pengembangan penilaian autentik berbasis software...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK
BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM
MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
Oleh
RIYAN MUHAMMAD SHAFII
NIM. 12020160017
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK
BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM
MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
Oleh
RIYAN MUHAMMAD SHAFII
NIM. 12020160017
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan untuk
gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 22 Maret 2018
Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
PEMBIMBING
ii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama Mahasiswa : RIYAN MUHAMMAD SHAFII
NIM : 12020160017
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Konsentrasi : -
Tanggal Ujian :
Judul Tesis : PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK
BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM
MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
Panitia Munaqosah Tesis
Ketua Sidang : Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.
Sekretaris : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Penguji I : Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Penguji II : Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil
karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak
mencamtumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijasah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau
perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 22 Maret 2018
Yang membuat pernyataan
Riyan Muhammad Shafii
iv
ABSTRAK
Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Dalam
Muatan Pelajaran Ipa Untuk Mengukur Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan Di
Sekolah Dasar Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan aplikasi penilaian autentik
berbasis software microsoft excel yang lebih simpel, sederhana, efektif, efisien
dan mudah untuk digunakan.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengumpulan data
menggunakan teknik angket, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian ini
adalah aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel. Variabel yang
menjadi tolok ukur adalah kelayakan produk.
Penelitian ini menghasilkan aplikasi penilaian autentik berbasis software
microsoft excel dengan memuat: A) Menu utama; B) Identitas siswa; C) Absensi;
D) Tema, KD, dan rubric; E) Penilaian autentik; F) Rekap nilai. Kelayakan
aplikasi ini diuji berdasarkan: 1) Penilaian ahli teknologi dan informasi yang
dinilai berdasarkan 3 aspek yaitu kaidah media, tata laksana, dan kaidah software
mendapatkan skor 91,67 atau termasuk “sangat layak” digunakan; 2) Penilaian
ahli pendidikan dinilai berdasarkan relevansi media kurikulum 2013 mendapatkan
skor 90 atau termasuk “sangat layak” untuk digunakan; 3) Penilaian uji coba
lapangan berdasarkan 4 aspek yaitu kaidah media, tata laksana, kaidah software,
dan relevansi media. Uji coba lapangan ini dilakukan dengan tahap uji coba
terbatas dengan hasil skor 92,75 termasuk “sangat layak” dan uji coba diperluas
dengan hasil skor 94,56 termasuk “sangat layak” digunakan. Efektivitas
aplikasipenilaianautentikberbasis software microsoft excel kurikulum 2013 dapat
dilihat berdasarkanperbandingandankenaikan rata-rata padauji perorangan dengan
rata-rata 2,59, uji kelompok dengan rata-rata 3,01, dan uji terbatas dengan rata-
rata 3.89.
Kata kunci: Penilaian Autentik, Software Microsoft Excel.
v
ABSTRACT
Development of Authentic Software Based Assessment Microsoft Excel In IPA
Lesson Lesson To Measure Attitudes, Knowledge, And Skills In The In- Sekolah
Dasar Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018
The purpose of this research is to develop an authentic appraisal
application based on microsoft excel software that is simpler, simpler, effective,
efficient and easy to use.
This research method is research development. Data collection using
questionnaires, interviews and documentation. The object of this research is the
application of authentic assessment based on microsoft excel software. The
variable that becomes the benchmark is the product feasibility.
This research produces an authentic assessment app based on microsoft
excel software by loading: A) Main menu; B) Student identity; C) Absence; D)
Themes, KD, and rubric; E) Authentic assessment; F) Recap value. The feasibility
of this application is tested on the basis of: 1) The assessment of technology and
information experts assessed based on 3 aspects ie the rules of media,
management, and the rules of the software scored 91.67 or including "very
feasible" use; 2) Assessment of educational experts assessed by media relevance
curriculum 2013 scores 90 or includes "very feasible" for use; 3) Assessment of
field trials based on 4 aspects of media rules, governance, software rules, and
media relevance. The field trials were conducted with a limited trial stage with a
score of 92.75 including "very feasible" and an expanded trial with a score of
94.56 including "very feasible" use. The effectiveness of the application ofthe
value ofthe software based on the microsoft excel software of the 2013 curriculum
can be seen by comparison with the average increase in individual test with an
average of 2.59, group test with 3.01 average, and a limited test with an average of
3.89.
Keywords: Authentic Rating, Microsoft Excel Software.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, yang maha pengasih dan
penyayang, karena hanya dengan rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan judul: “Pengembangan Penilaian Autentik
Berbasis Software Microsoft Excel Dalam Muatan Pelajaran Ipa Untuk Mengukur
Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan Di Sekolah Dasar Inti Se-Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018”.
Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita
Rasulullah SAW, yang telah membawa kita ke jalan yang lurus yaitu agama
Islam, agama yang sangat dicintai Allah SWT.
Penulis menyadari, tersusunnya penelitian ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Dan melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN
Salatiga sekaligus ketua sidang tesis yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian studi ini.
3. Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si selaku Kepala Program Studi S2 PGMI yang
selalu membantu, memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan tidak henti-
hentinya untuk mendorong agar tesis ini segera diselesaikan.
4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, fikiran serta pengarahan dan motivasi yang luar
biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
5. Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom selaku ahli/ pakar dibidang
teknologi dan informasi dalam penelitian tesis yang memberikan penilaian dan
masukan demi tercapainya hasil yang maksimal.
6. Sunarno, S.Pd., M.Pd selaku ahli dibidang pendidikan dalam penelitian tesis
yang memberikan penilaian dan masukan demi hasil yang maksimal
7. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati Program Pascasarjana IAIN Salatiga.
vii
8. Bapak Sriyanto dan Ibu Rina Iswahyuni selaku orang tua yang selalu
membimbing dan memberikan motivasi serta adikku Ardiyan Muhammad
Rifai dan Annisa Sri Lestari yang membanggakan.
9. Danang Setiawan, S.Pd yang selalu membantu baik tenaga, pikiran, waktu dan
materi dalam proses penyusunan tesis ini.
10. Rekan kerja segenap guru dan karyawan SDN 2 Ampel dan kepala beserta staf
KUA Kecamatan Ampel yang telah mendukung pendidikan S2 ini.
11. Segenap kepala sekolah dan guru SD Inti sebagai responden yang telah
membantu proses penyususnan tesis ini.
12. Teman teman PGMI angkatan 2016 yang selalu mendukungku.
Kepada mereka semua, tiada yang pantas untuk dihaturkan kecuali ucapan
terimakasih, semoga amal baiknya mendapat balasan dari Allah SWT. Setelah
melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini. Dan tentunya penelitian ini masih banyak
kekurangan yang harus dikritisi demi perkembangan wacana dan kebaikan
bersama.
Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, semoga buah karya ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi siapa saja yang membacanya,
terutama Civitas Akademi IAIN Salatiga.
