analisis pengendalian biaya overhead pabrik ......1 analisis pengendalian biaya overhead pabrik...

99
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP BIAYA PRODUKSI AIR MINUM KEMASAN PADA CV. ANUGERAH JAYA SENTOSA MAKASSAR SKRIPSI Oleh SATRIANI 105731102416 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

    TERHADAP BIAYA PRODUKSI AIR MINUM KEMASAN PADA CV. ANUGERAH JAYA SENTOSA MAKASSAR

    SKRIPSI

    Oleh

    SATRIANI

    105731102416

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

    2021

  • ii

    ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

    TERHADAP BIAYA PRODUKSI AIR MINUM KEMASAN PADA CV. ANUGERAH JAYA SENTOSA MAKASSAR

    SKRIPSI

    Oleh

    SATRIANI

    105731102416

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi

    Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

    2021

  • iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain tapi,datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri jika hari ini kita lelah, tak apa berhenti sejenak lalu melanjutkan perjuangan

    Impian tidak akan terwujud dengan sendirinya harus segera bangun

    dan segera mewujudkannya

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya sederhana ini untuk Alm Ayah dan Ibu yang senantiasa

    berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah SWT dan selalu memberikan yang terbaik.

    Doamu…, Pengorbananmu…, Nasehatmu…, serta Kasih Sayangmu…, yang tulus

    memberikan semangat dan dukungan untukku

  • FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

    iv

    LEMBAR PERSETUJUAN

    UJIAN SKRIPSI

    Judul Penelitian : “ Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik terhadap

    Biaya produksi Air Minum Kemasan pada CV. Anugerah

    Jaya Sentosa Makassar “.

    Nama Mahasiswa : Satriani

    No. Stambuk/ NIM : 105731102416

    Program Studi : Akuntansi

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

    Telah diuji serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi pada tanggal 30 Januari 2021 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Gedung Iqra Unismuh Makassar

    Makassar, 30 Januari 2021

    Menyetujui

    Pembimbing I Pembimbing II

    Asriati, SE., M.Si Abd. Salam,HB. SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NIDN : 0031126303 NIDN : 0931126607

    Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi,

    Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM : 1 073 428

  • FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

    v

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi atas Nama SATRIANI, NIM : 105731102416, diterima dan

    disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor

    Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0121/05A1./II/II/1442H/2021M,

    Pada tanggal 17 Jumadil Akhir 1442 H/ 30 Januari 2021 M, sebagai salah satu

    syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

    17Jumadil Akhir 1442 H Makassar,

    30 Januari 2021 M

    PANITIA UJIAN

    1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (…..……….)

    (Rektor Unismuh Makassar)

    2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……..) (Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

    3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...…….…..) (Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

    4. Penguji : 1. Drs. Sultan Sarda, MM (……..…….)

    2. Abd. Salam, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP (……..…….)

    3. Wa Ode Rayyan, SE.,M.Si.Ak.CA (………..….)

    4. Asriani Hasan, SE.,M.Sc (……..…….)

  • FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

    vi

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Satriani

    NIM : 105731102416 Program Studi : Akuntansi Dengan Judul : “Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Terhadap

    Biaya Produksi Air Minum Kemasan Pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassa”.

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

    sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh sipapun.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

    menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

    Makassar, 30 Januari 2021

    Yang Membuat Pernyataan,

    SATRIANI

    105731102416

    Diketahui Oleh,

    Dekan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ismail Rasulong, SE.,M.M NBM : 903078

    Ketua, Jurusan Akuntansi Dr.Ismail Badollahi ,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM : 1073428

    Materai 6000

  • vii

    ABSTRAK

    Satriani,2020. Analisis Biaya Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

    terhadap Biaya Produksi Air Minum dalam Kemasan pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Asriati Dan Pembimbing II Abd.Salam.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis biaya Pengendalian Biaya Overhead pabrik terhadap Biaya Produksi Air Minum Kemasan pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan) dan wawancara. Berdasarkan tabel 4.5 perhitungan varian overhead tersebut diketahui bahwa (Varian Volume – VV) pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.920 dan Controllable Variance sebesar Rp. 277.898.712 mengalami peningkatan varian volume sebesar 13,3 % Yaitu Rp. 2.176 dan Controllable Variance mengalami peningkatan sebesar 2,9 % yaitu Rp. 286.121.456 dan pada tahun 2019 mengalami penurunan varian Volume sebesar 11,7% yaitu Rp. 1.920 dan Controllable variance mengalami peningkatan sebesar 3,5% yaitu Rp. 296.277.712 Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat varian yang tidak menguntungkan (unfavorable) selama tahun 2017-2019 terjadi kenaikan biaya anggaran namun biaya realisasi juga meningkat. Sehingga dapat dapat dikatakan bahwa penerapan pengendalian Biaya Overhead Pabrik yang diterapkan oleh CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar belum Efisien.

    .

    Kata Kunci : Pengendalian,Overhead pabrik,biaya Produksi.

  • viii

    ABSTRACT

    Satriani, 2020. Analysis of Control Costs of Factory Overhead Costs to Production Costs of Bottled Water at CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar. Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Asriati and Advisor II Abd.Salam. This study aims to determine the cost analysis of Factory Overhead Cost Control to Production Costs of Bottled Water at CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar. The type of research used is descriptive quantitative. The technique of collecting data is done by observation (observation) and interviews. Based on table 4.5, the calculation of the overhead variant, it is known that (Volume Variant - VV) in 2017 was Rp. 1,920 and a Controllable Variance of Rp. 277,898,712 experienced an increase in the volume variant by 13.3%, namely Rp. 2,176 and the Controllable Variance increased by 2.9%, namely Rp. 286,121,456 and in 2019 the volume variant decreased by 11.7 %, namely Rp. 1.920 and Controllable variance increased by 3.5%, namely Rp. 296,277,712 So it can be concluded that there was an unfavorable variant during 2017-2019 there was an increase in budget costs but the cost of realization also increased. So it can be said that the implementation of Factory Overhead Cost control implemented by CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar is not efficient yet. .

    Keywords: control, factory overhead, production costs.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu‟alaikum Wr. Wb

    Allhamdulillahi Rabbil„alamin, dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan

    puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat serta hidayah-Nya,

    penulisan Skripsi yang berjudul “Analisis Pengendalian Biaya Overhead

    Pabrik Terhadap Biaya Produksi Air Minum Kemasan Pada CV. Anugerah

    Jaya Sentosa Makassar” dapat diselesaikan. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan

    untuk memenuhi salah satu syarat Program Strata I pada Jurusan Akuntansi di

    Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam penyajian Skripsi ini, penulis

    menyadari masih belum mendekati kesempurnaan, oleh karena itu penulis

    sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai

    bahan masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan peningkatan diri dalam

    bidang ilmu pengetahuan. Penulis menyadari, berhasilnya studi dan penyusunan

    Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan

    semangat dan do‟a kepada penulis dalam menghadapi setiap tantangan,

    sehingga sepatutnya pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima

    kasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE, M. Si., Ak.CA.CSP selaku Ketua Program

    Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

    Makassar

  • x

    4. Ibu Asriati, SE., M. Si selaku Dosen Pembimbing 1 (Satu) yang telah

    meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dalam menyusun

    Skripsi ini.

    5. Bapak Abd. Salam, HB, SE., M.Si. AK. CA. CSP selaku pembimbing II

    (Dua) yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi

    hingga ujian skripsi.

    6. Kedua Orang Tua tercinta, Alm. Bapak Senong dan Ibu Ramlah tercinta

    yang telah membesarkan penulis sejak dalam kandungan hingga saat ini

    dengan segala rasa cinta dan kasih sayang yang tidak pernah surut dan

    juga yang telah mendidik, membina, memberikan dorongan serta do‟a

    kepada penulis.

    7. Kakak dan adikku yang telah banyak memberikan semangat bagi penulis

    dalam penyusunan Skripsi ini.

    8. Sahabatku INDITAMI. Terkhusus Desi, Mita, Ihsan Muchlis yang selalu

    memberikan dukungan dan menghibur ketika penulis sedih dan bingung

    dalam menyelesaikan skrpsi.

    9. Sahabat seperjuangan Sriyana, Sindi Oktaviani, Haerani, Mu‟minin,

    Sukmawati, Adi, dan Ippang, Sikom yang saling memberikan semangat.

    10. Rekan Mahasiswa (i) AK 1 angkatan 2016 yang telah berjuang bersama

    dalam melaksanakan bimbingan dan juga sektor 16 yang telah

    memberikan dukungan, saran dan motivasi dalam menyusun Skripsi ini.

