pengembangan perangkat pembelajaran terpadu … · smp ada chaa, elma, eufra dan kerabat yang tidak...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
WEBBED UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Ruswita Beti Purba Sari
NIM. 141134155
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Yang selalu melindungi dan menguatkan saya dalam keadaan apapun
Kedua orangtuaku tercinta
Bapak Mardi Budianto dan Ibu Nunik Iswarini
Yang selalu mendukung saya dan selalu memberikan yang terbaik kepada saya
untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 ini
Kakak dan adikku tercinta
Kakak Petra Nanda dan Adik Darmawan Putra
Yang selalu mendukung dan memberikan motivasi untuk saya serta selalu
menghibur di saat saya kesal dan lelah
Teman-teman terkasih
Teman-teman PGSD angkatan 2014 atas dinamika bersama selama perkuliahan
berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Sahabat dan kerabat yang terkasih
Semua anggota “ember”; Rina, Mia, Intan, Rianti, Vita, Erna. Sahabat-sahabat
SMP ada Chaa, Elma, Eufra dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu
Yang selalu mendukung dan memberikan motivasi untuk saya supaya cepat
menyelesaikan tugas akhir ini
Yang terkasih
Yose Christian Sabhatani
Yang selalu membantu, mendukung, memberikan motivasi, dan menemani saya
saat proses menyelesaikan tugas akhir ini
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
Jadilah dirimu sendiri untuk selalu berkarya di dalam hidup
Selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap proses
Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-
senang kemudian
Iman tanpa perbuatan ialah mati
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
-Lukas 1:37-
Ora Et Labora
-Bunda Teresa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU
TIPE WEBBED UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM TAHUN 2013
Ruswita Beti Purba Sari
Universitas Sanata Dharma
2018
Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Hal signifikan yang dapat dilihat yaitu perubahan kurikulum yang dipakai
pada pendidikan dasar di Indonesia. Terakhir kali perubahan kurikulum terjadi
pada tahun 2006 yaitu kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
ke kurikulum SD tahun 2013. Perubahan ini menyebabkan sebagian guru
kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terutama pada
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu,
peneliti melakukan penelitian ini supaya dapat membantu guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD tahun
2013 terutama pada tipe webbed yang digunakan pada kurikulum 2013 ini.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan
perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan yang
dikemukakan oleh Borg and Gall dan dikombinasi dengan prosedur
pengembangan yang dikemukakan oleh Dick and Carey. Prosedur pengembangan
yang dihasilkan lebih sederhana dan digunakan untuk landasan pada penelitian
ini. Prosedur pengembangan yang digunakan pada penelitian ini meliputi 7
langkah yaitu, (1) potensi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk,
(4) evaluasi formatif, (5) revisi produk, (6) evaluasi sumatif, (7) revisi produk.
Berdasarkan validasi dengan dua orang pakar pembelajaran terpadu
menghasilkan skor 3,94 dengan kategori “baik” dan skor 3,54 dengan kategori
“baik”. Lalu berdasarkan validasi dengan dua orang guru kelas I SD
menghasilkan skor 4,89 dengan kategori “sangat baik” dan skor 4,70 dengan
kategori “sangat baik”. Dari uraian tersebut perangkat pembelajaran ini mendapat
rerata skor 4,26 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian perangkat
pembelajaran terpadu yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai
perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang mangacu kurikulum SD 2013.
Kata Kunci : Kurikulum 2013, perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu
tipe webbed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF WEBBED-TYPED INTEGRATED LEARNING
DEVICE FOR THE FIRST GRADER OF PRIMARY SCHOOL BASED ON
CURRICULUM 2013
Ruswita Beti Purba Sari
Sanata Dharma University
2018
The education system in Indonesia has always been shifting from time to
time. The salient significance is the change of applied curriculum for primary
education. The last change was on 2006 from school-based curriculum changed
into curriculum 2013. This change makes the teachers in Indonesia find it diffcult
to develop learning devide especially developing lesson plan. This the researcher
conducted this research in order to help teachers developing the learning device
based on primary education curriculum 2013 on webbed-type.
The reseach is research and development in nature. The development of
learning device here used the development 10 procedure proposed by Borg and
Gall which combinatied by applying the development 10 procedure proposed by
Dick and Carey. The development procedure produced was much simple and was
used for the fundamen of this research. The procedure comprised 7 steps, namely:
(1) potential problem, (2) data collection, (3) product design, (4) formative
evaluation, (5) product revision, (6) summative evaluation, (7) product revision.
Based on the validation results of two integrated learning experts results
in a score of 3.94 with the category of “good” and score of 3.54 with the category
“good”. Then the validation result of two first grade teachers resulted in a score
of 4.89 with category “very good” and score of 4.70 with category “very good”.
The learning device earns an average score of 4.26. Thus the learning devide
developed is to be used as an integrated learning device based on curriculum
2013.
Keywords : Curriculum 2013, learning device, integrated learning of webbed-type
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran terpadu Tipe Webbed Untuk Siswa
Kelas I Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 dapat penulis selesaikan dengan
baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak
secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan
dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, M.T.,M.Sc. selaku validator Pakar
Pembelajaran Terpadu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian
ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
7. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Pembelajaran
Terpadu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan
melakukan validasi produk penelitian.
8. Drs. Abu Yamin selaku kepala sekolah SDN Dayuharjo yang telah
memberikan bantuan selama penelitian di sekolah.
9. Tutiyatmi, S.Pd.SD. selaku guru kelas I SDN Dayuharjo yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi uji coba produk penelitian.
10. Drs. Sumar selaku kepala sekolah SDN Panggang Bantul yang telah
memberikan ijin untuk peneliti melakukan validasi uji coba produk
penelitian.
11. Marissa Dwi Riyanti, S.Pd. selaku guru kelas I SDN Panggang Bantul
yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi uji coba produk
penelitian.
12. Bapak dan Ibuku tercinta yang setia memberikan dukungan dan selalu
memanjatkan doa untuk sayasaat proses penyelesaian tugas akhir ini.
13. Kakak dan adikku tersayang, Petra Nanda dan Darmawan yang selalu
memberi motivasi supaya cepat lulus dan menghibur saya disaat saya
lelah.
14. Partner saya, Ari Mia Dwi Anggraeni yang mendukung dan dapat
berusaha bersama dalam proses penyelesaikan tugas akhir ini.
15. Sahabat dan kerabat terkasih yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang telah membantu saya dalam penyelesaian tugas akhir saya ini.
16. Yang terkasih, Yose Christian Sabhatani yang selalu mendukung,
membantu, dan memberi motivasi saya saat proses penyelesaian tugas
akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
17. Teman-teman satu payung saya yang saling mendukung dan memberi
motivasi saat proses penyusunan tugas akhir ini.
18. Teman-teman PGSD angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma.
19. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungan selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga
bermanfaat bagi kita semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................ viii
ABSTRAK ......................................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
E. Batasan Istilah ......................................................................................................... 7
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan ............................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 13
A. Kajian Pustaka ...................................................................................................... 13
1. Kurikulum 2013 ................................................................................................ 13
2. Perangkat Pembelajaran .................................................................................... 22
3. Pembelajaran Terpadu....................................................................................... 30
4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ................................................................ 42
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 49
C. Kerangka Pikir ...................................................................................................... 53
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 56
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 56
B. Prosedur Pengembangan ....................................................................................... 65
C. Uji Coba Terbatas ................................................................................................. 71
1. Subjek Uji Coba Terbatas ................................................................................. 71
2. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 71
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 72
4. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 76
A. Analisis Kebutuhan ............................................................................................... 76
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .............................................................. 76
2. Pembahasan Analisis Wawancara Kebutuhan .................................................. 78
B. Deskripsi Awal Produk ......................................................................................... 79
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................................... 80
C. Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi Produk .................. 82
D. Data Uji Coba Terbatas ......................................................................................... 85
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ................................................................. 88
1. Kajian Produk Akhir ......................................................................................... 88
2. Pembahasan ....................................................................................................... 90
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 96
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 96
B. Keterbatasan Pengembangan ................................................................................ 97
C. Saran ..................................................................................................................... 97
DAFTAR REFERENSI .................................................................................................... 99
LAMPIRAN .................................................................................................................... 101
LAMPIRAN FOTO ........................................................................................................ 143
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................ 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel kata kerja afektif menurut Bloom ............................................. 26
Tabel 2.2 Tabel kata kerja kognitif menurut Bloom ........................................... 27
Tabel 2.3 Tabel kata kerja psikomotorik menurut Bloom .................................. 28
Tabel 2.4 Tahap perkembangan menurut Piaget ................................................. 33
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 70
Tabel 3.2 Konversi nilai skala lima..................................................................... 73
Tabel 3.3 Kriteria skor skala nilai ....................................................................... 75
Tabel 4.1 Komentar pakar pembelajaran terpadu ............................................... 85
Tabel 4.2 Komentar guru kelas I pelaksana kurikulum 2013 ............................. 88
Tabel 4.3 Rekapitulasi validasi .......................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta konsep pembelajaran terpadu tipe webbed ................................. 46
Gambar 2.2 Peta konsep tipe webbed menurut penelitian ..................................... 47
Gambar 2.3 Penelitian relevan ............................................................................... 52
Gambar 2.4 Kerangka berpikir ............................................................................... 54
Gambar 3.1 Langkah pengembangan Borg and Gall ............................................. 57
Gambar 3.2 Langkah pengembangan Dick and Carey ........................................... 60
Gambar 3.3 Prosedur pengembangan penelitian .................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Instrumen Pedoman Wawancara ....................................................................... 101
Rangkuman Wawancara.................................................................................... 102
Instrumen Validasi RPP .................................................................................... 104
Instrumen Validasi Uji Coba ............................................................................. 107
Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu I .................................................. 111
Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu II ................................................. 118
Hasil Validasi Uji Coba SDN Dayuharjo.......................................................... 125
Hasil Validasi Uji Coba SDN Panggang ........................................................... 132
Surat Ijin Penelitian SDN Dayuharjo ................................................................ 139
Surat Ijin Penelitian SDN Panggang ................................................................. 140
Surat Keterangan Penelitian SDN Dayuharjo ................................................... 141
Surat Keterangan Penelitian SDN Panggang .................................................... 142
Lampiran Foto Kegiatan ................................................................................... 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak Indonesia merdeka kurikulum telah mengalami beberapa kali
perubahan secara berturut-turut yaitu tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun
1968, tahun 1984, tahun 1994, dan tahun 2004. Namun pada tahun 2006
kurikulum pendidikan di Indonesia berubah lagi. Perubahan kurikulum itu
menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis. Setelah kurikulum 2006 atau
kurikulum KTSP memasuki usia ke-7 maka dengan adanya peraturan pemerintah
yang baru lahirnya kurikulum 2013 yang diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014.
Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Orientasi pada kurikulum 2013 ini diharapkan terjadi peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan
pengetahuan (knowlegde). Secara konseptual kurikulum 2013 diharapkan mampu
mencetak generasi masa depan yang cerdas dengan pengetahuan yang luas.
Permendikbud nomor 22 (2016 : 3) menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran
pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan
tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran matematika dan PJOK sebagai mata
pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.
Pembelajaran terpadu itu sendiri mempunyai beberapa karakteristik
(Kurniawan, 2014 : 92) yaitu : (1) Berpusat pada anak, yaitu anak menjadi subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran dan siswa mendapat pengetahuannya dari dirinya sendiri tidak
hanya bersumber pada guru (2) Memberi pengalaman langsung, yang berarti
siswa mendapat pengetahuan dari pengalamannya sendiri (3) Pemisahan mata
pelajaran yang tidak terlihat, (4) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam
satu proses pembelajaran, (5) Fleksibel, (6) Hasil belajar dapat berkembang sesuai
minat dan kebutuhan anak karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
siswa.
Majid & Chaerul (2014 : 24) menyatakan bahwa dari sudut pandang
psikologis, peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar (SD) belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas atas
(IV, V, dan VI) sudah mulai mampu untuk berpikir abstrak. Hal ini terlihat saat
siswa kelas bawah belum mampu memahami materi pembagian. Siswa akan lebih
paham jika diberi materi pembagian dengan aktivitas jual-beli seperti dikehidupan
sehari-hari siswa.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kurikulum dengan pendekatan
tematik-terpadu idealnya digunakan di jenjang Sekolah Dasar (SD). Hal ini dapat
dilihat dari karakteristik pembelajaran terpadu yang memungkinkan dapat
diimplementasikan kepada para peserta didik di jenjang Sekolah Dasar.
Kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan tematik-terpadu yang
berarti memadukan beberapa mata pelajaran yang memiliki kesamaan pada
konsepnya. Pada pembelajaran terpadu diharapkan terjadi pengalaman belajar
yang bermakna. Pengalaman yang bermakna berarti siswa mendapat
pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan melihat hubungan kaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
antar konsep mata pelajaran. Hal ini tentunya akan meningkatkan peluang
terjadinya pembelajaran yang lebih efektif karena pada dasarnya pembelajaran
tematik-terpadu bertujuan agar pembelajaran di sekolah dasar lebih efektif.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa alasan penggunaan kurikulum 2013 ini
salah satunya ingin mewujudkan pembelajaran yang efektif dan bermakna
Pembelajaran terpadu sendiri mempunyai sepuluh tipe pembelajaran
(Trianto, 2010 : 42-45) yaitu, Model Terpisah (Fragmented), Model Keterhubung
(Connected), Model Sarang (Nested), Model Satu Rangkaian (Sequenced), Model
Terbagi (Shared), Model Jaring Laba-laba (Webbed), Model Satu Alur
(Threaded), Model Terpadu (Integrated), Model Immersed, Model Jejaring
(Networked).
Dari kesepuluh tipe pembelajaran terpadu di atas, Daryanto (2014 : 43)
menyatakan bahwa ada 3 tipe yang cocok untuk dikembangkan dan mudah
dilaksanakan pada pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) yaitu; tipe connected,
webbed, dan integrated. Pembelajaran terpadu tipe webbed dirasa yang sesuai
untuk diterapkan di Sekolah Dasar karena menunjukkan pendekatan tematik yang
memadukan konsep dari beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema.
Pembelajaran terpadu tipe webbed mengembangkan pembelajarannya
dimulai dengan menentukan tema. Setelah terbentuk tema, maka harus
dikembangkan menjadi sub-sub tema dengan memperhatikan kaitan dengan
muatan-muatan pelajarannya. Dari sub tema ini akan dikembangkan menjadi
aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa. Pengalaman belajar lebih
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan peningkatan bagi terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran yang lebih efektif. Dengan kata lain, pembelajaran terpadu tipe ini
bertujuan agar pembelajaran di sekolah dasar menjadi lebih efektif.