Salatiga, 22 Maret 2018
Penulis,
Riyan Muhammad Shafii
NIM. 12020160017
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. LatarBelakang .......................................................................... 1
B. RumusanMasalah .......................................................................... 6
C. SignifikansiPenelitian.................................................................... 6
D. KajianPustaka ................................................................................ 7
E. MetodePenelitian ........................................................................... 13
F. SistematikaPenulisan ..................................................................... 17
BAB II PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN AUTENTIK
KURIKULUM 2013 TINGKAT SD/ MI ........................................................ 18
A. Deskripsi/ gambaran format penilaianautentik ............................. 19
B. Opini guru, kepalasekolah, danpengawastentang format
penilaianautentikkurikulum 2013................................................... 20
BAB III PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS
SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM 2013 ............................... 22
A. Kekuranganpenilaianautentikkurikulum 2013 .............................. 22
B. Kelebihanpenilaianautentikkurikulum 2013 ................................. 23
C. Needs Assessment (AnalisisKebutuhan)........................................ 24
D. Focus Group Discussion (FGD) ................................................... 25
E. HasilUjiKelayakanPenilaianAutentikBerbasisSoftware ............... 27
BAB IV KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN
PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL . 29
A. HasilUjiLapangan.......................................................................... 29
B. EfektifitasPenilaianAutentikBerbasisSoftware Microsoft
ExcelKurikulum 2013 .................................................................... 32
C. KelebihandanKekuranganPenilaianAutentikBerbasisSoftware
Microsoft ExcelKurikulum 2013 .................................................... 33
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 35
A. Kesimpulan ..................................................................................... 35
B. Saran ............................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 38
LAMPIRAN ..................................................................................................... 40
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 75
ix
DAFTAR TABEL
4.1 Tabel Hasil uji coba terbatas……………………… ................... 30
4.2 Tabel Hasil uji coba diperluas……………………… ................. 31
4.3 Tabel Hasil uji efektivitas ........................................................... 33
x
DAFTAR GAMBAR
1.1 Posisianalisis data dalam penelitian danp engembangan level
menciptakan produk baru………………………………….14
4.1 Tampilan menu utama aplikasi penilaian autentik berbasis
software microsoft excel...................................................... 34
xi
DAFTAR SINGKATAN
SD Sekolah Dasar
IMK Interaksi Manusia dan Komputer
KD Kompetensi Dasar
IPA Ilmu Pengetahuan Alam
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket needs assessment
2. Pedoman wawancara kondisi factual
3. Analisis hasil penskoran needs assessment
4. Angket uji kelayakan pakar teknologi dan informasi
5. Analisis hasil uji pakartek onologi dan informasi
6. Angket uji kelayakan pakar pendidikan
7. Analisis hasil uji kelayakan paka pendidikan
8. Angket uji coba lapangan terbatas
9. Analisis hasil uji coba lapangan terbatas
10. Angket uji coba lapngan diperluas
11. Analisis hasil uji coba lapngan diperluas
12. Analisis hasil uji efektifitas perorangan, kelompok, dan terbatas.
13. Fotofitur menu dalamaplikasipenilaianautentikberbasis software Microsoft
excel
14. Foto FGD
15. Foto responden uji coba lapangan terbatas dan diperluas.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan salah satu komponen pokok dalam proses pembelajaran.
Tujuan penilaian diantaranya adalah untuk mengetahui tingkat ketercapaian
tujuan pembelajaran dan melihat keefektifan proses belajar mengajar.1
Penilaian adalah istilah umum yang melibatkan semua rangkaian prosedur
yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar siswa atau
peserta didik2, sedangkan pandangan lain, penilaian sebagai suatu proses yang
secara berkelanjutan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang
pembelajaran siswa dengan menggunakan berbagai macam prosedur. Teknik
penilaian dalam pembelajaran terus berkembang seiring dengan perubahan
dan perkembangan kurikulum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penilaian merupakan lanjutan dari suatu proses untuk mengetahui tujuan
yang dicapai. Pengukuran dan penilaian prestasi siswa pada semua jenjang
selama ini sebagian besar bertumpu pada aspek kognitif saja, dari penilaian di
kelas sampai ke penilaian tingkat nasional. Di samping itu, tes yang digunakan
mayoritas bertumpu pada soal/ tes objektif. Guru berorientasi pada bagaimana
prestasi siswanya akan dinilai nanti, sehingga guru tidak merasa perlu untuk
mengikuti berbagai inovasi pembelajaran dan lebih baik mengajak siswanya
berlatih menjawab berbagai bentuk soal.Kurikulum 2013 dirancang untuk
1Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Surabaya: PT Remaja Rosdakarya, 2010,
193. 2Norman Edward Grounlund, Measurementand Evaluation inTeaching, New York: Mac
Milan Publishing CO,1981, 297.
2
meretas kebiasaan guru yang kurang memberikan kesempatan kepada
siswanya untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 menganut prinsip penilaian yang
berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan siswa
untuk belajar, bekerja samadan menilai diri sendiri.3 Penilaian merupakan
proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau
informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Pendekatan
penilaian itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian autentik
(authentic assesment).Jenis dan model penilaian yang digunakan beragam
tergantung pada jenis kompetensi, indikator hasil belajar yang ingin dicapai,
materi pembelajaran dan tujuan penilaian itu sendiri, salah satunya adalah
penilaian autentik berbasis software.
Penilaian autentik dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan
siswa. Gambaran perkembangan ini perlu diketahui oleh guru untuk
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Data
yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assessment) bukan bertujuan
untuk mencari informasi tentang belajar hasil belajar siswa, tetapi
pembelajaran ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu
mempelajari (learning how to learn), bukan pada diperolehnya sebanyak
mungkin informasi di akhir periode pembelajaran.
3 Ismet Basuki, Asesmen Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014, 174.
3
Karakteristik dari penilaian autentik meliputi, pelibatan pengalaman nyata
(involvesreal-world experience) siswa yang dikerjakanselama pembelajaran
berlangsung; pelaksanaan selama dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung; mencakup penilaian pribadi (self as-sessment) dan
refleksi;mengukur keterampilan dan performansi, bukan sekadar mengingat
fakta; penilaian berkesinambungan dan terintregasi;sebagai umpan balik serta
kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas.4
Inti penilaian didasarkan pada beberapa sumber yang mencirikan
penerapan penilaian autentik untuk mengukur semua aspek pembelajaran baik
proses, kinerja maupun produk, menggunakan berbagai cara sehingga tes
hanyalah salah satu alat pengumpul data penilaian, tugas yang diberikan
berhubungan dengan keseharian kehidupan siswa serta menekankan
kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya (kuantitas).
Alat penilaian yang dapat digunakan, adalah hasil karya (product), penugasan
(project), unjuk kerja (performance), tes tertulis (paper and pencil test) serta
kumpulan hasil kerja (portofolio). Alat penilaian tersebut dapat digunakan jika
guru melaksanakan pembelajaran diantaranya dengan metode pembelajaran
berbasis masalah atau pembelajaran berbasis proyek.5
Pembelajaran berbasis proyek mensyaratkan pemberian tugas atau proyek
selama pembelajaran berlangsung.Kerja proyek ini merupakan bentuk
4Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,Surabaya:
Universitas Negeri Malang, 2004, 170. 5Diane Hart, Authentic Assessment A handbook for Educators, California, New York:
Addison Wesley Publishing Company, 1994, 60.
4
pembelajaran konstektual yang menekankan pada pemecahan masalah melalui
suatu usaha kolaboratif. Kerja proyek yang menuntut proses investigasi untuk
memperoleh suatu produk, baik berupa laporan kegiatan maupun barang,
akanmemunculkan cara berpikir ilmiah bagi siswa sekaligus penerapan
metode ilmiah. Kemampuan dalam berpikir ilmiah sangat penting untuk
mengembangkan ilmu dan pengetahuan dan menjadikan siswa sebagai
manusia yang unggul, yaitu manusia yang cerdas, kritis dan kreatif.
Kemampuan berpikir yang logis dan sistematis ini akan berdampak pada
kemampuan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan segala masalah
yang ada, terkait dengan ilmu pengetahuan maupun kehidupan sehari-hari. Hal
ini memberikan life skill sebagai landasan untuk berkarya.
