pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe · 2018. 6. 12. · marmer, juliana krisna murti...

164
i PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED UNTUK SISWA KELAS IV SD MENGACU PADA KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yustina Hersa Bertha Novia NIM: 141134193 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Apr-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE

NESTED UNTUK SISWA KELAS IV SD MENGACU PADA KURIKULUM

2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Yustina Hersa Bertha Novia

NIM: 141134193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

TUHAN YESUS KRISTUS

Yang selalu memberi saya kekuatan, memberkati, dan melindungi penulis disetiap

waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga terkasih

Bapak Hermanus, Ibu Sebina, adik-adik saya Andreas Noval Seniba dan

Oktavutdeus Tryhesa Novis yang selalu memberi doa dan dukungan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sahabat dan kerabat terkasih

Andwi Agustin Berhaningsih, Agnestya Cahya Kirana Marmer, Juliana Krisna

Murti Dewi, Anastasya, Monika Dini Landria, Maria Theresia Wua Dheo,

Francisca Sekar, Afrano Amran dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu yang selalu memberikan semangat dan keceriaan disaat penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Yang Terkasih

Benidectus Dhimas Kawiswara yang selalu memberikan semangat, motivasi dan

menemani dalam penulisan skripsi.

Teman PGSD angkatan 2014

Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang sudah berdinamika selama perkuliahan

berlangsung.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

v

MOTTO

Diberkatilah orang yang mengandalkan

TUHAN, yang menaruh harapannya pada

TUHAN! - Yeremia 17:7

Don’t make it sad!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Mei 2018

Peneliti

Yustina Hersa Bertha Novia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yustina Hersa Bertha Novia

Nomor Mahasiswa : 141134193

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum Tahun 2013

Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

Peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Mei 2018

Yustina Hersa Bertha Novia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE

NESTED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU

KURIKULUM 2013

Yustina Hersa Bertha Novia

Universitas Sanata Dharma

2018

Pembelajaran terpadu tipe nested merupakan pengintegrasian kurikulum di

dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada

sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada

siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan peneliti

melakukan penelitian ini, yaitu menjelaskan langkah-langkah pengembangan R&D

dan mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran terapadu tipe nested.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan kombinasi dari

Borg dan Gall, dan Dick dan Carey. Kedua prosedur pengembangan tersebut

diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang

dijadikan landasan dalam penelitian.

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 7

langkah yaitu: (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)

validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk dan

menghasilkan produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas

IV SD yang mengacu Kurikulum 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi.

Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV di SD N

Kledokan dan SD N Puren, sedangkan kuisoner digunakan untuk validasi kualitas

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested oleh pakar pembelajaran terpadu dan

guru kelas IV.

Berdasarkan validasi dua orang pakar pembelajaran terpadu kurikulum

2013 menghasilkan skor 3,96 (baik) dan 4,19 (baik), dua guru kelas IV SD

menghasilkan skor 4,05 (baik) dan 4,23 (sangat baik). Perangkat pembelajaran

tersebut memperoleh rerata skor 4,10 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan

demikian perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas IV SD

mengacu Kurikulum 2013 dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan

berdasarkan validasi pakar pembelajaran terpadu dan guru SD kelas IV.

Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu tipe nested,

Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOLS TYPE

NESTED FOR FOURTH GRADE PRIMARY SCHOOL STUDENTS

REFERRING CURRICULUM OF 2013

Yustina Hersa Bertha Novia

Universitas Sanata Dharma

2018

Integrated learning type nested is curriculum integration especially focus

on the number of learning skills that needed to be trained by teachers to students

in one learning unit to the attainment of the subject matter. This research is a kind

of research development. The study aimed to explain some steps of research and

development (R&D) product development and to describe the quality of integrated

learning tools type nested. The researcher used research and development

combination method by Borg and Gall, and Dick and Carey. Both development

procedures were adapted into a simpler development model, which is used as the

basis for research.

The development procedures used in the research includes seven steps: (1)

potential problems, (2) collecting data, (3) designing product, (4) validating design,

(5) revising design (6) product trial, (7) reviewing product and producing

integrated learning tools type nested for fourth graded of students in primary school

based on curriculum 2013. The instruments in the research were potential problems

interview question list and questionnaire sheet for validation. Interviews were used

to analyze the needs of the fourth grade class teachers at SD Negeri Kledokan and

SD Negeri Puren, whereas the questionnaires were used to validate the quality of

integrated learning tools type nested by the integrated learning experts and fourth

grade class teachers.

Based on the validation of two integrated learning experts curriculum of

2013 resulted in scores of 3.96 (good) and 4.19 (good), and two fourth grade class

teachers resulted in scores 4.05 (good) and 4.23 (very good). The learning devices

obtained the average score of 4,10 and was included in the "good" category.

Therefore, the integrated learning device type nested for the fourth graders of

primary school based on curriculum of 2013 was developed in a good quality and

was proper to be used based on validation of integrated learning experts and fourth

grade primary school teachers.

Keywords: Learning tool, integrated learning type nested, curriculum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat

dan penyertaan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat

Pembelajaran terpadu Tipe Nested Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu

Kurikulum 2013 dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dalam pembuatan dan

penyelesaiannya, mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam

kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan, motivasi, kecerian, semangat, dan

dukungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses

penelitian dan penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

dan memberi motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

5. Dosen pembelajaran terpadu selaku validator yang telah membantu dalam

memvalidasi produk dalam penelitian skripsi ini.

6. Rahmat Pandoyo Susanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan.

7. Lisnur, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Kledokan selaku validator dan

memotivasi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xi

8. Suryadi, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri Puren.

9. Adjie Nugroho Surya P, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Puren selaku

validator dan memotivasi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Para dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan

dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

11. Guru, Karyawan serta siswa kelas IV SD Negeri Kledokan yang telah

memberikan dukungan dan semangat

12. Guru kelas IV SD Negeri Puren yang bersedia peneliti wawancara untuk

membantu memberi data dalam membuat skripsi ini.

13. Kedua orang tua saya Bapak Hermanus, Ibu Sebina dan adik-adik saya Andreas

Noval Seniba dan Oktavultdeus Tryhesa Novis yang selalu mendukung saya

dan menyemangati saya dengan cinta dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Kekasih saya Benidectus Dhimas Kawiswara dan partner saya, Juliana Krisna

Murti Dewi yang mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

15. Sahabat terkasih saya Andwi Agustin Berhaningsih, Agnestya Cahya Kirana

Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat,

motivasi, dan kasih selama penulis menyusun skripsi ini.

16. Teman-teman terkasih Anastasya, Monika Dini Landria, Maria Theresia Wua

Dheo, Francisca Sekar, Abram Eka Dharma Putra, Afrano Amran dan teman-

teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memotivasi dan

memberikan kecerian kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman seperjuangan payung pembelajaran terpadu dan seluruh kelas E

angkatan 2014 yang memberikan dinamika dan dukungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xii

18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

bantuan dan dukungan selama ini.

Yogyakarta, 24 Mei 2018

Peneliti

Yustina Hersa Bertha Novia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

E. Batasan Istilah .............................................................................................. 5

F. Spesifik Produk yang Diterapkan................................................................. 6

Bab II LANDASAN TEORI ................................................................................... 7

A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 7

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 44

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 49

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 53

Bab III METODE PENELITIAN ......................................................................... 54

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 54

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 64

C. Setting Penelitian ....................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xiv

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 70

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 72

F. Teknis Analisis Data .................................................................................. 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 77

A. Analisis Kebutuhan .................................................................................... 77

B. Deskripsi Produk awal ............................................................................... 81

C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .......... 84

D. Data Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013 ......................... 87

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................... 89

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Kesimpulan ................................................................................................ 98

B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 99

C. Saran ........................................................................................................... 99

Daftar Referensi .................................................................................................. 100

Riwayat Penulis ................................................................................................... 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 74

Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................... 76

Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................... 78

Tabel 4.1 Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ........................................ 85

Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulim SD 2013 ..................... 88

Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar dan Guru SD Kelas IV ............................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi model fragmented ............................................................... 33

Gambar 2.2 Ilustrasi model connected ................................................................. 34

Gambar 2.3 Ilustrasi model nested ....................................................................... 34

Gambar 2.4 Ilustrasi model sequence .................................................................. 35

Gambar 2.5 Ilustrasi model shared ...................................................................... 36

Gambar 2.6 Ilustrasi model webbed ..................................................................... 37

Gambar 2.7 Ilustrasi model threaded ................................................................... 38

Gambar 2.8 Ilustrasi model integreted ................................................................. 39

Gambar 2.9 Ilustrasi model immerse ................................................................... 40

Gambar 2.10 Ilustrasi model jejaring kerja (networked) ..................................... 41

Gambar 2.11 Contoh model nested (tersarang) mata pelajaran Sains Fisika ...... 44

Gambar 2.12 Penelitian yang Relevan ................................................................. 50

Gambar 2.13 Kerangka Berfikir ........................................................................... 53

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ............................. 57

Gambar 3.2 Desain Intruksional Menurut Dick & Carey .................................... 61

Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan Penelitian ................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................................ 102

Lampiran 2 Hasil Wawancara di SD Negeri Babarsari Yogyakarta ................... 103

Lampiran 3 Hasil Wawancara di SD Negeri Deresan Yogyakarta ..................... 105

Lampiran 4 Hasil Wawancara di SD Negeri Kintelan Yogyakarta .................... 107

Lampiran 5 Pertanyaan Validasi Perangkat Pembelajaran ................................. 109

Lampiran 6 Pertanyaan Uji Coba Perangkat Pembelajaran ................................ 113

Lampiran 7 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 1 .......................................... 117

Lampiran 8 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 2 .......................................... 124

Lampiran 9 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 1 ................................................. 130

Lampiran 10 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 2 ............................................... 135

Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................. 140

Lampiran 12 Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan ............... 141

Lampiran 13 Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Puren ..................... 142

Lampiran 14 Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jika

membicarakan pendidikan tidak lepas dari keterkaitan tentang kurikulum. Di

Indonesia kurikulum banyak mengalami perubahan mulai dari dari Kurikulum

1954 hingga Kurikulum 2013. Saat ini penerapan Kurikulum 2013 sedang

dilakukan di beberapa Sekolah Dasar yang ada di Indonesia. Sasaran pada

Kurikulum 2013 ini adalah untuk menghasilkan individu yang produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif melalui 3 tahap penguatan yaitu sikap,

keterampilan dan juga pengetahuan yang terintegrasi. Kurikulum adalah

perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu

lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran yang

akan diberikan kepada siswa dalam satu periode jenjang pendidikan. Menurut

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pengertian kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

2

Pembelajaran di sekolah memberikan dampak pada pendidikan di

Indonesia. Maka dari itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

mencetuskan Pendidikan Berbasis Karakter dengan tujuan yang

mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut

untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki

sopan santun disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, pengembangan Kurikulum

2013 yang berbasis kompetensi dan karakter sangat diperlukan sebagai

instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi : (1) manusia berkualitas

yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah dan

(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan (3) warga negara

yang bermartabat, demokratis, dan bertanggungjawab. Penerapan Kurikulum

2013 sudah diterapkan sejak tahun 2013. Dengan diselenggarakannya

penerapan Kurikulum 2013, guru diharapkan mempunyai kualitas yang baik

dalam pengajaran. Didalam kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran

terpadu terdapat beberapa tipe pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh

Forgaty. Forgaty (2009: 12) mengatakan bahwa ada 10 tipe pembelajaran

terpadu yaitu fragmented (tipe pisah), connected (tipe hubungan), nested (tipe

sarang), sequenced (tipe urutan), shared (tipe gabungan bagian), webbed (tipe

jaring laba-laba), threaded (tipe untaian), integrated (tipe keterpaduan),

immersed (tipe celup), networked (tipe jaringan).

Salah satu model pembelajaran terpadu adalah nested. Kurinawan (2014:

66) mengatakan bahwa model pembelajaran terpadu tipe nested adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

3

integrasi multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik

yang ada pada satu mata pembelajaran tertentu yang difokuskan dengan

kemampuan sosial, kemampuan berpikir, dan kemampuan penguasaan.

Pembelajaran terpadu tipe nested ini memberikan pemahaman yang lebih pada

siswa serta memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan juga

menumbuhkan kreativitas pada guru. Karakteristik yang dimiliki tipe nested

yaitu kemampuan sosial, kemampuan berpikir, dan kemampuan penguasaan

berkaitan dengan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

merupakan orientasi peningkatan dan keseimbangan yang ada di dalam

Kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas I dan IV di SD Negeri

Babarsari Yogyakarta, SD Negeri Deresan Yogyakarta, dan SD Negeri Kintelan

1 Yogyakarta yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, guru di SD masih

banyak yang mengalami kesulitan dalam penerapan model pembelajaran terpadu

pada Kurikulum 2013. Guru belum siap dalam mengimplementasikan karena

terbatasnya pengetahuan mengenai model pembelajaran. Selain itu guru juga

masih kebingungan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan memerlukan

contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe nested. Berdasarkan informasi yang

diperoleh dari hasil wawancara, peneliti terdorong untuk melakukan upaya

pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested.