Dengan demikian kurikulum 2013 dengan pembelajaran tipe webbed
berusaha memadukan dua atau lebih mata pelajaran kedalam satu tema ideal di
jenjang sekolah dasar. Pembelajaran terpadu tipe dikatakan webbed ideal
diimplementasikan untuk jenjang sekolah dasar karena pada tipe ini peserta didik
dapat memilih tema pembelajaran yang mereka sukai.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran terpadu tipe
webbed yang mengacu kurikulum 2013dapat diterapkan pada jenjang sekolah
dasar. Namun apakah implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed yang
mengacu kurikulum 2013 di sekolah sudah baik? Berikut akan dibahas hasil
wawancara peneliti untuk mengetahui sejauh mana implementasi kurikulum 2013
di Sekolah Dasar.
Peneliti melakukan wawancara di 2 Sekolah Dasar Negeri di Yogyakarta
yang telah menerapkan kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara pada
tanggal 10 dan 13 April 2017. Narasumber yang dipilih peneliti yaitu guru SD
kelas I. Dari wawancara ini diketahui bahwa di sekolah dasar ini sudah
menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2016/2017. Narasumber juga
mengetahui bahwa kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu
pada aktivitas pembelajarannya. Narasumber juga mengatakan bahwa pemerintah
sudah memfasilitasi pelatihan kurikulum 2013 dengan KKG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Saat ditanya mengenai 10 tipe pembelajaran terpadu, salah satu
narasumber mengetahui hanya dua tipe yaitu Webbed dan Integrated. Namun
narasumber lainnya mengatakan bahwa belum mengetahui 10 tipe pembelajaran
terpadu. Pada pertanyaan selanjutnya mengenai kesulitan saat merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran terpadu, narasumber mengatakan bahwa ada
kesulitan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran terpadu. Namun
hal ini sedikit terbantu dengan adanya buku guru dan buku siswa. Lalu pada
pertanyaan terakhir mengenai kebutuhan contoh perangkat pembelajaran terpadu
tipe Webbed yang mengacu kurikulum 2013, para narasumber mengatakan sangat
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed yang mengacu
kurikulum 2013. Contoh perangkat ini akan membantu guru dalam merencanakan
dan mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed mengacu
kurikulum 2013.
Kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan yaitu, Guru
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed yang mengacu
kurikulum 2013 karena selama ini guru hanya mempunyai referensi berupa buku
pegangan guru dan buku siswa untuk menunjang keberlangsungan proses
pembelajaran. Hal ini tentunya akan menjadi referensi guru dalam merencanakan
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan terpadu tipe Webbed
yang mengacu kurikulum 2013.
Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed mengacu kurikulum 2013.
Tipe webbed dipilih karena merupakan pembelajaran terpadu yang dapat sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dengan karakteristik peserta didik di jenjang Sekolah Dasar (SD). Selain itu tipe
webbed juga merupakan tipe pembelajaran terpadu yang sudah mengacu pada
kurikulum 2013 dan juga sudah diterapkan oleh beberapa sekolah di Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa guru SD
Negeri yang telah menerapkan kurikulum 2013. Oleh karena itu, pada penelitian
ini peneliti akan membantu memberikan solusi terhadap guru berupa pembuatan
perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed untuk siswa kelas I Sekolah Dasar
(SD) mengacu kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed
untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe
Webbed untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh wawasan dan
pengalaman tentang pembuatan perangkat pembelajaran terpadu
tipe Webbed untuk kelas I Sekolah Dasar.
2. Bagi guru
Penelitian ini dapat menjadi acuan guru membuat perangkat
pembelajaran terpadu selanjutnya dan dapat menjadi contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pembuatan perangkat pembelajaran terpadu khususnya tipe
Webbed.
3. Bagi sekolah
Sekolah dapat memperoleh perangkat pembelajaran tipe Webbed
untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
4. Bagi Prodi PGSD
Dapat menambah acuan dan menambah pustaka PGSD terkait
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe
Webbed.
E. Batasan Istilah
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang pembelajarannya
dilakukan secara tematik-terpadu dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran dengan
menggunakan tema yang diambil dari persamaan konsep
beberapa mata pelajaran dan menjadi pusat pembelajaran,
pendekatan dengan menghubungkan konsep beberapa mata
pelajaran, pembelajaran yang dilakukan secara individu dan
berkelompok, pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsepnya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pembelajaran Terpadu tipe Webbed
Pembelajaran terpadu tipe webbed ialah pembelajaran terpadu
dengan pendekatan tematik-terpadu yang pengembangnya dengan
menentukan tema, lalu sub tema, dan dapat menjadi aktivitas
belajar. Pada pembelajran ini akan memadukan dua atau lebih
mata pelajaran
4. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran ialah perangkat yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran. Salah satu perangkat yang
mendukung proses pembelajaran ialah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Perangkat pembelajaran yang divalidasi ialah RPP. RPP
berisi Satuan Pendidikan, kelas/semester, tema/subtema,
pertemuan ke-, alokasi waktu, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Pendekatan, dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber
dan Bahan, Teknik Penilaian, Instrumen Penilaian, dan refleksi.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi
dasar yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan sebagai berikut :
1. Cover produk
Cover produk terdiri dari judul dari pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed; gambar yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe
webbed, nama penulis, dan logo Universitas Sanata Dharma,
keterangan yang berisi program studi yaitu Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, jurusan yaitu Ilmu Pendidikan, fakultas yaitu
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan universitas yaitu
Sanata Dharma.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran
terpadu tipe webbed, penjelasan spesifikasi produk yang
dikembangkan, ucapan terimakasih kepada pihak yang membantu
dalam penyusunan produk, dan kesediaan penulis dalam menerima
kritik dan saran.
3. Datar isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor
halamanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed
Pembelajaran terpadu tipe webbed terdiri dari pengertian,
karakteristik, langkah-langkah pengembangan, dan kelebihan serta
kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed.
5. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pembelajaran
terpadu tipe webbed.
Peneliti memberi 3 contoh pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dan
Indikator pembelajaran terpadu tipe webbed.
6. Komponen RPP yang disusun lengkap.
Komponen RPP yang mengacu kurikulum 2013 terdiri dari, Satuan
Pendidikan, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke-, alokasi
waktu, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan, dan Metode,
Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Teknik Penilaian,
Instrumen Penilaian, dan refleksi.
7. RPP yang dikembangkan mengandung karakteristik Kurikulum SD
2013.
RPP yang dikembangkan mengadung karakteristik Kurikulum SD
2013 yaitu, Pembelajaran terpadu, pendekatan saintifik,
mengembangkan pendidikan karakter, kemampuan berpikir tinggi,
dan penilaian yang otentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
8. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi.
Pada kurikulum 2013 ini mengembangkan keterampilan menalar,
mengkomunikasikan, dan mencipta. Siswa diharapkan mampu
untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan mampu
memecahkan masalah, memiliki kemampuan berkomunikasi dan
berkerjasama, siswa diharapkan memiliki kemampuan menciptakan
karya dan membaharui, memiliki kemampuan literasi teknologi
informasi dan komunikasi, memiliki kemampuan belajar
kontekstual, dan memiliki kemampuan informasi dan literasi
media.
9. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe Webbed
yaitu, terpusat pada siswa, pemberian pengalaman langsung,
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dan
menjadikannya sebuah tema, dan yang terakhir bersifat fleksibel.
10. Perangkat pembelajaran praktis (mudah dilaksanakan) dan
fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran).
Perangkat pembelajaran yang dibuat merupakan perangkat
pembelajaran yang mudah dilaksanakan karena mengacu kurikulum
2013 sehingga sudah sering digunakan leh guru dan mampu sebagai
referensi pedoman untuk guru dalam melaksanaka pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
11. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penyusunan RPP memperhatikan Ejaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dimana penyusunanya memperhatikan huruf kapital,
nama orang, dan kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Daryanto (2014 : 1 ) menyatakan secara konseptual kurikulum adalah
suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam
membangun generasi masa depan. Kurikulum secara pedagogis merupakan
rancangan pendidikan yag memberi kesempatan untuk peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan
dan sesuai dengan kemampuan supaya memiliki kualitas yang diinginkan oleh
masyarakat sekitarnya. Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu kebijakan
publik yang didasarkan kepada dasar filosofi bangsa dan keputusan yuridis di
bidang pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada
tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Fadlillah (2014 : 16) menyatakan bahwa kurikulum 2013 ini
pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat tematik dalam semua mata
pelajarannya. Hidayat (2013 : 113) menyatakan bahwa Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang pembelajarannya dilakukan secara
tematik-terpadu dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
b. Karakteristik Kurikulum SD 2013
Dalam pembelajaran di Kurikulum 2013 terdapat karakteristik yang
menjadi ciri khas pembeda dengan kurikulum-kurikulum yang telah digunakan
oleh Indonesia. Adapun karakteristik Kurikulum 2013 ialah sebagai berikut:
a) Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model
pembelajaran yang memadukan beberapa konsep mata pelajaran
atau bidang studi kedalam satu sajian pembelajaran. Daryanto
(2014 : 43) menyatakan bahwa ada tiga model yang cocok
dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal
Sekolah Dasar (SD) yaitu, tipe connected, webbed, dan integrated.
Dari ketiga tipe pembelajaran terpadu tersebut tipe jaring
laba-laba (webbed) dirasa yang paling tepat untuk diterapkan
disekolah. Tipe ini menunjukkan adanya pendekatan tematik. Pada
pendekatan tematik guru dapat membuat tema untuk
mengintegrasikan antar konsep mata pelajaran yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b) Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum
2013 ini ialah pendekatan scientific. Fadlillah (2014 : 175)
menyatakan pendekatan scientific ialah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses
ilmiah. Segala sesuatu yang dipelajari peserta didik melalui indra
dan akal pikirannya sendiri merupakan proses mendapatkan
pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Melalui pendekatan ini
peserta didik diharapkan mampu mengahadapi dan memecahkan
masalah yang dihadapi dengan baik. Pendekatan scientific ini
merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui
proses 5M yaitu, menanya, mengamati, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Kegiatan ini dapat membentuk sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dengan maksimal.
(Majid & Chaerul. 2014 : 69) Pendekatan saintifik
merupakan pendekatan yang mengembangkan aktivitas siswa
yaitu, mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta. Tujuh aktivitas belajar tersebut merupakan
aktivitas dalam mengembangkan keterampilan berpikir untuk
mengembangkan keingintahuan siswa. Pendekatan saintifik
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik
dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pendekatan ilmiah, bahwa informasi sebagai sumber pengetahuan
bisa berasal dari mana saja dan tidak hanya bersumber pada guru.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik merupakan pendekatan yang digunakan pada kurikulum
2013 yang pembelajarannya melalui proses ilmiah. Pada
pendekatan saintifik ini mengembangkan aktivitas belajar
menanya, mengamati, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
Selain pendekatan saintifik juga ada pendekatan tematik
yang digunakan pada Kurikulum 2013 ini. Fadlilah (2014: 179)
menyatakan bahwa Pendekatan menggunakan tematik ialah
pendekatan yang saat melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan tema dan mengacu karakteristik peserta didik serta
dilaksanakan secara integrasi/perpaduan antar tema satu dengan
yang lainnya maupun mata pelajaran satu dengan mata pelajaran
yang lainnya. Disini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengintegrasikan tema satu dengan yang lainnya maupun mata
pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lainnya.. Dengan
demikian, akan terjadi keterpaduan yang seimbang dan
menghasilkan peserta didik yang memiliki sikap, pengetahuan,
serta keterampilan yang mumpuni. Pendekatan tematik ini
mengharapkan peserta didik diharapkan mampu menghadapi
tantangan global dimasa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c) Mengembangkan Pendidikan Karakter
Mulyasa (2013 : 7) menyatakan Pada Kurikulum 2013 ini
lebih menekankan pada pendidikan karakter terutama pada tingkat
dasar sebagai fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui
pengembangan pendidikan karakter di Kurikulum 2013
diharapkan siswa dapat menjadi generasi yang bermartabat dan
mempunyai nilai tambah. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 ini
harus benar-benar diimplementasikan karena dapat menghasilkan
generasi yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 memiliki
tujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. Hal
ini dapat membentuk budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu, dan seimbang sehingga dapat terwujud dalam
perilaku sehari-hari.Pendidikan karakter pada Kurikulum 2013 ini
tertuang pada Kompetensi Inti (KI) 1 tetang sikap Ketuhanan dan
Kompetensi Inti (KI) 2 tentang sikap sosial. Pada implementasi
kurikulum 2013 pendidikan karakter diharapkan mampu
diintegrasikan pada seluruh pembelajaran disetiap bidang studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d) Kemampuan berpikir tingkat tinggi
Yani (2014 : 73-77) menyatakan Karakteristik kurikulum
2013 ini peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan
menalar/menganalisis, mengkomunikasikan, dan mencipta. Dalam
mencapai kemampuan ini peserta didik perlu dibina
kemampuannya dalam literasi teknologi informasi dan komunikasi,
kemampuan belajar konstektual, dan kemampuan menggunakan
berbagai media komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pendapatnya.
Pada kurikulum 2013 pendidikan tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan saja namun harus memberikan ilmu
ilmiah supaya para peserta didik dapat berpikir logis,
inovatif,konsisten, dan adaptif. Selain itu pendidikan juga dituntut
mampu menanamkan nilai-nilai luhur untuk diterapkan peserta
didik di kehidupan sehari-hari. Harapan dari karakteristik
Kurikulum 2013 ini supaya peserta didik dapat memiliki
kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, memiliki
kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, memiliki
kemampuan mencipta dan membaharui, memiliki literasi teknologi
informasi dan komunikasi, memiliki kemampuan belajar
konstektual, dan memiliki kemampuan informasi dan literasi
media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kurikulum 2013 ini menyiapkan peserta didik untuk siap
menghadapi tantangan zaman globalisasi ini. Nantinya peserta
didik dituntut untuk memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif
dan kritis, memiliki karakter yang bertanggung jawab, sosial,
toleran, produktif, adaptif, dan percaya diri, serta didukung oleh
kemampuan dalam memanfaatkan informai dan berkomunikasi.
