pengembangan media informasi pertaniannad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-lapkir media...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIAN
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN : NAZARIAH, SP. M.Si
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2015
i
LEMBARAN PENGESAHAN
1. Judul RPTP : Pengembangan Media Informasi Pertanian
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh
3. Alamat Unit Kerja : Jl. P. Nyak Makam N0. 27 Lampineung, Banda Aceh
4. Sumber Dana : DIPA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Aceh Tahun 2014
5. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan
6. Penanggung Jawab a. Nama : Nazariah, SP. M.Si
b. Pangkat/Golongan c. Jabatan Fungsional
: :
Pembina Tk I, IV/b Penyuluh Pertanian Madya
7 Lokasi : Provinsi Aceh
8. Agroekosistem : Lintas Sektoral
9. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun
10. Tahun Dimulai : 2015
11. Biaya : Rp. 94.400.000,- (Sembilan puluh empat ribu empat ratus ribu rupiah).
Koordinator Program, Penanggung Jawab Kegiatan, Dr. Rachman Jaya, S.Pi. M.Si
Nazariah. SP, MSi.
NIP. 19740305 200003 1 001 NIP. 19710818 199803 2 002 Mengetahui : Kepala Balai Besar
Menyetujui Kepala Balai
Dr. Ir. Abdul Basit MS NIP. 19610929 198603 1 003
Ir. Basri A. Bakar, M.Si. NIP. 19600811 198503 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilllah, berkat rahmat Allah laporan kegiatan Pengembangan Media
Informasi Pertanian dapat diselesaikan pada waktunya. Seandainya dalam pelaksanaan
kegiatan dan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, kami memohon maaf dan
menerima saran serta masukan yang bersifat membangun dan memperbaiki pola kegiatan
yang dilaksanakan agar lebih baik dimasa mendatang.
Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala BPTP Aceh yang
telah memberikan kepercayaan, ungkapan terima kasih juga kami haturkan kepada semua
pihak yang telah turut membantu pelaksanaan kegiatan ini.
Akhirnya kepada Allah jualah kita mohon hidayahnya, semoga laporan sederhana ini
berguna bagi yang membutuhkannya.
Banda Aceh, Desember 2015 Pelaksanan Kegiatan, Nazariah, SP. M.Si NIP. 19710818 199803 2 002
iii
RINGKASAN
1. Judul : Pengembangan informasi pertanian
2. UNIT KERJA : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH
3. LOKASI : KABUPATEN BIREUEN
4. AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH
5. STATUS : LANJUTAN
6. Tujuan : a. Menyebarluaskan informasi teknologi pertanian
secara cepat sesuai dengan kebutuhan pengguna.
b. Membuka dan memperluas wawasan
petani/pengguna tentang teknologi usaha pertanian
yang berkembang.
c. Mendorong petani/pengguna meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan memotivasi petani
agar mau menerapkan inovasi baru yang dapat
memperbaiki usahataninya guna meningkatkan
pendapatan mereka..
d. Meningkatkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi
baru
7. Keluaran : Tersedianya dan tersebarluaskannya informasi teknologi
pertanian melalui media cetak; bulletin info teknologi
pertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp
(3 judul), dan poster 336 eksp, serta media elektronik
/penyiaran paket teknologi melalui televisi lokal
(1 paket).
8. Hasil yang
diharapkan
: Meningkatnya tingkat adopsi terhadap teknologi
pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas
usahatani.
9. Perkiraan manfaat
dan dampak
: Kegiatan Pengembangan informasi, diseminasi dan
penjaringan umpan balik diharapkan berdampak pada
peningkatan pengetahuan petani dan penyuluh
sehingga bisa bermanfaat bagi mereka dalam
mengambil keputusan teknologi yang akan diadopsi
untuk meningkatkan produktivitas usahataninya
iv
sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarganya
10. Prosedur : Pengumpulan informasi awal tentang kebutuhan
teknologi spesifik lokasi pada berbagai sektor
terutama program strategis kementerian pertanian.
Merancang materi media berdasarkan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai baik untuk media cetak
maupun eletronik.
