analisis pengendalian biaya produksi pada cv …

68
i ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV KEONG MAS PERMAI BOJONEGORO Oleh: Yolanda Kevin Prastikasari NIM : 232011148 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

i

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA

CV KEONG MAS PERMAI BOJONEGORO

Oleh:

Yolanda Kevin Prastikasari

NIM : 232011148

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

ii

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

iii

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

iv

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

v

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

vi

MOTTO

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur

Filipi 4:6

Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan ekor,

engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan

perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan

dengan setia

Ulangan 28:13

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

vii

ABSTRACT

The company must have careful planning and effective control over the cost of

which will be issued in the production activities. CV Keong Mas Permai is a

manufacturing company engaged in the production of canned food. Where the actual

cost of production usually exceeds the cost of a standard that has been set vendor,

resulting in a deviation from the cost of production. Standard costing can provide

guidelines on the company to determine the cost of which should occur in the

production process. The purpose of this study was to evaluate the difference between

the production costs control and know the deviations that occur and how large the

deviation is whether adverse (Unfavorable) or benefical (Favorable). The method

using on this research are observation, interview and documentations. The results

show that the control of production costs at CV Keong Mas Permai overall is good,

although irregularities costs, either unfavorable or favorable to the raw materials,

direct labor and factory overhead which is caused by raw material prices, raw

material quality, rework, direct labor rates and an increase in factory overhead

costs.

Keyword : production costs, standard cost, control, variance analysis.

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

viii

SARIPATI

Perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang dan pengendalian yang

efektif terhadap biaya yang akan dikeluarkan dalam kegiatan produksi. CV Keong

Mas Permai merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produksi

makanan kaleng. Dimana realisasi biaya produksi biasanya melebihi biaya standar

yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga terjadi penyimpangan terhadap biaya

produksi. Penetapan biaya standar dapat memberikan pedoman pada perusahaan

untuk mengetahui biaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengendalian atas selisih biaya produksi dan

mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta berapa besar

penyimpangan tersebut apakah merugikan (Unfavorable) atau menguntungkan

(Favorable). Metode analisis yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian terhadap biaya

produksi pada CV Keong Mas Permai secara keseluruhan sudah baik, meskipun

terjadi penyimpangan biaya, baik Unfavorable atau Favorable terhadap bahan baku,

tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang disebabkan oleh harga bahan baku,

kualitas bahan baku, pengerjaan ulang, tarif tenaga kerja langsung, dan kenaikan

biaya overhead pabrik.

Kata kunci : biaya produksi, biaya standar, pengendalian, analisis variansi.

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

ix

KATA PENGANTAR

Kertas kerja yang berjudul “Analisis Pengendalian Biaya Produksi Pada CV

Keong Mas Permai Bojonegoro” disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Satya Wacana

Salatiga. Kertas kerja ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis untuk

menganalisis bagaimana pengendalian biaya produksi pada CV Keong Mas Permai

Bojonegoro.

Penulis berharap kiranya penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan kertas

kerja ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga kertas kerja ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Salatiga, 10 Juli 2015

Yolanda Kevin Prastikasari

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan karunia-

Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini. Penulisan kertas kerja ini

dimaksud sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana pada

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.

Dalam penulisan kertas kerja yang berjudul “Analisis Pengendalian Biaya

Produksi Pada CV Keong Mas Permai Bojonegoro”, penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini

penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat pihak-pihak

sebagai berikut :

1. TUHAN YESUS KRISTUS yang telah luar biasa memberikan hikmat,

pengetahuan, dan anugrah yang tidak ada henti-hentinya, tanpaNYA, kertas

kerja ini tidak akan berjalan dengan baik.

2. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CPSAK., CMA selaku dosen

pembimbing yang telah dengan sabar memberikan petunjuk serta bimbingan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini.

3. Ibu Birgitta Dian Saraswati, SE., M.Si selaku wali studi yang selalu

memberikan nasehat kepada penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

5. Staf dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen

Satya Wacana yang telah memberi bantuan administrasi dan teknis kepada

penulis selama kuliah.

6. Semua karyawan di CV Keong Mas Permai, khususnya Bapak Andik selaku

kepala bagian produksi yang telah meluangkan waktu dan membantu penulis

dalam memperoleh data-data yang diperlukan.

7. Kedua orangtua Papi, Mami serta kakak dan adik tercinta Yongki, Yogi, dan

Yorika, yang selalu mendoakan dan tak henti-hentinya memberikan dukungan

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xi

dan cinta kasih kepada penulis. Saya tidak bisa membayangkan jika saya tidak

memiliki kalian semua sebagai keluarga saya. Terima kasih banyak sudah

membantu saya melewati semua ini. Saya bangga memiliki kalian.

8. Teman-teman seperjuangan di FEB 2011 yaitu Frenny, Olin, Yoan, Febri,

Risky, Dessy, Shella, Sriyatun.

9. Teman-temanku Ega Ayunia, Nila, Neta, Ariani yang selalu memberikan

semangat dan doa.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Semoga bantuan dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis memperoleh

berkat dari Bapa di Surga dan akhirnya semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xii

DAFTAR ISI

Halaman Depan ......................................................................................... i

Pernyataan Tidak Plagiat............................................................................. ii

Pernyataan Persetujuan Akses ..................................................................... iii

Halaman Pengesahan .................................................................................. iv

Pernyataan Keaslian Karya Tulis................................................................. v

Motto ......................................................................................................... vi

Abstract ..................................................................................................... vii

Saripati ...................................................................................................... viii

Kata Pengantar ........................................................................................... ix

Ucapan Terima Kasih ................................................................................. x

Daftar Isi .................................................................................................... xii

Daftar Tabel ............................................................................................... xiv

Daftar Grafik ............................................................................................. xv

Daftar Gambar ........................................................................................... xvi

Daftar Lampiran.......................................................................................... xvii

Daftar Lampiran Foto ................................................................................. xviii

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

KERANGKA TEORETIS ........................................................................ 4

METODE PENELITIAN ......................................................................... 8

Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis ............................................. 8

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xiii

Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 9

Sumber Data ...................................................................................... 9

Metode Pengumpulan Data ............................................................... 9

Metode Analisis ................................................................................. 10

Teknik Analisis .................................................................................. 10

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 12

Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 12

Visi Perusahaan .................................................................................. 12

Misi Perusahaan ................................................................................. 13

Struktur Organisasi............................................................................. 13

Proses Produksi ................................................................................. 14

Kartu Biaya Standar ......................................................................... 16

Analisis Variansi................................................................................ 17

KESIMPULAN ........................................................................................ 38

SARAN ..................................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 41

LAMPIRAN .............................................................................................. 43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. 50

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kartu Biaya Standar ...................................................................... 17

Tabel 2. Analisis Variansi Harga Bahan Baku ........................................... 18

Tabel 3. Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku ................................... 20

Tabel 4. Analisis Variansi Total Rata-Rata Bahan Baku Langsung .............. 22

Tabel 5. Analisis Variansi Rata-Rata Tarif Tenaga Kerja Langsung ............ 24

Tabel 6. Analisis Variansi Rata-Rata Efisiensi Tarif Tenaga Kerja Langsung 25

Tabel 7. Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel Tahun 2012 ..... 26

Tabel 8. Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel Tahun 2013 ..... 29

Tabel 9. Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel Tahun 2012 ........... 31

Tabel 10. Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel Tahun 2013 ......... 32

Tabel 11. Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap ............................ 33

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Biaya Produksi Tahun 2012 ................. 34

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Biaya Produksi Tahun 2013 ................. 36

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Kenaikan Bahan Baku ...................................................... 3

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi .................................................................... 13

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Cara perhitungan .................................................................... 43

Lampiran 2. Data Biaya Overhead Variabel Standar ................................... 44

Lampiran 3. Data Biaya Overhead Tetap Standar ....................................... 44

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN FOTO

Foto 1. Proses Penerimaan Bahan Baku ..................................................... 45

Foto 2. Proses Sortasi ................................................................................. 45

Foto 3. Proses Penyimpanan Sementara ..................................................... 45

Foto 4. Proses Pencucian 1 ......................................................................... 45

Foto 5. Proses Perendaman Air Garam ....................................................... 46

Foto 6. Proses Perebusan ............................................................................ 46

Foto 7. Proses Pendinginan ......................................................................... 46

Foto 8. Proses Pencongkelan ....................................................................... 46

Foto 9. Proses Pencucian 2 .......................................................................... 47

Foto 10. Proses Pengecekan 1 ..................................................................... 47

Foto 11. Proses Penimbangan 1 ................................................................... 47

Foto 12. Proses Pencucian 3 ........................................................................ 47

Foto 13. Proses Pengalengan ....................................................................... 48

Foto 14. Proses Penimbangan...................................................................... 48

Foto 15. Proses Pengisihan Bahan Tambahan .............................................. 48

Foto 16. Proses Exhausting ......................................................................... 48

Foto 17. Proses Seaming ............................................................................. 49

Foto 18. Proses Sterilisasi ........................................................................... 49

Foto 19. Proses Inkubasi ............................................................................. 49

Foto 10. Proses Pelabelan dan Pengepakan ................................................. 49

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

i

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan utama dari sebuah perusahaan secara umum yaitu untuk mendapatkan

laba yang tinggi melalui peningkatan penjualan produk perusahaan. Untuk mencapai

tujuan tersebut, seorang manajer perusahaan harus mampu membuat perencanaan dan

pengendalian biaya terutama biaya produksi, karena kegiatan produksi merupakan

suatu kegiatan yang sangat penting dan berpengaruh di dalam sebuah perusahaan.

Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan adalah

perencanaan laba perusahaan yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau

sesungguhnya.

Pengendalian tidak akan terlepas dari biaya produksi karena biaya produksi

merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi. Produksi dapat

dikatakan sebagai masalah utama di dalam perusahaan yang hendaknya harus

diperhatikan oleh setiap pimpinan perusahaan. Kegagalan di dalam mengolah bahan

baku menjadi produk jadi akan mengakibatkan perusahaan tidak memperoleh

sejumlah dana untuk membiayai biaya operasi perusahaan. Dengan didukungnya

seorang manajemen yang tepat dalam membuat keputusan produksi maka perusahaan

dapat mecapai laba yang maksimal dan perusahaan dapat berkembang dari para

pesaing di dunia bisnis.

