program studi hubungan internasional fakultas ilmu...

110
KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK AS KUBA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh: Juliana Yusuf 1112113000115 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN

KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA NORMALISASI HUBUNGAN

DIPLOMATIK AS – KUBA TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Juliana Yusuf

1112113000115

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

i

PERNYAT AAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 2 Mei 2019

Juliana Yusuf

Page 3: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Page 4: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN

KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA NORMALISASI HUBUNGAN

DIPLOMATIK AS – KUBA TAHUN 2015

Oleh

Juliana Yusuf

1112113000115

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Mei

2019. Skripsi ini tekah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua Sidang,

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

Sekretaris Sidang,

Eva Mushoffa, MHSPS

NIP.

Penguji 1,

M. Adian Firnas, M.Si

NIP.

Penguji 2,

Febri Dirgantara Hasibuan, MM

NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 17 Mei 2019

Ketua Program Studi

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

Page 5: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

iv

ABSTRAK

Penelitian skripsi ini menganlisis tentang kepentingan nasional jepang dalam

meningkatkan hubungan kerjasamanya dengan Kuba pasca normalisasi hubungan

diplomatik AS-Kuba tahun 2015. Penelitian skripsi ini fokus terhadap kepentingan

yang ingin dicapai Jepang dalam meningkatkan hubungan kerjasamanya dengan

Kuba. penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif.

Metode pencarian data dalam penulisan skripsi ini berdasarkan data sekunder berupa

kajian pustaka. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah konsep

kepentingan nasional, konsep kebijakan luar negeri, dan konsep kerjasama

internasional. Dari analisa dengan menggunakan ketiga konsep tersebut dapat

disimpulkan bahwa kebijakan luar negeri Jepang dalam meningkatkan kerjasamanya

dengan Kuba dikarenakan adanya kepentingan nasional yang ingin diraih Jepang dari

Kuba, yaitu kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Dalam kepentingan

ekonomi, Jepang ingin berinvestasi dan memperluas pasarnya di Kuba. Kemudian

kepentingan politiknya, Jepang ingin mendapatkan dukungan dari Kuba untuk

menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan untuk merendam

ancaman rudal balistik Korea Utara.

Keyword : Jepang, Kuba, Amerika Serikat, Normalisasi Hubungan

Diplomatik, Kepentingan Nasional, Kebijakan Luar Negeri,

Kerjasama Internasional.

Page 6: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah

dianugerahkan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan tugas skripsi ini. Saya

sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terus mendukung dan memberikan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Tampa mereka, apalah daya saya dalam

menyelesaikan skripsi ini. berbagai pihak itu diantaranya:

1. Orang tua, kakak, adik yang telah memberikan dukungan penuh dari awal

hingga akhir penulisan

2. Bapak Badrus Sholeh, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu dan pemikirannya dalam menyusun skripsi ini.

terima kasih atas bantuannya, semoga keberkahan ilmu beliau selalu

menerangi perjalan hidup saya.

3. Bapak Ahmad Alfajri, M.A selaku ketua Program Studi Hubungan

Internasional yang telah memotivasi penulis hingga selesai penulisan

4. Jajaran dosen dan staf Program Studi Hubungan Internasional, atas segala

upaya dalam membantu penulis dari awal perkuliahan

5. Serta tidak lupa kepada kawan-kawan seperjuangan saya, teman-teman HI

2012 dan lainnya yaitu Arrijal Rachman, Yoga Sunanjar, Mochamad Arief,

Abdullah Chaniago, Dzikri Nur Habibi, Indra Saputra, Irma Roudlotus Shofia,

Page 7: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

vi

Fathu Hidayat, Zaki Mawardy, Fachry Hadin, Jordi Prakoso, Amrullah

Yacob, Tasya Safirah, Septina Putri, Rizki Ahmad Firdaus, Sadiyah, Puput

Fauziah, Amelia Rosyidah, Asep Jubaedillah, Sadri Said, Choirul Anam,

Syifa Azkiya dan teman-teman lainnya yang namanya tidak disebutkan satu

persatu, terima kasih atas dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis

menyadari mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat menulis lebih baik

lagi dikemudian hari.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 2 Mei 2019

Juliana Yusuf

Page 8: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

vii

DAFTAR SINGKATAN

AS Amerika Serikat

CIA Central Intelligence Agency

GATT General Agreement on Tariffs and Trade

GNP Gross National Product

IEFR International Emergency Food Reserve

IMS Infeksi Menular Seksual

INRA Instituto Nacional de Reforma Agraria

JBIC Japan Bank for International Cooperation

JETRO The Japan External Trade Organization

JIA The Japan Institute of Architects

JICA Japan International Cooperation Agency

KTT Konfrensi Tingkat Tinggi

MEXT Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology

MITI Ministry of International Trade and Industry

NEXI Nippon Export and Investmen Insurance

ODA Official Development Assistance

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

SDM Sumber Daya Manusia

UNSC United Nations Security Council

Page 9: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

viii

WFP World Food Programme

Page 10: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.A.1 Imigrasi Jepang ke Amerika Berdasarkan Era Kekaisaran, Tahun

1899-1941 -------------------------------------------------------------------31

Tabel II.B.1 Perdagangan Jepang ke Kuba, tahun 1924-1941 (dalam Yen) ---33

Tabel II.B.3 Perdagangan Jepang ke Kuba, tahun 1953-1958 (dalam Dollar

AS) --------------------------------------------------------------------------40

Tabel II.C.1 Perdagangan Jepang dengan Kuba, tahun 1959-1969 (dalam dollas

AS) --------------------------------------------------------------------------48

Tabel II.C.2.1 Bantuan ODA Jepang ke Kuba, tahun 2011-2015 (dalam 100 juta

yen) ---------------------------------------------------------------------------52

Tabel II.C.2.2 Bantuan ODA Jepang Ke Kuba berdasarkan Jenis Bantuannya,

Tahun 2013-2015 (dalam 100 juta yen) ------------------------------52

Tabel IV.A.1 Wilayah Daratan dan Utilasi Wilayah Daratan Jepang, tahun

1980-2014 (luas permukaan menggunakan 1,000 km²) -----------67

Page 11: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama-Nama Pejabat Negara Yang Saling Berkunjung dan

Bertukar Pendapat Antara Jepang dan Kuba

Lampiran 2 Japan-cuba Summit meeting, Measures for strengthening the

relationship

Lampiran 3 Proyek Bantuan Hibah Medis Jepang ke Kuba Tahun 2018

Lampiran 4 Proyek Bantuan Hibah Jepang Untuk Perbaikan Mesin Pertaniaan

PadiKuba tahun 2018

Page 12: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................................ ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................................ iii

ABSTRAKSI .............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................................v

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ......................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 10

E. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 17

1. Konsep Kepentingan Nasional ................................................................. 16

2. Konsep Kerjasama Internasional ............................................................. 18

3. Konsep Kebijakan Luar Negeri ................................................................ 21

F. Metodologi Penelitian .................................................................................... 22

G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 23

BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK JEPANG DAN KUBA SEBELUM

NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA

A. Awal Mula Terbentuknya Hubungan Diplomatik Jepang-Kuba .................... 26

1. Masuknya Imigran Jepang ke Kuba ......................................................... 28

Page 13: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xii

B. Hubungan Diplomatik Jepang dan Kuba Sebelum Embargo AS Terhadap

Kuba ............................................................................................................... 32

1. Pasca Resmi Dibukanya Hubungan Diplomatik Jepang-Kuba (1929-1938)

................................................................................................................... 32

2. Pasca Perang Dunia II (1930-1945) ......................................................... 34

3. Pasca Berakhirnya Perang Dunia II (1946-1958) .................................... 37

4. Pasca Revolusi Kuba (1959) .................................................................... 41

C. Hubungan Diplomatik Jepang dan Kuba Setelah Embargo AS Terhadap Kuba

......................................................................................................................... 44

1. Pasca Embargo As Terhadap Kuba (1960-1969) ..................................... 44

2. Pasca Berakhirnya Perang Dingin (1991-2015) ....................................... 48

BAB III KERJASAMA JEPANG-KUBA SETELAH NORMALISASI

HUBUNGAN DIPLOMATIK AS-KUBA

A. Bantuan Hibah Untuk Proyek Peningkatan Peralatan Medis Demi

Meningkatnya Kualitas Layanan Medis di Rumah Sakit-Rumah Sakit Yang

Ada di Kuba .................................................................................................... 56

B. Bantuan Hibah Untuk Proyek Penigkatan Mesin Pertanian Dengan Tujuan

Mendorong Produksi Benih Padi Untuk Mendukung Sektor Pangan di

Kuba ................................................................................................................ 58

BAB IV ANALISA KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN

HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA NORMALISASI

HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA TAHUN 2015

A. Kepentingan Ekonomi Jepang Dalam Meningkatkan Hubungan Kerjasama

Dengan Kuba Pasca Normalisasi Hubungan Diplomatik AS – Kuba Tahun

2015 ................................................................................................................ 64

Page 14: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xiii

B. Kepentingan Politik Jepang Dalam Meningkatkan Hubungan Kerjasama

Dengan Kuba Pasca Normalisasi Hubungan Diplomatik AS – Kuba Tahun

2015 ................................................................................................................. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... xiv

LAMPIRAN ............................................................................................................ xxiv

Page 15: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini menganalisis tentang kepentingan Jepang dalam meningkatkan

hubungan kerjasama dengan Kuba pasca normalisasi hubungan diplomatik AS

dan Kuba tahun 2015. Jepang dan Kuba telah lama menjalin hubungan diplomatik

semenjak tahun 19291 dan terus dijaga hingga saat ini, hanya saja hubungan

kerjasama antara Jepang dan Kuba tidak diperluas karena adanya kebijakan

embargo ekonomi AS terhadap Kuba pada tahun 1962.2 Setelah mendengar kabar

tentang dibukanya kembali hubungan diplomatik antara Kuba dan AS, Jepang

memanfaatkan momentum ini dengan ikut mendukung dan mendatangi kedua

Negara yang sedang melakukan hubungan normalisasi. Dalam kunjungannya ke

Negara Kuba, Jepang menyatakan siap mendukung upaya AS dan Kuba dalam

memulihkan hubungan dan juga Jepang ingin membuat hubungan sendiri dengan

Kuba ke tingkat yang baru. 3

Hubungan Jepang dan Kuba dapat terjalin karena berawal dari niat Jepang

untuk menjalankan misi diplomatik Jepang ke Eropa tahun 1613, Saat itu orang

1Ministry of Foreign Affairs of Japan “Japan-Cuba Relations (basic Data),” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 16 Sptember 2016. 2Claire Suddath, “United State-Cuba Reltions,” 2009 (artikel online), tersedia di

http://content.time.com/time/nation/article/0,8599,1891359,00.html diakses pada 16 September

2016 3AntaraNews.com. “Jepang Incar Kerjasama Luas dengan Kuba.” 2015 (berita online)

tersedia di http://www.antaranews.com/berita/494174/jepang-incar-kerja-sama-luas-dengan-kuba,

diakses pada 13 September 2016

Page 16: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

2

yang dipercaya untuk memimpin misi tersebut adalah seorang samurai bernama

Hasekura Tsunenaga.4 Sebelum perjalanan misi diplomatiknya sampai ke Eropa,

Hasekura bersama rombongannya terlebih dahulu singgah di Negara Kuba pada

bulan Juli tahun 1614,5 dengan maksud tujuan membuka hubungan persahabatan

melalui hubungan dagang dengan Kuba.

Setelah terbukanya hubungan persahabatan antara Jepang dan Kuba,

banyak imigran Jepang yang mulai berdatangan ke Kuba untuk mencari lapangan

kerja.6 Dan karena banyaknya imigran Jepang yang masuk ke Kuba dan Jepang

memiliki hubungan yang baik dengan Kuba, maka hubungan diplomatik kedua

Negara tersebut akhirnya resmi di buka. Pada saat itu hubungan diplomatik kedua

Negara disepakati dan dibuat di AS, dimana kesepakatan dilakukan antara duta

besar Jepang untuk AS, Katsuji Debuchi dan duta besar Kuba untuk AS, Orestes

Ferrara.7

Perjalanan hubungan diplomatik Jepang dan Kuba pada mulanya selalu

diwarnai dengan ketidakharmonisan hubungan. Jepang berhasil membuat

hubungan diplomatik dengan Kuba, namun banyak permasalahan yang didapatkan

Jepang dalam menjalin hubungan diplomatiknya dengan Kuba. Pertama, pada

4Rhiannon Paget, “Hasekura Tsunenaga’s portrait has a tale to tell,” The Japan Times:

Culture (artikel online), tersedia https://www.japantimes.co.jp/culture/2014/03/12/arts/hasekura-

tsunenagas-portrait-has-a-tale-to-tell/ diakses pada 21 Oktober 2018. 5Ryan Masaaki Yokota, MA “Transculturation and Adaption: A Brief History of

Japanese and Okinawa Cubans.” (William Luis, Vol. 27, No. 1, Afro-Asia (Spring), 2008) hal

430 (jurnal online) tersedia di http://www.jstor.org/stable/23055225 diakes pada 29 September

2016 6C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba.” (Institute of Caribbean Studies, UPR,

Rio Piedras Campus, Vol. 12, No. 2, 1972), hal 2 (jurnal online), tersedia di

http://www.jstor.org/stable/25612460 diakses pada 16 September 2016. 7C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba.” hal 56

Page 17: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

3

saat Jepang melakukan invasi ke Manchuuria (China Utara) pada tahun 1931.8

Kuba yang saat itu pro-Cina ikut berpihak ke Cina karena imigran Cina lebih lama

tinggal Kuba, lebih banyak dalam populasi yang tinggal di Kuba, dan lebih

penting dari Jepang dalam kebutuhan ekonomi di Kuba.9

Kedua, pada saat memasuki Perang Dunia II, Jepang dan Kuba berada

pada blok yang bersebrangan, Jepang masuk ke dalam blok Axis (Jerman, Italia,

dan Jepang) dan Kuba masuk ke dalam blok Sekutu (AS, Kuba, dan 52 Negara

lainnya).10

Pada saat Jepang melakukan penyerangan bom terhadap pangkalan

Angkatan Laut AS, Pearl Harbor di pulau Hawai pada 7 Desember 1941,

membuat AS melakukan deklarasi perang terhadap Jepang11

dan diikuti dengan

kebijakan Kuba yang turut serta melakukan perlawanan kepada Jepang. Pada 9

Desember 1941, Presiden Kuba, Fulgencio Batista mengadakan kongres dan

dengan tegas mengeluarkan pernyataan deklarasi perang juga terhadap Jepang.12

Kemudian setelah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945,13

Jepang

berusaha membangun kembali hubungan damai dengan Kuba. Pada tahun 1952,

Jepang berhasil membangun kembali hubungan damai dengan Kuba. Kuba

8 Kenichi Ohno, “The Economic Development of Japan: The Path Traveled by Japan as

a Developing Country” (Tokyo: GRIPS Development Forum, 2005) hal 133 9C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 57

10CNN, “World War II Fast Fact,” (artikel online) tersedia di

https://edition.cnn.com/2013/07/09/world/world-war-ii-fast-facts/index.html diakses pada 31

Oktober 2018 11

Mark Loproto, “Declaration of War After Pearl Harbor.” Pearl Harbor Visitor &

Bureu (artikel online). Tersedia di https://visitpearlharbor.org/declarations-war-pearl-harbor/,

diakses pada 26 Oktober 2018. 12

Hugh Thomas, “Cuba: A history.” (Penguin Books, 2013) 13

History, “World War II” (artikel online) tersedia di

https://www.history.com/topics/world-war-ii/world-war-ii-history diakses pada 25 Oktober 2018

Page 18: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

4

menjadi salah satu dari banyak Negara yang menandatangani Treaty of Peace

(perjanjian damai) dengan Jepang dan membuat kembali dimulainya hubungan

diplomatik antara kedua Negara,14

Jepang ingin sekali membangun peluang

perdagangan dengan Kuba, terutama dalam hal pengadaan gula dari Kuba sebagai

ganti dari penjualan tekstil Jepang. Adanya keterbatasan perdagangan dengan

Cina karena perang sipil Cina dan perdagangan dengan Korea karena perang

Korea, membuat Jepang menggeser kebijakan perdagangan Jepang untuk

menekankan hubungan perdagangan dengan Asia Tenggara dan Amerika Latin.15

Namun, setelah keberhasilan Jepang membangun kembali hubungan

diplomatiknya dengan Kuba, muncul permasalahan lain yang dihadapi Jepang

dalam mempertahankan hubungan kerjasamanya dengan Kuba. Pada tahun 1960,

Presiden AS, Dwight Eisenhower mengeluarkan kebijakan untuk melakukan

embargo ekonomi terhadap Kuba. AS menghentikan seluruh kegiatan

perdagangan ekspor-impor dan mengisolasi Kuba dalam seluruh aktivitas

perdagangannya dengan Negara-negara sekutu AS.16

Kemudian berlanjut dengan

putusnya hubungan diplomatik antara kedua Negara Pada tanggal 3 Januari

1961.17

Dan pada 7 Feberuari 1962, Presiden Kennedy mulai memberlakukan

embargo perdagangan dengan Kuba. Presiden Kennedy melarang warga AS untuk

14

Ministry of Foreign Affairs of Japan “Japan-Cuba Relations (basic Data),” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 25 Oktober 2018 15

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 438 16

Rex A. Hudson, “Cuba: Country Study,” (Washington DC: Library of Congres, 2001),

hal 69-70 17

Rex A. Hudson, “Cuba: Country Study,” hal 69-70

Page 19: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

5

melakukan transaksi keuangan dengan Kuba dan menekan Negara-negara

sekutunya untuk membatasi perdagangan dengan Kuba.18

Atas dasar pengaruh kebijakan AS di atas, kerjasama Jepang dan Kuba

mengalami kesulitan. Pengusaha Jepang meminta pihak berwenang Kuba untuk

membatalkan perdagangannya dengan Kuba pada saat itu. Kemudian adanya

pengurangan impor gula untuk tahun 1963 membuat tingkat perdagangan antara

Jepang dan Kuba menyusut sekitar 45 %. Tekanan AS membuat volume

perdagangan Jepang dan Kuba semakin berkurang, terlebih lagi banyaknya

pembelotan pelaut Kuba di pelabuhan Jepang. Mereka selalu berpaling ke pejabat

AS untuk mendapatkan suaka politik di AS atau jalan pintas untuk bisa masuk ke

AS untuk mencari pekerjaan. Sehingga Jepang mengalami kerugian dalam

perdagangannya dengan Kuba.19

Alasan utama mengapa kebijakan embargo AS terhadap Kuba dapat

mempengaruhi perdagangan Jepang dan Kuba adalah karena berawal dari

kekalahan Jepang atas AS pada Perang Dunia II, yang membuat Jepang berada

pada kependudukan AS. AS membubarkan militer Jepang dan mengambil alih

kendali atas pemerintahan Jepang.20

Dan juga AS memberikan pembatasan khusus

bagi Jepang dalam menjalin hubungan persahabatan dan perdagangan bebas

18

Claire Suddath, “United State-Cuba Reltions,” 2009 (artikel online), tersedia di

http://content.time.com/time/nation/article/0,8599,1891359,00.html diakses pada 14 November

2018 19

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 70-72 20

Kenichi Ohno, “The Economic Development of Japan: The Path Traveled by Japan as

a Developing Country” hal 144

Page 20: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

6

dengan negara-negara komunis. AS ingin memperkuat Jepang sebagai sekutu

kapitalis dan memprioritaskan pengaturan Negara yang anti-komunis.21

Berkat AS pula, Jepang berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali

memajukan perekonomian negaranya. Adanya peran AS di Jepang membuat

pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami percepatan. Sejak akhir 1950-an hingga

awal 1970-an ekonomi Jepang tumbuh sekitar 10% pertahunnya. Pada tahun

1970, Jepang berada pada posisi ketiga sebagai Negara-negara maju di dunia.22

AS memegang peranan penting sebagaimana ia memfasilitasi kesuksesan

kebijakan dan institusi domestik Jepang. Pertama, AS mengatur serangkaian

pinjaman berbunga rendah ke Jepang. Pada pertengahan 1950-an, Jepang

menghadapi kelangkaan modal yang diperlukan untuk investasi di dalam negeri.

Kemudian pada tahun 1958, atas upaya AS, Jepang mendapatkan pinjaman asing

dari Bank Dunia serta bank Ekspor-Impor AS dan Bank-Bank AS. Kemudian

pinjaman tersebut digunakan untuk pengembangan utilitas dan industri Jepang.

Kedua, pemerintahan AS menyetujui adanya pengurangan pembelanjaan

pertahanan Jepang. Jepang dapat meminalisir pengeluaran anggaran untuk

pertahananya sendiri dan mengalokasikan sumber daya yang langka yang

sebagian besar untuk memperluas private sectors. Akibatnya, pertumbuhan

ekonomi Jepang menjadi sangat cepat.

