pengembangan model permainan engklek …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfdalam penulisan...

43
i PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK MENGGUNAKAN MUSIK INSTRUMENTAL UNTUK PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELOMPAT PADA SISWA KELAS V MI AL IMAN BANARAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh MARDHANI PUTRA MASHUDHI 6102411108 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: vukien

Post on 06-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

i

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK MENGGUNAKAN MUSIK

INSTRUMENTAL UNTUK PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELOMPAT

PADA SISWA KELAS V MI AL IMAN BANARAN KECAMATAN GUNUNGPATI

KOTA SEMARANG

SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

MARDHANI PUTRA MASHUDHI

6102411108

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

2

ABSTRAK

Mardhani Putra Mashudhi. 2015. Pengembangan Model Permainan Engklek Menggunakan Musik Untuk Pembelajaran Gerak Dasar Melompat Pada Siswa Kelas V Mi Al Iman Gunungpati Kota Semarang. Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing Agus Widodo Suripto, S.Pd, M.Pd

Kata Kunci: Pengembangan, Engklek Musik, Gerak Dasar Melompat.

Latar belakang penelitian ini adalah siswa mengeluh dan kurang

bersemangat dalam pembelajaran lompat jauh. Beberapa siswa cenderung kurang aktif, mereka pada saat pembelajaran lompat jauh merasa cepat bosan dan hanya duduk di tepi lapaangan. Pelajaran yang diberikan belum dikemas dalam modifikasi sehingga dijumpai siswa yang kurang antusias , bosan dan malas untuk bergerak. Sarana dan prasarana seperti lintasan lompat jauh yang tidak layak karena lintasan pasir yang sudah mengeras. Untuk itu dapat ditarik rumusan masalah : Bagaimana model pembelajaran Gerak Dasar Melompat dengan Permainan Engklek menggunakan musik di MI Al Iman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa pengembangan model pembelajaran gerak dasar melompat dengan permainan Engklek memggunakan musik pada siswa kelas V MI Al Iman.

Penelitian ini dilakukan di MI Al Iman Banaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dengan menggunakan populasi 20 siswa pada uji lapangan . Pada uji skala kecil menggunakan 10 siswa. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan yang merupakan dasar untuk mengembangkan model yang akan di hasilkan, adapun prosedur/langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; (2) mengembangkan produk awal; (3) validasi ahli dan revisi; (4) uji coba kelompok kecil dan revisi produk; dan (5) uji coba kelompok besar dan produk akhir. Berdasarkan dari hasil analisis data evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran didapat rata-rata persentase 81,35%. Hasil analisis data kuesioner uji coba skala kecil didapat rata-rata persentase 86,66%, hasil analisis data kuesioner uji coba skala besar rata-rata persentase sebesar 97,5%. Hasil analisis lembar pengamatan skala kecil didapat rata-rata presentase sebesar 79,69%, sedangkan skala besar didapat rata-rata presentase sebesar 90,63%.

Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan bahwa model permainan

Engklek menggunakan musik ini dapat digunakan sebagai alternatif

pembelajaran permainan lompat jauh bagi siswa kelas V MI AL IMAN.

Berdasarkan hasil penelitian di atas , diharapkan bagi guru penjas di sekolah

dasar untuk menggunakan produk permainan Engklek menggunakan musik ini

sebagai alternatif pembelajaran pemanasan lompat jauh.

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

3

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

4

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

5

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.” (Kahlil Gibran)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.” (Aristoteles)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam

Nasyroh:5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tua (Bapak Judi dan Ibu Sulastri)

yang selalu memberikan dukungan kepada anaknya

v

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga peneliti mendapatkan kelancaran dalam menyelesaikan

penyusunan Skripsi dengan judul “Pengembangan Model Permainan Engklek

Menggunakan Musik Untuk Pembelajaran Gerak Dasar Melompat Pada Siswa

Kelas V Mi Al Iman Gunungpati Kota Semarang”. Skripsi ini merupakan syarat

akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru

Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah

memberikan bantuan pelayanan dalam memperlancar penyelesaian skripsi.

4. Agus Widodo Suripto, S.Pd., M.Pd., dosen Pembimbing yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan semangat.

vi

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

7

5. Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd. selaku dosen ahli penjasorkes yang telah

memberikan petunjuk, kritik, serta saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Sri Maryatun, S.Pd., Kepala Sekolah MI Al Iman Banaran Kota Semarang

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Yuli Setiadi, S.Pd., guru Penjasorkes MI Al Iman Banaran Kota Semarang

yang telah membantu penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Guru dan tenaga kependidikan di MI Al Iman Banaran Kota Semarang yang

membantu penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian skripsi ini telah tersusun sesuai rencana semoga bermanfaat

bagi ilmu pengetahuan.

Penulis

vii

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

8

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................. i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

PERNYATAAN ................................................................................................... iii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 3 1.3 Tujuan Pengembangan ................................................................ 4 1.4 Manfaat Pengembangan .............................................................. 4 1.5 Spesifikasi Produk ........................................................................ 5 1.6 Pentingnya Pengembangan .......................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR .................................. 6 2.1 Landasan Teori ............................................................................. 6 2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani ................................................... 6 2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani .......................................................... 8 2.1.3 Fungsi Pendidikan Jasmani .......................................................... 9 2.1.4 Ciri Pendidikan Jasmani .............................................................. 10 2.1.5 Ruang Lingkup Penjasorkes ....................................................... 11 2.1.6 Pembelajaran Inovatif ................................................................. 12 2.1.7 Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar ........................................... 13 2.1.8 Teori-teori yang Mendasari Pembelajaran Penjasorkes .............. 13 2.1.9 Teori Perkembangan Motorik Anak Sekolah Dasar ..................... 16 2.1.10 Gerakan dalam Olahraga ........................................................... 18 2.1.11 Pengertian Lompat ..................................................................... 19 2.1.12 Pengertian Engklek .................................................................... 19 2.1.13 Media Pembelajaran ................................................................... 22 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................... 24