Penilaian berbasis proyek, selain menekankan dalam proses pembelajaran
yang menitikberatkan pada pembelajaran kontekstual dan proses pemecahan
masalah, tentunya salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran yang
harus ada yaitu proses evaluasi atau penilaian. Penilaian autentik berbasis
software sangatlah membantu guru dan siswa selama proses pembelajaran,
dikarenakan dapat secara komprehensif mengukur sikap, pengetahuan dan
keteramplan siswa. Penilaian autentiksangat perlu untuk dikembangkan,
karena proses penilaian saat ini masih menggunakan sistem manual dengan
blanko penilaian dengan cara memberikan tanda ceklis. Tentunya dengan alat
ukur seperti itu, dirasa kurang efektif dan efisien dalam proses penilaian.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti ke
beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Ampel Kabupaten
5
Boyolali, kesulitan utama dalam menerapkan kurikulum 2013 adalah pada
sistem penilaiannya. Hal tersebut juga dialami pada sekolah yang menjadi
sekolah sasaran kurikulum 2013, salah satunya yaitu SD Negeri 2 Ampel.SD
Negeri 2 Ampel sudah memasuki tahun kedua dalam menerapkan kurikulum
2013. Dengan kata lain, SD Negeri 2 Ampel sudah lebih dahulu menerapkan
kurikulum 2013 daripada sebagian besar SD pada umumnya yang baru
menerapkan kurikulum 2013 pada tahun 2017. Bahkan guru kelas I, II, IV dan
V yang merupakan guru inti di sekolah tersebut dan sudah mendapatkan
pelatihan penilaian autentik lebih banyak daripada guru-guru lainnya mengaku
masih mengalami kesulitan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,
guru merasa penilaian autentik terlalu rumit karena terlalu banyak aspek yang
harus dinilai. Proses penilaian autentik guru memerlukan waktu dan tenaga
yang banyak untuk membuat instrumen penilaian. Guru juga mengalami
kesulitan dalam mengolah nilai menjadi laporan akhir (rapor). Sesungguhnya
guru sudah mendapatkan pelatihan, namun guru merasa materi yang
disampaikan masih abstrak. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, guru juga
belum mampu melaksanakan penilaian secara tuntas. Hal ini terlihat saat
proses pembelajaran, guru tidak bisa melaksanakan semua penilaian sesuai
dengan alokasi waktu pembelajaran. Penelitian pengembangan penilaian
autentik yang semula dari cara manual dan akan dikembangkan dengan media
software microsoft excel dalam rangka untuk mempermudah guru dalam
melaksanakan proses penilaian.
6
Berdasarkan uraian tersebut maka akandikembangkan penilaian autentik
berbasis software microsoft exceldalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur
sikap, pengetahuan, dan keterampilan di sekolah dasar inti se-Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
1. Apa problematika penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di SD Inti
Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018?
2. Bagaimana pengembanganpenilaian autentik berbasis software
microsoft excel dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap,
pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun 2018?
3. Bagaimana kelayakan dan efektivitas penilaian autentik berbasis
software microsoft excel dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur
sikap, pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun 2018?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian ini untuk :
a. Mengetahui problematika penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di
SDInti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.
b. Menghasilkan penilaian autentik berbasis software microsoft excel
dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan
keterampilan di SDInti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Tahun 2018.
7
c. Mengetahui kelayakan dan efektivitas penilaian autentik berbasis
software microsoft exceldalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur
sikap, pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun 2018.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoretis menambah
khasanah keilmuan pada bidang penilaian autentikdalam muatan
pelajaran IPA kurikulum 2013 di tingkat SD/MI.
b. Manfaat Praksis
Hasil penelitian dan pengembangan berupa produk penilaian
autentik berbasis software microsoft excel ini dapat menjadi alternatife
bagi guru untuk melaksanakan penilaian autentik secara komprehensif
baik menilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan cepat,
mudah, sederhana serta efektif dan efisien.
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Yuni Pantiwati, 2016, tentang Hakekat Asesmen
Autentik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Biologi, menunjukkan
guru membutuhkan asesmen autentik yang dapat melakukan penilailan
secara holistik meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Jenis asesmen
autentik sangat bervariasi, oleh karena itu guru perlu menyesuaikan apa
kriteria dan aspek yang akan diukur agar penialaian bermakna sehingga
8
dapat menggambarkan kemampuan siswa. Sekolah dan pemerintah
hendaknya memberikan fasilitas bagi guru untuk melakukan penilaian
secara autentik baik berupa fisik material atau kebijakan.6
Tri Endah Fatmawati, 2017, tentangPengembangan aplikasi SPARKS
(Sistim Penilaian Akhir Rapor Kurikulum 2013) tingkat Madrasah
Ibtidaiyyah berbasis WEB.Hasil penelitian menunjukkan susunan format
aplikasi SPARKS aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (khusus
angka), ekstrakurikuler, Saran-saran, tinggi dan berat badan, kondisi
kesehatan, prestasi, dan ketidakhadiran. Aplikasi sangat layak digunakan
dengan berdasarkan penilaian ahli memperhatikan komponen media, tata
laksana dan kaidah software mendapatkan skor 88,64.7
Sri Anni. 2015, tentangEvaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Kabupaten Lumajang.Penelitian ini
merupakan penelitian evaluasi-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 3 komponen pelaksanaan kurikulum 2013 salah satu
hasilnya komponen penilaian masih belum maksimal sama sekali, terbukti
dari hasil observasi maupun hasil wawancara, guru masih belum
menerapkan secara penuh penerapan penilaian autentik, karena masih
6Yuni Pantiwati, “Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran
Biologi”,Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Volume. 1,Nomor 1 (2016), 70-78. 7Tri Endah Fatmawati, “Pengembangan Aplikasi SPARKS (Sistim Penilaian Akhir
Rapor Kurikulum 2013)Tingkat Madrasah Ibtidaiyyah Berbasis WEB”,Tesis, IAIN Salatiga, 2017,
45.
9
kurang pahamnya mengenai instrumen dan jenis penilaian yang sudah
ditetapkan.8
Dian Anggraini,2015,tentang Pengembangan Penilaian Autentik dalam
Pembelajaran Tematik Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Tema
Indahnya Negeriku Kelas IV SDN Songgokerto 03 Batu.Adapun hasil uji
validasi isi dan uji lapangan pada penelitian dan pengembangan ini yaitu
diperoleh tingkat kevalidan isi produk instrumen non tes sebesar 80,9%
yang artinya produk ini dalam kriteria valid, dan boleh digunakan dengan
revisi kecil. Kevalidan isi produk instrumen tes uraian sebesar 82,87%
masuk pada kriteria valid, dan boleh digunakan dengan revisi kecil.9
Rose Safaroh, Novi Ratna Dewi, 2017, Pengembangan Asesmen
Autentik Berbasis Proyek Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII
Pada Tema Panas. hasil penelitian berupa asesmen autentik berbasis
proyek yang dikembangkan berdasarkan konsep five dimensional
framework for authentic assessment. asesmen autentik berbasis proyek
yang dikembangkan mendapat kriteria sangat baik dari pakar bahasa,
materi dan evaluasi. koefisien reliabilitas yang diperoleh dalam uji skala
besar untuk instrumen penilaian diri, penilaian teman, penilaian proyek,
8Sri Anni,”Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di
SMA Kabupaten Lumajang”, Tesis, UNM Malang, 2015, 115. 9 Dian Anggraini, “Pengembangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik
Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SDN Songgokerto
03 Batu”., Tesis, UNM Malang, 2015, 98.
10
penilaian sikap, dan tes pilihan ganda adalah 0,855; 0,561; 0,870; 0,697;
dan 0,601.10
Penelitian terdahulu yang disajikan dalam penelitian ini memiliki
relevansi yaitu dapat dijadikan bagian dari acuan atau pedoman
pelaksanaan penelitian ini terkait dengan pelaksanaan penilaian autentik
kurikulum 2013 dengan berbagai problematikanya, disamping itujuga
dapat memberikan gambaran dan motivasi kepada peneliti untuk terus
mengembangkan penilaian autentik kurikulum 2013 lebih baik lagi.
Penelitian terdahulu dengan yang sekarang terdapat perbedaan yang sangat
jelas antara lain pada penelitian ini diawali dari needs assessment atau
analisis kebutuhan, pengembangan produk, Focus Group Discussion
(FGD), validasi ahli/ uji kelayakan, uji coba dan uji efektifitas. Produk
yang dihasilkan berupa aplikasi penilaian autentik berbasis software
microsoft excel.
2. Kerangka Teori
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran.11
Evaluasi menurut Zainul dan Nasution
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar,
baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes, Arikunto
10
Rose Safaroh, Novi Ratna Dewi, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek
Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Tema Panas”, Jurnal Educational Research,
volume 46, Nomor 2, (September 2017), 1-13. 11
Anwar Desi, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, Surabaya: Karya Abditama, 2000,
127.
11
mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.12
Penilaian itu dilakukansebelum pengukurankarena pengukuran
(measurement) merupakan pemberianangkapadaobjek atauperistiwa
menurut aturan yang memberikan arti kuantitatif13
. Maka dari itu dapat
disimpulkan, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan
pengajaran telah dicapai oleh siswa.
Penilaian autentik (authentic assesment) dapat dikatakan suatu model
penilaian yang sejalan dengan pendekatan kontekstual.Penilaian autentik
menekankan penggunaan hasil pembelajaran yang berupa kompetensi
peserta didik untuk melakukan sesuatu, bukan sekadar mengetahui
sesuatu, sesuai dengan mata pelajaran dan kompetensi yang
dibelajarkan.Tekanan capaian kompetensi bukan pada pengetahuan yang
dikuasai peserta didik, melainkan pada kemampuan peserta didik untuk
menampilkan, mendemonstrasikan, atau melakukan sesuatu yang
merupakan cerminan esensi pengetahuan dan kemampuan yang telah
dikuasainya tersebut.Kompetensi untuk melakukan sesuatu tersebut
haruslah sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan, misalnya dunia
12
Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara, 2004, 188. 13
Williamand Wierma &Stephen Jurs, EducationalMeasurementandTesting. Boston:Allyn
andBacon, 1990, 81.
12
pekerjaan.14
Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh
guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan,
membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran
telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Ahli berpendapapat bahwa
assesment sangat berperan dalam menentukan arah pembelajaran dan
kualitas pendidikan.15
Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep penilaian autentik ini
adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa dengan memperhatikan
karakteristik penilaian autentik antara lain sebagai berikut: Penilaian
merupakan bagian dari proses pembelajaran, Penilaian mencerminkan
hasil proses belajar pada kehidupan nyata, Menggunakan bermacam-
macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar, dan Penilaian harus bersifat
komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran16
.
Salahsatuprinsip assesmentadalah assessment is instruction yaitu
Assessment and teaching can be one and the same, melalui kelas autentik
berbasis asesment,guru,siswa,danyang lainnyadapatmelihat pembelajaran
14
Nurgiyantoro, “Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa”,Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya”,Volume 10, Nomor 2, (Oktober 2011), 114-125. 15
David Johnson& Roger Johnson, MeaningfulAssessment. Arlington StreetBoston:Ally
&DaconA Pearson Education Company, 2002, 89. 16
Nurgiyantoro Burhan, Penilaian Otentik, Jakarta: GMUP, 2011, 58.
13
riildanperkembanganyang terjadi17
. Asesmen yang baik, dalam hal ini
asesmen autentik dapat meningkatkan pengajaran, dan dengan pengajaran
yang baik dapat meningkatkan prestasi siswa. Asesmen dapat berpengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap belajar, secara langsung asesmen
memberikan feedback untuk belajar secara efektif, sedang pengaruh tidak
langsungnya adalah pengajaran umumnya cenderung pada apa yang
diajarkan dan mempengaruhi apa yang dipelajari18
.
Penilaian autentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan
pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban
atau produk.Siswa tidak sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam
tes tradisional, melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan
menghasilkan jawaban yang dilatar belakangi oleh pengetahuan teoretis.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development) yang diarahkan untuk mengembangkan perangkat penilaian
autentik berbasis software dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur
sikap, pengetahuan, dan keterampilan di Sekolah Dasar Inti Se-
Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.
17
Richard Stiggins, Student Centered Classroom Assessment, New York: maxwell
Macmillan International Simon & Schuster Company, 1994, 51. 18
Robert Marzano& John Kendall, Designinga New Taxonomy of Educational
Objectives,Thousand Oaks,CA: Corwin Press, 1993, 20.
14
Langkah – langkah dalam penelitian pengembangan ini pertama, tahap
studi pendahuluan dengan melakukan analisis kebutuhan, dan harapan
responden untuk pengembangan penilaian autentik berbasis
software.Kedua, tahap pengembangan desain model penilaian autentik
berbasis software dengan menerapkan pendekatan deskriptif, dilanjutkan
dengan penerapan uji coba terbatas desain model penilaian autentik
berbasis softwaredengan menerapkan metode eksperimen dan penilaian
dengan mengisi angket.Setelah ada perbaikan dari uji terbatas, maka
dilanjutkan dengan uji yang lebih luas dengan metode eksperimen dan
penilaian dengan mengisi angket pula.Tahap ketiga adalah tahap validasi
atau pengujian model.19
Berikut alur langkah-langkah penelitian
pengembangan:
Gambar 1.1 Posisi analisis data dalam penelitian pengembangan level
menciptakan produk baru
19
Budiyono Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan, Yogjakarta : Aswaja
Pressindo, 2017, 9.
15
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu guru kelas 4 yang sekolahnya telah
menerapkan kurikulum 2013 tahap pertama yaitu di SD Negeri 1 Ampel,
SD Negeri 2 Sidomulyo, SD Negeri 2 Ampel, SD Negeri 1 Kaligentong,
SD Negeri 1 Kembang, dan SD Negeri 1 Ngadirojo. Keenam sekolah
dasar tersebut merupakan SD inti di wilayah Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu penilaian autentik berbasis software
microsoft excel pada muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap,
pengetahuan, dan keterampilan di Sekolah Dasar inti se-Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali 2018.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument
berupa, angket/skala menurut Likert untuk mengumpulkan data tentang
pengembangan penilaian autentik berbasis software microsoft excel kepada
ahli pendidikan khususnya di bidang evaluasi pendidikan, ahli teknologi
dan guru setelah mencermati produk yang dikembangkan. Kedua,
menggunakan angket terbuka digunakan untuk mengumpulkan data
tentang analisis kebutuhan guru terhadap pengembangan penilaian autentik
berbasis software microsoft excel dan kritik serta saran dari ahli dan
praktisi.Instrument yang yang dikembangkan divalidasi dengan
menggunakan dua cara yaitu validasi pradiksi dan validasi isi, yaitu
16
mengkonsultasikan konsep dan model yang dikembangkan kepada ahli
atau praktisi di bidang pendidikan khususnya bidang evaluasi pendidikan
dan ahli teknologi.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data
dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam analisis data
dalam penelitian ini yaitu : Analisis data mencakup prosedur organisasi
data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, bagan, atau grafik;
data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang
dikembangkan; data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk
perhitungan kuantitatif; penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang
bersifat faktual, dengan tanpa interpretasi pengembang, sehingga sebagai
dasar dalam melakukan revisi produk; dalam analisis data penggunaan
perhitungan dan analisis statistik sejalan produk yang akan dikembangkan;
dan laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian
rupa dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk.20
Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut dilakukan validasi oleh
ahli teknologi dan ahli pendidikan, sedangkan untuk mengetahui
efektivitas produk dilakukan tahapan antara lain produk tersebut diuji
cobakan kepada guru untuk mengetahui efektifitas atau kemampuan guru
dalam mengoperasikan produk tersebut. Adapun uji coba dilakukan tiga
20
Sugiyono, Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R/D),Bandung: Alfabeta, 2007, 407.
