loka penelitian kambing potonglolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/lakip/lakip...

32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG 2015 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016

Upload: phamliem

Post on 05-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LOKA PENELITIAN

KAMBING

POTONG 2015

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PETERNAKAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

2

Bab I.

Pendahuluan

Loka Penelitian Kambing Potong adalah UPT Badan Litbang

Pertanian, Departemen Pertanian yang berada langsung dibawah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 73/KPTS/OT/1/2002, tanggal 29

Januari 2002, Loka Penelitian Kambing Potong memiliki tugas pokok

melakukan penelitian komoditas kambing potong. Dalam

melaksanakan tugas pokok tersebut Loka melakukan fungsi antara

lain:

1. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, evaluasi, pelestarian serta

pemanfaatan plasma nutfah kambing potong dan pakan ternak

tahan naungan.

2. Pelaksanaan penelitian pemuliaan, reproduksi dan nutrisi kambing

potong.

3. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sitem dan usaha

agribisnis kambing potong dan ruminansia kecil.

4. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian kambing potong.

5. Penyiapan kerjasama informasi dan dokumentasi serta

penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian kambing

potong.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga .

Struktur Organisasi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

73/KPTS/OT/1/2002, tanggal 29 Januari 2002 digambarkan pada

bagan sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

3

Kepala Loka

Kepala Urusan Tatausaha

Petugas Pelayanan Teknik Petugas Jasa Penelitian

Kelompok Fungsional

1. Peneliti

2. Litkayasa

3. Pustakawa

Gambar 1. Struktur organisasi Loka Penelitian Kambing Potong.

Dalam melaksanakan tupoksinya Loka Penelitian Kambing

Potong didukung oleh sejumlah sumber daya manusia. Saat ini

terdapat sebanyak 44 orang PNS dengan komposisi 14 orang tenaga

fungsional peneliti, 3 orang tenaga fungsional teknisi litkayasa, 27

orang tenaga administrasi, dan tenaga kontrak.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi program Loka Penelitian

Kambing Potong didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana

antara lain berupa kebun percobaan, kandang penelitian dan

laboratorium. Jenis pelayanan Laboratrium terdiri dari analisis pakan

dan reproduksi.

Laboratorium pakan melakukan analisis kimia proksimat

seperti menganalisis kandungan protein, energi, lemak dan serat kasar

serta analisis kualitas serat kasar pakan seperti analisi NDF (Neutral

Detergen Fibre) dan ADF (Acyd Detergen Fiber) yaitu untuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

4

mengetahui kandungan selulose, hemiselulose dan lignin yang ada

pada serat pakan.

Laboratorium Breeding dan reproduksi hingga saat ini masih

terbatas menganalisis kualitas sperma dan mampu memproduksi straw

semen beku.

Kedua jenis Laboratorium yang ada di Lolit Kambing sampai

saat ini masih dalam tahap persiapan untuk pengusulan akreditasi,

melalui pengadaan alat-alat Laboratorium dan pembelajaran

penggunaan alat-alat baru dengan mengikuti pelatihan-pelatihan

keluar Lolit Kambing.

Selanjutnya Loka Penelitian Kambing Potong juga telah

melakukan kegiatan kerjasama secara Nasional (dengan Pemerintah

Daerah Sumatera Utara melalui Dinas Peternakan Tingkat I) yang

telah dimulai sejak tahun 2009 sampai sekarang. Penggalangan

kerjasama dengan pihak Internasional belum ada dan kerjasama inni

perlu dilakukan guna meningkatkan profesionalisme penelitian dan

kemampuan bersaing secara Internasional.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

5

Bab II.

Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja

Kebutuhan akan pangan hewani sepenuhnya menjadi

tanggung jawab pemerintah Indonesia, yang dijabarkan Kementerian

Pertanian dalam program utama. Khusus untuk bidang peternakan,

maka Kemtan mengumandangkan Program Pencapaian Swa sembada

Daging Nasional (PSDS) 2010-2014. Dalam Renstra Badan Litbang

disampaikan bahwa kegiatan riset dan pengembangan pertanian

diutamakan untuk mendukung kegiatan utama Kemtan, sehingga

Puslitbang Peternakan bersama jajaran unit kerja di bawahnya

membuat prioritas dengan menciptakan inovasi paket teknologi terkait

dengan PSDS baik dari aspek produksi maupun kesehatan ternak.

Walaupun rakitan teknologi untuk komoditas lain juga tetap harus

diperhatikan.

Ternak kambing merupakan komoditas pendukung yang saling

berkaitan terhadap tercapainya usaha swasembada daging nasional.

Peran ternak kambing dalam ekonomi keluarga petani cukup penting,

karena dapat menyumbang 30% dari total pendapatan. Tantangan

utama dalam pengembangan ternak kambing adalah mempertahankan

kecukupan daging kambing nasional dan sekaligus memanfaatakan

semaksimal mungkin peluang pasar ekspor yang cukup besar untuk

mendapatkan devisa maupun untuk meningkatkan pendapatan

peternak. Mengingat hal itu maka penetapan Renstra (Rencana

strategis) maupun program pengembangan kambing secara nasional

pada tahun 2010-2014 menjadi penting agar mendapatkan pencapaian

yang maskimal dan bernilai tambah, serta bermuara pada tercapainya

kesejahteraan petani/peternak melalui terwujudnya swasembada

daging nasional. Struktur rencana strategis ini, secara komprehensif

dijabarkan dalam visi, misi, strategi utama, tujuan, sasaran dan

program serta indikator kinerja utama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

6

2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Arah Kebijakan, Strategi,

Program dan Indikator Kinerja Utama.

