pengembangan media foto jurnalistik yang …

22
PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG BERORIENTASI PADA KECERDASAN INTERPERSONAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Mira Nuryanti Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan guru dalam merancang media yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dalam pembelajaran menulis puisi. Penelitian menggunakan metode penelitan dan pengembangan (Research and Development). Setelah dilakukan analisis data kemampuan menulis puisi siswa pada uji coba lebih luas di enam sekolah, pengembangan media efektif di lima sekolah uji coba lebih luas. Media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII di Rayon Bandung Selatan. Kata kunci: media foto jurnalistik, kecerdasan interpersonal, menulis puisi Pendahuluan Berdasarkan studi pendahuluan pada forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Rayon Bandung Selatan, pengajaran menulis puisi di Sekolah Menengah Pertama masih memuat pengajaran teoretis daripada praktis. Guru cenderung menanamkan teori menulis puisi yang baik pada siswa, tetapi kesulitan dalam merangsang daya imajinasi siswa untuk menulis puisi. Siswa di Rayon Bandung Selatan pada umumnya buntu memunculkan gagasan ketika menulis puisi. Selain itu, mereka sulit untuk menentukan diksi dan gaya bahasa yang tepat dalam penulisan puisi sehingga diksi dan gaya bahasa yang dipakai kurang menimbulkan nuansa makna bagi pembaca, tidak puitis, dan sering mengulang kata-kata yang sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, kreativitas penulisan puisi tidak berkembang karena siswa kurang peka terhadap realita kehidupan. Siswa beranggapan bahwa kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang sulit, membosankan, dan tidak bermakna. Selain itu, para guru di Rayon Bandung Selatan bersepakat bahwa menghadirkan media di kelas dapat membantu siswa mengembangkan imajinasi dan memunculkan variasi diksi. Para ahli neurologi berpendapat bahwa dua belahan otak akan terangsang secara bersama-sama jika informasi dikemas dalam bentuk kata-kata (verba) dan gambar (grafis), serta memori akan tertata dengan baik, efektif, dan efisien jika diformulasikan dalam bentuk kata dan gambar (Pasiak, 2006: 54). Hal yang sama

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIKYANG BERORIENTASI PADA KECERDASAN

INTERPERSONAL DALAM PEMBELAJARAN MENULISPUISI

Mira Nuryanti

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan guru dalam merancangmedia yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan pengembangan media fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dalampembelajaran menulis puisi. Penelitian menggunakan metode penelitan danpengembangan (Research and Development). Setelah dilakukan analisis datakemampuan menulis puisi siswa pada uji coba lebih luas di enam sekolah,pengembangan media efektif di lima sekolah uji coba lebih luas. Media fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal efektif untukmeningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII di Rayon BandungSelatan.

Kata kunci: media foto jurnalistik, kecerdasan interpersonal, menulis puisi

PendahuluanBerdasarkan studi pendahuluan pada forum Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Rayon Bandung Selatan,pengajaran menulis puisi di Sekolah Menengah Pertama masih memuat pengajaranteoretis daripada praktis. Guru cenderung menanamkan teori menulis puisi yangbaik pada siswa, tetapi kesulitan dalam merangsang daya imajinasi siswa untukmenulis puisi.

Siswa di Rayon Bandung Selatan pada umumnya buntu memunculkangagasan ketika menulis puisi. Selain itu, mereka sulit untuk menentukan diksi dangaya bahasa yang tepat dalam penulisan puisi sehingga diksi dan gaya bahasa yangdipakai kurang menimbulkan nuansa makna bagi pembaca, tidak puitis, dan seringmengulang kata-kata yang sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru,kreativitas penulisan puisi tidak berkembang karena siswa kurang peka terhadaprealita kehidupan. Siswa beranggapan bahwa kegiatan menulis puisi merupakankegiatan yang sulit, membosankan, dan tidak bermakna. Selain itu, para guru diRayon Bandung Selatan bersepakat bahwa menghadirkan media di kelas dapatmembantu siswa mengembangkan imajinasi dan memunculkan variasi diksi.

Para ahli neurologi berpendapat bahwa dua belahan otak akan terangsangsecara bersama-sama jika informasi dikemas dalam bentuk kata-kata (verba) dangambar (grafis), serta memori akan tertata dengan baik, efektif, dan efisien jikadiformulasikan dalam bentuk kata dan gambar (Pasiak, 2006: 54). Hal yang sama

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

diungkapkan oleh Fiske dan Taylor (Jensen, 2008: 91) bahwa cara yang paling baikuntuk memasukkan informasi adalah melalui gambar hidup yang konkret.

Foto jurnalistik adalah media visualisasi yang konkret, hidup, gabungan katadan gambar, mengundang daya tarik pembaca, mengubah ide-ide abstrak menjadirealistis, serta merangsang imajinasi siswa. Selain itu, siswa dapat dengan mudahmenemukan foto jurnalistik dalam media massa, media online, atupun buku tekspelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran pun harus bersinergi denganpengelolaan kecerdasan siswa. Media yang dipilih hendaknya dapat mengasahkecerdasan dan kompetensi siswa. Salah satu kecerdasan yang dapat membekalisiswa untuk meraih kesuksesan hidup adalah kecerdasan interpersonal. Hal tersebutdinyatakan oleh Humprey (Yusuf dan Nurihsan, 2005: 235) bahwa inteligensiinterpersonal merupakan bentuk yang paling penting dalam inteligensi manusiakarena mampu memelihara hubungan dengan manusia secara efektif sertakeberhasilan dalam kehidupan seseorang seringkali sangat bergantung padainteligensi interpersonalnya.

Foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal diharapkanmampu merangsang imajinasi, emosi, dan sisi kemanusiaan siswa dalampembelajaran menulis puisi sehingga siswa dapat mengasah kecerdasaninterpersonal, yaitu sikap berempati, bertanggung jawab sosial, dan berhubungansecara personal. Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan mengembangkanmedia foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dalampembelajaran menulis puisi siswa SMP Rayon Bandung Selatan. Melalui penelitianini, diharapkan dapat memecahkan masalah problematik pengajaran sastra,khususnya dalam menulis puisi dengan penggunaan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal. Di samping itu, siswa berolehpengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna dalam pembelajaransehingga dapat menulis puisi melalui rangsangan tampilan visualisasi media fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal. Mereka pun dapatmengasah kecerdasan interpersonal dengan menginternalisasi nilai-nilai kehidupansosial yang terkandung dalam foto jurnalistik.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). MenurutSugiono (2008: 297), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitianyang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifanproduk tersebut.

Penelitian ini dilakukan sampai pada tahap uji coba, yaitu setelahdihasilkannya draft final media tanpa dilanjutkan pada pengujian hasil atau validasimedia. Walaupun demikian, menurut Sukmadinata (2010: 187) tidak berarti bahwadampak dari penerapan media yang dikembangkan tidak ada. Hasil atau dampakdari penggunaan media sudah ada, baik pada uji coba terbatas maupun uji cobalebih luas. Berikut ini adalah gambaran visual langkah-langkah penelitian danpengembangan yang dimodifikasi oleh Sukmadinata dkk. (2010: 189).

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Gambar 3.1Gambaran Visual Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang Dimodifikasi

Oleh Nana Syaodih Sukmadinata dkk.

Lokasi penelitian dilaksanakan di Rayon Bandung Selatan Kota Bandung.Rayon Bandung Selatan terbagi atas tiga subrayon, yaitu subrayon 10, 11, dan 12.Tiap subrayon terdiri atas 11 sekolah. Dengan demikian, terdapat 33 sekolah diRayon Bandung Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 sekolah. Tiga sekolahdiambil sebagai subjek penelitian uji coba terbatas dan enam sekolah dijadikansubjek penelitian uji coba lebih luas. Sampel diambil secara acak. Sembilan sekolahtersebut terdiri atas SMP Ganesha, MTSn 1, SMPN 36, SMPN 3, SMP Assalam,SMPN 10, SMPN 25, SMPN Dewi Sartika, dan SMPN 24.

Kajian Pustaka

Media PembelajaranAnitah (2010: 4-5) menghimpun definisi media pembelajaran dari beberapa

pakar dan sumber resmi , yaitu 1) dalam kamus Webster Dictionary (1960), mediaatau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjangatau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihakatau dua hal; 2) Association for Educational Communication and Technology (AECT,1977) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untukmenyalurkan informasi; 3) Brigss (1977) mengatakan bahwa media pada hakikatnyaadalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran,termasuk di dalamnya buku, videotape, slide suara, suara guru, atau salah satukomponen dari suatu sistem penyampaian; 3) Bretz (1971) mengungkapkan bahwamedia adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah, jadi suatu perantara. Bretz(1971) menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatuhubungan dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi.Perbedaannya adalah bahwa media komunikasi merupakan sesuatu yangberkemampuan untuk menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan salingtindak antara pembelajar dengan subjek yang dipelajari, sedangkan yang keduasemata-mata adalah penunjang pada penyajian yang dilakukan oleh guru.

Studi

Pustaka

Survei

Lapangan

Penyusunan

Draf Produk

STUDI PENDAHULUAN

Uji Coba

Terbatas

Uji Coba

Lebih

Luas

Pre test

Perlakuan

Post Test

PENGEMBANGAN PENGUJIAN

Sumber : Sukmadinata (2010 : 189)

Gambar 1 1

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Berdasarkan uraian definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalahsetiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yangmemungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Foto jurnalistik termasuk pada media yang bersifat peristiwa, tetapi disajikan dalambentuk alat komunikasi satu arah, yaitu foto. Dengan demikian, media pembelajaranfoto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dapat diartikansebagai sesuatu peristiwa dalam bentuk foto yang mengantarkan pesanpembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan.

Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan InterpersonalFoto jurnalistik sebagai bagian dari fotografi sering kita temukan dalam

media massa cetak hingga media online. Gambar fotografi dapat menunjang prosespembelajaran seperti yang dinyatakan oleh Sudjana dan Rivai (2009: 70) bahwamedia fotografi dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuanberbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, berdramatisasi,bacaan, penulisan, melukis, dan menggambar.

Menurut Yunus (2010: 92), foto jurnalistik memiliki beberapa pengertian,yaitu 1) bagian proses dan aktivitas jurnalistik yang menyangkut objek gambarsehingga kegiatan foto jurnalistik perlu menekankan pada upaya pencarian,pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran foto yang mengandung nilai beritamelalui media massa; dan 2) foto jurnalistik dapat dinyatakan sebagai paduanantara gambar dan kata. Oleh karena itu, foto jurnalistik harus didukung dengankata-kata yang sering disebut sebagai teks foto (photo caption).

Penulis memilih foto jurnalistik berjenis daily life photo dan social andenvironment photo sebagai media pembelajaran untuk dikembangkan dalampembelajaran menulis puisi dengan beberapa alasan berikut ini. 1) Kedua jenis fototersebut menceritakan kehidupan sosial masyarakat sehari-hari serta lingkunganhidupnya yang dipandang dari segi kemanusiawiannya (human interest) sebagaibukti kedekatan visual dengan kehidupan siswa. Hal tersebut akan menghasilkansatu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dansosial siswa sehingga siswa dapat berimajinasi aktif dalam menulis puisi. 2) Keduajenis foto bersifat universal, yaitu sebagai orientasi pesan yang bersifat universal,tidak menyinggung suku, agama, dan ras, serta bukan hasil karya subjektif sehinggasiswa dapat memahami substansi materi dari peristiwa yang diabadikan.

