tahanan terhadap peledakan yang
sangat dipengaruhi oleh keadaan batuan. Batuan yang keras dan padat pada
kegiatan peledakan dapat dikontrol dengan baik. Sedangkan pada batuan yang
banyak terdapat celah, sebagian energi dari bahan peledak akan hilang kedalam
rekahan dan proses peledakan akan sulit dikontrol. Adapun faktor yang
mempengaruhi ”Rock Blast Ability” antara lain:
(a) patahan,
(b) jenis batuan,
(c) bidang perlapisan, dan
(d) strike-dip formasi batuan.