Loka Penelitian Kambing Potong dalam hal ini menjadi institusi

yang bertanggung jawab penting untuk melakukan penelitian dan

pengembangan kambing potong secara nasional. Oleh karena itu

ditetapkan visi dari Loka Penelitian Kambing Potong adalah “Menjadi

Institusi Terdepan dalam Penelitian Kambing di Asia Tenggara”,

sedangkan misinya adalah “Menghasilkan Inovasi Teknologi untuk

Meningkatkan kesejahteraan Dari Usaha Produksi Kambing”. Tujuan

dan sasaran yang akan dicapai Loka Penelitian Kambing Potong tahun

2014 tentunya mengacu dan relevan dengan tujuan dan sasaran yang

ditetapkan pada Rencana induk program penelitian 2010-2014. Tujuan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan teknologi budidaya kambing potong

berwawasan lingkungan dan sumberdaya lokal.

2. Melaksanakan kerjasama dan pertukaran informasi teknologi

kambing dengan institusi domestik maupun international.

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

penelitian kambing potong.

4. Peningkatan kualitas tenaga peneliti dan tenaga penunjang

penelitian.

5. Peningkatan efisiensi penggunaan dana penelitian.

Sedangkan sasaran Loka Penelitian Kambing Potong yang diharapkan

akan dicapai pada tahun 2010-2014 adalah:

1. Tersedianya teknologi budidaya kambing potong berwawasan

lingkungan dan sumberdaya lokal.

2. Terlaksananya kerjasama dan pertukaran informasi teknologi

kambing dengan institusi domestik maupun international.

3. Terlaksananya dan tersedianya peningkatan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana penelitian kambing potong.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

7

4. Terlaksananya dan tersedianya kualitas tenaga peneliti dan

tenaga penunjang penelitian.

5. Terlaksananya peningkatan efisiensi penggunaan dana

penelitian

Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian dan diseminasi

yang terkait dalam sasaran Loka Penelitian Kambing Potong yang ingin

dicapai selama kurun waktu 2010-2014, maka ditetapkan enam

sasaran strategis pada tahun 2014 yaitu :

1. Perakitan kambing unggul Boerka dan boerawa tipe pedaging

dengan bobot badan 40 - 50 kg

2. Koleksi dan karakterisasi Plasma Nutfah Kambing Kosta dan

Gembrong secara in-/ eksitu

3. Perbanyakan bibit sumber kambing boerka

4. Introduksi teknologi prosesing pakan berbasis sumber daya

lokal

5. Perakitan tanaman pakan ternak toleran iklim kering,

pengembalaaan dan defoliasi

6. Diseminasi hasil peneltian unggulan dan Pendampingan

teknologi mendukung program PSDS

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan

Renstra 2010-2014, sehingga kinerja di tahun ini diharapkan akan

menjadi penentu dari sebuah renstra Lolit Kambing. Sebagai langkah

tercapainya output keberhasilan Kinerja Loka Penelitian Kambing

Potong tahun 2014 akan dijabarkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) yang meliputi capaian kinerja setiap

sasaran secara keseluruhan dan penjelasan mengenai rincian

keberhasilan dan kegagalan berdasarkan indikator kinerja dan

anggaran yang telah disetujui.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

8

Strategi Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Berdasarkan orientasi output dan outcome yang ingin dicapai

2010-2014, Strategi kegiatan penelitian dan pengembangan

peternakan di masing-masing Unit Kerja diarahkan pada 2 kategori,

sebagai berikut:

a. Kategori I: Scientific Recognition, yaitu kegiatan penelitian

upstream untuk menghasilkan inovasi teknologi dan

kelembagaan pendukung yang mempunyai muatan ilmiah,

fenomenal, dan futuristik untuk mendukung peningkatan

produksi 5 komoditas prioritas, dan 30 fokus komoditas

pertanian.

b. Kategori II: Impact Recognition, yaitu kegiatan penelitian dan

pengembangan peternakan yang lebih bersifat penelitian

adaptif untuk mendukung pencapaian program utama

Kementerian Pertanian dalam pembangunan pertanian.

Program, Kegiatan, dan Indikator Kinerja Utama

Program penelitian jangka menengah (2010-2014) disusun

dalam suatu Rencana Induk Program Penelitian (RIPP) yang mengacu

kepada renstra Puslitbang Peternakan, memperhatikan dinamika

lingkungan strategis baik eksternal maupun internal dan berorientasi

kepada kebutuhan stakeholder dan bersifat terobosan yang secara

aktual, antisipatif mampu memecahkan persoalan menyangkut kedua

komoditas tersebut. Oleh karena itu pendekatan yang harus dilakukan

harus holistik, interdisipliner, berorientasi produk. Program tersebut

adalah:

1. Program pemantapan dan scaling up produksi kambing Boerka

terseleksi sebagai kambing potong

2. Program peningkatan nilai tambah dan kualitas bahan pakan

berbasis sumberdaya lokal untuk pakan kambing serta ternak

ruminansia lainnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

9

3. Program peningkatan efisiensi produksi pada sistem

pengembalaan di pastura

4. Program pengembangan hijauan pakan ternak

5. Program eksplorasi, konservasi dan karakterisasi plasma

nutfah kambing.