BAB III METODE PENGEMBANGAN ............................................................... 26 3.1 Model Pengembangan ................................................................ 26 3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................ 27 3.3 Uji Coba Produk ......................................................................... 28 3.3.1 Desain Uji Coba .......................................................................... 28 3.3.2 Subjek Uji Coba .......................................................................... 29

viii

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

9

3.4 Rancangan Produk ...................................................................... 29 3.5 Jenis Data .................................................................................. 34 3.6 Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 35 3.7 Analisis Data .............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ................................................................... 38 4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil ................................. 38 4.1.1 Deskripsi Draf Produk Awal ........................................................ 38 4.1.2 Sarana dan Prasarana Permainan Engklek Musik ...................... 39 4.1.3 Peraturan dan Cara Bermain Engklek Musik .............................. 41 4.1.4 Validasi Ahli Draf Produk Awal .................................................... 43 4.1.5 Deskripsi Data Validasi Ahli ........................................................ 44 4.1.6 Revisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil ............. 44 4.1.7 Data Hasil Uji Coba Skala Kecil .................................................. 44 4.1.8 Data Hasil Evaluasi Ahli .............................................................. 45 4.1.9 Data Hasil Pengisian Kuesioner Siswa ....................................... 46 4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil ...................................... 47 4.2.1 Deskripsi Hasil Analisis Data Lembar Evaluasi Ahli ..................... 47 4.2.2 Deskripsi Hasil Analisis Data Lembar Kuesioner Siswa ............... 48 4.3 Revisi Produk ............................................................................. 53 4.3.1 Hasil Revisi Produk ..................................................................... 54 4.3.2 Draf Model Permainan Engklek Musik Hasil Revisi ...................... 54 4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Besar ................................ 54 4.4.1 Data Hasil Uji Coba Skala Besar ................................................. 55 4.4.2 Data Hasil Uji Coba Skala Besar Pada Lembar Kuesioner Siswa 55 4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Besar ................................... 57 4.5.1 Deskripsi Hasil Analisis Data Lembar Kuesioner Siswa ............... 57 4.5.2 Deskripsi Hasil Analisis Data Lembar Pengamatan ..................... 62 4.6 Prototipe Produk ......................................................................... 63 4.6.1 Sarana dan Prasarana ................................................................. 64 4.6.2 Peraturan dan Cara Bermain Engklek Musik ............................... 66 4.6.3 Ranah yang Terkandung dalam Permainan Engklek Musik ......... 68

BAB V KAJIAN DAN SARAN .......................................................................... 69 5.1 Kajian Prototipe Produk ............................................................... 69 5.2 Saran Pemanfaatan ..................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN ........................................................................................................ 73

ix

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

10

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Kuesioner .......................................... 35

1.2 Skor Jawaban Kuesioner “Ya” atau “Tidak” ............................................... 36

1.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Siswa ................................ 36

1.4 Klasifikasi Persentase ............................................................................... 37

4.1 Lembar Evaluasi Ahli .................................................................................. 45

4.2 Presentase Hasil Pengisian Kuesioner Siswa ............................................. 46

4.3 Rekapitulasi Presentase Hasil Evaluasi Para Ahli ...................................... 48

4.4 Presentase Hasil Pengisian Kuesioner Siswa ............................................. 55

4.5 Hasil Presentase Lembar Kuesioner Uji Skala Kecil dan Skala Besar ........ 56

4.6 Hasil Analisis Dta Lembar Pengamatan Uji Coba Skala Kecil ..................... 62

x

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

11

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

2.1 Pola Engklek Gunung ................................................................................. 21

3.1 Lapangan Permainan Engklek Musik .......................................................... 31

3.2 Speaker Aktif yang Digunakan dalam Permainan Engklek Musik ................ 32

3.3 Lintasan Tapak Gunung ............................................................................. 32

3.4 Karet Gelang............................................................................................... 33

3.5 Peluit .......................................................................................................... 33

4.1 Lapangan Permainan Engklek Musik .......................................................... 39

4.2 Speaker Aktif yang Digunakan dalam Permainan Engklek Musik ................ 40

4.3 Lintasan tapak Gunung ............................................................................... 40

4.4 Karet Gelang............................................................................................... 41

4.5 Peluit .......................................................................................................... 41

4.6 Diagram Presentase Jawaban Kuesioner Skala Kecil ................................. 53

4.7 Diagram Perbandingan Hasil Prosentase Kuesioner Skala Kecil Dan Skala Besar .......................................................................................................... 56

4.8 Diagram Presentase Jawaban Kuesioner Skala Besar ............................. 62

4.9 Lapangan Permainan Engklek Musik ......................................................... 64

4.10 Speaker Aktif yang Digunakan dalam Permainan Engklek Musik ............... 65

4.11 Lintasan Tapak Gunung ............................................................................. 65

4.12 Karet Gelang .............................................................................................. 66

4.13 Peluit.......................................................................................................... 66

xi

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing .......................................................... 74

2. Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... 75

3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ............................................. 76

4. Lembar Evaluasi Ahli Penjasorkes .............................................................. 77

5. Lembar Evaluasi Ahli Pembelajaran ........................................................... 80

6. Daftar Siswa Kelas V MI AL Iman (Sampel Skala Kecil) ............................. 83

7. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Untuk Siswa ................................................. 84

8. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Gerak Engklek Musik ................................... 89

9. Rekap Nilai Kuesioner Afektif Siswa Uji Coba Skala Kecil .......................... 93

10. Rekap Nilai Kuesioner Kognitif Siswa Uji Coba Skala Kecil ........................ 94

11. Rekap Nilai Kuesioner Psikomotor Uji Coba Skala Kecil .............................. 95

12. Rekap Nilai Lembar Pengamatan Afektif Siswa Uji Coba Skala Kecil ......... 96

13. Rekap Nilai Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Uji Coba Skala kecil .. 97

14. Daftar Siswa Kelas V MI AL Iman (Sampel Skala Besar) ............................ 98

15. Rekap Nilai Kuesioner Afektif Siswa Uji Coba Skala Besar ......................... 99

16. Rekap Nilai Kuesioner Kognitif Siswa Uji Coba Skala Besar ..................... 101

17. Rekap Nilai Kuesioner Psikomotor Uji Coba Skala Besar .......................... 103

18. Rekap Nilai Lembar Pengamatan Afektif Siswa Uji Coba Skala Besar ...... 105

19. Rekap Nilai Lembar Pengamatan Psikomotor Uji Coba Skala Besar ........ 107

20. Dokumentasi .............................................................................................. 109

xii

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai–nilai, dan

pembiasaan hidup sehat. Pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan

aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas

emosional, keterampilan sosial, dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas

jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa

untuk beraktivitas, bermain, dan berolahraga secara sistematis, terarah, dan

terencana. Pendidikan jasmani pada tingkat sekolah dasar sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Karakteristik anak di

tingkat sekolah dasar adalah suka bermain dan bergerak.

