pengembangan media monopoli bahasa indonesia …

250
PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA (MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ndaru Aptin Ismiarlita NIM. 171134225 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA

INDONESIA (MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN

MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ndaru Aptin Ismiarlita

NIM. 171134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

i

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA

INDONESIA (MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN

MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ndaru Aptin Ismiarlita

NIM. 171134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA

INDONESIA (MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN

MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD

Oleh:

Ndaru Aptin Ismiarlita

NIM: 171134225

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. Tanggal 31 Mei 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA

INDONESIA (MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN

MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA PERMULAAN

SISWA KELAS I SD

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Ndaru Aptin Ismiarlita

NIM: 171134225

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 6 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ……………….

Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ……………….

Anggota Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. ……………….

Anggota Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. ……………….

Anggota Wahyu Wido Sari, M.Biotech. ……………….

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberikan berkat sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

2. Kedua orang tuaku, Ibu Margaretha Sumarmi dan Bapak Agustinus

Supardiman yang selalu memberikan doa, nasihat, semangat, dan dukungan.

3. Kedua kakakku, Paskalis Baylon Galih Yuardianto dan Florentina Meiga

Devi Ismiardita yang selalu memberikan dukungan, bantuan, dan

memenuhi kebutuhan peneliti.

4. Budhe saya, Ibu Jatminah yang memberikan dukungan dan bantuan.

5. Romo Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd., yang memberikan bimbingan saat

proses pengerjaan skripsi.

6. Seluruh dosen PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

memberikan pengalaman belajar yang berharga selama perkuliahan.

7. Semua sahabat dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

yang memberikan dukungan dan bantuan selama pengerjaan skripsi.

8. Teman-teman satu payung, Daniar, Amel, Emil, Vio, Puput, Safira, Yoshel,

dan Chita yang memberikan dukungan, bantuan, dan bersama-sama

berjuang dalam mengerjakan skripsi.

9. Teman-teman Amazing (Kelas A PGSD USD angkatan 2017), terima kasih

atas kebersamaan, dukungan, dan bantuan selama belajar bersama-sama di

PGSD USD.

10. Seluruh teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2017.

11. Untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

memberikan pengalaman belajar yang berkesan sebagai seorang mahasiswi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

v

MOTTO

Jangan kasih titik, kalau Tuhan mau kasih koma.

(Raditya Oloan)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan

kepadaku.

(Filipi 4 : 13)

Jika kalian merasa gelisah karena khawatir, lebih baik kalian melangkah terlebih

dahulu. Aku yakin keberanian itu akan membuat kalian bertumbuh.

(Lee Seung Gi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Penulis,

Ndaru Aptin Ismiarlita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ndaru Aptin Ismiarlita

Nomor Induk Mahasiswa : 171134225

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA

(MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DAN

MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 6 Juli 2021

Yang menyatakan

Ndaru Aptin Ismiarlita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA

(MONOHASA) UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DAN

MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD

Ndaru Aptin Ismiarlita

Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan guru akan ketersediaan media

pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis pada permainan. Tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk (a) mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan

media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dan (b) mendeskripsikan kualitas

media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D)

dengan mengadopsi lima langkah dalam tahapan ADDIE, yaitu Analyze, Design,

Develop, Implement, dan Evaluate. Subjek penelitian yang digunakan dalam uji

coba terbatas yaitu enam siswa kelas I SD yang berada di sekitaran Desa Kadilajo.

Penilaian kelayakan media dilakukan oleh tiga validator, yaitu dua ahli media dan

satu ahli materi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu tes (soal pilihan ganda) dan non tes (kuesioner tertutup dan kuesioner

terbuka).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) dikembangkan dengan menggunakan lima tahapan dalam ADDIE, (2)

Skor kelayakan yang di dapat dari ahli media sebesar 3,73 dan ahli materi sebesar

3,87, sehingga keduanya masuk ke dalam kriteria “Sangat Baik”. Pengembangan

media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini juga memiliki dampak terhadap

variabel motivasi belajar dan membaca permulaan siswa. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil uji efektivitas pada data skor tes dan kuesioner. Uji efektivitas tersebut

menunjukkan hasil bahwa variabel motivasi belajar memperoleh nilai N-Gain

sebesar 0,76 dan variabel membaca permulaan memperoleh nilai N-Gain sebesar

0,8371, sehingga kedua skor tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam kategori

“Tinggi”.

Kata kunci: Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa), Motivasi Belajar,

Membaca Permulaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MONOPOLI BAHASA INDONESIA

(MONOHASA) LEARNING MEDIA TO IMPROVE LEARNING

MOTIVATION AND EARLY READING OF STUDENTS GRADE I

ELEMENTARY SCHOOL

Ndaru Aptin Ismiarlita

Sanata Dharma University

2021

The background of this research was the needs of teachers for the

availability of fun and game-based learning media. This aims of this research were

a) to describe the steps of Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) learning media

development and b) to describe the quality of Monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) learning media.

The type of research used was Research and Development (R&D) by

adopting five steps in ADDIE, which are Analyze, Design, Develop, Implement, and

Evaluate. The subjects used in limited testing were six students grade I Elementary

School who lived in Kadilajo Village. The media feasibility assessment was done

by three validators, who were two media expert and one materials expert. The data

gathering techniques used in this research were test (multiple choice questions) and

non-test (closed-ended and open-ended questionnaires).

The results of the research showed that (1) Monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) learning media was developed by using the five steps in ADDIE, (2)

The feasibility score which was obtained from the media experts was 3,73 and

materials expert was 3,87, which are classified as “very good”. This Monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) learning media development also affected the

students’ learning motivation variable and early reading variable. It was proven

by the effectiveness results on test scores and questionnaire data. The effectiveness

testing showed that learning motivation variable of N-Gain score was 0,76 and

early reading variable of N-Gain score was 0,8371, which are classified as “high”

category.

Keywords: Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) Learning Media, Learning

Motivation, Early Reading

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria karena atas berkat dan penyertaan-Nya yang berlimpah, sehingga skripsi

yang berjudul “Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas

I SD” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat

untuk kelulusan Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan juga sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan.

Peneliti menyadari bahwa pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik karena peneliti mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, doa, dan dukungan

dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas kasih dan penyertaan-Nya.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

5. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peneliti.

6. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

bantuan dan pelayanan kepada peneliti.

7. Para dosen validator PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah

bersedia memberikan bantuan dan kontribusi dalam penelitian.

8. Para guru di SD Negeri Condongcatur yang telah memberikan bantuan.

9. Sriyani Wulandari, S.Pd., selaku Guru di SD Negeri Condongcatur yang

telah bersedia membantu peneliti.

10. Kuwatno, S.Pd., selaku Ketua RW 03 Desa Kadilajo yang telah

memberikan izin penelitian di desa setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xi

11. Adik-adik di Desa Kadilajo yang telah berpartisipasi dalam uji coba.

12. Kedua orang tuaku, Ibu Margaretha Sumarmi dan Bapak Agustinus

Supardiman yang selalu memberikan doa, nasihat, dan dukungan.

13. Kedua kakakku, Paskalis Baylon Galih Yuardianto dan Florentina

Meiga Devi Ismiardita yang memberikan dukungan, bantuan, dan

memenuhi kebutuhan peneliti.

14. Sahabat-sahabatku, Fransisca Arlin Yulita Hayuningtyas, Katarina Retri

Yudita, dan Veronica Nauli Gultom yang selalu memberikan bantuan,

dukungan, motivasi, dan hiburan.

15. Brigitta Daniar Deby Yuliana, Fransisca Valen A, Emilia Ety R., Brigita

Vio D.A., R.R.R. Reni Mahanani, dan Melania Rosa M., yang bersedia

memberikan bantuan kepada peneliti saat menyelesaikan skripsi.

16. Amelia Riainita Gultom, Fely Kristi, Ignasia Yuliastika, Dyah Nur I.,

Vega Alifia I., Meiriskha Ari P., yang bersedia mendengarkan keluh

kesah peneliti dan selalu memberikan semangat, serta dukungan.

17. Teman-teman satu payung yang memberikan dukungan, bantuan, dan

bersama-sama berjuang dalam mengerjakan skripsi.

18. Seluruh teman-teman Amazing (Kelas A PGSD USD angkatan 2017).

19. Diriku sendiri yang telah berjuang dalam menyelesaikan skripsi.

20. Seluruh pihak yang telah memberikan doa, dukungan, dan bantuan yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu dalam menyelesaikan skripsi

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

keterbatasannya. Maka dari itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari

berbagai pihak. Akhir kata, peneliti berharap agar skripsi yang telah dibuat ini dapat

bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Penulis,

Ndaru Aptin Ismiarlita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Definisi Operasional .................................................................................. 6

1.6 Spesifikasi Produk ..................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 10

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ...................................................... 10

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak .......................................................... 10

1. Teori Perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget ............. 10

2. Teori Perkembangan Kognitif pada Usia Sekolah Dasar ..... 11

2.1.1.2 Media Pembelajaran .................................................................... 12

1. Pengertian Media Pembelajaran ............................................ 12

2. Tujuan Pemanfaatan Media ................................................... 13

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ........................................... 14

2.1.1.3 Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ........................ 16

1. Pengertian Permainan Monopoli ........................................... 16

2. Keunggulan Media Permainan Monopoli ............................. 17

3. Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

................................................................................................ 17

4. Cara Bermain dan Aturan Permainan Media Monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) ........................................................... 19

2.1.1.4 Motivasi Belajar .......................................................................... 21

1. Pengertian Motivasi Belajar .................................................. 21

2. Fungsi Motivasi ..................................................................... 22

3. Macam-macam Motivasi ....................................................... 22

4. Indikator Motivasi Belajar .................................................... 23

2.1.1.5 Kemampuan Membaca Permulaan ............................................. 25

1. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan ..................... 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xiii

2. Tujuan Membaca Permulaan ................................................. 26

3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Permulaan ................................................................................. 26

2.1.1.6 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ................................................ 28

1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ....................... 28

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................... 29

3. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................ 29

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 31

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................... 34

2.3 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitan ......................................................................................... 37

3.1.1 Penelitian Research and Development (R&D) ........................... 37

3.1.2 Model Penelitian Pengembangan Tipe ADDIE .......................... 38

3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 39

3.2.1 Lokasi Penelitian ......................................................................... 39

3.2.2 Subjek Penelitian ......................................................................... 39

3.2.3 Objek Penelitian .......................................................................... 39

3.2.4 Waktu Penelitian ......................................................................... 40

3.3 Prosedur Pengembangan ......................................................................... 40

3.3.1 Tahap Analyze .............................................................................. 41

3.3.2 Tahap Design ............................................................................... 41

3.3.3 Tahap Develop ............................................................................ 42

3.3.4 Tahap Implement ......................................................................... 42

3.3.5 Tahap Evaluate ............................................................................ 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44

3.4.1 Teknik Tes ................................................................................... 44

3.4.1.1 Tes Pilihan Ganda ........................................................... 45

3.4.2 Teknik Non Tes ........................................................................... 45

3.4.2.1 Kuesioner/Angket ........................................................... 45

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 45

3.5.1 Tahap Analyze ............................................................................. 45

3.5.2 Tahap Design .............................................................................. 46

3.5.3 Tahap Develop ............................................................................ 46

3.5.4 Tahap Implement ......................................................................... 48

3.5.5 Tahap Evaluate ............................................................................ 48

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................... 49

3.6.1 Tahap Analyze ............................................................................. 49

3.6.2 Tahap Design .............................................................................. 50

3.6.3 Tahap Develop ............................................................................ 50

3.6.4 Tahap Implement ......................................................................... 51

3.6.5 Tahap Evaluate ............................................................................ 51

3.7 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 57

4.1.1 Tahap Analyze (Analisis) ............................................................ 57

4.1.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan ................................................ 57

4.1.1.2 Hasil Analisis Kurikulum ................................................ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xiv

4.1.1.3 Hasil Analisis Karakteristik Siswa .................................. 60

4.1.2 Tahap Design (Desain) ................................................................ 62

4.1.3 Tahap Develop (Pengembangan) ................................................ 63

4.1.3.1 Langkah-langkah Pembuatan Media Monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) ..................................................... 64

4.1.3.2 Hasil Validasi Ahli Media ............................................... 66

4.1.3.3 Hasil Validasi Ahli Materi .............................................. 80

4.1.4 Tahap Implement (Implementasi) ............................................... 83

4.1.4.1 Persiapan ......................................................................... 83

4.1.4.2 Pelaksanaan ..................................................................... 84

4.1.5 Tahap Evaluate (Evaluasi) .......................................................... 85

4.1.5.1 Analisis Hasil Kuesioner Motivasi Belajar ..................... 85

4.1.5.2 Analisis Tes Kemampuan Membaca Permulaan ............. 88

4.1.5.3 Analisis Hasil Respon Siswa terhadap Pengembangan Media

.......................................................................................... 90

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 91

4.2.1 Prosedur Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) ................................................................................. 91

4.2.2 Hasil Pengembangan Media ........................................................ 95

4.2.3 Kualitas Media menurut Ahli ...................................................... 97

4.2.4 Hasil Implementasi Media pada Subjek Penelitian ..................... 98

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 99

5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 100

5.3 Saran ...................................................................................................... 100

DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 102

LAMPIRAN ..................................................................................................... 108

CURRICULUM VITAE ................................................................................. 232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi Media dalam Proses Komunikasi ......................................... 13

Gambar 2.2 Literature Map Penelitian ............................................................... 33

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tipe ADDIE ....................................................... 38

Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan Tipe ADDIE ............................................ 44

Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rata-rata ......................................................... 50

Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Skor Kuesioner .................................................... 52

Gambar 3.5 Rumus N-Gain ................................................................................ 52

Gambar 3.6 Rumus Menghitung Skor Instrumen Tes Pilihan Ganda ................. 53

Gambar 3.7 Rumus Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa ............................... 53

Gambar 3.8 Rumus Menghitung Rata-rata Kelas ............................................... 53

Gambar 3.9 Rumus N-Gain ................................................................................ 54

Gambar 3.10 Rumus Rata-rata Skor Kuesioner .................................................. 55

Gambar 4.1 Sketsa Papan Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ................. 62

Gambar 4.2 Diagram Skor Kelayakan Ahli Media ............................................. 67

Gambar 4.3 Diagram Skor Kelayakan Kuesioner Motivasi Belajar ................... 79

Gambar 4.4 Diagram Skor Kelayakan Kuesioner Respon Siswa ....................... 80

Gambar 4.5 Diagram Skor Kelayakan Ahli Materi ............................................ 81

Gambar 4.6 Diagram Skor Kelayakan RPP ........................................................ 82

Gambar 4.7 Diagram Skor Kelayakan Soal Pretest dan Posttest ....................... 83

Gambar 4.8 Diagram Rata-rata Skor Awal dan Akhir Kuesioner ....................... 86

Gambar 4.9 Diagram Skor Rata-rata Kuesioner Motivasi Belajar ........................ 87

Gambar 4.10 Diagram Rata-rata Pretest dan Posttest ........................................ 88

Gambar 4.11 Diagram Rerata Aspek pada Kuesioner Respon Siswa ................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Implementasi Tahap ADDIE ................................... 40

Tabel 3.2 Matriks Kuesioner Terbuka untuk Analisis Kebutuhan Penelitian ..... 46

Tabel 3.3 Matriks Instrumen Validasi Produk/Media oleh Ahli ......................... 47

Tabel 3.4 Matriks Instrumen Validasi oleh Ahli Materi ..................................... 47

Tabel 3.5 Matriks Instrumen Validasi Kuesioner Motivasi Belajar oleh Ahli ... 47

Tabel 3.6 Matriks Instrumen Validasi Soal Pretest dan Posttest oleh Ahli ........ 47

Tabel 3.7 Matriks Instrumen Validasi RPP ......................................................... 48

Tabel 3.8 Matriks Instrumen Validasi Produk untuk Siswa ............................... 48

Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Evaluasi Pretest dan Posttest ...... 49

Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar

Sebelum dan Sesudah Implementasi ................................................................... 49

Tabel 3.11 Kriteria Skala Likert .......................................................................... 50

Tabel 3.12 Pedoman Konversi Penilaian Skala 1-4 ............................................ 51

Tabel 3.13 Alternatif Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar ............................... 52

Tabel 3.14 Interpretasi/Kriteria N-Gain .............................................................. 52

Tabel 3.15 Interpretasi/Kriteria N-Gain .............................................................. 54

Tabel 3.16 Alternatif Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar ............................... 55

Tabel 3.17 Pedoman Konversi Penilaian Skala 1-4 ............................................ 55

Tabel 3.18 Jadwal Penelitian ............................................................................... 56

Tabel 4.1 Penilaian Ahli Media .......................................................................... 67

Tabel 4.2 Hasil Revisi Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

berdasarkan Kritik dan Saran dari Validator ....................................................... 68

Tabel 4.3 Penilaian Kelayakan Kuesioner Motivasi Belajar oleh Ahli .............. 79

Tabel 4.4 Penilaian Kelayakan Kuesioner Respon Siswa oleh Ahli ................... 80

Tabel 4.5 Penilaian Ahli Materi .......................................................................... 81

Tabel 4.6 Penilaian Kelayakan RPP oleh Ahli ................................................... 82

Tabel 4.7 Penilaian Kelayakan Soal Pretest dan Posttest oleh Ahli ................... 82

Tabel 4.8 Analisis Data Motivasi Belajar berdasarkan Kuesioner ..................... 86

Tabel 4.9 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar setiap Siswa............................. 87

Tabel 4.10 Nilai Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda .................................. 88

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk ................................................... 89

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis dengan Paired Samples Test ............................. 90

Tabel 4.13 Hasil Nilai N-Gain ............................................................................ 90

Tabel 4.14 Hasil Respon Siswa terhadap Pengembangan Media ....................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Izin Observasi dan Wawancara ......................................... 109

Lampiran 1.2 Surat Validasi ............................................................................. 110

Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian .................................................................... 113

Lampiran 1.4 Lembar Need Assessment ........................................................... 114

Lampiran 1.5 Respon Kuesioner Need Assesment .............................................. 116

Lampiran 2.1 Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ....................................... 124

Lampiran 2.2 Instrumen Kuesioner Respon Siswa ........................................... 127

Lampiran 2.3 Instrumen Soal Pretest dan Posttest ........................................... 129

Lampiran 2.4 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............... 134

Lampiran 2.5 Lembar Validasi Produk oleh Ahli Media .................................. 161

Lampiran 2.6 Lembar Validasi oleh Ahli Materi .............................................. 165

Lampiran 2.7 Lembar Validasi Kuesioner Motivasi Belajar ............................ 168

Lampiran 2.8 Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest ................................. 171

Lampiran 2.9 Lembar Validasi Kuesioner Respon Siswa ................................ 174

Lampiran 2.10 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .. 177

Lampiran 3.1 Hasil Validasi Produk oleh Ahli Media ...................................... 180

Lampiran 3.2 Hasil Validasi oleh Ahli Materi .................................................. 186

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Kuesioner Motivasi Belajar ................................ 189

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest ..................................... 195

Lampiran 3.5 Hasil Validasi Kuesioner Respon Siswa .................................... 198

Lampiran 3.6 Hasil Validasi RPP ..................................................................... 201

Lampiran 4.1 Catatan Anekdot Uji Coba Terbatas ........................................... 204

Lampiran 5.1 Hasil Pengisian Kuesioner Motivasi Belajar ................................. 209

Lampiran 5.2 Hasil Pengisian Soal Pretest dan Posttest oleh Subjek Penelitian 213

Lampiran 5.3 Hasil Pengisian Kuesioner Respon oleh Subjek Penelitian ........ 221

Lampiran 5.4 Rekap Data Nilai Kuesioner Motivasi Belajar ........................... 223

Lampiran 5.5 Rekap Data Nilai Soal Pretest dan Posttest ............................... 225

Lampiran 5.6 Rekap Data Nilai Kuesioner Respon Siswa ............................... 227

Lampiran 5.7 Rekap Analisis Data dengan menggunakan Software SPSS 16.0 228

Lampiran 5.8 Dokumentasi ............................................................................... 230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini menguraikan tentang, (a) latar belakang masalah, (b) rumusan

masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) definisi operasional, dan

(f) spesifikasi produk.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar merupakan suatu jenjang pendidikan yang menjadi

landasan utama bagi siswa dan juga berperan sebagai pembentukan pengetahuan

agar siswa mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (Mudarris, 2018: 116).

Pendidikan bukan hanya sebatas transfer of knowledge dari guru ke siswa atau

dengan kata lain pendidikan bukan hanya berbicara tentang materi ajar yang

dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, lebih jauh dari itu pendidikan

seharusnya juga harus mengajarkan unsur-unsur lain seperti kognitif, spiritual,

afektif, dan psikomotor (Nugraha, dkk., 2020: 2). Dengan demikian pendidikan

dasar membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih berkualitas.

Salah satu pembelajaran di Sekolah Dasar yang penting dan tidak bisa

dipisahkan dari kehidupan yaitu belajar bahasa. Dalam pembelajaran bahasa di

Sekolah Dasar salah satu aspek yang dipelajari yaitu pembelajaran membaca, tanpa

memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami

kesulitan di kemudian hari. Kemampuan membaca ini bukan hanya diperlukan

dalam pembelajaran bahasa saja, tetapi juga diperlukan dalam mata pelajaran yang

lainnya (Sutiati, 2020: 10). Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pembelajaran

membaca perlu diajarkan sedini mungkin. Pembelajaran membaca pada jenjang

kelas rendah dinamakan membaca permulaan. Siswa kelas rendah masih berada

pada tahap belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan membaca.

Dengan kata lain, membaca pada tingkatan ini merupakan suatu kegiatan yang

mempelajari/mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan tersebut siswa dituntut untuk

menyuarakan lambang bahasa tersebut sehingga bisa dirangkai menjadi kata atau

suatu kalimat (Sunarti, 2018: 62).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

2

Siswa memerlukan kemauan atau dorongan baik itu yang berasal dari

dirinya sendiri maupun dari lingkungan luar. Hal tersebut dinamakan sebagai

motivasi. Jika motivasi dikaitkan dengan belajar, maka disebut sebagai motivasi

belajar. Jika motivasi belajar tidak ada dalam diri siswa (baik itu datang dari diri

sendiri maupun dari lingkungan luar), maka tidak mungkin akan berpartisipasi

dengan baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia apalagi dalam pembelajaran

membaca, karena untuk belajar saja mereka enggan (Dantes, Dharsana, & Sutrisna,

2017: 19). Motivasi belajar ini digunakan sebagai keseluruhan daya penggerak

psikis dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar guna

mencapai tujuan yang diinginkan (Ernata, 2017: 783).

Guru memerlukan suatu media untuk mempermudah pembelajaran. Siswa

Sekolah Dasar rata-rata berumur sekitar 7-12 tahun. Pada usia tersebut siswa SD

masuk ke dalam tahap operasional konkret dalam teori perkembangan kognitif

menurut Jean Piaget. Pada tahapan ini anak sulit untuk memahami pengetahuan

yang sifatnya abstrak. Pada tahapan ini, anak sudah bisa berpikir secara logis, tetapi

harus dibantu dengan menggunakan benda-benda yang bersifat nyata atau konkret,

sehingga dengan menggunakan bantuan benda konkret tersebut memudahkan anak

dalam berpikir (Ulfaeni, Wakhyudin, & Saputra, 2017: 136). Salah satu benda

konkret yang bisa digunakan dalam pembelajaran disebut sebagai media

pembelajaran.

Namun, pada kenyataannya peneliti menjumpai kondisi-kondisi yang ada di

Sekolah Dasar berbeda jauh dari situasi yang ideal. Hal ini dibuktikan dengan need

assessment yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui google form.

Kuesioner tersebut telah diisi oleh dua guru kelas I di SD Negeri Condongcatur

yaitu ibu SW dan Ibu AP. Dari hasil pengisian kuesioner dengan menggunakan

google form pada tanggal 23 September 2020 dan 3 Oktober 2020 diperoleh hasil

bahwa masih ada siswa yang kesulitan dalam membaca (misalnya seperti sulit

mengenali huruf yang hampir sama, sulit mengeja, belum dapat menggabungkan

huruf dengan baik, belum hafal huruf alfabet, dan juga terbata-bata saat membaca

teks bacaan) dan juga masih ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah.

Motivasi belajar yang rendah pada siswa dilihat dari beberapa indikator, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

3

kurangnya hasrat dan keinginan berhasil yang dimiliki oleh siswa, serta lingkungan

belajar yang kurang kondusif. Hal ini dibuktikan dengan pendapat guru yang

mengatakan bahwa masih terdapat siswa yang kurang berpartisipasi dengan baik

pada saat belajar, yaitu siswa masih masih memerlukan bimbingan khusus dan

harus dituntun pelan-pelan pada saat belajar, kurang melek belajar, masih senang

bermain-main pada saat belajar, dan juga siswa masih kurang bisa fokus saat

belajar. Guru juga berpendapat bahwa motivasi belajar yang rendah pada siswa

dapat mempengaruhi kemampuan membacanya. Semakin rendah motivasi yang

dimiliki siswa, maka semakin rendah pula kemampuan membacanya. Menurut

pendapat guru, motivasi belajar tersebut dapat ditimbulkan dengan menggunakan

media konkret yang diaplikasikan dengan permainan di dalamnya. Selain itu, guru

tersebut berpendapat bahwa media pembelajaran berperan penting dalam kegiatan

pembelajaran karena memudahkan siswa dalam mengingat materi dan juga

membuat siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Ibu SW dan Ibu

AP juga menggunakan beberapa media selama pembelajaran agar siswa termotivasi

dalam belajar, yaitu menggunakan kartu huruf, kartu kata, tebak kata, tebak kalimat,

dan permainan mencocokkan. Hasil pengisian kuesioner juga menunjukkan bahwa

guru mengharapkan adanya pengembangan media untuk membantu siswa dalam

belajar membaca dan juga untuk meningkatkan motivasi pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Dalam pengembangan media tersebut diharapkan

dengan menggunakan bahan yang kuat (menggunakan kayu lapis/papan), warnanya

mencolok, berwarna-warni, menggunakan karakter gambar yang menarik (biasanya

menggunakan kartun/animasi), menggunakan huruf kecil semua (karena kelas I SD

masih belum diajarkan untuk mengenal huruf kapital), tidak mengandung bahan

beracun, dan warna tidak mudah pudar.

Dari beberapa hasil pengisian kuesioner tersebut, peneliti memilih solusi

berupa membuat pengembangan media pembelajaran monopoli Bahasa Indonesia

yang dikhususkan untuk menumbuhkan motivasi belajar dan kemampuan membaca

permulaan siswa kelas I. Media monopoli Bahasa Indonesia ini disingkat dengan

nama Monohasa. Media tersebut disingkat agar mudah diingat dan mudah

diucapkan oleh siswa. Alasan pemilihan media Monohasa tersebut dikarenakan

guru mengharapkan adanya pengembangan dan inovasi yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

4

media yang berbasis pada permainan. Selain itu, media ini mengangkat konsep

berupa belajar sambil bermain. Dengan adanya pembelajaran sambil bermain, siswa

tidak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan bermain di dalam

kelas dapat menghindari atau bahkan menghilangkan rasa jenuh, bosan, dan juga

rasa kantuk yang sering melanda siswa saat pembelajaran berlangsung (Supardi

dalam Siskawati, Pargito, & Pujiati, 2016: 74). Selain itu, diharapkan dari

penggunaan media pembelajaran yang dikombinasikan dengan permainan akan

menimbulkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan juga mengajak siswa

untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran (Siskawati, Pargito, & Pujiati, 2016:

74). Dengan adanya pengembangan media monopoli ini diharapkan dapat

mengubah proses belajar mengajar, yaitu yang awalnya hanya berpusat pada guru

akan berubah menjadi berpusat pada siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa akan

berperan aktif dalam media monopoli ini yaitu aktif dalam menjawab pertanyaan

yang terdapat dalam media monopoli dan juga siswa dituntut untuk menguasai

materi tetapi dengan cara yang menyenangkan.

Alasan lain dari pemilihan media monopoli ini karena terdapat beberapa

keunggulan (Sadiman, dalam Risma, dkk., 2019: 93-94), yaitu sebagai berikut: (a)

media dengan konsep permainan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan untuk

dilakukan dan juga sangat menghibur, (b) adanya partisipasi aktif dari siswa dalam

proses pembelajaran, (c) permainan dapat memberikan suatu umpan balik langsung,

(d) permainan bersifat menarik, dan (e) permainan ini dapat dengan mudah dibuat

dan diperbanyak. Selain itu, media pengembangan monopoli ini mengombinasikan

materi membaca permulaan. Dengan hal tersebut siswa dapat belajar sambil

bermain, yaitu dengan menguasai materi membaca permulaan yang terdapat dalam

media tersebut. Dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan akan

menumbuhkan motivasi siswa dalam belajarnya. Dengan meningkatnya motivasi,

maka akan menggerakkan siswa dalam belajar materi membaca.

Terdapat penelitian terdahulu mengenai media monopoli untuk mengukur

motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut: (a) Suhendrianto (2017) meneliti

pengembangan media monopoli tematik untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas IV MIN Tegalsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media

pembelajaran monopoli dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

5

berdasarkan hasil observasi dan hasil pengisian angket. (b) Sibuea dan Handayani

(2019) meneliti peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dengan

menggunakan media monopoli matematika (Monotika). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa setelah pembelajaran terjadi peningkatan rata-rata hasil

belajar kedua kelompok siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). (c) Amalia

(2020) meneliti pengaruh media pembelajaran monopoli terhadap motivasi dan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan media pembelajaran monopoli dapat berpengaruh terhadap

peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V MIN 29 Kabupaten Bireuen

pada mata pelajaran IPS.

Terdapat pula penelitian terdahulu tentang media monopoli untuk mengukur

kemampuan membaca permulaan siswa, yaitu sebagai berikut: (a) Krismiati (2016)

meneliti peningkatan kemampuan membaca melalui permainan giant monopoli

pada anak kelompok A TK Dharma Wanita Kunjang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa giant monopoli dapat meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok

A TK Dharma Wanita Kunjang. (b) Rosalina (2016) meneliti pengaruh penggunaan

permainan monopoli terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

kelas IV di SDLB PGRI Genteng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan

monopoli berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa

tunagrahita kelas IV di SDLB PGRI Genteng. (c) Setianingrum (2017) meneliti

pengaruh penggunaan permainan monopoli terhadap kemampuan membaca

permulaan siswa tunanetra kelas II di SDLB-A YPAB Surabaya. Hasil penelitian

yang dilakukan menunjukkan bahwa permainan monopoli memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap membaca permulaan siswa tunanetra kelas II di SDLB-A

YPAB Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana langkah-langkah pengembangan media monopoli Bahasa

Indonesia untuk siswa kelas I SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas media monopoli Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I

SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media monopoli

Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I SD.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas media monopoli Bahasa Indonesia untuk

kelas I SD.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Siswa

Dengan adanya media monopoli Bahasa Indonesia dapat membantu siswa

dalam menumbuhkan motivasi dalam belajar dan juga kemampuan membacanya.

1.4.2 Untuk Guru

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah referensi guru mengenai

media pembelajaran yang dimodifikasi. Seperti dalam penelitian ini yaitu berupa

pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

1.4.3 Untuk Peneliti

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi peneliti

dalam mengembangkan suatu media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) yang

membantu siswa dalam belajar.

1.4.4 Untuk SD

Dengan adanya penelitian ini dapat membantu sekolah dalam meningkatkan

kualitas dan mutu pembelajaran di sekolah.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Media pembelajaran adalah suatu alat atau perantara yang digunakan guru

pada saat pembelajaran yang berguna untuk mempermudah siswa dalam

mempelajari materi.

1.5.2 Media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) adalah media pembelajaran

yang dikembangkan dengan memasukkan materi Bahasa Indonesia, di mana

siswa harus bermain monopoli seperti biasanya dan juga siswa harus

menjawab soal-soal yang telah disediakan dalam media tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

7

1.5.3 Motivasi belajar adalah suatu usaha yang berasal dari diri sendiri maupun

orang lain agar bersedia melakukan kegiatan belajar yang dilaksanakan

tanpa paksaan.

1.5.4 Kemampuan membaca permulaan adalah suatu kemampuan membaca yang

paling dasar dan harus dikuasai siswa kelas rendah.

1.6 Spesifikasi Produk

1.6.1 Papan Monopoli Bahasa Indonesia

Papan monopoli Bahasa Indonesia ini berukuran 35 cm x 35 cm, yang terdiri

dari 32 petak yang berwarna-warni (26 petak kompleks bangunan, 1 petak

bonus, 1 petak hukuman, 1 petak bayar denda, 1 petak area bebas, 1 petak

berhenti sebentar, dan 1 petak start “ayo mulai”), menggunakan ukuran font

yang berbeda-beda (36 pt, 24 pt, 18 pt, dan 14 pt), dan menggunakan jenis

font Broadway. Ukuran petak pada monopoli juga bervariasi yaitu 28 petak

kecil berukuran 5,8 cm x 3,34 cm dan untuk empat petak besar berukuran

5,8 cm x 5,8 cm. Papan media monopoli ini didesain dengan menggunakan

aplikasi CorelDRAW 2019 (64-Bit) dan berisikan gambar-gambar animasi,

serta berisi gambar huruf alfabet. Papan monopoli ini dicetak dengan

menggunakan jenis kertas medium ivory 310 gr dan dilapisi dengan kertas

karton supaya lebih tebal dan awet.

