pengendalian kredit pajak 7

25
Pengendalian Kredit Pajak Pengendalian Kredit Pajak 7 7 Pengertian kredit pajak : Pengertian kredit pajak : Pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui Pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak lain, serta pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak lain, serta pembayaran pajak oleh WP sendiri dan tidak termasuk pajak pembayaran pajak oleh WP sendiri dan tidak termasuk pajak penghasilan yang pengenaannya bersifat final merupakan penghasilan yang pengenaannya bersifat final merupakan pengurang pajak terutang pada akhir tahun.( kredit pajak ) pengurang pajak terutang pada akhir tahun.( kredit pajak ) Agar pelunasan pajak dalam tahun berjalan Agar pelunasan pajak dalam tahun berjalan mendekati jumlah pajak yang akan terutang untuk tahun mendekati jumlah pajak yang akan terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan, maka pelaksanaanya dilakukan pajak yang bersangkutan, maka pelaksanaanya dilakukan melalui : melalui : 1. Pemotongan pajak oleh pihak lain dalam hal diperoleh 1. Pemotongan pajak oleh pihak lain dalam hal diperoleh penghasilan oleh wajib pajak dari pekerjaan, jasa atau penghasilan oleh wajib pajak dari pekerjaan, jasa atau kegiatan sebagai dimaksud pasal 21 UU PPh, pemungutan pajak kegiatan sebagai dimaksud pasal 21 UU PPh, pemungutan pajak atas pengahsilan dari usaha ( PPh ps.22) dan pemotongan atas pengahsilan dari usaha ( PPh ps.22) dan pemotongan pajak atas penghasilan dari modal, jasa dan kegiatan pajak atas penghasilan dari modal, jasa dan kegiatan tertentu (PPhps.23 ) tertentu (PPhps.23 )

Upload: kerem

Post on 14-Jan-2016

109 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengendalian Kredit Pajak 7. Pengertian kredit pajak : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Kredit Pajak 7

Pengendalian Kredit PajakPengendalian Kredit Pajak77

Pengertian kredit pajak :Pengertian kredit pajak : Pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan Pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan

dan pemungutan pajak oleh pihak lain, serta pembayaran pajak dan pemungutan pajak oleh pihak lain, serta pembayaran pajak oleh WP sendiri dan tidak termasuk pajak penghasilan yang oleh WP sendiri dan tidak termasuk pajak penghasilan yang pengenaannya bersifat final merupakan pengurang pajak terutang pengenaannya bersifat final merupakan pengurang pajak terutang pada akhir tahun.( kredit pajak )pada akhir tahun.( kredit pajak )

Agar pelunasan pajak dalam tahun berjalan mendekati Agar pelunasan pajak dalam tahun berjalan mendekati

jumlah pajak yang akan terutang untuk tahun pajak yang jumlah pajak yang akan terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan, maka pelaksanaanya dilakukan melalui :bersangkutan, maka pelaksanaanya dilakukan melalui :

1. Pemotongan pajak oleh pihak lain dalam hal diperoleh 1. Pemotongan pajak oleh pihak lain dalam hal diperoleh

penghasilan oleh wajib pajak dari pekerjaan, jasa atau kegiatan penghasilan oleh wajib pajak dari pekerjaan, jasa atau kegiatan sebagai dimaksud pasal 21 UU PPh, pemungutan pajak atas sebagai dimaksud pasal 21 UU PPh, pemungutan pajak atas pengahsilan dari usaha ( PPh ps.22) dan pemotongan pajak atas pengahsilan dari usaha ( PPh ps.22) dan pemotongan pajak atas penghasilan dari modal, jasa dan kegiatan tertentu (PPhps.23 )penghasilan dari modal, jasa dan kegiatan tertentu (PPhps.23 )

Page 2: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 2. Pembayaran oleh wajib pajak sendiri ( PPh ps.25 )2. Pembayaran oleh wajib pajak sendiri ( PPh ps.25 ) Pada dasarnya pelunasan pajak dalam tahun berjalan dilakukan Pada dasarnya pelunasan pajak dalam tahun berjalan dilakukan

untuk setiap bulan atau saat dilakukan transaksi atau saat diterima untuk setiap bulan atau saat dilakukan transaksi atau saat diterima atau diperoleh penghasilan sehingga pelunasan pajak pada tahun atau diperoleh penghasilan sehingga pelunasan pajak pada tahun berjalan dapat dilaksanakan dengan baik.berjalan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pelunasan pajak tahun berjalan merupakan angsuran Pelunasan pajak tahun berjalan merupakan angsuran pembayaran pajak yang nantinya boleh diperhitungkan dengan cara pembayaran pajak yang nantinya boleh diperhitungkan dengan cara mengkreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang untuk mengkreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutantahun pajak yang bersangkutan

