kredit pajak luar negeri pertemuan 5

12

Upload: kimama

Post on 17-Jan-2016

132 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5. Mata kuliah: F0902 - Perpajakan Internasional Tahun: 2010. Tujuan Pembahasan. Mahasiswa diharapkan mampu memahami penghitungan, tujuan pemberian kredit pajak luar negeri, serta persyaratan dan karakteristiknya sesuai dengan UU PPh Indonesia. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5
Page 2: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Kredit Pajak Luar Negeri

Pertemuan 5

Mata kuliah : F0902 - Perpajakan InternasionalTahun : 2010

Page 3: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Tujuan Pembahasan

Mahasiswa diharapkan mampu memahami penghitungan, tujuan pemberian kredit pajak luar negeri, serta persyaratan dan karakteristiknya sesuai dengan UU PPh Indonesia.

Bina Nusantara University

Page 4: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Outline Materi

Bina Nusantara University

1. Dasar Hukum Kredit Pajak Luar Negeri2. Tujuan pemberian kredit pajak luar negeri3. Persyaratan pemberian kredit pajak luar

negeri4. Karakteristik kredit pajak luar negeri5. Pengurangan atau pengembalian pajak

Page 5: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Dasar Hukum• Pasal 24 ayat 1 UU Pajak Penghasilan

“Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan yang dari luar negeri yang diperoleh WP dalam negeri boleh dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan UU ini dalam tahun pajak yang sama”

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 164/KMK.03/2002 tentang Kredit Pajak Luar Negeri

Bina Nusantara University

Page 6: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Tujuan Pemberian Kredit Pajak LN• Keadilan/persamaan (equality)

WP DN terutang pajak atas seluruh penghasilan, termasuk penghasilan yang diterima atau diperoleh di LN. Pajak yang dibayar di LN dapat diperhitungkan dengan pajak di Indonesia.

• NetralitasKredit Pajak LN menganulir pajak berganda internasional, sehinga kebijakan pengambilan keputusan inventasi dan bisnis menjadi netral.

Bina Nusantara University

Page 7: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Persyaratan Pemberian Kredit Pajak LN 1. Ketentuan kredit pajak luar negeri hanya berlaku untuk

Wajib Pajak Dalam Negeri, yaitu:– Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia,

berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan.

– Badan yang didirikan di Indonesia, atau bertempat kedudukan di Indonesia.

2. Pajak yang dapat dikreditkan adalah pajak yang dibayar atau terutang di LN atas penghasilan dari LN yang diterima oleh WPDN, termasuk pajak yang dibayar atas penghasilan pasif seperti dividen, bunga dan royalti.

Bina Nusantara University

Page 8: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Persyaratan Pemberian Kredit Pajak LN3. Pengkreditan pajak luar negeri dilakukan dalam

tahun yang sama.4. Persyaratan administratif seperti

– lampiran laporan keuangan dari penghasilan yang berasal dari LN,

– fotokopi SPT yang disampaikan di LN, – dokumen pembayaran pajak di LN. – Disampaikan bersamaan pada saat

penyampaian SPT Tahunan PPh

Bina Nusantara University

Page 9: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Karakteristik Kredit Pajak LN1. Indonesia hanya menyediakan kredit langsung

(direct foreign tax credit)Pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di LN yang dapat dikreditkan terhadap pajak yang terutang di Indonesia hanyalah pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WP. (Penjelasan Pasal 24 ayat (1) UU PPh)

2. Indonesia menganut Kredit Biasa atau Terbatas (ordinary foreign tax credit)Jumlah kredit pajak luar negeri yang diperkenankan untuk dikreditkan adalah sebatas jumlah yang lebih rendah antara pajak Indonesia yang dialokasikan kepada penghasilan LN (batasan maksimal teoritis) dengan jumlah pajak LN yang sebenarnya dibayar atau terutang (batasan faktual) di sana. Bina Nusantara University

Page 10: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Karakteristik Kredit Pajak LN3. Batasan Proporsional

Jumlah kredit pajak LN dihitung menurut perbandingan antara penghasilan dari luar negeri terhadap Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan pajak yang terutang atas Penghasilan Kena Pajak, paling tinggi sama dengan pajak yang terutang atas Penghasilan Kena Pajak dalam hal Penghasilan Kena Pajak lebih kecil dari penghasilan luar negeri(Pasal 2 ayat (2) KMK 164)

4. Batasan Per NegaraApabila penghasilan luar negeri berasal dari beberapa negara, maka penghitungan kredit pajak luar negeri dilakukan untuk masing-masing negara. (Pasal 2 ayat (3) KMK 164)

5. Kelebihan Pajak LN tidak dapat diperhitungkan atau dikurangkan sebagai biaya. (Pasal 3 KMK 164)Bina Nusantara University

Page 11: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Pengurangan atau Pengembalian Pajak• Apabila atas penghasilan dari LN yang dikreditkan ternyata

kemudian dikurangkan atau dikembalikan, maka pajak yang terutang harus ditambah dengan jumlah pajak pada tahun pengurangan atau pengembalian itu dilakukan.

• Pengurangan atau pengembalian pajak itu mungkin saja disebabkan karena adanya penurunan tarif atau pembetulan objek pajak yang terutang.

• Oleh karena itu, apabila terjadi pengurangan atau pengembalian pajak, maka SPT di Indonesia juga harus dibetulkan.

Bina Nusantara University

Page 12: Kredit Pajak Luar Negeri Pertemuan 5

Contoh penghitungan KPLN

• Suatu Badan WPDN memperoleh penghasilan domestik sebesar Rp 180.000.000,- memperoleh penghasilan LN sebesar Rp 20.000.000,- yang telah dipotong PPh oleh negara sumber sebesar 30%. Penghitungan Kredit Pajak LN adalah sbb:

Penghasilan global Rp 200.000.000,-Pajak Terutang:28% X 200.000.000,- Rp 56.000.000,-KPLN:Batasan teoritis

Rp 20.000.000,- X Rp 56.000.000,- = Rp 5.600.000,-Rp 200.000.000,-Batasan Faktual : 20.000.000 X 30% = Rp 6.000.000,-

Kredit pajak yang diberikan Rp 5.600.000,-Pajak yang kurang dibayar Rp 50.400.000,-

Bina Nusantara University