21

Kenichi Ohno, “The Economic Development of Japan: The Path Traveled by Japan as

a Developing Country” hal 156 22

Michael Beckley, Yusaku Horiuchi, and Jennifer M. Miller, “America's Role in The

Making of Japan's Economic Miracle” hal 1

Page 21: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

7

Ketiga, AS membantu Jepang dalam mempromosikan ekspor Jepang.

Ketika Jepang menjadi salah satu anggota dari GATT (Agreement on Tariffs and

Trade) pada bulan September 1955, terdapat 14 dari 32 negara anggota yang

menolak untuk menciptakan situasi yang menyenangkan bagi produk ekspor

Jepang. AS berupaya membuka pasar AS untuk barang-barang Jepang. Disini

terlihat sebagaimana AS berperan penting dalam menjadikan pengimpor utama

bahan Jepang hingga 30 % ketika sebaliknya keanggotaan Jepang di GATT tidak

begitu didukung oleh beberapa anggota lainnya.23

Kemudian memasuki tahun 2014, secara tidak terduga AS dan Kuba

memutuskan untuk memulai kembali hubungan diplomatik setelah lebih dari

setengah abad bermusuhan.24

Hal ini tentu telah mengukir sejarah baru dalam

perkembangan hubungan bilateral antara kedua Negara. Setelah bermusuhan

selama lima puluh tahun, akhirnya Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba

Raul Castro sepakat untuk mengakhiri ketegangan politik dan melakukan

normalisasi hubungan antara kedua Negara.

Dalam peristiwa ini juga diikuti dengan kesepakatan antara kedua Negara

yang antara lain berwujud pembebasan warga AS, Alan Gross yang berusia 65

tahun ditahan selama lima puluh tahun di Kuba karena mencoba membuka

layanan internet yang dilarang disana dan pembebasan tiga warga Kuba yang

23

Michael Beckley, Yusaku Horiuchi, and Jennifer M. Miller, “America's Role in The

Making of Japan's Economic Miracle”hal 5-6

24

CNN, “Obama announces re-establishment of U.S.-Cuba diplomatic ties” 2015 (berita

online) tersedia di https://edition.cnn.com/2015/07/01/politics/obama-note-to-castro-reestablish-

ties/index.html diakses pada

Page 22: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

8

merupakan bagian dari apa yang disebut Cuban Five atau lima warga Kuba, yang

dipenjara di AS.25

Selang setahun setelah meresmikan normalisasi hubungan antara AS dan

Kuba, Presiden AS, Barrack Obama dan Presiden Kuba, Raul Castro meresmikan

dibukanya kembali hubungan diplomatik antara kedua Negara. Peresmian tersebut

ditandai dengan dinaikkannya bendera kebangsaan Kuba di Kedutaan Besar Kuba

di Washington oleh Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez Parrilla dan

disiarkan secara langsung oleh stasiun televise Kuba. Sebaliknya diplomat AS di

Havana juga ikut menaikkan bendera kebangsaan AS dengan dihadiri oleh

Menteri Luar Negeri John Kerry.26

Normalisasi hubungan antara AS dan Kuba tidak hanya menjadi sejarah

baru bagi kedua Negara, Jepang pun ikut andil dalam membuat sejarah baru

dengan Kuba, setelah sekian lama berhubungan dengan Kuba dan selalu diawasi

oleh AS, kini Jepang mengambil keuntungan dalam normalisasi hubungan

tersebut dengan ikut mendukung upaya AS dan Kuba dalam memulihkan

hubungan dan ingin membuat hubungan sendiri dengan Kuba ke tingkat baru.27

25

BBC. “Obama dan Raul Castro Umumkan Upaya Normalisasi Hubungan.” 2014

(berita online) tersedia di: https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/12/141217_as_kubadiakses

pada 12 September 2016 26

Tempo.Co. “AS dan Kuba resmi Buka Kembali Hubungan Diplomatik.” 2015 (berita

online) tersedia di https://m.tempo.co/read/news/2015/07/20/116685098/as-dan-kuba-resmi-buka-

kembali-hubungan-diplomatik diakses pada 13 September 2016 27

AntaraNews.com. “Jepang Incar Kerjasama Luas dengan Kuba.” 2015 (berita online)

tersedia di http://www.antaranews.com/berita/494174/jepang-incar-kerja-sama-luas-dengan-kuba,

diakses pada 13 September 2016

Page 23: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

9

Pada tangal 2 Mei 2015, Menteri Luar Negeri Jepang, Fumia Kishida

bersama dengan delegasi bisnis yang mencakup perwakilan dari 30 perusahaan

Jepang berkunjung ke Kuba dan bertemu dengan Presiden Raul Castro.28

Dalam

kunjungannya Kishida menyatakan bahwa “Jepang mendukung upaya AS dan

Kuba dalam memulihkan hubungan dan bahwa Tokyo ingin membuat hubungan

sendiri dengan Havana ke tingkat baru, dengan menguatkan kembali kerjasama

antara kedua Negara.” 29

Hasil lainnya dari pertemuan tersebut, Menlu Jepang Fumio Kishida

berkomitmen akan mendorong bantuan luar negeri melalui ODA (Official

Development Assistance) yang diberikan oleh Jepang kepada Kuba. Sementara

itu, Kuba berharap akan memperkuat kerjasama dengan Jepang di semua bidang

termasuk perdagangan, investasi, kerjasama ilmiah dan teknologi di bidang-

bidang lain. Dua Menlu tersebut juga sepakat memulai dialog bilateral tentang

reformasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada latar belakang, Tokyo ingin

menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB.30

B. Pertanyaan Penelitian

28

Cuba Minrex. “Japan to have better relations with Cuba, says Foreign Minister.” 2015

(artikel online) tersedia di: http://www.minrex.gob.cu/en/japan-have-better-relations-cuba-says-

foreign-minister diakses pada 14 September 2016 29

The Japan Times News. “Kishida makes business pitch to Havana.” 2015 (berita

online) tersedia di: http://www.japantimes.co.jp/news/2015/05/03/national/politics-

diplomacy/kishida-makes-business-pitch-havana/#.V_-4Gcmk_IV diakses pada 13 September

2016. 30

Ministry of Foreign Affairs of Japan. “Foreign Minister Fumio Kishida Meets with the

First Vice-President of the Councils of State and Ministers of the Republic of Cuba.” 2015 (artikel

online) tersedia di http://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001175.html diakses 25

September 2016

Page 24: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

10

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dideskripsikan tersebut,

penulis mengajukan pertanyaan penilitian, yaitu:

1. Apa kepentingan nasional yang ingin dicapai Jepang dalam

meningkatkan hubungan kerjasama dengan Kuba pasca normalisasi

hubungan diplomatik AS-Kuba tahun 2015 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja

kepentingan nasional yang ingin diraih Jepang dalam meningkatkan

hubungan kerjasamanya dengan Kuba pasca normalisasi AS-Kuba

tahun 2015.

2. Manfaat

Mangfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan

imformasi menganai apa saja kepentingan nasional yang ingin diraih

Jepang dalam meningkatkan hubungan kerjasamanya dengan Kuba

pasca normalisasi AS-Kuba tahun 2015.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk menunjang penelitian ini dibutuhkan beberapa tinjauan pustaka

untuk memperkuat data dalam penelitian ini. Adapaun literatur yang ditinjau

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 25: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

11

Pustaka pertama yang akan penulis uraikan adalah jurnal yang ditulis oleh

C. Harvery Gardiner, seorang Research Professor di Department of History,

Southern Illinois University, Carbondale, dengan judul The Japanese and Cuba.31

Dalam artikel ini, Harvery menjelaskan mengenai sejarah perkembangan

hubungan diplomatik Jepang dan Kuba. Pada mulanya Harvey menjelaskan

tentang perkembangan imigran Jepang yang datang ke Kuba untuk menetap dan

mencari lapangan kerja. Karena banyaknya imigran Jepang yang menetap di Kuba

dan hubungan perdagangan antara kedua negara yang berjalan baik, maka

hubungan tersebut diresmikan menjadi hubungan diplomatik di tahun 1929.

Kemudian Hervey menjelaskan bahwa hubungan bilateral yang dilakukan

Jepang dan Kuba setelah resmi dibukanya hubungan diplomatik banyak

mengalami permasalahan. Pertama, perdagangan antara Jepang dan Kuba

mengalami pasang surut, adanya penurunan volume perdagangan dan pergeseran

kebijakan perdagangan membuat Kuba merasa dirugikan. Hal ini dikarenakan

kebijakan tersebut membuat perdagangan selalu miring demi Jepang, dengan

ekspor Jepang jauh melebihi Impor Kuba ke Jepang. Kedua, saat Jepang

melakukan penyerangan terhadap pangkalan Angkatan Laut AS, Pearl Harbour.

Presdien Kuba, Fulgencio Batista merespon dengan tegas dan cepat atas tindakan

Jepang tersebut, dengan melakukan deklarasi perang terhadap Jepang. Kemudian

berdampak melemahnya hubungan Jepang dan Kuba saat itu.

31

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,”

Page 26: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

12

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pada tahun 1952 Jepang dan Kuba

berhasil membangun kembali hubungan damai dan dimulainya kembali hubungan

diplomatik antara kedua negara. Namun, tidak lama setelah hubungan kedua

negara membaik, AS memberlakukan embargo perdagangan dengan Kuba pada

tahun 1962, dan menekan Jepang untuk membatasi perdagangannya dengan Kuba.

Atas dasar pengaruh kebijakan AS tersebut perdagangan Jepang dengan Kuba

mengalami kesulitan dan tingkat perdagangan kedua negara menyusut sekita 45 %

pada tahun 1963. Kemudian empat tahun berikutnya, 1965-1969, walaupun

ekonomi kedua negara terus berkembang, namun volume perdagangan antara

kedua negara semakin berkurang diakibatkan adanya tekanan dari kebijakan

embargo AS.

Persamaan antara penelitian Harvery dengan penulis terletak pada objek

yang dibahas, yaitu mengenai hubungan Jepang dan Kuba, sehingga antara

Harvey dan penulis memiliki maksud dan tujuan sama, untuk menjelaskan

perkembangan hubungan Jepang dengan Kuba tersebut. Perbedaannya terletak

pada masalah signifikansinya dan periode masa hubungan antara kedua negara.

Harvery meneliti tentang perkembangan hubungan Jepang dan Kuba sebelum dan

sesudah embargo ekonomi yang diberika Presiden Kennedy terhadap Kuba. Dan

periodenya hanya terbatas, hanya sampai tahun 1972, sedangkan penulis lebih

fokus kepada perkembangan hubungan Jepang dengan Kuba di tahun 2015, yaitu

setelah terjalinnya normalisasi hubungan diplomatik AS dengan Kuba.

Penghapusan embargo ekonomi yang dilakukan Presiden Barrack Obama,

Page 27: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

13

memberikan peluang bagi Jepang untuk meningkatkan hubungan kerjasamanya

dengan Kuba.

Pustaka yang kedua adalah jurnal yang ditulis oleh Ryan Masaaki Yokota,

M.A yang berjudul Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.32

Dalam jurnal ini Ryan Masaaki Yokota menjelaskan

tentang sejarah dan perkembangan imigran Jepang ke Kuba, dimulai dengan

migrasi sekunder ke Kuba, hingga berbagai upaya dilakukan untuk menghindari

hukum migrasi ras eksklusif ketat di Amerika Serikat.

Ryan menyebutkan bahwa kebanyakan dari penduduk Jepang yang

berhasil sampai di Kuba menetap di pulau Isle of Youth dan mereka juga berhasil

membangun bisnis sebagai mata pencahariannya. Kebanyakan dari mereka

bekerja di industri yang berhubungan dengan pertanian hingga Perang Dunia II.

Pada saat pemerintahan Batista didukung oleh AS, banyak dari warga Jepang,

terutama laki-laki dipenjarakan di Presidio Modelo di Isle of Youth. Menyusul

dengan ketidakpuasan warga Kuba terhadap pemerintahan Batista, beberapa

warga Jepang secara aktif ikut mendukung gerakan revolusioner, dan setelah

Revolusi Kuba, para imigran Jepang ikut memainkan peran penting dalam

mendukung pembangunan pertanian Kuba.

Persamaan antara penelitian Ryan Masaaki dengan penulis terletak pada

objek yang dibahas, yaitu mengenai hubungan Jepang dan Kuba, sehimgga antara

Ryan dan penulis masih memiliki maksud dan tujuan sama, untuk menjelaskan

32

Ryan Masaaki Yokota, MA “Transculturation and Adaption: A Brief History of

Japanese and Okinawa Cubans.”

Page 28: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

14

perkembangan hubungan Jepang dengan Kuba tersebut. Perbedaannya terletak

pada masalah signifikansinya dan periode masa hubungan antara kedua Negara.

Ryan meneliti tentang perkembangan hubungan Jepang dan Kuba yang berawal

dari datangnya para imigran Jepang ke Kuba dan keikutsertaanya dalam Revolusi

Kuba. Dan penulis lebih fokus kepada perkembangan hubungan Jepang dengan

Kuba di tahun 2015, yaitu setelah terjalinnya normalisasi hubungan AS dengan

Kuba. Penghapusan embargo ekonomi yang dilakukan Presiden Barrack Obama,

yang mana memberikan peluang bagi Jepang untuk meningkatkan hubungan dan

kerjasama.

Pustaka ketiga adalah jurnal yang ditulis oleh Far Eastern Survey dengan

judul Japan Seeking to Regain Share of Trade.33

Penelitian ini menjelaskan

tentang perkembangan Jepang dengan Kuba dalam menjalankan hubungan

perdagangan antara kedua Negara. Jepang sepakat untuk mengeskpor tekstil ke

Kuba dan Kuba sepakat untuk mengekspor gula ke Jepang.

Pada tahun 1934, ekspor Jepang ke Kuba mencapai titik tertinggi hampir ¥

10.000.000 (92,220 dollar AS), sedangkan impor gula dari Kuba hanya berjumlah

¥ 32,000 (296 dollar AS). Akibatnya pada tahun 1935, Kuba mencela perjanjian

dan membuat undang-undang baru dengan tariff maksimum diterapkan untuk

impor dari Negara-Negara yang pembeliannya mencapai kurang dari 25 % dari

penjualan mereka ke Kuba. Jepang menjadi Negara yang paling terpukul dari

Negara-Negara yang masuk dalam kategori tersebut. Jepang membayar dumping

33Far Eastern Survey “Japan Seeking to Regain Share of Cuban Trade,” (New York:

Institute of Pacific Relations, Vol. 6, No. 6, 1937) (jurnal online), tersedia di

http://www.jstor.org/stable/3022572 diakses pada 20 Oktober 2017

Page 29: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

15

pada tekstil di samping tariff maksimum yang berkisar dari 25% hingga 100% di

atas minimum. Tahun 1935 ekspor Jepang ke Kuba turun menjadi ¥ 5,047,000

(46,544 dollar AS) sedangkan impor Kuba hanya naik menjadi ¥ 405,000 (3,735

dollar AS) dan tahun 1936 ekspor Jepang semakin berkurang menjadi ¥ 1,494,000

(13,778 dollar AS) sedangkan impor Kuba hanya ¥ 401,000 (3,698 dollar AS).

Melemahnya hubungan perdagangan Jepang dengan Kuba membuat AS

tertarik untuk bekerjasama dengan Kuba. AS menilai pentingnya wilayah

perdagangan Kuba hingga melakukan perjanjian pada tahun 1934. Kuba

menikmati hubungan perdagangan dengan AS dan juga Jepang. AS melakukan

ekspor ke Kuba pada bulan November di tahun 1935 dan 1936 sebesar US$

55,000,000 dan US$ 61,000,000 sedangkan impor sebesar US$ 101,000,000 dan

US$ 120,000,000. Keuntungan yang diterima AS dalam mengeskpor tekstil ke

Kuba meningkat dari US$ 5,000,000 di tahun 1935 menjadi US$ 9,000,000 di

tahun 1936. Keuntungan yang diperoleh AS dalam pedagangan dengan Kuba

lebih besar ketimbang Jepang. Hal inilah yang memunculkan ketidakpastian besar

tentang perjanjian antara Jepang dan Kuba, dan dalam situasi akhir Kuba harus

bernegosiasi dan melakukan perombakan ulang tentang pengaturan bisnis di

antara eksportir Jepang dan Kuba dan Importir Kuba.

Persamaan antara penelitian yang dibuat oleh Far Eastern Survey dengan

penulis adalah tentang perkembangan hubungan antara Jepang dan Kuba,

sehingga antara peneliti dan penulis masih memiliki maksud dan tujuan yang

sama, untuk menjelaskan perkembangan hubungan Jepang dengan Kuba tersebut.

Page 30: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

16

Perbedaanya terletak pada signifikansinya, dimana peneliti menjelaskan tentang

perkembangan hubungan perdagangan antara Kuba dan Jepang yang mengalami

naik turun hingga ikut campurnya AS dalam hubungan perdagangan mereka pada

saat hubungan perdagangan kedua negara melemah, sedangkan penulis meneliti

tentang peningkatan hubungan erat Jepang dengan Kuba yang awalnya tidak

berjalan dengan baik akibat embargo AS. Perbedaan lainnya yaitu terletak pada

periodenya, dimana peneliti Institute of Pacific Relations. American Council

meneliti pada saat AS belum melakukan embargo ataupun belum menduduki

pemerintahan Jepang, sedangkan penulis terfokus pada masa AS mencabut

embargo dan melakukan normalisasi hubungan dengan Kuba.

E. Kerangka Pemikiran

Pada bagian ini, penulis akan mencoba menyertakan konsep-konsep dari

pemikir-pemikir hubungan internasional yang sesuai dengan tema yang ditulis.

Penulis menggunakan konsep kerjasama internasional dan konsep kepentingan

nasional dan konsep kebijakan luar negeri.

1. Konsep Kepentingan Nasional

Konsep kepentingan nasional sangat penting dalam menjelaskan dan

memahami perilaku internasional. Mengenai definisi kepentingan nasional, Daniel

S. Papp menjelaskan bahwa kepentingan nasional tidak memiliki definisi yang

universal. Hal ini karena individu-individu yang berbeda akan menawarkan

Page 31: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

17

definisi yang berbeda pula mengenai kepentingan nasional berdasarkan faktor apa

saja yang akan dipertimbangkan ketika muncul usaha untuk mendefinisikannya.34

Meskipun Papp menyatakan tidak ada definisi yang pasti mengenai

kepentingan nasional. Namun, Hans J. Morgenthau, berpendapat bahwa

kepentingan nasional merupakan sebuah tindakan untuk mencapai tujuan dengan

membenarkan segala cara demi kelangsungan dan kepentingan suatu negara.35

Kemudian Rosenau mengungkapkan bahwa kepentingan nasional sebagai satu-

satunya faktor yang akan dipertimbangkan ketika membuat atau menegaskan

sebuah kebijakan.36

Hal ini didukung oleh pernyataan Frankel bahwa kepentingan

nasional merupakan konsep kunci dalam kebijakan luar negeri.37

Oleh karena itu, kepentingan nasional dapat diartikan sebagai dasar dari

strategi dan kebijakan suatu negara dalam mengatur hubungan internasional untuk

mencapai tujuan nasional yang telah diterapkan. Strategi dan kebijakan tersebut

diterapkan dalam kebijakan luar negeri.38

Nuechterlein menambahkan bahwa dasar kepentingan nasional berasal

dari kepentingan pertahanan, kepentingan ekonomi, kepentingan untuk kemanan

terhadap tatanan dunia, dan kepentingan ideologi. Kepentingan pertahanan

34

Daniel S. Papp, “Contemporary International Relations Framework for

Understanding” (Macmillan Publishing Company, 1988) hal 23-24 35

J. Peter Pham “American Foreign Policy Interest: What Is in the National Interest?

Hans Morgenthau’s Realist Vision and American Foreign Policy.” (USA, 2008) hal 36 36

James N. Rosenau, “International Politics and Foreign Policy: A Reader in Research

and Theory” (New York: The Free Press, 1969) hal 186 37

Frankel Joseph, “International Relations” (London: Oxford University Press, 1964)

hal 47 38

James N. Rosenau, “International Politics and Foreign Policy: A Reader in Research

and Theory” hal 167

Page 32: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

18

meliputi pelindungan terhadap negara dan masyarakatnya dari ancaman dari luar

yang dapat mengancam sistem pemerintahan. Kepentingan ekonomi meliputi

pencapaian kesejahteraan suatu negara dengan menjalin hubungan dengan negara

lain. Kepentingan pencapaian kemanan terhadap tatanan dunia meliputi

pemeliharaan sistem ekonomi dan politik guna mencapai keamanan dalam

melakukan interaksi. Kepentingan ideologi meliputi perlindungan dan dorongan

terhadap nilai-nilai yang orang-orang percaya dan yakini guna mencapai keadaan

yang lebih baik.39

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepentingan nasional mencerminkan aspirasi dan tujuan suatu negara. Dalam hal

ini kepentingan nasional Jepang, yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi

negaranya dan ingin mendapatkan dukungan politik dari Kuba. Aspirasi dan

tujuan Jepang dalam mengamankan kepentingan nasionalnya ini kemudian

diterpkan pada kebijakan dan rencananya. Kebijakan dan rencanan negara tersebut

kemudian tertuang dalam kebijakan luar negeri yang dikeluarkan Jepang.