1.6.2 Kartu Poin

Kartu poin didesain dengan menggunakan aplikasi CorelDRAW 2019 (64-

Bit) dan memiliki ukuran 12 cm x 6 cm. Poin yang terdapat dalam kartu

yaitu poin 100, 50, 20, 10, dan 5 poin. Background warna kartu poin

bermacam-macam yaitu kuning, biru, merah muda, hijau, dan ungu. Jenis

font yang digunakan yaitu Broadway dan menggunakan ukuran font yang

berbeda-beda yaitu 36 pt, 18 pt, dan 14 pt. Kartu ini dicetak dengan

menggunakan jenis kertas ivory 210 gr.

1.6.3 Kartu Hukuman

Kartu ini didesain dengan menggunakan dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Kartu hukuman memiliki ukuran 10 cm x 6 cm,

warna background oranye, serta dicetak dengan menggunakan jenis kertas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

8

ivory 310 gr. Jumlah kartu hukuman yaitu 15 kartu. Jenis font yang

digunakan yaitu Broadway dan Comic Sans MS, sedangkan ukuran font

yang digunakan berbeda-beda yaitu 26 pt dan 14 pt.

1.6.4 Kartu Bonus

Kartu ini didesain dengan menggunakan dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Kartu bonus memiliki ukuran 10 cm x 6 cm,

warna background kuning, serta dicetak dengan menggunakan jenis kertas

ivory 310 gr. Jumlah kartu bonus yaitu 15 kartu. Jenis font yang digunakan

yaitu Broadway dan Comic Sans MS, sedangkan ukuran font yang

digunakan berbeda-beda yaitu 26 pt dan 14 pt.

1.6.5 Kartu Tanda Pemilik

Kartu ini didesain dengan menggunakan dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Kartu tanda pemilik memiliki ukuran 10 cm x 6

cm, memiliki warna background biru, serta dicetak dengan menggunakan

jenis kertas ivory 310 gr. Jumlah kartu tanda pemilik yaitu 26 kartu. Jenis

font yang digunakan yaitu Broadway dan Comic Sans MS . Ukuran font yang

digunakan juga berbeda-beda yaitu 20 pt dan 14 pt.

1.6.6 Kartu Pertanyaan / Kartu Soal

Kartu soal / kartu pertanyaan ini didesain dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit) dengan ukuran 10 cm x 6 cm. Jenis font yang

dipilih yaitu Broadway, ukuran font 14 pt, background kartu berwarna putih

polos, dan dicetak dengan menggunakan jenis kertas ivory 310 gr. Kartu

soal / kartu pertanyaan ini dilengkapi dengan kunci jawaban yang diletakkan

di belakang kartu. Kunci jawaban ini berfungsi sebagai pengendali

kesalahan dan juga agar siswa bisa mengoreksi secara mandiri jawabannya.

Jumlah kartu soal / kartu pertanyaan ini adalah 34 soal. Pertanyaan-

pertanyaan yang termuat dalam kartu disesuaikan dengan materi membaca

permulaan.

1.6.7 Bidak

Bidak ini akan digunakan untuk mewakili setiap pemain. Bahan dasar bidak

yaitu plastik dengan empat warna yaitu merah, biru, kuning, dan hijau.

Sedangkan untuk tinggi bidak yaitu 1,6 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

9

1.6.8 Dadu

Dadu ini berukuran 2 cm x 2 cm. Dua buah dadu tersebut berbahan plastik

sehingga aman dan tidak mengandung bahan beracun jika digunakan oleh

siswa. Dua dadu tersebut juga mempunyai penanda di setiap sisinya yang

digunakan untuk mengetahui jumlah dadu.

1.6.9 Buku Panduan (Siswa dan Guru)

Buku panduan ini didesain dengan menggunakan aplikasi desain Canva dan

juga Microsoft Word, serta dicetak dengan ukuran kertas A5, untuk sampul

depan dan belakang menggunakan jenis kertas cetak ivory 310 gr dan akan

dilaminasi glossy. Sedangkan pada bagian isinya akan dicetak dengan

menggunakan jenis kertas cetak ivory 260 gr. Ukuran font yang digunakan

yaitu 97 pt, 44,7 pt, 40,7 pt, 39,3 pt, 27 pt, 16 pt & 14 pt, 12 pt dan

menggunakan jenis font Oswald, Shrikhand, Atma Medium, Monotype

Corsiva, Times New Roman, Cambria Math, & Broadway.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini menguraikan tentang (a) kajian pustaka (yang mencakup tentang

teori-teori yang mendukung dan penelitian yang relevan), (b) kerangka berpikir,

dan (c) pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak

1. Teori Perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget

Terdapat beberapa aspek dan juga faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan pada anak. Salah satunya yaitu aspek yang berkaitan dengan

perkembangan intelektual. Kata lain dari intelektual adalah pikir, atau bisa

dikatakan pula berkembang sejalan dengan perkembangan syaraf otak.

Kemampuan intelektual atau yang biasanya lazim disebut sebagai kemampuan

berpikir, yaitu suatu kemampuan yang dipengaruhi oleh kematangan otak sehingga

dapat menunjukkan fungsinya dengan baik (Hosnan, 2016: 20). Perkembangan

seperti ini dapat dikatakan pula sebagai perkembangan kognitif.

Salah satu ahli yang memperkenalkan teori perkembangan kognitif adalah

Jean Piaget. Piaget adalah seorang ahli psikologi perkembangan. Ia mempelajari

mengenai pengetahuan dan kompetensi yang diperoleh sebagai konsekuensi

pertumbuhan dan interaksi dengan lingkungan fisik dan sosial (Fauzian, 2020: 93).

Piaget sendiri membagi tahapan tersebut menjadi empat tahap perkembangan

kognitif (Hosnan, 2016: 20-21), yaitu sebagai berikut:

a) Anak Usia 0 – 2 Tahun masuk ke dalam Tahapan Sensori Motor

Tahap ini merupakan tahapan masa ketika bayi menggunakan sistem

pengindraan dan sensor motoriknya untuk mengenal, memahami, serta

berinteraksi dengan lingkungannya. Bayi akan menggunakan reaksi motoriknya

atas beberapa rangsangan-rangsangan yang diterima dalam bentuk refleks

(misalnya refleks menangis, dan lain-lain). Sejalan dengan bertambahnya umur,

refleks ini akan berkembang menjadi lebih canggih lagi, misalnya saja berjalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

11

b) Anak Usia 2-7 Tahun masuk ke dalam Tahapan Pra-operasional

Pada tahap ini, kemampuan kognitif anak masih dalam tahap terbatas. Anak

pada tahap ini akan suka meniru perilaku dari orang lain di sekitarnya,

khususnya orang-orang yang dijumpainya, misalnya orang tua dan juga guru.

Pada tahapan ini anak menggunakan bahasa dan juga simbol untuk

menggambarkan suatu konsep dan sekitar umur 4 tahun, anak-anak dapat

berbicara secara fasih (Sulaiman, dkk., 2020: 39). Pada tahapan ini anak-anak

mampu menggunakan kata-kata dan juga mengekspresikan diri dengan

menggunakan kalimat-kalimat pendek secara efektif.

c) Anak Usia 7 -11 Tahun masuk ke dalam Tahapan Operasional Konkret

Tahapan ini dimulai ketika anak berumur 7 hingga 11 tahun. Pada tahap ini

anak masuk ke dalam pendidikan formal Sekolah Dasar. Dalam tahap ini, anak

mulai mengembangkan tiga hal, yaitu (1) identifikasi: yang berkaitan dengan

mengenali sesuatu, (b) negasi: yang berarti mengingkari sesuatu, dan (c)

reprokasi: mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal. Pada tahapan ini

anak-anak masih bergantung pada objek-objek yang kelihatan nyata/konkret,

sehingga belum bisa menerapkan pemikiran yang bersifat abstrak.

d) Anak Usia 11 – 15 Tahun masuk ke dalam Tahapan Operasional Formal

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam perkembangan kognitif menurut

Jean Piaget. Pada tahapan ini anak sudah menginjak usia dewasa. Anak pada

masa ini sudah mampu berpikir logis. Mereka mampu memecahkan masalah

yang ia respon dalam lingkungannya. Pada tahapan ini anak juga mampu

menggunakan pemikirannya yang bersifat abstrak, misalnya saja mempelajari

materi-materi abstrak, seperti pendidikan agama, matematika, dan lain

sebagainya.

2. Teori Perkembangan Kognitif pada Usia Sekolah Dasar

Anak-anak pada usia Sekolah Dasar yaitu berusia sekitar 7 – 12 tahun,

masuk ke dalam tahapan operasional konkret menurut teori perkembangan kognitif

Jean Piaget. Pada tahapan ini anak sulit memahami pengetahuan yang bersifat

abstrak. Pada tahapan ini anak telah memiliki pemikiran yang logis, tetapi harus

dibantu dengan menggunakan benda-benda yang bersifat nyata atau konkret,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

12

sehingga dengan menggunakan bantuan benda konkret tersebut memudahkan anak

dalam berpikir (Ulfaeni, Wakhyudin, Saputra, 2017: 136). Benda konkret yang

dapat menjadi alat bantu dalam pembelajaran yaitu media pembelajaran.

Kemampuan kognitif anak berumur tujuh tahun (kelas I SD) masih berada

pada tahap pemahaman yang terbatas dan pada konteks tingkatan Taksonomi Bloom

masih mengacu pada jenjang yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal

jenjang C2 (memahami). Kata operasional yang terdapat dalam fase ini yaitu

menyusun daftar, mengingat, menyebutkan, mengenali, menuliskan kembali,

mengulang, memberi nama, mengelompokkan suatu benda, dan mampu

membedakan sesuatu yang sifatnya simpel/mudah (Anwar, dalam Mifroh, 2020:

255).

2.1.1.2 Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media memiliki definisi yang bermacam-macam dan biasanya disesuaikan

dengan bidang yang ada, misalnya saja dalam bidang pendidikan, maka media

tersebut dapat disebut dengan media pendidikan atau bisa juga disebut pula dengan

media pembelajaran (Suryani, Setiawan, & Putria, 2018: 1). Istilah media

pembelajaran terdiri dari dua kata kunci yaitu “media” dan “pembelajaran”. Kata

kunci yang pertama yaitu media. Istilah media berasal dari bahasa Latin, yaitu

medium, yang berarti perantara. Media dapat berupa perangkat lunak (software)

maupun berbentuk perangkat keras/alat (hardware). Peran media dalam proses

belajar mengajar yaitu menjembatani penyampaian pesan dan juga informasi

sehingga dapat berlangsung secara efektif (Pribadi, 2017: 15). Pada saat

komunikasi berlangsung, media diposisikan sebagai saluran komunikasi. Proses

komunikasi dimulai pada saat pengirim meneruskan sebuah pesan yang ingin

disampaikan dalam format tertentu, misalnya dalam bentuk verbal atau non verbal

(encoding), kemudian pesan tersebut dikirim ke penerima pesan dengan

menggunakan media, lalu penerima pesan akan menerjemahkan isi pesan tersebut

sesuai dengan kemampuannya (decoding) (Batubara, 2020: 3). Berikut ini gambar

posisi media dalam proses komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

13

Gambar 2.1 Posisi Media dalam Proses Komunikasi

(Sumber: Darwanto, dalam Batubara, 2020: 2)

Kata kunci kedua dalam media pembelajaran yaitu kata “pembelajaran”.

Pembelajaran berasal dari kata dasar ajar, yang menurut KBBI berarti petunjuk

yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) (Pakpahan, 2020: 6).

Berdasarkan perpaduan kedua kata kunci tersebut, dapat dipahami bahwa ruang

lingkup dari media pembelajaran adalah bahan, alat, dan saluran yang digunakan

untuk membantu dalam terlaksananya kegiatan belajar (Batubara, 2020: 3).

Pengertian media pembelajaran secara umum yaitu alat bantu proses belajar

mengajar. Dapat pula dikatakan sebagai segala sesuatu yang dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan belajar,

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar (Sunarti, 2018: 62).

Pengertian lain dari media pembelajaran adalah peralatan fisik yang digunakan

untuk mengirim pesan kepada siswa dan dapat menstimulasi mereka untuk

melakukan kegiatan belajar (Briggs, dalam Yaumi, 2018: 7). Peralatan yang

dimaksud mencakup benda konkret, bahan cetak, visual, audio, audio-visual,

multimedia, dan web. Selain itu, pengertian lain dari media pembelajaran yaitu alat

bantu yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan alat

bantu diharapkan dapat lebih mempermudah guru dalam menyampaikan pesan

yaitu materi pembelajaran (Saptorini, dalam Risma, dkk., 2019: 93).

2. Tujuan Pemanfaatan Media

Penggunaan media yang relevan dapat mengoptimalkan kegiatan belajar di

dalam kelas. Bagi guru dan siswa, media berperan dalam mengonkretkan

pembelajaran, membantu siswa agar aktif, dan memotivasi dalam pembelajaran.

Dengan kata lain media berperan dalam membantu guru dan siswa untuk mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya (Karo & Rohani, 2018: 91). Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

14

umum penggunaan media untuk keperluan individual maupun kelompok memiliki

beberapa tujuan (Pribadi, 2017: 23-24), yaitu sebagai berikut:

a) Untuk memperoleh informasi dan pengetahuan

Pada umumnya pembuatan media pembelajaran selalu memuat informasi

dan juga pengetahuan dan juga digunakan untuk mempelajari atau

meningkatkan suatu keterampilan tertentu. Ada berbagai macam jenis media

dan dapat disesuaikan dengan penggunanya, misalnya saja media gambar dapat

memuat informasi atau pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk

mempelajari suatu pengetahuan yang bersifat abstrak (media gambar dapat

memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik), dan lain

sebagainya.

b) Mendukung aktivitas pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, media sangat diperlukan untuk

mendukung aktivitas pembelajaran yaitu sebagai alat bantu guru untuk

menyajikan atau mempresentasikan pesan (pesan dapat berupa pengetahuan dan

juga informasi) yang ingin disampaikan kepada penerima pesan (dalam hal ini

siswa).

c) Sebagai sarana persuasi dan motivasi

Penggunaan media juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan

motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk tujuan memotivasi,

penggunaan media mencakup upaya yang dapat dilakukan untuk

mempengaruhi nilai, sikap, dan emosi dari penggunanya. Misalnya saja

penggunaan media audiovisual dapat mempengaruhi penggunanya untuk

menghayati nilai-nilai yang ada dalam media tersebut, lalu dapat juga mengajak

siswa untuk menanamkan sikap yang disampaikan melalui media audiovisual

yang telah ditayangkan.

3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, salah

satunya yaitu berdasarkan teknologi. Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan

teknologi, antara lain yaitu: (a) media grafis, (b) media audio, (c) media proyeksi

diam, dan (d) media permainan & simulasi. Masing-masing kelompok media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

15

tersebut memiliki karakteristik dan juga pengertiannya masing-masing berikut ini

uraian dari keempat klasifikasi media pembelajaran (Sadiman, dkk., dalam Darimi,

2017: 117-118), yaitu sebagai berikut:

a) Media grafis

Media pada kelompok ini merupakan jenis media yang menyampaikan pesan

lewat simbol-simbol visual yaitu penyampaian pesan yang melibatkan

rangsangan atau kemampuan indera penglihatan. Karakteristik yang terdapat

dalam media ini, yaitu bersifat konkret, dapat mengatasi batasan ruang dan

waktu, dapat memperjelas suatu masalah, murah harganya, dan mudah dalam

penggunaan.

b) Media audio

Media dalam kelompok ini merupakan media yang penyampaiannya dalam

bentuk simbol-simbol auditif (verbal dan non verbal) dan media tersebut akan

melibatkan rangsangan indera pendengaran. Karakteristik yang terdapat dalam

media ini, yaitu pesan yang terdapat dalam media dapat direkam dan diputar

kembali, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, sifat komunikasinya hanya

satu arah, dan sangat sesuai untuk pembelajaran yang berkaitan dengan bahasa

dan musik.

c) Media proyeksi diam

Media dalam kelompok ini termasuk media yang memerlukan alat bantu dalam

penyajiannya, misalnya menggunakan alat bantu proyektor. Media ini

disajikan dengan penampilan visual dan disertai dengan audio. Karakteristik

yang terdapat dalam media ini, yaitu pesan yang sama dapat disebarkan kepada

siswa secara serentak, penyajian media dikontrol oleh guru, menyajikan objek

secara diam, terkadang penyajian media ini memerlukan tempat yang gelap

agar dapat terlihat dengan jelas, dapat diulang ulang dan diberhentikan sesuai

dengan kebutuhan, dan praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas.

d) Media permainan dan simulasi

Media permainan ini memiliki karakteristik sebagai berikut, (a) melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, (b) terdapat interaksi antara

pembelajar, (c) dapat memberikan umpan balik secara langsung, (d)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

16

penyajiannya dapat mudah dibuat dan diperbanyak, dan (e) mampu

meningkatkan komunikatif antara pembelajar.

Media pembelajaran sangat diperlukan untuk membantu proses

pembelajaran karena siswa sangat bergantung pada visualnya agar bisa memahami

materi dengan baik. Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran juga perlu

diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan juga supaya materi bisa

tersampaikan dengan baik. Penggunaan media pembelajaran yang baik akan

berdampak positif terhadap penggunanya yaitu dapat meningkatkan mutu dan

kualitas belajar siswa. Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas dapat

dirumuskan pengertian tentang media pembelajaran, yaitu sebagai berikut: media

pembelajaran adalah suatu alat atau perantara yang digunakan guru pada saat

pembelajaran yang berguna untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi.

2.1.1.3 Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

1. Pengertian Permainan Monopoli

Pembelajaran yang dilakukan dengan cara yang monoton akan membuat

siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk belajar. Karakteristik siswa Sekolah

Dasar masih dalam tahap senang bermain dan dunia mereka sangat dekat dengan

kata bermain. Ketika siswa sedang bermain, mereka juga sedang belajar. Oleh

karena itu, pembelajaran harus memberikan suasana bermain tanpa mengabaikan

tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain yaitu pembelajaran dengan

berbasis bermain (Rahaju & Hartono, 2017: 130).

Bermain adalah sarana utama anak untuk belajar, karena memicu keceriaan

dan kepuasan (Piaget, dalam Zahra, 2020: 2). Dengan adanya media yang

dikombinasikan dengan permainan, maka siswa tidak hanya akan bermain saja,

tetapi mendapatkan ilmu atau materi yang terdapat dalam media permainan

tersebut.

Salah satu media pembelajaran dengan basis permainan yaitu media

monopoli. Monopoli merupakan suatu permainan yang dapat dimainkan lebih dari

dua orang. Penggunaan media monopoli dalam kegiatan pembelajaran akan

menimbulkan kegiatan belajar yang menyenangkan dan mampu menarik perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

17

siswa (Ulfaeni, Wakhyudin, & Saputra, 2017: 138). Pendapat lain tentang

permainan monopoli yaitu merupakan salah satu jenis permainan papan yang

bertujuan untuk mengumpulkan kekayaan dan menguasai kompleks-kompleks

pada papan monopoli. Guru juga dapat memodifikasi bentuk papan monopoli serta

dapat memodifikasi segala peraturannya agar dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa

(Rahayu, Santoso, & Asih, 2019: 2).

2. Keunggulan Media Permainan Monopoli

Siswa akan belajar dengan baik dan bermakna apabila siswa mengalami apa

yang dipelajari dan bukan sekedar mengetahuinya saja. Pencapaian tujuan tersebut

dapat dilakukan dengan berbagai upaya yaitu melalui inovasi pembelajaran. Guru

dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar memperoleh proses

pembelajaran yang bermakna dan akan dilaksanakan dengan pembelajaran yang

menyenangkan, memotivasi, menantang siswa untuk berpartisipasi aktif (Udin,

dalam Siskawati, Pargito, & Pujiati, 2016: 73). Salah satu pembelajaran yang

berkaitan dengan pendapat di atas yaitu pembelajaran dengan basis permainan.

Apabila pembelajaran diaplikasikan dengan permainan, maka harus dirancang

dengan sungguh-sungguh agar dapat mengintegrasikan efektivitas permainan

sebagai media pembelajaran (Baek, dalam Rahaju & Hartono, 2017: 130).

Media pembelajaran monopoli memiliki beberapa keunggulan (Sadiman,

dalam Risma, dkk., 2019: 93-94), di antaranya yaitu sebagai berikut: (a) media

dengan konsep permainan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan untuk

dilakukan dan juga sangat menghibur, (b) adanya partisipasi aktif dari siswa dalam

proses pembelajaran, (c) permainan dapat memberikan suatu umpan balik langsung,

(d) permainan bersifat menarik, dan (e) permainan ini dapat dengan mudah dibuat

dan diperbanyak.

3. Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

Pengembangan berupa media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini

bertujuan sebagai perantara dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa

khususnya kelas I SD. Dalam arti lain media monopoli Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

18

(Monohasa) ini bertujuan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam

papan monopoli. Konsep pembelajaran menggunakan media monopoli ini yaitu

belajar sambil bermain. Media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

dikembangkan dengan menggunakan aplikasi desain yaitu CorelDRAW 2019 (64-

Bit). Media monopoli pada umumnya memiliki beberapa alat pendukung, seperti

papan monopoli, kartu kesempatan, kartu dana umum, dadu, bidak, uang mainan,

kartu hak milik, serta miniatur hotel dan rumah. Tetapi, untuk pengembangan media

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini akan dilakukan dengan modifikasi

beberapa alat pendukung dan desainnya. Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

ini akan dimodifikasi menjadi beberapa alat pendukung seperti berikut ini, yaitu

papan monopoli dengan desain yang disesuaikan dengan materi membaca

(menambahkan huruf alfabet dan gambar animasi), kartu soal, kartu poin, kartu

tanda pemilik, kartu hukuman, kartu bonus, media ini juga disertai dengan buku

panduan guru & siswa, serta dadu dan bidak. Produk ini akan dikembangkan

dengan cara mendesain papan monopoli sesuai dengan tema yang telah dipilih, alat

pendukung lainnya juga akan didesain sedemikian rupa dan disesuaikan dengan

materi membaca permulaan.

Pengembangan media monopoli ini kemudian akan diuji kelayakannya oleh

ahli media dan juga ahli materi. Penilaian tersebut akan dijadikan dasar untuk

melakukan perbaikan pada media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) yang

telah dikembangkan. Pengembangan media monopoli dapat dilihat dari beberapa

aspek (Zahra, 2020: 5), yaitu berdasarkan:

a) Daya tarik

Daya adalah kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak.

Sedangkan tarik adalah kata dasar dari tertarik yang berarti menaruh minat atau

perhatian kepada sesuatu hal. Jadi, daya tarik adalah kemampuan untuk menarik

atau memikat perhatian. Dalam hal ini yang ditekankan dalam aspek daya tarik

ada dua hal yaitu tampilan dan warna pada pengembangan media monopoli.

b) Kesesuaian desain ilustrasi

Desain adalah suatu kerangka bentuk atau rancangan. Sedangkan ilustrasi

adalah gambar untuk membantu memperjelas isi. Jadi, desain ilustrasi adalah

suatu kerangka atau rancangan bentuk berupa gambar yang dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

19

untuk memperjelas. Aspek kesesuaian desain ilustrasi yaitu berupa daya tahan

(kualitas produk dan kualitas alat pendukung), menarik perhatian, dan

kesesuaian dengan keadaan yang sebenarnya.

c) Pengertian yang menyeluruh

Dalam aspek pengertian yang menyeluruh ditekankan indikator berupa

ketepatan materi tidak ada miskonsepsi.

d) Kesesuaian materi

Pada aspek kesesuaian materi diturunkan menjadi beberapa indikator yaitu

mengenai keruntutan materi, kesesuaian materi, tingkat kesulitan materi, dan

kesesuaian soal.

e) Standar teknik

Standar teknik yang dimaksudkan di sini adalah tata bahasa yang akan

digunakan dalam pengembangan media monopoli. Bahasa yang sebaiknya

digunakan dalam pengembangan media monopoli adalah bahasa yang mudah

dipahami serta mengacu pada kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Cara Bermain dan Aturan Permainan Media Monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa)

Penerapan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dilakukan

dengan beberapa langkah-langkah yang sudah dimodifikasi. Berikut ini merupakan

cara bermain media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa):

a) Bentuklah kelompok sebanyak 2-6 orang.

b) Tentukanlah satu orang untuk menjadi pihak bank dan sisanya akan menjadi

pemain.

c) Sebelum bermain, pihak bank memiliki tugas untuk memberikan 400 poin

kepada masing-masing pemain.

d) Untuk menentukan urutan permainan dapat dilakukan dengan cara setiap

pemain melempar dadu. Pemain yang berhasil melempar dadu dengan jumlah

terbanyak bisa bermain terlebih dahulu.

e) Pemain pertama akan melempar dadu terlebih dahulu, kemudian mulai bermain

dengan cara menggerakkan bidak sesuai dengan jumlah lemparan dadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

20

Permainan monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini dimulai dari petak

bertuliskan “ayo mulai” lalu ke arah kiri.

f) Pemain yang berhenti pada petak “kompleks” harus mengambil kartu soal.

Apabila pemain dapat menjawab soal tersebut, maka kompleks tersebut akan

menjadi miliknya, serta pemain tersebut akan diberikan kartu tanda pemilik.

Sedangkan, apabila pemain tidak bisa menjawab soal, maka pemain tersebut

harus membayar denda sesuai dengan jumlah poin yang tertera di dalam kartu

tanda pemilik.

g) Apabila pemain berhenti di petak bonus, maka pemain tersebut harus

mengambil kartu bonus yang sudah disediakan. Kemudian pemain dapat

melaksanakan perintah yang terdapat dalam kartu tersebut. Setelah

melaksanakan perintah yang terdapat di dalam kartu bonus, maka pemain dapat

mengembalikan di tempatnya semula.

h) Apabila berhenti di petak hukuman, maka pemain tersebut memiliki kewajiban

untuk mengambil kartu hukuman yang sudah disediakan. Kemudian pemain

dapat melaksanakan perintah yang terdapat dalam kartu tersebut. Sama seperti

kartu bonus, kartu ini juga harus dikembalikan ke tempat semula setelah pemain

selesai melaksanakan perintah.

i) Apabila pemain berhenti di petak bayar denda, maka pemain tersebut harus

membayar denda ke pihak bank sebesar 50 poin.

j) Pada petak bertuliskan area bebas, pemain tidak melakukan apapun dan tidak

membayar denda apapun.

k) Apabila pemain berhenti di petak berhenti sebentar, maka pemain tersebut harus

berada di dalam petak tersebut selama satu kali putaran permainan.

Selain itu, media monopoli yang sudah dikembangkan ini memiliki

beberapa peraturan permainan, yaitu sebagai berikut:

a) Saat pemain melempar dadu dan mendapatkan dadu berjumlah 6, maka pemain

tersebut mendapatkan kesempatan untuk melempar dadu lagi.

b) Saat pemain berhasil melewati petak start (petak yang bertuliskan “ayo mulai”),

maka pemain akan mendapatkan 10 poin dari pihak bank.

c) Saat pemain menginjak kompleks yang sudah dimiliki oleh pemain lain dan

tidak bisa menjawab soal, maka pemain tersebut harus membayar denda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

21

Sedangkan apabila pemain tersebut bisa menjawab soal, maka tidak perlu

membayar denda kepada pemilik kompleks.

d) Setiap pemain yang berhasil menjawab soal dan berhasil mendapatkan satu skor

saja di setiap kartu soal, berhak untuk mendapatkan kartu tanda pemilik dari

pihak bank.

e) Pemain yang mempunyai jumlah poin terbanyak akan dianggap sebagai

pemenang.

f) Pemain yang memiliki jumlah poin yang sedikit akan dianggap kalah.

Pembelajaran dengan menggunakan konsep belajar sambil bermain akan

memberikan motivasi dan juga memberikan pengalaman agar siswa ikut terlibat

secara aktif dalam proses belajar. Salah satu media pembelajaran yang berbasis

permainan yaitu pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

Dari beberapa pengertian di atas dapat dirumuskan pengertian dari media monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) yaitu media pembelajaran yang dikembangkan

dengan memasukkan materi Bahasa Indonesia, di mana siswa harus bermain

monopoli seperti biasanya dan siswa juga harus menjawab soal-soal yang telah

disediakan dalam media tersebut.

2.1.1.4 Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Salah satu faktor internal (dari diri sendiri) yang dapat mempengaruhi

berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Motivasi

dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain (Ernata,

2017: 782). Asal kata motivasi yaitu “movere”, yang dari bahasa Latin berarti

menggerakkan. Motivasi juga berasal dari kata “motif”, yang dapat diartikan

dengan suatu upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi

tujuan tertentu (Sadirman, dalam Palittin, Wolo, & Purwanty, 2019: 103).

Sedangkan untuk kata belajar dapat diartikan dengan suatu proses perkembangan

yang mendasar dari hidup manusia, yang bertujuan agar dapat memberikan

perubahan-perubahan kualitatif suatu individu, sehingga tingkah laku atau sikapnya

dapat berkembang (Hidayah & Hermansyah, 2016: 3). Selain itu, arti kata belajar

yaitu suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dalam upayanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

22

untuk mencapai suatu tujuan. Dari kedua definisi di atas maka dapat diketahui

pengertian dari motivasi belajar yaitu suatu keadaan yang terdapat dalam diri

seseorang individu di mana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna

mencapai tujuan (Emda, 2017: 173).

Saat seseorang melakukan kegiatan belajar, motivasi merupakan salah satu

aspek yang berperan sebagai daya penggerak dari dalam diri yang dapat

menimbulkan kegiatan belajar dan dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang mempunyai sifat non intelektual.

Seperti contohnya, seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi bisa

gagal karena kurang memiliki motivasi dalam belajarnya (Lestari, 2020: 2).

2. Fungsi Motivasi

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yaitu karena adanya motivasi. Guru juga berperan penting

dalam mendorong siswa untuk belajar agar dapat mencapai tujuan. Fungsi motivasi

di sini yaitu sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi, keinginan, dan juga

menentukan tingkah laku ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian

motivasi dapat menyeleksi tingkah laku apa saja yang harus dilakukan agar dapat

mencapai tujuan tersebut (Emda, 2017: 176). Terdapat beberapa fungsi motivasi

dalam belajar (Sardiman, dalam Lestari, 2020: 8), yaitu sebagai berikut:

a) Motivasi digunakan seseorang untuk berbuat, yaitu sebagai daya penggerak

atau mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu.

b) Dengan motivasi, seseorang dapat menentukan arah perbuatan. Dengan

menentukan arah, motivasi dapat digunakan untuk meraih tujuan tertentu yang

ingin dicapai.

c) Motivasi berguna untuk menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan

yang harus dilakukan. Dengan hal ini, motivasi dapat berperan untuk

menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tercapainya sebuah tujuan.

3. Macam-macam Motivasi

Pada umumnya motivasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu motivasi

intrinsik (dorongan dari dalam) dan motivasi ekstrinsik (dorongan dari luar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

23

Berikut ini penjelasan dari macam-macam motivasi (Hidayah & Hermansyah,

2016: 5), yaitu sebagai berikut:

a) Motivasi Intrinsik

Pengertian dari motivasi intrinsik yaitu suatu dorongan/motivasi yang berasal

dari dalam diri sendiri.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah suatu dorongan yang berasal dari luar dirinya atau

dapat dikatakan dorongan yang diakibatkan karena rangsangan dari luar.

Seseorang tersebut melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari luar,

misalnya saja karena adanya hadiah atau untuk menghindari hukuman.

4. Indikator Motivasi Belajar

Tingkat keberhasilan siswa pada saat belajar dapat dipengaruhi oleh

motivasi yang ada pada dirinya. Motivasi belajar yang tinggi yang dimiliki oleh

masing-masing siswa merupakan salah satu indikator kualitas pembelajaran yang

baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi pada saat proses

pembelajaran akan tergerak untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang

dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Emda, 2017: 177).

Hakikat motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal pada siswa

yang sedang belajar mengadakan perubahan tingkah laku dan pada umumnya

dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator tersebut dapat

mengukur seberapa besar tingkat motivasi yang ada dalam diri siswa tersebut.