Melakukan pretest khususnya terhadap media cetak
sebelum diproduksi, terhadap; materi yang
disampaikan, huruf dan lain-lain yang relevan.
a. Media Cetak. Penggunaan media cetak berdasarkan
kelompok dan tujuan yang ingin dicapai
b. Media elektronik. Penggunaan media elektronik
televisi lokal untuk menyiarkan paket teknologi
informasi yang berkembang.
c. Penjaringan Umpan balik. Untuk mengetahui
dampak penggunaan media dan materi yang
disampaikan, maka dilakukan monitoring dan umpan
balik.
d. Pelaporan. Perkembangan kegiatan yang
dilaksanakan akan dilaporkan secara periodik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
11. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun
12. Biaya tahun 2015 : Rp 94.400.000 (Sembilan puluh empat ribu empat
ratus ribu rupiah).
v
SUMMARY
1. Title : Development of agricultural information
2. Implementation unit : ASSESSMENT INSTITUTE FOR AGRICULTURE
TECHNOLOGY (AIAT) ACEH
3. Location : ACEH PROVINCE
4. Agroecosytem : -
5. Status : NEW
6. Objective : a. Disseminate agricultural technology information
quickly according to user needs.
b. Opening and expanding the horizons of farmers /
users of the technology developing agricultural
enterprises.
c. Encouraging farmers / users improve their
knowledge, skills and motivate farmers to apply
the new innovations that can improve farming to
increase their income .
d. Increase the adoption rate of farmers on new
innovations
7. Output : The availability and dissemination of agricultural
technology information through the print media; 500
information bulletins eksp agricultural technology,
agricultural porch leaflet eksp 3000 (3 titles), and 336
poster eksp, as well as electronic media /
broadcasting through local television technology
packages (1 package).
8. Outcome : 1. The increasing level of adoption of agricultural
technology in order to increase farm productivity.
9. Expected Benefits
And Impact
: Activity Development of information, dissemination
and networking feedback is expected to have an
impact on increasing the knowledge of farmers and
extension workers so that it can be beneficial to them
in making the technology that will be adopted to
improve their agricultural productivity as well as to
increase the income and welfare of their families
10. Procedure a. Collection of initial information about the needs of
specific technologies in various sectors, especially
vi
agriculture ministry strategic program.
b. Designing media content based on the objectives
and targets to be achieved both for print and
electronic media.
c. Conduct pretest especially against the print media
before it is produced, against; the material
presented, letters and other relevant.
d. Print media. Using print media based groups and
objectives
e. The electronic media. The use of electronic media
to broadcast local television growing information
technology package.
f. Feedback crawl. To determine the impact of media
use and the materials presented, then the
monitoring and feedback.
g. Reporting. Development activities carried out will
be reported periodically in accordance with
applicable regulations.
11. Duration 1 year
12. Budget IDR. 94.400.000
vii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBARAN PENGESAHAN .......................................................... i LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………... i ABSTRAK.................................................................................... . ii KATA PENGANTAR ..................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................ iv RINGKASAN ............................................................................... iv I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2. Dasar Pertimbangan…………………………………………………………… .... 2 1.3. Tujuan ..................................................................................... 3 1.4. Keluaran ................................................................................. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 4 III. PROSEDUR ........................................................................... 8 3.1. Pendekatan .............................................................................. 8 3.2. Cakupan kegiatan .................................................................... 8 3.3. Teknik Diseminasi.................................................................. .... 9 3.4. Waktu dan Tempat……………………………………………………………. ..... 10 3.5 Bahan dan Alat...................................................................... 10 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 11
4.1. Pengembangan Informasi Pertanian....................................... 11 4.2. Analisis Khalayak/inventarisasi Kebutuhan Teknologi ............. 11 4.3 Pretest dan Postest Media Cetak……………………………………………. 12 4.4. Media Cetak ....................................................................... 12 4.5 Pendistribusian Media ......................................................... . 13
V. KESIMPULAN ........................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 15
1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dalam upaya mengembangkan sektor pertanian telah banyak menghasilkan
paket maupun komponen teknologi dari berbagai aspek mulai dari budidaya sampai
ke pasca panen, namun demikian sebagian besar dari teknologi yang dihasilkan
tersebut ternyata belum terlihat penerapannya di lahan usahatani. Hal ini disebabkan
sebagian besar hasil penelitian atau pengkajian tidak dapat langsung digunakan oleh
petani karena kemampuan tingkat adopsi teknologi yang berbeda dan beragam.
