pengembangan technopark kelautan dan perikanan (tpkp) di tahuna, kabupaten kepulauan sangihe,...
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
1/23
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
2/23
"
!"#$"% '()
!*+,*- '.' '
/0 1*,*- 231*4*56 /
!" #!$%!&!' )$)$ *!%)+!,-' *-+).!)' /!'012- 3
%" 45,-'61 6)$%-&7!8! 9-.!),!' 7!' +-&19!'!' *!%)+!,-' *-+).!)!' /!'012- :
;" *5'7161 -95'5$1
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
3/23
6
/0
1"$"% >?@"A"BC
Pada tahun anggaran 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yangdikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
(KP3K) telah menyusun program pengembangan kawasan kelautan dan perikananterintegrasi berbasis pulau-pulau kecil di 5 kabupaten, yaitu Simeulu, Natuna,
Sangihe, Maluku Tenggara Barat, dan Merauke. Terkait dengan program tersebut,pada tanggal 23 s.d. 28 Februari 2015 telah dilakukan survey terpadu secara serentak
di kelima kabupaten tersebut oleh Tim Survey Terpadu KKP, termasuk tim dari
Balitbang KP. Adapun tujuan dari kegiatan survey ini adalah untuk menghimpun data
dan informasi yang mencakup aspek sumberdaya alam, tata ruang, sumberdaya
manusia, sarana prasarana, dan sosial budaya. Dari data tersebut selanjutnya akan
diinventarisir keunggulan dan kekurangan yang ada di calon wilayah pengembangan
(yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) serta program kerja
pengembangannya yang tertuang di dalam profil daerah, masterdan bussiness plan
indikatif, serta indikasi pemberdayaan masyarakat.
Terkait dengan program tersebut, Balitbang KP berencana untuk membangun
Technology ParkKelautan dan Perikanan (TPKP) di 5 pulau terdepan tersebut dan
dokumen ini mencoba untuk menguraikan rencana kerja pengembangan TPKP di
Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang pelaksanaannya secarateknis dilakukan oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan
Perikanan (P3TKP) menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Perubahan (APBN-P) 2015. Program kerja ini disusun untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dari 2015 hingga 2019.
"0
6"D>"%"B EDED 4">EF"$?B 4?FE@"EB ."BC)G?
Sebagai salah satu kabupaten kepulauan yang berbatasan dengan negara lain,
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara telah memilikigranddesign
pengembangan kelautan dan perikanan terintegrasi dalam rangka mendukung agenda
prioritas yang tertuang dalam Nawa Cita, terutama yang berhubungan dengan
memperkuat jati diri sebagai sebuah negara maritim. Kabupaten Kepulauan Sangihememiliki wilayah dengan luas 11.863,58 km2yang terdiri dari luas laut 11.126,61 km2
(93,79%) dan darat 736,97 km2(6,21%). Ibukota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe
adalah Tahuna yang terletak di Pulau Tahuna, yang merupakan pulau terbesar dari105 pulau yang ada, dimana dari keseluruhan pulau tersebut hanya 26 pulau yang
berpenghuni.
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak pada posisi yang berbatasan dengan NegaraFilipina di bagian utara, sementara itu di bagian timurnya berhadapan dengan Laut
Maluku dan Samudera Pasifik dan di bagian barat berhadapan dengan Laut Sulawesi.Kabupaten ini terletak pada posisi geografi antara 2 4 13 4 44 22 LU dan 125
9' 28 - 125 56' 57 BT. Dalam sektor kelautan dan perikanan, Kabupaten KepulauanSangihe memiliki potensi yang luar biasa karena wilayah lautnya merupakan salah
satufishing groundbagi komoditas ikan tuna di Indonesia. Posisinya yang cukup
dekat dengan beberapa negara penting pengkonsumsi ikan (seperti Jepang, Tiongkok,Korea, dan Taiwan) juga merupakan satu keunggulan komparatif yang menjadikan
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
4/23
7
Kabupaten ini sangat strategis dan perlu diprioritaskan pembangunan sektor kelautan
dan perikanannya.
Berdasarkan data 2013, jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah
129.008 jiwa dengan tingkat kepadatan rerata 175 jiwa/km2. Kecamatan Tabukan
Utara merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak (15,29%) sementara ituTahuna sebagai ibukota kabupaten memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi
(672 jiwa/km2). Berdasarkan kelompok umurnya, sekitar 68,11% penduduk
Kabupaten Kepulauan Sangihe berada dalam usia produktif.
>0
9H$?B() (ED>?%I"J" A?@"E$"B I"B F?%)A"B"B 4">EF"$?B 4?FE@"E"B
."BC)G?
Wilayah perairan laut Kabupaten Kepuluan Sangihe berada pada Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 716. Dari data yangada, status stok ikan di WPP-NRI 716 adalah moderat, baik untuk ikan demersal,
pelagis kecil, pelagis besar, crustacea, dan ikan hias. Armada penangkapan ikan di
wilayah ini didominasi oleh kapal berukuran 5-30 GT dengan jenis Pajeko dan
Handline(Panboat).
Secara umum, kapal handlinetuna yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe
memiliki konstruksi yang mirip dengan yang dibuat di Filipina, dimana sebagian
besar menggunakan kapal kecil di samping kapal utama. Ukuran kapal rata-rata
adalah 3-8 GT dengan panjang sekitar 8-10 meter dan berbahan dasar kayu dengan
konstruksi haluan menjuang ke atas. Kegiatan penangkapan ikan umumnya dilakukan
di sekitar rumpon dengan menggunakan pancing ulur.