6. Program diseminasi hasil penelitian.

Berdasarkan orientasi output kegiatan penelitian dan

pengembangan di Lolit Kambing, diarahkan pada 3 kategori (kegiatan

utama, kegiatan strategis dan kegiatan In house), Untuk kegiatan

2010-2014 Loka Penelitian Kambing Potong lebih terfokus pada

kategori kegiatan in house yakni kegiatan penelitian dan

pengembangan untuk menghasilkan inovasi teknologi, diseminasi dan

kelembagaan pendukung sesuai tupoksi Lolit Kambing. Kegiatan

penelitian yang dilaksanakan oleh Loka Penelitian Kambing Potong

pada tahun 2014 dikelompokkan dalam kegiatan :

1. Pengkayaan, pengelolaan, pelestarian dan pemanfaatan

berkelanjutan sumberdaya genetik ternak, tanaman pakan

ternak serta mikroba peternakan;

2. Perakitan rumpun/galur ternak dan tanaman pakan ternak

sesuai kebutuhan pengguna;

3. Perakitan inovasi teknologi budi daya ternak dan tanaman

pakan ternak mengantisipasi perubahan iklim dalam rangka

peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak

hasil pemuliaan, serta multiplikasi bibit unggul untuk

mempercepat adopsi rumpun/galur unggul baru;

4. Penelitian untuk menghasilkan teknologi produksi pendukung

peningkatan produktivitas ternak dan tanaman pakan ternak,

serta teknologi panen dan pasca panen primer;

5. Pengembangan unit perbanyakan bibit ternak dan tanaman

pakan ternak serta produksi bibit/benih sumber.

6. Diseminasi dan promosi hasil penelitian dan pengembangan

peternaka.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

10

2.2. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja Loka Penelitian kambing potong untuk

rencana kinerja tahun anggaran 2014 adalah :

1. Melakukan pendampingan teknologi mendukung program

PSDSK.

2. Perakitan kambing potong unggul boerka dan boerawa

3. Koleksi plasma nutfah kambing

4. Perbanyakan kambing boerka melalui UPBS

5. Melakukan introduksi teknologi berbasis bahan baku Lokal dan

perakitan tanaman pakan.

6. Diseminasi hasil penelitian.

2.3. Penetapan Kinerja.

Loka Penelitian Kambing Potong telah membuat Penetapan

Kinerja Tahunan (PKT) Tahun 2014 seperti terlihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 1. Sasaran Strategis, IKU dan Target Tahun 2014.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Target

1

Pendampingan teknologi mendukung program PSDSK dengan peningkatan produktivitas 30-40%

perakitan komponen dan 3 teknologi adaptif spesifik lokasi

3

2 Pembentukan kambing unggul tipe pedaging

Tersedianya populasi dasar kambing boerka ekor

Tersedianya populasi dasar kambing boerawa ekor

500

60

3 Koleksi dan Karakterisasi plasma nutfah kambing lokal secara ex-situ

Terkoleksi dan terkarakterisasi Plasma Nutfah Kambing Kosta, Gembrong dan Muara secara in-/ eksitu, ekor

42 18 10

4 Perbanyakan kambing unggul melalui UPBS

Peningkatan bibit sumber kambing Boerka terseleksi, ekor

120

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

11

5 Introduksi teknologi prosesing pakan berbasis sumber daya local

Teknologi pakan komplit yang murah berbasis bahan pakan lokal Daun & Pelepah sawit murbei Probiomik

2 1 1

6

Perakitan tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi

Seleksi jenis tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi untuk kambing dan ruminansia,

18.000

7 Diseminasi hasil peneltian unggulan dan Pendampingan teknologi mendukung program PSDS

Pameran/ekspose/visitor plot, kegiatan

4

magang/Kunjungan lapangan dan PKL, pengunjung

200

Publikasi ilmiah Brosur, eksemplar Prosiding, makalah Jurnal, makalah Review, makalah Leaflet, judul

1000 10 5 1 -

Perakitan Komponen dan paket teknologi adaptif spesifik lokasi, paket teknologi

3

Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peternakan

pada formulir Penetapan Kinerja Tahunan tersebut berjumlah Rp.

2.403.274.000,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

12

Bab III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun anggaran 2014, Loka Penelitian Kambing Potong

telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang akan dicapai.

Keenam sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 7 (tujuh)

indikator kinerja Utama. Realisasi sampai akhir tahun 2014

menunjukkan bahwa keenam sasaran tersebut secara umum telah

dapat dicapai dengan hasil baik bahkan ada yang melebihi target yang

ditentukan. Namun walaupun demikian, ada beberapa indikator kinerja

yang mengalami permasalahan dalam pencapaiannya terkait dengan

permasalahan teknis baik pengadaan dan penyediaan bahan sehingga

pencapaiaan target dari indikator tersebut mengalami kemunduran

dalam waktu pelaksanaannya.

3.1.Pengukuran Capaian Kinerja.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Loka Penelitian Kambing

Potong Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara

target indikator kinerja dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian

kinerja masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam

Tabel 2.

Tabel. 2. Target dan tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tahun 2014.

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

Target Realisasi %

Capaian

1 Pendampingan teknologi mendukung program PSDSK dengan peningkatan produktivitas 30-40%

Perakitan komponen dan 3 teknologi adaptif spesifik lokasi

3 3 100

2 Pembentukan kambing unggul tipe pedaging

Tersedianya populasi dasar kambingboerka ekor

Tersedianya populasi dasar kambing boerawa ekor

500

60

576

62

115 103

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

13

3 Koleksi dan Karakterisasi plasma nutfah kambing lokal secara ex-situ

Terkoleksi dan terkarakterisasi Plasma Nutfah Kambing Kosta, Gembrong dan Muara secara in-/ eksitu, ekor

42 18 10

44 14 8

105 78 80

4 Perbanyakan kambing unggul melalui UPBS

Peningkatan bibit sumber kambing Boerka terseleksi, ekor

120

270

225

5 Introduksi teknologi prosesing pakan berbasis sumber daya local

Teknologi pakan komplit yang murah berbasis bahan pakan lokal Daun & Pelepah Sawit murbei Probiomik

1 1 1

1 1 1

100 100 100

6

Perakitan tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi

Seleksi jenis tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi untuk kambing dan ruminansia,

18.000

20.000

111

7 Diseminasi hasil peneltian unggulan dan Pendampingan teknologi mendukung program PSDS

Pameran/ekspose/visitor plot, kegiatan

4 6 150

magang/Kunjungan lapangan dan PKL, pengunjung

200

300

150

Publikasi ilmiah Brosur, eksemplar Prosiding, makalah Jurnal, makalah Review,makalah Leaflet, judul

1000 10 5 1 -

1000 12 5 1 6

100 120 100 100 100

Perakitan Komponen dan paket teknologi adaptif spesifik lokasi, paket teknologi

3

3

100

Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Loka Penelitian

Kambing Potong pada tahun 2014 secara umum menunjukkan hasil

yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan

pada Rencana Kinerja Tahun 2014. Secara keseluruhan, rata-rata

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

14

persentase pencapaian indikator sasaran adalah 106,69% sedikit lebih

tinggi dibanding capaian kinerja tahun 2013 yaitu 104,34%, dengan

kisaran antara 6,69% dibanding rencana target kinerja.

