analisis penilaian autentik berdasarkan kurikulum …

99
ANALISIS PENILAIAN AUTENTIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI Oleh MIA RIMA AGUSTINA NIM. TB.140472 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NEGERI 7 MUARO JAMBI
NEGERI 7 MUARO JAMBI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Strata 1
Ku ucapkan kehadirat Allah SWT
Telah memberikan aku kesempatan untuk membahagiakan
Orang-orang yang kucintai dan kusayangi
Satu langkah telah kutapaki dan semoga akan menambah
Kemantapan langkah hari esokku
Terutama untuk yang tercinta Ayahanda Darmadi dan Ibunda
Suryana
Yang telah membesarkan serta mendidik
Apa yang belum kuketahui dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang
Sehingga saya bisa seperti ini, tak akan bisa jasa mereka terbalas
Hanya Allah SWT yang dapat membalas semuanya.
Terimakasihku juga kuucapkan kepada adikku Nella Sukma Yudita
beserta Keluarga besarku.Tanpa dukungan dan doa mereka yang
selalu mengiringi Perjalananku tidak mungkin aku menjadi seperti ini
Untuk sahabat-sahabatku yang selalu ada saat sedih maupun gembira
Untuk teman-teman Biologi angkatan 2014 terutama mahasiswa
biologi lokal D Akhir kata
Terimakasih bingkisan ini sebagai persembahanku
Semoga Allah meridhoi
Artinya:
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Anonim, Al-Quran dan Terjemahan,
Jakarta, Departemen Agama RI, 2009:49)
ABSTRAK
Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi.
Kurikulum 2013 mensyaratkan penggunaa npenilaian autentik (authentic
assessment), dimanasiswa dinilai kesiapannya, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro
Jambi yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri Muaro Jambi dan untuk mengetahui apakah
penilaian autentik dilaksanakan dengan baik atautik. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian adalah studi dokumentasi, wawancara dan
angket. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran
biologi yang menggunakan kurikulum 2013 dan siswa kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi.Hasil penelitian yang diperoleh
menunjukkan bahwa seluruh guru biology sudah melaksanakan penilaian autentik.
Guru sudah melaksanakan penilaian autentik pada saat proses pembelajaran yang
meliputi tiga aspek penilaian yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun,
pada proses pelaksanaan penilaian autentik masih ada beberapa kendala yaitu
banyaknya format penilaian yang harus dibuat oleh guru dengan ketersediaan
waktu yang guru miliki terbatas sehingga membuat guru kurang maksimal dalam
melaksanakan penilaian autentik. Banyaknya aspek yang harus dinilai dalam
penilaian Kurikulum 2013, sehingga guru membutuhkan waktu yang lama untuk
melakukan penilaian.
ABSTRACT
Muaro Jambi 7 Middle School.
The 2013 curriculum requires the use of authentic assessment, where students are
assessed for their readiness, process, and learning outcomes as a whole. This
research was conducted at Muaro Jambi 7 Junior High School which aimed to
find out the implementation of authentic assessment on biology subjects at Muaro
Jambi Junior High School and to find out whether authentic assessment was
carried out properly or not. Data collection methods used in the study are
documentation studies, interviews and questionnaires. Subjects used in this study
were biology teachers who used the 2013 curriculum and VIII grade students at
Muaro Jambi 7 Junior High School. The results obtained showed that all biology
teachers had carried out authentic assessments. The teacher has carried out an
authentic assessment during the learning process which includes three aspects of
assessment namely attitudes, knowledge, and skills. However, in the process of
authentic assessment there are still some obstacles, namely the number of
assessment formats that must be made by the teacher with limited availability of
time so that the teacher is not optimal in carrying out authentic assessments. The
many aspects that must be assessed in the 2013 Curriculum assessment, so that the
teacher takes a long time to make an assessment.
Keywords : analysis, authentic assessment, biology learning, 2013 curriculum.
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ........................................................................................ 6
1. Pengertian Analisis ........................................................................... 6
2. Penilaian Autentik ............................................................................. 7
4. Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik ........................................ 9
5. Penilaian dalam Kurikulum 2013 ..................................................... 14
B. Studi Relevan .......................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
C. Setting Dan Subjek Penelitian ................................................................ 20
D. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................... 21
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 21
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 23
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian . .................................................................................... 26
1.Data Hasil Kuesioner ......................................................................... 26
2.Data Hasil Wawancara ...................................................................... 38
Penilaian Autentik
Penilaian Autentik ...................................................................................
Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Kognitif
Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian
Autentik…………………………………………
32
Penilaian
Autentik…………………………………………
33
Penilaian
Autentik………………………………………...
34
Gambar
4.10
Pengetahuan…………………………………………
Keterampilan…………………………………………
Tabel 2.2 Perbedaan dan Persamaan Studi Relevan yang Peneliti
Ambil………………………………………………………....
16
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Analisis Penilaian Autentik Guru Biologi
Terhadap Pembelajaran………………………………………
Terhadap Pembelajaran………………………………………
Tabel 4.1 Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Penilaian Autentik
Berdasarkan Aspek Perencanaan……………….....................
Berdasarkan Aspek Pelaksanaan……………………………..
Berdasarkan Aspek Penilaian Sikap (Afektif)……………….
28
Berdasarkan Aspek Penilaian Pengetahuan
Berdasarkan Aspek Penilaian Keterampilan
Autentik………………………………………………………...
31
Tabel 4.8 Tanggapan Guru Terhadap Pelaporan (Hasil) Penilaian
Autentik………………………………………………………...
33
(Afektif)………………………………………………………...
34
(Kognitif)………………………………………………….........
35
(Psikomotor)………………………………………………........
36
Lampiran 3.3 Instrumen Pengumpulan Data………………………….. 52
Lampiran 3.4 Lembar Validasi Angket………………………………. 55
Lampiran 3.5 Angket Persepsi Guru………………………………….. 57
Lampiran 3.6 Angket Peserta Didik Terhadap Kinerja Guru………… 58
Lampiran 4.1 Skor Pengamatan Penilaian Autentik Berdasarkan
Perencanaan…………………………………………….
59
Pelaksanaan……………………………………………..
60
Penilaian Sikap…………………………………………
Penilaian Kognitif……………………………………...
Penilaian Psikomotor…………………………………...
Lampiran 4.7 Dokumentasi…………………………………………….
Penilaian dalam pendidikan merupakan suatu proses pengumpulan data
atau informasi hasil belajar siswa, kemudian data yang telah diperoleh akan diolah
untuk mengetahui atau mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Pengumpulan
informasi ini dapat melalui penilaian autentik, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan sebagainya ( Cahyadi dkk., 2014. hal. 2).
Evaluasi adalah penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan
asesmen (Kumano, 2001, hal. 130). Sedangkan pengukuran adalah suatu proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi
yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir
prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa,
mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakana, dan
menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh mencium
dan merasakan (Cangelosi, 1995, hal. 211).
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menyebutkan bahwa penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Kurikulum 2013 mensyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic
assesment), dimana siswa dinilai kesiapannya, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan
kapasitas dan perolehan belajar siswa. Penilaian kurikulum sebelumnya hanya
bertolak pada hasil akhir belajar. Hasil akhir belajar dideskripsikan sebagai
perolehan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran tanpa memberikan
penilaian proses belajar. Kurikulum 2013 yang mensyaratkan penggunaan
penilaian autentik memberikan paradigma baru dalam proses penilaian hasil
belajar siswa. Kurikulum sebelumnya lebih mementingkan domain kognitif
namun Kurikulum 2013 ini cenderung menyeimbangkannya dengan penekanan
lebih pada domain psikomotor dan afektif (Pantiwati, 2013, hal. 10). Penilaian
dalam kurikulum 2013 mengharuskan ada keseimbangan antara penilaian afektif,
kognitif dan psikomotorik.
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Penilaian dilakukan dari awal, proses, hingga akhir proses
belajar mengajar secara nyata sesuai dengan keadaan yang sedang dialami (2014,
hal. 140). Pantiawati menyatakan bahwa, assessment authentic dapat mendorong
peserta didik untuk menggunakan pengetahuan ilmiah secara nyata bukan hanya
membuat atau menyusun sesuatu yang baru yang tidak dikenal peserta didik.
Dalam kurikulum 2013 terjadi perubahan dari penilaian pada kurikulum
sebelumnya penilaian yang dilakukan lebih menilai kompetensi pengetahuan
melalui beberapa tes (2015, hal. 235).
Penilaian autentik lebih mengukur keseluruhan hasil belajar peserta didik
karena penilaian ini menilai kemajuan belajar peserta didik bukan hanya hasil
akhir belajar peseta didik. Adanya penilaian autentik diharapkan guru dapat
melakukan berbagai macam teknik penilaian untuk mengukur aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Kunandar juga menjelaskan, hasil penilaian
autentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment) maupun pelayanan konseling. Selain itu hasil
penilaian autentik juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran (assessment for learning) (2014, hal. 140).