Namun demikian dengan petimbangan kemudahan, Namun demikian dengan petimbangan kemudahan, kesederhanaan, pengenaan pajak yang tepat waktu maka diatur kesederhanaan, pengenaan pajak yang tepat waktu maka diatur pelunasan pajak dalam tahun berjalan yang bersifat final, yang tidak pelunasan pajak dalam tahun berjalan yang bersifat final, yang tidak dapat dikreditkan dan jumlah penghasilan yang sudah dipungut dapat dikreditkan dan jumlah penghasilan yang sudah dipungut pajaknya secar final tidak digabung dengan penghasilan lainnya pajaknya secar final tidak digabung dengan penghasilan lainnya pada akhir tahun..pada akhir tahun..

Page 3: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. Tujuan pembayaran pajak selama tahunberjalan:Tujuan pembayaran pajak selama tahunberjalan: 1. Memperingan Wajib Pajak dalam pelunasan pajak akhir tahun 1. Memperingan Wajib Pajak dalam pelunasan pajak akhir tahun

atau mendekati pajak yang akan terutang pada tahun,atau mendekati pajak yang akan terutang pada tahun, 2. Dana sangat diperlukan pemerintah dalam membiayai 2. Dana sangat diperlukan pemerintah dalam membiayai

pengeluaran negara yang dilakukan selama tahun anggaran.pengeluaran negara yang dilakukan selama tahun anggaran. Untuk memenuhi tujuan tersebut peraturan perpajakan Untuk memenuhi tujuan tersebut peraturan perpajakan

mengatur hal berikut :mengatur hal berikut : 1. pemotongan pajak oleh pihak lain pada saat diperoleh 1. pemotongan pajak oleh pihak lain pada saat diperoleh

penghasilan oleh WP dari pekerjaan jasa kegiatan ( PPh 21).penghasilan oleh WP dari pekerjaan jasa kegiatan ( PPh 21). 2. Pemungutan pajak atas penghasilan dari usaha ( PPh 22)2. Pemungutan pajak atas penghasilan dari usaha ( PPh 22) 3. Pemotongan pajak atas penghasilan dari modal, jasa dan 3. Pemotongan pajak atas penghasilan dari modal, jasa dan

kegiatan tertentu ( PPh 23 )kegiatan tertentu ( PPh 23 ) 4. Pemotongan pajak atas penghasilan LN dan4. Pemotongan pajak atas penghasilan LN dan 5. Pembayaran oleh WP sendiri ( PPh 25 dan Fiskal LN)5. Pembayaran oleh WP sendiri ( PPh 25 dan Fiskal LN)

Page 4: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. Kredit Pajak dibayar sendiriKredit Pajak dibayar sendiri Dasar yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak Dasar yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak

penghasilan ( angsuran PPh pasal 25 ) adalah sebagai berikut :penghasilan ( angsuran PPh pasal 25 ) adalah sebagai berikut : 1. untuk menentukan besarnya angsuran PPh pasal 25 jumlah PPh yang 1. untuk menentukan besarnya angsuran PPh pasal 25 jumlah PPh yang

terhutang menurut SPT pajak penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi terhutang menurut SPT pajak penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pajak penghasilan yang dipotong dan serta dipungut serta pajak dengan pajak penghasilan yang dipotong dan serta dipungut serta pajak penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri yang boleh dikreditkan penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, 22, 23, dan 24 kemudian dibagi sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, 22, 23, dan 24 kemudian dibagi dengan bayaknya bulan dalam tahun takwin yakni 12 atau dibagi dengan dengan bayaknya bulan dalam tahun takwin yakni 12 atau dibagi dengan banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak

2. mengingat batas waktu penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahun 2. mengingat batas waktu penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahun pajak penghasilan adalah 3 bulan( WPOP ) / 4bulan (WP Badan ) setelah pajak penghasilan adalah 3 bulan( WPOP ) / 4bulan (WP Badan ) setelah tahun pajak berakhir, maka besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 tahun pajak berakhir, maka besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak sebelum batas waktu yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak sebelum batas waktu penyampaian SPT sama dengan angsuran pajak untuk bulan terakhir dari penyampaian SPT sama dengan angsuran pajak untuk bulan terakhir dari tahu pajak yang lalu tahu pajak yang lalu

3. Masalah penentuan besarnya angsuran PPh PPh pasal 25 timbul jika 3. Masalah penentuan besarnya angsuran PPh PPh pasal 25 timbul jika wajib pajak menerima surat ketetapan pajak tahun pajak yang lalu,maka wajib pajak menerima surat ketetapan pajak tahun pajak yang lalu,maka angsuran PPh 25 dihitung kembali sesuai SKP.angsuran PPh 25 dihitung kembali sesuai SKP.