Standar kompetensi pembelajaraan pendidikan jasmani harus terlaksana

sesuai dengan pedoman, maksud, dan tujuan yang ada dalam kurikulum,

sehingga guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang

efektif dan menyenangkan. Guru harus mengajarkan berbagai keterampilan

gerak dasar, strategi permainan olahraga, dan internalisasi nilai-nilai seperti

sportifitas, jujur, dan kerjasama dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

Siswa diharapkan dapat memperoleh berbagai pengalaman senang, kreatif,

inovatif, dan terampil melalui pendidikan jasmani sehingga dapat memelihara dan

meningkatkan kesegaran jasmani pada gerak manusia. Guru pendidikan jasmani

perlu mengembangkan sistem pembelajaran dengan melakukan pendekatan,

1

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

2

variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran melalui berbagai cabang

olahraga (Eli Erlina, 2012:3).

Pendidikan jasmani memiliki berbagai materi pembelajaran, seperti

renang, atletik, pencak silat, karate, sepak bola, dan lainnya. Setiap

pembelajaran memerlukan keterampilan dan teknik dasar tertentu agar hasilnya

dapat maksimal. Pembelajaran atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis

olahraga yang secara garis besar dikelompokkan menjadi lari, lompat, dan

lempar. Peneliti akan mengkaji materi pembelajaran atletik lompat, yaitu olahraga

lompat engklek menggunakan musik yang merupakan suatu rangkaian gerak

untuk mengangkat tubuh keatas melalui proses lari, menumpu, melayang, dan

mendarat.

Berdasarkan observasi mengenai proses pembelajaran penjasorkes

selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MI AL IMAN, Kecamatan

Gunungpati, Kota Semarang diperoleh informasi bahwa pembelajaran gerak

dasar lompat masih kurang baik. Guru mengajar gerak dasar lompat dengan

memberikan arahan mengenai gerak yang harus dilakukan oleh siswa terlebih

dahulu, tetapi siswa masih kurang aktif karena proses pembelajaran masih

bersifat konvensional sehingga kurang menarik bagi siswa. Pembelajaran

penjasorkes pada siswa kelas V dengan standar kompetensi 6. Mempraktikan

berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan

peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan

kompetensi dasar. 6.3 Mempraktikan variasi teknik dasar atletik yang

dimodifikasi, serta nilai semangat, sportifitas, kerjasama, percaya diri, dan

kejujuran. Dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lompat kurang

dimodifikasi, sehingga siswa merasa bosan dan kurang bersemangat dalam

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

3

mengikuti pembelajaran, siswa masih banyak yang suka bermain sendiri selama

proses pembelajaran, anak dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran

mengalami kesulitan dalam melakukan latihan gerakan sehingga anak tidak

bergerak secara aktif dan efisien (BSNP,2006).

Tujuan pembelajaran penjas dapat ditempuh melalui aktifitas pembelajaran

permainan engklek musik. Permainan engklek musik merupakan permainan

olahraga beregu yang kompetitif. Permainan engklek musik dilakukan oleh dua

regu dengan jumlah yang sama banyak. Setiap regu harus melompati setiap

nomer di dalam lintasan engklek secara benar dan sesuai irama musik. Tanpa

kerjasama antar anggota dalam regu, maka akan sulit bagi suatu regu untuk

memenangkan pertandingan. Permainan engklek musik dapat mengajarkan arti

disiplin, sportifitas, kerjasama, dan rasa tanggung jawab.

Modifikasi model pembelajaran menggunakan permainan engklek musik

diharapkan dapat membuat siswa lebih konsentrasi dan fokus pada lompatan

dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran standar. Pengembangan

yang dilakukan berupa “Pengembangan Permainan Engklek Menggunakan

Musik Untuk Pembelajaran Gerak Dasar Melompat Pada Siswa Kelas V MI AL

IMAN, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di rumuskan permasalahan

sebagai berikut: “Bagaimana pengembangan model permainan engklek

menggunakan musik untuk pembelajaran gerak dasar melompat pada siswa

kelas V di MI AL IMAN, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang?

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

4

1.3 TUJUAN PENGEMBANGAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dibahas dalam

rancangan penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk

menghasilkan model permainan engklek menggunakan musik untuk

pembelajaran gerak dasar melompat pada siswa kelas V di MI AL IMAN,

Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

1.4 MANFAAT PENGEMBANGAN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam pengunaan media engklek

musik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru

Guru pendidikan jasmani dapat memperoleh suatu strategi dengan

pendekatan bermain sebagai upaya inovasi pembelajaran.

2. Bagi siswa

Bermanfaat bagi siswa yang kurang menyenangi pembelajaran engklek

musik, sehingga termotivasi belajar dan lebih mudah memahami materi yang di

sampaikan.

3. Bagi sekolah

Dapat dijadikan motifasi guru bidang lain dalam menciptakan media

pembelajaran yang bervariatif untuk mengembangkan minat belajar dan prestasi

siswa, guru, dan sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih

baik lagi.

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

5

1.5 Spesifikasi Produk

Diharapkan produk yang akan dihasilkan melalui penelitian

pengembangan ini adalah model pembelajaran gerak dasar lompat berupa

permainan engklek musik yang sudah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik

siswa Sekolah Dasar, yaitu permainan yang dapat menggembangkan semua

aspek pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor) pada hasil penelitian yang

efektif, efesien, dan dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga kebugaran

jasmani dapat terwujud, serta dapat mengatasi kesulitan dalam berlompat.

1.6 Pentingnya Pengembangan

1.6.1 Bagi Peneliti

Sebagai bekal pengalaman dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes

yang menarik.

1.6.2 Bagi Guru Penjas

Sebagai motivasi guru penjas untuk mengembangkan kreativitas dan

inovasi dalam pembelajaran penjasorkes.

1.6.3 Bagi Pembaca

Sebagai dasar penelitian lebih lanjut serta pertimbangan untuk penelitian

pengembangan engklek musik.

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani

Samsudin (2008:2) menyatakan bahwa, pendidikan jasmani adalah suatu

proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pendidikan

jasmani sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena

melalui pendidikan jasmani tidak hanya meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan jasmani serta psikomotor saja tetapi juga ranah kognitif dan

afektif setiap anak.