Menurut Uno dan Kuadrat (2009: 15), kecerdasan interpersonal perlu lebihdihargai dan dikembangkan peserta didik sejak usia dini karena hal inilah yangmendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak sehingga akanmembuat seluruh potensinya dapat berkembang secara lebih optimal. Oleh karenaitu, peneliti memilih media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal dalam penelitian ini. Selain itu, Desmita (2010: 36-37) menjelaskanbahwa jika dilihat dari tahapan perkembangan psikologis, anak usia sekolahmenengah (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun) danmemiliki sejumlah karakteristik yang menonjol, seperti 1) terjadinyaketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan; 2) mulai timbulnya ciri-ciri sekssekunder; 3) kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengankeinginan bergaul, dan keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

bimbingan, serta bantuan dari orang tua; 4) senang membandingkan kaidah-kaidah,nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orangdewasa; 5) mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifatkemurahan dan keadilan Tuhan; 6) reaksi dan ekspresi emosi masih labil; 7) mulaimengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuaidengan dunia sosial; 8) kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebihjelas. Dengan demikian, pengasahan kecerdasan interpersonal sangat dibutuhkanpada usia psikologis siswa SMP agar mereka mampu beradaptasi dengan baik sertamemiliki konsep diri yang utuh.

Menulis PuisiKeterampilan menulis diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif

dan imajinatif seperti melalui catatan harian (Alwasilah, 2007: 5). Dalam catatanharian, seseorang mengekspresikan ranah afektifnya secara ekspresif dan jugaimajinatif, tidak dimulai dengan pemahaman kognitif. Oleh karena itu, menurutAlwasilah (2007: 5), keterampilan menulis puisi pun dapat diawali dengan“penyapaan” sisi afektif siswa, kemudian psikomotor (menulis puisi), dan terakhir“menyentuh” aspek kognitifnya.

Pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal dalam pembelajaran menulis puisi diawali dengan merangsang aspekafektif siswa dengan penyajian gambar foto jurnalistik yang berorientasi padaunsur-unsur pengasahan kecerdasan interpersonal, yaitu empati, tanggung jawab,dan hubungan antarpribadi. Ketika siswa melakukan proses visualisasi foto,kepekaan interpersonalnya muncul dan inilah yang dimaksud dengan sisi afektif.Dengan demikian, siswa dapat berekspresi dan berimajinatif melalui media fotoyang ditampilkan. Selanjutnya, dengan modal afektif itu, siswa melaksanakankegiatan psikomotor yaitu menulis sebuah puisi. Pada akhirnya, siswa akanmenginternalisasi konsep kognitif tentang hakikat dan teoretis penulisan puisi yangbaik sebelumya diawali melalui serangkaian kegiatan psikomotor (menulis puisi).

Sebuah puisi lahir dapat melalui peristiwa kecil ataupun dramatis yangsifatnya faktual (Asphahani, 2007: 40). Foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal adalah rekaman peristiwa faktual yang aktual danmengandung informasi. Oleh karena itu, menulis puisi dengan media fotojurnalistik adalah membawa fakta ke dalam puisi melalui proses berimajinasi danberekspresi dengan media bahasa tulis.

Tahap-tahap Menulis Puisi dengan Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi padaKecerdasan Interpersonal

Proses menulis puisi dapat dibantu dengan media pembelajaran. Tidakmudah bagi siswa untuk memperoleh ide dan imajinasi ketika memulai menulispuisi. Media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonalmerupakan salah satu upaya untuk merangsang kreativitas dan imajinasi siswadalam menulis puisi.

Sudjana dan Rivai (2009: 11) mengemukakan tahapan membaca pesan–pesanvisual foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dalampembelajaran menulis puisi sebagai berikut.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

1) Tahap diferensiasiPada tahap ini, siswa mulai mengamati dan menganalisis terlebih dahuluunsur-unsur visual tersebut. Pembelajaran menulis puisi melalui gambarfoto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal merupakanlangkah awal untuk merangsang imajinasi siswa. Pada tahap ini, siswadibimbing untuk mengamati dan menganalisis isi gambar, merinci setiappesan visual yang terdapat dalam foto.

2) Tahap integrasiFoto jurnalistik adalah kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkansatu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakangpendidikan dan sosial pembacanya. Pada tahap ini, siswa menempatkanunsur-unsur visual secara serempak, menghubungkan keseluruhan visualkepada pengalaman-pengalamannya. Pada tahap ini, siswa difokuskanuntuk menghubungkan pesan visual dari gambar foto jurnalsitik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal dengan pengalamannyasehingga pengalaman tersebut menjadi salah satu unsur proses kreatif siswauntuk dituangkan ke dalam puisi.

3) Tahap konseptualisasiPada tahap ini, siswa dapat menciptakan konsep baru dari apa yang telahmereka cermati pada foto jurnalistk yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal. Siswa termotivasi untuk mengolah bahasa, memunculkan ide,dan berimajinasi yang berhubungan dengan visualisasi foto jurnalistik yangdipelajarinya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Perencanaan dan Pengembangan Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi padaKecerdasan Interpersonal

Penyusunan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal melalui tahapan pengembangan sebagai berikut.1) Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan, peneliti merumuskan analisis kebutuhan danhasil studi literatur tentang karakteristik produk media yang akan dikembangkandi Rayon Bandung Selatan Kota Bandung. Berdasarkan hasil wawancara padaempat guru, media yang kreatif dan inovatif mendesak untuk dirancang bersamaoleh para guru sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran menulis puisi.

