penyakit pada tanaman padi

19
Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi BAB I PENDAHULUAN Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting diperhatikan. Salah satu faktor tersebut adalah hama dan penyakit. Masyarakat Indonesia, khususnya dalam lingkungan pertanian, pasti ingat bahwa hama wereng coklat pada pertengahan tahun 70-an telah menyebabkan bencana nasional dalam budidaya padi. Tikus juga sebagai masalah besar di banyak daerah. Demikian pula hama dan penyakit lain, meskipun tidak berskala nasional, telah tercatat sebagai faktor potensi dalam penurunan produksi padi. Memperhatikan pentingnya faktor hama dan penyakit di atas, maka pengendaliannya perlu diusahakan. Hal inipun telah menjadi perhatian nasional sehingga usaha pengendalian hama dan penyakit dimasukkan sebagai salah satu dari program panca usaha dalam budidaya padi. Empat usaha lainnya adalah penggunaan bibit ungul, pengairan yang baik, dan pemupukan yang seimbang. Salah satu syarat keberhasilan usaha pengendalian hama dan penyakit padi adalah identifikasi terhadap jasad penggagunya. Identifikasi ini selain di lakukan lansung pada jasad penggagunya , juga dapat di bantu dengan pengenalan terhadap gejala serangan yang ditimbulkan. Oleh karena itu uraian mengenai gejala serangan jasad pengganggu dalam makalah ini punya arti yang penting, khususnya bagi praktisi di lapang. Jika jasad penggagunya telah di ketahui, maka berdasarkan sifat-sifatnya cara pengendalian yang sesuai dapat diterapkan. Cara pengendalian hama dan penyakit padi biasanya terdiri dari beberapa macam. Dalam pelaksanaannya sebaiknya cara-cara itu jika saling menunjang atau memungkinkan dilakukan secara terpadu. Biasanya dari beberapa cara yang tersedia, yang hampir selalu dapat di sarankan adalah penanaman varietas yang tahan terhadap hama atau penyakit yang potensi di suatu daerah. Sekali lagi hendaknya masalah pengendalian hama dan penyakit padi ini terus kita perhatikan agar swasembada beras nasional yang telah tercapai dapat

Upload: fahrur-rozi

Post on 26-Oct-2015

197 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi

BAB I

PENDAHULUAN

Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam

perekonomian bangsa indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh

karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting

diperhatikan. Salah satu faktor tersebut adalah hama dan penyakit. Masyarakat

Indonesia, khususnya dalam lingkungan pertanian, pasti ingat bahwa hama

wereng coklat pada pertengahan tahun 70-an telah menyebabkan bencana nasional

dalam budidaya padi. Tikus juga sebagai masalah besar di banyak daerah.

Demikian pula hama dan penyakit lain, meskipun tidak berskala nasional, telah

tercatat sebagai faktor potensi dalam penurunan produksi padi.

Memperhatikan pentingnya faktor hama dan penyakit di atas, maka

pengendaliannya perlu diusahakan. Hal inipun telah menjadi perhatian nasional

sehingga usaha pengendalian hama dan penyakit dimasukkan sebagai salah satu

dari program panca usaha dalam budidaya padi. Empat usaha lainnya adalah

penggunaan bibit ungul, pengairan yang baik, dan pemupukan yang seimbang.

Salah satu syarat keberhasilan usaha pengendalian hama dan penyakit padi

adalah identifikasi terhadap jasad penggagunya. Identifikasi ini selain di lakukan

lansung pada jasad penggagunya , juga dapat di bantu dengan pengenalan

terhadap gejala serangan yang ditimbulkan. Oleh karena itu uraian mengenai

gejala serangan jasad pengganggu dalam makalah ini punya arti yang penting,

khususnya bagi praktisi di lapang. Jika jasad penggagunya telah di ketahui, maka

berdasarkan sifat-sifatnya cara pengendalian yang sesuai dapat diterapkan.

