pengertian hipoteses

6
Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Pengujian Hipotesis 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut. 2. Fungsi Hipotesis Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu: a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala- gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.

Upload: wahzu-purwanto

Post on 13-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian hipoteses

Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Pengujian Hipotesis

1.      Pengertian Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji

kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah

yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan

membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya

tersebut.

2. Fungsi Hipotesis

Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian, setidaknya ada

empat yaitu:

a.    Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan

perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.

Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan,

peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan,

untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar

hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami

persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa

arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan

penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui

penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.

b.    Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam

penelitian.

Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan suatu

pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat duji. Misalnya, peneliti

tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap pekerjaan murid menyebabkan

peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi peneliti menguji hipotesis yang

tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar guru terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan

meningkatnya hasil belajar murid secara nyata“ atau  yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar

siswa yang menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari

pada skor siswa yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“.

Page 2: Pengertian hipoteses

Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubngan antara kedua

vatiabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.

c.    Hipotesis memberikan arah kepada penelitian

Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data

yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis

menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan

diamati adalah fakta yang adahubungann nya dengan pertanyaan tertentu. Hipotesislah yang

mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat memberikan dasar dalam pemilihan

sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai. Hipotesis jufga dapat menunjukkan analisis

satatistik yang diperlukan dan hubungannya yang harus menunjukkan analisis statistik yang

diperlukan agar ruang lingkup studi tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu

sarat.

Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang, latihan pra sekolah bagi anak-anak kelas satu

yang mengalami hambatan kultural. Hipotesi ini menunjukkan metode penelitian yang

diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan menuntun peneliti

kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data. Dari pernyataan hipotesis

itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang membandingkan hasil eblajr dikelas

satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan kultural dan telah mengalami program pra

sekolah dengan sekelompok anak serupa yang tidak mengalami progaram pra sekolah. Setiap

perbedaan hasil belajar rata-rat kedua kelompok tersebut dapat dianalaisis denga tes atai teknik

analis variansi, agar dapat diketahui signifikansinya menurut statistik.

d.    Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan

menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat

menyusun bagian laporan tertulis ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula,

sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.

3. Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik

Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal.

Hal – hal tersebut diantaranya :

1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas

2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-

Page 3: Pengertian hipoteses

variabel.

3) Hipotesis harus dapat diuji

4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :

- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel

Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis

variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian

diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada

variabel yang lain.

- Hipotesis harus Dapat Diuji

Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan

dengan mengumpulkan data-data empiris.

- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan

Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam

beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk

mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan

sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur

dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian

sebelumnya.

- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana

Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif,

hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan

peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

4. Jenis-Jenis Hipotesis

a. Hipotesis Nol (Ho) 

Page 4: Pengertian hipoteses

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis,  yang diuji adalah

ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju

dengan kecerdasan mahasiswa”.

b. Hipotesis Kerja (H1)

Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan

digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

5. Pengujian Hipotesis

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat

diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data

yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan

hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti

cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau

perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat

ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data,

dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.