2) Pengembangan ProdukDraf atau produk awal dirancang oleh pengembang (peneliti) bekerja sama

atau dengan bantuan para ahli yang terkait dengan pengembangan produk.Peneliti dan para ahli merancang media foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal dengan terlebih dahulu menentukan (1) rancangankriteria unsur kecerdasan interpersonal yang akan dikembangkan dalam foto; (2)rancangan kriteria media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal; (3) pemilihan foto jurnalistik dari media massa ataupun media online berdasarkan acuan kriteria yang telah ditetapkan;(4) kriteria penilaianmenulis puisi; (5) dan desain pembelajaran menulis puisi dengan media fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal. Kriteria penilaian,

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

pemilihan foto jurnalistik, dan desain pembelajaran dirancang oleh para ahlimelalui serangkaian Judgement untuk menilai kelayakan dasar-dasar konsep atauteori yang digunakan.

3) EvaluasiTahap evaluasi untuk mengetahui hasil pengembangan media foto jurnalistik

yangBerorientasi pada Kecerdasan interpersonal melalui proses pembelajaranmenulis puisi.

Pengembangan Media pada Uji Coba Terbatas dan Penyempurnaan AwalSetelah mendapatkan masukan dan penyempurnaan-penyempurnaan

berdasarkan hasil evaluasi dan uji coba di atas meja, selanjutnya dilakukan uji cobalapangan di sekolah. Berdasarkan pendapat Borg dan Gall (Sukmadinata, 2010: 176),untuk uji coba terbatas produk awal dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah denganmelibatkan tiga orang guru dari masing-masing sekolah.

Peneliti dan guru berdiskusi tentang rancangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal dalam pembelajaran menulis puisi. Hasildiskusi dengan guru dibahas kembali oleh pengembang yang akan digunakanuntuk menyempurnakan produk awal. Selanjutnya, rancangan media fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal siap diberikan padaguru untuk digunakan di kelasnya masing-masing dalam proses pembelajaranmenulis puisi.

Pada putaran uji coba terbatas, pengembang mencatat temuan-temuanpenting selama proses pembelajaran yang akan menjadi masukan untukpenyempurnaan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal.

Setelah penulis menggunakan produk media foto jurnalistik yang berorientasipada kecerdasan interpersonal dalam uji coba terbatas serta menganalisis hasilpembelajaran menulis puisi, ada beberapa temuan penting yang harusditindaklanjuti sebagai bentuk penyempurnaan produk media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal dalam pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru model Mata Pelajaran BahasaIndonesia di tiga sekolah uji terbatas, maka diperoleh catatan dan temuan pentingyang akan menjadi masukan bagi penyempurnaan produk media foto jurnalistikyang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dalam pembelajaran menulis puisiuntuk uji coba lebih luas.

1) Media foto jurnalistik yang digunakan dalam uji coba terbatas sudah cukupmembangkitkan imajinasi siswa, tetapi guru memberi gagasan agar peristiwadalam foto yang disajikan dekat dengan keseharian siswa di Rayon BandungSelatan. Hal tersebut untuk lebih menyentuh emosi dan hati siswa sehinggaimajinasi mudah untuk dimunculkan. Kehidupan di pinggir rel kereta apijarang mereka temui dan dialami sebelumnya oleh siswa, sedangkan menulispuisi lebih baik dirangsang oleh media yang sering mereka alami, lihat, dandengar.

2) Foto jurnalistik hendaknya diambil dari media massa lokal sehinggasubstansi materi peristiwa yang disajikan dekat dengan kehidupan siswa.

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

3) Siswa diberi pilihan dua foto jurnalistik agar ruang imajinasi lebih luas sesuaidengan pengalaman kehidupan mereka sebelumnya.

4) Guru menyarankan agar dalam pemodelan, siswa langsung diberikan contohpuisi berdasarkan gambar sehingga mereka dapat memahami pola penulisanpuisi yang dirangsang oleh media gambar sekaligus menemukan unsur-unsur pembangun dalam puisi tersebut;

5) Siswa tidak hanya mengamati foto melalui tayangan in focus, tetapi fotodibagikan pada siswa agar lebih jelas dalam pembacaan foto tersebut.

6) Guru harus memahami dengan baik unsur kecerdasan interpersonal yangdikembangkan dalam media foto sehingga siswa tidak salah dalammemahami makna foto.

Pengembangan Media pada Uji Coba Lebih Luas dan Penyempurnaan AkhirBerdasarkan hasil uji coba terbatas pada tiga sekolah, pengembang

menyempurnakan produk awal dan melakukan penyempurnaan terakhir sebelumuji coba lebih luas di enam sekolah. Penyempurnaan hanya dilakukan pada mediadan proses pembelajaran. Setelah produk hasil penyempurnaan terakhirdiujicobakan, pengembang menyempurnakan draf terakhir berdasarkan temuan-temuan selama uji coba lebih luas. Dengan demikian, draf sudah dinilai final dansiap untuk uji produk.

a. Rancangan Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasaninterpersonal untuk Uji Coba Lebih Luas

Tabel 1Kriteria Penilaian Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan

Interpersonal untuk Uji Coba Lebih Luas

ASPEKYANG

DIUKURINDIKATOR

(1) (2)Karakteristik Mengandung nilai berita atau peristiwa/kejadian

yang sarat akan unsur tanggung jawab sosial,hubungan personal, dan empatiFoto jurnalistik hendaknya diambil dari mediamassa lokal sehingga substansi materi peristiwayang disajikan dekat dengan kehidupan siswa;Disertai dengan teks foto (caption)