Indikator dari motivasi belajar (Uno, dalam Lestari, 2020: 9-11), yaitu sebagai

berikut:

a) Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Hasrat dan keinginan berhasil dalam pembelajaran umumnya disebut dengan

motif berprestasi. Motif ini pada umumnya yaitu suatu motif untuk berhasil dalam

melakukan tugas sehari-hari dan juga memperoleh kesempurnaan. Semakin tinggi

motif berprestasi yang dimiliki seseorang, maka keinginan untuk menyelesaikan

tugas-tugas juga semakin cepat atau tinggi dan tanpa menunda-nunda tugas

tersebut. Dorongan seperti ini berasal dari dalam diri seseorang tersebut.

b) Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

24

Selain dilatarbelakangi oleh keinginan berhasil atau motif berprestasi,

seseorang menyelesaikan tugasnya juga karena dorongan dan juga kebutuhan

belajar. Misalnya saja seseorang memiliki dorongan belajar karena tidak ingin gagal

dan malu dengan gurunya. Hal seperti ini merupakan dorongan yang berasal dari

luar dirinya.

c) Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan

Harapan ini didasari pada keyakinan bahwa sesuatu yang dilakukan oleh

seseorang merupakan gambaran dari hasil tindakan mereka sendiri. Misalnya saja

orang yang menginginkan naik pangkat maka akan menunjukkan kinerja yang baik

agar orang tersebut mampu meraih kenaikan pangkat.

d) Adanya Penghargaan dalam Belajar

Pernyataan verbal atau bisa juga dengan penghargaan dalam bentuk lainnya

terhadap perilaku ataupun hasil belajar, merupakan salah satu cara efektif untuk

meningkatkan motivasi belajar seseorang. Sehingga seseorang tersebut merasa

senang dengan adanya penghargaan tersebut sehingga bisa lebih bersemangat lagi.

e) Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar

Salah satu kegiatan belajar yang dapat membuat seseorang tertarik yaitu dengan

sebuah permainan. Kegiatan yang menarik ini dapat membuat proses kegiatan

belajar mengajar menjadi lebih bermakna, sehingga seseorang tersebut dapat

mengingat, menghargai, dan memahami pembelajaran.

f) Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif

Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif akan mendukung proses belajar

mengajar dengan baik.

Indikator tersebut akan digunakan untuk membuat kuesioner yang bertujuan

untuk mengukur atau mengetahui seberapa besar tingkat motivasi belajar yang

dimiliki oleh siswa. Penyusunan kuesioner ini dilakukan dengan melihat langkah-

langkah penulisan (Munandar, dkk., 2019: 23-25), yaitu sebagai berikut: (a)

membuat kata pengantar singkat sebelum pertanyaan atau pernyataan disusun, (b)

membuat petunjuk pengisian kuesioner dengan jelas dan ringkas, (c) menghindari

istilah yang bermakna ganda, (d) bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan

kemampuan berbahasa responden, (e) tipe pertanyaan/pernyataan dapat berupa

terbuka dan tertutup, serta menggunakan kalimat positif dan negatif, (f)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

25

pertanyaan/pernyataan yang dibuat tidak menanyakan hal lampau sehingga susah

untuk diingat, (g) penulisan pertanyaan/pernyataan dimulai dari hal yang umum ke

hal yang spesifik, (h) penyusunan pertanyaan/pernyataan tidak hanya menggiring

pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja, (i) pertanyaan/pernyataan

sebaiknya tidak ditulis terlalu panjang, (j) apabila terdapat kata yang memerlukan

penekanan, maka harus diberi tanda, misalnya dengan menebalkan kata atau

menggaris bawahi, dan (k) kuesioner dibuat dengan bentuk yang semenarik

mungkin.

Motivasi belajar siswa harus menjadi salah satu aspek yang diperhatikan

oleh guru pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa satu dengan yang lainnya

pasti memiliki tingkatan motivasi yang berbeda-beda. Motivasi sangat berperan

penting dalam proses pembelajaran yaitu memberikan arah agar dapat mencapai

tujuan yang ingin dicapai. Dari beberapa paparan di atas dapat dirumuskan

pengertian dari motivasi belajar yaitu suatu usaha yang berasal dari diri sendiri

maupun orang lain agar bersedia melakukan kegiatan belajar yang dilaksanakan

tanpa paksaan.

2.1.1.5 Kemampuan Membaca Permulaan

1. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan

Siswa kelas I Sekolah Dasar biasanya sudah mampu menyebutkan kembali

dari apa yang telah disampaikan oleh guru, baik berupa huruf, kata, maupun kalimat

sederhana. Kosa kata yang biasanya diberikan kepada siswa SD kelas I juga

biasanya berupa kosa kata yang sering didengar atau yang biasanya digunakan

dalam kehidupan sehari-hari (daily activity). Metode yang biasanya dipakai dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu metode mengeja. Metode mengeja

merupakan pengenalan yang dimulai dari elemen yang paling kecil yaitu huruf, lalu

kata, dan berikutnya yaitu kalimat yang bermakna (Mifroh, 2020: 255).

Proses membaca permulaan diberikan pada masa Sekolah Dasar kelas awal.

Tujuan dari membaca permulaan yaitu agar siswa kelas awal bisa memiliki

kemampuan memahami dan juga menyuarakan tulisan dengan intonasi yang tepat

(Akhadiah, dalam Krissandi, 2017: 104). Membaca permulaan merupakan suatu

kemampuan yang difokuskan pada kemampuan membaca dengan tingkat dasar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

26

yaitu kemampuan melek huruf. Maksud dari melek huruf di sini yaitu siswa dapat

melafalkan lambang bunyi dengan intonasi yang tepat sehingga akan menjadi bunyi

yang bermakna (Solchan, dalam Hapsari, 2019: 12).

Siswa yang berada pada tingkatan membaca permulaan belum memiliki

kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk

memperoleh keterampilan atau kemampuan membaca. Hal tersebut berarti bahwa

membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar untuk mengenal bahasa

tulis dan melalui tulisan tersebut siswa dituntut untuk dapat menyuarakan lambang-

lambang bunyi bahasa (Sunarti, 2018: 62).

2. Tujuan Membaca Permulaan

Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas rendah, yaitu kelas I

dan kelas II SD. Tujuan dari pemberian membaca permulaan yaitu agar siswa

memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang

wajar sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut (Anggraeni & Alpian, 2020: 21).

Membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat

diperlukan dan juga harus dikuasai oleh siswa kelas rendah agar siswa tersebut tidak

mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Tujuan dari membaca

permulaan (Iskandarwassid, dalam Hapsari, 2019: 12), yaitu (a) untuk mengenali

lambang atau simbol bahasa, (b) untuk mengenali kata dan juga kalimat, (c) untuk

menemukan ide pokok dan kata kunci dalam bacaan, dan (d) agar dapat

menceritakan kembali isi bacaan. Sedangkan hasil yang diharapkan dari adanya

pembelajaran membaca permulaan yaitu siswa dapat membaca nyaring suku kata

dengan pelafalan yang tepat, dapat membaca nyaring kalimat sederhana, dapat

membaca lancar kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata, dapat membaca puisi

anak yang terdiri dari 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat (Depdiknas,

dalam Mayangsari, 2014: 63).

3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan

Cepat lambatnya kemampuan membaca permulaan seseorang dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik itu yang berasal dari diri sendiri maupun faktor dari luar.

Berikut ini terdapat empat faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

27

seseorang (Lamb & Arnold, dalam Anggraeni & Alpian, 2020: 18-21), yaitu

sebagai berikut:

a) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis berkaitan dengan kesehatan fisik, keterbatasan

neurologis, dan kelelahan. Kesehatan fisik yang dimaksud adalah kesehatan alat

berbicara, penglihatan, dan pendengaran. Keterbatasan neurologis seperti

berbagai kecacatan otak dan kekurangmatangan secara fisik dapat

menyebabkan siswa gagal dalam membaca. Kelelahan juga dapat

mempengaruhi kegiatan membaca.

b) Faktor Intelektual

Intelegensi atau dapat juga dikatakan sebagai kecerdasan dapat digunakan

siswa untuk memahami pembelajaran dengan cepat. Semakin tinggi tingkat

intelegensi seseorang, maka semakin mudah untuk dilatih dan belajar. Namun

pada umumnya, faktor ini tidak sepenuhnya mempengaruhi siswa dalam

membaca. Kemampuan guru dalam mengajar juga dapat mempengaruhi

kemampuan membaca siswa.

c) Faktor Lingkungan

Kemampuan membaca juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan

yang berkaitan dengan latar belakang dan pengalaman siswa di rumah dan juga

faktor sosial ekonomi.

Latar belakang dan pengalaman siswa di rumah

Setiap lingkungan mampu membentuk pribadi, sikap, dan juga kemampuan

berbahasa siswa. Kondisi rumah yang harmonis, perilaku orang tua yang

menunjukkan sikap gemar membaca, perilaku orang tua yang mendorong

siswa dalam bidang pendidikan akan berpengaruh terhadap usaha belajar

siswa. Berbeda dengan kondisi keluarga yang kurang harmonis dan orang

tua tidak suka membaca akan menghambat siswa terhadap kemampuan

membacanya.

Faktor sosial dan ekonomi

Kemampuan verbal siswa juga dapat dipengaruhi oleh status sosial, yaitu

ketika siswa memiliki status sosial yang tinggi, maka semakin tinggi pula

kemampuan verbal siswa. Siswa yang tinggal di rumah dan sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

28

disediakan bacaan, banyak menggunakan aktivitas membaca juga akan

mempengaruhi tingginya tingkat kemampuan membaca.

d) Faktor Psikologis

Faktor psikologis berkaitan dengan tiga hal, yaitu (a) motivasi, (b) minat,

dan (c) kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri. Motivasi merupakan

faktor kunci dalam belajar membaca, sedangkan minat adalah keinginan yang

kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi terhadap membaca pasti akan memiliki minat yang

tinggi pula terhadap kegiatan membaca. Selain itu, kematangan sosial, emosi,

dan penyesuaian diri juga berpengaruh, hal ini berkaitan dengan stabilitas

emosi, percaya diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Stabilitas

emosi berkaitan dengan kemampuan mengendalikan emosi agar mampu

memusatkan perhatian pada teks yang dibaca. Jika siswa tersebut mudah marah

dan menangis maka akan kesulitan dalam belajar membaca. Percaya diri juga

dibutuhkan siswa untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan. Sikap

berpartisipasi dalam kelompok juga dapat berpengaruh yaitu pada saat

berdiskusi mengenai hasil bacaan.

Membaca permulaan biasanya diberikan di kelas bawah, sehingga membaca

dalam tahap ini masih sangat dasar. Kemampuan membaca juga dapat dipengaruhi

oleh faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal yaitu berhubungan dengan

kesehatan fisik siswa, intelegensi, dan motivasi. Selain itu, terdapat pula faktor dari

lingkungan luar seperti budaya membaca di dalam lingkungan keluarga yang baik,

sehingga siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam kegiatan membaca. Dari

beberapa paparan di atas dapat dirumuskan pengertian dari kemampuan membaca

permulaan yaitu suatu kemampuan membaca yang paling dasar dan harus dikuasai

siswa kelas rendah.

2.1.1.6 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu pembelajaran yang

melatih siswa tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan juga benar

agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya (Rambe, 2018: 102). Pembelajaran Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

29

Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif (Permendikbud, dalam Prastowo, 2019: 85).

Dalam hal ini anak akan mengasah kemampuan berbahasanya melalui bertanya,

menjawab, menyanggah, ataupun beradu argumen dengan orang lain.

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan dari pembelajaran Bahasa Indonesia secara umum yaitu agar siswa

mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

pengetahuan, dan juga untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Selain itu,

terdapat tujuan khusus pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar siswa memiliki

kegemaran dalam membaca dan juga untuk melatih keterampilan berbahasa

(mencakup keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis) (Prastowo,

2019: 87).

3. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Materi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu mengenai materi

membaca permulaan yang termuat dalam buku tematik kurikulum 2013. Materi

membaca permulaan ini merupakan materi yang diajarkan kepada siswa kelas I

Sekolah Dasar semester I. Materi ini termuat dalam buku Tema 2. Kegemaranku,

Subtema 4. Gemar Membaca. Kompetensi dasar (KD) yang dipilih dalam penelitian

ini yaitu 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (yang meliputi

cara duduk yang wajar dan benar, jarak antara mata dengan buku, cara memegang

buku dan membalik halaman buku yang benar, gerakan mata saat membaca yaitu

dari kiri ke kanan, memilih tempat untuk membaca dengan cahaya yang terang, dan

etika pada saat membaca buku) dengan cara yang benar. Dari kompetensi dasar

(KD) tersebut akan diturunkan menjadi tujuh indikator, yaitu (a) mengidentifikasi

cara duduk yang benar saat melakukan kegiatan membaca (C2), (b) memasangkan

antara gambar dengan kata yang sesuai (C1), (c) menyebutkan cara membalik

halaman buku yang benar saat membaca (C1), (d) melengkapi kalimat sesuai

dengan bacaan (C3), (e) menyusun huruf-huruf acak menjadi sebuah kata (C3), (f)

mengidentifikasi kosakata dengan jumlah suku kata yang bervariasi (C2), dan (g)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

30

menyelesaikan soal cerita (C3). Kemudian dari ketujuh indikator tersebut akan

dibuat menjadi sepuluh soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk mengukur

kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD. Penyusunan soal pilihan ganda

akan dilakukan dengan mematuhi kaidah penulisan agar soal yang dibuat bermutu

baik. Berikut ini merupakan kaidah penulisan soal pilihan ganda (Depdikbud,

dalam Hamid, 2019: 62-63), yaitu sebagai berikut:

a) Dari aspek materi

Aspek materi meliputi (1) soal harus sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan, (2) pilihan jawaban yang dibuat harus homogen dan logis, dan (3)

setiap soal hanya memiliki satu jawaban benar.

b) Dari segi konstruksi

Apabila dilihat dari segi konstruksi maka soal yang dibuat harus (1) pokok soal

dirumuskan secara jelas dan tegas, (2) rumusan pokok soal dan pilihan jawaban

yang ditulis merupakan pernyataan yang diperlukan saja, (3) pokok soal jangan

sampai memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar, (4) pokok soal

jangan menggunakan kalimat yang bermakna ganda, (5) panjang rumusan

pilihan jawaban yang dibuat harus relatif sama, (6) pilihan jawaban yang dibuat

jangan memakai kalimat “semua pilihan jawaban di atas benar” atau “semua

jawaban di atas salah”, (7) pilihan jawaban berupa angka harus disusun

berdasarkan urutan besar atau kecilnya, (8) gambar, grafik, tabel, diagram, dan

sebagainya yang terdapat dalam soal harus jelas dan berfungsi, dan (9) butir

soal jangan bergantung pada soal sebelumnya.

c) Dari segi bahasa

Apabila dilihat dari segi bahasa maka soal yang dibuat harus (1) setiap soal

menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, (2) harus

menggunakan bahasa yang komunikatif, (3) jangan menggunakan bahasa

setempat, dan (4) pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase.

Pembelajaran yang baik harus memiliki acuan. Oleh karena itu, sebelum

melakukan implementasi sebaiknya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) terlebih dahulu. Pembuatan RPP akan mengacu pada beberapa hal berikut

ini (Noviana, Erman, & Sabtiawan, 2020: 148), yaitu kelengkapan komponen RPP,

kelengkapan rumusan identitas, ketepatan penjabaran KD, ketepatan penjabaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

31

tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran menggunakan ABCD, ketepatan

pemilihan metode pembelajaran, kesesuaian langkah-langkah pembelajaran,

keruntutan langkah-langkah pembelajaran, ketepatan pemilihan sumber belajar,

kecukupan alokasi waktu, kesesuaian penilaian pembelajaran, dan kesesuaian

penilaian pembelajaran.

Dari paparan di atas dapat dirumuskan pengertian dari pembelajaran Bahasa

Indonesia yaitu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan yang

berguna untuk mempelajari kemampuan berbahasa siswa.

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

penjelasannya yaitu sebagai berikut:

Suhendrianto (2017) meneliti pengembangan media monopoli tematik

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV di MIN Tegalsari. Metode

yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research

and Development) dengan mengadopsi model pengembangan dari Walter Dick &

Low Carey. Hasil analisis data pretest dan posttest menunjukkan bahwa thitung > ttabel

yaitu thitung sebesar 3,063 > ttabel sebesar 2,048. Dari hasil uji-t tersebut dapat

dikatakan bahwa media pembelajaran sangat efektif untuk digunakan. Selain itu,

keefektifan media pembelajaran monopoli tematik juga diperkuat dengan

meningkatnya motivasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang

mengalami peningkatan dari 75% menjadi 93%, sedangkan dari hasil angket

motivasi siswa mengalami peningkatan dari 76% menjadi 89%.

Sibuea dan Handayani (2019) meneliti peningkatan hasil belajar dan

motivasi belajar siswa dengan menggunakan media monopoli matematika

(Monotika). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa setelah pembelajaran dengan menggunakan media

monopoli terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar dan juga motivasi belajar kedua

kelompok siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Untuk nilai rata-rata hasil

belajar kelas eksperimen sebelum pembelajaran sebesar 21,375 setelah

pembelajaran nilai rata-rata meningkat yaitu sebesar 40,3125. Sedangkan untuk

kelas kontrol, nilai rata-rata hasil belajar sebelum pembelajaran yaitu sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

32

21,267 dan setelah pembelajaran meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 37,867.

Untuk nilai rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen sebelum pembelajaran yaitu

sebesar 49,19 dan setelah pembelajaran nilai rata-rata motivasi belajarnya

meningkat sebesar 50,91. Sedangkan nilai rata-rata motivasi belajar kelas kontrol

sebelum pembelajaran 49,07 dan setelah pembelajaran nilai rata-ratanya meningkat

menjadi 50,77.

Amalia (2020) meneliti pengaruh penggunaan media pembelajaran

monopoli untuk variabel motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental dengan model one group

pretest posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media

pembelajaran monopoli dapat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan hasil

belajar siswa kelas V MIN 29 Kabupaten Bireuen pada mata pelajaran IPS. Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata motivasi belajar siswa dan diperoleh skor sebesar

86% dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk hasil belajar diperoleh thitung

10,12 dan ttabel sebesar 1,74.

Krismiati (2016) meneliti peningkatan kemampuan membaca melalui

permainan giant monopoli pada anak kelompok A TK Dharma Wanita Kunjang

Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan metode berupa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan

bahwa media pembelajaran giant monopoli dapat meningkatkan kemampuan

membaca siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pada hasil ketuntasan

masing-masing siklus, untuk siklus I sebesar 46,1%, siklus II sebesar 73,4%,

sedangkan siklus II sebesar 93,4%. Pada siklus III melebihi kriteria ketuntasan

minimal yaitu sebesar 75%, oleh karena itu hipotesis tindakan diterima.

Rosalina (2016) meneliti pengaruh media permainan monopoli untuk

kemampuan membaca permulaan siswa dengan disabilitas intelektual (tunagrahita)

kelas IV di SDLB PGRI Genteng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan

monopoli berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa

tunagrahita kelas IV di SDLB PGRI Genteng. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai

rata-rata pretest sebesar 43,8 dan nilai rata-rata posttest sebesar 66,25. Dari hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

33

Setianingrum (2017) meneliti pengaruh media permainan monopoli

terhadap kemampuan membaca permulaan siswa dengan gangguan penglihatan

(tunanetra) kelas II di SDLB-A YPAB Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan

yaitu quasi eksperimen. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

permainan monopoli memiliki pengaruh yang signifikan terhadap membaca

permulaan siswa tunanetra kelas II di SDLB-A YPAB Surabaya.

Berikut ini akan digambarkan tabel literature map mengenai penelitian

terdahulu yang relevan.

Gambar 2.2 Literature Map Penelitian

Berdasarkan penelitian relevan di atas, peneliti belum menjumpai adanya

penelitian yang mengembangkan media monopoli dengan mengombinasikan dua

variabel yaitu antara variabel motivasi belajar dan variabel membaca permulaan

dengan meneliti objek berupa media monopoli terutama pada siswa kelas I SD.

Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan

Suhendrianto (2017)

Media monopoli tematik

– motivasi belajar

Amalia (2020)

Media monopoli

(Monosa) – motivasi dan

hasil belajar pada

pelajaran IPS

Sibuea dan Handayani

(2019)

Monopoli matematika

(Monotika) – hasil

belajar dan motivasi

belajar

Media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) –

motivasi belajar dan

membaca permulaan

Rosalina (2016)

Media monopoli –

kemampuan membaca

permulaan siswa

tunagrahita

Krismiati (2016)

Permainan giant

monopoli – kemampuan

membaca

Setianingrum (2017)

Permainan monopoli –

kemampuan membaca

permulaan siswa

tunanetra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

34

Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk Menumbuhkan Motivasi

Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD.

2.2 Kerangka Berpikir

Media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menyampaikan

pesan pembelajaran kepada siswa Sekolah Dasar. Dalam teori perkembangan

kognitif Jean Piaget siswa Sekolah Dasar yang berumur sekitar 7-12 tahun masuk

ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahapan ini, anak sudah bisa berpikir

secara logis, tetapi harus dibantu dengan menggunakan benda-benda yang bersifat

nyata atau konkret, sehingga dengan menggunakan bantuan benda konkret tersebut

memudahkan anak dalam berpikir (Ulfaeni, Wakhyudin, & Saputra, 2017: 136).

Salah satu benda konkret yang dapat digunakan untuk membantu belajar siswa yaitu

media pembelajaran berupa permainan monopoli. Permainan monopoli adalah

salah satu jenis permainan papan yang bertujuan untuk mengumpulkan kekayaan

dan menguasai kompleks-kompleks (Husna, dalam Ulfaeni, Wakhyudin, &

Saputra, 2017: 138). Permainan monopoli ini dapat dimainkan oleh beberapa

pemain (lebih dari dua orang pemain). Dalam penelitian ini akan dikembangkan

media pembelajaran berupa media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Media

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) adalah suatu papan permainan yang

dikembangkan dengan memuat materi pembelajaran Bahasa Indonesia dan tujuan

pembuatan media ini yaitu agar anak dapat menguasai pengetahuan yang terdapat

di dalam permainan monopoli tersebut.

Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak

dari dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar dan dapat menjamin

kelangsungan kegiatan belajar (Lestari, 2020: 2). Indikator dari motivasi belajar

(Uno, dalam Lestari, 2020: 9-11), yaitu: (a) adanya hasrat dan juga keinginan untuk

berhasil, (b) adanya dorongan dan kebutuhan saat belajar, (c) adanya harapan dan

cita-cita masa depan, (d) adanya penghargaan saat belajar, (e) adanya kegiatan yang

menarik dalam pembelajaran, dan (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Membaca pada jenjang Sekolah Dasar terutama kelas I SD disebut pula

dengan membaca permulaan. Membaca permulaan merupakan suatu kemampuan

membaca yang diprioritaskan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

35

kemampuan melek huruf (Solchan, dalam Hapsari, 2019: 12). Adapun beberapa

tujuan dari membaca permulaan (Iskandarwassid, dalam Hapsari, 2019: 12), yaitu

sebagai berikut: (a) untuk mengenali lambang atau simbol bahasa, (b) untuk

mengenai kata dan juga kalimat, (c) untuk menemukan ide pokok dan juga kata

kunci yang terdapat dalam suatu bacaan, dan (d) dapat menceritakan kembali isi

bacaan pendek.

Materi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu mengenai membaca

permulaan yang terdapat dalam Tema 2. Kegemaranku, Subtema 4. Gemar

Membaca. Materi ini disesuaikan dengan buku tematik kurikulum 2013 dan

mengambil materi kelas I SD pada semester 1. Kompetensi dasar (KD) yang dipilih

dalam penelitian ini yaitu 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan

(yang meliputi cara duduk yang wajar dan benar, jarak antara mata dengan buku,

cara memegang buku dan membalik halaman buku yang benar, gerakan mata saat

membaca yaitu dari kiri ke kanan, memilih tempat untuk membaca dengan cahaya

yang terang, dan etika pada saat membaca buku) dengan cara yang benar.

Kompetensi dasar (KD) ini kemudian diturunkan menjadi tujuh indikator yang

nantinya akan digunakan untuk mengukur variabel kemampuan membaca

permulaan.

Setiap aspek dalam kehidupan pasti melibatkan kemampuan membaca,

sehingga kemampuan membaca di sini sangat penting (Rahim, 2018: 1). Selain itu

salah satu faktor psikologis yang juga mempengaruhi kemampuan membaca yaitu

motivasi. Motivasi merupakan faktor kunci dalam belajar membaca (Anggraeni &

Alpian, 2020: 20). Tanpa adanya motivasi, siswa tidak akan melakukan kegiatan

belajar membaca. Oleh karena itu, diperlukan suatu media untuk membantu siswa

dalam belajar. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa SD karena mereka berada

di dalam tahap operasional konkret, yaitu fase di mana anak membutuhkan benda

konkret untuk membantunya dalam berpikir. Media pembelajaran yang akan

diterapkan dalam penelitian ini yaitu media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) yang telah dikembangkan. Jika media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) diterapkan pada saat proses pembelajaran dengan melihat langkah-

langkah yang ada, media tersebut akan menumbuhkan motivasi belajar dan juga

kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

36

2.3 Pertanyaan Penelitian

2.3.1 Bagaimana langkah-langkah pengembangan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) untuk siswa kelas I SD?

2.3.2 Bagaimana kualitas media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

menurut ahli media?

2.3.3 Bagaimana kualitas media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

menurut ahli materi?

2.3.4 Bagaimana dampak media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

terhadap enam siswa kelas I SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini menguraikan tentang (a) jenis penelitian, (b) setting penelitian

(yang mencakup tentang lokasi penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan

waktu penelitian), (c) prosedur pengembangan, (d) teknik pengumpulan data, (e)

instrumen penelitian, (f) teknik analisis data, dan (g) jadwal penelitian data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D)

atau yang biasa disebut dengan penelitian dan pengembangan. Penelitian R&D ini

mengadaptasi model penelitian tipe ADDIE yang terdiri dari lima tahapan. Berikut

pembahasannya.

3.1.1 Penelitian Research and Development (R&D)

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D)

atau biasa juga disebut dengan penelitian dan pengembangan. Metode Research and

Development (R&D) merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan sebuah produk tertentu dan juga untuk menguji keefektifan produk

tersebut (Sugiyono, dalam Saputro, 2017: 8). Penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah

dengan mengembangkan suatu produk baru atau dapat pula menyempurnakan

produk yang telah ada, serta dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dapat

dikembangkan bukan hanya berbentuk benda nyata atau perangkat keras

(hardware), seperti buku, modul, RPP, alat bantu pembelajaran di kelas atau

laboratorium, tetapi bisa juga mengembangkan perangkat lunak (software), seperti

program-program komputer untuk mengolah suatu data di kelas, perpustakaan, atau

laboratorium sekolah, atau bisa juga mengembangkan model-model pembelajaran,

pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan sebagainya (Sujadi, dalam Amin,

Muslim, & Wirastih, 2019: 201-202).

Dalam bidang pendidikan, tujuan utama penelitian dan pengembangan ini

bukan untuk merumuskan atau menguji teori, melainkan untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

38

produk-produk yang efektif dan dapat digunakan di sekolah-sekolah (Simanjuntak,

Desnita, & Budi, 2018: 2).

3.1.2 Model Penelitian Pengembangan Tipe ADDIE

Prosedur penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu

model pengembangan yang berisi lima fase tahapan yaitu Analyze (analisis), Design

(desain / perancangan), Develop (pengembangan), Implement (implementasi /

eksekusi), dan Evaluation (evaluasi / umpan balik). Pemilihan model ADDIE ini

dikarenakan langkah-langkah desainnya sederhana. Hal ini sejalan dengan ahli

yang berpendapat bahwa salah satu model desain sistem pembelajaran yang

memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana

dan mudah dipahami adalah model ADDIE (Benny, dalam Hidayat & Irawan, 2017:

55).

Berikut ini penjelasan dari masing-masing langkah model penelitian

pengembangan tipe ADDIE (Tung, 2017: 58), yaitu sebagai berikut: (a) analyze

(analisis) tahap ini merupakan tahapan awal yaitu untuk mengidentifikasi masalah

dan juga karakteristik siswa, (b) design (desain/perancangan) yaitu suatu tahapan

untuk mendesain strategi-strategi pengajaran, menentukan aktivitas siswa, dan

penilaian, (c) develop (pengembangan) yaitu membuat isi, penugasan, dan

penilaian-penilaian, (d) implement (implementasi/eksekusi) yaitu tahapan untuk

membuat ptototipe penilaian, pelatihan guru, dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran, dan (e) evaluate (evaluasi/umpan balik) yang terdiri dari dua hal

yaitu penilaian formatif (mengukur hasil belajar selama pembelajaran) dan juga

penilaian sumatif (mengukur hasil belajar setelah selesai pembelajaran).

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tipe ADDIE

(Sumber: Tung, 2017: 59)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

39

3.2 Setting Penelitian

Pada bagian setting penelitian ini akan dibahas mengenai beberapa hal,

seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.

Pembahasannya yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk uji coba terbatas dalam penelitian ini yaitu di

Sepuluh, RT 07/RW 03, Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten

Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan meminta izin

kepada pihak setempat terlebih dahulu, yaitu Bapak Ketua RW 03 Desa Kadilajo.

Penelitian ini dilakukan di desa tersebut karena keterbatasan situasi pandemi Covid-

19. Dengan adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan sekolah-sekolah belum

melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek yang akan dilibatkan dalam uji coba produk monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) adalah sekelompok siswa kelas I yang berada di Desa

Kadilajo dan sedang bersekolah di beberapa SD Negeri di Kabupaten Klaten.

Sekelompok siswa tersebut terdiri dari enam siswa kelas I SD, yaitu siswa laki-laki

yang berjumlah satu dan siswa perempuan yang berjumlah lima. Peneliti

mengambil subjek ini berdasarkan saran dan rekomendasi dari Bapak Ketua RW

03 Desa Kadilajo.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) dalam perannya untuk menumbuhkan motivasi belajar dan

kemampuan membaca permulaan. Motivasi digunakan untuk mendorong seseorang

dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan kemampuan membaca

permulaan sangat dibutuhkan siswa kelas rendah agar nantinya bisa melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi. Jika, siswa mengalami kesulitan dalam membaca, maka

anak tersebut akan kesulitan dalam memahami pembelajaran atau mengikuti

pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mengembangkan motivasi dalam kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

40

membaca permulaan diperlukan media yang menarik dan dalam penelitian ini yaitu

media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021. Kegiatan

pengimplementasian langkah-langkah ADDIE dimulai pada bulan September 2020

– April 2021. Untuk kegiatan penelitian berupa uji coba terbatas dilaksanakan pada

bulan April 2021 dengan ketentuan bahwa kegiatan penelitian tersebut disetujui dan

disesuaikan dengan pihak setempat. Berikut ini akan dirinci jadwal kegiatan

pengambilan data.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Implementasi Tahap ADDIE

Tahap Waktu Keterangan

Analyze September-Oktober

2020

Mengobservasi dan mengumpulkan data awal siswa

(berupa identifikasi masalah dan juga karakteristik dari

masing-masing siswa melalui pengisian kuesioner

terbuka kepada guru kelas I SD).

Design Desember 2020 Membuat rancangan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) beserta perangkat pendukungnya (buku

panduan guru & siswa, dll). Dalam tahap ini juga

dilakukan penyusunan lembar validasi untuk ahli.

Develop Desember 2020 -

Maret 2021

Memodifikasi/mengembangkan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) dengan aplikasi desain

CorelDRAW 2019 (64-Bit) beserta dengan alat

pendukung lainnya. Dalam tahap ini juga dilakukan

validasi produk monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

dan juga validasi kelayakan instrumen pembelajaran oleh

ahli.

Implement April 2021 Mengimplementasi media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) pada enam siswa kelas I SD di sekitar Desa

Kadilajo.

Evaluate April 2021 Memberikan tes evaluasi kepada enam siswa kelas I SD

(selama dan sesudah pembelajaran).

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitian ADDIE. Model ADDIE ini

memiliki lima langkah yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluation.

Awalnya model ADDIE ini dikembangkan oleh para pendidik di Florida State

University pada tahun 1975 (Tung, 2017: 57). Setelah itu, model ADDIE ini

mengalami perkembangan. Tahap-tahap kegiatan dalam desain penelitian tipe

ADDIE ini berkaitan satu sama lain, sehingga penggunaan desain penelitian ini

alangkah baiknya jika dilaksanakan secara bertahap dan menyeluruh (Pribadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

41

2014: 23). Penelitian ini akan mengadopsi dari kelima langkah-langkah yang

terdapat dalam model ADDIE. Langkah penelitian yang akan dijalankan yaitu tahap

analisis, tahap desain, tahap pengembangan produk, tahap implementasi, dan tahap

evaluasi.

3.3.1 Tahap Analyze (Analisis)

Tahap analisis ini akan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap analisis

kebutuhan, analisis kurikulum, dan juga analisis karakteristik siswa. Analisis

kebutuhan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis gap atau kesenjangan.

Analisis kebutuhan ini akan menggali atau mengidentifikasi masalah apa saja yang

dialami. Sehingga dari hasil identifikasi masalah tersebut dapat ditentukan solusi.

Instrumen yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan yaitu kuesioner terbuka

dan disebarkan melalui google form karena keterbatasan situasi pandemi. Pengisian

instrumen need assessment ini dilakukan oleh dua guru yang mengampu kelas I di

SD Negeri Condongcatur. Analisis kurikulum dilakukan untuk mengetahui

kompetensi dasar apa saja yang akan digunakan untuk mengembangkan media

pembelajaran. Analisis ini bertujuan agar materi yang dipakai dalam

pengembangan media dapat sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang

berlaku. Sedangkan untuk analisis karakteristik siswa digunakan peneliti untuk

mendapatkan gambaran ciri khas dan perilaku siswa kelas I SD.