Berdasarkan data statistik hasil tangkapan ikan 2014, dari total potensi lestarisumberdaya perikanan tangkap sebesar 34.000 ton per tahun, tingkat pemanfaatan
saat ini baru mencapai 24,9%. Tabel 1 menunjukkan statistik perikanan tangkap diKabupaten Kepulauan Sangihe selama tahun 2013 yang dikeluarkan oleh BPS
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sementara itu Gambar 1 memperlihatkan petasebaran fishing ground yang diwakili oleh lokasi rumpon di perairan Kabupaten
Kepulauan Sangihe berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Tabel 1. Statistik perikanan tangkap Kabupaten Kepulauan Sangihe 2013 (Sumber:
BPS Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2014)
Uraian Jumlah
Produksi 8.502 ton
Nilai Produksi Rp. 71.833.000.000
Jumlah Kapal Tanpa Motor 1.506 unit
Jumlah Kapal Motor Tempel 64 unit
Jumlah Kapal Motor 2.774 unit
Jumlah Rumah Tangga Perikanan 6.106 unit
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
5/23
=
Selain perikanan tangkap, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga memiliki potensi
dalam kegiatan budidaya perikanan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014, luas lahan potensial untuk kegiatan budidaya
mencapai 116 Ha, yang terdiri dari budidaya air laut (50 Ha), air payau (23 Ha), dan
air tawar (43 Ha). Dari luas total lahan potensial budidaya tersebut, yang baru
dimanfaatkan hingga saat ini baru sekitar 8 Ha. Adapun jenis ikan yang umumdibudidayakan adalah kerapu (Epinephelussp) dan ikan kuwe (Caranxsp) dengan
menggunakan keramba jaring apung (KJA) dan teripang (ada 3 jenis, yaitu teripang
gamat (Stichopushermanii), teripang pasir (Holothuriascabra), dan teripang susuan
(Holothurianobilis)) dengan keramba jaring tancap.
Gambar 1. Fishing grounddi perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe berdasarkandata rumpon
Dalam kegiatan wisata bahari, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga memiliki beberapalokasi potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai tujuan wisata, antara lain di
Kecamatan Tabukan Tengah, yang berjarak sekitar 35 km dari Tahuna sebagaiIbukota Kabupaten. Lokasi lain yang cukup berpotensi adalah pulau kecil Mendaku
yang dikelilingi oleh pantai yang ideal untuksnorklingdan divingdan PulauMahangetang dengan objek wisata gunung api bawah lautnya.
K0
4HBI)() ?AHBHD)
Berdasarkan data 2013, penerimaan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah
Rp.618,79 miliar, sedangkan total pengeluarannya adalah Rp. 598,07 miliar.
Kontribusi penerimaan terbesar berasal dari dana perimbangan (86,21%) sedangkan
pengeluaran terbesar adalah untuk belanja operasional (82,66%). Adapun pengeluaran
untuk belanja modal hanya 17,31%.
Dalam sektor industri, berdasarkan data 2012 terdapat 337 perusahaan dengan tenaga
kerja mencapai 879 orang dan nilai investasi Rp. 5,68 miliar. Jumlah industri terbesar
ditemukan di Kecamatan Tahuna karena lokasinya yang berada di pusat kegiatanekonomi Kabupaten Kepulauan Sangihe.
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
6/23
>
Perikanan merupakan salah satu kegiatan andalan lainnya di Kabupaten Kepulauan
Sangihe selain perkebunan. Berdasarkan data 2013, jumlah total rumah tangga
perusahaan perikanan adalah 6.105 yang terdiri dari 1.468 tanpa perahu, 41 perahu
tanpa motor, 785 perahu dengan motor tempel, 547 kapal motor. Adapun banyaknya
unit penangkap ikan berdasarkan jenis alat tangkap adalah 16.570 unit, dan jenis alat
tangkap yang umum digunakan adalah pancing tonda (4.882) dan pancing lainnya(6.205). Sedangkan jumlah trip dalam setahunnya dapat mencapai 1.770.785 trip.
Saat ini mayoritas nelayan di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih mengandalkan
kegiatan penangkapan ikan yang bersifat tradisional dengan fasilitas yang sangat
terbatas dan harus bersaing dengan nelayan asing. Tingkat ketrampilan nelayan lokal
dalam menggunakan alat tangkap pancing secara umum masih berada di bawah
nelayan Filipina, sehingga sebagian besar anak buah kapal yang berada di kapal
handlineyang beroperasi di wilayah ini adalah warga negara Filipina. Hal inilah yang
menyebabkan sekitar 98% kegiatan penangkapan di wilayah mereka dilakukan olehnelayan asing, tetapi dengan menggunakan bendera Indonesia.
Dengan adanya praktik penangkapan ikan tersebut, maka secara administrasi angka
illegal, unregulatedand unreported(IUU)fishingdi Kabupaten Kepulauan Sangiherelatif kecil, namun tidak demikian jika melihat kenyataan di lapangan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa indikator yang ada, antara lain seluruh sarana tangkap yang
beroperasi bercirikan asing namun secara administratif tertera sebagai produk dalam
negeri (berdasarkan data pembuatan dan kepemilikan), pemodalan untuk operasional
penangkapan disediakan oleh pengusaha luar negeri sementara logistik dan kebutuhan
BBM dipasok dari pasar lokal, operasi penangkapan ikan yang dilakukan secara
teratur dan taktis dengan menggunakan ratusan armada 3-8 GT yang ditunggui oleh
kapal induk di batas negara. Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Sangihe, sekitar 97,5% ikan tuna dan 50%
ikan demersal yang ditangkap di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dipasarkan
langsung ke Pelabuhan Perikanan General Santos di Filipina.
Kegiatan pengolahan ikan untuk beberapa komoditas dapat ditemukan pula di
Kabupaten Kepulauan Sangihe, antara lain pengasapan ikan, pembuatan ikan asin,abon ikan, keripik dan kerupuk ikan, serta kecap ikan. Namun demikian, secara
umum proses pengolahan yang dilakukan masih bersifat tradisional dan dalam skalarumah tangga serta hanya untuk memenuhi kebutuhan di pasar lokal (lihat Tabel 2).