Dimuat di media massa atau media on lineBersifat universal, yaitu orientasi pesan yangbersifat universal, tidak menyinggung suku,agama, dan ras.Visualisasi foto bukan hasil karya subjektifsehingga siswa dapat memahami substansimateri dan peristiwa yang diabadikan

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Pengambilan momentum peristiwa dengan tepat

Mengacu pada manusia karena manusia adalahsubjek sekaligus pembaca foto jurnalistikMemiliki daya tarik yang tinggi dan tidakmembosankanPeristiwa dalam foto dekat dengan kesehariansiswa di rayon Bandung Selatan

Kategori Menceritakan kehidupan sosial masyarakatsehari-hari serta lingkungan hidupnya yangdipandang dari segi kemanusiawiannya (humaninterest)Kehidupan sosial masyarakat yang ditampilkanmengandung unsur tanggung jawab sosial,hubungan personal, dan empati

Fotografis Foto didukung oleh pencahayaan yang tepat

Foto memiliki objek yang fokus

Foto menampilkan gambar yang bersih dan utuh

Kreativitas Foto yang dihasilkan unik dan menarik sertaterdapat unsur tanggung jawab sosial, hubunganpersonal, dan empati

Teks foto disajikan dengan bahasa yang lugasdan ringkas, mengandung 5W1H, serta minimalterdiri atas dua kalimat

Komunikasi Foto jurnalistik adalah gambar dua dimensi

Foto jurnalistik memberi kesan gerak sehinggatidak sulit dalam menghayati maknanyaFoto jurnalistik menekankan gagasan pokok danimpresi yang beroriantasi pada tanggung jawabsosial, hubungan personal, dan empati

(1) (2)Foto jurnalistik menyampaikan berita, pesan, daninformasi yang mengandung tanggung jawabsosial, hubungan personal, dan empatiFoto jurnalistik adalah komunikasi dengan orangbanyak sehingga pesan disampaikan harussingkat dan segera diterima pembaca yangberaneka ragamFoto jurnalistik berfungsi untukmenginformasikan, meyakinkan, dan menghiburpembaca

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Berdasarkan hasil pengembangan media pada uji coba terbatas, maka mediafoto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal untuk uji cobalebih luas dipilih dua foto sebagai berikut.

Gambar 1Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan Interpersonal

BANDUNG, 30/3-AMBRUK. Dua orang murid SD Sejahtera IVmelihat bangunan sekolah mereka yang ambruk, Bandung, JawaBarat, Senin (30/3). Bangunan SD Sejahtera IV ambruk saat prosesbelajar mengajar berlangsung, beruntung tidak terjadi korban yangtertimpa reruntuhan bangunan. Bangunan yang direhab ini barudigunakan proses belajar mengajar selama seminggu dari danarole sharing APBN sebesar Rp 320 juta. Foto Antara/AgusBebeng/Stringe

Gambar 2Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan Interpersonal

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

BALEENDAH, 4/2-TETAP SEKOLAH. Sejumlah murid SDMekarsari, tetap bersekolah meski harus menembus banjir, KabBandung, Jawa Barat, Kamis (4/2). Dalam kurun 2009 sebanyak 219kali banjir menerjang Cieunteung, termasuk sekolah. NamunKegiatan Belajar Mengajar tetap berlangsung karena keinginan wargadan pihak sekolah. Kini Pihak berencana mencari tempat amanuntuk pembangunan sekolah baru yang bebas banjir, akan tetapimenunggu pihak terkait untuk pendanaan. FOTO ANTARA/AGUSBEBENG/10

b. Rancangan Pembelajaran Menulis Puisi untuk Uji Coba Lebih Luas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VIII (delapan)/4 (genap)Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (satu kali pertemuan)

1. Standar KompetensiMenulis (Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas)

2. Kompetensi DasarMenulis puisi bebas dengan menggunakan kata yang sesuai

3. IndikatorSiswa mampu menulis puisi dengan menggunakan kata-kata yangmenggambarkan empati, tanggung jawab sosial, dan hubungan personaldengan tepat berdasarkan foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal.

4. Tujuan PembelajaranSetelah mengamati foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal, Siswa mampu menulis puisi dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan empati, tanggung jawab sosial, dan hubunganpersonal dengan tepat.

5. Materi Pokoka. Model puisi yang dibuat berdasarkan gambarb. Unsur-unsur pembangun puisi (diksi/pilihan kata, tema, gaya

bahasa/majas, imaji, dan rima)c. Metode Pembelajaran

Inkuiri, tanya jawab, dan pemodeland. Kegiatan Pembelajaran

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Pertemuan Kegiatan Waktu(1) (2) (3)

Kedua Pendahuluan 5’a. Siswa menjawab salam yang

disampaikan oleh guru.b. Siswa dikondisikan oleh guru agar

siap untuk belajar.c. Siswa menginformasikan

kehadiran pada guru.d. Siswa menyimak penjelasan guru

tentang kegiatan pembelajaran.Inti 65’

a. Siswa dan guru melakukan tanyajawab tentang puisi dan unsur-unsur pembangunnya.

b. Siswa membaca dan memahamipuisi yang dibuat berdasarkangambar.

c. Siswa menentukan unsur-unsurpembangun puisi dalam modelpuisi tersebut.

d. Siswa mengamati foto jurnalistik.e. Siswa menyimak penjelasan guru

tentang unsur-unsur kecerdasaninterpersonal dalam foto tersebut

f. Siswa menulis puisi setelahmengamati foto jurnalistiktersebut

Penutup 10’a. Siswa bersama guru melakukan

refleksi pembelajaran menulispuisi

b. Siswa menyampaikan kesan-kesanselama pembelajaran

6. Alat/bahan/Sumbera. Alat/bahan : contoh puisi, media foto jurnalistik yang berorientasi

pada kecerdasan interpersonal, dan materi tentang unsur-unsurkecerdasan interpersonal

b. Sumber : Buku pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII olehAsep Ganda dkk. (Penerbit : PT Grafindo Bandung)

c. Evaluasi : tes menulis puisi bebas

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Efektivitas Pengembangan Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi padaKecerdasan Interpersonal

Uji statistik dilakukan untuk mendukung/ menguatkan hasil analisisterhadap keefektifan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal pada uji coba lebih luas.

Sebelum melakukan uji statistik, data awal, yakni berupa nilai skala yangbersifat ordinal, terlebih dahulu harus ditransformasikan ke dalam skala ukurinterval untuk menghasilkan perhitungan yang lebih baik. Oleh sebab itu, untukmentransformasi data ordinal ke dalam interval digunakan Metode Successive Interval(MSI). Data dalam skala interval dapat dilihat pada lampiran.

Pengujian statistik diawali dengan uji normalitas dan hasilnya data bersifattidak normal. Dengan demikian, pengujian yang digunakan adalah statistiknonparametrik karena asumsi normalitas data tidak terpenuhi. Uji statistiknonparametrik yang digunakan adalah Mann-Whitney U, yakni untuk mengujisignifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentukordinal. Uji ini merupakan uji terbaik untuk menguji hipotesis komparatif duasampel independen bila datanya berbentuk ordinal (Sugiono, 2003: 252). Karenadata dalam penelitian ini telah ditransformasikan ke dalam bentuk interval, makaperlu diubah ke dalam bentuk ordinal, yaitu dengan melakukan pemeringkatan data(berbeda dengan data ordinal di awal). Data hasil pemeringkatan inilah yang akandigunakan untuk mencari nilai Uhitung.

Berikut adalah tahapan pengujiannya.a. Uji Mann-Whitney U (Dua Pihak dan Satu Pihak)

Hipotesis Uji1) Hipotesis Uji untuk Uji Mann-Whitney U Dua Pihak

H0 : Pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas tidak berbeda secara Signifikan dalam meningkatkankemampuan menulis puisi

H1 : Pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuanmenulis puisi

2) Hipotesis Uji untuk Uji Mann-Whitney U Satu PihakH0 : Pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi pada

kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luas dan uji cobaterbatas tidak berbeda secara Signifikan dalam meningkatkankemampuan menulis puisi.

H1 : Pengembangan media foto Jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luas secara signifikanmemberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan kemampuanmenulis puisi daripada uji coba terbatas

Kriteria uji:H0 diterima jika harga U yang terkecil lebih besar dari Utabel. Hal itu

dapat juga dinyatakan jika nilai probabilitas (p-value) > 0,05, H0 diterima dan

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

jika nilai probabilitas (p-value) < 0,05, H0 ditolak. Untuk uji satu pihak, nilaiprobabilitas dibagi dua atau ( ).

Hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS Statistics 17.0adalah sebagai berikut.

b. Hasil Perhitungan Uji Mann-Whitney U1) SMPN 36 dan SMP Assalam

Tabel 2Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi

SMPN 36 dan SMP Assalam

N Rata-rataPeringkat

JumlahPeringkat

Uji Terbatas(SMPN 36) 34 24.79 843.00

Uji Coba LebihLuas(SMP Assalam)

32 42.75 1368.00

Total 66

Tabel 3Hasil Perhitungan Uji Mann- Whitney Ua

SMPN 36 – SMP AssalamMann-Whitney U 248.000Z -3.825Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Grouping Variable : SMPN 36 – SMP Assalam

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,000, atau probabilitas (p-value) di bawah 0,05 (0,000 < 0,05).Maka H0 ditolak, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.Untuk uji satu pihak, nilai p-value = , = 0,000. Oleh karena p-value lebih kecildaripada 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Pengembangan media fotoJurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luassecara signifikan memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

2) SMPN 36 dan SMPN 3

Tabel 4Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi

SMPN 36 dan SMPN 3

N Rata-rataPeringkat

JumlahPeringkat

Uji Terbatas (SMPN 36) 34 29.26 995.00

Uji Coba Lebih Luas (SMPN3) 39 43.74 1706.00

Total 73

Tabel 4.98Hasil Perhitungan Uji Mann- Whitney Ua

SMPN 36 - SMPN 3Mann-Whitney U 400.000Z -2.929Asymp. Sig. (2-tailed) .003

Grouping Variable : SMPN 36 – SMPN 3

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,003, atau probabilitas (p-value) di bawah 0,05 (0,003 < 0,05).Maka H0 ditolak, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.Untuk uji satu pihak, nilai p-value = , = 0,015. Oleh karena p-value lebih kecildaripada 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Pengembangan media fotoJurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luassecara signifikan memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

3) MTSN I dan SMPN 10Tabel 5

Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi MTSn 1 danSMPN 10

N Rata-rataPeringkat

JumlahPeringkat

Uji Coba Terbatas (MTSn 1) 36 38.78 1396.00Uji Coba Lebih Luas (SMP 10) 37 35.27 1305.00Total 73

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Test Statistica

MTSN 1 - SMPN 10Mann-Whitney U 602.000Z -.707Asymp. Sig. (2-tailed) .479

Grouping Variable : MTSN 1 – SMPN 10

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,479, atau probabilitas (p-value) di atas 0,05 (0,479 > 0,05). MakaH0 diterima, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas tidak berbeda secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulispuisi. Untuk uji satu pihak, nilai p-value = , = 0,2395. Oleh karena p-value lebihbesar daripada 0,05, maka H0 diterima yang berarti bahwa pengembangan mediafoto Jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebihluas secara signifikan memberikan hasil yang tidak berbeda dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

4) MTSN I dan SMPN 24

Tabel 6Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi MTSn 1 dan

SMPN 24

N Rata-rataPeringkat

JumlahPeringkat

Uji Terbatas (MTSn 1) 36 45.58 1641.00

Uji Coba Lebih Luas (SMPN 24) 38 29.84 1134.00Total 74

Test Statistica

MTSN 1 - SMPN 24Mann-Whitney U 393.000Z -3.156Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Grouping Variable : MTSN 1 – SMPN 24

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,002, atau probabilitas (p-value) di bawah 0,05 (0,002 < 0,05).Maka H0 ditolak, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.Untuk uji satu pihak, nilai p-value = 0,0022 = 0,001. Oleh karena p-value lebih kecil

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

daripada 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Pengembangan media fotoJurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luassecara signifikan memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

5) SMP Ganesha dan SMPN 25

Tabel 7Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi SMP Ganesha

dan SMPN 25

N Rata-rataPeringkat

JumlahPeringkat

Uji Terbatas (SMP Ganesha) 34 46.18 1570.00Uji Coba Lebih Luas (SMPN25) 43 33.33 1433.00

Total 77

Test Statistica

SMP Ganesha - SMPN 25Mann-Whitney U 487.000Z -2.516Asymp. Sig. (2-tailed) .012

Grouping Variable : SMP Ganesha – SMPN 25

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,012, atau probabilitas (p-value) di bawah 0,05 (0,012 < 0,05).Maka H0 ditolak, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.Untuk uji satu pihak, nilai p-value = 0,0122 = 0,006. Oleh karena p-value lebih kecildaripada 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Pengembangan media fotoJurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luassecara signifikan memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

6) SMP Ganesha dan SMP Dewi Sartika

Tabel 8Rata-rata Jumlah Peringkat Data Nilai Hasil Menulis Puisi SMP Ganesha

dan SMP Dewi Sartika

NRata-rataPeringka

t

JumlahPeringka

tUji Terbatas (SMP Ganesha) 34 42.38 1441.00Uji Coba Lebih Luas (SMP DewiSartika) 35 27.83 974.00

Total 69

Test Statistica

SMP Ganesha - SMP Dewi SartikaMann-Whitney U 344.000Z -3.020Asymp. Sig. (2-tailed) .003

Grouping Variable : SMP Ganesha – SMP Dewi Sartika

Terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untukuji dua sisi adalah 0,003, atau probabilitas (p-value) di bawah 0,05 (0,003 < 0,05).Maka H0 ditolak, atau dengan kata lain pengembangan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba terbatas dan uji coba lebihluas berbeda secara Signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.Untuk uji satu pihak, nilai p-value = 0,0032 = 0,015. Oleh karena p-value lebih kecildaripada 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Pengembangan media fotoJurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal pada uji coba lebih luassecara signifikan memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkankemampuan menulis puisi daripada uji coba terbatas.

Produk Media Akhir Foto jurnalistik yang Berorientasi pada KecerdasanInterpersonal

Adapun media akhir foto jurnalistik yang Berorientasi pada KecerdasanInterpersonal adalah sebagai berikut.1) Pengertian foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal.

Media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal adalahgabungan kata dan gambar yang dimuat di media massa yang mengandungnilai-nilai kehidupan sosial untuk menyentuh ketertarikan manusiawi danemosi siswa agar memiliki kemampuan untuk berempati, bertanggung jawabsosial, dan berhubungan secara personal terhadap sesama.

2) Karakteristik foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonalsesuai dengan kriteria foto jurnalistik pada uji coba lebih luas.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Penggunaan media fotojurnalistik yang berorientasi

pada kecerdasaninterpersonal efektif untuk

meningkatkan kualitaspembelajaran menulis puisidan mengasah kecerdasan

interpersonal iswa

Media foto jurnalistik adalahgabungan gambar dan kata

untuk menyampaikan berita,informasi, dan pesan yang

dimuat di media massa untukmenggugah emosi dan sikap

siswa

Tahapan PerkembanganPsikologis Anak Usia SMP

(10-14)1. ambivalensi2. skeptis3. labil4. beranalogi5. ingin beradaptasi

dengan dunia sosial

MEDIA FOTO JURNALISTIKYANG BERORIENTASI PADA

KECERDASANINTERPERSONAL

1.Empati

2.Tanggungjawab sosial

3.Hubunganpersonali

PembelajaranMenulis Puisi

Siswa berpikirkreatif

Siswa berimajinasiaktif

Manfaat Media

Social &environment

Daily life

Siswa berpikirkreatif

Siswa berimajinasiaktif

3) Konsep Media Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan Interpersonal

Gambar 3Media Akhir Foto Jurnalistik yang Berorientasi pada Kecerdasan Interpersonal

dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Simpulan dan SaranSimpulan

Pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu studi pendahuluan,pengembangan produk, dan tahap uji coba.