Havelock (1971) mengemukakan faktor yang mempersulit diterapkannya teknologi
yang dihasilkan oleh lembaga penelitian kepada para pengguna, antara lain
disebabkan karena masing-masing mempunyai aturan, tata nilai, bahasa, serta pola
komunikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Hal ini dipertegas dengan beberapa hasil pengamatan di lapangan, dimana
penyuluh belum mendapatkan informasi hasil penelitian secara berkesinambungan,
disisi lain peneliti dinilai kurang efektif karena penelitiannya tidak berkaitan langsung
dengan masalah yang dihadapi petani, disamping itu peneliti dan penyuluh hampir
tidak pernah menerima umpan balik untuk penyusunan program penelitiannya
(Tjitropronoto, 1988). Oleh karena itu dalam proses adopsi teknologi diperlukan
keterkaitan yang erat antara peneliti sebagai sumber teknologi, penyuluh sebagai
agen pembaharu dan petani sebagai pengguna. Meskipun masing-masing unsur
memiliki peran tersendiri tetapi terkait satu sama lain.
Menyikapi hal tersebut, dalam rangka mempercepat proses adopsi teknologi
bagi petani/pengguna, pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media
informasi diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang
diharapkan efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi
membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar
tercapainya suatu keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat
membantu atau menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang sampai
tersebut tidak dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak.
2
Menurut Irawan dan Prastati (1994), manfaat penggunaan media sebagai
saluran penyampai informasi dalam rangka pembelajaran adalah:
Untuk melancarkan terjadinya proses interaksi antara sumber dan penerima
Penyampaian suatu materi pesan dapat diseragamkan
Proses pembelajaran/penyampaian informasi dapat menjadi lebih menarik
Proses pembelajaran/penyampaian informasi menjadi lebih interaktif
Jumlah waktu penyampaian informasi tersebut dapat dikurangi
Kualitas peningkatan pengetahuan penerima dapat ditingkatkan
Proses penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pedesaan di Provinsi NAD, diperlukan
proses diseminasi pertanian yang berkesinambungan, terarah dan terpadu, sehingga
dengan informasi teknologi yang mereka dapatkan diharapkan mampu menimbulkan
motivasi masyarakat untuk bergairah melaksanakan usahatni. Hal ini akan mendorong
terciptanya kegiatan-kegiatan produktif di bidang pertanian yang akhirnya akan
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.
1.2. Dasar Pertimbangan
Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik merupakan
pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media komunikasi yang
diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang
diharapkan efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi
membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar
tercapainya suatu keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat
membantu atau menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang
sampai tersebut tidak dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak. Karena media
merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menjadikan komunikasi itu
efektif.
3
Kegiatan Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik
juga diharapkan menjadi salah satu media dan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh
penyuluh dan peneliti untuk mendiseminasikan teknologi yang berguna untuk
pengguna.
Pertimbangan lain yang dianggap penting adalah media cetak Buletin Info
teknologi Pertanian dan Leaflet Serambi Pertanian sudah ada ISSN nya sehingga
diperlukan kontinuitas dalam produksi. Kedua media ini diharapkan dapat menjadi
pilihan peneliti dan penyuluh dalam mempublikasikan karya tulis ilmiah (KTI) pada
unit kerja (BPTP) Aceh.
1.3. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memproduksi media cetak dan elektronik yang
berguna untuk :
a. Menyebarluaskan informasi teknologi pertanian secara cepat sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
b. Membuka dan memperluas wawasan petani/pengguna tentang teknologi usaha
pertanian yang berkembang.
c. Mendorong petani/pengguna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
memotivasi petani agar mau menerapkan inovasi baru yang dapat memperbaiki
usahataninya guna meningkatkan pendapatan mereka..
d. Meningkatkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi baru
1.4. Keluaran
Tersedianya dan tersebarluaskannya informasi teknologi pertanian melalui
media cetak; bulletin info teknologi pertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000
eksp (3 judul), dan poster 336 eksp, serta media elektronik /penyiaran paket teknologi
melalui televisi lokal (1 paket).