Cara pengendalian hama dan penyakit padi biasanya terdiri dari beberapa

macam. Dalam pelaksanaannya sebaiknya cara-cara itu jika saling menunjang

atau memungkinkan dilakukan secara terpadu. Biasanya dari beberapa cara yang

tersedia, yang hampir selalu dapat di sarankan adalah penanaman varietas yang

tahan terhadap hama atau penyakit yang potensi di suatu daerah.

Sekali lagi hendaknya masalah pengendalian hama dan penyakit padi ini terus

kita perhatikan agar swasembada beras nasional yang telah tercapai dapat

Page 2: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 2 Tanaman Padi

dimantapkan.

Page 3: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 3 Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Padi

Gambar 1. Tanaman Padi (Anonymous, 2011)

Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air serta tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45˚LU sampai

45˚LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.

Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.

Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi

meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air

melimpah produksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif. Di

dataran rendah, padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur 22-

27˚C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur 19-23˚C.

Tanaman padi memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Selain itu,

adanya angin akan berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan, tetapi jika

terlalu kencang akan merobohkan tanaman.

Media tanam untuk kedua jenis padi, yaitu padi gogo (padi kering) dan padi

sawah, terdapat sedikit perbedaan, mengingat kedua jenis padi tersebut ditanam

pada kondisi dan ketinggian yang berbeda.

Page 4: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 4 Tanaman Padi

1. Padi gogo

Padi gogo harus ditanam di lahan yang berhumus, struktur remah dan

cukupmengandung air dan udara.

a. Memerlukan ketebalan tanah 25 cm, tanah yang cocok

bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus, berlempung

halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan

cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada harus

< 50%.

b. Keasaman tanah bervariasi dari 4,0 sampai 8,0.

2. Padi Sawah

a) Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang

memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah.

b) Menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm.

c) Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan

akan mengubah pH tanam menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah

berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena

mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang

tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati

netral. Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat

diperlukan pengolahan tanah yang khusus.

Tanaman padi dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi untuk padi yang

ditanam di lahan persawahan memerlukan syarat-syarat tertentu, karena tidak

semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air. Sistem tanah sawah, lahan

harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang

musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah yang sulit menahan air kurang cocok

dijadikan lahan persawahan. Sebaiknya tanah yang sulit dilewati air sangat cocok

dibuat lahan persawahan.

Page 5: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 5 Tanaman Padi

2.2 Pertumbuhan tanaman padi Untuk menunjang suksesnya pengendalian hama, perlu diperkenalkan terlebih dahulu proses pertumbuhan tanaman padi. Ada tiga stadia umum :

a) Stadia Vegetatif Dari perkecambahan sampai terbentuknya bulir. Pada varietas padi yang berumur pendek (120 hari) stadia ini lamanya sekitar 55 hari, sedangkan pada varietas padi berumur panjang (150 hari) lamanya sekitar 85 hari.

b) Stadia Reproduktif Dari terbentuknya bulir sampai pembungaan. Pada varietas berumur pendek lamanya sekitar 35 hari,sedangkan pada varietas berumur panjang sekitar 35 hari juga.

c) Stadia pembentukan gabah atau biji Dari pembungaan sampai pemasakan biji. Lama stadia ini sekitar 30 hari,baik untuk varietas padi berumur pendek maupun berumur panjang.

Apabila ketiga stadia diatas dirinci lagi, maka akan didapat sembilan stadia. Masing – masing stadia mempunyai ciri dan nama tersendiri. Stadia tersebut adalah : a. Stadia 0

Dari perkecambahan sampai timbulnya daun pertama, biasanya memakan waktu selama tiga hari.

b. Stadia 1 Stadia bibit, stadia ini lepas dari terbentuknya daun pertama sampai terbentuknya anakan pertama, lamanya sekitar tiga minggu, atau sampai pada umur 24 hari.

c. Stadia 2 Stadia anakan, ketika jumlah anakan semakin bertambahnsampai batas maksimum, lamanya sampai tiga minggu, atau pada saat umur 40 hari

d. Stadia 3 Stadia perpanjangan batang, lamanya sekitar sepuluh hari, yaitu sampai terbentuknya bulir, saat padi berumur 52 hari.