2. Konsep Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy)

Kebijakan luar negeri merupakan strategi atau rencana tindakan yang

dibuat oleh para pembuat keputusan Negara dalam menghadapi Negara lain atau

unit politik internasional lainnya. Hal ini dikendalikan untuk mencapai tujuan

nasional secara spesifik yang dituangkan dalam terminologi kepentingan

39

Donald Nuechterlein, “National Interest and Foreign Policy: A Conceptual

Framework for Analysis and Decision-Makin” (British: Journal of International Studies, 1976) hal

246-266

Page 33: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

19

nasional.40

Sedangkan menurut Rosenau, pengertian kebijakan luar negeri adalah

upaya suatu Negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitas untuk mengatasi dan

memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.41

Kedua pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa adanya

keterkaitan antara kepentingan nasional dengan kebijakan luar negeri. Konsep ini

akan menjelaskan bagaimana kebijakan luar negeri Jepang terkait peningkatan

hubungan kerjasama dengan Kuba dalam upaya memenuhi kepentingan

nasionalnya. Dalam pembuatan kebijakan luar negeri Jepang, penulis mengutip

pendapat Rosenau terhadap adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal

dipengaruhi oleh pembangunan ekonomi (economic development). Sedangkan

faktor eksternal atau internasional dipengaruhi struktur tindakan aktor lain dan

konstelasi politik regional dan global.42

3. Konsep Kerjasama Internasional

Meningkatnya hubungan antar Negara pada masa ini, sangat erat rasanya

menggunakan Konsep Kerjasama Internasional dalam penelitian ini, karena

semua Negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan

terlebih dalam meningkatkan perkembangan dan kemajuan negaranya. Dalam

konstelasi Hubungan Internasional dewasa ini kerjasama internasional merupakan

40

Plano dan Olton, “Kamus Hubungan Internasional” (Bandung: Putra Bardin, 1999) hal

11 41

James N. Rosenau, “World Politics: An Introduction-the Study of Foreign Policy”

(New York: The Free Press, 1976) hal 27 42

James N. Rosenau, “World Politics: An Introduction-the Study of Foreign Policy” hal

15

Page 34: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

20

suatu keharusan yang wajib dilakukan oleh setiap Negara untuk menjamin

kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dalam forum internasional.

Jeremy Bentham yang dikutip dari buku Iva Rahcmawati dengan judul

Memahami Perkembangan Studi Hubungan internasional menjelaskan bahwa jika

diantara negara-negara ditumbuhkan kesadaran untuk saling menghormati

kepentingan nasionalnya dan kebutuhan itu dapat dicapai melalui kerjasama

internasional.43

Dan K J. Holsti dalam bukunya yang berjudul Internastional

Politics: a Framework for Analysis, menyatakan bahwa kerjasama di lingkup

internasional itu adalah transaksi dan interaksi diantara Negara-bangsa dalam

sistem Internasional yang berlangsung secara rutin untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu sehingga dapat memuaskan dua atau lebih pihak-pihak yang

berkolaborasi.44

Dewasa ini kerjasama internasional yang paling banyak dilakukan adalah

kerjasama ekonomi, karena pada pelaksanaannya kerjasama ekonomi menyiratkan

suatu kolaborasi untuk meraih keuntungan bersama. Tujuan kerjasama ekonomi

yang menginginkan terjadinya perolehan keuntungan terhadap negara-negara

yang berinteraksi tersebut adalah bagian nyata dari perdagangan internasional.45

Ada tiga motif dalam melakukan suatu kerjasama internasional, yaitu:46

43

Iva Rahcmawati. “Memahami Perkembangan Studi Hubungan internasional.”

(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012) hal 80 44

K.J. Holsti. “International Politics: A Framework for Analysis.” (New Jersey: Prentice-

Hall Inc, 1977) hal 457. 45

Deplu RI. “Kepentingan Ekonomi dan Politik Indonesia dalam Kerjasama Asean + 3,”

(Jakarta: Deplu-Unair, 2002) hal 29 46

Peter A. Toma Dan Robert F. Gorman. “International Relations: Understanding Global

Issues.” (California: Brooks/Cole Publishing Co, 1991) hal 384

Page 35: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

21

1. Meningkatkan kepentingan nasional

2. Memelihara perdamaian

3. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

ODA Sebagai Kerjasama Ekonomi Jepang

ODA Jepang dapat dikatakan sebagai suatu cara bagi Jepang untuk

membeli kekuasaan.47

ODA secara normatif menurut Larison dan Skidmore

merupakan sebuah kebijakan yang dibuat oleh negara-negara maju untuk

membantu negara-negara berkembang dalam proses pembangunannya dengan

cara menyisihkan sebagian dari GNP tahunannya.48

Dalam bukunya Alan Rix

memaparkan beberapa motif bantuan secara umum, diantaranya:49

1. Untuk motif kemanusian, yaitu dimana suatu negara memberikan bantuan

luar negerinya atas dasar kemanusian karena suatu negara terkena bencana

alam ataupun perang.

2. Untuk citra atau harga diri, yaitu dimana suatu negara menyalurkan

bantuannya demi membangun image positif.

3. Untuk mengamankan kepentingan nasional, yaitu dimana suatu negara

menyalurkan bantuan luar negerinya untuk mengamankan nasionalnya

baik kepentingan keamanan maupun kepentingan ekonomi

47

David Arase. “Buying Power: The Political Economy of Japan’s Foreign Aid.” (Lynne

Rienner Publisher Inc, 1995) hal 205 48

Thomas D. Larison Dan David Skidmore, “International political Economy: The

Struggle For Power and Wealth (3rd ed).” (California: Thomson Wadsworth, 2003) hal 162 49

Alan Rix. “Japan’s Foreign Aid Challenge: Policy Reform and Aid Leadership”

(London: Routledge, 1993) hal 18-19

Page 36: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

22

4. Untuk memperoleh kembali keuntungan dalam hal investasi dan

pembukaan pasar berkembang

Dalam piagam ODA Jepang disebutkan konsep ODA atau bantuan

pembangunan pemerintah merupakan kontribusi bagi perdamaian dan

pembangunan komunitas internasional dan dengan demikian membantu keamanan

dan kemakmuran Jepang sendiri. Jepanng sebagai salah satu negara yang

terkemuka, bertekad menggunakan sebaik-baiknya ODA dalam prakarsa

mengatasi isu-isu pembangunan. Bantuan ODA dapat berbentuk:50

1. Pinjaman Yen, adalah pinjaman dana dengan persyaratan ringan, yaitu

berjangka panjang dan berbungan rendah, yang dibutuhkan negara

berkembag dalam rangka menata fondasi sosial ekonominya yang akan

menjadi dasar dari pembangunan. Pinjaman yen ini dilaksanakan melalui

JBIC (Japan Bank for International Cooperation).

2. Bantuan Dana Hibah, adalah bantuan dana yang tidak disertai dengan

kewajiban untuk membayar kembali. Ini tercakup dalam bentuk “Proyek

Kerjasama Teknik” dan lain-lain. Kerjasama teknik ini dilaksanakan oleh

suatu badan pemerintah independen yang bernama JICA (Japan

International Cooperation Agency).

3. Isu-isu yang menjadi prioritas ODA adalah Kerjasama Teknik, kerjasma

yang diberikan untuk membantu pengembangan SDM di negara-negara

50

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Official Development Assistance (Oda): Japan’s

Official Development Assistance Charter.” 2004 tersedia di

http://www.Mofa.go.jp/policy/oda/reform/revision0308.pdf diakses 10 November 2016

Page 37: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

23

berkembang, agar setiap negara dapat berkembang, mutlak diperlukan

upaya pembangunan manusia yang akan memegang peranan di dalam

perkembangan sosial ekonomi.

F. Metodologi Penelitian

Metode merupakan prosedur yang digunakan dalam mendeskripsikan dan

menjelaskan fenomena.51

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif. Menurut John W. Creswell bahwa penelitian

kualitiatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada

dasarnya, penelitian kualitiatif merujuk kepada ketersediaan dan interdepedensi

atas data.52

Dalam penulisan ini data-data deskriptif diperoleh setelah melalui

tindakan analisa yang disesuaikan dengan tema penulisan serta untuk menjawab

pokok permaslahannya.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan data sekunder yang

didapatkan melalui dokumen-dokumen seperti buku, laporan penelitian, skripsi,

jurnal, surat kabar dan berita online. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi

untuk mendapatkan data sekunder tersebut adalah perpustakaan Utama

Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah, perpustakaan Umum Universitas

Indonesia, Perpustakaan Nasional. Sumber yang digunakan penulis untuk

melakukan analisis adalah dari internet. Internet berguna dalam menyediakan

51

Mochtar Mas’oed, “Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi” (Jakarta:

LP3ES, 1994) Hal 3 52

John W. Creswell, “Qualitatif Ingury and Research Design.” (California: Sage

publication, Inc, 1998) hal 15

Page 38: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

24

ulasan buku, artikel jurnal online, kelompok diskusi, data statistik dan sumber

daya lain yang diperoleh secara online.

G. Sistematika Penulisan

Untuk menjelaskan hasil penelitian skripsi yang penulis susun, maka

penulis membagi ke dalam lima bab yang berupa:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang latar belakang masalah,

Pertanyaan penelitian yang kemudian akan dipaparkan dalam bab analisa yakni

bab IV, tujuan dan manfaat penelitian, serta literature-literature yang menjadi

tinjauan pustaka, kerangka pemikiran yang berisi konsep-konsep yang akan

digunakan dalam menganalisa kepentingan serta metode yang digunakan dalam

penelitian ini

BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK JEPANG DAN KUBA SEBELUM

NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang hubungan antara Jepang

dan Kuba, sebelum dan sesudah dijatuhkannya embargo AS kepada Kuba hingga

kedua negara melakukan hubungan normalisasi.

BAB III KERJASAMA JEPANG DAN KUBA SETELAH NORMALISASI

HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA

Page 39: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

25

Pada bab ini penulis akan memaparkan bentuk kerjasama apa saja yang

dilakukan Jepang dan

BAB IV ANALISA KEPENTINGAN JEPANG TERHADAP

PENINGKATAN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA

NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA TAHUN 2015

Pada bab ini penulis akan menuliskan analisa sebagai jawaban dari

pertanyaan masalah yang ditulis. Penulis akan menuliskan bagaimana kepentingan

Jepang membuka hubungan baik dengan Kuba dengan menigkatkan kerjasama

dengan kuba demi tujuan yang ingin dicapai Jepang dan melihat kepentingan dari

tindakan Jepang tersebut.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan beberapa hal yang dinilai penting

dari pembahasan-pembahasan sebelumnya dan dengan tidak menyampingkan

pokok permasalahan yang tertera pada penulisan ini.

Page 40: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

26

BAB II

DINAMIKA HUBUNGAN JEPANG-KUBA SEBELUM NORMALISASI

HUBUNGAN DIPLOMATIK AS-KUBA

A. Awal Mula Terbentuknya Hubungan Diplomatik Jepang-Kuba

Hubungan diplomatik Jepang dan Kuba resmi dibuat pada tahun 1929.53

Hubungan diplomatik antara kedua Negara mulai dibuka setelah kedua Negara

sepakat menandatangani perjanjian hubungan bilateral pada tahun 1929.

Kesepakatan antara kedua Negara dibuat di AS, dimana saat itu kesepakatan

dilakukan antara Duta Besar Jepang untuk AS, Katsuji Debuchi dan Duta Besar

Kuba untuk AS, Orestes Ferrara, kedua pemerintahan tersebut sepakat untuk

menyetujui perjanjian hubungan baik dengan memperbolehkan keluar masuknya

masing-masing warga kedua Negara, masing-masing diberikan kebebasan untuk

masuk dan tinggal di wilayah Kuba dan Jepang, dalam masalah perdagangan, adat

istiadat, dan bantuan untuk saling mendukung satu sama lain.54

Banyaknya imigran Jepang yang masuk ke Kuba dan perdagangan antara

kedua Negara menjadi faktor dibukanya hubungan diplomatik antara kedua

Negara. Pada akhir abad 18 Jepang menjalin hubungan persahabatan dengan Kuba

untuk berdagang, kemudian dilanjutkan dengan datangnya imigran Jepang ke

53

Ministry of Foreign Affairs of Japan “Japan-Cuba Relations (basic Data),” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 25 Oktober 2018. 54

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba.” hal 56

Page 41: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

27

Kuba untuk mencari pekerjaan. Karena hal tersebut akhirnya pihak Jepang dan

Kuba sepakat meresmikan hubungannya menjadi hubungan diplomatik.

Sejarah menceritakan bahwa awal mula hubungan persahabatan antara

Jepang dan Kuba terjadi karena awal niat Jepang untuk menjalankan misi

diplomatik Jepang ke Eropa tahun 1613. Saat itu orang yang dipercaya untuk

memimpin misi tersebut adalah seorang samurai bernama Hasekura Tsunenaga.55

Sebelum perjalanan misi diplomatiknya sampai ke Eropa, Hasekura bersama

rombongannya terlebih dahulu singgah di Negara Kuba pada bulan Juli tahun

1614,56

dengan maksud tujuan membuka hubungan persahabatan melalui

hubungan dagang dengan Kuba.

Hasekura didokumentasikan oleh pemerintah Jepang dan Kuba sebagai

warga Negara Jepang pertama yang menginjakkan kakinya di Kuba. Dan karena

keberhasilnnya, tahun 2001 pihak pemerintah Jepang dan Kuba bekerjasama

membuatkan patung Hasekura di Havana untuk mengenang jasanya dalam

membuka persahabatan dan menjadi simbol kedekatan Jepang dan Kuba hingga

saat ini.57

55

Rhiannon Paget, “Hasekura Tsunenaga’s portrait has a tale to tell,” The Japan Times:

Culture (artikel online), tersedia https://www.japantimes.co.jp/culture/2014/03/12/arts/hasekura-

tsunenagas-portrait-has-a-tale-to-tell/ diakses pada 21 Oktober 2018.

56

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 430 57

Alojamientos Cuba-Casas.net, “A Japanese-Style Park in the Heart of Old Havana,”

(artikel online) tersedia di http://cuba-casas.net/japanese-style-park-heart-old-havana diakses pada

10 Oktober 2018

Page 42: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

28

1. Masuknya Imigran Jepang ke Kuba

Setelah keberhasilan Hasekura membuka hubungan persahabatan Jepang

dengan Kuba, di tahun 1898 menjadi tanda dimulainya imigrasi Jepang ke Kuba.58

Hal ini ditandai dengan kedatangan seorang penumpang kapal bernama Pablo

Osuna, seorang warga Jepang yang telah tiba dengan menggunakan sebuah kapal

uap bernama Olinda. Dan Masaru Miyagi menjadi pemukim pertama dari

Okinawa yang datang ke Kuba pada tahun 1907.59

Hingga tercatat dari hasil

sensus yang dilakukan oleh Departemen Perang AS (U.S War Department) di

Kuba pada tahun 1899, terdapat delapan imigran Jepang yang berhasil masuk ke

Kuba dan tujuh diantaranya laki-laki, tinggal di lima provinsi yang berbeda.60

Dan

dilanjutkan pada tahun 1907, terdapat tujuh imigran Jepang yang berhasil

memasuki Kuba antara tahun 1902-1907.61

Alasan kuat kenapa warga Jepang ingin meninggalkan tanah air mereka

adalah karena adanya ketidakstabilan di Jepang karena tuntutan modernisasi yang

cepat, serta adanya perang Sino-Japanese (1894-1895) dan perang Russo-Japanese

(1904-1905). Selain itu, setelah Kuba berhasil meraih kemerdekaannya pada

tahun 1902. Kuba berkeinginan menghidupkan kembali industri gula yang hancur

58

From Country Assistance Evalution of Cuba, “History of Japanese Cubans (on the Isle

of Youth),” hal 36 (jurnal onlne), tersedia di

https://www.mofa.go.jp/policy/oda/evaluation/annual_report_2013/pdfs/02_c2.pdf diakses 22

Oktober 2018. 59

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” Hal 431 60

U.S. War department. Office director census of cuba, “report on the census of Cuba,

1899.” (Washington, 1900), hal 220-225, (artikel online) tersedia di:

https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=hvd.hc418g;view=1up;seq=1 diakses pada 24 Oktober 2018. 61

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 431

Page 43: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

29

porak-poranda pada saat koloni Spanyol (1895-1898) dan keinginan adanya

ekspansi tujuh belas kali lipat antara tahun 1900 and 1925. Untuk mewujudkannya

Kuba meningkatkan permintaan untuk tenaga kerja Jepang.

Warga pulau Okinawa adalah kelompok terbesar yang berimigrsi ke Kuba

karena kesamaan dalam iklim dan keberadaan industri gula yang hidup di kedua

pulau tersebut. Banyak imigran Jepang yang termotivasi untuk meninggalkan

rumah mereka karena adanya kesulitan ekonomi dan masalah kelebihan penduduk

di Jepang. Alasan lainnya adalah pengiriman uang tenaga kerja Jepang sebagai

sarana keuangan penting untuk membantu keluarga mereka di Jepang. 62

Kemudian selama tahun 1908-1919, Gardiner berpendapat dalam artikel

yang ditulisnya yang berjudul Japanese and Cuban bahwa jumlah imigran Jepang

terjadi lonjakan besar setelah tahun 1914 dan memuncak pada tahun 1916, saat itu

225 imigran laki-laki dan tiga puluh tujuh imigran perempuan datang ke Kuba.

Namun Gardiner menjelaskan bahwa adanya kesenjangan dalam jumlah imigran

yang benar-benar tiba, karena imigrasinya mereka melalui Negara-negara

Amerika Latin lainnya dan kemungkinan besar menyebabkan terjadinya salah

perhitungan. Karena lonjakan di tahun 1914 adalah jumlah yang hanya dapat

dipahami dari langkah para imigran Jepang untuk mencari alteratif setelah

keadaan tidak stabil di Mexico yang disebabkan oleh Revolusi Meksiko, lalu para

imigran Jepang memasuki Kuba dan Peru.63

62

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” Hal 431 63

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba.” hal 53

Page 44: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

30

Puncak imigrasi berikutnya terjadi pada periode tahun 1924-1925, dengan

mendekati hampir 200 imigran, hal ini bersamaan dengan jalannya Undang-

Undang Imigrasi AS tahun 1924, atau yang biasa dikenal sebagai National

Origins Act.64

Undang-undang tersebut menetapkan kuota imigran secara efektif

yang menyebabkan berakhirnya migrasi Jepang ke AS, dan banyak imigran

Jepang yang bermigrasi ke Kuba sebagai rute “back-door” untuk menghindari

pembatasan imigrasi dan upaya untuk memasuki AS.65

Hal ini menunjukkan

sebagian besar populasi migran Jepang berkemungkinan berlanjut ke AS atau

Negara Amerika Latin lainnya tampa menetap di Kuba. Terlebih setelah tahun

1920, dimana ketika produksi gula dunia melebihi permintaan dan harga menurun,

menjadi pukulan telak bagi Kuba, krisis telah menjatuhkan indutri gula di Cuba,

dan membawa Kuba ke ambang kehancuran.66

Akibatnya Kuba harus mengurangi

kebutuhan akan tenaga kerja Jepang, dan keadaan demikian membuat warga

Jepang berada pada kondisi yang sulit saat itu, sehingga sebagian warga memilih

untuk kembali pulang ke Jepang dan banyak juga imigran Jepang yang tinggal di

Kuba secara permanen.67

Warga Jepang yang mengungsi di Kuba, sebagian mengungsi di pulau Isle

of Youth dan mengatur mata pencaharian dengan bekerja sebagai pedagang,

petani, dan buruh harian dan sebagian ada yang berkeluarga dengan wanita

64

Laws, “National Origins Ac,” tersedia di https://immigration.laws.com/national-

origins-act diakses pada 27 Oktober 2018. 65

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba.” hal 56. 66

R. H. Whitbeck, “Geographical Relations in the Development of Cuban Agriculture,”

(American Geographical Society, Vol. 12, No. 2, 1922), hal 223 (jurnal online), tersedia di

https://www.jstor.org/stable/208738 diakses pada 23 Oktober 2018. 67

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 58

Page 45: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

31

Kuba.68

Sedangkan warga Jepang yang ditemukan di Havana memulai bekerja

dengan menjadi tukang cukur dan pekerja rumah tangga.69

Statistik untuk

populasi warga Jepang di Kuba setelah tahun 1925 tidak ada jumlah angka

populasi yang pasti. Gardiner menyebutkan bahwa jumlah penduduk Jepang di

Kuba rata-rata sekitar 600-800 pada tahun 1925-1938,70

Daniel dan Sayaka

memperkirakan sebanyak 672 pada tahun 1899-194171

dan menurun menjadi

kurang dari 600 pada akhir tahun 1950.72

Tabel II.A.1 Imigrasi Jepang ke Amerika Berdasarkan Era Kekaisaran,

Tahun 1899-1941.73

68

Daniel M. Masteron dan Sayaka Funada-Classen, “The Japanese in Latin America,”