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian telah
memberikan banyak perubahan di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut
disebabkan oleh adanya perubahan perilaku petani dalam mengelola usahataninya dari
teknologi apa adanya dengan teknologi yang sengaja dikembangkan untuk
mendapatkan produktivitas yang tinggi. Suatu paket teknologi pertanian tidak akan
ada manfaatnya bagi petani jika teknologi tersebut tidak dikomunikasikan kedalam
alam masyarakat sebagai petani pengguna. Dengan kata lain ilmu pengetahuan dan
teknologi akan berguna apabila dapat menjangkau dan diterapkan oleh pihak-pihak
yang membutuhkan.
Peranan komunikasi sangat penting dalam menyampaikan suatu maksud agar
suatu paket teknologi dapat diterima oleh masyarakat tani. Berhasil atau gagalnya
suatu paket teknologi di transfer ke masyarakat tani sangat dipengaruhi oleh adanya
informasi yang diterima oleh petani pada saat yang tepat. Untuk itu diperlukan suatu
sistem diseminasi yang efektif dan efisien agar teknologi dan informasi yang
dibutuhkan cepat diadopsi masyarakat (Sulaeman AH. 1988).
Pengembangan informasi pertanian merupakan kegiatan untuk
menyebarluaskan teknologi dan informasi pertanian kepada pengguna yang tersebar
secara luas, yang dilakukan melalui penggunaan berbagai media komunikasi, baik
media cetak maupun media elektronik (Annonimous. 2001).
Unsur media dalam komunikasi banyak menimbulkan pengaruh dan
perkembangan komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu
pengetahuan. Kehadiran media terutama media massa sebagai hasil kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah memberikan pengaruh pada proses operasional
komunikasi. Media massa juga telah meningkatkan intensitas, kecepatan dan
jangkauan komunikasi dengan pengaruh sosial yang cukup besar (Arifin, 1984).
Menurut Irawan dan Prastati (1994), dalam proses komunikasi, media
hanyalah satu dari empat komponen yang harus ada, yaitu ; sumber informasi,
informasi, penerima informasi dan komponen yang keempat adalah media. Jika saja
5
satu dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin
terjadi. Dalam dunia pendidikan atau pembelajaran, media merupakan teknologi
pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk intruksional, atau sarana
fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi/materi pesan.
Media atau medium yang berasal dari bahasa latin tersebut berarti saluran atau
alat untuk menyalurkan. Media pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang
merupakan alat yang dipakai orang untuk menyampaikan isi jiwa manusia.
Dari segi eksistensinya, media dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu media
tradisional dan media modern. Media tradisional meliputi segala bentuk kesenian
rakyat yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menyalurkan berbagai informasi/pesan
yang terdapat diberbagai wilayah Indonesia, seperti : ketoprak, ludruk, seudati dan
sebagainya.
Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik merupakan
pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media komunikasi yang
diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang diharapkan
efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi membutuhkan
perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar tercapainya suatu
keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat membantu atau
menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang sampai tersebut tidak
dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak. Karena media merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan untuk menjadikan komunikasi itu efektif.
Namun demikian, pada dasarnya terjadinya komunikasi yang efektif
disebabkan oleh tidak adanya hambatan-hambatan komunikasi yang berarti, seperti :
umur, sosial ekonomi, pengetahuan bahasa, sikap dari sumber maupun penerima dan
persaingan dalam mendapatkan perhatian. Maka dalam upaya mencapai komunikasi
efektif dan mengatasi hambatan-hambatan yang ada tersebut, diperlukan
pengetahuan tentang ; latar belakang penerima/khalayak, pesan/informasi yang
mereka harapkan, bahasa yang mereka gunakan, serta media yang mereka minati
agar apa yang diharapkan oleh sumber informasi tepat dan sesuai dengan yang
diinginkan oleh sasaran. Baik itu melalui The spoken words (yang berbentuk
6
ucapan), The printed writing (yang berbentuk tulisan), maupun The audio visual
media (yang berbentuk gambar hidup.
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat,
beragam media komunikasi dapat dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi
teknologi pada masyarakat. Beragamnya media yang tersedia menuntut seorang
komunikator atau perencana komunikasi untuk menetapkan media komunikasi mana
yang tepat digunakan. Karena untuk mencapai komunikasi yang efektif, saluran yang
dipergunakan dalam menyampaikan pesan harus dipertimbangkan dengan baik. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Berlo (1960), memilih saluran komunikasi
yang tepat bukanlah merupakan hal yang mudah, karena saluran komunikasi
menentukan efektifitas komunikasi. Disamping itu setiap saluran atau medium
komunikasi memiliki kualitas tertentu dilihat dari teknologi, struktur maupun fungsinya
(Jamiesom dan Campbell. 1983).
Dengan menggunakan media diharapkan dapat lebih mengkonkritkan apa yang
dijelaskan oleh seorang penyuluh kepada petani. Selanjutnya petani lebih mudah dan
lebih cepat menangkap materi, karena apa yang dilihat akan terkesan lebih lama,
mampu memotivasi mereka, mampu memusatkan perhatian pada hal-hal yang
biasanya diabaikan dan diharapkan dapat merangsang petani untuk menerapkan
teknologi anjuran.
Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian pertanian ditentukan oleh
tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna sasaran. Penerapan hasil penelitian dan
pengkajian tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian di daerah
sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian
nasional. Penyampaian informasi teknologi hasil-hasil penelitian dan pengkajian kepada
petani, pihak swasta dan pengguna lain perlu dilakukan melalui media yang tepat dan
terus menerus agar petani dapat menerapkan hasil penelitian dan pengkajian tersebut
dan kesejahteraannya meningkat.
7
Mengacu pada kebutuhan informasi teknologi di tingkat pengguna,
penggunaan berbagai media komunikasi dinilai efektif dalam menyebarluaskan
informasi teknologi tersebut. Keberadaan media komunikasi dalam berbagai bentuk
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena dengan kemampuan
dan sifat media masing-masing akan saling menguatkan dan melengkapi satu sama
lain dalam proses trasnfer informasi.
8
III. PROSEDUR
3.1. Pendekatan
Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik akan
dilakukan dengan pendekatan multimedia, mengingat tidak ada satu mediapun yang
paling efektif untuk seluruh sasaran dan tujuan. Dengan kata lain media yang satu
akan saling melengkapi dengan yang lain. Di samping itu kegiatan ini juga dilakukan
melalui pendekatan partisipatif. Dimana masyarakat pengguna akan diikutkan dan
dilibatkan dalam proses penggalian kebutuhan informasi teknologi dan model media
yang mereka inginkan. Hal ini disebabkan biasanya hanya teknologi yang
dikembangkan bersama - sama masyarakat yang akan berlanjut, karena masyarakat
akan merasa membutuhkan teknologi tersebut. Dengan demikian manfaat teknologi
terhadap kehidupan petani pengguna dapat dinikmati secara langsung.
Agar informasi teknologi pertanian yang disebarluaskan oleh BPTP Aceh dapat
direspon oleh masyarakat pengguna perlu adanya tahapan awal, yaitu identifikasi
teknologi yang dibutuhkan oleh calon pengguna teknologi. Tahap ini dilanjutkan
dengan perencanaan media dan metoda, pelaksanaan dan evaluasi. Berbagai tahapan
ini harus secara konsisten diikuti agar informasi, inovasi teknologi yang dihasilkan
benar-benar teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian proses adopsi
masyarakat terhadap teknologi yang dihasilkan dapat diharapkan berjalan dengan
lancar dan cepat.
3.2. Cakupan Kegiatan
a. Persiapan
Meliputi : Studi pustaka, menyiapkan RODP, dan Inventarisasi kebutuhan
teknologi untuk materi pengembangan informasi pertanian.
b. Pelaksanaan
Kegiatan ini meliputi merencanakan, mengolah dan merancang bahan/materi
untuk bahan publikasi berdasarkan hasil dari inventarisasi kebutuhan
teknologi.