    11. Serta lagu-lagu BTS yang selalu menemani penulis dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

  • xi

    Akhir kata semoga Skripsi ini dapat dimanfaatkan dan dapat

    memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan

    bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

    Makassar, 30 Januari 2021

    Penulis

  • xii

    DAFTAR ISI

    SAMPUL ...................................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

    HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

    ABSTRAK .................................................................................................... v

    ABSTRACT .................................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. x

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Biaya ............................................................................................... 5

    1. Pengertian Biaya ........................................................................ 5

    2. Klasifikasi Biaya ......................................................................... 6

    B. Biaya Overhead Pabrik .................................................................... 10

    1. Pengertian Biaya Overhead Pabrik............................................. 10

    2. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik..................................... 15

    3. Metode-Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik ......................... 16

  • xiii

    4. Kalkulasi Pengendalian Biaya Overhead Pabrik ......................... 17

    C. Biaya Produksi ................................................................................. 22

    1. Pengertian Biaya Produksi ......................................................... 22

    2. Unsur–unsur Biaya Produksi ..................................................... 23

    D. Manfaat Perhitungan Biaya Produksi ............................................... 25

    E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi ............................................. 29

    F. Metode Penentuan Biaya Produksi ................................................ 24

    G. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 31

    H. Kerangka Pikir .................................................................................. 36

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ................................................................................ 37

    B. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................ 37

    C. Jenis Dan Sumber Data ................................................................... 37

    1. Jenis ........................................................................................... 37

    2. Sumber Data .............................................................................. 38

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

    E. Teknik Analisis ................................................................................ 39

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 40

    B. Visi & Misi ........................................................................................ 40

    1. Visi ............................................................................................. 40

    2. Misi ............................................................................................. 40

    C. Struktur Organisasi .......................................................................... 41

    D. Job Description ................................................................................ 41

    E. Ketersediaan Biaya Overhead pabrik ............................................... 43

  • xiv

    F. Hasil Penelitian ................................................................................ 45

    1. Perencanaan Produksi ............................................................... 45

    2. Unsur-Unsur Biaya Overhead Pabrik .......................................... 46

    3. Pengendalian Biaya Overhead Pabrik ........................................ 49

    4. Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Pada CV. Anugerah

    Jaya Sentosa Makassar ............................................................. 50

    G. Deskripsi Hasil Analisis .................................................................... 57

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 60

    B. Saran ............................................................................................... 61

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 32

    Tabel 4.1 Akumulasi Anggaran CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar Tahun

    2017-2019 .................................................................................... 45

    Tabel 4.2 Unsur-Unsur Biaya Overhead Pabrik Pada CV. Anugerah Jaya

    Sentosa Makassar Tahun 2017-2019 ....................................... 46

    Tabel 4.3 Anggaran Biaya Overhead Pabrik CV. Anugerah Jaya Sentosa

    Makassar Tahun 2017-2019 ......................................................... 47

    Tabel 4.4 Realisasi Biaya Overhead Pabrik CV. Anugerah Jaya Sentosa

    Makassar Tahun 2017-2019 ......................................................... 48

    Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Varian Biaya Overhead pabrik CV. Anugerah Jaya

    Sentosa Makassar Tahun 2017-2019 ........................................... 56

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Metode Variabel Coasting ........................................................ 30

    Gambar 2.2 Metode Full Coasting ................................................................ 30

    Gambar 2.3 Kerangka Pikir .......................................................................... 36

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................... 41

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perusahaan yang mampu berkompetisi dapat mengelolah biaya secara

    efektif dan efisien, sehingga dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba

    yang diperoleh perusahaan digunakan untuk mempertahankan

    kelangsungan hidup perusahaan dan memenuhi kesejahteraan para

    karyawannya. Sehingga Perusahaan dalam berkompetisi harus memiliki

    keunggulan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

    Perusahaan harus dapat menghadapi dan memenangkan persaingan,

    tugas perusahaan bukan sekadar memproduksi dan memasarkan

    produknya, namun pertimbangan besar kecilnya biaya yang akan terjadi

    agar biayanya efisien dan efektif. Penekanan terhadap biaya bahan baku,

    biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat

    mengakibatkan rendahnya biaya produksi sehingga biaya lebih efisien dan

    efektif.

    Selain itu, Pelaku usaha harus menyadari bahwa potensi yang ada

    dalam pasar sangat kecil. Agar dapat tetap bersaing pabrik dituntut dapat

    mengendalikan biaya overhead pabrik (BOP) agar tidak berimbas kepada

    Biaya Produksi yang mengakibatkan harga produk juga ikut naik.

    Kegagalan dalam mengolah bahan baku menjadi barang jadi akan

    mengakibatkan perusahaan tidak memperoleh sejumlah dana untuk

    membiayai operasi perusahaan sehingga biaya overhead pabrik yang

    sifatnya sebagai biaya tidak langsung juga akan menjadi masalah. Dapat

  • 2

    dikatakan salah satu jenis biaya yang diperlukan oleh perusahaan dalam

    melaksanakan proses produksi adalah biaya overhead pabrik. Alasannya

    karena setiap perusahaan manufaktur dalam menjalankan kegiatan produksi

    tidak terlepas dengan biaya overhead pabrik oleh karena itu perusahaan

    perlu melakukan pengendalian terhadap biaya overhead pabrik. Salah satu

    pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan membuat anggaran

    biaya overhead pabrik.

    Perkembangan produk yang pesat, dengan sendirinya mempunyai

    peran yang cukup besar sebagai penunjang kegiatan perusahaan, bahkan

    dapat dikatakan bahwa produksi sistem yang tepat akan memberikan

    dampak positif terhadap perkembangan serta kemajuan perusahaan. Tujuan

    dari setiap perusahaan adalah untuk menciptakan produk atau jasa untuk

    dijual kepada konsumen, dengan sasaran laba yang semaksimal mungkin

    untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dan akan

    dapat meningkatkan operasinya. Hal ini akan terlaksana dengan ditunjang

    oleh adanya manajemen operasi yang efisien dan efektif. Salah satu upaya

    agar perusahaan yang efisien dan efektif adalah menerapkan pengendalian

    yang andal.

    Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan

    pengendalian biaya adalah dengan membuat anggaran. Anggaran memiliki

    satu kesatuan serta cara tertentu dalam melakukan perencanaan guna

    menunjang tujuan dan sasaran perusahaan.

    Pengalokasian biaya operasional pabrik dalam kegiatan perusahaan

    maka perusahaan perlu menyusun anggaran biaya overhead pabrik.

    Penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah menyusun anggaran biaya

  • 3

    overhead pabrik dalam satu periode tertentu. Sehingga dalam menentukan

    tarif biaya overhead pabrik maka metode yang digunakan berdasarkan tarif

    ditentukan dimuka. Alasan karena metode tersebut lebih cocok digunakan

    bagi perusahaan yang tidak menerapkan departemen sistem dalam

    pembebanan biaya overhead pabrik.

    Tolak ukur peneliti dalam melakukan penelitian ini berdasarkan hasil

    penelitian Andi Rustam pada tahun 2019 mengenai Pengendalian Biaya

    Overhead Pabrik terhadap Harga Pokok Produksi Chipping pada PT. Tri star

    Mandiri cabang Enrekang. Dengan hasil penelitian bahwa pengendalian

    biaya Overhead Pabrik berada dalam kategori efisiensi dan stabil

    ditunjukkan dengan hasil pengamatan dalam rentan waktu 2014-2016

    menunjukkan angka 10,5586%. Berdasarkan hasil penelitan terdahulu oleh

    Andi Rustam mengenai Biaya Overhead Pabrik, maka peneliti juga tertarik

    melakukan penelitian pada usaha Manufaktur. Namun peneliti melakukan

    penelitian pada Produksi Air Minum Dalam Kemasan oleh CV. Anugerah

    Jaya Sentoso berbeda dari peneliti terdahulu dimana peneliti terdahulu

    melakukan penelitian pada Produksi Pangan. Sehingga hasil yang akan

    diperoleh tentunya akan berbeda.

    Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan mengangkat judul

    sebagai berikut” Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Terhadap

    Biaya Produksi Air Minum Kemasan Pada CV. Anugerah Jaya Sentosa

    Makassar “

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang Masalah diatas, maka yang menjadi

    masalah pokok dalam penelitian ini yaitu: “ Apakah Pengendalian Biaya

  • 4

    Overhead Pabrik Air Minum Kemasan terhadap Biaya Produksi Pada CV.

    Anugerah Jaya Sentosa Makassar sudah efisien?”.

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian

    ini yaitu: Untuk mengetahui Efisiensi Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Air

    Minum terhadap Biaya Produksi Pada CV. Anugerah jaya Sentosa Makassar.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Manfaat teoritis ini diharapkan mampu memberikan sumbangsi

    pemikiran untuk akademis dalam rangka mengkaji Analisis Biaya Overhead

    Pabrik terhadap biaya produksi, sehingga mampu dijadikan bahan bagi

    pengembangan penelitian selanjutnya.

    2. Manfaat Praktis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan

    gambaran yang bermanfaat terhadap CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar.