I0 4HBI)() )B#%"($%EA$E%
Terkait dengan kegiatan perikanan, infrastruktur yang tersedia di Kabupaten
Kepulauan Sangihe bisa dikatakan masih sangat terbatas (lihat Gambar 2). Jumlah
cold storageyang tersedia saat ini hanya ada di 4 tempat, yaitu masing-masing 1 di
Pelabuhan Perikanan Dagho, Pulau Kawaluso dan Matatuang, dan Naha. Sementara
itu pabrik es hanya tersedia di 3 tempat, yaitu di Pelabuhan Perikanan Dagho, Naha,
dan Pulau Kawio. Satu-satunya pelabuhan perikanan yang tersedia, yaitu PelabuhanPerikanan Pantai (PPP) Dagho yang sejak 1995 (berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 144/Kpts/Ik.410/I/95) telah ditetapkan sebagai salah satupangkalan bagi kapal perikanan berbendera asing yang disewa perusahaan Indonesia
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
7/23
?
untuk menangkap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Samudera
Pasifik, saat ini dalam keadaan terbengkalai dan tidak berfungsi sama sekali dalam
melaksanakan kegiatan kepelabuhanan. Sementara itu infrastruktur pendukung untuk
kegiatan pascapanen dan wisata bahari relatif masih belum menjadi perhatian dan
prioritas pemerintah daerah.
Tabel 2.Daftar sarana dan prasarana perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Uraian Jumlah Jenis Sarana Kapasitas
Jumlah Nelayan Tradisional1. Pemilik sarana kecil 680 nelayan Katinting, Pumpboat s/d 3 GT
2. Pemilik sarana sedang 2.591 nelayan Pumpboat s/d Pajeko 5 30 GT
3. Pemilik sarana besar - - -
Jumlah Armada Tangkap1. Armada tangkap kecil 3.041 unit Katinting, Pumpboat s/d 3 GT
2. Armada tangkap sedang 230 unit Pamo, Pajeko 5 30 GT
3. Armada tangkap besar - - -
Jumlah Sarana Penampungan/Pengawetan Ikan1. Gudang pendingin 4 unit Cold strorage 10 ton
2. Armada penampung - - -
3. Pabrik es 3 unit Pabrik es balok 2 ton/hari
Jumlah Sarana Pengolahan Ikan1. Sarana pemilahan - - -
2. Sarana pemrosesan 7 unit Cakalang asap 1,576 ton
Ikan asin 5,225 ton
Julung-julung asap 21,6 ton
Abon Ikan 1,2 ton
Kerupuk Ikan 300 kg
Keripik ikan 400 kg
Kecap ikan 2.800 botol3. Pengepakan/Gudang - - -
Jumlah Sarana Pemasaran1. Tempat pelelangan - - -
2. Pasar ikan 2 unit Pasar kabupaten -
3. Bangsal jual beli ikan 18 unit Pasar desa -
4. Pertokoan 4 unit Ged. promosi & toko -
Jumlah Sarana Penunjang1.Rumpon ditunggui 41 Unit Rumah ponton -
2.Rumpon tidak ditunggui 63 unit Ponton -
3.Fish finder 31 unit Portable fish finder -
Sarana pendukung untuk penyediaan air bersih dan energi listrik masih sangat
terbatas, terutama untuk pulau-pulau kecil berpenghuni. Saat ini pasokan energi listrikdari PLN untuk Pulau Marore dan Kawaluso hanya mampu beroperasi selama 12 jam
saja, sementara itu energi listrik dengan menggunakan tenaga surya hanya terdapat di
Pulau Mendaku sedangkan di Pulau Kawio dalam keadaan rusak.
Sementara itu, terkait dengan sektor perhubungan, Kabupaten Kepulauan Sangihe
telah memiliki satu pelabuhan laut di Teluk Tahuna. Pelabuhan ini memiliki fasilitas
dermaga, dermaga perhubungan laut, lapangan penumpukan, gudang, ruang
embarkasi/debarkasi, terminal penumpukan, dan pendukung lainnya. PelabuhanTahuna disinggahi oleh kapal penumpang dan kapal pengangkut barang (antara lain
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
8/23
@
semen, kebutuhan pokok, dan barang-barang komoditas ekspor).Adapun untuk
transportasi udara, kabupaten ini telah memiliki Bandar Udara Naha yang berjarak
sekitar 16 km dari Kota Tahuna. Bandara ini melayani penerbangan dari dan ke
Manado sebanyak 4 kali seminggu dengan ukuran landasan pacu 1.100 x 23 meter.
Gambar 2. Keberadaan infrastruktur perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe
?0
4?>)L"A"B F?D?%)B$"G I"?%"G
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini telah memilikigranddesign
gerbang ekonomi maritim Nusa Utara yang terdiri dari rencana pengembangan
infrastruktur perikanan (Gambar 3), budidaya perikanan (Gambar 4), dan pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan (Gambar 5), dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
Dalamgranddesigntersebut, lokasi utama yang akan menjadi prioritaspengembangan adalah Teluk Tahuna dan sekitarnya, sementara itu wilayah lainnya,
antara lain Pulau Marore, Matutuang, Kawio, Kemboleng, Kawaluso, dan Lipang,
juga kawasan Nusa Tabukan, Teluk Petta, Teluk Talengan, Teluk Manalu, dan Teluk
Dagho akan dikembangkan sebagai kawasan pendukung. Kawasan Teluk Tahuna dan
sekitarnya ini dipilih sebagai kawasan prioritas karena letaknya yang tidak terlalu jauh
dari pusat pemerintahan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya
seperti transportasi dan energi.
