pengertian bunga bank dan riba

3
Pengertian Bunga Bank dan Riba A. PENGERTIAN BUNGA BANK Bank (perbankan) adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang, dengan tujuan memenuhi kebutuhan kredit dengan modal sendiri atau orang lain. Selain itu juga bank tersebut mengedarkan alat tukar baru dalam bentuk uang bank atau giral. Menurut Fuat Mohd Fachruddin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bank menurut istilah adalah suatu perusahaan yang memperdagangkan utang-piutang, baik yang berupa uangnya sendiri maupun uang orang lain. Rente adalah istilah yang berasal dari bahasa belanda yang dikenal dengan bunga. Rente menurut Fuat Fachruddin sebagaimana dikutip oleh Ali Hasan adalahkeuntungan yang diperoleh perusahaan bank, karena jasanya meminjamkan uang untuk melancarkan perusahaan orang yang meminjam. Bunga menurut fatwa MUI adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase. Menurut M.Hatta ada perbedaan antara riba dan rente, Riba adalah untuk pinjaman yang bersifat konsumtif, sedangkan rente adalah untuk pinjaman yang bersifat produktif. Menurut sejarahnya dan kenyataannya, bank adalah sesuatu perusahaan yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari selisih bunga yang harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman. Kalau bank membayar bunga 3% kepada orang yang memberi pinjaman , sedang ia menerima 5% dari yang meminjam, maka ia mendapatkan keuntungan 2%. Disamping itu, bank mendapat imbalan bagi kegiatan-kegiatan lainya. Diantara kegiatan-kegiatan bank adalah: 1. Menerima simpan pinjam 2. Member pinjaman kepada orang atau badan yang memerlukan 3. Mengirim uang 4. Mempertukarkan mata uang 5. Mengeluarkan uang kertas Pandangan islam tentang pelaksanaan menerima pinjaman dan memberikan pinjaman dengan menggunakan bunga? Apakah ini termasuk riba yang dilarang oleh agama atau tidak

Upload: rozygynaga-xavierra-lummina

Post on 13-Aug-2015

53 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Bunga Bank Dan Riba

Pengertian Bunga Bank dan RibaA.    PENGERTIAN BUNGA BANK

Bank (perbankan) adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang, dengan tujuan memenuhi kebutuhan kredit dengan modal sendiri atau orang lain. Selain itu juga bank tersebut mengedarkan alat tukar baru dalam bentuk uang bank atau giral. Menurut Fuat Mohd Fachruddin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bank menurut istilah adalah suatu perusahaan yang memperdagangkan utang-piutang, baik yang berupa uangnya sendiri maupun uang orang lain.

Rente adalah istilah yang berasal dari bahasa belanda yang dikenal dengan bunga. Rente menurut Fuat Fachruddin sebagaimana dikutip oleh Ali Hasan adalahkeuntungan yang diperoleh perusahaan bank, karena jasanya meminjamkan uang untuk melancarkan perusahaan orang yang meminjam. Bunga menurut fatwa MUI adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase.  Menurut M.Hatta ada perbedaan antara riba dan rente, Riba adalah untuk pinjaman yang bersifat konsumtif, sedangkan rente adalah untuk pinjaman yang bersifat produktif.

Menurut sejarahnya dan kenyataannya, bank adalah sesuatu perusahaan yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari selisih bunga yang harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman. Kalau bank membayar bunga 3% kepada orang yang memberi pinjaman , sedang ia menerima 5% dari yang meminjam, maka ia mendapatkan keuntungan 2%. Disamping itu, bank mendapat imbalan bagi kegiatan-kegiatan lainya. Diantara kegiatan-kegiatan bank adalah:

1.      Menerima simpan pinjam2.      Member pinjaman kepada orang atau badan yang memerlukan3.      Mengirim uang4.      Mempertukarkan mata uang5.      Mengeluarkan uang kertas

Pandangan islam tentang pelaksanaan menerima pinjaman dan memberikan pinjaman dengan menggunakan bunga? Apakah ini termasuk riba yang dilarang oleh agama atau tidak

B.     RIBARiba secara bahasa berarti al- Ziyadah artinya tambahan , sedangkan menurut termonologi:

العاقدين حد لأ شرط عوض عن خال فضل هو الرباriba adalah kelebihan sepihak yang dilakukan oleh salah satu dari dua orang yang

bertransaksi. Bila dikaitkan dengan utang piutang, maka riba adalah tambahan tanpa imbalan yang

disyaratkan oleh pihak yang meminjamkan atau berpiutang kepada peminjam.Para ulama sepakat tentang riba dalam jual beli ada dua bagian yaitu riba nasi’ah adalah

riba yang terjadi karena adanya penundaan pembayaraan uang, riba ini diharamkan karena keadaan dirinya .Dan  Riba fudhuli adalah riba yang terjadi karena adanya tambahan pada jual beli benda yang sejenis, hukumnya diharamkan karena untuk mencegah timbulnya riba nasi’ah.

Page 2: Pengertian Bunga Bank Dan Riba

Pelarangan riba tidak hanya dalam ajaran islam saja, akan tetapi sudah menjadi musuh bersama, penyakit social yang laten dan ancaman yang universal bagi semua bangsa dan umat baik yahudi, yunani, romawi dan Kristen. Ajaran yahudi sebenarnya melarang praktek pengambilan bunga. Seperti dalam perjanjian lama, Talmud, Exodus pasal 22 ayat 25, dan Kitab Deuteronomy (ulangan) pasal 23 ayat 19. Praktek pengambilan bunga juga dicela oleh para filosof yanani yaitu plato dan aristoteles. Plato mengcam system bunga berdasarkan dua alas an yaitu:

1.      Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat.2.      Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengekploitasi golongan miskin

Adapun dampak praktek riba antara lain adalah:1.      Menyebabkan pemerasaan oleh si kaya dan si miskin2.      Uang modal besar yang dikuasai oleh The Haves tidak disalurkan kepada usaha-uasha yang

prodktif3.      Bisa menyebabkan kebangkrutan usaha dan pada gilirannya bisa mengakibatkan berantakan

rumah tangga, jika peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman dan bunganya.Islam jelas mengharamkan riba melalui ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi, seperti:Ali Imron ayat 130

مضاعغا أضعفا الربا تأكلوا لا امنوا الذين أيها يا“hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan riba dengan berlipat ganda.”

Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 275الربا وحرم البيع الله                                                                                              وأحل

“allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”Hadits nabi dari Jabir:

وشاهديه وكاتبه ومواكله الربا آكل وسلم عايه الله صلى الله رسول لعن جابر عن“dari jabir, Rasulullah SAW melaknat pemakan riba yang mewakilkannya ,penulisnya, dan yang menyaksikannya