pengembangan media informasi pertaniannad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-lapkir media...

23
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN : NAZARIAH, SP. M.Si BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Upload: doankien

Post on 28-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIAN

PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN : NAZARIAH, SP. M.Si

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2015

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

i

LEMBARAN PENGESAHAN

1. Judul RPTP : Pengembangan Media Informasi Pertanian

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

3. Alamat Unit Kerja : Jl. P. Nyak Makam N0. 27 Lampineung, Banda Aceh

4. Sumber Dana : DIPA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Aceh Tahun 2014

5. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan

6. Penanggung Jawab a. Nama : Nazariah, SP. M.Si

b. Pangkat/Golongan c. Jabatan Fungsional

: :

Pembina Tk I, IV/b Penyuluh Pertanian Madya

7 Lokasi : Provinsi Aceh

8. Agroekosistem : Lintas Sektoral

9. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun

10. Tahun Dimulai : 2015

11. Biaya : Rp. 94.400.000,- (Sembilan puluh empat ribu empat ratus ribu rupiah).

Koordinator Program, Penanggung Jawab Kegiatan, Dr. Rachman Jaya, S.Pi. M.Si

Nazariah. SP, MSi.

NIP. 19740305 200003 1 001 NIP. 19710818 199803 2 002 Mengetahui : Kepala Balai Besar

Menyetujui Kepala Balai

Dr. Ir. Abdul Basit MS NIP. 19610929 198603 1 003

Ir. Basri A. Bakar, M.Si. NIP. 19600811 198503 1 001

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, berkat rahmat Allah laporan kegiatan Pengembangan Media

Informasi Pertanian dapat diselesaikan pada waktunya. Seandainya dalam pelaksanaan

kegiatan dan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, kami memohon maaf dan

menerima saran serta masukan yang bersifat membangun dan memperbaiki pola kegiatan

yang dilaksanakan agar lebih baik dimasa mendatang.

Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala BPTP Aceh yang

telah memberikan kepercayaan, ungkapan terima kasih juga kami haturkan kepada semua

pihak yang telah turut membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Akhirnya kepada Allah jualah kita mohon hidayahnya, semoga laporan sederhana ini

berguna bagi yang membutuhkannya.

Banda Aceh, Desember 2015 Pelaksanan Kegiatan, Nazariah, SP. M.Si NIP. 19710818 199803 2 002

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

iii

RINGKASAN

1. Judul : Pengembangan informasi pertanian

2. UNIT KERJA : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH

3. LOKASI : KABUPATEN BIREUEN

4. AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

5. STATUS : LANJUTAN

6. Tujuan : a. Menyebarluaskan informasi teknologi pertanian

secara cepat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

b. Membuka dan memperluas wawasan

petani/pengguna tentang teknologi usaha pertanian

yang berkembang.

c. Mendorong petani/pengguna meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan dan memotivasi petani

agar mau menerapkan inovasi baru yang dapat

memperbaiki usahataninya guna meningkatkan

pendapatan mereka..

d. Meningkatkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi

baru

7. Keluaran : Tersedianya dan tersebarluaskannya informasi teknologi

pertanian melalui media cetak; bulletin info teknologi

pertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp

(3 judul), dan poster 336 eksp, serta media elektronik

/penyiaran paket teknologi melalui televisi lokal

(1 paket).

8. Hasil yang

diharapkan

: Meningkatnya tingkat adopsi terhadap teknologi

pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas

usahatani.

9. Perkiraan manfaat

dan dampak

: Kegiatan Pengembangan informasi, diseminasi dan

penjaringan umpan balik diharapkan berdampak pada

peningkatan pengetahuan petani dan penyuluh

sehingga bisa bermanfaat bagi mereka dalam

mengambil keputusan teknologi yang akan diadopsi

untuk meningkatkan produktivitas usahataninya

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

iv

sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan keluarganya

10. Prosedur : Pengumpulan informasi awal tentang kebutuhan

teknologi spesifik lokasi pada berbagai sektor

terutama program strategis kementerian pertanian.

Merancang materi media berdasarkan tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai baik untuk media cetak

maupun eletronik.