Gabbard, leblanc, dan lowy (1987) dalam Sukintaka (1992:10) juga

berpendapat bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan belajar aktivitas jasmani

akan mempengaruhi: (1) ranah kognitif, yang berupa kemampuan berpikir

(bertanya, kreatif, dan menghubungkan), kemampuan memahami, menyadari

gerak, dan perbuatan akademik, (2) ranah psikomotor, yang berupa

pertumbuhan biologik, kesegaran jasmani, kesehatan, keterampilan gerak, dan

peningkatan keterampilan gerak, dan (3) ranah afektif, yang berupa rasa senang,

penanggapan yang sehat terhadap aktivitas jasmani, kemampuan menyatakan

dirinya (aktualisasi diri), menghargai diri sendiri, dan konsep diri.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan

pendidikan lewat aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan penjasorkes yang

dirumuskan dalam ranah fisik, afektif, psikomotor, dan kognitif. Tujuan umum

6

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

7

Pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum dalam pendidikan, yaitu

untuk menghasilkan perubahan perilaku yang melekat pada diri siswa. Proses

belajar dalam penjasorkes juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan

perilaku pada siswa. Selain itu, kegiatan mengajar juga dimaksudkan, agar

terjadi proses belajar secara sederhana, dalam penjasorkes yaitu proses belajar

untuk bergerak, dan belajar untuk gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak

untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam penjas anak diajarkan untuk bergerak.

berdasarkan beberapa sudut pandang pendidikan jasmani dapat dibedakan

menjadi:

a. Pandangan tradisional, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari 2

komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani.

Pandangan ini menganggap bahwa penjas semata-mata hanya mendidik

jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang atau penyelaras pendidikan

rohani manusia. Dengan kata lain penjasorkes hanya sebagai pelengkap

saja (Adang Suherman, 2000:17).

b. Pandangan modern yang sering juga disebut pandangan holistik,

menganggap bahwa manusia bukan suatu yang terdiri dari bagian-bagian

yang terpilah-pilah. Manusia adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang

terpadu. Dengan pandangan tersebut pendidikan jasmani diartikan sebagai

proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Hubungan

antara tujuan umum pendidikan, tujuan pendidikan jasmani, dan

penyelenggaraannya harus terjalin dengan baik. Dengan demikian nampak

bahwa pendidikan jasmani sangat penting bagi pengembangan manusia

secara utuh dan merupakan dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh

karena itu, penjas tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja atau

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

8

hanya untuk kepentingan satu komponen saja. Pandangan holistik ini, pada

awalnya kurang banyak memasukan aktivitas sport karena pengaruh

pandangan sebelumnya, yaitu akhir abad 19 yang menganggap bahwa sport

tidak sesuai di sekolah-sekolah. Namun tidak bisa dipungkiri sport terus

tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian

integral dari kehidupan manusia sport menjadi populer, siswa

menyenanginya dan ingin mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi di

sekolah-sekolah hingga para pendidik seolah-olah ditekan untuk menerima

sport dalam kurikulum di sekolah karena mengandung nilai-nilai pendidikan

(Adang Suherman, 2000:19).

Beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

jasmani adalah suatu aktivitas jasmani untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengengembangkan keterampilan motorik, kognitif, dan sikap sportif. Selain itu

pendidikan jasmani sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak. Ada dua sudut pandang pendidikan jasmani yaitu pandangan tradisional

yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari jasmani dan rohani, sedangkan

pandangan modern menganggap bahwa manusia itu terdiri dari bagian yang

terpadu.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Menurut Sukintaka (2004:76), Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan bukan merupakan pendidikan tentang problem tubuh, akan tetapi

merupakan pendidikan tentang problem manusia dan kehidupan yang

mempunyai 4 ranah tujuan yaitu :

a. Jasmani dan Psikomotor, meliputi :

1) Kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskuler, dan kelentukan.

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

9

2) Persepsi gerak, gerak dasar, keterampilan, olahraga dan tari.

b. Kognitif, meliputi :

Pengetahuan, keterampilan intelektual, dan kemampuan intelektual.

c. Afektif, meliputi :

Sehat, respek gerak, aktualisasi diri, menghargai diri, dan konsep diri.

Suherman (2000:23) menyatakan, secara umum tujuan Penjasorkes

dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu :

a. Perkembangan fisik

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-

aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh

seseorang.

b. Perkembangan gerak

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara

efektif,efisien, halus, indah, sempurna.

c. Perkembangan mental

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginter-

pretasikan keseluruhan pengetahuan tentang Penjasorkes kedalam lingku-

ngannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan,

sikap dan tanggung jawab siswa.

d. Perkembangan sosial

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan

diri pada suatu kelompok atau masyarakat. Tujuan penjasorkes adalah untuk

membantu peserta didik dalam rangka meningkatkan gerak mereka,

disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam

berbagai aktivitas.

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

10

2.1.3 Fungsi Pendidikan Jasmani

Menurut Samsudin (2008:3-5), mengemukakan secara rinci mengenai

fungsi pendidikan jasmani, yaitu sebagai berikut :

a. Aspek Organik

Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu

dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki

landasan untuk mengembangkan keterampilan.

b. Aspek Neuromuskuler

Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.

c. Aspek Perseptual

Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat

atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan,

belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya.

d. Aspek Kognitif

Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,

memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan.

e. Aspek Sosial

Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan di mana berada.

f. Aspek Emosional

Mengembangkan respons yang sehat terhadap aktivitas jasmani.

2.1.4 Ciri Pendidikan Jasmani

Dalam asas dan falsafah penjas dijelaskan bahwa ciri penjas yang

berkualitas adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan sikap positif terhadap gerak/aktivitas, jasmani, dansa,

permainan, dan olahraga.

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

11

b. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan sedemikian banyak

problema technomotor.

c. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan persoalan pribadi dan

antar pribadi yang terkait dengan situasi gerak/ olahraga.

d. Membutuhkan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk memahami

peraturan dan ketentuan dalam budaya gerak serta mampu mengubahnya

secara bermakna.

e. Meningkatkan kualitas kehidupan sekolah.

2.1.5 Ruang Lingkup Penjasorkes

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan meliputi aspek-aspek yaitu olahraga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif, atletik,

kasti, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu

tangkis dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas,

senam pagi, SKJ, dan senam aerobic, serta aktivitas lainnya. Aktivitas air

meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air dan

renang serta aktivitas laiinya.