Mata pelajaran Biologi sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib
dalam kelompok peminatan sains sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 dapat
dinilai secara holistik mencakup sikap, proses, dan produk seperti diatur dalam
Permendikbud Nomor 104 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Salah satu teknik penilaian yang
dapat dilakukan dalam proses pembelajaran biologi adalah penilaian autentik.
Ditinjau dari segi proses, biologi sebagai IPA memiliki berbagai
keterampilan IPA. Sains, misalnya mengidentifikasi dan menentukan variabel,
keterampilan mengamati menggunakan sebanyak mungkin indera mengumpulkan
fakta yang relevan, mencari kesamaan dan perbedaan, serta mengklasifikasikan,
keterampilan menafsirkan hasil pengamatan, keterampilan menemukan pola
hubungan variabel, keterampilan dalam mencari kesimpulan hasil pengamatan,
keterampilan dalam meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan hasil-hasil
pengamatan, keterampilan menggunakan alat/bahan dan mengapa alat/bahan itu
digunakan, dan keterampilan dalam menerapkan konsep (Subali, 2007, hal. 112).
Sistem penilaian yang digunakan oleh guru, sekolah bahkan pemerintah
saat ini masih menggunakan penilaian yang hanya menekankan pada kompetensi
pengetahuan, bahkan hanya aspek pengetahuan tingkat rendah. Penilaian masih
dilakukan dengan memberikan sejumlah soal yang memiliki jawaban pendek,
isian atau pertanyaan pilihan ganda dan menilai sejumlah tugas terbatas yang
mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Dalam penilaian ini jarang menilai aspek sikap dan aspek
keterampilan siswa (Muchtar, 2010, hal 71).
Penilaian autentik dapat dijadikan alternatif solusi dalam menilai
perkembangan belajar siswa secara lebih komprehensif dan objektif mengingat
penilaian autentik lebih menekankan pada pengembangan alat penilaian yang
lebih akurat untuk mencerminkan dan mengukur apa yang dinilai dalam
pendidikan (Mutalazimah, 2008, hal. 35). Menurut Permendikbud Nomor 104
tahun 2014 bahwa penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki
peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya. Pada pasal 2 ayat 3 permen tersebut dijabarkan bahwa dalam
melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik pendekatan utama yang
dilakukan adalah penilaian autentik dengan bentuk-bentuk yang dapat dilakukan
mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, Portofolio,
projek, produk, jurnal, kerja laboratorium dan unjuk kerja, serta penilaian diri.
Penilaian autentik masih dianggap sulit oleh para guru yang sebenarnya
sudah ada dalam kurikulum sebelumnya. Beberapa guru sudah tahu adanya
penilaian autentik tetapi kurang memahaminya, atau bahkan ada yang tidak tahu
sama sekali. Mereka hanya berpusat pada penilian kognitif (pengetahuan) yang
biasanya para guru hanya mendapat nilai dari hasil ulangan mingguan, ujian akhir
semester dan ujian akhir nasional karena penilaian seperti ini dianggap yang
mudah dan simpel. Sehingga para guru dengan kasus ini sangat sulit memahami
dan menerapkan teknik penilaian autentik di kurikulum yang baru.
Berdasarkan uraian yang disajikan di atas, penting dilakukan penelitian
untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik mata pelajaran biologi domain
afektif, kognitif dan psikomotorik berdasarkan Kurikulum 2013. SMP Negeri 7
Muaro Jambi merupakan salah satu sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. berkaitan dengan ditemuinya
hambatan pelaksanaan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan
proses penilaian autentik yang kompleks menyita waktu sehingga guru belum bisa
memenuhi tuntutan penilaian Kurikulum 2013 secara utuh. Sebagaimana
wawancara pada tanggal 21 April 2018 guru yang mengatakkan bahwa dalam
menerapkan penilaian autentik, guru masih merasa kesulitan dalam membagi
waktu dan tenaga dalam mengajar dan melakukan penilaian. Guru juga
membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun nilai dan menentukan yang
didapatkan para siswa dari berbagai aspek penilaian autentik baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan ke dalam daftar nilai. Penelitian ini akan
menyajikan pelaksanaan penilaian autentik yang dilaksanakan di SMP Negeri 7
Muaro Jambi. Langkah selanjutnya akan dilakukan analisis pelaksanaan penilaian
autentik di SMP Negeri 7 Muaro Jambi sehingga dapat disampaikan kesesuaian
pelaksanaan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013.
Selanjutnya peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
penilaian autentik dalam pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 7 Muaro Jambi dalam kegiatan pelaksanaan penilaian autentik dalam
pembelajaran biologi. Untuk itu peneliti ingin meneliti hal tersebut melalui karya
ilmiah dengan judul “Analisis Penilaian Autentik Berdasarkan Kurikulum 2013
Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro
Jambi”.
permasalahan yang muncul, yaitu:
melaksanakan penilaian autentik.
3. Beberapa guru masih merasa kesulitan dalam melaksanakan penilaian
autentik dalam pembelajarannya.
C. Batasan Masalah
terhadap masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu penelitian ini difokuskan pada
Pelaksanaan penilaian autentik guru biologi dalam pembelajarannya yang sesuai
dengan Standar Penilaian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi.
D. Rumusan Masalah
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi ?
D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi.
2. Kegunaan Penelitian `
a Bagi guru, penelitian ini akan membantu guru mengetahui kekurangan
proses penilaian yang dilakukan.
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pertimbangan
untuk menetapkan poin penilaian yang harus dilaksanakan oleh tim guru
sehingga penilaiannya akan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 yaitu
penilaian secara autentik.
c. Bagi siswa, agar dapat mengetahui jenis penilaian autentik yang meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, keterampilan dan pengetahuan serta dapat
memperbaiki sikap yang belum dilaksanakan, baik hubungan dengan
Sang Pencipta maupun tehadap sesama manusia.
d. Bagi peneliti, penelitian ini untuk memenuhi sala satu syarat meraih gelar
sarjana strata satu (S1) Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahauan. Istilah Assessment merupakan sinonim dari
penilaian, pengukuran, pengujian atau evaluasi. Sedangkan istilah otentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel (Daryanto, 2014, hal.
113). Sementara itu, Kokom Komalasari menyatakan bahwa penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa (2013, hal. 146).
Kunandar mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses dalam
mengumpulkan berbagai data maupun informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang perkembangan belajar siswa (2014, hal. 35). Selanjutnya,
Hosnan menyatakan bahwa penilaian merupakan kegiatan guru yang
dimaksudkan untuk mengukur kompetensi atau kemampuan tertentu terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran(2014, hal.
387).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara menyeluruh
yaitu dalam ranah sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses, dan keluaran (output) pembelajaran. Definisi penilaian autentik
tersebut digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian
tentang pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran biologi.
2. Ruang Lingkup Penilaian Autentik
Kurniasih dan Sani menjelaskan bahwa penilaian autentik siswa
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang (2014, hal. 51). Kunandar juga menyatakan bahwa penilaian
autentik siswa mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(2014, hal. 52). Pendapat para ahli tersebut diperkuat dengan adanya Salinan
Lampiran Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa
ruang lingkup dalam penilaian autentik mencakup kompetensi sikap (spiritual
dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup penilaian autentik
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Deni Kurniawan memberikan penjelasan mengenai proses berpikir
afektif, yaitu: Penerimaan yaitu kemampuan menjadi peka tentang
sesuatu dan menerima sebagai apa adanya partisipasi yaitu kerelaan
memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan kemudian
penilaian dan penentuan sikap yaitu kemampuan memberikan nilai dan
menentukan sikap lalu organisasi yaitu kemampuan membentuk sistem
nilai sebagai pedoman hidup dan pembentukan pola hidup yaitu
kemampuan menghayati nilai sehingga menjadi pegangan hidup (2014,
hal. 412).
b. Pengetahuan
pada dimensi proses kognitif atau sasaran penilaian pada ranah
pengetahuan adalah mengingat yaitu mengambil pengetahuan dari memori
jangka panjang, memahami yaitu mengkonstruksi makna dari materi
pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh
guru, mengaplikasikan, yaitu menerapkan atau menggunakan suatu
prosedur ke dalam keadaan tertentu, menganalisis yaitu memecah-mecah
materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-
hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan
keseluruhan struktur atau tujuan, mengevaluasi yaitu mengambil
keputusan berdasarkan kriteria dan/atau standar dan menciptakan yaitu
memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan
koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil (2010, hal. 44).
c. Keterampilan
proses berpikir psikomotorik, yaitu Persepsi yaitu kemampuan
memilah-milah dan kepekaan terhadap sesuatu, kesiapan yaitu
kemampuan bersiap diri secara fisik gerakan terbimbing yaitu
kemampuan meniru contoh gerakan terbiasa yaitu keterampilan yang
berpegang pada pola gerakan kompleks yaitu gerakan luwes, lancar,
gesit, dan lincah, penyesuaian yaitu kemampuan mengubah dan
mengatur kembali Kreativitas, yaitu kemampuan mencipta pola baru
(2014, hal. 13).
a. Penilaian Kompetensi Sikap
menggunakan berbagai cara, antara lain melalui observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat, penilaian jurnal.
1) Observasi
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.Observasi adalah teknik
penilaian yang dilakukan dengan cara mencatat hasil pengamatan
terhadap objek tertentu. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara
menggunakan instrument yang sudah dirancang sebelumnya sesuai
dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan
diobservasi, misalnya kedisiplinan peserta didik di dalam kelas. Metode
pencatatan disesuaikan dengan tujuan observasi, misalnya: terkait
dengan berapa lama dan berapa kali observasi dilakukan. Penilaian atau
guru dapat secara langsung mengamati dan mencatat perilaku yang
muncul, dan dapat juga aspek-aspek tugas/pekerjaan tertentu yang akan
diamati( Sani, 2016, hal 87).
2) Penilaian Diri
diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pecapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu
(Daryanto, 2014, hal. 116)
3). Penilaiain Teman Sejawat
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar
peserta didik atau antar teman sejawat ( Sani, 2016, hal 88).
4) Penilaian Jurnal
ditulis oleh peserta didik untuk mencatat setiap kemajuan. Jurnal juga
merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang terkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik
yang terkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang
dipaparkan secara deskriptif (Daryanto, 2014, hal. 128).
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
memberikan jawaban atas pertanyaan atau pernyataanyang diberikan.
Tes tertulis dapat diberikan pada saat ulangan harian dan ulangan umum.
Bentuk tes tertulis dapat berupa pilhan ganda, menjodohkan, benar salah,
isian singkat, dan uraian (Supranata, 2004, hal. 8).
2) Tes lisan
jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria tes
lisan adalah tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi
pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai, pertanyaan tidak boleh
keluar dari bahan ajar yang ada, pertanyaan diharapkan dapat mendorong
siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri dan disusun dari
pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek (Daryanto,
2014, hal. 118)
pengetahuan yang telah dipelajari melalui proses pembelajaran.
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas (2014, hal. 231).
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktik di laboraturium, praktik shalat, praktik olahraga, bermain
peran, memainkan alat music, bernyanyi, membaca puisi dan lainnya
(Daryanto, 2014, hal. 119).
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajarn
tertentu secara jelas (Sani, 2016, hal. 91).
3) Penilaian Portofolio
kerja itu sering disebut artefak. Artefak-artefak itu dihasilkan dari
pengalaman belajar atau proses pembelajaran peserta didik dalam
periode waktu tertentu. Artefak-artefak itu diseleksi dan disusun menjadi
suatu portofolio. Suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang peserta
didik (bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf
pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik peserta
didik tersebut. Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh dan
berubah (Supardi, 2015, hal. 29).
4). Keunggulan dan kelemahan Penilaian Autentik
Kokom Komalasari menjelaskan keunggulan penilaian autentik
yaitu penilaian autentik dapat digunakan sebagai pengumpulan informasi
kemajuan belajar siswa, baik formal maupun informal yang diadakan
dalam suasana menyenangkan dan memungkinkan adanya kesempatan
bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilannya,
prestasi belajar siswa tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok,
tetapi prestasi atau kemampuan yang dimiliki setiap siswa dibandingkan
dengan prestasi sebelumnya. Oleh karena itu siswa tidak didiskriminasi
(masuk rangking atau tidak) tetapi dibantu untuk mencapai apa yang
diharapkan, pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara agar
gambaran tentang perkembangan belajar siswa dapat lebih terdeteksi oleh
guru. Guru dapat menggunakan berbagai macam cara atau teknik
penilaian untuk mengetahui perkembangan belajar siswa secara
menyeluruh, siswa tidak hanya dilatih untuk memilih jawaban yang
tersedia, tetapi dilatih untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan
caranya sendiri, pengumpulan informasi digunakan untuk menentukan
perlu tidaknya bantuan yang diberikan kepada siswa secara terencana,
bertahap, dan berkesinambungan, berdasarkan fakta dan bukti yang
memadai, penilaian tidak hanya dilakukan setelah proses pembelajaran,
tetapi penilaian dapat dilakukan selama proses pembelajaran. Jadi,
sepanjang proses penilaian, kriteria penilaian karya siswa dapat dibahas
guru dengan siswa sebelum karya tersebut dikerjakan, agar siswa
mengetahui patokan penilaian yang akan digunakan atau berusaha
mencapai harapan guru.pembelajaran dari awal sampai akhir guru selalu
melakukan (2013, hal. 150).
autentik selain memiliki beberapa keunggulan penilaian autentik juga
memiliki beberapa kelemahan. Adapun keunggulan dan kelemahan dalam
penilaian autentik tersebut akan dijabarkan dalam tabel berikut (2014, hal.
175).
No Keunggulan Kelemahan
standar pendidikan yang telah
nilai akan cenderung menjadi bias.
5 Meningkatkan keterampilan
lisan dan tertulis.
tidak dikenali siswa.
6 Langsung menghubungkan
kegiatan asesmen, kegiatan
pengajaran, dan tujuan
7 Menekankan kepada
tujuan pembelajaran.
pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan
melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental.
Fungsi kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan sesuai yang dicita-
citakan, pedoman dan program yang harus dilakukan oleh obyek dan subyek
pendidikan, fungsi kesinambungan untuk persiapan jenjang sekolah
berikutnya dan penyiapan tenaga kerja, standar dalam penilaian kriteria
keberhasilan suatu proses pendidikan (2013, hal. 124).
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi
yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi
peserta didik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Kurikulum juga merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan
menggunakan istilah KTSP untuk dokumen kurikulum yang dikembangkan
oleh sekolah atau satuan pendidikan. Beberapa konsep yang digunakan
dalam Kurikulum 2013 perlu dipahami terlebih dahulu dalam upaya
memahami konsep yang harus dilakukan, yakni konsep kompetensi dan
standar kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peseta didik. Sebuah standar perlu
ditetapkan sebagai patokan atau acuan pencapaian kompetensi yang akan
digunakan dalam penilaian. Standar tersebut diperlukan sebagai acuan
kompetensi mnmal yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan dari suatu
institusi pendidikan (Sani, 2016, hal. 65).
c. Tujuan Penilaian dalam Kurikulum 2013
Definisi penilaian menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum adalah merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian yang dilakukan dalam Kurikulum 2013
menggunakan acuan criteria atau acuan patokan, yaitu berdasarkan apa
yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
Sistem penilaian harus direncanakan secara berkelanjutan, dalam arti
bahwa semua indicator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik (Sani, 2016, hal. 69).
B. Studi Relevan
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain, dengan maksud untuk
menghindari duplikasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel perbedaan dan
persamaan studi relevan yang peneliti ambil pada Tabel 2.2:
Tabel 2.2. Perbedaan dan persamaan studi relevan yang peneliti ambil
No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Baiti
BAB III
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan metodologi penelitian dan permasalahan yang didapatkan
sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
memaparkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan
dan lain-lain (Suharsimi Arikunto, 2010, hal. 3).
Teknik pengumpulan data dilak22ukan dengan teknik triangulasi data
(gabungan) yaitu teknik wawancara, observasi dan angket. Menurut Sugiyono
sesuatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang, Penelitian deskriptif
ini memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagai peneliti
berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian
tampa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.
B. Setting Dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung
(Nasution, 2003, hal. 4). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 7 Muaro Jambi karena sekolah ini merupakan salah satu
sekolah dijambi yang sudah menggunakan Kurikulum 2013.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro
Jambi pada kelas VIII dengan jumlah 39 orang, karena siswa kelas VII masih
dalam kategori baru dalam menggunakan Kurikulum 2013 saat belajar.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(2010, hal. 230). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian
adalah siswa siswi kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro
Jambi.
2002, hal.109 ). Apabila jumlah responden kurang dari 100, sampel diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan
apabila jumlah responden lebih dari 100, maka pengambilan sampel 10%-
15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2002, hal 112). Rumus yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah:
n = 20% x N
Berpijak pada pendapat tersebut, maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah 20% dari populasi yang ada, karena jumlah populasi
melebihi 100 yaitu 196 siswa. Maka Penentuan jumlah sampel dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian
Kelas VIII
Jumlah Siswa
Jumlah sampel
(20% dari
Untuk memperoleh gambaran maupun data yang dikumpulkan dalam
penulisan dan penyusunan skripsi.Maka penulis melakukan penelitian atau riset di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi yang memungkinkan penulis
mendapatkan data dan gambaran masalah yang dibahas maupun diteliti.
1. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif.Data
kualitatif adalah data yang bersifat deskriptif yang terkumpul dalam bentuk
kalimat,sedangkan data kuantatif adalah data yang diperoleh berupa angka-
angka dan analisis berupa statistic (Sugiyono, 2012, hal.150). Data kuantitatif
didapatkan dari angket siswa, sedangkan data kualitatif diperoleh dari
observasi, wawancara, dan dokumentasi pengisian angket mengenai
pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran biologi.
2. Sumber data
Sumber data penelitian ini adalah siswa Sekolah Pertama Negeri 7
Muara Jambi.Data dari siswa diperoleh melalui angket dan wawancara,
sedangkan data dari guru diperoleh melalui wawancara tentang penilaian
autentik. Data-data juga dilengkapi dengan hasil observasi mengenai penilaian
autentik pada kurikulum 2013.
E. Teknik Pengumpulan Data
tekni pengambilan data dengan menggunakan empat cara untuk mendapatkan data
mengenai penilaian autentik pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran biologi.
1. Teknik Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi (2010, hal. 155). Peneliti melakukan observasi mengenai
pelaksanaan penilaian autentik mata pelajaran biologi yang dilakukan oleh
guru di kelas. Observasi yang dilakukan meliputi observasi penilaian sikap ,
observasi penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan di kelas.
Observasi yang dilakukan adalah observasi nonpartisipan dengan mengamati
tingkah laku guru dan peserta didik dalam keadaan ilmiah dan tidak
melakukan partisispasi tehadap kegiatan di lingkungan yang diamati.
2. Teknik wawancara
Wawancara adalah suatu proses percakapan, Tanya jawab lisan antara
dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada
suatu arah tertentu (Pawito, 2008, hal.125 ).
Metode wawancara peneliti gunakan untuk mendapatkan gambaran
yang berkaitan dengan penilaian autentik pada kurikulum 2013 dalam
pembelajaran biologi.Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai guru
biologi dan siswa sebagai narasumber.
3. Dokumentasi
penelitian, meliputi laporan kegiatan, foto-foto, dan data yang relevan dari
penelitian (Riduwan, 2011, hal. 115). Penelitian ini, peneliti menggunakan
foto-foto kegiatan belajar siswa di SMP Negeri 7 Muara Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Teknik Kuesioner atau Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabkan (Sugiyono, 2011, hal. 245).
Tabel 3.2. Kisi-kisi analisis penilaian autentik Guru Biologi terhadap
pembelajaran
Butir
1 Perencanaan penilaian autentik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7
2 Pelaksanaan penilaian autentik 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15
penilaian autentik
sikap (Afektif)
pengetahuan (kognitif)
Keterampilan (psikomotor)
Tabel 3.3. Kisi-kisi Peserta Didik Biologi terhadap pelaksanaan penilaian
autentik
Butir
1 Pelaksanaan penilaian autentik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7
2 Analisis dan pelaporan (hasil)
penilaian autentik
sikap (Afektif)
pengetahuan (kognitif)
Keterampilan (psikomotor)
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Teknik Analisis Data
lapangan,selama di lapangan,dan setelah selesai di lapangan.Namun dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2011, hal. 246).Untuk
menganalisis penelitian ini,dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Analisis sebelum di lapangan
Analisis data sebelum memasuki lapangan dilakukan dengan
terhadap hasil data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian.Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti masuk ke lokasi penelitian (Sugiyono, 2011,
hal 246).
a. Pengumpulan informasi hasil observasi dan wawancara
Analisis data dari penelitian ini dilakukan dengan mengolah data
hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang didapat dalam
penelitian.Data kualitatif dianalisis berdasarkan hasil wawancara (in-
depth interview) dengan guru dan siswa tentang analisis penilaian
autentik pada kurikulum 2013.Hasil wawancara akan menggambarkan
secara umum tentang penilaian autentik dalam kurikulum 2013 pada
pembelajaran biologi.
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuang yang
tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa, sehingga
kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverefikasi
(Sugiyono, 2011, hal. 247).
„Setelah melakukan reduksi data maka selanjutnya adalah
mendisplaykan data.Dalam hal ini Miles and Humberman menyatakan
“the most frequent form of display data for qualitative research data in
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
the past has been narratie tex” (1984, hal. 229). Yang paling sering
digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif”(Sugiyono, 2011, hal. 249).
d. Verification (penarikan kesimpulan)
telah dilakukan.
jumlah skor yang diperoleh dari responden dengan skor total angket
dikali dengan 100%, sehingga hasilnya akan dinyatakan dalam bentuk
persentase.Persentase dimaksud untuk mendapatkan gambaran
bagaimana adanya tentang sesuatu objek yang diteliti, maka teknik
analisis yang dibulatkan cukup dengan persentase.Pengolahan data
menggunakan persentase yang mengacu pada teori Riduwan (2014,
hal. 41), Dengan rumus sebagai berikut:
P = F
N = Skor total hasil angket dari penelitian di persentasekan
Tabel 1.6. Kategori penafsiran kuesioner
No Persentase(%) Kategori
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknis pengumpulan
data dan berbagai sumber data.
Kegiatan trigulasi dilaksanakan sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil observasi.
2. Membandingkan data dengan hasil wawancara dengan hasil observasi dan
hasil angket.
Berdasarkan teknik triangulasi tersebut maka maksud untuk mengecek
kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan tentang
permasalahan penilaian autentik dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran
biologi di SMP Negeri 7 Muaro Jambi.
42 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
Pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran biologi pada kelas VIII
di Sekolah menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi berlangsung dengan baik.
Saat pembelajran berakhir maka peneliti mengadakan penyebaran angket
penilaian uatentik sebanyak 29 item pertanyaan yang belum di uji validitasnya,
dari 29 item pertanyaan tersebut tidak ada yang tidak valid begitu juga dengan
hasil uji rebilitas angketnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket dapat
digunakan sebagai bahan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik mata
pelajaran biologi kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi.
B. Hasil Penelitian
tanggapan siswa terhadap pelaksanaaan penilaian autentik pada mata
pelajaran biologi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi,
diperoleh dari setiap item angket yang berjumlah 29 butir pertanyaan
dengan rentang skor 1-5 adalah sebagai berikut:
a. Tanggapan siswa terhadap perencanaan penilaian autentik
Tabel 4.1. Kategori kecenderungan tingkat analisis penilaian autentik
berdasarkan aspek perencanaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
autentik.
penilaian autentik berdasarkan aspek perencanaan pada tabel 7 dapat
diketahui persentase responden paling banyak berjumlah 39 responden
dikategorikan sering dengan persentase (100%).
b. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan penilaian autentik
Tabel 4.2. Kategori kecenderungan tingkat analisis penilaian autentik
berdasarkan aspek pelaksanaan.
0
10
20
30
40
50
Ju m
la h
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
penilaian autentik
penilaian autentik berdasarkan aspek pelaksanaan pada tabel 8 dapat
diketahui persentase responden paling banyak berjumlah 39
responden dikategorikan jarang dengan persentase (100%).
c. Tanggapan siswa terhadap Teknik dan instrumen penilaian
sikap (Afektif)
berdasarkan aspek penilaian sikap (Afektif)
No Kategori Jumlah Persentase %
1 Selalu 0 0
2 Sering 0 0
3 Jarang 0 0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Ju m
la h
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
penilaian sikap (Afektif).
penilaian autentik berdasarkan aspek penilaian sikap (Afektif) pada
tabel 9 dapat diketahui persentase responden paling banyak berjumlah
28 responden dikategorikan kadang-kadang dengan persentase (72%).
Kemudian persentase responden paling dikit berjumlah 11 responden
dikategorikan tidak pernah dengan persentase (28%).
d. Tanggapan siswa terhadap teknik dan instrumen penilaian
pengetahuan (kognitif)
berdasarkan aspek penilaian pengetahuan (kognitif)
No Kategori Jumlah Persentase %
1 Selalu 0 0
2 Sering 0 0
3 Jarang 0 0
0
5
10
15
20
25
30
Ju m
la h
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
penilaian kognitif (Pengetahuan).
pada tabel 10 dapat diketahui persentase responden paling banyak
berjumlah 39 responden dikategorikan kadang-kadang dengan
persentase (100%).
keterampilan (psikomotor)
berdasarkan aspek penilain Keterampilan (psikomotor).
No Kategori Jumlah Persentase %
1 Selalu 38 97%
2 Sering 1 3%
3 Jarang 0 0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Ju m
la h
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
instrumen penilaian keterampilan (psikomotor).
penilaian autentik berdasarkan aspek penilaian keterampilan
(psikomotor) pada tabel 11 dapat diketahui persentase responden
paling banyak berjumlah 38 responden dikategorikan selalu
dengan persentase (97%). Kemudian persentase responden paling
sedikit berjumlah 1 responden dikategorikan sering dengan
persentase (3%).
Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi dapat dilihat pada tabel
14 sebagai berikut:
Ju m
la h
1. Tanggapan Guru Terhadap Perencanaan Penilaian
Autentik
autentik
2 Sering 1 33,33
3 Jarang 0 0
4 Kadang-kadang 0 0
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
autentik.
penilaian autentik berdasarkan aspek perencanaan pada tabel 12
dapat diketahui persentase responden paling banyak berjumlah 3
responden dikategorikan selalu dengan persentase (66,66%).
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Ju m
la h
dikategorikan sering dengan persentase (33,33).
2. Tanggapan Guru Terhadap Pelaksanaan Penilaian
Autentik
No Kategori Jumlah Persentase %
1 Selalu 1 33,33
2 Sering 2 66,66
3 Jarang 0 0
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar
di bawah ini:
autentik.
penilaian autentik berdasarkan aspek pelaksanaan pada tabel 13
dapat diketahui persentase responden paling `banyak berjumlah 2
responden dikategorikan sering dengan persentase (66,66%).
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Ju m
la h
dikategorikan selalu dengan persentase (33,33%).
3. Tanggpan Guru Terhadap Analisis dan Pelaporan (Hasil)
Penilaian Autentik
autentik
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar
di bawah ini:
autentik.
autentik pada tabel 14 dapat diketahui persentase responden paling
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Ju m
la h
persentase (66,67%). Kemudian persentase responden paling
sedikit berjumlah 1 dikategorikan kadang-kadang dengan
persentase (33,33%).
No Kategori Jumlah Persentase %
1 Selalu 0 0
2 Sering 0 0
3 Jarang 2 66,67
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
Berdasarkan hasil analisis data diatas menunjukkan bahwa
penilaian autentik berdasarkan aspek penilaian sikap pada tabel 15
dapat diketahui persentase responden paling banyak berjumlah 2
responden dikategorikan jarang dengan persentase (66,67%).
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Ju m
la h
responden dikategorikan kadang-kadang dengan persentase
(33,33%)
(Kognitif)
(kognitif).
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
Berdasarkan hasil analisis data diatas menunjukkan bahwa
penilaian autentik berdasarkan aspek penilaian pengetahuan pada
tabel 16 dapat diketahui persentase responden paling banyak
berjumlah 2 responden dikategorikan kadang-kadang dengan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Ju m
la h
dikategorikan jarang dengan persentase (33,33%).
6. Tanggapan Guru Terhadap Penilaian Keterampilan
(Psikomotor)
(psikomotor).
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar di
bawah ini:
Berdasarkan hasil analisis data diatas menunjukkan bahwa
penilaian autentik berdasarkan aspek penilaian keterampilan pada tabel
17 dapat diketahui persentase responden paling banyak berjumlah 3
responden dikategorikan selalu dengan persentase (100%).
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Ju m
la h
2. Data hasil wawancara
Yetti Syafridar, S. Pd guru bidang studi biologi yang menggunakan
kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi
pada tanggal 21 Mei 2018 mengatakan bahwa “Persiapan yang dilakukan
dari sekolah ada pelatihan dan pelatihan ini biasanya diadakan satu kali
dalam satu semester”. Pendapat lain juga disampaikan pada guru bidang
biologi yang menggunakan kurikulum 2013 yaitu Ibu Hj. Yenni P, M. Pd.
Menurut Ibu Hj. Yenni P, M. Pd guru bidang studi biologi yang
menggunakan kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Muaro Jambi pada tanggal 21 Mei 2018 mengatakan bahwa “Kita buat
Rencana Pelaksanaan Penilaian (RPP), di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) itu udah di siapkan berbagai macam penilaiannya
yang akan dilaksanakan, kalau penilaian tentang keterampilan harus buat
rubriknya untuk penilaian. Penilaian sikap dikelaskan ada banyak
macamnya, ada tentang jurnal, penilaian diri, penilaian sejawat, semuanya
di siapkan dulu item mana yang akan dinilai”.
Berdasarkan pernyataan Ibu Yetti dan Ibu Yenni persiapan yang
pertama yaitu dari sekolah yaitu pelatihan yang dilakukan sebelum
pembelajaran atau pelatihan yang dilakukan hanya sekali dalam satu
semester.Pelatihan ini biasanya dilakukan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kurikulum 2013. Dan yang dilakukan selanjutnya oleh
guru adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang didalamnya sudah termuat rubrik dan instrument penilaian.
Instrumen Penilaian sesungguhnya berguna untuk lebih menjelaskan
proses penilaian yang digunakan masing-masing teknik penilaian.
Pelaksanaan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru bidang
studi biologi yaitu Ibu Elsi Afriani, S. Pd guru bidang studi biologi yang
menggunakan kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Muaro Jambi pada tanggal 22 Mei 2018 mengatakan bahwa “kalau saya
dalam melaksanakan penilaian autentik di dalam kelas yaitu semua siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dinilai kesiapan, proses dan hasil akhirnya. Kemajuan-kemajuan siswa itu
ikut dinilai juga”.
Berdasarkan salah satu uraian guru biologi yaitu ibu Yetti proses
penialaian autetik “Prosesnya jika penilaian afektif dan kognitif, saya
melihat dari mereka berdiskusi, dari mereka berkelompok, saya minta
mereka praktek. Saya minta mereka melihat LKS dan mengikuti langkah-
langkahnya, tapi masih ada juga yang belum berani, di situlah saya
menilai, mana yang aktif, mana yang tanggap ada yang masih menunggu,
jadi proses penilaiannya itu saya lihat dengan keaktifan mereka,kalau
penilaian psikomotor itu di saat praktek karna ada dalam buku
penilaiannya seperti nilai proyek dan lainnya”.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
dan proses penilaian autentik mereka lakukan dengan kesesuaian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga selalu melibatkan siswa dalam
pembelajaran dan penilaian. Dalam melakukan penilaian autentik guru
mengatakan bahwa banyak anak yang kurang memahami materi yang
disampaikan dan kebanyakan dari para guru kekurangan waktu karena
terlalu banyak penilaian ini dan dikarenakan guru terlalu fokus pada
mengajar.
memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam
domain kognititf,afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil
akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan
perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas (Daryanto, 2014, hal.
123).
Sedangkan hasil wawancara peneliti lakukan di lapangan bahwa
dari beberapa siswa kelas VIII SMP N 7 Muaro Jambi yaitu Dea siswi
kelas VIII mengatakan bahwa “iya kalau awal pembelajaran Ibu guru
menyampaikan penilaian apa saja yang akan dicapai tapi kadang-kadang
tidak setiap hari, ibu guru juga sering mengamati kami kalau lagi diskusi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan buat tugas”. Siswi yang lain juga mengatakan yaitu Nabila Nuraini
bahwa “ biasanya Ibu guru memberi kertas penilaian diri itu satu semester
sekali terus kalau soal dari Ibu guru terkadang essai, menghafal dan
catatan”. Siswi selanjutnya juga mengatakan yaitu Maya, bahwa “ iya Ibu
guru pernah membagikan kertas untuk melakukan penilaian diri dan
penilaian atar teman dan ibu guru selalu mencatat nilai kami saat di kelas”.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa pelaksanaan
penilaian autentik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi
guru telah menggunakan penilaian autentik dalam pembelajaran di dalam
kelas, guru juga telah menggunakan penilaian autentik di semua ranah
penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada hasil
wawancara dengan siswa, siswa juga mengatakan bahwa guru bidang
biologi telah melaksanakan penilaian autentik saat pembelajaran
berlangsung, seperti guru menilai atau mencatat keaktifan siswa di kelas,
siswa diminta untuk melakukan penilaian diri, menilai teman sejawat,
membuat tugas proyek dan lain sebagainya.
A. Pembahasan
melaksanakan penilaian autentik. Guru sudah menggunakan penilaian autentik
pada saat proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek penilaian yaitu sikap,
penegetahuan, dan keterampilan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan penilaian autentik diawali dengan merumuskan indikator pencapaian
kompetensi pada setiap materi sesuai dengan silabus. Indikator pencapaian
kompetensi kemudian dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan
untuk penyusunan instrument penilaian. Instrumen penilaian berisi tentang
pertanyan atau indikator yang akan diamati. Masing-masing indikator memiliki
skor penilaian.
Persiapan penilaian autentik sangat diperlukan dalam pembelajaran dan
penilaian, saperti mengikuti seminar atau pun pelatihan yang diadakan oleh pihak
sekolah untuk membantu para guru dalam melaksanakan penilaian autentik di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kelas, pentingnya pelatihan ini agar semua guru dapat memahami dengan jelas
cara penilaian ini dilakukan, karena kebanyakan dari kendala penilaian autentik
salah satunya adalah kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam melakukan
pelatihan-pelatihan yang seharusnya bisa dijadikan penunjang dalam pelaksanaan
penilaian autentik di dalam pembelajaran. Persiapan selanjutnya yang harus di
lakukan oleh guru yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sesuai dengan silabus dan di dalamnya telah terdapat indikator dan skor penilaian.
Pelaksanaan dan proses penilaian autentik yang dilakukan oleh guru
biologi menggunakan cara berkelompok dalam mengajar dan kebanyakan guru
mengambil nilai sikap dari keaktifan mereka saat berdiskusi, karena menurut para
guru tidak semua siswa yang selalu mendengarkan teman mereka berbicara
kedepan kelas, ketika itulah guru dapat menilai sikap mereka, cara guru
menagmbil penilaian kognitif dengan ulangan harian dan cara guru mengambil
penilaian psikomotor yaitu melakukan praktek, dari situ juga terlihat bahwa guru
melibatkan siswa dalam pembelajaran jika dalam berkelompok siswa diminta
untuk menjelaskan hasil diskusi mereka dan jika dalam praktek mereka dilibatkan
dalm pembuatan laporan, guru juga melibatkan siswa saat melakukan penilaian
diri dan penilaian teman sejawat di dalam kelas, penilaian ini dilakukan satu
semester sekali. Pernyataan tersebut juga disebutkan oleh beberapa siswa bahwa
guru telah melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, sebelum
mengajar terkadang menjelaskan penilaian-penilaian yang harus dicapai oleh
siswa, siswa juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan penilaian diri dan
penilaian sejawat, jika dari ulasan tersebut terlihat bahwa guru biologi telah
melaksanakan penilaian autentik dalam pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga guru biologi di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi, diketahui bahwa sesungguhnya
penilaian autentik merupakan sistem penilaian yang bagus. Dengan penilaian
tersebut dapat menilai kemampuan siswa secara keseluruhan, dan guru biologi di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Muaro Jambi telah melaksanakan penilaian
autentik saat pembelajaran. Namun ada sedikit kendala dalam melakukan
penilaian tersebut yaitu kebanyakan guru kekurangan waktu untuk menyusun dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melaksanakan penilaian autentik sangat terbatas dan guru juga sering terlalu fokus
dalam mengajar. Kendala dan kesulitan ini juga dikatakan oleh Amelia Hani,
mengatakan bahwa di SMP N 1 Lampung Timur dalam pelaksanaan penilaian
autentik sistem penyelenggaraan administrasi penilaian yang dinilai rumit,
memakan waktu, dan memecah konsentrasi guru dalam mengajar. Guru selain
harus mengajarkan materi pelajaran juga dituntut untuk menilai peserta didik
secara individu dengan jumlah yang begitu banyak. Hal tersebut membutuhkan
waktu yang lama untuk memasukkan nilai-nilai yang didapatkan peserta didik ke
dalam daftar nilai (2016, hal. 4).
Berdasarkan lembar hasil kuesioner pada tabel 7 hingga tabel 17 dapat
diketahui bahwa tanggapan siswa tehadap perencanaan penilaian autentik
dikategorikan baik berjumlah 39 siswa dengan peresentase (100%), dan dengan
respon guru dikategorikan selalu dengan arti lain sangat baik berjumlah 2 guru
dengan persentase (66,66%) kemudian pada tanggapan siswa terhadap
pelaksanaan penilaian autentik dikategorikan cukup baik berjumlah 39 siswa
dengan persentase (100%) dan dengan respon guru dikategorikan sering dengan
arti lain baik berjumlah 3 guru dengan persentase (66,66%) dan pada tanggapan
siswa terhadap teknik dan instrument penilaian sikap ( efektif) dikategorikan
kadang-kadang dengan arti lain kurang baik berjumlah 28 siswa dengan
persentase (72%) dan dengan respon guru dikategorikan jarang dengan arti lain
cukup baik berjumlah 2 guru dengan persentase (66,67%) sedangkan pada
tanggapan siswa terhadap teknik dan instrument penilaian pengetahuan (kognitif)
dikategorikan kadang-kadang dengan arti lain kurang baik berjumlah 39 siswa
dengan persentase (100%) dan dengan responden guru dikategorikan kadang-
kadang dengan arti lain kurang baik berjumlah 2 guru dengan persentse ( 66,67%)
selanjutnya pada tanggapan siswa terhadap teknik dan instrumen penilaian
keterampilan dikategorikan selalu dengan arti lain sangat baik berjumlah 38 siswa
dengan persentase (97%) dengan responden guru dikategorikan selalu dengan arti
lain sangat baik berjumlah 3 dengan persentase (100%), dan pada tanggapan guru
terhadap analisis dan pelaporan (hasil) penilaian autentik dikategorikan jarang
dengan arti lain cukup baik berjumlah 2 guru dengan persentase ( 66,67%). Dapat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
disimpulkan bahwa tanggapan siswa perencanaan penilaian autentik
baik,pelaksanaan cukup baik, penilaian sikap dan pengetahuan kurang baik dan
penilaian keterampilan sangat baik sedangkankan tanggapan guru pada
perencanaan dan penilaian keterampilan sangat baik, penilaian sikap dan analisis
pelaporan (hasil) pelaporan cukup baik, pelaksanaan penilaian autentik baik dan
penilaian pengetahuan kurang baik.
BAB V
penilaian autentik pada saat proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek
penilaian yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun, pada proses
pelaksanaan penilaian autentik masih ada beberapa kendala yaitu banyaknya
format penilaian yang harus dibuat oleh guru dengan ketersediaan waktu yang
guru miliki terbatas sehingga membuat guru kurang maksimal dalam
melaksanakan penilaian autentik. Banyaknya aspek yang harus dinilai dalam
penilaian Kurikulum 2013, sehinggaguru membutuhkan waktu yang lama
untuk melakukan penilaian.
SMP N 7 Muaro Jambi, saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebaiknya mengupayakan adanya sosialisasi dengan orang
tua siswa tentang pelaksanaan penilaian autentik, agar orang tua siswa
lebih paham dan mendukung pelaksanaan penilaian autentik.
2. Bagi guru biologi, sebaiknya lebih ditingkatkan lagi penilaian autentik
dalam pembelajaran khususnya pada aspek analisis dan pelaporan serta
aspek teknik dan instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan yang
masih cukup baik dan aspek teknik dan instrumen penilaian sikap yang
kurang baik dalam pengimlementasiannya, dengan cara mengikuti
diklat/pelatihan untuk lebih mengembangkan skill guru.
3. Bagi Dinas Pendidikan, sebaiknya mengevaluasi kembali cara penilaian
autentik yang lebih mudah untuk dipahami dan laksanakan dalam
pembelajaran sesuai dengan kemampuan guru serta sarana yang ada di
madrasah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2009) Al-qur’an dan Terjemahan. Jakarta: Departemen Agama RI, hal
183.
Rineka Cipta.
Yogyakarta: Gava Media.
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulu 13. Bogor: Ghalia Indonesia
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Ismet Basuki dan Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Bandung: PT Refika Aditama.
Berdasarkan Kurukulum 2013). Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. (2010). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives (Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Penerjemah: Agung
Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miles, M.B & Huberman A.M. (1984), Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. (1992). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pawito. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis.
Permendikbud No.81A Tahun 2013 Tentang ImplementasiKurikulum
Permendikbud Nomor 104 Tahun2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Riduwan, Sunarto. (2011). Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Cetakan Ke-4
Bandung: Alfabeta.
Sani Abdullah Ridwan. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono (2010). Metode Penelitian Guru (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta
Supardi. (2015). Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif dan
Psikomotor (onsep dan Aplikasi). Jakarta: PT Raja Grafindo.
Supranata Sumarna. (2004). Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Lain
Amelia Hani. (2016). Pelaksanaan Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum
2013 Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Smp Negeri 1 Labuhan Ratu
Lampung Timur.
Baiti Nur Khasanah. (2015). Penerapan Model Penilian Autentik Kurikulum 2013
Pada Mata Pelajaran IPA di SMP N 2 Garung Kabupaten Wonosobo
(Jurnal Kajian Pendidikan Sains).
Matematika Kurikulum 2013 Guru Kelas IV Kota Semarang.Jurnal
Mahasiswa Matematika .Vol.4.No.2: 35-42.
Fajar Cahyadi. (2014). Penilaian Autentik Mata Pelajaran Matematika Kurikulum
2013 Guru Kelas IV Kota Semarang. Volume 4 Nomor 2 Desember 2014.
Muchtar, Hartati. (2010). Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. Nomor 4. Tahun ke-9.
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Statistika. Unmuh
Surakarta. Varia Pendidikan Vol. 20. No. 2, Desember 2008.
Pantiawati, Y. 2015. Hakekat Assessment Autentik Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Biologi. Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. Vol.1,
No.1:18-27
pembelajaran biologi. JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains) 1
(1):1-10.
Rifka, Khaldun, & Ismayani. (2016). Analisis Pelaksanaan Penilaian Autentik
Kurikulum 2013 Oleh guru Kimia Di SMA Negeri Banda Aceh Tahun
Pelajaran 2016/2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia. Vol.2.
No. 3. 248-225.
Sariono. (2013). Kurikulum 2013: kurikulum generasi emas. E-Jurnal Dinas Guru
Kota Surabaya, 3:1-8.
untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA/MA/SMK yang Memanusiakan
Manusia. Dipresentasikan dalam SEMINAR NASIONAL MIPA 2007
dengan tema ”Peningkatan Keprofesionalan Peneliti, Pendidik dan Praktisi
MIPA” yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNY, Yogyakarta, tanggal 25 Agustus.
Zaenal Haqiqi. (2018). Analisis Kemampuan Pendidik Dalam Menerapkan
Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Ipa Sma Di
Kabupaten Lombok Timur. JPPIPA: 4(1), Januari 2018.
Zulfathur Rifka. (2016). Analisis Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum
2013 Oleh Guru Kimia Di Sma Negeri Banda Aceh Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (Jimpk) Vol.2. No.
3 ( 248-255).
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Mata Pelajaran Biologi Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Muaro Jambi.
A. Observasi
B. Guru
1. Bagaimana persiapan yang dilakukan untuk Kurikulum 2013 ?
2. Seperti apa pelaksanaan penilaian autentik yang ibu lakukan di kelas ?
3. Bagaimana proses penilaian autentik yang dilakukan untuk mengukur
ranah afektif, kognitif, dan psikomotor ?
4. Seperti apa keterlibatan siswa dalam penilaian autentik ?
5. Apa hambatan kesulitan dalam pelaksanaan proses penilaian autentik ?
C. Siswa
1. Apakah ibu guru pengampu mata pelajaran biologi saat di awal
pembelajaran menjelaskan penilaian apa saja yang harus dicapai siswa?
2. Apakah ibu guru melaksanakan penilaian pada semua aspek kompetensi
(sikap, pengetahuan, psikomotor) ?
3. Apakah kegiatanmu selama pembelajaran selalu diamati oleh Ibu Guru?
4. Apakah kamu pernah melakukan penilaian diri?
5. Apakah kamu pernah melakukan penilaian antar peserta didik
6. Bagaimana bentuk soal yang sering diberikan oleh Ibu Guru?
7. Apakah Ibu Guru di kelas pernah memberikan soal secara lisan?
8. Apakah nilaimu selalu dicatat oleh Ibu Guru?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASIPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK MATA
PELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAHMENENGAH PERTAMA NEGERI
7 MUARO JAMBI
Hari/Tanggal : April 2018
meliputi penilaian afektif, kognitif dan
psikomotorik.
religius siswa yaitu dengan mengamati sikap
siswa pada saat berdoa.
atau memberikan pertanyaan pelajaran yang
telah dipelajari minggu lalu kepada siswa
pada awal pembelajaran.
4. Pelaksanaan penilaian
pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) di
depan kelas.
LEMBAR OBSERVASI
BIOLOGI DI SEKOLAHMENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARO
JAMBI
akhir siswa. Penilaian yang dilakukan meliputi
semua aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
2. Pelaksanaan penilaian
autentik aspek afektif
belum berdoa di awal pelajaran, karena berdoa
termasuk salah satu capaian sikap religius.
3. Pelaksanaan penilaian
autentik aspek kognitif
soalnya mendalam. Penugasan berupa soal yang
dikerjakan di rumah, atau mengerjakan soal
LKS dan buku paket.
bisa buat praktikum. Ada juga penilaian lewat
presesentasi, yang dinilai cara menyampaikan
presentasi, cara jawab, pertanyaan. Ada
pengumpulan laporan praktikum.
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DENGAN GURU PENGAMPU MATA PELAJARAN BIOLOGI DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARO JAMBI
Nama : Ibu Yetti Syafridar, S. Pd
Hari/Tanggal : 21 Mei 2018
No Pertanyaan Jawaban
dan pelatihan ini biasanya diadakan
satu kali dalam satu semester”.
2. Seperti apa pelaksanaan
penilaian autentik yang ibu
nanti bahas ini, kelompok ini bahas
ini, klw semester ini kemaren meraka
suruh mereka membuat media, saya
menjelaskan, matahari, tata surya,
sebagai bulan, jadi matahari, klw
praktek yang saya lakukan ada”.
3. Bagaimana proses penilaian
autentik yang dilakukan untuk
berdiskusi, dari mereka berkelompok,
mengikuti langkah-langkahnya, tapi
situlah saya menilai, mana yang aktif,
mana yang tanggap ada yang masih
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menunggu, jadi proses penilaiannya
mereka,kalau penilaian psikomotor itu
penilaiannya seperti nilai proyek dan
lainnya”.
dalam penilaian autentik ?
praktek, walupun perkelompok
aamin aja. Cara saya melibatkan yang
lain, kesimpulan terjadi, jadi mereka
menyimak semuanya, kalau di suruh
praktek yang aktif, aktiflah, yang lain
main-main, laporan tetap perkelompok
laporan itu, 1. Kesimpilan si A, 2.
Kesimpulan si B begitu
seterusnya.jadi kalau dalam kelompok
kalau saya gitu”.
pelaksanaan proses penilaian
anak itu yang susah”.
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DENGAN GURU PENGAMPU MATA PELAJARAN BIOLOGI DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARO JAMBI
Nama : Ibu Hj. Yenni P, M. Pd
Hari/Tanggal : 21 Mei 2018
No Pertanyaan Jawaban
tentang ketermpilan harus buat
rubriknya untuk penilaian. Penilaian
sejawat, di siapkan dulu item mana yang
mau dinilai”.
kemudian penilaian pengetahuan ada
dngan Rencana Pelaksanaan
3. Bagaimana proses penilaian
autentik yang dilakukan untuk
penilaian afektif dengan jurnal,
penilaian diri penilaian sejawat,
penilaian psikomotor dengan paraktek
harian.
dalam penilaian autentik ?
penilaian sejawat.penilaian diri dan
hanya ada 1 kali dalam satu semester.
5. Apa hambatan kesulitan dalam
pelaksanaan proses penilaian
melaksanakan penilaian autentik sangat
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DENGAN GURU PENGAMPU MATA PELAJARAN BIOLOGI DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARO JAMBI
Nama : Ibu Elsi Afriani, S. Pd
Hari/Tanggal : 22 Mei 2018
No Pertanyaan Jawaban
yang lainnya membuat Rencana
semua siswa dinilai kesiapan, proses
dan hasil akhirnya. Kemajuan-kemajuan
3. Bagaimana proses penilaian
autentik yang dilakukan untuk
pengamatan sehari-hari ketika guru
melakukan pembelajaran di kelas.
ada penilaian antar teman yang diisi
siswa. Penilaian kognitif lebih mudah
dilakukan dan banyak sekali cara yang
dilakukan. Penilaian melalui ulangan
psikomotorik dilakukan dengan
dan presentasi”.
dalam penilaian autentik ?
penilaian antar teman”.
pelaksanaan proses penilaian
tidak paham-paham dan juga
kekurangan waktu saat melakukan
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DENGAN SISWA KELAS VIII
No Pertanyaan Jawaban
pelajaran biologi saat di awal
pembelajaran menjelaskan
dicapai siswa?
guru menyampaikan tapi kadang-
juga sering mengamati kami kalau
lagi diskusi dan buat tugas.
2. Apakah ibu guru melaksanakan
penilaian pada semua aspek
penilaian diri?
Iya, pernah.
penilaian antar peserta didik
essai
memberikan soal secara lisan?
oleh Ibu Guru?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN
AUTENTIK DENGAN SISWA KELAS VIII
Nama : Nabila Nuraini
No Pertanyaan Jawaban
pelajaran biologi saat di awal
pembelajaran menjelaskan
dicapai siswa?
Kadang-kadang kak.
penilaian pada semua aspek
penilaian diri?
sekali.
penilaian antar peserta didik
kalau soal dari Ibu guru tekadang
essai,menghafal dan catatan
memberikan soal secara lisan?
oleh Ibu Guru?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DENGAN SISWA KELAS VIII
No Pertanyaan Jawaban
pelajaran biologi saat di awal
pembelajaran menjelaskan
dicapai siswa?
penilaian pada semua aspek
penilaian diri?
Iya pernah.
penilaian antar peserta didik
Kebanyakan essai
memberikan soal secara lisan?
lisan.
oleh Ibu Guru?
kami saat di kelas.
LEMBAR VALIDASI ANGKET PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM
2013
pada kolom yang telah tersedia.
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar komentar /saran
pada angket tersebut.
1 Konsep
dengan tujuan yang dicapai.
2. Pernyataan-pernyataan dalam lembar
validasi penilaian autentik tidak
mengandung makna yang ganda.
benar
dipahami
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………..
TLP : Tidak layak digunakan
NIP.198203272006042003
Penilaian Autentik
Petunjuk Pengisian
diharapkan para responden untuk mengisi jawaban dengan sebenar-
benarnya sesuai dengan kenyataan yang ada.
3. Angket ini berisi tentang implementasi guru terhadap penilaian
autentik dalam pembelajaran ekonomi dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 49 pertanyaan.
kolom alternatif jawaban yang sudah disediakan.
Identitas Responden
Nama :...............................(Laki-laki/Perempuan)
terkait
kegiatan penilaian
sesuai dengan
perencanaan yang
sudah disepakati
tentang catatan
akademik peserta
Angket Peserta Didik Terhadap Guru Biologi dalam Pelaksanaan
Penilaian Autentik
Petunjuk Pengisian
diharapkan para responden untuk mengisi jawaban dengan sebenar-
benarnya sesuai dengan kenyataan yang ada.
3. Berilah tanda centang (√) untuk masing-masing pertanyaan pada
kolom alternatif jawaban yang sudah disediakan.
Identitas Responden
Nama :...............................(Laki-laki/Perempuan)*
7 Guru memberikan tugas
dalam kelas
awal pembelajaran
akhir pembelajaran
ditangkap melalui
1. Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Penilaian Autentik Berdasarkan
Aspek Perencanaan.
4 27 39 69%
6 29 39 74%
7 30 39 77%
8 29 39 74%
9 29 39 74%
10 29 39 74%
11 31 39 79%
12 29 39 74%
13 30 39 77%
14 30 39 77%
15 29 39 74%
16 28 39 72%
17 29 39 74%
18 29 39 74%
19 30 39 77%
20 26 39 67%
21 26 39 67%
22 26 39 67%
23 27 39 69%
24 25 39 64%
25 26 39 67%
26 30 39 77%
27 25 39 64%
28 24 39 62%
29 24 39 62%
30 28 39 72%
31 25 39 64%
32 28 39 72%
33 29 39 74%
34 24 39 62%
35 27 39 69%
36 26 39 67%
37 26 39 67%
38 29 39 74%
39 29 39 74%
2. Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Penilaian Autentik Berdasarkan
Aspek Pelaksanaan
5 17 39 44% 0 0 Tidak Pernah
6 18 39 46%
7 17 39 44%
8 18 39 46%
9 17 39 44%
10 17 39 44%
11 16 39 41%
12 17 39 44%
13 18 39 46%
14 17 39 44%
15 18 39 46%
16 17 39 44%
17 17 39 44%
18 18 39 46%
19 17 39 44%
20 19 39 49%
21 17 39 44%
22 19 39 49%
23 18 39 46%
24 17 39 44%
25 16 39 41%
26 18 39 46%
27 18 39 46%
28 19 39 49%
29 17 39 44%
30 19 39 49%
31 18 39 46%
32 19 39 49%
33 17 39 44%
34 19 39 49%
35 18 39 46%
36 19 39 49%
37 18 39 46%
38 18 39 46%
39 17 39 44%
3. Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Penilaian Autentik Berdasarkan
Aspek Penilaian Sikap (Afektif)
No Skor jumlah Persentase
5 6 39 15% 11 28% Tidak Pernah
6 7 39 18%
7 9 39 23%
8 9 39 23%
9 8 39 21%
10 8 39 21%
11 8 39 21%
12 7 39 18%
13 9 39 23%
14 8 39 21%
15 9 39 23%
16 8 39 21%
17 8 39 21%
18 8 39 21%
19 9 39 23%
20 9 39 23%
21 9 39 23%
22 8 39 21%
23 7 39 18%
24 7 39 18%
25 7 39 18%
26 7 39 18%
27 9 39 23%
28 9 39 23%
29 8 39 21%
30 10 39 26%
31 9 39 23%
32 9 39 23%
33 9 39 23%
34 8 39 21%
35 9 39 23%
36 8 39 21%
37 9 39 23%
38 8 39 21%
39 10 39 26%
4. Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Penilaian Autentik Berdasarkan
Aspek Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
No Skor jumlah Persentase
5 12 39 31% 0 0% Tidak Pernah
6 12 39 31%
7 12 39 31%
8 13 39 33%
9 13 39 33%
10 13 39 33%
11 12 39 31%
12 13 39 33%
13 13 39 33%
14 12 39 31%
15 12 39 31%
16 12 39 31%
17 13 39 33%
18 13 39 33%
19 13 39 33%
20 13 39 33%
21 14 39 36%
22 14 39 36%
23 13 39 33%
24 13 39 33%
25 12 39 31%
26 14 39 36%
27 14 39 36%
28 14 39 36%
29 13 39 33%
30 14 39 36%
31 13 39 33%
32 14 39 36%
33 14 39 36%
34 14 39 36%
35 14 39 36%
36 13 39 33%
37 14 39 36%
38 15 39 38%
39 15 39 38%
5.Kategori Kecendrungan Tingkat Analisis Autentik
Berdasarkan Aspek Penilaian Keterampilan( Psikomotor)
No Skor jumlah Persentase
5 37 39 95% 0 0% Tidak Pernah
6 33 39 85%
7 35 39 90%
8 39 39 100%
9 37 39 95%
10 38 39 97%
11 39 39 100%
12 36 39 92%
13 35 39 90%
14 37 39 95%
15 38 39 97%
16 38 39 97%
17 34 39 87%
18 35 39 90%
19 36 39 92%
20 35 39 90%
21 34 39 87%
22 37 39 95%
23 36 39 92%
24 36 39 92%
25 32 39 82%
26 35 39 90%
27 35 39 90%
28 34 39 87%
29 34 39 87%
30 36 39 92%
31 36 39 92%
32 32 39 82%
33 33 39 85%
34 36 39 92%
35 37 39 95%
36 37 39 95%
37 29 39 74%
38 34 39 87%
39 33 39 85%
No Skor Jumlah Persentase
0 0% Kadang-kadang
No Skor Jumlah Persentase
0 0% Kadang-kadang
No Skor Jumlah Persentase
1 33,33 Kadang-kadang
(Afektif)
3 13 3 4.33 2 66,66 Jarang
1 33,33% Kurang Baik
0 0% Tidak Pernah
No Skor Jumlah Persentase
2 66,66 Kadang-kadang
No Skor Jumlah Persentase
2 25 3 8.33 0 0% Baik
3 25 3 8.33 0 0% Cukup Baik
0 0% Kurang Baik
0 0% Tidak Baik
Uji Realibilitas Ndan Uji Valliditas
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 jumlh
1 1 4 4 3 4 4 5 2 3 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 114
2 2 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 115
3 3 3 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 3 3 3 115
4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 3 115
5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 4 116
6 6 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 113
7 7 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 111
8 8 3 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 113
9 9 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 114
10 10 4 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 109
11 11 3 4 4 4 5 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 5 4 2 4 4 3 3 102
12 12 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 108
13 13 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 3 114
14 14 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 5 3 4 4 5 3 4 5 2 4 5 4 3 4 3 4 109
15 15 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 109
16 16 4 2 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 92
17 17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 3 4 5 4 4 3 3 3 104
18 18 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 102
19 19 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 110
20 20 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 107
21 21 4 4 4 5 3 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 113
22 22 3 4 4 4 2 4 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 114
23 23 3 4 4 2 2 1 4 4 5 5 4 4 3 4 1 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 3 3 104
24 24 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 116
25 25 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 109
26 26 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 4 115
27 27 3 4 3 4 4 5 2 3 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 113
28 28 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 115
29 29 3 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 3 3 3 115
30 30 3 3 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 3 115
31 31 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 4 116
32 32 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 113
33 33 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 114
34 34 3 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 113
35 35 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 114
35 35 4 4 2 4 2 1 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 98
37 37 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 4 4 3 3 96
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
38 38 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 100
39 39 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 1 3 4 2 4 3 95
40 40 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 1 3 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 92
41 41 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 113
42 42 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 3 110
43 43 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 3 113
44 44 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 108
45 45 3 4 4 3 4 4 3 4