(Urbana & Chicago: University of Illinois Press) hal 142 69

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 55 . 70

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 58. 71

Daniel M. Masteron dan Sayaka Funada-Classen, “The Japanese in Latin America,”

hal 113 72

Daniel M. Masteron dan Sayaka Funada-Classen, “The Japanese in Latin America,“

hal 142. 73

Daniel M. Masteron dan Sayaka Funada-Classen, “The Japanese in Latin America,”

hal 113

Page 46: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

32

B. Hubungan Diplomatik Jepang dan Kuba Sebelum Embargo AS

Terhadap Kuba

1. Pasca Resmi Dibukanya Hubungan Diplomatik Jepang-Kuba

(1929-1938)

Pasca resmi dibukanya hubungan diplomatik Jepang-Kuba, Jepang dan

Kuba sepakat untuk melakukan hubungan kerjasama. Namun hubungan kerjasama

tersebut tidaklah berjalan dengan baik. Kerjasama tersebut dirasa oleh Kuba

hanya menguntungkan pihak Jepang saja. Jepang sepakat untuk mengeskpor

tekstil ke Kuba dan Kuba sepakat untuk mengekspor gula ke Jepang. Pada tahun

1934, ekspor Jepang ke Kuba mencapai titik tertinggi hampir ¥ 10.000.000,

sedangkan impor gula dari Kuba hanya berjumlah ¥ 32,000. Akibatnya pada tahun

1935, Kuba mencela perjanjian dan membuat undang-undang baru dengan tariff

maksimum yang diterapkan untuk impor dari Negara-Negara yang pembeliannya

mencapai kurang dari 25 % dari penjualan mereka ke Kuba. Jepang menjadi

Negara yang paling terpukul dari Negara-Negara yang masuk dalam kategori

tersebut. Jepang membayar dumping pada tekstil di samping tariff maksimum

yang berkisar dari 25% hingga 100% di atas minimum. Tahun 1935 ekspor

Jepang ke Kuba turun menjadi ¥ 5,047,000 sedangkan impor Kuba hanya naik

menjadi ¥ 405,000 dan tahun 1936 ekspor Jepang semakin berkurang menjadi ¥

1,494,000 sedangkan impor Kuba hanya ¥ 401,000.74

74 Institute of Pacific Relations, American Council, “Far Eastern Survey: Japan Seeking

to Regain Share of Cuban Trade,” hal 67

Page 47: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

33

Hal diatas menjadi bukti yang jelas bagi warga Kuba bahwa kesepakatan

hubungan bilateral yang pada tahun 1929 menjadi kerugian bagi mereka. Pertama,

menurunnya volume perdagangan, kemudian perdagangan yang melonjak terkait

dengan pergeseran kebijakan perdagangan. Perdagangan Jepang setelah

kesepakatan selalu miring demi Jepang, dengan ekspor Jepang jauh melebihi

Impor Kuba ke Jepang.75

Tabel II.B.1 Perdagangan Jepang ke Kuba, tahun 1924-1941 (dalam Yen).76

Masalah lainnya, berlanjut pada saat adanya invasi Jepang ke Manchuuria

(Cina Utara) pada tahun 1931.77

Jepang bersitegang dengan Kuba dikarenakan

Kuba yang saat itu pro-Cina, dan warga Cina lebih lama tinggal Kuba, lebih

banyak dalam populasi yang tinggal di Kuba, dan lebih penting dari Jepang dalam

75

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 59 76

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 59 77

Kenichi Ohno, “The Economic Development of Japan: The Path Traveled by Japan as

a Developing Country” hal 133

Page 48: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

34

kebutuhan ekonomi di Kuba. Ketegangan dan keributan juga terjadi di antara

imigran Jepang dan Cina di Kuba, bersamaan dengan adanya serangan terhadap

kedutaan Jepang di Havana pada tahun 1932.78

Dan ditambah ketika agresi Jepang

meningkat, hubungannya dengan AS memburuk dan Kuba lebih mengutamakan

peran ekonomi AS dan mengambil langkah untuk lebih dekat ke AS ketimbang

Jepang. Karena berbagai faktor politik dan ekonomi yang berbeda inilah,

hubungan Jepang dan Kuba menjadi renggang dan tegang.79

2. Pasca Perang Dunia II (1939-1945)

Mamasuki periode ini, hubungan diplomatik Jepang dan Kuba menjadi

semakin memprihatinkan. Ketegangan politik dan militer terjadi antara kedua

Negara, karena Jepang dan Kuba berada pada blok yang bersebrangan, Jepang

masuk ke dalam blok Axis (Jerman, Italia, dan Jepang) dan Kuba masuk ke dalam

blok Sekutu (AS, Kuba, dan 52 Negara lainnya).80

Alasan masuknya Kuba ke

dalam blok sekutu bersama AS adalah karena pada era ini pemerintahan Kuba

dipimpin oleh seorang Presiden yang bernama Fulgencio Batista, yang berhasil

merebut posisi Presiden berkat dukungan AS pada tahun 1940.81

Karena

dukungan AS inilah, Batista membawa pemerintahan Kuba ke dalam

78

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 57 79

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 434 80

CNN, “World War II Fast Fact,” (artikel online) tersedia di

https://edition.cnn.com/2013/07/09/world/world-war-ii-fast-facts/index.html diakses pada 31

Oktober 2018 81

American Experience, “Fulgencio Batista (1901-1973),” (artikel online), tersedia di

http://www.pbs.org/wgbh/americanexperience/features/castro-fulgencio-batista-1901-1973/

diakses 26 Oktober 2018

Page 49: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

35

pemerintahan yang pro-AS dan mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh

Presiden AS, Franklin D. Roosevelt.

Jepang yang berambisi terhadap militer dan wilayah jajahan melancarkan

serangan bom terhadap pangkalan Angkatan Laut AS, Pearl Harbor di pulau

Hawai pada 7 Desember 1941.82

Serangan tersebut berhasil membawa AS ke

kancah Perang Dunia II, dan pada 8 Desember 1941, AS melakukan kongres

dengan mendeklarasikan perang terhadap Jepang atas serangan yang dilakukannya

pada Pearl Harbor.83

Disusul oleh pernyataan sekeretaris Negara Kuba (Cuba

Secretary of State), Jose Manuel Cortina: 84

“The dastardly and unprovoked attack made by the Japanese, as an attack

against Cuba and as against every one of the American States, the Cuban

Government considered the unprovoked attack on us by japan as calling

for an immediate declaration of war on the part of Cuba against japan.”

Kemudian pada 9 Desember 1941, Presiden Batista mengadakan kongres

dan dengan tegas mengeluarkan pernyataan deklarasi perang juga terhadap

Jepang.85

Bentuk nyata dari pernyataannya ini adalah dengan ditanda tanganinya

Undang-Undang Kuba nomer 32, yang berisikan pernyataan: 86

82

BBC, “Pearl Harbor: A Rude Awakening’” (artikel online) tersedia di,

http://www.bbc.co.uk/history/worldwars/wwtwo/pearl_harbour_01.shtml diakses pada 26 Oktober

2018 83

Mark Loproto, “Declaration of War After Pearl Harbor.” Pearl Harbor Visitor &

Bureu (artikel online). Tersedia di https://visitpearlharbor.org/declarations-war-pearl-harbor/,

diakses pada 26 Oktober 2018. 84

Hugh Thomas, “Cuba: A history.”

85

Hugh Thomas, “Cuba: A history.” 86

Chris Cheng, “Excerpt From Japanese Cubans: Past, Present, And Future: World War

II — Cuba Allies With The United States,” Discover Nikkei: Japanese Migrants and Their

Page 50: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

36

“A state of war between the Republic of Cuba and the Japanese Empire

and authorizes and orders the President of the Republic to employ the

armed forces of the Nation and the resources of the government to fight

the war with the goal of providing for our conservation, fulfilling our

international agreements in relation to Inter-American solidarity, to

cooperate in the defense of the Western Hemisphere and maintain

democracy and the liberty of the world.”

Akibat lainnya dari penyerangan Pearl Harbor, seluruh warga Jepang yang

menetap di Kuba dinyatakan sebagai enemy aliens (musuh asing) dan

mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari pemerintahan Presiden Batista.87

Hampir semua warga Jepang ditangkap oleh pemerintahan Batista, mayoritas dari

mereka yang dipenjara adalah Issei dengan beberapa Nisei88

juga. Sekitar 350 pria

warga Jepang yang berusia di atas 18 tahun di bawa ke penjara Presidio Modelo

di Isla de la Juventud. Perempuan dan anak-anak di bawah 18 tahun umumnya

dibebaskan dari interniran, tetapi 3 perempuan yang diduga memiliki koneksi

dengan perwira militer Jepang ditangkap dan dikirim ke penjara di pinggiran

Havana.89

Descendats (artikel online), tersedia di: http://www.discovernikkei.org/en/journal/2016/8/16/wwii/

diakses 25 Oktober 2018

87

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 435 88

Issei adalah generasi pertama Jepang, lahir di Jepang. Nisei adalah generasi kedua

Jepang yang lahir di luar negeri. Sansei adalah generasi ketiga yang lahir di luar negeri. Yonsei

adalah generasi keempat yang lahir di luar negeri. 89

The Japan Times: News, “List of Japanese-Cubans sent to internment camps during

World War II faound.” (berita online), tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/10/30/national/history/list-japanese-cubans-sent-

internment-camps-world-war-ii-found/#.W9ND0xAxXIU diakses 27 Oktober 2018

Page 51: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

37

Dijelaskan oleh Masaaki Tokota bahwa Penjara Presidio Modelo dikenal

sebagai penjara yang ditujukan khusus untuk penahanan pelaku kejahatan yang

serius, dimana penyiksaan dan kekejaman luar biasa dilakukan untuk sarana

“reformasi.” Bahkan setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II, banyak yang

tidak dapat memperoleh pembebasan mereka hingga Maret 1946. Kondisi di

penjara sangat buruk, dengan ruang sel-sel yang sempit, perhatian medis yang

tidak mencukupi, penyensoran semua komunikasi, dan standar hidup yang sangat

buruk.90

3. Pasca Berakhirnya Perang Dunia II (1946-1958)

Berakhirnya Perang Dunia II yang ditandai dengan kekalahan Jepang. AS

mengakhiri perlawanan Jepang dengan menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima

pada tanggal 6 Agustus dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.91

Setelah

berakhirmya Perang Dunia II, Jepang berusaha membangun kembali hubungan

damai dengan Kuba. Pada tahun 1952, Kuba menjadi salah satu dari banyak

Negara yang menandatangani Treaty of Peace (perjanjian damai) dengan Jepang

dan dimulainya kembali hubungan diplomatik antara kedua Negara,92

Jepang

ingin sekali membangun peluang perdagangan dengan Kuba, terutama dalam hal

pengadaan gula dari Kuba sebagai ganti dari penjualan tekstil Jepang,

perdagangan tersebut menjadi jalan utama perdagangan internasional antara kedua

90 Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 435-436 91

History, “World War II” (artikel online) tersedia di

https://www.history.com/topics/world-war-ii/world-war-ii-history diakses pada 25 Oktober 2018 92

Ministry of Foreign Affairs of Japan “Japan-Cuba Relations (basic Data),” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 25 Oktober 2018

Page 52: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

38

Negara. Adanya keterbatasan perdagangan dengan Cina karena perang sipil Cina

dan perdagangan dengan Korea karena perang Korea, membuat Jepang menggeser

kebijakan perdagangan Jepang untuk menekankan hubungan perdagangan dengan

Asia Tenggara dan Amerika Latin.93

Pasca berdamai, hubungan Jepang dan Kuba tidak langsung harmonis

begitu saja, seperti kesepaatan yang mereka buat di awal pasca berdamai, tidak

berselang lama kesepakatan tersebut dirubah dan diganti dengan kesepakatan

yang baru, hingga kedua Negara beberapa kali melakukan perubahan kesepakatan.

Hal ini lantaran karena kedua Negara saling mencari untung yang lebih dalam

hubungan perdagangannya, sampai akhirnya kedua Negara tidak memiliki

kesepakatan yang permanen sampai Revolusi Kuba dan kebijakan embargo AS ke

Kuba.

Kesepakatan pertama dilakukan pada awal tahun 1953 di Havana dan

Washington. Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Jepang

melaporkan bahwa Jepang akan meminta ratusan ribu ton gula setiap tahun dari

Kuba, sebagai balasannya Jepang akan mengirimkan tekstil, mesin ringan dan

barang-barang manufaktur lainnya hingga 40% dari nilai gula. Kemudian Kuba

mengusulkan bahwa selama tiga tahun atau lebih Jepang setiap tahun membeli

setidaknya 400,000 ton gula, sebagai imbalannya Kuba berjanji untuk mengurangi

tarifnya atas barang-barang Jepang.94

93

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 438 94

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 61

Page 53: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

39

Kemudian tahun 1954, Kuba mengutus Perdana Mentri Jose A. Garcia

Montes ke Jepang untuk menghimbau dan mengantisipasi perjanjian perdagangan

yang dibuat antara kedua Negara di awal. Ia mengusulkan adanya pertukaran

kapal kargo Jepang dengan gula Kuba, kemudian dilanjutkan dengan usulan

dibuatnya kesepakatan baru mengenai masalah perdagangan di Washington.

Beberapa minggu menjadi waktu negosiasi antara kedua Negara dikarenakan

besarnya perselisihan pendapat yang terus menerus. Kuba menuntut jaminan

kepada Jepang untuk membeli 500,000 ton gula pertiap tahun, dan Jepang

membalasnya dengan 300,000 ton tekstil. Sedangkan Jepang meminta

penghapusan perlakukan diskriminatif Kuba terhadap teksti Jepang. Perbedaan

permintaan ini menghentikan negosiasi pada saat itu. hingga akhinrya pada tahun

1956, kesepakatan kembali diajukan oleh Francisco M. Acosta, dengan

menyatakan bahwa Kuba akan tertarik dengan produk-produk industry berat

Jepang apabila Jepang meningkatkan nilai impor gula dari Kuba.95

Pada tahun 1957, Presiden Batista melakukan negosiasi diplomatik dan

penghormatan terhadap Kaisar Hito untuk meningkatkan status kedutaan di antara

kedua negara. pada bulan Juli, Duta Besar Jotaro Kanda menyerahkan mandatnya

kepada Presiden Kuba dan pada bulan September, Menteri Garcia Montes Y.

Angulo menyerahkan mandat duta besarnya kepada kaisar Jepang. Kamar Dagang

Jepang (Japanese Chamber of Commerce) dan Institut Hubungan Masyarakat

Jepang-Kuba (Japanese-Cuban Public Relations Institute) didirikan di Kuba

untuk mempromosikan perdagangan dan persahabatan antara kedua negara.

95

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 51-63

Page 54: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

40

Kamar Dagang Jepang (The japanese Chamber of Commerce), yang terdiri dari

importir produk Jepang diharapkan mampu mempromosikan perdagangan Jepang

dan mendorong penyelesaian perjanjian perdagangan. Dan Institut Hubungan

Masyarakat Jepang-Kuba (Japanese-Cuban Public Relations Institute), untuk

menekankan hubungan sosial budaya antara warga Jepang dan Kuba, serta

perdagangan. Contohnya pada saat kapal nelayan Jepang membawa ikan untuk

perusahaan yang ada di Kuba, mereka juga mengenalkan kepada nelayan Kuba

teknik untuk memancing ikan di laut bagian dalam.96

Perdagangan Jepang-Kuba selama kepemimpinan Batista, ditandai dengan

fluktuasi volume dan tidak adanya kesepakatan jangka panjang, rata-rata $

50,000,000 pertahun. Dua belas tahun perdagangan Jepang-Kuba pasca perang

antara tahun 1947 sampai 1959, keseimbangan perdagangan lebih merugikan

kepada pihak Jepang, mewakili deficit keseluruhan lebih dari $ 387,000,000.97

Tabel II.B.3 Perdagangan Jepang ke Kuba, tahun 1953-1958 (dalam Dollar

AS).98

96

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 63 97

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 65 98

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 65

Page 55: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

41

4. Pasca Revolusi Kuba (1959)

Rovolusi Kuba terjadi akibat maraknya kasus korupsi dan krisis di periode

pemerintahan Batista yang kedua, sehingga menimbulkan banyak kelompok

masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa kota di

Kuba, situasi ini semakin diperparah dengan hadirnya seorang tokoh oposisi

Batista yakni Fidel Castro yang memanfaatkan momen ini sebagai jembatan untuk

dapat menggantikan posisi Presiden Fulgencio Batista, dengan berjuang bersama

rakyat yang menganggap Batista telah gagal dalam memimpin Kuba. Castro mulai

melakukan serangkaian tindakan untuk menggerakan serta memprovokasi rakyat

Kuba agar terus berjuang untuk menumbangkan rezim Fulgencio Batista. Secara

resmi pada 1 Januari 1959 rezim Batista lengser dan Fidel Castro terpilih sebagai

Presiden Kuba.99

Bahkan disebutkan bahwa pada saat proses revolusi Kuba,

beberapa warga Jepang yang tinggal di Kuba ikut membantu Castro dalam

melengserkan Batista, mengingat dengan kekesalan warga Jepang yang disergap

pada masa Perang Dunia II. Miyasaka dalam jurnal Masaaki Takota

berpendapat:100

In these activities, the Nisei were fundamentally anti-government. I don’t

know if there were Issei. I know of one family who lived in the center of the

country, whose Nisei members collaborated in this type of activity. One of

them achieved the rank of Captain after the revolution”

99

Rex A. Hudson, “Cuba: Country Study,” hal 64-65 100

Ryan Masaaki Takota, “Transculturation and Adaption: A Brief History of Japanese

and Okinawa Cubans.” hal 439

Page 56: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

42

Pada tanggal 9 Januari 1959, Jepang mengakui pemerintahan Fidel Castro

sebagai Presiden baru Kuba, Duta Besar Jepang, Kanda tetap di Havana

sementara Mario Alzugaray, seorang pengacara yang berpengaruh dalam gerakan

revolusioner Kuba, di tugaskan untuk menjadi Duta Besar Kuba di Tokyo.

Sampainya Alzugaray di Tokyo, ia menyampaikan bahwa Castro berkeinginan

untuk mendatangkan beberapa keluarga Jepang untuk menetap di Kuba dan

mengajarkan metode penanaman padi di Kuba. Castro ingin mengurangi, jika

tidak menghilangkan pengeluaran tahunan sekitar $ 50,000,000 untuk beras asing.

Dan Castro juga ingin Jepang mengirim empat awak kapal penangkap ikan untuk

memberikan pelatihan bagi industri perikanan skala kecil di Kuba.101

Semangatnya untuk proyek beras dengan cepat mendorong Castro untuk

memberi tahu warga Kuba, melalui televisi, bahwa ia berencana untuk membawa

lima puluh keluarga Jepang ke Kuba untuk mengajari mereka cara menanam padi.

Proyek beras, tekstil, mesin, pengiriman dan penangkapan ikan, belum lagi

kebutuhan akan perjanjian perdagangan, memberikan lebih banyak

kesinambungan dari pada inovasi untuk hubungan Jepang-Kuba selama masa

transisi dari Batista ke Castro.102

Selanjutnya pada bulan Juli 1959, Guevara berkunjung ke Jepang dengan

membawa mandat yang diberikan Fidel Castro untuk pemerintah Jepang, Guevara

menghabiskan sepuluh hari di Jepang dengan mengunjungi pabrik baja, galangan

kapal, pabrik pupuk dan operasi industri lainnya serta bertemu dengan pejabat-

101

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 65-66 102

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 66

Page 57: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

43

pejabat Jepang. Dalam kungjungannya Guevara berpesan bahwa Kuba tidak

berniat mencari pinjaman melainkan ingin mendorong proyek gabungan Jepang-

Kuba. Guevara membuka pintu negosiasi tentang kesepakatan perdagangan yang

diperbarui dengan menyatakan bahwa Kuba siap untuk memperluas negosiasi

dengan Jepang dalam perjanjian resmi. Guevara akan meningkatkan penjualan

gula Kuba ke Jepang, sebagai imbalannya Kuba meningkatkan pembeliannya

untuk peralatan pertanian, peraralatan kilang, mesin pertambangan, mesin tekstil,

kapal kargo, tanker dan turbin listrik.