Dalam penelitiannya Eli Erlina (2012:15), menyabutkan ruang lingkup

mata pelajaran Penjasorkes meliputi beberapa aspek, antara lain yaitu:

a. Permainan dan olahraga, meliputi olahraga tradisional, permainan eksplorasi

gerak, keterampilan lokomotor, non lokomotor dan manipulatif, atletik,

kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu

tangkis dan beladiri, serta aktivitas lainnya;

b. Aktivitas pengembangan, meliputi mekanika sikap tubuh, dan komponen

kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya;

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

12

c. Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat dan senam lantai serta aktivitas lainnya;

d. Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic

serta aktivitas lainnya;

e. Aktivitas air, meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan

bergerak di air dan renang serta aktivitas lainnya;

f. Pendidikan luar kelas (meliputi: piknik/ karyawisata).

g. Pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung;

h. Kesehatan, meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetep

sehat, merawat lingungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang

sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur istirahat yang tepat dan

berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS, aspek kesehatan merupakan

aspek tersendiri dan secara implisit masuk kedalam semua aspek.

2.1.6 Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang

dilakukan oleh guru. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran

yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran yang dirancang oleh

guru,disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.

Dalam proses pendidikan guru mempunyai tugas utama yaitu

membimbing, mengajar, mendidik, dan melatih yang berperan dalam

menggerakan kemajuan dan perkembangan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pada dasarnya, pengembangan pembelajaran berusaha untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, permasalahan yang dihadapi

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

13

biasanya berasal dari kemampuan dan semangat siswa. Sarana belajar yang

tidak sesuai dengan karakter anak serta keterbatasan wawasan guru dalam

melakukan pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasaran yang dimiliki

sekolah merupakan permasalahan yang biasanya dialami sekolah-sekolah dan

membutuhkan pemecahan dengan metode pembelajaran yang kreatif.

2.1.7 Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

Fokus pendidikan jasmani di sekolah dasar menurut Pangrazi dan Dauer

adalah pendidikan jasmani untuk awal masa kanak-kanak dan sekolah dasar

diidentifikasikan sebagai belajar untuk bergerak, bergerak untuk belajar, dan

belajar tentang gerak. Artinya pendidikan jasmani pada sekolah dasar

merupakan wahana untuk anak belajar bergerak serta melalui bergerak anak

dapat belajar banyak hal (Samsudin,2008:6)

Bennet, Howell, dan Simri (Samsudin,2008:7) mengidentifikasi elemen-

elemen pendidikan jasmani yang diberikan di SD adalah:

a. Gerak-gerak dasar yang meliputi, jalan, lari, lompat/loncat, menendang,

menarik, mendorong, mengguling (roll), memukul, keseimbangan,

menangkap dan bergulir.

b. Game dengan organisasi rendah dan lari beranting.

c. Aktivitas-aktivitas berirama, tari-tarian rakyat (rolk dance), bernyanyi, dan

game musik (musikal games).

d. Dasar-dasar keterampilan untuk berbagai olahraga dan game, biasanya

dimulai kira-kira pada tahun keempat atau kelima.

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

14

2.1.8 Teori-teori yang mendasari pembelajaran penjasorkes

2.1.8.1 Teori Bermain

Bermain merupakan suatu bentuk kegiatan yang sangat disenangi oleh

anak. Karena rasa senang inilah akan terbentuk suatu situasi yang dapat

digunakan sebagai wahana untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian

akan timbul situasi yang memungkinkan terlaksananya proses pendidikan.

Dengan adanya rasa senang menyebabkan anak berbuat secara spontan,

sehingga keadaan asli anak akan mudah terlihat (Sukintaka, 1992:76).

Pada umumnya anak-anak suka bermain. Bermain merupakan sebuah

konsep, oleh karena nya manusia disebut “makhluk bermain” (homo ludens).

Agar dapat membina, mengarahkan dan mendorong pertumbuhan dan

perkembangan anak-anak, para guru pendidikan jasmani atau pelatih, akan

mempertimbangkan pula, jenis serta bentuk permainan dengan karakteristik

fase-fase pertumbuhan dan perkembangan anak. Sifat bermain ditandai dengan

beberapa ciri sebagai berikut:

1. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan sukarela atas

dasar rasa senang. Kekbebasan ini tak berlaku bagi anak-anak dan hewan,

mereka bermain dan harus bermain karena dorongan naluri. Bermain berguna

untuk merangsang perkembangan fisik dan mental anak. Ciri utama bermain

ialah kebebasan yang tak didesak oleh tugas dan kewajiban moral. Karena

dilakukan tanpa paksaan, maka bermain dilakukan pada waktu luang.

2. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktifitas yang dilakukan secara

spontan.

3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan

kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

15

memerlukan kerja sama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui

kemampuan lawan, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan

dirinya sendiri (Sukintaka, 1992:7).

Anak-anak memiliki fisik yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Melakukan aktifitas gerak tubuh bukan hanya bermanfaat untuk

pertumbuhan dan perkembangan fisik semata, melainkan juga sangat penting

untuk perkembangan daya fikir dan kreatifitasnya.

Permainan atau games aktifitas yang bersifat sukarela atas kesenangan

yang dilakukan dengan unsur-unsur: 1) play, 2) kompetisi sederhana, 3) aturan

dibuat untuk ditaati bersama, 4) hasil ditentukan oleh unsur ketepatan strategi

dan kesempatan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:207).

Bermanfaat tidaknya suatu permainan tergantung kepada desain

permainan itu sendiri, jika desainnya bagus banyak sekali aspek pelajaran yang

bisa diambil dari kegiatan bermain. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah

belajar berinteraksi sosial, menghargai pendapat orang lain, belajar empati, dan

belajar bekerjasama dalam kelompok. Tujuan permainan secara garis besar

dapat dikategorikan sebagai tersebut:

1) Kerja sama kelompok (team building)

Team bulding sanagat bagus untuk melatih bekerja sama dalam

memecahkan masalah, melatih kekompakan tim, membangun kepemimpinan,

belajar bertangung jawab dalam setiap tindakan. Kerja sama kelompok tidak

akan kokoh tanpa adanya persaingan dengan grup lain.

2) Menyegarkan suasana (energizer)

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

16

Jenis permainan sangat bagus untuk dijadikan sebagai selingan ketika

suasana sudah jenuh dan membosankan. Suasana bermain dalam kondisi fun

bisa membuat mental bersemangat kembali.

3) Mencairkan suasana (ice breaker)

Sering kali muncul suasana beku ketika dalam kegiatan yang

membutuhkan konsentrasi besar. Hal ini bisa disebabkan karena ketegangan

dan terlalu serius atau beberapa individu belum mengenal dengan baik teman

sebayanya. Bahkan membosankan juga bisa merusak suasana yang pada

awalnya kondusif. Suasana yang kaku dan kurang hangat seperti ini bisa

diatasi dengan dengan melakukan permainan.

4) Komunikasi (communication)

Jenis permainan membutuhkan komunikasi antar peserta dalam satu

kelompok. Membangun komunikasi efektif dalam bermain akan membantu

kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan efisien.

5) Persepsi (perseption)

Persepsi berkaitan dengan pemahaman peserta terhadap sesuatu

berdasarkan proses identifikasi objek tersebut

6) Pelajaran (lerning)

Jenis permainan selain bersifat menghibur juga mengajarkan kepada

peserta mengenai berbagai pengetahuan yang banyak bisa diperoleh melalui

pengalaman sendiri melalui permainan tersebut (Pepen Supendi dan

Nurhidayat, 2008:13-14).

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

17

2.1.9 Teori Perkembangan Motorik Anak Sekolah Dasar

2.1.9.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh Anak Usia 6-12 Tahun

Ukuran dan porposi tubuh berubah secara terhadap, dan hubungan

konstan dipertahankan dalam perkembangan tulang dan jaringan. Oleh

karenanya, energi anak di arahkan ke arah penyempurnaan pola gerak dasar

yang telah terbentuk selama periode masa awal anak. Disamping

penyempurnaan pola gerak dasar, adaptasi dan modifikasi terhadap gerak dasar

perlu dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk menghadapi adanya peningkatan

ataupun pertambahan berbagai situasi (Yanuar Kiram, 1992:36).

2.1.9.2 Perkembangan Aktivitas Motorik Kasar (Gross Motor Ability)

Perkembangan motorik dasar difokuskan pada keterampilan yang biasa

disebut dengan keterampilan motorik dasar meliputi jalan, lari, lompat, loncat,

dan keterampilan menguasai bola seperti melempar, menendang, dan

memantulkan bola. Keterampilan motor dasar dikembangkan pada masa anak

sebelum atau masa sekolah akan menjadi bekal awal untuk mempraktekkan

keterampilan gerak yang efisien bersifat umum dan selanjutnya akan diperlukan

sebagai dasar untuk perkembangan keterampilan motorik yang lebih khusus

yang semuanya ini merupakan sari bagian integral prestasi bagi anak dalam

segala umur dan tingkatan (Yanuar Kiram, 1992:42).

2.1.9.3 Perkembangan Aktivitas Motorik Halus (Fine Motor Activity)

Kontrol motorik halus telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengatur atau mengkoordinasi penggunaan bentuk gerakan mata dan tangan

secara efisien, tepat, dan adaptif. Perkembangan kontrol motorik halus atau

keterampilan koordinasi mata dan tangan mewakili bagian yang penting,

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

18

perkembangan motorik secara total anak-anak dan secara jelas mencerminkan

kapasitas sistem saraf pusat untuk mengangkut dan memproses input visual dan

menerjemahkan input tersebut ke bentuk keterampilan. Untuk mendapatkan

keterampilan dengan baik, maka perilaku yang perlu dilakukan anak harus dapat

berinteraksi dengan praktek dan melakukan komunikasi terhadap objek sekolah

dan lingkungan rumah (Yanuar Kiram, 1992:43).

Simpulan dari keterangan diatas bahwa pada masa anak umur 6-12

tahun pertumbuhan cenderung relatif lambat. Walaupun demikian mempunyai

waktu belajar yang sangat cepat. Pola dasar motorik halus beradaptasi pada

perbedaan struktur, dan kontrol motorik dapat didefinisikan dengan kemampuan

mengkoordinasi aktivitas untuk membentuk keterampialn atau gerak adaptif.

2.1.10 Gerakan dalam olahraga

Anak-anak memiliki fisik yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Melakukan aktifitas gerak tubuh bukan hanya bermanfaat untuk

pertumbuhan dan perkembangan fisik semata, melainkan juga sangat penting

untuk perkembangan daya fikir dan kreativitasnya.

Menurut Sukintaka (1992:16), Kemampuan gerak dalam berolahraga

biasanya memberi pengaruh pada gerak dan sikap gerak sehari-hari, organ

tubuh berfungsi dengan baik dalam melakukan gerak. Adapun dasar gerak itu

ialah kekuatan otot, kelentukan otot, daya tahan otot, dan daya tahan

kardiovaskuler. Dengan demikian akan berkembang, kemudian diikuti adanya

perkembangan kemampuan gerak. Gerakan yang paling dominan dalam

permainan engklek musik ini adalah gerakan melompat. Dengan gerakan

melompat seorang anak sudah dapat bermain engklek musik.

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

19

Jika dilihat dari keterampilan dasar, terdapat dua dasar keterampilan

diantaranya adalah:

a. Lokomotor

Pada keterampilan bermain engklek musik ada gerakan berpindah

tempat, seperti lari dan melompat. Gerakan tersebut merupakan gerakan

lokomotor.

b. Non lokomotor

Dalam bermain permainan engklek msuik ada gerakan yang tidak

berpindah tempat, yaitu pada saat berdiri di garis start waktu mau melakukan

gerakan berlari. Gerakan tersebut tergolong dalam gerakan non lokomotor.

Keterampilan gerak merupakan kemampuan yang terpenting di dalam

pendidikan jasmani agar sisiwa terampil dalam beraktifitas fisik. Keterampilan

gerak bagi anak-anak sekolah dasar sebagai perkembangan keterampilan gerak

yang berkaitan dengan permainan olahraga.

2.1.11 Pengertian Lompat

Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik

lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat

dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/ anggota tubuh lainnya

dengan keseimbangan yang baik (Djumidar, 2004:65). Lompatan dilakukan

dengan bertumpu pada kaki sebagai tolakan dan mendarat dengan kaki atau

anggota tubuh lainnya dengan disertai keseimbangan yang baik. Maksud dari

gerakan melompat disini juga meloncat. Melompat berarti melakukan lompatan

dengan bertumpu pada satu kaki sebagai tolakan, sedangkan meloncat adalah

melakukan lompatan dengan bertumpu pada dua kaki sebagai tolakan. Inti

gerakan melompat dan meloncat adalah membawa badan keatas dan

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

20

melakukan pendaratan dengan baik. Program pengembangan gerakan lompat

yaitu bagaimana cara melompat dan mendarat dengan benar, dan juga untuk

menanamkan rasa percaya diri pada siswa.

2.1.12 Pengertian Engklek

Menurut Indiyah Prana (2010: 53) engklek atau sondah adalah

permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini di daerah Jawa

Barat dan dari luar Jawa. Permainan ini dinamakan juga engklek atau ingkling.

Dinamakan demikian karena dilakukan dengan melakukan engklek, yaitu

berjalan melompat dengan satu kaki.

Dinamakan engklek karena bermainnya menggunakan satu kaki yang

dalam bahasa jawa artinya ‘engklek’. Anak yang menyukai permainan sederhana

ini biasanya perempuan. Tapi laki-laki pun begitu melihat bisa ikut bergabung

bermain. Jumlah pemain engklek bebas, biasanya 2 sampai 5 anak. Tempat

bermain tidak memerlukan pekarangan luas tetapi datar sehingga bisa dilakukan

di halaman rumah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan engklek adalah

permainan yang menggunakan media gambar persegi empat yang digambar

di lantai ataupun di tanah yang cara memainkannya dengan cara melompati

garis dengan satu kaki.

a) Cara Bermain Engklek

Permainan engklek mempunyai banyak jenis dan ragamnya. Pada

penelitian ini yang akan digunakan adalah engklek jenis gunung yang biasanya

ditemui di sekitar kita. Selain memiliki tingkat kesulitan yang rendah, engklek

jenis ini bisa di kreasikan sesuai kebutuhan bermain.

Page 33: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

21

Cara bermain engklek gunung dimulai dengan pemain melempar

pecahan genting (gacuk) kedalam busur nomor 3. Selanjutnya melompat dengan

satu kaki (engkleng) pada kotak 1, 2, 3 dan brok bersamaan pada kotak 4 dan 5

(kaki kiri 4, kaki kanan 5), engkleng di kotak 6, dan brok bersama lagi pada kotak

7 dan 8. Setelah itu, berbalik sambil ‘brok’ pada kotak 8, dan 7.

Dilanjutkan jongkok mengambil pecahan genting sambil tetap menghadap

ke belakang. Setelah dapat

kembali engkleng di kotak 6

dan brok di kotak 5 dan 4.

Lalu, kembali ke start dan

engkleng lagi di kotak 3, 2, 1.

Tahapan selanjutnya sama

dengan tahapan engklek

yang pertama.

b) Kecerdasan yang Dikembangkan dari Permainan Engklek

Gambar 2.1 Pola engklek gunung

3

2

1

4 5

6

7 8

Page 34: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

22

Permainan engklek dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, di

antaranya sebagai berikut.

1) Linguistik, permainan engklek dilakukan secara berkelompok sehingga anak

dilatih untuk berbicara dan mendengarkan temannya (komunikasi).

2) Logika matematik, melalui permainan ini anak dilatih untuk menghitung jarak

antara pijakan pertama dengan kotak berikutnya dan memperkirakan ayunan

tangan yang tepat untuk melempar kojo agar tepat sasaran.

3) Intrapersonal, permainan engklek melatih anak bersikap sabar, tidak

memaksa kehendak, bersikap tenang, serta merasa nyaman dan terbiasa

dalam kelompok.

4) Interpersonal, permainan engklek dilakukan secara berpasangan

/berkelompok sehingga anak dilatih untuk memiliki rasa toleransi dan empati

terhadap perasaan temannya.

5) Visual-spasial, pada permainan ini anak belajar menghitung jarak lempar,

memperkirakan luas bidang yang ada sehingga lemparan kojo tidak keluar.

6) Natural, alat permainan engklek dibuat dari benda-benda yang ada disekitar.

Aktivitas ini mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak

lebih menyatu dengan alam.

7) Kinestetik, permainan ini dilakukan dengan cara melompat dengan satu

maupun dua kaki kesana kemari, maju mundur di dalam kotak yang terbatas

dan melatih keseimbangan tubuh.

8) Spiritual, pada permainan ini anak belajar mengikuti aturan main dan mau

menerima akibat jika melakukan kesalahan (sportivitas).

2.1.13 Media Pembelajaran

Page 35: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

23

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar

terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media memiliki arti yang

sangat luas, namun sebagai media pendidikan, media digunakan sebagai alat

dan bahan kegiatan pembelajaran (Daryanto, 2013:4).

Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and

Technology) dalam Azhar Arsyad (2014:3). Media merupakan segala bentuk

dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Sedangkan

menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach dalam Azhar Arsyad (2014:3). Media

memiliki dua pengertian yaitu arti luas dan sempit. Menurut arti luas yaitu

kegiatan yang dapat menciptakan kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik

dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru. Dan

menurut arti sempit media berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik

yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi.

Peran media dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan meningkatkan hasil belajar yang

ingin dicapai. Manfaat media dalam proses pembelajaran siswa yaitu:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

Page 36: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

24

tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap mata

pelajaran.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dll.

5. Media pengajaran dapat membuat hal-hal yang abstrak dan konkrit. Dengan

menggunakan media guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa agar lebih efektif dan efisien, tanpa harus menggunakan peralatan

pembelajaran olahraga yang sebenarnya. Guru dalam mengajar pada

dasarnya untuk menyampaikan informasi kepada anak didiknya. Oleh karena

itu, media yang digunakan harus tepat dan dibuat secara kretif dalam ini guru

harus menyiapkan dan merangsang dengan tepat agar memungkinkan siswa

belajar lebih banyak dan meningkat aktivitas siswa sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

Media yang dipersiapkan secara baik dan menarik, dapat menarik

perhatian siswa untuk membangkitkan minat dan semangat siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Penggunaan media sangat penting untuk

memperlancar proses pembelajaran dari guru kepada siswa, dalam

merencanakan pemanfaatan media guru harus mengetahuai tujuan yang akan

dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta

strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu.

2.1.14 Modifikasi Pembelajaran

Modifikasi pembelajaran bila dikaitkan dengan tujuan pembelajaran,

dimulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi. Modifikasi

tujuan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke

Page 37: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

25

dalam tiga komponen, yaitu : 1) tujuan perluasan, maksutnya adalah tujuan

pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan

kemampuan melakukan bentuk dan wujud keterampilan dipelajari tanpa

memperhatikan aspek efisiensi atau efektivitasnya. 2) tujuan penghalusan,

maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan

pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak secara efisien. 3) tujuan

penerapan, maksutnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan

pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan

yang dilakukan melalui kriteria tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

2.2 Kerangka Berpikir

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral

dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berpikir kritis, keterampilan sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,

olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sesuai dengan kompetensi dasar dalam pendidikan jasmani maka perlu

adanya suatu pengembangan model pembelajaran penjas yang dikembangkan

sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran yang efektif, kreatif, dan

menyenangkan, sehingga siswa dalam melakukan pembelajaran penjas tidak

merasa bosan dan terbebani. Secara umum guru memberi pelajaran lompat di

sekolah dengan peraturan yang baku, baik itu bentuk lapangan, aturan

permainan, dan lain-lain. Sehingga siswa merasa jenuh, bosan dan kurang

Page 38: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

26

merasa senang. Maka diperlukan adanya suatu pengembangan gerak dasar

lompat menggunakan media kotak balok sebagai stimulus visual agar siswa

merasa senang dan gembira.

