pengenalan penyakit demam dengue.doc

3
PENGENALAN PENYAKIT DEMAM DENGUE (DD) DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Spektrum Klinis Infeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh dengan faktor-faktor yang mempengaruhi virulensi virus. Dengan demikian infeksi virus dengue dapat menyebabkan keadaan yang bermacam-macam, mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated febrile illness), Demam Dengue, atau bentuk yang lebih berat yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok Dengue (SSD). Demam Dengue Gejala klasik dari demam dengue ialah gejala demam tinggi mendadak, kadang-kadang bifasik (saddle back fever), nyeri kepala berat, nyeri belakang bola mata, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual, muntah, dan timbulnya ruam. Ruam berbentuk makulopapular yang bisa timbul pada awal Bagan 1 Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue Infeksi virus dengue asimtomatik Simtomatik Demam tidak spesifik Demam dengue Perdarahan (-) Perdarahan (+) Syok (-) Syok (+) (SSD) DD DBD penyakit (1-2 hari ) kemudian menghilang tanpa bekas dan selanjutnya timbul ruam merah halus pada hari ke-6 atau ke7 terutama di daerah kaki, telapak kaki dan tangan. Selain itu, dapat juga ditemukan petekia. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan leukopeni kadang-kadang dijumpai trombositopeni. Masa penyembuhan dapat disertai rasa lesu yang berkepanjangan, terutama pada dewasa. Pada keadaan wabah telah dilaporkan adanya demam dengue yang disertai dengan perdarahan seperti : epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna, hematuri, dan menoragi. Demam Dengue (DD). yang disertai dengan perdarahan harus dibedakan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada penderita Demam Dengue tidak dijumpai kebocoran plasma sedangkan pada penderita DBD dijumpai kebocoran plasma yang dibuktikan dengan adanya hemokonsentrasi, pleural efusi dan asites. Demam Berdarah Dengue (DBD) Bentuk klasik dari DBD ditandai dengan demam tinggi, mendadak 2-7 hari, disertai dengan muka kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, tulang, sendi, mual, dan muntah sering ditemukan. Beberapa penderita mengeluh nyeri menelan dengan farings hiperemis ditemukan pada pemeriksaan, namun jarang ditemukan batuk pilek. Biasanya ditemukan juga nyeri perut dirasakan di epigastrium dan dibawah tulang iga. Demam tinggi dapat menimbulkan kejang demam terutama pada bayi. Bentuk perdarahan yang paling sering adalah uji tourniquet (Rumple leede)

Upload: galih-punya

Post on 26-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dhf

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENALAN PENYAKIT DEMAM DENGUE.doc

PENGENALAN PENYAKIT DEMAM DENGUE (DD)DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)Spektrum KlinisInfeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya tahantubuh dengan faktor-faktor yang mempengaruhi virulensi virus. Dengandemikian infeksi virus dengue dapat menyebabkan keadaan yangbermacam-macam, mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), demam ringan yangtidak spesifik (undifferentiated febrile illness), Demam Dengue, atau bentukyang lebih berat yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom SyokDengue (SSD).Demam DengueGejala klasik dari demam dengue ialah gejala demam tinggi mendadak,kadang-kadang bifasik (saddle back fever), nyeri kepala berat, nyeri belakangbola mata, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual, muntah, dan timbulnya ruam.Ruam berbentuk makulopapular yang bisa timbul pada awalBagan 1Spektrum Klinis Infeksi Virus DengueInfeksi virus dengueasimtomatik SimtomatikDemam tidakspesifikDemam denguePerdarahan (-) Perdarahan (+)Syok (-) Syok (+)(SSD)DD DBDpenyakit (1-2 hari ) kemudian menghilang tanpa bekas dan selanjutnya timbulruam merah halus pada hari ke-6 atau ke7 terutama di daerah kaki, telapakkaki dan tangan. Selain itu, dapat juga ditemukan petekia. Hasil pemeriksaandarah menunjukkan leukopeni kadang-kadang dijumpai trombositopeni. Masapenyembuhan dapat disertai rasa lesu yang berkepanjangan, terutama padadewasa. Pada keadaan wabah telah dilaporkan adanya demam dengue yangdisertai dengan perdarahan seperti : epistaksis, perdarahan gusi, perdarahansaluran cerna, hematuri, dan menoragi. Demam Dengue (DD). yang disertaidengan perdarahan harus dibedakan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD).Pada penderita Demam Dengue tidak dijumpai kebocoran plasma sedangkanpada penderita DBD dijumpai kebocoran plasma yang dibuktikan denganadanya hemokonsentrasi, pleural efusi dan asites.Demam Berdarah Dengue (DBD)Bentuk klasik dari DBD ditandai dengan demam tinggi, mendadak 2-7 hari,disertai dengan muka kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala,nyeri otot, tulang, sendi, mual, dan muntah sering ditemukan. Beberapapenderita mengeluh nyeri menelan dengan farings hiperemis ditemukan padapemeriksaan, namun jarang ditemukan batuk pilek. Biasanya ditemukan juganyeri perut dirasakan di epigastrium dan dibawah tulang iga. Demam tinggidapat menimbulkan kejang demam terutama pada bayi.Bentuk perdarahan yang paling sering adalah uji tourniquet (Rumple leede)positif, kulit mudah memar dan perdarahan pada bekas suntikan intravenaatau pada bekas pengambilan darah. Kebanyakan kasus, petekia halusditemukan tersebar di daerah ekstremitas, aksila, wajah, dan palatumole, yangbiasanya ditemukan pada fase awal dari demam. Epistaksis dan perdarahangusi lebih jarang ditemukan, perdarahan saluran cerna ringan dapatditemukan pada fase demam. Hati biasanya membesar dengan variasi dari justpalpable sampai 2-4 cm di bawah arcus costae kanan. Sekalipun pembesaranhati tidak berhubungan dengan berat ringannya penyakit namun pembesar

