pengembangan pariwisata daerah menggunakan pemrograman linear dan analisis

19
PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR DAN ANALISIS VEKTOR Stephanos Karagiannis Pendidikan Teknologi Lamia stkaragiannis@teila m.gr RISET OPERASI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Dimitros Apostolou Pendidikan Teknologi Lamia [email protected]

Upload: muthia-nadhira-faladiba

Post on 14-Sep-2015

277 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tugas riset operasi

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR DAN ANALISIS VEKTOR

PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR DAN ANALISIS VEKTORStephanos KaragiannisPendidikan Teknologi [email protected] OPERASIJURUSAN STATISTIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA2015Dimitros ApostolouPendidikan [email protected] Rifani()Arief Budiman()Puspita Ningrum ()Nurhuda Dwi Utami(13611076)Muthida Nadira Faladiba(13611095)Bunga Rahayu(13611109)Purwina Kowala(13611133)Iswahyudi Subroto()Desty Puspita Sari()Farkha Wardani()

Dosen :Ayundyah Kesumawati, S.Si., M.SiNAMA ANGGOTA KELOMPOK ABSTRAKJurnal bertujuan untuk mengevaluasi bentuk pariwisata di Dirfis.

Menyelidiki kontribusi tiga bentuk wisata yaitu konferensi, ekowisata, dan pezirah.

Model yang diperkenalkan adalah model maksimasi LP terhadap kendala biaya dan ruang alokasi.INTRODUKSIPariwisata tidak diragukan lagi merupakan salah satu fenomena sosial dan ekonomi utama zaman modern.Hubungan antara masyarakat pariwisata dan masyarakat lokal sangat penting dan sebagai hasilnya peran masyrakat setempat penting dalam pengambilan keputusan atas pengembangan wisata.Dilema yang dihadapi Kotamadya Dirfyon di Evia adalah adanya hotel yang berubah menjadi tempat konferensi yang sudah ada. Namun, area tersebut juga menawarkan sumber daya untuk perkembangan dan pertumbuhan spa serta wisata religi.Sehingga pihak yang berwenang perlu menentukan kategori yang harus diberikan prioritas pembangunan.METODE PEMROGRAMANFungsi Tujuan : Maksimasi P= aX1 + bX2Dimana : P = KeuntunganX1 dan X2 adalah produka dan b adalah batas laba kotor per unit

Fungsi Pembatas: i1X1 + i2X2+ S1= C1j1X1 + j2X2+ S2= C2i1, i2, j1, j2, adalah jumlah dari lonjakan i dan j yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produk 1 dan 2 masing-masing, C1, C2 adalah kapasitas sumber daya yang tersedia, S1 dan S2 adalah variabel stokastik .

METODE PEMROGRAMANSemua variabel harus positif atau sama dengan nol (pembatasan non negatif). Perusahaan tidak dapat menawarkan jumlah negatif produk.

PENGEMBANGAN MODELPerusahaan pengembangan kota perlu menetapkan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada sumber wisata yang tersedia:Jumlah tempat konferensi infrastruktur : X1Jumlah situs ekowisata infrastruktur : X2Jumlah situs ziarah infrastruktur : X3Keuntungan per sektor adalah :Pariwisata konferensi : 6Ekowisata : 4Pariwisata ziarah : 3Tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan:P = 6 X1 + 4 X2 + 3 X3

PENGEMBANGAN MODELArea yang tersedia untuk pengembangan logitik infrastruktur : 50000 M2Persyaratan untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut :Pariwisata konferensi: 800 Ekowisata: 600 Pariwisata ziarah: 500 Biaya pemeliharaan total untuk tempat tidak boleh melebihi 36 mu, biaya per kategori adalah :Pariwisata konferensi: 1 muEkowisata: 0,8 muPariwisata ziarah: 0,3 muDalam istilah matematika di atas adalah :8 X1 + 6X2 + 5X3 50010 X1 + 8 X2 + 3X3 360PENGEMBANGAN MODELDua variabel independen X4 dan X5 diperkenalkan untuk memaksimalkan fungsi linier :

f(x , x ,x , x ) 6X1 + 4 X2 + 3 X3 + 0X4 + 0X58X1 + 6X2 + 5X3 + X4 + 0X5 = 50010X1 + 8X2 + 3X3 + 0X4 + X5 = 360X1 , X2 , X3 , X4 , X5 0PENGEMBANGAN MODELDiasumsikan matriks :

dengan vektor

PENGEMBANGAN MODEL

PENJELASAN

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODELOleh karena itu maksimalisasi keuntungan terjadi ketika X1 = 11,53 (yaitu ketika ada tempat konferensi 11), X2 = 0 (yaitu tidak ada tempat eko wisata) dan X3 = 81,53 (yaitu 81 daerah ziarah).Ini berarti bahwa pariwisata eko tidak akan memberikan kontribusi untuk memaksimalisasi laba dan karena itu tidak diperlukan.KESIMPULANKotamadya Dirfis tidak harus berinvestasi untuk model eko wisata, karena tidak ada situs untuk eko wisata di wilayah ini.Sheet1Rumus :X = A-1 . BAA-1BA-1 * B862-1.5500460108-2.52360-530

Sheet2

Sheet3