Melakukan pretest khususnya terhadap media cetak

sebelum diproduksi, terhadap; materi yang

disampaikan, huruf dan lain-lain yang relevan.

a. Media Cetak. Penggunaan media cetak berdasarkan

kelompok dan tujuan yang ingin dicapai

b. Media elektronik. Penggunaan media elektronik

televisi lokal untuk menyiarkan paket teknologi

informasi yang berkembang.

c. Penjaringan Umpan balik. Untuk mengetahui

dampak penggunaan media dan materi yang

disampaikan, maka dilakukan monitoring dan umpan

balik.

d. Pelaporan. Perkembangan kegiatan yang

dilaksanakan akan dilaporkan secara periodik sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

11. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun

12. Biaya tahun 2015 : Rp 94.400.000 (Sembilan puluh empat ribu empat

ratus ribu rupiah).

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

v

SUMMARY

1. Title : Development of agricultural information

2. Implementation unit : ASSESSMENT INSTITUTE FOR AGRICULTURE

TECHNOLOGY (AIAT) ACEH

3. Location : ACEH PROVINCE

4. Agroecosytem : -

5. Status : NEW

6. Objective : a. Disseminate agricultural technology information

quickly according to user needs.

b. Opening and expanding the horizons of farmers /

users of the technology developing agricultural

enterprises.

c. Encouraging farmers / users improve their

knowledge, skills and motivate farmers to apply

the new innovations that can improve farming to

increase their income .

d. Increase the adoption rate of farmers on new

innovations

7. Output : The availability and dissemination of agricultural

technology information through the print media; 500

information bulletins eksp agricultural technology,

agricultural porch leaflet eksp 3000 (3 titles), and 336

poster eksp, as well as electronic media /

broadcasting through local television technology

packages (1 package).

8. Outcome : 1. The increasing level of adoption of agricultural

technology in order to increase farm productivity.

9. Expected Benefits

And Impact

: Activity Development of information, dissemination

and networking feedback is expected to have an

impact on increasing the knowledge of farmers and

extension workers so that it can be beneficial to them

in making the technology that will be adopted to

improve their agricultural productivity as well as to

increase the income and welfare of their families

10. Procedure a. Collection of initial information about the needs of

specific technologies in various sectors, especially

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

vi

agriculture ministry strategic program.

b. Designing media content based on the objectives

and targets to be achieved both for print and

electronic media.

c. Conduct pretest especially against the print media

before it is produced, against; the material

presented, letters and other relevant.

d. Print media. Using print media based groups and

objectives

e. The electronic media. The use of electronic media

to broadcast local television growing information

technology package.

f. Feedback crawl. To determine the impact of media

use and the materials presented, then the

monitoring and feedback.

g. Reporting. Development activities carried out will

be reported periodically in accordance with

applicable regulations.

11. Duration 1 year

12. Budget IDR. 94.400.000

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

vii

DAFTAR ISI

Halaman LEMBARAN PENGESAHAN .......................................................... i LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………... i ABSTRAK.................................................................................... . ii KATA PENGANTAR ..................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................ iv RINGKASAN ............................................................................... iv I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2. Dasar Pertimbangan…………………………………………………………… .... 2 1.3. Tujuan ..................................................................................... 3 1.4. Keluaran ................................................................................. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 4 III. PROSEDUR ........................................................................... 8 3.1. Pendekatan .............................................................................. 8 3.2. Cakupan kegiatan .................................................................... 8 3.3. Teknik Diseminasi.................................................................. .... 9 3.4. Waktu dan Tempat……………………………………………………………. ..... 10 3.5 Bahan dan Alat...................................................................... 10 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 11

4.1. Pengembangan Informasi Pertanian....................................... 11 4.2. Analisis Khalayak/inventarisasi Kebutuhan Teknologi ............. 11 4.3 Pretest dan Postest Media Cetak……………………………………………. 12 4.4. Media Cetak ....................................................................... 12 4.5 Pendistribusian Media ......................................................... . 13

V. KESIMPULAN ........................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 15

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam upaya mengembangkan sektor pertanian telah banyak menghasilkan

paket maupun komponen teknologi dari berbagai aspek mulai dari budidaya sampai

ke pasca panen, namun demikian sebagian besar dari teknologi yang dihasilkan

tersebut ternyata belum terlihat penerapannya di lahan usahatani. Hal ini disebabkan

sebagian besar hasil penelitian atau pengkajian tidak dapat langsung digunakan oleh

petani karena kemampuan tingkat adopsi teknologi yang berbeda dan beragam.