Page 5: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. Angsuran PPh pasal 25 bagi wajib pajak tertentu adalah :Angsuran PPh pasal 25 bagi wajib pajak tertentu adalah : 1. Bagi wajib pajak baru1. Bagi wajib pajak baru Wajib pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi dan badan Wajib pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi dan badan

yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun pajak berjalan. Angsuran pajak penghasilan pasal 25 bebas dalam tahun pajak berjalan. Angsuran pajak penghasilan pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan dalam tahun berjalan untuk setiap bulan adalah angsuran pajak penghasilan dalam tahun berjalan untuk setiap bulan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak.yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak.

Besarnya pajak penghasilan pasal 25 untuk wajib pajak baru Besarnya pajak penghasilan pasal 25 untuk wajib pajak baru adalah sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan adalah sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tariff umum atas penghasilan neto sebulan disetahunkan, dibagi 12.tariff umum atas penghasilan neto sebulan disetahunkan, dibagi 12.

Jika wajib pajak baru tersebut merupakan wajib pajak orang pribadi, maka Jika wajib pajak baru tersebut merupakan wajib pajak orang pribadi, maka jumlah penghasilan neto yang disetahunkan dikurangi terlebih dahulu jumlah penghasilan neto yang disetahunkan dikurangi terlebih dahulu dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).

Besarnya penghasilan neto dihitung berdasarkan kondisi Besarnya penghasilan neto dihitung berdasarkan kondisi sebagai berikut :sebagai berikut :

a. Dalam hal wajib pajak baru menyelenggarakan pembukuan dan dari a. Dalam hal wajib pajak baru menyelenggarakan pembukuan dan dari pembukuan nya dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, pembukuan nya dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan neto fiscal dihitung berdasarkan pembukuannya.penghasilan neto fiscal dihitung berdasarkan pembukuannya.

Page 6: Pengendalian Kredit Pajak 7

..

b. Dalam hal wajib pajak baru hanya menyelenggarakan pencatatan b. Dalam hal wajib pajak baru hanya menyelenggarakan pencatatan dengan menggunakan norma penghitungan neto atau dengan menggunakan norma penghitungan neto atau menyelenggarakan pembukuan tetapi dari pembukuannya tidak menyelenggarakan pembukuan tetapi dari pembukuannya tidak dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan neto fiscal dihitung berdasarkan norma penghitungan penghasilan neto fiscal dihitung berdasarkan norma penghitungan penghasilan neto atas peredaran atau penerimaan bruto.neto atas peredaran atau penerimaan bruto.

Page 7: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 2. Bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi2. Bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi Besarnya pajak penghasilan pasal 25 dalam tahun Besarnya pajak penghasilan pasal 25 dalam tahun

pajak berjalan untuk setiap bulan yang mesti dibayar sendiri oleh pajak berjalan untuk setiap bulan yang mesti dibayar sendiri oleh wajib pajak yang bergerak dalam bidang bank dan sewa guna wajib pajak yang bergerak dalam bidang bank dan sewa guna usaha dengan opsi (financial lease ) adalah:usaha dengan opsi (financial lease ) adalah:

a. sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan a. sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tariff umum atas laba rugi fiscal menurut laporan penerapan tariff umum atas laba rugi fiscal menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkankeuangan triwulan terakhir yang disetahunkan

b. dikurangi pajak penghasilan pasal 24 yang dibayar atau b. dikurangi pajak penghasilan pasal 24 yang dibayar atau terutang diluar negeri untuk tahun pajak yang lalu. . terutang diluar negeri untuk tahun pajak yang lalu. .

c. dibagi 12. c. dibagi 12. Dalam hal wajib pajak bank dan sewa guna usaha Dalam hal wajib pajak bank dan sewa guna usaha

dengan hak opsi adalah wajib pajak baru, maka besarnya dengan hak opsi adalah wajib pajak baru, maka besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk triwulan pertama angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk triwulan pertama adalah jumlah pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan adalah jumlah pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tariff umum atas perkiraan laba rugi fiscal triwulan penerapan tariff umum atas perkiraan laba rugi fiscal triwulan pertama yang disetahunkan dibagi 12.pertama yang disetahunkan dibagi 12.