Persentase capaian indikator sasaran yang cukup tinggi

terdapat pada perbanyak bibit sumber kambing Boerka terseleksi

pada program kegiatan UPBS yaitu 225% yang semula ditargetkan 120

ekor dan ternyata realisasinya mencapai 270 ekor. Sedangkan capaian

indikator sasaran yang terendah adalah pada tersedianya populasi

dasar kambing Gembrong dan Muara yang semula ditargetkan 18 ekor

Gembrong, 10 ekor Muara namun realisasinya hanya tercapai 14 ekor

gembrong dan 8 ekor Muara.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja tahun 2014 Loka Penelitian Kambing

Potong secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1. Perakitan kambing unggul Boerka dan boerawa

tipe pedaging dengan bobot badan 40 - 50 kg

Sasaran kesatu ini diukur diukur dengan 2 (dua) indikator

kinerja utama, yaitu 1) tersedianya populasi dasar kambing Boerka; 2)

Tersedianya populasi dasar kambing Boerawa. Kedua indikator

tersebut dicapai melalui 2 (dua) kegiatan atau ROPP. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut

digambarkan seperti dalam tabel 3

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

15

Tabel 3. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 1.

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

1. Perakitan kambing unggul Boerka dan boerawa tipe pedaging dengan bobot badan 40 - 50 kg

Tersedianya populasi dasar kambing boerka (50B;50K), ekor (75B;25K), ekor (25B;75K), ekor

Tersedianya populasi dasar kambing boerawa, ekor

225 150 65

60

266 165 75

70

118,22 110,00 107,69

125,20

Berikut ini adalah visualisasi kambing boerka dengan

komposisi darah dan status fisiologis berbeda

Boerka (50B;50K) induk

Boerka (75B;25K) pra sapih

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

16

Boerka (50B;50B) lepas sapih

Boerka (75B;25K) lepas sapih

Boerka (25B;75K)

lepas sapih

Boerka (50B;50K) dara,

siap kawin

Gambar 2. Penampilan kambing boerka dengan komposisi

darah dan status fisiologis berbeda

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

17

Capaian dari Indikator kinerja sasaran 1 ini sebesar 115%

menempati urutan ketiga tertinggi setelah capaian kinerja UPBS dan

Diseminasi. Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa populasi dasar kambing

boerawa capaiannya sedikit lebih tinggi dari yang ditargetkan yaitu

sebesar 103%.

Capaian kinerja populasi kambing boerka ini meningkat hanya

15% dari target populasi, terlihat cukup rendah dibanding tahun 2013

hal ini disebabkan antara lain yaitu :

a. Adanya penjualan ternak khususnya populasi boerka untuk

penyebaran kambing boerka di beberapa daerah di

Indonesia.

b. Pengeluaran induk kambing yang sudah tua, karena

tingkat kesuburannya telah berkurang.

c. Adanya kematian ternak boerka, karena penyakit skabies,

diare, dan lain-lain

d. Keguguran saat kebuntingan sebelum waktunya beranak.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menanggulangi

permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya:

Untuk meningkatkan prolifikasi perlu pemberian hijauan pakan

ternak yang memenuhi standar, baik secara kualitas maupun

kuantitas terutama 2 bulan sebelum dan sesudah induk

dikawinkan). Perlu perencanaan dalam pemanenan hijauan pakan

di areal Lolit, sehingga dapat digunakan saat hijauan pada kondisi

kualitas tertinggi.

Perlu pengecekan dan pemeriksaan laboratorium yang lebih teliti

untuk mengetahui penyebab abortus dan prematur tersebut.

Apakah karena : hormonal, defisiensi makanan, keracunan,

gangguan dari luar tubuh induk, karena fisik atau lainnya

sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahannya.

Perlu dikaji ulang sistem pengobatan yang telah diterapkan

selama ini.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

18

Untuk mengoptimalkan perkawinan dilakukan pengecekan betina

birahi tetap dilakukan setiap hari (pagi dan sore) dengan

menggunakan pejantan vasektomy.

Hasil capaian tahun 2014 untuk sasaran kesatu ini tentunya

akan menjadi pertimbangan bagi penentuan target pada tahun 2015

agar tercapai dengan baik. Berbagai permasalahan perlu diminimalisir

atau bahkan kalau memungkinkan ditambah atau replacement untuk

betina yang akan menjadi induk atau pejantannya.

Sasaran 2. Koleksi dan karakterisasi Plasma Nutfah Kambing

Kosta dan Gembrong secara in-/ eksitu

Sasaran kedua ini diukur diukur dengan indikator kinerja

utama, yaitu terkoleksi dan terkarakterisasinya plasma nutfah kambing

Kosta dan Gembrong secara in-/ eksitu. Adapun pencapaian target dari

indikator kinerja tersebut digambarkan seperti dalam tabel 4. Indikator

kinerja sasaran 2 yang telah ditargetkan pada tahun 2014 tercapai

sebesar 110% meningkat 10% dari yang ditargetkan dan sedikit lebih

tinggi dibanding capaian kinerja tahun 2013 yaitu 108%.

Tabel 4. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 2.

