pengembangan technopark kelautan dan perikanan (tpkp) di tahuna, kabupaten kepulauan sangihe,...

Upload: agusset

Post on 23-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    1/23

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    2/23

    "

    !"#$"% '()

    !*+,*- '.' '

    /0 1*,*- 231*4*56 /

    !" #!$%!&!' )$)$ *!%)+!,-' *-+).!)' /!'012- 3

    %" 45,-'61 6)$%-&7!8! 9-.!),!' 7!' +-&19!'!' *!%)+!,-' *-+).!)!' /!'012- :

    ;" *5'7161 -95'5$1

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    3/23

    6

    /0

    1"$"% >?@"A"BC

    Pada tahun anggaran 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yangdikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil

    (KP3K) telah menyusun program pengembangan kawasan kelautan dan perikananterintegrasi berbasis pulau-pulau kecil di 5 kabupaten, yaitu Simeulu, Natuna,

    Sangihe, Maluku Tenggara Barat, dan Merauke. Terkait dengan program tersebut,pada tanggal 23 s.d. 28 Februari 2015 telah dilakukan survey terpadu secara serentak

    di kelima kabupaten tersebut oleh Tim Survey Terpadu KKP, termasuk tim dari

    Balitbang KP. Adapun tujuan dari kegiatan survey ini adalah untuk menghimpun data

    dan informasi yang mencakup aspek sumberdaya alam, tata ruang, sumberdaya

    manusia, sarana prasarana, dan sosial budaya. Dari data tersebut selanjutnya akan

    diinventarisir keunggulan dan kekurangan yang ada di calon wilayah pengembangan

    (yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) serta program kerja

    pengembangannya yang tertuang di dalam profil daerah, masterdan bussiness plan

    indikatif, serta indikasi pemberdayaan masyarakat.

    Terkait dengan program tersebut, Balitbang KP berencana untuk membangun

    Technology ParkKelautan dan Perikanan (TPKP) di 5 pulau terdepan tersebut dan

    dokumen ini mencoba untuk menguraikan rencana kerja pengembangan TPKP di

    Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang pelaksanaannya secarateknis dilakukan oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan

    Perikanan (P3TKP) menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Perubahan (APBN-P) 2015. Program kerja ini disusun untuk jangka waktu 5

    (lima) tahun dari 2015 hingga 2019.

    "0

    6"D>"%"B EDED 4">EF"$?B 4?FE@"EB ."BC)G?

    Sebagai salah satu kabupaten kepulauan yang berbatasan dengan negara lain,

    Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara telah memilikigranddesign

    pengembangan kelautan dan perikanan terintegrasi dalam rangka mendukung agenda

    prioritas yang tertuang dalam Nawa Cita, terutama yang berhubungan dengan

    memperkuat jati diri sebagai sebuah negara maritim. Kabupaten Kepulauan Sangihememiliki wilayah dengan luas 11.863,58 km2yang terdiri dari luas laut 11.126,61 km2

    (93,79%) dan darat 736,97 km2(6,21%). Ibukota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe

    adalah Tahuna yang terletak di Pulau Tahuna, yang merupakan pulau terbesar dari105 pulau yang ada, dimana dari keseluruhan pulau tersebut hanya 26 pulau yang

    berpenghuni.

    Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak pada posisi yang berbatasan dengan NegaraFilipina di bagian utara, sementara itu di bagian timurnya berhadapan dengan Laut

    Maluku dan Samudera Pasifik dan di bagian barat berhadapan dengan Laut Sulawesi.Kabupaten ini terletak pada posisi geografi antara 2 4 13 4 44 22 LU dan 125

    9' 28 - 125 56' 57 BT. Dalam sektor kelautan dan perikanan, Kabupaten KepulauanSangihe memiliki potensi yang luar biasa karena wilayah lautnya merupakan salah

    satufishing groundbagi komoditas ikan tuna di Indonesia. Posisinya yang cukup

    dekat dengan beberapa negara penting pengkonsumsi ikan (seperti Jepang, Tiongkok,Korea, dan Taiwan) juga merupakan satu keunggulan komparatif yang menjadikan

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    4/23

    7

    Kabupaten ini sangat strategis dan perlu diprioritaskan pembangunan sektor kelautan

    dan perikanannya.

    Berdasarkan data 2013, jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah

    129.008 jiwa dengan tingkat kepadatan rerata 175 jiwa/km2. Kecamatan Tabukan

    Utara merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak (15,29%) sementara ituTahuna sebagai ibukota kabupaten memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi

    (672 jiwa/km2). Berdasarkan kelompok umurnya, sekitar 68,11% penduduk

    Kabupaten Kepulauan Sangihe berada dalam usia produktif.

    >0

    9H$?B() (ED>?%I"J" A?@"E$"B I"B F?%)A"B"B 4">EF"$?B 4?FE@"E"B

    ."BC)G?

    Wilayah perairan laut Kabupaten Kepuluan Sangihe berada pada Wilayah

    Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 716. Dari data yangada, status stok ikan di WPP-NRI 716 adalah moderat, baik untuk ikan demersal,

    pelagis kecil, pelagis besar, crustacea, dan ikan hias. Armada penangkapan ikan di

    wilayah ini didominasi oleh kapal berukuran 5-30 GT dengan jenis Pajeko dan

    Handline(Panboat).

    Secara umum, kapal handlinetuna yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    memiliki konstruksi yang mirip dengan yang dibuat di Filipina, dimana sebagian

    besar menggunakan kapal kecil di samping kapal utama. Ukuran kapal rata-rata

    adalah 3-8 GT dengan panjang sekitar 8-10 meter dan berbahan dasar kayu dengan

    konstruksi haluan menjuang ke atas. Kegiatan penangkapan ikan umumnya dilakukan

    di sekitar rumpon dengan menggunakan pancing ulur.