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
9/23
A
Gambar 3. Rencana pengembangan infrastruktur perikanan di Kabupaten Kepulauan
Sangihe
Rencana pengembangan infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini sejalan
dengan pembagian klaster pengembangan yang terdiri dari 5 klaster (Gambar 6),
yaitu:
1.
klaster Pulau Marore dang sekitarnya sebagai klaster perbatasan;
2. klaster Manalu dan sekitarnya sebagai kawasan minapolitan dan agropolitan;
3.
klaster Tahuna dan sekitarnya sebagai pusat kegiatan strategis nasional dan
pusat pengembangan ekonomi perbatasan;
4. klaster Dagho dan sekitarnya sebagai kawasan agropolitan dan sentrapengembangan perikanan; dan
5. klaster Pulau Tatoareng sebagai pariwisata dan pengembangan perikanan.
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
10/23
B
Gambar 4. Rencana pengembangan budidaya perikanan di Kabupaten Kepulauan
Sangihe
Gambar 5. Rencana pengembangan sarana pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
11/23
C
Gambar 6. Pembagian klaster di Kabupaten Kepulauan Sangihe
#0
9?%D"("@"G"B
Permasalahan utama yang menjadi isu strategis di Kabupaten Kepulauan Sangihe
adalah IUUfishing. Hal ini terjadi karena kurang memadainya sarana dan prasarana
perikanan serta personil pendukungnya, lemahnya koordinasi antar pihak terkait, dan
disparitas harga antara Tahuna, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, danPelabuhan Perikanan GeneralSantosdi Filipina. Harga beli komoditas ikan serta
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
12/23
6D
manajemen kepelabuhanan di Pelabuhan Perikanan GeneralSantosrelatif jauh lebih
tinggi dan baik daripada di Tahuna dan PPS Bitung. Masalah kependudukan yang
terkait dengan ketidakjelasan status kewarnegaraan juga marak ditemukan di wilayah
ini, terutama untuk penduduk yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Filipina
(keturunan dari hasil pernikahan antara WNI dan warga negara Filipina). Sementara
itu, data dan informasi sumberdaya kelautan dan perikanan di Kabupaten KepulauanSangihe juga relatif masih terbatas dan belum terlalu detail.
70
8(E@"B F?BC?D>"BC"B ,949
"0
!"("% F?D)A)%"B
Saat ini kebijakan pembangunan kemaritiman nasional telah memperoleh dukunganpositif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan telah
dicanangkannya visi pembangunan pemerintah daerah yang tertuang dalam Grand
Desain Gerbang Ekonomi Maritim Nusa Utara 2015-2025. Menurut Pemerintah
Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, percepatan pembangunan di sektor kelautandan perikanan sangat mendesak untuk segera dilakukan di Sangihe. Hal ini terutama
karena posisinya yang berbatasan dengan negara Filipina dan isu IUUfishingyangberdampak negatif pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
menurunnya pendapatan nasional dan kesejahteraan nelayan.
Dari hasil observasi di lapangan didapatkan bahwa sebagian besar dari kapal handline
(panboat) yang beroperasi di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe didominasi oleh
awak kapal yang berasal dari Filipina. Sementara itu, kapal-kapal yang beroperasi
sudah memiliki dokumen yang lengkap dari Dinas Kelautan dan Perikanan, yang
meliputi Pass kecil, Surat Keterangan Anak Buah Kapal, dan Surat Ukur Kapal
meskipun di dalam prakteknya beberapa aspek seperti ABK yang harus nelayan
dalam negeri dan kapal harus dibuat di dalam negeri serta berbendera Indonesia tidak
terpenuhi. Di lain pihak, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan setempat tidak bersedia mengeluarkan Surat Laik Operasi (SLO) karena
tidak terpenuhinya beberapa syarat teknis dan nonteknis tersebut.
Maraknya praktik IUUfishingyang secara administrasi terlihat legal tersebutterutama disebabkan oleh masih belum tersedianya fasilitas pelabuhan perikanan yang
memadai sehingga mata rantai kegiatan penangkapan ikan menjadi semakin rumit dan
berdampak pada minimnya nilai tambah dalam bentuk devisa negara dan rendahnya
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri menyatakan bahwa
keberadaan pelabuhan perikanan di wilayah mereka merupakan salah satu solusi dan
langkah awal untuk mengurangi maraknya IUUfishingtersebut. Dengan adanya
fasilitas tersebut, dimana di dalamnya disediakan tempat yaitu melakukan transaksi
atau pelelangan ikan, perbedaan harga yang mencolok antara PPS Bitung dan
Pelabuhan Perikanan General Santos (Filipina) akan dapat dikendalikan. Kegiatanadministrasi di pelabuhan perikanan juga akan mampu mengurai permasalahan yang
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
13/23
66
ada saat ini melalui pendataan, pembinaan dan pemberdayaan nelayan. Dengan
demikian kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih baik dan tertib secara
adminstrasi dan hukum. Selain itu di kawasan pelabuhan perikanan tersebut dapat
dibangun pula kantor bersama untuk pengawasan sumberdaya perikanan yang
mewadahi Polair, TNI AL dan Satgas PSDKP serta kesyahbandaran.
Program kepelabuhan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe akan diawali dengan merencanakan pegembangan infrastruktur di Teluk
Tahuna sebagai sentra perikanan terpadu. Sarana dan prasarana yang akan dibangun
di kawasan ini antara lain adalah fasilitas untuk industri perikanan yang mencakup
cold storageberkapasitas 500 ton, pabrik es berkapasitas 50 ton, dan industri
pengalengan ikan serta pembuatan tepung ikan.