    3. Manfaat bagi akademik

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat pembanding dan

    pembantu bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang atau juga dapat

    di teliti lebih lanjut. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

    informasi-informasi bagi keperluan studi lain dalam dunia akademik

    mengenai pengendalian Biaya Overhead Pabrik.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Biaya

    1. Pengertian Biaya

    Para ahli dalam bidangnya memberikan pendapat yang berbeda-

    beda mengenai biaya, namun dari berbagai definisi mempunyai inti dan

    tujuan yang sama. Berikut ini definisi mengenai biaya. Menurut (Mulyadi,

    2014) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

    satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

    untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya

    tersebut yaitu:

    a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

    b. Diukur dalam satuan uang

    c. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

    d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

    Sedangkan menurut (Abdullah, 2012) Biaya merupakan nilai

    pengorbanan untuk mendapatkan barang atau jasa untuk memperoleh

    hasil yang akan datang. Adapun definisi menurut (Siregar dkk, 2013)

    biaya merupakan pengorbanan ekonomi yang memberikan manfaat

    dimasa mendatang.

    (Mursyidi, 2018) menyatakan bahwa biaya diartikan sebagai

    pengorbanan yang dapat mengurangi kas atua harta lainnya untuk

    mencapai tujuan, baik yang dapat di bebankan pada saat ini maupun

    pada saat yang akan datang. Pendapat (Sujarweni, 2015) biaya dalam

  • 6

    artian luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam

    satuan uang dan usahanya untuk mendapatkan sesuatu untuk

    mencapai tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan belum terjadi atau

    baru direncanakan.

    Pendapat lain juga dikemukakan oleh (Farid, 2016) mendefinisikan

    biaya adalah kas atau nilai equivalen yang kas yang dikorbankan untuk

    mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat

    ini atau dimasa mendatang bagi organisasi (Siregar, 2013) cost (biaya)

    adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau

    jasa yang diharapkan memberikan manfaat yang diukur salam satuan

    mata uang.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya dapat

    didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur

    dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi

    untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan membawa keuntungan

    masa kini dan masa yang akan datang untuk organisasi.

    2. Klasifikasi Biaya

    Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya serta

    menentukan metode yang tepat dalam mengalokasikan biaya sehingga

    dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuan.

    Menurut (Mulyadi, 2014) biaya dapat digolongkan berdasarkan:

    1) Objek Pengeluaran

    Cara penggolongan berdasarkan objek pengeluaran yaitu

    berdasarkan nama objek pengeluaran. Misalnya Bahan bakar, Maka

  • 7

    semua pengeluaran yang berhubungan dengan Bahan Bakar disebut

    “Biaya Bahan Bakar”.

    2) Fungsi Pokok dalam Perusahaan

    Ada tiga fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi

    produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum.

    1) Biaya Produksi

    Biaya Produksi adalah Biaya yang terjadi untuk mengolah bahan

    baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya

    adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku,

    biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan dan segala biaya

    yang yang berkaitan dengan produksi. Menurut objek

    pengeluarannya, biaya produksi dibagi menjadi 3 garis besar

    yaitu;

    a) Biaya Bahan Baku

    b) Biaya Tenaga Kerja Langsung

    c) Biaya Overhead Pabrik atau biasa disebut dengan istilah

    biaya konversi.

    2) Biaya Pemasaran

    Biaya Pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

    kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya

    promosi, biaya angkut dari gudang.

    3) Biaya Administrasi dan Umum

    Biaya Administrasi dan Umum merupakan biaya untuk

    mengoordinasikan kegiatan produk dan pemasaran produk.

  • 8

    Contoh gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, bagian

    personalia dan bagian masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan.

    3) Hubungan Biaya dan sesuatu yang dibiayai

    Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk ataupun

    departemen. Dalam hubungannya sesuatu yang dibiayai dapat

    dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu:

    1) Biaya Langsung (Direct Cost)

    Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, penyebab biaya terjadi

    karena adanya sesuatu yang dibiayai. Dengan demikian biaya

    langsung mudah diidentifikasi. Biaya Produksi langsung terdiri

    dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya

    langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi pada

    departemen tersebut. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang

    bekerja pada departemen tersebut.

    2) Biaya Tidak langsung

    Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi secara tidak

    langsung tetapi memiliki peran pelengkap. Biaya tidak langsung

    dalam hubungannya dengan produk disebut biaya produksi tidak

    langsung atau biaya overhead pabrik. Sedangkan hubungannya

    dengan departemen disebut biaya tidak langsung yang terjadi

    pada suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih

    dari satu departemen.

  • 9

    4) Perilaku Biaya dalam Hubungannya dengan perubahan volume

    kegiatan dan hubungannya dengan perubahan volume Produksi.

    Dapat digolongkan sebagai berikut:

    1) Biaya Variabel

    Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

    sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

    2) Biaya Semivariabel

    Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

    dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel

    mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel

    3) Biaya Semi Tetap

    Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

    kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang kontsan pada

    volume produksi tertentu.

    4) Biaya Tetap

    Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar

    volume kegiatan tertentu.

    5) Jangka waktu manfaatnya atas dasar jangka waktu manfaatnya

    Biaya dapat dibagi menjadi dua:

    1) Pengeluaran Modal (capital Expenditure)

    Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih

    dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat

    terjadinya dibebankan sebagai aktiva dan dibebankan dalam

  • 10

    tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara

    didepresiasi, diamortasi atau dideplesi.

    2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)

    Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai

    manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran

    tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini

    dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan

    yang diperoleh dari biaya tersebut.

    B. Biaya Overhead Pabrik

    1. Pengertian Biaya Overhead Pabrik

    Sebagaimana diketahui bahwa masalah biaya sangat diperlukan

    untuk kelangsungan berjalannya suatu perusahaan. Tanpa biaya,

    perusahaan tidak akan dapat menjalankan kegiatan-kegiatan usahanya

    dengan baik, bahkan dapat menghambat suatu perusahaan untuk

    memperoleh suatu produk jadi, guna dipasarkan kepada konsumen

    dengan sasaran laba yang maksimal.

    Untuk mengatasi agar perusahaan dapat memperoleh suatu barang

    tidak mengalami hambatan dan bahkan dapat mempengaruhi pola

    kelangsungan prosedur perusahaan, maka diperlukan biaya produk yang

    digunakan untuk diproduksi suatu produk jadi. Namun pada dasarnya

    biaya yang dilakukan perusahaan dalam memproduksi suatu produk jadi

    dengan laba yang semaksimal mungkin juga sering kali mengalami

    kekurangan dan kelebihan terhadap biaya produksi yang digunakan

    dalam memproduksi produk.

  • 11

    Dengan demikian maka diperlukan suatu standar biaya dalam

    memproduksi suatu produk dengan sasaran laba yang maksimal. Dimana

    standar biaya merupakan suatu alat pengendalian biaya dalam proses

    produksi barang jadi sebab diketahui dalam memproduksi suatu produk

    maka diperlukan biaya produksi yang relatif besar nilainya, agar lebih

    menguntungkan perusahaan maka diperlukan standar biaya sehingga

    biaya yang perlukan dapat lebih efisien.

    Perkembangan produksi yang sangat pesat dengan sendirinya

    mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang terhadap

    kegiatan perusahaan bahkan dapat dikatakan sistem produksi yang tepat

    akan memberikan dampak positif perkembangan serta kemajuan

    perusahaan sebagai diketahui bahwa setiap tujuan perusahaan adalah

    untuk menciptakan produk guna dipasarkan kepada konsumen dengan

    sasaran laba yang semaksimal mungkin.

    Dalam hubungan dengan uraian tersebut diatas, maka masalah

    produksi dapat dikatakan umat dalam perusahaan industri yang

    hendaknya diperhatikan oleh setiap pimpinan perusahaan sebab

    kegagalan dalam memproduksi bahan baku menjadi produk jadi akan

    mengakibatkan perusahaan tidak memperoleh sejumlah dana untuk

    membiayai operasinya sehingga menghambat masalah pemasaran dan

    pembelajaran didalam perusahaan yang bersangkutan dengan masalah

    personil dalam perusahaan.

    Menurut (Carter K William, 2010) yang diterjemahkan oleh krista

    adalah biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang

    tidak secara langsung ditelusuri ke output tertentu. Menurut (Bustami &

  • 12

    Nurlela, 2013) memberikan pengertian bahwa biaya overhead pabrik

    adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung

    tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya

    ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.

    (Mulyadi, 2012) biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya

    seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik, dan

    mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan

    dan hal lainnya yang memberikan pelayanan - pelayanan kepada bagian

    produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Biaya

    penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi

    diperhitungkan sebagian biaya sepanjang biaya - biaya tersebut tidak

    dapat secara langsung dihubungkan dengan unit produk.

    Untuk menunjang pelaksanaan produksi dalam suatu perusahaan

    maka diperlukan biaya produksi yang efektif sehingga dapat menunjang

    kelangsungan hidup suatu perusahaan. Salah satu biaya yang menjadi

    titik pokok dalam pembahasan adalah biaya overhead pokok pabrik yang

    dikemukakan oleh (Mulyadi, 2014) yaitu semua produksi selain bahan

    baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik terdiri dari

    bahan penolong biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya produksi tak

    langsung.