Havelock (1971) mengemukakan faktor yang mempersulit diterapkannya teknologi

yang dihasilkan oleh lembaga penelitian kepada para pengguna, antara lain

disebabkan karena masing-masing mempunyai aturan, tata nilai, bahasa, serta pola

komunikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Hal ini dipertegas dengan beberapa hasil pengamatan di lapangan, dimana

penyuluh belum mendapatkan informasi hasil penelitian secara berkesinambungan,

disisi lain peneliti dinilai kurang efektif karena penelitiannya tidak berkaitan langsung

dengan masalah yang dihadapi petani, disamping itu peneliti dan penyuluh hampir

tidak pernah menerima umpan balik untuk penyusunan program penelitiannya

(Tjitropronoto, 1988). Oleh karena itu dalam proses adopsi teknologi diperlukan

keterkaitan yang erat antara peneliti sebagai sumber teknologi, penyuluh sebagai

agen pembaharu dan petani sebagai pengguna. Meskipun masing-masing unsur

memiliki peran tersendiri tetapi terkait satu sama lain.

Menyikapi hal tersebut, dalam rangka mempercepat proses adopsi teknologi

bagi petani/pengguna, pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media

informasi diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang

diharapkan efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi

membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar

tercapainya suatu keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat

membantu atau menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang sampai

tersebut tidak dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

2

Menurut Irawan dan Prastati (1994), manfaat penggunaan media sebagai

saluran penyampai informasi dalam rangka pembelajaran adalah:

Untuk melancarkan terjadinya proses interaksi antara sumber dan penerima

Penyampaian suatu materi pesan dapat diseragamkan

Proses pembelajaran/penyampaian informasi dapat menjadi lebih menarik

Proses pembelajaran/penyampaian informasi menjadi lebih interaktif

Jumlah waktu penyampaian informasi tersebut dapat dikurangi

Kualitas peningkatan pengetahuan penerima dapat ditingkatkan

Proses penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan dimana dan kapan saja.

Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pedesaan di Provinsi NAD, diperlukan

proses diseminasi pertanian yang berkesinambungan, terarah dan terpadu, sehingga

dengan informasi teknologi yang mereka dapatkan diharapkan mampu menimbulkan

motivasi masyarakat untuk bergairah melaksanakan usahatni. Hal ini akan mendorong

terciptanya kegiatan-kegiatan produktif di bidang pertanian yang akhirnya akan

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.

1.2. Dasar Pertimbangan

Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik merupakan

pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media komunikasi yang

diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang

diharapkan efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi

membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar

tercapainya suatu keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat

membantu atau menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang

sampai tersebut tidak dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak. Karena media

merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menjadikan komunikasi itu

efektif.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

3

Kegiatan Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik

juga diharapkan menjadi salah satu media dan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh

penyuluh dan peneliti untuk mendiseminasikan teknologi yang berguna untuk

pengguna.

Pertimbangan lain yang dianggap penting adalah media cetak Buletin Info

teknologi Pertanian dan Leaflet Serambi Pertanian sudah ada ISSN nya sehingga

diperlukan kontinuitas dalam produksi. Kedua media ini diharapkan dapat menjadi

pilihan peneliti dan penyuluh dalam mempublikasikan karya tulis ilmiah (KTI) pada

unit kerja (BPTP) Aceh.

1.3. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk memproduksi media cetak dan elektronik yang

berguna untuk :

a. Menyebarluaskan informasi teknologi pertanian secara cepat sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

b. Membuka dan memperluas wawasan petani/pengguna tentang teknologi usaha

pertanian yang berkembang.

c. Mendorong petani/pengguna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan

memotivasi petani agar mau menerapkan inovasi baru yang dapat memperbaiki

usahataninya guna meningkatkan pendapatan mereka..

d. Meningkatkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi baru

1.4. Keluaran

Tersedianya dan tersebarluaskannya informasi teknologi pertanian melalui

media cetak; bulletin info teknologi pertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000

eksp (3 judul), dan poster 336 eksp, serta media elektronik /penyiaran paket teknologi

melalui televisi lokal (1 paket).