9
c. Pengolahan hasil / Pengembangan media
Meliputi : pemilihan materi yang tepat untuk media cetak (bulletin Info
Teknologi Pertanian, Leaflet Serambi Pertanian, Brosur, dan Poster) serta
media materi paket teknologi untuk disiarkan ditelevisi lokal (audio visual)
dan editing.
e. Pelaporan
Meliputi : laporan berkala, tengah tahunan dan laporan akhir.
3.3. Teknik Diseminasi
e. Persiapan.
Pengumpulan informasi awal tentang kebutuhan teknologi spesifik
lokasi pada berbagai sektor terutama program strategis kementerian
pertanian.
Merancang materi media berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai baik untuk media cetak maupun eletronik.
Melakukan pretest khususnya terhadap media cetak sebelum
diproduksi, terhadap; materi yang disampaikan, huruf dan lain-lain
yang relevan.
f. Media Cetak. Penggunaan media cetak berdasarkan kelompok dan tujuan
yang ingin dicapai, yaitu;
Buletin Info teknologi Pertanian
Leaflet Serambi Pertanian
Poster
g. Media elektronik. Penggunaan media elektronik televisi lokal untuk
menyiarkan paket teknologi informasi yang berkembang.
10
h. Penjaringan Umpan balik. Untuk mengetahui dampak penggunaan media
dan materi yang disampaikan, maka dilakukan monitoring dan umpan
balik.
i. Pelaporan. Perkembangan kegiatan yang dilaksanakan akan dilaporkan
secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.4. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan bulan
Desember 2015 di Propinsi Aceh.
3.5. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini berupa alat tulis kantor serta bahan
dan alat pendukung lainnya.
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengembangan Media Informasi Pertanian
Pengembangan media informasi pertanian merupakan salah satu bentuk
kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media
komunikasi. Penyuluhan pertanian sebagai pendidikan non formal bagi petani
memiliki peranan mengisi proses transfer teknologi hasil pengkajian untuk terjadinya
perubahan perilaku, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga petani
mempunyai kedudukan strategis dalam pembangunan pertanian.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi
teknologi pertanian kepada pengguna, dengan menggunakan beragam media
komunikasi yang representatif yang mudah diterima mereka, sehingga sasaran
peningkatan produksi dan produktivitas usahatani tercapai seiring meningkatnya
tingkat adopsi terhadap teknologi yang sesuai yang mereka terima pada saat yang
tepat.
Beragamnya media komunikasi yang digunakan disebabkan karena masing-
masing media mempunyai keunggulan sendiri, disamping tingkat keterdedahan yang
berbeda di tingkat pengguna.
4.2. Analisis Khalayak / Inventarisasi Kebutuhan Teknologi
Dalam rangka mendekatkan informasi teknologi kepada pengguna diperlukan
analisis khalayak yang berupa inventarisasi kebutuhan teknologi. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menghimpun kebutuhan-kebutuhan akan informasi baik pada
pengambil kebijakan maupun pengguna akhir. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan perancang/pendesain media komunikasi dalam merancang media
dengan materi teknologi yang sesuai dengan karakteristik pengguna agar proses
penyampaian informasi dapat berlangsung efektif.
Tujuan analisis khalayak/inventarisasi kebutuhan teknologi ini adalah untuk
menghimpun dan mengidentifikasikan kebutuhan teknologi di kalangan pengguna
dan jenis media yang mereka inginkan. Analisis khalayak dilaksanakan pada lokasi
12
yang representatif yang dianggap dapat mewakili kebutuhan informasi untuk sebagian
besar Propinsi Aceh.
4.3. Pretest dan Postest Media Cetak
Khalayak sasaran suatu pesan komunikasi adalah suatu kategori tertentu dari
penerima pesan dalam suatu proses komunikasi. Oleh karena itu dalam penyampaian
pesan melalui media harus mempertimbangkan siapa khalayak sasaran yang dituju.
Salah satu pertimbangan mendasar yang digunakan dalam mendesain pesan
komunikasi adalah kesukaan/kesenangan dari khalayak terhadap suatu desain/model
media yang ditampilkan.
Tujuan pretes dan postest media adalah untuk menghimpun masukan dari
pengguna/khalayak sasaran mengenai desain suatu media cetak yang sesuai dengan
tingkat keterdedahan mereka pada media bersangkutan, baik tentang materi/isi yang
disampaikan maupun layout yang ditampilkan. Pretes dan posttest dilaksanakan
terhadap penyuluh dan masyarakat pengguna/petani.
4.4. Media Cetak
Sesuai dengan DIPA Tahun 2015, Pengembangan Media Informasi Pertanian
telah meproduksi beberapa media cetak, yaitu :
a. Buletin Info Teknologi Pertanian
Buletin Info teknologi Pertanian diproduksi sebanyak 500 eksemplar, berisikan
berbagai macam informasi yang diharapkan dapat berguna atau dimanfaatkan oleh
pengguna untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Bulletin ini
terbagi atas beberapa rubrik, seperti; budidaya, hama dan penyakit, serta rubrik-
rubrik lainnya yang mendukung pembangunan pertanian di Aceh.
b. Leflet Serambi Pertanian
Seperti halnya Buletin Info Teknologi Pertanian, media cetak Leflet Serambi
Pertanian juga berisikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Akan tetapi isi
13
dari liptan Serambi Pertanian lebih praktis yang diharapkan dapat di jadikan acuan
atau referensi pengguna untuk teknologi yang diinformasikan.
Produksi media cetak Leaflet Serambi Pertanian Tahun 2015 terbit sebanyak 3
judul, masing-masing berjumlah 1000 lembar (timbal balik), yaitu;
1. Mengenal Kebun Percobaan (KP) Gayo
2. Pengendalian Penyakit Blas pada Padi
3. Jerami Fermentasi Sebagai Pakan Ternak
c. Poster
Media cetak poster yang diproduksi mengusung tema “Sukseskan UPSUS
Pajale”. Poster yang diproduksi berjumlah 336 eksemplar.
4.5. Pendistribusian Media
Media cetak Leaflet Serambi Pertanian, Buletin Info Teknologi Pertanian dan
poster disebarluaskan kepada pengguna yang membutuhkan. Sasaran utama
pendistribusian adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan
Ketahanan Pangan dan penyuluhan mulai dari propinsi sampai ke kabupaten. Khusus
media yang didistribusikan kepada dinas/instansi terkait di kabupaten diharapkan
dapat diteruskan kepada pengguna selanjutnya baik penyuluh maupun petani. Media
yang masih tersisa akan terus disebarkan kepada pengguna lain yang membutuhkan,
baik dari dinas/instansi, kelompok tani, BPP, mahasiswa, LSM maupun perorangan.
Disamping iitu seperti biasanya media yang diproduksi dalam Kegiatan Pengembangan
Informasi Pertanian juga didistribusikan pada saat pameran pembangunan
berlangsung.
14
V. KESIMPULAN
1. Penggunaan media dalam kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting terutama
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dari proses komunikasi. Hal ini disebabkan
karena unsur media dalam komunikasi banyak menimbulkan pengaruh dan
perkembangan komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu
pengetahuan.
2. Keberadaan media komunikasi dalam berbagai bentuk tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain, karena dengan kemampuan dan sifat media
masing-masing akan saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain dalam
proses trasnfer informasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Annonimous. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi Informasi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Arifin, A. 1984. Strategi Komunikasi. Sebuah Pengantar Ringkas. Armico. Bandung.
Berlo, DK. 1960. The Process Of Communication. An Introduction to theory Practise. Holt, Rinehart and Winston. Inc. New york.
Havelock, Ronald G. 1971 Planning For Innovation. Institute For Social Research University Of Michigan. Michigan.
Irawan, P dan Prastati, T. 1994. Media Intruksional. Sumber buku AA, Mengajar di perguruan Tinggi. Bagian tiga, Bab 9, PAU- PPAI. Ditjen Dikti.
Jamieson. KH And KK. Campbell. 1983. The Interplay Of Influence. Wadsworth Publishing Company. California.
Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Gramedia Jakarta.
Tjitropronoto, P. 1988. Pemantapan Sistem Komunikasi Penelitian : Meningkatkan Keterkaitan Hubungan Penelitian – Penyuluhan. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi Bogor. Bogor