    Berdasarkan definisi tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    biaya overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung

    dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya

    bahan penolong dan biaya tenaga kerja tak langsung serta biaya produksi

    tak langsung lainnya.

  • 13

    Dalam menentukan biaya overhead pabrik menurut (Mulyadi, 2014)

    dapat digolongkan dengan tiga cara yaitu:

    a. Berdasarkan sifatnya

    1.) Biaya bahan penolong

    Yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi yang

    meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila

    dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.

    2.) Biaya reparasi dan pemeliharaan

    Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk keperluan perbaikan dan

    pemeliharaan yang berupa biaya suku cadang (spare parts), biaya

    bahan habis pakai (factory supplies), biaya jasa dari pihak luar

    perusahaan yang berupa biaya perbaikan dan pemeliharaan

    bangunan pabrik, perumahan, kendaraan dan aktivitas tetap

    lainnya.

    3.) Biaya tenaga kerja tidak langsung

    Yaitu tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat

    diperhitungkan secara langsung kepada produk. Biaya tenaga kerja

    langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang

    dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.

    4.) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap

    Yaitu suatu biaya yang ditetapkan atas nama manfaat suatu

    aktiva tetap. Biaya ini biasanya berupa penyusutan atas nilai dari

    masa manfaat aktiva tetap tersebut misalnya penyusutan pabrik,

    penyusutan bangunan dan penyusutan kendaraan.

    5.) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu

  • 14

    Yaitu suatu biaya yang mempunyai periode tertentu misalnya

    biaya asuransi.

    6.) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan

    pengeluaran uang tunai.

    Yaitu suatu biaya yang diserahkan kepada pihak lain atas

    penggunaan suatu fasilitas tertentu diperlukan dalam melaksanakan

    proses produksi misalnya biaya listrik, air, telpon, dan lain-lain

    sebagainya.

    b. Berdasarkan perilaku dengan hubungan perubahan volume produksi

    1) Biaya overhead pabrik tetap

    Yaitu biaya overhead pabrik yang tidak berubah searah dengan

    perubahan volume kegiatan tertentu.

    2) Biaya overhead pabrik variabel

    Yaitu biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan

    perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara

    per unit tetap.

    3) Biaya overhead pabrik semi variabel

    Yaitu biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding

    dengan perubahan volume kegiatan tersebut atau biaya didalamnya

    mengundang unsur tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan

    variabel.

    c. Berdasarkan hubungannya dengan departemen

    1) Biaya overhead pabrik langsung

    Yaitu biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke

    departemen bersangkutan. Contoh: biaya penyusutan dan biaya

  • 15

    asuransi merupakan biaya yang manfaatnya digunakan bersama

    oleh masing - masing departemen, oleh karena itu biaya tersebut

    merupakan biaya tidak langsung departemen.

    Karena biaya overhead pabrik merupakan salah satu unsur

    dalam biaya produksi, maka pihak manajemen harus

    memperhitungkan tarif biaya overhead pabrik yang dipergunakan

    dalam memproduksi suatu produk.

    2. Penentuan tarif biaya overhead Pabrik

    Tarif yang digunakan setiap perusahaan berbeda tergantung

    kebutuhan perusahaan tersebut. Misalnya terhadap satu perusahaan

    dengan perusahaan lain, masing - masing departemen, pusat biaya, dan

    kelompok biaya berbeda. Oleh karena biaya pabrik overhead tidak hanya

    terdiri dari departemen produksi. Selain biaya bahan baku dan biaya

    tenaga kerja langsung saja, juga meliputi semua biaya yang terjadi di

    departemen-departemen pembantu.

    a. Tarif overhead dibebankan

    Pemilihan metode perhitungan tarif overhead pabrik menjadi

    masalah yang sangat penting karena ketidak tepatan dalam

    pemilihan dasar pembebanan overhead pabrik akan berdampak

    ketidak tepatan pada kebijakan perusahaan selanjutnya. Beberapa

    metode perhitungan yang tepat adalah tergantung pada orientasi

    yang dianut perusahaan.

    1) Orientasi pada hasil produksi. Dasar Overheadnya adalah jumlah

    per unit.

  • 16

    2) Orientasi pada tenaga kerja. Dasar overheadnya adalah tenaga

    kerja atau jam tenaga kerja.

    3) Orientasi pada teknologi. Dasar overheadnya adalah jam mesin.

    4) Orientasi pada bahan baku. Dasar overheadnya adalah biaya

    bahan baku.

    3. Metode – Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik

    Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik per departemen adalah

    mengalokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke

    departemen produksi yang menikmati jasa pembantu. Oleh karena itu

    biaya overhead pabrik dalam departemen–departemen produksi saja,

    maka dalam rangka penentuan tarif biaya overhead pabrik departemen,

    biaya overhead pabrik per departemen, biaya overhead pabrik dari

    departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi.

    a. Metode Alokasi Langsung (direct Alokasi Method)

    Dalam metode alokasi langsung, biaya overhead pabrik

    departemen pembantu dialokasikan ke tiap–tiap departemen produksi

    yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa

    yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh

    departemen produksi saja. Tidak ada departemen pembantu yang

    memakai jasa departemen pembantu lainnya.

    b. Metode Alokasi Bertahap (Step Method)

    Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen

    pembantu tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi

    digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain. Oleh karena

  • 17

    itu, biaya overhead pabrik pada dua departemen tersebut

    dialokasikan ke departemen produksi.

    c. Metode Alokasi Kontinyu

    Dalam metode ini biaya Overhead pabrik departemen–

    departemen pembantu yang saling memberikan jasa, dialokasikan

    secara terus menerus, sehingga jumlah biaya overhead yang belum

    dialokasikan menjadi tidak berarti.

    d. Metode Aljabar

    Metode Aljabar adalah suatu metode dalam mengalokasikan

    biaya dari departemen jasa ke departemen produksi yang didasarkan

    kepada suatu prinsip pengunaan fasilitas departemen jasa.

    4. Kalkulasi pengendalian Biaya Overhead pabrik

    Menurut (Mulyadi, 2010) alokasi biaya adalah proses

    pembebanan biaya ke produk, jasa, atau pesanan yang sesuai.

    Pembebanan atau alokasi overhead merupakan proses membebankan

    biaya overhead untuk pesanan yang sesuai Alokasi yang diperlukan

    karena biaya overhead tidak dapat melacak ke pesanan individu. Ada

    pendekatan dalam membebankan biaya overhead pabrik ke berbagai

    pesanan penentuan biaya sebenarnya penentuan biaya normal), dan

    penentuan biaya standar (standard costing).

    Aktual Costing menggunakan biaya yang sebenarnya terjadi untuk

    membebankan biaya bahan langsung dan biaya biaya overhead pabrik

    ke berbagai pesanan. Biaya overhead sebenarnya adalah biaya - biaya

  • 18

    bahan tak langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya lainnya,

    termasuk sewa pabrik, asuransi, pajak properti, depresiasi, perbaikan,

    tenaga penerangan, pemanas, dan pajak atas gaji untuk karyawan

    pabrik yang dalam periode akuntansi.

    Normal Costing "untuk sebagian besar perusahaan, biaya

    overhead pabrik sebenarnya tidak selalu tersedia pada akhir proses

    produksi atau akhir periode. Alasan untuk menormalkan biaya overhead

    pabrik adalah menghindari fluktuasi pada biaya per unit per periode

    yang disebabkan oleh perubahan volume unit yang diproduksi dalam

    suatu periode.

    Kelompok biaya (kumpulan biaya) yang digunakan untuk

    mengakumulasi semua biaya produksi tidak langsung (di luar biaya

    penjualan, biaya administrasi dan umum yang bukan merupakan biaya

    produksi) termasuk:

    a. Upah tidak langsung dan bahan tidak langsung.

    b. Listrik (Gedung pabrik)

    c. Sewa (gedung pabrik)

    d. Penyusutan (gedung pabrik, peralatan pabrik)

    e. Pemeliharaan (gedung pabrik, peralatan pabrik)

    f. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk bangunan pabrik.

    Dalam overhead pabrik, biaya dibagi menjadi 3 kategori:

    1) Biaya overhead pabrik variabel.

    Jumlah biaya yang bervariasi dalam proporsi langsung

    terhadap tingkat produksi yang relevan "(seperti interval aktivitas

  • 19

    diantara biaya tetap dan biaya variabel per unit tetap konstan).

    Contohnya: bahan tak langsung dan upah tak langsung.

    2) Biaya overhead pabrik tetap

    Jumlah biaya tetap konstan di antara "contoh, depresiasi, sewa

    bangunan pabrik

    3) Biaya overhead pabrik campuran.

    a. Kalkulasi biaya aktual dan normal untuk biaya overhead pabrik

    Biaya produk pada saat mereka terjadi. Biaya overhead pabrik adalah

    biaya tidak langsung yang tidak dapat secara khusus diidentifikasi pada

    saat terjadi juga mereka sering terjadi secara merata selama periode.

    b. Biaya overhead pabrik yang terukur. Pembilang (Numerator) dari tarif

    aplikasi overhead pabrik yang ditentukan dimuka adalah suatu estimasi

    dari biaya overhead pabrik untuk periode yang berikut. Item - item dalam

    anggaran harus dikembalikan sebagai biaya overhead tetap atau variabel.