Di dalam bagian produksi sebuah perusahaan harus terdapat pengendalian

biaya produksi yang baik, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk biaya produksi

dapat berjalan dengan efektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan

dalam melaksanakan pengendalian biaya yaitu dengan penyusunan anggaran dan

biaya standar di dalamnya. Penyusunan anggaran biaya produksi yang baik akan

memberikan pengaruh dalam kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan

memberikan keseimbangan pada seluruh kegiatan perusahaan. Dimana anggaran

tersebut dapat menunjang pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Adanya

anggaran yang tepat pada laporan biaya produksi, perusahaan dapat memperoleh laba

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

2

yang maksimal. Anggaran menurut (Rudianto 2009, h.3) adalah rencana kerja

organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan

sistematis.

CV Keong Mas Permai merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di

bidang produksi keong. Produk yang dihasilkan berupa olahan daging bekicot atau

keong (snail meat) baik dalam kemasan kaleng (canned snail meat) maupun dalam

kemasan beku (frozen snail meat). Penjualan yang paling banyak dan diminati

konsumen adalah dalam kemasan kaleng, sehingga dalam penelitian ini hanya

berfokus pada kemasan kaleng. Pemasaran yang dilakukan CV Keong Mas Permai

adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor antara lain ke Amerika, Kanada,

Thailand, Hongkong, Afrika Selatan dan Taiwan. CV Keong Mas Permai tentunya

sangat memerlukan adanya perhitungan yang tepat terhadap biaya produksi sehingga

dapat mencapai laba yang optimal. Biaya produksi merupakan penentu keberhasilan

perusahaan dalam memproduksi suatu barang. Apabila biaya produksi yang

dipergunakan tidak tepat atau kurang optimal tentu akan mempengaruhi laba.

Masalah yang dihadapi pada CV Keong Mas Permai saat ini adalah perbedaan

standar biaya yang ditetapkan perusahaan dengan realisasi yang terjadi. Maka dengan

adanya masalah ini, peneliti ingin membantu perusahaan menganalisis biaya produksi

dengan menggunakan analisis selisih atau variansi. Menghitung variansi sangat

bermanfaat untuk membantu manajer mengetahui biaya yang mengalami selisih

sehingga dapat mengambil tindakan korektif atas biaya yang mengalami selisih

tersebut.

Selama ini perusahaan menggunakan sistem harga pokok standar yang

diambil dari laporan produksi tahun lalu dan perbandingan pasar yang ditetapkan oleh

manajer sebagai alat perencanaan biaya produksi, tetapi belum pernah dilakukan

analisis penyimpangan biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya.

Kegunaan standar tersebut perlu diterapkan untuk memperbaiki perencanaan dan

pengendalian serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Berikut adalah

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

3

grafik data perbandingan penjualan dengan biaya produksi CV Keong Mas Permai

Bojonegoro pada tahun 2012 dan 2013.

GRAFIK 1

DATA PERBANDINGAN PENJUALAN DENGAN BIAYA PRODUKSI CV.

KEONG MAS PERMAI TAHUN 2012 DAN 2013

Pada grafik di atas terdapat perbandingan antara data penjualan dengan biaya

produksi tahun 2012 sampai 2013. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan penjualan

sebesar Rp. 3.900.000 atau sebesar 0,003% dan biaya keong mengalami kenaikan

sebesar Rp. 3.988.000 atau sebesar 0,02%, biaya garam mengalami kenaikan sebesar

Rp. 3.651.500 atau 0,03% dan kaleng mengalami kenaikan Rp. 6,249.000 atau

sebesar 0,04%. Sehingga biaya produksi pada tahun 2012 ke 2013 secara keseluruhan

mengalami kenaikan sebesar Rp. 13.933.500 atau sebesar 0,02%. Dengan demikian

kenaikan biaya produksi lebih tinggi daripada kenaikan biaya penjualan. Sehingga

menimbulkan ketidakefisienan dalam proses produksi. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini dilakukan analisis pada biaya produksi.

Adapun persoalan penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana analisis

pengendalian biaya produksi pada CV Keong Mas Permai? Sedangkan tujuan dari

Rp-

Rp100,000,000

Rp200,000,000

Rp300,000,000

Rp400,000,000

Rp500,000,000

Rp600,000,000

Rp700,000,000

Rp800,000,000

Rp900,000,000

Tahun 2012Tahun 2013

Ru

pia

h Penjualan

Keong

Garam

Kaleng

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

4

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian biaya produksi yang lebih

efektif yang mungkin dapat diterapkan pada perusahaan dengan melakukan analisis

variansi dan membantu manajemen untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan

antara biaya produksi standar dengan biaya yang sesungguhnya serta mengetahui

berapa besar penyimpangan tersebut apakah menguntungkan atau merugikan

perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan yang diharapkan dapat memberikan manfaat

secara praktis yaitu untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian biaya produksi

sehingga dapat memaksimalkan laba dan memberikan manfaat bagi perusahaan

sebagai bahan masukan yang berguna terutama dalam menentukan pengendalian

biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang sebagai

upaya peningkatan laba perusahaan untuk menjadi lebih baik. Secara teoretis sebagai

acuan atau bahan referensi penelitian mengenai analisis pengendalian biaya produksi.

KERANGKA TEORETIS

Biaya Produksi

Menurut Halim (2012) biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan

langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatch-kan)

dengan penghasilan (revenue) diperiode mana produk itu dijual. Sedangkan menurut

Mulyadi (2012: 14) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya-biaya

yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya produksi kedalam tiga

kategori besar yaitu biaya bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung

(direct labour), dan biaya overhead pabrik (manufacturing goverhead).

Cara penentuan biaya pembuatan produk:

1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua

biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk

selesai.

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

5

2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk

sebelum produk tersebut dibuat.

Tujuan ditetapkannya akuntansi untuk biaya produksi:

1. Untuk mengendalikan biaya,

2. Untuk perencanaan dan pengukuran prestasi pelaksanaan (performance),

3. Untuk penetapan harga,

4. Untuk penilaian persediaan.

Jenis-jenis Anggaran Biaya Produksi Rahayu dan Rahcman (2013:63-85) menyatakan

anggaran biaya produksi meliputi:

1. Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang berhubungan dalam

perencanaan secara lebih terperinci mengenai bahan baku untuk proses

produksi selama periode waktu yang akan datang.

2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung merupakan rencana rinci mengenai biaya

tenaga kerja langsung yang akan dibayarkan dan disusun berdasarkan

departemen produksi untuk suatu periode yang akan datang.

3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran biaya overhead pabrik merupakan bagian dari keseluruhan biaya

produksi yang tidak dapat ditelusuri secara langsung pada produk atau

kegiatan tertentu.

Anthony dan Govindarajan (2009:73) menyatakan anggaran merupakan alat

penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam

organisasi. Sedangkan Sibuea (2011) menyatakan anggaran biaya produksi adalah

rencana biaya yang akan dikeluarkan dalam proses produksi suatu perusahaan pada

periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi anggaran biaya bahan baku,

anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

6

Sistem Biaya Standar

Mulyadi (2009:390) menyatakan biaya standar adalah biaya yang ditentukan

di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat

satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi

ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu. Biaya standar digunakan di

perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproses bahan baku menjadi barang

jadi, dengan demikian produk dapat dihitung setelah produksi selesai. Bila biaya-

biaya ditentukan di muka maka biaya-biaya tersebut merupakan biaya standar untuk

bahan baku, tenaga kerja dan overhead. Biaya standar merupakan pedoman dalam

pengeluaran biaya. Besarnya pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi tidak

boleh menyimpang dari standar yang sudah ditentukan. Sistem biaya standar

dirancang untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memfasilitasi

perhitungan harga pokok produk. Biaya standar merupakan alat yang penting di

dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Cara penentuan biaya standar:

1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu.

2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu.

3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang

normal.

4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum.

5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.

Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi

variansi harga dan penggunaan atau efisiensi. Variansi harga adalah perbedaan antara

harga aktual dengan harga standar per unit dikalikan jumlah input yang digunakan.

Variansi penggunaan atau efisiensi adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan

input standar dikalikan dengan standar harga per unit input. Dalam perusahaan

manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar (standard cost

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

7

sheet) memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit. Witjaksono

(2013:155) variansi atau selisih adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan

suatu hasil. Dedeh (2009:23) analisis variansi digunakan untuk mengetahui hasil

sesungguhnya rencana yang dianggarkan, yaitu dengan membandingkan biaya yang

dianggarkan terhadap biaya aktual yang sama. Analisis variansi anggaran dapat

menunjukkan dimana terjadinya selisih antara hasil sesungguhnya dengan anggaran

yang telah ditetapkan sebelumnya. Variansi yang terjadi dapat menguntungkan dan

tidak menguntungkan. Varians menguntungkan (Favorable – F), terjadi apabila biaya

sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan biaya standar. Sedangkan variansi

tidak menguntungkan (Unfavorable – U) terjadi apabila biaya sesungguhnya lebih

besar dibandingkan dengan biaya standar. Analisis variansi juga terbagi atas variansi

bahan baku langsung, variansi tenaga kerja langsung, dan variansi overhead pabrik

(Hansen dan Mowen, 2009:499)

a. Variansi Bahan Baku

Aspek yang menyebabkan variansi bahan baku yaitu variansi harga bahan

baku dan variansi efisinsi bahan baku.

b. Variansi Tenaga Kerja

Aspek yang menyebabkan variansi tenaga kerja yaitu variansi tarif tenaga

kerja dan variansi efisiensi tenaga kerja.

c. Variansi Overhead Pabrik

Variansi overhead total yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan

yang aktual, juga dibagi menjadi beberapa variansi komponen.

1) Variansi Overhead Variabel

Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan

volume produksi terdiri atas variansi pengeluaran overhead variabel

dan variansi efisiensi overhead variabel.

2) Variansi Overhead Tetap

Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap

aktual dan overhead tetap yang dibebankan.

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

8

Penelitian Sebelumnya

1. Thontowi (2012) dalam penelitiannya mengenai: Analisis Efektivitas

Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Daur Ulang Sejahtera (DSA) Di

Bandar lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

efektivitas pelaksanaan pengendalian biaya produksi pada PT DSA.

Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas tentang pengendalian biaya

produksi. Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan tahun analisis. Di

penelitian ini hanya menggunakan laporan biaya produksi tahun 2010.

