pengertiaan penguat daya kelas a
DESCRIPTION
ktkgfjdrTRANSCRIPT
Pengertiaan Penguat Daya Kelas A
Penguatan berarti membuat menjadi lebih kuat, dalah bidang elektronika yang
diperkuat adalah aplitudo dari sinyal. Penguat Daya Kelas A adalah penguat yang
titik kerja efektifnya setengah dari tegangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat
kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap
untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat
dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga
seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah
linear.
Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah system bias pembagi tegangan
dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang
tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari
tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre
amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
B. Jenis-jenis Penguat Daya
Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan dapat
berdasarkan:
1. Rentang frekuensi operasi
a. Gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dan lain-lain)
b. Gelombang sempit (seperti: tuned amplifier).
2. Metoda pemasangan rangkaian
a. Pemasangan AC: semua komponen frekuensi rendah (termasuk dc) tidak
diteruskan ke rangkaian penguat
b. Pemasangan DC: salah satu tipenya adalah penguat chopper, sinyal input terbelah
menjadi seri pulsa kemudian diperkuat oleh penguat ac sebelum dikembalikan lagi
ke level dc.
3. Titik bias pada penguat (seperti: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C)
4. Tegangan
5. Arus
6. Daya
Berdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh penguat, dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Kelas A: titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa
sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini beroperasi pada
daerah linear.
2. Kelas B: titik kerja diatur pada suatu sisi ekstrim saja, sehingga daya quiescent
sangat kecil. Untuk sinyal input sinusoida, penguatan hanya terjadi pada setengah
perioda sinyal input saja.
3. Kelas C: titik kerja diatur beroperasi untuk arus (tegangan) output sama dengan
nol dengan selang lebih besar dari setengah siklus sinus. Sehingga penguat
bekerja kurang dari setengah perioda sinyal input.
C. Cara Kerja Penguat Daya Kelas A
Penguat daya bertujuan untuk menguatkan daya sinyal output. Pada mata kuliah
elektronika ini, diterapkan sebagai penguat daya pada speaker. Pada penguat ini,
tegangan output diatur sama dengan tegangan input DC. Sedangkan nilai arusnya
yang diubah-ubah. Pengubahan arus output lebih mudah daripada pengubahan
tegangan output. Dan rentang tegangan yang bisa diaplikasikan jauh lebih kecil
daripada rentang arus. Oleh karena itu bisa jadi, arus yang diperlukan sangat besar
sehingga dalam memilih transistor harus disesuaikan dengan kebutuhan arus.
Apabila arus yang dibutuhkan sangat besar sekali, maka dapat dipakai rangkaian
transistor Darlington. Transistor yang memiliki arus kolektor maksimum besar
(sekitar 1,5A), ternyata bentuk transistornya berbeda. Ada bagian tengahnya
berlubang yang digunakan untuk ‘Heat Sink’. Heat sink digunakan agar
komponen tidak cepat panas. Dengan pemasangan heat sink maka memperluas
permukaan transistor sehingga panas semakin cepat terbuang ke udara. Harganya
relatif sama dengan transistor daya kecil. Efisiensi dari penguat daya didefinisikan
sebagai perbandingan dari daya yang diterima beban dengan daya yang diberikan
oleh catu daya.
Sifat Penguat Daya Kelas A
1. Dirangkai secara common emitter
2. Digunakan untuk daya yang sedang < 10 watt
3. Input dan outpun berbeda 180o