3.3.2 Tahap Design (Desain)

Tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Pada tahap

design ini, peneliti membuat prototype dengan mendesain sebuah produk yang akan

dikembangkan. Peneliti akan mendesain produk monopoli dengan

mengombinasikan materi membaca permulaan. Materi tersebut termuat dalam buku

tematik terpadu kurikulum 2013 tema 2 (kegemaranku). Produk monopoli ini

dikembangkan berdasarkan hasil identifikasi masalah dengan menggunakan

kuesioner terbuka yang menjelaskan bahwa guru membutuhkan inovasi media yang

menyenangkan dan dikombinasikan dengan materi membaca. Penyusunan media

ini didasarkan pada beberapa aspek pengembangan media monopoli (Zahra, 2020:

5) dan juga berdasarkan saran pengembangan yang diberikan responden pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

42

pengisian kuesioner analisis kebutuhan. Peneliti juga akan membuat desain produk

monopoli dengan melihat beberapa referensi dari jurnal dan internet.

Tahap ini juga akan disusun beberapa instrumen yang digunakan untuk

menilai kelayakan, instrumen untuk mengukur variabel motivasi belajar, dan

instrumen untuk mengukur kemampuan membaca permulaan siswa. Instrumen

validasi produk akan dibuat berdasarkan aspek pengembangan media monopoli

(Zahra, 2020: 5). Instrumen kuesioner motivasi belajar akan didasarkan pada enam

indikator motivasi belajar (Uno, dalam Lestari, 2020: 9-11). Sedangkan untuk

instrumen tes pilihan ganda pada materi membaca permulaan akan dibuat

berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang termuat dalam buku tematik terpadu

kurikulum 2013 tema 2 (kegemaranku).

3.3.3 Tahap Develop (Pengembangan)

Pada tahap ketiga ini, peneliti mengembangkan prototype produk menjadi

lebih sempurna dari sebelumnya. Pengembangan produk ini dilakukan dengan

melakukan menggunakan aplikasi desain. Produk yang sudah disempurnakan

kemudian akan dinilai kelayakannya oleh ahli. Penilaian tersebut dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner tertutup dan terbuka. Penilaian kuesioner

tertutup akan dilakukan dengan mencentang kolom skala likert dengan rentang 1-4

yang sudah tersedia. Sedangkan untuk kuesioner terbuka dilakukan dengan

memberikan kritik dan saran pada kolom yang tersedia.

Validasi ini dilakukan untuk mengetahui skor kelayakan yang terdapat

dalam media dan juga untuk mendapatkan saran dari para ahli. Saran dan komentar

yang diberikan oleh para ahli akan digunakan peneliti untuk merevisi media yang

telah dikembangkan. Sehingga melalui revisi tersebut media yang telah

dikembangkan layak untuk diimplementasikan. Para ahli yang akan dilibatkan

dalam validasi ini yaitu 2 (dua) dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan 1

(satu) guru kelas I di SD Negeri Condongcatur.

3.3.4 Tahap Implement (Implementasi)

Pada tahap ini, produk yang telah divalidasi dan direvisi akan diujicobakan

kepada beberapa subjek penelitian. Tahap implement ini dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

43

beberapa persiapan, seperti persiapan kelas, pelibatan siswa, dan proses

pelaksanaan uji coba.

Pengimplementasian produk ini akan diujicobakan pada enam siswa dengan

kemampuan intelektual yang berbeda-beda. Enam siswa yang akan dijadikan

sebagai subjek penelitian yaitu satu siswa laki laki dan lima siswa perempuan.

Proses implementasi produk ini dilakukan dengan mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Proses

pembelajaran dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup.

3.3.5 Tahap Evaluate (Evaluasi)

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah tahap evaluasi. Tahap ini

digunakan untuk mengukur seberapa baik produk yang telah dikembangkan.

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui

nilai, harga, dan manfaat dari suatu objek atau produk dan lain sebagainya

(Stufflebeam, dalam Pribadi, 2014: 28). Pada tahap ini dapat dilihat seberapa baik

kualitas produk yang telah dikembangkan dan juga apakah produk monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) dapat membantu tercapainya sasaran pembelajaran

atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tahap ini dijalankan dengan melakukan evaluasi sumatif. Untuk variabel

membaca permulaan akan dilakukan evaluasi dengan menggunakan soal pilihan

ganda (pretest dan posttest). Pretest akan diberikan di awal implementasi untuk

mengetahui kondisi awal subjek dan posttest akan diberikan di akhir implementasi

untuk mengetahui kondisi akhir subjek. Hasil dari pretest dan posttest akan

dianalisis untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil.

Selain itu, digunakan pula kuesioner untuk mengukur variabel motivasi

belajar. Kuesioner ini juga akan diberikan di awal dan di akhir implementasi.

Kuesioner ini juga akan dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan

hasil. Jika terdapat peningkatan hasil, maka produk yang dikembangkan berhasil

untuk membantu siswa dalam mencapai sasaran pembelajaran yang telah

ditargetkan di awal. Pada tahap evaluasi ini juga akan digunakan kuesioner respon

siswa. Kuesioner respon ini digunakan untuk mengetahui tanggapan dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

44

respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran yang telah dikembangkan.

Pengisian lembar kuesioner respon siswa ini dilakukan oleh siswa setelah

pembelajaran selesai dilakukan.

Berikut ini gambar desain penelitian dengan menggunakan kelima tahapan

ADDIE.

Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan Tipe ADDIE

(Sumber: Ardiansah & Miftakhi, 2020: 250)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Data adalah suatu fakta yang dapat memberikan

keterangan atau informasi. Informasi dan keterangan yang di dapat akan

memberikan hal yang akurat mengenai kondisi serta situasi tertentu (Abdurrahman

& Muhidin, 2011: 85). Oleh karena itu, peneliti harus memilih teknik pengumpulan

data yang tepat dan sesuai dengan penelitian.

3.4.1 Teknik Tes

Teknik tes adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan

beberapa butir soal atau tugas yang diberikan kepada subjek penelitian (Nasrudin,

2019: 31). Tujuan dari pemberian teknik tes adalah untuk mengukur pencapaian

belajar siswa pada bidang-bidang tertentu, yang disesuaikan dengan kompetensi

dasar yang ingin dicapai dalam penelitian. Hasil dari tes ini merupakan suatu

informasi mengenai karakteristik individu ataupun kelompok yang berupa

informasi kognitif maupun keterampilan seseorang (Hairun, 2020: 64). Berikut ini

akan dijelaskan bentuk tes yang dipilih dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

45

3.4.1.1 Tes Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda merupakan salah satu jenis tes objektif yang disajikan

dengan menggunakan beberapa pilihan jawaban (option) dan pilihan jawaban

tersebut hanya satu yang jawabannya bernilai benar (Hairun, 2020: 66). Dalam

penelitian ini dipilih pengukuran dengan menggunakan 10 soal tes pilihan ganda

yang akan diberikan kepada subjek penelitian.

3.4.2 Teknik Non Tes

Teknik non tes adalah suatu teknik pengumpulan data penelitian yaitu

dengan tidak memberikan soal-soal kepada subjek penelitian (Hiriansah, 2019:

151). Berikut ini akan dipaparkan teknik non tes yang akan dipakai dalam penelitian

ini.

3.4.2.1 Kuesioner / Angket

Kuesioner atau yang biasanya disebut juga dengan angket adalah salah satu

bentuk teknik pengumpulan data secara non tes. Kuesioner / angket ini merupakan

suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan

tertulis yang telah dipersiapkan sebelumnya, serta kuesioner ini harus diisi oleh

responden agar peneliti memperoleh suatu informasi (Abdurrahman & Muhidin,

2011: 95).

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Tahap Analyze (Analisis)

Pada tahap ini, instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan

menggunakan lembar kuesioner. Instrumen tersebut digunakan untuk menganalisis

kebutuhan awal dan juga untuk mengidentifikasi masalah, sehingga nantinya dapat

dibuat suatu solusi. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui

karakteristik media yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran dan juga

digunakan untuk mengetahui permasalahan siswa. Lembar kuesioner untuk analisis

kebutuhan ini kemudian dibuat dan disebarkan dalam bentuk google form karena

keterbatasan situasi pandemi. Berikut ini akan disusun matriks pengembangan

instrumen kuesioner. Instrumen analisis kebutuhan dapat dilihat di Lampiran 1.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

46

Tabel 3.2 Matriks Kuesioner Terbuka untuk Analisis Kebutuhan Penelitian

No Aspek Indikator Nomor

Item

1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia a. Materi yang dirasa sulit oleh siswa 1

b. Faktor penyebab kesulitan siswa 2

2. Indikator kemampuan membaca

permulaan siswa kelas I SD

a. Tingkatan kemampuan membaca siswa

kelas I

3

b. Indikator kemampuan membaca siswa

kelas I

4, 5

3. Motivasi dalam belajar siswa

kelas I SD

a. Motivasi siswa dalam belajar 6, 11

4. Metode yang digunakan di kelas a. Metode yang biasa digunakan guru

dalam mengajar

7

5. Tahapan operasional konkret

siswa SD

a. Karakteristik siswa kelas I SD 10

6. Media pembelajaran konkret a. Penggunaan media konkret 8

b. Inovasi media pembelajaran konkret 9

7. Media pembelajaran monopoli a. Pengembangan media konkret bagi

siswa kelas I SD

12, 13,

14

b. Saran pengembangan media permainan

bagi siswa SD kelas I

15

3.5.2 Tahap Design (Desain)

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan yaitu mendesain papan monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) berbentuk sketsa gambar. Media monopoli Bahasa

Indonesia ini akan dikembangkan dengan menggunakan CorelDRAW 2019 (64-

Bit). Produk ini akan dikembangkan dengan memberikan gambar-gambar animasi

dan juga dibuat berwarna-warni. Produk ini akan dicetak dengan menggunakan

kertas yang tebal supaya bisa awet. Pada tahap desain ini tidak ada instrumen yang

digunakan.

3.5.3 Tahap Develop (Pengembangan)

Pada tahap develop ini dilakukan pengembangan dari desain produk awal

menjadi produk yang lebih sempurna. Pengembangan produk monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) ini dibuat dengan menggunakan aplikasi desain yaitu

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Papan monopoli dibuat dengan ukuran 35 cm x 35 cm,

sedangkan kartu-kartu yang dibuat dengan ukuran yang lebih kecil. Papan monopoli

dikembangkan dengan menambahkan gambar-gambar animasi yang sesuai dengan

tema dan materi yaitu tentang membaca permulaan. Pada tahap ini terdapat

instrumen yang digunakan untuk memvalidasi produk dan juga lembar validasi

untuk menguji kelayakan instrumen pembelajaran. Lembar validasi ini dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

47

dalam bentuk kuesioner penilaian tertutup (yaitu validator hanya mengisi penilaian

dengan skala yang telah ditentukan, dalam hal ini menggunakan skala likert dengan

rentang skor 1-4) dan dalam bentuk kuesioner penilaian terbuka (yaitu validator

memberikan saran dan juga kritik pada kolom yang telah disediakan). Berikut ini

akan disusun matriks instrumen validasi oleh ahli.

Tabel 3.3 Matriks Instrumen Validasi Produk/Media oleh Ahli

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai

PUEBI 1, 2

Ukuran font 3

Jenis font 4

2. Aspek Pengembangan

Media Monopoli

Penampilan fisik 5, 6, 7, 8

Gradasi warna 9, 10, 11

Kualitas produk 12, 13

Kualitas alat pendukung 14, 15, 16,

17

Kejelasan dan ketepatan petunjuk penggunaan 18

Tabel 3.4 Matriks Instrumen Validasi oleh Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Materi Ketepatan materi tidak ada miskonsepsi 1, 2, 3

Tingkat kesulitan materi 4

Kesesuaian soal 5, 6, 7, 8

2. Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai

PUEBI 9, 10

Tabel 3.5 Matriks Instrumen Validasi Kuesioner Motivasi Belajar oleh Ahli

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Materi Susunan pernyataan sesuai dengan indikator

motivasi belajar 1

2. Aspek Segi

Konstruksi/Penyusunan

Angket

Terdapat kata pengantar 2

Kejelasan dan ketepatan petunjuk pengisian

kuesioner 3

Perumusan pernyataan dalam kuesioner 4, 5, 6, 7, 8

3. Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai

PUEBI 9, 10, 11

Jenis font 12

Besaran font 13

Tabel 3.6 Matriks Instrumen Validasi Soal Pretest dan Posttest oleh Ahli

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Materi Ketepatan soal dengan indikator 1

Pilihan jawaban 2, 3

2. Perumusan pokok soal 4, 5

Rumusan pilihan jawaban 6, 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

48

Aspek Segi

Konstruksi/Penyusunan

Soal

Ketepatan pemberian gambar 8

Kejelasan dan ketepatan petunjuk pengerjaan

soal 9

3. Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai

PUEBI 10

Kalimat Bahasa Indonesia, sederhana, dan jelas 11

Jenis font 12

Besaran font 13

Tabel 3.7 Matriks Instrumen Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Format Kelengkapan komponen RPP 1

Kelengkapan rumusan identitas 2

Penulisan RPP 3

2. Aspek Isi Kesesuaian indikator dengan KD 4

Ketepatan tujuan pembelajaran dengan

indikator 5

Kelengkapan komponen ABCD dalam tujuan

pembelajaran 6

Kesesuaian pendekatan, model, metode, dan

teknik pembelajaran 7

Ketepatan langkah-langkah pembelajaran 8

Keruntutan langkah-langkah pembelajaran 9

Ketepatan pemilihan media, alat dan bahan,

serta sumber belajar 10

Kecukupan alokasi waktu 11

Ketepatan penilaian pembelajaran 12

3. Aspek Bahasa Ketepatan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai

PUEBI 13

Tabel 3.8 Matriks Instrumen Validasi Produk untuk Siswa pada Uji Coba Terbatas

No Aspek yang Dinilai Indikator Nomor Item

1. Aspek Kepraktisan Kemudahan pemakaian 1

Kebermanfaatan 2, 3

2. Aspek Media Kemenarikan tampilan 4

3.5.4 Tahap Implement (Implementasi)

Setelah produk divalidasi oleh beberapa ahli, maka produk siap untuk

diimplementasikan kepada subjek penelitian. Pada tahap ini dilakukan

implementasi terhadap enam subjek penelitian yang berada pada jenjang kelas I SD.

Pada tahapan ini tidak terdapat instrumen yang digunakan.

3.5.5 Tahap Evaluate (Evaluasi)

Pada tahap ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen tes

yang akan dilakukan dengan memberikan sepuluh soal pilihan ganda. Instrumen tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

49

ini digunakan untuk mengukur kemampuan membaca permulaan. Sedangkan untuk

mengukur motivasi belajar siswa akan digunakan instrumen berupa kuesioner

tertutup dengan sepuluh pernyataan. Berikut ini akan dijabarkan matriks

pengembangan instrumennya.

Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Evaluasi Pretest dan Posttest

No Variabel Indikator Nomor Item

1. Kemampuan Membaca

Pemulaan

3.1.1 Mengidentifikasi cara duduk yang benar

saat melakukan kegiatan membaca 1, 2

3.1.2 Memasangkan antara gambar dengan

kata yang sesuai 3

3.1.3 Menyebutkan cara membalik halaman

buku yang benar saat membaca 4

3.1.4 Melengkapi kalimat sesuai dengan

bacaan 8

3.1.5 Menyusun huruf-huruf acak menjadi

sebuah kata 5, 6

3.1.6 Mengidentifikasi kosakata dengan

jumlah suku kata yang bervariasi 9, 10

3.1.7 Menyelesaikan soal cerita 7

Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar

Sebelum dan Sesudah Implementasi

No Variabel Indikator Nomor Item

1. Motivasi Belajar Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2, 4, 7

Adanya dorongan dan kebutuhan saat belajar 3

Adanya harapan dan juga cita-cita masa depan 1, 9

Adanya penghargaan dalam belajar 10

Adanya kegiatan yang menarik dalam

pembelajaran

8

Adanya lingkungan belajar yang kondusif 5, 6

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Tahap Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis ini digunakan kuesioner terbuka dengan 15 pertanyaan.

Pengisian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui google form karena

keterbatasan situasi pandemi. Kuesioner terbuka ini memungkinkan responden

bebas menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Hasil dari jawaban

responden akan dianalisis dan dideskripsikan oleh peneliti agar memperoleh hasil

mengenai masalah apa saja yang timbul dan juga nantinya akan diberikan solusi

atas masalah tersebut. Dalam tahap ini tidak ada rumus yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

50

3.6.2 Tahap Design (Desain)

Pada tahap ini akan dilakukan dengan mendesain produk awal dengan

menggambar sketsa produk di kertas terlebih dahulu dan juga pembuatan lembar

validasi beserta dengan instrumennya. Sehingga dalam tahap desain ini tidak ada

rumus yang digunakan.

3.6.3 Tahap Develop (Pengembangan)

Pada tahapan develop ini akan dilakukan validasi oleh ahli, yaitu penilaian

produk yang telah dikembangkan dan juga penilaian kelayakan beberapa instrumen

pembelajaran. Penilaian ini dilakukan oleh ahli media yaitu dua dosen PGSD

Universitas Sanata Dharma dan juga akan dinilai oleh ahli materi yaitu satu guru

yang mengampu kelas I di SD Negeri Condongcatur. Pada tahap pengembangan ini

akan disebarkan instrumen validasi yang dipakai oleh ahli untuk menilai kelayakan.

Instrumen validasi tersebut terdiri dari kuesioner penilaian tertutup dan kuesioner

penilaian terbuka. kuesioner terbuka akan dianalisis dan juga dideskripsikan

sebagai bahan untuk pertimbangan revisi produk dan instrumen pembelajaran yang

lain. Sedangkan untuk kuesioner penilaian tertutup akan dianalisis dengan analisis

data kuantitatif. Untuk menghitung instrumen validasi tertutup akan dinilai dengan

berpedoman pada skala likert dengan menggunakan rentang skala penilaian 1-4.

Tabel 3.11 Kriteria Skala Likert

Skor Kriteria

1 Tidak Sesuai

2 Kurang Sesuai

3 Sesuai

4 Sangat Sesuai

Setelah instrumen validasi tersebut diisi oleh ahli, maka akan dilakukan

perhitungan untuk melihat bobot dari masing-masing tanggapan dan juga untuk

menghitung skor reratanya. Rumus untuk mengitung rata-rata penilaian produk

yaitu sebagai berikut.

Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rata-rata

Sumber : Widiyanti & Hadi, 2020: 29

�̅� = ∑ 𝑥

𝑛

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

51

Keterangan :

�̅� : rerata skor

n : jumlah validator

∑ 𝑥 : jumlah total skor tiap komponen

Setelah mendapatkan rerata skor, maka akan dilakukan konversi menjadi

data kualitatif. Tabel konversi yang digunakan yaitu dengan rentang skala penilaian

1-4 dan kemudian dimodifikasi oleh peneliti pada tabel berikut ini.

Tabel 3.12 Pedoman Konversi Penilaian Skala 1-4

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Sangat layak digunakan, tanpa revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Layak digunakan dengan revisi kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Cukup layak digunakan, dengan revisi

besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Kurang layak digunakan, revisi total

(Sumber: Widyoko, dalam Ulfa, Sabrun, & Agusfianuddin, 2017: 24)

Kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan dan beberapa

instrumen pembelajaran lain akan menggunakan kriteria minimal penilaian dengan

klasifikasi “Baik”. Jika media yang telah dikembangkan memenuhi klasifikasi baik,

maka media tersebut “layak digunakan”.

3.6.4 Tahap Implement (Implementasi)

Pada tahap implementasi ini akan dilakukan uji coba terbatas terhadap enam

subjek penelitian. Sehingga dalam tahap ini tidak diperlukan rumus.

3.6.5 Tahap Evaluate (Evaluasi)

Pada tahapan ini dianalisis peningkatan suatu variabel. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yang diukur yaitu variabel motivasi belajar dan juga

kemampuan membaca permulaan. Berikut ini masing-masing rumus yang

digunakan dalam tahap ini.

a) Analisis Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui motivasi siswa akan diukur dengan menggunakan instrumen

kuesioner tertutup. Kuesioner motivasi belajar ini terdiri dari 10 pernyataan dan

pengisiannya dilakukan dengan cara responden memberikan tanda checklist (√)

pada kolom penilaian yang telah tersedia. Pengisian kuesioner motivasi belajar akan

dilakukan dalam dua tahapan yaitu sebelum implementasi dan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

52

implementasi. Hal tersebut digunakan agar mengetahui skor awal dan skor akhir

pada variabel motivasi belajar. Skala bertingkat dalam kuesioner ini menggunakan

skala likert dengan memodifikasi empat pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut ini akan

disajikan penilaian kuesioner tersebut.

Tabel 3.13 Alternatif Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban Butir

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Sumber: Nurjanah & Mulyana, 2019: 11

Setelah kuesioner sudah diisi oleh responden, maka akan dianalisis untuk

mengetahui skor rata-rata yang di dapat. Untuk menghitung skor rata-rata kuesioner

yang telah diisi oleh siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Skor Kuesioner

Sumber: Widiyanti & Hadi, 2020: 29

Kemudian untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pada variabel

motivasi belajar dapat dihitung dari nilai N-Gain. Berikut ini akan dipaparkan

rumus N-Gain.

Gambar 3.5 Rumus N-Gain

Sumber: Meltzer, dalam Sinaga, 2017: 1936

Tabel kriteria N-Gain akan dimodifikasi oleh peneliti menjadi tabel seperti

berikut ini.

Tabel 3.14 Interpretasi/Kriteria N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

(<g>) > 0,71 Tinggi

0,31 < (<g>) < 0,70 Sedang

(<g>) < 0,30 Rendah

Sumber: Sinaga, 2017: 1936

X = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

<g> = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

53

b) Analisis Tes Kemampuan Membaca Permulaan

Kemampuan membaca permulaan diukur dengan menggunakan instrumen tes

pilihan ganda berjumlah 10 soal. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu

diberikan di awal untuk melihat kondisi awal subjek penelitian (pretest) dan juga

diberikan di akhir yang digunakan untuk melihat kondisi akhir subjek penelitian

(posttest). Oleh karena itu, diperlukan analisis hasil tes pretest dan posttest yaitu

dengan rumus-rumus sebagai berikut.

Penskoran soal pilihan ganda dapat dilakukan dengan rumus:

Gambar 3.6 Rumus Menghitung Skor Instrumen Tes Pilihan Ganda

Sumber: Kurniawan, 2019: 14

Menghitung tingkat ketuntasan belajar siswa dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

Gambar 3.7 Rumus Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa

Sumber: Kurniawan, 2019: 14

Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.8 Rumus Menghitung Rata-rata Kelas

Sumber: Kurniawan, 2019: 14

Selain itu akan dilakukan uji asumsi analisis data, yaitu dengan beberapa hal

berikut ini.

Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui data yang dipakai

berdistribusi normal atau tidak normal (Fihrallah, Suresman, & Anwar, 2019: 97).

Uji normalitas pada penelitian ini akan menggunakan uji W Shapiro-Wilk, dengan

kriteria yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data adalah jika

Sig > 0,05 (5%) maka dinyatakan data normal dan jika Sig < 0,05 (5%) maka

Nilai Siswa = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %

Nilai Rata-rata Kelas = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

54

dinyatakan data tidak normal (Nurjanah & Mulyana, 2019: 12). Sumber data akan

diolah dengan menggunakan software SPSS 16.0.

Pengujian Hipotesis (Uji Beda)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda. Apabila data

berdistribusi normal, maka akan menggunakan statistik parametrik dan jika data

berdistribusi tidak normal, maka akan digunakan statistik non parametrik. Uji

statistik parametrik terdapat dua jenis yaitu uji Independent Samples Test dan uji

Paired Samples Test. Uji statistik parametrik yang akan digunakan yaitu dengan

menggunakan uji paired samples tes. Hal tersebut dilakukan karena rata-rata nilai

pretest dan posttest yang dibandingkan adalah kelompok yang sama. Sementara itu

uji statistik non parametrik dikelompokkan dalam dua pengujian yaitu dengan uji

Mann Whitney dan Uji Wilcoxon (Fihrallah, Suresman, & Anwar, 2019: 98-100).

Sumber data akan diolah dengan menggunakan software SPSS 16.0.

Uji Efektivitas

Untuk menguji efektivitas media, maka akan dilakukan uji normalized gain

score (N-Gain Score). Nilai N-Gain disimbolkan dengan simbol <g>. Sumber data

akan diolah dengan menggunakan software SPSS 16.0. Berikut ini akan dipaparkan

rumus N-Gain.

Gambar 3.9 Rumus N-Gain

Sumber : Meltzer, dalam Sinaga, 2017: 1936

Tabel kriteria N-Gain akan dimodifikasi oleh peneliti menjadi tabel seperti

berikut ini.

Tabel 3.15 Interpretasi/Kriteria N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

(<g>) > 0,71 Tinggi

0,31 < (<g>) < 0,70 Sedang

(<g>) < 0,30 Rendah

Sumber : Sinaga, 2017: 1936

c) Analisis Hasil Respon Siswa terhadap Pengembangan Media

Kuesioner respon siswa juga akan di analisis dengan cara yang sama dengan

kuesioner motivasi belajar. Kuesioner respon siswa ini berbentuk kuesioner tertutup

<g> = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

55

dengan lima pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Skala bertingkat dalam

kuesioner ini menggunakan skala likert dengan menggunakan modifikasi empat

pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut ini berikut ini akan disajikan penilaian

kuesioner tersebut.

Tabel 3.16 Alternatif Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban Butir

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Sumber: Nurjanah & Mulyana, 2019: 11

Setelah kuesioner respon sudah diisi oleh responden, maka akan dianalisis

untuk mengetahui skor rata-rata yang di dapat. Untuk menghitung skor total rata-

rata dari setiap komponen dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Gambar 3.10 Rumus Rata-rata Skor Kuesioner

Sumber: Widiyanti & Hadi, 2020: 29

Setelah mendapatkan skor rata-rata, maka akan dilakukan konversi menjadi

data kualitatif. Konversi ini dilakukan dengan tujuan untuk untuk menyimpulkan

tingkat kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Berikut ini

disajikan pedoman konversi data dalam rentang skala 1-4 dan telah dimodifikasi

oleh peneliti.

Tabel 3.17 Pedoman Konversi Penilaian Skala 1-4

No Skor Akhir Klasifikasi

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik

2. 2.51 – 3.25 Baik

3. 1.76 – 2.50 Cukup

4. 1.00 – 1.75 Kurang

(Sumber: Widyoko, dalam Ulfa, Sabrun, & Agusfianuddin, 2017: 24)

X = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

56

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021 selama

sebelas bulan (dimulai dari bulan September 2020 s.d Juli 2021). Rincian kegiatan

akan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.18 Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan

Tahun Ajaran 2020/2021

Rencana Pelaksanaan

Sep

tem

ber

Ok

tob

er

No

vem

ber

Des

emb

er

Ja

nu

ari

Feb

rua

ri

Ma

ret

Ap

ril

Mei

Ju

ni

Ju

li

1. Observasi dan

pengumpulan data awal

2. Mengurus ijin penelitian

serta koordinasi dengan

guru dan kepala sekolah,

menyebarkan lembar

kuesioner untuk analisis

kebutuhan

3. Penyusunan proposal dan

instrumen penelitian

4. Mengimplementasikan

tahap Analyze

5. Mengimplementasikan

tahap Design

6. Mengimplementasikan

tahap Develop

7. Mengimplementasikan

tahap Implement

8. Mengimplementasikan

tahap Evaluate

9. Mengolah data evaluasi

10. Analisis data

11. Penyusunan laporan

penelitian R&D

12. Ujian skripsi

13. Revisi skripsi

14. Yuridisium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini membahas tentang (a) hasil penelitian, yang meliputi uraian tentang

langkah-langkah penelitian dengan menggunakan tipe ADDIE, yaitu Analyze

(Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement (Implementasi),

Evaluate (Evaluasi) dan (b) pembahasan, yang menguraikan hasil penelitian

mengenai prosedur pengembangan media, hasil pengembangan media, kualitas

media menurut para ahli, serta hasil implementasi media pada enam subjek

penelitian.

4.1 Hasil Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Research and

Development (R&D). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa

media monopoli Bahasa Indonesia atau disingkat dengan nama media Monohasa.

Pada bagian hasil penelitian ini dibahas mengenai prosedur atau langkah-langkah

penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi

model penelitian tipe ADDIE yang terdiri dari lima tahapan penelitian, yaitu

Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement

(Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi). Berikut ini uraian dari masing-masing

tahapan penelitian.

4.1.1 Tahap Analyze (Analisis)

Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu tahap analisis. Tahap pertama ini

dilakukan dengan tiga kegiatan yaitu melakukan analisis kebutuhan, analisis

kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Berikut ini akan dipaparkan hasil yang

berkaitan dengan tahap analisis tersebut.

4.1.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan atau need assessment dilakukan untuk menggali dan

juga untuk mengidentifikasi masalah apa yang sedang terjadi, sehingga nantinya

bisa ditemukan solusi atas masalah tersebut. Sebelum melakukan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

58

kebutuhan, peneliti membuat instrumen berupa kuesioner terbuka. Instrumen

tersebut dipilih dengan alasan agar responden dapat menjawab pertanyaan dengan

bebas. Kuesioner ini disebarkan dengan menggunakan google form, sehingga guru

dapat mengisinya secara praktis. Selain itu, pengisian dengan menggunakan google

form ini juga karena adanya keterbatasan berupa situasi pandemi.

Kuesioner ini diisi oleh dua guru yang mengampu siswa kelas I di SD

Negeri Condongcatur. Pengisian pertama dilakukan pada tanggal 23 September

2020 dengan responden berinisial Ibu SW. Hasil dari pengisian kuesioner yaitu

guru tersebut mengatakan setuju bahwa masih ada siswa yang merasa kesulitan

pada materi membaca. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena

siswa belum dapat mengeja dan menggabungkan huruf dengan baik, masih sering

terbolak-balik pada saat membedakan huruf alfabet yang hampir sama (misal b dan

d, a dan e, dsb). Selain itu, guru menambahkan bahwa sebagian besar siswa sudah

mengusai dalam hal membaca, namun ada beberapa yang belum menguasai. Lalu,

untuk karakteristik siswa yang beliau ampu yaitu semakin siswa tersebut belum bisa

membaca, maka semakin rendah pula motivasi belajarnya. Ibu SW sendiri

membutuhkan pengembangan media permainan agar siswa menjadi tertarik untuk

belajar. Untuk saran pengembangan yaitu media harus dibuat semenarik mungkin,

dapat ditambahkan dengan gambar-gambar animasi yang disukai oleh siswa, serta

pengembangan media harus memiliki jenis tulisan yang mudah dibaca dan

menggunakan huruf kecil.

Pengisian kedua dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2020 dengan responden

berinisial Ibu AP. Beliau ini juga merupakan responden yang berprofesi sebagai

guru yang mengampu kelas I di SD Negeri Condongcatur. Hasil dari pengisian

kuesioner yang kedua ini yaitu beliau mengatakan bahwa masih ada beberapa siswa

yang kesulitan pada materi membaca. Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan

dalam memahami materi tersebut yaitu karena siswa masih kurang bisa fokus dan

diperlukan bimbingan khusus agar siswa tersebut bisa memahami materi dengan

baik. Beliau juga mengatakan bahwa masih ada beberapa siswa yang butuh

perhatian dan penanganan khusus dalam membaca. Selain itu, guru menjelaskan

bahwa cukup banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Motivasi

belajar yang rendah tersebut dapat dilihat dari kurangnya partisipasi yang baik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

59

siswa saat belajar, siswa tersebut harus dituntun pelan-pelan saat belajar, dan juga

masih senang bermain-main pada saat pembelajaran berlangsung. Ibu AP

menambahkan bahwa diperlukan suatu permainan agar siswa bisa termotivasi

dalam belajar. Untuk karakteristik dari siswa SD kelas I yang beliau ampu yaitu

beberapa anak sudah melek belajar dan sebagian masih senang bermain-main. Ibu

AP juga pernah menggunakan media pembelajaran dan beliau menjelaskan bahwa

media pembelajaran sangat berperan besar dalam proses pembelajaran karena

memudahkan siswa dalam mengingat materi pembelajaran. Ibu AP juga

mengharapkan adanya pengembangan media pembelajaran dan menyarankan agar

media tersebut memuat kegiatan sehari-hari atau bisa juga menambahkan ungkapan

terima kasih, dll. Selain itu, Ibu AP juga menambahkan bahwa pembuatan

pengembangan media tersebut harus kuat (bisa menggunakan kayu lapis atau

papan), warnanya mencolok dan berwarna-warni, menambahkan gambar karakter

yang menarik (tokoh kartun dan animasi), memakai huruf kecil semua, tidak

mengandung bahan yang beracun, dan warna pada media tidak mudah pudar.