Page 8: Pengendalian Kredit Pajak 7

..

3. Badan Usaha Milik Negara / BUMN dan BUMD 3. Badan Usaha Milik Negara / BUMN dan BUMD Besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk Besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk

wajib pajak badan usaha milik negara dan badan usaha milik wajib pajak badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah:daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah:

a. sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan a. sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tariff umum atas laba rugi fiscal menurut rencana kerja dan tariff umum atas laba rugi fiscal menurut rencana kerja dan anggaran pendapatan (RKAP) tahun pajak yang bersangkutan anggaran pendapatan (RKAP) tahun pajak yang bersangkutan yang telah disahkan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang telah disahkan rapat umum pemegang saham (RUPS)

b. dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan pajak b. dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan pasal 22 dan pasal 23 serta pajak penghasilan pasal penghasilan pasal 22 dan pasal 23 serta pajak penghasilan pasal 24 yang dibayar atau terutang diluar negeri tahun pajak yang lalu, 24 yang dibayar atau terutang diluar negeri tahun pajak yang lalu, c. dibagi 12. c. dibagi 12.

Apabila rencana kerja dan anggaran pendapatan (RKAP) Apabila rencana kerja dan anggaran pendapatan (RKAP) tahun yang bersangkutan belum disahkan, maka besarnya tahun yang bersangkutan belum disahkan, maka besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum tahun pengesahan adalah sama dengan angsuran pajak tahun pengesahan adalah sama dengan angsuran pajak penghasilan pasal 25 bulan terakhir tahun pajak sebelumnya.penghasilan pasal 25 bulan terakhir tahun pajak sebelumnya.

Page 9: Pengendalian Kredit Pajak 7

4. wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu4. wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu Besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk wajib Besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk wajib

pajak orang pribadi pengusaha tertentu, yaitu yang mempuyai tempat pajak orang pribadi pengusaha tertentu, yaitu yang mempuyai tempat usaha di lebih dari satu pusat perdagangan / pusat perbelanjaan usaha di lebih dari satu pusat perdagangan / pusat perbelanjaan adalah sebesar 1% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari adalah sebesar 1% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha. masing-masing tempat usaha.

Menurut ketentuan pasal 25 ayat (6) UU No 36tahun 2008, Menurut ketentuan pasal 25 ayat (6) UU No 36tahun 2008, yang dimaksud dengan pengecualian adalah cara menghitung PPh yang dimaksud dengan pengecualian adalah cara menghitung PPh pasal 25 dalam hal-hal tertentu.pasal 25 dalam hal-hal tertentu.

a. wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian a. wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian b. wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teraturb. wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur c. wajib pajak menyampaikan SPT tahunan PPh melewati batas c. wajib pajak menyampaikan SPT tahunan PPh melewati batas

waktu 3 bulan setelah akhir tahun pajak waktu 3 bulan setelah akhir tahun pajak d. wajib pajak memperoleh izin perpanjangan jangka waktu d. wajib pajak memperoleh izin perpanjangan jangka waktu

penyampaian SPT tahun PPhpenyampaian SPT tahun PPh

Page 10: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. e. wajib pajak melakukan pembetulan sendiri SPT PPh yang e. wajib pajak melakukan pembetulan sendiri SPT PPh yang

mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan bulanan sebelum pembetulan

f. wajib pajak dalam tahu berjalan mengalami perubahan keadaan f. wajib pajak dalam tahu berjalan mengalami perubahan keadaan usaha atau kegiatannya usaha atau kegiatannya

dalam ayat (6) disebutkan bahwa direktur jenderal pajak diberi dalam ayat (6) disebutkan bahwa direktur jenderal pajak diberi wewenang untuk menetapkan besarnya angsuran PPh pasal 25 wewenang untuk menetapkan besarnya angsuran PPh pasal 25 dalam hal-hal tertentu tersebut.dalam hal-hal tertentu tersebut.