e. Stadia 4 Stadia saat mulai terbentuknya bulir, lamanya sekitar sepuluh hari, atau sampai padi berumur 62 hari.

f. Stadia 5 Perkembangan bulir, lamanya sekitar dua minggu, saat mana padi sampai umur 72 hari. Bulir tumbuh semakin sempurna sampai terbentuk biji.

g. Stadia 6 Pembungaan, lamanya sepuluh hari, saat mulai muncul bunga, polinasi dan fertilisasi.

Page 6: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 6 Tanaman Padi

h. Stadia 7 Stadi biji berisi cairan menyerupai susu, bulir kelihatan berwarna hijau, lamanya sekitar dua minggu, yaitu padi berumur 94 hari.

i. Stadia 8 Ketika biji yang lembek mulai mengeras dan berwarna kuning, sehingga seluruh pertanaman kelihatan kekuning – kuningan. Lama stadia ini sekitar dua minggu, saat tanaman berumur 102 hari.

j. Stadia 9 Stadia pemasakan biji, biji berukuran sempurna, keras dan berwarna kuning, bulir mulai menunduk, lama stadia ini sekitar dua minggu, saat padi berumur 116 hari.

Page 7: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 7 Tanaman Padi

BAB III

PENYAKIT TANAMAN PADI

3.1 Penyakit Tanaman Padi 3.1.1 Bercak Belah Ketupat (Busuk Leher)

-Pyricularia oryzae

a. Gejala

Pada daun dan pelepah daun terdapat bercak-bercak belah

ketupat. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dengan

pinggiran berwarna coklat. Ukuran dan warna bercak ini dapat

bervariasi tergantung pada kondisi linkungan, umur bercak, dan

kerentanan tanaman. Bila penyakit terjadi pada tanaman yang rentan

dan kondisi lingkungan yang lembab, maka bercak-bercak dapat

meluas dan bersatu sehingga dapat mengakibatkan rusaknya sebagian

besar daun.

Tangkai malai dapat membusuk dan patah, sehingga penyakit

ini disebut pula busuk leher. Bila infeksi ini terjadi sebelum masa

pengisian bulir, maka dapat terjadi kehampaan pada bulir. Batangpun

dapat terinfeksi akibat penularan dari pelepah daun,sehingga batang

membusuk dan mudah rebah.

c. Penyebab

Jamur Pyricularia oryzae. Konidianya berbentuk seperti buah

alpokat dan bersel tiga, konidia ini dibentuk pada ujung suatu tangkai

dan umunya di lepas pada malam hari saat ada embun atau angin.

Jamur ini berkembang biak bila jarak tanam rapat sehingga

kelembaban tinggi dan tanaman dipupuk nitrogen secara berlebihan.

Penyebaran konidia Jamur ini dapat terjadi melalui benih dan angin.

Sisa tanaman di lapang dan inang lain terutama jenis padi-padian

(famili Graminae) yang terinfeksi dapat menjadi sumber penularan

bagi pertanaman padi berikutnya.

d. Pengendalian

Tanaman varietas yang tahan, pupuk yang seimbang, dan

menghindari pemupukan Nitrogen yang berlebihan. Jarak tanam

Page 8: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 8 Tanaman Padi

jangan terlalu rapat sehingga kelembaban dalam pertanaman tidak

terlalu tinggi. Sanitasi lapangan, dengan cara memusnahkan sisa

tanaman dan inang lain yang berpenyakit. Gunakan benih yang bebas

penyakit. Jika perlu semprot dengan fungisida. Cara-cara tersebut akan

lebih berhasil bila diterapkan secara terpadu.

Gambar 3 : bercak belah ketupat

(Foto : Budi Tjahjono)

3.1.2 Bercak Coklat

-Helminthosporium oryzae

a. Gejala

Bercak terutama pada daun, tetapi dapat pula terjadi pada

tangkai malai, bulir, dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil,

berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berukuran lebih besar

(0,4 - 1 cm x 0,1 – 0,2 cm), berwarna coklat pada pusat kelabu.

Kebanyakan bercak mempunyai warna kuning di sekelilingnya. Dan

bila serangan menghebat seluruh permukaan bulir dapat tertutup massa

konidia dan tangkainya.

Page 9: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 9 Tanaman Padi

Gambar 4 : penyakit bercak oleh Helminthosporium oryzae

(Harahap & Tjahjono,1993)

b. Penyebab

Cendawan Helminthosporium oryzae atau Drechslera oryzae

(cochliobolus miyabeanus). Konidia H. Oryzae berwarna coklat,

bersekat 6-17, berbentuk silindris, agak melengkung, dan bagian

tengahnya agak melebar. Konidia ini di bentuk pada tangkai sederhana

yang tumbuh pada bercak. Konidia ini dapat di sebarkan oleh angin

dan dapat terbawa benih. Sisa tanaman di lapang dan beberapa jenis

gulma seperti Leersia sp., Cynodon sp,. Dan Digitaria sp. Yang

terinfeksi dapat menjadi sumber penularan.

c. Pengendalian

Tanaman varietas yang tahan. Gunakan benih yang sehat atau

beri perlakuan fungisida atau air panas pada benih. Pupuk yang

seimbang terutama K yang cukup. Sanitasi lapang pengolahan tanah

yang cukup, pengairan dan drainase yang baik sehingga akar tumbuh

dengan baik. Penyemprotan fungisida dilakukan pada masa anakan

maksimum.

Page 10: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 10 Tanaman Padi

Gambar 5 : bercak coklat

(Foto : Budi Tjahjono)

3.1.3 Bercak Coklat Sempit

-Cercospora oryzae

a. Gejala

Pada daun dan pelepah daun terdapat bercak coklat yang

sempit seperti garis-garis pendek. Pada varietas yang tahan bercak

berukuran 0,2-1 cm x 0,1 cm, berwarna coklat gelap. Pada varietas yang

rentan bercaknya lebih besar dan berwarna coklat terang.

b. Penyebab

Jamur Cercospora oryzae merupakan penyebab penyakit ini.

Konidianya bersekat 3-10, tangkainya coklat. Penularan terjadi melalui

udara dan inang alternatif misalnya Panicum repens.

Gambar 6 : Tangkai konidia dan konidia Cercospora oryzae

(Harahap & Tjahjono,1993) c. Pengendalian

Tanam varietas yang tahan. Bila diperlukan semprot fungisida

pada daun.

Page 11: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 11 Tanaman Padi

Gambar 7 : Bercak coklat sempit

(Foto : Budi Tjahjono)

3.1.4 Bercak Pelepah Daun

- Rhizoctonia solani; R. oryzae

a. Gejala

Bercak terutama terdapat pada seludang daun. Bila kondisi

lembab, bercak dapat pula terjadi pada daun. Bercaknya terdapat bulat

lonjong, berwarna kelabu kehijau-hijauan yang kemudian menjadi putih

kelabu dengan pinggiran coklat. Ukuran bercak dapat mencapai panjang

2-3 cm. Jika kondisinya lembab sekali, pelepahnya dapat busuk

sehingga penyakit disebut juga busuk upih. Biasanya gumpalan benang

jamur dapat dijumpai pada pelepah yang terinfeksi.

b. Penyebab

Sebagi penyebab penyakit ini ialah jamur Rhizoctonia solani

dan R. Oryzae. jamur ini dapat bertahan dalam tanah atau sisa tanaman

dalam bentuk benang-benang atau gumpalan yang keras (sklerotia).

Jamur ini berkembang pesat dalam kondisi lembab, misalnya di bawah

rumpun padi yang rapat. Pada tanaman yang dipupuk berat dengan

pupuk N, jamur juga berkembang pesat. Sinar matahari yang intensif

dapat menekan pertumbuhan cendawan.

Page 12: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 12 Tanaman Padi

Gambar 8 : Benang Cendawan Rhizoctonia solani

(Harahap & Tjahjono,1993)

e. Pengendalian

Jarak tanam jangan terlalu rapat. Hindari pemupukan N secara

berlebihan. Semprotkan fungisida pada masa pembentukan anakan

maksimum.

Gambar 9 : bercak pada pelepah oleh Rhizoctonia solani

(Foto : Budi Tjahjono)

Page 13: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 13 Tanaman Padi

3.1.5 Hangus Palsu

- Ustilaginoidea virens

a. Gejala

Bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora yang

berukuran sampai 1 cm. Gumpalan spora tersebut mula-mula berwarna

kuning sampai orange, kemudian menjadi hijau gelap

b. Penyebab

Sebagai penyebab penyakit ini ialah jamur Ustilaginoidea

virens. Jamur ini terutama merusak pada kondisi lembab, banyak

hujan, mendung pada masa pembungaan, dan tanaman yang dipupuk N

dengan dosis tinggi. Infeksi terjadi persis sebelum pengisian bulir.

Penularan terjadi lewat udara.

c. Pengendalian

Pengendalian penyakit ini biasanya tidak diperlukan karena

luas dan intensitas serangannya umumnya rendah. Cara yang masih

bisa dianjurkan adalah penggunaan varietas yang tahan.

Gambar 10 : penyakit hangus palsu oleh Ustilaginoidea virens

(Foto : Budi Tjahjono)

3.1.6 Kerdil Hampa

-Virus kerdil hampa

a. Gejala

Page 14: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 14 Tanaman Padi

Tanaman kerdil. Gelajala utama pada awal pertumbuhan ialah

daun padi menjadi rusak tidak teratur. Bagian daun yang kasar biasanya

menguning, rusak, atau terpilin. Gejala pada tanaman dewasa adalah

daun benderanya pendek, terpilin, salah bentuk, atau kasar tak

beraturan. Bulir padi dari tanaman terserang sedikit yang berisi.

b. Penyebab

Virus kerdil hampa adalah penyebab penyakit ini. Virus ini

dapat ditularkan oleh wereng coklat (Nilaparvata lugens).

c. Pengendalian

Dianjurkan untuk menanam varietas yang tahan. Berantas

serangga penularnya dengan insektisida. Cabut dan musnahkan tanaman

yang terinfeksi.

Gambar 11 : Penyakit oleh virus kerdil hampa

(Foto : IRRI)

3.1.7 Kerdil Rumput

-Virus kerdil rumput

a . Gejala

Tanamann yang terinfeksi sangat kerdil dengan banyak anakan

sehingga menyerupai rumput. Daunnya sempit, pendek, kaku, hijau

pucat dan kadang-kadang mempunyai bercak seperti karat. Kadang-

Page 15: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 15 Tanaman Padi

kadang terdapat percabangan anakan dari buku batang. Tanaman yang

terinfeksi biasanya bertahan sampai dewasa, tetapi hanya

menghasilkan sedikit malai yang kecil, coklat dan bulirnya hampa.

Bila terinfeksi terjadi pada tanaman dewasa, mungkin gejalanya tidak

berkembang sebelum panen, tetapi muncul pada singgangnya setelah

panen.

b. Penyebab

Virus kerdil rumput merupakan penyebab penyakit ini. Virus

ini ditularkan oleh wereng coklat (N. lugens).

c. Pengendalian

Tanaman varietas yang tahan. Gunakan insektisida untuk

membrantas penularannya. Cabut dan musnahkan tanaman yang

terinfeksi supaya tidak menjadi sumber penularan bagi tanaman yang

masih sehat.

Gambar 12 : penyakit oleh virus kerdil rumput

(Foto : IRRI)

3.1.8 Kresek

-Xanthomonas campestris pv. oryzae (X. oryzae)

a. Gejala

Tepi daun tanaman yang terinfeksi mula-mula bernoda seperti

garis-garis basah yang kemudian meluas dan berwarna putih kekuning-

kuningan. Kematian jaringan daun ini mulai terjadi pada satu atau

kedua tepi helai daun, atau pada setiap titik permukaan daun yang luka,

dan selanjutnya meluas ke seluruh permukaan daun. Pada varietas yang

rentan, kematian jaringan dapat terjadi sampai pelepah daun, apalagi

Page 16: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 16 Tanaman Padi

bila tanamannya dipupuk N dengan dosis tinggi. Infeksi sistemik pada

bibit dapat mengakibatkan seluruh daun atau tanaman menjadi layu

mengering.

b. Penyebab

Bakteri Xanthomonas campestri pv. oryzae (X. oryzae). Bakteri

ini dapat masuk ke jaringan tanaman melalui hidatoda pada tepi daun,

luka pada daun, atau akar yang putus. Sumber penularan bakteri ini

adalah benih, jerami, tunggul, atau anakan yang terinfeksi, dan gulma

yang menjadi inang. Penyebarannya dilakukan oleh angin yang

kencang, embun, air hujan, dan air irigasi. Pada awal pagi hari terdapat

ledir yang kemudian mengeras menjadi butiran kecil pada permukaan

daun yang terinfeksi. Permukaan daun yang lembab melarutkan butiran-

butiran tersebut sehingga sel-sel bakteri dapat menyebar dengan bebas.

c. Pengendalian

Tanaman varietas yang tahan. Gunakan benih dari tanaman

yang sehat. Hindari penggunaan pupuk N secara berlebihan. Cegah

kerusakan pada bibit waktu pemindahan. Bersihkan singgang dan

gulma yang mungkin menjadi inang alternatif di antara musim tanam.

Gambar 13 : Penyakit kresek oleh Xanthomonas oryzae

(Foto : Amin & Chin)

Page 17: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 17 Tanaman Padi

3.1.9 Tungro

-Virus tungro padi

a. Gejala

Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, jumlah anakan tidak

atau sedikit berkurang. Warna daun biasanya berubah menjadi kuning

kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun. Daun muda

mungkin menjadi batang atau bergaris-garis hijau pucat. Malai

tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna.

Bulir-bulirnya tertutup bercak coklat dan beratnya kurang dibanding

bulir normal.

b. Penyebab

Virus tungro padi. Virus ini ditularkan oleh wereng daun,

terutama Nephotettix virescens.

c . Pengendalian

Tanam varietas yang tahan terhadap virus tungro atau

penularannya. Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi agar

tidak menular ke tanaman sehat. Masa bera atau rotasi dengan tanaman

palawija di antara musim tanam padi dapat mengurangi terjadinya

penyakit ini.

Gambar 14 : penyakit oleh virus tungro

(Foto : IRRI)

Page 18: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 18 Tanaman Padi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Padi merupakan sumber utama makanan pokok dan perekonomian di

Indonesia, oleh karena itu hal-hal yang berhubungan dengan padi menjadi sorotan

yang sangat di perhatikan, terutama tentang masalah hama dan penyakit, yang

tentu hal ini akan mempengaruhi hasil dari produksi padi.

Penyakit adalah adalah kerusakan yang terjadi pada tanaman budidaya

yang di sebabakan oleh infeksi patogen (jamur, virus, jamur). Pada tanaman padi

penyakit yang biasanya menyerang adalah: bercak belah ketupat, bercak coklat,

bercak coklat sempit, bercak garis, bercak pelepah daun, hangus palsu, kerdil

hama, kerdil rumput, kresek dan tungro.

Page 19: Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 19 Tanaman Padi

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011.http//:www.google.com//gambarhamapenyakittanaman.html. Diakses tanggal 26 Desember, 2011.

Anonymous. 2011. http://wieleroux.blogspot.com/2011/01/budidaya-tanaman-semusim-syarat-tumbuh.html.Diakses tanggal 26 Desember, 2011.

Harahap dan Tjahyono.1993.Pengendalian Hama Penyakit Padi. Jakarta : Penebar Suadaya.