Oleh karena itu Kurikulum 2013 ini akan membentuk peserta didik
cerdas yang memiliki karakter yang dijiwai oleh sikap spiritual,
intelektual, sikap sosial, terampil, kinestetik, dan berbudaya.
e) Penilaian Otentik
Kurikulum 2013 ini menggunakan proses penilaian
pembelajaran yang otentik. Fadlillah (2014 : 179) menyatakan
bahwa Penilaian otentik merupakan penilaian secara utuh, meliputi
kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar. Penilaian otentik
ini dapat lebih mudah membantu guru dalam mengetahui
pencapaian kompetensi peserta didik meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Daryanto (2014 : 113) mengemukakan penilaian otentik
ialah pengukuran yang bermakna atas hasil belajar peserta didik di
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentik
dikatakan lebih bermakna karena pada penilaian ini pendidik
menerapkan kriteria yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
telah dipilihnya. Dari kedua uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan
secara utuh untuk mengukur hasil belajar peserta didik di ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Analisis Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran
Permendikbud no.21 (2016 : 2) menyatakan bahwa standar isi untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi dari tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti yang sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Fadlilah (2014 : 48) menyatakan Kompetensi Inti adalah tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi kelulusan yang harus dimiliki
seseorang peserta didik dan menjadi landasan dalam pengembangan kompetensi
dasar. Kompetensi Inti ini berfungsi sebagai unsur pengorganisasian kompetensi
dasar dan menjadi pengikat untuk organisasi secara vertikal dan horizontal
Organisasi vertikal kompetensi dasar meliputi keterkitan antar kompetensi dasar
antar jenjang pendidikan. Jadi kompetensi dasar di kelas I harus berkelanjutan
dengan kompetensi dasar yang ada di kelas II. Lalu organisasi horizontal pada
kompetensi dasar merupakan keterkaitan antar konsep kompetensi dasar satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya dalam satu minggu pertemuan.
Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 ini mencakup aspek sikap spiritual, sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasian
muatan pembelajaran.
Lalu, Fadlilah (2014 : 54) menyatakan bahwa Kompetensi Dasar adalah
kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik
melalui pembelajaran. Kompetensi dasar berisi pokok materi yang harus dipelajari
oleh peserta didik. Kompetensi dasar mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, kompetensi dasar merupakan hal
yang paling penting dalam melaksanakan pembelajaran karena kompetensi dasar
itu nantinya akan diturunkan menjadi indikator hasil belajar.
Indikator hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang harus dicapai
oleh siswa dalam setiap pembelajaran yang berlangsung. Indikator hasil belajar
harus dapat dilihat dan dapat diukur. Indikator hasil belajar diturunkan dari
kompetensi dasar. Kurniawan (2014 : 147) menyatakan bahwa indikator hasil
belajar mempunya karateristik meliputi :
a. Harus mendukung pencapaian kompetensi dasar.
b. Meliputi seluruh aspek kemampuan afektif, kognitif, dan
psikomotorik.
c. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diamati.
Setelah indikator hasil belajar berhasil dikembangkan dan disusun langkah
selanjutnya ialah menerjemahkan indikator hasil belajar menjadi tujuan
pembelajaran . Tujuan pembelajaran ini mengharapkan kemampuan yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
siswa setelah mengikuti proses belajar. Tujuan belajar yang baik memuat unsur A
(audience), B (behavior), C (condition), dan D (degree)
2. Perangkat Pembelajaran
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai
kompetensi kelulusan. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran.
Trianto (2010 : 96) menyatakan bahwa perangkat yang digunakan dalam
proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang diperlukan untuk mengelola proses pembelajaran berupa: buku
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),
instrumen evaluasi, dan media yang digunakan dalam pembelajaran.
Pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saja dan tidak mengembangkan silabus dengan
alasan pembelajaran terpadu tipe webbed yang dikembangkan peneliti
dilaksanakan hanya untuk satu hari saja atau 6 Jam Pertemuan (JP). Selain itu
pada pengembangan RPP terpadu tipe webbed, peneliti menggunakan Kompetensi
Dasar yang lintas pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan
pemilihan KD yang dapat dipadukan dengan tema yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Selain itu Sa‟dun (2013: 7) menyatakan bahwa pada sistem pengelolaan
pendidikan yang tersentralisasi seperti Indonesia, dalam penyusunan silabus
dilakukan oleh pemerintah pusat yang mengurusi pendidikan. Jadi silabus sudah
dibuat oleh pemerintah pusat yang mengurusi bidang pendidikan. Oleh karena itu,
penelitian ini dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran (RPP).
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Permendikbud no.22 (2016: 6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RRP
dilaksanakan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran pesera didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
Trianto (2010 : 108) menyatakan bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah rencana yang berisi prosedur dan manajemen
pembelajaran dalam mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan
menurut kompetensi inti. Dari kedua uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Dalam menyusun rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) harus
memperhatikan beberapa komponen yang ada di dalam RPP. Komponen RPP
terdiri atas :
a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c) Kelas/semester;
d) Materi pokok;
e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
f) Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur. Kata kerja operasional mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan
hasil belajar yang bisa dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
KD. Biasanya tujuan pembelajaran hanya diturunkan dari indikator
hasil belajar yang sudah dibuat.
Namun pada tujuan pembelajaran ini harus mengandung
unsur Audience yang penulisannya menggunakan subjek siswa itu
sendiri, Behavior harus mengandung kemampuan spesifik
operasional yang ditulis dalam bentuk kata kerja operasional,
Condition merupakan kondisi perilaku atau tingkah laku yang
diharapkan dan Degree menjelaskan kriteria keberhasilannya
(Harjanta, 2008 : 89)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; Indikator
hasil belajar merupakan ciri-ciri yang nampak, dapat dilihat, dan
dapat diukur sebagai penunjuk bahwa peserta didik telah mampu
memahami materi yang telah diajarkan. Kurniawan menjelaskan
(2014 : 147) Karakteristik membuat indikator hasil belajar yang
baik, yaitu :
a. Indikator yang disusun meliputi aspek pengetahuan, motorik,
sikap, dan keterampilan.
b. Harus mendukung pencapaian kompetensi dasar.
c. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur.
Kurniawan (2014 : 10) menyatakan bahwa hasil belajar
menurut Bloom dibedakan menjadi tiga bagian yaitu a) sikap
(afektif), b) pengetahuan (kognitif), dan c) keterampilan
(psikomotorik).
a) Hasil belajar afektif
Hasil belajar afektif merujuk pada hasil belajar yang
berupa kepekaan rasa dan emosi. Jenis hasil belajar ranah
ini terdiri dari lima jenis tahapan. Kelima jenis ranah afektif
beserta beberapa contoh kata kerja kunci meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Rendah Tinggi
Penerimaan Partisipasi Penilaian dan
Penentuan Sikap
Organisasi Pembentukan pola hidup
Menanyakan,
mengikuti,
memberi,
menahan,
mengendalikan
diri ,
mengidentifikasi
memperhatikan,
menjawab
Memilih
Menyajikan
mempresentasikan
melaporkan
menceritakan
menulis,
menginterpretasi
menyelesaikan,
mempraktekkan.
Menunjukkan
mendemonstrasi
memilih,
membedakan
mengikuti,
meminta,
memenuhi
menjelaskan
membentuk,
berinisiatif
melaksanakan
memprakarsai,
menjustifikasi
mengusulkan
melaporkan.
Mentaati,
Mematuhi
Merancang
mengatur,
mengidentifikasi
mengkombinasi,
mengorganisir,
merumuskan
menyamakan,
mempertahankan
menghubungkan,
mengintegrasikan.
Melakukan
Melaksanakan
memperlihatkan
membedakan
memisahkan
menunjukkan,
mempengaruhi
mendengarkan
memodifikasi,
mempraktekkan.
Tabel 2.1. Tabel kemampuan afektif menurut Bloom (Kurniawan, 2014 : 12)
b) Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang
berkaitan dengan kemampuan berpikir atau intelektual.
Jenis hasil belajar pada ranah ini mempunyai enam
tingkatan. Keenam jenis ranah beserta beberapa contoh kata
kerja kunci meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Rendah Tinggi
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
Mendefinisikan,
menyusun daftar,
menjelaskan,
mengingat,
mengenali,
menemukan
kembali,
menyatakan,
mengulang.
Memperkirakan
Menjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Mengubah
Mempertahankan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Menyesuaikan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Mengklasifikasi
Menghitung
Membangun
Mengurutkan
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasi
Menyusun
Mengarang
Membangun
Menanggulangi
Menghubungkan
Tabel 2.2 Tabel kemampuan kognitif menurut Bloom (Kurniawan, 2014 : 11)
c) Hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik berupa kemampuan
keterampilan tertentu. Kemampuan keterampilan ini
bertingkat mulai dari gerak sederhana, gerak kompleks
terbimbing, hingga gerak dengan menggunakan kreatifitas
tingkat tinggi. Jenis hasil belajar ranah ini mempunyai tujuh
tingkatan. Ketujuh jenis ranah beserta beberapa contoh kata
kerja kunci meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Rendah Tinggi
Persepsi Kesiapan Gerakan
terbimbing
Gerakan
terbiasa
Gerakan kompleks Adaptasi Kreativitas
Mendeteksi,
mempersiapkan
diri
memilih,
menghubungkan
menggambarkan
mengidentifikasm
engisolasi
membedakan
menyeleksi.
Memulai,
mengawali,
memprakarsai
Membantu
memperlihatkan
mempersiapkan
diri, menunjukkan,
mendemonstrasikan
Meniru,
Mentrasir
Mengikut
mencoba,
mempraktekkan
mengerjakan
membuat,
memperlihatkan
memasang,
bereaksi,
menanggapi.
Mengoperasika
membangun
memasang,
membongkar
memperbaiki
melaksanakan
mengerjakan
menggunakan
merakit.
Mengoperasikan
membangun,
memasang,
membongkar,
memperbaiki,
melaksanakan
mengerjakan,
menggunakan,
merakit.
Mengubah
mengadaptasi
memvariasi
merevisi
mengatur kembali
merancang.
Merancang
Membangun
menciptakan
mendisain
memprakarsai
mengkombinasi
kan
Tabel 2.3. Tabel kemampuan psikomotorik menurut Bloom (Kurniawan, 2014 :
13)
Dari paparan taksonomi Bloom dapat diketahui bahwa indikator hasil
belajar yang baik harus menghasilkan suatu perubahan tingkah laku atau yang
disebut hasil belajar. Indikator hasil belajar yang baik dibuat dengan
menggunakan kata kerja kunci yang dapat diamati dan diukur seperti yang telah
dipaparkan pada bagan penjelasan diatas. Bagan bagian paling kiri menunjukkan
tingkatan kata kerja kunci yang paling rendah sedangkan semakin kekanan maka
kata kerja kunci meningkat dan semakin tinggi. Indikator hasil belajar yang baik
menggunakan kata kerja yang tingkatannya semakin tinggi.
h) Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
i) Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai peserta didik;
j) Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak, dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar yang relevan;
l) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup;
m) Penilaian hasil pembelajaran.
Dari paparan di atas bisa disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan rencana aktivitas pembelajaran untuk mencapai
satu KD atau gabungan KD tertentu apabila model pembelajaran terpadu tertentu
yang digunakan. RPP pada pembelajaran terpadu waktunya lebih singkat karena
pada aktivitas pembelajaran guru dapat memilih KD tertentu yang akan dicapai.
Pembuatan RPP inilah untuk menghindari terjadinya proses pembelajaran yang
acak karena RPP telah disusun secara sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Pembelajaran Terpadu
a. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Kurniawan (2014 : 59) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang dalam pembahasan materinya saling mengaitkan berbagai
mata pelajaran atau bidang studi secara terpadu dalam suatu fokus tertentu. (Joni
dalam Margunayasa dkk, 2014 : 3) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
Margunayasa dkk (2014 : 6) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuwan secara holistik, bermakna, dan autentik.
Pembelajaran terpadu dapat beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat
perhatian atas gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari mata pelajaran
yang bersangkutan maupun dari mata pelajaran lainnya.
Dari uraian pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat
pembelajaran terpadu ialah :
a) Pendekatan yang menghubungkan konsep beberapa mata
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Pembelajaran yang dilakukan secara individu maupun
berkelompok
c) Pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk aktif
mencari, menggali, dan menemukan konsepnya sendiri.
b. Landasan Pembelajaran Terpadu
a) Teori Konstruktivis
Margunayasa dkk (2014 : 7) menyatakan konstruktivis
adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan adalah konstruksi kita sendiri. Teori konstruktivis
menyebutkan bahwa hendaknya seseorang memperoleh
pengetahuan dari pengalamannya. Jika diterapkan pada siswa
sekolah maka siswa bertanggung jawab atas hasil belajarnya
sendiri. Siswa membuat penalaran atas sesuatu yang dipelajarinya
dengan mencari makna dari pengalamannya sendiri. Guru hanya
menjadi fasilitator untuk siswa.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa siswa mendapat
pengetahuan dari pengalamannya sendiri dengan menalar atas
sesuatu hal yang telah dipelajarinya. Pengetahuan tidak diperoleh
dari sumber guru saja. Disini guru hanya menjadi fasilitator belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Teori Psikologi Gestalt
Teori Psikologi Gestalt dalam Margunayasa (2014 : 8)
menganggap bahwa segala pengindraan dan kesadaran merupakan
suatu keseluruhan. Teori ini menjelaskan bahwa pada proses
pengamatan terhadap sesuatu diawali dengan pengamatan
keseluruhan supaya dapat mengamati lebih detail. Setelah berhasil
mengenal dan memahami sesuatu secara menyeluruh maka timbul
keinginan siswa untuk mengetahui bagian-bagian dengan
melakukan analisis yang ingin mereka ketahui.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, setiap siswa
mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang mata pelajaran
yang dipelajarinya dan dari apa yang mereka lihat. Dari
pengindaraan itulah timbul minta siswa untuk mengamati suatu
kejadian lebih detail. Oleh karena pengindraan yang mereka lihat
itu maka timbullah keinginan siswa untuk lebih memahami dan
mengenalnya.
c) Teori Perkembangan Kognitif
Setiap anak mengalami perkembangan kognitif yang
berbeda-beda bergantung pada umur dan lingkungannya.
Margunayasa (2014 : 9) berpendapat bahwa teori kognitif ini
menggambarkan bahwa belajar merupakan suatu proses
perkembangan yang terjadi antara anak-anak dengan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
fisik dan sosial yang ada di sekitarnya. Anak-anak mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi. (Piaget dalam Margunayasa, 2014 : 10)
Perkembangan kognitif terjadi melalui empat tahap yaitu tahap
sensoria, pra-operasional, operasi konkrit, dan operasi formal.
Berikut ini akan dijelaskan melalui tabel.
Tahap Perkiraan Usia Kemampuan Utama
Sensorimotor Lahir sampai
2 tahun
Pengetahuan individu
berkembang melalui interaksi
indera fisik dengan lingkungan.
Stimulus atau informasi hanya
diperoleh melalui respon alat
indranya.
Praoperasional 2 sampai 7
tahun
Individu mulai berusaha
mengenal beberapa keteraturan
dan melakukan klasifikasi atau
mengelompokkan objek-objek
yang dapat direspon oleh alat
indra berdasarkan kemampuan
atau mengikuti pola tertentu.