Dasar perhitungan dalam hal wajib pajak berhak atas kompensasi Dasar perhitungan dalam hal wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian tahun sebelumnya didasarkan pada kondisi berikut :kerugian tahun sebelumnya didasarkan pada kondisi berikut :

Page 11: Pengendalian Kredit Pajak 7

Kredit pajak Kredit pajak melalui pemotongan/pemungutanmelalui pemotongan/pemungutan

pihak ke 3 pihak ke 3 1. PPh pasal 21 :Pajak atas Penghasilan dari pekerjaan selama tahun 1. PPh pasal 21 :Pajak atas Penghasilan dari pekerjaan selama tahun

berjalan.berjalan. 2. PPh pasal 22 : 2. PPh pasal 22 : a. Pembelian barang oleh Bendaharawan Pemerintah yang a. Pembelian barang oleh Bendaharawan Pemerintah yang

membebani APBN / APBD dengan tarif 1,5% dari harga pembelianmembebani APBN / APBD dengan tarif 1,5% dari harga pembelian b. Impor barang LN : b. Impor barang LN : 2,5% X Nilai Impor ( API )2,5% X Nilai Impor ( API ) 7,5% X Nilai Impor ( Non Api )7,5% X Nilai Impor ( Non Api ) 7,5% X Nilai Lelang barang impor yang tidak dikuasai 7,5% X Nilai Lelang barang impor yang tidak dikuasai c. Penjualan Hasil Produksi tertentuc. Penjualan Hasil Produksi tertentu Industri semen : 0,25%Industri semen : 0,25% Industri Rokok : 0,15%Industri Rokok : 0,15% Industri Otomitif : 0,45%Industri Otomitif : 0,45%

Page 12: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 3. PPh pasal 23 :3. PPh pasal 23 :

a. Dikenakan tarif 15% dari Penghasilan Bruto ( deviden , Bunga, a. Dikenakan tarif 15% dari Penghasilan Bruto ( deviden , Bunga, royalty, hadiah ) yang tidak final.royalty, hadiah ) yang tidak final.

b. Dikenakan tarih 15% dari Penghasilan Neto b. Dikenakan tarih 15% dari Penghasilan Neto

- Sewa kendaraan : 15% x 10%- Sewa kendaraan : 15% x 10%

- Sewa selain kendaraan 15% x 20%- Sewa selain kendaraan 15% x 20%

- Jasa Tehnik 15% x 40%- Jasa Tehnik 15% x 40%

- Jasa kontruksi : Perencanaan & pengawasan 4%- Jasa kontruksi : Perencanaan & pengawasan 4%

Pelaksanaan 2%Pelaksanaan 2%

4. PPh pasal 24 : Jumlah yang lebih kecil dari perbandingan pajak 4. PPh pasal 24 : Jumlah yang lebih kecil dari perbandingan pajak yang dibayar diluar negri dengan besarnya pajak yang dihitung atas yang dibayar diluar negri dengan besarnya pajak yang dihitung atas penghasilan LN dengan undang – undang PPh.penghasilan LN dengan undang – undang PPh.

Page 13: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. Kredit pajak luar negeriKredit pajak luar negeri Jumlah kredit pajak luar negeri tidak boleh melebihi jumlah Jumlah kredit pajak luar negeri tidak boleh melebihi jumlah

tertentu, yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan luar tertentu, yang dihitung menurut perbandingan antara penghasilan luar negeri terhadap penghasilan kena pajak dikalikan dengan pajak negeri terhadap penghasilan kena pajak dikalikan dengan pajak terutang, paling tinggi sama dengan pajak yang terutang dari PhKP dan terutang, paling tinggi sama dengan pajak yang terutang dari PhKP dan lebih kecil dari pajak yang dibayar diluar negeri.lebih kecil dari pajak yang dibayar diluar negeri.

Besarnya kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah :Besarnya kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah : 1. Hanya atas pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang 1. Hanya atas pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang

diterima wajib pajak dari luar negeri dan;diterima wajib pajak dari luar negeri dan; 2. setinggi-tingginya sama dengan jumlah pajak yang dibayar atau 2. setinggi-tingginya sama dengan jumlah pajak yang dibayar atau

terutang diluar negeri, tapiterutang diluar negeri, tapi 3. tidak boleh melebihi jumlah yang dihitung menurut perbandingan 3. tidak boleh melebihi jumlah yang dihitung menurut perbandingan

antara penghasilan dari luar negeri terhadap penghasilan kena pajak antara penghasilan dari luar negeri terhadap penghasilan kena pajak dikalikan dengan pajak yang terutang atas penghasilan kena pajak, dikalikan dengan pajak yang terutang atas penghasilan kena pajak, atau atau

4. setinggi-tingginya sama dengan pajak yang terutang atas 4. setinggi-tingginya sama dengan pajak yang terutang atas penghasilan kena pajak dalam hal penghasilan kena pajak lebih kecil penghasilan kena pajak dalam hal penghasilan kena pajak lebih kecil dari penghasilan luar negeri.dari penghasilan luar negeri.