Rancangan pengembangan produk awal berdasarkan hasil studipendahuluan (wawancara serta diskusi melalui forum MGMP), analisis hasilkebutuhan, dan hasil studi literatur tentang karakteristik produk yangdikembangkan. Draf atau produk awal dirancang oleh pengembang (peneliti)bekerja sama atau dengan bantuan para ahli yang terkait dengan pengembanganproduk. Peneliti dan para ahli merancang media foto jurnalistik yang berorientasipada kecerdasan interpersonal dengan terlebih dahulu menentukan (1) rancangankriteria unsur kecerdasan interpersonal yang akan dikembangkan dalam foto; (2)rancangan kriteria media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasaninterpersonal; (3) pemilihan foto jurnalistik dari media massa ataupun media on lineberdasarkan acuan kriteria yang telah ditetapkan; (4) kriteria penilaian menulispuisi; (5) dan desain pembelajaran menulis puisi dengan media foto jurnalistik yangberorientasi pada kecerdasan interpersonal. Kriteria penilaian pemilihan fotojurnalistik dirancang oleh para ahli melalui serangkaian Judgement untuk menilaikelayakan dasar-dasar konsep atau teori yang digunakan. Pada uji coba terbatasmenggunakan satu foto, sedangkan untuk uji coab lebih luas menyajikan dua fotojurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal.

Proses pembelajaran menulis puisi pada uji coba terbatas memfokuskan padapemodelan puisi yang mengandung unsur-unsur kecerdasan interpersonal, unsur-unsur pembangun puisi, unsur-unsur kecerdasan interpersonal dalam media fotojurnalistik, dan menulis puisi berdasarkan satu foto jurnalistik yang berorientasipada kecerdasan interpersonal yang bertajuk “ Kaum Urban”. Untuk uji coba lebihlebih luas, Proses pembelajaran menulis puisi menitikberatkan pada pemodelanpuisi yang dibuat berdasarkan gambar, unsur-unsur pembangun puisi, unsur-unsurkecerdasan interpersonal dalam media foto jurnalistik, dan menulis puisiberdasarkan dua foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonalyang bertajuk “Sekolah Ambruk” dan “Banjir”.

Berdasarkan hasil uji statistik nonparametrik dengan uji Mann Whitney U,pengembangan media foto jurnalistik efektif dalam pembelajaran menulis puisi.Dari enam hasil pengembangan, hanya satu sekolah tidak terdapat perbedaansignifikan antara uji terbatas dan uji meluas.

SaranBerdasarkan simpulan penelitian, penulis ingin menyampaikan saran sebagai

bahan peningkatan pengembangan media foto jurnalistik yang berorientasi padakecerdasan interpersonal dalam proses pembelajaran menulis puisi.1) Media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal layak

untuk dipertimbangkan sebagai media alternatif dalam pembelajaran menulispuisi.

2) Media foto jurnalistik yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal harusmeningkatkan imajinasi, kreativitas siswa, dan pengembangan kecerdasan

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

interpersonal sebagai upaya meningkatkan kualitas kompetensi pengetahuandan sikap siswa.

3) Untuk memperkuat penelitian ini, tahap pengembangan dapat dilanjutkanpada uji eksperimen agar hasil penelitian lebih teruji.

4) Menulis puisi memerlukan latihan yang berkesinambungan. Oleh sebab itu,siswa harus menindaklanjuti kegiatan menulis puisi dengan latihan yangkonsisten.

5) Guru diharapkan senantiasa meningkatkan kualitas pengajaran denganmerancang media dan metode yang efektif dan membangun kreativitas siswa.

Pustaka Rujukan

Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.Arifudin. 2010. Neuropsikolinguistik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.Asphahani, Hasan. 2007. Menapak ke Puncak Sajak. Depok: Koekoesan.Chaedar, A. Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis. Bandung: Remaja Rosdakarya.Darmawan, Ferry. Dunia dalam Bingkai. Yogyakarta: Graha Ilmu.Davis, Howard dan Paul Walton. 2010. Bahasa, Citra, Media. Yogyakarta: Jalasutra.Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.Djojosuroto. 2005. Puisi, Pendekatan, dan Pembelajaran. Bandung: Nuansa.Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta.Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.Farid, Soni Maulana. 2004. Selintas Pintas Puisi Indonesia. Jakarta: Grafindo.Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk. Batam: Interaksara.Goleman, Daniel. 2003. Kecerdaan Emosional. Jakarta: Gramedia.Hernowo. 2006. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan.

Bandung: MLC.Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian pendidikan dan Sosial. Jakarta : GP Press.Jasmine, Julia. 2007. Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk. Bandung: Nuansa.Jensen, Eric. 2008. Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Juhara, Erwan. 2008. 20 Cara Jitu Mengarang Puisi. Majalengka: Nuansa.Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.Munadi,Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada.Mirza, Audy Alwi. 2008. Fotojurnalistik. Jakarta: Bumi Aksara.Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:

UGM.Pasiak, Taufik. 2006. Manajemen Kecerdasan – Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk

Kesuksesan Hidup. Bandung: Mizan.Pradopo, Rahmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.Rusyana, Yus. 1984. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang.Sadiman, Arif S. dkk. 1986. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA FOTO JURNALISTIK YANG …

Saini K.M. 1993. Puisi dan Beberapa Masalahnya. Bandung: ITB.Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta:

Elek Media Komputindo.Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Gramedia.-----------------------2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Sayuti, Suminto. 2003. Perkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.Shihabuddin. 2007. Modul Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Program

Studi Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI.Soelarko. 1985. Pengantar Foto Jurnalistik. Bandung: Karya Nusantara.Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.Sudjana.1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

................ 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.Sukmadinata, 2010. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya dan

Program Pascasarjana UPI.Sumarna, Surapranata. 2004. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum

2004. Bandung: Rosda.Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.Supranto. 2007. Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: Rineka Cipta.Syamsul, Asep M. Romli. 2008. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya.Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.Tim KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustakan Utama.Teeuw. A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra : Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.Trianto .2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif - Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Kencana.

Uno, Hamzah B dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara.

Fraenkel, J.R. dan Norman E. Wallen. 2007. How to Design and Evaluate Research inEducation Sixth Edition. Mc Graw-Hill International Edition.

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.Wellek & Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia.Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: Program Pascasarjana UPI dan Rosadakarya.