Operasi Konkret 7 sampai 11
tahun
Mampu berpikir logis dan
konkrit memperhatikan lebih
dari satu dimensi sekaligus dan
juga dapat menghubungkan
dimensi satu sama lain namun
belum bisa berpikir abstrak.
Operasi Formal 11 tahun
sampai
dewasa
Mengklasifikasi dengan detail,
generalisasi, konversi logis,
serial ordering berdasarkan
kriteria nampak ataupun abtrak,
memahami sifat abstrak,
aksioma.
Tabel 2.4 Tahap-tahap perkembangan menurut Piaget.
Usia anak Sekolah Dasar (SD) ialah usia 7-12 tahun yang
mana menurut tahap perkembangan Piaget berada pada tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
operasi konkret. Pada tahap ini siswa dapat berpikir secara konkret
dan logis. Pada tahap ini siswa belum mampu melakukan proses
berpikir yang abstrak. Padahal pada usia ini siswa memiliki
keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang dilihatnya.
Berdasarkan teori perkembangan Piaget pembelajaran untuk anak
sekolah dasar diarahkan pada pembelajaran yang disesuaikan
dengan perkembangan kognitif siswa.
Dari teori perkembangan kognitif dapat disimpulkan bahwa
setiap anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda-beda.
Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.
Pada tahap perkembangan yang dikemukakan Piaget, umur 7-12
tahun merupakan tahap operasional konkret yang notabene umur 7-
12 itu ada pada jenjang sekolah dasar. Dengan demikian, pada
jenjang sekolah dasar lebih cocok menggunakan metode
pembelajaran yang konkret.
d) Filsafat Progresivisme
Filsafat progresivisme merupakan pendekatan yang tepat
digunakan dalam pembelajaran karena pendekatan ini yang
berpusat pada anak. Margunayasa (2014 : 13) mengatakan anak
akan memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar secara
alami dan mengalami secara langsung sehingga seluruh aktivitas
belajar lebih bermakna. Dengan melakukan aktivitas tertentu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
suatu pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengalaman secara
langsung. Para siswa diberikan kesempatan untuk berusaha
mencoba, mencari, dan menemukan. Siswa juga dituntut untuk
dapat memanfaatkan berbagai sumber pengetahuan disekitarnya.
Dengan demikian, siswa diharapkan dapat berpikir kritis.
Dari uraian teori filsafat progresivisme dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran terpadu memberikan kesempatan pada siswa
untuk berperan aktif dalam mencari pengetahuannya. Teori ini juga
mempunyai pendekatan yang berpusat pada anak. Anak akan
memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar secara
langsung sehingga aktivitas belajarnya lebih bermakna.
c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa
karakteristik yaitu : holistik, bermakna, otentik, dan aktif (Trianto, 2010 : 61-63).
a) Holistik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami
suatu fenomena dari segala sisi karena fenomena yang diamati dari
harus diamati dari beberapa sudut pandang. Hal ini akan membuat
peserta didik menjadi lebih bijak dan arif dalam menyikapi sesuatu
yang menimpa dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) Bermakna
Holistik memungkinkan terbentuknya jalinan antar konsep-konsep
yang berhubungan karena siswa diminta untuk melihat dari
berbagai sudut pandang. Keterkaitan konsep-konsep akan
menambah kebermaknaan konsep yang sudah dipelajari. Hal ini
akan berdampak pada kebermaknaan materi yang dipelajari dan
mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Peserta didik akan
mampu menerapkan perolehan pelajaran untuk memecahkan
permasalahan sehari-hari.
c) Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara
langsung konsep yang dipelajarinya melalui kegiatan belajar
melalui pengalamannya sendiri. Para peserta didik memahami
hasil belajarnya sendiri bukan sekedar pemberitahuan dari guru
karena guru disini bertugas hanya sebagai fasilitator. Informasi
dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik
atau asli dari pengalamannya sendiri.
d) Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajarannya, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun
emosional yang berguna untuk mencapai hasil belajar yang
optimal dengan mempertimbangkan minat, dan kemampuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Hal ini akan membuat siswa termotivasi dan semangat untuk
belajar terus-menerus.
Adapun dari sumber lain pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik (Kurniawan, 2014 : 92) yaitu :
a) Berpusat pada anak
Pada proses pembelajaran, anak menjadi pertimbangan utama
dalam proses pembelajaran.
b) Memberi pengalaman langsung
Pada saat pembelajaran peserta didik diupayakan untuk
diberikan pengalaman yang langsung atas materi belajar
melalui kegiatan pembelajaran.
c) Pemisahan mata pelajaran yang tidak terlihat
Integrasi sejumlah mata pelajaran yang dibahas sesuai dengan
kebutuhan dan tema.
d) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses
pembelajaran
Adanya tema dan pembahasan memerlukan penjelasan dari
berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya akan terjadi
penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
e) Fleksibel
Fleksibel disini berarti tidak mengikutin pola bahasan yang
ada pada struktur mata pelajaran, penggunaan tema yang bisa
bervariasi, dan dalam pemilihan serta penggunaan media dan
metode pembelajaran.
f) Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan
anak karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
siswa.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran terpadu
mempunyai beberapa karateristik yaitu :
a) Proses pembelajarannya berpusat pada anak.
b) Proses pembelajarannya memberikan pengalaman langsung
sehingga aktivitas belajarnya lebih bermakna.
c) Mengajak siswa untuk melihat fenomena pengetahuan secara
luas tidak terkotak-kotak.
d) Antar mata pelajaran mempunyai hubungan yang relevan.
e) Dalam proses pembelajaran mengajak siswa untuk berperan
aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu dalam kenyataannya memiliki beberapa kelebihan.
Trianto (2010 : 61) Kelebihan pembelajaran terpadu di antaranya :
a) Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat
perkembangannya.
b) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak.
c) Kegiatan belajar bermakna bagi anak sehingga hasilnya dapat
bertahan lama.
d) Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses
pembelajaran terpadu.
e) Kegiatan belajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan anak.
f) Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses
pembelajaran terpadu diantaranya : kerjasama, komunikasi,
dan mau mendengarkan pendapat orang.
e. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu
Trianto (2010 : 42-45) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh model
pembelajaran terpadu, yaitu :
a) Model Terpisah (Fragmented)
Fragmented merupakan pengintegrasian konsep yang sama
dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan terpisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b) Model Keterhubung (Connected)
Model Connected ini mengintegrasikan topik-topik dalam
satu disiplin ilmu yang berhubungan satu dengan yang
lainnya.
c) Model Sarang (Nested)
Model pembelajaran terpadu tipe Nested mengintegrasikan
tiga kemampuan yaitu keterampilan sosial, pengetahuan,
dan konten (skill) yang harus dicapai di salah satu mata
pelajarannya.
d) Model Satu Rangkaian (Sequenced)
Sequenced merupakan model pembelajaran terpadu yang
mengintegrasikan persamaaan yang diajarkan secara
bersamaan meskipun termasuk ke dalam mata pelajaran
yang berbeda. Pada intinya satu mata pelajaran membawa
serta pelajaran lain dan sebaliknya.
e) Model Terbagi (Shared)
Model pembelajaran terpadu tipe Shared mempunyai
perencanaan atau pengintegrasian pengajaran yang
melibatkan dua disiplin yang difokuskan pada konsep,
keterampilan, dan sikap-sikap yang sama.
f) Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Webbed adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema
sebagai dasar pembelajaran dari berbagai disiplin mata
pelajaran. Setelah tema disepakati, kemudian
dikembangkan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitan
dengan bidang-bidang studi lainnya. Dari sub-sub tema ini
dikembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa.
g) Model Satu Alur (Threaded)
Pembelajaran terpadu tipe Threaded ini mengintegrasikan
keterampilan-keterampilan sosial berpikir berbagai jenis
kecerdasan dan keterampilan belajar yang direntangkan
melalui berbagai disiplin ilmu.
h) Model Terpadu (Integrated)
Integrated adalah model pembelajaran yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan
dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan
keterampilan, konsep, prinsip, dan sikap saling tumpang
tindih di dalam beberapa bidang studi.
i) Model Immersed
Model pembelajaran tipe ini mengharapkan pelajar dapat
memadukan apa yang sudah dipelajari dengan cara
memandang seluruh pengajaran melalui perspektif bidang
yang disukai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
j) Model Jejaring (Networked)
Model pembelajaran pada tipe ini mengharapkan pelajar
melakukan proses pemaduan topik yang dipelajari melalui
pemilihan jejaring pakar dan sumber daya.
Daryanto (2014 : 43) menyatakan bahwa ada tiga model yang cocok
dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal Sekolah Dasar
(SD) yaitu, tipe connected, webbed, dan integrated. Pada penelitian ini, peneliti
akan membahas lebih detail mengenai pembelajaran terpadu tipe Webbed atau
jaring laba-laba.
4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
a. Pengertian dan karakteristik pembelajaran terpadu tipe webbed
Trianto (2010 : 41) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.
Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu.
Setelah tema disepakati maka dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema. Dari
sub tema ini dapat dikembangkan menjadi aktivitas pembelajaran.
Margunayasa (2014 : 26) mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu
tipe Webbed ialah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik
dengan memadukan beberapa mata pelajaran. Pendekatan ini pengembangannya
dimulai dengan menentukan tema tertentu.
Fogarty (2009 : 66) menyatakan tipe Webbed adalah suatu pola belajar
mengajar dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan topik atau tema untuk
memadukan dan mengaitkan beberapa konsep yang saling terkait menjadi satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
paket pembelajaran. Tema sentral dapat diambil dari kehidupan sehari-hari yang
menarik dan menantang kehidupan siswa untuk memicu minat belajarnya,
cakupannya harus luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
Istilah „jaring laba-laba‟ atau Webbed digunakan karena bentuk rancangannya
jaring yang dibuat oleh laba-laba. Tema yang ditentukan sebagai pusat jaring laba-
laba. Tipe Webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam
pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui
pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami konsep-konsep yang telah
mereka pelajari dan dapat menghubungkan dengan konsep lainnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Webbed ialah pembelajaran terpadu dengan pendekatan tematik yang memadukan
dua atau lebih mata pelajaran. Pada pengembangnya dapat menentukan tema
terlebih dahulu dan dapat dikembangkan lagi menjadi sub tema hingga menjadi
aktivitas belajar. Aktivitas pembelajaran tipe Webbed ini lebih melibatkan siswa
sehingga siswa mendapat pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dan secara
langsung.
Pada pengembangan tipe Webbed dimulai dengan menetukan tema yang
akan dipakai. Pusat tema diambil dari kehidupan sehari-hari siswa. Setelah
menentukan tema maka dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema dan pada
akhirnya sub tema tersebut dapat dikembangkan menjadi aktivitas belajar siswa.
Sebagai suatu tipe pembelajaran terpadu, Daryanto (2014 : 5-6)
menyatakan tipe webbed memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a) Berpusat pada siswa
Pembelajaran terpadu tipe webbed berpusat pada siswa, hal
ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih
banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator.
b) Pemberian pengalaman langsung
Pembelajaran terpadu tipe webbed dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa dengan menekankan
keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar. Harapannya
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran ini pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan
kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan dengan
kehidupan siswa.
d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran yaitu
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.
Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
e) Bersifat fleksibel
Pembelajaran ini bersifat luwes dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya dan dapat mengaitkan dengan
keadaan lingkungan siswa.
f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan berbasis
menyenangkan.
b. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Penentuan tema (Hadisubroto dalam Trianto, 2010 : 45) ada tiga pilihan
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi: (1) tema sudah ditentukan guru pada
tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema
ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan (3) tema ditentukan oleh
siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe Webbed ini, cara
penentuan tema yang dipilih yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap
perencanaan kemudian di kembangkan dalam sub-sub tema.Setelah menjadi sub-
sub tema maka dapat dikembangkan menjadi aktivitas belajar menurut sub tema
yang telah dipilih. Mata pelajaran dipilih berdasarkan kesamaan konsep yang
dapat menunjukkan dengan keterkaitan tema atau sub tema yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berikut contoh peta konsep model pembalajaran terpadu tipe webbed yang
dikemukakan oleh Fogarty (2009 : 71).
Gambar 2.1. Contoh peta konsep pembelajaran terpadu tipe webbed menurut
Fogarty.
Dengan contoh peta konsep di atas, peneliti dapat membuat peta konsep
pembelajaran terpadu tipe Webbed sesuai dengan perangkat pembelajaran yang
telah dibuat. Berikut merupakan contoh peta konsep yang dibuat oleh peneliti:
Harmony :
Live and Let Live
Art
Drawing posters
Language Arts
literature (books or stories with ahrmony as
underlying theme)
Science
How all living things depend on
one another
Sosial Studies
Cultural practice, traditions
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 2.2. Peta konsep pembelajaran terpadu tipe Webbed sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti.
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Setiap pembelajaran terpadu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan
dalam perencanaan maupun pada saat pelaksanaannya. Trianto (2010 : 42)
Menyatakan beberapa kelebihan serta kekurangan dari tipe pembelajaran terpadu
tipe Webbed yaitu :
Kelebihan model pembelajaran terpadu tipe Webbed :
a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak
untuk belajar.
b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c) Memudahkan perencanaan.
d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa.
Gemar Menggambar
PJOK
"mempraktekkan gerak non lokomotor
Bahasa Indonesia
"memilih cara duduk yang tepat
untuk menulis dan
menggambar"
SBdP
"menggambar dengan teknik
mencetak"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan
dan ide-ide berbeda yang terkait.
Kekurangan tipe pembelajaran terpadu tipe Webbed yaitu :
a) Sulit dalam menyeleksi tema.
b) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c) Saat pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian kepada
kegiatan daripada pengembangan konsep.
Daryanto (2014 : 89) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kekurangan
pembelajaran tipe Webbed. Kelebihan pembelajaran terpadu tipe Webbed yaitu,
a) Dapat memotivasi siswa.
b) Membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan.
c) Pembelajaran tipe Webbed lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman.
d) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
e) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
Sedangkan untuk kekurangan pembelajaran terpadu tipe Webbed yaitu,
a) Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif.
b) Tema yang digunakan harus relevan.
c) Cenderung untuk merumuskan suatu tema yang dangkal.
Dari dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe
Webbed mempunyai kelebihan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
a) Pembelajaran terpadu tipe Webbed ini dapat menumbuhkan
motivasi siswa.
b) Membantu siswa dalam melihat keterhubungan antar mata
pelajaran
c) Pembelajaran ini lebih mudah dilakukan untuk guru yang belum
berpengalaman.
d) Siswa lebih merasakan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas.
e) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
Sedangkan untuk kekurangannya ada beberapa poin yaitu,
a) Guru kesulitan dalam menyeleksi tema yang akan digunakan.
b) Kecenderungan untuk merumuskan suatu tema yang dangkal.