Page 14: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. Indonesia menganut metode pengkreditan terbatas Indonesia menganut metode pengkreditan terbatas (ordinary credit method ), sehingga tidak semua pajak penghasilan (ordinary credit method ), sehingga tidak semua pajak penghasilan yang terutang diluar negeri dapat dikreditkan terhadap seluruh yang terutang diluar negeri dapat dikreditkan terhadap seluruh panghasilan.panghasilan.

Dengan demikian besarnya pajak penghasilan yang boleh Dengan demikian besarnya pajak penghasilan yang boleh dikreditkan dipilih mana yang paling rendah antara 3 ( tiga ) dikreditkan dipilih mana yang paling rendah antara 3 ( tiga ) kemungkinan berikut :kemungkinan berikut :

1. PPh yang terutang diluar negeri1. PPh yang terutang diluar negeri 2. PPh yang dihitung berdasarkan perbandingan antara 2. PPh yang dihitung berdasarkan perbandingan antara

penghasilan luar negeri dengan seluruh penghasilan dikalikan penghasilan luar negeri dengan seluruh penghasilan dikalikan dengan PPh terutang atas seluruh penghasilan dengan PPh terutang atas seluruh penghasilan

Page 15: Pengendalian Kredit Pajak 7

Latihan 1Latihan 1 PT ABC berkedudukan di Jakarta Barat berusaha dalam PT ABC berkedudukan di Jakarta Barat berusaha dalam

perdagangan umum yang sangat taat dalam pembayaran pajak, perdagangan umum yang sangat taat dalam pembayaran pajak, selama tahun 2008 melaksanakan kegiatan sbb :selama tahun 2008 melaksanakan kegiatan sbb :

1. Membayar honor kepada Mr. Yamamoto ( WN Jepang )selaku 1. Membayar honor kepada Mr. Yamamoto ( WN Jepang )selaku konsultan untuk masa Januari s.d Juni 2008 sebesar US $ 18.000 konsultan untuk masa Januari s.d Juni 2008 sebesar US $ 18.000 dengan kurs Rp.9.876 / US $ dan Yama moto tinggal di Jakarta s.d dengan kurs Rp.9.876 / US $ dan Yama moto tinggal di Jakarta s.d September 2008.September 2008.

2. Membayar bunga pinjaman kepada Bank Mandiri sebesar 2. Membayar bunga pinjaman kepada Bank Mandiri sebesar Rp.25.000.000Rp.25.000.000

3. Membayar Jasa Manajemen dan Royalty kepada PT B yang 3. Membayar Jasa Manajemen dan Royalty kepada PT B yang berkedudukan di Jakarta masing – masing Rp.26.543.200 dan berkedudukan di Jakarta masing – masing Rp.26.543.200 dan Rp.98.765.400Rp.98.765.400

4. Membeli semen dari PT Semen seharga Rp.250.000.000 dan 4. Membeli semen dari PT Semen seharga Rp.250.000.000 dan menjual kepada DJP dengan harga yang sama.menjual kepada DJP dengan harga yang sama.

5. Menjual komputer kepada PT Surabaya seharga Rp.100.000.000 5. Menjual komputer kepada PT Surabaya seharga Rp.100.000.000 dan memperoleh laba Rp.40.000.000 dan memperoleh laba Rp.40.000.000

Page 16: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 6. Membeli barang tak bertuan yang dilelang DJBC Tanjung Priok 6. Membeli barang tak bertuan yang dilelang DJBC Tanjung Priok

dengan harga lelang Rp.55.432.100dengan harga lelang Rp.55.432.100

7. Menjual kertas tisu kepada Dep.Agama seharga Rp.950.000 dan 7. Menjual kertas tisu kepada Dep.Agama seharga Rp.950.000 dan memperoleh laba Rp.432.100 .memperoleh laba Rp.432.100 .

Pertanyaan :Pertanyaan :

a. Berapa PPh yang harus dibayar PT ABC atas transaksi tahun 2008 a. Berapa PPh yang harus dibayar PT ABC atas transaksi tahun 2008 yang merupakan kredit pajak ( PPh 22 dan PPh 23 )yang merupakan kredit pajak ( PPh 22 dan PPh 23 )

b. Hitung PPh 23 dan PPh 26 yang harus dipotong dan disetor PT b. Hitung PPh 23 dan PPh 26 yang harus dipotong dan disetor PT ABC tahun 2008 .ABC tahun 2008 .