2. Suyanto (2005) dalam penelitiannya mengenai: Analisis Penyimpangan Biaya

Produksi Pada Perusahaan The 2Tang Banjaran Tegal: Studi kasus pada CV.

Duta Java Tea Industri Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

membantu manajemen untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan antara

biaya produksi yang standar dengan biaya produksi yang sesungguhnya dan

mengetahui berapa besarnya penyimpangan biaya produksi tersebut serta

untuk mengetahui sifat penyimpangan dan faktor penyebab terjadinya

penyimpangan biaya produksi tersebut, apakah menguntungkan atau

merugikan perusahaan. Persamaan dalam penelitian ini adalah membahas

tentang pengendalian biaya produksi, sedangkan perbedaannya adalah objek

yang diteliti dan data laporan biaya pada penelitian ini tahun 2003-2004.

METODE PENELITIAN

Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis

Satuan analisis dalam penelitian ini adalah di CV Keong Mas Permai

Bojonegoro. Penulis melakukan penelitian ini karena penulis ingin mengetahui

bagaimana pengendalian biaya produksi pada CV Keong Mas Permai dalam upaya

meningkatkan efisiensi biaya produksi. Satuan pengamatan dalam penelitian ini

adalah biaya produksi pada tahun 2012-2013 di CV Keong Mas Permai Bojonegoro.

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

9

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada CV Keong Mas Permai Bojonegoro yang

beralamat di Jl. Raya Sukowati, No. 410 Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.

Sumber Data

Data - data yang dikumpulkan oleh penulis yang kemudian diolah dan dianalisa

sesuai dengan tujuan penulis, data dan informasi tersebut yang bersumber dari:

1. Data primer

Penulis melakukan wawancara langsung dengan kepala bagian produksi untuk

mendapatkan data berupa informasi yang berkaitan dengan perusahaan,

aktivitas-aktivitas produksi perusahaan dan gambaran umum perusahaan.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

dokumen-dokumen yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Data sekunder meliputi data biaya produksi tahun 2012-

2013, biaya yang distandarkan dan biaya sesungguhnya di tahun 2012-2013.

Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada CV Keong Mas Permai

Bojonegoro untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

dengan cara:

a. Observasi

Mengamati secara langsung kegiatan produksi di perusahaan.

b. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung kepada kepala bagian produksi

terkait dengan kegiatan yang berhubungan dengan produksi.

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

10

c. Dokumentasi

Mendokumentasikan laporan biaya produksi pada bagian produksi.

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif

kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif yaitu

dengan menggunakan analisis terhadap laporan biaya produksi berupa analisis selisih

biaya bahan baku, analisis selisih biaya tenaga kerja langsung dan analisis selisih

biaya overhead pabrik dengan menggunakan tahun analisis 2012 dan 2013.

Sedangkan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan penganalisa data, informasi atau

keterangan dengan menjelaskan makna dari penyimpangan yang terjadi dan

menganalisa penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.

Teknik Analisis

Teknik analisisnya yaitu berupa analisis selisih biaya bahan baku, tenaga kerja

langsung dan overhead.

Langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kartu biaya standar pada CV Keong Mas Permai

2. Mengevaluasi serta melaksanakan analisis selisih biaya produksi dalam

penerapan analisis selisih (variansi)

a. Perhitungan variansi harga bahan baku

MPV = (AP - SP) AQ

Keterangan:

AP = harga aktual per unit

SP = harga standar per unit

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

b. Perhitungan variansi penggunaan bahan baku

MUV = (AQ – SQ) SP

Keterangan:

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

11

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual

SP = harga standar per unit

c. Perhitungan variansi tarif tenaga kerja

LRV = (AR – SR) AH

Keterrangan:

AR = tarif upah aktual per jam

SR = tarif upah standar per jam

AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan

d. Perhitungan efisiensi tenaga kerja

LEV = (AH – SH) SR

Keterangan:

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan

SR = tarif upah standar per jam

e. Perhitungan pengeluaran overhead variabel

(AVOR x SVOR) AH

Keterangan:

AVOR = tarif aktual overhead variabel

SVOR = tarif standar overhead variabel

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

f. Perhitungan efisiensi overhead variabel

(AH - SH) SVOR

Keterangan:

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan

SVOR = tarif standar overhead variabel

g. Perhitungan variansi overhead tetap

Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x jam standar

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

12

Total variansi overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual

dan overhead tetap yang dibebankan.

Total variansi overhead tetap = Biaya aktual overhead tetap - overhead tetap

yang dibebankan

3. Setelah melakukan analisis selisih (varian) maka perlu menganalisis faktor-

faktor penyebab selisih biaya produksi.

4. Menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk dijadikan sebagai bahan

masukan bagi manajemen.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

CV Keong Mas Permai yang merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak dalam bidang pengolahan makanan kaleng yaitu daging keong atau siput

satu-satunya yang berada di Bojonegoro. Berada di jalan Raya Sukowati No. 410

Kapas Kabupaten Bojonegoro 62181 Jawa Timur. Produk yang dihasilkan berupa

canned snail meat dan frozen snail meat. Nama pemiliknya yaitu Bapak Toni

Sulistio. Dengan mengambil nama CV Keong Mas Permai, pemilik ingin

perusahannya menghasilkan kualitas keong yang baik, yang dimana nama mas berarti

sesuatu yang berharga dan kata permai yang berarti indah. CV Keong Mas Permai

didirikan pada tahun 1998. Jumlah karyawan yang dimiliki CV Keong Mas Permai

saat ini yaitu sebanyak enam belas orang. CV Keong Mas Permai memiliki tenaga

kerja langsung sebanyak lima puluh orang. Karyawan mulai masuk pada jam tujuh

pagi dan berakhir pada jam tiga sore.

Visi perusahaan:

Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan menghasilkan produk yang

berkualitas dan aman.

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

13

Misi perusahaan:

1. Menghasilkan bahan baku yang terjamin, bermutu tinggi, segar dan sehat bagi

pelanggan.

2. Menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya

kepuasan pelanggan.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan wewenang dan tanggung jawab dalam

perusahaan dari masing-masing bagian yang saling berinteraksi dan membentuk suatu

kerja sama. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh seluruh personil yang tercantum

pada bagan organisasi sesuai dengan masing-masing tugasnya. Pekerjaan dilakukan

sesuai standar pelaksanaan kerja untuk mencapai target yang telah dibuat.

Direktur

Manajer

Divisi Ekspor/

Impor

Kepala

Produksi 1

Divisi Quality

Control

Divisi

Administrasi

Pengawas

Kepala LimbahKepala

Gudang

Kepala

Produksi 2

Pengawas Pengawas

Divisi Produksi

Gambar 1: Struktur Organisasi

Sumber data dari CV Keong Mas Permai

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

14

Proses Produksi

Proses produksi merupakan proses yang paling penting di dalam perusahaan

manufaktur. Tahapan proses produksi di CV Keong Mas Permai sebagai berikut:

1. Penerimaan bahan baku keong

Bahan baku yang digunakan adalah keong. Keong yang di kirim ke pabrik

harus yang segar, bebas dari bau yang menandakan pembusukan, dan masih

dalam keadaan hidup. Setelah bahan baku keong diterima, ada yang langsung

diproses dan ada juga yang masih disimpan.

2. Sortasi

Setelah menerima bahan baku, maka dilakukan pemisahaan antara keong yang

mati dan keong yang masih hidup lalu dicuci.

3. Perendaman air garam

Setelah keong dicuci, keong direndam dengan air garam guna untuk

mengurangi lendir dan memasukan tentakel daging ke dalam cangkangnya.

4. Perebusan

Perebusan dilakukan supaya daging keong matang dengan suhu 1000C selama

25-30 menit.

5. Pendinginan

Keong yang sudah direbus lalu dilakukan pendinginan dengan

menyemprotkan air bersih hingga mencapai suhu 20-300C.

6. Pencongkelan

Setelah dingin keong siap untuk dikeluarkan dagingnya secara manual

menggunakan gunting serta potong perut setelah daging keluar dari

cangkangnya lalu dicuci bersih.

7. Pengecekan 1

Keong yang sudah dicuci bersih di cek apakah ada kotoran yang masih

menempel di atas meja stainless steel.

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

15

8. Penimbangan

Untuk mengetahui penyusutan berat daging

9. Pencucian

Membersihkan kotoran yang masih menempel pada daging dengan

menggunakan mesin pencuci.

10. Pengalengan

Keong yang sudah masuk dalam kualifikasi dapat dimasukan dalam kaleng.

11. Penimbangan

Setelah daging keong diisi didalam kaleng selanjutnya melakukan

penimbangan sesuai dengan standar perusahaan.

12. Pengisian bahan tambahan

Di dalam proses ini dilakukan untuk memberi rasa dan pengawet.

13. Exhausting

Memperoleh keadaan vakum dalam kaleng dengan mengeluarkan udara

terutama oksigen.

14. Seaming

Memastikan kaleng tertutup rapat dan sesuai standar.

15. Sterilisasi

Agar produk bebas dari bakteri dengan menggunakan suhu 1280C selama 28

menit.

16. Inkubasi

Untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada kaleng atau tidak.

17. Pelabelan dan pengepakan (packing)

Dalam tahap ini pertama kali kaleng diperiksa kembali apakah sudah benar-

benar bersih dan tertutup rapat, lalu melakukan pemasangan label. Setelah itu

kaleng siap untuk proses pengemasan didalam karton.

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

16

Kartu Biaya Standar

CV Keong Mas Permai Bojonegoro dalam menentukan biaya standar

dilakukan dengan menetapkan standar produksinya dalam kapasitas normal

perusahaan. Biaya standar yang ditetapkan perusahaan ini berdasarkan biaya-biaya

diperiode masa lalu yang disesuaikan dengan keadaan perusahaan dimasa datang.

Pada standar harga, manajer perusahaan menetapkan harga berdasarkan biaya pada

tingkat harga rata-rata dari berbagai pemasok CV Keong Mas Permai, sedangkan

standar penggunaan perusahaan menetapkan sendiri dengan menghitung pemakaian

standar jumlah bahan baku per produksi, sedangkan pada tenaga kerja langsung dan

overhead variabel terikat pada standar tenaga kerja langsung dalam perhitungan ini

dapat dilihat pada halaman 42 sampai 43 pada bagian lampiran.