Dari uraian diatas, dipilih fokus penelitian ini, guru membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested yang valid untuk dijadikan acuan.

Dalam pengembangan perangkat pembelajaran terpadu, peneliti berpacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

4

penelitian (research) dan pengembangan (development) yang terdapat pada

buku Borg dan Gall, dan Dick dan Carey. Penelitian yang di kembangkan

berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu pada Kurikulum 2013”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk

siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested

untuk siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan bagi beberapa pihak dari melakukan

penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman dan menambah wawasan pengetahuan

dalam mengembangkan tipe nested.

b. Bagi Guru

Memperoleh pengetahuan mengenai tipe nested dan dapat

meningkatkan kegiatan pembelajaran.

c. Bagi siswa

Menjadi mudah saat proses pembelajaran dan dapat mengembangkan

lebih tinggi dalam tingkat pemahaman materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

5

d. Bagi sekolah

Hasil produk dapat menjadi contoh konkret pengembangan perangkat

pembelajaran terpadu tipe nested yang mengacu pada Kurikulum

2013.

E. Batasan Istilah

1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan

Indonesia. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek

pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku.

2. Perangkat pembelajaran adalah hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum

melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dalam bentuk

silabus dan RPP dengan melakukan penyiapan media, sumber belajar, dan

skenario pembelajaran.

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan

telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas

mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa

indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

4. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam pembahasan

materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata

pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu.

5. Tipe nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam

satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

6

sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru

kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi

pelajaran (content).

F. Spesifik Produk yang Diterapkan

Spesifikasi produk yang akan dikembangkan berupa:

1. Perangkat pembelajaran terdiri dari bagan peta konsep, RPP,

penilaian, LKS, rangkuman materi, media, dan lembar refleksi.

2. Judul buku mewakili isi buku.

3. Jenis huruf yang dipilih adalah Times New Roman, Arial, Kristen

ITC.

4. Isi buku dicetak menggunakan kertas A4s 80g/m2.

5. Buku perangkat pembelajaran terpadu tipe nested tertuang dalam 45

halaman yang berisi a) daftar isi, b) kata pengantar, c) teori dasar

pembelajaran terpadu tipe nested, d) pemetaan jaringan kompetensi

dasar dan indikator berdasarkan pembelajaran terpadu tipe nested,

e) rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe nested, dan f)

daftar referensi.

6. Alokasi waktu dalam RPP 6 x 35 menit.

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini bersifat praktis dan

fungsional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

7

Bab II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Karakteristik Kurikulum SD 2013

Sudirman (dalam Trianto, 2009: 33) menyatakan bahwa istilah

kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dengan pengertian

semula ialah sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus

ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkat atau

ijazah. Beberapa ahli memandang kurikulum sebagai rencana

pendidikan atau pengajaran. Salah seorang dari mereka adalah Mac

Donald, menurut dia sistem persekolahan dibentuk atas empat

subsistem, yaitu: mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum.

Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau

pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Beeby dalam

Trianto, 2009: 34). Sementara Supano (dalam Trianto, 2009: 34),

memandang kurikulum sebagai suatu pedoman proses belajar dengan

cara yang lebih menyeluruh serta lebih kompleks dibandingkan dengan

yang mungkin dicapai oleh rencana isi atau materi pelajaran yang biasa,

dan pengembangannya lebih banyak berorientasi pada pihak yang

belajar dibanding dengan substansi isi.

Majid (2014: 27-28) menyatakan pengembangan Kurikulum 2013

merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan.

Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

8

keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill)

dan pengetahuan (knowladge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No.

20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35, yaitu

kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan

pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada

tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan secara terpadu.

Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 (dalam Prastowo 2015: 57)

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah bahwa karakteristik Kurikulum 2013

sebagai berikut:

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

9

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

diperinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi

dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam

kompetensi inti.

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

Prastowo (2015: 57-58) menyatakan bahwa Kurikulum 2013

dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-

based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi

(competency-based curriculum). Kurikulum berbasis kompetensi

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi

peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,

berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013

menganut: pertama, pembelajaran yang dilakukan guru (taught

curiculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan

pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan kedua,

pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curiculum) sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

10

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta

didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi

hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik

menjadi hasil kurikulum.

Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 (dalam Prastowo 2015:

58-61) menyatakan ciri khas lain dari Kurikulum 2013 untuk SD/MI

yaitu meliputi: kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar,

kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran. Penjelasan selengkapnya

tentang kelima aspek tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Kompetensi Inti

Kompetensi Inti adalah istilah baru yang muncul dalam

Kurikulum 2013. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan

untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus

dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau program.

2) Mata Pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan

alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidik.

Mata pelajaran yang disajikan di SD/MI pada Kurikulum 2013,

yaitu: pertama, mata pelajaran SBdP dapat memuat Bahasa

Daerah. Kedua, selain kegiatan intrakurikuler terdapat pula

kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, kegiatan ekstrakulikuler

mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

11

terutamanya sikap peduli. Keempat, mata pelajaran kelompok A

yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran

kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran SBdP dan PJOK

yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi

dengan konten lokalyang dikembangkan oleh pemerintah

daerah.

Kelima, Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan

secara terintegrasi dengan mata pelajaran SBdP. Keenam,

sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam

pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif.

Ketujuh, jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas

merupakan jumlah minim yang dapat ditambah sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Kedelapan, khusus untuk mata

pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh

Kementrian Agama. Kesembilan, mata pelajaran yang diajarkan

di SD/MI dari kelas I-VI semuanya diajarkan dengan

pendekatan pembelajaran tematik terpadu.

3) Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus

diikuti siswa dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun

pembelajaran. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jam

pembelajaran per minggu. Ada sejumlah perbedaan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

12

Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 (KTSP). Dalam

Kurikulum 2013 beban belajarnya diatur sebagai berikut:

a. Beban belajar satu minggu Kelas I, 30 jam pembelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II, 32 jam pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III, 34 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI, 36 jam

pembelajaran.

Adapun pada Kurikulum 2006 (KTSP), beban belajar di SD/MI

diatur sebagai berikut:

a. Kelas Is.d. III, 29 s.d. 32 jam pembelajaran.

b. Kelas IV s.d. VI, 34 jam pembelajaran.

4) Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi

inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan

memperhatiakn karakteristik peserta didi, kemampuan awal, serta

ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi

empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti

sebagai berikut: pertama, kelompok 1: kelompok kompetensi

dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; kedua,

kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam

rangka menjabarkan KI-2; ketiga, kelompok 3: kelompok

kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

13

dan keempat, kelompok 4: kelompok kompetensi dasar

keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

5) Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui

pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu dari Kelas I

sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran

tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan

pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai

kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai

tema.

Kunandar (dalam Prastowo 2015: 67) menyatakan bahwa

karakteristik Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama

dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana di mana peserta didik

menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan

memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

14

3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan ketermpilan.

4) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas

yang diperinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata

pelajaran.

5) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi

(organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua

kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan

untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi

inti.

6) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling perkuat dan memperkaya antarmata pelajaran

dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2. Perangkat Pembelajaran

Ibrahim (dalam Trianto 2010: 96) menyatakan bahwa perangkat

yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan

perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan

dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: buku siswa,

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan

Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta

media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

15

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Majid (2014: 125) menyatakan bahwa Rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam

silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu)

kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator

untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

Kurniawan (2014: 122-123) menyatakan bahwa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah detail rencana aktivitas

pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD

apabila dalam pembelajaran terpadu. Dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) inilah kegiatan pembelajaran apa yang akan

dilakukan diuraikan. Dengan demikian, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran RPP akan menjadi pedoman.

Berdasarkan urian teori di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur yang disertai langkah-langkah sebagai upaya

penjabaran kurikulum (yang di berlakukan) sekolah ke dalam kegiatan

pembelajaran di kelas melalui proses berpikir secara rasional tentang

sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

16

2) Prinsip-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Majid (2014: 125) menyatakan bahwa berbagai prinsip dalam

mengembangkan atau menyusun Pengembangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan

memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat

intelegtual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan

sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, nilai, dan/atau

lingkungan peserta didik.

b) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,

kemandirian, dan semangat belajar.

c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam

berbagai bentuk tulisan.

d) Memberikan upan balik dan tindak lanjut Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) memuat rancangan program pemberian umpan

balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

17

e) Keterkaitan dan keterpaduan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan

memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar.

f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan

mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi

secara terintegrasi, sistemastis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

kondisi.

3) Komponen Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kurniawan (2014: 124) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menyantumkan tema dan sejumlah mata pelajaran

yang dipadukan, serta penting untuk memperlihatkan keterkaitan

komponen dengan tema yang digunkan. Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu/tematik, setidaknya memiliki

komponen di bawah ini:

a) Identitas (kelas, tema, alokasi waktu)

b) Kompetensi dasar (dari mata-mata pelajaran yang akan dipadukan

dan sesuai tema)

c) Indikator hasil belajar (Jabaran hasil kemampuan khusus dari KD

mata pelajaran yang dipadukan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

18

d) Prosedur pembelajaran (menjelaskan pelaksanaan pembelajaran

yang meliputi kegiatan awal pembelajaran/pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir/penutup)

e) Metode, sumber, dan media (yang digunakan dalam pembelajaran)

f) Penilaian (teknik, soal, dan sistem skoring)

Majid (2014: 126) menyatakan bahwa komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:

a) Mencantumkan identitas

Identitas meliputi: Sekolah, Kelas/Semester, Tema, Subtema,

Pembelajaran, dan Alokasi Waktu. Prastowo (2015: 70) menyatakan

bahwa Kompetensi Inti merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

solah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti berfungsi sebagai

unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Kompetensi dasar

merukan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai

siswa dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang

diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

19

b) Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran memuat penguasaan kompetensi yang bersifat

operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan

mengacu pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk

pernyataan yang operasional. Dengan demikan, jumlah rumusan

tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak daripada

indikator.

Tujuan pembelajaran mengandung unsur audience (A), behavior

(B), condition (C), dan degree (D). Audience (A) adalah peserta

didik yang menjadi subjek tujuan pembelajaran tersebut. Behavior

(B) merupakan kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan

audience setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung

dari rumusan tujuan pembelajaran dan HARUS terukur. Condition

(C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan. Degree

(D) merupakan standar yang harus dicapai oleh audience sehingga

dapat dinyatakan telah mencapai tujuan.

c) Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah bahwa materi

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam silabus. Oleh

karena itu, materi pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

20

Pembelajaran (RPP) harus dikembangkan secara terinci bahkan jika

perlu guru dapat mengembangkannya menjadi Buku Siswa.

d) Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat

pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran.

Penetapan ini diambil bergantung pada karakteristik pendekatan dan

atau strategi yang dipilih. Selain itu, pemilihan metode/ pendekatan

bergantung pada jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta

didik karena tidak ada satu metode yang dapat digunakan untuk

mengajar semua materi.

e) Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat

pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan

masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan.

f) Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat

dalam silabus. Perencanaan yang disipakan berupa media,

alat/bahan, dan sumber belajar dengan penyusunan harus

mengeksplisitkan secara jelas. Guru harus memahami secara benar

pengertian media, alat, bahan, dan sumber belajar.

g) Mencantumkan Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

21

Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen,

dan instrumen yang digunkan untuk mengukur ketercapaian

indikator dan tujuan pembelajaran. Sajiannya dapat dituangkan

dalam bentuk matriks horizontal maupun vertikal. Penilaian

hendaknya dicantumkan: teknik/jenis, bentuk instrumen dan

insrumen, kunci jawaban/rambu-rambu jawaban dan pedoman

penskoran.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) adalah

sebagai berikut:

a) Identitas Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) (sekolah,

kelas/semester, Tema, Subtema, Pembelajaran, dan Alokasi Waktu)

b) Kompetensi Inti

c) Kompetensi dasar

d) Tujuan pembelajaran

e) Materi pembelajaran

f) Metode/model/pendekatan

g) Alat dan sumber pembelajaran

h) Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan awal, inti, dan akhir)

i) Penilaian (soal, teknik penilaian, instrumen penilaian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

22

3. Pembelajaran Terpadu

a. Hakikat Pembelajaran Terpadu

Kurniawan (2014: 59) menyatakan bahwa secara umum,

pembelajaran terpadu memiliki kesamaan dengan pembelajaran biasa,

non terpadu, yang membedakan secara mendasar adalah pembelajaran

terpadu dalam pengemasan materi belajarnya tidak mengikuti struktur

suatu disiplin ilmu atau mata pelajaran tertentu, tapi terjadi lintas bahasa

bidang studi/ topik bahasan yang dipadukan oleh suatu fokus tertentu.

Bahasan materi dalam pembelajaran terpadu tidak terpola oleh susunan

materi bahasan suatu bidang studi tertentu, tapi bahasan difokuskan

pada suatu topik tertentu dan bahasannya ditinjau dari berbagai sudut

pandang mata pelajaran atau bidang studi yang ada, yang dipandang

sesuai atau perlu untuk memperjelas topik yang akan dibahas.

Pembelajaran terpadu tidak tunggal sehingga membahas topik yang

menjadi penyatuan dari berbagai mata pelajaran. Jadi menurut

Kurniawan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam

pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai

bidang studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus

tertentu.