    Biaya campuran harus menjadi komponen tetap dan variabel

    c. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik.

    Ada berbagai macam dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada

    produk, antara lain:

    1) Jumlah satuan produk

    Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada

    produk Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

    Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya

    memproduksi satu jenis produk.

    𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃+ 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

  • 20

    2) Biaya bahan baku

    Apabila harga bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka tarif

    BOP dihitung dengan rumus:

    Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk

    mengolah produk maka semakin besar pula BOP yang dibebankan

    kepada produk.

    Metode ini terbatas penggunaannya karena suatu produk

    mungkin dibuat dari bahan baku yang mahal harganya, sedangkan

    produk lain yang terbuat dari bahan yang lebih murah. Jika

    pengerjaan kedua produk sama, maka produk pertama akan

    menerima beban BOP yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    produk kedua.

    3) Biaya tenaga kerja langsung

    Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik

    mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja

    langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya

    overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif biaya

    overhead pabrik dihitung dengan rumus:

    metode ini mempunyai kelemahan, yaitu biaya overhead

    pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk dan jumlah

    biaya tenaga kerja langsung termasuk upah tenaga kerja dari

    berbagai tingkatan yang ada di dalam perusahaan.

    𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃+ 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖

    𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃+ 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

  • 21

    4) Jam tenaga kerja

    Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat

    dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai

    untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif

    biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

    5) Jam mesin

    Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu

    penggunaan mesin atas dasar yang dikenakan biaya adalah jam

    mesin. Tarif BOP dihitung:

    6) Pengumpulan biaya overhead pabrik sesungguhnya

    Biaya overhead pabrik yang benar-benar terjadi untuk

    dibandingkan dengan BOP yang dibebankan atas tarif dasar yang

    ditentukan di muka. Selisih yang terjadi antara biaya overhead

    pabrik yang dibebankan dengan biaya overhead pabrik yang

    sebenarnya terjadi merupakan selisih pembebanan kurang atau

    selisih pembebanan lebih. Dalam periode akuntansi, biaya

    overhead yang sebenarnya terjadi dicatat ke dalam rekening

    Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.

    7) Perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik

    Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau

    lebih dibebankan pada rekening Biaya Overhead Pabrik

    𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃+ 𝐽𝑎𝑚 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

    𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃+ 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛

  • 22

    Sesungguhnya ke rekening Selisih Biaya Overhead Pabrik

    Perlakuan terhadap selisih BOP tergantung pada penyebab

    terjadinya selisih tersebut. Jika selisih tersebut terjadi karena

    kesalahan dalam penghitungan tarif biaya overhead pabrik atau

    keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi operasi maka

    selesih tersebut dibagi rata ke dalam rekening persediaan produk

    dalam proses, persediaan produk jadi dan harga pokok

    penjualan. Hal ini berakibat pada harga pokok produksi yang

    semula berisi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.

    5. Varian Biaya Overhead Pabrik

    (Nafarin, 2013) Varian biaya overhead pabrik merupakan hasil

    perbandingan biaya anggaran dan realisasi pengeluaran biaya

    overhead pabrik. menyatakan terdapat kesamaan antara anggaran dan

    realisasi. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan anggaran seringkali

    terjadi penyimpangan baik yang bersifat menguntungkan (favorable)

    dan kurang menguntungkan (unfavorable). Selisih biaya overhead

    pabrik yang bersifat menguntungkan apabila realisasi biaya overhead

    pabrik lebih kecil dibandingkan dengan anggaran. Sedangkan selisih

    atau penyimpangan terjadi dapat disebabkan oleh volume atau unit

    yang tidak sesuai dengan anggaran dan harga per unit tidak sama

    dengan harga yang ditetapkan dalam anggaran.

    Sehubungan dengan hal tersebut untuk mencapai efisiensi biaya

    overhead pabrik, diperlukan analisis mengenai penyimpangan tersebut

    dengan menggunakan analisis biaya overhead pabrik.

  • 23

    (Abdul, 2014) mengungkapkan analisis selisih yang harus

    digunakan pada biaya overhead pabrik.

    a. Varian Terkendali (Controllable Variance)

    Varian terkendali adalah perbedaan biaya overhead

    sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada

    kapasitas standar, Rumus untuk menghitung varian ini adalah:

    = ℎ ℎ

    + ℎ ))

    Kriteria yang digunakan untuk menentukan biaya overhead

    pabrik sudah efisien atau belum adalah sebagai berikut:

    1) BOP standar < BOP sesungguhnya = favorabel

    (selisih menguntungkan)

    2) BOP standar > BOP sesungguhnya = unfavorable

    (selisih tidak menguntungkan)

    b. Varian Volume (Volume varian)

    Varian Volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang

    dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead yang

    dibebankan pada kegiatan produksi.

    Rumus untuk menghitung varian ini adalah:

    = ℎ + ℎ

    ℎ ))

    1) BOP standar < Anggaran BOP = favorabel

    (selisih menguntungkan)

    2) BOP standar > Anggaran BOP = unfavorable

  • 24

    (selisih tidak menguntungkan)

    C. Biaya Produksi

    1. Pengertian Biaya Produksi

    Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya

    adalah biaya produksi. Biaya produksi menurut (Mulyadi, 2014)

    merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

    menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. (Bustami & Nurlela, 2013)

    juga mengatakan biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam

    proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja

    langsung dan biaya overhead pabrik. Sedangkan menurut (Hansen &

    mowen, 2012) biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan

    penyediaan jasa.

    Dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa biaya

    produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi. Dimana

    unsur-unsur saling mendukung dalam proses produksi. Unsur tersebut

    yaitu Bahan baku, biaya tenaga Kerja dan Biaya overhead.

    2. Unsur-Unsur Biaya Produksi

    Menghitung Biaya produksi harus memperhatikan unsur-unsur

    berikut Menurut (Hansen & mowen, 2012) terdapat tiga elemen biaya

    yang dapat dibebankan pada produk yaitu:

    a. Bahan baku langsung. Bahan baku langsung adalah bahan baku

    yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang

    sedang diproduksi. Biaya dari bahanbahan ini dapat secara langsung

    dibebankan pada produk karena pengamatan fisik dapat digunakan

  • 25

    untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk. Bahan

    yang menjadi bagian dari produk berwujud atau yang dapat

    digunakan dalam menyediakan jasa biasanya diklasifikasikan

    sebagai bahan baku langsung.

    b. Tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja

    yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang diproduksi. Seperti

    halnya bahan baku langsung, pengamatan fisik dapat digunakan

    untuk mengukur kuantitas kerja yang digunakan untuk memproduksi

    suatu produk atau jasa. Karyawan yang mengubah bahan mentah

    menjadi produk atau yang menyediakan jasa pelayanan pada

    pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.

    c. Overhead pabrik. Overhead pabrik adalah semua biaya produksi

    selain bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung

    dikelompokkan menjadi satu kategori. Pada perusahaan manufaktur,

    overhead juga dikenal sebagai beban pabrik atau overhead

    manufaktur. Kategori biaya overhead memuat berbagai hal.

    Sedangkan Menurut (Mulyadi, 2014) yang mengatakan bahwa

    unsur-unsur harga pokok produksi terdiri atas:

    a. Biaya bahan baku langsung. Dalam melakukan proses produksi,

    bahan baku merupakan unsur utama, karena bahan baku merupakan

    unsur pokok dalam melakukan proses produksi. Bahan baku yang

    diolah suatu perusahaan dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor,

    atau pengolahan sendiri.

    b. Biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau

    mental yang dilakukan oleh karyawan untuk mengolah bahan baku

  • 26

    yang tersedia menjadi barang jadi/produk. Biaya tenaga kerja yang

    termasuk dalam perhitungan biaya produksi ke dalam biaya tenaga

    kerja langsung (direct labour) dan biaya tenaga kerja tidak langsung

    (indirect labour). Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang

    terlibat secara langsung dalam proses produksi, dan dapat

    dibebankan secara layak ke produk yang diproduksi. Sedangkan

    biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labour cost) merupakan

    kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang

    bekerja dipabrik tetapi tidak melakukan pekerjaan pengolahan bahan

    secara langsung.

    c. Biaya overhead Pabrik. Biaya overhead pabrik merupakan biaya

    produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung

    yang terdiri dari biaya yang semuanya tidak dapat ditelusuri secara

    langsung kepada produk atau aktivitas lainnya dalam upaya

    merealisasi pendapatan perusahaan.

    Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai unsur-unsur harga

    pokok produksi, dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga unsur utama

    harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga

    kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

    D. Manfaat Perhitungan Biaya Produksi

    Menurut (Mulyadi, 2014) dalam perusahaan berproduksi umum,

    informasi Biaya produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu

    bermanfaat bagi manajemen untuk:

  • 27

    1. Menentukan harga jual produk. Perusahaan yang berproduksi bertujuan

    memproses produknya untuk memenuhi persediaan di gudang dengan

    demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk

    menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Biaya produksi

    per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan untuk

    menentukan harga jual produk.