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

17

Tabel 1

Kartu Biaya Standar

Kartu Biaya Standar

Keterangan Standar Harga

Standar Penggunaan

Standar Biaya

Sub Total

Bahan Baku Langsung:

Keong Rp 4,100 1.8 Rp 7,380

Garam Rp 4,100 0.7 Rp 2,870

Kaleng Rp 3,100 1 Rp 3,100

Total Bahan Baku Langsung

Rp 13,350

Tenaga Kerja Langsung:

Tenaga Kerja Langsung Rp 5,100 0.12 Rp 612

Overhead Variabel:

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 1,721 0.12 Rp 207

Biaya listrik Rp 67 0.12 Rp 9

Biaya telepon Rp 30 0.12 Rp 4

Biaya bahan bakar Rp 46 0.12 Rp 6

Biaya pengolahan limbah Rp 92 0.12 Rp 12

Biaya kendaraan Rp 134 0.12 Rp 17

Biaya bahan penolong Rp 46 0.12 Rp 6

Total Biaya Overhead variabel Rp 261

Overhead Tetap:

Biaya penyusutan peralatan Rp 35 0.12 Rp 5

Biaya penyusutan mesin Rp 49 0.12 Rp 6

Biaya penyusutan gedung Rp 88 0.12 Rp 11

Total Biaya Overhead Tetap

Rp 22

Total Biaya Standar Unit Rp 14,245 Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih biaya bahan baku langsung timbul karena adanya perbedaan antara

biaya standar bahan baku langsung dengan biaya aktual bahan baku langsung.

Analisis biaya bahan baku langsung dilakukan untuk mengetahui berapa selisih yang

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

18

terjadi antara biaya standar bahan baku langsung dengan biaya aktual bahan baku

langsung, apakah selisih tersebut menguntungkan atau favorable (F) atau tidak

menguntungkan atau unfavorable (U) serta mengetahui penyebab selisih variansi

tersebut. Analisis selisih bahan baku langsung terdiri atas analisis variansi harga

bahan baku dan analisis variansi efisiensi penggunaan.

a. Analisis Variansi Harga Bahan Baku Langsung

Tabel 2

Analisis Variansi Harga Bahan Baku

CV Keong Mas Permai

Tahun Nama Bahan Baku

Analisis Variansi Rata-Rata Harga Bahan Baku

Harga Aktual (AP)

Harga Standar (SP)

Kuantitas Aktual (AQ)

Analisis Variansi (MPV)

U/F Variansi

2012

Keong Rp 4,000.00 Rp 4,100.00 48.503 Rp (4,850,300.00) F 2.5%

Garam Rp 4,000.00 Rp 4,100.00 18.841 Rp (1,884,100.00) F 2.5%

Kaleng Rp 3,000.00 Rp 3,100.00 26.902 Rp (2,690,200.00) F 3.3%

Rp (9,424,600.00)

2013

Keong Rp 4,000.00 Rp 4,100.00 48.512 Rp (4,851,200.00) F 2.5%

Garam Rp 4,050.00 Rp 4,100.00 18.854 Rp (942,700.00) F 1.3%

Kaleng Rp 3,000.00 Rp 3,100.00 26.910 Rp (2,691,000.00) F 3.3%

Rp (8,484,900.00)

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 bahan baku

keong mengalami selisih harga yang bersifat menguntungkan atau favorable sebesar

Rp 4.850.300,00 karena harga bahan baku keong sesungguhnya Rp. 4.000,00 lebih

kecil daripada standar biaya bahan baku Rp. 4.100,00 dengan presentase sebesar

2,5%. Bahan baku garam juga mengalami selisih yang menguntungkan atau favorable

(F) sebesar Rp 1.884.100,00 karena harga bahan baku garam sesungguhnya Rp.

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

19

4.000,00 lebuh kecil daripada standar harga bahan baku Rp 4.100,00 dengan

presentase sebesar 2.5%. Sedangkan rata-rata standar bahan baku langsung kaleng

sebesar Rp. 3.100,00 per kaleng dengan realisasi harga Rp. 3.000,00. Terlihat bahwa

terdapat variansi yang menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 2.690.200,00

atau sebesar 3,3%. Secara total selisih biaya bahan baku pada tahun 2012 bersifat

menguntungkan atau favorable (F) yaitu sebesar Rp. 9.424.600,00.

Variansi pada bahan baku keong terjadi karena harga bahan baku keong

ditetapkan oleh perusahaan, jadi perusahaan membeli dengan harga yang lebih murah

dari standarnya. Oleh karena itu terjadi penyimpangan yang bersifat menguntungkan

bagi perusahaan. Variansi pada bahan baku garam terjadi karena mendapat potongan

harga dari supplier karena membeli bahan baku garam dalam jumlah besar.

Sedangkan variansi pada kaleng terjadi disebabkan adanya potongan harga karena

sudah menjadi langganan dari toko tersebut. Hal ini sangat menguntungkan bagi

perusahaan karena sangat menghemat pengeluaran dalam proses produksi.

Sedangkan pada tahun 2013 bahan baku keong mengalami selisih harga yang

bersifat menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp 4.851.200,00 karena harga

keong sesungguhnya Rp. 4.000,00 lebih lecil daripada standar harga keong Rp.

4.100,00 dengan presentase 2,5%. Bahan baku garam mengalami selisih

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp 942.700,00 karena harga garam

sesungguhnya Rp. 4.050,00 lebih lecil daripada standar harga garam Rp. 4.100,00

dengan presentase 1.3%. Sedangkan baku baku langsung kaleng juga mengalami

selisih harga yang bersifat menguntungkan atau favorable (F) karena harga standar

Rp 3.100,00 lebih besar dari pada harga sesungguhnya Rp. 3.000,00 dengan

presentase 3,3%. Secara total selisih biaya bahan baku pada tahun 2013 bersifat

menguntungkan atau favorable (F) yaitu sebesar Rp. 8.484.900,00.

Variansi ini terjadi karena harga aktual bahan baku langsung lebih rendah dari

harga standar bahan baku langsung. Hal ini disebabkan karena harga keong yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Dan dengan memperoleh potongan harga maka

sangat menguntungkan bagi perusahaan karena sangat menghemat pengeluaran dalam

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

20

proses produksi. Selain itu perusahaan menetapkan standar biaya bahan baku yang

lebih tinggi padahal harga bahan baku sesungguhnya lebih rendah yang disebabkan

karena perusahaan memperkirakan kenaikan harga bahan baku.

Tabel 3

Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku

CV Keong Mas Permai

Tahun Nama Bahan Baku

Analisis Variansi Rata-Rata Harga Bahan Baku

Kuantitas Aktual (AQ)

Kuantitas Standar

(SQ)

Harga Standar (SP)

Analisis Variansi (MUV)

U/F Variansi

2012

Keong 48.503 kg 48.402 kg Rp 4,100.00 Rp 414,100.00 U 0.21%

Garam 18.841 kg 18.823 kg Rp 4,100.00 Rp 73,800.00 U 0.1%

Kaleng 26.902 klg 26.890 klg Rp 3,100.00 Rp 37,200.00 U 0.05%

Rp 525,100.00

2013

Keong 48.512 kg 48.402 kg Rp 4,100.00 Rp 541,000.00 U 0.3%

Garam 18.854 kg 18.823 kg Rp 4,100.00 Rp 127,100.00 U 0.2%

Kaleng 26.910 klg 26.890 klg Rp 3,100.00 Rp 62,000.00 U 0.1%

Rp 640,100.00 Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 bahan baku

keong mengalami selisih kuantitas yang bersifat tidak menguntungkan atau

unfavorable (U) sebesar Rp 414.100,00 dikarekan kuantitas bahan baku keong

sesungguhnya 48.503 kilogram lebih besar daripada kuantitas standar bahan baku

keong 48.402 kilogram dengan presentase 0,21%. Pada bahan baku garam mengalami

selisih tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp 73.800,00 dikarekan

kuantitas bahan baku garam sesungguhnya 18.841 kilogram lebih besar daripada

kuantitas standar bahan baku garam 18.823 kilogram dengan presentase 0,1%.

Sedangkan pada bahan baku kaleng mengalami selisih tidak menguntungkan atau

unfavorable (U) sebesar Rp. 37.200,00 dikarekanan kuantitas aktual 26.902 kaleng

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

21

lebih besar dari kuantitas standar 26.890 kaleng dengan presentase 0,05%. Secara

total selisih kuantitas bahan baku pada tahun 2012 bersifat tidak menguntungkan

sebesar Rp. 525.100,00.

Variansi ini disebabkan karena kuantitas aktual lebih besar dari pada standar

kuantitas yang disebabkan karena pada saat pengolahan bahan baku keong terdapat

bahan baku yang rusak atau tidak memenuhi standar maka keong tersebut dibuang.

Variansi pada garam juga disebabkan karena ketidakefisienan penggunaan bahan

baku keong yang rusak maka harus menambah kuantitas penggunaan garam sehingga

menyebabkan variansi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan, sedangkan

variansi pada bahan baku kaleng disebabkan karena pada saat pengukusan kaleng

tersebut rusak atau bocor maka perlu adanya pengerjaan ulang.

Pada tahun 2013 bahan baku keong mengalami selisih kuantitas yang bersifat

merugikan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 541.000,00 dikarekan kuantitas bahan

baku keong sesungguhnya 48.512 kilogram lebih besar daripada kuantitas standar

bahan baku keong 48.402 kilogram dengan presentase 0,3%. Pada bahan baku garam

mengalami selisih merugikan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 127.100,00 dikarekan

kuantitas bahan baku garam sesungguhnya 18.854 kilogram lebih besar daripada

kuantitas standar bahan baku garam 18.823 kilogram dengan presentase 0,2% .

Sedangkan pada bahan baku kaleng mengalami variansi yang merugikan atau

unfavorable (U) sebesar Rp. 62.000,00 dengan presentase 0,1%. Secara total selisih

kuantitas bahan baku pada tahun 2013 bersifat merugikan atau unfavorable (U)

sebesar Rp 640.100,00.

Variansi ini disebabkan karena kuantitas aktual lebih besar dari pada standar

kuantitas yang disebabkan karena ketidakefisienan dalam pengolahan bahan baku

sehingga terdapat bahan baku yang rusak atau bahan baku yang kurang berkualitas

dan pada saat pengukusan kaleng tersebut rusak atau tidak memenuhi standar. Maka

perlu pengerjaan ulang. Penggunaan yang melebihi standar kuantitas akan

menyebabkan variansi yang merugikan bagi perusahaan.

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

22

Analisis Variansi Total Rata-Rata Bahan Baku Langsung

Analisis variansi total rata-rata bahan baku langsung menggabungkan antara

variansi harga dan efisiensi bahan baku. Analisis variansi total rata-rata bahan baku

langsung dalam produksi keong selama tahun 2012 sampai 2013.

Tabel 4

Analisis Variansi Total Rata-Rata Bahan Baku Langsung

CV Keong Mas Permai Tahun 2012 – 2013

Tahun Nama Bahan Baku

Analisis Variansi Total Rata-Rata Harga Bahan Baku Langsung

Biaya Standar Biaya Aktual Analisis Variansi U/F Variansi

2012

Keong Rp 198,448,200.00 Rp 194,012,000.00 Rp 4,436,200.00 F 2.3%

Garam Rp 77,174,300.00 Rp 75,364,000.00 Rp 1,810,300.00 F 2.5%

Kaleng Rp 83,359,000.00 Rp 80,706,000.00 Rp 2,653,000.00 F 3.3%

2013

Keong Rp 198,448,200.00 Rp 194,048,000.00 Rp 4,400.200.00 F 2.3%

Garam Rp 77,174,300.00 Rp 76,358,700.00 Rp 815,600.00 F 1.1%

Kaleng Rp 83,359,000.00 Rp 80,730,000.00 Rp 2,629,000.00 F 3.3%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Dari perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya standar bahan baku

langsung keong selama tahun 2012 adalah sebesar Rp. 198.448.200,00 dengan biaya

aktual Rp. 194.012.000,00. Maka berdasarkan perhitungan analisis varian terdapat

selisih yang bersifat menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 4.436.200,00 atau

sebebsar 2,3%. Pada bahan baku langsung garam biaya standar sebesar Rp.

77.174.300,00 dengan biaya aktual Rp. 75.364.000,00. Maka berdasarkan

perhitungan analisis varian terdapat selisih yang bersifat menguntungkan atau

favorable (F) sebesar Rp. 1.810.300,00 atau sebesar 2.5%. Pada standar bahan baku

kaleng selama tahun 2012 sebesar Rp. 83.359.000,00 dan biaya aktual sebesar Rp.

80.706.000,00 dengan presentase 3.3% dan dikategorikan favorable (F) atau

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

23

menguntungkan. Variansi ini disebabkan karena perusahaan yang menetapkan standar

yang lebih tinggi dari sesungguhnya.

Sedangkan biaya standar bahan baku langsung keong selama tahun 2013

adalah sebesar Rp. 198.448.200,00 dengan biaya aktual Rp. 194.048.000,00. Maka

berdasarkan perhitungan analisis varian terdapat selisih yang bersifat menguntungkan

atau favorable (F) sebesar Rp. 4.400.200,00 atau 2.3%. Pada bahan baku langsung

garam dapat dilihat bahwa selama tahun 2013, biaya standar sebesar Rp.

77.174.300,00 dengan biaya aktual Rp. 76.358.700,00. Maka berdasarkan

perhitungan analisis varian terdapat selisih yang bersifat menguntungkan atau

favorable (F) sebesar Rp. 815.600,00 atau sebesar 1.1%. Pada bahan baku kaleng

juga mengalami variansi menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 2.629.000,00

dengan biaya standar Rp. 83.359.000 dan biaya aktual sebesar Rp. 80.730.000,00 atau

sebesar 3.3%. Variansi ini disebabkan karena perusahaan telah menetapkan harga

bahan baku keong, mendapatkan potongan harga dan membeli dalam jumlah yang

besar sehingga mendapatkan keutungan, meskipun terdapat kurang efisien dalam

penggunaan bahan baku karena perlu pengerjaan ulang.

Analisis Variansi Tenaga Kerja Langsung

Selisih biaya tenaga kerja langsung timbul karena adanya perbedaan antara

biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dengan standar biaya tenaga kerja

langsung. Selisih biaya tenaga kerja langsung terdiri dari selisih tarif upah tenaga

kerja langsung dan selisih efisiensi tenaga kerja langsung.

Berikut perhitungan analisis selisih tarif upah langsung untuk masing-masing

tenaga kerja langsung pada CV Keong Mas Permai Bojonegoro dalam memproduksi

makanan kaleng tahun 2012-2013:

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

24

Tabel 5

Analisis Variansi Rata-Rata Tarif Tenaga Kerja Langsung

CV Keong Mas Permai

Keterangan

Analisis Variansi Rata-Rata Tarif Tenaga Kerja Langsung

Tarif Upah Aktual

per Jam (AR)

Tarif Upah Standar

per Jam (SR)

Jam TKL Aktual (AH)

Analisis Variansi (LRV)

U/F Variansi

2012:

TKL Rp 5,000.00 Rp 5,100.00 122,980 Rp (12,298,000) F 2%

2013:

TKL Rp 5,000.00 Rp 5,100.00 123,180 Rp (12,318.000) F 2%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Tarif upah standar tenaga kerja langsung pada tahun 2012 di CV Keong Mas

Permai yaitu Rp. 5.100,00 per jam dengan tarif upah aktual sebesar Rp. 5.000,00 per

jam dan memiliki 122,980 jam aktual. Dalam analisis ini terjadi variansi yang

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 12.298.000,00 atau presentase sebesar

2%.

Tarif upah langsung pada tahun 2013 mengalami keuntungan atau favorable

(F) sebesar Rp. 12.318.000,00 atau sebesar 2% yang dimana tarif upah aktual per jam

Rp. 5.000,00 lebih kecil dari pada tarif upah standar per jam yaitu sebesar Rp

5.100,00 dengan jam tenaga kerja langsung 123.180 jam.

Variansi pada tenaga kerja langsung disebabkan karena tarif upah aktual per

jam lebih rendah dari tarif upah standar per jam. Hal ini terjadi karena adanya

kenaikan tarif upah maka perusahaan menetapkan standar tarif upah tenaga kerja

yang lebih tinggi.

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

25

Tabel 6

Analisis Variansi Rata-Rata Efisiensi Tarif Tenaga Kerja Langsung

CV Keong Mas Permai

Keterangan

Analisis Variansi Rata-Rata Tarif Tenaga Kerja Langsung

Jam TKL Standar

(SH)

Jam TKL Aktual (AH)

Tarif Upah Standar

per Jam (SR)

Analisis Variansi (LEV)

U/F Variansi

2012:

TKL 120.000 122.980 Rp 5,100.00 Rp 15,198,000.00 U 2,5%

2013:

TKL 120.000 123.180 Rp 5,100.00 Rp 16,218,000.00 U 2,65%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Pada tahun 2012 tenaga kerja langsung memiliki jam kerja standar selama

120.000 jam dengan realisasi selama 122.980 jam. Hal ini mengakibatkan variansi

yang tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp 15.198.000,00 atau

sebesar 2,5%. Variansi ini disebabkan karena realisasi jam tenaga kerja langsung

lebih tinggi daripada standar jam tenaga kerja langsung, kesalahan teknis dalam

pekerjaan, rusaknya mesin dan waktu tunggu dalam memperoleh bahan baku yang

menyebabkan bertambahnya jam tenaga kerja langsung sehingga tidak

menguntungkan perusahaan.

Sedangkan pada tahun 2013 tenaga kerja langsung memiliki jam kerja standar

selama 120.000 jam dengan realisasi selama 123.180 jam. Hal ini mengakibatkan

variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp 16.218.000,00

atau sebesar 2,65%. Variansi ini juga disebabkan karena realisasi jam tenaga kerja

langsung lebih tinggi daripada standar jam tenaga kerja langsung, kesalahan teknis

dalam pengolahan bahan baku dan waktu tunggu dalam memperoleh bahan baku

yang menyebabkan bertambahnya jam tenaga kerja langsung sehingga tidak

menguntungkan perusahaan.

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

26

Analisis Variansi Overhead Pabrik

Selisih biaya overhead timbul karena perbedaan antara standar biaya overhead

pabrik dengan realisasi biaya overhead pabrik. Dilakukannya analisis bertujuan untuk

mengetahui berapa selisih yang terjadi antara standar biaya overhead pabrik dengan

realisasi biaya overhead pabrik, apakah menguntungkan atau merugikan perusahaan

serta untuk mengetahui penyebab selisih biaya overhead tersebut. Penetapan standar

biaya overhead pabrik didasarkan atas anggaran flexibel yang ditetapkan oleh

perusahaan yaitu dengan membagi anggaran flexibel yang dialokasikan untuk proses

produksi dengan jumlah jam tenaga kerja langsung. Overhead variabel yang

digunakan pada tahun 2012 dan 2013 terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung,

biaya listrik, biaya telepon, biaya bahan bakar, biaya pengolahan limbah, biaya

kendaraan dan biaya bahan penolong.

Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

Berikut analisis variansi pengeluaran overhead variabel selama tahun 2012-

2013:

Tabel 7

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

CV Keong Emas Permai Tahun 2012

Jenis

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

Tarif Aktual Overhead Variabel (AVOR)

Tarif Standar

Overhead Variabel (SVOR)

Jam TKL

Aktual (AH)

Analisis Variansi (VPOV)

U/F Variansi

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 1,630 Rp 1,721 122.980 Rp (11,191,180) F 6%

Biaya listrik Rp 73 Rp 67 122.980 Rp 737,880 U -9%

Biaya telepon Rp 23 Rp 30 122.980 Rp (860,860) F 24%

Biaya bahan bakar Rp 41 Rp 46 122.980 Rp (614,900) F 11%

Biaya pengolahan limbah Rp 88 Rp 92 122.980 Rp ( 491,920) F 5%

Biaya kendaraan Rp 130 Rp 134 122.980 Rp (491,920) F 3%

Biaya bahan penolong Rp 41 Rp 46 122.980 Rp (614,900) F 11%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

27

1. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tarif standar biaya tenaga kerja tidak langsung per jam tenaga kerja langsung

pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.721,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.630,00.

Berdasarkan analisis terdapat variansi menguntungkan atau favorable (F)

sebesar Rp. 11.191.180,00 atau sebesar 6%. Hal ini terjadi karena perusahaan

menetapkan standar yang lebih tinggi dari standarnya, untuk mengatisipasi

adanya kenaikan biaya tenaga kerja tidak langsung.