4.1.1.2 Hasil Analisis Kurikulum

Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa SD Negeri yang ada di salah

satu Kabupaten Sleman menggunakan Kurikulum 2013. Sehingga peneliti

menganalisis materi membaca yang ada di dalam buku tematik terutama mengacu

pada pembelajaran kelas I SD. Ditemukan hasil bahwa di dalam buku tematik edisi

revisi 2017 dengan Tema 2 Kegemaranku, terdapat kompetensi dasar (KD) yang

membahas mengenai membaca permulaan. Hal ini sesuai dengan permasalahan

yang sedang diteliti yaitu mengenai kemampuan membaca pada jenjang kelas I SD.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa membaca permulaan adalah

kemampuan membaca yang diprioritaskan pada kemampuan membaca tingkat

dasar, yaitu kemampuan melek huruf. Maksud dari melek huruf di sini yaitu siswa

dapat melafalkan lambang bunyi dengan intonasi yang tepat sehingga akan menjadi

bunyi yang bermakna (Solchan, dalam Hapsari, 2019: 12). Jadi, pada materi

membaca permulaan untuk jenjang kelas I SD masih dalam tahap yang sangat dasar.

Peneliti hanya akan membatasi penelitian ini dengan menggunakan

kompetensi dasar (KD) pada ranah kognitif atau pengetahuan saja yaitu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

60

kompetensi dasar (KD) 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan

(yang meliputi cara duduk yang wajar dan benar, jarak antara mata dengan buku,

cara memegang buku dan membalik halaman buku yang benar, gerakan mata saat

membaca yaitu dari kiri ke kanan, memilih tempat untuk membaca dengan cahaya

yang terang, dan etika pada saat membaca buku) dengan cara yang benar. Kemudian

dari kompetensi dasar (KD) yang telah dipilih akan diturunkan menjadi tujuh

indikator, yaitu (a) mengidentifikasi cara duduk yang benar saat melakukan

kegiatan membaca (C2), (b) memasangkan antara gambar dengan kata yang sesuai

(C1), (c) menyebutkan cara membalik halaman buku yang benar saat membaca

(C1), (d) melengkapi kalimat sesuai dengan bacaan (C3), (e) menyusun huruf-huruf

acak menjadi sebuah kata (C3), (f) mengidentifikasi kosakata dengan jumlah suku

kata yang bervariasi (C2), dan (g) menyelesaikan soal cerita (C3). Indikator tersebut

akan dipakai untuk mengukur variabel kemampuan membaca permulaan siswa

kelas I SD.

4.1.1.3 Hasil Analisis Karakteristik Siswa

Berdasarkan teori perkembangan kognitif menurut Piaget yang mengatakan

bahwa anak-anak pada usia Sekolah Dasar yaitu berusia sekitar 7 – 12 tahun masuk

ke dalam tahapan operasional konkret. Pada tahapan ini anak sulit memahami

pengetahuan yang bersifat abstrak. Pada tahapan ini, anak telah memiliki pemikiran

yang logis, tetapi harus dibantu dengan menggunakan benda-benda yang bersifat

nyata atau konkret, sehingga dengan menggunakan bantuan benda konkret tersebut

memudahkan anak dalam berpikir (Ulfaeni, Wakhyudin, Saputra, 2017: 136). Hal

ini sejalan dengan hasil analisis kebutuhan, yaitu responden 1 dan responden 2

mengatakan bahwa media konkret berupa media pembelajaran sangat berperan

penting dalam pembelajaran terutama untuk siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut

karena mereka masih dalam tahapan operasional konkret yang membutuhkan media

untuk memudahkan dalam belajar.

Selain itu, responden juga mengatakan bahwa masih terdapat siswa yang

sering bermain saat pembelajaran dan kurang fokus saat belajar. Hal ini juga sejalan

dengan teori yang menyatakan bahwa karakteristik siswa Sekolah Dasar masih

dalam tahap senang bermain dan dunia mereka sangat dekat dengan kata bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

61

Ketika siswa sedang bermain, mereka juga sedang belajar. Oleh karena itu,

pembelajaran harus memberikan suasana bermain tanpa mengabaikan tujuan

belajar yang telah ditetapkan sebelumnya (Rahaju & Hartono, 2017: 130). Selain

itu, responden juga berpedapat bahwa masih terdapat siswa yang memiliki motivasi

belajar yang rendah. Motivasi belajar yang rendah pada siswa dilihat dari beberapa

indikator, yaitu kurangnya hasrat dan keinginan berhasil yang dimiliki oleh siswa,

serta lingkungan belajar yang kurang kondusif. Hal ini dibuktikan dengan pendapat

guru yang mengatakan bahwa masih terdapat siswa yang kurang berpartisipasi

dengan baik pada saat belajar, yaitu siswa masih masih memerlukan bimbingan

khusus dan harus dituntun pelan-pelan pada saat belajar, kurang melek belajar,

masih senang bermain-main pada saat belajar, dan juga siswa masih kurang bisa

fokus saat belajar. Guru juga berpendapat bahwa motivasi belajar yang rendah pada

siswa dapat mempengaruhi kemampuan membacanya. Semakin rendah motivasi

yang dimiliki siswa, maka semakin rendah pula kemampuan membacanya. Menurut

pendapat guru, motivasi belajar tersebut dapat ditimbulkan dengan menggunakan

media konkret yang diaplikasikan dengan permainan di dalamnya.

Dengan beberapa hal yang telah dipaparkan di atas maka ditentukan solusi

yaitu dengan membuat pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia atau

dapat disingkat dengan nama Monohasa. Peneliti memilih media tersebut karena

media monopoli merupakan salah satu media pembelajaran dengan berbasis pada

permainan. Hal ini juga sesuai dengan karakteristik siswa yang senang bermain.

Selain itu, media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini juga akan

dikembangkan dengan menambahkan materi membaca permulaan, sehingga siswa

tidak hanya bermain saja tetapi juga belajar materi membaca. Siswa dapat belajar

yaitu dengan menjawab pertanyaan yang ada di dalam media tersebut dan akhirnya

siswa dapat menguasai materi yang terdapat dalam media. Media permainan juga

dapat meningkatkan motivasi siswa. Media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) ini juga dapat merubah sistem pembelajaran yaitu pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa dituntut untuk aktif dalam

bermain dan juga menjawab soal-soal yang terdapat dalam media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa). Pengembangan media monopoli ini akan dikombinasikan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

62

(KD), serta indikator yang telah dibuat. Dengan adanya media permainan monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa dalam memahami materi membaca permulaan.

4.1.2 Tahap Design (Desain)

Tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Peneliti

membuat sebuah desain papan monopoli yang dikombinasikan dengan materi pada

pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan teori yang telah dipaparkan

sebelumnya, yaitu guru dapat memodifikasi bentuk papan monopoli serta dapat

memodifikasi segala peraturannya agar dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa

(Rahayu, Santoso, & Asih, 2019: 2). Dengan berdasarkan pada teori ini, peneliti

mendesain bentuk papan monopoli yang sesuai dengan materi membaca permulaan.

Berikut ini merupakan sketsa yang dibuat oleh peneliti:

Gambar 4.1 Sketsa Papan Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

Peneliti juga mengembangkan beberapa alat pendukung media monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa). Alat pendukung tersebut berupa papan monopoli,

kartu tanda pemilik, kartu poin, kartu soal, kartu bonus, kartu hukuman, buku

panduan, dadu, dan bidak. Papan monopoli, beserta alat pendukung berupa kartu-

kartu akan secara khusus didesain sendiri dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Kartu soal juga akan dibuat secara khusus yaitu dengan

mengacu pada tujuh indikator dari KD materi membaca permulaan.

Pengembangan media ini juga didasarkan pada analisis kebutuhan yaitu

berdasarkan saran dari kedua responden yang berupa pembuatan pengembangan

media tersebut harus kuat (bisa menggunakan kayu lapis atau papan), warnanya

mencolok dan berwarna-warni, menambahkan gambar karakter yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

63

(tokoh kartun dan animasi), memilih jenis tulisan yang mudah dibaca dan

menggunakan huruf kecil semua, tidak mengandung bahan yang beracun, dan

warna pada media tidak mudah pudar. Saran-saran tersebut menjadi dasar peneliti

untuk mengembangkan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) agar sesuai

dengan karakteristik siswa kelas I SD.

Selain itu, pada tahap ini disusun instrumen validasi yang akan digunakan

untuk menilai kelayakan media dan beberapa instrumen lain yang digunakan untuk

mengukur variabel. Instrumen validasi didasarkan pada aspek pengembangan

media monopoli yaitu berkaitan dengan daya tarik (tampilan dan warna),

kesesuaian desain ilustrasi (daya tahan yang berupa kualitas produk dan kualitas

alat pendukung dan dapat menarik perhatian pengguna), pengertian yang

menyeluruh (ketepatan materi tidak ada miskonsepsi), kesesuaian materi

(keruntutan materi, kesesuaian materi, tingkat kesulitan materi, dan kesesuaian

soal), dan standar teknik (tata bahasa yang akan digunakan dalam pengembangan

media monopoli) (Zahra, 2020: 5). Aspek tersebut akan diturunkan menjadi

beberapa indikator, serta dari indikator tersebut akan dibuat pernyataan yang sesuai

dengan pengembangan media. Pengembangan media tersebut akan dinilai

kelayakannya oleh ahli media dan ahli materi. Instrumen validasi tersebut dibuat

dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1-4. Kemudian peneliti juga

membuat RPP, soal pretest dan posttest, kuesioner sebelum dan sesudah

implementasi yang akan digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar

siswa, dan juga kuesioner respon. Beberapa instrumen yang telah dibuat juga akan

dinilai kelayakannya oleh ahli, sehingga peneliti perlu membuat lembar validasi

dalam tahap ini. Pembuatan lembar validasi soal dan kuesioner didasarkan pada

teori penyusunan kuesioner (Munandar, dkk., 2019: 23-25) dan juga teori

penyusunan soal pilihan ganda (Depdikbud, dalam Hamid, 2019: 62-63).

4.1.3 Tahap Develop (Pengembangan)

Tahap ketiga dalam penelitian ini yaitu tahap pengembangan. Pada tahapan

ini, prototype produk akan dibuat lebih sempurna. Dalam tahapan ini akan

dipaparkan tiga hal yaitu mengenai langkah pembuatan media beserta alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

64

pendukungnya, hasil validasi ahli media, dan juga hasil validasi ahli materi. Berikut

ini penjelasan dari masing-masing hasil penelitian pada tahap pengembangan.

4.1.3.1 Langkah-langkah Pembuatan Media Monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa)

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan prototype produk

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dengan menggunakan aplikasi desain

CorelDRAW 2019 (64-Bit) :

a) Membuka aplikasi CorelDRAW 2019 (64-Bit), kemudian mengatur ukuran

kertas menjadi 35 cm x 35 cm.

b) Membagi kertas menjadi beberapa petak. Gambar kotak-kotak tersebut dibuat

dengan menggunakan menu Rectangel Tool pada aplikasi CorelDRAW 2019

(64-Bit).

c) Berikut ini petak-petak pada monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) yang

telah disusun dan juga juga disesuaikan beberapa ukuran petaknya. Terdapat

dua ukuran, yaitu petak yang pertama berukuran 5,8 cm x 5,8 cm dan petak

kedua berukuran 5,8 cm x 3,34 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

65

d) Memberikan warna pada masing-masing kotak dan juga menambahkan

gambar-gambar di dalam petak-petak. Cara menambahkan gambar adalah

dengan pilih file import pilih gambar yang diinginkan klik import

lalu tempatkan gambar ke desain kertas pada CorelDRAW. Langkah ini akan

diulang-ulang hingga petak pada monopoli sudah terisi dengan gambar dan

warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

66

e) Tahap terakhir adalah dengan mengekspor produk monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) dari format .cdr menjadi format lain yang diinginkan misalnya .pdf

atau bisa juga dalam format gambar (.jpg, .png, dll). Caranya yaitu dengan pilih

file klik menu export save as type (pilih tipe dokumen yang diinginkan)

klik export. Setelah di klik menu export, maka akan otomatis tersimpan

dengan tipe file yang telah dipilih sebelumnya.

Langkah-langkah di atas juga dipakai pada saat membuat alat pendukung

yang lain seperti kartu hukuman, kartu bonus, kartu poin, kartu soal, dan kartu tanda

pemilik. Lalu untuk buku panduan dibuat dengan menggunakan aplikasi desain

Canva dan juga menggunakan Microsoft Word.

4.1.3.2 Hasil Validasi Ahli Media

Pengembangan media monopoli yang telah dibuat akan diuji kelayakannya

oleh ahli media yaitu dua dosen PGSD dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Instrumen validasi yang digunakan dalam pengujian kelayakan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

67

menggunakan skala likert dengan rentang 1-4. Instrumen tersebut terdiri dari dua

bagian yaitu instrumen validasi tertutup dan instrumen validasi terbuka. Untuk

instrumen validasi tertutup, penilaian dilakukan dengan hanya mencentang bagian

skala penilaian 1-4. Untuk instrumen validasi terbuka, penilaian dilakukan dengan

memberikan kritik dan saran yang berkaitan dengan media yang telah

dikembangkan. Berikut ini akan dipaparkan tabel uji kelayakan oleh ahli media.

Tabel 4.1 Penilaian Ahli Media

No Aspek yang dinilai

Validator

�̅� Aspek Klasifikasi Ahli

Media 1

Ahli

Media 2

1. Aspek Bahasa 3,5 3,75 3,62 Sangat Baik

2. Aspek Pengembangan

Media Monopoli 3,92 3,78 3,85 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 3,73

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.2 Diagram Skor Kelayakan Ahli Media

Berdasarkan data pada tabel 4.1, rata-rata pada aspek bahasa mendapatkan

skor kelayakan sebesar 3,62 dengan kriteria “Sangat Baik” dan untuk rata-rata pada

aspek pengembangan media monopoli sebesar 3,85 dengan kriteria “Sangat Baik”.

Untuk rata-rata keseluruhan mendapatkan skor sebesar 3,73 dengan kriteria “Sangat

Baik”. Sehingga dari data tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan media

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) sangat layak untuk diimplementasikan.

Selain itu terdapat beberapa catatan yang diberikan oleh ahli media. Catatan

tersebut berupa kritik dan saran yang diberikan oleh ahli. Kritik dan saran tersebut

digunakan peneliti untuk memperbaiki media, sehingga dapat layak untuk

3,6253,85

00,5

11,5

22,5

33,5

4

Aspek Bahasa Aspek Pengembangan MediaMonopoli

Skor Kelayakan Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

68

diujicobakan kepada siswa. Berikut ini akan dipaparkan tabel mengenai catatan ahli

media dan disertai dengan media yang telah direvisi oleh peneliti.

Tabel 4.2 Hasil Revisi Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

berdasarkan Kritik dan Saran dari Validator

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Kritik dan Saran:

Kata yang terdapat dalam media tidak

menggunakan kata baku yang benar,

yaitu pada kata “komplek”.

Perbaikan:

Mengubah kata menjadi lebih baku

yaitu dari kata “komplek” ke

“kompleks”.

Kritik dan Saran:

Menurut validator, ukuran papan

monopoli terlalu besar. Sehingga

validator tersebut menyarankan agar

media diperkecil 50% agar lebih

fleksibel.

Perbaikan:

Mengubah ukuran papan media

monopoli, yaitu awalnya dari ukuran 60

cm x 60 cm diperkecil menjadi 35 cm x

35 cm. Perubahan ukuran pada papan

monopoli juga sedikit mengubah

desain, karena petak-petak monopoli

harus disesuaikan agar ukuran kartu

hukuman, kartu soal, dan kartu

bonusyang dibuat tidak terlalu kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

69

Selain itu, media ini direvisi dengan

menambahkan semua huruf alfabet dari

a-z, dan juga petak “masuk penjara”

diubah menjadi petak “berhenti

sebentar.

Kritik dan Saran:

Terdapat beberapa kartu soal yang

menggunakan beberapa kata yang

selalu diulang-ulang. Validator

menyarankan agar kata-kata tersebut

tidak perlu diulang-ulang

Perbaikan:

Mengubah kata yang terdapat dalam

kartu soal dengan kata lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

70

Kritik dan Saran:

Kunci jawaban kurang jelas.

Perbaikan:

Menambahkan alternatif jawaban yang

lain pada kartu kunci jawaban.

Berikut ini merupakan gambar pengembangan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) yang telah dinilai kelayakannya oleh ahli dan direvisi oleh

peneliti.

1) Papan Monopoli

Papan monopoli ini dikembangkan dengan menggunakan aplikasi desain

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Pengembangan produk dibuat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

71

mengombinasikan materi membaca permulaan dan dikembangkan sesuai dengan

teori pengembangan media monopoli (Zahra, 2020: 5). Peneliti memilih materi

membaca permulaan karena didasarkan pada hasil analisis kebutuhan yang

mengatakan bahwa masih banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami

materi membaca permulaan. Media ini juga disesuaikan dengan karakteristik siswa

yang masih senang bermain dan membutuhkan media konkret agar mampu

memahami pembelajaran dengan baik. Karena media ini dikombinasikan dengan

materi membaca permulaan, maka desain yang dipilih yaitu dengan memasukkan

gambar huruf alfabet dan juga gambar-gambar animasi. Huruf yang dimasukkan ke

dalam papan monopoli yaitu huruf alfabet dari a-z. Media ini didesain dengan

memilih warna yang beragam karena berdasarkan pada saran responden yang

terdapat dalam analisis kebutuhan.

Papan monopoli didesain dengan ukuran 35 cm x 35 cm. Terdapat 32 petak

yang terdapat dalam media monopoli, yaitu 4 petak besar berukuran 5,8 cm x 5,8

cm dan 28 petak kecil berukuran 5,8 cm x 3,34 cm. Jenis font yang digunakan dalam

papan monopoli ini yaitu Broadway dan ukuran font yang digunakan berbeda-beda,

yaitu ukuran font pada kata “kompleks” berukuran 14 pt, kata pada petak “ayo

mulai” berukuran 18 pt, kata pada petak “berhenti sebentar, bonus, hukuman, bayar

denda, area bebas, angka pada gambar, monopoli bahasa indonesia (monohasa)”

berukuran 24 pt, serta kata pada petak “kartu hukuman, kartu soal, dan kartu bonus”

berukuran 36 pt. Setelah media ini selesai dikembangkan kemudian dicetak dengan

menggunakan jenis kertas medium ivory 310 gr dan dilapisi dengan kertas karton

supaya tebal, serta bisa tahan lama.

2) Kartu Poin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

72

Pada umumnya monopoli menggunakan uang mainan untuk transaksi

jual/beli tanah, tetapi di dalam media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini

dikembangkan berupa kartu poin. Kartu poin ini merupakan alat pelengkap yang

digunakan dalam permainan monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Kartu ini

didesain dengan menggunakan aplikasi desain CorelDRAW 2019 (64-Bit). Terdapat

lima macam kartu poin dengan warna yang berbeda-beda, yaitu 100 poin berwarna

kuning, 50 poin berwarna biru, 20 poin hijau, 10 poin berwarna merah muda, dan 5

poin berwarna ungu tua. Ukuran yang digunakan dalam kartu ini yaitu 12 cm x 6

cm dengan jenis font yang digunakan yaitu Broadway. Ukuran font yang digunakan

dalam kartu ini juga berbeda-beda yaitu pada tulisan “kartu poin” berukuran 14 pt,

“kalimat yang menggambarkan jumlah poin” berukuran 18 pt, “angka poin”

berukuran 36 pt. Setelah selesai didesain, kartu poin ini akan dicetak dengan

menggunakan jenis kertas ivory 210 gr.

3) Kartu Bonus

Kartu ini didesain dengan menggunakan aplikasi CorelDRAW 2019 (64-

Bit). Kartu bonus memiliki ukuran 10 cm x 6 cm, memiliki warna background

kuning, serta dicetak dengan menggunakan jenis kertas ivory 310 gr. Jumlah kartu

bonus yaitu 15 kartu. Jenis font yang digunakan yaitu Broadway dan Comic Sans

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

73

MS. Ukuran font yang digunakan juga berbeda-beda, yaitu pada tulisan “kartu

bonus” berukuran 26 pt dan “kalimat berisi perintah” berukuran 14 pt.

4) Kartu Hukuman

Kartu ini didesain dengan menggunakan aplikasi CorelDRAW 2019 (64-

Bit). Kartu hukuman memiliki ukuran 10 cm x 6 cm, memiliki warna background

oranye, serta dicetak dengan menggunakan jenis kertas ivory 310 gr. Jumlah kartu

hukuman yaitu 15 kartu. Jenis font yang digunakan yaitu Broadway dan Comic Sans

MS. Ukuran font yang digunakan juga berbeda-beda, yaitu pada tulisan “kartu

hukuman” berukuran 26 pt dan “kalimat berisi perintah” berukuran 14 pt.

5) Kartu Tanda Pemilik

Kartu ini didesain dengan menggunakan aplikasi CorelDRAW 2019 (64-

Bit). Kartu tanda pemilik memiliki ukuran 10 cm x 6 cm, memiliki warna

background biru, serta dicetak dengan menggunakan jenis kertas ivory 310 gr.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

74

Jumlah kartu tanda pemilik yaitu 26 kartu. Jenis font yang digunakan dalam kartu

tanda pemilik ini yaitu Broadway dan Comic Sans MS. Ukuran font yang digunakan

juga berbeda-beda, yaitu pada tulisan “kartu tanda pemilik” berukuran 20 pt dan

“kalimat berisi perintah” berukuran 14 pt.

6) Kartu Soal

Kartu soal ini dikembangkan dengan memasukkan materi membaca

permulaan. Kompetensi dasar (KD) yang dipilih yaitu 3.1 Menjelaskan kegiatan

persiapan membaca permulaan (yang meliputi cara duduk yang wajar dan benar,

jarak antara mata dengan buku, cara memegang buku dan membalik halaman buku

yang benar, gerakan mata saat membaca yaitu dari kiri ke kanan, memilih tempat

untuk membaca dengan cahaya yang terang, dan etika pada saat membaca buku)

dengan cara yang benar. Dari kompetensi dasar yang dipilih kemudian akan

diturunkan menjadi tujuh indikator, yaitu (a) mengidentifikasi cara duduk yang

benar saat melakukan kegiatan membaca (C2), (b) memasangkan antara gambar

dengan kata yang sesuai (C1), (c) menyebutkan cara membalik halaman buku yang

benar saat membaca (C1), (d) melengkapi kalimat sesuai dengan bacaan (C3), (e)

menyusun huruf-huruf acak menjadi sebuah kata (C3), (f) mengidentifikasi

kosakata dengan jumlah suku kata yang bervariasi (C2), dan (g) menyelesaikan soal

cerita (C3). Ketujuh indikator tersebut akan digunakan untuk mengukur

kemampuan membaca permulaan siswa. Kartu soal yang dibuat hanya dibatasi pada

ranah kognitif saja dan dibuat soal dengan tingkatan yang rendah atau LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

75

(Lower Order Thinking Skills). Hal ini didasarkan pada teori yang menyatakan

bahwa kemampuan kognitif anak berumur tujuh tahun (kelas I SD) masih berada

pada tahap pemahaman yang terbatas dan pada konteks tingkatan Taksonomi Bloom

masih mengacu pada jenjang yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal

jenjang C2 (memahami). Kata operasional yang terdapat dalam fase ini yaitu

menyusun daftar, mengingat, menyebutkan, mengenali, menuliskan kembali,

mengulang, memberi nama, mengelompokkan suatu benda, dan mampu

membedakan sesuatu yang sifatnya simpel/mudah (Anwar, dalam Mifroh, 2020:

255). Oleh karena itu, kartu soal dikembangkan dengan tingkatan kognitif yang

rendah.

Kartu soal / kartu pertanyaan ini didesain dengan menggunakan aplikasi

CorelDRAW 2019 (64-Bit) dengan ukuran 10 cm x 6 cm. Jenis font yang dipilih

yaitu Broadway dengan ukuran font 14 pt. Background kartu soal ini berwarna putih

polos dan dicetak dengan menggunakan jenis kertas ivory 310 gr. Kartu ini dicetak

bolak-balik dengan kunci jawaban berada di belakang soal. Jumlah kartu soal / kartu

pertanyaan ini adalah 34 soal.

7) Buku Panduan

Cover Depan Cover Belakang

Buku panduan ini didesain dengan menggunakan aplikasi desain Canva dan

juga Microsoft Word, serta dicetak dengan ukuran kertas A5. Buku panduan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

76

memiliki background warna kuning. Untuk bagian cover memiliki ukuran font dan

jenis font yang digunakan juga berbeda-beda, yaitu untuk tulisan “Universitas

Sanata Dharma” berukuran 27 pt dengan jenis font Oswald, tulisan “buku panduan

guru & siswa” berukuran 97 pt dengan jenis font Oswald, tulisan “permainan

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)” berukuran 44,7 pt dengan jenis font

Oswald, tulisan “mari belajar sambil bermain” berukuran 39,3 pt dengan jenis font

Shrikhand, tulisan “Ndaru Aptin Ismiarlita” berukuran 40,7 pt dengan jenis font

Atma Medium, dan tulisan “mari belajar sambil bermain monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa)” berukuran 16 dengan jenis font Monotype Corsiva. Sampul

depan dan belakang akan dicetak dengan menggunakan jenis kertas cetak ivory 310

gr dan dilaminasi glossy. Buku panduan ini terdiri dari lima bagian isi, yaitu

prakata, pengenalan media monopoli beserta alat pelengkapnya, cara bermain

media monopoli, aturan permainan, dan daftar referensi.

Bagian pertama pada buku panduan berisi prakata. Jenis font yang

digunakan yaitu Broadway dengan ukuran font yang berbeda-beda yaitu untuk

tulisan “prakata” berukuran 14 pt, sedangkan di bagian isi prakata berukuran 12 pt.

Untuk bagian isi akan dicetak dengan menggunakan jenis kertas cetak ivory 260 gr.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

77

Bagian kedua berisi tentang pengenalan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa). Untuk bagian judul menggunakan ukuran font 14 pt dan isinya

menggunakan ukuran font 12 pt. Jenis font yang digunakan yaitu Broadway.

Bagian ketiga berisi tentang cara bermain media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa). Jenis font yang digunakan yaitu Broadway. Ukuran font

yang digunakan berbeda beda yaitu untuk bagian judul berukuran 14 pt sedangkan

isinya menggunakan ukuran font 12 pt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

78

Bagian keempat yaitu aturan permainan. Jenis dan ukuran font yang

digunakan berbeda-beda, yaitu pada bagian judul menggunakan jenis font

Broadway dengan ukuran font 14 pt dan pada bagian isi peraturan menggunakan

jenis font Cambria Math dengan ukuran font 14 pt.

Bagian kelima yaitu daftar referensi gambar yang digunakan dalam

pembuatan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Untuk tulisan “daftar

referensi” menggunakan jenis font Broadway dengan ukuran font 14 pt dan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

79

tulisan yang berisi link gambar-gambar menggunakan jenis font Times New Roman

dengan ukuran font 12 pt.

Selain menilai kelayakan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

ahli tersebut juga menilai kelayakan kuesioner motivasi belajar dan juga kuesioner

respon pada uji coba terbatas. Berikut ini akan dirinci hasil penilaian yang di dapat.

Tabel 4.3 Penilaian Kelayakan Kuesioner Motivasi Belajar oleh Ahli

No Aspek yang dinilai Validator

�̅� Aspek Klasifikasi Ahli 1 Ahli 2

1. Aspek Materi 4,0 4,0 4,0 Sangat Baik

2. Aspek Segi

Konsktruksi /

Penyusunan Angket

3,85 4,0 3,92 Sangat Baik

3. Aspek Bahasa 3,6 4,0 3,8 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 3,9

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.3 Diagram Skor Kelayakan Kuesioner Motivasi Belajar

Berdasarkan data pada tabel 4.3, rata-rata pada aspek materi mendapatkan

skor kelayakan sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”, untuk rata-rata pada

aspek segi konstruksi / penyusunan angket sebesar 3,92 dengan kriteria “Sangat

Baik”, dan untuk rata-rata pada aspek bahasa mendapatkan skor kelayakan sebesar

3,8 dengan kriteria “Sangat Baik”. Untuk rata-rata keseluruhan mendapatkan skor

sebesar 3,9 dengan kriteria “Sangat Baik”. Sehingga dari data tersebut dapat

dikatakan bahwa instrumen kuesioner motivasi belajar yang telah dibuat sangat

layak untuk diimplementasikan.

4 3,925 3,8

00,5

11,5

22,5

33,5

4

Aspek Materi Aspek Segi Konstruksi /Penyusunan Angket

Aspek Bahasa

Skor Kelayakan Kuesioner Motivasi

Belajar oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

80

Tabel 4.4 Penilaian Kelayakan Kuesioner Respon Siswa oleh Ahli

No Aspek yang dinilai Validator �̅� Aspek Klasifikasi

1. Aspek Materi 4,0 4,0 Sangat Baik

2. Aspek Segi

Konsktruksi /

Penyusunan Angket

4,0 4,0 Sangat Baik

3. Aspek Bahasa 4,0 4,0 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 4,0

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.4 Diagram Skor Kelayakan Kuesioner Respon Siswa

Berdasarkan data pada tabel 4.4, rata-rata pada aspek materi mendapatkan

skor kelayakan sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”, untuk rata-rata pada

aspek segi konstruksi / penyusunan angket sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat

Baik”, dan untuk rata-rata pada aspek bahasa mendapatkan skor kelayakan sebesar

4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”. Untuk rata-rata keseluruhan mendapatkan skor

sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”. Sehingga dari data tersebut dapat

dikatakan bahwa instrumen kuesioner respon siswa yang telah dibuat sangat layak

untuk diimplementasikan.

4.1.3.3 Hasil Validasi Ahli Materi

Materi yang digunakan dalam pengembangan produk yang telah dibuat akan

diuji kelayakannya oleh ahli materi yaitu satu guru yang mengampu kelas I di SD

Negeri Condongcatur. Instrumen validasi dibuat dengan menggunakan skala likert

dengan rentang penilaian 1-4. Instrumen tersebut terdiri dari dua bagian yaitu

instrumen validasi tertutup dan instrumen validasi terbuka. Untuk instrumen

4 4 4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Aspek Materi Aspek Segi Konstruksi /Penyusunan Angket

Aspek Bahasa

Skor Kelayakan Kuesioner Respon Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

81

validasi tertutup, penilaian dilakukan dengan hanya mencentang bagian skala

penilaian 1-4. Untuk instrumen validasi terbuka, penilaian dilakukan dengan

memberikan kritik dan saran yang berkaitan dengan materi yang dipakai dalam

media monopoli. Berikut ini akan dipaparkan tabel uji kelayakan oleh ahli materi.

Tabel 4.5 Penilaian Ahli Materi

No Aspek yang dinilai

Validator

�̅� Aspek Klasifikasi Ahli

Materi 1

1. Aspek Materi 3,75 3,75 Sangat Baik

2. Aspek Bahasa 4,0 4,0 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 3,87

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.5 Diagram Skor Kelayakan Ahli Materi

Berdasarkan data pada tabel 4.5, rata-rata pada aspek materi mendapatkan

skor kelayakan sebesar 3,75 dengan kriteria “Sangat Baik” dan untuk rata-rata pada

aspek bahasa sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”. Untuk rata-rata

keseluruhan mendapatkan skor sebesar 3,87 dengan kriteria “Sangat Baik”,.

Sehingga dari data tersebut dapat dikatakan bahwa materi yang digunakan dalam

pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) sangat layak untuk

diimplementasikan.

Selain menguji kelayakan materi, guru tersebut juga menilai kelayakan

instrumen pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti, yaitu RPP dan juga soal

pretest serta soal posttest. Berikut ini akan dipaparkan hasil uji kelayakan yang

diberikan oleh guru.

3,754

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Aspek Materi Aspek Bahasa

Skor Kelayakan Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

82

Tabel 4.6 Penilaian Kelayakan RPP oleh Ahli

No Aspek yang dinilai

Validator

�̅� Aspek Klasifikasi Ahli

Materi 1

1. Aspek Format 4,0 4,0 Sangat Baik

2. Aspek Isi 3,88 3,88 Sangat Baik

3. Aspek Bahasa 4,0 4,0 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 3,96

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.6 Diagram Skor Kelayakan RPP

Berdasarkan data pada tabel 4.6, rata-rata pada aspek format mendapatkan

skor kelayakan sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”, untuk rata-rata pada

aspek isi sebesar 3,88 dengan kriteria “Sangat Baik”, dan untuk rata-rata pada aspek

bahasa mendapatkan skor kelayakan sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”.

Untuk rata-rata keseluruhan mendapatkan skor sebesar 3,96 dengan kriteria “Sangat

Baik”. Sehingga dari data tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat Rencana

Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sangat layak untuk

diimplementasikan.

Tabel 4.7 Penilaian Kelayakan Soal Pretest dan Posttest oleh Ahli

No Aspek yang dinilai

Validator

�̅� Aspek Klasifikasi Ahli

Materi 1

1. Aspek Materi 4,0 4,0 Sangat Baik

2. Aspek Segi Konstruksi /

Penyusunan Soal 3,83 3,83 Sangat Baik

3. Aspek Bahasa 3,5 3,5 Sangat Baik

�̅� Keseluruhan 3,77

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

4 3,88 4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Aspek Format Aspek Isi Aspek Bahasa

Skor Kelayakan RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

83

Gambar 4.7 Diagram Skor Kelayakan Soal Pretest dan Posttest

Berdasarkan data pada tabel 4.7, rata-rata pada aspek materi mendapatkan

skor kelayakan sebesar 4,0 dengan kriteria “Sangat Baik”, untuk rata-rata pada

aspek segi konstruksi / penyusunan soal sebesar 3,83 dengan kriteria “Sangat Baik”,

dan untuk rata-rata pada aspek bahasa mendapatkan skor kelayakan sebesar 3,5

dengan kriteria “Sangat Baik”. Untuk rata-rata keseluruhan mendapatkan skor

sebesar 3,77 dengan kriteria “Sangat Baik”. Sehingga dari data tersebut dapat

dikatakan bahwa instrumen soal pretest dan posttest yang telah dibuat sangat layak

untuk diimplementasikan.

