penyiangan pada tanaman padi

20
Oleh : HENDRA JAYA

Upload: arif-munawar

Post on 14-Dec-2015

175 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

padi

TRANSCRIPT

Oleh :HENDRA JAYA

PENYIANGAN PADA TANAMAN PADI

Pengertian Penyiangan Penyiangan / pengendalian gulma merupakan salah

satu kegiatan yang wajib dilakukan pada budidaya padi atau tanaman pangan pada umumnya.

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.

Gangguan gulma cukup signifikan menurunkan hasil 6 – 87%, baik karena persaingan unsur hara, cahaya matahari, maupun karena menjadi tanaman inang bagi berbagai hama dan penyakit

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENYIANGAN

Tujuan Penyiangan

untuk membersihkan gulma dan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.

CARA PENYIANGAN

1.Penyiangan ManualDilakukan dengan menggunakan tangan dengan mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman. Cukup efektif mengendalian gulma-gulma terutama di dekat pertanaman padi namun memerlukan waktu , tenaga kerja yang lebih banyak dan biaya yang tinggiPenyiangan secara manual pada padi sawah biasanya dilakukan dua kali yaitu pada umur 21 dan 42 hari setelah tanam (HST) atau tergantung banyaknya gulma

2. Penyiangan secara mekanisPenyiangan mekanis berarti penyiangan dengan menggunakan alat (gasrok, landak atau power weeder)Penyiangan secara mekanis dapat membersihkan gulma dengan cepat, namun tidak seratus persen efektif karena akan ada sedikit gulma yang masih tersisa.Gunakan sistem tanam legowo agar alat yang kita gunakan berada pada jalur yang tepat sehingga tidak merusak tanaman.Keuntungan penyiangan dengan alat ini antara lain:

Ramah lingkungan (tidak ada bahan kimia)Lebih ekonomis hemat tenaga kerja bila dibanding dengan tangan Meningkatkan udara dalam tanah dan merangsang pertumbuhan akar lebih baik

Cara Penyiangan dengan gasrok atau landakDilakukan saat tanaman berumur 10–15 hst.Dianjurkan dilakukan dua kali, dimulai pada saat tanaman berumur 10-15 hst. Diulangi secara berkala 10-25 hari kemudian.Dilakukan pada saat kondisi tanah macak macak, dengan ketinggian air 2-3 cm.Gulma yang terlalu dekat dengan tanaman dicabut dengan tangan.Dilakukan dua arah yaitu di antara dan di dalam barisan tanaman.

KelemahannyaHanya bisa dilakukan pada tanaman yang teraturSulit dilakukan pada tanah berat dan kondisi kering.Tidak efektif bila gulma masih  terlalu muda

3. Penyiangan dengan HerbisidaPenggunaan herbisida ataupun zat kimia lain untuk membasmi gulma harus dilakukan secara hati-hati dan bijaksana dengan memenuhi 6 (enam) tepat : 1. Tepat mutu 2. Tepat waktu 3. Tepat sasaran 4. Tepat takaran 5. Tepat konsentrasi 6. Tepat cara aplikasinya Selain itu, harus pula mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan aman bagi lingkungan. Herbisida yang dipilih secara selektif mampu membunuh gulma namun tidak menyakiti tanaman produksi seperti Herbisida propanil, Ally, Ronstar, 2,4-D amina.

Keuntungan Menghemat waktu, tenaga kerja, dan biaya dapat dipilih saatnya yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.gulma yang mati berfungsi sebagai mulsa yang bermanfaat mempertahankan kelembaban tanah, mengurangi erosi, menekan pertumbuhan gulma baru, dan berfungsi sebagai sumber bahan organik dan hara

Efek samping penggunaan herbisidaDapat menganggu kesehatan bagi penyemprotDapat meracuni tanaman dan hewan peliharaanPencemaran lingkunganDapat menyebabkan keracunan karena residu yang termakan

PENGAIRAN PADA TANAMAN PADI

PENGERTIAN IRIGASI

Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatang-kan air dengan membuat bangunan dan saluran-saluran untuk ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.

PENGAIRAN PADA TANAMAN PADI SAWAH

1.Pengairan terus menerusmemberikan air kepada tanaman dan dibiarkan tergenang mulai beberapa hari setelah tanam hingga beberapa hari menjelang panenSistem ini banyak digunakan oleh petani di IndonesiaSistem ini kurang efisien karena mengurangi efisiensi serapan unsur Nitrogen dan menaikkan rembesan yang menyebabkan makin banyak air irigasi yang dibutuhkan. -

2. Pengairan bergilir (rotational irrigation)

merupakan pemberian air dilakukan pada suatu luasan tertentu untuk periode tertentu, sehingga areal tersebut menyimpan air yang dapat digunakan hingga periode irigasi berikutnya dilakukan.

3. Pengairan berselang (Intermitten irrigation) SRIAdalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian sesuai fase pertumbuhan tanaman dan kondisi lahanTujuan irigasi berselang :oMenghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi lebih luasoMemberi kesempatan akar tanaman memperoleh udara lebih banyak sehingga dapat berkembang lebih dalam.

o Mencegah penimbunan asam organik dan gas hidrogen sulfida yang menghambat perkembangan akar

o Mengaktifkan jasad renik mikroba yang menghambat

o Mengurangi kerebahano Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktifo Menyeragamkan pemasakan gabah dan

mempercepat waktu paneno Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam

tanah (lapisan olah)o Memudahkan pengendalian hama keong mas,

mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus

Irigasi berselang lebih dapat diandalkan dari yang lain karena

o Hasil padi meningkat 7% dibanding yang terus menerus dan bergilir 2%

o Kebutuhan air irigasi berselang 563 mm, irigasi bergilir 659 mm dan irigasi terus menerus 725 mm

o Produktivitas lahan pada irigasi berselang meningkat 6,73% dari penggenangan

o Penghematan air pada irigasi berselang lebih tinggi 21 % dari penggenangan

o Efisiensi irigasi dengan sistem irigasi berselang mencapai 77%, lebih tinggi dibanding pada sistem penggenangan terus menerus (52%) dan sistem irigasi bergilir (68%).

Hal- hal yang perlu dipehatikan dalam pengairan berselang :

1)Jenis tanah; tanah yang tidak bisa menahan air sebaiknya hati-hati dalam menerapkan cara pengairan berselang; demikian pula jenis tanah berat;

2)Pola pengairan di wilayah setempat; kalau pengairan sudah ditetapkan berselang setiap 3 hari maka pola pengairan yang sudah ada ini saja yang diikuti.

3)Pada lahan sawah yang sulit dikeringkan karena drainase jelek pengairan berselang tidak perlu dipraktekkan.

Proses pengelolaan air dengan pengairan berselang dapat dilakukan sebagai berikut:

1.Tanam bibit dalam kondisi sawah macak-macak (ketinggian genangan ± 0,5 cm).

2.Pergiliran air dilakukan selang 3 – 5 hari, tinggi genangan pada hari pertama maksimal 3 cm dan lahan sawah diairi lagi pada hari ke 5. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal.

3.Petakan sawah digenangi mulai dari kondisi macak-macak (0,5 cm) hingga tinggi genangan 3 cm secara terus-menerus mulai dari fase pembentukan malai/fase berbunga sampai pengisian biji.

4.Pada saat melakukan pemupukan kondisi sawah tidak tergenang.

5.Sekitar 10 – 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan.

Tabel Teknik Pengairan berselang

No

Umur (HST)

Keadaan Tanaman dan kondisi pengairan

Genangan Air (cm)

1. 0 Saat Tanam pindah kondisi macak-macak

0 – 0,5

2. 3 - 30 Pergiliran air dengan selang 3 – 5 hari dari fase anakan aktif hingga anakan maksimum

0 - 3

3. 35 - 90 Petak sawah digenangi secara terus menerus dari fase berbunga hingga pengisian biji

0 - 3

4. 10, 20, 30, 40,50,60, 70,80

Saat pemupukan kondisi sawah tidak tergenang/ macak-macak

0 – 0,5

5. 95 - 105 10 – 15 hari sebelum panen lahan sawah dikeringkan

0

Lakukan pengairan berdasar ketersediaan air. Perhatikan ketersediaan air selama musim tanam. Apabila sumber air tidak cukup menjamin selama satu musim, maka lakukan pengairan bergilir dengan periode lebih lama sampai selang 5 hari.

Lakukan pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir dan cepat menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

Pengecekan kondisi air dapat menggunakan alat sederhana yaitu pipa dari paralon yang sisi-sisinya dilubangi atau bahan lain yang ditanam ditanah. Petakan sawah diari apabila permukaan air berada pada pada kedalaman lebih dari -15.