Setelah kunjungan Guevara ke Jepang, mantan anggota Institut Perikanan

Jepang di Tokyo pergi ke Kuba sebagai penasihat teknis untuk pemerintahan

perikanan Kuba. Komite promosi perdagangan Kuba-Jepang melanjutkan

pertemuannya sampai pertengahan musim gugur. Undangan resmi dari National

Institute of Agrarian Reform (INRA) memimpin sekelompok ahli padi Jepang ke

Kuba untuk masa inap yang panjang. Walaupun demikian, kedua pemerintahan

cukup terpisah pada akhir tahun 1959, dan yang terbaik yang bisa mereka lakukan

hanyalah memperpanjang perjanjian perdagangan sementara untuk periode enam

bulan lagi. 103

Pada maret 1960, merosotnya hubungan AS dan Kuba memicu harapan di

antara Jepang dan Kuba. Kuba menawarkan untuk mengakhiri diskriminasinya

terhadap tekstil Jepang jika Jepang berjanji untuk membeli setidaknya 500,000

103

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 66-67

Page 58: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

44

ton gula setiap tahun, tawar–menawar berlanjut hingga penandatanganan

perjanjian perdagangan untuk tiga tahun pada tanggal 22 April 1960.104

C. Hubungan Diplomatik Jepang dan Kuba Setelah Embargo AS Terhadap

Kuba

1. Pasca Embargo AS Terhadap Kuba (1960-1969)

Kebijakan embargo AS terhadap Kuba berawal dari hubungan kedua

Negara yang memanas pada tahun 1960 disaat terjadinya Revolusi Kuba yang

dipimpin oleh Fidel Castro. Setelah Fidel berkuasa, ia mengeluarkan kebijakan

yang kontoversial sekaligus menentang AS di Kuba. Kebijakan tersebut

ditunjukkan dengan dikeluarkannya undang-undang reformasi Agraria yang

disahkan pada tanggal 17 Mei 1959. Undang-undang reformasi Agraria (The

Agrarian Reform Act) ini memiliki hak legitimasi hukum untuk menyita tanah-

tanah yang dimilki perusahaan asing termasuk AS. Ia menasionalisasikan semua

perusahan asing yang ada di Kuba, termasuk properti milik warga dan

perusahaan-perusahaan AS. 105

Sebagai respon atas tindakan Kuba, pada tahun 1960 Presiden AS Dwight

Eisenhower mengeluarkan kebijakan untuk embargo ekonomi terhadap Kuba,

dimana AS menghentikan seluruh kegiatan perdagangan ekspor-impor, dan

mengisolasi Kuba dalam seluruh aktivitas perdagangannya dengan Negara-negara

104

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 67-68 105

Jose A. Ortiz, “The Illegal Expropriation of Property in Cuba: A Historical and Legal

Analysis of the Takings and a Survey of Restitution Schemes for a Post-Socialist Cuba” (Loyola

Marymount University and Loyola law School, 2000), hal 329 (artikel online), tersedia di

https://digitalcommons.lmu.edu/ilr/vol22/iss3/1/ diakses pada 13 November 2018

Page 59: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

45

sekutu AS. Kemudian berlanjut dengan putusnya hubungan diplomatik antara

kedua Negara Pada tanggal 3 Januari 1961.106

Setelah dikeluarkannya kebijakan AS mengembargo Kuba, pihak Jepang

yang berada dalam posisi kependudukan AS, tidak membuatnya tunduk dan patuh

akan kebijakan AS untuk memutuskan hubungan perdagangannya dengan Kuba.

Terlihat AS berusaha mempengaruhi hubungan Jepang-Kuba agar Jepang tidak

menjalin hubungan perdagangan dengan Kuba, namun Jepang merasa tidak peduli

dengan ancaman AS dan tetap menjalin hubungan kerjasama dengan Kuba.

Jepang lebih melayani kepentingan ekonomi mereka sendiri tampa mengacu pada

AS.107

Awal tahun 1961, Duta Besar Jotaro Kanda kembali ke Tokyo dan Duta

Besar Alzugaray kembali ke Havana, alasan mereka kembali adalah yang pertama

untuk pensiun, dan yang terakhir untuk membawa proposal perdagangan yang

bertujuan untuk mulai memberlakukannya perjanjian perdagangan yang dibuat

pada tahun 1960. Walaupun Kuba dan AS sedang bersitegang, namun hubungan

diplomatik Jepang dan Kuba masih berada dalam posisi yang tenang, hingga

terpilihnya dua Duta Besar baru antara kedua Negara, Ceballos Pareja bertugas di

Tokyo dan Shinjiro Tsumura bertugas di Havana. Saat sampainya Tsumura di

Havana, ia melaporkan kepada pemerintah Jepang bahwa warga Jepang yang

106

Rex A. Hudson, “Cuba: Country Study,” hal 69-70 107

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 69

Page 60: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

46

tinggal di Kuba dalam posisi aman pada saat CIA melakukan Invansi Kuba di

Teluk Babi.108

Pada 7 Feberuari 1962, Presiden Kennedy mulai memberlakukan embargo

perdagangan dengan Kuba. Presiden Kennedy melarang warga AS untuk

melakukan transaksi keuangan atau komersial dengan Kuba. Kemudian AS

menekan Negara-negara lain untuk membatasi perdagangan dengan Kuba.109

Atas

dasar pengaruh kebijakan AS tersebut, pengusaha Jepang meminta pihak

berwenang Kuba membatalkan perdagangannya dengan Jepang pada saat itu.

Kemudian Impor 370,000 ton gula yang dikontrak untuk tahun 1962 terbukti sulit,

perusahaan terkemuka Jepang di bidang penjualan gula, seperti perusahaan

Mitsubishi Shoji dan perusahaan Kanematsu mengumumkan pengurangan impor

gula. Hubungan baik dengan Kuba dan pelanggaran terhadap AS, mitra dagang

nomer satu Jepang menjadi dilemma pemerintahan Jepang. Krisis rudal pada

Oktober 1962, yang mendorong AS untuk memperketat visum ekonomi di Kuba,

membuat situasi lebih buruk bagi Jepang. Arogansi yang tersirat dalam “blokade”

yang berasal dari AS membuat Jepang kesulitan dalam hubungan bilateral dengan

Kuba.110

Tingkat perdagangan antara Jepang dan Kuba menyusut sekitar 45 % pada

tahun 1963. Menolak sepenuhnya terhadap kebijakan blokade Kuba, beberapa

kapal pelayaran Jepang, termasuk kapal Meishun Maru, menghiasi daftar hitam

108

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 69 109

Claire Suddath, “United State-Cuba Reltions,” 2009 (artikel online), tersedia di

http://content.time.com/time/nation/article/0,8599,1891359,00.html diakses pada 14 November

2018 110

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 70

Page 61: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

47

kapal-kapal yang tidak akan diizinkan membawa kargo yang dibiayai

pemerintahan AS. Jepang yang bertahan dalam keinginannya untuk berdagang

dengan Kuba, membentuk Asosiasi Promosi Perdagangan Internasional Jepang

(The Japan International Trade Promotion Association), sebuah organisasi

Jepang yang mendukung perdagangan dengan Negara-negara komunis, tidak

hanya mengirim perwakilan ekonomi ke Kuba, tetapi juga mengundang misi studi

teknis Kuba ke Jepang. Jepang bergabung dengan pengusaha negara Inggris,

Prancis, dan Jerman dalam mengabaikan upaya AS untuk mengekang Kuba.111

Pada tahun 1964, Jepang lebih jauh membebaskan diri dari sikap tunduk

pada kebijakan AS. Setelah tidak mendapat tanggapan dari Eropa atau Asia untuk

blokade Kuba, AS beralih ke Amerika Latin, dengan mengajak Negara Peru,

Kolombia, Honduras, dan Venezuela untuk mengancam akan memutuskan

hubungan perdagangan dengan Jepang jika Jepang terus berdagang dengan Kuba.

Sementara itu, pihak MITI Jepang menyatakan bahwa pihak AS tidak berhak ikut

campur dalam hubungan komersial Jepang-Kuba, “Jepang adalah Negara merdeka

dan telah menandatangani perjanjian komersial dengan Kuba, Jepang tidak

berkewajiban untuk menerima perintah dari AS.” Statistik menunjukkan bahwa

perdagangan Jepang-Kuba pada tahun 1964 adalah 3,4 kali lipat dari tahun

sebelumnya, ekspor Jepang ke Kuba melebihi penjualannya pada masa periode

tujuh tahun pemeritahan Batista (1952-1959). Total perdagangan Jepang-Kuba

111

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 70-71.

Page 62: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

48

senilai US $ 88,000,000 pada tahun ini, Jepang menduduki peringkat ketiga,

seteleh Uni Soviet dan Cina, dalam mitra perdagangan Kuba.112

Empat tahun berikutnya, 1965-1969, walaupun ekonomi kedua Negara

terus berkembang, adanya ketersedian modal investasi dan bantuan teknis Jepang

di Kuba, namun volume perdagangan antara kedua Negara semakin berkurang

diakibatkan adanya tekanan dari kebijakan embargo AS. Di sisi lain, terdapat pula

pembelotan pelaut Kuba di pelabuhan Jepang, mereka selalu berpaling ke pejabat

AS untuk mendapatkan suaka politik di AS atau jalan pintas untuk bisa masuk ke

AS untuk mencari pekerjaan. Sehingga Jepang mengalami kerugian dalam

perdagangannya dengan Kuba.113

Tabel II.C.1 Perdagangan Jepang dengan Kuba, Tahun 1959-1969 (dalam

dollas AS).114

2. Pasca Berakhirnya Perang Dingin (1991-2015)

112

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 71 113

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 72 114

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 72

Page 63: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

49

Setelah berkahirnya Perang Dingin, hubungan kerjasama Jepang dan Kuba

tetap terjalin harmonis, namun hubungan kerjasama antara kedua negara tidak

diperluas oleh Jepang selama AS tidak mencabut kebijakan embargonya terhadap

Kuba. Jepang dan Kuba sering kali mengadakan dialog dan bertukar pandangan

tentang masalah umun termasuk hubungan bilateral dan pandangan di bidang

politik dan lainnya. Jepang dan Kuba telah sepakat untuk mengadakan dialog ini

secara teratur dan untuk saling bertukar pendapat tentang segala macam tema.115

(lihat lampiran)

Selain berdialog dan saling bertukar pendapat, Jepang yang telah bangkit

dari keterpurukan kondisi ekonominya, menjadi negara yang aktif dalam

memberikan bantuan ke Kuba. Sejak tahun 1997, Kuba telah menghadapi

kekurangan pangan yang serius yang disebabkan oleh kekeringan yang dikaitkan

dengan El Nino. Kerusakan yang parah di lima provinsi bagian timur (Holguin,

Las Tunas, Granma, Santiago de Cuba dan Guantánamo). Provinsi-provinsi

tersebut menderita kekeringan terburuk dalam 35 tahun. Diperkirakan 608.562 ton

(lebih dari 267 juta dollar AS) panen hilang diseluruh wilayah Kuba. Badai topan

di akhir bulan sepetember memberikan pukulan keras ke lahan pertanian dan

memperburuk kekurangan pangan.

Melihat kondisi di atas, pemerintah Kuba meminta bantuan dari Jepang.

Bahkan WFP juga mengeluarkan permohonan darurat kepada masyarakat

internasional termasuk Jepang untuk mengurangi kekurangan pangan yang serius

115

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Second Japan-Cuba Policy Dialogue,” 1999,

tersedia https://www.mofa.go.jp/announce/event/1999/9/917.html diakses pada 18 November 2018

Page 64: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

50

di Negara Kuba. Pada tanggal 6 November 1998, pemerintah Jepang memutuskan

untuk memberikan bantuan darurat dan kemanusiaan sebanyak ¥ 1,000,000,000

kepada pemerintah Kuba, hal tersebut dilakukan berdasarkan hubungan

persahabatan antara Jepang dan Kuba dan juga sebagai tanggapan terhadap

permintaan dari WFP (World Food Programme) untuk mengalokasikan dana

sebanyak 770,000 dolar AS dari International Emergency Food Reserve (IEFR)

untuk bantuan makanan darurat dan kemanusiaan ke Kuba.116

Pada tanggal 3 Januari 2003, pemerintah Jepang dan PBB memutuskan

untuk memberi bantuan dana sebanyak 1,030,000 dolar AS melalui dana

perwalian untuk kemanan manusia (Trust Fund for Human Security) untuk proyek

pengendalian dan pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual) /HIV/AIDS di

Kuba. tujuan dari proyek ini dikarenakan banyaknya populasi seksual bebas yang

dilakukan warga Kuba pada umur 15 sampai 39 tahun di kota Havana, Villa

Clara, dan Santiago de Cuba. Kegiatannya meliputi pelatihan dan penelitian

tenaga kesehatan, siswa dan ODHA (orang yang hidup dengan HIV/AIDS).117

Pada 14 September 2005, pemerintah Jepang memutuskan untuk

memberikan dana bantuan sebanyak 100,000 dolar AS atas permintaan WFP

untuk membantu proyeknya dalam mendistribusikan makanan terhadap

masyarakat Kuba yang terkena musibah badai dennis. Bantuan tersebut digunakan

116

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Humanitarian Assistance for Disaster Relief to

Assist Drought Afflicted People in Cuba,” 1998, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/1998/11/1106-2.html diakses pada 16 November

2018 117

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Assistance for the National Program for the

Control and Prevention of STI/HIV/AIDS in the Republic of Cuba,” 2003, tersedia

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2003/1/0106-2.html diakses pada 16 November 2018

Page 65: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

51

untuk membeli 191 ton beras yang akan didistribusikan di provinsi Granma, salah

satu provinsi yang paling terkena dampak serius dari badai dennis.118

Pada 24 Oktober 2008, pemerintah Jepang memutuskan untuk

memberikan bantuan darurat berbetuk hibah sebanyak 800,000 dolar AS (sekitar

90 juta yen), sebagai tanggapan atas permohonan WFP untuk masyarakat Kuba

yang menderita akibat angin topan yang bertut-turut. Jepang memberikan bantuan

untuk wilayah yang terkena dampak serius sebesar 59,999 euro (9,839,836), di

pulau Isla de la juventud dan sebesar 60,000 euro (9,84 juta yen) untuk korban

bencana alam di provinsi Pinar del Rio melalui program Grant Assistance for

Grass-roots Human Security Project of 2008.119

Pada 7 November 2012, pemerintah Jepang memutuskan untuk

memberikan bantuan dengan menyediakan barang-barang bantuan darurat (alas

tidur dan selimut) senilai 31 juta yen melalui JICA untuk warga Kuba akibat

bencana badai pasir. Badai ini telah menyebabkan 11 orang tewas dan 1,2 juta

orang terpaksa mengungsi. Selain itu, jembatan, jalan, rumah dan infrastruktur

lainnya rusak, menyebabkan padam aktivitas di berbagai tempat.120

Berikut

bantuan ODA Jepang ke Kuba:

118

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Humanitarian Assistance to Cuba through

WFP,” 2005, tersedia di https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2005/9/0916-4.html diakses

pada 16 November 2018 119

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Emergency Grant Aid for Hurricane Disaster in

the Republic of Cuba,” 2008, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2008/10/1184205_1060.html diakses pada 16

November 2018 120

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Emergency Assistance to the Hurricane

“Sandy” disaster in the Republic of Cuba,” 2012, tersedia di

Page 66: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

52

Tabel II.C.2.1 Bantuan ODA Jepang ke Kuba, Tahun 2011-2015 (dalam 100

juta yen).121

Tabel II.C.2.2 Bantuan ODA Jepang Ke Kuba Berdasarkan Jenis

Bantuannya, Tahun 2013-2015 (dalam 100 juta yen).122

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2012/11/1107_01.html diakses pada 17 November

2018 121

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Official Development Assistance (ODA):

Japan’s ODA Data of Cuba,” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/files/000142687.pdf diakes pada 17 November 2018 122

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Official Development Assistance (ODA):

Japan’s ODA Data of Cuba,” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/files/000142687.pdf diakes pada 17 November 2018

Page 67: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

53

BAB III

KERJASAMA JEPANG-KUBA SETELAH NORMALISASI HUBUNGAN

DIPLOMATIK AS-KUBA

Pada saat proses terjadinya normalisasi AS-Kuba, Jepang menyambut baik

dan ikut mendukung upaya kedua Negara dalam melakukan hubungan normalisasi

tersebut dan Jepang bersepakat dengan Kuba untuk meningkatkan hubungan

kerjasama antara kedua Negara ke tingkat baru. Pada 9 Maret 2015, Menteri Luar

Negeri Jepang, Fumio Kishida menyambut kedatangan Wakil Presiden Dewan

Menteri Kuba, Ricardo Cabrisas Ruiz di Jepang. Cabrisas, yang bertanggung

jawab atas kebijakan ekonomi luar negeri Kuba, mengatakan kepada Kishida

bahwa ia mengharapkan peningkatan hubungan ekonomi antara kedua Negara

melalui pertukaran pendapat dengan pihak perusahaan-perusahaan yang ada di

Jepang.123

Kemudian pada 30 April hingga 3 Mei 2015, Menteri Kishida membalas

pernyataan Cabrisas kemarin dengan melakukan kunjungan ke Kuba untuk

bertemu dengan pejabat-pejabat Kuba dan melakukan dialog tentang hubungan

kerjasama mereka yang ke tingkat baru. Dalam kunjungannya Menteri Kishida

menyampaikan dan mengusulkan tiga poin sebagai berikut:

123 Ministry of Foreign Affairs of Japan , “Foreign Minister Fumio Kishida Meets with

Vice-President of the Council of Ministers of Cuba” 2015, tersedia

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_000670.html diakses pada 24 November 2018

Page 68: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

54

1. Inisiasi bantuan hibah penuh: Menteri Kishida menyatakan bahwa

penyediaan dan pengembangan peralatan dan perangkat medis

harus menjadi yang utama untuk bantuan hibah di Kuba.

2. Penguatan hubungan ekonomi: kedua belah pihak sepakat

membentuk komite bersama sektor bisnis publik untuk

memperkuat hubungan ekonomi. Menteri Kishida pada saat

kunjungan ditemani sekitar 30 perwakilan perusahaan Jepang. Dan

perwakilan ini menghadiri pertemuan dengan Ricardo Cabrisas

Ruiz, Wakil Presiden Perdana Menteri dan secara langsung

menyampaikan permintaan mereka dengan pengembangan

lingkungan bisnis

3. Penguatan kerjasama di area internasional: kedua belah pihak

membentuk “Konsultasi Jepang-Kuba tentang isu-isu PBB” untuk

meningkatkan dialog tentang berbagai masalah internasional.

Selain tiga poin diatas, pertemuan tersebut juga membicarakan tentang

reformasi Dewan Kemanan PBB (UNSC) dan Korea Utara. Selain itu, Menteri

Kishida juga menyambut dan menyatakan dukungan untuk perkembangan

hubungan AS-Kuba, mendukung reformasi di Kuba dan dukungan untuk berbagai

gerakan di Kuba yang saat ini sedang maju.124

Kemudian selang setahun seteleh resminya hubungan diplomatik AS dan

Kuba dengan membuka Kedutaan Besar di masing-masing Negara. Pada 22

124

Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Foreign Minister Kishida Visit to Cuba

(Overview and Evalution)” 2015, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page4e_000245.html diakses pada 24 November 2018

Page 69: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

55

September 2016, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengadakan pertemuan

KTT dengan Presiden Kuba, Raul Castro di Havana.125

Kunjungan Shinzo Abe

merupakan kunjungan pertama ke Kuba selama menjabat menjadi Perdana

Menteri Jepang. Shinzo Abe mengungkapkan bahwa “Kuba adalah tujuan

investasi yang sangat menarik bagi Jepang, karena AS telah meringankan sanksi,

Kuba melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan lingkungan

investasinya.”126

Dan dia juga menambahkan bahwa "Saya ingin bekerja sama

dengan Kuba, bergabung sebanyak mungkin di sektor publik dan swasta,"127

Pertemuan KTT antara kedua pemimpin Negara tersebut membahas

tentang perluasan hubungan kerjasama antara kedua Negara ke tingkat baru (hasil

pertemuan KTT dapat dilihat di lampiran 2). Dari pertemuan KTT tersebut,

Jepang berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dengan Kuba di semua bidang,

termasuk perdagangan, investasi, kerjasama ilmiah, infrastruktur, teknologi,

transfortasi, energi dan lain-lain. Dan diantara kerjasama tersebut, saat ini Jepang

sudah merealisasikan kerjasamanya dengan Kuba berupa bantuan hibah. Bantuan

tersebut berupa penyediaan peralatan medis demi meningkatnya kualitas layanan

medis di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kuba dan bantuan penyediaan

125 Ministry of Foreign Affairs of Japan, “Prime Minister Abe Visits Cuba” 2016 tersedia

di https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page3e_000573.html diakses pada 24 November 2018

126

Reuters, “Japanese PM says wants to deepen economic ties with Cuba” 2016 (artikel

online), tersedia di https://www.reuters.com/article/us-cuba-japan-abe/japanese-pm-says-wants-to-

deepen-economic-ties-with-cuba-idUSKCN11T1E6 diakses pada 28 November 2018 127

The Japan times, News, “Castro welcomes Japanese medical aid, debt write-off,

investment as Abe seeks help handling Kim” 2016 (berita online) tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/09/23/national/politics-diplomacy/communist-ruled-

cuba-welcomes-first-japanese-leader-abe-comes-calling/#.W_49yWYxXIU diakses pada 28

November 2018

Page 70: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

56

peralatan mesin pertanian dengan tujuan mendorong produksi benih padi untuk

mendukung sektor pangan di Kuba.