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian telah

memberikan banyak perubahan di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut

disebabkan oleh adanya perubahan perilaku petani dalam mengelola usahataninya dari

teknologi apa adanya dengan teknologi yang sengaja dikembangkan untuk

mendapatkan produktivitas yang tinggi. Suatu paket teknologi pertanian tidak akan

ada manfaatnya bagi petani jika teknologi tersebut tidak dikomunikasikan kedalam

alam masyarakat sebagai petani pengguna. Dengan kata lain ilmu pengetahuan dan

teknologi akan berguna apabila dapat menjangkau dan diterapkan oleh pihak-pihak

yang membutuhkan.

Peranan komunikasi sangat penting dalam menyampaikan suatu maksud agar

suatu paket teknologi dapat diterima oleh masyarakat tani. Berhasil atau gagalnya

suatu paket teknologi di transfer ke masyarakat tani sangat dipengaruhi oleh adanya

informasi yang diterima oleh petani pada saat yang tepat. Untuk itu diperlukan suatu

sistem diseminasi yang efektif dan efisien agar teknologi dan informasi yang

dibutuhkan cepat diadopsi masyarakat (Sulaeman AH. 1988).

Pengembangan informasi pertanian merupakan kegiatan untuk

menyebarluaskan teknologi dan informasi pertanian kepada pengguna yang tersebar

secara luas, yang dilakukan melalui penggunaan berbagai media komunikasi, baik

media cetak maupun media elektronik (Annonimous. 2001).

Unsur media dalam komunikasi banyak menimbulkan pengaruh dan

perkembangan komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu

pengetahuan. Kehadiran media terutama media massa sebagai hasil kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi telah memberikan pengaruh pada proses operasional

komunikasi. Media massa juga telah meningkatkan intensitas, kecepatan dan

jangkauan komunikasi dengan pengaruh sosial yang cukup besar (Arifin, 1984).

Menurut Irawan dan Prastati (1994), dalam proses komunikasi, media

hanyalah satu dari empat komponen yang harus ada, yaitu ; sumber informasi,

informasi, penerima informasi dan komponen yang keempat adalah media. Jika saja

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

5

satu dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin

terjadi. Dalam dunia pendidikan atau pembelajaran, media merupakan teknologi

pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk intruksional, atau sarana

fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi/materi pesan.

Media atau medium yang berasal dari bahasa latin tersebut berarti saluran atau

alat untuk menyalurkan. Media pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang

merupakan alat yang dipakai orang untuk menyampaikan isi jiwa manusia.

Dari segi eksistensinya, media dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu media

tradisional dan media modern. Media tradisional meliputi segala bentuk kesenian

rakyat yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menyalurkan berbagai informasi/pesan

yang terdapat diberbagai wilayah Indonesia, seperti : ketoprak, ludruk, seudati dan

sebagainya.

Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik merupakan

pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media komunikasi yang

diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang diharapkan

efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi membutuhkan

perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar tercapainya suatu

keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat membantu atau

menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang sampai tersebut tidak

dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak. Karena media merupakan salah satu

sarana yang dapat digunakan untuk menjadikan komunikasi itu efektif.

Namun demikian, pada dasarnya terjadinya komunikasi yang efektif

disebabkan oleh tidak adanya hambatan-hambatan komunikasi yang berarti, seperti :

umur, sosial ekonomi, pengetahuan bahasa, sikap dari sumber maupun penerima dan

persaingan dalam mendapatkan perhatian. Maka dalam upaya mencapai komunikasi

efektif dan mengatasi hambatan-hambatan yang ada tersebut, diperlukan

pengetahuan tentang ; latar belakang penerima/khalayak, pesan/informasi yang

mereka harapkan, bahasa yang mereka gunakan, serta media yang mereka minati

agar apa yang diharapkan oleh sumber informasi tepat dan sesuai dengan yang

diinginkan oleh sasaran. Baik itu melalui The spoken words (yang berbentuk

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

6

ucapan), The printed writing (yang berbentuk tulisan), maupun The audio visual

media (yang berbentuk gambar hidup.

Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat,

beragam media komunikasi dapat dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi

teknologi pada masyarakat. Beragamnya media yang tersedia menuntut seorang

komunikator atau perencana komunikasi untuk menetapkan media komunikasi mana

yang tepat digunakan. Karena untuk mencapai komunikasi yang efektif, saluran yang

dipergunakan dalam menyampaikan pesan harus dipertimbangkan dengan baik. Hal

ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Berlo (1960), memilih saluran komunikasi

yang tepat bukanlah merupakan hal yang mudah, karena saluran komunikasi

menentukan efektifitas komunikasi. Disamping itu setiap saluran atau medium

komunikasi memiliki kualitas tertentu dilihat dari teknologi, struktur maupun fungsinya

(Jamiesom dan Campbell. 1983).

Dengan menggunakan media diharapkan dapat lebih mengkonkritkan apa yang

dijelaskan oleh seorang penyuluh kepada petani. Selanjutnya petani lebih mudah dan

lebih cepat menangkap materi, karena apa yang dilihat akan terkesan lebih lama,

mampu memotivasi mereka, mampu memusatkan perhatian pada hal-hal yang

biasanya diabaikan dan diharapkan dapat merangsang petani untuk menerapkan

teknologi anjuran.

Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian pertanian ditentukan oleh

tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna sasaran. Penerapan hasil penelitian dan

pengkajian tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian di daerah

sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian

nasional. Penyampaian informasi teknologi hasil-hasil penelitian dan pengkajian kepada

petani, pihak swasta dan pengguna lain perlu dilakukan melalui media yang tepat dan

terus menerus agar petani dapat menerapkan hasil penelitian dan pengkajian tersebut

dan kesejahteraannya meningkat.

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

7

Mengacu pada kebutuhan informasi teknologi di tingkat pengguna,

penggunaan berbagai media komunikasi dinilai efektif dalam menyebarluaskan

informasi teknologi tersebut. Keberadaan media komunikasi dalam berbagai bentuk

tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena dengan kemampuan

dan sifat media masing-masing akan saling menguatkan dan melengkapi satu sama

lain dalam proses trasnfer informasi.

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

8

III. PROSEDUR

3.1. Pendekatan

Pengembangan informasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik akan

dilakukan dengan pendekatan multimedia, mengingat tidak ada satu mediapun yang

paling efektif untuk seluruh sasaran dan tujuan. Dengan kata lain media yang satu

akan saling melengkapi dengan yang lain. Di samping itu kegiatan ini juga dilakukan

melalui pendekatan partisipatif. Dimana masyarakat pengguna akan diikutkan dan

dilibatkan dalam proses penggalian kebutuhan informasi teknologi dan model media

yang mereka inginkan. Hal ini disebabkan biasanya hanya teknologi yang

dikembangkan bersama - sama masyarakat yang akan berlanjut, karena masyarakat

akan merasa membutuhkan teknologi tersebut. Dengan demikian manfaat teknologi

terhadap kehidupan petani pengguna dapat dinikmati secara langsung.

Agar informasi teknologi pertanian yang disebarluaskan oleh BPTP Aceh dapat

direspon oleh masyarakat pengguna perlu adanya tahapan awal, yaitu identifikasi

teknologi yang dibutuhkan oleh calon pengguna teknologi. Tahap ini dilanjutkan

dengan perencanaan media dan metoda, pelaksanaan dan evaluasi. Berbagai tahapan

ini harus secara konsisten diikuti agar informasi, inovasi teknologi yang dihasilkan

benar-benar teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian proses adopsi

masyarakat terhadap teknologi yang dihasilkan dapat diharapkan berjalan dengan

lancar dan cepat.

3.2. Cakupan Kegiatan

a. Persiapan

Meliputi : Studi pustaka, menyiapkan RODP, dan Inventarisasi kebutuhan

teknologi untuk materi pengembangan informasi pertanian.

b. Pelaksanaan

Kegiatan ini meliputi merencanakan, mengolah dan merancang bahan/materi

untuk bahan publikasi berdasarkan hasil dari inventarisasi kebutuhan

teknologi.