4.1.4 Tahap Implement (Implementasi)

Tahap keempat dalam penelitian ini yaitu tahap implementasi. Sesuai

dengan namanya, produk yang telah dikembangkan akan diuji coba secara langsung

kepada enam subjek penelitian. Uji coba produk ini dilakukan agar mengetahui

keefektifan produk yang telah dibuat. Lokasi yang digunakan untuk uji coba

terbatas dalam penelitian ini yaitu di Sepuluh, RT 07/RW 03, Desa Kadilajo,

Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Berikut ini

merupakan uraian dari masing-masing kegiatan yang telah dilakukan oleh peneliti.

4.1.4.1 Persiapan

Sebelum implementasi dilakukan, peneliti meminta izin terlebih dahulu

kepada Ketua RW 03, yaitu Bapak Kuwatno. Perizinan penelitian tersebut

dilakukan pada tanggal 7 April 2021. Peneliti juga melakukan diskusi dengan

4 3,833,5

00,5

11,5

22,5

33,5

4

Aspek Materi Aspek Segi Konstruksi /Penyusunan Soal

Aspek Bahasa

Skor Kelayakan Soal Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

84

Bapak Ketua RW 03, sehingga diputuskan bahwa tanggal 17-18 April 2021 akan

dilakukan kegiatan implementasi produk penelitian.

Persiapan lain yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan soal

pretest dan soal posttest, kuesioner sebelum dan sesudah implementasi, RPP, dan

juga kuesioner respon siswa yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, peneliti juga

mempersiapkan subjek penelitian, yaitu enam siswa kelas I SD.

4.1.4.2 Pelaksanaan

Setelah melakukan persiapan, peneliti melanjutkan kegiatan selanjutnya

yaitu kegiatan pelaksanaan. Sesuai dengan kesepakatan dengan pihak setempat,

peneliti melakukan kegiatan penelitian dan membagi kegiatan pelaksanaan tersebut

dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada tanggal 17 April 2021 dan tahap

kedua dilaksanakan pada tanggal 18 April 2021. Pada tahap pertama, peneliti

membagikan soal pretest dan juga kuesioner motivasi belajar sebelum

menggunakan media monopoli. Peneliti meminta bantuan kepada enam subjek

penelitian tersebut untuk bersedia mengisi kedua instrumen tersebut dengan jujur.

Peneliti masih menjumpai siswa yang belum lancar dalam membaca, ada sekitar

tiga orang siswa yang masih perlu pendampingan.

Tahap kedua dilakukan implementasi media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) terhadap enam subjek penelitian yang sama. Kegiatan implementasi

tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada RPP yang telah dibuat sebelumnya

oleh peneliti. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dalam tiga tahap, yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

dilakukan peneliti dengan memberikan salam, menanyakan kabar, mengeja huruf

a-z secara bersama-sama, melakukan apersepsi sebelum melangkah ke materi.

Kegiatan inti yang dilakukan peneliti yaitu dengan memberikan penjelasan tentang

materi membaca permulaan, pengisian LKS (Lembar Kerja Siswa) oleh masing-

masing siswa secara berkelompok, implementasi media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa), dan pemberian reward. Pada saat pengisian LKS, siswa

perlu didampingi dalam membaca soal dan juga mengisi LKS tersebut. Setelah

selesai mengisi LKS dan selesai mendengarkan materi, siswa mulai belajar dengan

menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Karena keterbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

85

waktu, akhirnya kartu soal yang dipakai dalam implementasi hanya sekitar 14 kartu

soal saja. Setelah selesai bermain, siswa menghitung jumlah poin yang di dapat.

Siswa yang mendapatkan poin terbanyak akan dianggap menang dan mendapat

reward berupa stiker. Kegiatan penutup dilakukan peneliti dengan memberikan soal

posttest, kuesioner motivasi belajar setelah menggunakan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa), dan kuesioner respon siswa, pemberian kesimpulan,

pemberian tindak lanjut, serta salam penutup.

4.1.5 Tahap Evaluate (Evaluasi)

Tahap evaluasi menjadi tahapan terakhir dalam langkah ADDIE. Evaluasi

ini dilakukan untuk mengukur seberapa baik produk yang telah dikembangkan.

Pada tahap ini juga dilakukan pengukuran terhadap variabel yang telah ditetapkan

sebelumnya. Variabel membaca permulaan diukur dengan menggunakan 10 soal

pilihan ganda (pretest dan posttest), sedangkan untuk variabel motivasi membaca

diukur dengan menggunakan 10 pernyataan dalam kuesioner tertutup (sebelum dan

sesudah menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia). Selain itu, peneliti juga

menyebarkan kuesioner respon siswa untuk mengetahui tanggapan dan juga respon

siswa mengenai penggunaan media monopoli Bahasa Indonesia (Monopoli) saat

pembelajaran. Berikut ini akan disajikan hasil data yang diperoleh saat melakukan

tahapan evaluasi.

4.1.5.1 Analisis Hasil Kuesioner Motivasi Belajar

Pencapaian variabel motivasi belajar diukur dengan menggunakan

kuesioner tertutup. Setelah di dapat skor awal (sebelum dilakukan implementasi)

dan skor akhir siswa (sesudah dilakukan implementasi), kemudian akan dilakukan

analisis untuk mengetahui dampak dari penggunaan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa). Berikut ini disajikan tabel mengenai analisis rata-rata setiap

indikator motivasi belajar dan juga akan disajikan hasil analisis standar gain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

86

Tabel 4.8 Analisis Data Motivasi Belajar berdasarkan Kuesioner

No Indikator Motivasi Belajar

Rerata Skor Motivasi

Belajar

Awal Akhir

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1,88 3,55

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar 1,83 3,16

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 2,0 3,66

4. Adanya penghargaan dalam belajar 2,33 3,83

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam

pembelajaran 1,67 3,5

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 2,58 3,58

�̅� Keseluruhan 2,04 3,54

Kategori Keseluruhan Cukup Sangat Baik

N-Gain 0,76

Kategori N-Gain Tinggi

Gambar 4.8 Diagram Rata-rata Skor Awal dan Akhir

Berdasarkan data pada tabel 4.8, dapat dilihat bahwa skor terendah pada

kuesioner awal sebesar 1,67 yaitu pada indikator adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar dan skor tertinggi sebesar 2,58 yaitu pada indikator adanya

lingkungan belajar yang kondusif. Sedangkan skor terendah pada kuesioner akhir

sebesar 3,16 yaitu pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

dan skor tertinggi sebesar 3,83 yaitu pada indikator adanya penghargaan dalam

belajar. Skor N-Gain yang di dapat pada variabel motivasi belajar ini sebesar 0,76

dan masuk dalam kategori “Tinggi”. Sehingga dapat dikatakan bahwa media

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) memiliki tingkat keefektifan yang tinggi

untuk menumbuhkan variabel motivasi belajar siswa.

2,048333333

3,546666667

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Skor Awal Skor Akhir

Rerata Skor KuesionerMotivasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

87

Berikut ini disajikan tabel mengenai hasil skor setiap subjek penelitian pada

pengisian kuesioner motivasi belajar.

Tabel 4.9 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Setiap Siswa

No Inisial Siswa

Nilai

Sebelum

Implementasi

Sesudah

Implementasi

1. Siswa A 2,8 3,5

2. Siswa R 1,9 3,6

3. Siswa A 1,8 3,7

4. Siswa F 2,0 3,4

5. Siswa N 2,0 3,7

6. Siswa K 2,1 3,5

�̅� Keseluruhan 2,16 3,56

Kategori Keseluruhan Cukup Sangat Baik

Gambar 4.9 Diagram Skor Rata-rata Kuesioner Motivasi Belajar

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa skor terendah motivasi

belajar sebelum adanya implementasi produk yaitu sebesar 1,8 dan skor tertinggi

sebesar 2,8. Sedangkan untuk skor terendah motivasi belajar sesudah adanya

implementasi produk yaitu sebesar 3,4 dan skor tertinggi sebesar 3,7. Sebelum

adanya implementasi produk, skor rata-rata keseluruhan yang di dapat siswa yaitu

sebesar 2,16 dan masuk dalam kategori “Cukup”. Sedangkan setelah adanya

implementasi produk, skor rata-rata keseluruhan yang di dapat siswa yaitu sebesar

3,56 dengan kategori “Sangat Baik”. Skor tersebut menunjukkan terdapat

peningkatan skor, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel motivasi

2,16

3,566666667

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Sebelum Implementasi Produk Sesudah Implementasi

Skor Rata-rata Kuesioner Motivasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

88

belajar siswa meningkat setelah menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa).

4.1.5.2 Analisis Tes Kemampuan Membaca Permulaan

Pencapaian variabel membaca permulaan siswa diukur melalui hasil

pengisian soal pretest dan posttest. Soal tersebut berbentuk 10 pilihan ganda yang

diberikan sebelum implementasi dan setelah implementasi. Hal tersebut dilakukan

agar mendapatkan data awal dan data akhir siswa. Hasil data yang di dapat akan

diolah untuk mengetahui apakah media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

dapat memberikan dampak terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas

I SD. Berikut ini disajikan hasil data nilai pretest dan posttest.

Tabel 4.10 Nilai Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda

No Inisial Siswa Nilai

Pretest Posttest

1. Siswa A 80 100

2. Siswa R 70 90

3. Siswa A 40 80

4. Siswa F 60 100

5. Siswa N 30 90

6. Siswa K 50 90

Total 330 550

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa 33,33 % 100 %

Rata-rata Kelas 55 91,67

Gambar 4.10 Diagram Rata-rata Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil data pada tabel 4.10, dapat dilihat bahwa skor terendah

pretest yang di dapat siswa sebesar 30 dan skor tertinggi sebesar 80. Sedangkan

untuk skor terendah posttest sebesar 80 dan skor tertinggi sebesar 100. Untuk

55

91,66666667

0

20

40

60

80

100

Pretest Posttest

Rata-rata Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

89

keseluruhan rata-rata kelas yang di dapat meningkat dari skor 55 ke 91,67. Sehingga

dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel membaca permulaan siswa

meningkat setelah menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

Dari data yang diperoleh juga akan dilakukan uji asumsi data, yaitu dengan

beberapa hal berikut ini, yaitu:

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0. Dari

pengujian ini akan diketahui data yang dihasilkan berbentuk normal atau tidak

normal. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data

adalah jika Sig > 0,05 (5%) maka dinyatakan data normal dan jika Sig < 0,05 (5%)

maka dinyatakan data tidak normal (Nurjanah & Mulyana, 2019: 12). Hasil output

SPSS 16.0 akan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk

Jenis Tes Df Sig. Keterangan

Pretest 6 0,961 Normal

Posttest 6 0,212 Normal

Dari data output SPSS pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk

kelompok pretest yaitu sebesar 0,961 dan untuk nilai Sig. pada kelompok posttest

sebesar 0,212. Karena nilai Sig. pada dua kelompok yang dibandingkan tersebut

lebih dari 0,05 (Sig. > 0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data pretest dan

data posttest tersebut berdistribusi normal. Uji statistik yang akan digunakan

selanjutnya yaitu statistik parametrik yaitu dengan jenis uji paired samples test.

b) Pengujian Hipotesis (Uji Beda)

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji paired samples test, karena data

pretest dan posttest yang di dapat berdistribusi normal, serta data yang

dibandingkan merupakan kelompok yang sama. Sebelum melihat hasil output data

SPSS, maka hal yang perlu dilakukan adalah menentukan hipotesis. Hipotesis

dalam uji ini yaitu:

Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest

(sebelum menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia) dan posttest

(setelah menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia) pada materi

membaca permulaan siswa.

Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest (sebelum

menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia) dan posttest (setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

90

menggunakan media monopoli Bahasa Indonesia) pada materi membaca

permulaan siswa.

Kriteria dari pengujian hipotesis menggunakan uji paired samples test ini yaitu

jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika

nilai Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima (Fihrallah, Suresman,

& Anwar, 2019: 99). Berikut ini akan disajikan tabel uji paired samples test.

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis dengan Paired Samples Test

Mean Lower Upper t df Sig.(2-tailed)

0,36667 0,20867 0,52466 5,966 5 0,002

Hasil data output paired samples test dengan menggunakan taraf

signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai Sig.(2-tailed) yang diperoleh sebesar

0,002. Karena nilai Sig.(2-tailed) < 0,05 (0,002 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

c) Uji Efektivitas

Pengujian data ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas media monopoli

Bahasa Indonesia apakah berdampak terhadap kemampuan membaca permulaan

siswa. Uji ini dilakukan dengan menghitung nilai N-Gain dan dihitung dengan

menggunakan software SPSS 16.0. Berikut ini akan disajikan tabel hasil output

SPSS N-Gain.

Tabel 4.13 Hasil Nilai N-Gain

Jenis Mean

N-Gain Score 0,8371

Berdasarkan tabel 4.13, diperoleh hasil bahwa nilai N-Gain adalah 0,8371,

sehingga dapat diinterpretasikan nilai tersebut berada pada kategori “tinggi”. Hal

tersebut menunjukkan bahwa media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa)

memiliki keefektifan yang tinggi untuk menumbuhkan variabel kemampuan

membaca permulaan siswa.

4.1.5.3 Analisis Hasil Respon Siswa terhadap Pengembangan Media

Kuesioner respon siswa juga akan dianalisis untuk mengetahui respon dan

juga tanggapan siswa terhadap pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa). Jenis kuesioner ini yaitu kuesioner tertutup dengan 5 pertanyaan yang

harus dijawab oleh siswa. Berikut ini akan disajikan data respon siswa yang telah

di dapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

91

Tabel 4.14 Hasil Respon Siswa terhadap Pengembangan Media

No Indikator Inisial Siswa �̅�

Aspek Klasifikasi

S1 S2 S3 S4 S5 S6

1. Kemudahan

Pemakaian 3,0 4,0 3,0 4,0 4,0 4,0 3,66

Sangat

Baik

2. Kebermanfaatan 3,0 4,0 3,5 4,0 4,0 4,0 3,75

Sangat

Baik

3. Kemenarikan

tampilan 3,0 4,0 4,0 3,0 3,5 4,0 3,58

Sangat

Baik

�̅� Keseluruhan 3,66

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

Gambar 4.11 Diagram Rerata Aspek pada Kuesioner Respon Siswa

Berdasarkan data pada tabel 4.14, rata-rata pada aspek kemudahan

pemakaian mendapatkan skor kelayakan sebesar 3,66 dengan kriteria “Sangat

Baik”, untuk rata-rata pada aspek kebermanfaatan sebesar 3,75 dengan kriteria

“Sangat Baik”, dan untuk rata-rata pada aspek kemenarikan tampilan mendapatkan

skor kelayakan sebesar 3,58 dengan kriteria “Sangat Baik”. Untuk rata-rata

keseluruhan mendapatkan skor sebesar 3,66 dengan kriteria “Sangat Baik”. Hal

tersebut membuktikan bahwa pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) mendapatkan tanggapan positif dari siswa karena masuk dalam

kategori sangat baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Prosedur Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa)

Pengembangan produk monopoli Bahasa Indonesia ini dilakukan dengan

beberapa tahapan. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

3,66 3,75 3,58

0

1

2

3

4

Kemudahan Pemakaian Kebermanfaatan Kemenarikan Tampilan

Hasil Kuesioner Respon Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

92

melakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa.

Analisis kebutuhan ini diisi oleh dua guru yang mengampu kelas I di SD Negeri

Condongcatur. Tahap analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner terbuka kepada responden. Kuesioner terbuka disebarkan melalui google

form agar praktis dan juga menyesuaikan keadaan akibat adanya situasi pandemi.

Dari ke-15 pertanyaan yang diberikan kemudian dianalisis dengan cara

mendeskripsikan respon dari masing-masing responden. Data dari responden

kemudian ditarik kesimpulan bahwa terdapat permasalahan yang mengacu pada

kemampuan membaca permulaan siswa, rendahnya motivasi belajar siswa, dan juga

keinginan, serta harapan guru mengenai inovasi media yang dipakai pada saat

pembelajaran. Analisis kedua berkaitan dengan analisis kurikulum. Analisis ini

dilakukan peneliti dengan membaca buku tematik terpadu kelas I kurikulum 2013.

Peneliti mencari kompetensi dasar (KD) yang berkaitan dengan materi membaca

permulaan dan materi tersebut terdapat dalam buku tematik edisi revisi 2017 tema

2 (kegemaranku). Materi membaca permulaan dipilih karena hasil analisis

kebutuhan menunjukkan bahwa masih terdapat siswa yang merasa kesulitan untuk

mempelajari materi tersebut. Dari kompetensi dasar (KD) yang telah dipilih,

kemudian diturunkan menjadi tujuh indikator. Indikator tersebut dipakai untuk

mengukur variabel membaca permulaan siswa kelas I SD. Analisis terakhir

berkaitan dengan karakteristik siswa. Analisis ini dilakukan dengan hanya

berpedoman pada data analisis kebutuhan yang telah diisi oleh responden. Hal

tersebut dikarenakan adanya keterbatasan situasi pandemi, sehingga peneliti tidak

bisa melakukan pengamatan secara langsung terhadap siswa. Berdasarkan need

assessment, karakteristik siswa kelas I SD yang dijelaskan oleh responden yaitu

sebagai berikut: (a) siswa memerlukan media konkret yaitu berupa media

pembelajaran pada saat proses pembelajaran, (b) masih terdapat siswa yang masih

senang bermain saat pembelajaran berlangsung, (c) masih terdapat siswa yang

memiliki motivasi belajar yang rendah, dan (d) masih terdapat siswa dengan

kemampuan membaca yang rendah sehingga pada saat proses pembelajaran

diperlukan pendampingan khusus. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa media

sangat berperan penting dalam pembelajaran terutama untuk siswa Sekolah Dasar.

Siswa SD masih dalam tahapan operasional konkret sehingga membutuhkan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

93

untuk memudahkan dalam belajar. Selain itu, responden juga mengatakan bahwa

masih terdapat siswa yang sering bermain saat pembelajaran, kurang fokus, dan

masih ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah, sehingga harus

diberikan perhatian yang lebih saat belajar. Dari beberapa analisis yang sudah

dikemukakan di atas, kemudian peneliti membuat solusi. Solusi tersebut yaitu

dengan membuat media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Media tersebut

cocok dengan karakteristik siswa dan media ini juga berbasis pada permainan

sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Alasan lain

dari pemilihan media monopoli ini karena terdapat beberapa keunggulan (Sadiman

dalam Risma, dkk., 2019: 93-94), yaitu sebagai berikut: (a) media dengan konsep

permainan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan untuk dilakukan dan juga

sangat menghibur, (b) adanya partisipasi aktif dari siswa dalam proses

pembelajaran, (c) permainan dapat memberikan suatu umpan balik langsung, (d)

permainan bersifat menarik, dan (e) permainan ini dapat dengan mudah dibuat dan

diperbanyak. Media permainan dapat menimbulkan ketertarikan dan memotivasi

siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, media monopoli Bahasa

Indonesia ini juga mengombinasikan materi tentang membaca permulaan sehingga

siswa dapat belajar sambil bermain dan juga dapat menumbuhkan kemampuan

membacanya. Berdasarkan langkah yang telah dipaparkan di atas, peneliti telah

melakukan tahap pertama dalam prosedur pengembangan tipe ADDIE yaitu tahap

analyze (analisis) (Tung, 2017: 58).

Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mendesain media

monopoli berupa sketsa terlebih dahulu dan juga menentukan gambar apa saja yang

dipakai dalam pengembangan media. Media ini dikembangkan dengan

mengombinasikan materi membaca permulaan, sehingga gambar-gambar yang

dipakai juga disesuaikan dengan materi tersebut. Selain itu, kartu soal juga dibuat

dengan mengacu pada tujuh indikator kemampuan membaca yang telah dibuat oleh

peneliti. Pengembangan media ini juga didasarkan pada aspek pengembangan

media monopoli dan juga saran dari responden. Hal tersebut dilakukan agar media

monopoli yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa kelas I SD. Selain

itu, pada tahap kedua ini juga dilakukan oleh peneliti dengan menyusun instrumen

pembelajaran dan juga instrumen validasi yang digunakan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

94

kelayakan media beserta instrumen lain yang akan digunakan pada saat

implementasi. Berdasarkan langkah yang telah dipaparkan di atas, peneliti telah

melakukan tahap kedua dalam prosedur pengembangan tipe ADDIE yaitu tahap

design (desain) (Tung, 2017: 58).

Tahap ketiga yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengembangkan

media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Pengembangan ini dilakukan

dengan membuat produk dengan lebih sempurna dibandingkan dengan tahap

sebelumnya. Tahap pengembangan produk dilakukan dengan menggunakan

aplikasi desain yaitu CorelDRAW 2019 (64-Bit). Setelah produk selesai

dikembangkan, kemudian akan diuji kelayakan oleh beberapa ahli. Ahli media yang

menguji kelayakan media monopoli yaitu dua dosen PGSD Universitas Sanata

Dharma dan ahli materi yang akan menguji media monopoli yaitu satu guru yang

mengampu kelas I di SD Negeri Condongcatur. Berdasarkan langkah yang telah

dipaparkan di atas, peneliti telah melakukan tahap ketiga dalam prosedur

pengembangan tipe ADDIE yaitu tahap develop (pengembangan) (Tung, 2017: 58).

Setelah produk monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) selesai direvisi dan

diuji kelayakannya, maka produk tersebut diujicobakan kepada subjek penelitian.

Uji coba ini dilakukan secara terbatas yaitu dengan mengambil enam subjek siswa

kelas I SD yang ada di sekitar Desa Kadilajo. Kegiatan uji coba ini dilakukan di

desa karena keterbatasan situasi pandemi yang mengakibatkan banyak sekolah

belum berani melakukan proses pembelajaran secara tatap muka. Kegiatan uji coba

dilakukan dalam dua tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Sebelum

melakukan uji coba peneliti mempersiapkan instrumen terlebih dahulu. Setelah itu,

peneliti melaksanakan kegiatan uji coba. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua

hari yaitu pada tanggal 17-18 April 2021. Hari pertama uji coba secara konkret

dilakukan dengan menyebarkan pretest dan kuesioner motivasi belajar. Hari kedua

uji coba secara konkret dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang

mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat

sebelumnya. Pada kegiatan ini, produk diujicobakan secara langsung untuk

mengetahui keefektifan media dalam menumbuhkan motivasi belajar dan membaca

permulaan siswa. Lalu kegiatan pelaksanaan ini diakhiri dengan menyebarkan

posttest dan kuesioner setelah uji coba. Berdasarkan langkah yang telah dipaparkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

95

di atas, peneliti telah melakukan tahap keempat dalam prosedur pengembangan tipe

ADDIE yaitu tahap implementasi (implement) (Tung, 2017: 58).

Tahap terakhir yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan memberikan

sepuluh soal pilihan ganda yang mengukur kemampuan membaca permulaan siswa,

memberikan kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa,

serta memberikan kuesioner respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pengembangan media yang telah dibuat oleh peneliti. Data yang di dapat kemudian

dianalisis. Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak terhadap subjek

penelitian sebelum uji coba produk dan sesudah uji coba produk. Berdasarkan

langkah yang telah dipaparkan di atas, peneliti telah melakukan tahap terakhir

dalam prosedur pengembangan tipe ADDIE yaitu tahap evaluate (evaluasi) (Tung,

2017: 58).

Media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) telah dikembangkan oleh

peneliti dengan mengadaptasi model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan

pengembangan yaitu (a) Analyze (Analisis), (b) Design (Desain), (c) Develop

(Pengembangan), (d) Implement (Implementasi), dan (e) Evaluate (Evaluasi).

Kelima tahapan ini sudah dilaksanakan oleh peneliti dan dilakukan secara runtut.

Hal tersebut dilakukan karena berpedoman pada teori yang mengatakan bahwa

tahap-tahap kegiatan dalam desain penelitian tipe ADDIE ini berkaitan satu sama

lain, sehingga penggunaan desain penelitian ini alangkah baiknya jika dilaksanakan

secara bertahap dan menyeluruh (Pribadi, 2014: 23).

4.2.2 Hasil Pengembangan Media

Siswa Sekolah Dasar masih berada dalam tahapan operasional konkret.

Berdasarkan teori Piaget, siswa yang berumur 7-12 tahun memerlukan suatu media

konkret yang digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. Hal tersebut sesuai

dengan teori yang mengatakan bahwa siswa pada tahap operasional konkret telah

memiliki pemikiran yang logis, tetapi harus dibantu dengan menggunakan benda-

benda yang bersifat nyata atau konkret, sehingga dengan menggunakan bantuan

benda konkret tersebut memudahkan anak dalam berpikir (Ulfaeni, Wakhyudin,

Saputra, 2017: 136). Media konkret yang dimaksudkan yaitu media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

96

Salah satu manfaat media pembelajaran yaitu sebagai sarana persuasi dan motivasi

(Pribadi, 2017: 23-24).

Karakteristik siswa Sekolah Dasar masih senang untuk bermain. Oleh

karena itu, diperlukan media yang menyenangkan dan memberikan suasana

bermain tanpa mengabaikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Media permainan yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu

berupa media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa). Media ini merupakan salah

satu media yang berbasis pada permainan. Media ini dimodifikasi dengan

mengombinasikan materi membaca permulaan, memodifikasi langkah-langkah

permainan, memodifikasi bentuk desain monopoli, dan media ini digunakan untuk

memotivasi siswa dalam belajar khususnya pada materi membaca permulaan. Hal

tersebut sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa guru dapat memodifikasi

bentuk papan monopoli serta dapat memodifikasi segala peraturannya agar dapat

digunakan sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai oleh siswa (Rahayu, Santoso, & Asih, 2019: 2).

Media monopoli didesain dengan menggunakan aplikasi desain

CorelDRAW 2019 (64-Bit). Desain dibuat dengan tampilan yang mencolok dengan

warna yang beragam dan dikombinasikan dengan berbagai gambar animasi agar

siswa menjadi tertarik dengan media monopoli ini. Hal ini sejalan dengan salah satu

aspek pengembangan monopoli yaitu aspek daya tarik (Zahra, 2020: 5).

Rancangan media monopoli juga disesuaikan dengan materi membaca

permulaan yang akan dipelajari oleh siswa. Peneliti mendesain media monopoli

Bahasa Indonesia (Monohasa) yaitu dengan memasukkan gambar-gambar huruf

alfabet dari a-z dan juga menambahkan gambar animasi. Produk ini juga dicetak

dengan kertas tebal agar dapat awet. Hal ini sejalan dengan salah satu aspek

pengembangan media monopoli berupa aspek kesesuaian desain ilustrasi (Zahra,

2020: 5).

Tingkat kesulitan materi, kesesuaian materi, dan kesesuaian soal juga

menjadi perhatian dalam mengembangkan media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) ini. Kartu soal yang terdapat dalam produk akan disesuaikan dengan

tujuh indikator dari materi membaca permulaan. Kemampuan kognitif anak

berumur tujuh tahun (kelas I SD) masih berada pada tahap pemahaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

97

terbatas dan pada konteks tingkatan Taksonomi Bloom masih mengacu pada jenjang

yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal jenjang C2 (memahami) (Anwar

dalam Mifroh, 2020: 255). Oleh karena itu, peneliti membuat kartu soal dalam

media monopoli dengan menggunakan tingkatan kognitif yang rendah agar dapat

dipahami oleh siswa dengan baik. Peneliti juga menggunakan bahasa yang

sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Huruf alfabet yang dipakai dalam

produk juga masih menggunakan huruf kecil, karena siswa kelas I masih belum

mengenal huruf kapital. Beberapa hal tersebut sesuai dengan aspek pengembangan

media monopoli yaitu berupa aspek kesesuaian materi dan mengenai standar teknik

(Zahra, 2020: 5).

4.2.3 Kualitas Media menurut Ahli

Pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dan juga

beberapa instrumen lainnya, seperti kuesioner motivasi belajar dan kuesioner

respon siswa dinilai kelayakannya oleh ahli media. Ahli media tersebut yaitu dua

dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Media monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) mendapat skor rata-rata kelayakan dari ahli media 1 sebesar. Untuk

rata-rata keseluruhan mendapatkan skor sebesar 3,73 dengan kriteria “Sangat

Baik”. Sehingga dari skor tersebut dapat dikatakan bahwa media sangat layak untuk

diimplementasikan. Kuesioner motivasi belajar mendapatkan skor rata-rata

kelayakan dari ahli sebesar 3,9 dengan kriteria “Sangat Baik. Sehingga dari skor

tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner motivasi belajar sangat layak

untuk diimplementasikan. Sedangkan kuesioner respon siswa mendapatkan skor

kelayakan sebesar 4,0 dan masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”.

Media pengembangan dan instrumen yang telah dibuat juga dinilai

kelayakannya oleh ahli materi. Ahli materi tersebut yaitu satu guru yang mengampu

kelas I di SD Negeri Condongcatur. Berdasarkan penilaian guru, materi yang

terdapat dalam media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) mendapatkan skor

kelayakan sebesar 3,87 dan masuk dalam kategori “Sangat Baik” sehingga sangat

layak untuk diimplementasikan. RPP yang telah dibuat mendapatkan skor 3,96 dan

masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Sedangkan untuk soal pilihan ganda

mendapatkan skor sebesar 3,77 dan masuk dalam kategori “Sangat Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

98

4.2.4 Hasil Implementasi Media pada Subjek Penelitian

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) memiliki keefektifan yang tinggi untuk menumbuhkan

variabel motivasi belajar dan membaca permulaan siswa. Hal ini dibuktikan dengan

hasil skor rata-rata dan skor gain yang di dapatkan dari kuesioner motivasi belajar

dan soal pilihan ganda.

1) Motivasi Belajar

Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 4.9, dapat dilihat bahwa skor

rata-rata keseluruhan yang di dapat siswa sebelum implementasi produk yaitu

sebesar 2,16 dan setelah implementasi produk sebesar 3,56. Dari data tersebut dapat

dilihat bahwa terdapat peningkatan skor. Sehingga dari skor tersebut dapat

dikatakan bahwa media monopoli Bahasa Indonesia dapat menumbuhkan motivasi

belajar siswa. Kemudian akan dilakukan uji coba lebih lanjut untuk mengetahui

tingkat keefektifan media yaitu dengan menghitung nilai gain. Berdasarkan

perhitungan data yang telah dilakukan, skor N-Gain kuesioner motivasi belajar di

dapat hasil sebesar 0,76 dan skor ini termasuk ke dalam kategori “Tinggi”.

2) Membaca Permulaan

Berdasarkan data pada tabel 4.10, dapat dilihat adanya peningkatan skor rata-

rata pretest dan posttest yaitu dari skor 55 (skor pretest yaitu sebelum adanya

implementasi produk) ke skor 91,67 (skor posttest yaitu sesudah adanya

implementasi produk). Kemudian untuk mengetahui tingkat keefektifan media pada

variabel membaca permulaan akan dilakukan uji lebih lanjut yaitu dengan

menghitung nilai gain. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, skor N-Gain

yang di dapat yaitu sebesar 0,8371 dan skor ini termasuk ke dalam kategori

“Tinggi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

99

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini membahas tentang tiga hal yaitu (a) kesimpulan, (b) keterbatasan

penelitian, dan (c) saran. Kesimpulan di dapat dari hasil penelitian yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya. Pada bagian keterbatasan penelitian dipaparkan

mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemui pada saat penelitian. Sedangkan pada

bagian saran dipaparkan mengenai usulan dari peneliti.

5.1 Kesimpulan

Pada bagian kesimpulan ini, peneliti memaparkan kesimpulan yang

didasarkan pada temuan hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya.

5.1.1 Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi lima fase dalam tahapan

ADDIE, yaitu Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop

(Pengembangan), Implement (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi).

Tahap analyze dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan, analisis

kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Tahap design dilakukan dengan

membuat sketsa awal media dan juga pembuatan instrumen validasi. Tahap

develop dilakukan dengan membuat produk monopoli Bahasa Indonesia

(Monohasa) menjadi lebih sempurna, kemudian produk ini dinilai

kelayakannya oleh ahli. Ahli yang dilibatkan dalam penilaian kelayakan

penelitian ini yaitu dua dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan satu

guru yang mengampu kelas I di SD Negeri Condongcatur. Tahap implement

dilakukan secara konkret dengan persiapan dan pelaksanaan uji coba

terbatas kepada enam subjek penelitian. Subjek tersebut yaitu siswa kelas I

SD yang berada di Desa Kadilajo. Tahap evaluate dilakukan secara konkret

dengan menyebarkan instrumen kuesioner motivasi belajar dan instrumen

tes pilihan ganda.