A. Bantuan Hibah Untuk Proyek Peningkatan Peralatan Medis Demi

Meningkatnya Kualitas Layanan Medis di Rumah Sakit-Rumah Sakit

Yang Ada di Kuba

Sebagai langkah awal dalam peningkatan kerjasama Jepang dan Kuba,

Shinzo Abe secara resmi membebaskan hutang Kuba sebesar ¥ 120 milliar (1,1

miliar dollar AS) dari ¥ 180 milliar (1,6 milliar dollar AS). Dan juga pada tanggal

23 September 2018, Shinzo Abe memberikan bantuan hibah sebesar ¥ 1,3 milliar

(11,9 juta dollar AS) melalui JICA untuk proyek peningkatan peralatan medis

untuk penguatan layanan medis berkualitas di rumah sakit utama Kuba dan juga

mendirikan fasilitas medis di Kuba untuk melatih para dokter Kuba.128

Sejak 2007, kanker telah menjadi penyebab utama kematian di Kuba

(menurut laporan 2014 oleh Kementrian Kesehatan Kuba), peralatan medis Kuba

yang bobrok dan kronis menjadi penyebab kurang memungkinkannya mengatasi

masalah kanker di Kuba. Kuba menghadapi berbagai masalah seperti kebutuhan

hasil tes X-ray yang harus berjalan beberapa hari dan kesulitan dalam membuat

diagnosa patalogis, termasuk diagnosis patalogis cepat setelah pengambilan

sampel lesi selama operasi yang diperlukan untuk menentukan apakah tumor jinak

128 The Japan times, News, “Castro welcomes Japanese medical aid, debt write-off,

investment as Abe seeks help handling Kim” 2016 (berita online) tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/09/23/national/politics-diplomacy/communist-ruled-

cuba-welcomes-first-japanese-leader-abe-comes-calling/#.W_49yWYxXIU diakses pada 28

November 2018

Page 71: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

57

atau ganas. Masalah lain adalah ketidakmampuan untuk melakukan operasi

endoskopi yang sesuai dalam kasus-kasus tertentu yang akan menurunkan beban

pasien. Karena perbedaan regional yang besar, tidak ada infrastruktur pengobatan

untuk menyediakan layanan perawatan kanker di wilayah timur yang memiliki

tingkat kemiskinan tinggi, sehingga perlu bagi pasien untuk dirujuk ke rumah

sakit di daerah lain dan pulang-pergi.

Dengan Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan akses penduduk

terhadap layanan perawatan kesehatan, mempersingkat waktu untuk diagnosis dan

pengobatan.129

(Rincian proyek ini dapat dilihat pada lampiran 3)

Selain bantuan medis, pemerintah Jepang juga berkontribusi dalam

memberikan bantuan kemanusiaan pada saat Kuba terkena musibah. Pada 14

Oktober 2016, pemerintah Jepang memutuskan untuk menyediakan barang-barang

bantuan darurat (air minum, kaleng jerigen portable, dll) ke Kuba melalui JICA

sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintahan Kuba akibat badai “matius”

di Kuba.130

Dan pada 14 September 2017, pemerintah Jepang memutuskan untuk

menyediakan barang bantuan darurat ke Kuba melalui JICA sebagai tanggapan

atas permintaan dari pemerintahan Kuba akibat badai “Irma” di Kuba.131

129

JICA, Japan International Cooperation Agency, “Signing of Grant Agreement with

Cuba: Supporting the provision of medical equipment to improve cancer diagnosis and treatment

services” 2016, tersedia di https://www.jica.go.jp/english/news/press/2016/160926_01.html

diakses pada 28 November 2018

130

Ministry of Foreign Affairs of Japan, ”Emergency Assistance in response to

Hurricane “Matthew” disaster in the Republic of Cuba” 2016, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001309.html diakses pada 28 November 2018 131

Ministry of Foreign Affairs of Japan, ”Emergency Assistance in response to

Hurricane “Irma” disaster in the Republic of Cuba” 2017, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001725.html diakses pada 28 November 2018

Page 72: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

58

B. Bantuan Hibah Untuk Proyek Penigkatan Mesin Pertanian Dengan

Tujuan Mendorong Produksi Benih Padi Untuk Mendukung Sektor

Pangan di Kuba

Pada 9 Maret 2017, Jepang mengumumkan akan berkontribusi pada

pelaksanaan proyek-proyek penting untuk pengembangan sosial dan ekonomi

Kuba melalui dua program bantuan keuangan berbetuk hibah dengan pertanian,

infrastruktur, dan pengelolaan limbah. Paket bantuan tersebut diresmikan di

Havana dengan penandatanganan dokumen perjanjian antara Perwakilan Menteri

Luar Negeri Jepang, Kentaro Sonoura dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan

Investasi Kuba, Rodrigo Malmierca Diaz. Dana tersebut akan digunakan untuk

membeli truk sampah, yang akan berkontribusi untuk mempertahankan dan

memperkuat kapasitas pengumpulan sampah di ibukota dan mesin pertanian untuk

pengembangan teknologi produksi benih padi. Baik pemerintah Kuba maupun

Jepang telah mengakui bahwa hubungan antara dua pulau, terutama yang

ekonomi, saat ini berada pada momen terbaik dalam sejarah mereka.132

Setelah perjanjian di atas, Pada 7 November 2017, program

pengembangan teknologi produksi benih padi mulai dilakukan. Pemerintah

Jepang menandatangani perjanjian bantuan hibah melalui JICA dengan Kuba di

Havana untuk memberikan bantuan hibah sebanyak ¥ 1.215 milliar (11,2 juta

dollar AS) untuk proyek perbaikan mesin pertanian untuk kemajuan teknik

produksi benih padi. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produksi benih

132Granma, “Japan contributing to Cuba’s economic development” 2017, tersedia di

http://en.granma.cu/cuba/2017-03-10/japan-contributing-to-cubas-economic-development diakses

pada 28 November 2018

Page 73: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

59

padi dan menstabilkan pasokan benih padi dengan menyediakan peralatan yang

dibutuhkan untuk produksi benih padi di delapan provinsi dan satu kotamadya

khusus di Kuba.133

Sama seperti Jepang, makanan pokok Kuba adalah beras, Sejak tahun

2003, JICA telah mendukung peningkatan produksi beras, memanfaatkan

pengalaman budidaya beras Jepang yang lama. Pertanian di Kuba dulu adalah

pertanian Negara monokultur yang besar, dan Kuba sangat bergantung pada

perdagangan produk pertanian khususnya di antara Negara-negara sosialis.

Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 mempengaruhi ketahanan pangan Negara.

Untuk meningkatkan produksi pangan, pemerintah Kuba telah mengambil

berbagai langkah seperti reforma agraria, menyewa lahan pertanian milik negara

tanpa ijin gratis sejak 2007. Sampai tahun 2015, total 1.610.000 hektar lahan telah

dipinjamkan kepada sekitar 210.000 petani, termasuk orang-orang tanpa

pengalaman pertanian sebelumnya. Meskipun demikian, produksi belum tumbuh

seperti yang diharapkan dan tingkat swasembada beras masih hanya 55 persen

(2014, menurut statistik nasional Kuba) karena kurangnya sistem penyuluhan

pertanian untuk mentransfer teknik yang sesuai untuk masing-masing daerah.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses mesin untuk petani

penghasil benih padi, dan meningkatkan unit tanaman dari produksi cangkokan

133JICA, Japan International Cooperation Agency, “Signing of Grant Agreement with

Cuba: Providing agricultural machinery to increase rice production” 2017, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/press/2017/171108_01.html diakses pada 28 November 2018

Page 74: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

60

padi sebesar 20 %, sehingga meningkatkan produksi beras di Kuba.134

(Rincian

proyek ini dapat dilihat pada lampiran 4)

Setelah memberikan bantuan perbaikan mesin pertanian Kuba, pada 16

Februari 2018, Jepang mulai memberikan bantuan hibah sebanyak ¥ 1,5 milliar

(sekitar 13 juta dolar AS) melalui JICA dengan tujuan menyediakan peralatan

khusus untuk layanan komunal di ibukota Kuba. Saat itu, perwakilan dari Menteri

Luar Negeri Jepang, Masahisa Sato dan Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri

dan Investasi Asing Kuba Antonio Luis Carricate, menandatangani perjanjian.

Menurut kedua pejabat tersebut, sumbangan baru itu merupakan bagian dari

program bantuan untuk pengembangan negara Kuba dan gambaran untuk terus

memperkuat hubungan bilateral dalam ranah ekonomi dan komersial. Carricate

mengungkapkan bahwa “bantuan keuangan hibah yang diberikan oleh

Pemerintah Jepang akan membantu mengoptimalkan pengumpulan dan

pembuangan limbah padat di Havana, yang merupakan prioritas bagi

Negara.”135

134JICA, Japan International Cooperation Agency, “Bringing Japan's Rice Development

Experience to Cuba” 2017, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/field/2017/171222_04.html diakses pada 28 November 2018

135

Periodico26.cu, “Japan officially made a donation to Cuba for 1.5 billion yen (around

10 million dollars) with a view to the purchase of specialized equipment for the communal services

of the Cuban capital” 2018, tersedia di http://www.periodico26.cu/index.php/en/cuba-

news/item/8315-japan-grants-donation-to-cuba-for-10-million diakses pada 28 November 2018

Page 75: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

61

BAB IV

ANALISA KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN

HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN KUBA PASCA NORMALISASI

HUBUNGAN DIPLOMATIK AS – KUBA TAHUN 2015

Pada bab dua telah dijelaskan bagaimana dinamika hubungan ekonomi dan

politik Jepang terhadap Kuba sebelum terjadinya hubugan normalisasi AS –

Kuba. sementara bab tiga dijabarkan bentuk – bentuk kerjasama yang dilakukan

Jepang terhadap Kuba. Dan pada bab empat ini, penulis akan menganalisa tentang

kepentingan Jepang terhadap peningkatan hubungan kerjasama dengan Kuba

pasca normalisasi AS – Kuba tahun 2015. Penulis akan memaparkan bagaimana

Jepang menjalankan kepentingannya terhadap peningkatan hubungan kerjasama

dengan Kuba dalam bidang politik dan juga ekonominya, karena sebuah

kerjasama tidak hanya ditujukan untuk mempererat hubungan politik antar

Negara, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negaranya.

Banyak studi literature yang menjelaskan bahwa Jepang sering kali

menggunakan kekuatan ekonominya untuk mendapatkan kekuasaan di Negara-

negara berkembang.136

Hal ini dikarenakan kekalahannya dalam Perang Dunia II,

setelah jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus dan

136

Sebagai contoh lihat Johan Ahlner, “Japan’s Soft Power: An Unsustainable policy?“

(Lund University: Department of Political Science) tersedia di

http://lup.lub.lu.se/luur/download?func=downloadFile&recordOId=1326099&fileOId=1326100

diakses pada 10 Januari 2019

Page 76: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

62

Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945,137

Jepang meyadari bahwa strateginya

untuk menguasai dunia melalui kekuatan militernya mengalami kegagalan dan

bahkan mengalami kerugian di berbagai sektor ekonomi yang cukup parah. Dari

kegagalan tersebut Jepang mulai merubah haluan kebijakannya dengan

membentuk pola hubungan kerjasama yang lebih Soft, yaitu meningkatkan

hubugan ekonomi, politik, dan sosial budaya di kancah internasional.138

Demi menjalankan kebijakan barunya tersebut, Jepang banyak melakukan

kerjasama dengan Negara-negara lain, tak terkecuali dengan Kuba. Namun

kerjasama antara Jepang dan Kuba tidak berjalan dengan baik sepenuhnya pada

saat AS memberlakukan embargo ekonomi terhadap Kuba. Meskipun Jepang

berada dalam posisi kependudukan AS dan hal tersebut tidak membuatnya tunduk

dan patuh akan kebijakan AS untuk memutuskan hubungan perdagangannya

dengan Kuba.139

Jepang dan Kuba tetap menjalin hubungan kerjasama, namun

hubungan kerjasama tersebut tidak diperluas karena pada kenyataanya Jepang

tidak mengambil tindakan lebih untuk meningkatkan kerjasamanya dengan Kuba.

bagaimana pun AS merupakan mitra dagang utama Jepang dan hubungannya

dengan AS telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan ekonomi

137

UNICEF, History, “World War II” (artikel online) tersedia di

https://www.history.com/topics/world-war-ii/world-war-ii-history diakses pada 25 Oktober 2018

138

Yoichi Funabashi, “Japanese strength in soft power foreign policy” (artikel online)

tersedia di https://softpower30.com/japanese-strength-soft-power-foreign-policy/ diakses pada 11

Januari 2019 139

C. Harvery Gardiner, “The Japanese and Cuba,” hal 69

Page 77: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

63

Jepang.140

Sehingga timbul kekhawatiran bagi Jepang apabila mengambil langkah

lebih untuk melakukan kerjasama dengan Kuba ke tingkat baru.

Kini setelah AS melakukan hubungan normalisasi dengan Kuba, tentu

Jepang melihat adanya peluang besar untuk kemajuan ekonomi negaranya. Seperti

yang saya jelaskan pada bab satu, Jepang ikut andil dalam mendukung upaya

hubungan normalisasi tersebut dan memperluas kerjasamanya dengan Kuba ke

tingkat yang baru.141

Jepang lebih leluasa dan tidak perlu lagi khawatir akan

hubungan kerjasamanya dengan AS pada saat mengambil langkah lebih untuk

memperluas kerjasamanya dengan Kuba. Seperti yang diungkapkan perdana

Menteri Jepang, Shinzo Abe pada saat mengadakan pertemuan KTT dengan

Presiden Kuba, Raul Castro di Havana, “Kuba adalah tujuan investasi yang sangat

menarik bagi Jepang, karena AS telah meringankan sanksi, Kuba melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan lingkungan investasinya.”142

Jepang

mengambil langkah memperkuat kerjasama dengan Kuba di semua bidang,

termasuk perdagangan, investasi, kerjasama ilmiah, teknologi dan lain-lain (lebih

lengkapnya liat lampiran 2).

140

Michael Beckley, Yusaku Horiuchi, and Jennifer M. Miller, “America's Role in The

Making of Japan's Economic Miracle” (journal of East Asian Studies, 2018), hal 2 (jurnal online)

tersedia di https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-

core/content/view/9C7CC6A85CE125290BAD2735B09A882A/S1598240817000248a.pdf/americ

as_role_in_the_making_of_japans_economic_miracle.pdf diakses pada 13 Januari 2019 141

AntaraNews.com. “Jepang Incar Kerjasama Luas dengan Kuba.” 2015 (berita online)

tersedia di http://www.antaranews.com/berita/494174/jepang-incar-kerja-sama-luas-dengan-kuba,

diakses pada 13 Januari 2019

142

Reuturs, “Japanese PM says wants to deepen economic ties with Cuba” 2016 (artikel

online), tersedia di https://www.reuters.com/article/us-cuba-japan-abe/japanese-pm-says-wants-to-

deepen-economic-ties-with-cuba-idUSKCN11T1E6 diakses pada 13 Januari 2019

Page 78: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

64

A. Kepentingan Ekonomi Jepang Dalam Meningkatkan Hubungan

Kerjasama Dengan Kuba Pasca Normalisasi Hubungan Diplomatik AS –

Kuba Tahun 2015

Apabila kita mengacu pada data di bab tiga, mengenai kedatangan Menteri

Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida bersama 30 perwakilan perusahaan Jepang

yang ingin berinvestasi dan kesepakatan yang dilakukan Perdana Menteri Jepang,

Shinzo Abe dan Presiden Kuba, Raul Castro pada pertemuan KTT untuk

melakukan invetasi di Kuba dan peningkatan hubungan kerjasama. Dapat

dikatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak hanya membantu Kuba dalam

pembangunan perekonomiannya, tetapi juga membantu Jepang dalam

meningkatkan kesejahteraan perekonomian negaranya. Menjadi alasan yang

umum mengapa negara maju seperti Jepang ingin melakukan investasi di negara

berkembang seperti Kuba adalah untuk mencari keuntungan yang besar. Dan

keuntungan tersebut dapat diperoleh dari berbagai faktor,

1. Dekat dengan sumber bahan mentah (sumber daya alam).

Kuba memiliki bahan mentah yang cukup melimpah. Dalam sumber daya

alam, Kuba memiliki gula, tembakau, kobalt, nikel, bijih besi, kromium,

tembaga, garam, kayu, silica, minyak bumi dan tanah subur.143

Dan gula menjadi

produk yang utama dari Kuba. Selama berabad-abad, penanaman gula telah

menjadi sumber pendapatan utama bagi Kuba. Gula yang dihasilkan Kuba

143

Farmfolio, “Land Use in Cuba: New Opportunities in Agriculture” 2017, (artikel

online) tersedia di https://farmfolio.net/articles/land-cuba-opportunities-agriculture/ diakses pada

27 Mei 2019

Page 79: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

65

pertahunnya kira kira bisa mencapai sebanyak 600.000 hingga 700.000 metrik

ton pertahun.144

Dan dengan investasi di Kuba, Jepang dapat memindahkan

industrinya ke Kuba dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari dekatnya

bahan mentah, sehingga perusahaan-perusahaan Jepang yang melakukan

investasi tidak perlu lagi mengimpor bahan mentah Kuba yang memakan waktu

dan biaya.

Lahan yang dimiliki Kuba, cukup potensial untuk dijadikan lahan industri

oleh Jepang. Kuba masih memiliki lahan dengan ekosistem yang alami sebesar

53% dari seluruh wilayah Kuba yang didominasi oleh hutan kering (23%, 21,649

km²) dan hutan basah (13%, 12,660 km²), lahan basah (5%), hutan pinus (3%)

kaktus scrub (2%). Lahan pertanian menempati 40 % (37,776 km²) dan padang

rumput meliputi 5% (4,820 km²).145

Melihat keadaan tersebut, tentu wilayah

Kuba masih berpotensi untuk dijadikan lahan industri baru bagi Jepang. Tidak

hanya itu, Kuba sendiri juga sudah memiliki industri sendiri, yaitu industri di

bidang manufaktur dan pertanian. Dalam industri manufaktur, Kuba berfokus

pada penyulingan minyak, pertambangan, farmasi, pemrosesan gula dan

tembakau, kontruksi, baja, semen, dan mesin pertanian. Sementara dalam industri

pertanian, Kuba memiliki produk utama gula, tembakau, jeruk, kopi, beras,

144 Reuters, “Cuba sees sugar recovery, more exports, after bitter harvest” 2018 (artikel

online) tersedia di https://www.reuters.com/article/food-cuba-sugar/cuba-sees-sugar-recovery-

more-exports-after-bitter-harvest-idUSL1N1YT0EV diakses pada 11 Januari 2019 145

Gillian L Galford, Margarita Fernandez, dkk “Cuban Land Use and Conservation,

From Rainforests to Coral reefs” 2018 (artikel online) tersedia di

https://www.researchgate.net/publication/322793466_Cuban_land_use_and_conservation_from_ra

inforests_to_coral_reefs diakses pada 28 Mei 2019

Page 80: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

66

kentang, kacang-kacangan dan ternak.146

Meskipun Jepang tidak dapat membuat

lahan baru untuk industrinya sendiri di Kuba, namun Jepang tetap mampu

melakukan investasi dalam pengembangan bisnis di sejumlah industri yang

sudah dijalankan oleh Kuba, seperti permintaan Wakil Presiden Perdana Menteri

Kuba, Ricardo Cabrisas Ruiz sebelumnya, yang meminta kepada pihak 30

perwakilan perusahaan Jepang untuk mengembangkan lingkungan bisnis di

negaranya.147

Berbeda dengan kondisi alam yang dimiliki Kuba, ketersedian sumber

daya alam Jepang dapat dikatakan kurang karena kondisi alam Jepang yang

memang tidak memiliki banyak sumber daya alam. Hal ini dikarenakan bentuk

dari kontur geografis Jepang menyebabkan adanya keterbatasan dalam

ketersedian lahan potensial. Dalam dunia industri, ketersediannya lahan yang

luas sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan industri. Selain itu, wilayah

Jepang dengan bukit dan dataran mengakibatkan pengelolaan industri-industri

yang membutuhkan lahan mengalami kesulitan, dikarenakan luas lahan yang

terbatas dan tinggi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan akses penggunaan

lahan. Kondisi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

146

Farmfolio, “Land Use in Cuba: New Opportunities in Agriculture” 2017, (artikel

online) tersedia di https://farmfolio.net/articles/land-cuba-opportunities-agriculture/ diakses pada

27 Mei 2019

147

Ministry of Foreign Affairs of Japan , “Foreign Minister Fumio Kishida Meets with

Vice-President of the Council of Ministers of Cuba” 2015, tersedia

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_000670.html diakses pada 24 November 2018

Page 81: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

67

Tabel IV.A.1 Wilayah Daratan dan Utilasi Wilayah Daratan Jepang, tahun 1980-

2014 (luas permukaan menggunakan 1,000 km²)148

2. Upah buruh yang murah

Kuba yang saat ini masih Negara berkembang tentu memiliki tenaga kerja

dengan tingkat upah yang jauh lebih murah dibandingkan upah buruh untuk

pekerjaan yang sama di Jepang. Dengan memindahkan produksinya ke Kuba,

Jepang diuntungkan melalui upah pekerja yang umumnya rendah sehingga dapat

menekan biaya produksi. Jepang merupakan negara dengan kuantitas SDM yang

cukup besar dengan populasi mencapai angka 126,71 juta jiwa (total populasi di

tahun 2017).149

Namun tingginya populasi Jepang tidak selalu memperlihatkan

adanya jaminan akan ketersedian tenaga kerja yang mampu memenuhi kebutuhan

perekonomian Jepang. Selain itu, tingginya tingkat upah tenaga kerja domestik

mengakibatkan dampak yang cukup besar bagi sistem produksi domestik Jepang.