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

9

c. Pengolahan hasil / Pengembangan media

Meliputi : pemilihan materi yang tepat untuk media cetak (bulletin Info

Teknologi Pertanian, Leaflet Serambi Pertanian, Brosur, dan Poster) serta

media materi paket teknologi untuk disiarkan ditelevisi lokal (audio visual)

dan editing.

e. Pelaporan

Meliputi : laporan berkala, tengah tahunan dan laporan akhir.

3.3. Teknik Diseminasi

e. Persiapan.

Pengumpulan informasi awal tentang kebutuhan teknologi spesifik

lokasi pada berbagai sektor terutama program strategis kementerian

pertanian.

Merancang materi media berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai baik untuk media cetak maupun eletronik.

Melakukan pretest khususnya terhadap media cetak sebelum

diproduksi, terhadap; materi yang disampaikan, huruf dan lain-lain

yang relevan.

f. Media Cetak. Penggunaan media cetak berdasarkan kelompok dan tujuan

yang ingin dicapai, yaitu;

Buletin Info teknologi Pertanian

Leaflet Serambi Pertanian

Poster

g. Media elektronik. Penggunaan media elektronik televisi lokal untuk

menyiarkan paket teknologi informasi yang berkembang.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

10

h. Penjaringan Umpan balik. Untuk mengetahui dampak penggunaan media

dan materi yang disampaikan, maka dilakukan monitoring dan umpan

balik.

i. Pelaporan. Perkembangan kegiatan yang dilaksanakan akan dilaporkan

secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3.4. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan bulan

Desember 2015 di Propinsi Aceh.

3.5. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini berupa alat tulis kantor serta bahan

dan alat pendukung lainnya.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengembangan Media Informasi Pertanian

Pengembangan media informasi pertanian merupakan salah satu bentuk

kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media

komunikasi. Penyuluhan pertanian sebagai pendidikan non formal bagi petani

memiliki peranan mengisi proses transfer teknologi hasil pengkajian untuk terjadinya

perubahan perilaku, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga petani

mempunyai kedudukan strategis dalam pembangunan pertanian.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi

teknologi pertanian kepada pengguna, dengan menggunakan beragam media

komunikasi yang representatif yang mudah diterima mereka, sehingga sasaran

peningkatan produksi dan produktivitas usahatani tercapai seiring meningkatnya

tingkat adopsi terhadap teknologi yang sesuai yang mereka terima pada saat yang

tepat.

Beragamnya media komunikasi yang digunakan disebabkan karena masing-

masing media mempunyai keunggulan sendiri, disamping tingkat keterdedahan yang

berbeda di tingkat pengguna.

4.2. Analisis Khalayak / Inventarisasi Kebutuhan Teknologi

Dalam rangka mendekatkan informasi teknologi kepada pengguna diperlukan

analisis khalayak yang berupa inventarisasi kebutuhan teknologi. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk menghimpun kebutuhan-kebutuhan akan informasi baik pada

pengambil kebijakan maupun pengguna akhir. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan perancang/pendesain media komunikasi dalam merancang media

dengan materi teknologi yang sesuai dengan karakteristik pengguna agar proses

penyampaian informasi dapat berlangsung efektif.

Tujuan analisis khalayak/inventarisasi kebutuhan teknologi ini adalah untuk

menghimpun dan mengidentifikasikan kebutuhan teknologi di kalangan pengguna

dan jenis media yang mereka inginkan. Analisis khalayak dilaksanakan pada lokasi

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

12

yang representatif yang dianggap dapat mewakili kebutuhan informasi untuk sebagian

besar Propinsi Aceh.

4.3. Pretest dan Postest Media Cetak

Khalayak sasaran suatu pesan komunikasi adalah suatu kategori tertentu dari

penerima pesan dalam suatu proses komunikasi. Oleh karena itu dalam penyampaian

pesan melalui media harus mempertimbangkan siapa khalayak sasaran yang dituju.

Salah satu pertimbangan mendasar yang digunakan dalam mendesain pesan

komunikasi adalah kesukaan/kesenangan dari khalayak terhadap suatu desain/model

media yang ditampilkan.

Tujuan pretes dan postest media adalah untuk menghimpun masukan dari

pengguna/khalayak sasaran mengenai desain suatu media cetak yang sesuai dengan

tingkat keterdedahan mereka pada media bersangkutan, baik tentang materi/isi yang

disampaikan maupun layout yang ditampilkan. Pretes dan posttest dilaksanakan

terhadap penyuluh dan masyarakat pengguna/petani.