B. Penelitian yang Relevan
Sebuah penelitian baik jika didukung oleh penelitian lain yang relevan.
Ada dua penelitian yang peneliti anggap relevan dan dapat digunakan sebagai
salah satu dasar penelitian. Berikut ini penjabaran mengenai penelitian yang
relevan yang dipilih peneliti :
Armania. 2015. Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru akan
ketersediaan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Penelitian ini
bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
mengacu kurikulum 2013 siswa kelas I SD dan untuk mendeskripsikan kualitas
produk pengembangan perangkat pembelajaran. Jenis penelitiannya ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
penelitian pengembangan. Pengambilan data kebutuhan dilakukan dengan
wawancara dengan guru kelas I di SD Muhammadiyah Demangan. Lalu ada
kuisioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh pakar
kurikulum. Hasil penelitian merupakan hasil validasi dua pakar kurikulum, dua
guru kelas I SD dan dua teman sejawat. Skor yang didapat dari dua pakar
kurikulum adalah 4,48 dan 4,44. Guru kelas I adalah 4,17 dan 4,71. Dan dari dua
teman sejawat 4,61 dan 4,41
“Pengembangan perangkat pembelajaran Membaca dan Menulis Teks
Percakapan untuk siswa kelas V SD” adalah judul penelitian Nur
Hasanah,Dawud, & Nurhadi (2012). Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan isi, penyajian, bahasa, dan tampilan perangkat pembelajaran
membaca dan menulis teks percakapan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
Perangkat pembelajaran yang telah dibuat, diuji cobakan kepada ahli, praktisi, dan
siswa. Hasil uji coba perangkat pembelajaran membaca dan menulis teks
percakapan layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran membaca dan
menulis teks percakapan.
Penelitian pengembangan Wijayanti (2013) berjudul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Keterampilan Menulis pada Muatan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas I
Semester Gasal”. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan perangkat
pembelajaran yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan
menulis pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD semester gasal.
Berdasarkan hasil validasi oleh pakar pendidikan karakter, pakar Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Indonesia, dua orang guru dan siswa kelas I SDN Jolosutro Piyungan, perangkat
pembelajaran memperoleh skor rata-rata 4,15 dengan kategori “baik” sehingga
perangkat pembelajaran layak digunakan untuk pembelajaran.
Dari ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya
perangkat pembelajaran untuk menunjang keberhasilan dalam penerapan
pembelajaran terpadu di kelas khususnya untuk tipe Webbed. Oleh karena itu,
penelitian ini dibuat dengan judul “PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED UNTUK SISWA KELAS I
SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berikut bagan penelitian yang relevan yang telah dibuat oleh peneliti,
Gambar 2.3 Bagan Penelitian yang Relevan
Armania. 2013.
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Mengacu Kurikulum
2013”.
Nur Hasanah,
Dawud & Nurhadi.
2012.
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Membaca dan
Menulis Teks
Percakapan untuk
Siswa Kelas V SD”.
Wijayanti. 2013.
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran yang
Terintegrasi dengan
Pendidikan Karakter
untuk Keterampilan
Menulis pada
Muatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
SD Kelas I
Semester Gasal”.
Ruswita Beti Purba Sari “ Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar Mengacu
Kurikulum 2013”. 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru ditemukannya masalah
pada penerapan Kurikulum 2013 karena kurangnya pengetahuan tentang
pembelajaran terpadu yang harus diterapkan. Kurangnya pengetahuan tentang
pembelajaran terpadu yang harus diterapkan pada Kurikulum 2013 membuat para
guru kurang menguasai dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang
harus digunakan saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal
itu menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas.
Keuntungan dalam menerapkan pembelajaran terpadu dalam sistem
pendidikan ini yaitu, siswa mendapat pengetahuan dari pengalamannya sendiri.
Pembelajaran terpadu juga menggunakan penilaian yang mengasah kemampuan
siswa dari segi afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik
(keterampilan). Pengetahuan akan pengembangan perangkat pembelajaran terpadu
sangat membantu guru dalam menerapkan pembelajaran terpadu di kelas.
Hal itu juga di ungkapkan oleh Armania, 2015 yang membuat
penelitian karena adanya kebutuhan perangkat pembelajaran terpadu untuk guru di
kelas I. Kebutuhan perangkat pembelajaran di dapatkan dari hasil wawancara
dengan 2 orang guru SD kelas I di Yogyakarta. Guru mengungkapkan bahwa
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran untuk mendukung terlaksananya
pembelajaran terpadu di dalam kelas. Berikut ini bagan kerangka berpikir yang
dibuat oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 2.4 Bagan kerangka berpikir pada penelitian ini.
Potensi Masalah
1. Kurang optimalnya penerapan
pembelajaran terpadu di dalam kelas
karena kurangnya pengetahuan akan
perangkat pembelajaran pada tipe
webbed.
Pengumpulan Data
1. Wawancara yang dilakukan dengan
dua guru SD di Yogyakarta
2. Kuisioner untuk mengetahui kualitas
perangkat pembelajaran
Desain Produk
1. Kelengkapan komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
2. Mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013
(terpadu antar konsep/muatan pelajaran, saintifik,
otentik).
3. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada siswa.
4. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu
tipe Webbed yaitu, terpusat pada siswa, pemberian
pengalaman langsung, menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran dan menjadikannya sebuah
tema, dan yang terakhir bersifat fleksibel.
5. Perangkat pembelajaran praktis (mudah
dilaksanakan) dan fungsional (banyak manfaat
sebagai pedoman pembelajaran).
6. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe
Webbed untuk siswa kelas I Sekolah Dasar menurut pakar atau
ahli pembelajaran terpadu?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe
Webbed untuk siswa kelas I Sekolah Dasar menurut guru SD
melalui uji coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III dalam metode ini akan membahas tentang jenis penelitian, prosedur
pengembangan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan instrumen
penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian
pengembangan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Peneliti memilih jenis
penelitian ini karena peneliti akan mengembangkan produk berupa perangkat
pembelajaran terpadu tipe Webbed yang mengacu kurikulum 2013 pada jenjang
Sekolah Dasar. Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian Borg and Gall
dan Dick and Carey yang akan dikombinasi oleh peneliti.
Berikut ini penjelasan langkah-langkah penelitian Borg and Gall dalam
Sugiyono (2010: 408-426). Langkah-langkah penelitian Borg and Gall akan
ditunjukkan pada bagan dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 3.1 Langkah pengembangan menurut Borg and Gall
1. Potensi dan masalah
Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
dan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah ialah sesuatu
hal yang terjadi dan dianggap dapat menjadi suatu hambatan.
Potensi dan masalah didapatkan dari pengamatan secara langsung.
Potensi dan
Masalah
Pengumpul-
an Data
Desain Produk
Validasi
Desain
RevisiDesain Uji Coba
Produk
Revisi
Desain
Uji Coba
Pemakaian
Potensi dan
Masalah
Pengumpul-
an Data
Desain Produk
Validasi
Desain
Revisi
Produk
Produksi
Masal
RevisiDesain Uji Coba
Produk
Revisi
Desain
Uji Coba
Pemakaian
Potensi dan
Masalah
Pengumpul-
an Data
Desain Produk
Validasi
Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah didapatkan maka langkah
selanjutnya ialah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan suatu produk dan diharapkan
dapat mengatasi masalah yang telah dikemukakan.
3. Desain produk
Desain produk dibidang pendidikan yaitu produk yang
dihasilkan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas
pendidikan. Hasil akhir dari kegiatan ini berupa desain produk
tentang rencana metode pembelajaran yang baru.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
suatu rancangan produk. Validasi desain ini dapat dilakukan
dengan menghadirkan pakar atau ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk yang telah dirancang.
5. Perbaikan desain
Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli
maka dapat diketahui kelemahan produk yang telah dibuat.
Kelemahan tersebut harus di perbaiki oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
6. Uji coba produk
Setelah dilakukan validasi desain dan perbaikan desain
maka dapat dilakukan uji coba produk. Uji coba dapat dilakukan
pada kelompok terbatas yang telah ditentukan.
7. Revisi produk
Pengujian efektivas metode mengajar baru pada sampel
yang terbatas menunjukkan bahwa metode mengajar lebih efektif
dari metode lama. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa
kreativitas siswa yang mendapat perlakuan tidak maksimal. Oleh
karena itu perlu dilakukannya revisi produk.
8. Uji coba pemakaian
Setelah revisi produk dilakukan maka produk sudah siap
diujicobakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba
pemakaian terdapat kekurangan pada produk yang telah dibuat.
10. Pembuatan produk masal
Apabila produk dinyatakan efektif dan sudah layak untuk
digunakan secara masal maka produk dapat diterapkan pada setiap
lembaga pendidikan secara masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Selain itu, berikut akan dijelaskan langkah-langkah penelitian Dick and
Carey dalam (Abidin, 2014:45-52) mengungkapkan bahwa langkah
pengembangan Dick and Carey dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Langkah pengembangan menurut Dick and Carey
1. Menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan
pembelajaran
Langkah pertama yang dilakukan ialah mengidentifikasi
tujuan pembelajaran dengan melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi suatu
Step 10
Design
and
conduct
summative evaluation
Step 3 Analysis
learners
and
context
Step 8
Design
and
conduct
formative
evaluation
ifinstructi
on
Step 4
Write
performan
ces
objectives
Step 6
Develop
instructio
nalstreate
gy
Step 5
Delevop
assessmen
t
intrument
Step 7
Develop
and select
instructio
nalmateria
l
Step 9
Revise Instructio
n
Step 1
Assess
needs to identify
goal (s)
Step 2
Conduct
instructio
nal
analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
permasalahan dan nantinya dapat membuat desain sistem
pembelajaran.
2. Melakukan analisis pembelajaran
Analisis pembelajaran adalah suatu prosedur yang
diterapkan pada tujuan pembelajaran dan akan menghasilkan
identifikasi untuk mencapai tujuan utama.
3. Menganalisa siswa dan konteks pembelajaran
Tahap ini ialah menganalisis peserta didik pada konteks
pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peserta
didik dalam belajar yaitu mencakup pengetahuan individu,
motivasi, sifat kognitif, dan preferensi belajar peserta didik.
4. Merumuskan tujuan performasi
Tujuan performasi adalah sebuah gambaran detail tentang
apa yang akan di dapat oleh siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran. Penyusunan tujuan diperlukan kata kerja operasional
yang terukur untuk menunjukkan hasil yang diperoleh setelah
proses pembelajaran dilakukan.dari masing-masing ranah (kognitif,
psikomotor, dan afektif).
Unsur-unsur pada tujuan instruksional khusus terkait
dengan lingkungan pembelajaran ABCD (Audience, Behavior,
Condition, dan Degree) yaitu, (a) audience adalah murid yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
akan belajar, (b) behavior ialah perilaku spesifik yang akan
ditampilkan murid setelah menyelesaikan proses belajar dalam
suatu pelajaran, (c) condition adalah kondisi murid serta alat yang
digunakan murid saat tes bukan saat belajar, (d) degree ialah
tingkatan keberhasilan murid dalam mencapai tujuan hasil belajar.
5. Mengembangkan instrumen penilaian
Pengembangan instrumen penilaian hendaknya dilakukan
sebelum proses pembelajaran karena penilaian harus benar-benar
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Pengembangan strategi pembelajaran merupakan model-
model pembelajaran yang relevan dan ingin dicapai serta
dikembangkan sesuai dengan penilaian otentik yang digunakan.
7. Mengembangkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan suatu program yang
disusun guru untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap siswa sesuai kompetensi yang telah ditetapkan.
8. Merancang dan mengembangan evaluasi formatif
Tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengumpulkan data
yang terkait dengan kelebihan dan kelemahan desain sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari proses evaluasi
formatif digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki desain
pembelajaran yang dikembangkan.
9. Merevisi pembelajaran
Data yang digunakan untuk merevisi desain sistem
pembelajaran adalah data evaluasi formatif. Prosedur evaluasi
formatif dilakukan pada semua aspek program pembelajaran
dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas program
tersebut.
10. Mengembangkan evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai
dievaluasi secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar yang
digunakan oleh perancang.
Dari uraian kedua sumber di atas peneliti dapat menentukan langkah
pengembangan perangkat yang dikombinasi dari langkah pengembangan dari
Borg and Gall dan Dick and Carey. Peneliti memilih tujuh langkah pengembangan
hasil mengkombinasi dari Borg and Gall dan Dick and Carey. Ketujuh langkah
tersebut ialah (1) potensi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk,
(4) evaluasi formatif, (5) revisi produk, (6) evaluasi sumatif, (7) revisi produk.
Alasan peneliti memilih untuk mengkombinasikan langkah pengembangan
Borg and Gall dan Dick and Carey akan dibahas berikut ini. Sanjaya (2013 : 129-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
130) menjelaskan bahwa penggunaan research and development merupakan
model penelitian yang banyak digunakan untuk pengembangan pendidikan.
langkah pengembangan penelitian Borg and Gall merupakan proses
pengembangan dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan yang
dimaksud ialah metode mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran. Jadi
bukan sebatas produk pendidikan berupa teks buku atau film pendidikan.
Tung (2017: 12) memaparkan tentang desain instruksional model Dick and
Carey merupakan suatu proses dalam mendesain pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran dengan mengatasi masalah rencana pembelajaran, metode,
dan evaluasi pengajaran yang tersusun secara sistematis sesuai dengan kondisi
belajar yang ada dilapangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
pengembangan menurut Borg and Gall digunakan untuk pengembangan dan
validasi produk dibidang pendidikan. Sedangkan, model Dick and Carey
digunakan pada proses dalam mendesain pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan mengatasi masalah rencana pembelajaran, metode, dan
evaluasi pengajaran.
Dari uraian kesimpulan tersebut menjadi alasan peneliti memilih langkah-
langkah pengembangan dari Borg and Gall dan Dick and Carey yang selanjutnya
dikombinasi oleh peneliti. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang sedang
dikembangkan oleh peneliti yang mengembangkan perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
B. Prosedur Pengembangan
Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran
terpadu tipe Webbed menggunakan langkah-langkah penelitian menurut Borg and
Gall dan Dick and Carey yang telah dikombinasi oleh peneliti sesuai kebutuhan
peneliti sendiri. Berikut ini penjelasan langkah-langkah yang peneliti akan
ditunjukkan pada bagan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 3.3 Prosedur penelitian dan pengembangan yang akan diterapkan
peneliti.