Tingginya upah tenaga kerja disebabkan tingkat pendidikan di Jepang yang tinggi.

Secara umum telah diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

maka tingkat upah tenaga kerjanya juga menjadi tinggi.

148

Statistics Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications Japan, “Statistical

Handbook of Japan 2018” hal 4 149

Statistics Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications Japan, “Statistical

Handbook of Japan 2018” hal 8

Page 82: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

68

3. Menemukan pasar baru.

Jepang melakukan investasi di Kuba dengan tujuan untuk menjaga hasil

produksinya. Kuba yang merupakan negara berkembang menjadi pasar yang

sangat efektif untuk memasarkan hasil produksi Jepang. Pada saat Kuba

berkinginan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi negaranya, dengan

meminta kepada pihak Jepang untuk meningkatkan hubungan ekonominya dan

meminta perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang untuk melakukan investasi di

negaranya, membuat Jepang ddapat memperkuat posisinya di pasar Kuba secara

luas.

Kemudian dalam penyaluran bantuan ODA Jepang ke Kuba dalam bentuk

hibah melaui JICA. Proyek yang sudah dialokasikan berupa proyek peningkatan

peralatan medis dengan tujuan memperkuat kapasitas diagnosis kanker Kuba dan

penyediaan peralatan pertanian dengan tujuan mendorong produksi benih padi

untuk mendukung sektor pangan Kuba.150

Walaupun ODA bentuknya adalah

sebuah bantuan namun Jepang menganggapnya tetap sebagai bentuk kerjasama

ekonomi yang syarat dengan kepentingan ekonomi dan bisnis Jepang.

Kepentingan ekonomi dan bisnis Jepang yang dimaksud di sini adalah untuk

kemudahan Jepang khususnya bagi perusahaan Jepang untuk mengakses pasar

Kuba dan mendapatkan barang mentah dari Kuba. hal ini didukung oleh

150

Ministry of Foreign Affairs of Japan , “Japan-Cuba Summit Meeting: Measures for

Strengthening the Relationship” 2016, tersedia di https://www.mofa.go.jp/files/000192939.pdf

diaskes pada 25 November 2018

Page 83: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

69

pernyataan William R. Nester bahwa tujuan dasar disalurkannya bantuan ODA

Jepang antara lain: 151

1. Menstimulasikan ekonomi domestik dan ekspor Jepang.

2. Sebagai cara untuk mengamankan sumber-sumber bahan mentah dan

energi bagi keperluan domestik dan industrinya.

3. Sebagai alat untuk memperluas pengaruh Jepang atas dinamika

ekonomi-politik global ataupun mengintegrasikan wilayah-wilayah

tertentu ke dalam pengaruh Jepang, seperti apa yang dicita-citakan

Jepang saat Perang Dunia II (walaupun tidak melalui jalur militer), dan

4. Sebagai satu-satunya cara untuk bisa berhubungan baik dengan

Negara-negara berkembang

Tidak hanya itu, dalam penyaluran bantuan luar negeri Jepang. Pada

dasarnya bantuan-bantuan tersebut tidak semata-mata karena motif kemanusiaan

ataupun tanggung jawab moral, melainkan justru lebih menekankan pada motif

ekonominya. Hal ini terlihat dari bentuk dari bantuan-bantuan yang pada

umumnya bersifat memikat.152

Seperti bantuan penyediaan peralatan medis dan

penyediaan peralatan mesin pertanian. Dalam bantuan tersebut, perusahaan yang

akan menyediakan alatnya serta teknisinya pada umumnya berasal dari Jepang.

151

William R. Nester, “Japan and The Third World: Patterns, Power, and Prospects”

(London: Macmillan, 1992) hal 73 152

Bruce M. Koppel dan Robert M. Orr Jr (eds), “japan’s Foreign Aid: Power and Policy

in a New Era” (Oxford: Westview Press, 1993) hal 2

Page 84: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

70

B. Kepentingan Politik Jepang Dalam Meningkatkan Hubungan Kerjasama

Dengan Kuba Pasca Normalisasi Hubungan Diplomatik AS – Kuba

Tahun 2015

Kepentingan Jepang dalam meningkatkan hubungan kerjasama dengan

Kuba, selain memepererat dan memajukan ekonomi Negara, juga bertujuan untuk

meningkatkan hubungan politiknya dengan Kuba. Jepang berharap dengan

eratnya kerjasama ekonomi dapat mempengaruhi dan mempermulus jalannya

hubungan politik. Hal ini berkaitan dengan ekonomi politik internasional, dimana

ekonomi dan politik saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Dengan mempererat kerjasama dengan Kuba, Jepang berharap

mendapatkan dukungan dari Kuba dalam dinamika politik-ekonomi global.

Seperti pernyataan William R. Nester sebelumnya, bahwa bantuan kerjasama

Jepang dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas pengaruh Jepang atas

dinamika ekonomi-politik global.153

Jepang berharap mendapatkan dukungan dari

Kuba untuk menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Seperti

pada pernyataan Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida pada saat

berkunjung Kuba, dan berdialog bukan hanya tentang peningkatan hubungan

bilateral saja tetapi juga tentang reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

pada latar belakang dimana Tokyo ingin menjadi salah satu anggota tetap Dewan

Keamanan PBB.154

Dan keinginan ini juga dipertegas oleh pernyataan Perdana

153

William R. Nester, “Japan and The Third World: Patterns, Power, and Prospects” hal

73 154

Ministry of Foreign Affairs of Japan. “Foreign Minister Fumio Kishida Meets with the

First Vice-President of the Councils of State and Ministers of the Republic of Cuba.” 2015 (artikel

Page 85: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

71

Menteri Shinzo Abe pada saat berkunjung ke Kuba dan memberikan bantuan ke

Kuba,155

“I also want to exchange opinions with a Cuba that holds great influence

among the nonaligned countries about the reform of the United Nations

Security Council, nuclear disarmament, the situation in Asia and other

topics involving the international community,”

Kepentingan politik lainnya adalah karena adanya ancaman rudal balistik

Korea Utara yang meresahkan wilayah Asia Timur. Uji coba secara sepihak

senjata nuklir Korea Utara menjadi ancaman besar bagi keselamatan Jepang.

Pasalnya pada bulan September 2016 Korut telah menembakkan 3 rudal balistik

sejauh 1.000 km, dan salah satunya memasuki area udara Jepang.156

Jepang

berharap dengan meningkatkan hubungan kerjasamanya dengan Kuba mampu

merendam ancaman rudal balistiknya Korea Utara. Harapan tersebut pernah

disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada saat berkunjung ke

Kuba dan meminta kepada Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro agar membantu

menciptakan perdamain dunia, khususnya membantu menyampaikan kepada

online) tersedia di http://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001175.html diakses 25

September 2016 155

The Japan times, News, “Castro welcomes Japanese medical aid, debt write-off,

investment as Abe seeks help handling Kim” 2016 (berita online) tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/09/23/national/politics-diplomacy/communist-ruled-

cuba-welcomes-first-japanese-leader-abe-comes-calling/#.W_49yWYxXIU diakses pada 28

November 2018

156

CNN, “North Korea fires 3 ballistic missiles; Japan calls it 'serious threat” 2016

(berita online) tersedia di https://edition.cnn.com/2016/09/05/asia/north-korea-ballistic-

missiles/index.html diakses pada 4 April 2019.

Page 86: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

72

Korea Utara agar menghentikan uji coba nuklirnya selama ini.157

Kehadiran Kuba

di antara Jepang dan Korea Utara menjadi perantara agar Kuba melindungi Jepang

dari serangan rudal Korea Utara. Seperti yang kita ketahui, Kuba menjadi sekutu

dekat dengan Korea Utara karena adanya kedekatan historis dan persamaan

ideologi komunisnya.158

157 Ministry of Foreign Affairs of Japan “Meeting between Prime Minister Shinzo Abe

and the Former President of the Council of State of Cuba” 2016 tersedia di

https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page4e_000532.html diakses pada 4 April 2019. 158

World Population Review “Communist Countries 2019” 2019 tersedia di

http://worldpopulationreview.com/countries/communist-countries/ diakses pada 4 April 2019

Page 87: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpuan

Hubungan bilateral Jepang-Kuba dalam hal kerjasama memiliki sejarah

yang cukup lama. Bermula dari keberhasilan Hasekura mendarat di Kuba tahun

1614 dalam tugas misi diplomatik Jepang, hingga dibuat resminya hubungan

diplomatik Jepang dan Kuba pada tahun 1929. Dalam perjalanannya, hubungan

bilateral Jepang-Kuba banyak mengalami pasang surut. Hal ini dikarenakan arah

kebijakan Jepang dan Kuba yang berbeda dalam waktu ke waktu.

Pada saat diberlakukannya embargo AS terhadap Kuba tahun 1962, Jepang

mendapatkan tekanan dari kebijakan AS untuk memutuskan hubungan

kerjasmanya dengan Kuba. Hal ini dikarenakan posisi Jepang yang berada pada

kependudukan AS dan Kuba berbelot menjadi berpihak kepada Uni Soviet.

Meskipun AS memberikan tekanan kepada Jepang untuk memutuskan hubungan

kerjasamanya dengan Kuba, namun Jepang tetap bersikukuh melanjutkan

hubungan kerjasamanya dengan Kuba. Namun sayangnya tidak banyak kerjasama

yang dilakukan antara Jepang dan Kuba pada masa ini, karena Jepang tidak berani

mengambil langkah lebih untuk memperluas kerjasamanya dengan Kuba. karena

bagaimana pun AS merupakan mitra dagang utama Jepang dan hubungannya

dengan AS telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan ekonomi Jepang.

Memasuki abad 21, ketika dunia internasional dikejutkan dengan

keputusan Presiden AS, Barack Obama untuk melakukan hubungan normalisasi

Page 88: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

74

dengan Kuba. Jepang yang tidak mau tertinggal momen tersebut ikut mendukung

upaya hubungan normalisasi antara AS dan Kuba tersebut. Dan Jepang sendiri

berniat memperluas hubungan kerjasamanya dengan Kuba ke tingkat yang baru.

Dengan terjadinya normalisasi AS-Kuba, Jepang lebih leluasa dalam melakukan

hubungan kerjasama dengan Kuba. Jepang banyak mengambil langkah

memperkuat kerjasama dengan Kuba di semua bidang, termasuk perdagangan,

investasi, kerjasama ilmiah dan teknologi di bidang lainnya.

Apabila kita melihat pada posisi Jepang, maka kita akan melihat bentuk

dari kepentingan nasional yang ingin diraih Jepang dalam meningkatkan

hubungan kerjasamanya dengan Kuba. Peneliti melihat adanya kepentingan

nasional berupa kepentingan ekonomi dan politik.

Dalam segi kepentingan ekonomi, peneliti melihat bahwa Jepang ingin

meningkatkan kesejahteraan perekonomian negaranya dengan melakukan

investasi dan memperluas pasarnya di Kuba. Dan dengan adanya kerjasama

bantuan luar negeri, Jepang mampu dengan mudah khususnya bagi perusahaan

Jepang untuk berinvestasi dan mengakses pasar Kuba. Kemudian dalam segi

kepentingan politik, peneliti melihat bahwa Jepang berharap mendapatkan

dukungan dari Kuba dalam dinamika politik-ekonomi global. Jepang berharap

mendapatkan dukungan dari Kuba untuk menjadi salah satu anggota tetap Dewan

Keamanan PBB. Dan kepentingan politik lainnya adalah ancaman rudal balistik

Korea Utara. Jepang berharap dengan meningkatkan hubungan kerjasamanya

dengan Kuba mampu merendam ancaman rudal balistik Korea Utara. Kehadiran

Page 89: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

75

Kuba diantara Jepang dan Korea Utara menjadi perantara agar Kuba melindungi

Jepang dari serangan rudal Korea Utara. Seperti yang kita ketahui, Kuba menjadi

sekutu dekat dengan Korea Utara karena adanya kedekatan historis dan persamaan

ideologi komunisnya

Page 90: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aleksius, Jemadu. “Politik Global dalam Teori dan Praktik.” Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008

Arase, David. “Buying Power: The Political Economy of Japan’s Foreign Aid.”

Lynne Rienner Publisher Inc, 1995

Creswell, John W. “Qualitatif Ingury and Research Design.” California: Sage

publication, Inc, 1998

Deplu RI. “Kepentingan Ekonomi dan Politik Indonesia dalam Kerjasama Asean +

3,” Jakarta: Deplu-Unair, 2002

Holsti, K.J. “International Politics: A Framework for Analysis.” New Jersey:

Prentice-Hall Inc, 1977

Hudson, Rex A. “Cuba: Country Study,” Washington DC: Library of Congres, 2001

Joseph, Frankel. “International Relations” London: Oxford University Press, 1964

Koppel, Bruce M. dan Robert M. Orr Jr (eds). “Japan’s Foreign Aid: Power and

Policy in a New Era” Oxford: Westview Press, 1993

Kunio, Yoshihara. “Perkembangan Ekonomi Jepang.” Yayasan Obor Indonesia: PT.

Gramedia Jakarta, 1983

Larison, Thomas D. Dan David Skidmore, “International political Economy: The

Struggle For Power and Wealth (3rd ed).” California: Thomson Wadsworth,

2003

Mas’oed, Mochtar. “Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi”

Jakarta: LP3ES, 1994

Masteron, Daniel M. dan Sayaka Funada-Classen, “The Japanese in Latin America,”

Urbana & Chicago: University of Illinois Press

Page 91: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xv

Nester, William R. “Japan and The Third World: Patterns, Power, and Prospects”

London: Macmillan, 1992

Nuechterlein, Donald, “National Interest and Foreign Policy: A Conceptual

Framework for Analysis and Decision-Makin” British Journal of International

Studies, Vol 2(3) (Oct, 1976) pp 246-266 dalam Rear Admiral Simon

Williams, “The Role od the National Interest in the National Security

Debate” Inggris, 2012.

Ohno, Kenichi. “The Economic Development of Japan: The Path Traveled by Japan

as a Developing Country” Tokyo: GRIPS Development Forum, 2005

Papp, Daniel S. “Contemporary International Relations Framework for

Understanding” Macmillan Publishing Company, 1988

Pham, Peter. “American Foreign Policy Interest: What Is in the National Interest?

Hans Morgenthau’s Realist Vision and American Foreign Policy.” USA,

2008

Plano dan Olton, “Kamus Hubungan Internasional” Bandung: Putra Bardin, 1999

Rahcmawati, Iva. “Memahami Perkembangan Studi Hubungan internasional.”

Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012

Rix, Alan. “Japan’s Foreign Aid Challenge: Policy Reform and Aid Leadership”

London: Routledge, 1993

Rosenau, James N. “International Politics and Foreign Policy: A Reader in Research

and Theory” (New York: The Free Press, 1969)

Rosenau, James N. “World Politics: An Introduction-the Study of Foreign Policy”

New York: The Free Press, 1976)

Statistics Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications Japan,

“Statistical Handbook of Japan 2018”

Thomas, Hugh.“Cuba: A history.” Penguin Books, 2013.

Toma, Peter A. Dan Robert F. Gorman. “International Relations: Understanding

Global Issues.” California: Brooks/Cole Publishing Co, 1991

Page 92: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xvi

Jurnal:

Ahlner, Johan. “Japan’s Soft Power: An Unsustainable policy?“ Lund University:

Department of Political Science. (jurnal online) tersedia di

http://lup.lub.lu.se/luur/download?func=downloadFile&recordOId=1326099&

fileOId=1326100 diakses pada 10 Januari 2019

Beckley, Michael, Yusaku Horiuchi, and Jennifer M. Miller, “America's Role in The

Making of Japan's Economic Miracle” journal of East Asian Studies, 2018.

(jurnal online) tersedia di https://www.cambridge.org/core/services/aop-

cambridge-

core/content/view/9C7CC6A85CE125290BAD2735B09A882A/S159824081

7000248a.pdf/americas_role_in_the_making_of_japans_economic_miracle.pd

f diakses pada 13 Januari 2019

Far Eastern Survey.“Japan Seeking to Regain Share of Cuban Trade,” New York:

Institute of Pacific Relations, Vol. 6, No. 6, 1937, (jurnal online), tersedia di

http://www.jstor.org/stable/3022572 diakses pada 20 Oktober 2017

From Country Assistance Evalution of Cuba, “History of Japanese Cubans (on the

Isle of Youth),” (jurnal online) tersedia di

https://www.mofa.go.jp/policy/oda/evaluation/annual_report_2013/pdfs/02_c

2.pdf diakses pada 22 Oktober 2018

Gardiner, C. Harvery. “The Japanese and Cuba.” Institute of Caribbean Studies,

UPR, Rio Piedras Campus, Vol. 12, No. 2, 1972, (jurnal online) tersedia di

http://www.jstor.org/stable/25612460 diakses pada 16 September 2016.

Ortiz, Jose A. “The Illegal Expropriation of Property in Cuba: A Historical and

Legal Analysis of the Takings and a Survey of Restitution Schemes for a Post-

Socialist Cuba” Loyola Marymount University and Loyola law School, 2000.

(jurnal online), tersedia di https://digitalcommons.lmu.edu/ilr/vol22/iss3/1/

diakses pada 13 November 2018

U.S. War department. Office director census of cuba, “report on the census of Cuba,

1899.” (Washington, 1900), hal 220-225, (dokumen online) tersedia di:

Page 93: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xvii

https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=hvd.hc418g;view=1up;seq=1 diakses

pada 24 Oktober 2018.

Whitbeck, R. H. “Geographical Relations in the Development of Cuban Agriculture,”

American Geographical Society, Vol. 12, No. 2, 1922. (jurnal online), tersedia

di https://www.jstor.org/stable/208738 diakses pada 23 Oktober 2018.

Yokota, Ryan Masaaki MA. “Transculturation and Adaption: A Brief History of

Japanese and Okinawa Cubans.” William Luis, Vol. 27, No. 1, Afro-Asia

(Spring), 2008. (jurnal online) tersedia di

http://www.jstor.org/stable/23055225 diakes pada 29 September 2016

Website:

Alojamientos Cuba-Casas.net, “A Japanese-Style Park in the Heart of Old Havana,”

(artikel online) tersedia di http://cuba-casas.net/japanese-style-park-heart-old-

havana diakses pada 10 Oktober 2018

American Experience, “Fulgencio Batista (1901-1973),” (artikel online), tersedia di

http://www.pbs.org/wgbh/americanexperience/features/castro-fulgencio-

batista-1901-1973/ diakses 26 Oktober 2018

Antara News.com. “Jepang Incar Kerjasama Luas dengan Kuba.” 2015 (berita

online) tersedia di http://www.antaranews.com/berita/494174/jepang-incar-

kerja-sama-luas-dengan-kuba, diakses pada 13 September 2016

BBC. “Obama dan Raul Castro Umumkan Upaya Normalisasi Hubungan.” 2014

(berita online) tersedia di:

https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/12/141217_as_kuba diakses pada

12 September 2016

_____ . “Pearl Harbor: A Rude Awakening’” tersedia di,

http://www.bbc.co.uk/history/worldwars/wwtwo/pearl_harbour_01.shtml

diakses pada 26 Oktober 2018

Cheng, Chris. “Excerpt From Japanese Cubans: Past, Present, And Future: World

War II — Cuba Allies With The United States,” Discover Nikkei: Japanese

Page 94: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xviii

Migrants and Their Descendats (artikel online), tersedia di:

http://www.discovernikkei.org/en/journal/2016/8/16/wwii/ diakses 25

Oktober 2018

CNN. “Obama announces re-establishment of U.S.-Cuba diplomatic ties” 2015

(berita online) tersedia di https://edition.cnn.com/2015/07/01/politics/obama-

note-to-castro-reestablish-ties/index.html diakses pada 12 September 2016

_____ . “World War II Fast Fact,” (berita online) tersedia di

https://edition.cnn.com/2013/07/09/world/world-war-ii-fast-facts/index.html

diakses pada 31 Oktober 2018

_____ . “North Korea fires 3 ballistic missiles; Japan calls it 'serious threat” 2016

(berita online) tersedia di https://edition.cnn.com/2016/09/05/asia/north-

korea-ballistic-missiles/index.html diakses pada 4 April 2019.