4.4. Media Cetak

Sesuai dengan DIPA Tahun 2015, Pengembangan Media Informasi Pertanian

telah meproduksi beberapa media cetak, yaitu :

a. Buletin Info Teknologi Pertanian

Buletin Info teknologi Pertanian diproduksi sebanyak 500 eksemplar, berisikan

berbagai macam informasi yang diharapkan dapat berguna atau dimanfaatkan oleh

pengguna untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Bulletin ini

terbagi atas beberapa rubrik, seperti; budidaya, hama dan penyakit, serta rubrik-

rubrik lainnya yang mendukung pembangunan pertanian di Aceh.

b. Leflet Serambi Pertanian

Seperti halnya Buletin Info Teknologi Pertanian, media cetak Leflet Serambi

Pertanian juga berisikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Akan tetapi isi

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

13

dari liptan Serambi Pertanian lebih praktis yang diharapkan dapat di jadikan acuan

atau referensi pengguna untuk teknologi yang diinformasikan.

Produksi media cetak Leaflet Serambi Pertanian Tahun 2015 terbit sebanyak 3

judul, masing-masing berjumlah 1000 lembar (timbal balik), yaitu;

1. Mengenal Kebun Percobaan (KP) Gayo

2. Pengendalian Penyakit Blas pada Padi

3. Jerami Fermentasi Sebagai Pakan Ternak

c. Poster

Media cetak poster yang diproduksi mengusung tema “Sukseskan UPSUS

Pajale”. Poster yang diproduksi berjumlah 336 eksemplar.

4.5. Pendistribusian Media

Media cetak Leaflet Serambi Pertanian, Buletin Info Teknologi Pertanian dan

poster disebarluaskan kepada pengguna yang membutuhkan. Sasaran utama

pendistribusian adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan

Ketahanan Pangan dan penyuluhan mulai dari propinsi sampai ke kabupaten. Khusus

media yang didistribusikan kepada dinas/instansi terkait di kabupaten diharapkan

dapat diteruskan kepada pengguna selanjutnya baik penyuluh maupun petani. Media

yang masih tersisa akan terus disebarkan kepada pengguna lain yang membutuhkan,

baik dari dinas/instansi, kelompok tani, BPP, mahasiswa, LSM maupun perorangan.

Disamping iitu seperti biasanya media yang diproduksi dalam Kegiatan Pengembangan

Informasi Pertanian juga didistribusikan pada saat pameran pembangunan

berlangsung.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

14

V. KESIMPULAN

1. Penggunaan media dalam kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting terutama

untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dari proses komunikasi. Hal ini disebabkan

karena unsur media dalam komunikasi banyak menimbulkan pengaruh dan

perkembangan komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu

pengetahuan.

2. Keberadaan media komunikasi dalam berbagai bentuk tidak dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lain, karena dengan kemampuan dan sifat media

masing-masing akan saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain dalam

proses trasnfer informasi.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIANnad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-LAPKIR MEDIA 2015.pdfpertanian 500 eksp, leaflet serambi pertanian 3000 eksp (3 judul), dan poster 336

15

DAFTAR PUSTAKA

Annonimous. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi Informasi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Arifin, A. 1984. Strategi Komunikasi. Sebuah Pengantar Ringkas. Armico. Bandung.

Berlo, DK. 1960. The Process Of Communication. An Introduction to theory Practise. Holt, Rinehart and Winston. Inc. New york.

Havelock, Ronald G. 1971 Planning For Innovation. Institute For Social Research University Of Michigan. Michigan.

Irawan, P dan Prastati, T. 1994. Media Intruksional. Sumber buku AA, Mengajar di perguruan Tinggi. Bagian tiga, Bab 9, PAU- PPAI. Ditjen Dikti.

Jamieson. KH And KK. Campbell. 1983. The Interplay Of Influence. Wadsworth Publishing Company. California.

Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Gramedia Jakarta.

Tjitropronoto, P. 1988. Pemantapan Sistem Komunikasi Penelitian : Meningkatkan Keterkaitan Hubungan Penelitian – Penyuluhan. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi Bogor. Bogor