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

2 Koleksi dan karakterisasi Plasma Nutfah Kambing Kosta dan Gembrong secara in-/ eksitu

Terkoleksi dan terkarakterisasi Plasma Nutfah Kambing Kosta dan Gembrong secara in-/ eksitu, ekor

60

66

110,00

Sasaran 2 dicapai melalui 1 kegiatan/proposal yang ditetapkan

oleh Loka Penelitian Kambing Potong. Berikut penjelasan masing-

masing IKU dengan kegiatan. Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa

jumlah plasma nutfah kambing kosta dan gembrong yang terkoleksi

dan terkarakterisasi mencapai 65 ekor dari 60 ekor ekor yang

ditargetkan. Total populasi tersebut terdiri dari kambing kosta dan 44

ekor, gembrong 14 ekor dan kambing lokal Muara 8 ekor.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

19

Laju perkembangan populasi kambing plasma nutfah ini relatif

lamban selama kurun waktu 2010-2014, hal ini disebabkan kondisi

induk kambing kosta dan gembrong cukup banyak yang sudah tua,

sehingga fertilitasnya sudah sangat rendah, sering terjadi anak yang

dilahirkan dengan kondisi rendah sehingga tingkat kematian anak pra

sapih cukup tinggi.

Rataan laju pertubuhan anak pasca sapih pada kambing kosta

adalah sebesar 76 g/e/h. Sedangkan kambing Gembrong target laju

pertumbuhannya mencapai 63 g/e/h. Capaian yang tinggi dari sasaran

kedua ini menjadi nilai positif dan memungkinkan untuk tahun 2015

dapat dilakukan penambahan jenis ternak yang akan dikoleksi dan

dikarakterisasi.

Sasaran 3. Perbanyakan bibit sumber kambing boerka

Untuk mencapai sasaran ketiga ini diukur dengan indikator

kinerja utama yaitu jumlah bibit sumber kambing Boerka terseleksi.

pada kegiatan UPBS. Capaian kinerja dari sasaran indikator ini

mencapai 225% dan merupakan capaian tertinggi dibandingkan

dengan capaian sasaran kinerja lainnya. Adapun pencapaian target

dari indikator kinerja tersebut digambarkan seperti dalam tabel 5.

Tabel 5. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 3.

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

3 Perbanyakan bibit sumber kambing boerka

Peningkatan bibit sumber kambing Boerka terseleksi, ekor

120

270

225

Berdasarkan data pada tabel 5 terlihat jumlah bibit kambing

Boerka terseleksi meningkat dua kali lipat lebih dibanding yang

ditargetkan. Tingginya capaian pada sasaran ini memberikan impact

yang cukup bagus mengingat tingginya permintaan dari berbagai

stakeholders terhadap ketersediaan bibit sumber kambing boerka

untuk dikembangkan lebih luas. Namun tingginya capaian terhadap

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

20

indikator sasaran ketiga ini bukan berarti tidak menemukan hambatan

seperti banyaknya induk kacang sudah tua (umur 4-6 tahun) sehingga

proses melahirkan sudah sulit dan anak lahir sering mati karena terlalu

lama prosesnya, disamping produksi susu induk menurun. Hambatan

atau permasalahan tersebut dapat diatasi melalui manajemen intensif

untuk induk tua terutama pengawasan mutu pakan dan kondisi

kesehatan. Kedepan tentunya harus dipikirkan penggantian atau

bahkan pengadaan induk baru guna memaksimalkan capaian sasaran

yang lebih baik lagi.

Sasaran 4. Introduksi teknologi prosesing pakan berbasis

sumber daya lokal

Pencapaian target dari indikator kinerja penelitian Teknologi

pakan komplit yang murah berbasis bahan pakan lokal (limbah daun

dan pelepah sawit) terfermentasi dengan Trichoderma viridae dan Ragi

Tempe.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun dan pelepah sawit

yang digunakan pada penelitian ini mengandung air cukup tinggi

karena masih segar sehingga kandungan bahan keringnya terlihat

kurang tinggi (dibawah 50%), kandungan protein kasarnya juga

rendah (5,30%) namun setelah difermentasi kandungan protein kasar

terlihat meningkat cukup signifikan yaitu 3,55% .

Semakin tinggi penggunaan daun dan pelepah sawit yang

difermentasi menunjukkan peningkatan konsumsi pada kambing.

Sebaliknya semakin tinggi daun dan pelepah sawit segar yang

diberikan maka konsumsi semakin menurun. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil fermentasi daun dan pelepah sawit memiliki palatabilitas

(kesukaan) yang meningkat dibanding sebelum difermentasi.

Pertambahan bobot hidup perhari pada semua perlakuan secara

statistik tidak berbeda nyata, namun ada kecenderungan bahwa

semakin meningkat pemberian pakan daun dan pelepah yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

21

difermentasi maka pertambahan bobot hidup perhari ternak kambing

semakin meningkat.

Demikian pula halnya dengan efisiensi penggunaan pakan, secara fisik

menunjukkan bahwa tiap konsumsi pakan sebesar 1 kg mampu

menaikkan bobot hidup ternak kambing sebesar 0,11 sd 0,12 kilogram.

Tabel 6. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 4.

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

4 Introduksi teknologi prosesing pakan berbasis sumber daya local

Teknologi pakan komplit yang murah berbasis bahan pakan lokal (limbah daun dan pelepah sawit terfermentasi dengan trichoderma viridae dan Ragi Tempe, Murbei, Probiomik, Teknologi

3 3 100,00

Telah diperoleh tekologi pengolahan pakan berbasis limbah

daun dan pelepah sawit melalui fermentasi dengan Trichoderma

viridae dan ragi tempe. Tahapan kegiatan penelitian ini terdiri atas:

1. Perbanyakan inokulum trichoderma viridae dengan

menggunakan media pembiakan.