17
tahap yaitu tahap perorangan, tahap kelompok, dan terakhir tahap terbatas,
kemudian dihitung rata-ratanya dan dilihat kenaikan rata-ratanya dari tiga
tahap uji coba tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, dalam Bab I berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian , kajian pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan. Bab II mengemukakan tentang
problematika yang dihadapi guru dalam penilaian autentik kurikulum
2013. Bab III berisi tentang pengembangan aplikasi penilaian autentik
berbasis software microsoft excel. Bab IV memuat tentang kelayakan dan
efektifitas pengembanangan aplikasi penilaian autentik berbasis software
microsoft excel. Bab V yaitu kesimpulan dan saran.
18
BAB II
PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN AUTENTIK
KURIKULUM 2013 TINGKAT SD/MI
A. Deskripsi/ Gambaran Format Penilaian Autentik Kurikulum 2013
Tingkat SD/ MI
Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah
kurikulum.Melalui penilaian dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran
sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah tercapai atau belum.
Model penilaian ini selalu berkembang dan disempurkan seiring dengan
perkembangan dan perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan
kurikulum di Indonesia sudah terjadi sebanyak sembilan kali yang dimulai
dari tahun 1947 yang dikenal dengan rencana pelajaran hingga kurikulum
2013 yang dikenal dengan kurikulum berkarakter.
Sistem penilaian dari masa ke masa selalu ada perbedaan yang
mencolok, namun juga ada dasar penilaian yang tidak bisa ditinggalkan
yaitu sebuah nilai yang dijadikan tolok ukur sebagai proses keberhasilan
pembelajaran. Para pendidik/ Guru biasanya mengartikan penilaian dalam
arti sempit yaitu mengukur kemampuan anak dengan berorientasi pada
hasil yang dijadikan alat ukurnya ulangan harian, ulangan tengah semester,
dan ulangan akhir semester dan akhirnya dituangkan dalam laporan hasil
belajar/ rapor. Penilaian dalam arti sempit tersebut cenderung
mengabaikan proses, hal inilah yang menjadi konsen pada kurikulum 2013
19
dengan adanya penilaian autentik yang berorientasi pada proses tidak
hanya hanya berorientasi pada hasil akhir, sehingga dapat mengukur anak
kemampuan siswa secara komprehensif.
Penilaian autentik merupakan sebuah konsep evaluasi untuk
menilai kemampuan atau hasil belajar anak secara holistik. Penilaian ini
diperoleh melalui pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan
atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-
benar dikuasai dan dicapai.
Penilaian ini dilakukan melalui empat jenis penilaian yaitu
Penilaian Kerja Penilaian porto folio, penilain proyek dan penilaian
tertulis. Hasil dari kombinasi seluruh penilaian ini akan lebih
mencerminkan penilaian yang lebih holistic untuk melihat kemampuan
anak secara objektif.
Penilaian autentik ini memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013.Karena, penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan
hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
Berbicara mengenai format penilaian autentik kurikulum 2013 itu
sendiri, para pendidik/ guru harus menyiapkan segala sesuatunya dengan
rinci dan detail sebelum melaksanakan pembelajaran didalam kelas, yaitu
20
menyiapkan rubrik penilaian, balnko penilaian, identifikasi KD dan
menentukan indicator sebagai pengembangan dalam pembelajaran.
B. Opini Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Tentang Format
Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Tingkat SD/ MI.
Berlakunya kurikulum 2013 bagi dunia pendidikan di Indonesia untuk
berbagai jenjang dari tingkat SD, SMP, maupun tingkat SMA sudah
barang tentu menjadikan pro dan kontra bagi civitas dunia pendidikan
utamanya para guru dilapisan bawah.Pro dan kontra itulah disertai dengan
berbagai argumentasi yang bisa diterima maupun banyak pula argumentasi
yang kurang bisa diterima dengan alasan dapat dilihat guru tersebut guru
tersebut kurang siap menerapkan kurikulum 2013.
Bagi guru yang terjun langsung dilapangan jelas mengeluhkan dari
berbagai hal antara lain dari bukunya, proses pembelajarannya, metode
dan pendekatannya dan tidak kalah penting pada aspek penilaiannya. Guru
merasa kesulitan utamnaya pada poses penilaiannya yang membutuhkan
waktu cukup lama baik mempersiapkan instrument penilaiannya dan
proses penilaiannya (wawancara dengan Fita Nursela, S.Pd Guru Kelas IV
SDN 2 Ampel).
Penialain autentik yang masih agak rumit ini juga mendapat respon
dari kepala sekolah, bahwa dalam pembelajaran di kurikulum 2013 ini
menuntut guru untuk lebih bekerja keras dan mau merubah paradigm
dengan cepat dalam hal mengukur kemampuan peserta didik dikarenakan,
guru harus mampu menilai peserta didik secara komprehensif baik dari
21
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada proses pembelajaran
samapai pada hasil akhirnya. Kepala sekolah juga menaruh harapan bahwa
guru terus berinovasi mengembangkan prose penilaian yang lebih mudah
tetapi tidak meninggalkan substansi penilaian autentik itu sendiri
(wawancara dengan Sunarno, S.Pd Kepala SDN 2 Ampel).
Berdasarkan pendapat pengawas sekolah bahwa, penilaian autentik ini
akan terus berkembang kearah yang lebih simple, sederhana, efektif dan
efisien, bagaimana caranya yaitu guru itulah yang harus selalu belajar dan
tidak henti-hentinya dalam berinovasi, sehingga pembelajaran dan
penilaian autentik mengalami perkembangan yang lebih baik dan
mempermudah bagi guru dan peserta disik mendapatmanfaat dari proses
penilaian tersebut yaitu kemampuannya dapat diukur secara komprehensif
(wawancara dengan Drs. Wahyu Santosa, M.M Pengawas SD UPT Dikdas
& LS Kec. Ampel).
22
BAB III
PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS
SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM 2013
TINGKAT SD/ MI
A. Kekurangan Penilaian Autentik Kurikulum 2013
Semenjak diberlakukannya kurikulum 2013, banyak problematika yang
ditemukan dalam proses penilaian autentik bahkan sampai pada proses
pembuatan rapor. Guru membuat instrument penilaian autentik secara
manual dan pemerintah hanyalah memberikan acua-acuan penilaian atau
contoh-contoh penilaian autentik. Disisnilah guru sudah mulai merasakan
sulitnya proses penilaian yang sejak awal kurang memahami dengan
optimal apa itu penilaian autentik.
Perkembangan mengenai berlakunya kurikulum 2013 mulai tampak,
yaitu pemerintah memberikan aplikasi rapor berbasis software, namun apa
yang terjadi di lapangan guru juga makin mengalami kesulitan karena
sistem rapor tersebut masih banyak sekali kelemahannya yang biasa terjadi
yaitu sering eror dan bahkan nilai yang sudah diinput secara manual hilang
semuanya.
Masalah rapor belum tuntas secara optimal walaupun terus mengalami
perbaikan, kenyataannya masalah baru muncul yaitu proses penilaian
autentiknya masil secara manual. Saat ini guru masih harus menyusun
23
rubrik, mengidentikasi KD, menyiapkan blanko penilaian secara ,manual
dan membutuhkan waktu cukup lama dalam perencanaan atau persiapan
pembelajaran.
Kegiatan kelompok kerja guru atau lebih dikenal dengan KKG juga
belum berhasil memecahkan permasalahan penialaian autentik ini karena
keterbatasana dari berbagai hal.Hal ini menjadi persoalan dikalangan guru
lapisan bawah karena walaupun rapornya sudah berbasis software tetapi
penilaian autentik masih berbasis manual ini juga masih membuat kerja
dua kali bagi para guru.Sampai saat ini pun pemerintah masih juga belum
memberikan respon seperti rapor memberikan aplikasi penilaian autentik
berbasis software.
B. Kelebihan Penilaian Autentik Kurikulum 2013
Penilaian autentik tentunya memiliki tujuan yang sangat baik dan
memiliki kelebihan yang akan menguntungkan bagi guru dan peserta didik
utamanya. Penilaian autentik kurikulum 2013 memiliki cakupan penilaian
secara komprehnsif, yaitu dari aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilannya. Dengan prose penilaian seperti itu, guru, siswa dan
orang tua akan mengetahuai kemampuan siswa yang bervariatif, bisa jadi
siswa unggul di aspek pengetahuannya, sikapnya maupun
keterampilannya.
24
C. Needs Assessment (Analisis Kebutuhan)
Berawal dari berbagai permasalahan atau problematika yang terjadi
pada proses penilaian autentik kurikulum 2013 yang telah dideskripsikan
diatas, peneliti menganalisa dan menyimpulkan berdasarkan hasil dari
needs assessmentbawasannya format penilaian autentik kurang efektif dan
efisien sehingga cenderung guru tidak melaksanakan penilaian autentik,
terbukti hasil dari skor needs assessment tingkat kebutuhannya 3,725,
maka dari itu peneliti membuat inovasi pengemabangan penilaian autentik
berbasis software microsoft excel yang sederhana namun efektif dan
efisien.
Penilaian autentik berbasis software microsoft excel dibuat dengan
sederhana, fitur-fiturnya pun tidak terlalu rumit, efektif, efisien namun
tidak menghilangkan substansi dari penilaian autentiknya itu sendiri.
software microsoft excel menjadi pilihan dikarenakan akan lebiah mudah
untuk digunakan apalagi bagi guru-guru yang memiliki usia sudah cukup
tua atau mendekati usia pension.
Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini
memuat beberapa fitur antara lain menu utama, identitas siswa, absensi,
tema, identifikasi KD, rubrik, penilaian autentik dan rekap nilai. Pada
proses penilaian autentik guru bisa menilai focus pada setiap peserta didik
dengan secara komprehensif baik aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilannya. Ketika guru memasukkan nilai, maka deskripsi atas nilai
tersebuat akan secara otomatis muncul dan secara otomatis pula akan
25
terekap pada lembar rekap nilai, sehingga nilai pada rekap nilai satu kelas
bisa langsung dijadikan nilai pada rapor dalam satu kompetensi dasar/ KD.
Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini
mengambil salah satu tema pada kelas empat yaitu tema delapan pada
muatan pelajaran IPA. Akan tetapi, guru tidak perlu khawatir akan mupel,
tema maupun KD yang lain karena guru bisa mengmbangkan sendiri
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan memperhatikan rumus-
rumus pada microsoft excel.
D. Focus Group Discussion (FGD)
Salah satu tahapan penting dalam penelitian dan pengembangan
yaitu focus group discussion (FGD).Dalam kegiatan ini, menghadirkan
Kaprodi S2 PGMI Program Pascasarjana IAIN Salatiga, dosen
pembimbing, ahli/ pakar teknologi, ahli/ pakar pendidikan dan perwakilan
responden. Pada kesempatan itu pula peneliti memaparkan hasil dari
penelitian dan pengembangan berupa produk aplikasi penilaian autentik
berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah
dasar.
Ahli/ pakar teknologi memberikan masukan dan pandangan bahwa
hasil produk tersebut sudah baik dalam rangka memenuhi kebutuhan
lapangan, namun ada beberpa hal yang perlu diperhatikan antara lain
bahwa dalam membuat produk berupa aplikasi harus memperhatikan
standar interaksi manusia dan computer (IMK), selain itu dalam
pembuatan aplikasi harus memberikan tampilan menu yang sedehana
26
namun menarik, dan tidak kalh pentingnya, dalam membuat aplikasi itu
harus mempermudah pengguna, jangan sampai justru malah membuat
pengguna menjadi kesulitan.
Ahli/ pakar pendidikan pendidikan juga menyampaiakn pandangan
dan masukannya terhadap produk baru berupa aplikasi penilaian autentik
berbasis software microsoft excel ini, antara lain yaitu bahwa aplikasi ini
sangat baik dalam arti memecahkan masalah yang selama ini terjadi di
lapangan khususnya guru SD dalam melkaukan penilaian autentik,
sehingga aplikasi ini dapat menjadi solusi atau alternatife bagi guru.
Berikutnya menyatakan bahwa aplikasi ini memenuhi kebutuhan guru di
lapangan serta aplikasi ini sederhana, mudah dan dapat dioperasikan baik
oleh guru yang berusia muda maupun tua. Serta tidak kalah pentingnya,
ahli pendidikan memberikan harapan agar aplikasi ini bisa di linkkan
dengan rapor yang sudah menggunakan aplikasi software microsoft excel,
sehingga akan tambah meringankan pekerjaan guru, efektif dan efisien.
Perwakilan responden juga memberikan masukan dan
pandangannya bahwa, aplikasi ini harapan baru untuk jadi solusi atau
alternative bagi guru, yang sebelumnya guru merasa kesulitan dalam
melaksanakan penilaian autentik secara manual. Guru mengapresiasi
aplikasi ini, dikarenakan aplikasi ini sudah sejalan dengan rapor yang
kebetulan juga berbasis software microsoft excel sehingga dalam hal input
nilai bisa selaras. Tak terkeculai guru juga menaruh harapan agar lebih
27
baik lagi setelah ada penilaian autentik dan rapor yang berbasis software
microsoft excel, agar ada buku induk yang berbasis software pula.
E. Hasil Uji Kelayakan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft
Excel Kurikulum 2013
Uji kelayakan aplikasi penilaian autentik berbasis software
microsoft excel dinilia oleh dua pakar yaitu dari segi ilmu teknologi dan
segi ilmu pendidikan. Pakar/ ahli ilmu teknologi dalam aplikasi ini yaitu
Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom, sedangkan untuk pakar
pendidikan kurikulum 2013 yaitu Sunarno, S.Pd., M.Pd.
Berdasarkan hasil uji pakar teknologi yang dilakukan oleh
Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom menyatakan bahwa aplikasi
penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini sudah baik,
berjalan sesuai dengan fungsinya, fitur yang ada sederhana namun sudah
lengkap sesuai dengan kebutuhan, secara umum memenuhi kebutuhan di
lapangan. Untuk penggunanaan aplikasi ini secara baik harus belajar
secara mendalam melalui pelatihan-pelatihan lanjutan misalnya lewat
kegiatan kelompok guru atau KKG.
Berdasarkan rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui
bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI) dari uji pakar adalah 60. Kemudian
skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi nilai standar dengan
menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium), dengan
menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum X 100,
sehingga menghasilkan Nilai = 55 : 60 X 100 = 91,67. Sedangkan apabila
28
dirinci setiap aspeknya menjadi berikut : 1) Kaidah Media Nilai = 18 : 20
X 100 = 90; 2) Tata Laksana Nilai = 15 : 16 X 100 = 93,75; 3) Kaidah
Software Nilai = 22 : 24 X 100 = 91,67.
Berdasarkan aspek pendidikan kurikulum 2013, aplikasi penilaian
autentik berbasis software microsoft excel sangat baik apabila
diaplikasikan di dunia pendidikan kerena sesuai dengan kebutuhan para
guru di lapangan khususnya guru di tingkat sekolah dasar (SD). Format
yang ada pada aplikasi sudah efektif dan efisien karena memang tampilan
yang berkembang sesuai dengan apa yang dikenhendaki guru di lapangan.
Aplikasi ini sangat sederhana, simple, dan mudah untuk digunakan oleh
guru, namun juga tidak meninggalkan substansi penilaian autentik itu
sendiri. Pandangan beliau aplikasi penilaian autentik ini dapat dilinkkan
langsung ke aplikasi rapor yang sama-sama juga berbasis software
microsoft excel sehingga guru semakin mudah dalam proses pembuatan
rapor.
Melihat hasil penilaiannya berdasarkan rincian butir-butir
pertanyaan angket dapat diketahui bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI)
dari uji pakar pendidikan adalah 40.Kemudian skor-skor mentah setelah
diubah (dikonversi) menjadi nilai standar dengan menggunakan standar
mutlak (penilaian beracuan kriterium). Dengan menggunakan rumus Nilai
= skor mentah : skor maksimum ideal X 100, sehingga relevansi media
menghasilkan Nilai = 36 : 40 X 100 = 90.
29
BAB IV
KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENILAIAN AUTENTIK
BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM
2013 TINGKAT SD/ MI
A. Hasil Uji Lapangan
1. Uji Coba Terbatas
Berdasarkan uji coba lapangan terbatas mengenai aplikasi penilaian
autentik di SD Inti se-Kecamatan Ampel yang dilaksanakan oleh 12
guru pengampu kelas yang sudah melaksanakan kurikulum 2013
menyatakan bahwa aplikasi ini sangatlah ringan, sederhana dan mudah
untuk digunakan dalam proses penilaian autentik kurikulum 2013.
Dalam menggunakan aplikasi ini guru cukup memperhatiak dua hal
yaitu mengisi tema, indenfikasi KD dan rubric penilaian yang diingkan
dan memperhatikan rumus pada microsoft excel, selebihnya guru dapat
menggunakan secara langsung sesuai dengan fitur-fitur yang telah ada
khususnya pada mupel IPA kelas empat.
Hasil penilaian autentik pada aplikasi ini sudah sangat membantu
dikeranekan hasilnya akan terekap secara otomatis sehingga bisa
langsung disalin pada salah satu kolom KD pada rapor, singkatnya
guru akan ringan pula dalam pembuatan rapor.
30
Rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui bahwa Skor
Maksimum Ideal (SMI) dari uji coba terbatas adalah 100. Kemudian
skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi standar dengan
menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium), dengan
menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum ideal X
100, dengan 12 responden sehingga menghasilkan Nilai = 1113 : 12 x
100 X 100 = 92,75 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Skor Uji Terbatas
NO SKOR MENTAH NILAI
1 93 93 : 100 x 100 = 93
2 100 100 : 100 x 100 = 100
3 85 85 : 100 x 100 =85
4 87 87 : 100 x 100 = 87
5 87 87 : 100 x 100 = 87
6 92 92 : 100 x 100 = 92
7 94 94 : 100 x 100 = 94
8 95 95 : 100 x 100 = 95
9 95 95 : 100 x 100 = 95
10 95 95 : 100 x 100 = 95
11 95 95 : 100 x 100 = 95
12 95 95 : 100 x 100 = 95
2. Uji Coba Diperluas
Uji coba diperluas masih ruang lingkup SD Inti se-Kecamatan
Ampel dengan responden berbeda dari yang telah diujicobakan
terbatas.Uji coba ini dilakukan oleh 25 orang, yang bertujuan untuk
31
menunjukkan aplikasi penilaian autentik berbasis software kepada guru
di lapangan khususnya yang telah menerapkan kurikulum 2013.
Berdasarkan rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui
bahwa skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi nilai
standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan
kriterium), dengan menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor
maksimum ideal X 100, dengan 25 orang responden sehingga
menghasilkan Nilai = 2364 : 25x100 X 100 = 94,56, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Skor Uji Diperluas
NO SKOR MENTAH NILAI
1 93 93 : 100 x 100 = 93
2 94 94 : 100 x 100 = 94
3 94 94 : 100 x 100 =94
4 93 93 : 100 x 100 = 93
5 93 93 : 100 x 100 = 93
6 95 95 : 100 x 100 = 95
7 95 95 : 100 x 100 = 95
8 95 95 : 100 x 100 = 95
9 95 95 : 100 x 100 = 95
10 95 95 : 100 x 100 = 95
11 95 95 : 100 x 100 = 95
12 95 95 : 100 x 100 = 95
13 94 94 : 100 x 100 = 94
14 94 94 : 100 x 100 = 94
15 95 95 : 100 x 100 = 95
16 95 95 : 100 x 100 = 95
17 95 95 : 100 x 100 = 95
18 95 95 : 100 x 100 = 95
19 95 95 : 100 x 100 = 95
20 94 94 : 100 x 100 = 94
21 95 95 : 100 x 100 = 95
22 95 95 : 100 x 100 = 95
23 95 95 : 100 x 100 = 95
24 95 95 : 100 x 100 = 95
25 95 95 : 100 x 100 = 95
32
B. Efektifitas Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel
Kurikulum 2013
Uji efektifitas dalam penilaian autentik berbasis software microsoft
excel kurikulum 2013 ditujukan kepada guru sekolah dasar. Uji efektifitas
ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan kemampuan guru dalam
mengoperasikan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft
excel.UJi efektifitas dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap pertama uji
perorangan, tahap kedua uji kelompok, dan tahap ketiga uji terbatas.Dalam
uji perorangan dengan responden 6 orang, uji kelompok 12 orang, dan uji
terbatas sejumlah 25 orang.Uji efktifitas ini dengan menggunakan angket
dan hasil efektifitasnya dilihat dari kenaikan rata-rata dari tahap uji
perorangan, uji kelompok sampai uji terbatas.
Indikator/ tolok ukur uji efektifitas ini yaitu dibagi menjadi empat
bagian, antara lain kemampuan guru dalam menginput identitas sekolah
dan identitas kelas; kemampuan guru dalam menginput tema, identifikasi
kompetensi dasar dan rubrik penilaian; kemampuan guru dalam
memasukkan nilai dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan; serta
kemampuan guru dalam menginterpretasikan nilai dan deskripsi dala
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada bagia rekap nilai.
Adapun hasil uji efektifitas ini dapat dilihat perbandingan dan
kenaikan rata-rata pada uji perorangan dengan rata-rata 2,59, uji kelompok
dengan rata-rata 3,01, dan uji terbatas dengan rata-rata 3.89. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi penilaian autentik ini efektif
33
bagi guru berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-rata dari uji
perorangan, kelompok, maupun terbatas.
Tabel 4.3 Hasil Skor Uji Efektifitas
NO INDIKATOR
PERTANYAAN
RATA RATA
UJI
PERORANGAN
UJI
KELOMPOK
UJI
TERBATAS
1 Input identitas sekolah 2.67 3.17 3.92
2 Input identitas kelas 2.5 2.83 3.88
3 Input tema 2.67 3.17 3.88
4 Input identifikasi KD 2.5 2.8 3.8
5 Membuat rubrik penilaian 2.67 3.17 3.8
6 Input nilai sikap 2.5 2.83 3.92
7 Input nilai pengetahuan 2.67 3.17 3.92
8 Input nilai keterampilan 2.5 2.83 3.92
9 Interpretasi nilai sikap 2.67 3.17 3.92
10 Interpretasi nilai pengetahuan 2.5 2.83 3.92
11 Interpretasi nilai keterampilan 2.67 3.17 3.92
C. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Autentik Berbasis Software
Microsoft ExcelKurikulum 2013
Kelebihan penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini
yaitu: 1) penilaian autentik ini berbasis software sehingga guru tidak perlu
menuat lembar/balnko penilaia autentik secara manual; 2) aplikasi ini
sangatlah sederhana sehingga akan mudah digunakan bagi guru dengan
berbagai jenjang usia; 3) aplikasi ini lebih efektif dan efisien dikarenakan
guru ketika akan melaksanakan pembelajaran tidak perlu membuat secara
manual tinggal memasukkan KD yang akan digunakan pada pembelajaran
dan sistem penilainnya (range nilai) yang diinginkan; 4) aplikasi ini
memudahkan guru dalam proses penilaian karena tinggal memasukkan
34
angka/ nilai dan deskripsi akan muncul dengan sendirinya dan dapat secara
otomatis masuk pada rekap nilai yang dapat disalin pula pada rekap nilai
rapor; 5) aplikasi ini memuat fitur seuai kebutuhan standart penilaian
autentik yaitu menu utama, identitas siswa, absensi, tema, identifikasi KD,
rubric penilaian, penilaian autentik dan rekap nilai.
Kekurangan penilaian autentik berbasis software microsoft excel
ini yaitu, guru harus cermat dan teliti ketika akan menggunakan aplikasi
ini pada mupel, tema atau KD yang lain karena harus memperhatikan pada
identifikasi KD, range nilai yang diinginkan serta rumus-rumus pada
software microsoft excel. Hal ini menjadi perhatian karena apabila tidak
diganti secara cermat dan teliti, hasil nilai yang keluar tidak akan sesuai
dengan apa yang diiinginkan.
Gambar 4.1 Tampilan menu utama aplikasi penilaian autentik berbasis
software microsoft excel
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasrkan data hasil penelitian dan
pembahasan pengembangan aplikasi penilaian autentik berbasis software
microsoft excel kurikulum 2013 tingkat SD/ MI yaitu :
1. Problem yang dialami oleh guru terkait dengan membuat penilaian
autentik kurikulum 2013 yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam
menyiapkan instrumennya dan rumit dalam pelaksanaannya karena
harus menilai peserta didik secara komprehensif dari aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara bersama-sama, terbukti hasil
dari skor needs assessment tingkat kebutuhannya 3,725.
2. Pengembangan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft
excel kurikulum 2013 menghasilkan fitur-fitur antara lain: A) Menu
utama; B) Identitas siswa; C) Absensi; D) Tema, KD, dan rubric; E)
Penilaian autentik; F) Rekap nilai.
3. Kelayakan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel
kurikulum 2013 berdasarkan:
a. Penilaian ahli teknologi dinilai berdasarkan tiga aspek yaitu kaidah
media, tata laksana, dan kaidah software mendapatkan skor 91,67
atau termasuk “sangat layak” digunakan.
36
b. Penilaian ahli pendidikan dinilai berdasarkan relevansi media
kurikulum 2013 mendapatkan skor 90 atau termasuk “sangat
layak” untuk digunakan.
c. Penilaian uji coba lapangan berdasarkan empat aspek yaitu kaidah
media, tata laksana, kaidah software, dan relevansi media
kurikulum 2013. Uji coba langan dibagi mejadi dua yaitu uji coba
lapangan terbatas dengan hasil skor 92,75 termasuk “sangat layak”
dan uji coba lapangan diperluas menghasilkan skor 94,56 termasuk
“sangat layak” untuk digunakan.
4. Efektivitas aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft
excel kurikulum 2013 berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-
rata pada uji perorangan dengan rata-rata 2,59, uji kelompok dengan
rata-rata 3,01, dan uji terbatas dengan rata-rata 3.89. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa aplikasi penilaian autentik ini efektif bagi
guru berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-rata dari uji
perorangan, kelompok, maupun terbatas.
B. Saran
1. Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini dapat
diaplikasikan pada sekolah tingkat dasar yang telah melaksanakan
kurikulum 2013.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan untuk dilinkkan/ dihubungkan secara
otomatis dengan rapor kurikulum 2013.
37
3. Aplikasi ini dapat dikembangkan oleh guru untuk muatan pelajaran
yang lain disesuaikan dengan jenjang kelas, tema, kompetensi dasar
(KD), danrubrik penilainnya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Dian,“Pengembangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik
Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Tema Indahnya Negeriku
Kelas IV SDN Songgokerto 03 Batu”, Tesis, UNM Malang, 2015.
Anni, Sri,”Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
X di SMA Kabupaten Lumajang”, Tesis, UNM Malang, 2015.
Arikunto, Suharsini & Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Arsyad, Azhar. Media Pengajaran.Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997.
Basuki, Ismet. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Brown, Janet Harley & Richand Shavelson. Assessing Hands On
Science. California:CorwinPress, 1996.
Burhan, Nurgiyantoro. Penilaian Otentik. Jakarta:GMUP, 2011.
Desi, Anwar. Kamus Lengkap Inggris Indonesia.Surabaya: Karya Abditama,
2000.
Fatmawati, Tri Endah,“Pengembangan aplikasi SPARKS (Sistim Penilaian Akhir
Rapor Kurikulum 2013) Tingkat Madrasah Ibtidaiyyah Berbasis
WEB”,Tesis, IAIN Salatiga, 2017.
Grounlund, Norman Edward. Measurementand Evaluation in Teaching.New
York: MacMilan PublishingCO, 1981.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan.Bandung: Citra Aditya, 1989.
Hart, Diane. Authentic Assessment A handbook for Educators. California. New
York: Addison Wesley Publishing Company, 1994.
Iskandar, Srini M. Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1996.
Johnson, David & Roger Johnson. Meaningful Assessment. Arlington Street
Boston:Ally & DaconA Pearson Education Company, 2002.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Surabaya: PT Remaja Rosdakarya,
2010.
Marzano, Robert & John Kendall. DesigningaNew Taxonomy of Educational
Objectives. Thousand Oaks,CA: Corwin Press, 1993.
Mulyasa.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006.
Nurgiyantoro,“Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa”,
Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 10/2 (2011): 114-125.
39
Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya:
Universitas Negeri Malang,2004.
Pantiwati, Yuni,“Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Biologi”,Edukasi Matematika dan Sains 1/1 (2016): 70-
78.
Safaroh, Rose & Novi Ratna Dewi, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis
Proyek Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Tema
Panas”, Jurnal Educational Research, 46/2, (2017), 1-13.
Samatowa, Usman. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas, 2006.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana,2005.
Saputro, Budiyono.Manajemen Penelitian Pengembangan.Yogjakarta : Aswaja
Pressindo, 2017.
Shalahuddin, Mahfud. Media Pendidikan Agama.Bandung: Bina Islam, 1986.
Stiggins, Richard. Student Centered Classroom Assessment. New York:
maxwell Macmillan International Simon & SchusterCompany, 1994.
Sugiyono. Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R/D). Bandung: Alfabeta, 2007.
Toharudin, Uus, Sri Hendrawati, dan Andrian Rustaman. Membangun Literasi
Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora,2011.
Usman, Basyiruddin &Asnawir.Media Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers, 2002.
Wierma, Williamand &Stephen Jurs. EducationalMeasurementandTesting.
Boston:Allyn andBacon, 1990.
40
LAMPIRAN
41