Pengembangan gerak dasar lompat menggunakan media permainan

tradisional engklek dan musik harus diwujudkan untuk mendukung berjalannya

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, dibuatlah suatu

model pembelajaran gerak dasar lompat menggunakan engklek musik untuk

membuat siswa aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang

menyenangkan pada saat mengikuti pembelajaran penjas. Gerak dasar lompat

menggunakan engklek musik dapat meningkatkan aktivitas gerak siswa, karena

membutuhkan aktivitas yang lebih menyenangkan dari gerak dasar lompat pada

umumnya. Selain itu maksud dari permainan ini adalah untuk melatih siswa agar

berfikir cepat dan tepat serta mampu menempatkan posisinya di dalam

permainan.

Page 39: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

27

Kondisi saat ini

Kurangnya modifikasi

pembelajaran lompat.

Tidak adanya pendekatan

untuk pembelajaran, sehingga siswa

kurang kesulitan.

Kurangnya sarana dan prasarana

pembelajaran, seperti

contohnya lintasan lompat

jauh.

Tindakan

Modifikasi lintasan lompat menggunakan

permainan tradisional

engklek.

Menciptakan permainan

engklek menggunakan irama musik

Permainan yang diciptakan

memuat teknik dasar melompat

Tujuan dan Hasil

menambah alat yang dimiliki

untuk kegiatan belajar

Pembelajaran lebih efektif dan

efisien

Pembelajaran teknik dasar melompat

melalui permainan

engklek menggunakan

musik agar meningkatkan

motivasi siswa.

Page 40: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

73

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Prototipe Produk

Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model

pembelajaran Permainan Engklek Menggunakan Musik yang berdasarkan data

pada saat uji coba skala kecil melibatkan 10 orang dan uji coba skala besar 20

orang.

Berdasarkan hasil uji coba dan pengamatan selama penelitian maka

dilakukan beberapa revisi meliputi :

1. Perubahan aktivitas siswa disalah satu lintasan dengan tujuan tercapainya

keefektifan gerakan

2. Penggunaan alat yang sederhana

3. Perubahan alat yang memudahkan jalannya permainan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pengamatan dalam penelitian ini,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Produk model pembelajaran Permainan Permainan Engklek Menggunakan

Musik sudah dapat dipraktikkan kepada subjek uji. Pernyataan itu didukung

oleh hasil analisis data dan evaluasi ahli penjas yang didapat rata – rata

prosentase 78,7% dan evaluasi ahli pembelajaran didapat rata – rata 84%.

Rata – rata dari penilaian mereka adalah 81,35%. Berdasarkan kriteria

penilaian maka produk pembelajaran Permainan Permainan Engklek

Menggunakan Musik ini telah memenuhi kriteria baik. Sehingga layak

digunakan untuk siswa kelas V MI AL IMAN.

72

Page 41: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

74

2. Produk model pembelajaran Permainan Permainan Engklek Menggunakan

Musik dapat digunakan bagi siswa kelas V MI AL IMAN. Hal itu berdasarkan

pada hasil analisis data kuesioner uji skala kecil yaitu didapat rata – rata

prosentase pilihan jawaban sesuai adalah 86,66%, dan hasil analisis lembar

pengamatan uji skala kecil 79,69%. Berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan maka model pembelajaran Permainan Permainan Engklek

Menggunakan Musik ini telah memenuhi kriteria baik. Sehingga dapat

digunakan untuk siswa kelas V MI AL IMAN.

3. Secara keseluruhan model pembelajaran Permainan Permainan Engklek

Menggunakan Musik dapat diterima dengan layak, sehingga baik uji coba

skala kecil maupun uji skala besar model ini layak diterapkan dan digunakan

untuk siswa kelas V MI AL IMAN.

5.2 Saran Pemanfaatan

1. Model pembelajaran Permainan Permainan Engklek Menggunakan Musik

sebagai produk yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

alternatif penyampaian materi pembelajaran lompat pada siswa kelas V MI

AL IMAN Banaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

2. Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang telah direncanakan

sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

3. Bagi guru Penjasorkes diharapkan dapat mengembangkan model – model

pembelajaran tehnik dasar lompat lainnya yang lebih menarik dan dapat

meningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran di sekolah.

Page 42: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

75

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pembaca, antara lain :

1. Penggunaan model pembelajaran ini harus selalu memperhatikan faktor

keamanan dan keselamatan siswa.

2. Kelebihan dari produk ini adalah adanya kesempatan siswa untuk mencoba

mempraktikkan tehnik dasar melompat.

3. Kelemahan dari model pembelajaran ini adalah, pengaturan siswa dan

pengaturan waktu agar disetiap lintasan dapat selesai secara bersamaan.

Page 43: PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ENGKLEK …lib.unnes.ac.id/27226/1/6102411108.pdfDalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

76

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Standar Isi: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI.

Jakarta: BSNP. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Erlina, Eli. 2012. “Pengembangan Model Permainan Lompat Halang Pada

Pembelajaraan Lompat Tinggi Dalam Penjasorkes Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Purwoyoso 01 Kecamatan Ngalian Kota Semarang Tahun 2012”.Skripsi. FIK. UNNES.

M. Panji Hidayat A.S. 2013. “Pengembangan Model Gerak Dasar Lari Kotak

Warna Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bonsan Sari 03 Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2013”. Skripsi. FIK. UNNES.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

SD/MI. Jakarta: Litera. Sugiyanto dan Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suherman, Adang. 2000. Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdiknas. Sukintaka. 1992a. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta:

Depdikbud. Supendi, Pepen, Nurhidayat. 2008 Fun Game. Jakarta: Penebar Swadaya. Tombak, angar. 2015. Pengertian pembelajaraan inovatif.

http://www.kawandnews.com/2011/08/pengertian-pembelajaran-inovatif.html.Diakses pada tanggal 10 juni 2015 jam 15:00.

Djumidar A, Mochamad. 2004. Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Prana, Indiyah. 2010. Permainan Tradisional Jawa. Klaten: Intan Pariwara

Arsyad , azhar .2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo

Persada. Yanuar Kiram . 1992. Belajar Motorik. Jakarta : Depdikbud