peramalan hama penyakit tanaman

12
Layu Bakteri pada Cabai Lailah Hafshah Mahfudhah Imelda Handayani

Upload: hafshah-mahfudhah

Post on 23-Dec-2015

112 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

antraknosa cabai dan layu bakteri cabai

TRANSCRIPT

Page 1: peramalan hama penyakit tanaman

Layu Bakteri pada Cabai

Lailah

Hafshah Mahfudhah

Imelda Handayani

Page 2: peramalan hama penyakit tanaman

Nama Penyakit dan Penyebab

• Penyakit Layu Bakteri Cabai

• Penyebab : Ralstonia solanacearum

Kingdom: Bacteria

Divisi: Proteobacteria

Kelas: Betaproteobacteria

Ordo: Burkholderiales

Family: Ralstoniaceae

Genus: Ralstonia solanacearum

Page 3: peramalan hama penyakit tanaman

Gejala Penyakit

• tanaman seperti kekurangan air,

• daun muda pada pucuk tanaman menjadi layu,

• daun-daun tua atau daun-daun di bagian bawah menguning (Cavalcante et.al., 1995).

• Setelah beberapa hari seluruh daun menjadi layu permanen, sedangkan warna daun tetap hijau, kadang-kadang sedikit kekuningan.

• Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan (Gambar 8).

• Apabila batang atau akar tersebut dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap.

Page 4: peramalan hama penyakit tanaman
Page 5: peramalan hama penyakit tanaman

Sifat Patogen

• Ralstonia solanacearum merupakan patogen tular tanah yang bersifat monosiklik dengan kisaran inang yang relatif luas. Ralstonia solanacearum dapat bertahan dalam tanah hingga 2 tahun tanpa adanya inang (Brown et al., 1980 dalam Eka, 2007).

• Patogen ini dapat bertahan pada bagian tanaman yang terinfeksi, selain itu patogen juga dapat bertahan pada beberapa inang alternative dan tanah. Penyebaran patogen dapat melalui air irigasi, tanah yang mengandung inokulum ataupun alat-alat pertanian.

Page 6: peramalan hama penyakit tanaman

• Tanah basah dan hangat baik untuk bakteri ini.

• Bakteri layu sensitif terhadap pH tanah yang tinggi, tanah yang rendah suhu, kelembaban tanah yang rendah dan tingkat kesuburan rendah.

• suhu yang paling menguntungkan adalah 29-35oC dengan kelembababn mencapai 80%.

• Pada kelembaban yang tinggi dan temperatur yang rendah, bakteri dapat bertahan

Page 7: peramalan hama penyakit tanaman

Siklus Patogen

• R. solanacearum dapat masuk dan menginfeksi melalui luka-luka di bagian akar, termasuk luka yang disebabkan nematoda atau organisme lain bakteri masuk ke jaringan tanaman bersama-sama unsur hara dan air secara difusi dan menetap di pembuluh xilem dalam ruang antar sel Bakteri memperbanyak diri melalui pembuluh xilem merusak sel-sel tanaman yang ditempatinya tersebut sehingga pengangkutan air dan zat-zat makanan terganggu oleh massa bakteri dan selsel pembuluh xilem yang hancur (bakteri mengeluarkan enzim penghancur dinding sel tanaman yang mengandung selulosa dan pektin yang dikenal dengan nama enzim selulase dan pectinase) proses translokasi air dan nutrisi menjadi terganggu, sehingga tanaman menjadi layu dan mati

Page 8: peramalan hama penyakit tanaman

Rumus Van Der Plank dan Grafik Perkembangan Penyakit

• Rumus Van der Plank

Keterangan:

Xt = Inokulum awal

R = laju perkembangan penyakit

T = waktu

Faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit yang disebabkan oleh R. solanacearum adalah jumlah inokulum awal yang tersedia.

Xt = X0 (1 + rt)

Page 9: peramalan hama penyakit tanaman

• Grafik Perkembangan Penyakit

Grafik tersebut dapat menggambarkan bahwa pengendalian yang dapat dilakukan untuk menurunkan laju epidemi penyakit adalah dengan cara menurunkan X0 (jumlah inokulum awal).

Page 10: peramalan hama penyakit tanaman

Teknik Pengendalian Berdasarkan Van Der Plank

Pra Tanam• Lahan yang sudah terserang penyakit ini

diberi kapur dan diberakan selama kurang lebih 2 tahun untuk memutus siklus pathogen

• Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang berbeda family

• Menggunakan benih varietas tahan• Melakukan pembersihan gulma yang dapat

menjadi inang sekunder di lahan pertanaman sebelum penanaman

• Melakukan solarisasi dengan pemberian mulsa bening sebelum penanaman

• Pengaturan jarak tanam untuk mengurangi kelembaban

• Media yang digunakan untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil 1,5-2 m di bawah permukaan tanah), pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1:1:1. Campuran media ini dipasteurisasi selama 2 jam.

Saat Tanam

• Melakukan pemberian pupuk kandang yang telah masak (Pupuk kandang yang belum masak dapat memacu perkembangan bakteri ini memalui kenaikan suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk organik)

• Mengurangi penggunaan pupuk Urea (pupuk Urea yang berlebih dapat menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang patogen)

• Mencabut tanaman yang terserang

Page 11: peramalan hama penyakit tanaman

Analisis Grafik

a = X0 (Inokulum awal)b = penurunan inokulum pada sat pertanaman

c = penurunan inokulum awal sejak

awal pertanaman

hafshah mahfudhah
Page 12: peramalan hama penyakit tanaman

Peramalan Penyakit Layu Bakteri

• Pada penyakit layu bakteri pada tanaman cabai yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum, inoculum awal biasanya terdapat di tanah karena penyakit layu bakteri ini merupakan penyakit tular tanah atau soil borne. Perkembanganya epidemi penyakit layu bakteri dapat diprediksi apabila bakteri hidup baik pada kelembaban yang tinggi, yaitu sekitar 80% dan berada pada suhu antara 29-35o C. Bakteri layu sangat merugikan pada tanah-tanah yang basah, karena pada keadaan basah absorbsi air oleh tanaman akan lebih tinggi dan mengakibatkan tanaman menjadi lebih sukulen dan aktivitas bakteri meningkat.