    2. Memantau realisasi biaya produksi. Informasi biaya produksi yang

    dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu digunakan untuk memantau

    apakah proses produksi mengonsumsi total biaya produksi sesuai dengan

    apa yang diperhitungkan sebelumnya. Dalam hal ini, informasi biaya

    produksi digunakan untuk membandingkan antara perencanaan dengan

    realisasi.

    3. Menghitung laba atau rugi periodik. Laba atau rugi bruto dihitung dengan

    membandingkan antara harga jual produk per satuan dengan biaya

    produksi per satuan. Informasi laba atau rugi bruto diperlukan untuk

    mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan

    menghasilkan laba atau rugi.

    4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

    proses yang disajikan dalam neraca. Saat manajemen dituntut untuk

    membuat pertanggungjawaban secara periodik, manajemen harus

    menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi yang

    didalamnya terdapat informasi harga pokok persediaan produk jadi dan

    harga pokok persediaan produk dalam proses. Biaya yang melekat pada

    produk jadi yang belum terjual, dalam neraca disajikan dalam harga

    pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk

  • 28

    yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan

    dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

    E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi

    Melakukan perhitungan biaya produksi perlu memperhatikan unsur-

    unsur biaya yang termasuk dalam biaya produksi itu sendiri dan metode

    yang digunakan. Umumnya sifat pengolahan produk didasarkan atas

    pesanan dan pengolahan produk yang didasarkan pada proses. (Hansen &

    mowen, 2012) menjelaskan perhitungan harga pokok produksi dapat

    dilakukan dengan dua metode sebagai berikut:

    1. Perhitungan berdasarkan pesanan Pada sistem produksi berdasarkan

    pesanan, biaya-biaya di akumulasikan berdasarkan pekerjaannya.

    Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan

    biaya pesanan. Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan

    pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi

    penting bagi pihak manajemen.

    2. Perhitungan berdasarkan proses Perusahaan dengan sistem proses

    mengakumulasi biaya produksi berdasarkan proses atau departemen

    untuk satu periode waktu tertentu. Output proses selama periode tersebut

    diukur. Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya prosesnya

    dengan output pada periode terkait. Pendekatan akumulasi biaya ini

    disebut sebagai sistem perhitungan biaya proses.

  • 29

    (Mulyadi, 2012) mengemukakan bahwa pengumpulan biaya produksi

    sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi

    produk dibagi menjadi dua macam yaitu:

    1. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan, mengumpulkan biaya

    produksinya dengan menggunakan metode biaya pesanan (job order cost

    method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk

    pesanan tertentu dan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan

    untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total

    biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk

    dalam pesanan yang bersangkutan.

    2. Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan biaya produksinya

    dengan menggunakan metode biaya proses (process cost method).

    Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode

    tertentu dan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam

    periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk

    periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam

    periode yang bersangkutan.

    Menurut (Mulyadi, 2012) karakteristik usaha perusahaan yang

    produksinya berdasarkan pesanan tersebut diatas berpengaruh terhadap

    pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi

    dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan

    yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai

    berikut:

  • 30

    1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

    spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok

    produksinya secara individual.

    2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan

    produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan

    biaya produksi tidak langsung.

    a. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

    tenaga kerja langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung

    disebut dengan istilah overhead pabrik.

    b. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

    produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

    terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam

    harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

    3. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai

    diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang

    dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang

    dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

    Adapun untuk karakteristik metode berdasarkan proses, (Mulyadi,

    2012) menjelaskan sebagai berikut:

    1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

    2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

    3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang

    berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

    Menurut (Bustami & Nurlela, 2013), karakteristik dari metode harga

    pokok proses adalah sebagai berikut:

  • 31

    1. Proses produksi bersifat kontinyu.

    2. Produksi bersifat massa, tujuannya mengisi persediaan yang siap dijual.

    3. produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya

    bersifat homogen.

    4. Biaya dibebankan ke setiap unit dengan membagi total biaya yang

    dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi.

    5. Akumulasi biaya dilakukan berdasarkan periode tertentu.

    F. Metode Penentuan Biaya Produksi

    Sebelum menetapkan harga pokok produksi terhadap suatu barang atau

    produk, perlu dilakukan perhitungan biaya produksi agar dapat ditentukan

    harga pokok produksi yang tepat. Menurut (Mulyadi, 2012)) dalam

    memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam produksi terdapat dua

    pendekatan, yaitu:

    1. Metode full costing

    Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi

    yang mempertimbangkan semua unsur biaya produksi ke dalam pokok

    produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

    biaya overhead pabrik yang tetap maupun variabel. Harga pokok produksi

    menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

    Biaya bahan baku Rp. 200.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp. 150.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 320.000 Biaya variabel tetap pabrik tetap Rp. 150.000 ⴕ Harga pokok produksi Rp. 820.00

  • 32

    Gambar 2.1 Metode Full Costing

    2. Metode variabel costing

    Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi

    yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel,

    keadaan harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

    tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. menurut

    metode Variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

    Gambar 2.2 Metode Variabel Costing

    G. Penelitian Terdahulu

    Yeni Ardianti. 2015. Presentasi bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya

    overhead pabrik terhadap harga pokok produksi terhadap PT. Indohamafish

    tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Indohamafish

    besar biaya bahan baku Memberikan presentasenya terhadap harga pokok

    produksi selama tahun 2014 sebesar 41,09%. (2) Biaya tenaga kerja pada

    PT. Indohamafish terlihat persentasenya sebesar 14,50%. (3) biaya

    overhead Pabrik pada PT. Indohamafish memberikan persentase terhadap

    harga pokok produksi sebesar 44,41%. Dan (4) jumlah rasio (persentase)

    biaya bersama terhadap harga pokok produksi pada PT. Indohamafish

    Biaya bahan baku Rp. 300.000

    Biaya tenaga kerja langsung Rp. 250.000

    Biaya overhead pabrik variabel Rp. 150.000 ⴕ

    Harga pokok produksi Rp. 700.000

  • 33

    Sebesar 13,30%. Sehingga disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut sangat

    berpengaruh.

    Rista Bernike Panggabean, Hamidi dan Jayana Salesti. 2016. Analisa

    biaya standar dan pengendalian biaya tenaga kerja Langsung pada PT.

    Drydocks World Paxocean di kota batam. Issn cetak: 22525394.

    Measuremen, 3 (2) 2016: 114-131. Hasil penelitian ini menunjukkan analisis

    metode perhitungan tingkat upah langsung dan variani Metode analisis

    variani jumlah jam kerja langsung pada periode juni mengalami kerugian

    sebesar Rp1.317.365 atau 2,51% dari biaya standar dengan total jam kerja

    aktual sebesar 3,915. Sedangkan dengan Analisis metode perhitungan yang

    sama pada periode juli memiliki laba sebesar rp2,104.517,52 atau 4,88 dari

    standar Biaya dengan jam kerja aktual sebesar 4,686, 5 jam. Kesimpulannya

    didasarkan pada perhitungan dan Analisis yang telah dilakukan Peneliti

    dapat mengatakan dalam penetapan biaya standar PT. Drydocks World

    Paxocean telah ditetapkan Dengan benar dan sesuai dengan apa yang

    terjadi dan dengan biaya standar baik maka penggunaan Biaya standar

    sebagai alat untuk mengendalikan biaya tenaga kerja langsung dapat

    dikatakan efektif dan efisien.

    Taopik Firmansyah and Eris Darsawati.2016. Pengaruh biaya tenaga

    kerja langsung dan biaya promosi terhadap tingkat laba bersih perusahaan

    Pada pd. Mochi lampion kaswari periode 2012-2014.vol 5 edisi 9. Hasil uji

    parsial terungkap adalah T Menghitung > t (8,900> 2,034) dengan nilai

    signifikan 0,000

  • 34

    uji parsial mengungkapkan adalah t Meja (0,904 0,005 itu Menjelaskan Dulu Ho Adalah Diterima Dan ha Adalah

    Ditolak, sehingga secara parsial biaya promosi tidak berpengaruh signifikan

    terhadap penghasilan bersih di PD. Mochi lampion kaswari. Hasil pengujian

    simultan terungkap adalah f Menghitung > f (43.170>3,28) dengan nilai

    signifikan 0,000

  • 35

    operasi perusahaan, menentukan soal-soal yang principal dan

    bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan

    masalahnya. Sehingga disimpulkan biaya tenaga kerja berpengaruh

    signifikan terhadap Harga Pokok Produksi.

    Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

    dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini sama – sama untuk

    mengetahui Sejauh mana biaya baik itu biaya tenaga kerja langsung, biaya

    promosi dalam memberikan pengaruh terhadap harga Pokok Produksi.