    Berdasarkan data statistik hasil tangkapan ikan 2014, dari total potensi lestarisumberdaya perikanan tangkap sebesar 34.000 ton per tahun, tingkat pemanfaatan

    saat ini baru mencapai 24,9%. Tabel 1 menunjukkan statistik perikanan tangkap diKabupaten Kepulauan Sangihe selama tahun 2013 yang dikeluarkan oleh BPS

    Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sementara itu Gambar 1 memperlihatkan petasebaran fishing ground yang diwakili oleh lokasi rumpon di perairan Kabupaten

    Kepulauan Sangihe berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengawasan

    Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas

    Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

    Tabel 1. Statistik perikanan tangkap Kabupaten Kepulauan Sangihe 2013 (Sumber:

    BPS Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2014)

    Uraian Jumlah

    Produksi 8.502 ton

    Nilai Produksi Rp. 71.833.000.000

    Jumlah Kapal Tanpa Motor 1.506 unit

    Jumlah Kapal Motor Tempel 64 unit

    Jumlah Kapal Motor 2.774 unit

    Jumlah Rumah Tangga Perikanan 6.106 unit

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    5/23

    =

    Selain perikanan tangkap, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga memiliki potensi

    dalam kegiatan budidaya perikanan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan

    Kabupaten Kepulauan Sangihe 2014, luas lahan potensial untuk kegiatan budidaya

    mencapai 116 Ha, yang terdiri dari budidaya air laut (50 Ha), air payau (23 Ha), dan

    air tawar (43 Ha). Dari luas total lahan potensial budidaya tersebut, yang baru

    dimanfaatkan hingga saat ini baru sekitar 8 Ha. Adapun jenis ikan yang umumdibudidayakan adalah kerapu (Epinephelussp) dan ikan kuwe (Caranxsp) dengan

    menggunakan keramba jaring apung (KJA) dan teripang (ada 3 jenis, yaitu teripang

    gamat (Stichopushermanii), teripang pasir (Holothuriascabra), dan teripang susuan

    (Holothurianobilis)) dengan keramba jaring tancap.

    Gambar 1. Fishing grounddi perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe berdasarkandata rumpon

    Dalam kegiatan wisata bahari, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga memiliki beberapalokasi potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai tujuan wisata, antara lain di

    Kecamatan Tabukan Tengah, yang berjarak sekitar 35 km dari Tahuna sebagaiIbukota Kabupaten. Lokasi lain yang cukup berpotensi adalah pulau kecil Mendaku

    yang dikelilingi oleh pantai yang ideal untuksnorklingdan divingdan PulauMahangetang dengan objek wisata gunung api bawah lautnya.

    K0

    4HBI)() ?AHBHD)

    Berdasarkan data 2013, penerimaan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah

    Rp.618,79 miliar, sedangkan total pengeluarannya adalah Rp. 598,07 miliar.

    Kontribusi penerimaan terbesar berasal dari dana perimbangan (86,21%) sedangkan

    pengeluaran terbesar adalah untuk belanja operasional (82,66%). Adapun pengeluaran

    untuk belanja modal hanya 17,31%.

    Dalam sektor industri, berdasarkan data 2012 terdapat 337 perusahaan dengan tenaga

    kerja mencapai 879 orang dan nilai investasi Rp. 5,68 miliar. Jumlah industri terbesar

    ditemukan di Kecamatan Tahuna karena lokasinya yang berada di pusat kegiatanekonomi Kabupaten Kepulauan Sangihe.

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    6/23

    >

    Perikanan merupakan salah satu kegiatan andalan lainnya di Kabupaten Kepulauan

    Sangihe selain perkebunan. Berdasarkan data 2013, jumlah total rumah tangga

    perusahaan perikanan adalah 6.105 yang terdiri dari 1.468 tanpa perahu, 41 perahu

    tanpa motor, 785 perahu dengan motor tempel, 547 kapal motor. Adapun banyaknya

    unit penangkap ikan berdasarkan jenis alat tangkap adalah 16.570 unit, dan jenis alat

    tangkap yang umum digunakan adalah pancing tonda (4.882) dan pancing lainnya(6.205). Sedangkan jumlah trip dalam setahunnya dapat mencapai 1.770.785 trip.

    Saat ini mayoritas nelayan di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih mengandalkan

    kegiatan penangkapan ikan yang bersifat tradisional dengan fasilitas yang sangat

    terbatas dan harus bersaing dengan nelayan asing. Tingkat ketrampilan nelayan lokal

    dalam menggunakan alat tangkap pancing secara umum masih berada di bawah

    nelayan Filipina, sehingga sebagian besar anak buah kapal yang berada di kapal

    handlineyang beroperasi di wilayah ini adalah warga negara Filipina. Hal inilah yang

    menyebabkan sekitar 98% kegiatan penangkapan di wilayah mereka dilakukan olehnelayan asing, tetapi dengan menggunakan bendera Indonesia.

    Dengan adanya praktik penangkapan ikan tersebut, maka secara administrasi angka

    illegal, unregulatedand unreported(IUU)fishingdi Kabupaten Kepulauan Sangiherelatif kecil, namun tidak demikian jika melihat kenyataan di lapangan. Hal ini dapat

    dilihat dari beberapa indikator yang ada, antara lain seluruh sarana tangkap yang

    beroperasi bercirikan asing namun secara administratif tertera sebagai produk dalam

    negeri (berdasarkan data pembuatan dan kepemilikan), pemodalan untuk operasional

    penangkapan disediakan oleh pengusaha luar negeri sementara logistik dan kebutuhan

    BBM dipasok dari pasar lokal, operasi penangkapan ikan yang dilakukan secara

    teratur dan taktis dengan menggunakan ratusan armada 3-8 GT yang ditunggui oleh

    kapal induk di batas negara. Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan

    Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Sangihe, sekitar 97,5% ikan tuna dan 50%

    ikan demersal yang ditangkap di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dipasarkan

    langsung ke Pelabuhan Perikanan General Santos di Filipina.

    Kegiatan pengolahan ikan untuk beberapa komoditas dapat ditemukan pula di

    Kabupaten Kepulauan Sangihe, antara lain pengasapan ikan, pembuatan ikan asin,abon ikan, keripik dan kerupuk ikan, serta kecap ikan. Namun demikian, secara

    umum proses pengolahan yang dilakukan masih bersifat tradisional dan dalam skalarumah tangga serta hanya untuk memenuhi kebutuhan di pasar lokal (lihat Tabel 2).

    I0 4HBI)() )B#%"($%EA$E%

    Terkait dengan kegiatan perikanan, infrastruktur yang tersedia di Kabupaten

    Kepulauan Sangihe bisa dikatakan masih sangat terbatas (lihat Gambar 2). Jumlah

    cold storageyang tersedia saat ini hanya ada di 4 tempat, yaitu masing-masing 1 di

    Pelabuhan Perikanan Dagho, Pulau Kawaluso dan Matatuang, dan Naha. Sementara

    itu pabrik es hanya tersedia di 3 tempat, yaitu di Pelabuhan Perikanan Dagho, Naha,

    dan Pulau Kawio. Satu-satunya pelabuhan perikanan yang tersedia, yaitu PelabuhanPerikanan Pantai (PPP) Dagho yang sejak 1995 (berdasarkan Surat Keputusan

    Menteri Pertanian No. 144/Kpts/Ik.410/I/95) telah ditetapkan sebagai salah satupangkalan bagi kapal perikanan berbendera asing yang disewa perusahaan Indonesia

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    7/23

    ?

    untuk menangkap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Samudera

    Pasifik, saat ini dalam keadaan terbengkalai dan tidak berfungsi sama sekali dalam

    melaksanakan kegiatan kepelabuhanan. Sementara itu infrastruktur pendukung untuk

    kegiatan pascapanen dan wisata bahari relatif masih belum menjadi perhatian dan

    prioritas pemerintah daerah.

    Tabel 2.Daftar sarana dan prasarana perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    Uraian Jumlah Jenis Sarana Kapasitas

    Jumlah Nelayan Tradisional1. Pemilik sarana kecil 680 nelayan Katinting, Pumpboat s/d 3 GT

    2. Pemilik sarana sedang 2.591 nelayan Pumpboat s/d Pajeko 5 30 GT

    3. Pemilik sarana besar - - -

    Jumlah Armada Tangkap1. Armada tangkap kecil 3.041 unit Katinting, Pumpboat s/d 3 GT

    2. Armada tangkap sedang 230 unit Pamo, Pajeko 5 30 GT

    3. Armada tangkap besar - - -

    Jumlah Sarana Penampungan/Pengawetan Ikan1. Gudang pendingin 4 unit Cold strorage 10 ton

    2. Armada penampung - - -

    3. Pabrik es 3 unit Pabrik es balok 2 ton/hari

    Jumlah Sarana Pengolahan Ikan1. Sarana pemilahan - - -

    2. Sarana pemrosesan 7 unit Cakalang asap 1,576 ton

    Ikan asin 5,225 ton

    Julung-julung asap 21,6 ton

    Abon Ikan 1,2 ton

    Kerupuk Ikan 300 kg

    Keripik ikan 400 kg

    Kecap ikan 2.800 botol3. Pengepakan/Gudang - - -

    Jumlah Sarana Pemasaran1. Tempat pelelangan - - -

    2. Pasar ikan 2 unit Pasar kabupaten -

    3. Bangsal jual beli ikan 18 unit Pasar desa -

    4. Pertokoan 4 unit Ged. promosi & toko -

    Jumlah Sarana Penunjang1.Rumpon ditunggui 41 Unit Rumah ponton -

    2.Rumpon tidak ditunggui 63 unit Ponton -

    3.Fish finder 31 unit Portable fish finder -

    Sarana pendukung untuk penyediaan air bersih dan energi listrik masih sangat

    terbatas, terutama untuk pulau-pulau kecil berpenghuni. Saat ini pasokan energi listrikdari PLN untuk Pulau Marore dan Kawaluso hanya mampu beroperasi selama 12 jam

    saja, sementara itu energi listrik dengan menggunakan tenaga surya hanya terdapat di

    Pulau Mendaku sedangkan di Pulau Kawio dalam keadaan rusak.

    Sementara itu, terkait dengan sektor perhubungan, Kabupaten Kepulauan Sangihe

    telah memiliki satu pelabuhan laut di Teluk Tahuna. Pelabuhan ini memiliki fasilitas

    dermaga, dermaga perhubungan laut, lapangan penumpukan, gudang, ruang

    embarkasi/debarkasi, terminal penumpukan, dan pendukung lainnya. PelabuhanTahuna disinggahi oleh kapal penumpang dan kapal pengangkut barang (antara lain

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    8/23

    @

    semen, kebutuhan pokok, dan barang-barang komoditas ekspor).Adapun untuk

    transportasi udara, kabupaten ini telah memiliki Bandar Udara Naha yang berjarak

    sekitar 16 km dari Kota Tahuna. Bandara ini melayani penerbangan dari dan ke

    Manado sebanyak 4 kali seminggu dengan ukuran landasan pacu 1.100 x 23 meter.

    Gambar 2. Keberadaan infrastruktur perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    ?0

    4?>)L"A"B F?D?%)B$"G I"?%"G

    Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini telah memilikigranddesign

    gerbang ekonomi maritim Nusa Utara yang terdiri dari rencana pengembangan

    infrastruktur perikanan (Gambar 3), budidaya perikanan (Gambar 4), dan pengolahan

    dan pemasaran hasil perikanan (Gambar 5), dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

    Dalamgranddesigntersebut, lokasi utama yang akan menjadi prioritaspengembangan adalah Teluk Tahuna dan sekitarnya, sementara itu wilayah lainnya,

    antara lain Pulau Marore, Matutuang, Kawio, Kemboleng, Kawaluso, dan Lipang,

    juga kawasan Nusa Tabukan, Teluk Petta, Teluk Talengan, Teluk Manalu, dan Teluk

    Dagho akan dikembangkan sebagai kawasan pendukung. Kawasan Teluk Tahuna dan

    sekitarnya ini dipilih sebagai kawasan prioritas karena letaknya yang tidak terlalu jauh

    dari pusat pemerintahan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya

    seperti transportasi dan energi.

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    9/23

    A

    Gambar 3. Rencana pengembangan infrastruktur perikanan di Kabupaten Kepulauan

    Sangihe

    Rencana pengembangan infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini sejalan

    dengan pembagian klaster pengembangan yang terdiri dari 5 klaster (Gambar 6),

    yaitu:

    1.

    klaster Pulau Marore dang sekitarnya sebagai klaster perbatasan;

    2. klaster Manalu dan sekitarnya sebagai kawasan minapolitan dan agropolitan;

    3.

    klaster Tahuna dan sekitarnya sebagai pusat kegiatan strategis nasional dan

    pusat pengembangan ekonomi perbatasan;

    4. klaster Dagho dan sekitarnya sebagai kawasan agropolitan dan sentrapengembangan perikanan; dan

    5. klaster Pulau Tatoareng sebagai pariwisata dan pengembangan perikanan.

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    10/23

    B

    Gambar 4. Rencana pengembangan budidaya perikanan di Kabupaten Kepulauan

    Sangihe

    Gambar 5. Rencana pengembangan sarana pengolahan dan pemasaran hasil

    perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    11/23

    C

    Gambar 6. Pembagian klaster di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    #0

    9?%D"("@"G"B

    Permasalahan utama yang menjadi isu strategis di Kabupaten Kepulauan Sangihe

    adalah IUUfishing. Hal ini terjadi karena kurang memadainya sarana dan prasarana

    perikanan serta personil pendukungnya, lemahnya koordinasi antar pihak terkait, dan

    disparitas harga antara Tahuna, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, danPelabuhan Perikanan GeneralSantosdi Filipina. Harga beli komoditas ikan serta

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    12/23

    6D

    manajemen kepelabuhanan di Pelabuhan Perikanan GeneralSantosrelatif jauh lebih

    tinggi dan baik daripada di Tahuna dan PPS Bitung. Masalah kependudukan yang

    terkait dengan ketidakjelasan status kewarnegaraan juga marak ditemukan di wilayah

    ini, terutama untuk penduduk yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Filipina

    (keturunan dari hasil pernikahan antara WNI dan warga negara Filipina). Sementara

    itu, data dan informasi sumberdaya kelautan dan perikanan di Kabupaten KepulauanSangihe juga relatif masih terbatas dan belum terlalu detail.

    70

    8(E@"B F?BC?D>"BC"B ,949

    "0

    !"("% F?D)A)%"B

    Saat ini kebijakan pembangunan kemaritiman nasional telah memperoleh dukunganpositif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan telah

    dicanangkannya visi pembangunan pemerintah daerah yang tertuang dalam Grand

    Desain Gerbang Ekonomi Maritim Nusa Utara 2015-2025. Menurut Pemerintah

    Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, percepatan pembangunan di sektor kelautandan perikanan sangat mendesak untuk segera dilakukan di Sangihe. Hal ini terutama

    karena posisinya yang berbatasan dengan negara Filipina dan isu IUUfishingyangberdampak negatif pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan

    menurunnya pendapatan nasional dan kesejahteraan nelayan.

    Dari hasil observasi di lapangan didapatkan bahwa sebagian besar dari kapal handline

    (panboat) yang beroperasi di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe didominasi oleh

    awak kapal yang berasal dari Filipina. Sementara itu, kapal-kapal yang beroperasi

    sudah memiliki dokumen yang lengkap dari Dinas Kelautan dan Perikanan, yang

    meliputi Pass kecil, Surat Keterangan Anak Buah Kapal, dan Surat Ukur Kapal

    meskipun di dalam prakteknya beberapa aspek seperti ABK yang harus nelayan

    dalam negeri dan kapal harus dibuat di dalam negeri serta berbendera Indonesia tidak

    terpenuhi. Di lain pihak, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan

    Perikanan setempat tidak bersedia mengeluarkan Surat Laik Operasi (SLO) karena

    tidak terpenuhinya beberapa syarat teknis dan nonteknis tersebut.

    Maraknya praktik IUUfishingyang secara administrasi terlihat legal tersebutterutama disebabkan oleh masih belum tersedianya fasilitas pelabuhan perikanan yang

    memadai sehingga mata rantai kegiatan penangkapan ikan menjadi semakin rumit dan

    berdampak pada minimnya nilai tambah dalam bentuk devisa negara dan rendahnya

    tingkat kesejahteraan masyarakat.

    Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri menyatakan bahwa

    keberadaan pelabuhan perikanan di wilayah mereka merupakan salah satu solusi dan

    langkah awal untuk mengurangi maraknya IUUfishingtersebut. Dengan adanya

    fasilitas tersebut, dimana di dalamnya disediakan tempat yaitu melakukan transaksi

    atau pelelangan ikan, perbedaan harga yang mencolok antara PPS Bitung dan

    Pelabuhan Perikanan General Santos (Filipina) akan dapat dikendalikan. Kegiatanadministrasi di pelabuhan perikanan juga akan mampu mengurai permasalahan yang

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    13/23

    66

    ada saat ini melalui pendataan, pembinaan dan pemberdayaan nelayan. Dengan

    demikian kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih baik dan tertib secara

    adminstrasi dan hukum. Selain itu di kawasan pelabuhan perikanan tersebut dapat

    dibangun pula kantor bersama untuk pengawasan sumberdaya perikanan yang

    mewadahi Polair, TNI AL dan Satgas PSDKP serta kesyahbandaran.

    Program kepelabuhan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan

    Sangihe akan diawali dengan merencanakan pegembangan infrastruktur di Teluk

    Tahuna sebagai sentra perikanan terpadu. Sarana dan prasarana yang akan dibangun

    di kawasan ini antara lain adalah fasilitas untuk industri perikanan yang mencakup

    cold storageberkapasitas 500 ton, pabrik es berkapasitas 50 ton, dan industri

    pengalengan ikan serta pembuatan tepung ikan.

    Dengan demikian, selain sebagai pelabuhan umum untuk penumpang, kargo, dan

    bahan bakar, di wilayah sekitar Teluk Tahuna juga akan dikembangkan PangkalanPendaratan Ikan (PPI) yang berlokasi di Kelurahan Santiago. Saat ini, untuk

    keperluan pengembangan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihetelah melakukan pembebasan lahan. Selanjutnya, dengan memperhatikan morfologi

    pantai di Keluruhan Santiago yang berbentuk tanjung dan berhadapan dengan lautlepas (Laut Sulawesi), dimana pada saat angin barat kondisi gelombangnya cukup

    ekstrim, maka diperlukan kajian dan perhitungan yang matang sebelum PPI Tahuna

    dibangun.

    Sementara itu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dagho yang telah ada sebelumnya

    dan saat ini dalam keadaan terbengkalai, akan direvitalisasi dan dikembangkan lebih

    lanjut sebagai kawasan pendukung perikanan. Berdasarkan data yang ada, Direktorat

    Jenderal Perikanan Tangkap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.

    50.000.000.000 melalui APBN-P 2015 untuk revitalisasi PPP Dagho tersebut dengan

    harapan di tahun 2016 PPP Dagho telah dapat kembali beroperasi dan memberikan

    fungsi pelayanan sebagai pelabuhan perikanan kepada para nelayan. Dari kondisi

    alamnya, perairan Dagho secara alamiah memang ideal untuk digunakan sebagai

    pelabuhan, hanya saja dari lokasinya wilayah ini relatif jauh dari pusat kota sehingga

    diperlukan manajemen pengelolaan yang baik agar dapat benar-benar berfungsisebagai pelabuhan penunjang perikanan.

    Berdasarkan pada fakta yang ada tersebut, kami melihat bahwa Balitbang KP melalui

    TPKP dapat terlibat dalam beberapa kegiatan, khususnya yang berkaitan dengan

    pemberdayaan masyarakat dan penyediaan data dan informasi kelautan dan perikananyang lebih terperinci, yaitu membangun infrastuktur pendukung untuk meningkatkankeahlian dan ketrampilan masyarakat dalam kegiatan penangkapan ikan,

    pengelolaan/produksi pascapanen, dan pengelolaan investasi dan pembiayaan serta

    pemasaran hasil perikanan.

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    14/23

    67

    >0

    9?D>"BCEB"B #)()A I"B IEAEBC"B #"()@)$"(

    )0 9?BC?D>"BC"B #"()@)$"( F?@"J"B"B $?ABH@HC) A?@"E$"B I"B F?%)A"B"B

    Berdasarkan hasil survey terpadu yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 28Februari 2015, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe telah berkomitmen untuk

    menyediakan lahan bagi kegiatan TPKP Balitbang KP. Dari lahan yang disediakan

    tersebut, Balitbang KP dapat membangun fasilitas pelayanan teknologi dalam bentuk

    workshop (ruang pelatihan dan perbengkelan) untuk meningkatkan kapasitas keahlian

    dan ketrampilan bagi para pelaku (stakeholder) usaha perikanan (seperti nelayan,

    siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kelautan dan Perikanan (SMK KP) di TabukanUtara dan mahasiswa Politeknik Negeri Nusa Utara di Manganitu, pengusaha, dan

    pemerintah daerah) terkait dengan kegiatan perbengkelan kapal perikanan (mesin,rancang bangun kapal perikanan < 30 GT, dan pengelasan), alat tangkap (pancing,

    jaring, dan berbagai jenis alat tangkap lainnya) serta fasilitas pendukung kegiatan

    penangkapan ikan lainnya (seperi sistem informasi daerah penangkapan ikan danlogbookpenangkapan ikan).

    ))0 9?D>"BCEB"B #"()@)$"( F?BJ?I)" ?B?%C) $?%>"%EA"B I"B ")% >?%()G

    Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik dan air bersih di pulau-pulau kecil

    berpenghuni, Balitbang KP dapat berperan aktif dengan merancang dan membangun

    pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau energi terbarukan lainnya (angin dan

    arus laut). Sedangkan untuk penyediaan air bersih dapat dilakukan perancangan dan

    pemasangan alat reverse osmosis (RO) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

    digabungkan dengan alat pembuat es yang memanfaatkan air buangan RO. Kegiatanini dapat dilakukan dengan melibatkan para investor dan pelaku industri agar kendala

    besarnya kebutuhan dana dan proses pabrikasi dapat diatasi.

    )))09?BC?D>"BC"B #"()@)$"( F?BC"M"("B '88!"#$"%&

    Terkait dengan pengawasan untuk IUUfishing, Balitbang KP dapat berperan denganmembangun sistem pengawasan, misalnya dengan membangun radar pemantau atau

    memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia di INDESOProject. Selain menggunakanteknologi tersebut, kegiatan pemberantasan IUUfishingdapat pula dilakukan dengan

    memberikan data lokasi potensial penangkapan ikan (fishingground) dan penerapanelectronic log book.

    )N09?B?%"F"B AHB(?F '()*!"#$"%& ,)-.F"I" F?@">EG"B F?%)A"B"B

    Program kepelabuhanan yang terkait dengan pembangunan, pengelolaan, dan

    operasionalisasi hendaknya harus mengacu pada konsep eco-fishing port. Hal ini

    dimaksudkan agar hasil tangkapan yang diperoleh para nelayan dapat terjaga kualitas

    dan harganya. Persoalan kepelabuhanan menjadi sangat penting mengingat banyaknya

    hasil tangkapan di Indonesia yang tidak bisa dipasarkan di Uni Eropa. Hieginitas

    menjadi isu yang sangat penting dimana proses pascapenangkapan menuju ke hinggakeluar dari pelabuhan dengan tujuan eksport harus melalui mata rantai yang sangat

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    15/23

    6=

    ketat. Untuk itu, pelabuhan yang ada harus memiliki standar hieginetas yang

    memenuhi syarat yang telah ditentukan dengan cara menyediakan air bersih yang

    sesuai dengan volume dan standar baku perikanan, instalasi pengolahan air limbah

    (IPAL), fasilitas laboratorium untuk uji lingkungan dan ikan hasil tangkapan berikut

    jaringan saluran drainase pembuangan menuju IPAL yang sesuai dengan standard

    kosntruksi dan pengelolaan lingkungan. Selain itu lingkungan pelabuhan harusdibebaskan dari polusi kendaraan dan proses bongkar ikan dari kapal menuju

    pelelangan hendaknya dalam kawasan tertutup dan mempunyai suhu ruangan yang

    memadai (bebas dari terik matahari).

    Energi menjadi salah satu aspek terpenting dalam pelabuhan dengan konsep eco-

    fishing port, dimana ketersediaan energi alternatif yang ramah lingkungan akan

    mampu mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan. Penggunaan listrik yang

    dibangkitkan oleh diesel harus dikurangi dengan mengatur pencahayaan yang cukup

    disertai dengan membuat tata letak (layout) pelabuhan dan model bangunan yangminimalis dalam pemakaian energi listriknya.

    Hal lain yang harus dipenuhi pelabuhan perikanan berbasis eco-fisihing port adalah

    nirlimbah (zero waste), dimana jumlah dan jenis limbah haruslah seminim mungkin.Untuk itu di kawasan pelabuhan, selain harus dilengkapi dengan IPAL yang bisa

    bekerja secara optimal, juga harus dilengkapi dengan peralatan lain yang mampu

    memisahkan dan mendaur ulang limbah dengan baik seperti limbah ikan, buangan air

    kapal (ballast), dan minyak pelumas bekas. Selain itu, dalam rangka mewujudkan

    kawasan pelabuhan perikanan yang sehat dibutuhkan pula sumberdaya manusia yang

    berkualitas, profesional, disiplin, transparan, memiliki jiwa kepemimpinan

    (leadership) dan kewirausahaan (entrepreneurship) yang baik, serta efisien dalam

    melakukan pekerjaan.

    K0

    8(E@"B A?C)"$"B

    Berikut ini adalah berapa usulan kegiatan dalam kurun waktu 5 tahun mendatanguntuk pengembangan TPKP di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi

    Utara (Tabel 3):

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    16/23

    "#

    Tabel 3. Daftar kegiatan untuk pengembangan TPKP di Tahuna

    No. KegiatanSubkegiatan per Tahun

    2015 2016 2017 2018 2019

    1. Pengembangan

    fasilitas pelayanan

    teknologi kelautan dan

    perikanan di Tahuna

    1. Pengalihan status

    kepemilikan la-

    han dari Pemerin-

    tah Daerah Kabu-

    paten Kepulauan

    Sangihe keP3TKP

    2. Penyusunan DEDdan pembangun-

    an fasilitas kan-tor, ruang pelatih-

    an, laboratorium,dan workshop

    3. Pelatihan tekno-logi kelautan dan

    perikanan untuk

    nelayan, siswa

    SMK KP,

    mahasiswa

    Politeknik, dan

    para penyuluh4. Penyusunan

    business plan

    TPKP Tahuna

    1. Pengadaan

    peralatan labora-

    torium dan work-

    shopserta sarana

    perkantoran dan

    pelatihan.

    Pelatihan teknolo-

    gi kelautan danperikanan untuk

    nelayan, siswaSMK KP,

    mahasiswaPoliteknik, dan

    para penyuluhtahap 1

    .

    Perintisan kerja-

    sama antara TPKP

    denganstake-

    holderkelautan

    dan perikanan di

    Sangihe

    1. Pembangunan

    fasilitas untuk

    inkubator bisnis

    dan galeri UKM

    2. Pelatihan teknolo-

    gi kelautan danperikanan untuk

    nelayan, siswaSMK KP,

    mahasiswaPoliteknik, dan

    para penyuluhtahap 2

    3. Kerjasamapenelitian dan

    pengembangan

    dengan Politeknik

    Negeri Nusa Utara

    1. Pelatihan teknolo-

    gi kelautan dan

    perikanan untuk

    nelayan, siswa

    SMK KP, maha-

    siswa Politeknik,dan para penyuluh

    tahap 22.

    Kerjasama pe-

    nelitian dan pe-ngembangan

    dengan PoliteknikNegeri Nusa Utara

    Serah terima penge-

    lolaan gedung dan

    fasilitas pelayanan

    teknologi kelautan

    dan perikanan ke

    pemerintah setempat

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    17/23

    "#

    2. Pembangunan fasilitaspenyedia energi

    terbarukan dan airbersih di pulau kecil

    berpenghuni

    Pelaksanaan surveyawal kebutuhan

    energi dan air bersihserta pengkajian

    teknologi yang pa-ling layak digunakan

    nstalasi PLTS (atauLT lainnya) dan RO

    di pulau kecil ber-enghuni prioritas #1

    Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan

    RO di pulau kecilberpenghuni

    prioritas #2

    Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan

    RO di pulau kecilberpenghuni

    prioritas #3

    Instalasi PLTS (atauPLT lainnya) dan

    RO di pulau kecilberpenghuni

    prioritas #4

    3. Pengembangankapasitas dan fasilitas

    pengawasan IUUfishing

    Pelaksanaan surveyawal kebutuhan

    fasilitas pengawasanIUUfishing

    1. Instalasi fasilitaspengawasan IUU

    fishing. Perbaikan data

    statistik potensi

    sumberdaya ikan,alat bantu penang-

    kapan, dan reha-

    bilitasi habitat

    tahap 1

    1. Operasionalisasifasilitas penga-

    wasan IUUfishing2. Perbaikan data

    statistik potensi

    sumberdaya ikan,alat bantu penang-

    kapan, dan rehabi-

    litasi habitat tahap

    2

    1. Operasionalisasifasilitas penga-

    wasan IUUfishing2. Perbaikan data

    statistik potensi

    sumberdaya ikan,alat bantu penang-

    kapan, dan rehabi-

    litasi habitat tahap

    3

    Operasionalisasifasilitas pengawasan

    IUUfishing

    4. Pengembangan

    fasilitas teknologiperkapalan dan

    penangkapan ikan

    Pelaksanaan survey

    awal kebutuhanfasilitas teknologi

    perkapalan

    1. Pembangunan

    galangan mini danslipway

    . Pelatihan keahliandan setifikasi (an-

    tara lain pembu-atan kapal, mesin

    kapal, dan alattangkap ikan)

    1. Pelatihan keahlian

    dan sertifikasi(antara lain pem-

    buatan kapal,mesin kapal, dan

    alat tangkap ikan)2.

    Pelayanan konsu-

    men (produksiperalatan, jasa

    konsultasi, danpendampingan)

    1. Pelatihan keahlian

    dan sertifikasi(antara lain pem-

    buatan kapal,mesin kapal, dan

    alat tangkap ikan)2.

    Pelayanan konsu-

    men (produksiperalatan, jasa

    konsultasi, danpendampingan)

    1. Pelatihan keahlian

    dan sertifikasi(antara lain pem-

    buatan kapal,mesin kapal, dan

    alat tangkap ikan)2.

    pelayanan konsu-

    men (produksiperalatan, jasa

    konsultasi, danpendampingan)

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    18/23

    "#

    5. Pengembanganfasilitas pengolahan

    produk perikanan

    Pelaksanaan surveyawal kebutuhan

    fasilitas pengolahanproduk perikanan

    1. Asistensi teknispengolahan

    produk perikanan(seperti

    pengasapan ikan). Asistensi teknis

    pengemasan(packaging)

    produk perikanan. Pelatihan strategi

    dan manajemen

    pemasaran,kewirausahaan,

    dan keuangan

    1. Asistensi teknispengolahan

    produk perikanan(seperti

    pengasapan ikan)2. Asistensi teknis

    pengemasan(packaging)

    produk perikanan3. Pelatihan strategi

    dan manajemen

    pemasaran,kewirausahaan,

    dan keuangan

    1. Asistensi teknispengolahan

    produk perikanan(seperti

    pengasapan ikan)2. Asistensi teknis

    pengemasan(packaging)

    produk perikanan3. Pelatihan strategi

    dan manajemen

    pemasaran,kewirausahaan,

    dan keuangan

    1. Asistensi teknispengolahan

    produk perikanan(seperti

    pengasapan ikan)2. Asistensi teknis

    pengemasan(packaging)

    produk perikanan3. Pelatihan strategi

    dan manajemen

    pemasaran,kewirausahaan,

    dan keuangan

    6. Pengembanganbudidaya laut dan

    wisata bahari

    Pelaksanaan surveyawal potensi

    budidaya laut danwisata bahari

    1.

    Penyusunankonsep wisata

    mangrovedanpenataan hutan

    mangrovesebagaiobjek wisata

    bahari. Penyusunan

    rencana kerja ke-

    giatan budidayalaut di Kab. Kepu-

    lauan Sangihe

    1.

    Perbaikan infra-stuktur dan fasi-

    litas pendukungkegiatan budidaya

    laut dan wisatabahari

    2. Pelatihan danasistensi teknis

    kegiatan budidaya

    laut (pembenihan,pakan ikan,

    penyakit ikan, dll)

    Pelatihan danasistensi teknis

    kegiatan budidayalaut (pembenihan,

    pakan ikan, penyakitikan, dll)

    Pelatihan danasistensi teknis

    kegiatan budidayalaut (pembenihan,

    pakan ikan, penyakitikan, dll)

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    19/23

    "#

    !" #$%&'( *+,-.$/&0%

    Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe telah berkomitmen untuk

    menyediakan lahan seluas 3 Ha untuk pembangunan gedung technopark. Lokasi lahan

    berada di Kecamatan Tabukan Utara, dimana lahan tersebut dikelola oleh SMK KPTabukan Utara.

    Gambar 7. Lokasi lahan Technopark Kelautan dan Perikanan Tahuna

    +" 1+.,&.& $02&.('&'( !&. %+3+45&2&&.

    TechnoparkKelautan dan Perikanan (TPKP) yang akan dibangun oleh Balitbang KPdi Tahuna rencanya akan memiliki struktur organisasi dan kelembagaan seperti

    ditunjukkan pada Gambar 8. TPKP ini akan bekerjasama dengan pemerintah daerahsetempat dan perguruan tinggi serta melibatkan para investor yang duduk dalam

    Dewan Pembina agar dapat terbangun sistem mata rantai industri kelautan danperikanan yang baik melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis

    pada inovasi teknologi dan peningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pengelola

    technopark harus mempunyai wawasan dan visi kemaritiman dan entrepeneurshipyang baik agar komoditas kelautan dan perikanan yang ada di Kabupaten Kepulauan

    Sangihe mampu mempunyai daya saing yang tinggi.

    Gambar 8. Struktur organisasi TPKP Tahuna

    Kepala Balitbang KP

    Direktur Utama

    Direktur Teknik

    Seksi Pelatihan

    Seksi Litbang

    Seksi Produksi

    Direktur Administrasi

    Seksi Keuangan & Umum

    Seksi Perencanaan

    Seksi Kerjasama

    Dewan Pembina

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    20/23

    "#

    !"

    #$%& (&)*&+,-

    Untuk menjaga keberlanjutan program TPKP di Tahuna, dapat dilakukan beberapa

    strategi sebagai berikut:

    Membuat klaster ekonomi sebagai bagian dari pembentukan inkubator bisnis

    sesuai dengan bidang masing-masing, seperti perkapalan, permesinan, pengolahanproduk, pascapanen, dan pemasaran;

    Melakukan riset yang melibatkan beberapastakeholderseperti perguruan tinggidan lembaga riset swasta maupun pemerintah;

    Menyusun dan membuat konsep bisnis (business plan) yang sesuai dengan potensi

    daerah, kebutuhan industri dan pasar, serta kebutuhan pendanaan dari perbankan;

    Implementasi program kerja melalui kegiatan pendampingan dan pemantauansecara menerus mulai dari tahap penyusunan ide produk kreatif, pelatihan proses

    produksi, pengemasan, penyusunan strategi dan model pemasaran serta

    pembiayaan.

    !" #$%&'&(

    Demikian kami sampaikan dokumen mengenai pengembangan TPKP di Kabupaten

    Kepulauan Sangihe berdasarkan survei cepat (rapid appraisal), diskusi kelompok

    terpilih (focus group discussion) dengan SKPD terkait serta indepth interviewkepada

    kepala desa, pemuka masyarakat dan kelompok masyarakat di lokasi. Dokumen awal

    ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal mengenai Kabupaten Kepulauan

    Sangihe dan potensi yang dapat dikembangkan melalui kegiatan technopark berbasispulau untuk mendukung program percepatan pembangunan maritim berbasis pulau-

    pulau kecil.

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    21/23

    "#

    !"#$%&"'

    Pelaksanaan Survey

    Tabel L.1 menunjukkan anggota tim yang ditugaskan melakukan survey terpadu diTahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Sementara itu Tabel L.2

    menunjukkan jadwal kegiatan tim survey terpadu selama di Tahuna. Berdasarkan

    hasil koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kepulauan Sangihe, akhirnya kegiatan

    survey di Tahuna difokuskan di 3 lokasi sebagaimana diperlihatkan pada Gambar L.1.

    Selama pelaksanaan survey, selain melakukan peninjauan langsung kondisi di

    lapangan, dilakukan pula wawancara dengan para responden kunci untuk menggali

    data dan informasi tentang gambaran umum daerah survey beserta kondisi biofisika,

    aspek sosial budaya, potensi perikanan tangkap dan budidaya beserta isu-isu strategis

    yang ada, dan keberadaan industri pengolahan dan aspek-aspek pendukung kegiatan

    kelautan dan perikanan lainnya.

    Tabel L.1. Daftar peserta survey terpadu di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe,

    Sulawesi Utara

    No. Nama Instansi

    1 Dr. rer. nat Agus Setiawan P3TKP BALITBANG KP

    2 Dr. Rudhy Akhawdy P3TKP BALITBANG KP

    3 Sugiyono, M.Si BBP4BKP BALITBANG KP

    4 Prof. Achmad Mustofa P4B BALITBANG KP

    5 Yulius P3SDLP BALITBANG KP6 Agus Setiyawan, S.Pi P4KSI BALITBANG KP

    7 M. Ikhsan SET DJPT

    8 Purwan Sugianto, S.S.T.Pi SDI DJPT

    9 Erig Genius Patongloan PERBENIHAN DJPB

    10 Sri Putra Allo PRODUKSI DJPB

    11 Agus Syah Pahlevi PSDP PSDKP

    12 Rahmatia PSDK PSDKP

    13 Harlin PDN P2HP14 Jelta Ratela POLITEKNIK BITUNG - BPSDM

    15 Pingkan Katharina Roeroe PPK KP3K

    16 Arief Sudianto TRLP3K KP3K

    17 Nurfitri Syadiah TRLP3K KP3K

    18 Handoko Adi Susanto PKSPL IPB

    19 Ahmad Solihin PKSPL IPB

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    22/23

    "#

    Tabel L.2. Jadwal kegiatan tim survey terpadu di Tahuna, Kabupaten Kepulauan

    Sangihe, Sulawesi Utara

    No. Waktu Kegiatan

    1 Senin, 23 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna berangkat dari

    Jakarta ke Manado dan bermalam di Manado.2 Selasa, 24 Februari 2015 1.

    Tim survey terpadu Tahuna terbang dari

    Manado ke Tahuna.

    2.

    Tim survey terpadu Tahuna dijemput di

    Bandara Naha oleh Kepala Dinas Kelautan

    dan Perikanan Kabupaten Kepulauan

    Sangihe.

    3.

    Tim survey terpadu Tahuna dijamu sarapan

    pagi di Rumah Dinas Bupati dilanjutkan

    dengan pertemuan awal antara tim surveyterpadu dengan Bupati beserta jajarannya.

    Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr.Martani Huseini (mantan Dirjen P2HP

    KKP). Prof. Dr. Effendi Ghazali (pakarkomunikasi, dosen UI), dan Bapak Ali

    Mochtar Ngabalin (mantan anggota DPR

    RI). Dalam pertemuan ini Bapak BupatiKabupaten Kepulauan Sangihe Drs. H.R.

    Makagansa, MSi menyampaikan granddesigngerbang ekonomi maritim Nusa

    Utara 2015 2025 yang berisi rencanapengembangan perikanan terintegrasi di

    Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sementara

    itu tim survey terpadu Tahuna yang diwakili

    oleh Ketua Tim Dr. rer.nat. Agus Setiawan

    memaparkan rencana kegiatan tim survey

    selama di Tahuna dalam rangka

    pengembangan kawasan kelautan dan

    perikanan terintegrasi di 5 lokasi berbasis

    pulau-pulau kecil di 5 kabupaten.

    4.

    Tim survey terpadu Tahuna menuju hotel

    untuk beristirahat sejenak sebelum

    melanjutkan kegiatan.5. Tim survey terpadu Tahuna melakukan

    pertemuan dengan Kepala Bappeda

    Kabupaten Kepulauan Sangihe dan

    jajarannya untuk mendiskusikan rencanasurvey yang akan dilakukan selama berada

    di Tahuna.

    3 Rabu, 25 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna yang dibagi

    menjadi 3 kelompok melakukan kegiatan

    observasi lapangan di 3 lokasi, yaitu Tahuna

    dan sekitarnya, Dagho dan sekitarnya, dan

    Tabukan dan sekitarnya (lihat Gambar 1 untuklokasi survey masing-masing kelompok).

  • 7/24/2019 Pengembangan Technopark Kelautan dan Perikanan (TPKP) di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi U

    23/23

    4 Kamis, 26 Februari 2015 Tim survey terpadu Tahuna melakukan

    observasi lapangan ke Pulau Mahengetang dan

    Pulau Mendaku.

    5 Jumat, 27 Februari 2015 1.

    Tim survey terpadu Tahuna melakukan

    diskusi internal membahas data dan

    informasi yang telah diperoleh selama

    survey dan menyiapkan bahan paparan hasil

    survey sementara untuk dipresentasikan di

    depan Bupati Kabupaten Kepulauan

    Sangihe beserta jajarannya.

    2. Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe

    menjamu makan malam tim survey terpaduTahuna di Rumah Dinas Bupati dilanjutkan

    dengan acara presentasi hasil sementarasurvey terpadu oleh Ketua Tim dan diskusi.

    6 Sabtu, 28 Februari 2015 1.

    Bapak Bupati berkenan untuk mengantarbeberapa anggota tim survey terpadu

    Tahuna meninjau lahan di SMK Kelautan

    Tabukan Utara yang direncanakan akan

    dihibahkan untuk kegiatan Techno Park

    sementara sebagian anggota tim survey

    terpadu Tahuna lainnya berangkat menuju

    ke Bandara Naha.

    2. Tim survey terpadu Tahuna terbang dari

    Tahuna menuju Manado.

    Gambar L.1. Lokasi survey