Bell (dalam Majid 2014: 83) menyatakan bahwa pembelajaran

terpadu berawal dari pengembangan skema-skema pengetahuan yang

ada di dalam diri siswa. Pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak

melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

23

Majid (2014: 84) menyatakan bahwa pada dasarnya pembelajaran

terpadu dikembangkan untuk menciptakan pembelajaran yang di

dalamnya siswa sendiri aktif secara mental membangun

pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah

dimilikinya. Jadi menurut Majid pembelajaran terpadu merupakan

suatu konsep yang dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar-

mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan

pengalaman yang bermakna kepada anak. dikatakan bermakna karena

dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep

yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

hakikat pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang memadukan

beberapa mata pelajaran atau bidang studi sehingga menjadi satu

pembahasan topik agar anak mendapatkan pengalaman belajar yang

bermakna.

b. Landasan Pembelajaran Terpadu

Majid (2014: 87-88) menyatakan bahwa landasan pembelajaran

terpadu adalah sebagai berikut:

1) Landasan filosofis

Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran

filsafat yaitu: progresivisme, kontruktivisme, dan humanisme.

Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

24

ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah

kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

pengalaman siswa. Aliran kontruktivisme melihat pengalaman

langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran. Aliran

humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,

potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

2) Landasan psikologis

Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan

isi/materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa agar tidak

keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan

peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal

bagaimana isi/materi pembelajaran tersebut disampaikan kepada

siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

3) Landasan yuridis

Dalam pembelajaran berkaitan dengan berbagai kebijakan atau atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah

dasar. Asrohah dan Kadir (2014: 22) menyatakan bahwa landasan

yuridis adalah sebagai legalitas penyelenggaraan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

25

c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Majid (2014: 89-90) menyatakan bahwa sebagai suatu model

pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran terpadu memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan

pendekatan belajar modern yang lebih banyak menepatkan siswa

sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan

sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada

siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung

kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan

pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami

hal-hal yang lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus

pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling

dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut

secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

26

memecah masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari.

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran terpadu bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang

lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan

lingkingan di mana sekolah dan siswa berada.

6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

TIM Pengembang PGSD, 1997 (dalam Majid 2014: 90-91)

menyatakan bahwa adapun karakteristik dari pembelajaran terpadu

adalah sebagai berikut:

1) Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian

dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang

studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

2) Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek,

memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang

dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya nanti, akan memberikan

dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.

3) Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami

secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.

4) Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada

pendekatan inquiry discovery di mana siswa terlibat secara aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

27

dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga

proses evaluasi.

Kurniawan (2014: 92) menyatakan hasil studi penulis atas sejumlah

literatur, diperoleh informasi bahwa pembelajaran terpadu memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada anak. Dalam proses pembelajaran, anak menjadi

pertimbangan utama dalam proses pembelajaran.

2. Memberi pengalaman langsung. Dalam pembelajaran terpadu,

sejauh mungkin diupayakan memberikan pengalaman langsung atas

materi belajar.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak jelas. Terjadi fusi atau integrasi

sejumlah mata pelajaran yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan

tema.

4. Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses

pembelajaran. Karenanya adanya tema dan pembahasan

memerlukan penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan

sendirinya akan terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari

beberapa mata pelajaran.

5. Fleksibel. Fleksibel ini merujuk pengertian: a) tidak mengikuti pola

bahasan yang ada pada struktur mata pelajaran, b) penggunaan tema

yang bisa bervariasi, c) dalam pemilihan dan penggunaan media dan

metode pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

28

6. Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.

karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Dengan demikian tampak, bahwa terdapat kesesuaian tingkat

perkembangan dan kecenderungan proses belajar siswa, dan sifat dari

pembelajaran terpadu. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa

model pembelajaran terpadu cocok digunakan pada pendidikan dasar,

terutama pada kelas-kelas rendah.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

karakteristik pembelajaran terpadu memiliki beberapa hal yang

berpusat pada anak, memberikan pengalaman langsung kepada anak,

pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan prinsip

belajar sambil bermain dan menyenangkan.

d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu

Asrohah dan Kadir (2014: 26) menyatakan bahwa keunggulan

pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:

1) Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran,

karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit.

2) Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu,

karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu antara

beberapa mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

29

3) Anak didik mampu melihar hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau

alat, bukan tujuan akhir.

4) Pembelajaran menjadi hilsontik dan menyeluruh akumulasi

pengetahuan dan pengalaman anak didik tidak tersegmentasi pada

disiplin ilmu atau mata pelajaran tertentu, sehingga anak didik akan

mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang saling

berkaitan antara satu sam lain.

5) Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainnya akan

menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung

dengan pandangan dari berbagai perspektif.

Majid (2014: 92) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu

memiliki keunggulan, yaitu:

1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan

dengan tingkat perkembangan anak.

2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan

kebutuhan peserta didik.

3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga

hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.

4) Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan

berpikir dan sosial peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

30

5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis.

Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam

kehidupan/lingkungan riil peserta didik.

6) Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan

kerja sama antarguru bidang kajian terkait, guru peserta didik,

peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan

narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam

situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Selain itu, Majid 2014: 92-93) juga menyatakan kelebihan dan arti

penting mengenai pembelajaran terpadu, yakni sebagai berikut:

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak

didik;

2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang

relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik;

3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan

bermakna;

4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan

persoalan yang dihadapi;

5) Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama;

6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan

orang lain;

7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan

yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

31

Berdasarkan uraian teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan

keunggulan pembelajaran terpadu meliputi pengalaman dan kegiatan-

kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat

perkembangan anak, kegiatan disesuaikan dengan minat, kegiatan

belajar lebih bermakna, serta menumbuh kembangkan keterampilan

menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis.

e. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu

Forgaty (dalam Kurniawan, 2014: 65-76) mengatakan bahwa

terdapat tiga klasifikasi model pengintegrasian kurikulum. Masing-

masing klasifikasi terdiri dari beberapa model, yang jumlah seluruhnya

ada sepuluh model. Berikut ini klasifikasi dan model-model integrasi

yang menggambarkan keragaman pandangan tentang cara

pengintegrasian kurikulum, yaitu:

1. Integrasi dalam Satu Mata Pelajaran

a) Fragmented Model

Model Fragmented adalah organisasi kurikulum yang secara tegas

memisahkan mata pelajaran sebagai entilas dirinya sendiri. Tidak

ada keterkaitan antara mata pelajara satu dengan lainnya. Jika pun

ada, mata pelajaran yang tampaknya saling tumpang tindih

(beririsan), seperti fisika dan kimia, hubungan diantara keduanya

adalah bersifat impisit, tidak ekspisit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

32

Gambar 2.1 Ilustrasi model fragmented

(Forgaty, 1991: 4)

b) Connected Model

Pada model ini, mata pelajaran masih terpisah, akan tetapi sudah ada

upaya khusus untuk membuat hubungan secara eksplisit dalam mata

pelajaran. Menghubungkan satu topik dengan topik lainnya,

menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya, satu skill

dengan skill terkait lainnya, pekerjaan satu dengan pekerjaan

lainnya/ selanjutnya, atau ide dalam satu semester dengan ide

semester selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

33

Gambar 2.2 Ilustrasi model connected (Forgaty, 1991: 14)

c) Nested Model

Dalam organisasi kurikulum model tersarang (nested) ini, yaitu

integrasi multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam

satu topik yang ada pada satu mata pelajaran tertentu. Contoh,

kemampuan sosial, kemampuan berpikir, dan kemampuan

penguasaan materi pelajaran diintegrasikan dalam satu topik materi

fotosintesis pada mata pelajaran IPA.

Gambar 2.3 Ilustrasi model nested (Forgaty, 1991:24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

34

2. Integrasi Lintas Mata Pelajaran

a) Sequence Model

Organisasi kurikulum model terurut (sequence) yaitu upaya

pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang

sama dari dua mata pelajaran, dimana terjadi penyatuan materi dari

satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya, sehingga

menghasilkan struktur baru. Namun dalam pembahasannya masih

mempertahankan mata pelajaran utama. Dengan demikian, akan

terjadi saling memperkaya pembahasan antara satu mata pelajaran

dengan mata pelajaran lainnya. Serta akan membantu siswa untuk

mampu membuat hubungan kritikal antar mata pelajaran.

Gambar 2.4 Ilustrasi model Sequence (Forgaty, 1991:34)

b) Shared Model

Model shared adalah organisasi kurikulum dan pembelajaran yang

melibatkan dua mata pelajaran. Model sahred berbasis pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

35

pemikiran berbagi tumpang tindih (overlaving) yang ada pada mata

pelajaran. Ide berupa konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih

selanjutnya dijadikan dasar untuk payung materi pelajaran. Cara ini

analogi dengan kita memandang objek jauh menggunakan teropong

binokular yang menggunakan dua lensa. Dimana kejelasan

pandangan akan tercapai ketika dua pandangan atas suatu objek yang

sama, yang tertangkap oleh masing-masing lensa, dipadukan

menjadi satu tangkapan pandangan atas objek tersebut sehingga

pandangan yang tadinya samar dan terpisah menjadi bersatu dan

jelas.

Gambar 2.5 Ilustrasi model shared (Forgaty, 1991: 44)

c) Webbed Model

Model terjala atau jejaring tema (webbed) ini merupakan model yang

paling populer. Dalam model ini, ibarat kita memandang kurikulum

menggunakan teleskop. Organisasi kurikulum model terjala

(webbed) adalah pendekatan tematik dalam pengintegrasian mata

pelajaran. Satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

36

sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan ide

dan tema. Tema menjadi sesuatu yang sangat penting untuk merajut

topik materi dari sejumlah mata pelajaran menjadi uraian yang

terpadu. Oleh karena itu, pemilihan “tema subur” yaitu tema yang

bisa relevan untuk mengembangkan dan pembahasan materi

berbagai mata pelajaran, menjadi suatu yang sangat penting.

Gambar 2.6 Ilustrasi model webbed (Forgaty, 1991: 54)

d) Threaded Model

Threaded model adalah pendekatan pengembangan kemampuan

belajar berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar

melalui semua mata pelajaran. Kemampuan tersebut yaitu

kemampuan mendasar yang meliputi: keterampilan berpikir

(thinking skill), keterampilan sosial (social skill), keterampilan studi

(study skill), pengornanisasi grafis, teknologi, dan kecerdasan

majemuk (multiple intelligent) yang kesemuanya disebut dengan

metacurriculum melalui semua mata pelajaran. Artinya model

integrasi yang diorientasikan pada metacurriculum yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

37

penting dan berkaitan yang ada pada semua mata pelajaran. Materi

kurikulum dari berbagai mata pelajaran terfokus untuk

mengembangkan salah satu kemampuan tersebut.

Gambar 2.7 Ilustrasi model threaded (Forgaty, 1991:64)

e) Integreted Model

Model terpadu (integreted) adalah pengorganisasian kurikulum

yang menggunakan pendekatan interdisipliner, mencocokpadukan

beberapa mata pelajaran (menurut Forgaty: empat mata pelajaran)

dengan berlandaskan pada konsep dan topik yang ada dan saling

tumpang tindih diantara keempat mata pelajaran tersebut. Dengan

merujuk pada tema terpilih, selanjutnya dilakukan pengaturan

kembali pola organisasi materi. Yaitu materi yang sudah terintegrasi

atau terpadu, tidak berdasarkan mata-mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

38

Gambar 2.8 Ilustrasi model integreted (Forgaty, 1991: 76)

3. Integrasi Dalam dan Lintas (Internal) Siswa

a) Immerse Model

Integrasi model terbenam (immerse) adalah pengintegrasian yang

dilakukan secara internal dan intrinsik oleh siswa secara personal

dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi dari luar. Siswa

mengintegrasikan materi dipelajari setelah difilter terlebih dahulu

dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan, dan atau

kepakaran siswa sendiri. Berikutnya materi yang terfilter akan

membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

39

Gambar 2.9 Ilustrasi model immerse (Forgaty, 1991: 86)

b) Networked Model

Integrasi model jejaring kerja (networked) ini memiliki kesamaan

dengan model integrated diatas, yaitu adanya proses penyaringan

informasi yang dibutuhkan melalui lensa kaca mata keahlian dan

peminatan. Hanya saja, dalam model ini ada proses menghubungkan

informasi internal dengan jejaring informasi eksternal dari para ahli

dalam bidang yang terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

40

Gambar 2.10 Ilustrasi model jejaring kerja networked (Forgaty,

1991: 89)

4. Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

a. Pengertian dan karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Nested.

Forgaty (dalam Trianto 2010: 45) menyatakan bahwa pembelajaran

terpadu tipe nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di

dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian

pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang

guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian

materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu

meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial

(social skill) dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill).

b. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested.

Trianto (2010: 45) menyatakan bahwa pada dasarnya langkah-

langkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

41

tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga

tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

1) Tahap Perencanaan

a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang

dipadukan. Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk

kegiatan awal. Seperti contoh yang diberikan Fogarty (dalam Trianto

2010:45) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat

dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial.

Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat

dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir.

b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan

point keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat

diintegrasikan dalam suatu unit pembelajaran.

c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan. Secara umum

katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu:

keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social

skill) dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill).

d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Berdasarkan

kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan

tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan

berdasarkan kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

42

(indicator) yang meliputi; audience, behaviour, condition dan

degree.

e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan

sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap sub

keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan

Depdiknas (1996:6) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pelaksanaan

pembelajaran terpadu, meliputi :

a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi

pembicaan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan peran

guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa

menjadi pelajar mandiri.

b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam

setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali

tidak terpikirkan dalam proses perencanaan.

3) Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan

evaluasi hasil pembelajaran. Depdiknas (1996:7) menyatakan bahwa

tahap evaluasi hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi

pembelajaran terpadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

43

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri

di samping bentuk evaluasi lainnya.

b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi hasil belajar

yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian

tujuan yang akan dicapai.

c. Contoh bagan peta konsep Tipe Nested

Gambar 2.11 contoh model nested (tersarang) mata pelajaran Sains-

Fisika

(Trianto, 2010:47)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

44

d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

1) Kekuatan Tipe Nested

Trianto (2010:46) menyatakan bahwa kekuatan tipe nested (tersarang)

adalah guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam

suatu pembelajaran di dalam satu mata pelajaran. Dengan menjaring dan

mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman siswa, pembelajaran

menjadi semakin diperkaya dan berkembang. Dengan memfokuskan

pada isi pembelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide

penemuan lain, satu pelajaran dapat mencangkup banyak dimensi. Tipe

tersarang juga memberikan perhatian pada berbagai bidang penting

dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk

bekerja dengan guru lain. dalam tipe ini, satu guru dapat memadukan

kurikulum secara meluas.

2) Kelemahan Tipe Nested

Trianto (2010:46) menyatakan bahwa kekurangan tipe nested terletak

pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa

keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini

berdampak pada siswa, dimana prioritas pelajaran akan menjadi kabur

karena siswa diarahkan untuk melakukan beberapa tugas belajar

sekaligus.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

45

1. Tesis ini berjudul “Pengembangan Kurikulum Terpadu Sistem Full Day

School (Studi Multi Kasus di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota

Magelang, SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang dan SD Terpadu Ma’arif

Gunungpring Magelang)” yang ditulis oleh Lilies Widyowati bertujuan

untuk mengetahui bentuk pengembangan kurikulum terpadu di SD

Islam di Magelang dengan menggunakan sistem full day school yang

diwakili oleh SD Muhammadiyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri dan

SD Terpadu Ma’arif Gunungpring. Jenis penelitian ini adalah kualitatif

dengan pendekatan fenomenologis. Sumber data yang diperoleh yaitu

sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui teknik

observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya dengan

deskriptif analitis dan deskriptif komparatif. Deskriptif analitis cara

mereduksi data, display data dan mengambil kesimpulan.

Permasalahan yang dibahas meliputi konsep, model desain dan

implementasi pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengembangan kurikulum

terpadu merupakan pengintegrasian kurikulum Diknas yang diwarnai

dengan nilai-nilai islami dengan penambahan bidang studi keislaman,

dan untuk pelaksanaanya dengan menerapkan full day school. Desain

kurikulum terpadu berorientasi pada kebutuhan peserta didik,

lingkungan, kebutuhan masyarakat dan perkembangan IPTEK yang

diorganisasikan dalam sebuah kurikulum. Implementasi kurikulum di

sekolah dengan melibatkan peran kepala sekolah sebagai pelaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

46

kurikulum tingkat lembaga sekolah, guru sebagai pelaksana kurikulum

di kelas dan waka kurikulum sebagai perencana kurikulum di sekolah.

Implementasi kurikulum merupakan integrasi secara fungsional antara

aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Penelitian ini berjudul “Analisis Proses Perencanaan Pembelajaran

Terpadu Menggunakan Pendekatan Saintifik di SD Negeri Monggang,

Sewon, Bantul, Yogyakarta” yang ditulis oleh Indah Haryanti Amakae

bertujuan untuk mendeskripsikan analisis proses perencanaan

pembelajaran terpadu menggunakan pendekatan saintifik, kendala yang

dialami guru dalam membuat perencanaan pembelajaran terpadu

menggunakan pendekatan saintifik, serta upaya guru dalam mengatasi

kendala yang dihadapi dalam membuat perencanaan pembelajaran

terpdu menggunakan pendekatan saintifik di SD Negeri Monggang

Kec. Sewon Kab. Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini

dilaksanakan di SD Negeri Monggang Kec. Sewon Kab. Bantul

Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga guru kelas rendah

di SD Negeri Monggang Kec. Sewon Kab. Bantul Yogyakarta. Teknik

pengumpulan data menggunakan wawancara dan analisis dokumen.

Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data hasil

wawancara dengan perangkat pembelajaran terpadu. Setelah itu,

dilanjutkan dengan mengadakan reduksi data ke dalam tabel dan

verivikasi untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

47

bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran tematik dengan cara

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan berdasarkan pada

silabus yang telah disediakan oleh pihak sekola, Kendala yang dialami

guru dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik menggunakan

pendekatan saintifik yaitu guru masih kesulitan dalam mengaitkan

kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran. Selain itu, penerapan

pendekatan saintifik juga masih bersifat sederhana. Upaya untuk

mengatasi kendala tersebut adalah guru tetap menerapkan langkah-

langkah pendekatan saintifik serta membuat perencanaan pembelajaran

sendiri untuk bagian-bagian yang tidak dapat dipadukan.

3. Aleks Rumaikew (2015) melakukan penelitian mengenai

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sub Tema Keunikan Daerah

Tempat Tinggalku Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru

yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu

Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini mengasilkan

produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum

2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan

saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian

secara otentik pada kegiatan belajarnya. enelitian ini menggunakan

modifikasi pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan

prosedur penelitian R&D model Borg and Gall. Pengembangan tersebut

meliputi lima langkah pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

48

pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain,

sampai dihasilkan produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran

mengacu Kuirikulum 2013 subtema Keunikan Daerah Tempat

Tinggalku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum

SD 2013 subtema keunikan daerah tempat tinggalku untuk siswa kelas

IV Sekolah Dasar memiliki kulatias yang “sangat baik” sehingga dapat

menjadi contoh untuk guru dalam membuat perangkat pembelajaran

yang mengacu Kurikulum 2013.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, penelitian terebut memiliki

relevansi dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian ini

dikhususkan pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu yang

mengacu Kurikulum 2013. Kebaharuan dari penelitian yang dilakukan

berupa pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested kelas IV

SD mengacu Kurikulum 2013.

Relevansi dari pemaparan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan

dapat dilihat pada bagan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

49

Gambar 2.12 Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program

pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan

yang berisi rancangan pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Pada tahun 2013, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan penerapan

Indah Haryati Amakae (2016)

Analisis Proses Perencanaan

Pembelajaran Terpadu Menggunakan

Pendekatan Saintifik di SD Negeri

Monggang, Sewon, Bantul Yogyakarta.

Novia (2017)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk Siswa Kelas IV SD

Mengacu Kurikulum 2013

Lilies Widyowati (2014)

Pengembangan Kurikulum Terpadu

Sistem Full Day School (Studi Multi

Kasus di SD Muhammadiyah 1 Alternatif

Kota Magelang, SDIT Ihsanul Fikri Kota

Magelang dan SD Terpadu Ma’arif

Gunungpring Magelang)

Aleks Rumaikew (2015)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Sub Tema Keunikan Daerah Tempat

Tinggalku Mengacu Kurikulum 2013

Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

50

kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 berlaku dalam

Sistem Pendidikan Indonesia yang diterapkan oleh pemerintah untuk

menggantikan Kurikulum 2006 (sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Hal yang

menjadi sorotan dalam Kurikulum 2013 adalah penggunaan pembelajaran

terpadu. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam

intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dalam model

pembelajaran terpadu terdapat tipe nested yang dipadukan dengan materi

pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh

pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi

bermakna bagi siswa. Karakteristik yang dimiliki tipe nested akan lebih

sempurna jika diintegrasikan dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Fokus

pengintegrasian pada tipe nested yaitu sejumlah keterampilan belajar yang

ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit

pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content).

Pada wawancara yang dilakukan oleh peneliti di beberapa SD di

Yogyakarta yang telah menerapkan Kurikulum 2013, peneliti menemukan

jika masih banyak guru yang kurang paham akan pembelajaran terpadu yang

diterapkan pada Kurikulum 2013. Melalui wawancara guru kelas IV di SD

Negeri Babarsari, SD Negeri Deresan dan SD Negeri Kintelan peneliti

menemukan jika guru di SD bersangkutan kurang memahami model

pembelajaran terpadu, khususnya tipe nested. Guru masih kesulitan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

51

menyusun perangkat pembelajaran seperti Rancangan Pelanksanaan

Pembelajaran (RPP) dalam tipe nested. Dari permasalahan yang ada peneliti

melihat jika sekolahan maupun guru membutuhkan contoh yang relevan

dari perangkat pembelajaran tipe nested. Maka dari itu peneliti ingin

membuat atau mengembangkan sebuah produk buku berisi seputar

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested.

Beranjak dari hal di atas, guru diharapkan mampu memilih,

mengembangkan, mendesain dan merevisi perangkat pembelajaran terpadu

yang akan digunakan untuk mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

52

Gambar 2.13 Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

53

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk

siswa kelas IV di Sekolah Dasar menurut pakar pembelajaran terpadu?

2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk

siswa kelas IV di Sekolah Dasar menurut guru SD melalui uji coba

terbatas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

54

Bab III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian R & D (Research and Development). Sugiyono (2012: 297)

menyatakan bahwa “metode penelitian dan pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan

menguji keefektifan produk”. Produk yang ada dalam penelitian ini

adalah suatu bahan ajar mengacu pada Kurikulum 2013 dengan

subtema Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Model

nested untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Borg dan Gall (dalam

Sugiyono 2012: 298-312) menyatakan bahwa terdapat 10 tahap

penelitian pengembangan yaitu potensi masalah, pengumpulan data,

desain produk, validasi produk, revisi desain, uji coba produk, revisi

desain, uji coba pemakaian, revisi produk, produk masal.

Borg dan Gall (dalam Sugiyono 2012: 298-312) menyatakan bahwa

tahap pertama, potensi masalah yang menjadi acuan pada proses

selanjutnya. Tahap kedua, penelitian melakukan pengumpulan data

sesuai dengan permasalahan yang ada. Tahap ketiga, data yang

diperoleh akan dikumpulkan dan menjadi penelitian dalam

merencanakan desain produk. Tahap keempat, penelitian melakukan uji

coba produk untuk mengetahui kekurangan pada produk. Tahap kelima,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

55

jika terdapat kesalahan setelah dilakukan validasi pakar saat tahap

kelima akan dilakukan revisi produk. Tahap keenam, penelitian

melakukan uji coba produk untuk mengetahui masih adakah

kekurangan dalam produk tersebut. Tahap ketujuh, penelitian

melakukan revisi pada produk jika ada kesalahan. Tahap kedelapan,

peneliti melakukan uji coba pemakaian produk. Tahap kesembilan,

peneliti melakukan revisi kekurangan yang masih muncul saat uji coba

pemakaian, tahap ini merupakan tahap akhir revisi produk. Tahap

kesepuluh, setelah melakukan revisi-revisi, pada tahap ini produk sudah

bisa diproduksi secara masal. Dalam penelitian Bord dan Gall langkah

yang diambil hanya sampai tahap ketujuh karena produk yang

dihasilkan merupakan hasil dari uji coba yang terbatas.

Berikut merupakan bagan beserta pemaparan langkah-langkah

pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Sugiyono 2012:

298):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

56

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono 2012: 312)

Dalam hal prosedur Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Research and Development (R&D). Hal ini sesuai

dengan tujuan penelitian, yaitu untuk pengembangan perangkat

pembelajaran terpadu model nested yang mengacu pada kurikulum

Sekolah Dasar tahun 2013. Borg dan Gall (1989), penelitian

pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya

pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk

menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis.

Secara singkat langkah-langkah penelitian R&D menurut Borg dan

Gall (dalam Sugiyono, 2013: 408) dapat diuraikan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

57

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Masalah adalah penyimpanan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi. Data tentang potensi dan masalah tidak harus

dicapai sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain.

2. Pengumpulan Data

Langkah kedua ini peneliti melakukan studi pendahuluan atau studi

eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan

informasi.

3. Pengembangan Draf Produk (Develop Premilinary From of

Product)

Pada langkah ini, peneliti mulai mengembangkan produk awal yang

mencakup bahan pembelajaran, proses pembelajaran, serta

instrumen evaluasi.

4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Test)

Pada langkah keempat dilakukan pengujian produk yang telah

dihasilkan secara terbatas. Uji coba ini dilakukan pada 1 sampai 3

sekolah dengan melibatkan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru) dan

data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan serta

dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

58

5. Revisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)

Langkah selanjutnya adalah revisi hasil uji coba yang dilakukan

berdasarkan hasil uji coba awal. Revisi hasil uji coba ini bertujuan

untuk memperbaiki atau menyempurnakan produk. Produk yang

telah direvisi kemudian diadakan uji coba lapangan.