Dengan demikian, selain sebagai pelabuhan umum untuk penumpang, kargo, dan
bahan bakar, di wilayah sekitar Teluk Tahuna juga akan dikembangkan PangkalanPendaratan Ikan (PPI) yang berlokasi di Kelurahan Santiago. Saat ini, untuk
keperluan pengembangan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihetelah melakukan pembebasan lahan. Selanjutnya, dengan memperhatikan morfologi
pantai di Keluruhan Santiago yang berbentuk tanjung dan berhadapan dengan lautlepas (Laut Sulawesi), dimana pada saat angin barat kondisi gelombangnya cukup
ekstrim, maka diperlukan kajian dan perhitungan yang matang sebelum PPI Tahuna
dibangun.
Sementara itu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dagho yang telah ada sebelumnya
dan saat ini dalam keadaan terbengkalai, akan direvitalisasi dan dikembangkan lebih
lanjut sebagai kawasan pendukung perikanan. Berdasarkan data yang ada, Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.
50.000.000.000 melalui APBN-P 2015 untuk revitalisasi PPP Dagho tersebut dengan
harapan di tahun 2016 PPP Dagho telah dapat kembali beroperasi dan memberikan
fungsi pelayanan sebagai pelabuhan perikanan kepada para nelayan. Dari kondisi
alamnya, perairan Dagho secara alamiah memang ideal untuk digunakan sebagai
pelabuhan, hanya saja dari lokasinya wilayah ini relatif jauh dari pusat kota sehingga
diperlukan manajemen pengelolaan yang baik agar dapat benar-benar berfungsisebagai pelabuhan penunjang perikanan.
Berdasarkan pada fakta yang ada tersebut, kami melihat bahwa Balitbang KP melalui
TPKP dapat terlibat dalam beberapa kegiatan, khususnya yang berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat dan penyediaan data dan informasi kelautan dan perikananyang lebih terperinci, yaitu membangun infrastuktur pendukung untuk meningkatkankeahlian dan ketrampilan masyarakat dalam kegiatan penangkapan ikan,
pengelolaan/produksi pascapanen, dan pengelolaan investasi dan pembiayaan serta
pemasaran hasil perikanan.
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
14/23
67
>0
9?D>"BCEB"B #)()A I"B IEAEBC"B #"()@)$"(
)0 9?BC?D>"BC"B #"()@)$"( F?@"J"B"B $?ABH@HC) A?@"E$"B I"B F?%)A"B"B
Berdasarkan hasil survey terpadu yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 28Februari 2015, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe telah berkomitmen untuk
menyediakan lahan bagi kegiatan TPKP Balitbang KP. Dari lahan yang disediakan
tersebut, Balitbang KP dapat membangun fasilitas pelayanan teknologi dalam bentuk
workshop (ruang pelatihan dan perbengkelan) untuk meningkatkan kapasitas keahlian
dan ketrampilan bagi para pelaku (stakeholder) usaha perikanan (seperti nelayan,
siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kelautan dan Perikanan (SMK KP) di TabukanUtara dan mahasiswa Politeknik Negeri Nusa Utara di Manganitu, pengusaha, dan
pemerintah daerah) terkait dengan kegiatan perbengkelan kapal perikanan (mesin,rancang bangun kapal perikanan < 30 GT, dan pengelasan), alat tangkap (pancing,
jaring, dan berbagai jenis alat tangkap lainnya) serta fasilitas pendukung kegiatan
penangkapan ikan lainnya (seperi sistem informasi daerah penangkapan ikan danlogbookpenangkapan ikan).
))0 9?D>"BCEB"B #"()@)$"( F?BJ?I)" ?B?%C) $?%>"%EA"B I"B ")% >?%()G
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik dan air bersih di pulau-pulau kecil
berpenghuni, Balitbang KP dapat berperan aktif dengan merancang dan membangun
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau energi terbarukan lainnya (angin dan
arus laut). Sedangkan untuk penyediaan air bersih dapat dilakukan perancangan dan
pemasangan alat reverse osmosis (RO) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
digabungkan dengan alat pembuat es yang memanfaatkan air buangan RO. Kegiatanini dapat dilakukan dengan melibatkan para investor dan pelaku industri agar kendala
besarnya kebutuhan dana dan proses pabrikasi dapat diatasi.
)))09?BC?D>"BC"B #"()@)$"( F?BC"M"("B '88!"#$"%&
Terkait dengan pengawasan untuk IUUfishing, Balitbang KP dapat berperan denganmembangun sistem pengawasan, misalnya dengan membangun radar pemantau atau
memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia di INDESOProject. Selain menggunakanteknologi tersebut, kegiatan pemberantasan IUUfishingdapat pula dilakukan dengan
memberikan data lokasi potensial penangkapan ikan (fishingground) dan penerapanelectronic log book.
)N09?B?%"F"B AHB(?F '()*!"#$"%& ,)-.F"I" F?@">EG"B F?%)A"B"B
Program kepelabuhanan yang terkait dengan pembangunan, pengelolaan, dan
operasionalisasi hendaknya harus mengacu pada konsep eco-fishing port. Hal ini
dimaksudkan agar hasil tangkapan yang diperoleh para nelayan dapat terjaga kualitas
dan harganya. Persoalan kepelabuhanan menjadi sangat penting mengingat banyaknya
hasil tangkapan di Indonesia yang tidak bisa dipasarkan di Uni Eropa. Hieginitas
menjadi isu yang sangat penting dimana proses pascapenangkapan menuju ke hinggakeluar dari pelabuhan dengan tujuan eksport harus melalui mata rantai yang sangat
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
15/23
6=
ketat. Untuk itu, pelabuhan yang ada harus memiliki standar hieginetas yang
memenuhi syarat yang telah ditentukan dengan cara menyediakan air bersih yang
sesuai dengan volume dan standar baku perikanan, instalasi pengolahan air limbah
(IPAL), fasilitas laboratorium untuk uji lingkungan dan ikan hasil tangkapan berikut
jaringan saluran drainase pembuangan menuju IPAL yang sesuai dengan standard
kosntruksi dan pengelolaan lingkungan. Selain itu lingkungan pelabuhan harusdibebaskan dari polusi kendaraan dan proses bongkar ikan dari kapal menuju
pelelangan hendaknya dalam kawasan tertutup dan mempunyai suhu ruangan yang
memadai (bebas dari terik matahari).
Energi menjadi salah satu aspek terpenting dalam pelabuhan dengan konsep eco-
fishing port, dimana ketersediaan energi alternatif yang ramah lingkungan akan
mampu mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan. Penggunaan listrik yang
dibangkitkan oleh diesel harus dikurangi dengan mengatur pencahayaan yang cukup
disertai dengan membuat tata letak (layout) pelabuhan dan model bangunan yangminimalis dalam pemakaian energi listriknya.
Hal lain yang harus dipenuhi pelabuhan perikanan berbasis eco-fisihing port adalah
nirlimbah (zero waste), dimana jumlah dan jenis limbah haruslah seminim mungkin.Untuk itu di kawasan pelabuhan, selain harus dilengkapi dengan IPAL yang bisa
bekerja secara optimal, juga harus dilengkapi dengan peralatan lain yang mampu
memisahkan dan mendaur ulang limbah dengan baik seperti limbah ikan, buangan air
kapal (ballast), dan minyak pelumas bekas. Selain itu, dalam rangka mewujudkan
kawasan pelabuhan perikanan yang sehat dibutuhkan pula sumberdaya manusia yang
berkualitas, profesional, disiplin, transparan, memiliki jiwa kepemimpinan
(leadership) dan kewirausahaan (entrepreneurship) yang baik, serta efisien dalam
melakukan pekerjaan.
K0
8(E@"B A?C)"$"B
Berikut ini adalah berapa usulan kegiatan dalam kurun waktu 5 tahun mendatanguntuk pengembangan TPKP di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi
Utara (Tabel 3):
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
16/23
"#
Tabel 3. Daftar kegiatan untuk pengembangan TPKP di Tahuna
No. KegiatanSubkegiatan per Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1. Pengembangan
fasilitas pelayanan
teknologi kelautan dan
perikanan di Tahuna
1. Pengalihan status
kepemilikan la-
han dari Pemerin-
tah Daerah Kabu-
paten Kepulauan
Sangihe keP3TKP
2. Penyusunan DEDdan pembangun-
an fasilitas kan-tor, ruang pelatih-
an, laboratorium,dan workshop
3. Pelatihan tekno-logi kelautan dan
perikanan untuk
nelayan, siswa
SMK KP,
mahasiswa
Politeknik, dan
para penyuluh4. Penyusunan
business plan
TPKP Tahuna
1. Pengadaan
peralatan labora-
torium dan work-
shopserta sarana
perkantoran dan
pelatihan.
Pelatihan teknolo-
gi kelautan danperikanan untuk
nelayan, siswaSMK KP,
mahasiswaPoliteknik, dan
para penyuluhtahap 1
.
Perintisan kerja-
sama antara TPKP
denganstake-
holderkelautan
dan perikanan di
Sangihe
1. Pembangunan
fasilitas untuk
inkubator bisnis
dan galeri UKM
2. Pelatihan teknolo-
gi kelautan danperikanan untuk
nelayan, siswaSMK KP,
mahasiswaPoliteknik, dan
para penyuluhtahap 2
3. Kerjasamapenelitian dan
pengembangan
dengan Politeknik
Negeri Nusa Utara
1. Pelatihan teknolo-
gi kelautan dan
perikanan untuk
nelayan, siswa
SMK KP, maha-
siswa Politeknik,dan para penyuluh
tahap 22.
Kerjasama pe-
nelitian dan pe-ngembangan
dengan PoliteknikNegeri Nusa Utara
Serah terima penge-
lolaan gedung dan
fasilitas pelayanan
teknologi kelautan
dan perikanan ke
pemerintah setempat
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
17/23
"#
2. Pembangunan fasilitaspenyedia energi
terbarukan dan airbersih di pulau kecil
berpenghuni
Pelaksanaan surveyawal kebutuhan
energi dan air bersihserta pengkajian
teknologi yang pa-ling layak digunakan
nstalasi PLTS (atauLT lainnya) dan RO
di pulau kecil ber-enghuni prioritas #1
Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan
RO di pulau kecilberpenghuni
prioritas #2
Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan
RO di pulau kecilberpenghuni
prioritas #3
Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan
RO di pulau kecilberpenghuni
prioritas #4
3. Pengembangankapasitas dan fasilitas
pengawasan IUUfishing
Pelaksanaan surveyawal kebutuhan
fasilitas pengawasanIUUfishing
1. Instalasi fasilitaspengawasan IUU
fishing. Perbaikan data
statistik potensi
sumberdaya ikan,alat bantu penang-
kapan, dan reha-
bilitasi habitat
tahap 1
1. Operasionalisasifasilitas penga-
wasan IUUfishing2. Perbaikan data
statistik potensi
sumberdaya ikan,alat bantu penang-
kapan, dan rehabi-
litasi habitat tahap
2
1. Operasionalisasifasilitas penga-
wasan IUUfishing2. Perbaikan data
statistik potensi
sumberdaya ikan,alat bantu penang-
kapan, dan rehabi-
litasi habitat tahap
3
Operasionalisasifasilitas pengawasan
IUUfishing
4. Pengembangan
fasilitas teknologiperkapalan dan
penangkapan ikan
Pelaksanaan survey
awal kebutuhanfasilitas teknologi
perkapalan
1. Pembangunan
galangan mini danslipway
. Pelatihan keahliandan setifikasi (an-
tara lain pembu-atan kapal, mesin
kapal, dan alattangkap ikan)
1. Pelatihan keahlian
dan sertifikasi(antara lain pem-
buatan kapal,mesin kapal, dan
alat tangkap ikan)2.