Page 2: PENGENALAN PENYAKIT DEMAM DENGUE.doc

hati lebih sering ditemukan pada penderita dengan syok.Masa kritis dari penyakit terjadi pada akhir fase demam, pada saat ini terjadipenurunan suhu yang tiba-tiba yang sering disertai dengan gangguan sirkulasiyang bervariasi dalam berat-ringannya. Pada kasus dengan gangguan sirkulasiringan perubahan yang terjadi minimal dan sementara, pada kasus beratpenderita dapat mengalami syok.LaboratoriumTrombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan kelainan yang selaluditemukan pada DBD. Penurunan jumlah trombosit < 100.000/pl biasaditemukan pada hari ke-3 sampai ke-8 sakit, sering terjadi sebelum ataubersamaan dengan perubahan nilai hematokrit. Hemokonsentrasi yangdisebabkan oleh kebocoran plasma dinilai dari peningkatan nilai hematokrit.Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera disusul denganpeningkatan -nilai hematokrit sangat unik untuk DBD, kedua hal tersebutbiasanya terjadi pada saat suhu turun atau sebelum syok terjadi. Perludiketahui bahwa nilai hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian cairanatau oleh perdarahan. Jumlah leukosit bisa menurun (leukopenia) atauleukositosis, limfositosis relatif dengan limfosit atipik sering ditemukan padasaat sebelum suhu turun atau syok. Hipoproteinemi akibat kebocoran plasmabiasa ditemukan. Adanya fibrinolisis dan ganggungan koagulasi tampak padapengurangan fibrinogen, protrombin, faktor VIII, faktor XII, dan antitrombinIII. PTT dan PT memanjang pada sepertiga sampai setengah kasus DBD.Fungsi trombosit juga terganggu. Asidosis metabolik dan peningkatan BUNditemukan pada syok berat. Pada pemeriksaan radiologis bisa ditemukan efusipleura, terutama sebelah kanan. Berat-ringannya efusi pleura berhubungandengan berat-ringannya penyakit. Pada pasien yang mengalami syok, efusipleura dapat ditemukan bilateral.Sindrom Syok Dengue (SSD)Syok biasa terjadi pada saat atau segera setelah suhu turun, antara hari ke 3sampai hari sakit ke-7. Pasien mula-mula terlihat letargi atau gelisah kemudianjatuh ke dalam syok yang ditandai dengan kulit dingin-lembab, sianosis sekitarmulut, nadi cepat-lemah, tekanan nadi < 20 mmHg dan hipotensi.Kebanyakan pasien masih tetap sadar sekalipun sudah mendekati stadiumakhir. Dengan diagnosis dini dan penggantian cairan adekuat, syok biasanyateratasi dengan segera, namun bila terlambat diketahui atau pengobatan tidakadekuat, syok dapat menjadi syok berat dengan berbagai penyulitnya sepertiasidosis metabolik, perdarahan hebat saluran cerna, sehingga memperburukprognosis. Pada masa penyembuhan yang biasanya terjadi dalam 2-3 hari,kadang-kadang ditemukan sinus bradikardi atau aritmia, dan timbul ruampada kulit. Tanda prognostik baik apabila pengeluaran urin cukup dankembalinya nafsu makan.Penyulit SSD : penyulit lain dari SSD adalah infeksi (pneumonia, sepsis,flebitis) dan terlalu banyak cairan (over hidrasi), manifestasi klinik infeksi virusyang tidak lazim seperti ensefalopati dan gagal hati.Definisi kasus DD/DBDA. Secara Laboratoris1. Presumtif Positif(KemungkinanDemam Dengue)Apabila ditemukan demam akut disertai dua atau lebih manifestasi klinisberikut; nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia, ruam, manifestasiperdarahan, leukopenia, uji HI >_ 1.280 dan atau IgM anti dengue positif,atau pasien berasal dari daerah yang pada saat yang sama ditemukan kasusconfirmed dengue infection.2. Corfirmed DBD

Page 3: PENGENALAN PENYAKIT DEMAM DENGUE.doc

(Pasti DBD)Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikutdeteksi antigen dengue, peningkatan titer antibodi > 4 kali pada pasanganserum akut dan serum konvalesens, dan atau isolasi virus.B. Secara Minis1. Kasus DBD1. Demam akut 2-7 hari, bersifat bifasik.2. Manifestasi perdarahan yang biasanya berupa• uji tourniquet positif• petekia, ekimosis, atau purpura• Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas suntikan• Hematemesis atau melena3. Trombositopenia < 100.00/pl4. Kebocoran plasma yang ditandai dengan• Peningkatan nilai hematrokrit >_ 20 % dari nilai baku sesuai umur danjenis kelamin.• Penurunan nilai hematokrit >_ 20 % setelah pemberian cairan yangadekuat Nilai Ht normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberiancairan.• Efusi pleura, asites, hipoproteinemi2. SSDDefinisi kasus DBD ditambah gangguan sirkulasi yang ditandai dengan :• Nadi cepat, lemah, tekanan nadi < 20 mmHg, perfusi perifer menurun• Hipotensi, kulit dingin-lembab, dan anak tampak gelisah.