pengendalian biaya
DESCRIPTION
PENGENDALIAN BIAYATRANSCRIPT
07 > PENGENDALIAN BIAYA
TSI-372 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
Fungsi Manajemen
1. Forecasting ( perkiraan )2. Planning (perencanaan )3. Organizing ( pengorganisasian )4. Commanding ( pengomandoan )5. Coordinating ( pengkoordinasian )6. Controlling ( Pengendalian )
Pengendalian (1)• Satu fungsi dari manajemen yang memungkinkan
dilakukannya pengukuran dan penilaian terhadap pelaksanaan dari rencana atau keadaan faktual, membandingkannya dengan rencana yang sudah ditentukan, menentukan dan menilai apakah penyimpangan yang terjadi cukup berarti dam memutuskan diperlukannya tindakan-tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi agar sumber daya digunakan dengan efektif dan efesien dalam mencapai sasaran.
Pengendalian (2)
• Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:1. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.2. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana.3. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian
dilakukan dengan baik.4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau
tidak setelah pengendalian dan penilaian dilakukan.
Unsur PengendalianTolak ukur yang realistis.• Bagi pengendalian biaya, tolak ukurnya dalah anggaran sedangkan untuk jadwal,
salah satu tolak ukur yang penting adalah milestone (tonggak kemajuan ).Perangkat yang dapat memproses dengan cepat dan tepat.• Memproses masukan data dan informasi hasil pelaksanaan pekerjaan menjadi
indikator-indikator yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.Prakiraan yang akurat.• Meliputi berbagai prakiraan biaya dan jadwal kegiatan, seperti biaya dan jadwal
proyek, evaluasi kecenderungan bilamana keadaan tidak mengalami perubahan.Rencana tindakan (action plan )• Tindakan ini diambil untuk mencegah pengeluaran biaya yang melebihi anggaran
(cost everrun ) dan keterlambatan ( schedule delay ), bila tanda-tanda akan terjadinya hal demikian telah terlibat.
• Pengendalian biaya sebagai salah satu fungsi dasar manajemen memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha mencapai sasaran dalam sebuah proyek konstruksi yaitu terlaksananya proyek dengan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Pentingnya pengendalian biaya dalam sebuah proyek konstruksi disebabkan oleh sifat usaha jasa konstruksi itu sendiri, dimana:1. Nilai kontrak bersifat konservatif (tetap).2. Biaya produksi proyek bersifat fluktuatif (berubah) dan
cenderung naik.
RAPK
PROSES PELAKSANAAN
REALISASI BIAYA
PEMBANDINGAN.
EVALUASI
IDENTIFIKASI
PENYIMPA NGAN
TIDAK ADA PENYIMPANGAN
SELESAI
TINDAKAN PERBAIKAN
PROGRAM PERBAIKAN
ANALISA
Ket: RAPK=Rencana Anggaran Proyek Kendali.
EBPP bulan/tahun
RAPK Realisasi Biaya
Bulan Ini
Realisasi Biaya
s/d Bulan lalu
Realisasi Biaya
s/d Bulan ini
Sisa Biaya pekerjaan
PFC Untung/Rugi
Juni 2006 14.670.025.560 343.749.614 - 343.749.614 14.369.275.946 14.713.025.560 -43.000.000
Juli 2006 14.670.025.560 1.475.103.685 343.749.614 1.818.853.299 12.800.369.761 14.619.223.060 50.802.500
Agustus 2006 14.670.025.560 1.983.960.430 1.818.853.299 3.802.813.729 10.828.812.967 14.613.626.696 38.398.864
September 2006
14.670.025.560 2.419.672.765 3.802.813.729 6.222.486.494 8.414.358.051 14.636.844.545 33.181.015
Oktober 2006 14.670.025.560 3.103.622.160 6.222.486.654 9.326.108.654 5.388.026.500 14.714.135.154 -44.109.594
November 2006
14.670.025.560 3.495.860.227 9.326.108.654 12.821.968.881 1.928.959.117 14.750.927.999 -80.902.439
Desember 2006
14.670.025.560 1.819.489.143 12.821.968.881 14.641.458.024 - 14.641.458.024 28.567.536
EBPP =Evaluasi Biaya Produksi ProyekPFC =Projected Final Cost.
• Pekerjaan, biaya dan jadwal dari rencana kerja berbentuk benchmark (patokan) dan check-point yang dibutuhkan untuk membandingkan pencapaian sebenar terhadap pencapaian yang diharapkan, sehingga sebuah proyek bisa diukur, dievaluasi dan dikendalikan.
• Setiap akhir masa pelaporan (N), sebuah proyek diharapkan mencapai volume pekerjaan (X) dengan level kualitas (Q) dan pada biaya yang diprediksikan (C).
• Tujuan dari pengendalian proyek (Project control) adalah mengukur nilai sebenar dari variabel-variabel tersebut dan menentukan apakah proyek memenuhi target dari rencana pekerjaan, dan membuat setiap tindakan untuk memenuhi tujuan proyek.
• Untuk efektif, sebuah sistem pengendalian proyek harus cukup sederhana untuk dikelola dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek.
Metoda pengukuran Kemajuan Pekerjaan1. Metoda units completed
• Metoda ini bisa dipakai untuk pekerjaan yang melibatkan produksi berulang dari pekerjaan yang mudah diukur. Contoh pekerjaan pemasangan kabel, dimana pekerjaan bisa diukur dari meter linear dari kabel yang dipasang. Jika 10000 meter kabel akan dipasang, dan 4000 meter telah dipasang, maka kemajuan pekerjaan atau persentase selesai adalah membagi 4000 m terhadap 10000 meter dan didapat pekerjaan 40% selesai.
2. Metoda Incremental Milestone
• Metoda ini dapat digunakan untuk control account yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan yang harus ditangani secara berurutan. Pekerjaan dibagi kedalam sub pekerjaan yang bersifat berurutan, dan setiap sub pekerjaan diberi persentase yang bisa dianggap sebagai milestone (tanda) dan membetuk ‘rules of credit’ untuk proyek tersebut. Penyelesaian setiap sub pekerjaan dianggap sebagai pencampaian milestone dan setiap incremental milestone yang selesai merupakan total persentase selesai proyek.
Contoh pekerjaan pemasangan vessel (bejana) pada fasilitas industri:
Task Incremental Progress Cumulative ProgressReceived and inspected
15% 15%
Setting complete 20% 35%Alignment complete 15% 50%Internal installed 25% 75%Testing complete 15% 90%Accepted by owner 10% 100%
3. Metoda start/finish
• Digunakan untuk pekerjaan dimana sukar untuk menghitung kemajuan (atau memberi milestone) pada masa pelaksanaan atau pekerjaan pekerjaan dimana effort atau waktu yang dibutuhkan sangat sukar diestimasi. Contoh adalah pekerjaan desain, flushing and cleaning, testing. Untuk pekerjaan yang berdurasi pendek, persentase start/finish adalah 0%/100%.
4. Metoda Supervisor opinion
• Pada metoda ini digunakan pendapat supervisor untuk menentukan persentase selesai dari suatu pekerjaan. Permasalah utama penggunaan metoda ini adalah adanya unsur subjektifitas, pendapat seseorang bisa berbeda dengan yang lain untuk pekerjaan yang sama. Contoh pekerjaan yang bisa menggunakan metodaini adalah pekerjaan dewatering, struktur sementara, landscaping dll.
5. Metoda Weighted or Equivalent units
• Metoda ini bisa digunakan ketika pekerjaan yang akan dikendalikan membutuhkan waktu yang lama dan pekerjaan tersebut tersusun dari beberapa sub pekerjaan yang overlapping dan mempunyai unit pengukuran yang berbeda.
• Contoh adalah struktur baja yang biasanya diukur ‘ton’ sebagai unit pengukur, tabel dibawah memperlihatkan pekerjaan struktur baja 520 ton yang terdiri dari berbagai jenis pekerjaan. Setiap sub pekerjaan terdapat pembobotan (weighted) yang berfungsi sebagai ‘rules of credit’.
Allowed credit
Sub task Unit Total Quantity
To-dateQuantity
Earned tons
0,02 Run foundation bolts
Each 200 200 10,4
0,02 Shim % 200 200 10,40,05 Shakeout % 100 100 26,00,06 Columns Each 87 74 27,50,11 Beams Each 859 45 3,00,10 Cross braces Each 837 0 0,00,20 Girts and sag rod Bay 38 0 0,00,09 Plumb and align % 100 5 2,30,30 Connection Each 2977 74 3,90,05 Punchlist % 100 0 0,01,00 Steel total Ton 520 83,5
quantity) (totaldate) to(quantity *quantity)(summary *credit) (allowedquantity earned
tons0,3each 859each) (45*ton) (520*(0,11) beam- tons earned
Percent complete = 83,5 ton/520 ton = 16,1%[email protected]