Potensi dan Masalah
Analisis Kebutuhan
(Wawancara)
Pengumpulan Data
Hasil Wawancara
Desain Produk
1. Mengembangkan instrumen penilaian produk
2. Analisis kurikulum (KI, KD, Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran) mengacu pada Taksonomi Bloom
3. Peta konsep jaringan KD dan indikator
pembelajaran
4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Validasi Desain
Evaluasi Formatif
Revisi Desain
Revisi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Uji Coba Produk
Evaluasi Sumatif
Revisi Produk
Revisi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Langkah 1 : Potensi Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah dengan
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan
wawancara dengan guru kelas I SDN Jetis dan SDN Dayuharjo.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui adanya fakta dan masalah
yang terjadi dilapangan yang menyangkut ketersediaan perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) terpadu
tipe webbed yang digunakan untuk mencapai pembelajaran di kelas.
Langkah 2 : Pengumpulan Informasi
Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai data untuk
mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan terkait dengan kebutuhan
perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru. Setelah dapat
menganalisis apa yang diinginkan dan dibutuhkan berupa Rencana
Perangkat Pembelajaran (RPP) terpadu tipe webbed maka peneliti
menentukan produk yang menjadi kebutuhan dari hasil wawancara.
Langkah 3 : Desain Produk
Desain awal RPP dimulai dengan mengembangkan instrumen
penilaian untuk menilai produk yang peneliti buat. Setelah itu peneliti
melakukan analisis kurikulum yaitu analisis terkait Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator dengan mengacu pada kurikulum
2013 dan disesuaikan dengan tingkat berpikir menurut tingkatan
Taksonomi Bloom. Selanjutnya peneliti membuat jaringan pemetaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran menurut tipe Webbed
supaya memudahkan peneliti untuk membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tipe Webbed. Langkah selanjutnya dengan
menganalisis dan membuat pemetaan KD yang telah dipilih dan indikator
yang dibuat untuk RPP terpadu tipe webbed, peneliti membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Webbed.
Pada langkah ini peneliti masih mengumpulkan bahan yang akan
digunakan untuk materi ajar bahan ajar. Selanjutnya, peneliti menyusun
instrumen evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator yang sudah
dibuat dan ketuntasan penguasaan siswa terhadap materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Peneliti juga akan menentukan strategi pembelajaran
dan kegiatan belajar yang akan digunakan pada perangkat pembelajaran
tipe Webbed. Setelah semua bahan ajar terkumpul, langkah berikutnya
ialah menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP
dan urutan isi yang telah ditentukan.
Langkah 4 : Validasi Desain
Peneliti menggunakan validasi desain sebagai evaluasi formatif
terhadap desain produk yang sudah jadi. Validasi desain dilakukan dengan
validasi pakar atau ahli. Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi
oleh dua validator ahli yang menguasai bidang pembelajaran terpadu.
Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta
penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan
dikembangkan sebagai perbaikan terhadap RPP yang telah dibuat peneliti.
Langkah 5 : Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah mendapat kritik dan saran dari
validator pakar atau ahli. Peneliti melakukan revisi dari produk yang
dibuat berdasarkan hasil validasi pakar atau ahli. Revisi dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh validator
ahli. Hasil validasi ini akan menjadi desain produk yang akan diuji
cobakan di SD yang telah peneliti tentukan.
Langkah 6 : Uji Coba Produk
Peneliti melakukan evaluasi sumatif berupa uji coba produk yang
dilakukan di kelas I SD dengan menggunakan dua SD yang telah
ditentukan oleh peneliti. Dua SD tersebut harus memiliki akreditasi yang
setara. Peneliti memilih SDN Dayuharjo dan SDN Panggang Bantul.
Evaluasi sumatif dilakukan oleh dua validator dari guru SD kelas
I.Evaluasi sumatif ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang
telah dibuat peneliti.
Langkah 7 : Revisi Produk
Revisi produk berupa revisi RPP dilakukan setelah mendapat
masukan kritik dan saran dari validator dua guru kelas I SD. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
validasiini akan menjadi desain produk final perangkat pembelajaran
terpadu tipe Webbed untuk kelas I SD.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 10 bulan yaitu dari bulan
April 2017 sampai dengan bulan Januari 2018. Adapun jadwal penelitian
dapat dilihat pada tabel berikut .
N
o
Kegiatan Bulan
Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des. Jan.
1 Analisis
Kebutuhan
2 Menyusun
Proposal
3 Pengemba
ngan
Bentuk
awal
Produk
4 Validasi
Produk
5 Revisi
Produk
6 Uji Coba
Produk
7 Revisi
Produk
8 Ujian
Skripsi
9 Revisi
Produk
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C. Uji Coba Terbatas
1. Subjek Uji Coba Terbatas
Peneliti subjek dalam penelitian ini yaitu menggunakan
guru kelas I SDN Dayuharjo dan SDN Panggang Bantul.
2. Instrumen Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen
penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner.
Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis
kebutuhan terhadap bahan ajar khususnya pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe Webbed untuk kelas
I SD. Daftar pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran
halaman 101.
Lalu untuk lembar kuisioner berisi pernyataan yang disusun
berdasarkan indikator RPP yang baik untuk melakukan validasi
RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Ada dua macam lembar
kuisioner yaitu lembar validasi kualitas produk untuk validator ahli
atau pakar dan lembar validasi uji coba produk yang akan
digunakan untuk memvalidasi produk RPP oleh guru. Lembar
kuisioner bisa dilihat pada lembar terlampir. Selanjutnya hasil
validasi melalui kuisioner yang telah dilakukan digunakan sebagai
masukan untuk melakukan revisi atas RPP yang telah dibuat dapat
di lihat pada lampiran halaman 104.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
ini ialah wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui kebutuhan di lapangan. Peneliti
melakukan wawancara kepada guru kelas I di SDN Jetis dan SDN
Dayuharjo. Data yang didapat dianalisis untuk mendapat informasi
mengenai kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran terpadu
tipe Webbed. Sedangkan teknik pengumpulan data berupa
kuisioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti
dalam melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang telah
dibuat.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
ialah kualitatif dan kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh
dua validator ahli pakar Pembelajaran Terpadu dan dua guru kelas
I Sekolah Dasar (SD). Data tersebut kemudian dianalisis sebagai
dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang
dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
b. Data Kuantitatif
Data berupa skor dari penilaian dua validator ahli dan dua
guru kelas I Sekolah Dasar (SD). Data yang dianalisis sebagai
dasar dari hasil penilaian kuisioner yang diubah menjadi interval.
Langkah awal yang akan peneliti lakukan yaitu menghitung rata-
rata hasil instrumen yang telah dinilai dengan rumus:
Rata-rata =
Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan yaitu skor 5 (sangat baik), skor 4 (baik), skor 3 (cukup
baik), skor 2 (kurang baik), dan skor 1 (sangat kurang baik). Skor yang
sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima dengan acuan (Sukardjo, 2008 : 101) sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
X> i + 1,80 Sbi Sangat baik
i +0,60 SBi< X ≤ i + 1,80 Sbi Baik
i - 0,60 SBi< X ≤ i + 0,60 Sbi Cukup
i - 1,80 SBi< X ≤ i - 0,60 Sbi Kurang
X ≤ i - 1,80 Sbi Sangat Kurang
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima
Keterangan :
Rerata ideal ( x i ) :
(skor maksimal ideal + skor
minimal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal – skor
minimal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan
menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kuantitatif
pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut :
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( x i ) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan : interval skor kategori sangat baik,
baik, cukup, kurang baik, sangat kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > x i + 1,80SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = x i + 0,60SBi< X ≤ x i + 1,80 SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40< X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = x i – 0,60SBi< X ≤ x i + 0,60 SBi
= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60< X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = x i – 1,80SBi< X ≤ x i – 0,60 SBi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
= 1,79< X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik= X ≤ x i – 1,80SBi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Interval skor Kriteria
4,22 -5,00 Sangat baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,78 – 2,60 Kurang
1,00 – 1,79 Sangat kurang
Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima
Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan
dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data
kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera
pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peneliti pada penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran tipe Webbed ini adalah melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan peneliti sesuai dengan langkah-langkah
pengembangan yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan guru
kelas I SDN Jetis yaitu dengan Ibu Diana Peggy pada tanggal 13 April 2017 pukul
08.00 WIB dan di SDN Dayuharjo 10 April pukul 08.00 WIB dengan Ibu
Tutiyatmi. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui permasalahan
yang ada dilapangan tentang penerapan kurikulum 2013 sesuai dengan tipe
Webbed. Permasalahan yang dimaksud ialah yang berkaitan dengan ketersediaan
perangkat pembelajaran dengan tipe Webbed untuk mencapai proses
pembelajaran. Dari hasil wawancara ini akan dijadikan sebagai acuan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran tipe Webbed untuk Sekolah Dasar kelas I
yang mengacu pada Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara yang dilakukan berpedoman pada 7 butir pertanyaan untuk
melakukan analisis kebutuhanperangkat pembelajaran tipe Webbed yang mengacu
kurikulum SD. Berikut hasil data wawancara dengan Ibu Peggy guru kelas I SDN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Jetis dan dengan Ibu Tutiyatmi guru kelas I SDN Dayuharjo yang akan dijelaskan
pada setiap butir.
Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai penerapan Kurikulum 2013 di
SDN Jetis. Guru memberikan jawaban bahwa SDN Jetis Yogyakarta ini sudah
menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2016/2017. Sedangkan untuk SDN
Dayuharjo juga sudah menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2016/2017.
Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman kurikulum 2013 yang
sejatinya harus menggunakan pembelajaran terpadu. Ibu Peggy memberikan
jawaban bahwa beliau sudah mengetahui bahwa di dalam proses pembelajaran
kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu dan Ibu Tutiyatmi
mengatakan bahwa beliau sudah mengetahui pada kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu yang pembelajarannya menggunakan tema
Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai keterlibatan guru dalam mengikuti
pelatihan kurikulum 2013. Ibu Peggy mengatakan bahwa pernah satu kali
mengikuti pelatihan kurikulum 2013 yaitu pada saat KKG tahun 2016. Sedangkan
Ibu Tutiyatmi lebih sering mengikuti pelatihan kurikulum 2013 yaitu 4 sampai 5
kali pelatihan Kurikulum 2013 saat KKG dan dari dinas sudah satu kali.
Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai penguasaan dan mengenal
terhadap 10 model pembelajaran terpadu. Ibu Peggy mengatakan bahwa beliau
mengenal 2 tipe pembelajaran terpadu yaitu tipe Webbed dan Integrated. Namun
guru belum menguasai kedua tipe tersebut. Sedangkan Ibu Tutiyatmi mengatakan
bahwa belum mengetahui dan mengenal 10 jenis pembelajaran terpadu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran terpadu. Ibu Peggy memberikan jawaban bahwa ada kesulitan
dalam merencanakan pembelajaran terpadu terutama pada penyusunan penilaian.
Sedangkan untuk Ibu Tutiyatmi mengatakan bahwa beliau tidak menemui
kesulitan saat merencanakan pembelajaran terpadu karena terbantu dengan buku
guru dari pemerintah.
Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai kesulitan dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu. Guru kelas I Jetis mengatakan bahwa belum ada kesulitan
yang ditemuinya karena sampai saat ini terbantu dengan buku guru dan buku
siswa yang diberikan oleh pemerintah. Sedangkan guru kelas I SDN Dayuharjo
mengatakan bahwa.
Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu terlebih saat pengintegrasian mata pelajaran
bahasa indonesia dan matematika kebutuhan contoh perangkat pembelajaran tipe
Webbed untuk membantu proses belajar mengajar. Kedua guru tersebut kompak
memberikan jawaban bahwa beliau membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
tipe Webbed untuk digunakan sebagai referensi terutama pada cara penilaian dan
supaya tidak bergantung pada buku guru dan buku siswa dari pemerintah.
2. Pembahasan Analisis Wawancara Kebutuhan
Berdasarkan penjabaran wawancara di atas, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap pembelajaran terpadu dan
perangkat pembelajaran terpadu masing kurang dan hanya sebatas informasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pemerintah saja yaitu, berupa buku guru dan buku siswa. Guru hanya mengikuti
aktivitas pembelajaran dari buku guru dan buku siswa saja. Pemahaman guru
terhadap pendekatan tematik-integratif masih kurang dan belum mendalam.
Kesulitan yang dialami berupa perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Guru juga masih belum memahami kesepuluh tipe pembelajaran terpadu
terutama tipe Webbed yang memadukan dua atau lebih mata pelajaran kedalam
sebuah tema. Sedangkan pada Kurikulum 2013 ini menggunakan tema dalam
setiap aktivitas pembelajarannya. Guru masih membutuhkan peragkat
pembelajaran terpadu yang baik dan benar. Alasannya karena guru masih merasa
kesulitan dalam membuat RPP pembelajaran terpadu terutama dalam cara
penilaiannya.
B. Deskripsi Awal Produk
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu ini. Langkah awal yaitu membagi kelompok yang terdiri
dari dua dan empat orang. Setiap kelompok mendapat satu tipe pembelajaran
terpadu dari 10 tipe pembelajaran terpadu yang ada. Selanjutnya setiap kelompok
mendapat satu jenjang kelas yaitu kelas I atau kelas IV yang digunakan.
Peneliti mendapat kelas I untuk pembuatan perangkat pembelajaran
terpadu tipe Webbed. Setelah itu peneliti membuat pemetaan kompetensi dasar
yang mengacu Kurikulum 2013 pada semester gasal ini. Langkah selanjutnya
peneliti membuat tema sentral lalu diturunkan menjadi sub tema untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mengelompokkan kompetensi dasar yang dapat di padukan beberapa mata
pelajaran tersebut. Setelah itu peneliti membuat indikator dengan mengacu kata
kerja dari Taksonomi Bloom. Setelah Langkah selanjutnya yaitu merancang
perangkat pembelajaran terpadu berupa RPP dengan tipe Webbed berdasarkan
kompetensi dasar dan indikator yang telah di padukan dari beberapa mata
pelajaran.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun dengan sistematis menggunakan pendekatan terpadu-tematik.
Dalam RPP terdapat beberapa komponen yaitu: (1) identitas sekolah yang
mencakup satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muatan
pembelajaran terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu, (2) Kompetensi Inti, (3)
Kompetensi Dasar dan indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi
pembelajaran, (6) pendekatan dan metode pembelajaran, (7) media, alat dan
sumber belajar, (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (9) penilaian setiap
muatan pelajaran, dan (10) lampiran-lampiran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk kegiatan
pembelajaran dalam sehari. Pembelajaran ini memiliki alokasi waktu 6 jam
pertemuan (6 X 35 menit). Dalam kegiatan pembelajaran terdapat 2 penggalan
kegiatan dimana terdapat kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Setiap pembelajaran menggunakan pendekatan terpadu-saintifik yang
memungkinkan siswa aktif sehingga guru tidak hanya memberi materi saja namun
guru berperan sebagai fasilitator. LKS, materi ajar, dan instrumen penilaian
merupakan lampiran dalam RPP ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Materi ajar berisi tentang ringkasan materi yang akan diajarkan. Materi
dijelaskan secara singkat dan mencakup semua materi yang disampaikan pada
satu hari kegiatan pembelajaran. Daftar pustaka atau sumber belajar disertakan
dalam komponen RPP.