2. Fermentasi daun dan pelepah sawit dengan menggunakan

trichoderma viridae.

3. Analisis komposisi kimiawi limbah daun dan pelepah sawit

yang difermentasi dengan trichoderma viridae

4. Pelaksanaan uji biologis dengan menggunakan kambing jantan

Boerka sedang tumbuh.

5. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa daun dan pelepah

sawit yang difermentasi dengan trichoderma viridae dapat

digunakan sebagai bahan pakan ternak kambing.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

22

Sasaran 5. Perakitan tanaman pakan ternak toleran iklim

kering, pengembalaaan dan defoliasi

Pencapaian target dari indikator kinerja penelitian budidaya

tanaman pakan ternak, produksi dan defoliasi untuk kambing,

digambarkan seperti tertera pada Tabel 7. Indikator kinerja utama

sasaran 5 yang telah ditargetkan pada tahun 2014, tercapai cukup

baik dengan capaian 100%.

Hijauan pakan ternak merupakan aspek penting dalam

pemeliharaan ternak ruminansia, baik pada sistem pemeliharaan

ekstensif maupun intensif. Ketersediaan hijauan pakan pada padang

penggembalaan maupun untuk sistem potong angkut cukup

menentukan keberhasilan pengembangan ternak ruminansia.

Penanaman rumput gajah kerdil yang memiliki produktivitas tinggi dan

disukai ternak kambing telah dilakukan guna menambah

keanekaragaman hijauan yang tersedia untuk pakan kambing. Selain

mengetahui produksi dan nilai nutrisi rumput gajah kerdil, dilakukan

penelitian palatabilitas dan kecernaannya sebagai pakan kambing.

Pada tahun 2014 dilaksanakan penelitian lanjutan dengan RPTP

berjudul ”Penelitian Pemanfaatan Tanaman Pakan Pendukung

Produktivitas Kambing”, dimana salah satu kegiatan penelitian adalah

tentang pemanfaatan rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott)

untuk pakan kambing dan penggembalaan kambing pada lahan

pastura. Penelitian bertujuan mempelajari produksi dan nilai nutrisi

rumput gajah type kerdil (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada umur

potong yang berbeda; mengetahui palatabilitas dan kecernaan rumput

gajah type kerdil untuk pakan kambing serta mengetahui persistensi

hijauan yang terdapat pada lahan pastura setelah digembalakan

ternak kambing pada periode tertentu, juga menghasilkan karya tulis

ilmiah yang dipulikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi maupun

prosiding nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter

morfologi rumput gajah kerdil yang dipanen pada interval 30 hari,

utamanya jumlah anakan, lebih banyak dibanding interval panen 60

hari pada ketiga perlakuan jarak tanam. Rataan produksi daun segar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

23

tertinggi diperoleh pada perlakuan jarak tanam 50x100 cm dengan

interval 30 hari (perlakuan J1P1) dengan produksi sebesar 135,8 dan

98,7 t/ha/th untuk Sei Putih dan Siborong-borong; sedang yang

terendah pada perlakuan jarak tanam 100x100 cm dengan interval 60

hari (perlakuan J3P2) masing-masing sebesar 63,0 dan 56,8 t/ha/th.

Selain produksi yang tinggi pada perlakuan J1P1 juga diikuti dengan

nilai nutrisi yang lebih baik, utamanya kandungan protein kasar.

Penggembalaan ternak pada lahan pastura menunjukkan bahwa

tanaman rumput mendominasi vegetasi yang ada pada pastura

campuran dibanding leguminosa. Persentase vegetasi rumput

mencapai 89,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa leguminosa kalah

bersaing dengan rumput, dan rumput lebih persisten dibanding

leguminosa. Disamping itu rumput Brachiaria decumbens dan

Paspalum notatum lebih tahan injakan dan renggutan dibanding

Arachis pintoi dan Stylosanthes guianensis.

Tahapan kegiatan penelitian ini terdiri atas:

1. Luasan penanaman rumput gajah kerdil ( Pennisetum

purpureum cv Mot ) di dua Lokasi masing-masing adalah 675

m2

2. Luasan penanaman Brachiaria decumben, Arachis pintoi dan

Stylosanthes guianensis adalah 750 m2

3. Pemanenan rumput gajah kerdil dilakukan untuk kebutuhan uji

biologis pada kambing boerka, sedang ketiga jenis hijauan lagi

dipanen dengan metode penggembalaan ternak untuk

mengetahui regrowth, dan ketahanan terhadap injakan.

4. Analisis komposisi kimiawi Brachiaria decumbens, Arachis

pintoi dan Stylosanthes guianensis.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

24

Rumput Gajah Kerdil Rumput Brachiaria decumben

Legume Arachis pintoi Legume Stylosanthes guyanensis

Gambar 3. Dua jenis Rumput dan 2 jeni leguminosa yang menjadi indikator sasaran

Tahun 2014

Tabel 7. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 5.

NO Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

5

Perakitan tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi

Seleksi jenis tanaman pakan ternak toleran iklim kering, pengembalaaan dan defoliasi untuk kambing dan ruminansia, spesies rumput (pols) spesies leguminosa (pols)

13.000 5.000

15.000 5.000

125 100

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

25

Sasaran 6. Diseminasi hasil peneltian unggulan dan

Pendampingan teknologi mendukung program

PSDS

Pencapaian target dari indikator kinerja Diseminasi hasil

penelitian unggulan dan Pendampingan teknologi mendukung program

PSDS digambarkan seperti tertera pada Tabel 8. Pencapaian sasaran

tersebut, diukur dengan indikator kinerja utama, yaitu

Pameran/ekspose/visitor plot, magang/Kunjungan lapangan, Publikasi

ilmiah dan Perakitan Komponen dan paket teknologi adaptif spesifik

lokasi. Capaian pada sasaran ini cukup beragam dari masing-masing

indikator kinerja seperti terlihat pada tabel 8.