Page 17: Pengendalian Kredit Pajak 7

Penyelesaian 1Penyelesaian 1 1. PT ABC harus memotong honor Mr.Yamamoto sebesar 20% dari 1. PT ABC harus memotong honor Mr.Yamamoto sebesar 20% dari

US $ 18.000 x Rp.9876 = Rp.35.553.600US $ 18.000 x Rp.9876 = Rp.35.553.600

Catatan : Mr yamamoto dapat mengkreditkan pajak yang dipotong Catatan : Mr yamamoto dapat mengkreditkan pajak yang dipotong Tn.Nakula karena sejak 1 Juli 2008 berubah status menjadi WPDN ( Tn.Nakula karena sejak 1 Juli 2008 berubah status menjadi WPDN ( berada di Indonesia lebih dari 183 hari )berada di Indonesia lebih dari 183 hari )

2. Atas pembayaran bunga pinjaman kepada Bank Mandiri PT ABC 2. Atas pembayaran bunga pinjaman kepada Bank Mandiri PT ABC tidak memotong PPh 23 sesuai dengan UU PPh ps.23 ayat 4 (a)tidak memotong PPh 23 sesuai dengan UU PPh ps.23 ayat 4 (a)

3. Atas pembayaran royalty PT ABC memotong PPh 23 sebesar 15% 3. Atas pembayaran royalty PT ABC memotong PPh 23 sebesar 15% dari jumlah bruto = 15% x Rp.98.765.400 dari jumlah bruto = 15% x Rp.98.765.400

= Rp.14.814.810= Rp.14.814.810

Pembayaran Jasa manajemen sebesar 15% dari Penghasilan Neto Pembayaran Jasa manajemen sebesar 15% dari Penghasilan Neto sebesar 50% = 15% x 50% x Rp.26.543.200sebesar 50% = 15% x 50% x Rp.26.543.200

= Rp.1.990.740 = Rp.1.990.740

Page 18: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 4.Atas pembelian semen dipungut PPh ps.22 sebesar 0,25% x 4.Atas pembelian semen dipungut PPh ps.22 sebesar 0,25% x

Rp.250.000.000 = Rp.625.000 ( merupaka kredit pajak )Rp.250.000.000 = Rp.625.000 ( merupaka kredit pajak )

Atas penjualan kepada DJP dipotong PPh 22 sebesar 1,5% x Atas penjualan kepada DJP dipotong PPh 22 sebesar 1,5% x Rp.250.000.000 = Rp.3.750.000 ( merupakan kredit pajak )Rp.250.000.000 = Rp.3.750.000 ( merupakan kredit pajak )

5. Atas penjualan komputer bukan merupakan obyek pemotongan 5. Atas penjualan komputer bukan merupakan obyek pemotongan /pemungutan pajak penghasilan, namun laba sebesar Rp.40.000.000 /pemungutan pajak penghasilan, namun laba sebesar Rp.40.000.000 merupakan penghasilan yang akan dimasukan dalam SPT PPh 2008merupakan penghasilan yang akan dimasukan dalam SPT PPh 2008

6. Atas pembelian barang tak bertuan DJBC akan dipungut PPh 22 sebesar 6. Atas pembelian barang tak bertuan DJBC akan dipungut PPh 22 sebesar 7,5% x Rp.55.432.100 = Rp.4.157.407,50 ( merupakan kredit pajak )7,5% x Rp.55.432.100 = Rp.4.157.407,50 ( merupakan kredit pajak )

7. Atas penjualan kertas tisu tidak dipungut PPh 22 karena jumlahnya 7. Atas penjualan kertas tisu tidak dipungut PPh 22 karena jumlahnya dibawah Rp.1.000.000, sedangkan laba sebesar Rp.432.100 merupakan dibawah Rp.1.000.000, sedangkan laba sebesar Rp.432.100 merupakan penghasilan yang dimasukan dalam SPT PPh 2008penghasilan yang dimasukan dalam SPT PPh 2008

Page 19: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. a. Jumlah kredit pajak PT ABC th.2008 :a. Jumlah kredit pajak PT ABC th.2008 :

- Pembelian semen Rp.625.000- Pembelian semen Rp.625.000

- Penjualan semen ke DJP Rp.3.750.000- Penjualan semen ke DJP Rp.3.750.000

- Pembelian lelang DJBC Rp.4.157.407- Pembelian lelang DJBC Rp.4.157.407

Jumlah Rp.8.532.407Jumlah Rp.8.532.407

b. Jumlah PPh yang harus dipotong :b. Jumlah PPh yang harus dipotong :

- Pembayaran honor Yamamoto ( PPh 26 ) Rp.35.553.600- Pembayaran honor Yamamoto ( PPh 26 ) Rp.35.553.600