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan peneliti ialah LKS untuk
siswa kelas I SD yang mengacu pada kurikulum 2013 yang berisi pendekatan
terpadu-saintifik. LKS berisi materi pokok yang dapat memungkinkan siswa
untuk memahami hal yang sudah diajarkan oleh guru sesuai dengan kompetensi
dan tujuan pembelajaran. LKS dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Komponen yang terdapat pada
LKS yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) petunjuk pengerjaan, (3) kegiatan belajar,
(4) refleksi untuk siswa.
Instrumen penilaian memuat penilaian panduan penilaian setiap muatan
pelajaran dengan menggunakan penilaian otentik. Penilaian untuk aspek
pengetahuan menggunakan soal (tes tertulis dan pilihan ganda) dan kunci
jawaban. Tes lisan dilakukan dengan pengajuan pertanyaan secara lisan oleh guru
dan rubrik penilaian dan penugasan dilakukan dengan pemberian tugas rumah.
Aspek keterampilan berisi penilaian kerja dan rubrik penilaian kinerja. Aspek
sosial berisi penilaian pengamatan guru terkait sikap siswa selama pembelajaran
berlangsung sesuai indikator yang akan dicapai dan kriteria-kriteria yang
digunakan guru untuk menilai siswa. Aspek sikap spiritual berisi penilaian diri
yang dilakukan oleh setiap siswa untuk mengukur sejauh mana kepercayaan dan
rasa syukur siswa terhadap penciptanya melalui kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi
Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti berupa RPP, materi ajar,
instrumen penilaian, dan LKS yag kemudian diberikan kepada dua orang pakar
pembelajaran terpadu. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan, serta kualitas dari perangkat pembelajaran yang dibuat. Peneliti akan
diberi masukan-masukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran sehingga
layak untuk digunakan. Validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen
validasi.
Pakar pembelajaran terpadu yang menjadi validator adalah dua orang
dosen PGSD yaitu Ibu A dan Ibu K. Validasi dilakukan sebanyak satu kali.
Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap komponen RPP dalam instrumen
validasi yang digunakan peneliti sebagai berikut: (1) identitas RPP, (2) perumusan
indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5)
sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario
pembelajaran, (9) Implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed, (10) penilaian,
(11) Lembar Kerja Siswa (LKS), (12) bahasa yang digunakan.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar
pembelajaran terpadu dengan Ibu A, maka validator memberikan rerata skor 3,94
dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk
digunakan/diuji cobakan dilapangan dengan revisi sesuai saran yang telah
diberikan. Validator pakar pembelajaran terpadu Ibu A memberikan komentar
untuk beberapa komponen yaitu: (1) Skenario pembelajaran sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, (2) Kesesuaian teknik, bentuk, dan
instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai, (3) Rumusan petunjuk
umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa.
Komentar yang diberikan yaitu: (1) Skenario pembelajaran belum
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dan dalam tujuan yang dipilih, (2)
Instrumen penilaian tidak sesuai indikator, (3) Kalimat rumusan petunjuk LKS
sulit dipahami siswa.
Berdasarkan hasil validasi oleh pakar pembelajaran terpadu, yaitu
Ibu K, peneliti memperoleh rerata skor 3,54 dengan kategori “baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji cobakan di lapangan
dengan revisi sesuai dengan saran yang diberikan. Ibu K selaku validator
pembelajaran terpadu memberikan komentar pada beberapa komponen yaitu: (1)
Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran, (2) Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan
pembelajaran, (3) Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih pada
pembelajaran terpadu tipe webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran, (4)
Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan
pembelajaran.
Komentar yang diberikan oleh Ibu K yaitu: (1) Rumusan tujuan
belum lengkap ABCD, (2) Materi ajar harus sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah dibuat, (3) Belum tampak di skenario pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
karena skenario kurang spesifik (LKS tentang), (4) LKS diperbaiki sehingga
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Ibu K memberikan komentar umum
dan saran perbaikan secara umum sebagai berikut: (1) kegiatan perlu dirangkai
supaya sesuai tema, menarik untuk siswa dan bermakna (tidak sekedar rutinitas
teknis), (2) materi perlu lebih diarahkan pada tema, (3) LKS diperbaiki sehingga
dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, (4) instrumen penilaian tidak
sesuai indikator.
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh dua validator
pakar atau ahli direvisi sesuai saran dan komentar yang diberikan. Komentar dan
revisi dijabarkan dalam tabel berikut:
No Aspek yang diamati Komentar Revisi
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
2 Kelengkapan komponen
ABCD (Audience,
Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan
tujuan pembelajaran.
Rumusan tujuan
belum lengkap
ABCD.
Melengkapi rumusan
tujuan pembelajaran
dengan
memperhatikan
komponen ABCD.
D. Pemlihan Materi Ajar
1 Kesesuaian materi ajar
dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
Materi ajar harus
sesuai dengan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang
telah dibuat.
Materi ajar direvisi
dengan
memperhatikan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang
telah dibuat.
H. Skenario Pembelajaran
5 Skenario pembelajaran
sesuai dengan langkah-
langkah metode
pembelajaran yang
dipilih dan
kondisi/proses yang
Skenario
pembelajaran belum
sesuai dengan
langkah-langkah
pembelajaran dan
dalam tujuan yang
Merevsi skenario
pembelajaran
dengan
menyambungkan
antara tujuan
pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran.
dipilih. metode yang
digunakan, dan
skenario
pembelajaran yang
dilakukan.
I. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
2 Keterkaitan/keterpaduan
antara 2 mata pelajaran
atau lebih pada
pembelajaran terpadu
tipe webbed nampak
jelas dalam proses
pembelajaran.
Belum tampak di
skenario
pembelajaran karena
skenario kurang
spesifik (LKS
tentang).
Memunculkan
keterpaduan antar
mata pelajaran di
skenario
pembelajaran yang
dibuat lebih spesifik
lagi terutama pada
LKS.
J. Penilaian
2 Kesesuaian teknik,
bentuk, dan instrumen
penilaian dengan
indikator yang akan
dicapai
Instrumen penilaian
tidak sesuai
indikator.
Memperbaiki
instrumen penilaian
supaya sesuai
dengan indikator
yang ingin dicapai.
K. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2 Rumusan petunjuk
umum LKS sederhana
dan mudah dipahami
siswa.
Kalimat rumusan
petunjuk LKS sulit
dipahami siswa.
Membenahi kalimat
untuk petunjuk LKS
supaya dapat mudah
dipahami siswa.
5 Kegiatan pembelajaran
dalam LKS
memungkinkan
tercapainya
indikator/tujuan
pembelajaran.
LKS diperbaiki
sehingga
mendukung
tercapainya tujuan
pembelajaran.
LKS direvisi dengan
memperhatikan
tujuan pembelajaran
sehingga dapat
mendukung
tercapainya tujuan
pembelajaran.
Tabel 4.1 Komentar Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi
D. Data Uji Coba Terbatas
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini dengan dua orang guru kelas I sebagai pelaksana kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2013. Kedua guru tersebut iala Ibu T dari SDN Dayuharjo dan Ibu M dari SDN
Panggang Bantul. Validasi dilakukan pada tanggal 16 dan 18 Oktober 2017
masing-masing sebanyak satu kali. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap
komponen RPP dalam instrumen validasi yang digunakan peneliti sebagai berikut:
(1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran,
(4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode
pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran terpadu
tipe webbed, (10) penilaian, (11) Lembar Kerja Siswa (LKS), (12) bahasa yang
digunakan.
Berdasarkan hasil validasi dari Ibu T guru SD kelas I SDN
Dayuharjo, perangkat pembelajaran yang di buat peneliti mendapat rerata skor
4,89 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak
digunakan uji coba lapangan tanpa revisi namun guru tetap memberikan beberapa
komentar dan saran untuk peneliti. Ibu T memberikan komentar pada beberapa
komponen perangkat pembelajaran yaitu: (1) Rumusan petunjuk umum LKS
sederhana dan mudah dipahami siswa, (2) Kegiatan pembelajaran dalam LKS
memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran. Komentar yang
diberikan oleh Ibu T yaitu: (1) Petunjuk umum yang dibuat masih kurang dapat
dipahami oleh siswa, (2) Beberapa kegiatan dalam LKS belum mendukung
tercapainya proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil validasi dari Ibu M guru SD kelas I SDN
Panggang Bantul ini perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti mendapat
rerata skor 4,70 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan tanpa revisi namun guru tetap
memberikan beberapa komentar dan saran untuk peneliti. Ibu M memberikan
komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu: (1)
Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran, (2) Kesesuaian media belajar dengan karakteristik
peserta didik.
Komentar yang diberikan oleh Ibu M yaitu: (1) Komponen ABCD
dalam tujuan pembelajaran masih kurang, (2) Media belajar yang digunakan
masih kurang dalam menunjang keberlangsung pembelajaran. Komentar umum
yang diberikan oleh Ibu M yaitu: (1) RPP sudah bagus dan sudah memenuhi
seluruh komponen penyusunan RPP, (2) sudah layak digunakan untuk penelitian.
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh dua guru SD kelas
I direvisi sesuai saran dan komentar yang diberikan. Komentar dan revisi
dijabarkan dalam tabel berikut:
No Aspek yang diamati Komentar Revisi
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
2 Kelengkapan
komponen ABCD
(Audience,
Behaviour, Condition,
Degree) dalam
rumusan tujuan
pembelajaran.
Komponen ABCD
dalam tujuan
pembelajaran masih
kurang.
Melengkapi rumusan
tujuan pembelajaran
dengan
memperhatikan
komponen ABCD.
F. Media Pembelajaran
3 Kesesuaian media
belajar dengan
karakteristik peserta
didik.
Media belajar yang
digunakan masih
kurang dalam
menunjang
Menambah media
pembelajaran yang
sesuai dengan
pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
keberlangsung
pembelajaran.
karakteristik siswa.
K. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2 Rumusan petunjuk
umum LKS sederhana
dan mudah dipahami
siswa.
Petunjuk umum yang
dibuat masih kurang
dapat dipahami oleh
siswa.
Memperbaiki kata-
kata dalam petunjuk
umum LKS yang
sederhana dan dapat
dipahami siswa.
5 Kegiatan
pembelajaran dalam
LKS memungkinkan
tercapainya
indikator/tujuan
pembelajaran.
Beberapa kegiatan
dalam LKS belum
mendukung
tercapainya proses
pembelajaran.
Kegiatan dalam LKS
disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran
yang telah dibuat.
Tabel 4.2 Komentar Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh
kedua validator pakar pembelajaran terpadu dan dua orang guru kelas I SD
sebagai pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk
awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang
diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir
yang lebih baik dari produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik-terpadu beserta lampiran-
lampirannya untuk kelas I SD.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada RPP yaitu telah direvisi sesuai
dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan
memperbaiki RPP beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Komponen yang terdapat pada RPP yaitu: (1) identitas sekolah yang mencakup
satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muatan pembelajaran terkait,
pembelajaran ke, dan alokasi waktu, (2) Kompetensi Inti, (3) Kompetensi Dasar
dan indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pembelajaran, (6) pendekatan
dan metode pembelajaran, (7) media, alat dan sumber belajar, (8) langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, (9) penilaian setiap muatan pelajaran, dan (10) lampiran-
lampiran.
Berikut akan dijelaskan lebih detail yaitu, (1) identitas RPP berisikan nama
satuan instansi, kelas/semester, muatan pelajaran, tema/subtema, pembelajaran ke-
, dan alokasi waktu, (2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai
kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek spritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, (3) Kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi Dasar
merupakan kemampuan khusus yang mencakup spiritual,sikapsosial,
pengetahuan, dan keterampilan dan disusun dengan urutan demikian. Penyusunan
indikator pun sesuai urutan kompetensi dasar yang mencakup spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian.
Lalu ke-(4) tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar
dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati.
Tujuan pembelajaran harus mengandung unsur ABCD yaitu, Audience, Behavior,
Condition, dan Degree, (5) Materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok
yang digunakan saat pembelajaran, (6) Pendekatan dan metode pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan pada RPP ini ialah terpadu-saintifik. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan saat
pembelajaran, (7) Media, alat, dan sumber belajar yang digunakan pada setiap
pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Lalu yang ke-(8) ada langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu
skenario pembelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, (9)
Penilaian berisi teknik penilaian, bentuk instrumen, dan pedoman dalam
penskoran, dan yang terkahir (10) Lampiran-lampiran yang memuat setiap muatan
pelajaran, LKS yang dibuat semenarik mungkin baik dalam kegiatan maupun
tampilannya. Pada LKS ini juga tersedia refleksi. Refleksi digunakan sebagai
sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan setelah mengikuti proses
pembelajaran. Selain itu pada juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada
akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terkait dengan materi yang telah diterima siswa. Pada akhir pembelajaran juga
terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa
dirumah dengan dibantu oleh orangtuanya.
2. Pembahasan
Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
berdasarkan spesifikasi produk yang yang telah dibuat yaitu:
Cover produk yang berisi judul dari pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed; gambar
yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe webbed, nama penulis, dan logo
Universitas Sanata Dharma, keterangan yang berisi program studi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yaitu Ilmu Pendidikan, fakultas yaitu
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan universitas yaitu Sanata Dharma.
Cover produk dapat dilihat di lembar pertama pada buku produk yang telah dibuat
peneliti.
Kata pengantar yang berisi ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe webbed,
penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan, ucapan terimakasih kepada
pihak yang membantu dalam penyusunan produk, dan kesediaan penulis dalam
menerima kritik dan saran. Cover produk dapat dilihat di lembar kedua dan ketiga
pada buku produk yang telah dibuat oleh peneliti.
Daftar isi yang menunjukkan garis besar isi buku beserta nomor
halamanannya. Daftar isi dapat dilihat di lembar keempat pada buku produk yang
telah dibuat oleh peneliti.
Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed yang menunjukkan
penjelasan dari pengertian, karakteristik, langkah-langkah pengembangan, dan
kelebihan serta kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed. Bagian ini dapat
dilihat di halaman 1 pada buku produk yang telah dibuat oleh peneliti.
Berikutnya ialah contoh pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
pembelajaran terpadu tipe webbed. Pada bagian ini peneliti memberikan 3 contoh
pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pembelajaran terpadu tipe
webbed yang sudah dibuat oleh peneliti. Pemetaan ini dapat dilihat di halaman 7
pada buku produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Selanjutnya, Komponen RPP yang mengacu kurikulum 2013 terdiri dari,
Satuan Pendidikan, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke-, alokasi waktu,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Pendekatan, dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber
dan Bahan, Teknik Penilaian, Instrumen Penilaian, dan refleksi. Bagian ini dapat
dilihat di halaman 9 pada produk yang telah dibuat oleh peneliti.
