pengendalian penyakit pada tanaman pangan

10
A. Pengendalian penyakit pada tanaman padi : Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika. Penyakit tanaman padi. Hama penyakit tanaman dan tanaman padi adalah pasangan wajib dalam setiap budidaya tanaman. Biaya untuk mengendalikan hama dan penyakit padi adalah prioritas pembiayaan dalam budidaya padi. Untuk menghemat biaya dalam budidaya tanaman padi, petani harus mengetahui apa saja hama dan penyakit padi. Sehingga dalam pengambilan keputusan untuk mengendalikan hama penyakit tanaman padi tidak memakan biaya yang besar. Ada beberapa penyakit tanaman yang sangat merugikan. Yaitu:

Upload: noki-racht

Post on 06-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Pangan

TRANSCRIPT

A. Pengendalian penyakit pada tanaman padi : Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.Penyakit tanaman padi. Hama penyakit tanaman dan tanaman padi adalah pasangan wajib dalam setiap budidaya tanaman. Biaya untuk mengendalikan hama dan penyakit padi adalah prioritas pembiayaan dalam budidaya padi. Untuk menghemat biaya dalam budidaya tanaman padi, petani harus mengetahui apa saja hama dan penyakit padi. Sehingga dalam pengambilan keputusan untuk mengendalikan hama penyakit tanaman padi tidak memakan biaya yang besar.Ada beberapa penyakit tanaman yang sangat merugikan. Yaitu:Penyakit Blas Penyakit padi ini disebabkan jamur Pyricularia oryzae Cav. Penyakit padi ini sering terjadi pada musim penghujan. Kelembapan yang tinggi mendorong pertumbuhan dan perkembangan penyakit blas. Penanaman padi yang rapat, pemupukan pupuk nitrogen yang berlebihan dan suhu tanah yang mendukung mendorong perkembangan penyakit blas.tanaman inang

Penyakit padi ini adalah gulma jejagoan, rumput belulang, barley. Gejala penyakit blas berupa bercak-bercak pada daun, buku, malai, dan gabah. Pada daun padi bercak berbentuk oval atau elips. Bagian tengah bercak biasanya berwarna cokelat atau merah kecoklatan.Pengendalian penyakit padi ini dapat dilakukan dengan cara: pergiliran tanaman bukan padi, menggunakan varietas padi yang tahan. Pengaturan jarak tanam yang tidak rapat, pemupukan sesuai dosis yang ditetapkan, penyemprotan pupuk mikro silika (Si)dan seng (Zn), misalnya Biomax dan Zilfo 90WP. Dan penyemprotan fungisida.Penyakit Hawar Daun Padi (Kresek)Penyakit padi hawar daun disebabkan oleh bakteri Xanthomonas compestris. Serangan akan meningkat pada kelembapan yang tinggi dan sel bakteri akan bebas tersebar dengan melarutnya embun-embun pada permukaan daun. Perkembagan cepat penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: pemberian pupuk N yang berlebihan, jarak tanam yang rapat dan tidak

adanya rotasi tanaman. Gejala dari serangan penyakit padi hawar daun adalah adanya bercak berwarna kuning sampai putih pada tepi daun dan berkembang hingga seluruh daun menjadi kering. Pengendalian penyakit padi hawar daun dapat dilakukan dengan beberapa cara: rotasi tanaman, penggunaan varietas yang tahan, pemupukan berimbang, aliran drainase yang baik. Penyakit padi ini berkembang dengan baik pada pertanaman yang digenangi terus menerus sampai berumur 76 HST. Pengeringan berkala pada 45-60 HST dan pada 60-75 HST dapat menurunkan intensitas penyakit padi hawar daun. Selain itu pemberian unsur mikro seng mulai fase pembibitan hingga fase generatif dengan konsentrasi 2g/l sebanyak 4-6 kali penyemprotan dapat membantu mengurangi dampak serangan penyakit padi ini. Cara terkhir yaitu penyemprotan bakterisida.

Penyakit padi TungroPenyakit tungro ini disebabkan oleh virus RTBV (rice tungro bacilliform virus) dan RTVS (rice tungro sperical virus). Virus ini dapat ditularkan oleh wereng hijau (Nillaparvata virescens). Gulma singgang, teki dan enceng

menjadi inang dari virus ini infeksi virus tungro menyebabkan tanaman kerdil, daun muda berwarna kuning dari ujung daun, daun yang kuning sedikit melintir dan jumlah anakan lebih sedikit dari tanaman sehat.Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menanam varietas tahan tungro dan wereng hijau, penanaman yang serempak, membersihkan gulma yang menjadi inang virus seperti singgang, rumput teki, dan eceng sebelum membuat persemaian. Pangaturan jarak tanam dengan cara legowo 2 baris atau 4 baris dapat mengurangi tingkat serangan wereng hijau yang menjadi pembawa virus tungro. Apabila ada tanda tanaman sudah terserang penyakit padi ini, segera aplikasikan insektisida berbahan aktif imadcloprid atau thiametoxam untuk menghambat penularan virus dan jaga kondisi air macak-macak.

B. Pengendalian penyakit pada tanaman jagung : Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belandamenamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.Penyakit pada tanaman jagung dan pengendaliannya :a) Penyakit bulai (Downy mildew) Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philippinensis. yang akan merajalela pada suhu udara 27 derajat C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas unggul; (3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan.

b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh) Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.

c) Penyakit karat (Rust) Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik noda yang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian berkembang dan memanjang, kemudian akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk.Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau varietas yang tahan terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi pada areal pertanaman jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti pada penyakit bulai dan bercak daun.

d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut) Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: pada tongkol ditandai dengan masuknya cendawan ini ke dalam biji sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus terdesak hingga pembungkus rusak dan kelenjar keluar dari pembungkus dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan cara pengeringan dan irigasi; (2) memotong bagian tanaman kemudian dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata hingga semua permukaan benih terkena.

e) Penyakit busuk tongkol dan busuk bijiPenyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.Pengendalian: (1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.

C. Pengendalian penyakit pada tanaman kacang :a) Penyakit layuPengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.b) Penyakit sapu setanPengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).c) Penyakit bercak daunPengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45, atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.d) Penyakit mozaikPengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejak tanaman itu baru tumbuh.e) Penyakit gapongPengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberi DD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.f) Penyakit SclertiumPengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.g) Penyakit karatPengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vektor penularan harus dibasmi.

D. Pengendalian penyakit pada tanaman ubi :a) Bercak daun bakteri Penyebab : Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG. Gejala : bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati. Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun.

Gambar Tanaman yang terserang Penyakit Bercak Daun Bakteri

b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith) Ciri : hidup di daun, akar, dan batang. Gejala : daun mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang, dan umbi langsung membusuk. Pengendalian : melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.

Gambar Tanaman yang terserang Penyakit Layu bakteri

c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii) Penyebab : cendawan yang hidup di dalam daun. Gejala : daun bercak-bercak coklat, mengering, terdapat lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati. Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.

d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica) Penyebab : cendawan yang hidup pada daun. Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.