Pelayanan konsu-
men (produksiperalatan, jasa
konsultasi, danpendampingan)
1. Pelatihan keahlian
dan sertifikasi(antara lain pem-
buatan kapal,mesin kapal, dan
alat tangkap ikan)2.
Pelayanan konsu-
men (produksiperalatan, jasa
konsultasi, danpendampingan)
1. Pelatihan keahlian
dan sertifikasi(antara lain pem-
buatan kapal,mesin kapal, dan
alat tangkap ikan)2.
pelayanan konsu-
men (produksiperalatan, jasa
konsultasi, danpendampingan)
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
18/23
"#
5. Pengembanganfasilitas pengolahan
produk perikanan
Pelaksanaan surveyawal kebutuhan
fasilitas pengolahanproduk perikanan
1. Asistensi teknispengolahan
produk perikanan(seperti
pengasapan ikan). Asistensi teknis
pengemasan(packaging)
produk perikanan. Pelatihan strategi
dan manajemen
pemasaran,kewirausahaan,
dan keuangan
1. Asistensi teknispengolahan
produk perikanan(seperti
pengasapan ikan)2. Asistensi teknis
pengemasan(packaging)
produk perikanan3. Pelatihan strategi
dan manajemen
pemasaran,kewirausahaan,
dan keuangan
1. Asistensi teknispengolahan
produk perikanan(seperti
pengasapan ikan)2. Asistensi teknis
pengemasan(packaging)
produk perikanan3. Pelatihan strategi
dan manajemen
pemasaran,kewirausahaan,
dan keuangan
1. Asistensi teknispengolahan
produk perikanan(seperti
pengasapan ikan)2. Asistensi teknis
pengemasan(packaging)
produk perikanan3. Pelatihan strategi
dan manajemen
pemasaran,kewirausahaan,
dan keuangan
6. Pengembanganbudidaya laut dan
wisata bahari
Pelaksanaan surveyawal potensi
budidaya laut danwisata bahari
1.
Penyusunankonsep wisata
mangrovedanpenataan hutan
mangrovesebagaiobjek wisata
bahari. Penyusunan
rencana kerja ke-
giatan budidayalaut di Kab. Kepu-
lauan Sangihe
1.
Perbaikan infra-stuktur dan fasi-
litas pendukungkegiatan budidaya
laut dan wisatabahari
2. Pelatihan danasistensi teknis
kegiatan budidaya
laut (pembenihan,pakan ikan,
penyakit ikan, dll)
Pelatihan danasistensi teknis
kegiatan budidayalaut (pembenihan,
pakan ikan, penyakitikan, dll)
Pelatihan danasistensi teknis
kegiatan budidayalaut (pembenihan,
pakan ikan, penyakitikan, dll)
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
19/23
"#
!" #$%&'( *+,-.$/&0%
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah berkomitmen untuk
menyediakan lahan seluas 3 Ha untuk pembangunan gedung technopark. Lokasi lahan
berada di Kecamatan Tabukan Utara, dimana lahan tersebut dikelola oleh SMK KPTabukan Utara.
Gambar 7. Lokasi lahan Technopark Kelautan dan Perikanan Tahuna
+" 1+.,&.& $02&.('&'( !&. %+3+45&2&&.
TechnoparkKelautan dan Perikanan (TPKP) yang akan dibangun oleh Balitbang KPdi Tahuna rencanya akan memiliki struktur organisasi dan kelembagaan seperti
ditunjukkan pada Gambar 8. TPKP ini akan bekerjasama dengan pemerintah daerahsetempat dan perguruan tinggi serta melibatkan para investor yang duduk dalam
Dewan Pembina agar dapat terbangun sistem mata rantai industri kelautan danperikanan yang baik melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis
pada inovasi teknologi dan peningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pengelola
technopark harus mempunyai wawasan dan visi kemaritiman dan entrepeneurshipyang baik agar komoditas kelautan dan perikanan yang ada di Kabupaten Kepulauan
Sangihe mampu mempunyai daya saing yang tinggi.
Gambar 8. Struktur organisasi TPKP Tahuna
Kepala Balitbang KP
Direktur Utama
Direktur Teknik
Seksi Pelatihan
Seksi Litbang
Seksi Produksi
Direktur Administrasi
Seksi Keuangan & Umum
Seksi Perencanaan
Seksi Kerjasama
Dewan Pembina
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
20/23
"#
!"
#$%& (&)*&+,-
Untuk menjaga keberlanjutan program TPKP di Tahuna, dapat dilakukan beberapa
strategi sebagai berikut:
Membuat klaster ekonomi sebagai bagian dari pembentukan inkubator bisnis
sesuai dengan bidang masing-masing, seperti perkapalan, permesinan, pengolahanproduk, pascapanen, dan pemasaran;
Melakukan riset yang melibatkan beberapastakeholderseperti perguruan tinggidan lembaga riset swasta maupun pemerintah;
Menyusun dan membuat konsep bisnis (business plan) yang sesuai dengan potensi
daerah, kebutuhan industri dan pasar, serta kebutuhan pendanaan dari perbankan;
Implementasi program kerja melalui kegiatan pendampingan dan pemantauansecara menerus mulai dari tahap penyusunan ide produk kreatif, pelatihan proses
produksi, pengemasan, penyusunan strategi dan model pemasaran serta
pembiayaan.
!" #$%&'&(
Demikian kami sampaikan dokumen mengenai pengembangan TPKP di Kabupaten
Kepulauan Sangihe berdasarkan survei cepat (rapid appraisal), diskusi kelompok
terpilih (focus group discussion) dengan SKPD terkait serta indepth interviewkepada
kepala desa, pemuka masyarakat dan kelompok masyarakat di lokasi. Dokumen awal
ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal mengenai Kabupaten Kepulauan
Sangihe dan potensi yang dapat dikembangkan melalui kegiatan technopark berbasispulau untuk mendukung program percepatan pembangunan maritim berbasis pulau-
pulau kecil.
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
21/23
"#
!"#$%&"'
Pelaksanaan Survey
Tabel L.1 menunjukkan anggota tim yang ditugaskan melakukan survey terpadu diTahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Sementara itu Tabel L.2
menunjukkan jadwal kegiatan tim survey terpadu selama di Tahuna. Berdasarkan
hasil koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kepulauan Sangihe, akhirnya kegiatan
survey di Tahuna difokuskan di 3 lokasi sebagaimana diperlihatkan pada Gambar L.1.
Selama pelaksanaan survey, selain melakukan peninjauan langsung kondisi di
lapangan, dilakukan pula wawancara dengan para responden kunci untuk menggali
data dan informasi tentang gambaran umum daerah survey beserta kondisi biofisika,
aspek sosial budaya, potensi perikanan tangkap dan budidaya beserta isu-isu strategis
yang ada, dan keberadaan industri pengolahan dan aspek-aspek pendukung kegiatan
kelautan dan perikanan lainnya.
Tabel L.1. Daftar peserta survey terpadu di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara
No. Nama Instansi
1 Dr. rer. nat Agus Setiawan P3TKP BALITBANG KP
2 Dr. Rudhy Akhawdy P3TKP BALITBANG KP
3 Sugiyono, M.Si BBP4BKP BALITBANG KP
4 Prof. Achmad Mustofa P4B BALITBANG KP
5 Yulius P3SDLP BALITBANG KP6 Agus Setiyawan, S.Pi P4KSI BALITBANG KP
7 M. Ikhsan SET DJPT
8 Purwan Sugianto, S.S.T.Pi SDI DJPT
9 Erig Genius Patongloan PERBENIHAN DJPB
10 Sri Putra Allo PRODUKSI DJPB
11 Agus Syah Pahlevi PSDP PSDKP
12 Rahmatia PSDK PSDKP
13 Harlin PDN P2HP14 Jelta Ratela POLITEKNIK BITUNG - BPSDM
15 Pingkan Katharina Roeroe PPK KP3K
16 Arief Sudianto TRLP3K KP3K
17 Nurfitri Syadiah TRLP3K KP3K
18 Handoko Adi Susanto PKSPL IPB
19 Ahmad Solihin PKSPL IPB
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
22/23
"#
Tabel L.2. Jadwal kegiatan tim survey terpadu di Tahuna, Kabupaten Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Utara
No. Waktu Kegiatan
1 Senin, 23 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna berangkat dari
Jakarta ke Manado dan bermalam di Manado.2 Selasa, 24 Februari 2015 1.
Tim survey terpadu Tahuna terbang dari
Manado ke Tahuna.
2.
Tim survey terpadu Tahuna dijemput di
Bandara Naha oleh Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Kepulauan
Sangihe.
3.
Tim survey terpadu Tahuna dijamu sarapan
pagi di Rumah Dinas Bupati dilanjutkan
dengan pertemuan awal antara tim surveyterpadu dengan Bupati beserta jajarannya.
Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr.Martani Huseini (mantan Dirjen P2HP
KKP). Prof. Dr. Effendi Ghazali (pakarkomunikasi, dosen UI), dan Bapak Ali
Mochtar Ngabalin (mantan anggota DPR
RI). Dalam pertemuan ini Bapak BupatiKabupaten Kepulauan Sangihe Drs. H.R.
Makagansa, MSi menyampaikan granddesigngerbang ekonomi maritim Nusa
Utara 2015 2025 yang berisi rencanapengembangan perikanan terintegrasi di
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sementara
itu tim survey terpadu Tahuna yang diwakili
oleh Ketua Tim Dr. rer.nat. Agus Setiawan
memaparkan rencana kegiatan tim survey
selama di Tahuna dalam rangka
pengembangan kawasan kelautan dan
perikanan terintegrasi di 5 lokasi berbasis
pulau-pulau kecil di 5 kabupaten.
4.
Tim survey terpadu Tahuna menuju hotel
untuk beristirahat sejenak sebelum
melanjutkan kegiatan.5. Tim survey terpadu Tahuna melakukan
pertemuan dengan Kepala Bappeda
Kabupaten Kepulauan Sangihe dan
jajarannya untuk mendiskusikan rencanasurvey yang akan dilakukan selama berada
di Tahuna.
3 Rabu, 25 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna yang dibagi
menjadi 3 kelompok melakukan kegiatan
observasi lapangan di 3 lokasi, yaitu Tahuna
dan sekitarnya, Dagho dan sekitarnya, dan
Tabukan dan sekitarnya (lihat Gambar 1 untuklokasi survey masing-masing kelompok).
-
7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U
23/23
4 Kamis, 26 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna melakukan
observasi lapangan ke Pulau Mahengetang dan
Pulau Mendaku.
5 Jumat, 27 Februari 2015 1.
Tim survey terpadu Tahuna melakukan
diskusi internal membahas data dan
informasi yang telah diperoleh selama
survey dan menyiapkan bahan paparan hasil
survey sementara untuk dipresentasikan di
depan Bupati Kabupaten Kepulauan
Sangihe beserta jajarannya.
2. Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe
menjamu makan malam tim survey terpaduTahuna di Rumah Dinas Bupati dilanjutkan
dengan acara presentasi hasil sementarasurvey terpadu oleh Ketua Tim dan diskusi.
6 Sabtu, 28 Februari 2015 1.
Bapak Bupati berkenan untuk mengantarbeberapa anggota tim survey terpadu
Tahuna meninjau lahan di SMK Kelautan
Tabukan Utara yang direncanakan akan
dihibahkan untuk kegiatan Techno Park
sementara sebagian anggota tim survey
terpadu Tahuna lainnya berangkat menuju
ke Bandara Naha.
2. Tim survey terpadu Tahuna terbang dari
Tahuna menuju Manado.
Gambar L.1. Lokasi survey