pengertian masa jenis

4
1. Pengertian masa jenis,densitas,spesifik density a) Massa jenis atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis batuan yang terdiri dari presentase padatan dan rongga yang berbeda-beda. Namun rongga yang terdapat pada batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air, minyak, ataupun gas bumi. Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan istilah kejenuhan fluida, untuk air dinamakan saturasi air (S w ), untuk hidrokarbon (minyak dan gas bumi) dikenal dengan saturasi hidrokarbon (S HC ). Model Matriks dan Rongga pada Batuan b) Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik. ρ = m/v misalkan untuk kerapatan baja, ρ_baja = 7.85 g/cm³ c) Specific gravity adalah ukuran kerapatan relatif terhadap kerapatan zat yang dijadikan acuan,biasanya yang dijadikan acuan adalah kerapatan air pada suhu 4 derajat celcius.

Upload: octo-fredy

Post on 17-Feb-2016

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Masa Jenis

1. Pengertian masa jenis,densitas,spesifik density

a) Massa jenis  atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan

perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara

sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen

rongga (pori). Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai

nilai yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan

berbeda dengan batuan yang lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua

jenis batuan yang terdiri dari presentase padatan dan rongga yang berbeda-beda.

Namun rongga yang terdapat pada batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti

air, minyak, ataupun gas bumi. Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan

istilah kejenuhan fluida, untuk air dinamakan saturasi air (Sw), untuk hidrokarbon (minyak

dan gas bumi) dikenal dengan saturasi hidrokarbon (SHC).

Model Matriks dan Rongga pada Batuan

b) Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya zat

(massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan volume,

misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik. 

ρ = m/v 

misalkan untuk kerapatan baja, ρ_baja = 7.85 g/cm³ 

c) Specific gravity adalah ukuran kerapatan relatif terhadap kerapatan zat yang dijadikan

acuan,biasanya yang dijadikan acuan adalah kerapatan air pada suhu 4 derajat celcius.

 

SG = ρ_zat/ρ_air 

misalnya untuk 

SG_baja = ρ_baja/ρ_air = 7.85 g/cm³/(1 g/m³) 

SG_baja = 7.85 (tanpa satuan)

Page 2: Pengertian Masa Jenis

2. Kekuatan bahan peledak

Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair atau campurannya,

yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara

kimiawi menjadi zat-zat ain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan

perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan

tekanan yang sangat tinggi. (Keppres RI No. 5 Tahun 1988).

Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energy yang dimiliki oleh

bahan peledak tersebut, dan merupakan ukuran kemampuan bahan peledak tersebut untuk

melakukan kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).

Pada mulanya istilah straight berasal dari klasifikasi mutu Straight-NG dynamite yang

menyatakan % berat NG dalam Staight-NG dynamite. Tetapi dalam perkembangannya, handak

dibuat tidak selalu mengandung NG sehingga perlu dikembangkan cara ain untuk menentukan

kekuatan sesuatu jenis bahan peledak. Ukuran untuk menyatakan kekuatan handak adalah

weight strength (grade strength), volume strength (bulk strength).

Weight strength menyatakan % berat NG yang terdapat dalam strength-NG dynamite,

yang menghasilkan simpangan ballistic mortal yang sama dengan handak yang diukur apabila

keduanya diledakknan pada berat yang sama.

Alat untuk mengukur strength ialah ballistic mortar terster yang konstruksinya seperti

ayunan. Pada ujung ayunan terdapat silinder baja berongga tempat diletakkan handak yang

diuji, dan pada saat diledakkan akan berayun. Jarak ayunan ini yang diukur

3. Contoh soal peledakan

a) Jelaskan tujuan dari pekerjaan Pemboran dan Peledakan!

b) Sebutkan faktor-faktor yang memepengaruhi Rock Blastability!

Jawab :

a) Tujuan pekerjaan peledakan dalam dunia pertambangan itu sendiri yaitu memecah

atau membongkar batuan padat atau material berharga atau endapan bijih yang

bersifat kompak atau masive dari batuan induknya menjadi material yang cocok

untuk dikerjakan dalam proses produksi berikutnya. dalam suatu operasi peledakan

pada pertambangan didahului oleh pemboran yang bertujuan untuk membuat lubang

tembak. Lubang tembak sendiri akan diisi oleh bahan peledak yang terlebih dahulu

di isi oleh material atau pasir yang disebut Sub-drilling bertujuan agar hasil

peledakan tidak terjadi toes atau tonjolan-tonojolan pada lantai tambang yang

mengakibatkan alat berat sulit bergerak saat pemuatan dan pengangkutan hasil

peledakan. setelah disi oleh rangkaian bahan peledak seperti TNT atau ANFO yang

Page 3: Pengertian Masa Jenis

dilengkapi dengan nonel, maka selanjutnya diisi material penutup yangdisebut

stemming berfungsi menahan tekanan keatas agar energi yang dihasilkan oleh

bahan peledak tersebar kesegala arah dan menghancurkan batuan disampingnya.

Tujuan perencanaan pemboran dan peledakan pada batuan: menghasilkan batuan

lepas, yang dinyatakan dalam derajat fragmentasi sesuai dengan tujuan yang akan

capai.

Hasil peledakan ini sangat mempengaruhi produktivitas dan biaya operasi

berikutnya. Fragmentasi batuan dapat dikontrol dengan merubah pola pemboran

atau mengatur powder faktor atau menggunakan kombinasi kedua faktor tersebut.

b) Rock blast ability Rock blast ability merupakan tahanan terhadap peledakan yang

sangat dipengaruhi oleh keadaan batuan. Batuan yang keras dan padat pada

kegiatan peledakan dapat dikontrol dengan baik. Sedangkan pada batuan yang

banyak terdapat celah, sebagian energi dari bahan peledak akan hilang kedalam

rekahan dan proses peledakan akan sulit dikontrol. Adapun faktor yang

mempengaruhi ”Rock Blast Ability” antara lain:

(a) patahan,

(b) jenis batuan,

(c) bidang perlapisan, dan

(d) strike-dip formasi batuan.