5.1.2 Kualitas media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dinilai

kelayakannya oleh ahli media yaitu dua dosen PGSD Universitas Sanata

Dharma dan ahli materi yaitu guru kelas I di SD Negeri Condongcatur. Skor

rata-rata kelayakan yang diperoleh dari dua ahli media yaitu sebesar 3,73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

100

dengan kategori “Sangat Baik” dan untuk skor kelayakan yang diperoleh

dari satu ahli materi sebesar 3,87 dengan kategori “Sangat Baik”. Selain itu,

pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) ini juga

keefektifan yang tinggi untuk menumbuhkan variabel motivasi belajar dan

membaca permulaan siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji

efektivitas yang dilakukan dengan menghitung nilai gain data kuesioner dan

data tes. Uji efektivitas tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel motivasi

belajar memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,76 dan variabel membaca

permulaan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,8371, sehingga kedua skor

tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam kategori “Tinggi”.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa

permasalahan yang dianggap sebagai keterbatasan penelitian. Berikut ini

merupakan beberapa keterbatasan yang dijumpai oleh peneliti.

5.2.1 Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti hanya di dapat dari data

kuesioner terbuka saja. Kuesioner tersebut disebarkan dengan metode

online yaitu melalui google form.

5.2.2 Akibat adanya pandemi banyak sekolah yang terpaksa meliburkan diri dan

berganti sistem pembelajaran melalui daring. Sehingga peneliti kesulitan

untuk melakukan implementasi produk. Akhirnya penelitian ini hanya

dilakukan di desa.

5.2.3 Tidak semua kartu soal dijawab oleh siswa karena keterbatasan waktu.

5.2.4 Uji coba dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap uji coba

terbatas dengan menggunakan enam subjek siswa kelas I Sekolah Dasar.

5.3 Saran

Berdasarkan beberapa hal yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti ingin

memberikan usulan agar penelitian selanjutnya dapat semakin baik. Berikut ini

usulan yang diberikan oleh peneliti.

5.3.1 Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis gap dengan

berbagai cara, bukan hanya melalui kuesioner saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

101

5.3.2 Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan implementasi

produk pada pendidikan yang formal yaitu di sekolah.

5.3.3 Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar pelaksanaan uji coba

dilakukan dengan memperhitungkan alokasi waktu. Hal tersebut dilakukan

agar siswa dapat menggunakan media monopoli secara lebih maksimal dan

semua soal yang terdapat dalam media dapat dijawab oleh siswa.

5.3.4 Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji coba dengan

melibatkan siswa dengan skala yang lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

102

DAFTAR REFERENSI

Abdurrahman, M., & Muhidin, S. A. (2011). Panduan praktis memahami penelitian

(Bidang sosial – administrasi - pendidikan). Bandung: Penerbit CV.

Pustaka Setia.

Amalia, M. (2020). “Pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V MIN 29

Bireuen”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh.

Amin, M., Muslim, S., & Wirastih, M. K. (2019). Pengembangan modul

pembelajaran hypercontent pengenalan perangkat jaringan komputer untuk

mahasiswa asal daerah 3T. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Universitas Subang (SENDINUSA), 1 (1), 199-204. Diakses tanggal 10

Desember 2020, dari

http://ejournal.unsub.ac.id/index.php/sendinusa/article/download/764/661

Ardiansah, F., & Miftakhi, D. R. (2020). Pengembangan buku ajar dengan model

ADDIE pada mata kuliah manajemen teknologi pendidikan. JOEAI

(Journal of Education and Instruction), 3 (2), 247-258. Diakses tanggal 12

Januari 2021, dari

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOEAI/article/view/1550

Anggraeni, S. W., & Alpian, Y. (2020). Membaca permulaan dengan teams games

tournament (TGT). Pasuruan: CV. Penernit Qiara Media.

Batubara, H. H. (2020). Media pembelajaran efektif. Semarang: Fatawa Publishing.

Dantes, N., Dharsana, K., & Sutrisna, G. N. (2017). Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan media kartu kata untuk meningkatkan motivasi

belajar dan kemampuan membaca. International Journal of Elementary

Education, 1 (1), 19-28. Diakses tanggal 5 Oktober 2020, dari

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE/article/view/11435

Darimi, I. (2017). Teknologi informasi dan komunikasi sebagai media

pembelajaran pendidikan agama islam efektif. Cyberspace: Jurnal

Pendidikan Teknologi Informasi. Diakses tanggal 18 Februari 2021, dari

https://www.jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cyberspace/article/view/2030

Emda, A. (2017). Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.

Lantanida Journal, 5 (2), 172-182. Diakses tanggal 30 Maret 2021, dari

https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/2838/206

4

Ernata, Y. (2017). Analisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reward

dan punishment di SDN Ngaringan 05 Kec. Gandusari Kab. Blitar. Jurnal

Pemikiran dan Pengembangan SD, 5 (2), 781-790. Diakses tanggal 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

103

Maret 2021, dari

http://202.52.52.22/index.php/jp2sd/article/download/4828/4962

Fauzian, R. (2020). Pengantar Psikologi Pendidikan. Sukabumi: CV. Jejak.

Fihrallah, R. A., Suresman, E., & Anwar, S. (2019). Efektivitas penggunaan metode

show and tell terhadap peningkatan prestasi belajar siswa (Studi kuasi

eksperimen). TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 5 (2),

90-103. Diakses tanggal 5 Mei 2021, dari

https://ejournal.upi.edu/index.php/tarbawy/article/download/19466/10033

Hairun, Y. (2020). Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran. Yogyakarta:

Penerbit Deepublish.

Hamid, A. (2019). Penyusunan tes tertulis (Paper and pencil test). Ponorogo:

Uwais Inspirasi Indonesia.

Hapsari, E. D. (2019). Penerapan membaca permulaan untuk meningkatkan

kemampuan membaca siswa. AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 20 (1),

10-24. Diakses tanggal 12 Januari 2021, dari

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara/article/view/17197

Hidayah, N., & Hermansyah, F. (2016). Hubungan antara motivasi belajar dan

kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 2 Bandar Lampung tahun 2016/2017. TERAMPIL: Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 3 (2), 1-21. Diakses tanggal 11

Januari 2021, dari http://103.88.229.8/index.php/terampil/article/view/1190

Hidayat, A., & Irawan, I. (2017). Pengembangan LKS berbasis RME dengan

pendekatan problem solving untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa. Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan

Matematika, 1 (2), 51-63. Diakses tanggal 10 Desember 2020, dari http://j-

cup.org/index.php/cendekia/article/download/20/48

Hiriansah. (2019). Ready for research (Principles and practices) metode penelitian,

suatu tinjauan konsep dan konstruk. Pasuruan: Qiara Media Partner.

Hosnan, M. (2016). Psikologi perkembangan peserta didik (Kiat sukses pendidikan

anak dalam era modern). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Karo, I. R., & Rohani. (2018). Manfaat media dalam pembelajaran. AXIOM: Jurnal

Pendidikan dan Matematika, 7 (1), 91-96. Diakses tanggal 28 Maret 2021,

dari http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/axiom/article/download/1778/1411

Krismiati, E. (2016). “Meningkatkan kemampuan membaca melalui permainan

giant monopoli pada anak kelompok A TK Dharma Wanita Kunjang

Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri”. Artikel Skripsi, FKIP, Jurusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

104

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Nusantara PGRI,

Kediri.

Krissandi, A. D. S. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia inovatif di Sekolah

Dasar. Yogyakarta: Penerbit WR.

Kurniawan, Y. (2019). Inovasi pembelajaran model dan metode pembelajaran bagi

guru. Surakarta: CV. Kekata Group.

Lestari, E. T. (2020). Cara praktis meningkatkan motivasi siswa Sekolah Dasar.

Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Mayangsari, D. (2014). Peningkatan kemampuan membaca permulaan kelas I SD.

Vol. 1 (1), 62-69. Diakses tanggal 14 Januari 2021, dari

http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/35

Mifroh, N. (2020). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan implementasinya

dalam pembelajaran di SD/MI. Jurnal Pendidikan Tematik, 1 (3), 253-263.

Diakses tanggal 11 Januari 2021, dari

https://siducat.org/index.php/jpt/article/view/144

Mudarris. (2018). Metode forward and backward steps sebagai alternatif

pembelajaran matematika dalam menumbuhkan motivasi belajar dan

meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat siswa kelas VII SMP

Nurul Amanah Bangkalan. Al-Isyiroh, 2 (1), 115-132. Diakses tanggal 23

Januari 2021, dari

http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3

325

Munandar, A., dkk. (2019). Buku pedoman fieldstudy. Ponorogo: Uwais Inspirasi

Indonesia.

Nasrudin, J. (2019). Metodologi penelitian pendidikan (Buku ajar praktis cara

membuat penelitian). Bandung: PT. Panca Terra Firma.

Noviana, L. F., Erman, & Sabtiawan, W. B. (2020). Validitas perangkat

pembelajaran inkuiri berbasis kontes dalam meningkatkan kemampuan

siswa memahami konsep cahaya. PENSA E-JURNAL: Pendidikan Sains, 8

(2), 146-151. Diakses tanggal 25 Januari 2021, dari

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/download/38361/3382

0

Nugraha, M. F., dkk. (2020). Pengantar pendidikan dan pembelajaran di Sekolah

Dasar. Tasikmalaya: Penerbit Edu Publisher.

Nurjanah, V. L., & Mulyana, N. (2019). Implementasi outdoor education terhadap

motivasi belajar pendidikan jasmani. Journal of Physical Education and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

105

Sport Science, 1 (3), 9-14. Diakses tanggal 5 Mei 2021, dari

http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/jpess/article/download/1213/600

Pakpahan, dkk. (2020). Pengembangan media pembelajaran. Medan: Yayasan Kita

Menulis.

Pallitin, I. D., Wolo, W., & Purwanty, R. (2019). Hubungan motivasi belajar dengan

hasil belajar siswa. Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 6 (2),

101-109. Diakses tanggal 30 Maret 2021, dari

https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/magistra/article/download/1801/12

19

Prastowo, A. (2019). Analisis pembelajaran tematik terpadu. Jakarta: Penerbit

Kencana.

Pribadi, B. A. (2014). Desain dan pengembangan program pelatihan berbasis

kompetensi (Implementasi model ADDIE). Jakarta: Penerbit Prenada Media

Group.

Pribadi, B. A. (2017). Media dan teknologi dalam pembelajaran. Jakarta: Penerbit

Kencana.

Rahaju & Hartono, S. R. (2017). Pembelajaran matematika berbasis permainan

monopoli Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2 (2), 130-139.

Diakses tanggal 28 Maret 2021, dari

http://103.98.176.9/index.php/JIPMat/article/viewFile/1977/1595

Rahayu, I. S., Santoso, H., & Asih, T. (2019). Permainan monopoli berbasis metode

stad (Student teams achievement division) sebagai media pembelajaran

biologi materi sistem pencernaan. Edubiolock, 1 (1), 1-7. Diakses tanggal

28 Maret 2021, dari

http://scholar.ummetro.ac.id/index.php/edubiolock/article/download/47/35

Rahim, F. (2018). Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rambe, R. N. K. (2018). Penerapan strategi index card match untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Tarbiyah,

25 (1), 93-124. Diakses tanggal 11 Januari 2021, dari

http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/237

Risma, dkk. (2019). Pengembangan media pembelajaran monopoli pada tema

ekosistem untuk siswa Sekolah Dasar. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 3

(2), 92-100. Diakses tanggal 7 Oktober 2020, dari

http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik/article/view/301

Rosalina, I. (2016). “Pengaruh permainan monopoli terhadap kemampuan

membaca permulaan pada siswa tunagrahita sedang kelas IV di SDLB PGRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

106

Genteng, Kabupaten Banyuwangi”. Skripsi. FIP, Jurusan Pendidikan Luar

Biasa, Universitas Negeri Malang, Malang.

Saputro, B. (2017). Manajemen penelitian pengembangan (Research &

development) bagi penyusun tesis dan disertasi. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Setianingrum, Y. (2017). “Pengaruh media monopoli braille terhadap kemampuan

membaca permulaan anak tunanetra kelas II di SDLB-A YPAB Surabaya”.

Thesis. FIP, Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Malang,

Malang.

Sibuea, M. F. L., & Handayani, M. (2019). Peningkatan hasil belajar dan motivasi

belajar siswa Sekolah Dasar melalui media pembelajaran monopoli

matematika (monotika). Jurnal Matematika Paedagogic, 4 (1), 23-32.

Diakses tanggal 25 Januari 2021, dari

http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/jmp/article/view/761

Simanjuntak, B. R., Desnita, & Budi, E. (2018). The development of web-based

instructional media for teaching wave physics on android mobile. Jurnal

Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika, 4 (1), 1-10. Diakses

tanggal 10 Desember 2020, dari

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpppf/article/view/3971

Sinaga, K. (2017). Penerapan flipped classroom pada mata kuliah kimia dasar untuk

meningkatkan self regulated learning belajar mahasiswa. Jurnal Inovasi

Pendidikan Kimia, 11 (2), 1932-1944. Diakses tanggal 4 Mei 2021, dari

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/viewFile/10609/6475

Siskawati, M., Pargito, & Pujiati. (2016). Pengembangan media pembelajaran

monopoli untuk meningkatkan minat belajar geografi siswa. Jurnal Studi

Sosial, 4 (1), 72-80. Diakses tanggal 24 Januari 2021, dari

http://repository.lppm.unila.ac.id/27020/

Suhendrianto. (2017). Pengembangan media pembelajaran monopoli tematik untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIN Tegalsari Kec. Wlingi

Kab. Blitar. Thesis. Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri Maulanan

Malik Ibrahim, Malang.

Sulaiman, dkk. (2020). Psikologi perkembangan anak dan remaja (Pengasuhan

anak lintas budaya). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sunarti, S. (2018). Upaya peningkatan motivasi dan kemampuan membaca

permulaan melalui media kartu huruf pada siswa kelas I SD Negeri 1 Pakis

kecamatan Kradenan tahun pelajaran 2017/2018. Efektor, 5 (1), 61-66.

Diakses tanggal 5 Oktober 2020, dari

http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/efektor-e/article/view/11945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

107

Suryani, N., Setiawan, A., & Putria, A. (2018). Media pembelajaran inovatif dan

pengembangannya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sutiati, A. (2020). Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui

permainan kartu kata. Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran, 6 (1), 9-

13. Diakses tanggal 5 Okotober 2020, dari

http://jm.ejournal.id/index.php/mendidik/article/view/94

Tung, K. Y. (2017). Desain instruksional (Perbandingan model &

implementasinya). Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Ulfa, S. M., Sabrun, & Agusfianuddin. (2017). Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture dengan media flash card untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIA SMPN 3 Sikur

pada materi pokok pecahan tahun pelajaran 2016/2017. Jurnal Media

Pendidikan Matematika, 5 (1), 21-26. Diakses tanggal 31 Januari 2021, dari

http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jmpm/article/view/501

Ulfaeni, S., Wakhyudin, H., & Saputra, H. J. (2017). Pengembangan media monergi

(Monopoli energi) untuk menumbuhkan kemampuan pemahaman konsep

IPA siswa SD. Profesi Pendidikan Dasar, 4 (2), 136-144. Diakses tanggal

11 Januari 2021, dari

http://journals.ums.ac.id/index.php/ppd/article/view/4990

Widiyanti, D., & Hadi, K. (2020). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS)

bernuansa quantum teaching untuk meningkatkan minat dan hasil belajar

siswa kelas IV di Sekolah Dasar. Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1 (2),

26-34. Diakses tanggal 4 Mei 2021, dari

https://media.neliti.com/media/publications/315860-pengembangan-

lembar-kerja-siswa-lks-bern-9ea85c16.pdf

Yaumi, M. (2018). Media dan teknologi pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Zahra, F. F. A. (2020). Media pembelajaran monopoli materi jenis pengelompokan

hewan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis di Sekolah Dasar.

JPGSD: 8 (2), 1-10. Diakses tanggal 30 Maret 2020, dari

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-

pgsd/article/viewFile/33785/30170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

108

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

109

TAHAP ANALISIS

Lampiran 1.1 Surat Izin Observasi dan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

110

Lampiran 1.2 Surat Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

113

Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

114

Lampiran 1.4 Lembar Need Assessment

Kisi-kisi kuesioner terbuka untuk melakukan analisis kebutuhan

No Aspek Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

a. Materi yang dirasa sulit oleh

siswa 1

b. Faktor penyebab kesulitan

siswa 2

2.

Kemampuan membaca

permulaan siswa kelas I

SD

a. Tingkatan kemampuan

membaca siswa kelas I 3

b. Indikator kemampuan

membaca siswa kelas I 4, 5

3. Motivasi dalam belajar

siswa kelas I SD

a. Motivasi siswa dalam belajar 6, 11

4. Metode yang digunakan

di kelas

a. Metode yang biasa digunakan

guru dalam mengajar 7

5. Tahapan operasional

konkret siswa SD

a. Karakteristik siswa kelas I SD

10

6. Media pembelajaran

konkret

a. Penggunaan media konkret 8

b. Inovasi media pembelajaran

konkret 9

7. Media “Monopoli

Bahasa”

a. Pengembangan media konkret

bagi siswa kelas I SD 12, 13, 14

b. Saran pengembangan media

permainan bagi siswa SD

kelas I

15

Lembar Pertanyaan Kuesioner

No Pertanyaan Respon Guru

1.

Pada saat Bapak/Ibu memberikan

pembelajaran di kelas terutama terfokus pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi

manakah yang sering kali siswa merasa

kesulitan? Apakah masih banyak siswa yang

merasa kesulitan pada materi membaca?

2.

Menurut Bapak/Ibu, faktor apa saja yang

menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam

memahami materi tersebut?

3.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

terdapat 4 aspek keterampilan berbahasa, salah

satunya yaitu kemampuan membaca

permulaan, lalu bagaimanakah kemampuan

membaca yang dimiliki oleh siswa kelas I SD

yang Bapak/Ibu ampu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

115

4.

Apakah masih banyak siswa yang diampu oleh

Bapak/Ibu terutama kelas I yang sulit

mengenali huruf dan kata, mengeja, dan juga

terbata-bata dalam membaca teks bacaan?

5.

Apakah masih banyak siswa yang sering

terbalik-balik dalam membedakan huruf-huruf

yang kelihatannya sama (contohnya seperti b

dan d, p dan q, a dan e, dsb)?

6.

Menurut pendapat Bapak/Ibu, apakah ada

siswa yang masih memiliki motivasi belajar

yang rendah?

7.

Metode apa saja yang biasanya Bapak/Ibu

gunakan selama pembelajaran agar siswa

merasa termotivasi dalam belajar?

8.

Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan media

pembelajaran konkret? Lalu menurut

Bapak/Ibu, seberapa besar peranan media

pembelajaran konkret bagi siswa kelas I SD

dalam memahami suatu materi pembelajaran?

9.

Pernahkah Bapak/Ibu membuat suatu inovasi

media pembelajaran yang menyenangkan

terutama untuk melatih siswa dalam

membaca?

10. Bagaimanakah karakteristik dari siswa SD

kelas I yang Bapak/Ibu ampu?

11.

Apakah motivasi belajar siswa bisa timbul

dengan menggunakan media konkret yang

diaplikasikan dengan permainan di dalamnya?

12.

Pernahkah Bapak/Ibu membuat/memakai

media pembelajaran yang berbasis permainan

(misalnya seperti media permainan monopoli

bahasa) untuk melatih siswa dalam membaca?

13.

Apakah Bapak/Ibu guru mengharapkan

adanya pengembangan media permainan

untuk menunjang proses pembelajaran yang

menyenangkan dan dapat membantu siswa

mempermudah belajar?

14.

Apabila dilakukan pengembangan media

pembelajaran yang berbasis pada permainan

dengan mengombinasikan materi membaca,

konten apa sajakah yang Bapak/Ibu harapkan

untuk dimasukkan ke dalam media tersebut?

15.

Bagaimana saran Bapak/Ibu mengenai

pengembangan media permainan (mungkin

bisa berupa bahan yang seperti apa, hurufnya

harus bagaimana, kontennya apa saja, dll)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

116

Lampiran 1.5 Respon Kuesioner Need Assessment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

124

TAHAP DESAIN

Lampiran 2.1 Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar

Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar

No Indikator Pernyataan Nomor Item

Positif Negatif

1. Adanya hasrat

dan keinginan

berhasil

Saya mudah putus asa saat belajar

membaca 4

Saya malas menjawab soal pada

media monopoli 7

Saya malas bertanya jika sulit

memahami pelajaran 2

2. Adanya dorongan

dan kebutuhan

dalam belajar

Saya tertarik untuk belajar materi

membaca 3

3. Adanya harapan

dan cita-cita masa

depan

Saya berusaha menjawab soal pada

monopoli supaya menang 9

Saya rajin belajar agar menjadi

juara kelas 1

4. Adanya

penghargaan

dalam belajar

Saya senang dipuji ketika berhasil

menjawab soal pada monopoli 10

5. Adanya kegiatan

yang menarik

dalam belajar

Saya senang belajar dengan

menggunakan monopoli 8

6. Adanya

lingkungan

belajar yang

kondusif

Saya tidak bisa menjawab soal saat

ada teman berisik 6

Saya suka mengganggu teman 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

125

Lembar kuesioner motivasi belajar

lembar kuesioner

(sebelum uji coba)

a. identitas responden

nama siswa :

kelas :

nama sekolah :

b. pengantar

kuesioner ini disebar untuk mengukur perilaku adik-adik pada

saat belajar dengan menggunakan media monopoli bahasa indonesia

(monohasa) pada materi membaca permulaan. oleh karena itu,

bantuan dan kerja sama adik-adik sangat diharapkan. hasil dari

kuesioner ini tidak akan mempengaruhi penilaian dan akan terjaga

kerahasiaannya. atas segala perhatian, kesediaan, dan bantuan adik-

adik diucapkan terima kasih.

c. petunjuk pengisian kuesioner

berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang sesuai

dengan pilihan dan kebiasaan adik-adik.

keterangan pilihan jawaban:

a) sangat setuju : ss

b) setuju : s

c) tidak setuju : ts

d) sangat tidak setuju : sts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

126

d. lembar kuesioner

no pernyataan pilihan jawaban

ss s ts sts

1. saya rajin belajar agar menjadi juara

kelas

2. Saya malas bertanya jika sulit

memahami pelajaran

3. Saya tertarik untuk belajar materi

membaca

4. Saya mudah putus asa saat belajar

membaca

5. saya suka mengganggu teman

6. saya tidak bisa menjawab soal saat

ada teman berisik

7. saya malas menjawab soal pada media

monopoli

8. saya senang belajar dengan

menggunakan monopoli

9. saya berusaha menjawab soal pada

monopoli supaya menang

10. saya senang dipuji ketika berhasil

menjawab soal pada monopoli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

127

Lampiran 2.2 Instrumen Kuesioner Respon Siswa

Kisi-kisi kuesioner respon siswa

No Aspek yang

Dinilai

Indikator Nomor

Item

1. Aspek

Kepraktisan

Kemudahan pemakaian 1

Kebermanfaatan 2, 3

2. Aspek Media Kemenarikan tampilan 4, 5

Lembar kuesioner respon siswa

kuesioner respon siswa pada uji coba terbatas

a. identitas pengisi

nama :

kelas :

b. petunjuk pengisian

1. dimohon adik-adik mengisi lembar penilaian ini sesuai dengan

perasaan yang dialami ketika mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media pengembangan monopoli bahasa indonesia

(monohasa).

2. pengisian lembar penilaian ini dilakukan dengan cara

memberikan tanda centang (√) pada kolom pilihan jawaban.

3. keterangan pilihan jawaban yaitu sebagai berikut:

a) sangat setuju : ss

b) setuju : s

c) tidak setuju : ts

d) sangat tidak setuju : sts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

128

c. lembar penilaian

no kalimat pertanyaan pilihan jawaban

ss s ts sts

1. apakah media monopoli bahasa indonesia

(monohasa) mudah digunakan?

2. apakah media monopoli bahasa indonesia

(monohasa) memudahkan saya untuk

memahami materi membaca permulaan?

3. apakah media monopoli bahasa indonesia

(monohasa) membuat saya lebih semangat

belajar?

4. apakah bentuk media monopoli bahasa

indonesia (monohasa) menarik?

5. apakah gambar pada media monopoli

bahasa indonesia (monohasa) jelas dan

menarik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

129

Lampiran 2.3 Instrumen Soal Pretest dan Posttest

Kisi-kisi soal

Muatan

Pelajaran KD Indikator

Bentuk

Soal Bobot

Nomor

Soal

Bahasa

Indonesia

3.1 Menjelaskan

kegiatan

persiapan

membaca

permulaan

(cara duduk

wajar dan

baik, jarak

antara mata

dan buku,

cara

memegang

buku, cara

membalik

halaman

buku,

gerakan

mata dari

kiri ke

kanan,

memilih

tempat

dengan

cahaya yang

terang, dan

etika

membaca

buku)

dengan cara

yang benar

3.1.1 Mengidentifikasi

cara duduk yang

benar saat

melakukan

kegiatan

membaca.

Pilihan

ganda

2 1, 2

3.1.2 Memasangkan

antara gambar

dengan kata

yang sesuai.

1 3

3.1.3 Menyebutkan

cara membalik

halaman buku

yang benar saat

membaca.

1 4

3.1.4 Melengkapi

kalimat sesuai

dengan bacaan.

1 8

3.1.5 Menyusun

huruf-huruf acak

menjadi sebuah

kata.

2 5, 6

3.1.6 Mengidentifikasi

kosakata dengan

jumlah suku kata

yang bervariasi.

2 9, 10

3.1.7 Menyelesaikan

soal cerita. 1 7

Lembar soal pilihan ganda

soal (pretest dan posttest)

mata pelajaran : bahasa indonesia

kelas : I (satu)

nama :

nomor absen :

tema : 2. kegemaranku

subtema : 4. gemar membaca

kd : 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

130

bacalah soal di bawah ini, kemudian pilih jawaban yang benar

dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b,

atau c

1) posisi duduk yang benar saat membaca yaitu …

a.

b.

c.

2) posisi tubuh saat membaca harus …

a. bungkuk

b. miring ke kiri

c. tegak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

131

3) pasangan gambar dengan kata yang benar di bawah ini yaitu

a.

b.

c.

4) cara membalik halaman buku yang benar yaitu dari bagian …

a. tengah

b. depan

c. belakang

5)

buku

lmapu

maje

a b a c e m m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

132

susunan huruf di atas hingga menjadi kata yang benar yaitu

a. membaca

b. pembaca

c. mengaca

6)

susunan huruf di atas hingga menjadi kata yang benar yaitu

a. kuku

b. buku

c. baku

7) bacalah cerita di bawah ini

lani senang membaca buku cerita

lani membaca cerita tentang kancil dan buaya

setelah selesai membaca, lani mengembalikan buku ke

tempatnya

dari bacaan tersebut, cerita yang sedang dibaca lani adalah

a. kancil dan singa

b. buaya dan monyet

c. kancil dan buaya

u k b u

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

133

8) lengkapilah kalimat di bawah ini sesuai dengan isi cerita

lani senang membaca buku ...

lani ... cerita tentang kancil dan buaya

setelah selesai membaca, lani ... buku ke tempatnya

isian titik-titik di atas yaitu …

a. cerita, membaca, mengembalikan

b. cerita, kancil, mengembalikan

c. cerita, membaca, buku

9)

jumlah suku kata pada kata di atas yaitu …

a. dua

b. tiga

c. empat

10)

jumlah suku kata pada kata di atas yaitu …

a. satu

b. dua

c. tiga

buku

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

134

Lampiran 2.4 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA

(MONOHASA)

KELAS I

TEMA 2 (KEGEMARANKU)

SUBTEMA 4 (GEMAR MEMBACA)

PEMBELAJARAN 1, 3, & 6

Disusun oleh:

Ndaru Aptin Ismiarlita

NIM. 171134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

135

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Tema :

2. Kegemaranku

Subtema :

4. Gemar Membaca

Kelas I

Semeste

r 1

Pembela

jaran 1,

3, & 6

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca

permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak

antara mata dan buku, cara memegang buku, cara

membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri

ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang

terang, dan etika membaca buku) dengan cara

yang benar.

Indikator

3.1.1 Mengidentifikasi cara duduk yang benar saat

melakukan kegiatan membaca.

3.1.2 Memasangkan antara gambar dengan kata

yang sesuai.

3.1.3 Menyebutkan cara membalik halaman buku

yang benar saat membaca.

3.1.4 Melengkapi kalimat sesuai dengan bacaan.

3.1.5 Menyusun huruf-huruf acak menjadi sebuah

kata.

3.1.6 Mengidentifikasi kosakata dengan jumlah

suku kata yang bervariasi.

3.1.7 Menyelesaikan soal cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA

(MONOHASA)

Satuan Pendidikan : SD ..............................

Kelas/Semester : I (Satu) / 1

Tema : 2. Kegemaranku

Subtema : 4. Gemar Membaca

Pembelajaran ke : 1, 3, dan 6

Mupel yang terkait : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

Hari/Tanggal : Minggu, 18 April 2021

I. Tujuan Pembelajaran

Bahasa Indonesia

3.1.1.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat mengidentifikasi cara duduk yang benar saat melakukan

kegiatan membaca dengan tepat.

3.1.2.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat memasangkan antara gambar dan kata yang sesuai

dengan tepat.

3.1.3.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat menyebutkan cara membalik halaman buku dengan

benar.

3.1.4.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat melengkapi kalimat dalam bacaan dengan tepat.

3.1.5.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat menyusun huruf-huruf acak menjadi kata dengan tepat.

3.1.6.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat mengidentifikasi kosakata dengan jumlah suku kata

yang bervariasi dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

137

3.1.7.1 Melalui permainan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa),

siswa dapat menyelesaikan soal cerita dengan tepat.

II. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

III. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Mupel Kompetensi Dasar Indikator

1. Bahasa

Indonesia

3.1 Menjelaskan kegiatan

persiapan membaca

permulaan (cara

duduk wajar dan baik,

jarak antara mata dan

buku, cara memegang

buku, cara membalik

halaman buku,

gerakan mata dari kiri

ke kanan, memilih

tempat dengan cahaya

yang terang, dan etika

membaca buku)

dengan cara yang

benar.

3.1.1 Mengidentifikasi cara

duduk yang benar saat

melakukan kegiatan

membaca. (C2

mengidentifikasi)

3.1.2 Memasangkan antara

gambar dengan kata yang

sesuai. (C1

memasangkan)

3.1.3 Menyebutkan cara

membalik halaman buku

yang benar saat membaca.

(C1 menyebutkan)

3.1.4 Melengkapi kalimat sesuai

dengan bacaan. (C3

melengkapi)

3.1.5 Menyusun huruf-huruf

acak menjadi sebuah kata.

(C3 menyusun)

3.1.6 Mengidentifikasi kosakata

dengan jumlah suku kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

138

yang bervariasi. (C2

mengidentifikasi)

3.1.7 Menyelesaikan soal cerita.

(C3 menyelesaikan)

IV. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Cara duduk yang benar saat membaca,

memasangkan gambar dengan kata, cara membalik halaman buku dengan

benar, melengkapi kalimat sesuai bacaan, menyusun huruf acak menjadi

sebuah kata, mengidentifikasi kosakata dengan jumlah suku kata,

menyelesaikan soal cerita.

V. Pendekatan, Model, dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Pembelajaran Kooperatif

3. Metode : Demonstrasi, diskusi, pengamatan, tanya jawab,

penugasan, ceramah, bermain monopoli

4. Teknik/Tipe : Student Team Achievement Division (STAD)

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

No Tahapan

Pembelajaran Sintaks STAD Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan

1. Salam pembuka, doa,

dan absensi.

2. Apersepsi :

Siswa dan guru

melakukan tanya

jawab (mencoba,

mengomunikasikan

komunikatif):

a. Siapa di sini yang

suka membaca

buku?

b. Bagaimana sikap

duduk yang benar

saat membaca?

c. Siapa di sini yang

sudah bisa

membaca?

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

139

d. Siapa di sini yang

sudah hafal huruf

a-z?

Tahap 1:

Menyampaikan

tujuan belajar dan

memotivasi siswa

3. Motivasi :

a. Siswa bersama

guru melihat

video berjudul

“Hiu ABC”.

(mengamati

kreatif)

b. Siswa melafalkan

huruf a-z

bersama-sama.

4. Orientasi :

Siswa

memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

oleh guru.

a. Mengidentifikasi

cara duduk yang

benar.

b. Memasangkan

gambar dengan

kata.

c. Menyebutkan

cara membalik

halaman buku

dengan benar.

d. Melengkapi

kalimat yang

sesuai dengan

bacaan.

e. Menyusun huruf-

huruf acak

menjadi sebuah

kata.

f. Mengidentifikasi

kosakata dengan

jumlah suku kata

yang bervariasi.

g. Menyelesaikan

soal cerita.

2. Kegiatan Inti

Tahap 2:

Menyajikan

informasi

5. Siswa mendengarkan

ulasan materi yang

disampaikan oleh

guru mengenai materi

membaca permulaan.

75

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

140

(mengamati

komunikatif)

Tahap 3:

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-

kelompok belajar

6. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok

yang terdiri dari 4-6

anggota.