6. Perbaikan Produk Operasional (Operasional Product Revision)

Produk yang telah direvisi, berdasarkan hasil uji coba skala kecil,

kemudian melakukan uji coba kepada unit atau subjek secara lebih

luas yang dilakukan terhadap sebanyak 5 sampai 15 sekolah dengan

melibatkan 30 sampai 100 subjek. Data kuantitatif hasil belajar

sebelum dan sesudah menerapkan model yang diujicobakan

dikumpulkan dan dianalisis. Hasil-hasil pengumpulan data ini,

selanjutnya dievaluasi atau jika memungkinkan dibandingkan

dengan kelompok pembanding sehingga diperoleh data untuk

melakukan revisi produk lebih lanjut.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational

Product Revision)

Melakukan revisi tahap kedua untuk penyempurnaan dan perbaikan

produk atas hasil uji coba lapangan berdasarkan masukan dan saran-

saran. Jadi perbaikan kali ini merupakan perbaikan kedua sesudah

dilaksanakannya uji coba lapangan yang lebih luas dari pada uji coba

lapangan pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

59

8. Uji Pelaksanaan Lapangan (operasional field testing)

Uji lapangan ini melibatkan unit atau subjek yang lebih besar lagi.

Uji lapangan ini bisa melibatkan 10 sampai 30 sekolah atau terhadap

40 sampai 200 subjek; dan disertai wawancara, observasi, dan

penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis.

9. Perbaikan Produk Akhir (Final Product Revision)

Langkah revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan

berdasarkan uji lapangan yang lebih luas. Revisi produk akhir

merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan.

Penyempurnaan ini yang menjadi ukuran bahwa produk tersebut

benar-benar dikatakan valid karena telah melewati serangkaian uji

coba secara bertahap.

10. Disminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)

Disminasi dan implementasi, merupakan tahap pelaporan produk

kepada para pengguna dan profesional melalui forum pertemuan

atau menuliskan dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik

pendidik. Selain itu, memonitor penyebaran untuk pengontrolan

kualitas.

Berikut ini bagan dan pemaparan oleh model pengembangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model dari Dick dan Carey

(dalam Tung, 2017: 16 dan Setyosari, 2010: 201).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

60

Gambar 3.2 Desain Intruksional Menurut Dick dan Carey (dalam

Tung, 2017: 27)

1. Assess Need to Identify Goal

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program

atau produk yang akan dikembangkan. Dengan mengkaji kebutuhan,

pengembangan akan mengetahui adanya suatu keadaan yang

seharusnya ada dan keadaan nyata di lapangan yang sebenarnya.

Pengembang mencoba menawarkan suatu alternatif pemecah

masalah dengan cara mengembangkan suatu produk atau desain

tertentu.

2. Conduct Instructional Analysis

Setelah analisis kebutuhan dan tujuan maka selanjutnya analisis

pembelajaran yang mencangkup keterampilan, proses, prosedur, dan

tugas-tugas belajar. Tahap ini mengidentifikasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

61

mengembangkan hal-hal yang menjadi kebutuhan dalam rancangan

produk sehingga dapat menjadi spesifikasi produk lebih lanjut dan

memiliki kekhasan tersendiri.

3. Analyze Learners and Contexts

Analisis pembelajaran dan konteks, yang mencakup kemampuan,

sikap, dan karakteristik pembelajaran dalam latar pembelajaran. Hal

tersebut dilakukan bersama dengan analisis pembelajaran awal atau

setelah analisis pembelajaran.

4. Write Performance Objectives

Hal penting yang harus ditunjukan pada pandangan behaviorisme

adalah performance objectives. Pada behaviorisme, indikator

perilaku harus dapat diukur untuk menunjukan hasil yang diperoleh

setelah proses pembelajaran dilakukan. Write performance objective

adalah menuliskan Tujuan Instruks Khusus – TIK, menuliskan hasil

belajar ketika sebagian atau satu topik pembelajaran selesai

dilakukan. TIK menjadi satu-satunya dasar dalam menyusun kisi-

kisi tes, karena itu TIK harus mengandung unsur-unsur yang dapat

memberikan petunjuk kepada pembuat tes agar dapat

mengembangkan tes yang benar-benar dapat mengukur indikator

keberhasilan atau perilaku yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur

dalam TIK terkait dengan lingkungan pembelajaran ABCD

(Audience, Behaviour, Condition, dan Degree)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

62

5. Develop Criterion Performance Test

Dalam tahap ini terdapat dua jenis yaitu: Pretest; digunakan untuk

mengukur kemampuan awal dalam mengidentifikasi pengajaran

sesuai dengan tujuan (termasuk identifikasi pembelajaran yang

diinginkan). Posttest; digunakan untuk mengukur kemampuan akhir

setelah mendapat pembelajaran. Pengukuran dilakukan terhadap

tujuan instruksional yang khusus.

Evaluasi tes dan item tes, dalam membuat ukuran bagi keberhasilan

instrumen tes harus memperhatikan beberapa hal penting yaitu:

konstruksi tes itu sendiri, perangkat formulir respon, materi

pengajaran, situasi, dan lingkungan pengajaran serta pencapain dari

murid.

6. Develop Instructional Strategy

Mengembangkan strategi instruksional berarti mengembangkan

strategi pembelajaran dalam skenario yang sistematis.

Pengembangan strategi instruksional bertujuan mencapai

kemampuan yang ditetapkan dalam tujuan instruksional khusus

(hasil belajar).

7. Develop/Select Instructional Material

Tahapan yang dilakukan untuk mengembangkan bahan instruksional

adalah sebagi berikut: a) menjelaskan faktor yang dapat

menyebabkan perbaikan dalam pemilihan media dan sistem

penympaian agar sesuai dengan kegiatan instruksional, b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

63

menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor dalam komponen

instruksional, c) memberikan peran desainer dalam pengembangan

materi dan penyampaiannya kegiatan instruksional, d) menjelaskan

prosedur yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan

instruksional yang sesuai dengan strategi instruksional, e) membuat

bahan instruksional berdasarkan strategi instruksional.

8. Develop/conduct formative evaluation

Merancang dan melakukan evaluasi terhadap tes formatif dilakukan

setelah selesai pengajaran. Hasil evaluasi proses pengajaran menjadi

data untuk mengidentifikasi bagaimana meningkatkan

instruksi/pengajaran. Evaluasi formatif digunakan sebagai proses

menyediakan informasi yang akan dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan dallam rangka meningkatkan kualitas

produk atau program instruksional. Tahapan evaluasi formatif

adalah sebagai berikut, dengan tinjauan ulang oleh ahli bidang studi

diluar tim pengembangan instruksional: (a) evaluasi satu-satu atau

clinical; (b) evaluasi kelompok kecil; dan (b) uji coba lapangan.

9. Develop/conduct Revise Instruction

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur,

program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

64

10. Develop/conduct Sumative Evaluation

Evaluasi sumartif merupakan evaluasi untuk menilai efektivitas

pengajaran dan dilakukan untuk mengevaluasi suatu tujuan

pembelajaran perwaktu tertentu biasanya pada akhir semester akhir

suatu program.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengkobinasikan

langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall serta

desain intruksional dari Dick dan Carey. Langkah dalam penelitian ini

didesain mejadi tujuh langkah.

Langkah pengembangan Borg dan Gall (1989: 3) mengatakan bahwa

rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan

secara siklus, dan pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan

selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya

diperoleh suatu produk pendidikan yang baru. Borg dan Gall (dalam

Sugiyono, 2012: 9) mengatakan juga bahwa penelitian dan

pengembangan (research and development) merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Sedangkan Dick dan Carey (dalam Tung, 2017: 12) mengatakan

bahwa desain instruksional merupakan suatu proses dalam mendesain

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

65

masalah rencana pembelajaran, metode dan evaluasi unit pengajaran

yang tersusun secara analisis sistematik dengan kondisi belajar yang

ada.

Dalam penelitian ini mengkombinasikan pengembangan Borg dan

Gall, dan Dick dan Carey karena langkah penelitian dan pengambangan

Borg dan Gall merupakan langkah penelitian yang pada umumnya

digunakan dalam penelitian Research and Development (R&D),

sedangkan desain pembelajaran Dick dan Carey merupakan langkah

pengembangan yang memungkinkan untuk dikombinasikan dengan

langkah penelitian lain sehingga penelitian ini menghasilkan produk

yang lebih efektif dan efesien.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan

sebagai berikut:

1) Potensi dan masalah

Langkah pertama, peneliti melakukan potensi dan masalah yang

meliputi analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan

wawancara kepada beberapa guru kelas IV, yaitu SD Negeri

Babarsari, SD Negeri Deresan, dan SD Negeri Kintelan. Analisis

kebutuhan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

guru mengenai model pembelajaran terpadu terkhusus tipe nested,

apakah guru telah menerapkan atau menggunakan model yang ada

di dalam pembelajaran terpadu, pengimplementasian pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

66

terpadu di Sekolah Dasar dan menganalisis kebutuhan akan

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested kelas IV SD mengacu

Kurikulum 2013.

2) Pengumpulan data

Langkah kedua, setelah mengetahui potensi masalah, peneliti

melakukan pengumpulan informasi secara detail berdasarkan hasil

wawancara dengan guru kelas IV. Hasil wawancara digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested mengacu Kurikulum

2013.

3) Desain produk

Langkah ketiga, produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengembangan produk

dimulai dengan Assess Need to Identify Goal dan dilanjutkan

Conduct Instructional Analysis untuk menentukan KI, KD,

merumuskan indikator berpikir tingkat tinggi, merumuskan tujuan

pembelajaran berdasarkan Audience, Behaviour, Condition, Degree

(ABCD), memilih keterampilan yang akan diimplementasikan pada

pembelajaran terpadu tipe nested, memilih mata pelajaran yang

sesuai, membuat jaringan kompetensi dasar dan indikator. Setelah

semua tersusun peneliti akan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Perangkat pembelajaran yang disesuaikan

dengan pembelajaran terpadu tipe nested mengacu Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

67

untuk kelas IV SD. Sifat dari perangkat pembelajaran ini mudah

dipahami, mudah dilaksankan, dan memiliki banyak manfaat

sebagai pendoman pembelajaran.

4) Validasi Desain

Produk yang telah di desain sebelum diujicoba akan divalidasi oleh

2 pakar pembelajaran terpadu yang merupakan dosen pengampu

mata kuliah pembelajaran terpadu. Pakar tersebut melakukan

penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Validasi desain ini

bertujuan untuk mengetahui kekurangan, kelebihan dan kelayakan

produk sebelum diujicoba. Hasil masukan yang diberiakan oleh

pakar akan digunakan untuk merivisi sehingga layak diujicobakan.

5) Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah yang digunakan sebagai bahan

revisi produk yang ditempuh atas dasar analisis validasi ahli. Hasil

validasi yaitu berupa masukan mengenai kelemahan ataupun

kelebihan desain produk yang telah diberikan kepada validator ahli.

Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk yang dapat

dilihat melalui catatan, komentar secara umum dan saran perbaikan.

6) Ujicoba Produk

Desain produk yang telah direvisi akan diujicoba kepada siswa. Uji

coba produk ini dilakukan bertujuan untuk menentukan tingkat

efisiensi dan efektifitas produk di lapangan. Uji coba ini dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

68

oleh peneliti sendiri dengan pengawasan dan penilain oleh wali dua

pakar yaitu guru kelas IV SD.

7) Revisi setelah ujicoba

Penelitian melakukan revisi produk bahan ajar berdasarkan hasil

ujicoba dari masukan para siswa. Tahap akhir setelah revisi desain

ini merupakan produk final yang telah dikembangkan yaitu bahan

ajar kelas IV subtema Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Terpadu Model nested yang mengacu pada Kurikulum 2013.

Berikut adalah langkah-langkah pengembangan yang di gunakan

dalam penelitian dan pengembangan produk ini, yang divisualisasikan

dalam bentuk bagan di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

69

Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan Penelitian

C. Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini membahas empat hal yaitu tempat

penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian.

Tahap III

Pengembangan Produk Awal

1. Assess Need to Identify Goal

2. Conduct Instructional Analysis

3. Analyze Learners and Contexts

4. Write Performance Objectives

5. Develop Criterion Performance Test

6. Develop Instructional Strategy

7. Develop/Select Instructional Material

8. Develop/conduct formative evaluation

9. Develop/conduct Revise Instruction

10. Develop/conduct Sumative Evaluation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

70

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kledokan, yang beralamatkan

di Jalan Garuni 3, Kledokan, Catur Tunggal, Depok Sleman,

Yogyakarta. 55281 dan di SD Negeri Puren yang beralamatkan di

Jalan Tantular Catur Tunggal, Depok Sleman, Yogyakarta. 52283.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama 10 bulan. Dimulai dari bulan

April 2017 hingga Februari 2018.

3. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah guru kelas I di SD Negeri Kledokan dan di

SD Negeri Puren Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran terpadu tipe

nested yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara dan kuisoner dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu

bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam

peneliti deskriptif kualitatif dan kuantitatif (Nana 2008: 216).

Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

71

yang ditunjukan untuk memperoleh data dari individu dilaksanakan

secara individual. Sebelum melakukan wawancara para peneliti

menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman

wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview guide).

Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang

meminta untuk dijawab atau direspon responden. Isi pertanyaan atau

pernyataan bisa mencangkup fakta, data, pengetahuan, konsep dan

pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus

masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Bentuk

pernyataan atau pertayaan bisa sangat terbuka, sehingga responden

mempunyai keluasan untuk memberikan jawaban atau penjelasan.

Bagi peneliti pedoman wawancaraini hanya berupa pertanyaan

pokok atau pertanyaan inti saja dan jumlahnya tidak lebih dari 7 atau

8 pertanyaan. Alam pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan

tersebut dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisinya.

2. Kuisioner

Kuisioner atau angket (questionnaire) merupan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak

langsung bertanya-tanya dengan responden) (Nana 2008: 218) .

Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut kuisioner

berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau

direspon oleh responden. Sama dengan pedoman wawancara, bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

72

pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka,

pertanyaan berstruktur dan pertanyaan tertutup.

Pada angket dengan pertanyaan terbuka, angket berisi

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan pokok yang bisa dijawab

atau direspon secara bebas. Tidak ada anak pertanyaan ataupun

rincian yang memberikan arah dalam pemberian jawaban atau

respon. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan

jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Karena kuisioner dijawab atau diisi sendiri oleh responden dan

peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka

dalam penyusunan kuisioner perlu diperhatikan bebarapa hal.

Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada

pengantar dan petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan

dirumuskan secara jelas, menggunakan kata-kata yang lazim

(populer), kalimat tidak terlalu panjang dan tidak beranak cucu.

Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyatann terbuka dan

berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon

dari responden secukupnya.

E. Instrumen Penelitian

Sugiono (2015:156) menyatakan bahwa instrument penelitian

merupakan alat untuk mengumpulkan data. Fraenkel, Wallen (dalam

Sugiono, 2015: 156) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

73

berbagai alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk pengumpulan

data seperti tes, kuesioner, dan pedoman wawancara.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengembangan ini

berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk

analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran

tematik kelas IV mengacu Kurikulum 2013. Pedoman wawancara

menggunakan sejumlah daftar pertanyaan dengan tujuan menganalis

kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk

siswa kelas IV Sekolah Dasar yang mengacu Kurikulum 2013.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Terpadu

No. Indikator Pertanyaan

1 Pemahaman Apakah sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 harus

menggunakan pembelajaran terpadu ?

Apakah pernah mengikuti pelatihan seputar Kurikulum

2013 ?

Apakah mengetahui dan menguasai sepuluh tipe

pembelajaran terpadu ?

Apakah mengetahui salah satu tipe pembelajaran terpadu

tipe nested ?

2 Penerapan Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013 ?

Apakah kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran

terpadu ?

3 Efektivitas

perangkat

pembelajaran

terpadu

Apakah kesulitan dari merencanakan pembelajaran

terpadu ?

Apakah membutuhkan contoh perangkat pembelajaran

terpadu tipe nested ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

75

F. Teknis Analisis Data

Pada umumnya, kegiatan analisis data penelitian dilakukan setelah

pengumpulan data selesai. Pada penelitian dan pengembangan jumlah

kegiatan analisis data akan tergantung pada level penelitian, jenis dan

jumlah rumusan masalah, serta jumlah rumusan hipotesis. Dalam

penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Data Kualitatif

Sugiono (2015: 252) mengatakan data kualitatif adalah data yang

berbentuk kata, kalimat, foto, bagan, dan perasaan. Data kualitatif

ada dua macam yaitu data kualitatif empiris (sebagaimana adanya)

dan juga data kualitatif bermakna. Makna adalah kata dibalik yang

tampak.

Dalam penelitian ini data kualitatif dihasilkan dari komentar-

komentar pakar pembelajaran terpadu maupun guru yang

memberikan komentar dan saran pada produk. Komentar dari pakar

maupun guru ini dijadikan landasan peneliti untuk memperbaiki lagi

produk yang telah ada.

2. Data Kuantitatif

Sugiono (2015: 253) mengatakan bahwa teknik analisis data

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkatkan (scoring). Dalam penelitian dan pengembangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

76

analisis data kuantitatif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

subjek/ reponden atau sumber data lain terkumpul.

Data kuantitatif ini berbentuk bilangan ataupun angka-angka

yang di dapat dari hasil penggabungan angka ataupun pengukuran.

Dalam penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari jumlah skor pada

lembar validasi produk oleh para ahli serta tes uji coba produk. Data

yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah

menjadi interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung

rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai

berikut:

Rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang

baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian

dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan

menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut :

Table. 3.2 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X>𝑋i + 1,80 Sbi Sangat baik

𝑋i +0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 1,80 Sbi Baik

𝑋i - 0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 0,60 Sbi Cukup

𝑋i - 1,80 SBi < X ≤ 𝑋i - 0,60 Sbi Kurang

X ≤ 𝑋i - 1,80 Sbi Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

77

Keterangan :

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (skor maksimal ideal + skor minimal)

Simpangan baku ideal (SBi): 1

6 (skor maksimal ideal – skor minimal)

X : Skor actual

Bedasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif

dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus

konversi tersebut. Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini

diterapkan dengan konversi sebagai berikut :

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal : 1

6(5-1) = 0,67

Ditanyakan : interval skor kategori sangat baik,

baik, cukup, kurang baik, sangat kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X > x i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = x i + 0,60 SBi < X ≤ x i + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

78

Kategori cukup baik = x i – 0,60 SBi < X ≤ x i + 0,60 SBi

= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = x i – 1,80 SBi < X ≤ x i – 0,60 SBi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ x i – 1,80 SBi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

= X ≤ 1,79

Bedasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif

menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima

Interval skor Kriteria

4,22 -5,00 Sangat baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,78 – 2,60 Kurang

1,00 – 1,79 Sangat kurang

Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan

akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

79

data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera

pada tabel kriteria skor skala lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan

perangkat pembelajaran adalah dengan melakukan analisis kebutuhan di

beberapa Sekolah Dasar. Peneliti melakukan analisis kebutuhan

berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran

yang telah diuraikan pada Bab III. Analisis kebutuhan dilakukan oleh

peneliti dengan melakukan kegiatan wawancara. Wawancara pertama

diajukan kepada guru kelas IV di SD Negeri Babarsari, yaitu dengan ibu

S dan ibu WH pada tanggal 5 April 2017. Wawancara kedua diajukan

kepada guru kelas IV di SD Negeri Deresan, yaitu dengan ibu W pada

tanggal 11 April 2017. Wawancara ketiga diajukan kepada guru kelas

IV di SD Negeri Kintelan, yaitu dengan bapak P pada tanggal 14 April

2017. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi

adanya fakta dan masalah yang terjadi di sekolahan berkaitan dengan

pemahaman mengenai Kurikulum 2013 dan ketersediaan perangkat

pembelajaran terpadu berupa RPP pada tipe nested di kelas IV. Dari

hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam

pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP yang disusun

sesuai dengan upaya pencapaian tujuan yang diharapkan dalam

pembelajaran terpadu khususnya tipe nested di kelas IV. Ketersediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

78

pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk

mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran. sehingga tujuan upaya

pencapaian pengembangan perangkat pembelajaran dapat disusun

seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.

1. Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa guru kelas

IV di SD Negeri Babarsari, SD Negeri Deresan, dan SD Negeri

Kintelan, pada bulan April 2014. Wawancara tersebut berpedoman

pada 8 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan

perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Berikut

data hasil wawancara dengan beberapa guru kelas IV.

a) Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai penerapan

Kurikulum 2013. Guru memberi jawaban bahwa sekolahan

tersebut sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun

2014 yang dimulai pada kelas I dan IV. Namun penerapan

tersebut masih terdapat kendala, karena hanya beberapa guru

yang memahami dan mengikuti sosialisasi Kurikulum 2013.

b) Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru

terkait dengan Kurikulum 2013 yang harus menggunakan

pembelajaran terpadu. Guru tersebut menjawab bahwa

bapak/ibu guru kelas I dan IV telah mengetahui bahwa pada

penerapan Kurikulum 2013 semua mata pelajaran berbasis

tema. Pada setiap tema menggabungkan beberapa mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

79

pelajaran yang saling berkaitan dan dituntut untuk kreatif

dalam penyampaian pembelajaran serta kegiatan

pembelajaran siswa.

c) Butir pertanyaan ketiga yaitu keterlibatan guru mengikuti

pelatihan kurikulum 2013. Guru tersebut pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013 saat awal penerapan di

sekolahannya. Guru juga memaparkan dengan mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013, sangat membantu pengetahuan

mereka dan ketika mulai penerapan untuk pertama kalinya

masih belum berhasil dilaksakan. Sehingga membutuhkan

untuk mengikuti sosialisasi mengenai Kurikulum 2013

berkali-kali.

d) Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana

pemahaman guru tekait dengan 10 tipe yang ada di dalam

Kurikulum 2013. Dari beberapa SD Negeri yang peneliti

ajukan wawancara, belum ada guru yang mengenal dan

mengusai kesepuluh tipe tersebut. Guru memberi jawaban

bahwa mereka kesulitan untuk memahami 10 tipe yang ada

pada Kurikulum 2013.

e) Butir pertanyaan kelima yaitu tentang kesulitan guru dalam

merencanakan pembelajaran terpadu. Guru tersebut

menjawab ketika membuat rencana pembelajaran tidak

mengalami kesulitan. Hanya saja ketika awal penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

80

Kurikulum 2013 saat pembelajaran berlangsung yang

menjadi kendala adalah siswanya yang sulit menerima

pembelajaran tersebut karena belum terbiasa.

f) Butir pertanyaan keenam yaitu tentang kesulitan guru dalam

melaksanakan pembelajaran terpadu. Guru tersebut

menjawab prosesnya tidak begitu sulit, namun masalahnya

terdapat pada siswanya yang terkadang masih bingung untuk

membedakan materi yang sedang dibahas. Sehingga ketika

melakukan refleksi akan terlihat dari jawaban yang diberikan

oleh siswa.

g) Butir pertanyaan ketuju yaitu mengenai pemahaman guru

terkait dengan pembelajaran terpadu tipe nested yang ada di

dalam Kurikulum 2013. Guru memaparkan bahwa

pengetahuan mereka belum sampai pada tipe-tipe yang ada

pada pembelajaran terpadu. Maka dari itu masih banyak

kekurangan mereka saat melakukan penerapan Kurikulum

2013 di kelas.

h) Butir pertanyaan kedelapan yaitu tentang contoh perangkat

pembelajaran terpadu tipe nested. Menurut guru, mereka

membutuhkan perangkat pembelajaran tipe nested agar lebih

menguasai lagi beberapa tipe-tipe pembelajaran terpadu.

Diharapkan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested

sesuai dengan Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

81

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas,

peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah cukup

memahami Kurikulum 2013. Namun, guru masih belum

mengetahui apa saja tipe-tipe yang terdapat pada pembelajaran

terpadu dalam Kurikulum 2013. Pemahaman guru mengenai tipe

nested juga belum mendalam. Guru telah mampu membuat RPP

untuk pembelajaran terpadu yang mengacu pada Kurikulum 2013

tetapi masih menemukan kesulitan. Guru masih sangat

membutuhkan contoh RPP pembelajaran terpadu tipe nested yaitu

suatu tipe pembelajaran mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam

setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

B. Deskripsi Produk awal

Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran terpadu tipe nested. Peneliti penggunakan buku guru dan

buku siswa Kurikulum 2013 untuk kelas IV SD edisi revisi 2017.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara ke beberapa SD Negeri

yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Kemudian peneliti membuat

pemetaan konsep untuk setiap mata pelajaran beserta indikator dan

tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya, yaitu merancang pemetaan

KD, indikator, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

82

berdasarkan tipe nested. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa

untuk siswa kelas IV yang menerapkan nilai karakter pada kegiatan

pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa berisikan materi pokok, soal-

soal dan kegiatan yang akan dilakukan siswa. Langkah terakhir yang

dilakukan peneliti yaitu memberikan avaluasi dan refleksi pada akhir

pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana atau

rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk

mencapai pemetaan KD dan indikator setiap tipe yang ada di dalam

Kurikulum 2013. RPP terdiri dari berbagai komponen, yaitu: (1)

identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum 2013, (3) Kompetensi

Dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran,

(7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber

pembelajaran, (9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10)

penilaian, (11) lampiran-lampiran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk satu mata

pelajaran karena menyesuaikan tipe nested yang ada di dalam

Kurikulum 2013. Proses pembelajaran memiliki alokasi waktu (6x35)

untuk sekali pertemuan. RPPTH ini memiliki kelebihan yaitu memiliki

desain yang dibuat secara terperinci namun sederhana sehingga guru

dapat memahami dan menggunakan untuk pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang berfungsi untuk

mengaktifkan siswa dan menumbuhkan tingkat kreatifitas yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

83

sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator. Pada RPP dilampirkan

pula penilaian yang sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan.

Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran yang ada di

dalam RPP. Lembar kerja siswa yang dikembangkan oleh peneliti

adalah lembar kerja siswa untuk kelas IV SD yang mengacu pada

tematik tipe nested Kurikulum 2013. Lembar kerja siswa berisi materi

pokok yang dapat dipahami siswa serta sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat

semenarik mungkin sehingga dapat menumbuhkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga

diterapkan saat kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri,

bertanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, serta sikap

spiritual yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

84

C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

Produk yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang

pakar Kurikulum 2013 yaitu dua orang dosen PGSD. Validasi bertujuan

untuk mengetahui tingkat kelayakan pembelajaran saat akan

diimplementasikan di kelas. Validator dapat memberikan saran dan

kritik yang menjadi acuan ketika akan direvisi. Peneliti melakukan

validasi produk kepada pakar Kurikulum 2013 yaitu H seorang dosen

dan M juga seorang dosen. Produk divalidasikan oleh pakar M pada

tanggal 20 September 2017 dan pakar H pada tanggal 9 Oktober 2017.

Terdapat beberapa aspek dalam intstrumen penelitian yang digunakan.

Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3)

perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) sumber

belajara, 6) media pembelajaran, 7) metode pembelajaran, 8) skenario

pembelajaran, 9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe nested 10)

penilaian, 11) lembar kerja siswa, dan 12) bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

Berdasarkan hasil validasi pada kedua pakar kurikulum M memberi

skor rata-rata 4,19 dan dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran

dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi

sesuai saran. Sedangkan pakar kurikulum H memberi skor rata-rata 3,96

dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk

digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada

validasi dengan pakar Kurikulum 2013 M memberi masukan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

85

penulis memperbaiki pada bagian penilaian dan membuat contoh

penampilan hasil kegiatan yang menarik menurut peneliti. Sedangkan

pakar Kurikulum 2013 H memberi saran untuk menambah sumber

belajar.

Table 4.1 Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi

No Aspek Komentar Revisi

E. SUMBER BELAJAR

2. Sumber belajar

yang digunakan

beragam

Hanya dari

Kemendikbud

tahun 2016.

Menambah sumber

belajar yang akan

digunakan, seperti

dari internet, buku

paket, dsb.

H. SKENARIO PEMBELAJARAN

5. Keterpaduan antar

konsep/muatan

pembelajaran

tertata dengan

baik sehingga

perpindahan antar

konsep/muatan

pelajaran berjalan

landai

Muatan

pembelajarannya

masih belum tertata

dengan baik

sehingga

perpindahannya

berlangsungnya

pembelajaran

Membuat

keterpaduan

konsep/muatan

pembelajaran

dengan tertata

baik, sehingga

perpindahan antar

konsep/muatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

86

menjadi tidak

landai.

pelajaran berjalan

landai.

J. PENILAIAN

4. Kesesuaian tugas

dengan rubrik

penilaian

Pemilihan rubrik

penilaian untuk

tugas siswa masih

kurang sempurna.

Menyesuaikan

tugas siswa dengan

rubrik penilaian

yang tepat.

5. Kesesuaian

pedoman

penskoran dari

soal dan rubrik

penilaian

Kesesuaian

pedoman penskoran

dari soal dan rubrik

penilaian masih

belum sempurna.

Menyesuaikan

pedoman

penskoran dari soal

dan rubrik

penilaian yang

tepat.

K. LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

9. Tersedia beberapa

pertanyaan untuk

refleksi

Tidak melampirkan

pertanyaan untuk

refleksi di dalam

RPP.

Akan melampirkan

pertanyaan untuk

refleksi di dalam

RPP.

10. Tampilan LKS

indah dan menarik

LKSnya bisa dibuat

lebih menarik.

Akan

menampilkan LKS

yang menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

87

D. Data Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013

Produk yang sudah divalidasikan oleh pakar Kurikulum 2013

kemudian diimplementasikan di kelas dan divalidasikan oleh guru wali

kelas tersebut. Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini

adalah L merupakan guru kelas IV SD Negeri Kledokan, dan A

merupakan guru kelas IV SD Negeri Puren. Validasi yang dilakukan

oleh L pada tanggal 9 Novemeber 2017, sedangkan A pada tanggal 14

November 2017. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu L

memberi skor rata-rata 4,05 dengan kategori “baik” dan perangkat

pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ dengan revisi

saran. Skor rata-rata yang diberikan Bapak A adalah 4,25 dengan

kategori “sangat baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ dengan

revisi saran.

Pada validasi dengan Ibu L tidak ada saran dan masukan untuk

perbaikan hanya ada komentar pada media pembelayaran yaitu materi

dalam powerpoint perlu ditambah lagi untuk materi penyampaian

kepada siswa. Pada validasi dengan Bapak A tidak ada saran dan

masukan hanya komentar untuk penulisan dalam RPPnya masih

ditemukan beberapa kata yang salah ketik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

88

Table 4.2 Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013

dan Revisi

No. Aspek Komentar Revisi

B. PERUMUSAN INDIKATOR

2. Kesesuaian

penggunaan

kata kerja

operasional

dengan

kompetensi

yang diukur

Terdapat kosa

kata yang kurang

sesuai dalam

indikatornya.

Memperbaiki

kosakata yang

tidak baku menjadi

baku.

D. PEMILIHAN MATERI AJAR

2. Kesesuaian

materi ajar

dengan

lingkungan

(kontekstual)

dan karakteristik

peserta didik

PPT yang

sebagai media

pembelajaran

belum

memasukan

semua materi

yang

dilampirkan di

dalam RPP.

Memperbaiki

materi ajar dalam

PPT agar lebih

sempurna untuk

ditampilkan

kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

89

H. SKENARIO PEMBELAJARAN

4. Materi

pembelajaran

disajikan

dengan skenario

yang sistematis

Penyajian materi

dapat dilakukan

lebih sistematis.

Akan menyajikan

materi

pembelajaran

dengan sistematis

yang lebih baik

lagi.

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh

kedua validator Pakar Kurikulum 2013 dan kedua guru kelas IV SD

pelaksana Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal

yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai saran perbaikan yang diberikan

oleh para validator. Revisi tersebut bertujuan agar menghasilkan produk

akhir yang lebih baik dari produk awal. Produk akhir dikemas menjadi

satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta

penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD.

1. Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pembelajaran

(RPP) adalah hasil revisi sesuai dengan saran perbaikan yang

diberikan oleh validator. Peneliti memperbaiki dan menambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

90

RPP beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan.

Komponen yang terdapat pada RPP yaitu (1) identitas sekolah, (2)

Kompetensi inti Kurikulum 2013, (3) Kompetensi dasar, (4)

indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7)

pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber

belajar, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10)

penilaian. (11) lampiran-lampiran.

Pertama, identitas RPP berisikan nama satuan instansi,

kelas/semester, mata pelajaran, tema/subtema, pembelajaran ke-,

dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti

merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari

dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan

keterampilan.

Ketiga, kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah

kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spiritual,

pengetahuan dan keterampilan. Keempat indikator, indikator

dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat

untuk penilaian. Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang

mencangkup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan

spiritual.

Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan

kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang dapat diukur

dan diamati sehingga menjadi operasional yang mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

91

ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Keenam

adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja.

Ketuju metode pembelajaran dan pendekatan. Metode

pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan tematik

integratif dan saintifik.

Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang

digunakan saat pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Kesembilan, langkah-langkah

pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran menjelaskan

kegiatan yang dilakukan. Kesepuluh adalah penilaianyang berisi

jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran.

Kesebelas, lampiran-lampiran penilaian muatan pelajaran,

LKS (Lembar Kerja Siswa) yang dibuat menarik dalam

kegiatanmaupun tampilannya. Kemudian terdapat juga refleksi

yang berisikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui perasaan

yang dirasakan siswa selama proses pembelajaran. Selain itu

terdapat juga evaluasi yang dilakukan saat akhir pembelajaran yang

bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi

yang telah diberikan. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku

dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja

siswa yang mengacu Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

92

2. Pembahasan

Produk dikembangkan berdasarkan spesifikasi produk yang

dituliskan penulis pada Bab I, pertama, buku perangkat

pembelajaran terpadu tipe nested ditujukan untuk Sekolah Dasar

kelas IV. Kedua, judul buku mewakili isi buku yaitu “Perangkat

Pembelajaran Terpadu Tipe Nested Mengacu Pada Kurikulum

2013 untuk SD Kelas IV”, hal ini bertujuan untuk memberikan

cerminan kepada pembaca. Dengan melihat judul buku maka sudah

dapat mengetahui isi dari buku.

Ketiga, jenis huruf yang dipilih adalah Times New Roman,

Arial, Kristen ITC. Jenis huruf yang dipilih adalah jenis huruf yang

jelas sehingga mudah dibaca dan dipahami. Selain itu, juga

menggunakan lebih dari satu jenis huruf, hal ini dilakukan agar

buku terlihat lebih menarik. Keempat, isi buku dicetak

menggunakan kertas A4s 80g/m2. Kertas A4s 80g/m2 dipilih

untuk mencetak isi buku karena tebal sehingga tidak mudah sobek.

Kelima, buku perangkat pembelajaran terpadu tipe nested

tertuang dalam 45 halaman yang berisi:

a. Daftar Isi

Daftar isi merupakan lembar halaman yang menjadi petunjuk

pokok isi buku dan nomor halaman. Daftar isi berfungsi

untuk mempermudah menemukan bahasa tertentu

menggunakan nomor halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

93

b. Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang ucapan syukur kepada Tuhan,

kerangka berpikir mengenai pembelajaran terpadu tipe

nested, spesifik produk yang dikembangkan, dan ucapan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

menyelesaikan produk.

c. Teori Dasar Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

Teori dasar yang dicantumkan dalam buku rencana

pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe nested meliputi

pengertian, langkah pengembangan, contoh bagan, peta

konsep tipe nested, kelebihan dan kekurangan tipe nested.

d. Pemetaan Jaringan Kompetensi Dasar dan Indikator

berdasarkan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested.

Di dalam buku rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu

tipe nested terdapat tiga contoh mengenai pemetaan jaringan

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator berdasarkan

pembelajaran terpadu tipe nested untuk kelas IV Sekolah

Dasar.

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

Komponen dalam RPP meliputi identitas RPP, kompetensi

inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran,

materi ajar, pendekatan tipe dan metode pembelajaran, media

pembelajaran, alat/bahan dan sumber belajar, skenario

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

94

pembelajaran, penilaian, lampiran. Lampiran terdiri dari

rubrik penilaian, materi pembelajaran, LKS, soal evaluasi.

f. Daftar Referensi

Daftar referensi berisi sumber-sumber yang digunakan dalam

penulisan buku ini. Mulai dari buku teori mengenai

pembelajaran terpadu tipe nested dan buku-buku yang

digunakan dalam penyusunan RPP mulai dari buku guru,

buku siswa dan sumber belajar lain yang relevan.

Keenam, RPP dikembangkan berdasarkan pembelajaran

terpadu tipe nested dengan alokasi 6 x 35 menit untuk sekolah

yang menerapkan enam hari kerja. Ketujuh, RPP ini bersifat

praktis atau dengan kata lain mudah dilaksanakan dan

fungsional atau bisa dikatakan memiliki banyak manfaat

sebagai pedoman pembelajaran.

Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil

validasi oleh dua orang pakar Kurikulum 2013 serta dua orang

guru SD Kelas IV pelaksanaan Kurikulum 2013 diperoleh hasil

bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori

“Baik” dengan skor rerata yaitu 4,10. Hasil tersebut peneliti

jabarkan pada tabel sebagai berikut:

Table 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Guru

SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013

Perangkat Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

95

No. Validasi Skor kategori

1. Pakar Kurikulum 2013 3,96 Baik

2. Pakar Kurikulum 2013 4,19 Baik

3. Guru SD Kelas IV 4,05 Baik

4. Guru SD Kelas IV 4,23 Sangat Baik

Jumlah 16,43

Rerata (Jumlah total:

Responden)

4,10

Kategori Baik

Hasil validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu 1)

identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan

pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) sumber belajara, 6)

media pembelajaran, 7) metode pembelajaran, 8) skenario

pembelajaran, 9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe nested

10) penilaian, 11) lembar kerja siswa, dan 12) bahasa Indonesia

yang baik dan benar. Pada validasi perangkat pembelajaran,

pakar Kurikulum 2013 (A) memberi skor 3,96 dengan kategori

“baik”. Pakar Kurikulum 2013 (B) memberi skor 4,19 dengan

kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 4,05

dengan kategori “baik”. Guru SD kelas IV (B) memberi skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

96

4,23 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil

validasi tersebut didapatkan rerata skor dengan kategori “baik”.

Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena

sudah memenuhi semua aspek RPP yang dibuat memuat 1)

identitas RPP sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah

sesuai dengan KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan

berpikir tingkat tinggi, contohnya: Menceritakan kegiatan

ekonomi atau jenis pekerjaan orang tua, 3) perumusan tujuan

pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience,

Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud, 2013:40)

contohnya: Melalui diskusi dalam kelompok, siswa mampu

menceritakan pekerjaan orang tuanya dengan hasil pekerjaan

yang kreatif, 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan

kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah

relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai,

7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan

tematik integratif dan saintifik, 8) skenario pembelajaran sudah

sesuai dengan kegiatan saintifik dalam pembelajaran contohnya

siswa membuat, 9) penilaian sudah menyesuaikan dengan

kegiatan siswa, 10) lembar kerja siswa dibuat menarik dan

sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian,

produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

97

yang sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat

pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

98

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa

kelas IV di Sekolah Dasar menurut pakar pembelajaran terpadu 1

termasuk dalam kategori “baik” dengan skor 3,96 dan pakar

pembelajaran terpadu 2 memberi skor 4,19 dengan kategori “baik”.

Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran terpadu

tipe nested mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD

memiliki kualitas “baik” yang ditinjau dari hasil validasi kualitas

perangkat pembelajaran terpadu tipe nested.

2. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa

kelas IV menurut guru Sekolah Dasar melalui uji coba terbatas.

Guru kelas IV SD (1) memberi skor 4,05 dengan kategori “baik”

dan guru kelas IV SD (2) memberi skor 4,23 dengan kategori

“sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran terpadu tipe nested mengacu Kurikulum 2013 untuk

siswa kelas IV SD memiliki kualitas “baik” yang ditinjau dari hasil

validasi uji coba perangkat pembelajaran terpadu tipe nested.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

99

B. Keterbatasan Pengembangan

Perangkat pembelajaran yang dikembang pada penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Validasi untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan dua

orang guru SD kelas IV sehingga data yang diperoleh kurang

banyak dan akurat.

2. Produk yang dihasilkan hanya berupa 1 RPP saja.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan

mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD

2013 selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Validasi untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada

beberapa guru SD kelas IV agar mendapatkan data yang lebih

banyak dan akurat.

2. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan seharusnya lebih dari satu

sehingga lebih bermanfaat bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

100

Daftar Referensi

Borg, W., & Gall, M. (1989). Educational Research : An Introduction, Fifth

Edition. New York: Longman.

Depdikbud. (1996). Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar.

Jakarta: Depdikbud RI.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional . Jakarta: Depdiknas RI.

Dick, W., Lou, C., & O, J. (2001). The systematic Design of Intruction (5th ed) .

New York: Logman.

Fogarty, R. (2009). How To Integrate the Curricula . USA: Library of Congress

Cataloging-in-Pulication Data.

Forgaty, R. (1991). How to Integrate the Curricula. California. Palatine, Iinois:

IRI/Sky Light Publishing, Inc.

Kadir, A., & Asrohah, H. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta: Raja Wali Pers.

Kurniawan , D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan

Penilaian). Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu . Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.

Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan . Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pengembangan . Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

101

Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran . Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Syaodih, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Trianto. (2009). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .

Jakarta: PT Bumu Aksara.

Tung, K. (2017). Desain Instruksional. Yogyakarta : CV Andi OFFSET.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

102

Lampiran 1

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Terpadu

No. Indikator Pertanyaan No.

Item

1 Pemahaman Apakah sudah mengetahui bahwa Kurikulum

2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu

?

2

Apakah pernah mengikuti pelatihan seputar

Kurikulum 2013 ?

3

Apakah mengetahui dan menguasai sepuluh tipe

pembelajaran terpadu ?

4

Apakah mengetahui salah satu tipe pembelajaran

terpadu tipe nested ?

7

2 Penerapan Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013 ? 1

Apakah kesulitan dalam melaksanakan

pembelajaran terpadu ?

7

3 Efektivitas

perangkat

pembelajaran

terpadu

Apakah kesulitan dari merencanakan

pembelajaran terpadu ?

6

Apakah membutuhkan contoh perangkat

pembelajaran terpadu tipe nested ?

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

103

Lampiran 2

Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Babarsari Yogyakarta

Narasumber: Drs. Sulistiyanta dan Wahyu Sri Handayani, S.Pd. (Guru

Kelas IV)

No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Sejak kapan menerapkan

kurikulum 2013?

SD Negeri Babarsari sudah

menerapkan Kurikulum 2013 sejak

tahun 2013 yang dimulai pada kelas I

dan kelas IV.

2. Apakah Bapak/Ibu sudah tahu

bahwa kurikulum 2013 harus

menggunakan pembelajaran

terpadu?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV telah mengetahui bahwa pada

penerapan Kurikulum 2013 semua

mata pelajaran berbasis tema. Pada

setiap tema menggabungkan

beberapa mata pelajaran yang saling

berkaitan dan dituntut untuk kreatif

dalam penyampaian pembelajaran

serta kegiatan pembelajaran siswa.

3. Apakah Bapak/Ibu pernah

mengikuti pelatihan kurikulum

2013?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV telah mengikuti pelatihan

kurikulum 2013 sebanyak satu kali,

yaitu pada awal penerapan kurikulum

2013 di SD Negeri Babarsari.

4. Ada 10 jenis pembeljaran terpadu,

apakah Bapak/Ibu mengenal dan

menguasai 10 jenis itu ?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV tidak mengenal dan menguasai 10

jenis pembelajaran terpadu, beliau

hanya mengetahuai bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

104

karakteristik pembelajaran

kurikulum 2013 menggunakan tema

dan berbasis tematik

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran

terpadu ?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV masih mengalami kesulitan,

karena beliau hanya mempunyai satu

contoh RPPTH yang diperoleh dari

buku guru sehingga beliau masih

membutuhkan contoh RPPTH yang

lebih kreatif

6. Apakah ada kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran

terpadu ?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV mengalami kesulitan dalam

penilaian hasil belajar siswa

7. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran

terpadu?

Bapak dan Ibu selaku wali kelas I dan

IV masih membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran terpadu yang

lebih kreatif dalam proses

pemeblajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

105

Lampiran 3

Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Deresan Yogyakarta

Narasumber: Ibu Warsi (Guru Kelas IV)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan menerapkan

Kurikulum 2013?

Dari tahun 2014-tahun 2015 akan

tetapi hanya berlangsung selama

1 semester saja, lalu dilanjutkan

pada tahun ajaran 2016-2017 tapi

hanya difokuskan pada kelas 1

dan kelas 4.

2. Apakah bapak/ ibu sudah tahu

bahwa Kurikulum 2013

menggunakan pembelajaran

terpadu?

Beliau sudah mengetahuinya

bahwa di dalam menerapkan

kurikulum 2013 haruslah

menggunakan model

pembelajaran terpadu.

3. Apakah bapak. Ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

2013?

Beliau sudah pernah mengikuti

pelatihan tentang kurikulum 2013

untuk mengembangkan

kemampuan seorang guru dalam

menerapkan kurikulum 2013

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

106

4. Ada 10 tipe pembelajaran terpadu,

apakah bapak/ ibu mengenal dan

menguasai 10 model itu? Jika

mengenal bagaimana

implementasi dalam pembelajaran

di kelas?

Beliau belum mengenal dan

menguasai 10 jenis model

pembelajaran terpadu.

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran

terpadu? Jika ada apakah

kesulitannya? Jika tidak ada

mengapa?

Ketika merencanakan

pembelajaran terpadu guru

tersebut tidak merasa kesulitan.

6. Apakah ada kesulitan dalam

pelaksanaan pembelajaran

terpadu? Jika ada apakah

kesulitannya? Jika tidak ada

mengapa?

Dalam pelaksanaan guru tersebut

tidak merasa kesulitan. tetapi

hanya saja beliau kekurangan

waktu untuk dapat belajar lebih

lanjut tentang kurikulum 2013 ini

7. Salah satu jenis tipe pembelajaran

terpadu adalah tipe nested, apakah

bapak/ ibu membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran terpadu

tipe nested?

Guru mengatakan bahwa contoh

perangkat pembelajaran terpadu

tersebut sangat diperlukan untuk

memberikan gambaran kepada

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

107

Lampiran 4

Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta

Narasumber: Pak Pius (Guru Kelas IV)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum 13? Sejak tahun 2015/2016, semester 1 tetapi

semester 2 tidak menerapkan dan pada

tahun 2016/2017 mulai menggunakan

Kurikulum 13 lagi namun dalam

perjalanannya banyak keluhan.

2. Apakah sudah mengetahui bahwa

Kurikulum 13 harus menggunakan

pembelajaran terpadu?

Yang diketahui yaitu menggunakan

pendekatan saintifik (5M), belum

mengenal pembelajaran terpadu.

3. Apakah sudah pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 13?

Pernah mengikuti sebanyak 2 kali di UPT

dan Kota Madya. Pelatihan tersebut

membahas tentang Kurikulum 13,

perangkat pembelajaran, penilaian, rapot

dan proses pembelajaran.

4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu,

apakah bapak/ibu mengenal dan

menguasai 10 jenis pembelajaran

terpadu tersebut?

Untuk pembelajaran terpadu sudah

mengetahui jika terdapat 10 tipe, namun

tidak menguasai keseluruhan dari tipe-tipe

tersebut.

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran terpadu?

Ada kesulitan, membuat guru lelah karena

1 pembelajaran dari pagi sampai siang ada

beberapa muatan KI, KD dari berbagai

mata pelajaran.

6. Apakah ada kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran terpadu?

Prosesnya tidak begitu sulit, namun

masalahnya terdapat pada saat ulangan

karena dalam melakukan penilaian cukup

sulit.

7. Apakah bapak/ibu mengetahui

pembelajaran terpadu tipe nested?

Belum mengetahui tipe pembelajaran

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

108

8. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran terpadu tipe

nested?

Iya membutuhkan perangkat

pembelajaran tipe nested agar lebih

menguasai lagi beberapa tipe-tipe

pembelajaran terpadu. Diharapkan

perangkat pembelajaran terpadu tipe

nested sesuai dengan Kurikulum 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

109

Lampiran 5

Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, pembelajaran

terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)

B PERUMUSAN INDIKATOR

1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku

D PEMILIHAN MATERI AJAR

1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta

didik

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu

E SUMBER BELAJAR

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

110

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku

F MEDIA PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik

G METODE PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,

menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,

tindak lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang

dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga

perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional

I KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED

1 Konsep suatu materi memiliki keterpaduan dengan keterampilan-keterampilan

menjadi suatu kesatuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

111

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2 Keterpaduan keterampilan berfikir, sosial, dan mengirganisir.

3 Memahami fenomena dari berbagai sisi.

4 Terbentuknya jalinan antar konsep yang berhubungan dari berbagai macam aspek.

5 Memahami prinsip dan konsep secara langsung.

J PENILAIAN

1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian)

meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan

dicapai

3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal

4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian

5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian

J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)

2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa

3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah

dipahami siswa

4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan

pembelajaran

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran terpadu

tipe Integrated

7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

112

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

113

Lampiran 6

Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,

pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)

B PERUMUSAN INDIKATOR

1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang

diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree)

dalam rumusan tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku

D PEMILIHAN MATERI AJAR

1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik

peserta didik

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu

E SUMBER BELAJAR

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

114

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku

F MEDIA PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan

scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik

G METODE PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi,

orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,

menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,

tindak lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran

yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga

perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran

yang menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional

I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

115

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Karakteristik keterpaduan pembelajaran terpadu tipe Nested nampak jelas

dalam proses pembelajaran

2 Karakteristik keterpaduan pembelajaran terpadu tipe Nested nampak jelas

dalam proses pembelajaran

3 Dst.

4 RPP pembelajaran terpadu tipe Nested memiliki sifat praktis dan fungsional

5 RPP pembelajaran terpadu tipe Nested mampu memberdayakan siswa

6 RPP pembelajaran terpadu tipe Nested menciptakan suasana pembelajaran yang

bermakna (menyenangkan)

7 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan

pribadi siswa

J PENILAIAN

1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik

penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan

dicapai

3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal

4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian

5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian

J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)

2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa

3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah

dipahami siswa

4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan

pembelajaran

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran

terpadu tipe ...

7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

116

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

117

Lampiran 7

Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

124

Lampiran 8

Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

130

Lampiran 9

Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

135

Lampiran 10

Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

140

Lampiran 11

Surat Permohonan Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

141

Lampiran 12

Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

142

Lampiran 13

Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Puren

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

143

Lampiran 14

Foto-foto Kegiatan

Keterangan :

1. Penelitian menjelaskan materi kepada siswa secara individu.

2. Peneliti menanyakan apa yang sudah dijelaskan kepada siswa.

3. Peneliti meminta siswa untuk bertanya.

4. Peneliti menjelaskan materi kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE · 2018. 6. 12. · Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun

144

Riwayat Penulis

Yustina Hersa Bertha Novia lahir di Kenyauk,

Kalimantan Barat 14 November 1996. Anak pertama

dari pasangan Hermanus dan Sebina. Penulis

memperoleh pendidikan Taman Kanak-kanak di TK

Bhayangkara Pontianak, tamat pada tahun 2002.

Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Dasar di SD Negeri 40 Engkersik, tamat pada tahun

2008. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 04 Engkersik,

tamat pada tahun 2011.

Pendidikan penulis dilanjutkan di SMA Negeri 01 Sekadau, tamat pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat sebagai

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di

perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk Siswa Kelas IV SD Mengacu

Kurikulum 2013”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI