pengertian kepribadian

5
a. Pengertian kepribadian Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris “ Istilah itu berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata per dan sonare yang be (mask) yang dipakai olehpemain sandiwara. Istilah “personality” juga berasal “ persona” yang berarti pemain sandiwara (aktor). Dengan demikian, “personali ditafsirkan sebagai suatu perwujudan dari perilaku seseorang yang sebenarnya atau yang tidak sebenarnya (memakai topeng). Seara konseptual, pengertian kepribadian dapat diperhatikan pada pendap ahli di bawah ini ! "ordon #. $llport, (%&' ! *) mendefinisikan bahwa “personality is the d organization within the individual of those psychophysical systems that deter unique adjustments to his environment”. +inger , (dalam Paul . -orton dan hester L. -unt, %&// ! *%) berpenda bahwa “personality is the totality of behavior of a individual with a given t system interacting with a sequency of situation” erdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dikemukakan bahwa kepriba adalah keseluruhan dari pelaku indi0idu (organisai dinamis dalam system psiko indi0idu) yang sangat menentukan dirinya seara khas dalam menyesuaikan diri berinteraksi dengan situasi atau lingkungannya. b. eberapa 2ekeliruan dalam 3engartikan 2epribadian Dalam mengartikan kepribadian seringkali terjadi kekeliruan, sebagaimana dike oleh 3ohammad Surya (%&& ! %'), 4 2ekeliruan dalam kebudayaan5 kepribadia ditentukan oleh fator jasmaniah saja5 kepribadian merupakan jumlah sifat1sif iri kepribadian5 dan kepribadian sebagai suatu benda.6 2epribadian adalah Semata1mata -asil 2ebudayaan Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian seseorang dapat diperhatikan pada si dan kebiasaan dari orang1orang yang berasal dari satu daerah, ender kesamaan dalam ara bertingkah laku, adat kebiasaan, bahasa dan ara berpikir. 2ebudayaan merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian, walaupun sebenarnya ada fator lain yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, yaitu faktor pembawaan (heriditas). 7leh kare

Upload: irawandedy

Post on 05-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian kepribadian

TRANSCRIPT

a. Pengertian kepribadian

Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris personality. Istilah itu berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata per dan sonare yang berarti topeng (mask) yang dipakai olehpemain sandiwara. Istilah personality juga berasal dari kata persona yang berarti pemain sandiwara (aktor). Dengan demikian, personality dapat ditafsirkan sebagai suatu perwujudan dari perilaku seseorang yang sebenarnya (subtansi) atau yang tidak sebenarnya (memakai topeng).Secara konseptual, pengertian kepribadian dapat diperhatikan pada pendapat para ahli di bawah ini :Gordon W. Allport, (1960: 48) mendefinisikan bahwa personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustments to his environment.Yinger , (dalam Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, 1977 : 81) berpendapat bahwa personality is the totality of behavior of a individual with a given tendency system interacting with a sequency of situationBerdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dikemukakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan dari pelaku individu (organisai dinamis dalam system psiko-fisik individu) yang sangat menentukan dirinya secara khas dalam menyesuaikan diri atau berinteraksi dengan situasi atau lingkungannya.

b. Beberapa Kekeliruan dalam Mengartikan Kepribadian

Dalam mengartikan kepribadian seringkali terjadi kekeliruan, sebagaimana dikemukakan oleh Mohammad Surya (1994: 16), Kekeliruan dalam kebudayaan; kepribadian ditentukan oleh factor jasmaniah saja; kepribadian merupakan jumlah sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian; dan kepribadian sebagai suatu benda. Kepribadian adalah Semata-mata Hasil KebudayaanPengaruh kebudayaan terhadap kepribadian seseorang dapat diperhatikan pada sifat-sifat dan kebiasaan dari orang-orang yang berasal dari satu daerah, cenderung memiliki kesamaan dalam cara bertingkah laku, adat kebiasaan, bahasa dan cara berpikir. Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian, walaupun sebenarnya ada factor lain yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, yaitu faktor pembawaan (heriditas). Oleh karena itu, sangatlah keliru apabila mengartikan bahwa kepribadian adalah semata-mata hasil pengaruh sosial dan kebudayaan. Kepribadian Ditentukan oleh Faktor Jasmaniah SajaKehidupan individu dipengaruhi oleh struktur jasmaniah. Selain faktor jasmaniah, sebenarnya kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor mental. Sebagai contoh, kepribadian seseorang yang sedang mengalami tidak enak makan, susah tidur, perasaan cemas, gelisah dan khawatir. Dengan demikian adalah keliru apabila mengartikan bahwa kepribadian semata-mata ditentukan oleh faktor jasmaniah saja. Kepribadian merupakan Jumlah dari Sifat-sifat atau Ciri-ciri KepribadianSifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian seperti periang, pemarah, pemalu, sombong, cerdik, mudah bergul, luwes, dan alim. Ada pula ciri-ciri kepribadian yang baik, tidak baik, ada sifat positif dan ada sifat negative. Hal ini seringkali dipandang sebagai jumlah dari sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu. Sebenarnya mengartikan kepribadian semacam itu adalah keliru, karena sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan mempunyai pertautan satu dengan lainnya. Dengan demikian, kepribadian bukanlah jumlah sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian; tetapi keseluruhan cirri-ciri yang mempunyai pertautan satu dengan lainnya secara fungsional dan membentuk satu kesatuan. Kepribadian sebagai suatu BendaKepribadian ada kalanya dipandang sebagai suatu benda, sesuatu yang ada atau tidak ada, sesuatu yang dapat dilihat bentuknya, atau sesuatu yang ada didalam badan. Sebenarnya kepribadian merupakan suatu istilah yang menunjukkan kepada aspek-aspek tingkah laku, bagaimana dan mengapa seseorang berbuat atau bertingkah laku.Pendapat Horton et. al., (1977)tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua faktor besar, yaitu factor heriditas (keturunan) dan factor lingkungan.Faktor warisan biologis termasuk dalam faktor heriditas, sedangkan faktor lingkungan mencakup faktor lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik. Fakor heriditas didasarkan pada teori pembawaan (nativisme) dari Schopenhauer yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia adalah faktor pembawaan (keturunan). Bahkan teori ini berpendapat bahwa kepribadian manusia sudah ditentukan sebelum manusia dilahirkan. Artinya, sejak manusia dilahirkan telah membawa sifat-sifat kepribadian berdasarkan keturunannya. Dengan demikian, faktor lingkungan sama sekali tak ada pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian manusia.Berdasarkan kajian faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia yang telah dilakukan oleh William Stern (Teori Konvergensi) disimpulkan bahwa pendapat Schopenhauer dengan teori empiris juga tidak salah,yang benar menurut William Stern bahwa yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia adalah kedua faktor tersebut, yaitu heriditas (keturunan) dan faktor lingkungan.

c. Teori-teori Kepribadian

Di bawah ini hanya diungkapkan beberapa teori kepribadian saja, terutama yang ada hubungannya dengan kebudayaan dan sosialisasi. Teori Kepribadian Psiko-analisis Sigmund FreudSigmund Freud adalah seorang Jerman keturunan Yahudi, dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg. Pada masa bangkitnya Hitler, ia melarikan diri ke Inggris dan meningal di London pada tanggal 23 September 1939. Sigmund Freud dalam teori psiko-analisinya mengatakan bahwa kepribadian terdiri dari 3 (tiga) system, yaitu : id (das es), superego(uber ich), dan ego (das ich). Id terletak dalam ketidaksadaran dan merupakan dorongan-dorongan primitive. Id merupakan dorongan untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (life instinct) serta dorongan untuk mati (death instinct). Bentuk dorongan hidup adalah dorongan seksual atau disebut juga libido, sedangkan bentuk dorongan mati adalah dorongan agresi. Agresi adalah dorongan yang menyebabkan orang ingin menyerang orang lain, berkelahi, berperang dan marah.Prinsip Id adalah prinsip kesenangan dan tujuannya memuaskan semua dorongan primitive; sedangkan Superego adalah suatu system yang merupakan kebalikan dari Id. System ini dibentuk melalui kebudayaan, baik diperoleh melalui pendidikan atau belajar pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatEgo adalah system dimana kedua dorongan dari Id dan Superego beradu kekuatan. Fungsi ego adalah menjaga keseimbangan antara kedua system tersebut, sehingga tidak terlalu banyak dorongan Id yang dimunculkan pada kesadaran. Sebaliknya, tidak semua dorongan superego yang dipenuhi. Ego sendiri tidak mempunyai dorongan atau energy. Ego hanya menyesuaikan dorongan-dorongan Id dan Superego. Ego adalah satu-satunya system yang langsung berhubungan dengan dunia luar.Sigmund Freud, (dalam Sarlito Wirawan Sarwono, (1978: 179) mengemukakan bahwa untuk menyaklurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak bias dibenarkan oleh superego, ego mempunyai cara-cara tertentu yang disebut mekanisme pertahanan diri (defence mechanism). Mekanisme pertahanan diri yang dimaksud adalah represi, pembentukan reaksi, proyeksi, penempatan yang keliru, rasionalisasi, supresi, sublimasi, kompensasi, dan regresi.Psiko-analisi Freud dalam menganalisis kepribadian digunakan teknik psikoterapi dengan mendeteksi faktor penyebab yang tersembunyi dalam alam ketidaksadaran. Selanjutnya, klien secara sadar sepenuhnya diajak untuk mengekplorasi ketidaksadarannya. Salah satu teknik yang digunakan Freud adalah analisis mimpi, yaitu kliendisuruh menceritakan mimpi-mimpinya dan mimpi tersebut dianalisi. Teknik lain yang digunakan Freud adalah membiarkan klien bicara sendiri sebebasnya dengan menggunakan asosiasibebas. Teknik asosiasi bebas dilakukan dengancara klien berbaring rileks dan diminta untuk mengasosiasikan kata-kata yang diucapkan klien, terutama kata-kata yang pertama kali muncul dari ucapan klien atau kata-kata yang pertama kali diingat klien. Teori Kepribadian Status Ralph LintonTeori ini berpendapat bahwa manusia untuk dapat hidup secara efektif di dalam masyarakat, tidak cukup hanya memiliki sejenis kepribadian tipikal saja, tetapi memerlukan seperangkat kepribadian tipikal saja, tetapi memerlukan seperangkat kepribadian tipikal yang berhubungan dengan perannya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena seseorang dapat mempunyai lebih dari satu status di dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, seorang mahasiswa S3 pascasarjana yang telah menikah dan berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi, berarti ia memiliki paling paling sedikit tiga kepribadian tipikal sebagai kepala rumah tangga dan kepribadian tipikal dosen. Kepribadian tipikalnya sebagai mahasiswa S3 pascasarjana sangat bertolak belakang dengan kepribadian tipikal sebagai dosen. Dalam kehidupan sehari-hari orang yang bersangkutan berkepribadian antara lain, di pagi hari sebagai mahasiswa, siang sebagai dosen, dan malam sebagai kepala rumah tangga. Kepribadian tipikal tersebut berhubungan dengan status dan oleh Ralph Linton disebut kepribadian status (Ralph Linton Status Personality).Kepribadian status menurut Ralph Linton adalah seperangkat kepribadian tipikal yang sesuai dengan status seseorang di dalam masyarakatnya. Seseorang yang menduduki status sosial tertentu harus mampus mengembangkan sikap dan emosinya yang sesuai dengan tuntutan status tersebut. Dengan demikian, seseorang yang mampu memperankan statusnya dengan baik, maka ia akan mampu menyesuaikan diri di lingkungannya.sebaliknya, apabila ia tidak mampu menyesuaikan diri dengan statusnya, maka ia akan mengalami konflik diri.