Tabel 8. Target dan capaian indikator kinerja dalam mencapai sasaran 6.

NO Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

6 Diseminasi hasil peneltian unggulan dan Pendampingan teknologi mendukung program PSDS

Pameran/ekspose/visitor plot, kegiatan

4 4 100,00

magang/Kunjungan lapangan dan PKL, pengunjung

200

715

357,50

Publikasi ilmiah Juknis, buah Brosur, eksemplar Prosiding, makalah Jurnal, makalah Review, makalah

5

1000 10 5 1

3

1000 8 3 1

60,00 100,00 80,00 60,00 100,00

Perakitan Komponen dan paket teknologi adaptif spesifik lokasi, paket teknologi

3

3

100,00

Berdasrkan tabel 8 terlihat bahwa capaian sasaran indikator

pameran/ekspose/visitor plot mencapai 100%. Kegiatan yang diikuti

diantaranya adalah Seminar AAAP ke VI di Yogjakarta, Pekan Agro

inovasi di Badan Litbang Pertanian, Penas ke IV, Pekan Inovasi di

Sumatera Utara, Pengamatan Lingkungan dampak Erupsi Gunung

Sinabung.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

26

Capaian yang cukup fantastik dihasilkan oleh realisasi indikator

kinerja magang/kunjungan lapangan dan PKL yang mencapai

357,50%. Hal ini dikarenakan tingginya animo pengunjung pada

kegiatan-kegiatan tersebut mencapai sekitar 715 orang dari 200 orang

yang semula diperkirakan. Kegiatan magang dan kunjungan lapangan

berasal dari Universitas, Dinas Peranian dan Peternakan, Petani

Peternak dan Sekolah Menengah Kejuruan, bahkan dari berbagai

LSM/NGO.

Capaian yang cukup beragam diperlihatkan dari indikator

publikasi ilmiah. Target yang dapat tercapai dengan baik yaitu brosur

dan review, sedangkan juknis, jurnal dan prosiding realisasinya hanya

mencapai 60-80%. Kondisi ini dikarenakan beberapa alasan

diantaranya: bahan juknis yang belum selesai dari nara

sumber/penulis, ada beberapa tulisan yang tidak diterima oleh dewan

redaksi karena dianggap tidak layak untuk prosiding dan jurnal,

disamping ada beberapa tulisan yang masih dalam proses pengusulan

untuk dipubilkasi. Oleh karena itu diperkirakan di tahun 2015 akan

menambah capaian tingkat realisasi untuk indikator publikasi ilmiah.

Capaian indikator yang terakhir pada sasaran keenam ini

adalah perakitan komponen dan paket teknologi adaftif spesifik lokasi.

Pada dasarnya indikator ini dijabarkan dalam kegiatan pendampingan

mendukung PSDS. Dalam hal ini Loka penelitian bertindak sebagai

fasilitator atau sumber teknologi dalam pencapaian kegiatan PSDS

bekerjasama dengan BPTP terutama BPTP Sumut. Oleh karena disusun

3 komponen dan paket teknologi yang meliputi Manajemen pembibitan

yang diintroduksikan teridiri dari Pemeriksaan Straw, PKB, Flushing 2

bulan sebelum IB dengan legum pohon (+ 3kg legum pohon/ekor/hr),

IB saat estrus, introduksi pejantan unggul (PO) apabila tidak terdeteksi

estrous, dan Teknologi Pakan yang telah diaplikasikan yang terdiri dari

silase pelepah dan daun kelapa sawit, silase limbah ubi kayu dan

limbah jagung, pembuatan pakan blok mineral, introduksi hijauan

pakan ternak dan pengendalian penyakit, Pembuatan pakan komplit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

27

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Total Pagu Anggaran 2014 Loka Penelitian Kambing Potong

sebesar Rp. 8.757.903.000,- terdiri atas 3 jenis belanja, yaitu :

Belanja Pegawai; Belanja Barang; Belanja Modal. Distribusi

pengalokasian pagu terbesar terdapat pada belanja barang yaitu Rp.

3.843.661.000, sedangkan distribusi pengalokasian pagu terendah

terdapat pada belanja modal yaitu Rp. 1.826.000.000

Tabel 9. Kenaikan anggaran belanja sumber dana APBN Lolit Kambing

Tahun 2014.

No Jenis Belanja DIPA 2013 DIPA 2014 Naik/Turun

1 51 Belanja Pegawai 2.747.800.000 3.088.242.000 + 12,39 %

2 52 Belanja

Barang 5.252.322.000 3.843.661.000 -26,82%

3 53 Belanja

Modal 2.496.280.000 1.826.000.000 -26,85%

Jumlah

10.496.402.000 8.757.903.000 -16,56%

Jumlah anggaran belanja tahun 2014 pada Lolit Kambing mengalami

penurunan sebesar 16,56 persen. Hal ini terutama penurunan pada

belanja barang (52) dan belanja modal (53), sedang untuk belanja

pegawai mengalami peningkatan sebesar 12, 39% hal ini disebabkan

Tabel 10. Realisasi Serapan Anggaran Loka Penelitian Kambing Potong Tahun 2014.

No Jenis

Belanja Pagu Anggaran

Jumlah Realisasi s/d bulan ini

Sisa Anggaran %

Realisasi Anggaran

1. Pegawai 3.088.242.000 2,913,954,629 174,287,371 94.35

2. Barang 3.843.661.000 3.809.557.046 34.103.954 99.11

3. Modal 1.826,000,000 1.814.086.800 11.913.200 99.34

Total 8,757,903,000 8,537,598,475 220,304,525 97.48

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

28

adanya penambahan CPNS sebanyak 3 orang, pengikatan gaji dan

adanya tambahan belanja gaji terusan bagi 2 orang PNS yang

meninggal pada tahun 2014.

Tingkat penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014

pada Lolit Kambing mengalami peningkatan yang cukup tinggi baik

penerimaan umum maupun penerimaan fungsional. Pada penerimaan

umum kenaikan ini disebabkan oleh adanya kenaikan sewa rumah

milik negara sebesar dua kali lipat dibanding sewa Tahun sebelumnya

ini sesuai dengan Lampiran surat keputusan Menteri Pertanian nomor

662/Kpts/PL.120/5/2014 tanggal 30 mei 2014 tentang Penetapan

penunjukan penghunian rumah negara golongan II di lingkungan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada Loka Penelitian

Kambing Potong.

Tabel 11. Tingkat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2014 Lolit Kambing

No Jenis Penerimaan Target Realisasi Persen Capaian

1 Umum 6.246.000 18.897.188 302,5

-sewa rumah 13.457.310

-Mess 120.000

-Koperasi 5.319.878

2 Fungsional

- Penjualan Ternak 27.000.000 27.000.000 139,5

JUMLAH 33.246.000 56.573.938 170

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

29

I. PENUTUP

Secara umum kegiatan selama tahun anggaran 2014, Loka

Penelitian Kambing Potong telah melaksanakan berbagai kegiatan

yang bersifat administratif, koordinatif, serta kegiatan penelitian

kegiatan penelitian dan manajemen pengelolaan anggaran dengan

tujuan mendapatkan inovasi teknologi yang diperlukan pengguna

dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak kambing.

Permasalahan yang dihadapi oleh Loka Penelitian Kambing

Potong dalam pelaksanaan program kegiatan tahun 2014 dilihat dari

segi pencapaian sasaran adalah masih tingginya Kualifikasi SDM yang

yang berpendidikan SLTA kebawah, sehingga tidak memenuhi

persyaratan sesuai ketentuan pemerintah dalam memangku suatu

jabatan tertentu harus minimal berpendidikan D3 (diploma), walaupun

berdasarkan pengalaman SDM masih mampu melakukan tugas-tugas

tersebut. Maslah lain adalah masih tingginya kematian ternak kambing,

terutama pada umur prasapih, kondisi ini terjadi sebagian besar karena

faktor umur ternak induk yang telah tua, dan faktor non teknis (terjepit

pada celah lantai kandang, terjatuh dari kandang pada malam hari).

Informasi yang disampaikan dalam laporan kinerja ini

diharapkan dapat menjadi referensi umum bagi semua pihak yang ingin

mengetahui kegiatan yang dilaksanakan oleh Loka Penelitian Kambing

Potong.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

1

Realisasi anggaran belanja Loka Penelitian Kambing Potong Tahun 2014

NO JENIS OUTPUT SATUAN VOLUME PAGU

ANGGARAN Rp 000

REALISASI SAMPAI BULAN INI

FISIK (%)

KEUANGAN

(Rp) 000 (%)

1 Laporan pengelolaan satker Laporan 11 354.995 100 354.612.463 99

2 Laporan Diseminasi teknologi peternakan Laporan 4 686.375 100 675.761.922 98

3 SDG ternak ruminansia, unggas dan aneka ternak Galur 2 225.500 100 224.339.902 99

4 Galur harapan ternak dan tanaman pakan Galur 3 935.099 100 935.028.760 99

5 Inovasi teknologi pakan Teknologi 3 225.600 100 225.275.516 99

6 Benih unggul tanaman pakan ternak Batang 20000 330.700 100 327.378.800 99

7 Layanan Perkantoran

Bulan Layanan 12 4.183.972 100 3.978.325.863 95

8 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit 24 1.096.000 100 1.088.612.000 99

9 Gedung/ Bangunan M2 56 695.000 100 690.474.800 99

10 belanja pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya 24.662 0 - 0

Jumlah 8.757.903 99 8.499.810.026 97

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

2

IKU LOKA PENELITIAN KAMBINGI POTONG 2010 – 2014

SASARAN Indikator Kinerja TARGET PENCAPAIAN

2010 2011 2013 2013 2014

Pendampingan teknologi

mendukung program PSDS-K dengan peningkatan produktivitas

30 -40%

1. Perakitan komponen dan paket 3 teknologi

adaptif spesifik lokasi. 2. 3 3 3 3 3

Peningkatan kelahiran (%) >15 >15 >15 >15 >15

pertambahan bobot hidup sapi potong (%) >20 >20 >20 >20 >20

Pembentukan kambing unggul tipe pedaging

Pembentukan populasi dasar kambing Boerka sebanyak 500

125 250 325 450 500

Pembentukan populasi dasar kambing Boerawa

sebanyak 125 ekor 5 25 50 75 125

Koleksi dan karakterisasi Plasma

Nutfah Kambing Seca in-/eksitu

Terkoleksi dan terkarakterisasi Plasma Nutfah

Kambing secara in/eksitu 15 30 59 75 125

Unit perbanyakan benih sumber Peningkatan benih sumber kambing terseleksi 40 60 96 120 140

Introduksi teknologi prosesing

pakan berbasis sumber daya lokal

teknologi pakan komplit yang murah berbasis

limbah sawit, sagu, coklat 1 2 4 2 2

Perakitan tanaman pakan ternak

toleran iklimkering, pengembalaan dan defoliasi

seleksi jenis tanaman pakan ternk toleran ikli

kering, pengembalaan dan defoliasi untuk kambing dan ruminansia

400 400 400 400 400

Diseminasi hasil penelitian unggulan

Jumlah mengikuti ekspose, kegiatan 4 6 4 4 4

Pelayanan informasi pada penguna, orang 200 200 200 200 200

Jumlah publikasi ilmiah, dan judul 15 15 15 15 15

Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Penelitian Kambing Potong 2014

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian

1