pengertian kreativitas inovasi.docx

11
Pengertian Kreativitas Kreativitas merupakan kemampuan seseorang berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang memiliki kreativitas atau kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak banyak kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan dengan kemampuan berfikir dan bertingkah laku. kreativitas adalah sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Sejalan dengan itu Munandar mengemukakan bahwa : a. kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada, b. Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban, c. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan). Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Begitupun Campbell mengemukakan bahwa : Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya : Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segar, aneh, mengejutkan. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak. Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat di lain waktu. Peristiwa- peristiwa yang terjadi begitu saja tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat diulang-ulangi, mungkin saja baru

Upload: zahrul-fajri

Post on 01-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

arti dan pengembangannya

TRANSCRIPT

Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang memiliki kreativitas atau kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak banyak kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan dengan kemampuan berfikir dan bertingkah laku.

kreativitas adalah sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Sejalan dengan itu Munandar mengemukakan bahwa :

a. kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada,

b. Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban,

c. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan).

Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Begitupun Campbell mengemukakan bahwa :

Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :

Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segar, aneh, mengejutkan. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,

mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.

Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat diulang-ulangi, mungkin saja baru dan berguna, tetapi lebih merupakan keberuntungan (luck) bukan kreativitas.

Pengertian di atas melihat kreativitas dari sudut hasil dari sebuah perilaku. Terdapat tiga ciri perilaku kreativitas sebagaimana terlihat dalam pengertian di atas yaitu apabila hasil perilaku tersebut merupakan sesuatu yang baru, berguna, dan dapat dimengerti.

Menurut Semiawan definisi kreativitas dapat dikaji melalui the four P’s of creatifity (Person, Product, Process, dan Press) yang pengertiannya dijabarkan sebagai berikut :

1. Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu tercermin keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Hal ini dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.

2. Kreativitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisisnil dan bermakna bagi individu dan/atau lingkungan. Lebih jauh diungkapkan oleh Glover bahwa ada tempat pemberangkatan yang

terbaik yaitu kriteria yang dianggap cukup representatif oleh sebahagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan kreativitas. Kriteria yang dimaksud adalah sifat kebaruan (novelty) dan kegunaan (utility).

3. Kreativitas sebagai proses (process), yaitu bersibuk diri secara kreatif yang menunjukkan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir.

4. Kreativitas sebagai press, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong penampilan pikiran dan tindakan kreatif

Menurut Semiawan, kreativitas yang dimiliki manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu, sejak lahir, manusia memperlihatkan kecenderungan mengaktualkan dirinya yang mencakup kemampuan berfikir. Jadi kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas.

Konsep terbaru dari kreativitas yang menonjol dalam filsafat abad ke- 20 didasarkan kreativitas melibatkan sintesi dari semua fungsi ini bahkan lebih dari itu karena ada percikan dari dimensi lain.Clark (Semiawan, 1998: 60) menjelaskan bahwa, yang ditampilkan disini merupakan model integratif yang mencakup empat fungsi dasar berfikir, yaitu :

a. Berfikir rasional,b. Berkembangan emosional atau perasaan pada tingkat tinggi, c. Perkembangan bakat khusus (penginderaan cipta telen) dalam kehidupan mental dan fisik

pada tingkat tinggi, dan d. Tingkat tinggi kesadaran yang menghasilkan penggunaan imajinasi, fantasi dan pendobrakan

pada kondisi ambang kesadaran atau ketaksadaran.

Jadi kreativitas selalu mencakup interpretasi keseluruhan kehidupan berfikir, merasa mengindera dan intuisi yang terjadi secara menyatu dan menerobos. Dengan bergeraknya satu fungsi atau sebagian fungsi dari keseluruhan fungsi saja, kreativitas belum terjadi sepenuhnya.

Uraian diatas memperlihatkan betapa rumit (kompleks) konsep kreativitas, serumit ketika kita akan merumuskan pengertian kreativitas yang memadai. Meskipun demikian Sunarti, dkk menyimpulkan beberapa hal mengenai konsep kreativitas yaitu :

a. kreativitas merupakan suatu proses dan sekaligus sebagai hasil, kreativitas sebagai proses mempunyai tujuan yang mandatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya.

b. kreativitas mengarah kepenciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan karennya unik bagi orang itu, baik itu berbentuk lisan dan tulisan maupun kongkrit ataupun abstrak.

c. kreativitas bersumber dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan pemecahan masalah sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen.

d. kreativitas merupakan suatu cara berfikir yang tidak sinonim dengan kecerdasan.e. Kemampuan untuk mencipta bergantung pada perolehan pengetahuan yang diperoleh

melalui pengalaman/lingkungannya.f. Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kearah beberapa

bentuk prestasi.

Begitupun Gowan ketika menjelaskan proses kreativitas dalam perkembangan ilmu, menyorotnya dari fungsi secara total otak manusia. Semua fungsi sistem otak manusia terlibat pada tinggi, pada

saat terjadi kreativitas. Oleh karena itu dibedakan kreativitas personal dan kreativitas kultural. Pada setiap manusia dapat ditumbuhkan kreativitas tertentu, tetapi kreativitas yang akan memberikan urutan terhadap penemuan-penemuan besar yang membangkitkan kebudayaan atau peningkatan kehidupan manusia secara kualitatif yang disebut kreativitas kebudaan, adalah pernyataan tetinggi kreativitas manusia.

KRITERIA KREATIVITAS

Berdasarkan pendapat para ahli psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :

1. Sensitivity to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.

2. Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.

3. Ingenuity, artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.4. Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.5. Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.

Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar(divergent thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti dalam melamun dan asosiasi bebas, yang menghasilkan berbagai pemecahan masalah atau penemuan. Asosiasi bebas yang digunakan dalam pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming.

Beberapa teknik untuk memacu timbulnya kreativitas menurut Nursito (1999: 34) :

a. Aktif membacab. Gemar melakukan telaahc. Giat berapresiasifd. Mencintai nilai seni e. Resprektif terhadap perkembanganf. Menghasilkan sejumlah karyag. Dapat memberikan contoh dari hal-hal yang dibutuhkan orang lain.

Menurut Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004: 19) dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri kreativitas antara lain :

a. Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasab. Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalanc. Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintard. Berani mengambil resiko

e. Suka mencobaf. Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan

Menurut Conny R Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:

a. Berani mengambil resikob. Memainkan peran yang positif berfikir kreatifc. Merumuskan dan mendefinisikan masalahd. Tumbuh kembang mengatasi masalahe. Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy)f. Menghargai sesama dan lingkungan sekitar

Menurut Utami Munandar (2009: 10) ciri-ciri kreaivitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (non-aptitude). Ciri kognitif (aptitude) dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri non kognitif dari kreativitas meliputi motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif. Krativitas baik itu yang meliputi ciri kognitif maupun non-kognitif merupakan salah satu potensi yang penting untuk dipupuk dan dikembangkan.

Menurut David Cambel dalam Bambang Sarjono (2010: 9), ciri pokok orang kreatif adalah :

a. Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi, dan mengumpulkan fakta yang penting serta memgarahkan fakta itu pada masalah atau perkara yang dihadapi

b. Kelincahan mental berpikir ke segala arah (divergen thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar ke segala arah

c. Fleksibel konseptual (conseptual fleksibility) adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan, kerja yang tidak selesai

d. Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tidak selalu baik) yang jarang bahkan “mengejutkan”

e. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan daripada keamanan, cenderung pada tali-temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplixity)

f. Latar belakang yang merangsang. Orang –orang kreativ biasanya sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi, penelitian, dan pengembangan ilmu serta penerapannya, dan dalam suasana ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang digumuli

g. Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skill).

Menurut Utami Munandar (2009: 31) pentingnya pengembangan kreativitas ini memiliki empat alasan, yaitu :

a. Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 2009) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.

b. Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran dalam pendidikan (Guilford, 1967). Di sekolah yang terutama dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran (berpikir logis)

c. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya tetapi juga memberi kepuasan pada individu

d. Kreativitaslah yang memungkinan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Definisi Inovasi

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif. seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. Inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan inovasi dalam usahanya. Maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat.

Inovatif merupakan implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. Inovatif secara tidak langsung menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. seorang wirausahawan akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang. Kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.

Baik langsung maupun tidak langsung seorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan pada lingkunganya. Disisi lain ia juga orang yang sanggup menerima perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. Ia juga berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia ambil. Wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit dan serba kalut. Karena disaat semua resah, ia memiliki kreasi dan inovasi untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.

Definisi Inovasi menurut Para Ahli:

Everett M. Rogers (1983), Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :

Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.

Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.

Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.

Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :

Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.

Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.

Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu:

1. Penggantian (substitution)

Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.

2. Perubahan (alternation)

Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.

3. Penambahan (addition)

Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)

Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)

Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)

Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Perilaku inovatif

Pengertian perilaku inovatif menurut Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp, 2003) adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi. Beberapa peneliti menyebutnya sebagai shop-floor innovation(e.g., Axtell et al., 2000 dalam De Jong & Den Hartog, 2003). Pendapat senada dikemukakan oleh Stein & Woodman (Brazeal & Herbert,1997) mengatakan bahwa inovasi adalah implementasi yang berhasil dari ide-ide kreatif.

Bryd & Bryman (2003) mengatakan bahwa ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif yaitu kreativitas dan pengambilan resiko. Demikian halnya dengan pendapat Amabile dkk (de Jong & Kamp, 2003) bahwa semua inovasi diawali dari ide yang kreatif. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru yang terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan berfikir fleksibel dan imajinatif, dan motivasi internal (Bryd & Bryman, 2003). Dalam proses inovasi, individu mempunyai ide-ide baru, berdasarkan proses berfikir imajinatif dan didukung oleh motivasi internal yang tinggi. Namun demikian sering kali, proses inovasi berhenti dalam tataran menghasilkan ide kreatif saja dan hal ini tidak dapat dikategorikan dalam perilaku inovatif.

Dalam mengimplementasikan ide diperlukan keberanian mengambil resiko karena memperkenalkan ‘hal baru’ mengandung suatu resiko. Yang dimaksud dengan pengambilan resiko adalah kemampuan untuk mendorong ide baru menghadapi rintangan yang menghadang sehingga pengambilan resiko merupakan cara mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas (Bryd & Brown, 2003). Oleh karenanya, jika tujuan semula melakukan inovasi untuk kemanfaatan organisasi, tetapi jika tidak dikelola dengan baik justru menjadi bumerang. Adapun inovasi yang sesuai dengan perilaku inovatif adalah inovasi inkremental. Dalam hal ini, yang melakukan inovasi bukan hanya para ahli saja tetapi semua karyawan yang terlibat dalam proses inovasi tersebut. Oleh karenanya sistem pemberdayaan karyawan sangat diperlukan dalam perilaku inovatif ini.

Dalam penelitian ini, inovasi difokuskan bukan pada outputinovatif. Fokus penelitian ini perilaku inovatif yang merupakan faktor kunci dari inovasi inkremental (Scott & Bruce, 1994; de Jong & Kemp, 2003). Yang dimaksud dengan perilaku inovatif dalam penelitian ini adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi; yang terdiri dari dua dimensi yaitu kreativitas dan pengambilan resiko dan proses inovasinya bersifat inkremental.

Closed innovation vs Open innovation

Referensi:

eprints.uny.ac.id/9225/3/BAB%202%20-%2008601244215.pdf oleh P Ibnu Dwi - 2012 http://www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-kreativitas.html http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/05/pengertian-kreativitas.html http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-inovasi.html elisa1.ugm.ac.id/files/avinpsi/.../modul%20kuliah%207%20inovasi.pdf