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No. Nama Penelitian Judul Hasil Penelitian

    1. (Multazam, 2012) Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Pada PT. Sinar Bintang Selatan

    di Makassar / Deskriptif Kuantatif

    hasil penelitian mengenai peranan anggaran sebagai alat pengendalian biaya overhead pabrik yang menunjukkan bahwa pelaksanaan anggaran belum berfungsi sebagai alat pengendalian biaya produksi biskuit. Hasil analisis mengenai pengendalian biaya overhead pabrik dalam produksi menunjukkan bahwa semua komponen biaya overhead pabrik

    (biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya listrik atau air PAM, biaya kesejahteraan karyawan, biaya asuransi dan biaya bahan bakar) terjadi selisih yang tidak menguntungkan selama 2 tahun terakhir. Faktor yang menyebabkan terjadinya selisih karena kurang efektifan ya pelaksanaan anggaran

  • 36

    sebagai alat pengendalian biaya overhead pabrik.

    2. (Ilham, 2014) Analisa Alokasi Biaya Overhead

    Pabrik Atas Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Semen Tonasa / Deskripsi Kuantitatif

    Hasil penelitian ini menunjukkan Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan alokasi biaya overhead pabrik PT. Semen

    Tonasa dapat disimpulkan bahwa pemakaian biaya overhead

    pabrik sudah cukup efektif jika dilihat dari persentase penggunaan biaya produksi. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan alokasi biaya overhead pabrik dapat dikatakan sudah cukup efektif karena diperoleh hasil pada tahun 2015 sebesar 92% dan sebesar 93% ada tahun 2016 dari total bahan baku yang dipakai pada proses produksi. Pembebanan BOP berdasarkan satuan produk setelah dilakukan perhitungan pada tahun 2015 diperoleh tarif Rp. 132. 442/ton dan pada tahun 2016 diperoleh tarif Rp. 128.708/ton. Jumlah ini cukup stabil karena perbedaan tarif pada tahun 2015 dengan tahun 2016 tidak terlalu mengalami penurunan yang signifikan

    3. (M. Agus Chozinatul Asror, 2015)

    Analisis Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Dengan Menggunakan Metode Tradisional dan Activiy Based Costing

    Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Kecap “Murni Jaya” Kediri/ Deskriptif Kuantitatif

    Hasil Penelitian sistem tersebut bahwa semua produk kecap yang diproduksi oleh Perusahaan Kecap “Murni Jaya” Kediri mengalami over costing,

    artinya pembebanan perusahaan terlalu tinggi. Kecap manis botol besar 600 ml mengalami overcosting sebesar Rp.8.572,18,

    sedangkan Kecap manis botol sedang 300 ml mengalami overcosting sebesar Rp.8.572,18,

    dan untuk Kecap manis botol kecil 150 ml mengalami overcosting sebesar Rp.

    8.572,18. Sedangkan untuk kecap asin botol besar 600 ml mengalami overcosting sebesar

  • 37

    Rp. 8.572,18, sedangkan Kecap manis botol sedang 300 ml mengalami overcosting sebesar

    Rp. 7.772,64, dan untuk Kecap manis botol kecil 150 ml mengalami overcosting sebesar

    Rp. 7.972,18.

    4. Siti Nuraisyah, Widya Susanti dan Tri Lestari. 2017)

    Analisis Biaya Standar Gaji dan Upah Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada CV. Halim Technic Rubber Di Sidoarjo/ deskriptif kunatitatif

    Hasil penelitian ini menyatakan bahwa biaya gaji dan upah bagian produksi yang harus dikeluarkan oleh CV. Halim Technic Rubber selama tahun 2014 jauh lebih tinggi dari pada anggaran yang dibuat. Serta masalah masalah yang dihadapi oleh CV. Halim Technic Rubber adalah adanya penyimpangan realisasi tarif gaji dan upah dibandingkan dengan standar tarif gaji. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyimpangan penyimpangan di CV. Halim Technic Rubber selama tahun 2014 masih terjadi dan perlu diadakan peninjauan ulang terhadap anggaran.

    5. (Rustam, 2019) Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Pokok Produksi Chipping pada

    PT. Tri Star Mandiri Cabang Enrekang. Deskripsi kuantitatif

    hasil penelitian bahwa pengendalian biaya Overhead Pabrik berada dalam kategori efisiensi dan stabil ditunjukkan dengan hasil pengamatan dalam rentan waktu 2014-2016 menunjukkan angka 10,5586%.

    Sumber: Data setelah diolah 2020

    H. Kerangka Pikir

    CV. Anugerah jaya Sentosa Makassar adalah perusahaan bergerak

    pada industri penyedia Bahan Kimia Pertanian, Mesin Peralatan Rumah,

    Barang Umum, Bahan Laundry, Bahan Kimia, Mesin Pengering, Mesin Cuci.

    Namun perusahaan ini juga melakukan inovasi pada bidang produksi air

    minum dalam kemasan sehingga peneliti berfokus kepada produksi yang

  • 38

    dilakukan oleh CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar. Adapun merk dari air

    minum dalam kemasan yang diproduksi yaitu dengan Merk Voda.

    Unsur utama dalam kelangsungan usaha adalah biaya. Dalam proses

    produksi, diketahui biaya terdiri dari 3 unsur yaitu biaya bahan baku, biaya

    tenaga kerja langsung dan biaya Overhead pabrik. Tanpa biaya, maka

    perusahaan tidak dapat menjalankan usaha dengan baik. Namun hal yang

    juga harus diperhatikan adalah pengendalian terhadap biaya tersebut agar

    perusahaan mampu menekan biaya standar serta mampu memperoleh laba

    yang maksimal, dalam hal ini peneliti berfokus pada pengendalian biaya

    overhead pabrik pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar.

  • 39

    Gambar 2.1

    Gambar 2.3 Kerangka Pikir

    PENGENDALIAN BIAYA

    OVERHEAD PABRIK

    BIAYA PRODUKSI

    CV. ANUGERAH JAYA

    SENTOSA MAKASSAR

    ANALSIS VARIAN

    Varian terkendali

    (controllable Varian)

    Varian Volume

    (Volume Varian)

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif kuantitatif adalah

    penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka yang dapat dihitung

    secara statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

    mendeskripsikan data atau menggambarkan data yang telah berkumpul

    sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

    untuk umum atau generalisasi.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar

    yang beralamat di Jl. Sunu Blok G No. 9A Makassar, Sulawesi Selatan.

    Peneliti melakukan penelitian dalam jangka waktu dua bulan yaitu bulan Juli

    hingga September 2020.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam metode penelitian ini penulis mengumpulkan data serta

    keterangan yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini, maka

    digunakan metode penelitian sebagai berikut:

    1. Tinjauan pustakaan (library research) adalah suatu bentuk tinjauan

    dimana penulis mengkaji bahan teori literatur serta tulisan yang bersifat

    ilmiah yang digunakan sebagai sarana pembanding dalam pembuktian

    atau kerja yang diajukan.

  • 41

    2. Penelitian lapangan (field research) terdiri atas:

    a. Interview yaitu suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan untuk

    memperoleh data yang diperlukan dengan jalan mengadakan

    wawancara atau tanya jawab langsung dengan pimpinan atau

    beberapa staf perusahaan sehingga data yang diperoleh merupakan

    data akurat yang dapat dipercaya kebenarannya.

    b. Observasi yaitu suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan untuk

    memperoleh data yang diperlukan dengan jalan mengadakan

    pengamatan secara langsung atau kunjungan ke lokasi penelitian.

    D. Teknik Analisis Data

    Data yang berhasil dikumpulkan akan dikelompokkan dan diolah

    kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. untuk

    menganalisis biaya overhead pabrik terhadap biaya Produksi pada CV.

    Anugerah Jaya Sentosa Makassar, peneliti menggunakan rumus Analisis

    varian biaya overhead metode dua selisih berdasarkan rumus yang

    digunakan Mulyadi (2014), yaitu:

    1. Varian Terkendali (Controllable Variance)

    Varian terkendali adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya

    dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar,

    Rumus untuk menghitung varian ini adalah:

    = ℎ ℎ

    + ℎ ))

  • 42

    2. Varian Volume (Volume varian)

    Varian Volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang

    dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead yang dibebankan

    pada kegiatan produksi.

    Rumus untuk menghitung varian ini adalah:

    = ℎ + ℎ

    ℎ ))

  • 43

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan

    CV. Anugerah jaya Sentosa Makassar didirikan pada tahun 2000 di

    Makassar, Sulawesi selatan. Perusahaan ini bergerak pada industri

    penyedia Bahan Kimia Pertanian, Mesin Peralatan Rumah, Barang Umum,

    Bahan Laundry, Bahan Kimia, Mesin Pengering, Mesin Cuci. Setelah dua

    tahun berkontribusi pada bidang penyedia barang, CV. Anugerah Jaya

    Sentosa Makassar, mengembangkan kegiatan inovasi yaitu usaha pada

    bidang produksi air dalam kemasan dan detergent cair. Hingga sekarang

    penyebaran air dalam kemasan sudah sampai ke daerah-daerah.