Farmfolio, “Land Use in Cuba: New Opportunities in Agriculture” 2017, (artikel

online) tersedia di https://farmfolio.net/articles/land-cuba-opportunities-

agriculture/ diakses pada 27 Mei 2019

Funabashi, Yoichi. “Japanese strength in soft power foreign policy” (artikel online)

tersedia di https://softpower30.com/japanese-strength-soft-power-foreign-

policy/ diakses pada 11 Januari 2019

Galford, Gillian L, Margarita Fernandez, dkk “Cuban Land Use and Conservation,

From Rainforests to Coral reefs” 2018 (artikel online) tersedia di

https://www.researchgate.net/publication/322793466_Cuban_land_use_and_c

onservation_from_rainforests_to_coral_reefs diakses pada 28 Mei 2019

Granma, “Japan contributing to Cuba’s economic development” 2017, tersedia di

http://en.granma.cu/cuba/2017-03-10/japan-contributing-to-cubas-economic-

development diakses pada 28 November 2018

History, “World War II” (artikel online) tersedia di

https://www.history.com/topics/world-war-ii/world-war-ii-history diakses

pada 25 Oktober 2018

Infoplease, “Cuba Department of State Background” U.S. Department of State

Background Note, tersedia di

Page 95: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xix

https://www.infoplease.com/world/countries/state-department-profiles/cuba-

department-of-state-background diakses pada 27 Mei 2019

JICA, Japan International Cooperation Agency. “Bringing Japan's Rice Development

Experience to Cuba” 2017, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/field/2017/171222_04.html diakses pada

28 November 2018

_____ . “Signing of Grant Agreement with Cuba: Supporting the provision of

medical equipment to improve cancer diagnosis and treatment services”

2016, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/press/2016/160926_01.html diakses pada

28 November 2018

_____ . “Signing of Grant Agreement with Cuba: Providing agricultural machinery

to increase rice production” 2017, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/press/2017/171108_01.html diakses pada

28 November 2018

Laws, “National Origins Ac,” tersedia di https://immigration.laws.com/national-

origins-act diakses pada 27 Oktober 2018.

Loproto, Mark. “Declaration of War After Pearl Harbor.” Pearl Harbor Visitor &

Bureu (artikel online). Tersedia di https://visitpearlharbor.org/declarations-

war-pearl-harbor/, diakses pada 26 Oktober 2018.

Minister of Foreign Affairs of Japan. “Japan-Cuba Relations (Basic Data)” tersedia

di https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 28

November 2018

_____ .“Foreign Minister Fumio Kishida Meets with Vice-President of the Council

of Ministers of Cuba” 2015, tersedia

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_000670.html diakses pada 24

November 2018

_____ . “Japan-Cuba Summit Meeting: Measures for Strengthening the

Relationship” 2016, tersedia di https://www.mofa.go.jp/files/000192939.pdf

diaskes pada 25 November 2018

Page 96: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xx

_____ . “Japan-Cuba Relations (basic Data),” tersedia di

https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html diakses pada 25 Oktober

2018

_____ . “Meeting between Prime Minister Shinzo Abe and the Former President of

the Council of State of Cuba” 2016 tersedia di

https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page4e_000532.html diakses pada 4

April 2019.

_____ . “Assistance for the National Program for the Control and Prevention of

STI/HIV/AIDS in the Republic of Cuba,” 2003, tersedia

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2003/1/0106-2.html diakses pada

16 November 2018

_____ . “Emergency Assistance to the Hurricane “Sandy” disaster in the Republic

of Cuba,” 2012, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2012/11/1107_01.html diakses

pada 17 November 2018

_____ . “Emergency Grant Aid for Hurricane Disaster in the Republic of Cuba,”

2008, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2008/10/1184205_1060.html

diakses pada 16 November 2018

_____ . “Foreign Minister Kishida Visit to Cuba (Overview and Evalution)” 2015,

tersedia di https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page4e_000245.html

diakses pada 24 November 2018

_____ . “Humanitarian Assistance for Disaster Relief to Assist Drought Afflicted

People in Cuba,” 1998, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/1998/11/1106-2.html diakses

pada 16 November 2018

_____ . “Humanitarian Assistance to Cuba through WFP,” 2005, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2005/9/0916-4.html diakses pada

16 November 2018

_____ . “Official Development Assistance (Oda): Japan’s Official Development

Assistance Charter.” 2004 tersedia di

Page 97: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxi

http://www.Mofa.go.jp/policy/oda/reform/revision0308.pdf diakses 10

November 2016

_____ . “Official Development Assistance (ODA): Japan’s ODA Data of Cuba,”

tersedia di https://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/files/000142687.pdf

diakes pada 17 November 2018

_____ . “Prime Minister Abe Visits Cuba” 2016 tersedia di

https://www.mofa.go.jp/la_c/m_ca_c/cu/page3e_000573.html diakses pada 24

November 2018

_____ . “Second Japan-Cuba Policy Dialogue,” 1999, tersedia

https://www.mofa.go.jp/announce/event/1999/9/917.html diakses pada 18

November 2018

_____ .”Emergency Assistance in response to Hurricane “Matthew” disaster in the

Republic of Cuba” 2016, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001309.html diakses pada 28

November 2018

_____ .”Emergency Assistance in response to Hurricane “Irma” disaster in the

Republic of Cuba” 2017, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001725.html diakses pada 28

November 2018

_____ . “Foreign Minister Fumio Kishida Meets with the First Vice-President of the

Councils of State and Ministers of the Republic of Cuba.” 2015 (artikel

online) tersedia di http://www.mofa.go.jp/press/release/press4e_001175.html

diakses 25 September 2016

Minrex. “Japan to have better relations with Cuba, says Foreign Minister.” 2015

(artikel online) tersedia di: http://www.minrex.gob.cu/en/japan-have-better-

relations-cuba-says-foreign-minister diakses pada 14 September 2016

Periodico26.cu, “Japan officially made a donation to Cuba for 1.5 billion yen

(around 10 million dollars) with a view to the purchase of specialized

equipment for the communal services of the Cuban capital” 2018, tersedia di

http://www.periodico26.cu/index.php/en/cuba-news/item/8315-japan-grants-

donation-to-cuba-for-10-million diakses pada 28 November 2018

Page 98: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxii

Reference, “What Natural Resources Are Present in Cuba? (artikel online) tersedia di

https://www.reference.com/science/natural-resources-present-cuba-

7d7074f7f4081623 diakses pada 4 April 2019

Reuters, “Cuba sees sugar recovery, more exports, after bitter harvest” 2018 (artikel

online) tersedia di https://www.reuters.com/article/food-cuba-sugar/cuba-

sees-sugar-recovery-more-exports-after-bitter-harvest-idUSL1N1YT0EV

diakses pada 11 Januari 2019

_____ . “Japanese PM says wants to deepen economic ties with Cuba” 2016 (artikel

online), tersedia di https://www.reuters.com/article/us-cuba-japan-

abe/japanese-pm-says-wants-to-deepen-economic-ties-with-cuba-

idUSKCN11T1E6 diakses pada 13 Januari 2019

Rhiannon Paget, “Hasekura Tsunenaga’s portrait has a tale to tell,” The Japan

Times: Culture (artikel online), tersedia

https://www.japantimes.co.jp/culture/2014/03/12/arts/hasekura-tsunenagas-

portrait-has-a-tale-to-tell/ diakses pada 21 Oktober 2018.

Suddath, Claire. “United State-Cuba Reltions,” 2009 (artikel online), tersedia di

http://content.time.com/time/nation/article/0,8599,1891359,00.html diakses

pada 14 November 2018

Tempo.Co. “AS dan Kuba resmi Buka Kembali Hubungan Diplomatik.” 2015 (berita

online) tersedia di https://m.tempo.co/read/news/2015/07/20/116685098/as-

dan-kuba-resmi-buka-kembali-hubungan-diplomatik diakses pada 13

September 2016

The Japan times, “Hasekura Tsunenaga’s portrait has a tale to tell,” The Japan

Times: Culture (artikel online), tersedia

https://www.japantimes.co.jp/culture/2014/03/12/arts/hasekura-tsunenagas-

portrait-has-a-tale-to-tell/ diakses pada 21 Oktober 2018.

_____ . “Castro welcomes Japanese medical aid, debt write-off, investment as Abe

seeks help handling Kim” 2016 (berita online) tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/09/23/national/politics-

diplomacy/communist-ruled-cuba-welcomes-first-japanese-leader-abe-comes-

calling/#.W_49yWYxXIU diakses pada 28 November 2018

Page 99: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxiii

_____ . “Kishida makes business pitch to Havana.” 2015 (berita online) tersedia di:

http://www.japantimes.co.jp/news/2015/05/03/national/politics-

diplomacy/kishida-makes-business-pitch-havana/#.V_-4Gcmk_IV diakses

pada 13 September 2016.

_____ . “List of Japanese-Cubans sent to internment camps during World War II

faound.” (berita online), tersedia di

https://www.japantimes.co.jp/news/2016/10/30/national/history/list-japanese-

cubans-sent-internment-camps-world-war-ii-found/#.W9ND0xAxXIU diakses

27 Oktober 2018

UNICEF, History, “World War II” (artikel online) tersedia di

https://www.history.com/topics/world-war-ii/world-war-ii-history diakses

pada 25 Oktober 2018

World Population Review “Communist Countries 2019” 2019 tersedia di

http://worldpopulationreview.com/countries/communist-countries/ diakses

pada 4 April 2019

Page 100: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxiv

Lampiran 1

Daftar Nama-Nama Pejabat Negara Yang Saling Berkunjung dan Bertukar Pendapat

Antara Jepang dan Kuba

Dari Jepang ke Kuba

Tahun Nama

1997 Mr. Masahiko Koumura, Secretary of State

1999 Mr. Hiroshi Mitsuzuka, President of the Parliamentary League for

Friendship Japan-Cuba

2000 Mr. Kabun Muto, Former Foreign Minister

2001

Mr. Tamisuke Watanuki, Speaker of the House of Representatives

Mr. Tsutomu Kawara, House of Representatives Member

Mr. Ryutaro Hashimoto, Former Prime Minister

2002 Mr. Yoshimi Watanabe, House of Representatives Member

2004 Mr. Takuya Hirai, House of Representatives Member

2005 Mr. Tsutomu Hata, Former Prime Minister

2006

Representation of House of Councillors Member (Head: Mr.Toranosuke

Katayama)

Mr. Kiyohiko Toyama, Vice-Minister for Foreign Affairs

2007

Mr. Midori Matsushima, Vice-Minister for Foreign Affairs

Mr. Takahiro Yokomichi, Vice-Speaker of the House of Representatives

Page 101: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxv

Representation of the Committee for Agriculture, Forestry and Fisheries

(Head: Mr.Koya Nishikawa)

2008 Mr.Takuya Hirai, Senior Vice-Minister of Land, Infrastructure,

Transport and Tourism

2010

Mr. Hirotaka Akamatsu, Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries

Representation of House of Councillors Member (Head: Mr.Hidehisa

Otsuji, Vice-Speaker)

2012

Mr.Tsukasa Iwamoto, Senior Vice-Minister of Agriculture, Forestry and

Fisheries

Mr. Ryuji Yamane, Parliamentry Senior Vice-Minister for foreign

Affairs

2013 Mr.Yoshiro Mori, Former Prime Minister

2014

Mr. Kenji Furuya, Minister of State for Disaster Management

Representation of House of Representatives Member (Head: Mr. Yukio

Ubukata)

Mr. Kenji Furuya, Member, House of Representatives / Ms. Tomoko

Abe, Member, House of Representatives

2015

Mr. Fumio Kishida, Minister for Foreign Affairs

Mr. Kenya Akiba, Director, Foreign Affairs Division, Liberal

Democratic Porty

Ms. Shinako Tsuchiya, Chairman, Committee on Foreign Affairs,

House of Representatives

Mr. Antonio Inoki, House of Councillors Member

Page 102: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxvi

Dari Kuba ke Jepang

Tahun Nama

1999

Mr. Roberto Robaina González, Minister of Foreign Affairs

Mr. Abel Prieto Jiménez, Minister of Culture

2000

Mr. Carlos Lage, Vice President of the Council of State

Mr. Ricardo Alarión, President of the National Assembly of People's

Power

2001

Mr. Felipe Ramón Pérez Roque, Minister of Foreign Affairs

Mr. Ricardo Cabrisas, Government Minister

2002 Mr. Ricardo Cabrisas, Government Minister

2003

Mr. Fidel Castro Ruz, President of the Council of State

Mr. José Ramón Balaguer, Member of the Council of State

Mr. Ricardo Cabrisas, Government Minister

2004

Mr. Humberto Rodríguez, President of the National Institute of Sports,

Physical Education and Recreation

Mr. Alfredo López, Minister of Fishing Industry

2005

Mr. Raúl de la Nuez, Minister of Foreign Trade

Mr. Jaime Alberto Crombet, Vice-President of the National Assembly

of People's Power

2006 Mr. Ricardo Cabrisas, Government Minister

2009 Mr. Bruno Rodríguez Parilla, Minister of Foreign Affairs

2013 Mr. Julio Cristian Jiménez Molina, President of the National Institute of

Page 103: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxvii

Sports, Physical Education and Recreation

Mr. Bruno Rodríguez Parilla, Minister of Foreign Affairs

2015 Mr. Ricardo Cabrisas, Vice-President of the Council of Ministers

Sumber : Ministry of Foreign Affairs of Japan “Japan-Cuba Relations (basic Data),”

tersedia di https://www.mofa.go.jp/region/latin/cuba/data.html

Page 104: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxviii

Lampiran 2

Pertemuan KTT Jepang-Kuba

Langkah-Langkah Untuk Memperkuat Hubungan

Dalam Hubungan Ekonomi

1. Nippon export and investmen insurance (NEXI) akan memulai kembali

penjaminan asuransi investasi luar negeri Kuba dan mendukung investasi

yang lebih besar oleh perusahaan Jepang.

2. Organisasi perdagangan luar negeri Jepang (JETRO) dan Kamar Dagang

Kuba akan menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama

3. JETRO akan membuka paviliun Jepang terbesar di Internasional Fair

Havana yang diadakan di Havana pada bulan November tahun ini (2016).

4. Pertemuan kedua komite publik-swasta akan diangkat ke tingkat parlemen,

dan akan diadakan di Tokyo pada bulan November tahun ini (2016) untuk

tujuan merealisasikan kesepakatan investasi yang konkrit.

5. Konferensi publik-swasta untuk infrastruktur akan diadakan pada Februari

2017 dan akan berusaha untuk mempromosikan pemahaman untuk

“investasi dalam infrastruktur berkualitas tinggi” di Kuba dan untuk

mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan terkait infrastruktur Jepang di

Kuba.

Page 105: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxix

6. Menyatakan pentingnya transportasi penerbangan sipil, Jepang akan

bergerak maju dengan memperkuat hubungan dengan Kuba di bidang

penerbangan, dan berusaha untuk mempromosikan pertukaran antara

Jepang dan Kuba.

7. Catatan yang ditandatangani tentang langkah-langkah pertanggungan utang

untuk Kuba.

8. Menandatangani pertukaran catatan mengenai penyediaan peralatan medis

dengan tujuan memperkuat kapasitas diagnosis kanker Kuba dan perawatan

medis, sebagai bantuan hibah penuh pertama. Sehubungan dengan ini,

Jepang mengumumkan pelaksanaan kerjasama teknis baru untuk

memperkuat dan memperbaiki struktur medis untuk mendiagnosis kanker

dan penyakit lainnya.

9. Sebuah pembelajaran kelayakan untuk mendirikan “Pusat Medis Kuba-

Jepang” akan dilaksanakan, dan upaya untuk menggabungkan peralatan

dan sistem medis canggih Jepang dengan teknologi medis Kuba.

10. Mengumumkan percepatan pembelajaran tentang penyediaan peralatan

pertanian dengan tujuan mendorong produksi benih padi untuk mendukung

sektor pangan di Kuba.

11. Mengumumkan niat untuk mengimplementasikan kerja sama bantuan

hibah untuk berkontribusi dalam pengembangan sosial dan ekonomi Kuba

dan memperbaiki keadaan seputar pembayaran saldo Internastional Kuba.

Page 106: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxx

12. Mengekspresikan harapan terhadap penguatan lebih lanjut hubungan

ekonomi antara Jepang dan Kuba, termasuk melalui perusahaan Jepang

yang mendirikan bisnis di Kuba di masa depan, dan mendiskusikan

tantangan bantuan pinjaman di masa depan.

13. Mendeklarasikan kontribusi untuk memajukan pengembangan pertanian

Kuba dan pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Mengumumkan

bahwa Japan Cooperation Cooperation Agency (JICA) akan mendirikan

kantor lokal di Kuba untuk mempromosikan kerjasama ekonomi penuh

dengan Kuba di masa depan, dimulai dengan pengiriman tim studi di

bidang energi, transportasi dan lainnya, dan harapan kerjasama dengan

pihak Kuba.

Hubungan Pertukaran

1. Memperluas pertukaran pariwisata yang lebih besar dengan

memanfaatkan peluang seperti EXPO Pariwisata Jepang.

2. Menandatangani perjanjian kerjasama antara Tokyo University of

Foreign Studies, Universitas Waseda dan Universitas Havana.

3. Akan berusaha untuk mempromosikan pemahaman Jepang di antara

orang-orang Kuba dengan menyediakan konten televisi Jepang ke

stasiun televisi Kuba di masa depan melalui proyek TV Jepang

(Broadcasting Abroad Japan Foundation).

Page 107: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxxi

4. Akan mengirimkan pelatih baseball dari Jepang dan mengundang

pesenam, pelatih senam dll ke Jepang untuk lebih mempercepat

pertukaran olahraga antara kedua negara, termasuk baseball, serta

program olahraga untuk kontribusi internasional melalui olahraga,

yang mana pemerintah Jepang ingin mensukseskan penyeleanggaraan

Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo.

5. Akan mengundang lebih dari 100 orang Kuba ke Jepang selama tiga

tahun mendatang dengan memanfaatkan program seperti “Juntos !!

Program pertukaran Jepang-Amerika Latin dan Karibia” Beasiswa

Departemen Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi

(MEXT), Program Pelatihan JIA (The Japan Institute of Architects),

dan Jepang Foundation, program pelatihan bahasa Jepang.

Kerjasama Untuk Menyelesaikan Tantangan di Komunitas Internasional

1. Berdasarkan kunjungan timbal balik yang dilakukan oleh pejabat-

pejabat antara kedua Negara, pertukaran pandangan diadakan untuk

mencapai reformasi Dewan Keamanan, kerja sama dalam perlucutan

senjata, nonproliferasi dan rukun dalam penggunaan nuklir dan situasi

Korea Utara.

a. Kunjungan ke Jepang oleh Wakil Presiden Dewan Menteri

Kuba Cabrisas (Maret 2015)

Page 108: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxxii

b. Kunjungan ke Kuba oleh menteri Luar Negeri kishida (Mei

2015)

c. Kunjungan ke Jepang oleh Wakil Presiden Pertama dewan

negara dan Menteri Kuba Diaz-Canel (Juni 2016)

d. Kunjungan ke Kuba oleh Perdana Menteri Abe (September

2016)

2. Menghargai inisiatif Kuba sebagai Ketua Asosiasi Negara-negara

Karibia. Jepang akan bergabung dengan Asosiasi sebagai negara

pengamat untuk memperkuat kolaborasi dengan negara-negara Karibia

di masa depan.

Sumber: Ministry of Foreign Affairs of Japan , “Japan-Cuba Summit Meeting:

Measures for Strengthening the Relationship” 2016, tersedia di

https://www.mofa.go.jp/files/000192939.pdf

Page 109: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxxiii

Lampiran 3

Proyek Bantuan Hibah Medis Jepang ke Kuba Tahun 2018.

Sumber: JICA, Japan International Cooperation Agency, “Signing of Grant

Agreement with Cuba: Supporting the provision of medical equipment to improve

cancer diagnosis and treatment services” 2016, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/press/2016/160926_01.html

Page 110: PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46335/2/JULIANA... · KEPENTINGAN JEPANG DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA

xxxiv

Lampiran 4

Proyek Bantuan Hibah Jepang Untuk Perbaikan Mesin Pertaniaan Padi Kuba Tahun

2018

Sumber: JICA, Japan International Cooperation Agency, “Signing of Grant

Agreement with Cuba: Providing agricultural machinery to increase rice

production” 2017, tersedia di

https://www.jica.go.jp/english/news/press/2017/171108_01.html