2. Biaya Listrik

Tarif standar biaya listrik per jam tenaga kerja langsung yaitu sebesar Rp.

67,00 dengan realisasi sebesar Rp. 73,00. Hal ini mengakibatkan terjadinya

variansi selisih yang merugikan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 737.880

atau sebesar 9%. Hal ini terjadi karena penggunaan listrik yang melebihi

standar seperti pengerjaan ulang akibat bahan baku yang rusak.

3. Biaya telepon

Tarif standar biaya telepon per tenaga kerja langsung yaitu sebesar Rp. 30,00

dengan realisasi sebesar Rp. 23,00 maka setelah dianalisis terdapat variansi

yang menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp 860.860,00 atau sebesar

24%. Variansi menguntungkan ini terjadi karena adanya penghematan yang

dilakukan perusahaan.

4. Biaya Bahan Bakar

Tarif standar biaya bahan bakar per jam tenaga kerja langsung yaitu sebesar

Rp. 46,00 dengan realisasi sebesar Rp 41,00. Berdasarkan analisis terdapat

variansi yang menguntungkan favorable (F) sebesar Rp 614.900,00 atau

sebesar 11%. Hal ini terjadi karena tarif standar lebih besar dari tarif aktual,

dimana perusahaan melakukan penghematan dalam penggunaan bahan bakar.

5. Biaya Pengolahan Limbah

Tarif standar biaya pengolahan limbah per tenaga kerja langsung yaitu sebesar

Rp. 92,00 dan tarif aktual sebesar Rp 88,00. Terdapat variansi selisih yang

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 491.920,00 atau 5%. Hal ini

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

28

diakibatkan karena perusahaan menetapkan standar yang lebih besar dari yang

sesungguhnya.

6. Biaya Kendaraan

Tarif standar biaya kendaraan per tenaga kerja langsung pada tahun 2012

yaitu sebesar Rp 134,00 dengan tarif aktual Rp. 130,00. Hal ini

mengakibatkan variansi menguntungkan favorable (F) sebesar Rp. 491.920,00

atau sebesar 3%. Hal ini terjadi karena perusahaan menetapkan standar yang

lebih tinggi, dan perusahaan mengatisipasi jika terjadi kenaikan tarif sewa

yang diakibatkan naiknya bahan bakar.

7. Biaya Bahan Penolong

Tarif standar biaya bahan penolong per jam tenaga kerja langsung sebesar Rp

46,00 dan tarif aktual sebesar Rp. 41,00. Hal ini mengakibatkan selisih

variansi yang menguntungkan perusahaan sebesar Rp. 614.900,00 atau

sebesar 11%. Hal ini terjadi karena perusahaan memperkirakan biaya standar

yang lebih tinggi.

Pada analisis variansi pengeluaran overhead variabel terjadi tarif standar

overhead variabel lebih tinggi dari tarif aktual overhead variabel. Hal ini disebabkan

karena efisiensi yang dapat menurunkan biaya aktual overhead variabel dan

menurunkan tarif aktual overhead variabel. Penggunaan yang efisien atas penggunaan

biaya telepon, biaya bahan bakar, biaya pengolahan limbah, biaya kendaraan dan

biaya bahan penolong pada bagian overhead variabel dapat mendukung variansi

pengeluaran yang menguntungkan. Oleh sebab itu, variansi pengeluaran overhead

variabel adalah hasil dari harga dan efisiensi.

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

29

Tabel 8

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variable

CV Keong Mas Permai Tahun 2013

Jenis

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

Tarif Aktual

Overhead Variabel (AVOR)

Tarif Standar

Overhead Variabel (SVOR)

Jam TKL

Aktual (AH)

Analisis Variansi (VPOV)

U/F Variansi

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 1,659 Rp 1,721 123.180 Rp (7,637,160) F 4%

Biaya listrik Rp 73 Rp 67 123.180 Rp 739,080 U -9%

Biaya telepon Rp 26 Rp 30 123.180 Rp (492,720) F 14%

Biaya bahan bakar Rp 41 Rp 46 123.180 Rp (615,900) F 11%

Biaya pengolahan limbah Rp 90 Rp 92 123.180 Rp (246,360 F 3%

Biaya kendaraan Rp 127 Rp 134 123.180 Rp 862,260) F 6% Biaya bahan penolong Rp 48 Rp 46 123.180 Rp 246,360 U -5%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

1. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tarif standar biaya tenaga kerja tidak langsung per jam tenaga kerja langsung

pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.721,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.659,00.

Berdasarkan analisis terdapat variansi menguntungkan atau favorable (F)

sebesar Rp. 7.637.160,00 atau sebesar 4%. Hal ini terjadi karena tarif aktual

biaya tenaga kerja tidak langsung lebih kecil daripada tarif standar biaya

tenaga kerja tidak langsung maka perusahaan mengalami keuntungan.

2. Biaya Listrik

Tarif standar biaya listrik per jam tenaga kerja langsung yaitu sebesar Rp.

67,00 dengan realisasi sebesar Rp. 73,00. Hal ini mengakibatkan terjadinya

variansi selisih yang merugikan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 739.080

atau sebesar 9%. Hal ini terjadi karena penggunaan listrik yang melebihi

standar, seperti pengerjaan ulang kaleng-kaleng yang rusak.

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

30

3. Biaya telepon

Tarif standar biaya telepon per tenaga kerja langsung yaitu sebesar Rp. 30,00

dengan realisasi sebesar Rp. 26,00 maka setelah dianalisis terdapat variansi

yang menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp 492.720 atau sebesar

14%. Variansi menguntungkan ini terjadi karena adanya penghematan yang

dilakukan perusahaan.

4. Biaya Bahan Bakar

Tarif standar biaya bahan bakar per jam tenaga kerja langsung yaitu sebesar

Rp. 46,00 dengan realisasi sebesar Rp 41,00. Berdasarkan analisis terdapat

variansi yang menguntungkan favorable (F) sebesar Rp 615.900,00 atau

sebesar 11%. Hal ini terjadi karena perusahaan melakukan penghematan.

5. Biaya Pengolahan Limbah

Tarif standar biaya pengolahan limbah per tenaga kerja langsung yaitu sebesar

Rp. 92,00 dan tarif aktual sebesar Rp 90,00. Terdapat variansi selisih yang

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 246.360,00 atau 3%. Hal ini

diakibatkan karena perusahaan menetapkan standar yang lebih besar.

6. Biaya Kendaraan

Tarif standar biaya kendaraan per tenaga kerja langsung pada tahun 2013

yaitu sebesar Rp 134,00 dengan tarif aktual Rp. 127,00. Hal ini

mengakibatkan variansi menguntungkan favorable (F) sebesar Rp. 862.260,00

atau sebesar 6%. Hal ini terjadi karena perusahaan memperkirakan akan

terjadinya kenaikan atas sewa kendaraan.

7. Biaya Bahan Penolong

Tarif standar biaya bahan penolong per jam tenaga kerja langsung sebesar Rp

46,00 dan tarif aktual sebesar Rp. 48,00. Hal ini mengakibatkan selisih

variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp.

246.360,00 atau sebesar 5%. Hal ini terjadi karena memerlukan tambahan

biaya bahan penolong yang lebih banyak.

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

31

Pada analisis variansi pengeluaran overhead variabel terjadi tarif standar

overhead variabel lebih tinggi dari tarif aktual overhead variabel. Hal ini disebabkan

karena efisiensi yang dapat menurunkan biaya aktual overhead variabel dan

menurunkan tarif aktual overhead variabel. Penggunaan yang efisien atas biaya

telepon, biaya bahan bakar, biaya pengolahan limbah dan biaya kendaraan pada

bagian overhead variabel dapat mendukung variansi pengeluaran yang

menguntungkan. Oleh sebab itu, variansi pengeluaran overhead variabel adalah hasil

dari harga dan efisiensi.

Variansi Efesiensi Overhead Variabel

Berikut analisis variansi efisiensi overhead variabel selama tahun 2012 dan

2013:

Tabel 9

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

CV Keong Mas Permai Tahun 2012

Jenis

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Jam TKL

Aktual (AH)

Jam TKL

Standar (SH)

Tarif standar

Overhead Variabel (SVOR)

Analisis Variansi (VEOV)

U/F Variansi

Biaya tenaga kerja tidak langsung 122.980 120.000 Rp 1,721 Rp 5,128,580 U -3%

Biaya listrik 122.980 120.000 Rp 67 Rp 199,660 U -3%

Biaya telepon 122.980 120.000 Rp 30 Rp 89,400 U -3%

Biaya bahan bakar 122.980 120.000 Rp 46 Rp 137,080 U -3% Biaya pengolahan limbah 122.980 120.000 Rp 92 Rp 274,160 U -3%

Biaya kendaraan 122.980 120.000 Rp 134 Rp 399,320 U -3% Biaya bahan penolong 122.980 120.000 Rp 46 Rp 137,080 U -3%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Setelah dilakukan analisis variansi efisiensi overhead variabel selama tahun

2012 terlihat bahwa terdapat variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable

(U) sebesar 3%. Variansi ini terjadi karena dipengaruhi oleh penggunaan jam tenaga

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

32

kerja langsung yang tidak efisien akibat kesalahan dalam pengerjaan sehingga ada

bahan baku yang kurang berkualitas, kaleng-kaleng yang rusak dan tidak memenuhi

standar yang perlu pengerjaan ulang agar sesuai dengan standar perusahaan CV

Keong Mas Permai.

Tabel 10

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

CV Keong Mas Permai Tahun 2013

Jenis

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Jam TKL

Aktual (AH)

Jam TKL

Standar (SH)

Tarif standar Overhead Variabel (SVOR)

Analisis Variansi (VEOV)

U/F Variansi

Biaya tenaga kerja tidak langsung 123.180 120.000 Rp 1,721 Rp 5,472,780 U -3%

Biaya listrik 123.180 120.000 Rp 67 Rp 213,060 U -3%

Biaya telepon 123.180 120.000 Rp 30 Rp 95,400 U -3%

Biaya bahan bakar 123.180 120.000 Rp 46 Rp 146,280 U -3%

Biaya pengolahan limbah 123.180 120.000 Rp 92 Rp 292,560 U -3%

Biaya kendaraan 123.180 120.000 Rp 134 Rp 426,120 U -3%

Biaya bahan penolong 123.180 120.000 Rp 46 Rp 146,280 U -3%

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Setelah dilakukan analisis variansi efisiensi overhead variabel selama tahun

2013 terlihat bahwa terdapat variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable

(U) sebesar 3%. Variansi ini terjadi karena dipengaruhi oleh penggunaan jam tenaga

kerja langsung yang tidak efisien akibat kesalahan dalam pengerjaan sehingga ada

bahan baku yang kurang berkualitas, kaleng-kaleng yang rusak dan tidak memenuhi

standar yang perlu pengerjaan ulang agar sesuai dengan standar perusahaan CV

Keong Mas Permai.

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

33

Tabel 11

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap

CV Keong Mas Permai Tahun 2012 dan 2013

Overhead Tetap Biaya Aktual Biaya yang

Dianggarkan Analisis Variansi

Biaya penyusutan peralatan Rp 4,200,000 Rp 4,200,000 Rp -

Biaya penyusutan mesin Rp 5,832,000 Rp 5,832,000 Rp -

Biaya penyusutan gedung Rp 10,500,000 Rp 10,500,000 Rp - Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Dari data diatas dapat dilihat bahwa overhead tetap meliputi biaya penyusutan

peralatan, biaya penyusutan mesin dan biaya penyusutan gedung. Dari hasil tersebut

tidak terdapat variansi overhead tetap, dikarenakan biaya aktual dan biaya yang

dianggarkan sama dari tiap tahunnya, sehingga perusahaan tidak rugi.

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

34

Tabel 12

Ringkasan Hasil Analisis Biaya Produksi

CV Keong Mas Permai Bojonegoro tahun 2012

Keterangan Biaya Produksi Analisis Selisih

Biaya Standar Biaya Aktual Rp U/F

BBBL

Keong Rp 198,448,200 Rp 194,012,000 Rp 4,436,200 F

Garam Rp 77,174,300 Rp 75,364,000 Rp 1,810,300 F

Kaleng Rp 83,359,000 Rp 80,706,000 Rp 2,653,000 F

Total BBBL Rp 358,981,500 Rp 354,082,000 Rp 8,899,500 F

BTKL Rp 612,000,000 Rp 614,900,000 Rp (2,900,000) U

BOP

Biaya Overhead Pabrik Variabel:

Biaya TKTL Rp 206,520,000 Rp 200,457,400 Rp 6,062,600 F

Biaya listrik Rp 8,040,000 Rp 8,977,540 Rp (937,540) U

Biaya telepon Rp 3,600,000 Rp 2,828,540 Rp 771,460 F

Biaya bahan bakar Rp 5,520,000 Rp 5,042,180 Rp 477,820 F

Biaya pengolahan limbah Rp 11,040,000 Rp 10,822,240 Rp 217,760 F

Biaya kendaraan Rp 16,080,000 Rp 15,987,400 Rp 92,600 F

Biaya bahan penolong Rp 5,520,000 Rp 5,042,180 Rp 477,820 F

Biaya Overhead Pabrik Tetap:

Biaya penyusutan peralatan Rp 4,200,000 Rp 4,200,000 Rp - -

Biaya penyusutan mesin Rp 5,832,000 Rp 5,832,000 Rp - -

Biaya penyusutan gedung Rp 10,500,000 Rp 10,500,000 Rp - -

Total Biaya Overhead Pabrik Rp 276,852,000 Rp 269,689,480 Rp 7,162,520 F

TOTAL Rp 13,162,020 F

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Berdasarkan hasil analisis variansi yang telah dilakukan pada biaya bahan

baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat lihat

bahwa variansi antara biaya standar dengan biaya aktual untuk memproduksi 26.890

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

35

kaleng memiliki variansi yang menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp.

13.162.020. Total biaya standar bahan baku langsung pada tahun 2012 adalah sebesar

Rp.358.981.500 dengan realisasi sebesar Rp 350.082.000 sehingga terdapat variansi

yang favorable (F) sebesar Rp. 8.899.500.

Variansi tersebut dikarenakan adanya kesepakatan antara pihak pemasok dan

perusahaan sehingga perusahaan membeli dengan harga yang lebih rendah dari

standar, potongan harga dari supplier yang diberikan pada CV Keong Mas Permai

untuk setiap pembelian garam dan kaleng. Hal ini sangat menguntungkan bagi pihak

perusahaan meskipun terdapat selisih yang merugikan karena adanya pengerjaan

ulang dan tidak memenuhi standar.

Sedangkan biaya standar untuk tenaga kerja langsung pada tahun 2012

sebesar Rp. 612.000.000 dengan biaya aktual Rp. 614.900.000 sehingga terdapat

variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 2.900.000.

Variansi ini disebabkan karena biaya aktual yang lebih tinggi dari biaya standar . Dan

biaya standar overhead pabrik pada tahun 2012 sebesar Rp. 276.852.000 dengan

biaya aktual sebesar Rp. 269.689.480 sehingga menimbulkan variansi yang

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 7.162.520 hal ini disebabkan karena

biaya aktual lebih rendah dari biaya standar.

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

36

Tabel 13

Ringkasan Hasil Analisis Biaya Produksi

CV Keong Mas Permai Bojonegoro tahun 2013

Keterangan Biaya Produksi Analisis Selisih

Biaya Standar Biaya Aktual Rp U/F

BBBL

Keong Rp 198,448,200 Rp 194,048,000 Rp 4,400,200 F

Garam Rp 77,174,300 Rp 76,358,700 Rp 815,600 F

Kaleng Rp 83,359,000 Rp 80,730,000 Rp 2,629,000 F

Total BBBL Rp 358,981,500 Rp 351,136,700 Rp 7,844,800 F

BTKL Rp 612,000,000 Rp 615,900,000 Rp (3,900,000) U

BOP

Biaya Overhead Pabrik Variabel:

Biaya TKTL Rp 206,520,000 Rp 204,355,620 Rp 2,164,380 F

Biaya listrik Rp 8,040,000 Rp 8,992,140 Rp (952,140) U

Biaya telepon Rp 3,600,000 Rp 3,202,680 Rp 397,320 F

Biaya bahan bakar Rp 5,520,000 Rp 5,050,380 Rp 469,620 F

Biaya pengolahan limbah Rp 11,040,000 Rp 11,086,200 Rp (46,200) U

Biaya kendaraan Rp 16,080,000 Rp 15,643,860 Rp 436,140 F

Biaya bahan penolong Rp 5,520,000 Rp 5,912,640 Rp (392,640) U

Biaya Overhead Pabrik Tetap:

Biaya penyusutan peralatan Rp 4,200,000 Rp 4,200,000 Rp - -

Biaya penyusutan mesin Rp 5,832,000 Rp 5,832,000 Rp - -

Biaya penyusutan gedung Rp 10,500,000 Rp 10,500,000 Rp - -

Total Biaya Overhead Pabrik Rp 276,852,000 Rp 274,775,520 Rp 2,076,480 F

TOTAL Rp 6,021,280 F

Sumber data dari CV Keong Mas Permai yang diolah

Berdasarkan hasil analisis variansi yang telah dilakukan pada biaya bahan

baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat lihat

bahwa variansi antara biaya standar dengan biaya aktual untuk memproduksi 26.890

kaleng memiliki variansi yang menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp.

6.021.280. Total biaya standar bahan baku langsung pada tahun 2013 adalah sebesar

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

37

Rp.358.981.500 dengan realisasi sebesar Rp 351.136.700 sehingga terdapat variansi

yang favorable (F) sebesar Rp. 7.844.800.

Variansi tersebut dikarenakan adanya kesepakatan antara pihak pemasok dan

perusahaan sehingga perusahaan membeli dengan harga yang lebih rendah dari

standar, adanya potongan harga dari supplier yang diberikan kepada CV Keong Mas

Permai untuk setiap pembelian bahan baku yang dibutuhkan dalam memproduksi

makanan kaleng, CV Keong Emas Permai juga sudah menjadi langganan tetap dan

membeli dalam jumlah besar sehingga hal ini sangat menguntungkan bagi pihak

perusahaan meskipun terdapat selisih yang merugikan atau unfavorable (U) karena

adanya pengerjaan ulang dan tidak memenuhi standar.

Sedangkan biaya standar untuk tenaga kerja langsung pada tahun 2013

sebesar Rp. 612.000.000 dengan biaya aktual Rp. 615.900.000 sehingga terdapat

variansi yang tidak menguntungkan atau unfavorable (U) sebesar Rp. 3.900.000.

Variansi ini disebabkan karena adanya tambahan jam aktual tenaga kerja langsung.

Dan biaya standar overhead pabrik pada tahun 2013 sebesar Rp. 276.852.000 dengan

biaya aktual sebesar Rp. 274.775.520 sehingga menimbulkan variansi yang

menguntungkan atau favorable (F) sebesar Rp. 2.076.480. hal ini disebabkan karena

biaya aktual lebih rendah dari biaya standar.

Penjelasan

Pada analisis variansi harga bahan baku terjadi harga standar lebih tinggi dari

harga aktual. Hal ini disebabkan karena seharusnya harga aktual lebih tinggi, tetapi

pada saat pembelian membeli dalam jumlah besar sehingga mendapat potongan

harga, oleh karena itu harga aktual lebih rendah daripada standar.

Pada analisis variansi penggunaan bahan baku terjadi kuantitas aktual lebih

tinggi dari kuantitas standar. Hal ini disebabkan karena pada saat pembelian bahan

baku, bagian pembelian hanya menginginkan harga yang murah tetapi tidak melihat

kualitas bahan baku, sehingga terdapat bahan baku yang tidak sesuai standar yang

mengakibatkan perusahaan harus menambah kuantitas bahan baku.

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

38

Pada analisis variansi rata-rata tarif tenaga kerja langsung terjadi tarif upah

standar lebih tinggi dari tarif upah aktual. Hal ini disebabkan karena perusahaan

menginginkan keuntungan sehingga merekrut karyawan yang kurang berpengalaman

dan dapat dibayar lebih rendah daripada standar. Tarif upah ini ditentukan oleh

kesepakatan kerja.

Pada analisis variansi rata-rata efisiensi tarif tenaga kerja langsung terjadi jam

tenaga kerja langsung aktual lebih tinggi dari jam tenaga kerja langsung standar. Hal

ini disebabkan karena pada saat perekrutan, perusahaan tidak tahu kualitas jelas dari

karyawan tersebut apakah terlatih, kurang terampil atau sering melakukan kesalahan

sehingga membuat jam tenaga kerja langsung mengalami kenaikan.

Pada analisis variansi pengeluaran overhead variabel terjadi tarif standar

overhead variabel lebih tinggi dari tarif aktual overhead variabel. Hal ini disebabkan

karena efisiensi yang dapat menurunkan biaya aktual overhead variabel dan

menurunkan tarif aktual overhead variabel. Penggunaan yang efisien atas bagian

overhead variabel dapat mendukung variansi pengeluaran yang menguntungkan. Oleh

sebab itu, variansi pengeluaran overhead variabel adalah hasil dari harga dan

efisiensi.

Pada analisis variansi efisiensi overhead variabel terjadi jam tenaga kerja

langsung standar lebih rendah dari jam tenaga kerja langsung aktual. Hal ini terjadi

karena adanya bahan baku yang kurang berkualitas dan kesalahan pada saat proses

produksi yang tenaga kerja langsung tidak memiliki banyak pengalaman sehingga

berakibat pada jam aktual lebih besar.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan mengenai selisih biaya produksi pada CV. Keong Mas Permai

Bojonegoro serta diajukan saran-saran yang dapat digunakan manajemen sebagai

bahan pertimbangan dalam perusahaan.

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

39

1. Standar biaya bahan baku langsung terdiri dari standar harga bahan baku

langsung dan kuantitas bahan baku langsung. Total biaya bahan baku

langsung pada CV Keong Mas Permai Bojonegoro tahun 2012 bersifat

favorable (F) sebesar Rp. 8.899.500,00 dan pada tahun 2013 juga bersifat

favorable (F) sebesar Rp. 7.844.800,00.

2. Standar biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2012 dan 2013 adalah

120.000 jam dan tarif standar upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.

5.100,00 per tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung pada tahun

2012 bersifat unfavorable (U) sebesar Rp. 2.900.000,00 dan pada tahun 2013

juga bersifat unfavorable (U) sebesar Rp. 3.900.000,00 yang disebabkan

tambahnya jam aktual tenaga kerja langsung.

3. Penetapan standar biaya overhead pabrik variabel didasarkan anggaran yang

ditetapkan perusahaan. Total biaya overhead pabrik variabel pada CV Keong

Mas Permai Bojonegoro tahun 2012 bersifat favorable (F) sebesar Rp.

7.165,520,00 dan pada tahun 2013 juga bersifat favorable (F) sebesar Rp.

2.076.480,00.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya selisih biaya produksi di CV

Keong Mas Permai Bojonegoro yaitu:

a. Adanya pengerjaan ulang dan kesalahan teknis pada saat proses

produksi.

b. Harga beli keong yang lebih rendah dari standarnya.

c. Adanya potongan harga sehingga harga sesungguhnya lebih rendah.

d. Kualitas bahan baku yang tidak sesuai dengan standar.

e. Kenaikan biaya overhead variabel pabrik yang disebabkan karena

kurang efektif dalam proses produksi.

SARAN

1. Pengerjaan ulang dan kesalahan teknis dalam mengolah bahan baku akan

mengakibatkan hasil tidak memenuhi standar. Hal ini dapat dikurangi dengan

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

40

adanya pelatihan terhadap tenaga kerja langsung dan maintenance terhadap

mesin-mesin yang rusak.

2. CV Keong Mas Permai sebaiknya lebih meningkatkan hubungan dengan para

pemasok sehingga hubungan kemitraan menjadi lebih kuat dengan cara

melakukan kontrak harga sehingga harga yang diharapkan sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Melakukan kontrak kualitas dengan pemasok yang sudah menjadi langganan

CV. Keong Mas Permai sehingga perusahaan mendapatkan kualitas bahan

baku yang sesuai standar.

4. Merekrut karyawan yang berpengalaman dan meningkatkan pelaksanaan

Standard Operating Procedure sehingga dapat mengurangi pemborosan pada

saat produksi.

5. Biaya yang telah distandarkan ini, sebaiknya dievaluasi kembali dalam

sebulan sekali karena mengingat adanya ketersediaan bahan baku, harga

bahan baku dan biaya overhead pabrik yang dapat berubah-ubah.

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

41

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Buku 2

diterjemahkan oleh Tjakrawala & Krista. Salemba Empat. Jakarta.

Dedeh. 2009. Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen

(Studi Kasus: PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor). Skripsi. Universitas Insitut

Pertanian Bogor. Bogor.

Halim, A. 2012. Dasar-Dasar Akuntansi biaya. Yogyakarta : BPFE.

Iswanti, D. A., Suhadak dan A. Husaini. 2014. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat

Pengendalian Biaya Produksi (Studi pada PT Malang Indah Genteng

Rajawali). Jurnal Asministrasi Bisnis (JAB) : Vol. 13, No. 1 Agustus 2014.

Martusa, R. dan L. A. Nasa. 2012. Penerapan Biaya Standar Terhadap Pengendalian

Biaya Produksi: Studi Kasus Pada C.V Sejahtera Bandung. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi

Nomor 07 Tahun Ke-3 Bulan Januari-April 2012.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya.Edisi 5. UGM. STIM YKPN. Yogyakarta

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Rahayu, S. dan A. Rahcman. 2013. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Rudianto. 2009, Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Sibuea. 2011. Evaluasi Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Untuk Menilai

Kinerja Manajemen Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.

http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26762/6/Cover.pdf Diakses 20

September 2014. Hal. 16.

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

42

Suyanto. 2005. Analisis Penyimpangan Biaya Produksi Pada Perusahaan The 2Tang

Banjaran Tegal (Studi Kasus pada CV. Duta Java Tea Industri Tegal). Skripsi.

Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.

Thontowi, Yeni, dan S. Rizal. 2012. Analisis Efektivitas Pengendalian Biaya

Produksi Pada PT. Daur Ulang Sejahtera (DSA) di Bandar Lampung (Study

Kasus pada PT Daur Ulang Sejahtera (DSA) di Bandar Lampung). Jurnal

Akuntansi dan Keuangan : Vol. 3, No. 2 : Hal 3.

Witjaksono, A. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

43

LAMPIRAN

Lampiran 1. Cara perhitungan

Kapasitas normal perusahaan dalam satu tahun:

1. 26.890 unit produksi

2. Jumlah hari dalam 1 bulan adalah 25 hari kerja

3. Jumlah pekerja dalam 1 hari adalah 50 orang

4. Efektifitas standar jam kerja per hari untuk produksi adalah 8 jam

5. Banyaknya jam kerja efektif dalam 1 tahun adalah:

8 jam/hari x 25 hari x 12 bulan x 50 orang = 120.000 jam

Diketahui UMR yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp1.020.000,- per bulan.

Maka “standar biaya tenaga kerja langsung” yang dikeluarkan perusahaan dalam satu

tahun untuk memproduksi 26.890 unit adalah :

Rp 1.020.000,- x 12 bulan x 50 orang = Rp 612.000.000,-

Oleh karena itu maka akan didapatkan “standar tarif upah” yang digunakan untuk

memproduksi 26.800 kaleng adalah :

Rp 612.000.000,- : 120.000 jam = Rp 5.100,- per jam

Standar biaya tenaga kerja langsung per kaleng:

1. Dalam satu jam rata-rata setiap orang menghasilkan 9 kaleng.

2. Setiap kaleng membutuhkan waktu pengerjaan:

1/9 = 0,12 jam/unit

3. Standar biaya tenaga kerja langsung per kaleng:

0,12 jam x Rp 5.100,00 = Rp 612/kaleng

Untuk perhitungan standar biaya overhead pabrik menggunakan dalam satuan tarif

dan jam kerja. Tarif ini mewakili bagian tarif biaya dari tarif oherhead sedangkan jam

berkaitan dengan dasar aktivitas yang digunakan untuk membebankan overhead ke

unit-unit produk

Biaya standar = total biaya overhead/ jam kerja TKL

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

44

Cara perhitungan tarif upah aktual per jam

Dalam satu hari upah pekerja Rp. 40.000 dan dalam satu hari mempunyai 8 jam kerja

Rp 40.000 / 8 jam = Rp. 5.000,00 per jam

Lampiran 2. Data Biaya Overhead Variabel Standar

Keterangan Jumlah SP SH

Biaya TKTL Rp 206,520,000 120.000 Rp 1,721

Biaya listrik Rp 8,040,000 120.000 Rp 67

Biaya telepon Rp 3,600,000 120.000 Rp 30

Biaya bahan bakar Rp 5,520,000 120.000 Rp 46

Biaya pengolahan limbah Rp 11,040,000 120.000 Rp 92

Biaya kendaraan Rp 16,080,000 120.000 Rp 134

Biaya bahan penolong Rp 5,520,000 120.000 Rp 46

Lampiran 3. Data Biaya Overhead Tetap Standar

Keterangan Jumlah SP SH

Biaya penyusutan peralatan Rp 4,200,000 120.000 Rp 35

Biaya penyusutan mesin Rp 5,832,000 120.000 Rp 49

Biaya penyusutan gedung Rp10,500,000 120.000 Rp 88

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

45

LAMPIRAN FOTO

1. Penerimaan Bahan Baku 2. Sortasi

3. Penyimpanan sementara 4. Pencucian 1

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

46

5. Perendaman air garam 6. Perebusan

7. Pendinginan 8. Pencongkelan

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

47

9. Pencucian II 10. Pengecekan 1

11. Penimbangan 1 12. Pencucian III

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

48

13. Pengalengan 14. Penimbangan

15. Pengisihan Bahan Tambahan 16. Exhausting

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

49

17. Seaming 18. Sterilisasi

19. Inkubasi 20. Pelabelan dan pengepakan.

Page 68: ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV …

50

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yolanda Kevin Prastikasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 06 November 1993

Telepon : 087753201889

Agama : Kristen

Status Perkawinan : Belum menikah

Warga Negara : Indonesia

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1999 - 2005 : SDK Santo Paulus, Bojonegoro

Tahun 2005 - 2008 : SMPK Santo Tarsisius, Bojonegoro

Tahun 2008 - 2011 : SMAK Ign. Slamet Riyadi, Bojonegoro

Tahun 2011 - 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun 2013 : Panitia kegiatan “Gebyar Teater Tilar”