    Adapun untuk merek air kemasan produksi CV. Anugerah jaya Sentosa

    Makassar adalah merk Voda dengan harga jual per unitnya adalah sebesar

    Rp. 13.5000,- .Pada awal memulai produksi air dalam kemasan ini hanya

    memiliki pekerja sekitar 10 orang hingga 2019 sudah memiliki pekerja

    sebanyak 37 orang untuk bidang produksi.

    B. Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi

    Menjadikan Air minum bersih dan terpercaya dikalangan konsumen.

    2. Misi

    Memberikan Mutu produk terbaik kepada pelanggan dengan harga

    Kompetitif

    Menjadikan air minum dalam kemasan bersih dan higienis.

  • 44

    menjadikan air minum terdepan dan kepercayaan konsumen.

    C. Struktur Organisasi Perusahaan

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi

    D. Job Description

    Adapun uraian tugas masing-masing pada struktur organisasi diatas

    adalah sebagai berikut:

    1. Direktur

    Tugas:

    a. Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola

    perusahaan.

    b. Memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab

    terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan.

    c. Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan.

    Direktur

    Pimpinan Direktur

    Kepala Bag.

    Administrasi

    Kepala Bag.

    Operasional/produksi

    Kepala Bag.

    Pemeliharaan dan

    perawatan

  • 45

    d. Melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan.

    Wewenang:

    a. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan.

    2. Kepala Bagian Administrasi dan Umum

    Tugas:

    a. Mengurusi tentang pembayaran gaji karyawan perusahaan.

    b. Melaksanakan dan menyelenggarakan pengelolaan di bidang

    administrasi dan keuangan perusahaan.

    c. Mengurus pembukuan mengenai transaksi yang akan dilakukan oleh

    perusahaan.

    Wewenang:

    a. Mengawasi dan mengembangkan bidang administrasi dan keuangan.

    b. Mengadakan penelitian dan penilaian secara kerja aparatur dan

    mekanisme pada bidangnya.

    Tanggung Jawab:

    a. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya kepada Bagian

    Administrasi dan Keuangan bertanggungjawab kepada Direktur

    Pelaksana

    3. Kepala Bagian Perawatan dan Pemeliharaan

    Tugas:

    a. Mengadakan perawatan rutin terhadap peralatan produksidan

    bertanggung jawab atas keuangan peralatan tersebut.

    b. Memperbaiki kerusakan mesin dan peralatan produksi.

    c. Menjaga kebersihan mesin dan lokasi sekitar mesin.

    Wewenang:

  • 46

    a. Mengatur semua yang berkaitan dengan pemeliharaan produksi

    sesuai dengan peraturan dalam perusahaan.

    Tanggung Jawab:

    a. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya pemeliharaan

    bertanggungjawab kepada Direktur pelaksana.

    E. Ketersediaan Overhead Pabrik

    Kegiatan produksi air minum dalam kemasan pada CV. Anugerah Jaya

    Sentosa Makassar dimulai dari persiapan bahan baku hingga bahan

    overhead pabrik tentunya Perusahaan tetap menyediakan gudang untuk

    menyimpan bahan overhead pabrik lainnya. Hal ini dikarenakan perusahaan

    tidak berupaya untuk menekan persediaannya (dalam hal ini gelas, kotak,

    pipet dan lid) melainkan tetap menyediakan persediaan sebagai tempat

    penyimpanan bahan overhead pabrik sebelum produksi dan sarana untuk

    menghadapi ke tidak pastian dalam permintaan produksi dan keterlambatan

    pengiriman bahan overhead pabrik.

    Data yang diperoleh melalui hasil wawancara, Persediaan bahan

    Overhead Pabrik (dalam hal ini gelas, kotak, pipet,dan lid) sebagai

    persediaan pengaman untuk menjaga kelancaran proses produksi hingga

    beberapa hari kedepan. Namun hal ini justru meningkatkan volume

    penyimpanan di gudang dan dapat menurunkan kualitas bahan Overhead

    yang secara tidak langsung menyebabkan kualitas produk juga dapat

    menurun.

    Pabrik milik CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar memesan

    persediaan pabrik (dalam hal ini gelas, kotak, pipet, lid) dari beberapa

  • 47

    supplier sehingga perusahaan dapat membandingkan harga antara supplier

    satu dengan yang lainnya. Jadi perusahaan dapat meminimalisir harga.

    Tetapi dalam pembelian persediaan pabrik tetap memiliki kebijakan untuk

    membayar dimuka secara lunas demi mendapatkan harga terendah dengan

    kualitas baik. Walaupun memiliki lebih dari satu supplier, tetapi pabrik

    mementingkan masalah relasi pada suppliernya. Untuk kualitas produk,

    perusahaan harus memilih supplier yang menyediakan bahan penolong yang

    baik dan bisa menyediakan tepat waktu agar menghindari keterlambatan

    proses produksi.

    Keterlambatan ketersediaan bahan baku dan juga bahan overhead

    pabrik (dimana dalam hal ini adalah bahan kimia) juga berpengaruh terhadap

    kualitas produk. Model yang demikian tentu saja memerlukan pemasok yang

    setia dan professional untuk menghindari keterlambatan proses produksi.

    Apabila hubungan supplier dan perusahaan telah terbina dengan baik

    tentunya dapat sangat membantu dalam ketersediaan Overhead pabrik yang

    tepat waktu sehingga mendukung kelancaran proses produksi. Dengan

    sistem persediaan yang harus tetap ada, maka dapat dihitung saat

    persediaan mencapai titik dimana perlu dilakukan pemesanan kembali

    sehingga dapat tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi. Tentunya hal

    ini berkenaan dengan ketepatan waktu sehingga dapat menghasilkan barang

    jadi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan segera dikirim kepada

    customer. Adapun metode ini tetap dilakukan pabrik, karena tidak pernah

    mengalami kendala kekurangan ketersediaan Overhead Pabrik untuk

    pesanannya. Terlepas dari masalah persediaan, pembayaran dan supplier,

    harga bahan baku untuk air mineral kemasan ini sangat bergantung dengan

  • 48

    kurs dollar. Karena dalam penetapan harga, gelas bergantung pada biji

    plastik yang menggunakan dollar, dan kotak menggunakan bubur kertas

    yang juga menggunakan dollar. Jadi naik turunnya kurs dollar sangat

    mempengaruhi harga bahan baku.

    F. Hasil Penelitian

    1. Perencanaan Produksi

    Demi kelancaran operasional, Tentu tiap perusahaan mempunyai

    perencanaan dalam kegiatan produksinya. Adapun anggaran adalah

    salah satu instrumen pendukung perencanaan dalam pabrik. Walaupun

    sudah memiliki kebijakan akan anggaran bahkan tiap minggunya, tidak

    serta merta biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran. Ada

    beberapa anggaran yang pemakaianya melebihi perencanaan. Ada pula

    anggaran yang nilainya cukup lebih dan membuat pemakaiannya kurang

    efisien.

    Tabel 4.1. Anggaran Tahunan Biaya Produksi CV. Anugerah jaya Sentosa Makassar Tahun 2017-2019

    Tahun Anggaran Realisasi

    2017 Rp.2.748.000.000 Rp 2.753.983.000

    2018 Rp. 3.384.000.000 Rp. 3.339.904.800

    2019 Rp. 3.768.000.000 Rp. 3.760.240.000

    Sumber: CV. Anugerah jaya Sentosa Makassar

    Tabel 4.1 diatas menunjukkan anggaran CV. Anugerah Jaya

    Sentosa Makassar yang diterapkan pada tahun 2017 hingga 2018.

  • 49

    Selain Anggaran, perlu diketahui dasar penyusunan anggaran

    berdasarkan biaya produksi.

    2. Unsur-Unsur Biaya Overhead Pabrik

    Biaya produksi adalah perencanaan yang menyangkut tentang 3

    komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi, yaitu

    perencanaan bahan baku, perencanaan biaya tenaga kerja dan

    perencanaan biaya Overhead Pabrik. Pada perusahaan CV. Anugerah

    Jaya Sentosa Makassar bergerak dalam bidang air minum kemasan

    tentunya berupaya membuat produksi yang berkualitas dalam melayani

    kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan adanya perencanaan lebih

    baik. Dengan demikian dari 3 komponen biaya proses produksi peneliti

    lebih fokus kepada biaya overhead pabrik dikarenakan biaya overhead

    pabrik pada produksi air pada CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar

    memiliki banyak item dibanding biaya bahan baku.

    Adapun Unsur-unsur Biaya Overhead pabrik pada PT. Anugerah

    jaya Sentosa Makassar adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Unsur-unsur Biaya overhead pabrik CV. Anugerah Jaya Sentosa Makassar

    No. Overhead tetap Overhead Variabel

    1. Biaya Tenaga Kerja tidak langsung Listrik

    2. Perizinan Pemeliharaan Alat dan Reparasi

    3. Sertifikat Transportasi

    4. Solar

    5. HCL

    6. Biaya lain-lain Sumber: CV. Anugerah jaya Sentos