- Pembayaran Royalty ( PPh 23 ) Rp.14.814.810- Pembayaran Royalty ( PPh 23 ) Rp.14.814.810

- Jasa manajemen ( PPh 23 ) Rp. 1.990. 740- Jasa manajemen ( PPh 23 ) Rp. 1.990. 740

Jumlah Rp.52.359.150 Jumlah Rp.52.359.150

Page 20: Pengendalian Kredit Pajak 7

Latihan 2Latihan 2 Tn.Hans, seorang pengusaha di bidang industri tegel dan Tn.Hans, seorang pengusaha di bidang industri tegel dan

dagang bahan bangunan, status kawin mempunyai 2 orang istri yang dagang bahan bangunan, status kawin mempunyai 2 orang istri yang masing – masing mempunyai 1 anak yang belum dewasa.masing – masing mempunyai 1 anak yang belum dewasa.

Tn.Hans mempunyai saham di PT ABC, selain sebagai anggota Koperasi Tn.Hans mempunyai saham di PT ABC, selain sebagai anggota Koperasi serba usaha.serba usaha.

Data kegiatan usaha tahun 2008 adalah :Data kegiatan usaha tahun 2008 adalah : a. Penghasilan neto industri tegel sebesar Rp.238.000.000a. Penghasilan neto industri tegel sebesar Rp.238.000.000 b. Penghasilan neto toko bangunan Rp.108.000.000b. Penghasilan neto toko bangunan Rp.108.000.000 c. Dividen dari PT ABC Rp.17.000.000 ( setelah dipotong PPh 23 )c. Dividen dari PT ABC Rp.17.000.000 ( setelah dipotong PPh 23 ) d. Sisa hasil usaha kopersai Rp.10.000.000d. Sisa hasil usaha kopersai Rp.10.000.000 e. Menerima bunga deposito dari Bank BNI Rp.5.000.000e. Menerima bunga deposito dari Bank BNI Rp.5.000.000 e. Dalam tahun 2008 telah membayar PPh 25 sebesar Rp.60.000.000, e. Dalam tahun 2008 telah membayar PPh 25 sebesar Rp.60.000.000,

Fiskal LN sebesar Rp.2.000.000 dan PPh 23 sebesar Rp.3.000.000Fiskal LN sebesar Rp.2.000.000 dan PPh 23 sebesar Rp.3.000.000 Pertanyaan :Pertanyaan : Hitung penghasilan kena pajak, PPh terutang dan jumlah Kredit pajak dari Hitung penghasilan kena pajak, PPh terutang dan jumlah Kredit pajak dari

Tn.Hans tahun 2008. Tn.Hans tahun 2008.

Page 21: Pengendalian Kredit Pajak 7

Penyelesaian 2Penyelesaian 2 1. Penghasilan neto usaha tegel Rp.238.000.0001. Penghasilan neto usaha tegel Rp.238.000.000

2. Penghasilan usaha toko bangunan Rp.108.000.0002. Penghasilan usaha toko bangunan Rp.108.000.000

3. Penghasilan dari Luar usaha Rp. 30.000.0003. Penghasilan dari Luar usaha Rp. 30.000.000

4. Jumlah penghasilan neto Rp.376.000.0004. Jumlah penghasilan neto Rp.376.000.000

5. Pengh.Tidak Kena Pajak (K/2 ) Rp. 16.800.0005. Pengh.Tidak Kena Pajak (K/2 ) Rp. 16.800.000

Penghasilan Kena Pajak Rp. 359.200.000Penghasilan Kena Pajak Rp. 359.200.000

6. PPh terutang :6. PPh terutang :

5% x Rp.25.000.0005% x Rp.25.000.000

10% x Rp.25.000.00010% x Rp.25.000.000

15% x Rp.50.000.00015% x Rp.50.000.000

25% x Rp.100.000.00025% x Rp.100.000.000

35% x Rp.159.200.000 35% x Rp.159.200.000

Page 22: Pengendalian Kredit Pajak 7

.. 7. Kredit Pajak :7. Kredit Pajak :

- PPh 23 Rp. 3.000.000- PPh 23 Rp. 3.000.000

- PPh 25 Rp. 60.000.000- PPh 25 Rp. 60.000.000

- FLN Rp. 2.000.000- FLN Rp. 2.000.000

Jumlah Rp. 65.000.000Jumlah Rp. 65.000.000

8. PPh Kurang / Labih bayar8. PPh Kurang / Labih bayar

Page 23: Pengendalian Kredit Pajak 7
Page 24: Pengendalian Kredit Pajak 7
Page 25: Pengendalian Kredit Pajak 7