Tahap 4:

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

7. Siswa dibagikan

Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan masing-

masing kelompok

mendapatkan satu

LKS.

8. Siswa mengamati

Lembar Kerja Siswa

yang diberikan oleh

guru.

9. Siswa berdiskusi dan

juga mengerjakan

Lembar Kerja Siswa.

(mencoba, menalar

komunikatif,

kolaboratif, dan

berpikir kritis)

10. Setelah selesai

mengerjakan LKS,

kemudian siswa

mengamati media

pembelajaran

monopoli Bahasa

Indonesia

(Monohasa) yang

disediakan oleh guru.

11. Siswa mendengarkan

petunjuk cara

bermain media

monopoli Bahasa

Indonesia

(Monohasa) yang

disampaikan oleh

guru. (mengamati

komunikatif)

12. Siswa bertanya hal-

hal yang belum

dipahami saat

mendengarkan

petunjuk cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

141

bermain monopoli

kepada guru.

(menanya

komunikatif)

13. Siswa berdiskusi di

dalam kelompok

mengenai siapa yang

akan menjadi pihak

bank dan siapa yang

akan menjadi pemain.

Pihak bank akan

mengatur permainan,

yaitu memberikan

kartu poin,

memberikan reward

poin, dan

memberikan kartu

tanda pemilik kepada

setiap pemain yang

berhasil menjawab

kartu soal. Untuk

pemain mempunyai

tugas yaitu berjalan di

atas papan monopoli,

menjawab kartu soal,

menerima

punishment dan

reward, dan

menguasai beberapa

komplek tanah untuk

bisa memenangkan

permainan monopoli.

(mencoba

komunikatif)

14. Siswa belajar sambil

bermain dengan

menggunakan media

monopoli Bahasa

Indonesia

(Monohasa) dan

dibimbing oleh guru.

(mencoba,

mengomunikasikan,

menalar kreatif,

komunikatif,

kolaboratif)

15. Siswa menjawab

pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

142

terdapat di dalam

kartu soal yang telah

disediakan, kemudian

siswa bersama

dengan guru

membahas materi

yang terdapat dalam

kartu soal tersebut.

(mencoba, menalar

komunikatif,

berpikir kritis)

16. Siswa melakukan

kegiatan

pembelajaran hingga

menemukan siapa

yang menjadi

pemenang dalam

permainan dengan

menggunakan media

monopoli Bahasa

Indonesia

(Monohasa).

Tahap 5:

Evaluasi

17. Siswa diberikan

posttest dalam bentuk

sepuluh soal pilihan

ganda dan juga

mengisi kuesioner

motivasi belajar

setelah menggunakan

media monopoli

Bahasa Indonesia

(Monohasa).

(mencoba, menalar

berpikir kritis)

Tahap 6:

Memberikan

penghargaan

18. Siswa yang berhasil

menjadi pemenang

dalam permainan

monopoli Bahasa

Indonesia dan juga

kelompok yang

berhasil menjawab

LKS dengan benar

akan diberikan

reward berupa stiker.

3. Penutup

19. Kesimpulan :

a. Siswa bersama

dengan guru

menyimpulkan

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

143

tentang materi

apa saja yang

telah dipelajari

pada hari ini.

(mencoba

komunikatif)

b. Siswa bertanya

kepada guru

mengenai materi

yang belum

dipahami.

(menanya

komunikatif,

kreatif)

20. Refleksi :

a. Siswa

menceritakan

pengalaman baru

yang dialami

selama

pembelajaran

pada hari ini.

(mencoba

komunikatif)

b. Siswa

menceritakan

perasaan yang

dialami selama

pembelajaran

dengan

menggunakan

media monopoli

Bahasa Indonesia

(Monohasa).

(mencoba

komunikatif)

21. Tindak lanjut :

Siswa diminta untuk

berlatih membaca.

22. Salam dan doa

penutup.

VII. Media, Alat dan Bahan, Sumber Belajar

a. Media

1) Video ice breaking “Hiu ABC”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

144

Diakses tanggal 26 Februari 2021, dari

https://www.youtube.com/watch?v=jrORktQKwL0

2) Media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) beserta dengan alat

pendukung lainnya (kartu soal, kartu hukuman, kartu bonus, kartu

tanda pemilik, kartu poin, buku panduan guru dan siswa, dadu, dan

bidak)

b. Alat dan Bahan

1) Laptop

2) Whiteboard

3) Spidol

c. Sumber Belajar

1) Adelina, N., Kusumawati, Y., & Assagaf, L. (2017). Buku guru

SD/MI kelas I edisi revisi 2017: Tema 2 Kegemaranku. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2) Adelina, N., Kusumawati, Y., & Assagaf, L. (2017). Buku siswa

SD/MI kelas I edisi revisi 2017: Tema 2 Kegemaranku. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

VIII. Penilaian

No Mupel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1. Bahasa

Indones

ia

Pengetah

uan

3.1.1 Mengidentifik

asi cara duduk

yang benar saat

melakukan

kegiatan

membaca.

3.1.2 Memasangkan

antara gambar

dengan kata

yang sesuai.

3.1.3 Menyebutkan

cara membalik

halaman buku

yang benar saat

membaca.

3.1.4 Melengkapi

kalimat sesuai

dengan bacaan.

Tes tertulis Kisi-kisi soal

evaluasi,

kunci

jawaban dan

soal evaluasi

(pretest dan

posttest),

pedoman

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

145

3.1.5 Menyusun

huruf-huruf

acak menjadi

sebuah kata.

3.1.6 Mengidentifik

asi kosakata

dengan jumlah

suku kata yang

bervariasi.

3.1.7 Menyelesaikan

soal cerita.

IX. Lampiran

1. Materi pembelajaran

2. Media pembelajaran

3. Lembar kerja siswa

4. Lembar refleksi

5. Lembar soal evaluasi (soal pretest dan posttest)

6. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian KD-3 (kisi-kisi soal

evaluasi, kunci jawaban soal evaluasi, dan pedoman penilaian)

Yogyakarta, 18 April 2021

Mengetahui,

Wali Kelas I Mahasiswa

........................................ Ndaru Aptin Ismiarlita

NIP/NIGNP. NIM. 171134225

Dosen Pembimbing

Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd.

P. 2439

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

146

LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

149

B. Media Pembelajaran

1) Video ice breaking “Hiu ABC”

2) Media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) dan alat pendukung lainnya

Papan monopoli Kartu soal

Kartu bonus Kartu hukuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

150

Kartu tanda pemilik Kartu poin

Buku panduan guru dan siswa Bidak

Dadu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

151

Lembar Kerja Siswa

kegiatan belajar 1

lembar kerja siswa

nama :

kelas :

perhatikan gambar di bawah ini

berilah tanda centang (√) pada gambar posisi

membaca yang benar dan berilah tanda silang (x)

pada gambar posisi membaca yang salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

152

kegiatan belajar 2

kegiatan belajar 3

ayo membaca

jawablah pertanyaan di bawah ini

a. dari bacaan di atas, ayah dayu senang membaca

...

b. isilah titik-titik sesuai dengan bacaan di atas

keluarga .......... senang membaca buku

dayu senang .......... buku cerita

ayah dayu senang membaca ..........

keluarga dayu senang membaca buku

dayu senang membaca buku cerita

ayah dayu senang membaca koran

ibu dayu senang membaca majalah

membaca membuat kita menjadi pintar

susunlah huruf di bawah ini menjadi sebuah kata

u k u b ...........

c a a b ...........

a j e m ...........

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

153

kegiatan belajar 4

kegiatan belajar 5

C.

pasangkan gambar di bawah ini dengan kata yang

tepat

kursi

meja

lampu

buku

hitunglah jumlah suku kata pada kata di bawah ini

sekolah

buku

membaca

.. ...........

...........

........... ..

..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

154

D. Lembar Refleksi

ayo, pilih gambar di bawah ini sesuai dengan perasaanmu saat

ini dengan memberikan tanda centang pada kotak yang telah

tersedia

REFLEKSI

NAMA :

NO/KELAS :

bagaimana perasaanmu saat mengikuti

pembelajaran pada hari ini

.... .... ....

apakah kamu senang belajar dengan menggunakan

media monopoli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

155

E. Lembar Soal Evaluasi (Pretest dan Posttest)

soal (pretest dan posttest)

bacalah soal di bawah ini, kemudian pilih jawaban yang benar

dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b,

atau c

1) posisi duduk yang benar saat membaca yaitu …

a.

b.

c.

mata pelajaran : bahasa indonesia

kelas : I (satu)

nama :

nomor absen :

tema : 2. kegemaranku

subtema : 4. gemar membaca

kd : 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

156

2) posisi tubuh saat membaca harus …

a. bungkuk

b. miring ke kiri

c. tegak

3) pasangan gambar dengan kata yang benar di bawah ini yaitu

a.

b.

c.

4) cara membalik halaman buku yang benar yaitu dari bagian …

a. tengah

b. depan

c. belakang

buku

lmapu

maje

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

157

5)

susunan huruf di atas hingga menjadi kata yang benar yaitu

a. membaca

b. pembaca

c. mengaca

6)

susunan huruf di atas hingga menjadi kata yang benar yaitu

a. kuku

b. buku

c. baku

7) bacalah cerita di bawah ini

lani senang membaca buku cerita

lani membaca cerita tentang kancil dan buaya

setelah selesai membaca, lani mengembalikan buku ke

tempatnya

a b a c

u k b u

e m m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

158

dari bacaan tersebut, cerita yang sedang dibaca lani adalah

a. kancil dan singa

b. buaya dan monyet

c. kancil dan buaya

8) lengkapilah kalimat di bawah ini sesuai dengan isi cerita

lani senang membaca buku ...

lani ... cerita tentang kancil dan buaya

setelah selesai membaca, lani ... buku ke tempatnya

isian titik-titik di atas yaitu …

a. cerita, membaca, mengembalikan

b. cerita, kancil, mengembalikan

c. cerita, membaca, buku

9)

jumlah suku kata pada kata di atas yaitu …

a. dua

b. tiga

c. empat

10)

buku

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

159

jumlah suku kata pada kata di atas yaitu …

a. satu

b. dua

a. tiga

F. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penilaian KD-3 (kisi-kisi soal evaluasi,

kunci jawaban soal evaluasi, dan pedoman penilaian)

1) Kisi-kisi soal evaluasi

Muatan

Pelajaran KD Indikator

Bentuk

Soal Bobot

Nomor

Soal

Bahasa

Indonesia

3.2 Menjelaskan

kegiatan

persiapan

membaca

permulaan

(cara duduk

wajar dan

baik, jarak

antara mata

dan buku,

cara

memegang

buku, cara

membalik

halaman

buku,

gerakan

mata dari

kiri ke

kanan,

memilih

tempat

dengan

cahaya yang

terang, dan

etika

membaca

buku)

dengan cara

yang benar

3.2.1 Mengidentifikasi

cara duduk yang

benar saat

melakukan

kegiatan

membaca.

Pilihan

ganda

2 1, 2

3.2.2 Memasangkan

antara gambar

dengan kata

yang sesuai.

1 3

3.2.3 Menyebutkan

cara membalik

halaman buku

yang benar saat

membaca.

1 4

3.2.4 Melengkapi

kalimat sesuai

dengan bacaan.

1 8

3.2.5 Menyusun

huruf-huruf acak

menjadi sebuah

kata.

2 5, 6

3.2.6 Mengidentifikasi

kosakata dengan

jumlah suku kata

yang bervariasi.

2 9, 10

3.2.7 Menyelesaikan

soal cerita. 1 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

160

2) Kunci jawaban soal evaluasi

Muatan

Pelajaran

Nomor

Item

Kunci Jawaban

Bahasa Indonesia 1 b.

2 c. tegak

3 a.

4 b. depan

5 a. membaca

6 b. buku

7 c. kancil dan buaya

8 a. cerita, membaca, mengembalikan

9 a. dua

10 c. tiga

3) Pedoman penilaian

buku

Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

161

Lampiran 2.5 Lembar Validasi Produk oleh Ahli Media

INSTRUMEN VALIDASI PRODUK/MEDIA OLEH AHLI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama :

NPP :

Status Pekerjaan :

Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi produk

berupa pengembangan media monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) yang

telah dikembangkan. Hal ini digunakan untuk mendapatkan produk

pengembangan dengan kriteria yang valid.

2. Berikan tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian

yang telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian:

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi Produk/Media

No Indikator Pernyataan Skor Penilaian

Kritik dan Saran 4 3 2 1

Aspek Bahasa

1.

Ketepatan

penggunaan

Bahasa

Indonesia

Bahasa yang

digunakan

sesuai dengan

PUEBI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

162

2.

sesuai

PUEBI

Bahasa yang

digunakan

sederhana, jelas,

dan mudah

dipahami

3. Ukuran font

Ukuran tulisan

sesuai dengan

siswa kelas I SD

4. Jenis font

Jenis huruf yang

digunakan

mudah dibaca

dan jelas

Aspek Pengembangan Media Monopoli

5.

Penampilan

fisik

Desain papan

monopoli

menarik

6.

Desain produk

monopoli sesuai

dengan materi

membaca

permulaan

7. Ketepatan

ukuran produk

8.

Kerapian desain

produk dan alat

pendukung

9.

Gradasi

warna

Kombinasi

warna pada

media monopoli

sesuai

10.

Pilihan warna

yang digunakan

sesuai

11.

Keselarasan

warna

background

dengan teks

12. Kualitas

produk

Ketebalan

lapisan bahan

pada papan

monopoli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

163

13. Ketebalan kertas

cetak

14.

Tingkat

keawetan

produk

15.

Kualitas

alat

pedukung

Kelengkapan

alat pendukung

produk

monopoli

16.

Desain kartu

pertanyaan,

kartu hukuman,

kartu bonus,

kartu poin, kartu

tanda pemilik,

dan buku

panduan

17.

Kartu

pertanyaan

sesuai dengan

materi membaca

permulaan

18.

Kejelasan

dan

ketepatan

petunjuk

penggunaan

Petunjuk

penggunaan

media monopoli

jelas

Jumlah Total Setiap Skor Penilaian

Total Skor

Skor Akhir

D. Pedoman Penskoran

No. Skor

Akhir

Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Produk sangat layak digunakan, tanpa

revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Produk layak digunakan, dengan revisi

kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Produk cukup layak digunakan, dengan

revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Produk kurang layak digunakan, revisi total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

164

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian memberi

tanda pada salah satu nomor dalam tabel pedoman penskoran sebagai kesimpulan

akhir.

Yogyakarta, ... April 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

NPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

165

Lampiran 2.6 Lembar Validasi oleh Ahli Materi

INSTRUMEN VALIDASI OLEH AHLI MATERI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama Validator :

NIP/NUPTK :

Guru Kelas/Status Pekerjaan :

Sekolah/ Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi berupa

materi yang terdapat dalam pengembangan media monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa) yang telah dikembangkan.

2. Berikan tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian

yang telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian:

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi

No Indikator Pernyataan Skor Penilaian

Kritik dan Saran 1 2 3 4

1. Ketepatan

materi tidak

ada

miskonsepsi

Materi sesuai

dengan KD dan

indikator pada

Kurikulum

2013

2. Media

monopoli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

166

relevan dengan

materi

membaca

permulaan yang

harus dipelajari

siswa

3.

Isi materi

membaca

permulaan

mudah

dipahami

4.

Tingkat

kesulitan

materi

Materi yang

dipilih sesuai

dengan siswa

kelas I SD

5.

Kesesuaian

soal

Kartu soal

sesuai dengan

materi

membaca

permulaan

6.

Tingkat

kesulitan kartu

soal sesuai

dengan siswa

kelas I SD

7.

Tingkat

kesulitan kartu

soal bervariasi

8.

Ketepatan kunci

jawaban dengan

kartu soal

Aspek Bahasa

9. Ketepatan

penggunaan

Bahasa

Indonesia

sesuai

PUEBI

Bahasa yang

digunakan

sesuai dengan

PUEBI

10.

Bahasa yang

digunakan

sederhana, jelas,

dan mudah

dipahami

Jumlah Total Setiap Skor Penilaian

Total Skor

Skor Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

167

D. Pedoman Penskoran

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Materi sangat layak digunakan, tanpa

revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Materi layak digunakan, dengan revisi

kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Materi cukup layak digunakan, dengan

revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Materi kurang layak digunakan, revisi

total

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian memberi

tanda pada salah satu nomor dalam tabel pedoman penskoran sebagai kesimpulan

akhir.

Yogyakarta, ... Maret 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

168

Lampiran 2.7 Lembar Validasi Kuesioner Motivasi Belajar

INSTRUMEN VALIDASI KUESIONER MOTIVASI BELAJAR OLEH

AHLI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama Validator :

NPP :

Status Pekerjaan :

Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi kuesioner

mengenai motivasi belajar yang akan digunakan untuk

mengimplementasikan produk monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

2. Berikan tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian

yang telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian :

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi Kuesioner Motivasi Belajar

No Aspek yang

Dinilai

Skor Penilaian Kritik dan Saran

4 3 2 1

Aspek Materi

1.

Pernyataan sesuai

dengan indikator

motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

169

Aspek Segi Konstruksi/Penyusunan Angket

2.

Terdapat kata

pengantar singkat

sebelum mengisi

kuesioner

3.

Petunjuk pengisian

kuesioner jelas dan

ringkas

4.

Pernyataan yang

disusun tidak

memiliki makna

ganda

5.

Pernyataan

menggunakan

kalimat positif dan

negatif secara

seimbang

6.

Pernyataan yang

dibuat tidak

menanyakan hal

yang susah diingat

7.

Perumusan

pernyataan tidak

terlalu panjang

8.

Pernyataan

disusun dari hal

umum ke spesifik

Aspek Bahasa

9.

Bahasa yang

digunakan dalam

penulisan

kuesioner sesuai

dengan

kemampuan

berbahasa kelas I

SD

10.

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan PUEBI

11.

Bahasa yang

digunakan

sederhana, jelas,

dan mudah

dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

170

12.

Jenis huruf yang

digunakan mudah

dibaca dan terlihat

jelas

13.

Ukuran tulisan

sesuai dengan

siswa kelas I SD

Jumlah Total Setiap Skor

Penilaian

Total Skor

Skor Akhir

D. Pedoman Penskoran

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Kuesioner motivasi belajar sangat

layak digunakan, tanpa revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Kuesioner motivasi belajar layak

digunakan, dengan revisi kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Kuesioner motivasi belajar cukup

layak digunakan, dengan revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Kuesioner motivasi belajar kurang

layak digunakan, revisi total

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian

memberi tanda pada salah satu nomor dalam tabel pedoman penskoran sebagai

kesimpulan akhir.

Yogyakarta, ... April 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

NPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

171

Lampiran 2.8 Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest

INSTRUMEN VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST OLEH AHLI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama Validator :

NIP/NUPTK :

Guru Kelas/Status Pekerjaan :

Sekolah/Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi soal pretest

dan posttest yang akan digunakan untuk mengimplementasikan produk

monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

2. Berilah tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian yang

telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian:

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest

No Aspek yang

Dinilai

Skor Penilaian Kritik dan Saran

1 2 3 4

Aspek Materi

1. Soal sesuai dengan

indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

172

2.

Pilihan jawaban

yang digunakan

homogen dan logis

3.

Setiap satu soal

memiliki satu

jawaban yang benar

Aspek Segi Konstruksi/Penyusunan Soal

4.

Pokok soal

dirumuskan secara

jelas dan tegas

5.

Kalimat soal tidak

mengandung arti

ganda

6.

Rumusan pilihan

jawaban relatif

sama

7.

Pilihan jawaban

yang berbentuk

angka disusun

secara urut

berdasarkan besar

kecilnya

8.

Pemberian gambar

dalam soal jelas dan

berfungsi

9.

Petunjuk

pengerjaan soal

jelas

Aspek Bahasa

10.

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan PUEBI

11.

Bahasa yang

digunakan

sederhana, jelas,

dan mudah

dipahami

12.

Jenis huruf yang

digunakan mudah

dibaca dan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

173

13.

Ukuran tulisan

sesuai dengan

siswa kelas I SD

Jumlah Total Setiap Skor

Penilaian

Total Skor

Skor Akhir

D. Pedoman Penskoran

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Soal pretest dan posttest sangat layak

digunakan, tanpa revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Soal pretest dan posttest layak

digunakan, dengan revisi kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Soal pretest dan posttest cukup layak

digunakan, dengan revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Soal pretest dan posttest kurang layak

digunakan, revisi total

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian

memberi tanda pada salah satu nomor dalam tabel pedoman penskoran sebagai

kesimpulan akhir.

Yogyakarta, ... Maret 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

174

Lampiran 2.9 Lembar Validasi Kuesioner Respon Siswa

INSTRUMEN VALIDASI KUESIONER RESPON SISWA OLEH AHLI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama Validator :

NPP :

Status Pekerjaan :

Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi kuesioner

mengenai kuesioner respon siswa yang akan digunakan untuk

mengimplementasikan produk monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa).

2. Berikan tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian

yang telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian :

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi

No Aspek yang

Dinilai

Skor Penilaian Kritik dan Saran

4 3 2 1

Aspek Materi

1. Pertanyaan sesuai

dengan kisi-kisi

Aspek Segi Konstruksi/Penyusunan Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

175

2.

Petunjuk

pengisian

kuesioner jelas

dan ringkas

3.

Pertanyaan yang

disusun tidak

memiliki makna

ganda

4.

Pertanyaan yang

dibuat tidak

menanyakan hal

yang susah diingat

5.

Perumusan

pertanyaan tidak

terlalu panjang

6.

Pertanyaan

disusun dari hal

umum ke spesifik

Aspek Bahasa

7.

Bahasa yang

digunakan dalam

penulisan

kuesioner sesuai

dengan

kemampuan

berbahasa kelas I

SD

8.

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan PUEBI

9.

Bahasa yang

digunakan

sederhana, jelas,

dan mudah

dipahami

10.

Jenis huruf yang

digunakan mudah

dibaca dan terlihat

jelas

11.

Ukuran tulisan

sesuai dengan

siswa kelas I SD

Jumlah Total Setiap

Skor Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

176

Total Skor

Skor Akhir

D. Pedoman Penskoran

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik Kuesioner sangat layak digunakan,

tanpa revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik Kuesioner layak digunakan, dengan

revisi kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup Kuesioner cukup layak digunakan,

dengan revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang Kuesioner kurang layak digunakan,

revisi total

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian

memberi tanda pada salah satu nomor dalam tabel pedoman penskoran sebagai

kesimpulan akhir.

Yogyakarta, ... April 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

NPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

177

Lampiran 2.10 Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

INSTRUMEN VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) OLEH AHLI

“Pengembangan Media Monopoli Bahasa Indonesia (Monohasa) untuk

Menumbuhkan Motivasi Belajar dan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD”

A. Identitas Pengisi

Nama Validator :

NIP/NUPTK :

Guru Kelas/Status Pekerjaan :

Sekolah/Instansi :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi instrumen validasi RPP yang

akan digunakan untuk mengimplementasikan produk monopoli Bahasa

Indonesia (Monohasa).

2. Berikan tanda centang/checklist (√) pada kolom rentang skala penilaian

yang telah tersedia.

3. Selain itu, dimohon Bapak/Ibu memberikan kritik dan saran pada kolom

yang telah tersedia.

4. Keterangan rentang skala penilaian:

a) Sangat Sesuai : 4

b) Sesuai : 3

c) Kurang Sesuai : 2

d) Tidak Sesuai : 1

C. Lembar Validasi RPP

No Aspek yang Dinilai Skor Penilaian

Kritik dan Saran 1 2 3 4

Aspek Format

1.

Kelengkapan komponen RPP

(memuat komponen RPP

yaitu identitas, tujuan

pembelajaran, KI, KD dan

indikator, materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

178

pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran,

metode / model / pendekatan

/ teknik, media, alat & bahan,

serta sumber belajar,

penilaian, dan lampiran)

2.

Kelengkapan rumusan

identitas (meliputi nama

sekolah, kelas/semester,

tema, subtema,

pembelajaran, mupel yang

terkait, alokasi waktu, dan

hari/tanggal)

3.

Penulisan RPP (jenis tulisan,

spasi, ukuran huruf,

penomoran, dan kerapian)

Aspek Isi

4.

Kesesuaian indikator

pembelajaran dengan

Kompetensi Dasar

5. Tujuan pembelajaran sesuai

dengan indikator

6. Tujuan pembelajaran

memuat komponen ABCD

7.

Pendekatan, model, metode,

teknik yang dipilih sesuai

dengan pembelajaran

8.

Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan

tahapan dan sintaks

pembelajaran

9.

Langkah-langkah

pembelajaran dibuat dengan

sistematis dan runtut

10.

Pemilihan media, alat dan

bahan, dan sumber belajar

sesuai dengan pembelajaran

11. Kecukupan alokasi waktu

yang dipilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

179

12. Penilaian pembelajaran yang

dipilih sesuai

Aspek Bahasa

13.

Bahasa yang digunakan

menggunakan PUEBI,

mudah dipahami, dan jelas

Jumlah Total Skor Penilaian

Total Skor

Skor Akhir

D. Pedoman Penskoran

No Skor Akhir Klasifikasi Keterangan

1. 3.26 – 4.00 Sangat Baik RPP sangat layak digunakan, tanpa revisi

2. 2.51 – 3.25 Baik RPP layak digunakan, dengan revisi

kecil

3. 1.76 – 2.50 Cukup RPP cukup layak digunakan, dengan

revisi besar

4. 1.00 – 1.75 Kurang RPP kurang layak digunakan, revisi total

Catatan :

Mohon Bapak/Ibu berkenan menghitung skor akhir perolehan, kemudian

memberi tanda pada salah satu nomor dalam tabel penskoran sebagai

kesimpulan akhir.

Yogyakarta, ... Maret 2021

Mengetahui,

Validator

(.......................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

180

TAHAP PENGEMBANGAN

Lampiran 3.1 Hasil Validasi Produk oleh Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

186

Lampiran 3.2 Hasil Validasi oleh Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

189

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Kuesioner Motivasi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

195

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

198

Lampiran 3.5 Hasil Validasi Kuesioner Respon Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

201

Lampiran 3.6 Hasil Validasi RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

204

TAHAP IMPLEMENTASI

Lampiran 4.1 Catatan Anekdot Uji Coba Terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

209

TAHAP EVALUASI

Lampiran 5.1 Hasil Pengisian Kuesioner Motivasi Belajar (Sebelum dan Sesudah

Implementasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

213

Lampiran 5.2 Hasil Pengisian Soal Pretest dan Posttest oleh Subjek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

221

Lampiran 5.3 Hasil Pengisian Kuesioner Respon oleh Subjek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

223

Lampiran 5.4 Rekap Data Nilai Kuesioner Motivasi Belajar

Rekapitulasi Data Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba Terbatas

No Nama Responden

Adanya hasrat

dan keinginan

berhasil

Adanya

dorongan

dan

kebutuhan

dalam

belajar

Adanya

harapan dan

cita-cita masa

depan

Adanya

penghargaan

dalam

belajar

Adanya

kegiatan

yang

menarik

dalam

belajar

Adanya

lingkungan

belajar yang

kondusif

Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir

4 7 2 3 9 1 10 8 6 5

1. Anna 2 2 4 3 2 3 3 2 3 4

2. Raisya 2 1 2 1 1 3 2 2 2 3

3. Amel 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2

4. Fany 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3

5. Nanda 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2

6. Khaira 1 2 3 2 2 2 3 1 2 3

Rerata setiap indikator 1,88 1,83 2,0 2,33 1,67 2,58

�̅� Keseluruhan 2,04

Kategori Keseluruhan Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

224

Rekapitulasi Data Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Uji Coba Terbatas

No Nama Responden

Adanya hasrat

dan keinginan

berhasil

Adanya

dorongan

dan

kebutuhan

dalam

belajar

Adanya

harapan dan

cita-cita masa

depan

Adanya

penghargaan

dalam

belajar

Adanya

kegiatan

yang

menarik

dalam

belajar

Adanya

lingkungan

belajar yang

kondusif

Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir

4 7 2 3 9 1 10 8 6 5

1. Anna 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3

2. Raisya 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

3. Amel 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4

4. Fany 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4

5. Nanda 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

6. Khaira 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4

Rerata setiap indikator 3,55 3,16 3,66 3,83 3,5 3,58

�̅� Keseluruhan 3,54

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

225

Lampiran 5.5 Rekap Data Nilai Soal Pretest dan Posttest

Rekapitulasi Data Hasil Pretest Membaca Permulaan pada Uji Coba Terbatas

No Nama Siswa Nomor Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Anna B C A B A B C C C C

2. Raisya B C B C A B C A C C

3. Amel B C A A A A B B B B

4. Fany B C A C A B C B B A

5. Nanda B A C A C B C B C A

6. Khaira B A A C B B A A C C

No Nama

Responden

PRETEST

Nomor Butir Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Anna 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0.80

2. Raisya 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0.70

3. Amel 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0.40

4. Fany 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0.60

5. Nanda 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0.30

6. Khaira 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0.50

Rekapitulasi Data Hasil Posttest Membaca Permulaan pada Uji Coba Terbatas

No Nama Siswa Nomor Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Anna B C A B A B C A A C

2. Raisya B C A B A A C A A C

3. Amel B C A B A A C A A B

4. Fany B C A B A B C A A C

5. Nanda B C A B A B C C A C

6. Khaira B C A C A B C A A C

No Nama

Responden

POSTTEST

Nomor Butir Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Anna 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.00

2. Raisya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0.90

3. Amel 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0.80

4. Fany 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.00

5. Nanda 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

226

6. Khaira 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0.90

Daftar Nilai Pretest – Posttest Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

No Nama Responden Nilai

Pretest Posttest

1. Anna 80 100

2. Raisya 70 90

3. Amel 40 80

4. Fany 60 100

5. Nanda 30 90

6. Khaira 50 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

227

Lampiran 5.6 Rekap Data Nilai Kuesioner Respon Siswa

No Nama Responden

Kemudahan

Pemakaian Kebermanfaatan

Kemenarikan

Tampilan

Nomor Butir Nomor Butir Nomor Butir

1 2 3 4 5

1. Anna 3 3 3 3 3

2. Raisya 4 4 4 4 4

3. Amel 3 4 3 4 4

4. Fany 4 4 4 3 3

5. Nanda 4 4 4 3 4

6. Khaira 4 4 4 4 4

Rerata setiap indikator 3,66 3,75 3,58

�̅� Keseluruhan 3,66

Kategori Keseluruhan Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

228

Lampiran 5.7 Rekap Analisis Data dengan menggunakan Software SPSS 16.0

Hasil Uji Normalitas Distribusi Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest .122 6 .200* .982 6 .961

Posttest .254 6 .200* .866 6 .212

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Hipotesis (dengan Paired Samples Test)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Posttest .9167 6 .07528 .03073

Pretest .5500 6 .18708 .07638

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Posttest & Pretest 6 .639 .172

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Posttest

- Pretest .36667 .15055 .06146 .20867 .52466 5.966 5 .002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

229

Uji Efektivitas

Descriptives

Statistic Std. Error

NGainScore Mean .8317 .06131

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .6741

Upper Bound .9894

5% Trimmed Mean .8316

Median .8286

Variance .023

Std. Deviation .15018

Minimum .67

Maximum 1.00

Range .33

Interquartile Range .33

Skewness .045 .845

Kurtosis -1.999 1.741

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

230

Lampiran 5.8 Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA …

232

CURRICULUM VITAE

Ndaru Aptin Ismiarlita merupakan anak ke tiga dari pasangan

Agustinus Supardiman dan Margaretha Sumarmi. Lahir di

Klaten pada tanggal 23 April 1999. Pendidikan awal dimulai

dari TK St. Fransiscus Xaverius Dalem pada tahun 2003-2005.

Tahun 2005-2011 sekolah di SD Negeri 3 Sengon, kemudian

melanjutkan sekolah di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno pada

tahun 2011-2014. Tahun 2014-2017 melanjutkan di SMA

Santa Maria Yogyakarta, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada tahun 2017-sekarang. Masa pendidikan akhir

di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

MEDIA MONOPOLI BAHASA INDONESIA (MONOHASA) UNTUK

MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEMBACA

PERMULAAN SISWA KELAS I SD”. Berikut ini daftar kegiatan yang pernah

diikuti peneliti selama menjadi mahasiswi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1. Inisiasi Universitas Sanata Dharma (INSADHA) 2017 Peserta

2. Inisiasi FKIP Sanata Dharma (INFISA) 2017 Peserta

3. Inisiasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (INSIPRO)

2017 Peserta

4. Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode

Belajar I (PPKMB I)

2017 Peserta

5. Forum Diskusi Nasional 2017 2017 Peserta

6. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2018 Peserta

7. Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode

Belajar II (PPKMB II)

2018 Peserta

8. Parade Gamelan Anak ke-XI 2018 Bintang Tamu

9. Kuliah Umum Matemacinta 2018 Peserta

10. Seminar Nasional FKIP 2018 2018 Peserta

11. Week-end Moral 2018 Peserta

12. Pelepasan Wisuda 2019 2019 Anggota Divisi

Dekorasi

13. Inisiasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2019 (INSIPRO)

2019 Anggota Divisi

Dekorasi

14. English Club 2017-

2019

Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI