pengendalian mikroorganisme lk3

11
Pengendalian Mikroorganisme Pengertian antisepsis : mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau membunuh, dipakai untuk zat zat kimia terhadap jaringan hidup antiseptik : zat kimia yag dipakai untuk maksud antisepsis desinfeksi : membunuh mikroorganisme patogen (kecuali spora dan kuman) dengan cara fisik atau kimia. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora. desinfektan : zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud desinfeksi sterilisasi : setiap proses (kimia atau fisik) yang membunuh semua bentuk makhluk hidup terutama mikroorganisme. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu : 1) Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121 o C pada tekanan 5 kg/cm 2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort. 2) Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160 o C selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven. Alasan pengendalian mikroorganisme

Upload: ikmaaliva

Post on 20-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Pengendalian Mikroorganisme

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

Pengendalian Mikroorganisme

Pengertian

antisepsis : mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara

menghambat atau membunuh, dipakai untuk zat zat kimia terhadap jaringan hidup

antiseptik : zat kimia yag dipakai untuk maksud antisepsis

desinfeksi : membunuh mikroorganisme patogen (kecuali spora dan kuman) dengan

cara fisik atau kimia. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk

membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.

desinfektan : zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud desinfeksi

sterilisasi : setiap proses (kimia atau fisik) yang membunuh semua bentuk makhluk

hidup terutama mikroorganisme.

Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang

sering digunakan, yaitu :

1) Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena

menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban

sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan

sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15

menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort.

2) Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu

efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven.

Alasan pengendalian mikroorganisme

Alasan utama pengendalian organisme adalah :

1) Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.

2) Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi

3) Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.

Page 2: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

a. Jenis /metoda pengendalian mikroorganisme

Secara fisika

Beberapa cara fisika dapat digunakan untuk mengendalikan populasi mikroba. Misalnya seperti

temperatur tinggi dan radiasi ionisasi. Metode Pengendalian Mikroorganisme secara fisika

adalah teknik mematikan mikroorganisme dengan tujuan menghilangkan semua

mikroorganisme yang ada pada bahan atau alat dengan proses dan sarana fisik. Dengan cara

fisika mikroorganisme dapat dikendalikan, yaitu dibasmi, dihambat atau ditiadakan dari suatu

lingkungan. Contoh

Pengendalian mikroba secara fisika

Pemanasan suhu tinggi : Pendidihan, Pasteurisasi, Tyndalisasi , Autoklaf

Pendinginan dan Pembekuan

Pengeringan (pengangkatan H2O)

Radiasi : Radiasi ultraviolet, Sinar ultravioet

Filtrasi : Filtrasi bakteriologis, Filtrasi udara

Secara Kimia

Antimikroba : Antiseptik, Desinfektan

Pengawet

Antiobiotik : Antibiotik Sintetik, Antibiotik alami, Antibiotik semisintetik

Antimikrobal Inhisi

Page 3: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

b. Cara mengendalikan mikroorganisme dengan zat atau alat

Autoklaf

Autoklaf adalah alat sterilisasi yang mempergunakan uap dan tekanan yang diatur. Autoklaf

merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan

dipertahankan pada suhu serta yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Pada

alat ini bahan-bahan yang akan disterilkan dipanaskan sampai 121 oC selama 15 sampai 20

menit pada tekanan uap 15 pon per inci persegi (kirakira 1,5 atmosfir). Uap air jenuh

memanaskan bahan-bahan tadi sehingga dengan cepat disterilkan dengan melepaskan panas

Page 4: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

yang laten (pelepasan energi panas tanpa perubahan suhu) . Dengan kondensasi sejumlah 1600

ml uap pada 100 oC dan tekanan 1 atmosfir, akan terjadi embun sejumlah 1 ml dengan

melepaskan 518 kalori. Air yang mengembun tadi akan menyebabkan keadaan lembab yang

cukup utuk membunuh kuman.

Udara merupakan penghatar panas yang buruk, oleh sebab itu harus dikeluarkan dari ruangan

otoklaf. Rongga di dalam otoklaf tidak boleh terlalu penuh diisi dengan benda-benda yang akan

disterilakan supaya dapat terjadi aliran uap yang cukup baik. Autoklaf dipergunakan untuk

mensterilkan pembenihan, barang-barang dari karet, semperit, baju, pembalut dan lain-lain.

Kontrol sterilisasi : (1) Bacillus sterothermophilus (II) Tabung Brownes (III) Pita otoklaf (IV)

Thermocouple.

Antimikroba

Antimikroba adalah zat kimia yang membunuh atau menghambat pertumbuhan

mikroorganisme. Antimikroba termasuk bahan pengawet kimia dan antiseptik, serta obat yang

digunakan dalam pengobatan penyakit menular pada tanaman dan hewan. Antimikroba

didapatkan dari sintetis atau berasal dari alam, dan mereka memiliki efek atau sidal statis pada

mikroorganisme.

1) Antiseptik

Antiseptik cukup berbahaya jika digunakan pada kulit dan selaput lendir, dan tidak boleh

digunakan secara internal. Contohnya seperti merkuri, perak nitrat, larutan yodium, dan

deterjen.

2) Desinfektan

Desinfektan merupakan bahan yang membunuh mikroorganisme, tetapi tidak mencakup spora

mikroorganisme, dan tidak aman digunakan untuk jaringan hidup, desinfektan hanya digunakan

pada benda mati seperti meja, lantai, peralatan, dll. Efeknya terhadap permukaan benda atau

bahan juga berbeda-beda. Ada yang serasi dan ada yaang bersifat merusak.

Contoh-contoh desinfektan seperti Hipoklorit, senyawa klorin, senyawa alkali, tembaga sulfat,

senyawa amonium kuartener, formalin dan senyawa fenol.

a. Formaldehida

Berguna untuk mensterilkan vaksin kuman dan untuk menginaktifkan toksin kuman tanpa

mempengaruhi sifat antigenitasnya. Larutan formaldehida dengan kosentrasi 5 sampai 10

persen di dalam air akan membunuh sebagian besar kuman. Formaldehida bersifat bakterisidal,

sporisidal, dan juga dapat membunuh virus.

Page 5: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

b. Fenol

Dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat bedah dan untuk membunuh kuman yang tercecer

di laboratorium. Larutan yang dipakai biasanya berkadar 3 persen.

c. Sabun dan deterjen

Bersifat bakterisidal dan bakteristatik terhadap kuman Gam negatif dan beberapa jenis kuman

tahan asam. Deterjen bekerja dengan cara berkumpul pada selaput sitoplasma kuman sehingga

mengganggu fungsi normalnya atau dengan denaturasi protein dan enzim

d. Alkohol

Etil alkohol sangat efektif pada kadar 70 persen daripada 100 persen. Namun tidak membunuh

spora.

e. Desinfektans dalam bentuk aerosol dan gas

Uap SO2, klor dan formalin dipergunakan sebagai desinfektan berupa gas, demikian juga

propilen glikol yang merupakan desinfektan yang kuat.

Page 6: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

c. Teknik pengendalian mikroorganisme pada alat, air, makanan dan minuman dan udara

Pada alat

Pendidihan

Pendidihan 100 o selama 30 menit dengan cara merebus bahan yang akan

disterilkan (memerlukan waktu lebih banyak di ketinggian). Membunuh semua

mikroorganisme yang patogen maupun non patogen kecuali beberapa endospora dan dapat

menonaktifkan virus. Untuk keperluan air minum murni, 100 o selama lima menit adalah

"standar" untuk di pegunungan "meskipun ada beberapa laporan yang mengatakan Giardia

kista dapat bertahan proses ini di Teluk namun waktu pendidihan yang lebih panjang lebih

direkomendasikan. Biasanya dapat dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat suntik,

pipet, dll.

Red heating

Pemanasan langsung di atas api bunsen burner (pembakar spiritus) sampai berpijar merah.

Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat yang sederhana seperti jarum ose.

Boiling

Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu 100 C selama 10-

15 menit. Boiling dapat membunuh sel vegetatif bakteri yang patogen maupun non patogen.

Namun spora dan beberapa virus masih dapat hidup. Biasanya dilakukan pada alat-alat

kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.

Flaming

Pembakaran langsung alat-alat laboratorium diatas pembakar bunsen dengan alkohol atau

spiritus tanpa terjadinya pemijaran.

Pada Makanan

Tyndalisasi

Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng. Tyndalisasi dapat

membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-zat yang terkandung di

dalam makanan dan minuman yang diproses. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit

dalam waktu tiga hari berturut-turut.

Page 7: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

Pendinginan dan pembekuan

Umumnya mikroorganisme hanya tumbuh sangat sedikit atau tidak sama sekali pada suhu

0 o C. Makanan akan tahan lama jika disimpan di temperatur rendah untuk memperlambat

laju pertumbuhan dan pembusukan akibat adanya mikroorganisme (misalnya susu). Tetapi

suhu rendah tidak berarti bebas bakteri. Kasus psychrotrophs, dari psychrophiles memang

benar merupakan penyebab pembusukan yang biasa pada makanan pada makanan yang

didinginkan. Meskipun beberapa mikroba masih dapat tumbuh dalam suhu sangat dingin

serendah minus 20 o C, unutuk kebanyakan makanan diawetkan untuk mencegah

pertumbuhan mikroba dalam freezer rumah tangga.

Pasteurisasi

Proses pembunuhan mikroba patogen dengan suhu terkendali berdasarkan waktu kematian

termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi. Dalam proses pasteurisasi yang

terbunuh hanyalah bakteri patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada

bakteri lainnya. Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk susu, rum, anggur dan makanan asam

lainnya. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit.

Pada Udara

Filter udara

Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High Efficiency

Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang

tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow).

Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.

a) Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak

tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll. Teknik

filtrasi prinsipnya menggunakan penyaringan, dimana yang tersaring hanyalah bakteri saja.

Diantara jenis filter bakteri yang umum digunakan adalah : Berkefeld (dari fosil diatomae),

Chamberland (dari porselen), Seitz (dari asbes) dan seluosa.

b) Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High Efficiency

Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang

tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow)

Pada Air

Pengendalian Mikroorganisme pada air menggunakan zat/ bahan kimia seperti :

Page 8: Pengendalian Mikroorganisme Lk3

Klorin

Senyawa klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit. Mekanisme kerjanya adalah

menghambat oksidasi glukosa dalam sel mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-

enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat . Kelebihan dari disinfektan ini adalah

mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh dengan senyawa ini juga

cukup luas, meliputi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.[2]Kelemahan dari

disinfektan berbahan dasar klorin adalah dapat menyebabkan korosi pada pH rendah

(suasana asam), meskipun sebenarnya pH rendah diperlukan untuk mencapai efektivitas

optimum disinfektan ini. Klorin juga cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik

tertentu.

Iodin

Iodin merupakan disinfektan yang efektif untuk proses desinfeksi air dalam skala kecil. Dua

tetes iodine 2% dalam larutan etanol cukup untuk mendesinfeksi 1 liter air jernih. Salah satu

senyawa iodine yang sering digunakan sebagai disinfektan adalah iodofor. Sifatnya stabil,

memiliki waktu simpan yang cukup panjang, aktif mematikan hampir semua sel bakteri,

namun tidak aktif mematikan spora, nonkorosif, dan mudah terdispersi. Kelemahan iodofor

diantaranya aktivitasnya tergolong lambat pada pH 7 (netral) dan lebih dan mahal. Iodofor

tidak dapat digunakan pada suhu lebih tinggi dari 49 °C.

DAFTAR PUSTAKA

http://analismuslim.blogspot.com/2011/10/pengendalian-pertumbuhan-mikroorganisme.html

http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/pengendalian-mikroorganisme/

http://id.wikipedia.org/wiki/Disinfektan