RPP yang dikembangkan mengadung karakteristik Kurikulum SD 2013
yaitu, Pembelajaran terpadu, pendekatan saintifik, mengembangkan pendidikan
karakter, ,mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi, dan
penilaian yang otentik.
Rencana Pelakanaan Pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Webbed yaitu, terpusat pada siswa, pemberian
pengalaman langsung, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dan
menjadikannya sebuah tema, dan yang terakhir bersifat fleksibel.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini bersifat praktis (mudah
dilaksanakan) dan fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman
pembelajaran).Perangkat pembelajaran yang dibuat merupakan perangkat
pembelajaran yang mudah dilaksanakan karena mengacu kurikulum 2013
sehingga sudah sering digunakan oleh guru dan mampu sebagai referensi
pedoman untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran ini menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan RPP memperhatikan Ejaan Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Indonesia yang baik dan benar dimana penyusunanya memperhatikan huruf
kapital, nama orang, dan kata penghubung.
Selanjutnya, berdasarkan hasil validasi dari dua pakar pembelajaran
terpadu dan dua orang guru kelas I SD sebagai pelaksana kurikulum 2013
diperoleh bahwa perangkat pembelajaran ini masuk dalam kategori “sangat baik”
dengan skor rerata yaitu 4,26. Hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel berikut
ini:
No Validasi Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1. Pakar Pembelajaran
Terpadu
3,94 Baik
2. Pakar Pembelajaran
Terpadu
3,54 Baik
3. Guru kelas I SD 4,89 Sangat Baik
4. Guru kelas I SD 4,70 Sangat Baik
Jumlah 17,07
Rerata 4,26
Kategori Sangat Baik
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan
Guru SD kelas I sebagai Pelaksana Kurikulum SD 2013.
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu: (1) identitas RPP,
(2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan
materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran,
(8) skenario pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed,
(10) penilaian, (11) Lembar Kerja Siswa (LKS), (12) bahasa yang digunakan.
Pada validasi perangkat pembelajaran, Pakar Pembelajaran Terpadu Ibu A
memberi skor 3,94 dengan kategori “baik”. Pakar Pembelajaran Terpadu Ibu K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
memberi skor 3,54 dengan kategori “baik”. Pada guru kelas I SD yaitu Ibu T
memberi skor 4,89 dengan kategori “sangat baik”. Pada guru kelas I SD yaitu Ibu
M memberi skor 4,70 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil
validasi tersebut didapatkan nilai rerata dengan skor 4,26 dengan kategori “sangat
baik”.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik” karena sudah
memenuhi semua aspek RPP. Dalam RPP yang dibuat memuat (1) identitas RPP
lengkap, (2) perumusan indikator yang sudah sesuai dengan KI dan KD
yangsudah menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi dari
taksonomi Bloom, (3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD
yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree, (4) pemilihan materi ajar sudah
sesuai dengan kegiatan pembelajaran, (5) pemilihan sumber belajar sudah relevan,
(6) media pembelajaran yang dipilih sudah menarik dan sesuai, (7) metode
pembelajaran sudah menggunakan pendekatan terpadu-saintifik yaitu
pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar
sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna untuk siswa.
Pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajarannya juga
melibatkan siswa secara aktif saat memahami materi dengan langkah mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (5M), (8) skenario
pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam proses
pembelajarannya, (9) implementasi pembelajaran terpadu tipe Webbed sudah
nampak jelas dalam proses pembelajaran, (10) penilaian sudah menggunakan
penilaian otentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dengan menggunakan instrumen penilaian, (11) lembar kerja siswa (LKS) sudah
dibuat menarik dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, (12) bahasa yang
digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa dengan menerapkan
pembelajaran terpadu tipe Webbed ini peserta didik akan menemukan kaitan-
kaitan antar mata pelajaran yang bertujuan supaya peserta didik dapat menemukan
pengetahuan dari pengalaman langsung. Hal ini akan menjadikan kebermaknaan
pengalaman untuk siswa. Pembelajaran yang bermakna ini bertujuan supaya
peserta didik dapat memecahkan permasalahan sehari-hari.
Pada pembelajaran tipe Webbed ini juga mengedepankan peserta didik
sebagai subjek pembelajaran sehingga peserta didik mendapat sumber
pengetahuannya bukan dari guru saja melainkan juga dari sekitar lingkungannya.
Selain itu pembelajaran dengan menggunakan tema juga memicu motivasi belajar
peserta didik karena tema di sesuaikan oleh lingkungan dan kehidupan sehari-hari
peserta didik. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat
pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum 2013 untuk kelas I SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan (A) kesimpulan, (B) keterbatasan pengembangan, dan (C)
saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan validasi yang telah dilakukan dengan pakar pembelajaran
terpadu, peneliti mendapat skor 3,94 dengan kategori “baik” dan
mendapat skor 3,54 dengan kategori “baik” juga.
2. Berdasarkan validasi yang telah dilakukan dengan guru sebagai pakar
kurikulum SD 2013, validator pertama memberikan skor 4,89 dengan
kategori “sangat baik” dan validator kedua memberikan skor 4,70 denga
kategori “sangat baik”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa produk yang telah dibuat peneliti
memiliki rerata skor 4,26 dengan kategori “sangat baik”. Dari rerata skor
yang diperoleh disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran terpadu tipe
Webbed untuk kelas I Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013 ini layak
untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Keterbatasan Pengembangan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki
beberapa keterbatasan. Keterbatasan itu dapat dilihat dari paparan berikut ini:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan dua orang
guru SD kelas I.
2. Perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed ini hanya memuat sub-tema
gemar menggambar.
3. Sumber buku yang digunakan pada buku produk bagian Lembar Kerja
Siswa (LKS) masih kurang bervariasi.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang mengacu Kurikulum 2013
untuk kelas I SD adalah sebagai berikut:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada
beberapa guru SD kelas I sehingga data yang dihasilkan lebih jelas dalam
mengetahui kesulitan yang dialami oleh guru SD kelas I dengan lebih
mendalam.
2. Pengembangan pembelajaran terpadu tipe webbed ini dikembangkan
peneliti pada sub-tema gemar menggambar, sehingga peneliti
menyarankan bagi siapa saja yang akan membuat perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pembelajaran terpadu tipe webbed dapat menggunakan sub-tema yang
lain.
3. Pada buku produk bagian Lembar Kerja Siswa dapat menggunakan
sumber buku yang lebih bervariasi supaya LKS dapat dibuat lebih
menarik dan bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR REFERENSI
Abidin,Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum
2013. Bandung: PT. Refika Aditama.
Daryanto. (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto. (2014). Pembelajaran tematik, terpadu, terintegrasi (kurikulum
2013). Yogyakarta: Gava Media.
Fadlillah. (2014). Impelementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran
SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fogarty, R (editor Heidi Hayes Jacobs). (2009). Integrate curricula. Corwin.
USA.
Harjanta. (2008). Perencanaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, S. (2013). Pengembangan kurikulum baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik. Bandung: Alfabeta.
Majid, A. (2005). Perencanaan pembelajaran. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Majid, A & Chaerul, R. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi
kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margunayasa, I dkk. (2014). Pembelajaran tematik, terpadu, terintegrasi
(kurikulum 2013). Yogyakarta: Gaya Media.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan.
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dan
Menengah.
Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013.
Sa‟dun, A. (2013). Instrumen perangkat pembelajaran. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan jenis, metode, dan prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Aflabeta.
Sukardjo. (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta:
Prodi Teknologi Pembelajaran, PPS UNY.
Trianto. (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.
Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tung, K. (2017). Desain instruksional-perbandingan model dan
implementasinya. Yogyakarta: Andi Offset.
Yani, A. (2014). Mindset kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN
Instrument Pedoman Wawancara
No Instrument Wawancara
1. Sejak kapan sekolah ini menerapkan kurikulum
2013?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah tahu bahwa kurikulum 2013
harus menggunakan pembelajaran terpadu?
3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan
kurikulum 2013?
4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah
Bapak/Ibu mengenal dan menguasai 10 jenis itu?
5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran terpadu?
6. Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu?
7. Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu ialah tipe
Webbed yang memadukan dua atau lebih muatan
pelajaran menjadi satu tema. Apakah Bapak/Ibu
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe Webbed?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Hasil wawancara analisis kebutuhan di SDN Jetis dan SDN Dayuharjo
No Instrumen Wawancara SDN Jetis Yogyakarta SDN Dayuharjo
1 Sejak kapan sekolah
ini menerapkan
kurikulum 2013?
SDN Jetis menerapkan
kurikulum 2013 pada
tahun ajaran 2016/2017.
SDN Dayuharjo
menerapkan
kurikulum 2013 pada
tahun ajaran
2016/2017.
2 Apakah Bapak/Ibu
sudah tahu bahwa
kurikulum 2013 harus
menggunakan
pembelajaran terpadu?
Guru menjawab sudah
mengetahui jika
kurikulum 2013 harus
menggunakan
pembelajaran terpadu.
Guru menjawab sudah
mengetahui jika
kurikulum 2013
menggunakan
pembelajaran terpadu
yang pembelajarannya
menggunakan tema.
3 Apakah Bapak/Ibu
pernah mengikuti
pelatihan kurikulum
2013?
Guru pernah, 1 kali saat
KKG tahun 2016
Guru pernah
mengikuti yaitu, 4
sampai 5 kali
pelatihan kurikulum
2013 saat KKG dan
dari dinas sudah satu
kali
4 Ada 10 jenis
pembelajaran terpadu,
apakah Bapak/Ibu
mengenal dan
menguasai 10 jenis
itu?
Guru mengenal dua
jenis pembelajaran
terpadu yaitu tipe
webbed dan integrated
tapi belum menguasai.
Guru belum
mengetahui dan
mengenal 10 jenis
pembelajaran terpadu.
5 Apakah ada kesulitan
dalam merencanakan
pembelajaran terpadu?
Guru mengalamai
kesulitan terutama
kesulitan dalam
penyusunan penilaian.
Guru tidak menemui
kesulitan saat
merencanakan
pembelajaran terpadu
karena terbantu
dengan buku guru dari
pemerintah.
6 Apakah ada kesulitan
dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu?
Dalam pelaksanaan
guru belum ada
kesulitan karena
terbantu dengan buku
guru dan buku siswa
yang diberikan oleh
pemerintah.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran guru ada
kesulitan dalam
melaksanakan
pembelajaran terpadu
terlebih saat
pengintegrasian mata
pelajaran bahasa
indonesia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
matematika
7 Salah satu jenis tipe
pembelajaran terpadu
ialah tipe Webbed
yang memadukan dua
atau lebih muatan
pelajaran menjadi satu
tema. Apakah
Bapak/Ibu
membutuhkan contoh
perangkat
pembelajaran terpadu
tipe Webbed?
Guru membutuh,
sebagai referensi dalam
pembuatan perangkat
pembelajaran
khususnya cara
penilaian.
Guru membutuh,
sebagai referensi
dalam pembuatan
perangkat
pembelajaran
khususnya cara
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Instrumen validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas,
semester, pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
4 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan)
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan
indikator
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah
laku
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
13 Sumber belajar seusai dan mutakhir
14 Sumber belajar yang digunakan beragam
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
pendekatan scientific.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan
pembelajaran
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan
Scientific
21 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi,
motivasi, orientasi)
22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan
scientific (mengamati, menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)
23 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan,
posttest, refleksi, tindak lanjut)
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang
sistematis
25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan
baik sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran
berjalan landai
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk
memberdayakan siswa
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu
proporsional
30
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
memperoleh pengalaman langsungdalam proses pembelajaran
31
Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih
pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam
proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
32
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1
subtema pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas
dalam proses pembelajaran
33
Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan
dalam beberapa kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe
Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
34
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan
lingkungan dimana mereka berada pada pembelajaran terpadu
tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
35 Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa
36 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis
dan fungsional
37 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk
memberdayakan siswa
38 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
39 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
40 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan
beragam teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
41 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan
indikator yang akan dicapai
42 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
43 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
44 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
45 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan
belajar, dan refleksi)
46 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah
dipahami siswa
47 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat,
sederhana, dan mudah dipahami siswa
48 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
49 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan
tercapainya indikator /tujuan pembelajaran
50 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Webbed
51 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan
scientific
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
52 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
53 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
54 Tampilan LKS indah dan menarik
55 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
Instrumen Validasi Uji Coba
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas,
semester, pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur.
4 Kesesuaian dengan aspek (sikapspiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan).
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan
indikator.
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah
laku.
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.
13 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.
14 Sumber belajar yang digunakan beragam.
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.
16 Kesesuaian media pembelajarandengan indikator/tujuan
pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
pendekatan scientific.
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan
Scientific.
21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi,
motivasi, orientasi).
22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan
scientific(mengamati, menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan).
23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan,
posttest, refleksi, tindak lanjut).
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang
sistematis.
25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan
baik sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran
berjalan landai.
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk
memberdayakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu
proporsional.
30
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
memperoleh pengalaman langsungdalam proses pembelajaran
31
Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih
pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam
proses pembelajaran
32
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1
subtema pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas
dalam proses pembelajaran
33
Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan
dalam beberapa kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe
Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
34
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan
lingkungan dimana mereka berada pada pembelajaran terpadu
tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran
35 Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa
36 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis
dan fungsional
37 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk
memberdayakan siswa
38 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
39 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
40 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan
beragam teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan).
41 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumenpenilaian dengan
indikator yang akan dicapai.
42 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
43 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.
44 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.
45 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan
belajar, dan refleksi).
46 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah
dipahami siswa.
47 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat,
sederhana, dan mudah dipahami siswa.
48 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.
49 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan
tercapainya indikator/tujuan pembelajaran.
50 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Webbed.
51 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan
scientific.
52 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
53 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.
54 Tampilan LKS indah dan menarik.
55 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN FOTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
Ruswita Beti Purba Sari lahir di Bantul pada tanggal
2 Maret 1996. Pendidikan Dasar peneliti ditempuh di
SDN Bantul Timur dan tamat pada tahun 2008.
Pendidikan Menengah Pertama peneliti
menempuhnya di SMPN 1 Bantul dan tamat pada
tahun 2011. Pada Pendidikan Menengah Atas,
peneliti menempuhnya di SMAN 2 Bantul dan tamat pada tahun 2014. Saat ini
peneliti sedang menempuh pendidikan Strata 1 di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penulis dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD). Saat ini peneliti sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan
judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed untuk
Siswa Kelas I Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI